POLITIK

Jejak Digital Tak Bisa Bohong, Ridwan Kamil Punya Penilaian Buruk terhadap Jakarta

Jakarta | FNN –  Entah ada masalah apa dengan keluarga Ridwan Kamil, pasangan suami istri itu gemar menghina Jakarta dan warganya. Setelah Ridwan Kamil menghina rakyat Jakarta dengan sebutan negatif seperti tengil, jorok, dan kampungan, istrinya Atalia Praratya Kamil, juga melakukan hal yang sama. Dalam sebuah pose ia menampakkan bibirnya yang sengaja dimanyun-manyunkan, istri calon gubernur Jakarta nomor urut 1 itu, menjadi bahan perbincangan warganet di musim Pilkada tahun ini. Padahal kejadiannya sudah satu tahun lalu, tepatnya 11 Januari 2023, di mana Atalia memoncongkan bibirnya sembari membawa foto pemain Persija Jakarta, Rico Simanjuntak. Penyebaran foto dengan pose tersebut ternyata menyakiti suporter Persija. Pemerhati politik dan kebangsaan Rizal Fadillah mencatat banyak sekali konten-konten medsos Ridwan Kamil yang berisi kebencian terhadap Jakarta dan warganya. Ia tidak tahu apa yang menjadi penyebab, yang jelas, apa yang dilakukan masa lalu akan dipetik pada masa kini.    Rizal yang juga warga Bandung Jawa Barat tersebut mendata setidaknya ada 7 penyebab kekalahan Ridwan Kamil, antara lain: pertama, RK banyak penolakan dari warga Jakarta karena warga menginginkan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan ikut dalam kompetisi akan tetapi rezim Jokowi menghalangi dengan merekayasa partai-partai agar tidak ada yang mengusung Anies. KIM mampu menarik atau membujuk PKS untuk bergabung. Pasangan pengganti Anies sodoran KIM  adalah RK-Suswono. RK boneka rezim sekaligus pembunuh Anies. Warga Jakarta paham akan hal ini, karenanya mereka menolak RK.  Kedua, di samping itu RK adalah mantan Gubernur Jabar dan Walikota Bandung. Persib adalah musuh bebuyutan Persija. Jakmania sensitif pada boss bobotoh. Aspek historis dan psikopolitis ini menyebabkan RK menjadi musuh rakyat Jakarta khususnya pendukung Persija. RK ditolak dan hanya berharap menang dengan modal dukungan atau permainan kekuasaan Prabowo dan Jokowi. RK terasing dari masyarakat Jakarta. Ingin berakrab-akrab dengan panggilan Betawi \"Bang\" gagal karena panggilan Sunda adalah \"Akang atau Teteh\". Ketiga, RK pernah menghina warga Jakarta dengan bokep atau malas dan hedon adalah gaya propaganda membangun spirit warga Jawa Barat atau Bandung. Padahal pola menghina tidak bagus sebagai pemimpin negarawan. Semestinya membangun spirit itu dengan optimalisasi potensi dan karakter, bukan melakukan pemojokan, peminggiran atau penghinaan.  Keempat, dampak sikap egois dan tidak dewasa seperti itu tentu berdampak pada elektabilitas RK-Suswono. Pasangan ini tidak mendapat dukungan sebagaimana harapan dan kesumringahan awal. RK menjadi figur yang tak disukai. Belum lagi informasi gencar pula bahwa RK gagal memimpin Jawa Barat. Ada pemberi raport merah atas kepemimpinan yang dominan atas pencitraan ketimbang prestasi.  Kelima, Suswono PKS blunder besar \"menodai agama\" lewat ucapannya. Suswono dikenal sebagai Menteri dari PKS era SBY dan terseret kasus suap kuota impor daging dan terima uang SKRT saat menjadi anggota DPR. Rekam jejak Suswono tidak sebersih moto PKS. Menjadi pasangan RK dinilai kontroversial karena beralasan pada threshold. MK telah mengubah threshold Pilkada yang memungkinkan PKS tidak tergantung. Keenam, RK-Suswono tidak akan menang. Gerakan coblos semua menggerus suara, demikian juga pilihan lain rezim KIM yang bukan kepada pasangan \"serba salah\" ini. RK bakal keok. \"Keok kawas hayam loba nu macok\" (Kalah seperti ayam, banyak yang mematuk). RK-Suswono tampak semakin frustrasi dan bergoyang sendiri.  Ketujuh, RK secara demonstratif menghadap  Prabowo dan Jokowi yang pengaruhnya tentu diharapkan. Gejala politiknya RK merasa bakal kalah sehingga butuh pegangan kuat kekuasaan. Sebenarnya awal Jokowi dan Prabowo ada di belakang RK-Suswono, tetapi perkembangan yang ada justru pasangan ini ditinggalkan. KIM sudah malas mendukung RK. Dukungan menguat ke kubu pesaing Pramono-Rano Karno. Hasil survei terakhir 7 lembaga survei ada 4 lembaga yang mengunggulkan pasangan Pram-Doel dan 3 lembaga survei yang mengunggulkan Rido. Dengan demikian hasil survei memposisikan pasangan Pramono-Rano lebih unggul ketimbang pasangan Rido (Ridwan-Suswono).  Adapun keempat lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Pram-Doel adalah Indikator Politik, SMRC, Litbang Kompas, dan LSI. Indikator Politik milik Burhanuddin Muhtadi merilis pasangan Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas 42,9%, diikuti RIDO dengan 39,2%, dan Dharma-Kun sebesar 5%. Sisanya sebesar 12,8% merupakan massa mengambang atau swing voters.   Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa elektabilitas Pramono-Rano kini mendapat posisi nomor tertinggi dengan angka survei 46%. Kemudian, nomor urut kedua yaitu RIDO 39,1% dan terakhir pasangan Dharma-Kun 5,1%. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Pram-Rano berada di posisi teratas dengan 38,3%, kemudian RIDO 34,6%, dan Dharma-Kun 3,3%. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,46%. Hasil survei LSI (Lembaga Survei Indonesia), merilis Pramono-Rano memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, mengalahkan elektabilitas RIDO yang sebesar 37,4% dan Dharma-Kun 6,6%, dengan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara lembaga survei yang merilis pasangan Rido lebih unggul adalah LSI (Lingkaran Survei Indonesia) Denny JA, PPI (Parameter Politik Indonesia), dan Poltracking. Menurut lembaga survei LSI Denny JA, pasangan RIDO unggul tipis dengan perolehan 37,4% dibandingkan Pram-Rano yang sebesar 37,1%. Dharma-Kun memperoleh suara sebesar 4%. Metode survei yang dilakukan yakni multi stage random sampling dengan margin of error +- 3,5 persen.  Kemudian, menurut Parameter Politik Indonesia (PPI) pasangan RIDO unggul dengan perolehan sebesar 47,8%, Pram-Rano sebesar 38% dan Dharma-Kun sebanyak 4,3% suara. Metode survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error +- 2,8%. Sementara itu, survei Poltracking, pasangan RK-Suswono memperoleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono - Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.  Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha, mengungkapkan ada potensi Pilkada di Jakarta berlangsung dalam satu putaran menimbang elektabilitas pasangan RIDO sebesar 51,6%. Namun, angka tersebut masih mepet dengan persyaratan Pilkada Jakarta, yakni 50%+1. artinya, potensi Pilkada berlangsung dua putaran masih terbuka lebar.  Hasil survei Poltracking sempat diperiksa oleh Dewan Etik Persepsi hingga akhirnya memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia. Awal penyelidikan ini dilakukan karena hasil Poltracking berbanding terbalik dengan LSI. Poltracking kemudian memutuskan keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). (ayun)

Inilah 10 Cuitan Masa Lalu Yang Merontokkan Elektabilitas Paslon Rido dalam Pilkada Jakarta

