POLITIK
Ucapan Kasar Prabowo Bisa Dipidana
Jakarta, FNN – Akhir-akhir ini, calon presiden nomor uurt 2 Prabowo Subianto semakin sering mengucapkan kata-kata kasar. Meski tidak menyebut siapa yang dituju atas kata-kata kasarnya itu, tapi semua orang pasti paham bahwa kata-kata kasar itu ditujukan kepada Anies Baswedan. Apa atau siapakah yang bisa menghentikan kata-kata kasarnya yang memang terlahir dari karakter emosionalnya? Apakah hukum bisa menjeratnya? Ternyata, kata-kata kasar dari Prabowo bisa berdampak serius secara hukum sehingga bisa dibawa ke ranah hukum. Menurut Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, kata-kata ‘goblok’ bisa dianggap sebagai pelanggaran pidana Pemilu. Soal tersebut diatur dalam pasal 280 ayat 1 undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu atau sering disebut undang-undang Pemilu. “Tentang menghina ya, bisa dijerat,” kata Rahmat Bagja di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (10/1). Bagi mereka yang melanggar, lanjut Rahmat Bagja, terdapat ancaman pidana paling lama 2 tahun penjara dan denda maksimal 24 juta rupiah. Rahmat Bagja juga menyatakan bahwa ahli bahasa yang nanti akan dimintai pendapatnya untuk menilai apakah hinaan yang disampaikan ketua umum partai Gerindra itu bisa dijerat dengan pidana atau tidak. Memang, Prabowo tidak menyebut nama orang yang dia maksud saat melontarkan kata-kata ‘goblok’. Rahmat Bagja berjanji akan memeriksa kasus tersebut jika ada yang melaporkan. Namun, kata hingga saat ini belum ada laporan soal ucapan Prabowo itu. Seperti diketahui dari sebuah video viral bahwa Prabowo membuat geger ketika berbicara di hadapan relawannya di Pekan Baru, Riau, (9/1), dengan mengatakan bebagai kata-kata kasar. Di acara tersebut, selain kata ‘goblok’, Prabowo juga menyampaikan berbagai ucapan yang bisa dikategorikan sebagai penghinaan, seperti kata ‘tolol’, ‘asal njeplak’, membuat perbandingan dengan binatang. “Ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah. Dia pintar atau goblok sih?” ujar Prabowo. “Dia ngerti enggak, ada HGU (hak guna usaha), hak guna bangunan, dan hak pakai. Itu tanah negara saudara, tanah rakyat, tanah bangsa. Daripada dikuasai orang asing, lebih baik Prabowo yang mengelola. Manakala pemerintah memerlukan, saya segera menyerahkan. Enggak usah dibawa debatlah, Anda hanya memperlihatkan ketololan,” ujar Prabowo. Demikian di antara peryataan kasar Prabowo dalam acara di Pekan Baru, Riau. “Memang Prabowo tidak secara spesifik menyebut siapa yang dia maksud, tapi konteksnya jelas, soal kepemilikan tanah itu, pasti ini dikaitkan dengan pernyataan dari Anies Baswedan dalam debat capres hari Minggu lalu,” kata Hersubeno Arief dalam kanal You Tube Hersubeno Point FNN edisi Kamis (11/1). (ida)
Jabatan Dicopot Habibie, Prabowo Marah dan Minta Perpanjangan 3 Bulan bahkan 3 Hari, Tetap Ditolak
Jakarta I FNN – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar cermat memilih pemimpin. Dia menyarankan memilih pemimpin yang tidak suka marah-marah. Sebab, kalau pemimpinnya suka marah, ia khawatir akan berdampak pada rakyat yang dipimpinnya. \"Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain,\" imbuh JK, panggilan akrab Jusuf Kalla. Sentilan JK lantas direspons oleh Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid yang menyebut Prabowo adalah pihak yang disentil JK. Nusron menyebut Prabowo suka joget, bukan suka marah. Benarkah? Tabiat Prabowo yang suka marah agaknya bukan terjadi saat debat Capres saja. Sejak 26 tahun yang lalu sebuah buku sejarah telah mencatat bahwa capres 3 kali gagal itu memang sering marah, bahkan di depan presiden.Fakta ini terungkap dalam sebuah perseteruan antara Presiden Habibie dan Pangkostrad Prabowo Subianto tahun 1998. Episode ini selalu menarik untuk disimak, apalagi soal kontroversi berakhirnya karier militer menantu Soeharto itu, apakah dipecat atau tidak. Tamatnya karier militer Prabowo terjadi saat Bacharudin Jusuf Habibie menjabat sebagai Presiden tahun 1998. Habibielah yang mencopot Prabowo Subianto kala itu dari jabatan Panglima Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat). Prabowo sempat marah dan menolak dengan meminta penundaan 3 bulan, 3 minggu, hingga 3 hari. Akan tetapi Habibie tetap besikukuh menolaknya. Cerita itu ditulis Habibie dalam Buku setebal 549 halaman berjudul, Detik-detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi terbit tahun 2006. Di halaman 102 buku tersebut terdapat cerita dialog Presiden BJ Habibie dengan Prabowo saat dilakukan pergantian Panglima Kostrad pada 23 Mei 1998. Pergantian Komandan Kostrad secara mendadak itu lantaran Habibie mendapat laporan dari Pangab Wiranto tentang terjadinya pergerakan ABRI di seputar kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta. Habibie bercerita, “Sekitar pukul 09.00, saya meninggalkan Kuningan menuju Istana Merdeka didampingi oleh perangkat keamanan Presiden, ADC, Sintong Panjaitan, Ahmad Watik Pratiknya, Jimly Asshiddigie, Gunawan Hadisusilo, dan Fuadi Rasyid. Saya memasuki Istana Merdeka dari pintu gerbang depan sebelah barat. Di depan tangga, Pangab Wiranto menantikan kedatangan saya dan memohon untuk diperkenankan melaporkan keadaan di lapangan, tetapi hanya empat