POLITIK

Ganjar Kembali Nginep di Rumah Warga: Matur Nuwun Nggih, Sampun Diparingi Nyipeng

Gunungkidul | FNN - Kampanye politik capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo terus berlanjut. Mengenakan kaos hitam bertuliskan Sat Set di punggung dan bergambar jari tiga, Ganjar kali ini berkunjung ke Pasar Ngingrong di Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta pada Senin (22/1/2024). Kedatangan Ganjar disambut antusias oleh warga yang ingin bisa bertemu secara langsung dengan mantan Gubernur Jawa Tengah, itu. Sementara Ganjar rupanya ingin langsung mendengarkan curhatan hati para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam pertemuan yang digelar di pendopo limasan itu, Ganjar juga memuji wilayah Gunungkidul yang kaya dengan destinasi wisata. Perjalanan menuju lokasi, sambung Ganjar, juga sangat nyaman karena mulusnya jalan. \"Matur nuwun sudah menyambut saya ke wisata Ngingrong. Gunungkidul banyak destinasi yang bagus sekali,\" puji Ganjar. Menanggapi Ganjar, salah seorang pedagang onderdil sepeda motor bernama Heri, berharap agar pelaku UMKM memperoleh akses yang lebih mudah ketika mengajukan kredit atau pinjaman ke perbankan. Heri dan pelaku UMKM lainnya mengaku kerap kesulitan memperoleh kredit ke perbankan karena terbentur sejumlah syarat. \"Ada aturan dari perbankan yang membatasi kreditur terutama kami pelaku usaha. Mereka membatasi pinjaman jika sudah ada pinjaman ke bank lain,\" beber Heri. Menjawab pertanyaan itu, Ganjar kemudian menawarkan akses kredit yang lain di luar kredit usaha rakyat (KUR). Salah satunya dengan menggunakan fasilitas yang tersedia di Baznas. Tak kalah penting, Ganjar menyebut salah satu trik agar lancar memperoleh pinjaman dari bank adalah dengan tertib membayar cicilannya. Ganjar kembali menginap di rumah warga. Ia mengaku selalu senang kalau menginap di rumah warga karena bisa berkomunikasi lebih dekat dan intensif. \"Saya senang situasi seperti ini, seperti saudara. Sehat-sehat nggih.  Matur nuwun sampun diparingi nyipeng wonten desane panjenengan. Sehat-sehat nggih,\" kata Ganjar.  (sws)

Hadiri Istiqasah Kemenangan, Ganjar Presiden Bergema di Bumi Lampung

Jakarta | FNN - Aura kemenangan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo sangat terasa ketika ia baru saja tiba di Bandara Raden Intan II, Lampung. Sambutan meriah datang dari banyak lapisan masyarakat setempat. Bahkan, Ganjar juga disambut adat kerajaan Sekala Bhak kepaksian Pernong. Ilmu silat khas Lampung Barat tersebut merupakan simbol dan lambang ucapan selamat datang bagi para tamu agung di bumi Lampung. Ganjar terlihat terpukau dengan aksi duel pesilat yang memamerkan penguasaan senjata tajam dan tangan kosong. Diketahui, Ganjar menghadiri \"istigasah kemenangan Ganjar-Mahfud\" yang diadakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotussolihin, Kecamatan Palas, dan Kampanye Akbar di Kecamatan Kalianda. Teriakan \"selamat datang Ganjar\", dan \"selamat datang Ganjar Presiden\" pun terdengar bersahutan di tengah para pendukung fanatik. Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud, Edward Syahpernong optimistis kehadiran Ganjar akan terus menambah peluang kemenangan dalam Pilpres 2024.  \"Kehadiran Pak Ganjar di Lampung lebih memberikan warna dalam rangka pemenangan Ganjar-Mahfud,\" tandas Edward. (and)

Ganjar Dipuji di Kantor PGI: Penuhi Syarat Jadi Pemimpin Negeri

Jakarta | FNN - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dinilai sangat memenuhi ciri pemimpin yang baik sebagaimana tertulis dalam Injil. Demikian yang bisa dirangkum dari hasil pertemuan antara Ganjar Pranowo dengan jajaran Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Senin (22/1/2024). Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom menilai rekam jejak Ganjar Pranowo sudah teruji sehingga sangat layak menjadi pemimpin bangsa ke depan. Pada kesempatan ini, Ganjar didampingi Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT). Ganjar didampingi Pendeta Gultom menemui puluhan pengurus PGI untuk melakukan dialog dengan penuh keakraban. \"Begitu kami sampaikan kalau Pak Ganjar mau datang, ada yang tiba-tiba datang dari Lampung, ada dari Sulawesi Utara. Itu artinya dukungan terhadap Pak Ganjar sangat luas,” pungkas Gomar Gultom. Sementara, Ganjar juga menerima masukan dari sejumlah pengurus PGI. Antara lain masukan yang menyoroti daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Ganjar menegaskan pemerintah selanjutnya akan konsisten memperluas kesempatan daerah 3T agar mampu bangkit dan berkembang. (and)

