POLITIK

Presiden Jokowi Membantah Isu Sri Mulyani Mundur, Apakah Berarti Beneran Mundur?

Jakarta, FNN - Akhirnya Presiden Jokowi membantah soal pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Tetapi, yang justru berbahaya, kalau Jokowi membantah tidak mundur maka orang kemudian menafsirkan betul mundur. Apalagi kemarin Sri Mulyani hadir dalam rapat dengan Jokowi di istana dan dia bungkam, tidak membantah. “Iya, tentu Jokowi tidak ingin itu terjadi, karena kalau terjadi maka itu artinya langsung pemakzulan. Jadi, faktor Sri Mulyani itu menentukan nasib Jokowi,” ujar Rocky Gerung di kanal you tube Rocky Gerung Official edisi Sabtu (20/1), menanggapi soal bantahan Jokowi. “Saya kira Jokowi sekarang disandra oleh dua menteri, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan Prabowo. Tidak mungkin lagi Jokowi tidak menghendaki apa yang diinginkan Prabowo. Jadi, Prabowo akhirnya tahu bahwa hanya dengan menyandra Jokowi, Prabowo bisa satu putaran. Kira-kira begitu,” lanjut Rocky. Walaupun yang diterangkan Jokowi satu putaran untuk dia, tidak. Itu kekuasaan sudah pindah dan Jokowi kelihatan makin cemas sehingga dia membantu Sri Mulyani, tambah Rocky. Mengapa presiden yang mengucapkan? Itu artinya, presiden membaca gelagat Sri Mulyani memang untuk hengkang. “Jadi, orang yang mengerti watak Sri Mulyani –saya mengerti dengan benar, dengan baik, dan dengan sempurna watak Sri Mulyani. Dia bisa betul-betul dalam 2 jam sudah, dia selesaikan saja. Kan kita mau tagih itu justru karena kita kenal Sri Mulyani sebagai intelektual pembuat kebijakan publik,” ungkap Rocky. Tetapi, lanjut Rocky, Sri Mulyani dididik di dalam tradisi akademis yang ada etikanya. Kita ingat di tahun ’98 Sri Mulyani terus-menerus menghajar kebijakan Soeharto,  kendati dia masih berkedudukan sebagai ketua program public policy di FEUI. Tetapi, orang semacam Sri Mulyani selalu ada kesempatan untuk memulihkan kembali integritasnya. Tidak mungkin Sri Mulyani menulis biografi dia bahwa dia meneruskan kebijakan Jokowi yang akan dihujat oleh seluruh mahasiswa FEUI. “Jadi, bagi saya Sri Mulyani pasti akan ambil langkah untuk berhenti dari kabinet. Itu cuman soal pertimbangan-pertimbangan kecil. Pertimbangan besarnya Sri Mulyani percaya bahwa kalau ada pejabat yang bisa gantikan dia mungkin hari ini dia sudah berhenti,” ujar Rocky. Tetapi, menurut Rocky, dia juga berpikir tentang bangsa. Dia tahu kalau dia berhenti maka seluruh sistem internasional akan mengutuk Indonesia dan itu artinya Indonesia akan dikucilkan dari pergaulan ekonomi dunia, karena Sri Mulyani tetap faktor di dalam menentukan bunyi tidaknya ekonomi Indonesia dalam upaya untuk menggaet hutang maupun investasi asing. “Ini bukan sekadar soal etika Sri Mulyani yang kita uji, ini sekaligus kita mau uji apakah kabinet juga bisa utuh ketika keadaan betul-betul makin lama makin buruk,” ujar Rocky. Jadi, lanjut Rocky, tentu sudah ada semacam pandangan bahwa Jokowi sudah tidak mampu mengendalikan kabinetnya, karena kasak kusuk berita masuk berita keluar.  Sikap diam Sri Mulyani saja sudah menunjukkan bahwa dia memang sudah ragu berada di dalam kabinet. Keterangan Jokowi juga memperkuat dugaan bahwa memang Sri Mulyani ragu. Oleh karena itu, harus Jokowi yang membantah. (ida)