mata. Saya katakan bahwa saya tidak memiliki banyak waktu, karena sudah terlambat satu jam dan ini dapat menimbulkan spekulasi bahwa saya tidak berhasil membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan. Saya persilakan Wiranto mengikuti saya ke ruang kerja Presiden di Istana Merdeka. Di ruang kerja Presiden, Pangab melaporkan bahwa pasukan Kostrad dari luar Jakarta bergerak menuju Jakarta dan ada konsentrasi pasukan di kediaman saya di Kuningan, demikian pula Istana Merdeka. Jenderal Wiranto mohon petunjuk. Dari laporan tersebut, saya berkesimpulan bahwa Pangkostrad bergerak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab.” Pangab Jenderal Wiranto mengusulkan Panglima Divisi Siliwangi dari Jawa Barat sebagai Pangkostrad. Memerhatikan Instruksi Presiden agar pergantian Pangkostrad harus dilaksanakan sebelum matahari terbenam dan karena masalah teknis pelantikan Panglima Divisi Siliwangi baru hanya dapat dilaksanakan keesokan harinya, maka Pangkostrad sementara akan dijabat oleh Asisten Operasi Pangab Letjen Johny Lumintang. Kepada Letjen Johny Lumintang akan diperintahkan untuk segera mengembalikan semua pasukan ke basis masing-masing sebelum matahari terbenam. Habibie menyetujui usul Pangab untuk melantik Panglima Divisi Siliwangi, Mayjen Djamari Chaniago sebagai Pangkostrad esok harinya pada tanggal 23 Mei 1998. Usul untuk menugaskan Letjen Johny Lumintang agar menjadi Pangkostrad sementara juga dapat dierima Habibie. Setelah pembicaraan dengan Pangab selesai, ADC melaporkan bahwa Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto minta waktu bertemu. “Apakah perlu saya bertemu? Apa gunanya bertemu? Letjen Prabowo adalah menantu Presiden Soeharto. Pak Harto baru 24 jam meletakkan jabatannya. Pak Harto yang telah memimpin negara dan bangsa selama 32 tahun, tentunya memiliki pengaruh dan prasarana yang besar dan kuat,” kata Habibie. Prabowo akhirnya menghadap BJ Habibie di Istana Merdeka untuk mempertanyakan pencopotan dirinya dari jabatan Pangkostrad.Kedatangan Prabowo untuk bertemu Habibie perlu diungkap, karena baru pukul 06.10 pagi, Habibie menelepon Jenderal Wiranto dan meminta untuk menempati jabatan Menhankam/Pangab dalam kabinet yang baru saja dibentuk. “Hanya sekitar tiga jam kemudian, saya menerima laporan mengenai gerakan pasukan Kostrad. Oleh karena itu, kepada Pangab saya beri perintah untuk segera mengganti Pangkostrad, dan kepada Pangkostrad baru diperintahkan untuk mengembalikan pasukan Kostrad ke basis masing-masing pada hari ini juga sebelum matahari terbenam,” kata Habibie. Kebijakan ini kata Habibie berlaku pula bagi tiap gerakan pasukan tanpa sepengetahuan dan koordinasi Pangab. Komandan yang bertanggung jawab akan segera diganti. Mengapa Prabowo tanpa sepengetahuan Pangab telah membuat kebijakan menggerakkan pasukan Kostrad? Menurut Habibie, sebagai seorang militer profesional, Pangkostrad sudah harus memahami “Saptamarga” dan “Sumpah Prajurit”. Dengan mengambil kebijakan tanpa koordinasi dan tanpa sepengetahuan Pangab, Pangkostrad telah melanggar “Sumpah Prajurit”. Mengapa? Mau ke mana? “Sebelum saya menerima Prabowo, saya berusaha mencari jawaban atas pertanyaan tersebut,” kata Habibie. Prabowo lahir dan dibesarkan di lingkungan yang sangat intelektual dan rasional. Disiplin intelektual memungkinkan untuk menganalisis, mempertanyakan, memperdebatkan tiap jejak seorang diri atau dengan lingkungannya, termasuk dengan atasannya. Berbeda halnya dengan disiplin militer. Setiap langkah harus dilaksanakan sesuai perintah atasan walaupun bertentangan dengan pendapat pribadi pelaksana perintah tersebut. Pembawaan Prabowo Subianto masih bernapaskan disiplin intelektual, yang dalam melaksanakan tugasnya tidak selalu menguntungkan. Sebagai seorang militer profesional, ia harus tunduk pada disiplin militer. Karena Prabowo adalah menantu Presiden Soeharto di mana budaya feodal masih subur, maka dalam gerakan dan tindakannya sering terjadi konflik antara disiplin militer dan disiplin sipil. Apa pun yang dilakukan akan ditolerir dan tidak pernah mendapat teguran dari atasannya. Kebiasaan pemberian “eksklusivitas” kepada Prabowo adalah mungkin salah satu penyebab gerakan pasukan Kostrad tanpa konsultasi, koordinasi, dan sepengetahuan Pangab terjadi. Kebiasaan tersebut mungkin terjadi bukan karena kehendak Presiden Soeharto, tetapi lingkungan feodallah yang memperlakukannya demikian. “Walaupun saya sangat akrab dan dekat dengan Prabowo, ia menganggap saya sebagai salah satu , tetapi tersebut tidak boleh saya tolerir dan biarkan. Ini suatu pelajaran bagi semua bahwa dalam melaksanakan tugas, pemberian “eksklusivitas” kepada siapa saja, termasuk kepada keluarga dan teman, tidak dapat dibenarkan. Kemudian ketika Prabowo masuk ke ruang saya, melihat bahwa Prabowo tidak membawa senjata apa pun, saya merasa puas. Hal ini berarti pemberian “eksklusivitas” kepada Prabowo tidak dilaksanakan lagi,” paparnya. Terjadi suatu dialog antara Presiden dan Pangkostrad, dan sebagaimana biasa jika mereka bertemu, berbicara dalam bahasa Inggris. Prabowo dengan nada marah mengatakan, “Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad.” Saya menjawab, “Anda tidak dipecat, tetapi jabatan Anda