Posko Pejuang AMIN “Tour Of Duty”, Gerilya APK ke Pelosok Desa

Jakarta| FNN - Di penghujung waktu pelaksanaan pilpres 2024, para relawan yang tergabung dalam Posko Pejuang AMIN {P41) tetap semangat turun ke pelosok desa menyapa masyarakat. Berbekal APK berupa kalender, banner dan kaos, para relawan  semangat menyusuri jalan dan perkampungan di pelbagai daerah yang belum tersentuh sosialisasi pasangan AMIN. Mengendarai mobil yang sudah dibranding AMIN, beragam simpul relawan menyusuri wilayah kota-kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.  Menyempatkan berinteraksi dengan warga yang dijumpai di jalan dan di rumah, para relawan mengenalkan pasangan AMIN capres nomor urut satu pengusung perubahan itu dengan berbagi APK. Tak jarang warga yang bersentuhan langsung dengan para relawan memasang berbagai atribut seperti banner dan kalender baik di jalan lingkungan maupun di rumahnya sendiri.  Seperti sedang melakukan roadshow, bukan hanya semangat namun ada kebahagiaan  tersendiri bagi para relawan  bercengkerama dengan warga sekaligus  mengenal wilayah pelosok sambil menyebarluaskan informasi tentang pasangan AMIN. Terasa ada antusias  dan euforia dari masyarakat saat relawan yang tergabung dalam Posko Pejuang AMIN dibawah naungan Ustad Tamsil Linrung dan Ustad Zaitun Rasmin turun ke desa-desa dan pemukiman terpencil di wilayah Jawa yang sejauh ini belum tersentuh pengenalan pasangan AMIN. BroNies merupakan salah satu simpul relawan yang giat sosialisasi pasangan AMIN. Dalam beberapa bulan terakhir, BroNies gencar menyebar dan memasang APK ke beberapa wilayah di Indonesia termasuk di luar Jawa. Seiring melakukan konsolidasi dengan pengurus daerah dalam menghadapi pilpres dalam waktu dekat ini, DPP BroNies gerak cepat menyebarluaskan atribut pasangan AMIN terutama daerah yang minim dan bahkan belum ada satupun yang terlihat.  Bergerak serentak dan simultan bersama simpul relawan lainnya. BroNies pada hari Selasa tgl. 23 Januari 2024 menjadwalkan “tour of duty” demi mengoptimalkan sosialisasi dan memenangkan pasangan AMIN ke beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mulai dari Karawang, Purwakarta, Kuningan, Cirebon, Pantura Barat hingga ke Semarang dan Solo ditempuh dalam beberapa hari ini. Memanfaatkan waktu yang tinggal sedikit BroNies dan simpul relawan lainnya berjibaku mengenalkan pasangsn AMIN ke penjuru desa dan  kota utamanya di Pulau Jawa. (*)

