ALL CATEGORY

Gubernur: Bontang Berpotensi Swasembada Ikan

Samarinda, FNN - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menilai Kota Bontang berpotensi mencapai swasembada produksi ikan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan di Provinsi Kaltim dan juga luar daerah. "Komoditas perikanan di wilayah Kaltim khususnya di Kota Bontang ini sangat bagus, apalagi ditunjang dengan pembinaan para petani ikannya baik oleh pemerintah maupun swasta melalui sejumlah perusahaan," katanya saat meninjau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Bontang, Kaltim, Sabtu. Secara nasional, konsumsi ikan sebanyak 32 kilogram per kapita per tahun, sedangkan konsumsi masyarakat Kaltim mencapai 58 kilogram per kapita per tahun. Isran mengharapkan kekayaan alam yang bersumber dari laut dan sungai ini bisa dimaksimalkan untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Isran singgah di keramba jaring apung (KJA) binaan PT Pupuk Kaltim dan rombongan disajikan makanan hasil laut yang dikelola kelompok nelayan Etam Mandiri. Hasil laut yang dikelola oleh kelompok nelayan Tanjung Limau antara lain ikan kerapu dan udang lobster. Menurut Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartoni bantuan dana CSR kepada kelompok nelayan KJA yang diberikan sejak 2016 hingga 2020 sebanyak Rp3 miliar. "Kami tidak mengambil untung, kami hanya membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir," katanya. (mth)

Anggaran Kemen PUPR Rp 131,82 Triliun Rawan Korupsi

Jakarta, FNN - Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) tahun 2021 melambung tinggi. Meskipun ada recofusing untuk Covid-19 sebesar Rp 17,99 triliun. Anggaran awal Rp 149,81 triliun menjadi Rp 131,82 triliun. Dibanding anggaran yang dihabiskan tahun 2020 Rp 75,6 triliun kenaikannya cukup fantastis sebesar Rp 56 triliun. Center for Budget Analysis (CBA) menilai anggaran Kemen PUPR yang fantastis berpotensi besar disalahgunakan karena masih banyak persoalan yang belum dituntaskan. Berikut penjelasan Koordinator CBA Jajang Nurjaman: “Pertama, 9 program dari 13 program utama Kemen PUPR kami nilai tidak produktif,” ujar Jajang Nurjaman. Contohnya program penelitian pada 2020 menghabiskan Rp 365,1 miliar, belum lagi program untuk sarana prasarana pejabat Kemen PUPR tahun 2020 sangat besar Rp 235,7 miliar, serta program pengendalian lumpur Sidoarjo sebesar Rp 239,8 miliar. Program tidak produktif ini akan terus dijalankan Kemen PUPR dan menjadi beban keuangan negara. Di sisi lain, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) khusus pada 2019 terdapat 130 kasus pada Kemen PUPR dan nilai potensi kerugian negara sebesar Rp 998,3 miliar. Hal ini juga sangat paradoks karena setiap tahunnya Kemen PUPR memiliki program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kemen PUPR setiap tahunnya dengan anggaran di atas Rp 100 miliar. Jika ditotal, rata-rata anggaran tidak produktif Kemen PUPR setiap tahunnya memboroskan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun. “Selanjutnya, aturan yang dikeluarkan Kemen PUPR terkait proyek infrastruktur (Permen 07/PRT/M/2019) kami anggap banyak masalah,” ungkap Jajang Nurjaman kepada FNN. Salah satunya bobot penilaian teknis dibanding penilaian harga sangat jomplang 70:30. Hal ini bisa berdampak nilai proyek yang dijalankan Kemen PUPR mahal dan boros. Contohnya dalam proyek Ciujung Priorty Civil Works Package 3 tahun 2020 dimenangkan PT Pembangunan Perumahan dengan nilai proyek Rp 248,4 miliar. Nilai proyek ini sangat mahal dibanding tawaran PT CPK senilai Rp 233,3 miliar, meskipun ada selisih Rp 15 miliar tapi kalah karena masalah penilaian teknis. Berdasarkan catatan di atas, Lembaga CBA meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi menteri Basuki Hadi Mulyono karena di bawah kepemimpinannya banyak pemborosan anggaran. Selain itu, CBA mendesak, pihak penegak hukum khususnya KPK harus segera turun tangan melakukan penyelidikan atas proyek PUPR. (mth)

