ALL CATEGORY

Majalah Forum Tetap Terbit, Sentil Ganjar Pranowo

Majalah Forum Keadilan tetap terbit di tengah banyaknya media cetak yang tutup.  Laporan Utama edisi yang kini beredar adalah \"Membongkar Kartel Infrastruktur\" dan Forum Khusus bertajuk \"Pamer Maksiat ala Ginanjar\". Penasaran? Silakan pesan ke email: redaksiforumkeadilan@gmail.com    

Jokowi Dengarlah Suara Mustazafin

Oleh Smith Alhadar -  Penasihat Institute for Democracy Education (IDe) Dear Presiden, Ketika matahari telah condong ke barat dan banyak orang gelisah, saya ingin memperingatkan Bapak: Jangan sepelekan suara mustazafin! Mereka bukan hanya kaum papa di pinggir jalan, tapi mencakup kaum intelektual yang pikiran dan nuraninya teraniaya. Mereka adalah orang-orang dari semua bangsa dan semua zaman yang senantiasa berperan menghancurkan sistem yang korup untuk membangun tatanan baru yang adil bagi semua. Tanpa mereka pelita bangsa akan pudar, lalu lenyap. Hari ini semakin banyak mustazafin yang berhenti menghormati Bapak. Bapak sendiri yang membuang habis marwah Bapak sebagai presiden. Tak tersisa lagi kemuliaan yang melekat pada status formal Bapak itu. Presiden bisa khilaf, tapi tak boleh menjadi penjahat konstitusi. UUD dirancang untuk menjadi dasar dan tujuan bernegara. Dalam konsep kenegaraan, ia adalah \"kitab suci\" yang mengatur perilaku penguasa untuk semata berkhidmat kepada kepentingan rakyat, pemilik kedaulatan, bukan untuk mengabdi pada kepentingan sendiri, kelompok, dan pihak asing. Biar begitu, presiden RI diberi kekuasaan yang sangat besar agar ia lebih leluasa menerjemahkan visinya ke dalam pilihan kebijakan untuk menghadirkan kesejahteraan kapada seluruh warga secara adil. Keadilan akan berdampak pada terbangunnya persatuan bangsa yang kini berantakan akibat politik belah bambu Bapak. Nyatanya, Bapak menggunakan kekuasaan - yang diamanatkan rakyat kepada Bapak untuk mewujudkan tujuan bernegara - untuk kepentingan keluarga Bapak dan orang-orang yang sudah sangat kaya. Sepertinya konstitusi Bapak perlakukan sebagai naskah yang tak lagi berguna. Pantas saja orang-orang yang mencintai negara ini khawatir melihat perilaku Bapak. Dear Presiden,  Ketika rakyat menjatuhan pilihan kepad Bapak dalam dua pilpres terakhir, tak ada yang menyangka orang yang tampak lugu seperti Bapak kelak akan melakukan abuse of power secara vulgar. Bahkan, Soekarno, dan Soeharto pun tidak memperkosa konstitusi secongkak yang Bapak lakukan. Tak heran, guru besar hukum tatanegara Denny Indrayana sampai merasa perlu menyurati DPR untuk meminta para anggotanya  yang digaji dengan uang rakyat untuk menggunakan hak angket mereka. Memang Denny bukan orag pertama yang mempertanyakan kesewenang-wenangan Bapak menerabas konstitusi, tapi dia adalah pakar hukum tatanegara pertama yang meminta parlemen menyelidiki pelanggaran-pelanggaran konstitusional yang Bapak lakukan. Dia berharap proses politik yang berlangsung di DPR terkait penggunaan hak angket berujung pada pemakzulan Bapak. Sikap Denny adalah suara mustazafin. Karena itu, ia disambut dan digemakan banyak kalangan di sini. Apakah Bapak tak takut? Asal tahu saja bahwa semua penguasa zalim takut pada mustazafin. Bukankah semua revolusi besar dunia digerakkan oleh mereka? Dan para raja, otokrat, dan diktator pun bertumbangan secara hina? Mungkin Bapak tak tahu sejarah dunia karena, sebagaimana pengakuan Bapak sendiri, Bapak tak suka membaca buku. Tapi gerakan reformasi 1998 yang digerakkan mustazafin terjadi di ujung hidung Bapak, mungkin ketika itu  Bapak juga ikut hanyut dalam arus itu. Tak bisakah Bapak pelajari sebab-sebab keruntuhan rezim Orde Baru?  