Jakarta | FNN – Jejak digital memang kejam. Begitulah kata anak muda. Cuitan Ridwan Kamil kembali mengudara setelah 15 tahun yang lalu tenggelam. Cuitan nyinyir terhadap masyarakat Jakarta, kini menjadi virus yang mematikan, khususnya dalam persaingan perebutan orang nomor 1 di Jakarta. Dengan cuitan ini dipastikan Ridwan Kamil – Suswono sulit menang di Jakarta. Analisa ini disampaikan oleh Pengamat Pilkada Abdul Halim. Kepada media Halim menerangkan bahwa pemimpin itu wajib bersih lingkungan, moral, dan akhlak. \"Sudah menjadi tuntutan masyarakat bahwa siapapun pemimpinnya wajib hukumnya menjadi tauladan yang baik dan tidak boleh ada cacat sedikit pun,\" katanya Ahad, (24/11/2024) di Jakarta. Halim mencontohkan negara Amerika Serikat yang dikenal liberal, tetapi urusan moral dan akhlak tetap dijunjung tinggi. Skandal Bill Clinton dan Monica Lewinsky merupakan contoh nyata bahwa seorang pemimpin harus memiliki standar moral yang baik dan tegas. Demikian juga di Indonesia yang berdasar Pancasila, moral adalah nomor satu.  Ridwan Kamil, kata Halim memiliki catatan buruk tentang moralitas. Maka sosok seperti ini  tidak cocok menjadi pemimpin. Halim menegaskan bahwa Ridwan Kamil (RK) pernah menghina warga Jakarta dengan bokep atau malas dan hedon adalah gaya propaganda membangun spirit warga Jawa Barat atau Bandung. Padahal pola menghina tidak bagus sebagai pemimpin negarawan. “Semestinya membangun spirit itu dengan optimalisasi potensi dan karakter, bukan melakukan pemojokan, peminggiran atau penghinaan,” paparnya.  Sementara pemerhati politik dan kebangsaan Rizal Fadillah mengaskan bahwa dampak sikap egois dan tidak dewasa seperti itu tentu berdampak pada elektabilitas RK-Suswono. Pasangan ini tidak mendapat dukungan sebagaimana harapan dan kesumringahan awal. RK menjadi figur yang tak disukai. Belum lagi informasi gencar pula bahwa RK gagal memimpin Jawa Barat. Ada pemberi raport merah atas kepemimpinan yang dominan atas pencitraan ketimbang prestasi.  Puncak kehancuran elektabilitas RIDO terjadi sejak Suswono melakukan blunder besar \"menodai agama\" lewat ucapannya. Suswono dikenal sebagai Menteri dari PKS era SBY dan terseret kasus suap kuota impor daging dan terima uang SKRT saat menjadi anggota DPR. Rekam jejak Suswono tidak sebersih moto PKS. Menjadi pasangan RK dinilai kontroversial karena beralasan pada threshold. MK telah mengubah threshold Pilkada yang memungkinkan PKS tidak tergantung. Berikut 10 daftar cuitan Ridwan Kamil yang menuai badai setelah 15 tahun berlalu: 1.    Pada 12 Juni 2010: \"Selain uangnya, adakah alasan lain untuk menyukai Jakarta,\" \"Ada yg menyebut Jakarta=kampung raksasa bkn true metropolitan. Katanya fisik mmg metropolitan tp perilaku msh byk yg kampungan. :),\" 2.    Pada 17 Agustus 2010: \"sawityowit @vincentrompies Kota rada bokep: Zakkarta. Kota bokep: Pornorogo. Kota plg bokep: Fakfak di Irian :),\"  3.    Pada 12 September 2010: \"#jamansd cinta pertama malah ke guru olahraga SD. Ibu Ningsih namanya. Seksi sih kayak Ratna Listy,\"  4.    Pada 12 September 2010: \"#jamansd ngintip rok pake serutan yg ada cerminnya :D,\" 010. 5.    Pada 22 Oktober 2010: \"Tonight Let\'s talk about sex, 1. Kurang ajar : Breng-SEX. 2. Tempat polisi nongkrong : Pol-SEX 3. Mancung Kedalem : Pe-SEX,\"  6.    Pada 26 November 2010: \"\'Udah kaya, belagu dan sok tau\'. Itu tipe klien yg banyak sekali di JKT. Maaf,\"  7.    Pada 5 Desember 2010: \"Masa ada fim: \'Susah Jaga Keperawanan di Jakarta\'?. Knp gak sekalian \'Susah Banget Jaga & Pelihara Keperawanan di Jakarta Selatan\',\"  8.    Pada 1 April 2011: \'Tips Bank: Sblm buka rek, lihat ukuran lingkar dada customer service anda. Kl terlalu besar, curigai. Segera pindah ke Bank lain. #MD,\"  9.    Pada Kamis, 06 Juni 2011:  \"Tengil, gaul, glamor. songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter orang JKT. #citybranding. 10.    Pada 12 Juni 2011.\"Kawasan Mangga Besar Jakarta itu seperti Azahari Sisters: Gak jelas dan suka bikin kehebohan menggelinjang,\"  Ridwan Kamil tak membantah cuitan miringnya soal warga Jakarta yang mau dipimpinnya kalau menang di Pilgub Jakarta 2024. Ia mengakui kesalahannya dalam tweet-tweet lamanya yang bikin gempar seantero jagat maya. “Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak,” kata Ridwan Kamil di akun X, Minggu (25/08). Sejak masa lalu Ridwan Kamil dikuliti warganet, elektabilitas pasangan RIDO tersebut ambyar dan terjun bebas, terutama saat Suswono melecehkan Nabi Muhammad.  “Anjloknya elektabilitas pasangan RIDO dari 46 persen ke 39 persen merupakan musibah yang sulit disembuhkan,” kata pengamat politik Abdul Halim kepada media, Kamis (21/11/2024) di Jakarta.  Menaikkan angka elektabilitas satu persen saja, kata Halim, sulitnya minta ampun, apalagi ini  waktu tinggal satu minggu lagi, mustahil pasangan RIDO menang. “Sejak awal pasangan ini memang tidak dikehendaki masyarakat Jakarta. Gembar-gembor bakal menang satu putaran, itu hanya klaim sepihak dan tanpa dasar,” tegasnya. Sementara Pemerhati Politik dan Kebangsaan Rizal Fadillah, menegaskan bahwa pasangan RIDO sulit kembali ke posisi awal setelah banyak blunder saat kampanye yang dilakukan oleh RK maupun Ssuwono. “Secara demonstratif Ridwan Kamil menghadap Prabowo dan Jokowi yang pengaruhnya tentu diharapkan, namun tak berhasil,” katanya. Rizal menegaskan bahwa gejala politiknya RK merasa bakal kalah sehingga butuh pegangan kuat kekuasaan. “Sebenarnya sejak awal Jokowi dan Prabowo ada di belakang RK-Suswono, akan tetapi dalam perkembangannya, yang ada justru pasangan ini ditinggalkan oleh partai pendukung,” paparnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus kata Rizal sudah malas mendukung RK. Dukungan KIM justru menguat ke kubu pesaingnya yakni Pramono-Rano Karno. “RK-Suswono tidak akan menang. Gerakan coblos semua menggerus suara, demikian juga pilihan lain rezim KIM yang bukan kepada pasangan \"serba salah\" ini. RK bakal keok. \"Keok kawas hayam loba nu macok\" (Kalah seperti ayam, banyak yang mematuk). RK-Suswono tampak semakin frustrasi dan bergoyang sendiri,” tegasnya.  Apa yang diramalkan oleh para pengamat semakin terbukti dengan adanya rilis survei terakhir. Survei paling anyar yang dilakukan Polmark Indonesia pada 7 - 15 November 2024 mencatat elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno \'Si Doel\' unggul dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.  Paslon nomor urut 3 itu meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan 40,3 persen,  mengungguli RK-Suswono dengan 34,8 persen, dan Dharma-Kun di angka 3,2 persen.  Elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono terus merosot akibat ulah masa lalu dan masa kini. Terkini, Ridwan Kamil dalam sebuah kampanye mengeluarkan pernyataan yang menghina pada randa. Hasil survei yang awalnya rata-rata mencapai 46 persen, kini elektabilitas Rido di bawah 40 persen. (abd)