Slank Resmi Dukung Ganjar Mahfud, Abdee Mundur dari Telkomsel

Jakarta | FNN - Grup Band legendaris Slank resmi mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 pada hari ini. Deklarasi itu disampaikan drumer Slank Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim) di hadapan Ganjar-Mahfud yang hadir di Potlot Studio, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (20/01/2024). \"Jadi hari ini deklarasi bahwa Slank mendukung Ganjar-Mahfud,\" ucap Bimbim. Pernyataan Bimbim langsung disambut tepuk tangan oleh semua personel Slank yang berada di dekatnya. Menurut Bimbim, Slank dan para penggemarnya, yakni Slankers, telah memberikan sejumlah ide dan gagasan kepada Ganjar-Mahfud. Dia meyakini bahwa pasangan calon nomor urut 3 ini bisa menjalankannya jika nantinya memenangi Pemilu 2024. Deklarasi itu turut dihadiri personel Slank lainnya yaitu vokalis, Akhadi Wira Satriaji (Kaka); Basis, Ivan Kurniawan Arifin alias Ivan; gitarisnya, Muhammad Ridwan Hafiedz (Ridho) dan Abdee. Sementara gitaris Slank Abdi Negara Nurdin alias Abdee mundur dari jabatan Komisaris PT Telkom Indonesia usai mendukung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Abdee mengatakan surat pengunduran diri itu telah dilayangkan pada Jumat (19/1) sore. \"Jadi biar tidak ada dusta di antara kita, dan untuk menghormati aturan yang ada nilai-nilai etika. Jadi per hari Jumat kemarin jam 5 sore saya sudah melayangkan surat pengunduran dari Telkom Indonesia,\" ujarnya di Potlot Studio, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1). Langkah itu diambil Abdee seiring dengan dukungan para personil Slank lainnya kepada Ganjar-Mahfud. Menurutnya, dukungan itu merupakan sebuah perjuangan bagi Slank. Sejak 2014 hingga saat ini, kata dia, Slank mendorong agar kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dihilangkan, serta menjaga demokrasi. \"Dan menurut kami yang paling tepat untuk menjalankan itu adalah Pak Ganjar dan Pak Mahfud,\" ucapnya. Selanjutnya Slank telah mempersiapkan lagu untuk mendukung Ganjar-Mahfud. Lagu tersebut berjudul ‘Salam Metal’ yang merupakan singkatan dari ‘Menang Total’. Slank bukan kali pertama menyatakan dukungan kepada kandidat tertentu di Pilpres. Sebelumnya, Slank merupakan musisi pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu. (*)

Demi Memperbaiki Bangsa Mestinya Megawati Memulai Tindakan Pemakzulan Jokowi

Jakarta, FNN - Dalam acara perayaan Natal PDI Perjuangan dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di Jakarta International Expo, Kamis (18/1), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar seorang pemegang kekuasaan harus berhenti ketika sudah waktunya atau habis masa jabatannya, jangan sampai lupa daratan dan enggan ketika harus turun. Walaupun tidak menyebut nama Jokowi, orang pasti tahu bahwa hal itu merupakan sindirian buat Presiden Jokowi. \"Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba,\" kata Megawati. Megawati juga menyampaikan pepatah \"Satyam Eva Jayate”, yang artinya tidak perlu takut dan menjadi lemah karena kebenaran yang pasti menang. Menanggapi pernyataan Megawati tersebut, Rocky Gerung dalam kanal you tube Rocky Gerung Official edisi Jumat (19/1) mengatakan, “Ya, Bu Mega tentu makin lama makin ingin melihat Jokowi dimakzulkan. Tinggal cari jalannya, jalan DPR yang mungkin sekali itu agak susah, tetapi masih bisa diupayakan. Atau jalan di jalanan beneran. Cuma Itu itu pilihannya. Mau diturunkan secara secara konstitusional atau diturunkan secara moral,” Rocky tahu bahwa memang ada kesulitan Megawati karena pertimbangan-pertimbangan politik dan tukar tambahnya apa kalau terjadi pemakzulan, misalnya. Tetapi, mestinya Megawati berpikir bahwa ini soal konstitusi, ini soal martabat bangsa, bukan lagi pertimbangan politik atau pertimbangan ekonomi, kriminal. Megawati mesti berpikir bahwa bangsa ini mesti diselamatkan. Rocky juga mengatakan bahwa semua orang yang ada di sekitar Mega pasti membujuk Mega supaya jangan terlalu drastis, karena mereka ada juga yang menjadi bagian kepentingan dari rezim Jokowi. Para mantan koruptor atau koruptor yang masih kabur dari tatapan hukum pasti berupaya untuk membujuk Mega agar jangan terlalu drastis karena bisa dibalas oleh Jokowi. “Tetapi, bagi orang seperti Megawati, ini juga taruhan akhir. Di ujung sisa usianya dia mesti lakukan sesuatu yang secara etik nanti akan dihitung oleh orang. Jadi, orang akan bersyukur dan memuliakan Megawati kalau dia memulai tindakan pemakzulan itu, karena ini bukan soal dendam. Ini soal memperbaiki bangsa,” ujar Rocky. Semua institusi selama Jokowi hancur, kata Rocky, dan PDIP akan dianggap sebagai bagian yang menghancurkan itu, kecuali PDIP memulihkan kesalahan dia dengan memulai semacam pengakuan dosa bahwa mereka ikut bersalah dan tidak mau kesalahan ini berlanjut.   “Mestinya itu diucapkan dan rakyat pasti akan mendukung Ibu Mega. Ibu Mega tidak perlu ragu, bangsa ini didesain untuk memulihkan kembali peradaban,” ujar Rocky. (ida)