Dear Presiden, Soeharto dijatuhkan bukan lantaran melanggar konstitusi - setidaknya itu bukan isu yang disuarakan mahasiswa dan mustazafin - melainkan korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang sekarang Bapak lakukan juga. Soekarno dilengserkan juga bukan lantaran melanggar UUD 45, melainkan insiden politik yang dihasilkan oleh kesalahan membangun kekuatan politik nasional dengan tujuan memperkuat kekuasaannya. Ini juga yang Bapak lakukan sekarang. Terus terang, dari sisi konstitusi, pelanggaran yang Bapak lakukan lebih serius dan mencolok ketimbang apa yang dilakukan dua presiden itu. Sebenarnya yang diungkap Denny terkait abuse of power bukan isu baru. Sudah lama mustazafin memperingatkan Bapak tentang hal itu.  Bahkan, lebih dari itu, mereka juga menyorot kebijakan-kebijakan ngawur dan mubazir bidang ekonomi yang Bapak lakukan. Juga kebebasan berpendapat dan pelanggaran HAM. Tapi Bapak cuek bebek. Nilai lebih dari apa yang disampaikan Denny dari Melbourne adalah keberaniannya mengikuti suara hatinya untuk mendesak parlemen melucuti kekuasaan Bapak. Pasalnya, Bapak menggunakannya untuk menciptakan pemilu curang. Tidak mungkin presiden yang menguasai tentara, polisi, birokrat, dan institusi-institusi pemilu - dan telah menyatakan akan berpihak pada capres tertentu - akan menyelenggarakan pemilu yang fair. Demokrasi pun terancam. Ternyata, Bapak bukan anak kandung gerakan reformasi. Dear Presiden, Keberanian menyuarakan kebenaran adalah awal dari gerakan besar. Ketidakpuasan terhadap Soeharto sudah sangat lama disuarakan mustazafin, tapi suara itu baru menjadi api yang berkobar setelah dikumandangkan Amien Rais. Tentu saja setelah hadir kondisi ekonomi yang memungkinkan hal itu terjadi. Kondisi ekonomi sekarang mungkin belum seburuk menjelang Soeharto ditumbangkan, tapi abuse of power Bapak telah membangunkan mustazafin. Ingat, Amien Rais masih hidup! Juga Rizal Ramli dan Faisal Basri. Beberapa waktu lalu Amien Rais bersuara keras tentang perilaku ugal-ugalan pemerintahan Bapak. Jangan mengira Amien kini telah menjadi macan ompong yang sedang menunggu ajal. Suara mustazafin tidak mengenal usia. Pikiran Amien masih jernih dan protesnya masih didengar banyak org. Rupanya Bapak harus tahu juga bahwa revolusi Iran 1979, salah satu revolusi terbesar sepanjang sejarah, digerakkan oleh lelaki yang sudah uzur. Ketika itu Iman Khomeini telah berusia 79 tahun. Lebih spektakuler lagi, ia menggerakkan revolusi dari pengasingan yang merobohkan monarki berusia 2.500 tahun dengan kekuatan militer terbesar kelima di dunia dan didukung AS. Boleh jadi Denny tak dapat memobilisasi gerakan massa dari Melbourne, akan tetapi suara kebenarannya - yang juga disuarakan mustazafin semacam Rocky Gerung - akan terus menggelinding bak bola salju. Lalu, berubah menjadi gerakan sosial massif, yang lazimnya tak dapat dibendung oleh kekuatan apapun juga. Dear Presiden, Sebaiknya sekarang juga Bapak tampil di tengah publik untuk berikrar tobat nasuha. Bapak harus berjanji sungguh-sungguh bahwa Bapak akan memerintahkan bawahan Bapak, KSP Moedoko, untuk berhenti membegal Partai Demokrat. Aksi Moeldoko, yang sangat mungkin disuruh Bapak, terlalu menjijikkan. Caranya: batalkan persetujuan tukar guling KPK dengan MA. Sebagaimana dikatakan Denny berdasarkan info yang diklaim valid, KPK memaksakan MA mengabulkan Peninjauan Kembali Moeldoko kalau tidak ingin kasus-kasus korupsi di sana dibongkar KPK. Bapak juga harus berhenti mengarahkan koalisi parpol dengan capres-cawapres yang Bapak inginkan. Ini juga yang diungkap Denny dalam suratnya kepada DPR. Terakhir, Bapak harus mencabut pernyataan \"tidak akan bersikap netral\" dalam pilpres. Maaf, ini pernyataan arogan dari orang yang bebal.   