diganti.” “Mengapa?” tanya Prabowo. Saya menyampaikan bahwa saya mendapat laporan dari Pangab bahwa gerakan pasukan Kostrad menuju Jakarta, Kuningan, dan Istana Merdeka. “Saya bermaksud untuk mengamankan Presiden,” kata Prabowo. “Itu adalah tugas Pasukan Pengamanan Presiden yang bertanggung jawab langsung pada Pangab dan bukan tugas Anda,” jawab saya. “Presiden apa Anda? Anda naif!” jawab Prabowo dengan nada marah. “Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan keadaan bangsa dan negara yang sangat memprihatinkan,” jawab saya. Prabowo memohon kepada Habibie agar diberi waktu tiga bulan menguasai pasukan. “Atas nama ayah saya Prof. Soemitro Djojohadikusumo dan ayah mertua saya Presiden Soeharto, saya minta Anda memberikan saya tiga bulan untuk tetap menguasai pasukan Kostrad,” mohon Prabowo. Habibie lantas menjawab dengan tegas, “Tidak! Sampai matahari terbenam Anda sudah harus menyerahkan semua pasukan kepada Pangkostrad yang baru!” Prabowo belum menyerah, ia memohon lagi untuk bisa berkuasa di Kostrad tiga minggu bahkan tiga hari. “Berikan saya tiga minggu atau tiga hari saja untuk masih dapat menguasai pasukan saya!” Habibie kembali menyatakan ketegasannya dan langsung menjawab, “Tidak! Sebelum matahari terbenam semua pasukan sudah harus diserahkan kepada Pangkostrad baru! Saya bersedia mengangkat Anda menjadi duta besar di mana saja.” Prabowo masih nawar lagi. \"Yang saya kehendaki adalah pasukan saya!” jawab Prabowo. “Ini tidak mungkin, Prabowo!,” jawab Habibie. Percakapan Habibie dengan Prabowo terus berlangsung memanas. Sampai akhirnya salah satu staf khusus Presiden Sintong Pandjaitan meminta, Prabowo meninggalkan ruangan karena Presiden Habibie akan menerima tamu berikutnya. Sintong Panjaitan masuk dan mengatakan, “Jenderal, Bapak Presiden tidak punya waktu banyak dan harap segera meninggalkan ruangan.” Presiden Habibie mengatakan, “Sebentar,” dan Sintong Panjaitan meninggalkan ruangan lagi. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Prabowo untuk meminta agar ia dapat berbicara melalui telepon dengan Pangab Wiranto. Habiabie kemudian menugaskan kepada salah satu ADC Presiden yang berada di ruangan untuk segera menghubungi Pangab. Setelah menelepon ke Markas Besar ABRI, ADC Presiden menyampaikan bahwa Pangab tidak dapat dihubungi. Untuk kedua kalinya pintu terbuka dan Sintong Panjaitan mempersilakan Prabowo meninggalkan ruangan karena tamu Habibie, Gubernur Bank Indonesia sudah tiba dengan staf, bersama Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita. Habibie masih sempat memeluk Prabowo dan menyampaikan salam hormat saya untuk ayah kandung dan ayah mertua Prabowo. “Kemudian, saya didampingi anak saya, Thareg, meninggalkan ruang tamu untuk menengok istri, anak, dan cucu,” kata Habibie. Habibie mengakui bahwa Prabowo Subianto putra tertua dari keluarga yang sangat terhormat, sangat intelektual, dan sangat kritis. Bahkan, ayah kandungnya adalah salah satu idolanya sejak masih di SMA. Dedikasi Prabowo, begitu pula orang tua dan saudara-saudaranya terhadap bangsa dan negara, tidak perlu diragukan. “Saya percaya bahwa iktikad dan niat Prabowo untuk melindugi saya adalah tulus, jujur, dan tepat. Masalahnya iktikad dan niat yang baik dan tepat itu dilaksanakannya tanpa sepengetahuan dan koordinasi dengan Pangab. Kesimpulan ini saya ambil ketika tadi pagi Pangab melaporkan mengenai gerakan pasukan Kostrad. Dari laporan tersebut secara implisit dinyatakan bahwa tindakan Pangkostrad, tidak sepengetahuan dan dikoordinasikan dengan Pangab,” kata Habibie. Hal itu tidak dapat ditolerir, karena akan memengaruhi para komandan lainnya untuk bertindak sendiri-sendiri dengan alasan apa pun tanpa koordinasi. Sikap demikian dapat mengakibatkan kekacauan bahkan perang saudara yang memungkinkan proses “Balkanisasi” Republik Indonesia. “Bukankah kemarin pagi tanggal 20 Mei 1998 saya telah sampaikan kepada Pangab bahwa saya tidak akan menerima kepala staf angkatan termasuk Pangkostrad sendiri-sendiri tanpa sepengetahuan atau permohonan Pangab? Ini berarti gerakan pasukan dari Kostrad tanpa sepengetahuan Pangab tidak boleh saya tolerir,” kata Habibie. Lalu mengapa Habibie memberi batas waktu sebelum matahari terbenam dan pada hari ini juga pasukan harus kembali ke basis masing-masing, ketika pasukan Kostrad sedang bergerak? “Peralatan dan teknologi kita masih belum memungkinkan untuk memantau gerakan pasukan pada malam hari. Alasan ini pula saya manfaatkan ketika saya harus memutuskan siapa yang akan menjadi Menhankam/Pangab dalam Kabinet Reformasi Pembangunan,” kata Habibie. Setelah Habibie bersama istri dan anak-anaknya melaksanakan shalat Ashar, ia kembali ke ruang tamu untuk menerima Gubernur Bank Indonesia, Syahril Sabirin, dengan timnya, didampingi oleh Ginandjar Kartasasmita. Gubernur Bank Indonesia melaporkan, keadaan ekonomi berkembang ke arah hiperinflasi. Suku bunga sudah berkisaf antara 60 persen dan 90 persen. Nilai rupiah berada antars Rp14.000 dan Rp17.000 untuk tiap dolar AS, dan menujv ke Rp20.000 per dolar AS seperti ramalan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Karena ketidakpastian, krisis moneter dan krisis politik modal mulai lari ke luar negeri dan pengangguran teruf