ALL CATEGORY

Menakar Iman Demokrat

Peninjauan Kembali (PK) Moeldoko ke MA, itu lebih pada menjegal Anies agar tidak ikut kontestasi Pilpres 2024. Bukan dimaknai merampas Demokrat untuk dimiliki. Maka, iman Demokrat tengah diuji, dan itu akan terlihat dari sikap politiknya dalam hari-hari ke depan, Oleh: Ady Amar - Kolumnis. Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedang di persimpangan jalan kegalauan. Suasana galau tampak makin menjadi-jadi setelah muncul pinangan AHY jadi cawapres, bahkan capres dari partai di luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Demokrat menjelma bagai gadis seksi yang diperebutkan. Tentu itu upaya menggembosi KPP, dan itu akan menggagalkan Anies Baswedan sebagai Capres pada Pilpres 2024. Segala upaya memang tengah dilakukan untuk \"mematikan\" Anies, agar tidak melenggang lolos sebagai Capres. Tidak saja Demokrat, tapi godaan itu juga mengena pada partai anggota KPP lainnya, PKS. Konon lewat Sandiaga Uno upaya \"membujuk\" PKS dilakukan. Adalah orang dekat Anies, Sudirman Said yang membocorkan, bagaimana PKS \"dirayu\" dengan uang dan bahkan dijanjikan angka kemenangan pada Pemilu nanti di mana suara PKS akan ditambah. Itu sinyal, suara partai kawan akan aman setidaknya lolos parliament threshold. Semua bisa dibuat mudah, seperti membalik telapak tangan. Sudirman Said memang tidak menyebut siapa nama pejabat pemerintahan yang \"membujuk\" PKS apalagi sampai menyebut nama Sandiaga Uno, yang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tapi entah siapa yang lalu buat kesimpulan, bahwa itu menunjuk pada Sandiaga Uno. Dan apalagi muncul klarifikasi dari yang bersangkutan, bahwa ia cuma memberi pandangan yang lain pada PKS, bahwa dirinya menganut pola percepatan pembangunan yang sudah dilakukan Jokowi, dan bukan pembangunan dengan pola perubahan sebagaimana gagasan Anies Baswedan. Pengakuan Sandi itu ditafsir sekadar pembelaan diri, bahwa apa yang dilakukannya adalah memberi spektum atau pandangan yang lain pada PKS, dan itu bukan intervensi pada keputusan yang sudah dibuat KPP. Bentuk klarifikasi Sandi itu dimaknai agar tidak muncul spekulasi liar. Tapi opini yang muncul lebih mempercayai apa yang disampaikan Sudirman Said, bahwa ada intervensi berupa bujukan pada PKS dari pejabat pemerintahan, yang lalu dikuatkan kemunculan Sandi memberi klarifikasi. Sudirman Said pastilah tidak asal bicara. Dipastikan ia dapat bocoran itu dari elite PKS, yang tergabung dalam kelompok kecil, perwakilan 3 partai di KPP. Info itu dipastikan shahih. Sudirman Said perlu menyampaikan itu, agar publik luas tahu bahwa hantaman untuk \"mematikan\" Anies terus dilakukan dengan berbagai cara di luar kewajaran. Sampai saat ini bisa dikatakan iman PKS dalam menampik godaan atau ujian, sepertinya bisa dilewati dengan selamat. Begitu pula ujian yang ditimpa Partai NasDem, inisiator utama dan pertama pencapresan Anies, mengalami hal yang lebih-lebih tidak mengenakkan. Tidak mempan didekati dengan ancaman, maka \"dihajar\" dengan salah satu menterinya dicokok, Menkominfo Johnny G. Plate, yang juga menjabat Sekjen NasDem. Kabar sayup-sayup pun muncul, bahwa 2 menteri NasDem yang tersisa--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya--juga akan ditersangkakan dengan entah apa salah mereka. Sepertinya mudah dicarikan dalih mentersangkakan. Hukum tegak untuk yang dianggap lawan, tapi tidak berlaku untuk kawan. Pula bisnis Surya Paloh Ketua Umum NasDem sudah mulai diganggu dengan tidak sewajarnya. Iman NasDem terlalu kuat-kokoh, tak bisa dibujuk, perlu digebuk, sekalian diinjak dengan kerasnya. Mari kita kembali ke Partai Demokrat. Riak-riak kecil muncul di internal Demokrat. Suara-suara bersilangan bersahutan saling bertubrukan, seperti diskenariokan demikian. Satu elitenya memaksa Anies untuk segera mengumumkan Cawapresnya, seperti