ALL CATEGORY
Pengetahuan Pejabat Negara
Oleh Fauzul Iman SAAT Tuhan diprotes malaikat yang tidak percaya pada kemampuan manusia menjadi khalifah di muka bumi, Tuhan bergeming dari protes itu dan tetap saja Dia menciptakan manusia di muka bumi yang disiapkan menjadi khalifah. Rencana pendirian khalifah oleh Tuhan tentu tidak dilakukan sembarang. Respons tegas Tuhan pada para Malaikat, " Aku lebih tahu dari kalian" merupakan kapasitas-Nya dalam mentransendesi segenap pembekalan kompetensial yang disiapkan untuk seorang khalifah. Realitasnya Tuhan terbukti menciptakan seorang yang bernama Adam . Makhluk manusia pertama yang didesain menjadi khalifah ini tidak dibiarkan begitu saja sebagai jasad kosong yang membeku tanpa daya. Tetapi ke dalam jasadnya ditiupkan ruh oleh Tuhan . Ruh ini merupakan meta daya indrawi yang berisi spritualitas, kognisi /nalar dan saraf motorik yang berfungsi menggerakan segenap dimensi kehidupannnya. Tidak sampai di sini, Adam juga dibekali kualifikasi kompentensial oleh Tuhan berupa pendidikan untuk mengenali nama-nama (Q.S . 2 :31). Nasir Hamid dalam bukunya Mafhumu an-Nash Dirasat fi Ulum al-Quran memahami nama dalam teks adalah penanda/signifie yang memiliki signifaksi (magza) dengan kontek yang dihadapinya. Dengan kata lain, di balik nama/tanda /teks itu terkandung isyarat atau pengetahuan mendalam guna membangun perilaku dan kebudayaannya. Berakar dari cara Tuhan mendidik Adam AS melalui pengenalan nama/tanda , manusia sebagai generasi khalifah/pengganti Adam, sudah barang tentu pengetahuan mendalam dibalik tanda tadi sangat diperlukan guna membentuk perilaku dan kebudayaannya. Dalam konteks inilah siapapun yang diamanahi menjadi pemimpin atau pejabat negara agar tajam memahami di balik nama/tanda /isyarat sehingga tidak ambyar membangun opini atau mengambil keputusan. Memang terdapat perbedaan antara karakter malaikat dengan manusia. Malaikat diciptakan Tuhan bernalar monoton agar sepenuhnya patuh/tunduk menerima perintah-Nya tanpa membantah sedikitpun. Sebaliknya manusia diberi kekuatan nalar yang membuat ia sering ngeyel dengan banyak dalih. Bahkan demi mengejar pamrih manusia kerap bersikap carmuk dan menjilat. Terkadang demi membunuhi kebutuhan fragmatisnya manusia sangat setia mentaati perintah atasannya tanpa peduli dengan keresahan ataupun penderitaan bawahannya. Lamun dengan pendidikan dari Tuhan berupa pendidikan ruhaniah dan pengenalan nama /tanda, manusia yang diberi amanah sebagai khalifah atau pejabat negara tidak boleh menghindar dari penguasaan pada pengetahuan cerdasnya memahami dibalik nama atau tanda. Pendidikan Tuhan ini merupakan bukti dari daya jamin pengetahuanTuhan yang dinyatakan di depan para malaikat saat protes tidak sepakat menciptakan manusia di bumi karena tabiat manusia gemar melakukan kerusakan. Kenyataannya Tuhan merancang kearifan dengan mendirikan instrumen dan pranata sosialnya di muka bumi. Tidak mengherankan, menurut Komaruddin Hidayat dalam bukunya Imaginasi Islam : Sebuah Rekonstruksi Masa Depan Islam, dengan kelebihan manusia yang diberikan kemampuan instrumen dalam membaca di balik nama/tanda olah Tuhan, ia mampu membuat pranata sosial seperti berdirinya institusi - institusi termasuk institusi besar sejenis PBB . Tidak sedikit para pemimpin bangsa di dunia, demikian Komaruddin, yang mampu membaca makna dibalik tanda/ nama dengan cerdas berhasil memimpin dengan demokratis . Pemimpin itu bukan hanya karena cerdas memahamimya tapi juga berkomitmen menegakkan tanda-tanda itu seperti mematuhi pranata, aturan, sejarah, budaya dan sosiologi bangsa. Sungguh tidak lama ini amat disayangkan beberapa pejabat kita kerap melontarkan kalimat dan kebijakan yang mengabaikan kecerdasan dalam memahami di balik tanda. Padahal di balik tanda yang melekati seoarang khalifah atau pejabat negara seperti komitmen/pengetahuan pada aturan, pengetahuan pada sejarah, sosial dan budaya merupakan hasil pendidikan yang sangat niscaya. Kegelapan komitmen para pejabat pada pengetahuan dan pembacaan kontekstual terhadap konstitusi / undang-undang berakibat pada fatalnya mengutarakan opini /statemen dan rapuhnya setiap kebijakan yang dilahirkan di ruang publik. Keresahan dan kegaduhan yang baru-baru ini diluapkan publik melalu krittik pedas baik berupa celotehan mural, kritikan keras lewat medsos maupun kritik lewat jalur kelembagaan resmi oleh para cendekiawan. Ditambah dengan pembiaran para buzer yang makin beringas melakukan penghinaan dan fitnah harian terhadap para tokoh dan komunitas muslim. Semua itu terjadi akibat dari kedangkalan komitmen dan pengetahuan beberapa pejabat negara terhadap tanda-tanda atau dibalik tanda-tanda dimaksud. Pembiaran/pengabaian pada semua ini capat atau lambat tidak mustahil negara yang sangat kita cintai ini kelak berujung pada kehancuran. Nauzubillah! *) Guru Besar UIN Banten