meningkat. Akibatnya, yang hidup di bawah garis kemiskinan terus bertambah. Keadaan semakin memprihatinkan. Cadangan devisa sudah menciut menjadi sekitar 68 persen dari cadangan semula. Setelah melaporkan keadaan ekonomi nasional, Gubernur Bank Indonesia memohon pengarahan dan petunjuk presiden. Syahdan, setelah dicopot dari jabatan Panglima Kostrad, Prabowo dikirim ke Bandung menjadi Komandan Sesko ABRI. Tak lama kemudian Dewan Kehormatan Perwira dibentuk.Dewan Kehormatan Perwira dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Sekp/533/P/VII/1998 tanggal 14 Juli 1998. Sebelum mengambil keputusan ini, Dewan Kehormatan Perwira telah bersidang pada tanggal 10, 12, dan 18 Agustus 1998 dengan terperiksa Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto sebagai Danjen Kopassus.Dewan Kehormatan Perwira pada akhirnya mengeluarkan surat keputusan Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP. Surat tersebut dibuat dan ditandatangani pada 21 Agustus 1998 oleh Ketua Dewan Kehormatan Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, anggota Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota Letjen Yusuf Kartanegara. Isinya adalah sederet pelanggaran Prabowo dan menutup dengan rekomendasi pemecatan dari TNI. (*)
Sentil Prabowo, Jusuf Kalla Sebut Butuh Pemimpin yang Tenang dan Tidak Suka Marah-Marah
Surabaya | FNN - Kurang lebih 35 hari jelang pemilihan presiden, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), kembali mengingatkan masyarakat Indonesia untuk berhati-hati memilih presiden pada Pemilu 2024, Februari mendatang. JK menyinggung soal calon presiden yang suka marah-marah. \"Kalau negara ini dipimpin oleh presiden yang suka marah-marah, waduh,\" ungkap JK saat menjadi nara sumber di acara dialog kebangsaan dan kewirausahaan yang diselenggarakan Ikatan Saudagar Nuslim indonesia di Hotel Namira , Suarabaya,Jawa Timur, Rabu, 10 Januari 2024. JK menambahkan, persoalan bangsa Indonesia cukup banyak. Dengan demikian, dibutuhkan pemimpin yang tenang dan tidak mengedepankan emosi. \"Pemimpin harus punya gagasan, tenang dan tidak emosional,\" kata Ketua Umum PMI tersebut. \"Bagaimana kalau berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok itu kepala negara. Jadi harus hati2 betul dalam memilih pemimpin,\" imbuh JK lagi. Ia bahkan mengibaratkan seperti naik bis. Bagi JK, yang menentukan keselamatan penumpang serta cepat tidaknya sampai ditujuan adalah sopir. \"Bagaimana kalai sopir suka marah-marah, kan bisa tabrakan,\" sebut JK. Pada kesempatan sama, JK juga mengungkapkan alasannya memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, AMIN adalah pasangan terbaik dari tiga pasangan tersebut termasuk dalam mencontoh Rasulullah dalam memilih pemimpin. \"Jika kita berpedoman pada Rasulullah itu ada empat. Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fatanah. dan yang paling lengkap adalah pasangan AMIN,\" tegas JK. Olehnya itu JK berharap agar pasangan AMIN terus turun ke masyarakat untuk berkampanye dengan baik. AMIN juga diminta menjelaskan gagasan-gagasan yang akan dilakukan apabila menang. \"Harus memberikan keyakinan kepada masyarakat, bahwa AMIN ini adalah pemimpin yang dapat memajukan bangsa ini,\" tutup JK. (*)
Tim Hukum Nasional AMIN Kaji Food Estate dan Alutsista Bekas
Jakarta | FNN - Proyek Strategis Nasional (PSN) penting dan perlu didukung. Sayangnya, proyek ini dicurigai adanya penyalahgunaan kebijakan, penuh aroma korupsi, kolusi dan nepotisme, bahkan diduga ada duit dari proyek ini yang mengalir ke partai politik. “Itu yang perlu kita lawan. Soalnya ini uang rakyat. Jangan sampai jadi bancakan,” ujar Dr Theo Yusuf dalam diskusi bertajuk “Apa Kabar Food Estate & Alutsista Bekas” di Jakarta pada Rabu, 10 Januari 2024. Diskusi ini digelar Tim Hukum Nasional AMIN menghadirkan pembicara Dr Theo Yusuf (eks wartawan Antara) dan Kusfiardi (bidang Jaringan dan Komunikasi Tim Hukum AMIN). Menurut Theo Yusuf, perlunya mendukung program pangan karena masalah ini memang menjadi masalah Indonesia. Dia mencontohkan Vietnam, negeri yang lebih kecil namun sukses membangun sektor pangan. “Vietnam sudah mengekspor pangan, termasuk ke Indonesia,” ujarnya. Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengungkit proyek lumbung pangan nasional atau food estate dalam debat ketiga Pemilu 2024 pada Minggu (7/1/2024). Proyek ini salah satunya digarap oleh Kementerian Pertahanan. Anies menyebut proyek yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi itu sebagai proyek gagal. \"Lebih 340 ribu hektare tanah di RI ditambah food estate singkong yang mangkrak dinilai gagal,\" kata Anies dalam Debat Ketiga Pemilu 2024, yang diselenggarakan Minggu, (7/1/2024). Program food estate menguntungkan kroni-kroni saja. Selain itu, proyek ini telah merusak lingkungan dan tidak menghasilkan. \"Ini harus diubah kami akan memulai dengan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika, kepemimpinan yang mengandalkan data, informasi, kapasitas yang serius,\" tutur Anies. Bukan hanya Anies yang bilang begitu. Theo Yusuf mengatakan banyak pihak menyebut proyek ini gagal bahkan merusak hutan dan merugikan keuangan negara. Itu sebabnya, Theo juga mendorong pengusutan atas anggaran jumbo proyek