nada mengancam dengan memberi deadline, setidaknya Juni ini sudah diumumkan. Nada menekan itu terasa, seolah jika Anies tidak mengumumkan Cawapresnya, implisit Demokrat akan \"melirik\" ke lain hati. Setidaknya itu disuarakan Andi Arief, yang selalu muncul sebagai die hard partai, bahkan acap tampil dengan peran antagonis. Andi Arief yang ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat menyatakan akan mengevaluasi dukungan atas Anies Baswedan. Menurutnya, itu karena elektabilitas Anies yang cenderung terus menurun. Menurutnya, itu disebabkan Anies tidak secepatnya mengumumkan Cawapresnya. Memakai kecenderungan elektabilitas Anies menurun versi lembaga survei, itu sih mengada-ada. Semua pastilah faham, bagaimana lembaga survei itu bekerja, dan dibayar untuk kepentingan kandidat tertentu. Karenanya, tidak inheren dengan realita pilihan rakyat. Membiarkan Andi Arief ngoceh sekenanya, itu sikap tidak bijak dalam membangun soliditas koalisi. Semua serasa terjadi setelah Rakernas PDIP III, 6-8 Juni 2023, yang memasukkan AHY sebagai salah satu kandidat Cawapres untuk Ganjar Pranowo. Maka suasana kebatinan Demokrat seperti menemukan momentum \"menekan\" Anies, bahwa AHY di koalisi lain sudah disediakan karpet merah untuk dipijaknya. Seolah menjadi aneh jika di KPP, AHY dilihat tidak sebagaimana yang diharapkan. Seriuskah rayuan PDIP yang akan memberikan kursi Cawapres-nya pada AHY, itu sih upaya main-main, jika menilik hubungan PDIP dan Demokrat, lebih spesifik lagi hubungan Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono, yang sampai sekarang tak ubahnya air dan minyak. Memasukkan nama AHY itu sekadar menggoda saja. Sebab rekomendasi Cawapres di Rakernas PDIP, itu muncul beberapa nama yang memang sudah akrab disandingkan dengan Ganjar. Di antaranya, Erick Thohir. Godaan PDIP itu sampai perlu dibocorkan Puan Maharani, itu untuk menguji AHY, lebih jauh lagi menguji \"iman\" Demokrat. Sambil menakar kesolidan KPP. Suara Andi Arief bukan suara resmi Partai Demokrat, tapi membiarkan suaranya bising di ruang publik, itu hal tidak seharusnya. Meski suara elite lain di Demokrat seperti mengoreksi apa yang disampaikan Andi Arief, bahwa Demokrat akan tetap bersama KPP. Bahkan AHY mengatakan, bahwa Demokrat sudah menandatangani Nota Kesepakatan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres. Artinya, itu mustahil dilanggarnya. Tarik-menarik Cawapres di KPP tentu membebani Anies Baswedan untuk memutuskan siapa yang layak mendampinginya. Tentu tidak sekadar elektabilitas Cawapres hasil rilis lembaga survei, tapi lebih memilih kandidat yang real dapat menambah suara signifikan untuk pemenangan Pilpres 2024. Jika tampak bahwa Demokrat terkesan semacam memaksakan kehendak, agar AHY yang lolos sebagai Cawapres yang mendampingi Anies, itu tidak sebenarnya benar. Tapi perlu diingat bahwa penentuan Cawapres itu wilayah Anies untuk memutuskan siapa yang tepat mendampinginya. Sedang partai yang tergabung dalam koalisi cukup memberikan saran dan usulan siapa yang layak dipilih, yang itu dapat menyumbang perolehan suara untuk pemenangan dalam Pilpres. Menggoda Demokrat sepertinya memang sedang diupayakan. Bahkan Puan Maharani sampai-sampai akan menemui AHY di markasnya. Pastilah ingin membujuknya untuk meninggalkan KPP, dan bergabung dengan koalisi PDIP. Tidak menutup kemungkinan di balik itu semua akan muncul tawaran yang bisa melepaskan Demokrat dari \"begal\" Moeldoko. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi, tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa diatur. Peninjauan Kembali (PK) Moeldoko ke MA, itu lebih pada menjegal Anies agar tidak ikut kontestasi Pilpres 2024. Bukan dimaknai merampas Demokrat untuk dimiliki. Maka, iman Demokrat tengah diuji, dan itu akan terlihat dari sikap politiknya dalam hari-hari ke depan.**