KPK Amankan Dokumen dari DPMPTSP Kabupaten Probolinggo
Jakarta, FNN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan dokumen dari penggeledahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)/Mal Pelayanan Publik Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (24/9). "Ditemukan dan diamankan bukti di antaranya berbagai dokumen yang terkait dengan perkara," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Senin. Penggeledahan dilakukan dalam penyidikan kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo Tahun 2021. Selain itu pada Sabtu (25/9), tim penyidik KPK menggeledah dua lokasi berbeda di Kabupaten Probolinggo, yaitu rumah kediaman dari pihak terkait dengan kasus tersebut beralamat di Kalirejo, Kecamatan Dringu dan di Semampir, Kecamatan Kraksaan. Dari penggeledahan dua lokasi itu, KPK mengamankan dokumen terkait dengan kasus. Ali mengatakan KPK akan mencocokkan mengenai keterkaitan bukti-bukti yang diamankan dengan kasus tersebut dan selanjutnya dilakukan penyitaan untuk melengkapi berkas perkara tersangka Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari (PTS) dan kawan-kawan. KPK total menetapkan 22 orang sebagai tersangka kasus tersebut. Sebagai penerima, yaitu Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Hasan Aminuddin (HA) yang merupakan suami Puput dan juga pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo, Doddy Kurniawan (DK) selaku Aparatur Sipil Negara (ASN)/Camat Krejengan, Kabupaten Probolinggo, dan Muhammad Ridwan (MR) selaku ASN/Camat Paiton, Kabupaten Probolinggo. Sementara 18 orang sebagai pemberi suap merupakan ASN Pemkab Probolinggo. Sebagai penerima, empat orang tersebut disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sedangkan sebagai pemberi, sebanyak 18 orang disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dalam konstruksi perkara, KPK menjelaskan bahwa pemilihan kepala desa serentak tahap II di wilayah Kabupaten Probolinggo yang awalnya diagendakan pada 27 Desember 2021 mengalami pengunduran jadwal. Adapun terhitung 9 September 2021 terdapat 252 kepala desa dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang selesai menjabat. Untuk mengisi kekosongan jabatan kepala desa tersebut maka akan diisi oleh penjabat kepala desa yang berasal dari para ASN di Pemkab Probolinggo dan untuk pengusulannya dilakukan melalui camat. KPK menyebut ada persyaratan khusus di mana usulan nama para penjabat kepala desa harus mendapatkan persetujuan Hasan yang juga suami Puput dalam bentuk paraf pada nota dinas pengusulan nama sebagai representasi dari Puput dan para calon penjabat kepala desa juga diwajibkan memberikan dan menyetorkan sejumlah uang. Adapun tarif untuk menjadi penjabat kepala desa di Kabupaten Probolinggo sebesar Rp20 juta per orang ditambah dalam bentuk upeti penyewaan tanah kas desa dengan tarif Rp5 juta per hektare. (mth)
Grab Umumkan 17 Pahlawan Warga Pilihan Warganet
Jakarta, FNN - Grab Indonesia bersama Narasi mengumumkan tujuh belas Pahlawan Warga terpilih dari 330 kandidat yang dinominasikan oleh masyarakat (warganet) melalui foto dan cerita di akun media sosial Narasi dan Grab dari 17 Agustus hingga 12 September 2021. Pengumuman disiarkan virtual secara langsung pada media sosial Grab dan Narasi dalam acara bertajuk Malam Apresiasi Pahlawan Warga, sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Senin. Sebagai ungkapan terima kasih kepada tujuh belas Pahlawan Warga Terpilih, Grab Indonesia memberikan apresiasi berupa uang tunai senilai total Rp170 juta. Tujuh belas Pahlawan Warga terpilih merupakan sosok-sosok warga biasa dari berbagai wilayah di Indonesia dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari pelajar, mahasiswa, pemuda, relawan, kaum ibu, lansia hingga penyandang disabilitas yang dengan keterbatasannya melakukan kebaikan serta aksi nyata tanpa pamrih, atas dasar kemanusiaan meringankan beban sesama selama pandemi COVID-19. Berbagai aksi kebaikan yang dilakukan di antaranya; membuat dapur umum