Satgas TNI Latih Keterampilan Warga di Perbatasan Buat Bonsai

Keerom, FNN - Prajurit TNI Satuan Tugas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs Pos Mosso memberikan ketrampilan kerajinan membuat bonsai dari tunas kelapa kepada warga Mosso di Kampung Mosso Distrik Muara Tami, Jayapura.. Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs Letkol Inf Muhammad Erfani dalam keterangan,Sabtu mengatakan, kegiatan pelatihan ketrampilan bonsai untuk warga dilakukan personel Pos Mosso pimpinan Letda inf Eri Hermawan dalam memanfaatkan tunas kelapa yang sering ditemukan di seputaran perkarangan. "Apapun di dalam kebun-kebun menjadi barang yang bermanfaat sehingga mempunyai nilai jual," ujarnya. Dansatgas mengakui, hasil dari kreativitas warga dalam membuat kerajinan bonsai dari tunas kelapa bisa dijual sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat serta membangkitkan sektor UMKM pada masyarakat. Ditempat terpisah Danpos Mosso Letda Inf Eri Hermawan dengan penuh semangat membimbing para warga agar bisa membuat kerajinan tangan dari tunas kelapa. Prosesi membuat bonsai dimulai dari menyiapkan tunas kelapa, mengupas kelapa, menghaluskan, mempernis dan meletakkan tunas kelapa di atas pot sehingga tunas kelapa kelihatan karya seni yang indah bernilai tinggi siap untuk dijual. "Adanya pelatihan ini bisa menarik minat para masyarakat untuk lebih meningkatkan kreativitas dalam pembuatan karya seni yang bernilai tinggi dan dapat meningkatkan perekonomian pada masyarakat Kampung Mosso," jelas Danpos Mosso Dansatgas mengatakan, dengan memanfaatkan tunas kelapa di sekitar tempat tinggal warga, hasil kerajinan ini diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan warga yang dapat dijual dan bisa juga sebagai cinderamata. Sementara itu, Ketua RW Kampung Mosso Urban (43) menyampaikan ucapan terima kasih atas pelatihan keterampilan yang dilakukan Satgas Yonif 131/Brs kepada warganya. "Semoga keterampilan yang diajarkan satgas TNI akan bermanfaat untuk warga Mosso,"harap Urban. (mth)

Mendag Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Idul Adha

Medan, FNN - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan berbagai harga pangan atau barang kebutuhan pokok stabil dan ketersediaan pasokan aman menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah. "Ya, ini kan salah satu perayaan hari besar nasional. Kita kan wajib menjaga. Insya Allah, stoknya ada dan terjamin," terang Lutfi yang ditemui saat mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN, Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara, Sabtu. Meski perayaan bagi umat muslim itu tidak sampai sebulan lagi, lanjut Menteri, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan ketersediaan pasokan sejumlah komoditas pokok agar harga tetap stabil di pasaran. Ia mengaku, dengan adanya ketersediaan barang kebutuhan pokok dan lancarnya pasokan dari sentra produksi, maka bisa meredam gejolak harga bila kemungkinan terjadi walau di tengah pandemi COVID-19. "Insya Allah, karena stok terjamin, maka harga terjangkau. Kita tidak ada impor dan semuanya biasa. Seperti beras, kita panen tahun ini bagus sekali. Jadi, saya tidak menghitung adanya impor," tegas dia. Sedangkan untuk komoditas, di antaranya gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam dan lain sebagainya dipastikan tetap terjaga pasokannya. "Karena menurut perhitungan (produksi) gula pasir kita pada tahun ini, tidak lebih buruk dari tahun sebelumnya. Jadi, mestinya semuanya aman," kata Menteri Lutfi. (mth)