Dicari Presiden yang Mau Menjual Negaranya

Ini bukan presiden biasa tapi ini presiden merangkap pedagang, karena sudah biasa dagang mebel. Sekarang mumpung penya jabatan orang nomor satu di negerinya, kesempatan itu jangan disia-siakan. Kemarin-kemarin menjual mobil Esemka gak laku, lalu jual IKN juga gak laku. Sekarang jual pasir ke negara tetangga Singapura. Dan ini bakal berhasil karena Singapura lagi berniat memperluas negaranya. Meski mengambil sedikit luas pantai Indonesia karena mumpung presidennya bisa diajak cincai asal ada hepeng semua bisa diatur. Presiden sudah nawarin ke penduduk Singapura agar bisa tinggal di IKN dengan keringanan dan dispensasi yang akan diberikan kalau mau tinggal di sana. Tetapi ternyata orang-orang Singapura tidak terlalu berminat, karena mereka biasa tinggal di kota besar kemudian disuruh tinggal di hutan yang disulap jadi kota. Sudah pasti sisa-sisa binatang berbisa masih banyak di sana terutama ular cobra dan binatang berbisa yang lain. Tapi gak apalah kalau mau coba. Paling akan bersentuhan dengan Suku Dayak karena ada orang asing masuk wilayahnya. Kalau pengin suasana baru dan mencoba adrenalin maka coba tinggal di IKN siapa tahu imunnya makin bagus. Tapi harus juga siap-siap peti mati karena daerah itu bukan seperti di Singapura. Kalau itu gak laku dan gak direken bangsa lain untuk meramaikan itu IKN maka gak tahu apalagi yang mau di lego dan dijual di akhir-akhir masa jabatannya. Baru pasir yang dikeluarkan KEPRESnya untuk dijual. Setelah pasir gak tahu apalagj yang akan dijual. Maka dari itu mati-matian pengen diperpanjang kekuasaan dengan segala cara. Dan begitu juga berusaha dengan segala cara menghambat Anies agar gak ikut penCAPRESan. Karena kalau Anies ikut dan dia menang maka itulah awal KIAMAT KUBRA bagi presiden and the gang. Ini aja kelihatan gak bakalan nyampe 2024 kalau semangat rakyat ingin memakzulkan tidak akan terbendung lagi. Jika ada komando dan mulai menekan tombol bergerak semangat pemakzulan hal itu tidak akan terbendung lagi. Les do it. NOW OR NEVER AT ALL. Nuunwalqolami wamaa yasturuun.Wallahul muwaffiq ... Wallahu A\'lam ... Oleh MOH. NAUFAL DUNGGIO (Aktivis dan Ustadz Kampung) Wonogiri, 090623.