Mundurnya 15 Menteri Kabinet Jokowi, Efek Pemaksaan Cawapres Karbitan

Jakarta | FNN - Mundurnya 15 menteri kabinet Indonesia Maju tak lagi hanya sebatas isu. Wacana serius itu makin menjadi bola liar pasca pemaksaan ugal-ugalan Gibran Rakabuming menjadi calon wakil presiden 2024. Cepat atau lambat, bisul itu segera pecah dan paslon boneka hancur berantakan. Analisis ini disampaikan oleh Profesor Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Merah Putih kepada media di Jakarta, Jumat (19/01/2024). Sutoyo menegaskan kondisi istana saat ini tengah goyah dan  dilanda ketidakpastian. Penyebabnya adalah intervensi yang sangat kuat terhadap para menteri untuk memuluskan paslon capres tertentu. Suasana ini tampak nyata dari wajah-wajah para menteri usai rapat kabinet Jumat (19/01/2024) di Istana Negara. Sri Mulyani misalnya, sosok yang diisukan akan menarik diri dari kabinet, tak secara tegas menjawab pertanyaan wartawan. Bahkan ketika didesak soal perseteruan dengan Prabowo Subianto, menteri ekonomi terbaik di dunia itu hanya melempar senyum. Publik makin yakin bahwa Istana saat ini sedang berantakan dan diliputi ketidakpastian. Ibarat kapal akan tenggelam, menyitir istilah pengamat politik Rocky Gerung -  maka tikus tikus berlompatan menyelamatkan diri. Sutoyo Abadi menegaskan isu mundurnya para menteri sangat terkait dengan arah politik Jokowi  dalam Pilpres 2024 dengan politik dinasti. Para menteri khususnya yang berasal dari kalangan profesional semakin muak dengan adanya intervensi politik yang dilakukan Jokowi di luar tugas pokok dan fungsinya sebagai presiden. Sutoyo melihat politik curang terlalu vulgar dipertontonkan, sehingga berpotensi mengancam stabillitas kabinet dan beresiko hukum bagi para menteri yang dipaksa harus terlibat melalukan politik curang. Dengan beban utang negara yang sangat besar Menkeu Sri Mulyani memiliki tanggung jawab dan resiko yang sangat besar. Maka ia saat ini sedang menimbang-nimbang apakah akan segera mundur atau tunggu momen yang tepat. \"Ini waktu yang tepat bagi Sri Mulyani dan menteri lainnya agar segera mundur.  Karena pasca Pilpres 2024,  pasti akan terjadi huru hara besar karena kecurangan yang hampir pasti akan terjadi,\" katanya. Menurut Sutoyo,  mundur ramai-ramai seperti era Soeharto akan efektif. \"Lebih cepat mundur dari kabinet itu lebih baik,\" kata Sutoyo. Sutoyo menilai apa yang dilakukan ekonom senior Faisal Basri yang menyarankan menteri menteri berbasis teknokrat mundur, adalah ide yang menarik. Apalagi jika ditambah menteri dari PDIP, Nasdem, PKB, PPP segera mundur, maka hal itu suatu ide yang bagus untuk menyudahi ketidakpastian politik di internal pemerintah. Jumlahnya ada 15 orang. \"Faisal memiliki pandangan  politik yang cerdik dan rasional,\" kata Sutoyo.  Selama Jokowi masih berkuasa, maka jangan harap Pemilu akan berjalan jujur dan adil. \"Jalan keluarnya adalah Jokowi harus dimakzulkan agar Pemilu lebih bermartabat,\" paparnya. Wacana mundurnya menteri Jokowi pertama dimunculkan oleh ekonom Faisal Basri. Faisal lebih menekankan bahwa yang disarankan mundur adalah menteri yang tergolong teknokrat yang memiliki standar nilai etika tidak tertulis.  \"Jadi kalau dia diminta oleh atasannya yang akhirnya melanggar aturan, dia gak bisa. Dia lebih baik mundur,\" papar Faisal. Moralitas seperti itu, kata Faisal terjadi di mana-mana di dunia ini.  Ia mencontohkan kejadian di negara lain. \"Di Israel menteri  yang tidak setuju dengan kebijakan perang Netanyahu, dia mundur. Di Amerika juga begitu, high ranking official yang tidak setuju dengan kebijakan, dia mundur, karena ini nilai ada standar keilmuan,\" tegasnya. Di Indonesia, kata Faisal, standar ini sudah dilewati, bahkan sudah melewati batas. \"Ada ketidaknyamanan para menteri itu karena pelanggaran terus menerus. Kalau pelanggaran itu sekali dua kali, bisa dimaafkan,\" paparnya. Bentuk intervensi Jokowi terhadap menterinya secara gamblang diungkap oleh Faisal Basri. Ia menceritakan bahwa ada menteri yang diintervensi untuk mengeluarkan dana keliling Indonesia untuk tapi tak ada  dalam perencanaan.  Faisal mengaku ngobrol dengan pejabat, bahwa Jokowi pada 2024 ini ingin keliling Indonesia membagikan sesuatu. Sang menteri mengatakan pada presiden bahwa tidak ada dalam anggaran. Tetapi oleh menteri sedang diusahakan, lalu presiden memerintahkan: \"Laksanakan!\" Menurut Faisal kalau hal itu dilakukan berarti terjadi sebuah crime, sebab setiap sen APBN harus ada persetujuan. \"Tidak bisa jumpalitan seperti itu. Hal ini yang  membuat keresahan,\" paparnya. Untuk menyelamatkan republik ini, kata Faisal, orang-orang itu harus mundur. Hal ini penting untuk menentukan jarak yang benar dengan yang tidak benar, harus jelas. Faisal juga bercerita bahwa ia  mengobrol dengan para petinggi partai, muncullah nama, yang paling siap mundur adalah Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran, karena hal ini sudah di luar akal sehat.  Lagi-lagi Faisal bercerita bahwa ada satu lagi pejabat yang tidak mau diajak cawe- cawe.  \"Dia pejabat gubernur di Jawa yang dekat dengan Jokowi, dia dengan tegas mengatakan saya kerja sesuai tupoksi saja, tidak mau di luar tupoksi. Itu artinya sudah terjadi perlawanan dari dalam karena sudah terjadi kerusakan luar biasa  yang dilakukan oleh Jokowi,\" kata Faisal dalam sebuah wawancara dengan televisi. Apa yang dilakukan Faisal Basri agar menteri-menteri dari kalangan profesional mundur semata mata untuk menjaga integritas sebagai intelektual. (*)