Aspekpir Perkuat Kemitraan Pekebun dengan Pabrik Kelapa Sawit

Jakarta, FNN - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) menyiapkan program untuk memperkuat kemitraan antara pekebun atau petani dengan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) guna meningkatkan kesejahteraan petani. Direktur Eksekutif Aspekpir Indonesia Hendra J Purba di Jakarta, Sabtu mengatakan kelapa sawit seperti halnya tebu dan teh merupakan komoditas perkebunan yang harus terintegrasi dengan unit pengolahannya. "TBS (tandan buah segar) harus segera masuk ke PKS untuk menjaga mutu CPO. Pada masa lalu, ketika awal keberadaan petani lewat PIR mekanismenya sudah sangat bagus sekali," ujarnya melalui keterangan tertulis. Menurut dia, kemitraan harus kembali disambung antara perusahaan dan pekebun apalagi saat ini banyak petani kelapa sawit yang tidak mengerti tentang bibit ilegitim dan kesulitan mendapatkan pupuk, selain itu petani juga harus melembaga. Di sini lah peran perusahaan bisa masuk, lanjutnya, mata rantai yang panjang yang selama ini dipangkas harus diperpendek kembali. Hendra menyatakan hubungan pekebun dengan PKS tidak lagi hanya sekadar jual beli tetapi harus kemitraan dengan petani mendapat pembinaan panen yang baik sehingga tidak perlu grading lagi di pabrik. "Salah satu program Aspekpir adalah meningkatkan kemitraan yang sedang berjalan dan mengikat kembali kemitraan yang sudah terputus, terutama pada kelembagaan yang menurun kinerjanya setelah lepas kemitraan. Sedang petani swadaya kalau mau bermitra Aspekpir juga siap membantu," katanya. Dia menegaskan petani juga kalau sudah kemitraan harus berkomitmen untuk menjual TBS sawitnya pada pabrik yang membina karena banyak kejadian petani yang sudah menjalin kemitraan malah menjual pada pihak lain yang berani membeli dengan harga tinggi. Hal itu, tambahnya, harus dihindari karena kemitraan harus bermotif bisnis yang saling menguntungkan dan sejajar yang mana kedua belah pihak harus punya komitmen. "Kalau semuanya untung pasti kemitraan akan terus berjalan. Saat ini koperasi-koperasi petani sawit yang maju sebagian besar adalah koperasi yang bermitra dengan perusahaan," kata Hendra. Perusahaan juga diminta serius dalam pembinaan sehingga petani bisa menerapkan GAP dan TBS yang dihasilkan mutunya sesuai spesifikasi pabrik sehingga kerja PKS menjadi lebih ringan karena tidak perlu grading lagi dan dari keuntungan PKS sebaiknya ada insentif bagi petani selain harga sesuai kesepakatan. Ditambahkanya perusahaan menyisihkan sebagian keuntungan pada petani yang mampu memberikan TBS berkualitas sehingga dengan cara ini kemitraan akan semakin langgeng. Sesuai UU Perkebunan, tambahnya, maka ke depan tidak ada lagi pemasok TBS dalam bentuk CV atau PT tetapi koperasi petani atau kelembagaan ekonomi petani lainnya. Hendra menyatakan rencana Pemprov Jambi yang akan menyusun zonasi pasokan TBS petani ke PKS dan harus bermitra patut didukung. Pemprov Jambi, menurut Kadisbun Agurrizal, sudah ada perda yang mengatur supaya PKS tidak boleh membeli TBS yang kebunnya jauh dari lokasi pabrik. Pemprov sedang menghitung kapasitas pabrik dan luasan kebun yang diperlukan yang mana nanti lewat pergub langsung dimitrakan antara PKS dengan petani di zona itu. (mth)