dan membagikan makanan gratis kepada pasien COVID-19 dan warga yang terdampak pandemi, memberikan bantuan medis, menggiatkan serta mengedukasi warga mengenai protokol kesehatan, hingga menolong pemakaman jenazah COVID-19. Sementara untuk tujuh belas orang warganet yang telah menominasikan Pahlawan Warga terpilih, Grab juga memberikan apresiasi uang tunai senilai total Rp 17.000.000. “Selama pandemi kita telah menyaksikan dan merasakan bersama, semangat menebar kebaikan serta aksi nyata para Pahlawan Warga membawa dampak yang luar biasa, bahkan tak jarang melebihi kapasitasnya. Kontribusi tulus mereka untuk sesama menginspirasi kita untuk selalu saling menolong, karena yang terbaik yang kita miliki adalah satu sama lain,” ujar Neneng Goenadi selaku Country Managing Director Grab Indonesia. Pemilihan tujuh belas Pahlawan Warga melibatkan sejumlah tokoh sebagai tim penilai yaitu; Neneng Goenadi (Country Managing Director Grab Indonesia), Najwa Shihab (Jurnalis), Alissa Wahid (Aktivis Sosial), Andy F. Noya (Jurnalis dan Pendiri benihbaik.com) dan Ndorokakung (Pegiat Media Sosial). Sebelum melakukan penilaian, panitia penyelenggara telah melakukan proses kurasi, seleksi dan verifikasi terhadap seluruh pengirim photo story serta Pahlawan Warga yang dinominasikan melalui media sosial Instagram. Penilaian dilakukan dengan meninjau berbagai aspek dari sisi penyampaian foto dan cerita serta validasi akan aksi nyata yang dilakukan para Pahlawan Warga sesuai kategori yang ditetapkan, yakni pembimbing, penggerak dan di balik layar. Gerakan apresiasi Pahlawan Warga diselenggarakan atas inisiatif Grab dengan berkolaborasi bersama Narasi. (mth)
Inovasi Teknologi Kesehatan dan Digital untuk Jaga Kesehatan Jantung
Jakarta, FNN - Penyakit kardiovaskular masih menjadi salah satu penyakit yang menjadi ancaman kesehatan di dunia dan merupakan penyakit nomor satu yang menjadi penyebab utama kematian nomor satu di seluruh dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya 15 dari 1000 orang, atau saat ini terdapat 4,2 juta orang yang menderita penyakit kardiovaskular, dan 2.784.064 diantaranya menderita penyakit jantung. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) melaporkan 14,4 persen sebab kematian di Indonesia adalah penyakit jantung koroner. Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) DR. dr. Isman Firdaus Sp.JP (K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FESC, FACC, FSCAI dalam keterangannya mengatakan pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak akhir tahun 2019 menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang dengan penyakit jantung. Isman menjelaskan kekhawatiran ini muncul mengingat paparan infeksi apapun termasuk infeksi COVID-19 dapat mencetuskan perburukan dari penyakit kardiovaskular seperti terjadinya kekambuhan penyakit jantung coroner atau gagal jantung menahun. Tidak sampai di situ, kondisi ini bahkan lebih mudah menyebabkan kematian pada pasien yang terinfeksi virus corona dengan komorbid penyakit jantung dibandingkan tanpa penyakit jantung Laporan rata-rata di berbagai rumah sakit di masa pandemi menunjukkan bahwa 16,3 persen pasien yang dirawat dari ruang isolasi COVID-19 ternyata mempunyai penyakit bawaan (komorbid) atau koinsiden penyakit kardiovaskular. Di masa sebelum pandemi dilaporkan bahwa laju rerata mortalitas di RS akibat serangan jantung adalah 8 persen, namun di masa pandemi, angka ini dilaporkan meningkat hingga 22-23 persen. Dalam rangka memeringati Hari Jantung Sedunia tanggal 29 September, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyoroti pentingnya menjaga kesehatan jantung dengan bantuan inovasi dan perubahan teknologi dan digital yang ada. “Inovasi digital telah membantu masyarakat yang sehat maupun yang sakit di masa pandemi untuk mendapatkan akses kesehatan dengan mudah, layanan konsultasi secara online, edukasi kesehatan, dan pemantauan capaian aktifitas fisik dan olahraga, serta layanan antar obat-obatan ke rumah,” kata Isman. Inovasi teknologi dan digital Isman juga mengatakan bahwa kemajuan teknologi informasi dan digital ini juga diikuti dengan keprihatinan PERKI akan misinformasi, berita bohong (hoaks), serta disinformasi mengenai kesehatan yang beredar di dunia maya, terutama terkait kesehatan jantung yang disebarluaskan oleh media-media sosial dan hal ini perlu diluruskan. Selain inovasi teknologi dan digital, PERKI juga mengangkat isu