Bagaimana mungkin hal itu bisa dilakukan presiden di negara demokrasi? Ini preseden buruk yang membahayakan konstitusionalisme negara dan kelangsungan demokrasi. Berhentilah berpikir seolah Indonesia adalah monarki milik keluarga Bapak. Dan Bapak harus menjelaskan secara logis konstitusional mengapa Anies Baswedan Bapak anggap sebagai orang berbahaya. Indikator apa yang Bapak gunakan? Bukankah diksi radikal, intoleran, dan politik identitas yang ingin Bapak sematkan kpd Anies hanyalah tipu muslihat untuk menjustifikasi aniaya Bapak atas mantan gubernur Jakarta itu? Bahkan, untuk menggembosi aspirasi umat Islam yang kritis terhadap Cina dan kebijakan Bapak yang pro-oligarki bukan? Dear Presiden, Alasan Bapak menggencet Anies dengan alasan demi bangsa dan negara ke depan tak bisa diterima akal sehat dan nurani siapa pun kecuali sekutu-sekutu Bapak yang sedang menikmati kue dari pemerintahan Bapak. Bukankah legacy yang akan Bapak tinggalkan banyak masalahnya? Apakah masuk akal pengganti Bapak harus meneruskan proyek-proyek infrastruktur, terutama IKN, yang mubazir? Proyek yang menggunakan duit rakyat  hanya untuk berakhir sia-sia. Apakah Anies tak punya pikiran sehingga kalau nanti menjadi presiden dia akan menelantarkan bangsa ini? Masuk akalkah mengandalkan Ganjar Pranowo yang nirprestasi dan nirintegritas melanjutkan legacy Bapak yang berkelindan dengan berbagai masalah? Mengapa Anies, yang menjanjikan perubahan atas tatanan ekonomi dan politik nasional yang destruktif, harus disingkirkan dari arena pilpres bak penjahat? Padahal, ketika memimpin Jakarta dulu ia telah menunjukkan kualitas kepemimpinan kelas wahid. Kalau Bapak saja merasa mampu mengelola negara, mestinya Bapak yakin Anies lebih mampu daripada Bapak karena dia membaca buku sangat banyak. Bukan komik Doraemon dan Sinchan, melainkan buku-buku serius karya pemikir dunia. Percayalah kalau Bapak tetap ugal-ugalan mengurus negara, jangan heran kalau kian banyak mustazafin bermunculan. Juga, meskipun realitas politik saat ini tampak \"tak memungkinkan\" DPR memproses permintaan Denny, bukan mustahil lobi-lobi politik di DPR untuk memakzulkan Bapak akan membuahkan hasil. Terutama bila adzan Denny direspons mahasiswa. Bukankah dulu anggota DPR yang sengaja dipilih untuk mendukung rezim Orba pada akhirnya berbalik arah memusuhi Soeharto? Maka, kita menyaksikan strong man itu memilih berhenti ketimbang di-impeach MPR dan meninggal sebagai orang yang dilupakan. Dear Presiden, Sekarang terserah Bapak. Silakan Bapak menyepelekan suara mustazafin. Tapi terlebih dahulu Bapak harus menyadari bahwa sesungguhnya Bapak tak sekuat yang Bapak kira dan bahwa tidak mungkin lagi Bapak bisa membungkam suara mustazafin. Tidak mungkin lagi Bapak meneruskan cawe-cawe pilpres. Semua ada batasnya dan Bapak telah melampaui batas yang dilarang keras oleh Islam, agama yang Bapak peluk. Tentu saja Allah tidak main-main dengan firman-Nya: Tegakkan keadilan! Karena sesungguhnya ketidakadilan adalah akar semua revolusi dan penderitaan manusia. Semoga Bapak tidak terlambat untuk berbenah diri. Tangsel, 9 Juni 2023. (*)

Erdogan Membangunkan Kembali Sufi Turki dari Tidur yang Panjang

Di bawah AKP dan Erdogan Islam bangkit kembali di Turki. Kaum sufi terbangun dari tidur panjangnya.  Oleh Dimas Huda --Jurnalis Senior Kebangkitan kehidupan beragama di ranah publik di bawah pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan atau AKP selama 20 tahun terakhir telah menyebabkan kembalinya para Sufi secara bertahap. Recep Tayyip Erdogan memberi ruang yang luas buat mereka. Padahal di era Mustafa Kemal Ataturk mereka ini dianggap sebagai simbol keterbelakangan. Marian Brehmer, pengamat tasawuf dan kearifan Timur Tengah, sempat mengunjungi makam sufi yang masyhur Jalaluddin Rumi di Konya. Laporannya di dilansir Qantara. Konya adalah tempat yang kompleks. Wilayah ini pernah menjadi ibu kota Kerajaan Seljuk dan salah satu kota terbesar di Anatolia dengan populasi lebih dari 2 juta. Hampir tidak ada kota lain di negara ini, jadi mereka berbisik satu sama lain di Turki barat, di mana orang-orangnya sangat religius, sangat