Hina Warga Jakarta Tengil, Pelit, dan Songong, Ridwan Kamil Sulit Menang

Jakarta | FNN  – Masa lalu calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil yang terekam dalam media sosial, terus membekas di hati masyarakat Jakarta. Oleh karena itu masyarakat melampiaskan kekesalannya dengan tidak akan memilih Ridwan Kamil menjadi gubernur Jakarta pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. Beberapa orang warga Jakarta yang dimintai pendapat, semua menyatakan tidak akan memilih pasangan Ridwan-Suswono dalam Pilkada DKI Rabu, 27 November 2024 besok. “Saya ajak keluarga untuk tidak memilih pasangan Ridwan Kamil-Suswono,” kata Sabenih warga Pejompongan. Demikian juga Ahmad warga Kebayoran Lama, Diania warga Jagakarsa, Basir warga Tebet, dan Nurohman warga Jelambar, rata-rata dari mereka merasa dilecehkan oleh pasangan Rido ini.  Pengamat Pilkada Abdul Halim dalam perbincangan dengan media, Ahad (24/11/2024) di Jakarta memaklumi sikap yang diambil warga Jakarta karena kecewa dan terhina oleh pernyataan pasangan yang didukung oleh Jokowi tersebut. Halim menegaskan sebagai warga Jakarta dirinya merasakan betapa sakitnya dilecehkan oleh Ridwan Kamil dalam cuitan twiternya (sekarang X). Ridwan tak sungkan-sungkan menyebut warga Jakarta tengil, pelit, dan songong.  “Emang salah apa warga Jakarta terhadap Ridwan Kamil sehingga ia harus melontarkan kata-kata tak pantas dan mengundang permusuhan?” tanya Halim. Mewakili masyarakat Jakarta, Halim mempertanyakan cuitan Ridwan Kamil yang jauh dari adab baik. Memang diakui Halim bahwa kata-kata itu sudah terlontar sejak puluhan tahun yang lalu, tapi faknya sampai hari ini masih bisa terbaca dengan baik. “Perbedaan waktu tidak menghilangkan perilaku itu sendiri. Yang jelas Ridwan terbukti menulis kalimat itu. Isinya menyakitkan,” paparnya. Ketika cuitan lama Ridwan Kamil belum viral di media, Halim mengaku simpati terhadap mantan gubernur Jawa Barat itu. Citra Kang Emil – panggilan akrab RK - sejauh ini bagus dan positif, akan tetapi begitu membaca cuitan-cuitannya, penilaian terhadap Emil langsung berubah. “Jadi saya merasa menjadi korban pencitraan Ridwan Kamil. Oleh karena itu, mulai hari ini pandangan saya terhadap RK langsung berubah. Dia tak sebagus citra yang dibangun. Karakter seperti ini tidak cocok menjadi pemimpin Jakarta,” paparnya. Sementara Pemerhati Politik dan Kebangsaan, Rizal Fadillah menilai Ridwan Kamil salah dalam mengambil simpati masyarakat Jawa Barat dengan merendahkan Jakarta. Rizal meyakini, cuitan itu untuk menaikkan popularisa Ridwan di mata orang Jawa Barat, khususnya Bandung dengan membanding-bandingkan dengan daerah lain, khususnya Jakarta.   “RK menghina warga Jakarta dengan sebutan bokep, malas, tengil, dan hedon adalah gaya propaganda membangun spirit warga Jawa Barat atau Bandung. Padahal pola menghina seperti itu tidak bagus sebagai pemimpin negarawan. Semestinya membangun spirit itu dengan optimalisasi potensi dab karakter, bukan melakukan pemojokan, peminggiran atau penghinaan,” paparnya.  Seperti diketahui jejak digital calon Gubernur  Jakarta, Ridwan Kamil, dikuliti oleh warganet di platform X (dulu Twitter). Cuitan-cuitan lawas mantan Gubernur Jawa Barat itu banyak menyindir warga Jakarta yang membuat warganet kesal, geram, dan sakit hati. Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga m.elontarkan candaan berbau seks di beberapa cuitan. \"Tengil, gaul, glamor. songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter orang JKT. #citybranding,\" tulis Ridwan Kamil, 6 Juni 2011. Awalnya, seorang warganet menemukan cuitan lawas Ridwan Kamil yang menyebut DPR sebagai Dewan Penipu Rakyat di tengah polemik RUU Pilkada. Alhasil, warganet lain pun ikut berburu jejak digital suami Praratya Atalia tersebut.  Diketahui, Ridwan Kamil maju sebagai calon Gubernur Jakarta berpasangan dengan Suswono (RIDO) nomor urut 1. Keduanya diusung oleh 12 partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Kelemahan-kelemahan pasangan RIDO terus dibongkar oleh netizen. Terakhir dalam kunjungan ke Gelanggang Olah Raga (GOR) Johar Baru, Jakarta Pusat, Ridwan Kamil berjanji akan membangun fasilitas gym di pinggir jalan raya terutama di dekat halte TransJakarta.  Kang Emil ingin orang Jakarta banyak berolahraga, karena hidupnya harus diimbang fisik dan mental. Ridwan Kamil mencontohkan, fasilitas gym dibuat dekat dengan halte. Sehingga, masyarakat Jakarta bisa menggunakan gym tersebut di tengah-tengah menunggu Transjakarta datang. \"Termasuk kita mau ada alat-alat gym yang ada, ditaruh di pinggir jalan. Jadi sambil nunggu Transjakarta, nunggu apa, bisalah, sekeringat, dua keringat ya,\" kata Ridwan Kamil di GOR Johar Baru, Jakarta, Sabtu, 9 November 2024.  Menanggapi rencana aneh tersebut, pengamat politik Abdul Halim menegaskan bahwa Ridwan Kamil tidak memahami karakter dan kesibukan masyarakat Jakarta. “Ini menandakan Ridwan Kamil masih buta soal Jakarta, sehingga ide-idenya tidak nyambung dan jauh dari kebutuhan,” paparnya. Masyarakat Jakarta, kata Halim setiap pagi sudah berkeringat karena harus berebut naik bus Transjakarta yang padat. “Bagaimana mungkin bisa olah raga, sementara ruangannya tidak ada, bahkan untuk berdiri saja sulit,” paparnya. Halim menyarankan, Ridwan Kami jangan asal usul beda. Pertimbangkan pula faktor keamanan, fungsional, dan perawatan.  “Belum lagi faktor keamanan dan pemelihatan alat gym tersebut, sementara alat pemadam kebakaran yang nempel di halte TransJakarta saja banyak yang hilang,” tegasnya.   Sejak blunder kasus pemuda pengangguran yang disematkan pada Nabi Muhammad oleh calon wakil gubernur Suswono, elektabitas pasangan RIDO terjun bebas. “Anjloknya elektabilitas pasangan RIDO dari 46 persen ke 39 persen merupakan musibah yang sulit disembuhkan,” kata pengamat politik Abdul Halim kepada media, Kamis (21/11/2024) di Jakarta.  Menaikkan angka elektabilitas satu persen saja, kata Halim, sulitnya minta ampun, apalagi ini  waktu tinggal satu minggu lagi, mustahil pasangan RIDO menang. “Sejak awal pasangan ini memang tidak dikehendaki masyarakat Jakarta. Gembar-gembor bakal menang satu putaran, itu hanya klaim sepihak dan tanpa dasar,” tegasnya. Hasil survei terakhir 7 lembaga survei ada 4 lembaga yang mengunggulkan pasangan Pram-Doel dan 3 lembaga survei yang mengunggulkan Rido. Dengan demikian hasil survei memposisikan pasangan Pramono-Rano lebih unggul ketimbang pasangan Rido (Ridwan-Suswono). Adapun keempat lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Pram-Doel adalah Indikator Politik, SMRC, Litbang Kompas, dan LSI. Indikator Politik milik Burhanuddin Muhtadi merilis pasangan Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas 42,9%, diikuti RIDO dengan 39,2%, dan Dharma-Kun sebesar 5%. Sisanya sebesar 12,8% merupakan massa mengambang atau swing voters.   Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa elektabilitas Pramono-Rano kini mendapat posisi nomor tertinggi dengan angka survei 46%. Kemudian, nomor urut kedua yaitu RIDO 39,1% dan terakhir pasangan Dharma-Kun 5,1%. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Pram-Rano berada di posisi teratas dengan 38,3%, kemudian RIDO 34,6%, dan Dharma-Kun 3,3%. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,46%.  Hasil survei LSI (Lembaga Survei Indonesia), merilis Pramono-Rano memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, mengalahkan elektabilitas RIDO yang sebesar 37,4% dan Dharma-Kun 6,6%, dengan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara lembaga survei yang merilis pasangan Rido lebih unggul adalah LSI (Lingkaran Survei Indonesia) Denny JA, PPI (Parameter Politik Indonesia), dan Poltracking. Menurut survei LSI Denny JA, pasangan RIDO unggul tipis dengan perolehan 37,4% dibandingkan Pram-Rano yang sebesar 37,1%. Dharma-Kun memperoleh suara sebesar 4%. Metode survei yang dilakukan yakni multi stage random sampling dengan margin of error +- 3,5 persen.  Kemudian, menurut Parameter Politik Indonesia (PPI) pasangan RIDO unggul dengan perolehan sebesar 47,8%, Pram-Rano sebesar 38% dan Dharma-Kun sebanyak 4,3% suara. Metode survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error +- 2,8%. Sementara itu, survei Poltracking, pasangan RK-Suswono memperoleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono - Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.  Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha, mengungkapkan ada potensi Pilkada di Jakarta berlangsung dalam satu putaran menimbang elektabilitas pasangan RIDO sebesar 51,6%. Namun, angka tersebut masih mepet dengan persyaratan Pilkada Jakarta, yakni 50%+1, artinya, potensi Pilkada berlangsung dua putaran masih terbuka lebar.  Hasil survei Poltracking sempat diperiksa oleh Dewan Etik Persepsi hingga akhirnya memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia. Awal penyelidikan ini dilakukan karena hasil Poltracking berbanding terbalik dengan LSI. Poltracking kemudian memutuskan keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).  Sementara Pemerhati Politik dan Kebangsaan Rizal Fadillah, menegaskan bahwa pasangan RIDO sulit kembali ke posisi awal setelah banyak blunder saat kampanye yang dilakukna oleh RK maupun Suswono. “Secara demonstratif Ridwan Kamil menghadap Prabowo dan Jokowi yang pengaruhnya tentu diharapkan, namun tak berhasil,” katanya. Rizal menegaskan bahwa gejala politiknya RK merasa bakal kalah sehingga butuh pegangan kuat kekuasaan. “Sebenarnya sejak awal Jokowi dan Prabowo ada di belakang RK-Suswono, akan tetapi dalam perkembangannya, yang ada justru pasangan ini ditinggalkan oleh partai pendukung,” paparnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus kata Rizal sudah malas mendukung RK. Dukungan KIM justru menguat ke kubu pesaingnya yakni Pramono-Rano Karno. “RK-Suswono tidak akan menang. Gerakan coblos semua menggerus suara, demikian juga pilihan lain rezim KIM yang bukan kepada pasangan \"serba salah\" ini. RK bakal keok. \"Keok kawas hayam loba nu macok\" (Kalah seperti ayam, banyak yang mematuk). RK-Suswono tampak semakin frustrasi dan bergoyang sendiri,” tegasnya. (wid)