kesadaran semua pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang kesehatan termasuk organisasi profesi, organisasi masyarakat, dan juga pemerintah untuk bahu membahu bersama-sama membangun kesehatan masyarakat terutama dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular di Indonesia. Salah satu bukti kolaborasi ini antara lain melalui Jaminan kesehatan nasional (JKN) yang sebagai salah satu sistem kesehatan di Indonesia telah terbukti memberikan dukungan dan manfaat yang sangat besar terutama untuk penanggulangan penyakit kardiovaskular. “Menjalin silaturahmi komunikasi bersama organisasi profesi lain dan organisasi masyarakat, yang secara langsung berhadapan dengan pasien kardiovaskular, menjadi salah satu langkah penting dan strategis agar penanggulangan penyakit kardiovaskular di Indonesia tertangani dengan baik,” kata Sekjen Pengurus Pusat PERKI Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K). Rekomendasi PERKI Berikut adalah rekomendasi PERKI untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular untuk orang sehat maupun orang dengan penyakit jantung di masa pandemi: 1. Hindari merokok dan asap rokok terutama di masa pandemi ini. 2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, memakai masker, kebersihan tangan, membatasi mobilitas, menghindari makan bersama) dengan ketat. 3. Segera melakukan vaksinasi dengan sebelumnya terlebih dahulu berkonsultasi dan memperoleh rekomendasi dokter. 4. Gunakan fasilitas telekonsultasi yang banyak disediakan oleh Rumah Sakit maupun klinik kesehatan. 5. Tetap memiliki kesadaran dan aktif mempraktekkan kebiasaan dan budaya sehat jantung seperti tetap beraktivitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan kerja jantung dan tubuh. 6. Pada orang dengan penyakit Jantung atau risikonya, sebelum berolahraga sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu jenis olahraga apa yang tepat sehingga tidak membebani kerja jantung. 7. Konsumsi makanan tinggi serat dan kurangi konsumsi gula, garam dan lemak. 8. Bagi orang dengan penyakit jantung, riwayat penyakit jantung, ataupun risikonya, perlu memperhatikan dan mematuhi jadwal obat rutin untuk pencegahan sekunder. 9. Berbagai spektrum penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, penyakit jantung rematik, hipertensi, gangguan katup jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung pada anak harus dipantau dan dikendalikan sebaik mungkin dengan senantiasa berkonsultasi kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah agar kondisi jantung tetap stabil dan penderita bisa beraktivitas dengan baik. "Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita," tutup DR. dr. Dafsah Arifa Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu atau beberapa pihak, namun peran semua lapisan masyarakat (pasien, dokter, keluarga pasien, organisasi swadaya masyarakat, organisasi profesi dan pemerintah). Karena lebih baik mencegah daripada harus mengobati. (mth)
Pengamat: PON Jadi Momentum Tepat Dongkrak Pariwisata Papua
Purwokerto, FNN - Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua menjadi momentum tepat untuk mendongkrak pariwisata di daerah tersebut. "Ini merupakan momentum yang tepat untuk makin mendongkrak sektor pariwisata di Papua," katanya di Purwokerto, Banyumas, Senin. Pasalnya, kata dia, gelaran olahraga nasional itu akan diikuti oleh lebih dari 7.000 atlet ditambah dengan ofisial. "Apalagi, jika panitia penyelenggara dan Pemerintah Provinsi Papua mengemas kegiatan PON dalam paket sport tourism atau wisata olahraga," katanya. Oleh sebab itu, kata dia, Pemprov Papua perlu menggarap hajatan olahraga nasional tersebut dengan strategi wisata olahraga. "Beberapa hal dapat dilakukan agar pariwisata Papua dapat terimbas dari kegiatan PON ini. Langkah pertama tentunya adalah jaminan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh atlet dan rombongan untuk mengunjungi objek dan daya tarik wisata di Papua," katanya. Kedua, mengingat PON diselenggarakan masih dalam situasi pandemi COVID-19, maka perlu penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi setiap peserta PON saat berada di objek wisata. Begitu pula dengan pengelola dan pekerja pariwisata di Papua juga menerapkan protokol kesehatan ketat. Dengan demikian, kata dia, atlet dapat tetap sehat ketika bertanding, berkunjung ke objek wisata, serta saat kembali ke daerah masing-masing. Ketiga, Pemprov Papua perlu secepatnya