Mentan: Pemulihan Ekonomi Bisa Melalui Pengembangan Riset Pertanian

Probolinggo, FNN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemulihan ekonomi dapat dilakukan melalui pengembangan riset pertanian, sehingga pihaknya mengapresiasi hasil riset yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Balitbangtan. "Itu harus disebarkan dan diaplikasikan secara masif di wilayah lain, agar sektor pertanian terus bergerak dan berperan dalam pemulihan ekonomi nasional," katanya saat meresmikan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Penelitian (IP2TP) di Desa Muneng, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu. Ia mengatakan pihaknya hadir bersama Komisi IV DPR tidak lain untuk mengakselerasi daerah dan Bupati Probolinggo dalam rangka mempersiapkan varietas kedelai dalam skala masif yaitu varietas Detam. "Saya berharap varietas itu terus dikembangkan dengan memperluas dan meningkatkan jumlah bibit sebar. Kementan siap untuk mengintroduksi kepada wilayah-wilayah yang cocok ditanami bibit tersebut," tuturnya. Mentan berharap Probolinggo berhasil bukan hanya di sektor pertanian dalam jumlah luas yang besar tapi juga mampu mengoptimalisasi lahan-lahan pekarangan di setiap rumah dengan menanam sesuatu yang bernilai ekomoni. "Jika hal tersebut dikonsolidasi dalam bentuk korporasi, itu menjadi hal yang luar biasa," katanya. Sementara itu Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry dalam laporannya menyampaikan bahwa varietas unggul yang dihasilkan Balitbang Pertanian didedikasikan untuk mendukung CB 1 sampai CB 5, bukan hanya ada di Jawa Timur tapi tersebar ke seluruh Indonesia. "CB 1 yaitu mengembangkan kapasitas peningkatan produksi sampai CB 5 yakni meningkatkan nilai ekspor dengan Geratieks," ujarnya. Pada kesempatan itu juga, Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin, dan Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari melakukan panen kacang tanah dan kedelai hitam. Kacang tanah yang dipanen merupakan varietas Litbang Garuda 5 yang saat ini tengah menjalani kerja sama kemitraan bersama PT Tuding Putra Putri Jaya memproduksi kacang garing. Sementara itu untuk kacang kedelai, termasuk varietas Detam 1 yang digunakan sebagai bahan baku kecap Kipas Sate oleh CV Mustika Digdaya. IP2TP Muneng merupakan satu di antara lima IP2TP yang berada di bawah Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) yang meneliti dan mengembangkan varietas unggul tanaman seperti kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan komoditas Akabi lainnya. (mth)