tersebut. Theo juga mempertanyakan mengapa proyek pangan ini diserahkan kepada Kemenhan, bukan kepada kementerian di bidang ekonomi. “Inilah yang mengundang kecurigaan adanya penyalahgunaan kebijakan,” ujarnya. Proyek Strategis Food estate merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Pada awalnya, pemerintah mematok target membangun food estate seluas 168 ribu hektar di Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau; serta 10 ribu hektar di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Hingga 2023, proyek ini telah dijalankan di beberapa wilayah antara lain Kalimantan Tengah, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Gresik, Garut dan Temanggung. Setelah pembangunan di dua provinsi selesai, Presiden Jokowi berencana untuk memperluas pembangunan food estate hingga ke Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Jenis komoditas yang akan dikembangkan di food estate bukan hanya singkong. Proyek ini memproduksi beberapa komoditas seperti padi, jeruk, bawang merah, dan kelapa. Pemerintah juga akan melakukan budidaya hewan seperti ikan dan itik. Masalah mengenai food estate sebenarnya sudah pernah mengemuka jauh sebelum debat capres 2024 dihelat. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pernah melakukan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) atas Perencanaan, Pelaksanaan, dan Monitoring Evaluasi Program Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP)/Food Estate Tahun Anggaran 2020 sampai dengan Triwulan III 2021 pada Kementerian Pertanian serta Instansi terkait Lainnya. BPK menemukan permasalahan yang signifikan dalam proyek ini. Sejumlah masalah yang ditemukan adalah perencanaan kegiatan food estate dianggap belum berdasarkan data dan informasi yang valid dan belum sesuai dengan Perencanaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan. Selain itu, pelaksanaan kegiatan survei, investigasi dan desain, ekstensifikasi dan intensifikasi pada food estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang dilaksanakan dengan swakelola belum sesuai ketentuan. BPK juga menyimpulkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi program food estate Tahun Anggaran 2020 sampai dengan Triwulan III 2021 dilaksanakan tidak sesuai dengan peraturan dalam semua hal yang material. Tak berhenti di sini. Pengembangan kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah yang merupakan kerjasama antara Kemhan, Kementerian PUPR,Kementerian Pertanian, Kementerian LHK dan Kementerian BUMN dinilai gagal. Pada Juli 2020, Jokowi menunjuk Menhan Prabowo Subianto sebagai koordinator dalam rencana pembangunan dan pengembangan kawasan Food Estate. Akan tetapi, program ini dilaporkan gagal. Greenpeace merilis laporan berjudul “Food Estate: Menanam Kehancuran Menuai Krisis Iklim”. Laporan tersebut menyoroti bagaimana salah satu PSN pemerintah ini telah mengeksploitasi hutan dan lahan gambut yang sangat luas sehingga mengancam wilayah adat dan keanekaragaman hayati penting di Indonesia. Di seluruh wilayah yang direncanakan untuk food estate, diperkirakan sekitar 3 juta hektare hutan berpotensi hilang jika proyek ini dilanjutkan. Di sisi lain, Presiden Jokowi mengalokasikan Rp108,8 triliun dalam mendukung ketahanan pangan nasional untuk pelaksanaan APBN 2024. Salah satu yang akan didorong adalah meningkatkan ketersediaan akses dan kualitas pangan. \"Dana ini diprioritaskan untuk: peningkatan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan; peningkatan produksi pangan domestik; penguatan kelembagaan petani; dan dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani,\" ungkap Jokowi saat penyampaian keterangan pemerintah atas UU APBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Dimas Huda
JK Turun Gunung, Jubir Timnas AMIN : Pertanda Kemenangan Semakin Dekat
JAKARTA | FNN -- Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) turun gunung mendampingi cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat kampanye di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1). Momen ini disambut baik pendukung dan relawan AMIN. Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim mengatakan, turunnya JK akan memberikan pengaruh yang luar biasa untuk mendongkrak keterpilihan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Ia yakin kemenangan sudah semakin dekat. \"Saya kira ini tanda-tanda kemenangan AMIN. Kenapa? karena Pak JK pasti punya hitungan yang cermat bahwa AMIN pasti bisa memenangkan Pilpres 2024,\" ucapnya, Selasa (10/1). Ramli menguraikan, selama kontestasi Pilpres, politisi senior Partai Golkar itu selalu punya hitungan-hitungan cermat terkait siapa yang akan terpilih. Misalnya, saat ia memenangkan Pilpres 2004 kala maju mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Begitupun, lanjut dia, saat JK terpaksa maju sebagai capres bersama dengan Wiranto di Pilpres 2009. JK kala itu sebenarnya sudah tahu kalau dirinya tidak akan menang. \"Karena ketika itu beliau terpaksa jadi calon karena berposisi sebagai ketum partai golkar, jadi beliau menjadi calon saat itu sudah tahu bahwa beliau tidak mungkin menang, tetapi karena amanah partai dalam artian Bugis Siri Na Pacce, beliau bertarung. Urusan menang dan kalah itu urusan