Hina Nabi dan Janda, Masyarakat Jakarta Tak Mau Dipimpin Gubernur Gagal

Jakarta | FNN – Belum dingin kuping masyarakat Jakarta atas pernyataan calon wakil gubernur DKI Jakarta Suswono soal janda kaya, kini muncul pernyataan baru dari calon gubernur Ridwan Kamil. Lagi-lagi soal janda. Meski keduanya sudah minta maaf, namun masyarakat Jakarta tak bisa menghapus begitu saja pelecehan yang dilakukan pasangan nomor urut 1 Rido (Ridwam Kamil-Suswono). Oleh karena itu masyarakat melampiaskan kekesalannya dengan tidak akan memilih Ridwan Kamil menjadi gubernur Jakarta pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. Beberapa orang warga Jakarta yang dimintai pendapat, semua menyatakan tidak akan memilih pasangan Ridwan-Suswono dalam Pilkada DKI Rabu, 27 November 2024 besok. “Saya ajak keluarga untuk tidak memilih pasangan Ridwan Kamil-Suswono,” kata Sabenih warga Pejompongan.  Demikian juga Ahmad warga Kebayoran Lama, Diania warga Jagakarsa, Basir warga Tebet, dan Nurohman warga Jelambar, rata-rata dari mereka merasa dilecehkan oleh pasangan Rido ini. Penolakan warga Jakarta terhadap Ridwan Kamil menjadi gubernur DKI Jakarta juga disebabkan oleh gagalnya dalam memimpin Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat yang merasakan langsung hasil pembangunan selama Ridwan Kamil memimpin. Sebagian besar menyatakan sang gubernur gagal dalam membawa perubahan bagi masyarakat Jawa Barat. Janji-janji yang ia sampaikan mulai dari pengentasan kemiskinan, perbaikan lingkungan dan jalan, hingga peningkatan sarana dan prasarana sekolah, semuanya meleset. Hal ini diungkap oleh salah satu warga Jawa Barat yang juga pemerhati politik dan kebangsaan, Rizal Fadillah. Ia menyebut bahwa Ridwan Kamil gubernur yang gagal membawa perubahan bagi Jawa Barat. Banyak  program yang hanya manis di bibir, pembangunan mangkrak dan target yang  jauh dari realita. Kesakisan Rizal didukung juga oleh warganet melalui unggahan di media sosial. \"Sebuah proyek pengurai macet buatan Ridwan Kamil di Bandung dilaporkan mangkrak hingga membuat warga menagih janji. Adapun proyek rancangan Ridwan Kamil yang mangkrak tersebut ialah Underpass Cibiru,\" tulis @Marbot_Udien. \"Dijual di Jawa Barat gak laku karena banyak janji²nya yang belum dipenuhi.Warga Jawa Barat cerdas, gak mau dikibuli, warga Jawa Barat gak mau jatuh ke lubang yang sama. Warga Jawa Barat aja ogah dipimpin Ridwan Kamil, masak warga Jakarta mau,\" sambung @03_nakula dengan emoji tertawa ngakak. \"Rp 200 Miliar mubazir di tangan Ridwan Kamil, terkait MANGKRAK nya Proyek Pengurai Macet, Lahh kek gitu mo pimpin Jakarta..? Apa mo cari keuntungan lagi nih dari APBD Jakarta..? Nurul Susi jgn pilih Bobotoh tulen pendukung Persib ini ya,\" kata @jijindut Saking banyak warganet yang mengungkap kegagalan saat memimpin Jawa Barat dan Kota Bandung, bahkan pada Minggu pagi, 13 Oktober 2024, nama Ridwan Kamil trending di X. Sementara di lapangan seorang warga bernama Yamin mengungkapkan kekesalannya kepada Ridwan Kamil lantaran kemacetan parah yang terjadi di stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat. Padahal, dulu Ridwan Kamil pernah berjanji bahwa akan membangun underpass di sekitar stasiun Citayam yang menjadi langganan kemacetan setiap hari. “Citayam ini Jawa Barat lho, mana pernah gubernur datang ke sini. Saya pernah baca di media katanya mau dibikin underpass, tapi sampai dia lengser tak ada realiasinya,” katanya geram.  Senada dengan Yamin, seorang warga Jawa Barat yang tinggal di Parung, Bogor bernama Ardian Rukmana juga meluapkan kekecewaannya terhadap Ridwan Kamil. Ia merasa tak pernah memperhatikan wilayah Bogor. Kesannya Jawa Barat itu di luar Bogor sehingga perhatiannya terhadap wilayah ini jauh dari memadai. Ardian mencontohkan jalan Bomang (Bojonggede-Kemang) yang mangkrak puluhan tahun. Saking lamanya mangkrak, jalan ini menjadi tempat begal beraksi, karena tidak ada penerangan jalan. Apalagi kalau lewat malam hari, situasi horor sekali. Ardian juga menyoroti  ujung jalan Bomang yang terhenti di rel Bojonggede. “Mengapa jalan tidak dibuka, sehingga bisa langsung menuju Jalan Tegar Beriman. Mengapa seluruh pengguna jalan harus memutar ke jalanan sempit di gang Paseban yang menimbulkan macet panjang? Coba dipikir di mana logikanya?” tanyanya geram. Rizal Fadillah menegaskan dampak dari masa lalu Ridwan Kamil di Jawa Barat tentu sangat berdampak pada elektabilitas RK-Suswono. Pasangan ini lanjutnya, tidak mendapat dukungan sebagaimana harapan dan kesumringahan awal. “RK menjadi figur yang tak disukai. Belum lagi informasi gencar pula bahwa RK gagal memimpin Jawa Barat. Ada pemberi raport merah atas kepemimpinan yang dominan atas pencitraan ketimbang prestasi,” tegasnya.  Bayangan buruk tentang kekalahan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilkada DKI makin jelas. Hal ini diperkuat dengan merosotnya hasil survei pasangan yang disokong oleh 12 partai dalam komunitas KIM Plus ini.  Survei tiga lembaga kesemuanya menunjukkan pasangan calon gubernur Jakarta Rido (Ridwan-Suswono) berada di bawah pasangan Pramono Anung-Rano Karno. Survei Indopolling Research and Consulting menunjukkan elektabilitas individu calon gubernur nomor urut 01, Ridwan Kamil, sebesar 36,6 persen yang disusul Pramono Anung sebesar 35,6 persen. Sedangkan posisi terakhir, calon wakil gubernur nomor urut 02, Kun Wardana sebesar 2,8 persen. Kedua, Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyimpulkan, Pramono-Rano unggul signifikan dari RK-Suswono pada saat survei dilaksanakan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen. Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen. Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen. Sementara itu, hasil Survei Litbang Kompas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 juga menunjukkan persaingan ketat Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano bersaing ketat dengan 38,3 persen. Disusul Ridwan-Suswono dengan elektabilitas 34,6 persen. Sedangkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana berjarak cukup jauh dengan elektabilitas 3,3 persen.  Dalam survei LSI Denny JA hasilnya, paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono unggul tipis dari paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Hasilnya Ridwan Kamil-Suswono: 37,4 persen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 4 persen, Pramono Anung-Rano Karno: 37,1 persen, Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 21,5 persen, Survei LSI Denny JA pada Pilgub DKI Jakarta 2024 ini dilakukan periode 16 hingga 22 Oktober, dengan jumlah responden sebanyak 800 orang. Lembaga Survei Indonesia menggunakan sampel survei sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini menggunakan asumsi simple random sampling, dan hasilnya Pramono-Rano Karno:  41,6 persen, Ridwan Kamil-Suswono: 37,4 persen, dan Dharma-Kun: 6,6 persen. Katadata Telco Survei melakukan survei elektabilitas di Pilgub DKI Jakarta 2024 terhadap 800 responden di Jakarta yang memiliki hak pilih dan menggunakan nomor handphone Telkomsel. Pengumpulan data dilakukan pada 4-9 September 2024 melalui survei telepon dengan toleransi kesalahan (Margin of Error) sekitar 3,5 persen. Hasilnya elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono paling tinggi, mengungguli Pramono-Rano Karno dan Dharma-Kun. Ridwan Kamil-Suswono: 48,4 persen, Pramono-Rano Karno: 22,1 persen, dan Dharma-Kun 2,1 persen. Elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono terus merosot akibat ulah masa lalu dan masa kini. Terkini, Ridwan Kamil dalam sebuah kampanye mengeluarkan pernyataan yang menghina pada randa. Hasil survei yang awalnya rata-rata mencapai 46 persen, kini elektabilitas Rido di bawah 40 persen. (dwi)