Tagar Songong dan Savage untuk Manuver Gibran dalam Debat Cawapres

Jakarta, FNN - Debat cawapres yang berlangsung tadi malam (21/1) betul-betul menjadi malapetaka bagi paslon nomor 2 Prabowo – Gibran, khususnya calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. Akibat manuver Giban, tagar ‘songong’ dan ‘savage, bergema di media sosial. Tagar tersebut mengacu pada gaya Gibran yang mencoba memecundangi cawapres paslon nomor 03, Mahfud MD, dengan pertanyaan yang sulit berupa terminologi greenflation. Atas pertanyaan tersebut, Gibran diingatkan oleh moderator agar jangan menggunakan istilah tanpa penjelasan. Songongnya, reaksi Gibran malah bawa-bawa gelar Mahfud MD yang seorang Profesor. Padahal, tidak  dijelaskan pun Mahfud sudah tahu apa maksud pertanyaan itu. Setelah sesi Gibran bertanya dan menggunakan gestur yang terkesan merendahkan Mahfud MD, tagar songong dan savage bergema di media sosial.  Netizen menilai sikap songong Gibran tidak etis dan merendahkan. Harusnya cukup ngomong bahwa pertanyaannya belum terjawab, tidak perlu clingak-clinguk. Bukan hanya netizen yang kesal dengan ulah Gibran. Yeny Wahid juga kesal dan mengkritik keras Gibran yang terkesan melecehkan Mahfud. Menurut Yeny, mereka yang merasa mewakili anak muda justru harusnya menunjukkan bahwa anak muda punya etika, anak muda bisa mengekspresikan dirinya dengan penuh hormat kepada orang lain. Sementara itu, ketika Mahfud MD mendapat giliran mengajukan pertanyaan kepada Gibran, dia  menyentil secara halus dengan menyatakan bahwa dia menghormati Gibran sebagai seorang calon wakil presiden, jadi dia tidak akan mengajukan pertanyaan yang menjebak dan receh-receh. “Bagaimana penilaian Anda? Saya tidak menyalahkan Anda, termasuk para netizen yang tampak kesal dengan penampilan Gibran tadi malam. Penilaian dia songong dan savage tidak terlalu salah. Tetapi, harusnya kita tidak perlu kaget kalau Gibran seperti itu kelasnya. Karena, jauh sebelum Gibran resmi menjadi calon wakil presiden, Jokowi sendiri dan Gibran juga sudah dengan tepat menggambarkan siapa dia,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam kanal you tube Hersubeno Point edisi Senin (22/1). Karena, lanjut Hersu, saat ditanya wartawan apakah Gibran mau maju jadi cawapres Prabowo, Jokowi menyatakan belum cukup umur, belum berpengalaman, dan sebagainya ilmu. Jadi, kalau umurnya belum cukup, ilmu belum cukup, apalagi pengalaman, kalau sekarang tetap dipaksakan sangat berbahaya. Kalau paslon nomor 02 menang, bisa-bisa Gibran akan menjadi presiden jika Prabowo berhalangan tetap. “Saya tidak bisa membayangkan bangsa sebesar Indonesia ini dipimpin oleh seorang presiden sekelas Gibran. Saya kira cara yang paling baik untuk mencegah malapetaka bagi bangsa adalah mencegah mereka untuk tidak terpilih, dengan cara ramai-ramai tidak memilihnya,” pungkas Hersu. (ida)

Lecehkan Lawan Debat, Tokoh NU Tegur Keras Sikap Buruk Cawapres Gibran

Jakarta | FNN - Semakin banyak saja tokoh yang menyatakan kekecewaannya terhadap cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Putra Presiden Jokowi tersebut dicap tidak menunjukkan etika dan adab terhadap lawan debatnya pada acara debat cawapres yang digelar di Jakarta, Minggu (21/1/2024). Bahkan, sikap buruk yang dipertontonkan cawapres Gibran itu mendapat kritik langsung dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid. Teguran keras itu dilontarkan Alissa dalam akun media sosial X-nya. Menurut Alissa, Gibran telah menunjukkan sikap melecehkan orang lain. Putri sulung presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu bahkan menandai (mention) langsung akun X milik Gibran. \"Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain, dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain,\" tulis Alissa, dikutip dari cuitannya pada Minggu (21/1/2024). Anehnya, Presiden Jokowi sebelumnya pernah mengingatkan agar debat jangan hanya jadi ajang serang personal. Peringatan Jokowi tersebut disampaikan sehari usai debat ketiga pada Senin (8/1/2024).  Ironisnya, dalam debat selanjutnya yang diikuti oleh para calon wakil presiden, justru putra Jokowi sendiri yang malah menyerang lawannya secara personal. Sementara itu, hasil analisis dari Drone Emprit di media sosial X juga menunjukkan Gibran menerima lebih banyak sentimen negatif dalam debat. Dalam rilisnya, Founder Drone Emprit Ismail Fahmi menunjukkan Gibran mendapat penilaian negatif 60%, positif 33%, dan netral 7%. (*)