Pulangkan TKA Cina Sekarang Juga

Oleh Sugeng Waras - Purnawirawan TNI AD  Harus diakui dalam hal kemajuan negara, RRC lebih maju dari NKRI, namun harus disadari dan dipahami pula, pengiriman dan keberadaan TKA Cina di Indonesia, bisa menghambat dan mengganggu pengembangan dan kesempatan kerja tenaga kerja Indonesia. Kita yakin bahwa sesungguhnya hanya beberapa gelintir saja manusia tenaga ahli dari TKA Cina yang layak memotori pekerjaan yang ada di proyek-proyek di Indonesia, sedangkan para pekerja lainnya jauh lebih banyak tenaga kasarnya yang sangat mungkin bisa dilakukan sendiri oleh tenaga kerja dari Indonesia. Hal ini akan mengurangi kerawanan ketimpangan sosial di Indonesia sekaligus mengurangi beban pemikiran negatif terkait dengan kecurigaan keterlibatan adminstrasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Konsekuensinya ini menjadi tanggung jawab Presiden cq Menko Marinvest LBP yang paling bertanggung jawab atas penerimaan dan keberadaan TKA Cina di Indonesia. Belum terlambat dan pasti berisiko, namun inilah sumbangan terbaik pemerintah dalam mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Ini pula hanya mengetuk hati nurani Presiden cq LBP yang telah salah langkah mendatangkan TKA Cina dengan segala perjanjiannya yang bisa membuat terabaikannya dan terbengkalaianya tenaga- tenaga kerja terdidik Indonesia yang telah banyak mengeluarkan biaya, tenaga, pikiran dan waktu, namun tidak mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik karena kebijakan kita sendiri. Pengembalian dapat dilakukan secara maksimal, juga dapat dilakukan secara bertahap dengan mindset hilangkan legenda bahwa bangsa Cina yang sudah tiba di negara tujuan di manapun di dunia untuk pantang kembali ke negaranya, akan tetapi justru tanamkan di dada bangsa Indonesia pantang kehilangan sedikitpun tanah dan tempat tinggalnya untuk beralih ke pihak orang asing. Selamat bekerja dan berjuang kepada Presiden cq LBP untuk memulangkan TKA Cina mulai sekarang. (*)

Hadapi Putusan MK, Anis Matta: Partai Gelora Siapkan Dua Skenario Sistem Pemilu, Terbuka atau Tertutup

JAKARTA, FNN  - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, Partai Gelora telah menyiapkan dua skenario dalam menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sistem proporsional pemilu. \"Kita di Partai Gelora ini sudah pasti mendukung yang sudah ada, sistem proporsional terbuka. Tapi kan kita jauh dari jangkauan MK, kita nggak tahu keputusan apa yang akan diambil MK. Tapi sebagai partai kita menyiapkan duanya-duanya, artinya baik untuk proposional terbuka atau tertutup,\" kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023). Menurut Anis Matta, apa yang disampaikan Pakar Hukum Tata Negara yang juga mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Mei 2023 lalu, itu bukan sebuah bocoran putusan MK. \"Bocoran dari Denny Indrayana, itu bukan sebuah putusan, kita tidak tahu itu apa, karena kita tidak punya jangkauan untuk mempengrahui keputusan itu,\" katanya. Dalam pelaksanaan sistem proporsional terbuka pada Pemilu seperti sekarang, menurut Anis Matta, partisipasi individunya sekarang sangat tinggi. Artinya, kedaulautan rakyatnya tidak terganggu, terlihat dari partisipasi individunya yang kuat juga. Tetapi, jika sistem pemilunya nanti diganti tertutup, maka yang akan berkurang secara signifikan adalah partisipasi individu. Dimana Kedaulatan partai lebih besar, dan partisipasi individu lebih rendah. \"Jadi dalam proporsional sudah terbuka partisipasi individu pasti lebih tinggi, tapi dalam proporsional tertutu,  kedaulatan partai lebih besar, tapi partisipasi individu lebih rendah,\" katanya. Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah berharap agar Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka, bukan sistem proporsional tertutup. Sehingga rakyat tetap didorong untuk terus menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil mereka secara langsung.  \"Mudah-mudahan saja sistem Pemilu ke depan tetap terbuka agar rakyat kita bisa dorong untuk menggunakan hak pilih nya dalam menentukan wakil mereka langsung dan tidak disabotase oleh kepentingan partai politik,\" kata Fahri Hamzah.  Pemilu 2024, kata Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai adalah Pemilu paling krusial, karena akan menentuka, apakah ke depan ini sentralisasi dan oligarki  akan semakin mengental atau memudar.  \"Jadi wakil rakyat harus berkaca dan mengajak diri bahwa selama ini mereka terlalu melayani kehendak partai politik dan pengurusnya daripada mau melayani kepentingan rakyat yang memilihnya,\" tegas Fahri.  Optimis ke Senayan Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mengaku optimis Partai Gelora akan lolos ke Senayan dan mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen, apapun sistem pemilu yang akan digunakan, apakah terbuka atau tertutup. \"Insya Allah, kita optimis lolos ke Senayan. Target kita realitis yakni dapat memenuhi ambang batas parlemen 4 persen. Kita yakin, karena masih ada ceruk sekitar 52 persen pemilih pemula, menengah dan tua yang belum menentukan pilihan yang bisa diperebutkan,\" katanya. Saat ini, kata Anis Matta, ada pemilih pemula atau gen Z yang belum menentukan pilihan, dan akan menentukan pilihannya diakhir-akhir. Tetapi, ceruk pemilih pemula ini menyatu dengan pemilih menengah dan pemilih tua yang juga belum menentukan pilihannya. \"Yang membedakan mereka adalah sumber kegelisahan, sumber kekecewaan dan sumber harapannya. Mereka semua gelisah dengan masa depannya, dan berharap lahirnya partai baru,\" ujarnya. Mereka ingin ada partai baru yang bisa memperjuangkan harapan mereka ini, dimana pemilih ini tersebar di seluruh kelompok umur.  \"Kalau anda tidak puas dengan hidup anda, anda pasti akan berharap lahirnya partai baru. Dan kalau anda kecewa dengan parrtai sekarang, karena tidak bisa memperjuangkan hidup anda, anda pasti berharap lahirnya partai baru. Karena partai baru bisa mengubah situasi hidup anda. Artinya pemilih ini tidak menjadi pemilih tradisional, angkanya mencapai 52 persen, itu sangat besar untuk diperebutkan ceruknya,\" pungkas Anis Matta. (*)