"Jenderal Buah Lengkeng" Itu Bernama Sersan Dua Mugiyanto

Jakarta, FNN - Berangkat dari keterbatasan fisik akibat musibah yang menimpa dirinya sewaktu bertugas di Ambon, tidak membuat semangat hidup sosok Sersan Dua (Serda) Mugiyanto berputus asa. Serda Mugiyanto adalah anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Koramil 19/Borobudur Kodim 0705 Magelang, Jawa Tengah. Personel Babinsa ini dikenal sebagai motivator, petani, koordinator petani hingga dijuluki sebagai "Jenderal buah lengkeng" oleh Kementerian Pertanian karena keberhasilan-nya merangkul dan membina hingga 10 ribu petani dari Sabang sampai Merauke. Keberhasilan Serda Mugiyanto berawal dari kisah tragis yang dialaminya saat menjalankan operasi pengamanan daerah rawan (pamrahwan) ke wilayah Ambon pada 2001. Saat itu ia berangkat bersama rombongan Batalion Infanteri Raider 408/Suhbrastha. Tepat pada November 2001, Mugiyanto bersama rekan-rekan-nya yang sedang melaksanakan patroli lapangan tanpa sengaja menginjak ranjau darat yang mengakibatkan kaki sebelah kanannya putus hingga cacat seumur hidup. Akibat ledakan dahsyat ranjau darat tersebut potongan kaki Serda Mugiyanto sampai-sampai tidak bisa ditemukan. Ia mengenang kala itu adalah perjuangan antara hidup dan mati karena kondisi-nya terus memburuk. Apalagi, dari lokasi kejadian ke rumah sakit setidaknya membutuhkan waktu empat hingga lima jam perjalanan karena cukup jauh dari pusat keramaian. Sewaktu perjalanan menuju rumah sakit rekan-rekan-nya pun sudah berpikir buruk akan kehilangan teman seperjuangan yang kala itu masih berpangkat Prajurit Dua (Prada). Kondisi semakin menegangkan karena hemoglobin (Hb) darahnya rendah atau sudah dalam kondisi mengkhawatirkan. Tidak sampai di situ, mimpi buruk masih terus menyelimuti karena tim medis kesulitan menemukan golongan darah yang cocok dengan golongan darah yang dibutuhkan Serda Mugiyanto. Apalagi, wilayah itu masih termasuk kawasan rawan konflik sehingga akses tidak semudah yang dibayangkan. Namun, takdir berkata lain. Keberuntungan berpihak pada prajurit yang dijuluki jenderal buah kelengkeng tersebut, hingga akhirnya berhasil pulih dari insiden pilu yang dialaminya. "Di sisa hidup ini, saya bertekad harus bisa bermanfaat untuk keluarga, masyarakat dan negara," ucap Serda Mugiyanto. Setelah menyadari kondisi fisik yang harus ia terima, Serda Mugiyanto awalnya memang sedikit terpuruk. Ia tidak pernah membayangkan harus kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Apalagi, pada saat itu ia masih berstatus lajang atau belum menikah. Dengan kondisi disabilitas, bisa saja perempuan akan berpikir ulang mau menerimanya sebagai pendamping hidup. Lagi, takdir berkata lain. Ia dipertemukan dengan Dwi Astuti Sumarwati perempuan yang akhirnya dipersunting dan siap menerima segala kekurangan maupun kelebihan yang ada pada diri Serda Mugiyanto. Dari hasil pernikahannya, pasangan tersebut dikarunia tiga orang putra. Serda Mugiyanto patut bersyukur. Sebab, di balik keberhasilan yang diraih-nya hari ini tidak terlepas dari doa dan dukungan istri dan ketiganya anaknya. "Istri yang membuat saya tetap semangat, mau menerima di saat kondisi saya cacat dan penuh keterbatasan," ungkap dia. Motivator Keberhasilan demi keberhasilan terus diraih. Puncaknya, pada 2019 sang jenderal buah lengkeng ini mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kopral Kepala (Kopka) naik menjadi Serda atas dedikasi-nya yang begitu luar biasa dan memotivasi banyak orang. Kenaikan pangkat luar biasa diberikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. Kini, berbekal kaki palsu sebelah kanan, kegigihan dan semangat seorang prajurit TNI, Serda Mugiyanto tidak hanya menjadi motivator bagi petani di Tanah Air tetapi juga motivator untuk prajurit TNI yang juga penyandang disabilitas atau bernasib sama dengan dirinya. Bahkan, tak jarang ia diundang langsung oleh Kementerian Pertahanan untuk memberikan arahan atau berbagi ilmu kepada prajurit-prajurit TNI penyandang disabilitas. Pada intinya, Serda Mugiyanto selalu menekankan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berkarya dan berprestasi. Di balik usaha keras yang diperjuangkannya selama bertahun-tahun, Serda Mugiyanto selalu bermimpi seharusnya Indonesia yang memiliki sumber daya alam berkecukupan, tanah yang subur dan kondisi alam yang mendukung bisa swasembada atau memenuhi kebutuhan buah lokal tanpa harus bergantung kepada negara lain. Selama ini banyak lahan tidur yang tidak digarap secara optimal oleh masyarakat. Padahal, jika tanah tersebut dikelola dengan baik maka segala kebutuhan pangan termasuk buah-buahan bisa tercukupi tanpa harus bergantung kepada pihak lain. Namun, sayangnya, ia melihat tekad dan kemauan dari masyarakat untuk berani betul-betul terjun sebagai petani dari hati belum sepenuhnya terwujud. Hal itu bisa jadi dikarenakan stigma-stigma keliru yang selama ini berkembang. Misalnya, menganggap pekerjaan petani atau menjadi petani adalah pekerjaan rendah, bertani itu kotor, pendapatan tidak seberapa hingga tidak bisa menggunakan teknologi dalam bercocok tanam. Padahal anggapan itu keliru. Serda Mugiyanto membantah secara tegas jika ada yang berpandangan pekerjaan petani itu rendah, kotor, penghasilan pas-pasan dan lain sebagainya. Sebagai contoh, dari lahan miliknya seluas satu hektare dengan isi 250 batang buah lengkeng usia enam tahun, rata-rata bisa menghasilkan 75 kilogram buah lengkeng per batangnya dalam satu tahun. Jika dihitung kasar saja 200 batang buah lengkeng dikalikan 75 kilogram maka hasilnya sudah 15 ton. Per kilogram petani lengkeng bisa menjual hingga Rp50 ribu. Jika ditotal maka satu kali panen bisa meraup omzet hingga Rp750 juta. Dengan hasil fantastis tersebut, Serda Mugiyanto menampik keras bahwa pekerjaan petani tersebut rendah, kotor atau penghasilannya tidak seberapa. Kendati demikian, bertani tanaman seperti buah lengkeng bukan lah pekerjaan mudah. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum menekuni usaha tersebut. Pertama, setiap petani harus memilih bibit unggul, mengetahui lokasi yang akan ditanami, suhu lingkungan, kontur tanah, teknologi yang akan digunakan hingga perawatan. Setiap memberikan motivasi atau berbagi ilmu di berbagai kesempatan, Serda Mugiyanto kerap menyampaikan untuk menjadi seorang petani sukses disiplin adalah kunci utama. Sebab, apa yang diberikan kepada tanaman maka itu jua lah yang akan diberikannya kepada pemilik atau yang merawat. Sehingga sikap disiplin, tekun, ulet dan rajin menjadi kunci penting dalam bertani. Wisata Edukasi Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh petani lengkeng binaan Serda Mugiyanto ialah pembeli bisa memetik langsung dari pohonnya, berwisata sambil belajar tentang tanaman yang bernama latin dimocarpus longan tersebut. Kunjungan wisata ke perkebunan lengkeng salah satu binaannya di Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang bisa mencapai 10 ribu jiwa dalam satu tahun sebelum pandemik COVID-19. Namun, pandemik melanda Tanah Air aktivitas atau kunjungan ke perkebunan lengkeng langsung dibatasi untuk mencegah penularan virus. Biasanya, pengunjung yang datang tidak hanya memetik buah dari pohon tetapi sembari berwisata. Lokasi perkebunan yang berada di Jalan Sentanu tersebut, juga tergolong sejuk dan dikelilingi pepohonan rindang yang membuat pengunjung betah berlama-lama. Di tengah perkebunan juga disediakan semacam gazebo sehingga wisatawan bisa beristirahat. Tidak hanya buah, para wisatawan yang datang juga bisa membeli bibit buah lengkeng yang sudah disiapkan oleh pengelola. Selain itu, pembeli juga akan diajarkan langsung cara budi daya tanaman lengkeng yang baik dan benar. (mth)