Kader Muhammadiyah Siap Menangkan RIDO

JAKARTA, FNN | Relawan Cahaya Jakarta yang isinya Kader Muhammadiyah menandatangani kontrak politik dengan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono. Penandatanganan kontrak itu dilakukan dalam acara silaturahmi  dan doa menjelang kampanye terakhir mereka di Hotel Borobudur, Sabtu siang.  \"Kontrak politik ini bukan hanya menandai kesepakatan untuk bekerja sama dalam Pilkada, tetapi juga menjadi bukti komitmen Relawan Cahaya Jakarta untuk mengawal kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono,\" ujar ketua Relawan Cahaya Jakarta, Fadhli Arsil, kepada wartawan, Ahad 24 November 2024. Acara silaturahmi itu dihadiri oleh para tokoh dan relawan dari berbagai kalangan terutama kader-kader Muhammadiyah.  Relawan Cahaya Jakarta menegaskan siap berjuang bersama pasangan Ridwan Kamil-Suswono dalam memenangkan Pilkada DKI Jakarta. \"Kami memiliki komitmen kuat untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Kami yakin bahwa pasangan ini memiliki visi dan misi yang sejalan dengan aspirasi masyarakat DKI Jakarta, khususnya warga Muhammadiyah,\" ujar Fadhli Arsil. Kontrak politik yang ditandatangani memuat komitmen pasangan Ridwan Kamil-Suswono terhadap program dan kebijakan yang berkaitan dengan: Pertama, Penguatan nilai-nilai Islam Berkemajuan. Pasangan calon berkomitmen menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan inklusif. Mereka juga mendukung pengembangan pendidikan agama Islam yang berkualitas dan berwawasan kebangsaan, serta menjamin perlindungan terhadap hak-hak warga Muhammadiyah dan umat Islam di DKI Jakarta. Kedua, peningkatan kesejahteraan warga. Pasangan calon berkomitmen meningkatkan akses terhadap pelayanan Kesehatan dan Pendidikan yang terjangkau dan berkualitas. Mereka juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, melalui program-program UMKM dan kemudahan akses perizinan usaha. Ketiga, penguatan peran Muhammadiyah. Pasangan calon mendukung peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Mereka juga menjanjikan fasilitas dan kemudahan bagi Muhammadiyah dalam menjalankan program-programnya di DKI Jakarta, serta keterlibatan Muhammadiyah dalam proses pengambilan kebijakan pemerintah daerah. Keempat, tata kelola pemerintahan yang Baik. Pasangan calon berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih,transparan, dan akuntabel. \"Mereka juga berjanji untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan dan menegakkan hukum yang adil dan merata,\" ujar Fadhli Jaringan Kuat Menurut Fadhli, Relawan Cahaya Jakarta, dengan jaringan yang kuat di seluruh wilayah DKI Jakarta, akan menjadi garda terdepan dalam memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Mereka akan memobilisasi seluruh potensi yang dimiliki untuk mengajak warga DKI Jakarta, khususnya warga Muhammadiyah, memberikan suara kepada pasangan calon yang mereka yakini dapat membawa perubahan positif bagi Jakarta. \"Kami berkomitmen untuk menjaga citra positif pasangan calon dan menghindari tindakan yang dapat merugikan mereka. Kami akan bekerja keras dan cerdas untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta bersama Ridwan Kamil-Suswono,\" tegas Fadhli Arsil. Penandatanganan kontrak politik ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pasangan calon dan Relawan Cahaya Jakarta dalam membangun DKI Jakarta yang lebih maju. Relawan Cahaya Jakarta siap untuk berjuang bersama Ridwan Kamil-Suswono untuk mewujudkan mimpi dan harapan masyarakat DKI Jakarta. Dukungan Din Syamsuddin Sebelumnya, pasangan RIDO juga mendapat dukungan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof M Din Syamsuddin.\"Saya sebagai warga Jakarta, sebagai sahabat beliau yang sudah kenal lama, memberikan dorongan, dukungan kepada Kang Emil dengan pendampingnya Bang Suswono,\" kata Din di kediamannya, Jakarta mengutip dari keterangan tim RK, Senin (4/11). Din menilai Jakarta memerlukan kepala daerah yang visioner dan memiliki visi ke depan yang kuat dan jelas.Ia pun berpendapat RK dan Suswono merupakan duet yang tepat untuk memimpin Jakarta. Menurut Din, pengalaman keduanya, seperti RK yang pernah menjabat Gubernur Jabar serta Suswono yang merupakan menteri di era Presiden SBY, sangatlah mumpuni. (DH)