Sinyal Menkeu Sri Mulyani Bakal Mundur Makin Kuat

Jakarta, FNN - Rumor sekaligus spekulasi bakal mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari kabinet Jokowi – Ma’ruf makin kuat. Hari ini, Jumat (19/1) Sri Mulyani hadir di istana dan mengikuti rapat dengan Presiden Jokowi. Namun, saat wartawan menanyakan soal kabar dia bakal mundur dari kabinet, Sri Mulyani hanya menjawab pendek, “Masa? Ini saya bekerja,” ujarnya. Selanjutnya, Sri Mulyani hanya tersenyum menanggapi desakan pertanyaan dari wartawan. Dari jawaban tersebut, bisa dikatakan bahwa Sri Mulyani tidak membenarkan dan tidak pula membantah. Hal ini semakin menguatkan kabar bahwa dia akan mundur dari kabinet kendati sebelumnya sudah dibantah oleh juru bicara istana dan juru bicara Kementerian Keuangan. “Kalau berita itu tidak benar, harusnya Sri Mulyani bisa dengan tegas menjawab, bukan malah balik bertanya. Kalimat dan bahasa tubuh Sri Mulyani multitafsir,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam kanal you tube Hersubeno Point edisi Jumat (19/1). Kehadiran Sri Mulyani di istana hari ini adalah kemunculan pertama di depan publik setelah rumor dirinya bakal mengundurkan diri. Sebelumnya, kabar bakal mundurnya Sri Mulyani diungkap oleh Faisal Basri, ekonom senior yang notabene koleganya di Fakultas Ekonomi UI. Selain Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono juga dikabarkan akan mundur. Namun, Ketika menyampaikan, Faisal Basri mengemasnya dalam sebuah kalimat ajakan kepada publik untuk mendesak Sri Mulyani dan Basuki mundur. “Ayo, sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani dan Pak Basuki serta beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung sudah gagap. Kan PDIP belain Jokowi terus. Pusing,” ujar Faisal dalam acara Political Economic Outlook 2024, di Jakarta, Sabtu (13/1). Faisal Basri mengaku bahwa dia mendengar mundurnya para menteri dari kabinet hanya menunggu waktu yang tepat. “Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentumnya ini segera. Insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginanjar, Menko Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto,” ujar Faisal. Faisal Basri juga memprediksi bila Prabowo dan Gibran terpilih pada pilpres 2024 maka utang Indonesia akan membengkak menjadi 16.000 triliun. Ini berarti, dua kali lipat dari utang saat ini, yang sudah tembus lebih dari 8.000 triliun. “Mungkin maksud Faisal Basri adalah hal ini yang membuat Sri Mulyani merasa tertekan dan dia harus melepas tanggung jawabnya, karena ugal-ugalan sekali cara pengelolaan keuangan semacam ini. Jadi dia tentu tidak mau kalau di kemudian jadi ketempuhan,” ujar Hersu. (ida)

Sri Mulyani Mundur dari Kabinet?