lain,\" bebernya. Selanjutnya saat JK memutuskan kembali maju mendampingi capres Joko Widodo di Pilpres 2014 dan keduanya menang. Menurut Ramli, kemengan tersebut sesuai dengan keyakinan Ketua Dewan Masjid Indonesia itu. Kemudian setelah itu, lanjut lagi JK yang memutuskan tidak lagi maju memilih berpihak ke Jokowi-Ma\'ruf Amin. Alhasil pasangan incumbent itu menang. \"Jadi Pak JK ini memang seorang petarung yang luar biasa, dengan perhitungan cermat, ketika beliau yakin maka akan mengambil ke putusan. Dan hari ini beliau turun ke gelanggang di Surabaya yakin kalau AMIN akan menang,\" bebernya. Ditegaskan Ramli, semua politisi di Indonesia sudah pasti hafal dengan JK. Terutama terkait perhitungannya yang cermat itu. Bukan hanya hitungan soal calon pemimpin, tetapi ekonomi, pembangunan, pekerjaan pemerintah juga. Dan itu, kata Ramli yang membuat pemerintahan SBY-JK dulu sangat efektif, karena keberadaan JK itu sendiri. \"Nah hitungan matang Pak JK ini kita yakini bahwa berlabuhnya beliau di pasangan AMIN dan turun langsung mendampingi kerja pemenangannya di Surabaya hari ini, tentu juga tidak terlepas dari hitungan yang sudah dimiliki,\" tegasnya. Oleh karena itu, Ramli yang juga merupakan Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) ini yakin turunnya JK akan sangat berpengaruh terhadap konstalasi politik di Indonesia. \"Terutama di Sulsel pak JK pasti punya pengaruh sangat besar, putra Bugis-Makassar paling sukses adalah beliau. Saya kira Pak JK akan menjadi patron rakyat Sulsel, dan saya kira juga di seluruh Indonesia oleh masyarakat Bugis-Makassar lainnya,\" tutup dia.(*)
Mirage Ditolak Juwono, Dibeli Probowo, Jubir Timnas AMIN Sebut Rp12,4 Trilun Anggarannya Bisa Bangun 41 Ribu Ruang Kelas
JAKARTA | FNN -- Debat capres ketiga telah membuat rencana pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar menjadi sangat kontroversi. Sekalipun sebenarnya telah ditunda pemerintah lantaran keterbatasan fiskal. Menurut Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim, rencana pembelian tersebut menjadi sangat kontroversi karena menyangkut soal masa depan bangsa dan negara. Seorang pemimpin, kata dia, tidak seharusnya melakukan itu, bahkan jika hal tersebut hanya sebatas rencana. \"Ini mengisyaratkan kalau seorang yang katanya calon pemimpin itu tidak peduli terhadap bangsa dan negaranya. Apalagi terhadap prajurit yang nantinya akan mengoperasikan jet tempur itu,\" ujarnya, Selasa (9/1). Ramli menjelaskan, sebagaimana banyak diskusi yang membahas soal rencana pembelian itu, Pesawat Jet Tempur Mirage 2000-5 bekas sangat beresiko. Belum lagi, harganya yang mahal dinilai sangat membuang-buang anggaran negara. Sebagaimana jenis pesawat jet tempur ini sebenarnya pernah akan dihibahkan Pemerintah Qatar untuk Indonesia di era Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Kala iti, Juwono menolak karena biaya perawatannya yang akan memakan anggaran cukup besar. \"Ini hibah ditolak, malah sekarang mau dibeli Prabowo dengan anggaran dari APBN Rp12,4 triliun untuk 12 jet tempur,\" sesalnya. Menurut Ramli anggaran sebesar itu, jika pemimpinnya memang betul-betul peduli terhadap bangsa dan negara harusnya lebih mementingkan belanja yang sifatnya adalah membangun. Misalnya, kata dia, digunakan untuk membangun ruang-ruang kelas untuk anak-anak generasi penerus bangsa. \"Sebagaimana kita ketahui, masih banyak wilayah di Indonesia yang sekolah-sekolahnya butuh pembangunan. Rp.12,4 triliun itu kalau dihitung-hitung bisa membangun sedikitnya 41.334 ruang kelas,\" ucap mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) ini. Di sisi lain, Ramli mengutip penjelasan mantan Panglima TNI Andika Perkasa yang belum lama ini membahas mengenai rencana pembelian jet tempur tersebut. Dimana di situ, Andika setuju jika rencana tersebut merupakan bentuk pemborosan negara. \"Dalam dialog itu kan, Andika Perkasa juga membahas akan mahalnya biaya maintenance pesawat mirege karena sudah tidak diproduksi lagi,\" tukas Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) ini.(*)
Disambut Lautan Manusia, Anies Gaungkan Perubahan di Gorontalo
Jakarta, FNN – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, berkampanye di Gorontalo Senin (8/1). Seperti biasa, setiap kali menghadiri suatu kegiatan kampanye, Anies selalu disambut oleh lautan manusia. Demikian juga yang terjadi di Gorontalo. Kehadiran Anies disambut dengan prosesi adat Mopotilolo dan dilakukan langsung oleh para pemangkuan adat dari lima negeri adat Gorontalo. Wakil Ketua DPR-RI, Rahmat Gobel, yang juga politikus Partai Nasdem, juga turut menyambut kehadiran Anies. Agenda pertama Anies di Gorontalo adalah ziarah ke Makam Pahlawan Wartabone yang berada di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan kampanye menemui sejumlah petani dan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dikemas dalam Desak Anies, di Asmara Garden, Bulango Timur, Bone Bolango Regency, Gorontalo. Respons peserta pun luar biasa, dari yang minta foto hingga yang berdesakan ingin salaman sama Anies. Ini bukti bahwa masyarakat Gorontalo mendukung capres nomor urut 01 ini. Bahkan, tiga jam sebelum kegiatan acara dimulai, para anggota partai pengusung dan simpatisan Anies, tua