Seminggu Menjelang Pilkada DKI, 4 Lembaga Survei Rilis Paslon RK-Suswono Jeblok

Jakarta | FNN – Hanya tinggal seminggu menjelang hari pencoblosan dalam Pilkada serentak, 27 November 2024, pasangan Rido (Ridwan Kamil – Suswono) berada di bawah pasangan Pramono-Rano Karno. Padahal saat pertama kali rilis pasangan Rido mencapai 46 persen, sementara pasangan Pramono hanya 38 persen. Survei tersebut dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 atau sebulan sebelum pemungutan suara pilkada pada 27 November 2024. Sebanyak 1.200 responden warga Jakarta berusia 17 tahun atau sudah menikah terlibat Survei enam lembaga, hanya satu yang merilis Rido unggul, yakni survei LSI Denny JA. Kelimanya menunjukkan pasangan calon gubernur Jakarta Rido (Ridwan-Suswono) berada di bawah pasangan Pramono Anung-Rano Karno. Survei Indopolling Research and Consulting menunjukkan elektabilitas individu calon gubernur nomor urut 01, Ridwan Kamil, sebesar 36,6 persen yang disusul Pramono Anung sebesar 35,6 persen. Sedangkan posisi terakhir, calon wakil gubernur nomor urut 02, Kun Wardana sebesar 2,8 persen. Kedua, Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyimpulkan, Pramono-Rano unggul signifikan dari RK-Suswono pada saat survei dilaksanakan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen. Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen. Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen. Sementara itu, hasil Survei Litbang Kompas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 juga menunjukkan persaingan ketat Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano bersaing ketat dengan 38,3 persen. Disusul Ridwan-Suswono dengan elektabilitas 34,6 persen. Sedangkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana berjarak cukup jauh dengan elektabilitas 3,3 persen. Dalam survei LSI Denny JA hasilnya, paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono unggul tipis dari paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Hasilnya Ridwan Kamil-Suswono: 37,4 persen Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 4 persen, Pramono Anung-Rano Karno: 37,1 persen, Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 21,5 persen, Survei LSI Denny JA pada Pilgub DKI Jakarta 2024 ini dilakukan periode 16 hingga 22 Oktober, dengan jumlah responden sebanyak 800 orang. Lembaga Survei Indonesia menggunakan sampel survei sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini menggunakan asumsi simple random sampling, dan hasilnya Pramono-Rano Karno:  41,6 persen, Ridwan Kamil-Suswono: 37,4 persen, dan Dharma-Kun: 6,6 persen   Katadata Telco Survei melakukan survei elektabilitas di Pilgub DKI Jakarta 2024 terhadap 800 responden di Jakarta yang memiliki hak pilih dan menggunakan nomor handphone Telkomsel. Pengumpulan data dilakukan pada 4-9 September 2024 melalui survei telepon dengan toleransi kesalahan (Margin of Error) sekitar 3,5 persen.    Hasilnya elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono paling tinggi, mengungguli Pramono-Rano Karno dan Dharma-Kun. Ridwan Kamil-Suswono: 48,4 persen, Pramono-Rano Karno: 22,1 persen, dan Dharma-Kun 2,1 persen. Charta Politika melakukan survei pada 19 hingga 24 September 2024. Populasi survei merupakan warga Jakarta dengan jumlah responden 1.200. Metode survei multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,8 persen dan hasilnya: Ridwan Kamil-Suswono 48,3 persen, Pramono Anung-Rano Karno 36,5 persen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,6 persen. Pemerhati politik dan kebangsaan Rizal Fadillah mencatat ada 7 penyebab kekalahan Ridwan Kamil, antara lain: pertama, RK banyak penolakan dari warga Jakarta karena warga menginginkan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan ikut dalam kompetisi akan tetapi rezim Jokowi menghalangi dengan merekayasa partai-partai agar tidak ada yang mengusung Anies. KIM mampu menarik atau membujuk PKS untuk bergabung. Pasangan pengganti Anies sodoran KIM  adalah RK-Suswono. RK boneka rezim sekaligus pembunuh Anies. Warga Jakarta faham akan hal ini, karenanya mereka menolak RK. Kedua, di samping itu RK adalah mantan Gubernur Jabar dan Walikota Bandung. Persib adalah musuh bebuyutan Persija. Jakmania sensitif pada boss bobotoh. Aspek historis dan psikopolitis ini menyebabkan RK menjadi musuh rakyat Jakarta khususnya pendukung Persija. RK ditolak dan hanya berharap menang dengan modal dukungan atau permainan kekuasaan Prabowo dan Jokowi. RK terasing dari masyarakat Jakarta. Ingin berakrab-akrab dengan panggilan Betawi \"Bang\" gagal karena panggilan Sunda adalah \"Akang atau Teteh\". Ketiga, RK pernah menghina warga Jakarta dengan bokep atau malas dan hedon adalah gaya propaganda membangun spirit warga Jawa Barat atau Bandung. Padahal pola menghina tidak bagus sebagai pemimpin negarawan. Semestinya membangun spirit itu dengan optimalisasi potensi dab karakter, bukan melakukan pemojokan, peminggiran atau penghinaan.  Keempat, dampak sikap egois dan tidak dewasa seperti itu tentu berdampak pada elektabilitas RK-Suswono. Pasangan ini tidak mendapat dukungan sebagaimana harapan dan kesumringahan awal. RK menjadi figur yang tak disukai. Belum lagi informasi gencar pula bahwa RK gagal memimpin Jawa Barat. Ada pemberi raport merah atas kepemimpinan yang dominan atas pencitraan ketimbang prestasi. Kelima, Suswono PKS blunder besar \"menodai agama\" lewat ucapannya. Suswono dikenal sebagai Menteri dari PKS era SBY dan terseret kasus suap kuota impor daging dan terima uang SKRT saat menjadi anggota DPR. Rekam jejak Suswono tidak sebersih moto PKS. Menjadi pasangan RK dinilai kontroversial karena beralasan pada threshold. MK telah mengubah threshold Pilkada yang memungkinkan PKS tidak tergantung. Keenam, RK-Suswono tidak akan menang. Gerakan coblos semua menggerus suara, demikian juga pilihan lain rezim KIM yang bukan kepada pasangan \"serba salah\" ini. RK bakal keok. \"Keok kawas hayam loba nu macok\" (Kalah seperti ayam, banyak yang mematuk). RK-Suswono tampak semakin frustrasi dan bergoyang sendiri. (ayun).

Indonesia Harus Ambil Peran Lakukan 'Geopolitic Pressure' dan 'Geopolitics Approuch untuk Palestina