Jakarta, FNN - Soal isu Sri Mulyani akan mengundurkan diri, sampai saat ini belum ada penjelasan resmi dari Sri Mulyani sendiri, karena beliau sedang berada di Davos, bertemu dengan World Economic Forum. Tetapi, istana sudah mulai membantah bahwa tidak ada rencana pengunduran diri Sri Mulyani. Namun, seperti yang sudah sering kali terjadi, setiap kali ada bantahan istana, orang malah akan menduga bahwa benar. “Saya kira ini pertemuan terakhir Sri Mulyani dengan para finansier dunia di Davos. Kini Davos mulai menjadi sumber baru untuk melihat human solidarity karena soal lingkungan, terutama, dan soal krisis moneter yang disebabkan oleh sistem kasino capitalism,” ujar Rocky Gerung di kanal you tube Rocky Grung Official edisi Jumat (19/1), menanggapi isu akan mundurnya Sri Mulyani dari kabinet Jokowi. Menurut Rocky, kalau kita ikuti logika-logika filsafat ekonomi dunia, saat ini justru sedang terjadi upaya untuk mengembalikan ideologi koperasi karena penghormatan lingkungan dan hak asasi manusia. “Saya kira Sri Mulyani ada di Davos untuk menerima ceramah baru dari para kapitalis dunia bahwa dunia berubah, tapi mengapa Indonesia masih begitu rakus dengan sumber daya,” ujar Rocky. Rocky menduga Sri Mulyani akan menjadikan hal ini sebagai semacam perenungan bahwa kalau dia pulang ke Indonesia, dia dituntut untuk memulihkan martabat Indonesia di mata dunia dengan cara menghormati lingkungan, dengan meninggalkan cara-cara untuk mengeksploitasi alam. Cara itu harus dia wujudkan dengan sikap etisnya, yaitu dia mundur, karena selama ini dia bagian dari perusakan itu, karena dia mengiyakan pembiayaan infrastruktur yang basisnya adalah perusakaan lingkungan. “Jadi, Sri Mulyani bertanggung jawab secara ekologi terhadap kerusakan ekonomi Indonesia. Dan ini dalam jangka Panjang nanti akan dihitung orang bahwa Sri Mulyani jadi agen dari kapitalis internasional untuk menjamin stabilitas ekonomi dan sistem keuangan kita. Itu sudah menjadi pendapat umum,” jelas Rocky. “Tetapi, ada kesempatan pada Sri Mulyani untuk bertobat, mengatakan bahwa oke saya bersalah dan saya menjebakkan Indonesia dalam potensi hutang, dan ini semuanya adalah hutang yang dibuat secara serampangan,” ujar Rocky. Jadi, lanjut Rocky, ada kesempatan bagi Sri Mulyani untuk mengakui kesalahan kebijakan Jokowi. Jangan sampai dia menjadi bagian yang akan membela kebijakan buruk dari Jokowi. (ida)  