konservatif, sangat \"terbelakang\". Konya juga merupakan salah satu kota utusan perdamaian paling signifikan dalam sejarah dunia. Mevlana Jalaluddin Rumi, yang lahir di Balkh di tempat yang sekarang disebut Afghanistan pada 1207 dan meninggal di Konya pada 1273. \"Mevlana\" begitu orang menyebut adalah ejaan Turki dari maulana kehormatan Arab, yang berarti \"tuan kami\". Magnet bagi Wisatawan Mausoleum Mevlana, yang selama ratusan tahun menjadi pusat pelatihan dan markas ordo darwis Mevlevi, kini menjadi magnet bagi wisatawan, menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Malam pernikahan atau şeb-i arus, sebagai hari peringatan kematian Rumi telah dikenal selama berabad-abad, adalah satu hari di mana daya tarik transnasional santo itu terlihat jelas. Setiap tahun, ribuan orang dari seluruh dunia berziarah ke Konya untuk acara tersebut. Beberapa pengunjung mengobrol dalam kelompok kecil – di antara bahasa lain, Anda dapat dengan jelas memilih bahasa Turki, Persia, Arab, dan Inggris – sementara lingkaran pemuda Iran membaca dari Divan-e Shams. Seorang wanita yang lebih tua menggumamkan surah-surah Al-Quran pada dirinya sendiri saat dia bergoyang-goyang. Segera, salah satu penjaga kuil, mengenakan mantel wol krem, mengeluarkan korek api panjang dan mulai menyalakan lilin di toples kaca di atas kepala mereka yang menunggu. Kisah Kembalinya Para Sufi di Turki, di Era Kemal Ataturk Dianggap Simbol Keterbelakangan Suasana Festival di Kota Pukul 16.05, \"Yā Hazret-i Mevlānā\" terdengar dari pengeras suara. Semua orang berdiri, siap menerima berkah dari ritual berusia berabad-abad ini. Pembacaan Al-Quran mengikuti, upacara dengan doa dan pembacaan zikir yang luar biasa, yang diakhiri dengan seruan \"Allah\" yang semakin cepat. Beberapa saat kemudian, para peziarah keluar melalui portal dalam kerumunan besar, meskipun beberapa berlama-lama dalam meditasi hening. Setelah itu, Konya berubah menjadi arena festival. Di berbagai lokasi di sekitar makam, di hotel, pusat budaya, dergah (kuil sufi) atau di udara terbuka, orang bernyanyi, berdoa, membacakan puisi dan mengenang Rumi hingga larut malam. Salah satu pertemuan paling populer diadakan setiap tahun di aula besar di belakang toko suvenir yang tidak mencolok. Dinding berpanel kayu digantung dengan permadani dalam berbagai warna dan pola. Pada malam ini, musiknya merupakan campuran dari musik rakyat spiritual Turki dan lagu sufi, juga disebut ilahi (\"ilahi\") serta himne Persia Rumi. Ritme disediakan oleh drum bingkai melingkar. Saat musik mencapai klimaksnya, seorang wanita muda di antara penonton melompat dan mulai berputar. Saat dia berputar, keliman roknya yang berwarna cerah terangkat ke udara. Pemintalan wanita muda ini adalah hal yang memacu momen dan memiliki sedikit kesamaan dengan upacara sema rumit Ordo Mevlevi. Kisah Kembalinya Para Sufi di Turki, di Era Kemal Ataturk Dianggap Simbol Keterbelakangan Berpartisipasi dalam sema, yang telah menjadi semacam pertunjukan tasawuf, secara tradisional membutuhkan proses pelatihan yang panjang. Banyak kalangan Sufi Turki kini berpendapat bahwa ekstase mistis adalah pengalaman yang dirindukan setiap orang. Sudah waktunya, kata mereka, untuk meninggalkan institusi dan peraturan. Sementara Mevlevis hari ini mengkritik mereka yang menggambarkan sema - yang sekarang juga dilakukan di restoran atau dalam perjalanan kapal uap dari Istanbul - sebagai \"tarian\", orang-orang di Barat telah lama berbicara tentang \"tarian berputar para darwis\". Lokakarya dalam \"berputar\" tersedia di studio yoga dan pusat esoterik di kota-kota besar Eropa. Pemisahan ritual sufi dari warisan tradisionalnya dan mencampurkannya dengan praktik spiritual dari budaya lain digambarkan oleh beberapa peneliti sebagai \"tasawuf gaya hidup\". Kebangkitan Kembali Di Turki, rasa lapar akan