_*Berikut Kami Kirimkan Kemb Jakarta | FNN - Pengamat geopolitik global Tengku Zulkifli Usman mengatakan, Indonesia perlu segera membangunkan negara-negara Arab dan Dunia Islam soal isu Palestina.  Indonesia harus menjadi promotor atau leader dalam membangun kesadaran kolektif untuk segera memerdekakan Palestina dan mengucilkan Israel dari pergaulan dunia. \"Kita ingin Indonesia menjadi promotor dan leader baru Dunia Islam,\" kata Tengku Zulkifli Usman dalam Gelora Talks bertajuk \'Respon Nitizen Arab terhadap Sikap Indonesia tentang Palestina\', Rabu (20/11/2024) sore. Menurut dia, apa yang sudah dilakukan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta dalam pidatonya yang mengguncang dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi pada 10-11 November 2024, perlu terus digulirkan. \"Jadi apa yang sudah dimulai Pak Anis Matta, harus semakin banyak bergulir dalam 5 tahun ke depan ini.  Banyak hal-hal strategis yang bisa dilakukan Indonesia, karena merupakan amanat konstitusi,\" katanya. Tengku Zulkifli Usman (TZU) mengingatkan, bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menjadi target utama Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netayanhu Israel untuk melakukan normalisasi hubungan kedua negara. \"Israel bisa jadi akan menggunakan Donald Trump (Presiden Amerika Serikat terpilih) untuk menekan Pak Prabowo melakukan normalisasi hubungan. KIta berharap Pak Prabowo tidak tergoda,\" katanya. TZU menilai Donald Trump nantinya akan memberikan tekanan kuat kepada Presiden Prabowo untuk segera melakukan normalisasi hubungan Indonesia-Israel dengan berbagai kebijakannya. \"Kita berharap tidak ada normalisasi hubungan dengan negara yang tidak normal (Israel). Indonesia harus bermanfaat bagi dunia Islam dan perdamaian dunia,\" katanya. Politisi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menegaskan, kemerdekaan Palestina hanya bisa dicapai  apabila Indonesia mengambil peran untuk melakukan \'geopolitic pressure\' dan \'geopolitics approuch\' \"Yang dibutuhkan Palestina sekarang adalah geopolitic pressure\' dan \'geopolitics approuch. Memberi tekanan ke Israel dan mendekati negara-negara Arab untuk bersatu. Semua itu bisa di lakukan oleh Indonesia,\" katanya. Bela Palestina Sementara itu, Aktivis Kemanusiaan, Founder Nusantara Palestina Center Abdillah Onim mengatakan, rakyat Palestina dan masyarakat Arab menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang bersikap tegas di KTT OKI-Liga Arab, disaat negara Arab tidak berbuat apa-apa. \"Indonesia bukan negara tetangga, tetapi cintanya kepada Palestina luar biasa. Pidato Wamenlu Anis Matta telah memotivasi masyarakat di Dunia Islam,\" kata Abdillah Onim. Bang Onim, sapaan akrab Abdillah Onim, mengatakan, negara-negara Arab harusnya membela Palestina, bukan Indonesia.  \"Israel jelas-jelas sudah melakukan holocaust, genozida kepada warga Gaza, Palestina. Orang tua, perempuan, ibu hamil, dan anak-anak dibunuhi oleh Israel secara kejam. Sementara bangsa Arab hanya menyaksikan dan diam saja. Israel itu lebih jahat dari jahiliyah,\" katanya. Karena itu, WNI yang sudah tinggal di Gaza selama 15 tahun ini, mengatakan, masyarakat Arab mengapresiasi pidato yang disampaikan Wamenlu Anis Matta sebagai sikap tegas soal Palestina. \"Tanggapan masyarakat Arab sangat luar biasa. Harusnya mereka yang berada di barisan depan membela Palestina, bukan Indonesia. Bangsa Arab lebih banyak mendukung Israel, semua kaget dengan sikap tegas Indonesia,\" katanya. Sehingga pidato Wamenlu Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab ini menjadi angin segar bagi Palestina. \"Kita bersyukur ada orang asing (Indonesia) yang mengingatkan dan membangunkan kita. Ini menjadi angin segar bagi Palestina,\" katanya. Bang Onim mengaku telah bertemu dengan Wamenlu Anis Matta menyampaikan ucapan terima kasih atas nama bangsa Palestina, sebelum bertolak ke Yordania dan Mesir untuk membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.  \"Pak Wamenlu juga rencananya akan ke Mesir pada Desember untuk bertemu dengan Presiden Mesir supaya pintu perbatasan Mesir bisa dibuka untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza,\" ujarnya. Diplomat Senior Indonesia Yuli Mumpuni Widarso menambahkan, Wamenlu Anis Matta memiliki kapasitas melebihi diplomat di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).   Anis Matta dinilainya adalah orang yang tepat terkait urusan Dunia Islam, sehingga mendapatkan apresiasi yang luar biasa. \"Saya kira Pak Prabowo mengirimkan utusan yang tepat, karena ini KTT-nya luar biasa. Maka orang yang dikirim tentunya juga luar biasa, kita bukan lagi bicara diplomat atau tidak, tetapi orang yang tepat,\" kata Yuli Mumpuni. Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional,  Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menegaskan, bahwa pernyataan yang disampaikan Wamenlu Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab mewaliki suara umat Islam di seluruh dunia, disaat negara Arab tidak memiliki keberanian. \"Pak Anis Matta diaspresiasi luar biasa, respon untuk Indonesia cukup positif. Adakah keberanian dengan Arab seperti Indonesia? Saya kira tidak ada, hanya Indonesia yang berani,\" tegas Yuli Mumpuni Widarso.  Mantan Dubes Indonesia Untuk Aljazair dan Spanyol ini meminta peran Indonesia terus ditingkatkan dengan menggalang lebih aktif dukungan banyak negara di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak agar Palestina menjadi anggota penuh dan merdeka. \"Indonesia harus lebih aktif lagi menggalang dukungan sekarang sudah berhasil. Ada banyak negara di PBB anggota PBB yang sudah mendesak jadi agar Palestina anggota penuh, dan merdeka. Kita berharap lebih banyak negara lagi yang mendukung,\" pungkasnya. (*)

Penunjukan Politisi sebagai Dirut ASDP, Namarin Kritik Erick Thohir

Jakarta, FNN | Kabar mengejutkan datang dari industri maritim nasional. Pada Selasa, 19 November 2024 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merombak susunan komisaris dan direksi.  Politisi PPP, Achmad Baidowi ditunjuk sebagai Komisaris Utama. Namun yang menuai polemik, Erick menunjuk politisi PKB Heru Widodo menjadi Direktur Utama ASDP menggantikan Ira Puspadewi. Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi melontarkan kritik tajam kepada Kementerian BUMN atas penunjukkan Dirut ASDP tersebut. “Di Kementerian BUMN ada yang namanya talent pool, yang berisi kebanyakan anak muda, yang dipersiapkan untuk memimpin BUMN. Tapi dengan dipilihnya politisi atau mantan politisi menunjukkan Erick tidak tertib dan lebih mendahulukan politik dibanding sistem,” kata Siswanto, Kamis, 21 November 2024. Menurut dia, penunjukkan Heru Widodo seperti keputusan sporadis yang tidak dipikirkan secara matang. Siswanto melihat, latar belakang Heru yang merupakan mantan Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB sama sekali tidak berkaitan dengan dunia maritim. “Ya kalau untuk komisaris oke lah, tapi kalau untuk dirut saya kira ini bukan sosok the right man in the right place. Ini suatu bentuk kebobrokan sistem di awal pemerintahan baru,” tegasnya. Kendati demikian, pengamat maritim yang dikenal kritis ini mengapresiasi penunjukkan Yossianis Marciano sebagai wakil direktur utama dan Rio Theodore Natalianto Lasse sebagai direktur operasi dan transformasi. “Jadi dua orang ini (Yossianis dan Rio) pernah berkiprah di Pelindo, tentunya sangat mengerti dengan bidang di ASDP,” pungkasnya. ASDP memiliki fungsi utama dalam menyediakan akses transportasi publik antar pulau, menyatukan pulau-pulau besar, dan menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan. ASDP menjalankan armada ferry sebanyak lebih dari 226 unit kapal yang melayani 307 lintasan dan 36 pelabuhan di seluruh Indonesia. (DH)