Gimik Konyol Gibran Menunjukkan Kedangkalannya

Jakarta, FNN – Sampai saat ini, debat cawapres yang berlangsung tadi malam, Minggu (21/1) masih ramai dibicarakan. Hampir semua mata tertuju acara yang dinanti-nanti masyarakat, terutama menunggu apa yang akan ditampilkan Gibran. Dan benar, ternyata dari keterlibatan emosi dan rasio, poin-poin yang diduga dari awal bahwa Gibran akan tetap memainkan teatrikal, terjadi malam itu. Tetapi, sebetulnya orang sudah bosan dengan teatrikal. Karena pada debat kali ini  orang mau lihat bagaimana pengetahuan Gibran terhadap substansi. “Jadi, ini debat tentang paradigma sebetulnya. Ini bukan soal Gibrannya, ini soal Prabowo yang akan membawa republik ini. Gibran itu wakil presiden doang. Jadi, seharusnya Gibran memback up Prabowo dengan kemampuan paradigmatik,” ujar Rocky Gerung dalam kanal you tube Rocky Gerung Official edisi Senin (22/1). Semua hal yang menyangkut lingkungan, lanjut Rocky, itu bukan soal menghafalkan istilah dan problem. Hal yang paling penting adalah kemampuan untuk menunjukkan kepemimpin konsep. Gibran mengetahui hal yang memang didiktekan pada dia beberapa jam sebelum acara. Jadi gampang saja itu. Tetapi, terlihat bahwa paradigmanya dia tidak paham. Rocky juga menilai bahwa bertanya soal lingkungan dengan istilah yang teknis itu bukan masalah lingkungan di dunia hari ini. Itu semuanya urusan orang fisika, orang teknik lingkungan, dan sebagainya yang bisa diterangkan secara panjang lebar bahkan dengan rumus-rumus yang kalau dibuat sebagai bahan untuk bertanding argumentasi Gibran pasti keteter. “Jadi, Mahfud benar, dia menerangkan sesuatu yang paradigmatik. Tetapi, Gibran tetap menagih hal yang teknikal,” ujar Rocky. Sementara, untuk hal-hal yang fundamental Cak Imin sebetulnya lebih paham. Cak Imin bagus sekali memperlihatkan bahwa pengetahuan-pengetahuan kebijakan publik itu bukan soal-soal teknis, bahkan rumus kimia, tidak ada urusan dengan itu. Itu yang sebetulnya kita perlukan. Rocky juga mengatakan bahwa kita sudah belajar berkali-kali agar yang diperdebatkan tentang policy atau kebijakan. Tetapi, lebih dari itu debat tentang paradigma, memasukkan lingkungan dalam konsep apa: dalam konsep keadilan, dalam konsep pertumbuhan, atau dalam konsep pemberataan. Dan yang mesti dibicarakan adalah konsep pemerataannya, soal distribusi tanah, misalnya. Ini pengetahuan dasar seorang pemimpin. “Saya kira, saudara Gibran menang di dalam gimik, tetapi gimik yang konyol,” ujar Rocky. Namun, lanjut Rocky, yang dipersoalkan orang adalah bagaimana cara Gibran melayani seorang Mahfud MD, yang sebetulnya jauh lebih senior dan bagaimanapun beliau masih menterinya Jokowi. Gibran mengolok-olok dengan cara mencari jawaban dengan gerak tubuhnya Gibran. Kalau bercanda mustinya bukan bercanda tubuh, itu dangkal. Mestinya bercanda di dalam logika, dalam abstraksi. Kalau bercanda tubuh komedi namanya. (ida)

Jawaban Tak Bermutu, Penampilan Debat Cawapres Gibran Makin Jeblok

Jakarta | FNN - Debat keempat Pilpres 2024 yang digelar di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam, terus menuai kritikan terhadap cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Adapun tema debat kali ini adalah soal Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Lalu apa yang layak dikomentari dari penampilan Gibran? Salah satunya adalah gimik yang justru mendatangkan reaksi negatif terhadap Gibran sendiri. Jika dibandingkan dengan penampilan pada debat cawapres sebelumnya, Gibran kali ini dinilai lebih buruk. Demikian diungkapkan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, yang terang-terangan menilai putra Jokowi itu terlalu banyak menampilkan gimik saat berdebat. \"Mas Gibran menurut saya terpuruk, tidak tampil sebaik di debat cawapres pertama,\" kata Hendri kepada wartawan, Senin (22/1/2024). Menurut Hendri, penampilan Gibran sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan dua cawapres lain yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. Sebaliknya, Gibran justru menggiring acara debat layaknya sebuah show alias pertunjukan yang membutuhkan gimik untuk menarik perhatian. Namun sayangnya, gimik seperti itu sebetulnya tidak dibutuhkan pada ajang serius seperti debat cawapres. Hendri kemudian menyoroti sejumlah pertanyaan yang tak mampu dijawab tuntas oleh Gibran.  \"Misalnya pertanyaan Pak Mahfud tentang redistribusi, kemudian tentang Trisakti-nya Bung Karno. Kemudian dengan Gus Imin juga sama bahkan fokus ke botol plastik yang mungkin saja itu disediakan panitia,\" Hendri menguraikan. Sikap Gibran itu menurut sangat disayangkan karena justru lari substansi pertanyaan. \"Banyak hal-hal yang akhirnya Gibran tidak bisa fokus ke substansi,\" kritik Hendri. (*)