Hasil Survei Bloomberg Menunjukkan bahwa Anies Akan Memenangkan Pilpres 2024

Jakarta, FNN – Sebuah media ekonomi berpengaruh di Amerika Serikat, Bloomberg, Kamis (18/1) membuat sebuah publikasi yang mengejutkan tentang Pilpres Indonesia. Hasil survei yang mereka lakukan terhadap para ekonom dan analis senior memperoleh satu data bahwa Anies meraih nilai tertinggi untuk menjadi pengganti Jokowi. Publikasi hasil survei tersebut dituangkan dalam sebuah artikel berjudul “Economists Favor Jokowi Critic as Top Choice to Lead Indonesia” ‘Para Ekonom Menjagokan Kritikus Jokowi sebagai Pilihan Utama untuk Memimpin Indonesia’ atau para ekonom menjadikan Anies sebagai pilihan utama untuk menggantikan Jokowi. Di bawah judul besar tersebut, terdapat subjudul “Former Jakarta Governor Baswedan Leads in Blomberg Survey” ‘Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Unggul di Survei Bloomberg’ dan subjudul berikutnya “Respondents Jokowi See a Jokowi Dynasty As a Bane for Economy” ‘Responden Menilai Dinasti Jokowi itu Sebagai Kutukan Terhadap Perekonomian Indonesia’. Dari 17 responden yang disurvei oleh Bloomberg, 10 orang di antaranya atau sekitar 58,8% mengatakan politik dinasti di bawah kepemimpinan Jokowi tidak akan memberikan petanda baik bagi pasar dan perekonomian. Dalam penilaian para responden, politik dinasti itu terlihat ketika Jokowi mendorong anaknya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto dan pasangan ini berjanji akan meneruskan semua program ekonomi Jokowi, termasuk masalah hilirisasi dan pembangunan ibukota negara baru nusantara di Kalimantan Timur. Ketika ditanya skor para calon presiden dari tiga orang calon presiden, responden Bloomberg memberikan nilai tertinggi kepada Anies, yakni 33 poin; kemudian Prabowo di urutan kedua dengan 29 poin; dan Ganjar Pranowo terendah dengan 28 poin. Yang juga cukup menarik dan saat ini sering menjadi perdebatan adalah Bloomberg meyakini Pilpres akan berlangsung dua putaran.  “Ini jelas sangat berbeda dengan narasi yang coba dibangun oleh Presiden Jokowi dan tim paslon 02 melalui publikasi berbagai lembaga survei yang belakangan ini sangat masif,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam kanal you tube Hersubeno Point edisi Kamis malam (18/1). Para responden juga sangat yakin bila Anies memenangkan Pilpres maka dia bisa mendorong ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi dari 5%, sementara Presiden Jokowi yang sebelumnya dalam janji-janji kampanyenya menjanjikan pertumbuhan ekonomi sampai 7%, gagal mewujudkan janjinya. “Survei yang dilakukan Bloomberg pada Januari 2024 ini, kendati hanya dilakukan di kalangan ekonom dan analis ekonomi senior, namun ini makin memperkuat prediksi bahwa Anies akan memenangkan Pilpres kali ini,” ujar Hersu. Sejumlah lembaga survei juga sudah mengonfirmasi elektabilitas pasangan Anies - Cak Imin terus meroket, sementara Prabowo - Gibran terus menurun. Jadi, satunya tren naik dan satunya tren turun. “Biasanya, kalau sudah mendekati masa-masa pencoblosan, kalau yang sudah trennya naik akan naik terus, sementara yang turun akan turun terus. Sementara, Prabowo dan Gibran terus-menerus melakukan blunder. Mereka melakukan kesalahan-kesalahan yang membuat elektabilitasnya makin tergerus,” tambah Hersu. Kendati suara Prabowo terus menurun dan Anies terus naik, namun berbagai lembaga survei tampaknya sepakat bahwa peta pertarungan Pilpres 2024 mengerucut pada pasangan Anies – Cak Imin dan Prabowo – Gibran. Jadi tinggal dua pasang kuda pacuan. Sementara, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, tampaknya  tidak masuk dalam perhitungan. Lembaga Uting Riset dari Australia, misalnya, mereka melakukan survei setelah Debat Capres perdana. Anies yang dalam debat tampil dominan dan superior mendapat limpahan kenaikan suara 6%. Sebaliknya, pasangan Prabowo turun 6% dan pasangan Ganjar Mahfud MD turun 2%. Uting memperkirakan dengan kenaikan elektoral Anies dan menurunnya Prabowo maka suara keduanya pada Pilpres 14 Februari pada hari H akan sama atau equal. Sementara itu, lembaga survei Indonesia Political Opinion/IPO yang melakukan survei pada 1 - 7 Januari 2024 menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo - Gibran saat ini bertahan. Meski masih bertahan di posisi pertama, tapi tidak sampai 50%, melainkan hanya 42,3%; diikuti pasangan Anies - Muhaimin di posisi kedua dengan 34,5%; dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan 21,5%. Sejumlah lembaga survei lain juga mengunggulkan Prabowo - Gibran di tempat teratas, namun mereka mengakui bahwa elektabilitas Anies – Cak Imin terus naik. Yang lebih membuat mereka yakin bahwa Anies akan terus naik adalah karena militansi para pemilih Anies – Cak Imin yang sangat tinggi. “Jadi, kalau pemilihnya sangat militan, kendati angkanya lebih kecil dari Prabowo – Gibran, kemungkinan mereka masih akan naik sangat tinggi, sementara pasangan Prabowo - Gibran kendati angkanya lebih tinggi tetapi militansinya rendah maka mereka rentan untuk mengalihkan dukungannya.” “Dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa wajar kalau banyak yang memprediksi bahwa setidaknya suara Prabowo dan Anies akan sama pada pilpres nanti,” ujar Hersu. (ida)

Percuma Jokowi Memaksakan Kehendak karena Ide Generasi Baru Tidak Mungkin Dihalangi