menyiapkan sumber daya manusia di sektor pariwisata yang siap melayani atlet PON dengan standar pelayanan kepada wisatawan. "Keempat, penataan objek dan daya tarik wisata perlu segera dilakukan. Papua memiliki objek wisata alam yang masih natural. Tinggal perlu dikembangkan daya tarik wisata seperti seni budaya, kuliner, dan hasil kerajinan untuk sajian wisatawan," katanya. Kelima, kerja sama dengan biro perjalanan wisata perlu segera dijalin untuk membuat paket wisata yang memadukan unsur olahraga, alam, dan budaya Papua. Dengan demikian, setiap atlet yang bertanding dalam cabang olahraga tertentu dapat melanjutkan kegiatan berwisata begitu pertandingan usai. "Jika kelima hal tersebut dapat dipersiapkan dengan baik, maka PON XX Papua dapat menciptakan banyak prestasi, kesempatan berekreasi, dan mendatangkan kemanfaatan ekonomi bagi pemerintah dan masyarakat Papua," katanya. (mth)
Wakil Ketua DPR: Belum Ada Nama Usulan Pengganti Azis Syamsuddin
Jakarta, FNN - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan hingga saat ini belum ada usulan nama pengganti Azis Syamsuddin yang diajukan Fraksi Partai Golkar ke Pimpinan DPR RI. "Sampai dengan hari ini belum ada surat masuk (terkait nama pengganti Azis Syamsuddin)," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin. Dia menjelaskan, terkait pergantian posisi Azis Syamsuddin, mekanismenya diatur dalam UU MD3 dan semuanya diserahkan kepada partai politik asal yaitu Partai Golkar melalui Fraksi Partai Golkar. Dasco mengatakan, Fraksi Golkar akan mengusulkan kepada Pimpinan DPR terkait pengganti Azis Syamsuddin dan akan diproses melalui Rapat Pimpinan, Rapat Badan Musyawarah, dan terakhir dibawa dalam Rapat Paripurna untuk diambil keputusan. "Biarkan itu berproses sesuai dengan mekanisme yang ada di Partai Golkar, kami yang di DPR tinggal menunggu hasil dari mekanisme internal Partai Golkar," ujarnya. Dia mengatakan Pimpinan DPR akan menggelar Rapat Pimpinan pada Senin untuk menentukan siapa Pimpinan yang akan menjalankan tugas sementara Wakil Ketua DPR bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang ditinggalkan Azis Syamsuddin. Menurut dia, dalam Rapim DPR tersebut akan terlihat apakah surat dari Fraksi Partai Golkar terkait nama pengganti Azis Syamsuddin sudah masuk atau belum. (mth)
KIPI atau Sekadar Pendarahan Otak, Tukul Masuk Golongan yang Mana?
Oleh: Mochamad Toha KABAR Komedian Tukul Arwana mengalami pendarahan otak dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Rabu (22/9/2021) petang, beredar di media sosial maupun media online. Melalui video yang diunggah Jaka, salah satu pegawai Tukul ke MOP Channel di YouTube, Kamis (23/9/2021), diketahui kalau awalnya Tukul pusing-pusing sebelum dilarikan ke rumah sakit. “Itu tiba-tiba tadi, cuman sebentar doang katanya, kelihatannya pusing-pusing. “Ya sudah pak, ke dokter”, gitu,” kata Jaka dalam video itu, seperti dilansir Id-Times, Kamis (23/9/2021). Pegawai Tukul lainnya, Medi, mengatakan bahwa sebelumnya Tukul berada dalam kondisi sehat, bahkan sempat meminta dibelikan sikat gigi dan odol, lalu mandi. “Habis itu dia ke ruangan dalam saya enggak tahu, saya di luar,” kata Medi. Ia juga mengatakan bahwa salah seorang anak Tukul ikut ke rumah sakit. Sementara, anaknya yang masih kecil tetap berada di rumah. "(Tukul) enggak pernah (sakit), enggak ada, enggak pernah sakit kayaknya. Sakitnya ya pusing-pusing biasa. Bingung, keadaan sehat gitu dibawa (ke rumah sakit),” kata Medi. Dari akun Instagram-nya diketahui kalau empat hari sebelumnya, atau pada Ahad, 19 September 2021, Tukul divaksinasi Covid-19. “AYOK… VAKSIN BIAR KITA NYAMAN SEMUANYA,” ungkap Tukul melalui akun Instagram @tukul.arwanaofficial. Di akun itu Tukul memposting foto saat dirinya divaksin. Menurut Arie Karimah, Pharma-Excellent alumni ITB, ketika pertama kali membaca kasus Tukul, pertanyaan yang langsung terlintas: vaksinnya apa? Kejadiannya berapa hari setelah vaksinasi? Apakah pihak keluarga memberi tahu status/kondisi kesehatan sebelum peristiwa itu terjadi? Dan setelah mendapat beberapa petunjuk, “suddenly cross in my mind kasus dokter Obgyn Michael di Florida,” katanya. Kasus dokter Obgyn Michael itu yang memiliki beberapa kemiripan. “Karena setahu saya, itu satu-satunya kasus hemorrhagic stroke yang (juga) pernah dikaitkan dengan vaksin Pfizer,” lanjut Arie Karimah. Menurutnya, satu kemiripan adalah kebetulan, tapi kalau ada beberapa, itu