Rest Area Salatiga Jadi Destinasi Wisata Pengguna Tol

Semarang, FNN - PT Trans Marga Jateng (TMJ) menghadirkan "rest area" Pendopo Salatiga di KM 456 ruas Tol Semarang-Solo yang tidak sekadar sebagai tempat istirahat namun juga sebagai destinasi wisata bagi para pengguna jalan bebas hambatan tersebut. Direktur Utama PT TMJ Denny Chandra Irawan dalam siaran pers di Semarang, Sabtu, mengatakan tempat istirahat seluas 3,3 ha ini berada di kedua sisi jalan tol dan dilengkapi dengan sebuah jembatan penghubung. Ia menjelaskan terdapat lima bangunan utama yang menggambarkan keberadaan lima gunung di wilayah Jawa Tengah, yaknk Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Ungaran. Menurut dia, terdapat berbagai fasilitas pendukung di kedua sisi tempat istirahat tersebut, seperti tempat parkir luas yang mampu menampung kendaraan besar dan kecil, puluhan toilet, sekitar 40.gerai UMKM.yang menawarkan produk kuliner, kerajinan, busana, hingga oleh-oleh khas Jawa Tengah. Konsep tempat istirahat ini sendiri, kata dia, merangkul para pelaku UMKM di wilayah Kota Semarang, Solo, Salatiga, Boyolali, dan daerah sekitarnya sehingga perekonomian berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat. "Pengendara dari arah Jakarta maupun Solo bisa melepas lelah di tempat istirahat ini dan mengembalikan stamina sebelum melanjutkan perjalanan kembali," katanya. Rest area KM 456 ini sendiro mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR sebagai tempat istirahat memiliki kualitas pelayanan dan pengelolaan yang baik, memenuhi aspek kenyamanan, kerapian dan kebersihan lingkungan. (mth)