Jakarta, FNN – Hampir di setiap pemilu, selalu ada fenomena baru yang menjadikan pemilu menarik diikuti atau bahkan tidak diikuti oleh masyarakat. Jika pada pilpres 2019 ada fenomena emak-emak yang luar biasa perannya dan itu mengingatkan kita pada gerakan serupa di Argentina Plaza De Mayo, pada  2024 kali ini muncul generasi Z yang kemuculannya tidak by desain. Tiba-tiba sejarah memanggil mereka hingga terjadilah situasi seperti sekarang ini. Gen Z bangkit melawan antidemokrasi. “Itu yang bikin kaget, partai-partai tua itu atau terutama istana yang makin lama makin lapuk, masih berupaya untuk nempel-nempel dinding politiknya dengan segala macam cara. Dan tidak ada gunanya memperpanjang isu tentang keberlanjutan kalau dia sudah dibatalkan oleh pikiran generasi baru,” ujar Rocky Gerung di kanal you tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (18/1). Mestinya, lanjut Rocky, teori berlanjut. Itu artinya, generasi baru Gen Z ini mau melanjutkan yang disebut continuity oleh Jokowi. Tetapi, mereka tidak mau sehingga yang berlanjut generasi tua yang sebenarnya tidak mungkin, karena generasi tua ini dalam 3-5 tahun ke depan sudah di bawah rumput hijau (meninggal). “Jadi, kita mau melihat bagaimana ide itu hidup dan ide itu tidak mungkin ditimbun oleh manipulasi. Atau ide generasi baru untuk melihat masa depan tidak mungkin terhalang lagi oleh pengerahan massa, oleh kebulatan tekad. Jadi, percuma Jokowi memaksakan kehendak,” ujar Rocky. Saat ini, menurut Rocky, orang sudah tiba pada kesimpulan bahwa Jokowi harus selesai, bahkan harus dihalau supaya jalan ke arah Indonesia emas bukan yang dimaksudkan oleh Jokowi, tapi yang dipilih sendiri oleh Gen Z melalui fasilitas teknologi, kreativitas kelompok-kelompok ini, dan itu yang menghidupkan politik di seluruh dunia. Jadi, tambah Rocky, semua hal yang kita percaya sebagai riset akademis akhirnya tiba di Indonesia. Jokowi dan gengnya tidak mengerti berbicara tentang politik keberlanjutan karena yang mereka bicarakan masih tentang Muldoko, Wiranto, atau siapa lagi. Akibatnya, anak-anak muda ini menganggap buat apa keberlanjutan tapi orang-orang yang sudah lanjut masih mau lanjut juga. Ini perubahan sosiologis yang bersifat sunatullah, kata Rocky, sehingga ada semacam rumus dasar yang disediakan oleh alam semesta supaya generasi itu tumbuh. “Jadi, tidak mungkin menahan generasi karena dasarnya adalah hidup ini berubah dan evolusi manusia itu setara dengan evolusi sejarah. Apa yang kita yakini sebagai perubahan itu bukan karena didesain, tapi memang kemestian alam,” ujar Rocky. Jadi, kata Rocky, dasar-dasar itu sama sekali tidak dimengerti ketika Jokowi rapat keluarga untuk memastikan bahwa Gibran 2024 wakil presiden, 2029 jadi presiden dan wakil presidennya Kaesang, dan seterusnya. Jokowi berpikir bahwa generasi itu adalah generasi dia dalam 30 tahun ke depan. Nah, sekarang diperlihatkan atau dibantah langsung oleh alam semesta bahwa tidak begitu, ada generasi yang tumbuh dengan idenya sendiri. (ida)