Maklumat Jogja: Negara dalam Bahaya

Jakarta | FNN - Maklumat Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini tentang adanya bahaya yang mengancam negara agar Presiden RI segera menyelamatkan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak tanggal 18 Mei 2024, dan secara terus menerus pada ; \"Yogjakarta, 24 Agustus 2024\"\"Yogyakarta,14 September 2024\"\"Yogjakarta, 10 Oktober 2024\"\"Yogjakarta, 13 Oktober 2024\"\"Yogjakarta,  25 Oktober 2024\"\"Yogjakarta, 28 Oktober 2024\"\"Yogyakarta, 05 November 2024\" Maklumat Yogyakarta meminta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  segera kembali ke UUD 45, sesuai amanat pendiri Bangsa Indonesia, dan apabila negara lambat mengambil kebijakan politik, negara dalam bahaya, akan terus dalam goncangan dan kedaulatan NKRI terancam. Maklumat Yogyakarta, kembali mengingatkan bahwa Proyek Strategis Nasional  (PSN)  di berbagai wilayah Indonesia telah berubah menjadi Proyek Strategis Oligarki (PSO), telah mengancam kedaulatan negara, dan menyimpang dari tujuan negara sesuai Pembukaan UUD 45 bawa tujuan negara \"Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia\", maka Maklumat Yogyakarta meminta : Pertama, batalkan program Proyek Strategis Nasional  ( PSN  ) batalkan semua proyek yang berlindung atas nama PSN otomatis batalkan Proyek PIK 2 dan tinjau kembali PIK 1. Kedua, segera audit semua kebijakan dan peraturan pendukungnya secara menyeluruh dan semua pemilik sahamnya, proyek PIK 2  dan pembangunan PIK 1. Ketiga, tangkap, periksa dan adili Oligarki dan semua yang terlibat pengembang PSN,  dengan segala kejahatannya Keempat, kembalikan semua tanah rakyat dan negara sesuai kepemilikannya dan bebaskan dari cengkeraman oligarki. Kelima, Presiden Prabowo Subianto harus konsisten dengan ucapannya, pernah menyatakan tidak akan membiarkan adanya kekuasaan negara dalam negara (20/10/2024).  Keenam, negara segera mengambil keputusan kembalikan Tenaga Kerja Asing (TKA ) yang membahayakan kedaulatan NKRI, mengancam eksistensi dan kelangsungan hidup kaum Pribumi. Ketujuh, mental penjajah masih hidup di Indonesia, pemerintah tidak mementingkan bangsa dan tanah air. Kedelapan, mendorong Indonesia untuk melibatksn kerja sama dengan para ahli hukum untuk memastikan setiap perjanjian yang mereka buat dengan RRT sejalan dengan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut. Apabila himbauan ini diabaikan Presiden Prabowo Subianto, maka menjadi hak rakyat sebagai pemilik syah  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk mengambil tindakan yang di perlukan untuk menyelamatkan keutuhan dan keselamatan NKRI. Maklumat ini ditandatangani di Yogjakarta, pada 19 November 2024 oleh Jenderal TNI (Purn.) Tyasno Sudarto, Prof. Dr. Rochmat Wahab,  Prof. Dr. Soffian Effendi, Prof. Dr. Kaelan. (*)

Jokowi Turun Gunung, Elektabilitas RIDO Tetap Anjlok,  Diprediksi Kalah dalam Pilkada DKI

Jakarta | FNN – Berbagai upaya dilakukan pasangan calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) untuk mendongkrak elektabilitasnya, ternyata sia-sia. Bahkan eksploitasi hubungan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi justru semakin membuat antipati rakyat Jakarta. Pamer kedekatan dengan dua sosok  itu justru semakin menenggelamkan elektabilitasnya.  “Anjloknya elektabilitas pasangan RIDO dari 46 persen ke 39 persen merupakan musibah yang sulit disembuhkan,” kata pengamat politik Abdul Halim kepada media, Ahad (17/11/2024) di Jakarta.  Menaikkan angka elektabilitas satu persen saja, kata Halim, sulitnya minta ampun, apalagi ini  waktu tinggal satu minggu lagi, mustahil pasangan RIDO menang. “Sejak awal pasangan ini memang tidak dikehendaki masyarakat Jakarta. Gembar-gembor bakal menang satu putaran, itu hanya klaim sepihak dan tanpa dasar,” tegasnya. Jokowi mau turun gunung puluhan kali pun, kata Halim, tak akan mampu mendongkrak elektabilitas pasangan RIDO. Penyebabnya jelas, pelecehan dan penistaan terhadap Nabi Muhammad. Sementara Pemerhati Politik dan Kebangsaan Rizal Fadillah, menegaskan bahwa pasangan RIDO sulit kembali ke posisi awal setelah banyak blunder saat kampanye yang dilakukna oleh RK maupun Suswono. “Secara demonstratif Ridwnan Kamil menghadap Prabowo dan Jokowi yang pengaruhnya tentu diharapkan, namun tak berhasil,” katanya. Rizal menegaskan bahwa gejala politiknya RK merasa bakal kalah sehingga butuh pegangan kuat kekuasaan. “Sebenarnya sejak awal Jokowi dan Prabowo ada di belakang RK-Suswono, akan tetapi dalam perkembangannya, yang ada justru pasangan ini ditinggalkan oleh partai pendukung,” paparnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus kata Rizal sudah malas mendukung RK. Dukungan KIM justru menguat ke kubu pesaingnya yakni Pramono-Rano Karno. “RK-Suswono tidak akan menang. Gerakan coblos semua menggerus suara, demikian juga pilihan lain rezim KIM yang bukan kepada pasangan \"serba salah\" ini. RK bakal keok. \"Keok kawas hayam loba nu macok\" (Kalah seperti ayam, banyak yang mematuk). RK-Suswono tampak semakin frustasi dan bergoyang sendiri,” tegasnya. Hasil polling beberapa lembaga survei pasangan RIDO yang sebelumnya diprediksi menang satu putaran, kini elektabilitasnya terus merosot. Pasangan nomor urut satu ini didukung oleh 12 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, sekarang posisinya di nomor dua di bawah pasangan nomor urut tiga Pramono dan Rano Karno. Sedangkan cagub-cawagub independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardan belum beranjak dari juru kunci di urutan ketiga. Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyimpulkan, Pramono-Rano unggul signifikan dari RK-Suswono pada saat survei dilaksanakan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen. Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen. Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen. Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, menjelaskan, keunggulan Pramono-Rano atas RK-Suswono signifikan. Sebab, selisih angkanya melebihi margin of error survei. Jebloknya pasangan Ridwan Kamil-Suswono juga tampak dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Kamis (24/10/2024). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan periode 10-17 Oktober 2024 kepada 1.200 responden itu, Pramono-Rano memiliki elektabilitas 41,6 persen, sementara pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono 37,4 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya memiliki elektabilitas 6,6 persen. Sementara Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menerangkan, keunggulan Pramono-Rano dari RIDO ini, secara statistik belum menunjukkan siapa pemenangnya. Namun, selain unggul, dukungan pada pasangan Pramono-Rano juga terlihat lebih solid dan kuat dibanding pasangan lain. Dalam pengamatan LSI, kata Djayadi, sejak pertengahan sampai September lalu, paslon RIDO, mengalami penurunan. Sementara perlahan-lahan terjadi peningkatan keterpilihan pasangan Pramono-Rano sampai dengan Oktober 2024. LSI juga mengutip peningkatan dan penururan keterpilihan Pramono-Rano juga RIDO tersebut, dari hasil survei para surveyor lainnya. Djayadi memaparkan, dalam hasil survei LSI pada 6-12 September lalu, surveyor masih menempatkan keunggulan RIDO daripada Pramono-Rano pada angka keterpilihan 51,8 persen berbanding 28,4 persen. Sebelumnya pasangan RIDO memimpin perolehan hasil survei tertinggi. Survei yang dilakukan Poltracking 9-15 September lalu, paslon RIDO unggul 47,5 persen, namun saat itu paslon Pramono-Rano mengalami peningkatan 31,5 persen.  Kemudian dari hasil survei Charta Politika sepanjang 19-24 September, peningkatan elektabilitas pasangan Pramono-Rano naik ke angka 36,5 persen, namun tetap unggul paslon RIDO 48,3 persen. Dan pada periode 10-17 Oktober, survei LSI, kata Djayadi menunjukkan keterbalikan yang membawa keunggulan RIDO merosot ke angka 37,4 persen, di bawah paslon Pramono-Rano 41,6 persen. “Penurunan yang dialami oleh pasangan Ridwan-Suswono atau RIDO ini, cenderung pindah, lebih dari 10 persen pindah ke Pramono-Rano, sedikit yang pindah ke pasangan Dharma-Kun,” kata Djayadi. Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, kenaikan suara paslon Pramono-Rano masih akan terus meluas. Penilaiannya itu merespons hasil survei terbaru LSI. \"Paslon ini, bisa mendapatkan suara pemilih yang lebih luas, termasuk pemilih Golkar yang tidak solid mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO),\" kata Ray di Jakarta. Menurut Ray, sejak awal dirinya melihat elektabilitas paslon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) ini tidak bisa memperoleh suara signifikan. Ray memprediksi suara pasangan RIDO sangat berpotensi untuk dikalahkan oleh pasangan Pramono-Rano karena pemilih pasangan RIDO hanya berpaku pada pemilih dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara pasangan Pramono-Rano bisa mendapatkan suara pemilih yang lebih luas. Termasuk pemilih Partai Golongan Karya (Golkar) yang juga tidak solid mendukung pasangan RIDO. \"Saya tidak terlalu terkejut. Sejak dari awal saya sudah punya keyakinan Pram sama Rano akan dapat mengimbangi RIDO,\" ujar Ray. (her)