Gampang Emosi, Gibran Ketularan Sifat Asli Prabowo

Jakarta | FNN - Penampilan Cawapres nomor urut 2 dalam debat keempat pemilihan presiden (Pilpres) pada Minggu (21/1/2024) malam, mendadak ramai disorot. Gibran dinilai kurang menghargai panggung debat, tak menempatkan dirinya sebagai calon wakil presiden yang seharusnya bertingkah sopan dan punya adab. Tapi lihat, nyatanya Gibran terkesan merendahkan lawan debat dengan gayanya yang kurang terpuji. Perubahan karakter Gibran itu salah satunya ditangkap oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto. Bahkan, Hasto kemudian membandingkan karakter Gibran dengan ayahnya, Joko Widodo, yang kini sudah berbeda jauh. \"Saya agak kaget dengan perubahan karakter dari Mas Gibran sehingga sangat berbeda jauh dari Pak Jokowi,\" ujar Hasto saat ditemui di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.  Menurut Hasto, perubahan mendadak karakter Gibran, sambung Hasto, kemungkinan besar dipengaruhi oleh calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto, yang selama ini dikenal mudah tersulut emosi. Hasto kemudian menyebut kembali pentingnya batas usia 40 tahun untuk maju menjadi capres-cawapres sebagaimana yang telah diubah oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) demi memuluskan langkah Gibran. Semata-mata, lanjut Hasto, untuk menentukan kedewasaan seseorang. \"Pengaruh-pengaruh dari Pak Prabowo yang cenderung emosi itu ternyata mempengaruhi Mas Gibran sehingga keputusan MK tentang batas usia 40 itu ternyata suatu hal yang sangat penting, karena di situ menentukan kedewasaan emosi seseorang,\" kata Hasto. Di sisi lain, Hasto juga menyinggung soal kemampuan Gibran menguasai suatu persoalan. Salah satunya ketika Gibran menjawab pertanyaan tentang maraknya penambangan ilegal di sejumlah daerah. Gibran terlihat tidak mengetahui persoalan saat menyebut akan mencabut izin usaha pertambangan (IUP) ilegal. Padahal, yang namanya penambangan ilegal, sudah pasti tidak mengantongi IUP. \"Contohnya ketika kita melihat illegal logging, illegal mining yang dijawab Mas Gibran tadi kan \'ya IUP-nya dicabut\'. Padahal ini kan ilegal kan tanpa IUP. Nah hal-hal seperti inilah yang sangat kami sayangkan,\" ujar Hasto menyayangkan pendeknya pemahaman Gibran terhadap suatu logika sederhana. (ant)