WNA Singapura dan Rusia Berdalih Investor Dideportasi Imigrasi Bali

Denpasar, FNN - Kantor Imigrasi Singaraja, Bali, mendeportasi seorang warga negara asing (WNA) asal Singapura dan dua orang dari Rusia karena berdalih menjadi investor.Namun, mereka menyalahgunakan izin tinggal terbatas tersebut.\"Kami tangkap mereka berdasarkan laporan masyarakat melalui media sosial Instagram,\" kata Kepala Kantor Imigrasi Singaraja Hendra Setiawan di Denpasar, Bali, Sabtu.WNA asal Singapura itu berinisial GOWL dan dua WNA asal Rusia berinisial MK dan AM. Ketiganya ditangkap pada hari Jumat (26/5) di Kabupaten Karangasem.Ketiga WNA itu dideportasi kembali ke negara masing-masing pada hari Sabtu ini melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali.Mereka ditangkap pada tanggal 26 Mei 2023 dalam operasi gabungan pengawasan keimigrasian atas laporan di media sosial yang disampaikan pada tanggal 4 Mei 2023.Hendra menjelaskan bahwa GOWL yang berusia 59 tahun itu diketahui menyelenggarakan kegiatan Dance for Peace yang diadakan di salah satu hotel di Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem dengan jadwal pada tanggal 26—28 Mei 2023.Selain selaku penyelenggara, dia juga merangkap disjoki (DJ) dalam acara hiburan itu.\"GOWL adalah pemegang izin tinggal terbatas investor yang berlaku sampai dengan 4 Mei 2025,\" katanya.Sementara itu, dua warga Rusia berinisial MK dengan jenis kelamin laki-laki berusia 37 tahun dan seorang perempuan AM dengan usia 34 tahun.Keduanya pemegang izin tinggal terbatas investor berlaku hingga 15 November 2023 dan 11 November 2023 yang saat itu merupakan pengunjung kegiatan Dance for Peace.Namun, kata Hendra, saat dilaksanakan operasi keduanya bersikap tidak kooperatif dan membuat kegaduhan dan keonaran dalam acara tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, meski memegang izin tinggal sebagai investor, mereka tidak pernah melakukan kegiatan investasi dan dokumen investasinya hanya untuk mendapatkan izin tinggal.Selain dideportasi, ketiganya mendapatkan penangkalan masuk Indonesia.Berdasarkan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, penangkalan dapat diberikan selama 6 bulan dan setiap kali dapat diperpanjang paling lama 6 bulan.Sebagai gambaran, Kantor Imigrasi Singaraja terletak di Kabupaten Buleleng, Bali Utara yang berjarak sekitar 3 jam perjalanan darat dari Denpasar, Bali Selatan.Kantor Imigrasi Singaraja memiliki wilayah kerja di tiga wilayah yakni Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Jembrana.(sof/ANTARA)