muda, sudah memadati tempat acara. Dalam pidatonya, Anies menyampaikan beberapa gagasan perubahan jika dia terpilih menjadi Presiden RI. Salah satunya menjadikan Gorontalo sebagai satu dari 40 kota yang akan diprioritaskan pembangunannya ke depan. “Kita upgrade pertanian dan insyaAllah Gorontalo akan jadi kota agropolitan,” kata Anies. Dalam pidatonya, Anies juga menggaungkan perubahan. \"Kita semua berkumpul di Gorontalo, semua yang hadir di tempat ini bukan penonton perubahan. Kita adalah pejuang perubahan untuk indonesia adil dan makmur,\" kata Anies. \"Jadi, ibu dan bapak yang hadir di sini adalah orang-orang yang memilih menjadi bagian dari pendorong perubahan, ini bisa diceritakan kepada keluarga,\" tuturnya. \"Kita hari ini akan diantarkan pada kemenangan. Rekaman ini menjadi bukti, bahwa saya kira, Anda bagian dari perubahan ini. Insyaallah bulan depan kita diantarkan pada kemenangan,\" tegas Anies. (ida)
Jokowi Panik Calon Presiden Jagoannya Turun Elektabilitasnya
Jakarta, FNN – Seperti diktehaui bahwa setelah berlangsung debat capres kedua, Presiden Jokowi ikut mengomentari jalannya debat dan tanpa malu-malu menunjukkan keberphakannya pada paslon 02. Di antara komentarnya adalah Jokowi menyatakan bahwa yang diperdebat lebih pada pribadi dan tidak ada substansinya. Jokowi juga mengomentari soal data-data pertahanan yang tidak bisa dibuka di depan umum seperti toko kelontong. Padahal, tidak ada yang ingin membuka lebih detail seperti apa postur pertahanan kita. Yang diperdebatkan adalah soal bagaimana penggunaan anggaran di Kementerian Pertahanan. Harusnya cukup berhenti pada domainnya Prabowo. Kalau presiden masuk ke situ ini sudah terlalu jauh. “Betul, yang dipertengkarkan kemarin adalah kebijakan pertahanan yang sudah dan sedang dijalankan Prabowo di dalam kepimpinan Presiden Jokowi yang punya aspek anggaran. Itu artinya, akan ada masalah dengan keadilan sosial, dengan kemakmuran,” ujar Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Selasa (9/1). Jadi, lanjut Rocky, yang dipersoalkan kebijakan anggaran di bidang pertahanan, bukan tentang security yang disimpan oleh intelijen supaya tidak bocor ke luar negeri. Karena mengenai hal itu kita juga sama-sama tahu bahwa negara harus menutup kemungkinan diintai sistem pertahanan kita. Tetapi, hak rakyat untuk mengetahui dana publik ini dipakai untuk apa, yang lebih bagus untuk pertahanan atau untuk kemakmuran. Hanya itu yang ingin dipersoalkan. “Apalagi kalau dana itu dipakai untuk pertahanan dan tidak menimbulkan semacam efek militer pada negara-negara tetangga. Kita mau mengukur itu apakah jumlah investasi di bidang pertahanan menimbulkan semacam rasa aman pada kita atau justru dianggap semacam pemborosan. Hanya itu sebetulnya yang ingin dipersoalkan,” ujar Rocky. Justru Jokowilah yang menjadi masalah yang lebih serius daripada perdebatan itu sendiri. Karena, sebagai seorang presiden, Jokowi betul-betul menunjukkan presiden yang tidak malu-malu lagi. Selain turut berkomentar dalam debat capres, Jokowi juga berkali-kali secara maraton melakukan pertemuan dengan para ketua partai pendukung paslon 02, dari Prabowo, lalu Airlangga Hartarto, hingga Zulkifli Hasan. Kalau yang dibicarakan urusan Kementerian, mestinya juga ada menteri-menteri lain yang sekarang tidak berada dalam kubu 02. “Jadi, terlihat Jokowi dia panik atau dia cemas bahwa calon presiden, apalagi calon wakil presiden yang dia sponsori, itu bisa turun elektabilitasnya. Oleh karena itu, dia intervensi,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Selasa (8/1). Rocky juga mengatakan bahwa Jokowi memang konsisten untuk ikut cawe-cawe dalam pemilu dan cawe-cawe itu kelihatan cawe-cawe tolol karena orang akan periksa pentingnya presiden ikut campur di dalam soal yang menyangkut masa depan presiden berikut. Harusnya dia presiden sudah berhenti dan kalau presiden tahu etika, dia tidak akan komentar apa pun. (ida)
Mengomentari Debat Capres, Jokowi Tak Malu-malu Mendukung Paslon 02
Jakarta, FNN – Debat capres kedua yang berlangsung beberapa waktu lalu dan mendapat respons dari masyarakat luas, rupanya juga telah memancing Presiden Jokowi untuk ikut bereaksi. Ini hal luar biasa karena di luar kewajaran sehingga membuat banyak orang terkejut. Apalagi komentar Presiden Jokowi sangat jelas memihak pada paslon 02, paslon jagoannya. Jokowi menganggap bahwa debat capres kedua itu menyerang pribadi, datanya salah. Bahkan, Anies Baswedan juga dilaporkan ke Bawaslu karena dianggap menyebarkan kebohongan. Sebetulnya ini dialektika biasa jika yang mempermasalahkan adalah tim pemenangan paslon 02. Tetapi, kalau seorang presiden mengomentari perdebatan rasanya sudah bukan etik lagi, ini sudah keterlaluan. “Kalau begitu, Jokowi merangkap saja jadi Ketua Bawaslu dan Ketua KPU,” ujar Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Selasa (9/1). Sebetulnya ini masalah yang dulu sering disebutkan oleh Rocky dan kemudian diambil idenya oleh Anies, yaitu mempersoalkan soal etika. Apalagi kalau itu menyangkut hak publik dan hak publik adalah menerima informasi yang tidak disensor. “Nah, kalau presiden sudah ngomong, itu artinya sinyal untuk disensor mereka yang mengkritik dengan tidak sopan, dengan cara apa pun,” ujar