bisa menjadi petunjuk. Dokter yang merawat Tukul sudah mengatakan bahwa Tukul mengalami stroke karena pendarahan di otak (Hemorrhagic Stroke), tiga hari setelah disuntik vaksin Pfizer. “Saya berasumsi ini suntikan pertama, karena tidak ada informasi, dan pada umumnya orang akan “memamerkan” vaksinasinya jika itu suntikan pertama,” ungkap Arie Karimah. Ia mengatakan, hampir semua kasus Hemorrhagic Stroke disebabkan oleh adanya aneurysm, yaitu kelainan pada salah satu bagian pembuluh darah di otak, sehingga menggelembung seperti balon. Hemorrhagic Stroke terjadi jika aneurysm ini pecah dan darah membanjiri area di sekitarnya. Ketika aneurysm itu pecah digambarkan bahwa yang bersangkutan mengalami sakit kepala yang hebat. Arie Karimah menggambarkan, seperti disambar halilintar. “Jadi, sekedar sakit kepala, apalagi bisa diredakan dengan Paramex atau Panadol, sama sekali tidak berkaitan dengan Hemorrhagic Stroke,” ujarnya. Pada kasus dokter Michael, ini adalah kasus langka: Hemorrhagic Stroke terjadi karena penyakit autoimun ITP (Immune Thrombocyto Penia). Terjadi penurunan kadar trombosit atau platelet, hingga kadarnya mencapai NOL, padahal kadar normalnya adalah 150.000 – 400. 000/mm3. Menurut Arie Karimah, trombosit adalah sel darah yang dibutuhkan untuk menghentikan pendarahan. Tanpa trombosit maka pendarahan tidak akan bisa dihentikan. Kondisi dr. Michael juga pertama kali terdeteksi 3 hari setelah vaksinasi pertama: muncul titik-titik merah di kaki dan tangan, yang merupakan pertanda pendarahan di bawah kulit, sehingga segera dibawa ke UGD. Bedanya dokter Michael “baru” mendapat serangan haemorrhagic stroke 2 minggu setelah dirawat di ICU. Sebelum mengalami stroke, Dokter Michael dikabarkan tetap sadar dan energik. Yang belum Arie ketahui, dokter belum menyebutkan hasil brain scan atau cerebral angiography, untuk mengetahui apakah ditemukan aneurysm yang pecah atau tidak. Untuk pendarahan di bawah kulit terkait Tutuk: keluarga Tukul, karena bukan orang-orang yang berkecimpung di bidang kesehatan, hampir pasti tidak memperhatikan hal ini. Kedua: pada kasus dokter Michael yang berkulit terang titik-titik merah ini tentu lebih mudah dikenali dibandingkan pada Tukul yang berkulit gelap. Arie Karimah menjelaskan, stroke itu terdiri dari 2 jenis: Iscahemic stroke dan Hemorrhagic stroke. Iscahemic stroke: ini akibat Penyumbatan Pembuluh Darah di leher (yang menuju ke otak) atau di otak. Umumnya itu didahului dengan gejala yang disebut ministroke atau TIA (Transient Ischaemic Attack): Muncul sebagian gejala stroke yang sangat samar, sehingga kadang sering diabaikan atau terabaikan. Ischaemic stroke ini lebih sering terjadi pada usia lanjut dan pemulihannya sangat lama, dan ini sering meninggalkan efek pelo, lumpuh sebagian/keseluruhan anggota gerak, dan kehilangan memori. Hemorrhagic stroke: akibat Pecahnya Pembuluh Darah di Otak. Lebih sering terjadi pada mereka yang berusia muda. Muncul secara tiba-tiba, umumnya tanpa didahului dengan tanda atau gejala sama sekali. “Dulu ketika saya masih rutin menonton TV, sebagian artis yang meninggal secara mendadak adalah akibat stroke jenis ini. Pada usia lanjut aneurysm biasanya secara “tidak sengaja” diketahui sewaktu general check up,” lanjut Arie Karimah. Arie mengatakan, pemulihannya bisa cepat bahkan tanpa meninggalkan “bekas”, jika pertolongan dilakukan dengan segera, yang dikenal sebagai “The 3-hour window”. Pertolongan yang benar itu diberikan dalam rentang waktu 3 jam pertama setelah munculnya gejala, ketika pendarahan belum menyebar ke area yang lebih luas, dan kematian sel-sel otak belum terjadi secara masif. Jika lewat dari 3 jam maka kembalinya kondisi seperti semula mungkin sulit diharapkan. Penanganan biasanya dilakukan dengan cara segera menghentikan pendarahan; Dan memberikan obat-obatan antinyeri, antihipertensi, antiudema (bengkak), antianxiety (antigelisah sekaligus berfungsi sebagai relaksan otot), dan antikejang. Jadi, apakah stroke yang dialami Tukul berkaitan dengan vaksinasi? Arie menjawab, berdasarkan penjelasan di atas, “menurut saya Tidak. Hanya sebuah kebetulan.” Tentu perlu penjelasan tentang hipertensi yang diderita Tukul, yang bisa menjadi pemicu pecahnya aneurysm, kalau itu yang menjadi penyebab stroke: Apakah hipertensinya terkontrol? Kapan terakhir cek tekanan darah dan berapa angkanya? Mungkin bisa dilacak dari hasil screening di tempat vaksinasi. Apakah rutin