Kemenkumham Diminta Menindak Tegas Dugaan Bunker Narkoba

Jakarta, FNN - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menindak tegas dugaan penemuan bunker narkoba di salah satu kampus di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).Andi Rio mempertanyakan dugaan adanya bunker narkoba di dalam kampus tersebut merupakan jaringan dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) di wilayah Sulsel. Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa lapas belum menjadi tempat yang memberi efek jera.“Kemenkumham harus bertanggung jawab dalam hal ini. Berikan sanksi berat dan sikap tegas terhadap jajarannya yang terlibat. Jangan sampai image lapas menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para bandar narkoba dalam mengendalikan dan mengedarkan narkoba dari dalam lapas,” kata dia dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu.Andi Rio merasa prihatin dengan temuan Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel tersebut. Menurutnya, kondisi ini menjadi bukti bahwa jaringan narkoba tidak bisa ditolerir.“Ini bukti bahwa jaringan narkoba serius ingin merusak generasi bangsa di Indonesia. Hal ini tidak dapat ditolerir serta harus diberantas secara serius oleh negara,\" kata Andi Rio.Dia mendorong Kemenkumham dan pihak kampus dapat bekerja sama membantu pihak kepolisian dalam mengungkap dan menyelesaikan kasus ini. Andi Rio mengatakan kasus ini perlu dibuka secara transparan dan akuntabel.\"Kasus pengendalian narkoba dari dalam lapas bukanlah hal yang pertama terjadi. Ini masalah klasik dari zaman dahulu. Polda Sulsel harus mengungkap motif dan menelusuri siapa saja yang bermain terhadap peredaran aksi jual beli di lingkungan kampus,\" ucapnya.Sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel mengungkap ada temuan bunker penyimpanan narkoba pada salah satu kampus ternama di wilayah Kota Makassar.\"Bunkernya ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi narkoba. Pengakuan terakhir (pelaku) sebenarnya sudah masuk tiga kilogram di situ dan sudah beredar cukup lama,\" ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan saat rilis kasus disertai tersangka di Mapolda Sulsel, Makassar, Kamis (8/6).Selain itu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel diketahui ikut menyelidiki dugaan temuan bunker narkoba tersebut.\"Pastilah diselidiki, kami tidak terpisah dengan Polda, kami lidik juga. Cuman kepastian, saya belum berani ekspos karena masih dalam pengembangan,\" ujar Kepala BNNP Sulsel Brigadir Jenderal Polisi Ghiri Prawijaya saat dikonfirmasi wartawan di Makassar, Jumat (9/6).(sof/ANTARA)