Takedown Videotron Anies Menjadi Bahan Bulian Netizen

Jakarta, FNN – Sampai saat ini, masalah videotron Anies Baswedan yang di-takedown masih menjadi topik menarik yang banyak diperbincangkan di berbagai media, terlebih media social. Karena itu, siapa pun pelaku yang telah melakukan take down terhadap videotron Anies Baswedan di Jakarta dan Bekasi tersebut, dipastikan sedang menyesali perbuatan konyolnya. Atau, bisa jadi malah mendapat teguran keras karena tindakan konyolnya berdampak sangat buruk. Alih-alih berhasil menghalangi publik dari paparan kampanye Anies, yang terjadi justru sebaliknya. Publik se-Indonesia, bahkan seluruh dunia, kini menjadi tahu ada perilaku buruk dari anasir jahat antidemokrasi yang tengah menghalangi Gen Z mengekspresikan aspirasi politiknya mendukung Anies Baswedan menjadi presiden Indonesia. Akibat peristiwa tersebut, nama Anies Baswedan dan pasangannya Muhaimin Iskandar, saat ini makin meljit. Sebaliknya, nama pasangan Prabowo- Gibran yang didukung oleh rezim Jokowi, khususnya Gibran, kian terpuruk. “Siapa sih yang berkeinginan menghalangi Anies Baswedan, saya kira semua orang di Indonesia ini juga sudah tahu. Siapa lagi kalau bukan Presiden Jokowi,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam kanal you tube Hersubeno Point FNN edisi Kamis (18/1). Jika kita amati, percakapan di media sosial dan media konvensional dalam 3 hari terakhir ini benar-benar didominasi oleh narasi takedown videotron. Tak hanya itu, muncul juga berbagai tagar, seperti Anies Deserve Better dan berbagai tagar lain. Hal itu tercermin dari pemantauan yang dilakukan oleh Drone Emprit yang menyatakan benar bahwa ada upaya untuk menandingi viral dan trendingnya videotron Anies Bawedan dari pendukung paslon 02. Mereka misalnya mencoba membuat tagar “rame-rame pindah ke 02” dan lain sebagainya, namun tampak sekali tagar itu dimainkan oleh akun-akun robot. Sementara, isu videotron dan anies deserve better dicuitkan oleh akun organik dan lebih berhasil mendorong percakapan. Di samping berbagai tagar, percakapan di media sosial, khususnya platform X, menjadikan takedown  videotron sebagai bahan ledekan, bulian, dan candaan. Sebagai contoh, akun dari @_bangFU, misalnya, mencuit begini, “Itu videotron apa batas usia? Kok gampang sekali diturunkan. Namaste.” Sementara, akun @denroishere mencuit, ”Itu videotron apa matahari? Kok banyak yang kepanasan. Namaste.” Jelas bahwa ledekan soal batas usia ditujukan pada Gibran yang bisa lolos menjadi calon wakil presiden karena syarat batas usia yang diotak-atik Mahkamah Konstitusi yang diketuai pamannya. Sedangkan cuitan soal kepanasan menyindir penguasa yang kepanasan karena videotron dipasang dan dibiayai oleh gen Z dan kpoppers yang tergabung dalam fanbase @aniesbubble dan all Project. Penurunan videotron Anies juga dikaitkan dengan pihak-pihak yang berkuasa, yang selama ini memang berusaha menghalang-halangi Anies dengan berbagai cara. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Presiden Jokowi memang tidak menginginkan Anies menjadi capres. Takedown videotron Anies juga dihubungkan dengan soal kepanikan dari rezim penguasa. (ida)

Gen Z Menjadi Harapan Baru Meruntuhkan Rezim dan Dinasti Jokowi

Jakarta, FNN -  Meski situasi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, tapi jangan pernah berhenti untuk tetap semangat dan mencintai Indonesia. Kita berharap situasi akan membaikdan itu akan terjadi kalau Gen Z bersatu, tak terkalahkan. Gerakan Gen Z pun sudah mulai tampak untuk melawan rezim penguasa yang sepertinya sudah sampai pada satu kesimpulan bahwa mereka dipastikan tidak akan menang kalau tidak melakukan kecurangan. Kecurangan terbaru dapat dilihat di berbagai video viral, mulai dari pengerahan aparatur negara yang terjadi di Takalar, Medan, dan video viral dari perangkat desa di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Namun, gerakan Gen Z juga semakin menggila. Ketika videotronnya di Bekasi dan di Jakarta di-takedown, mereka malah memunculkannya di berbagai kota. “Pada akhirnya, kita percaya bahwa generasi itu tumbuh dan mereka tumbuh dengan jalan pikiran sendiri. Gen Z ini anak-anak muda yang memperhatikan politik makin terkait, terhubung, dan berupaya untuk menggali sendiri informasi itu. Dan itu yang menyebabkan mereka tidak memerlukan tutorisasi, tidak memerlukan kakak Pembina, karena bagi mereka apa yang mereka temukan sendiri itu yang akan jadi acuan hidup mereka di masa depan,” ujar Rocky Gerung dalam kanal you tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (18/1). Gerakan itu kita lihat sebagai sebut saja ini revolusi Gen Z, seperti yang pernah terjadi juga di Amerika,  yaitu keadaan di mana generasi muda mengambil alih isu politik. Indonesia tidak mungkin lepas dari peredaran sejarah itu dan kita mengerti bahwa ide tentang kemudaan yang di dalamnya berisi perubahan itu setiap 30 tahun tiba, dipanggil atau tidak dipanggil oleh sejarah, dia akan tiba, jelas Rocky. Sementara, kalau kita hitung sebetulnya sudah hampir 30 tahun tidak ada semacam revolusi pemuda. Rocky juga menjelaskan tentang teori Ortega Gasset dari Spanyol yang membuat teori bahwa generasi setiap 30 tahun mengalami perubahan, dipaksa atau tidak dipaksa dia akan datang. Kita akhirnya melihat bagaimana teori Gasset tentang 30 tahun generasi timbul kembali dan bagaimana kemudaan itu selalu dihasilkan ulang. “Jadi, percaya atau tidak percaya kita tahu bahwa akan tiba sebuah generasi yang akan mempersoalkan hak penipuan dari generasi lama. Jadi, sudah, terimalah bahwa pemerintahan yang sekarang itu adalah pemerintahan yang dibenci dan akan dihalau oleh generasi baru. Kira-kira begitu,” ujar Rocky. (ida)