minum obat antihipertensi? Meskipun ada juga data yang menunjukkan bahwa jika 10 juta orang telah divaksinasi dengan Pfizer, maka ada kemungkinan 143 di antaranya akan mengalami stroke. “Namun tidak dijelaskan jenis yang mana: hemorrhagic atau ischaemic. Kemungkinan besar: ischaemic,” ungkap Arie Karimah. Dokter Michael yang akhirnya berpulang hasil otopsinya menunjukkan, kematiannya akibat ITP (Immune Thrombocyto Penia), bukan vaksinasi, yang tidak terdeteksi sebelum vaksinasi. “Kemungkinan berikutnya: apakah Tukul menderita penyakit autoimun? Yang mungkin tidak disadari atau belum pernah terdeteksi,” ungkap Arie Karimah. Tukul Arwana saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah RS PON, Jakarta Timur, setelah menjalani operasi akibat perdarahan otak. Rizki Kimon manajer Tukul Arwana mengatakan, selama ini komedian dan juga presenter berusia 57 tahun itu tidak punya riwayat penyakit berat sampai akhirnya mengalami perdarahan otak. Melansir dari Liputan6.com, Ahad (26 Sep 2021, 20:00 WIB), Tukul Riyanto begitu nama aslinya, juga tak pernah mengeluhkan kondisi kesehatannya. "Beliau (Tukul) enggak ada riwayat penyakit yang berat. Sebelum kejadian ini, enggak ada," ujar Rizki Kimon ditemui di RS PON, Sabtu (25/9/2021). Fakta: dari akun Instagram-nya diketahui empat hari sebelumnya, Ahad, 19 September 2021, Tukul divaksinasi Covid-19. Inikah penyebab Tukul mengalami pendaraah otak? Jangan sampai Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/Vaksinasi) menyebut peristiwa yang dialami Tukul itu bukan termasuk KIPI. Karena, peristiwa serupa juga dialami oleh seorang teman wartawan. Beberapa pekan sebelumnya, seorang teman wartawan senior juga sempat dirawat di RS PON, setelah mengalami pendarahan di otak pasca divaksin beberapa hari sebelumnya. Sebenarnya, banyak peristiwa lainnya yang terjadi pasca vaksinasi. Namun pihak Komnas KIPI selalu berdalih, bukan karena vaksin. Penulis adalah Wartawan FNN.co.id
Nobar Film G30S/PKI
Adalah suatu keharusan dan kewajiban yang tidak perlu dipermasalahkan dan diperdebatkan lagi, titik! Oleh Sugengwaras TAHUN 1945 Indonesia Merdeka, 1948 di bawah komando dan kendali Stalin, Rusia, Muso memimpin pemberontakan di Madiun, 1955 Pemilu, PKI nomor urut ke 4, setelah PNI, Masyumi, dan NU. Tahun 1965 PKI di bawah komando kendali Mao Tze Tung, China dan Untung memimpin kudeta dan membunuh 6 Jendral TNI AD. Tahun 1965 PKI dibubarkan. Tahun 1998 -- sekarang Setelah dibubarkan, eks anggota PKI diasingkan. Adalah Mayjen Purn TNI Theo Safei, seorang Tokoh PDI Perjuangan, memberi kesempatan dan menampung para eks PKI. Sejak itulah mereka melakukan kegiatan- kegiatan terselubung dan terbuka, bak benalu yang nempel pada elemen-elemen pemerintah pusat hingga daerah, orpol dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Bayangkan dan bandingkan, hasil yang diraih 1948 -- 1955 dengan periode reformasi 1998 -- sekarang (23 tahun). Kegiatan-kegiatan nyata seperti, aku bangga anak PKI, agar pemerintah minta maaf kepada PKI, merupakan bagian dari fakta kehidupan dan kebangkitan PKI. Namun ada sebagian kecil dari kita menganggap, ketakutan terhadap PKI dan berpikir PKI merupakan bahaya laten adalah pikiran sesat, bodoh, kolot, ketinggalan zaman, buntu dan buta terhadap perkembangan dan dinamika dunia, dll. Oleh karenanya perlu kita ingat kembali watak, karakter, tabiat dan cara-cara PKI, yang pandai menghilangkan jejak, membersihkan diri, mengalihkan kesalahan kepada orang lain, meminta ganti rugi kepada orang lain, berbohong, memfitnah, mengadu domba dan sering membuat gaduh. Pancasila, secara formal dikumandangkan 18 Agustus 1945, sesungguhnya merupakan wujud karakter perjuangan sebelum kemerdekaan NKRI, sehingga dijadikan dasar / landasan dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kudeta 1965 adalah ujian sekaligus bukti kesaktian Pancasila sebagai pemersatu bangsa di tengah perbedaan perbedaan yang ada. Di sinilah hakiki yang sebenar-benarnya, bahwa Pancasila adalah alat pemersatu sekaligus penyelamat bangsa dan NKRI, yang harus terus kita perjuangkan, bela, jaga dan pertahankan kelestariannya. Kemerdekaan NKRI harus kita peringati setiap 17 Agustus untuk mengenang dan mengingat kembali pengorbanan dan perjuangan panjang yang melelahkan untuk mencapai cita-cita bangsa. Begitu juga setiap tanggal 1 0ktober kita peringati Hari Kesaktian Pancasila, untuk mengenang dan mengingat kembali perjuangan