Ratusan Polisi Mengawal Pembukaan Penas Tani XVI di Padang

Padang, FNN - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) beserta jajaran mengerahkan 300 personel untuk mengamankan kegiatan pembukaan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan XVI di Padang pada Sabtu (10/6).\"Untuk pengamanan hari ini kami mengerahkan tiga ratus personel yang merupakan gabungan dari personel Polresta Padang dan Kepolisian Sektor,\" kata Kepala Bagian Operasional Polresta Padang Kompol Deni Ahmad Hamdani di Padang, Sabtu.Ia mengatakan fokus pihaknya adalah memastikan kegiatan pembukaan Penas Tani berlangsung aman dan kondusif yakni di kampus Universitas Negeri Padang (UNP) dan kawasan Lanud Padang.\"Personel Satuan Lalu Lintas juga berupaya menjaga kelancaran arus yang dilalui oleh peserta Penas Tani mengingat tingginya mobilitas, kami juga melakukan rekayasa lalu lintas,\" jelasnya.Ia mengimbau masyarakat di kota setempat sebagai tuan rumah agar sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban demi menyukseskan kegiatan Penas Tani XVI.Untuk diketahui kegiatan Penas Tani di Padang dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, serta 289 kepala daerah yang terdiri dari 29 gubernur dan 260 bupati atau wali kota.Selain kepala daerah, para petani dan nelayan yang hadir terkonfirmasi sekitar 25 ribu orang dari berbagai provinsi di Indonesia termasuk para petani dan nelayan dari Sumbar.“Itu masih di luar jumlah pendamping dan ofisial yang diperkirakan sekitar lima ribu orang,\" kata Ketua Panitia Penas Tani Hansastri.Ia mengatakan persiapan pelaksanaan juga sudah maksimal hingga 100 persen, mulai dari panggung utama, stand-stand pameran produk pertanian, hingga gelar teknologi.Hansastri mengatakan keseriusan Sumbar untuk menyukseskan Penas Tani Nelayan itu menjadi bukti Sumbar siap untuk menjadi tuan rumah bagi kegiatan-kegiatan tingkat nasional maupun internasional.\"Kita memang berharap semakin banyak kegiatan nasional dan internasional yang digelar di Sumbar. Kita siap dari semua hal termasuk ketersediaan hotel dan penginapan,\" katanya.Penas Tani Nelayan 2023 berlangsung selama lima hari 10 sampai 15 Juni 2023. Petani dan nelayan dari Sumbar diharapkan bisa memaksimalkan momentum itu untuk meningkatkan wawasan dan jaringan guna mengembangkan usaha.Termasuk di dalamnya untuk para petani milenial yang akan menjadi ujung tombak keberhasilan sektor pertanian masa depan.(ida/ANTARA)

BPN Menggandeng APH Mencegah Sengketa Tanah di Papua Barat

Manokwari, FNN - Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional (BPN) Provinsi Papua Barat menggandeng aparat penegak hukum (APH) seperti kejaksaan, kepolisian, dan pengadilan guna mencegah sengketa tanah di provinsi itu.Kepala Kantor Wilayah BPN Papua Barat John Wiclif Aufa di Manokwari, Sabtu, mengatakan bahwa sinergi kolaborasi sangat perlu dalam mengantisipasi timbulnya konflik pertanahan pada masa mendatang.Selain APH, BPN berkomitmen meningkatkan pemahaman kepada masyarakat adat terkait dengan syarat administrasi pertanahan yang menjadi legalitas hukum.\"Supaya tidak timbul konflik-konflik baru, kami lakukan pencegahan bersama-sama. Kami diskusi dengan APH,\" kata Jhon Wiclif.Dalam meningkatkan sinergi, kata dia, BPN menyelenggarakan sosialisasi pencegahan sengketa tanah selama 2 hari (9—10 Juni 2023) di salah satu hotel di Kabupaten Manokwari.Kegiatan itu menghadirkan narasumber dari pihak kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan guna mengoptimalkan strategi antisipasi masalah pertanahan yang terjadi di Papua Barat dan Papua Barat Daya.\"Hal itu termasuk pengadaan tanah juga kadang bermasalah, padahal ada payung hukum yang jelas. Ini tugas kami berikan pemahaman kepada masyarakat,\" tutur Jhon Wiclif.Jhon Wiclif mengakui bahwa sengketa pertanahan yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat adalah aset-aset milik pemerintah diklaim oleh masyarakat adat karena belum memiliki surat pelepasan adat.Menurut dia, terkadang masyarakat adat mengajukan tuntutan ganti rugi ganda meski pemerintah telah melakukan pembayaran atas tanah tersebut.Kondisi ini, lanjut Jhon Wiclif, dapat diminimalisasi melalui edukasi yang rutin bagi semua masyarakat adat terkait dengan aturan hukum pertanahan.\"Makanya, administrasi pertanahan harus jelas. Kalau data kami tidak baik, ya, pasti sulit mencegah sengketa tanah,\" ujar dia.(ida/ANTARA)