Rocky. Padahal, lanjut Rocky, debat itu dimaksudkan untuk secara leluasa setiap kandidat mengeksplorasi ide dengan logika, dengan estetika, maupun dengan satire. “Jadi, jangan sampai presiden Jokowi tidak mengerti bahwa debat itu justru untuk menguji stabilitas emosi orang, keteduhan batin seseorang, dan kecepatan berpikir seseorang. Jadi, Jokowi betul-betul ingin menghalangi perdebatan,” ujar Rocky. Padahal, menurut Rocky, debat capres ini menjadi model baru untuk menilai kapasitas dari para capres, yaitu menguji sekaligus ditonton oleh publik, kemampuan mengendalikan emosi, ketajaman menggunakan rasio. Itu sebetulnya yang kita inginkan dan sedang dipromosikan oleh netizen. Netizen menunggu ide itu diucapkan, logika diterangkan, bahkan menunggu siapa yang akan babak belur di situ. Itu hal yang biasa saja. (ida)
Masyarakat Seputar Malioboro Tak Tertarik Pada Sosok Prabowo, Emosional
Jogjakarta | FNN - Masyarakat di sekitar Malioboro Jogjakarta memberikan pendapatnya tentang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Mayoritas mereka tak tertarik pada sosok yang kerap diidentikkan dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) in. Prabowo selalu dinilai miring, yakni temperamental, pengkhianat, dan terbaru kekanak-kanakan. Stigma ini sudah melekat di masyarakat dan sulit dibantah. Oleh karenanya masyarakat hati-hati dalam menentukan calon presiden. Penilaian ini disampaikan oleh Agus Suparjo, tukang ojeg online yang tengah beristirahat di jalan Malioboro dekat masjid Raya. Agus menyatakan bahwa sosok Prabowo tidak diminati oleh warga Jogjakarta. Jogja yang mengedepankan sopan santun dan tata krama tinggi tidak cocok dengan pemimpin model Prabowo yang terkesan keras dan labil. \"Masyarakat Jogjakarta terbiasa dipimpin oleh Sultan yang kalem namun tegas,\" kata warga Sleman itu. Senada dengan Agus, Basirun tukang parkir yang beraktivitas di depan toko Bakpia tak jauh dari Malioboro, mengatakan Prabowo tidak populer di Jogjakarta. \"Di sini ramainya hanya spanduk saja, kalau soal pilihan, kami belum tahu. Tapi orang-orang ramai membicarakan Anies - Muhaimin,\" katanya. Mengapa masyarakat Jogja ramai membicarakan Anies karena capres nomor 01 itu dianggap berasal dari Jogjakarta. \"Saya dengar, dia orang Jogja, orang tuanya juga dari Jogja,\" katanya. Sementara Siti Marhamah pedagang buah di pasar Bringharjo menilai sosok Prabowo sebagai orang yang ngototan (memaksakan kehendak). \"Dia sudah mencalonkan diri sebagai presiden sampai tiga kali, sekarang mau nyalon lagi. Kok gak bosan,\" kritiknya. Jika seseorang sudah tidak dipercaya berkali kali, kata Siti artinya pasti ada apa-apanya dengan orang tersebut. Siti dan juga masyarakat luas justru penasaran dengan motif Prabowo. \"Apakah ada udang di balik batu, kita tidak tahu,\" paparnya. Tapi anehnya, kata Siti, Prabowo mengaku tidak butuh jabatan, faktanya dia mencalonkan diri hingga empat kali. Tak hanya itu, saat kalah dari Jokowi, kok Prabowo menjadi anak buahnya tanpa malu. Alasannya demi rekonsiliasi, tetapi faktanya masyarakat tidak mau mengikuti arahan Prabowo. \"Jadi, untuk menang di Jogja, Prabowo agak sulit,\" tambahnya. Perihal Titiek Prabowo yang nyaleg DPR RI dari Jogja, hal itu kata Siti tak berpengaruh pada Prabowo. \"Bu Titiek kan bukan Prabowo,\" katanya singkat Penilaian lebih lugas tentang sosok Prabowo disampaikan oleh Koordinator Kajian Merah Putih Profesor Sutoyo Abadi. Ia bahkan bersyukur Prabowo tidak jadi presiden pada 2019. \"Melihat sepak terjang dan gaya politik Prabowo Subianto akhir-akhir ini, maka rasanya bersyukur Prabowo pada Pilpres 2019 tidak berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia. Bukan berarti gembira Jokowi menang, akan tetapi sikap anti rakyat Jokowi jauh lebih jelas ketimbang Prabowo. Prabowo abu-abu,\" paparnya. Saat Prabowo menerima jabatan menteri dan masuk dalam Kabinet Jokowi, maka goresan buruk karakter mulai tercatat. Ia tidak peduli dengan tangisan dan perasaan pendukung yang berjuang mati-matian untuk Prabowo. Merasa terkhianati. Kecurangan Pilpres diterima begitu saja oleh Prabowo, demi status Menteri. Sutoyo masih ingat Prabowo berkali-kali memuji habis-habisan Jokowi mulai dari pekerja keras, selalu memikirkan rakyat hingga memberi predikat sebagai Presiden terbaik. Orang menyebut Prabowo bagai penjilat yang berubah dari macan menjadi meong. Galak dan gebrak mimbar Prabowo dulu hanya pencitraan. Sutoyo heran, tidak ada sedikitpun rasa simpati Prabowo pada pendukungnya yang menjadi pesakitan di rezim Jokowi. Terakhir kata Rizal, ia mendekat pada keluarga Jokowi, Gibran, Kaesang dan Bobby. \"Langkah mengerikan dari sang jagoan yang mantan Danjen Kopassus hanya untuk ambisi pribadi,\" katanya. Prabowo tidak layak untuk jadi Presiden di negeri demokrasi seluas ini. Karenanya ada hikmah besar bahwa ia tidak menjadi Presiden pada Pilpres 2019 dan Pilpres sebelumnya. \"Prabowo memang tidak lebih bagus dari Jokowi. Makanya di pilpres 2024 ini dia berlindung di ketiak Jokowi,\" tegasnya. Maka kata Sutoyo dia mengapresiasi masyarakat Jogjakarta yang tidak tertarik pada sosok Prabowo. \"Saya rasa penilaian masyarakat Jogja terhadap calon presiden sudah sangat tepat,\" pungkasnya. (abd)