dan pengorbanan, sekaligus kesaktian Pancasila dalam menghadapi ancaman / bahaya terhadap kedaulatan NKRI. Maka penayangan nobar (nonton bareng) terhadap film G 30 S PKI sudah tidak perlu dipermasalahkan dan diperdebatkan lagi, karena esensi apa yang tersurat dan tersirat di dalamnya merupakan kesatuan yang utuh yang tidak bisa dipisah-pisahkan antara kewaspadaan kesigapan, keberanian, perjuangan dan pengorbanan bangsa Indonesia dengan urgen dan fundamentalnya Pancasila bagi bangsa Indonesia. Di sini gambaran peristiwa bangsa dan negara yang menunjukkan kesaktian Pancasila tidak perlu ditutup tutupi, disembunyikan apa lagi diputarbalikkan. Justru generasi penerus selayaknya bahkan seharusnya tahu perjalanan panjang sejarah bangsa dan negaranya sendiri. Dengan harapan, kita tidak hanya bersyukur atas kemenangan dan kesaktian Pancasila saat itu, tapi lebih utama berpikir dan bertindak agar kejadian tidak berulang dimasa mendatang dengan senantiasa hidup kompak bersatu, damai, tentram dan bersemangat untuk lebih baik dan lebih maju, yang dilandasi Pancasila dan UUD '45 dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. * Purnawirawan TNI AD.
Pasukan Israel Bunuh 4 Warga Palestina
Ramallah, FNN - Pasukan Israel pada Minggu (26/9) membunuh sedikitnya empat warga Palestina saat melakukan penggeledahan di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett melalui pernyataan mengatakan bahwa pasukan Israel telah meningkatkan operasi terhadap "teroris-teroris Hamas yang akan segera melancarkan serangan teroris". Bennett tidak menyebut soal korban. Juru bicara militer Israel juga belum berkomentar soal penggerebekan itu. Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengatakan ada tiga warga Palestina yang terbunuh di Desa Biddu, Tepi Barat, di utara Yerusalem. Kementerian tersebut mengatakan satu warga Palestina lainnya terbunuh di Burqin, desa dekat kota Palestina, Jenin. Laporan yang beredar di radio-radio utama dan situs berita Israel menyebutkan bahwa sedikitnya empat orang militan tewas dalam penggerebekan di beberapa lokasi di Tepi Barat dalam upaya menangkap para anggota Hamas. Pejabat-pejabat Israel telah sekian lama menyatakan kekhawatiran bahwa Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza, berniat membangun kekuatan di Tepi Barat serta menantang saingannya yang didukung negara-negara Barat, Otoritas Palestina. (ant, sws)
DPR RI: Penyerangan Terhadap Ulama Tidak Boleh Diremehkan
Jakarta, FNN - Anggota DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan tindakan penyerangan kepada para ustad beberapa waktu terakhir tidak boleh diremehkan. "Perlunya langkah preventif yang dilakukan untuk mengantisipasi jangan sampai terulang kembali," kata Aboe Bakar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. Penegasan itu juga disampaikan Aboe Bakar dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Anggota Komisi III DPR itu menjelaskan sosialisasi empat diharapkan dapat meningkatkan toleransi, rasa saling menghormati atas kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di tengah masyarakat. "Ini menjadi salah satu upaya preventif yang cukup bagus," ujarnya. Selain itu kata Aboe Bakar, upaya preventif lain yang bisa dilakukan dengan pengamanan oleh penyelenggara kegiatan. Kata dia, ketika menyelenggarakan kegiatan, panitia harus menyiapkan pola pengamanan untuk para ustad yang memberikan ceramah atau pengajian. "Ini perlu menjadi bagian dari SOP penyelenggaraan kegiatan keagamaan yang menghadirkan ustad, kyai, tuan guru atau tokoh agama lainnya," jelas Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI tersebut. Selain itu, setiap kegiatan yang cukup besar Habib Aboe menyarankan agar panitia berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat. Diharapkan aparat keamanan dapat membantu menjaga keamanan saat kegiatan dilaksanakan. "Ini adalah salah satu upaya untuk menghindari kejadian penyerangan yang tidak diinginkan," kata Aboe Bakar menegaskan. Aboe Bakar mencontohkan penyerangan kepada ustad terjadi tanggal 21 September di Mustikajaya, Bekasi. Sehari sebelumnya Ustad Chaniago yang sedang memberikan ceramah di Masjid juga diserang. Dua hari sebelum itu Ustad Marwan, menjadi korban penembakan di depan rumahnya yang terletak di kecamatan Pinang, Kota Tangerang. "Tentu itu semua tidak boleh diremehkan, kita harus memberikan perhatian yang serius," kata Aboe Bakar mengingatkan. (ant, sws)