Untuk Pembebasan Pilot Susi Air, Polda Papua Mengedepankan Upaya Negosiasi

Jayapura, FNN - Polda Papua masih tetap mengedepankan upaya negosiasi dalam pembebasan pilot Susi Air yakni Kapten Philip Mark Mehrtens yang telah di sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak empat bulan terakhir ini.Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo di Jayapura, Sabtu, mengatakan pihaknya bersama TNI serta Pemerintah setempat masih terkendala menjalin komunikasi dengan pimpinan KKB Egianus Kogoya.\"Terhitung sudah empat bulan pimpinan KKB Egianus Kogoya menyandera Kapten Philip Mark Mehrtens,\" katanya.Menurut Ignatius, berbagai upaya telah di lakukan aparat TNI-Polri melakukan pencarian dan membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.\"Kami terus akan memaksimalkan upaya negosiasi dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk itu Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz 2023 sedang menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum,\" ujarnya.Dia menjelaskan yang menjadi hambatan disini adalah kelompok Egianus Kogoya yang susah membuka komunikasi untuk mau bernegosiasi dan ini menjadi alot-nya proses ini sehingga berlarut-larut.\"Namun, kami yakin dan percaya dan terus tetap mengedepankan proses negosiasi untuk pembebasan pilot Susi Air ini,\" imbuhnya.Dia menambahkan berdasarkan data Kepolisian Polda Papua pilot kapten Philip masih berada di Kabupaten Nduga,Papua Pegunungan.\"Kami berharap KKB tetap membuka ruang negosiasi agar pilot Susi Air di bebaskan dengan selamat,\" ucapnya berharap.Sekadar diketahui, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens disandera sejak 7 Februari lalu. setelah KKB melakukan aksi pembakaran Pesawat Susi Air Di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.(ida/ANTARA)

Kapal RS Malahayati Simbol Hadirnya Negara di Wilayah Maritim

Jakarta, FNN - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengatakan Kapal Rumah Sakit (RS) Terapung Laksamana Malahayati merupakan simbol kehadiran negara di wilayah maritim.“Ini (kapal RS Terapung Laksamana Malahayati) sekali lagi mengingatkan kehadiran negara di wilayah maritim harus ditingkatkan,” kata Budi di Dermaga Kade Inggom VVQ9+5M6, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.Hal itu disampaikan-nya dalam acara peresmian operasional Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati dan Kapal Kesehatan Rakyat.Budi Karya mengaku bahagia laut Indonesia dihiasi kegiatan peluncuran dua kapal itu yang dinilainya sangat filosofis, terlebih operasinya menuju pelosok Tanah Air.\"Pak Presiden selalu berpesan semua kegiatan dilakukan harus memikirkan atas kepentingan rakyat dan kami melihat ada empat hal filosofis pada Kapal Laksamana Malahayati,\" kata Budi Karya dalam sambutannya.Adapun keempat hal filosofis itu adalah nama Laksamana Malahayati, kemudian sosoknya yang heroik sebagai pahlawan nasional, lalu tokoh perempuan, dan figur yang berasal dari ujung barat Indonesia.Budi Karya menyatakan Kapal Kesehatan tersebut sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara maritim.\"Ibu Mega yang saya hormati, apa yang menjadi kegiatan hari ini tentu langkah yang baik pada kami, kapal-kapal seperti ini harus dibangun lebih banyak menuju titik penting yang lebih jauh lagi dan empat filosofi tadi harus menjadi dasar apa yang kita lakukan,\" kata dia.Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meresmikan Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati dan Kapal Kesehatan Rakyat.Presiden Kelima RI itu didampingi Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati saat meninjau isi kapal.Dalam acara itu, hadir Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Kepala LKPP Hendrar Prihadi.Tampak juga Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono dan pihak Baguna PDIP Ribka Tjiptaning.Di kegiatan tersebut hadir juga Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Mohammad Fadil Imran, serta perwakilan Panglima TNI yaitu Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen dr. Guntoro.(ida/ANTARA)