Jokowi Panik, Minta Dimediasi Bertemu dengan Megawati

Jakarta, FNN - Rumor bahwa Presiden Jokowi minta dimediasi untuk bertemu dengan Megawati tengah berhembus di seputar Istana. Presiden Jokowi dikabarkan telah meminta tolong kepada beberapa politisi PDIP untuk dimediasi agar bisa bertemu dengan Megawati Soekarno Putri. Namun, mereka belum menyampaikannya ke Megawati karena masih fokus menghadapi pemilihan umum legislatif dan Pilpres 2024. Munculnya kabar Jokowi minta dimediasi untuk bertemu Megawati ini berkaitan dengan berbagai perkembangan politik terbaru yang sangat dramatis dan renggangnya hubungan antara Megawati dan Jokowi, pasca Jokowi  menjadikan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto. Padahal, Megawati sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Sebagai kader partai, Jokowi dan Gibran harusnya tegak lurus kepada keputusan Ketua Umum. Jadi, kalau Jokowi mengusung sendiri calon presiden dan calon wakil presidennya, berarti menantang Megawati. Meskipun ditutup-tutupi, sesungguhnya publik sudah mengendus bahwa hubungan keduanya merenggang, bahkan patah arang sehingg sulit disambungkan kembali. Apalagi Megawati punya karakter cukup keras. Patah arang hubungan Megawati dan Jokowi terlihat pada hari ulang tahun PDIP ke-51 yang berlangsung 10 Januari 2024, di mana Jokowi tidak hadir dan memilih menghindar dengan dalih melakukan kunjungan ke Filipina. Bukan hanya tidak hadir, Jokowi bahkan juga tidak menyampaikan ucapan selamat atau memberikan pidato melalui video dan tidak mengirimkan karangan bunga. “Jadi, benar-benar buat Jokowi PDIP itu sudah bagian dari masa lalu,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam kanal you tube Hersubeno Point edisi Minggu (21/1). Sebetulnya, sejauh ini Jokowi cukup percaya diri akan memenangkan pasangan Prabowo – Gibran karena dia masih memegang kekuasaan sehingga bisa mengerahkan semua sumber daya kekuasaan. Orang-orang di sekelilingnya pun tampaknya meyakinan bahwa mesin-mesin kekuasaan itu bisa dia gerakkan untuk memenangkan Prabowo – Gibran. Hal ini terlihat narasi-narasi yang coba dibangun bahwa Prabowo - Gibran akan menang satu putaran. Namun, ternyata saat ini perkembangannya tidak seperti yang diharapkan. Elektabilitas Prabowo - Gibran terus merosot, sedangkan pasangan Anies – Cak Imin sebaliknya. Keadaan demikian diperkirakan pada Pilpres 14 Februari 2024 suara Anies – Cak Imin bisa menyamai suara Prabowo – Gibran. Apalagi survei media ekonomi dari Amerika Serikat Bloomberg malah mengunggulkan Anies untuk memenangkan Pilpres 2024. Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan Jokowi. Kini Jokowi juga turun langsung mengampanyekan Prabowo-Gibran menggunakan anggaran negara dan fasilitas sebagai kepala negara, tapi ternyata tidak berdampak terhadap elektabilitas Prabowo - Gibran Bersamaan dengan itu, Jokowi juga menghadapi tekanan eksternal maupun internal yang tidak kalah beratnya. Secara internal, banyak pendukung fanatiknya yang meninggalkan dia dan secara terang-terangan menentangnya, kemudian bergabung dengan kelompok-kelompok oposisi yang menyerukan agar dilakukan pemakzulan terhadap Jokowi. Menteri Koordinator Hukum dan HAM, Mahfud MD, yang juga calon wakil presiden Ganjar Pranowo, misalnya, sudah bertemu dengan kelompok petisi 100 dan secara tidak langsung mengajarkan cara untuk memakzulkan Jokowi. Kemudian, para petisi 100 juga bertemu dengan Puan Maharani. Puan mempersilakan petisi 100 untuk mengajukan usulan pemakzulan. Yang lebih berat lagi, di internal kabinet muncul kabar yang sangat mengejutkan karena Menteri Keuangan Sri Mulyani dan orang-orang kepercayaan Jokowi, yakni Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono bersama 13 orang menteri lainnya bersiap mundur dari kabinet Jokowi. “Jadi, ini betul-betul dia menghadapi tekanan dari eksternal dan internal yang luar biasa dan ini mau tidak mau dia itu kepada siapa lagi harus berpaling kalau bukan ke Megawati,” ujar Hersu. Jika Pemilu berlangsung dua putaran dan yang masuk putaran kedua itu adalah pasangan Anies – Muhaimin dan Prabowo - Gibran maka Jokowi mau tidak mau harus merangkul Megawati kalau mau memenangkan pasangan Prabowo - Gibran pada putaran kedua. Masalahnya, tim paslon 01 dan PDIP itu sudah cukup lama menjalin komunikasi, karena mereka merasa senasib dalam menghadapi kecurangan yang dilakukan oleh Jokowi. Puan bahkan mengaku bahwa Tim AMIN sudah bertemu dengan PDIP, baik secara informal maupun formal, untuk menjajaki kerja sama bila salah satu masuk putaran kedua. Jadi, siapa pun yang masuk mereka akan saling mendukung. “Situasi inilah yang saya kira membuat Jokowi ini posisinya panik tingkat dewa dan mau tidak mau akhirnya dia minta dimediasi untuk bertemu dengan Megawati,” ujar Hersu. Jika melihat sikap Megawati, sepertinya upaya Jokowi tidak akan berhasil. Apalagi mereka tengah fokus menghadapi Pilpres. Artinya, mereka menolak menyampaikan keinginan Jokowi ke Megawati. Mereka pasti sangat paham dengan suasana kebatinan Megawati yang terluka karena pengkhianatan Jokowi dan keluarganya. (ida)