KKP Bangun Pabrik Es 15 ton di Pomako Timika Tahun Ini

Timika, FNN - Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun ini akan membangun pabrik es berkapasitas 15 ton di kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Pomako-Timika guna mendorong peningkatan hasil tangkapan nelayan dan kualitas ikan. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti di Timika, Sabtu, mengatakan dengan dibangunnya pabrik es di kawasan SKPT Pomako-Timika itu maka nelayan yang akan melaut akan membawa serta es untuk menjaga mutu ikan tetap awet dan tidak rusak. "Kalau mutu ikan bagus, maka harga jualnya pun pasti mahal dan kandungan gizinya bagus. Kami akan segera bangun pabrik es di belakang fasilitas coldstorage yang sudah ada di SKPT Pomako," kata Artati. Widiarti memuji perkembangan SKPT Pomako yang dalam waktu beberapa meningkat pesat kemajuannya, terutama menjadi sentra berkumpulnya ratusan kapal penangkap ikan di wilayah perairan Laut Arafura. "Dulu tahun 2015 saya ke sini melihat persiapan pembangunan SKPT Pomako. Saya senang sekali kemajuannya sangat pesat. Sudah ada berbagai fasilitas, ekonomi yang tumbuh di sektor perikanan ini juga mulai kelihatan menggeliat. Kalau dulu masih sangat terbatas sekali," ujarnya. Ia berharap kehadiran SKPT Pomako-Timika itu juga ikut memicu pertumbuhan ekonomi terutama warga yang bergerak di sektor perikanan di wilayah pesisir Mimika. "Sektor perikanan di Mimika diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat terutama di wilayah pesisir sehingga masyarakat bisa sejahtera tetapi juga mereka semakin sehat karena mengonsumsi ikan yang cukup, bukan hanya untuk dijual," kata Artati. Melihat potensi perikanan yang sangat kaya di wilayah perairan Laut Arafura, dimana SKPT Pomako-Timika menjadi salah satu sentra kapal-kapal penangkap ikan, Artati berharap kawasan itu nantinya terus tumbuh dan semakin menarik minat investor untuk mengembangkan industri pengolahan ikan maupun industri pembekuan ikan. "Kita harapkan semakin banyak investor yang masuk sehingga ikan-ikan hasil tangkapan nelayan bisa tertampung dan terbeli semuanya dengan harga yang bagus. Untuk itu, para nelayan juga harus mulai menjaga mutu ikannya, bagaimana mengawetkan ikan supaya mutunya terjaga, maka harus ada es," jelas Artati. (mth)

Kasus COVID-19 Bertambah Sampai 21.095

Jakarta, FNN - Jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Indonesia pada Sabtu bertambah sampai 21.095 menjadi total 2.093.962 kasus menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Data Satuan Tugas menunjukkan, penambahan kasus COVID-19 pada Sabtu paling banyak terjadi di DKI Jakarta (9.271) diikuti oleh Jawa Barat (3.787), Jawa Tengah (2.305), Jawa Timur (989), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (782). Hanya Provinsi Kalimantan Utara yang tercatat tidak mengalami penambahan kasus infeksi virus corona pada Sabtu. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga melaporkan bahwa pada Sabtu jumlah penderita COVID-19 yang sembuh bertambah 7.396 orang menjadi total 1.842.457 orang. DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan penambahan jumlah pasien COVID-19 sembuh paling banyak (2.725) disusul oleh Jawa Barat (1.196), Jawa Timur (578), Jawa Tengah (569), dan Sumatera Barat (357). Sedangkan jumlah penderita infeksi virus corona yang meninggal dunia tercatat bertambah 358 orang menjadi seluruhnya 56.729 orang. Satuan Tugas mencatat jumlah kasus aktif COVID-19, yang mencakup penderita infeksi virus corona yang masih menjalani perawatan dan karantina, bertambah 13.341. Jumlah penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan karantina tercatat seluruhnya 194.776 orang. Secara akumulatif, jumlah kasus COVID-19 paling banyak ada di DKI Jakarta (510.667) disusul Jawa Barat (364.315), Jawa Tengah (244.241), Jawa Timur (168.795), dan Kalimantan Timur (75.412). DKI Jakarta juga mencatatkan jumlah akumulatif pasien COVID-19 sembuh paling banyak (450.746) disusul Jawa Barat (318.595), Jawa Tengah (201.931), Jawa Timur (149.351), dan Kalimantan Timur (71.025). (mth)