latihan spiritual sangat besar di antara mereka yang merasa terasing oleh politik Turki yang semakin ideologis Islam. Kebangkitan kehidupan beragama di ranah publik di bawah pemerintahan AKP selama 20 tahun terakhir telah menyebabkan kembalinya para Sufi secara bertahap, sampai-sampai para master sekarang dapat berbicara kepada jutaan orang di televisi dan diundang secara terbuka ke upacara. Turki saat ini juga menjadi rumah bagi kelompok sempalan neo-Sufi dan ultra-konservatif dari ordo tradisional seperti komunitas Menzil atau gerakan Süleymancılar, yang para pemimpinnya dulu memiliki hubungan dekat dengan orang-orang yang bergerak di lingkaran pemerintahan. Di Kekaisaran Ottoman, praktik keagamaan sebagian besar penduduk selama berabad-abad dipengaruhi oleh budaya Sufi. Pondok-pondok Tekkes atau Sufi tidak hanya berfungsi sebagai tempat pendidikan spiritual, tetapi juga sebagai tempat pertemuan sosial, yang mengelola perpustakaan atau melayani tujuan amal. Beberapa persaudaraan mistis seperti Tarekat Bektashi dan Tarekat Naqsybandi memiliki pengaruh sosial dan politik yang besar di Kesultanan Utsmaniyah, oleh karena itu Mustafa Kemal Atatürk menganggap tarekat tersebut sebagai simbol keterbelakangan dan penghalang jalan negara menuju keselarasan dengan Eropa. Dua tahun setelah berdirinya negara Turki, Atatürk menutup ordo Sufi dan melarang praktik mereka. Beberapa pemimpin sufi menolak langkah ini dan memindahkan komunitas mereka ke bekas negara Ottoman lainnya, termasuk Albania dan Suriah. Çelebi, atau pemimpin spiritual Mevlevi – jabatan yang diwariskan dari ayah ke anak sejak kematian Rumi – awalnya tinggal di Aleppo, di mana salah satu mevlevihanes (pusat Sufi) terpenting pernah berada di bawah pemerintahan Ottoman. Sufi lainnya bergabung dengan Kemalis dan mengambil posisi dalam pelayanan publik. Putus dengan Budaya Spiritual Pada saat yang sama, reformasi alfabet tahun 1928, di mana alfabet Turki dialihkan dari aksara Arab ke Latin, menyebabkan putusnya budaya spiritual generasi sebelumnya. Membaca puisi Sufi Ottoman segera menjadi kegiatan yang hanya diperuntukkan bagi para spesialis. Saat ini, hampir tidak ada orang di Turki yang memiliki akses ke karya asli para Sufi; mereka pertama-tama perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Turki modern. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak terjemahan yang telah diselesaikan, dengan penerbit Istanbul seperti Sufi Yayinları berada di garis depan upaya tersebut. Akibat pelarangan itu, banyak sufi menghabiskan waktu puluhan tahun di bawah tanah. Pondok-pondok mereka melepaskan peran mereka sebagai pusat pelatihan spiritual dan hanya berfungsi sebagai klub budaya – untuk musik mistik, misalnya. Bahkan di Konya, sema dilarang hingga tahun 1950-an. Pada tahun 1953, pertunjukan itu diizinkan untuk diadakan lagi sebagai pertunjukan yang sangat sekuler. Hari ini, sebaliknya, dewan kota menggunakan Rumi dan para darwis berputar sebagai kartu panggil, menyebut dirinya sebagai \"kota hati\". Video iklan Konya untuk şeb-i arus tahun ini mengajak orang-orang untuk \"Menjadi teman, sehingga Anda dapat melihat teman [ilahi].\"

Jejak Islam: Bekas-Bekas Dendam Yunani ke Ottoman

Di Yunani, tak sedikit peninggalan era Ottoman atau Utsmaniyah yang tak terurus. Salah satunya Thessaloniki, bekas perkampungan kaum muslimin. Oleh Dimas Huda ---Jurnalis Senior  Thessaloniki di era Ottoman atau Utsmaniyah adalah kota yang dihuni penduduk muslim. Kota ini ditinggalkan karena adanya pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki. Mereka yang muslim dipaksa pindah ke Turki. Kini masih ada sedikit bekas-bekas budaya Islam era Ottoman di kota itu. Di bagian atas Ano Poli di Thessaloniki terdapat air mancur sederhana. Air mancur ini menampilkan prasasti dalam bahasa Arab dan Turki Ottoman. Berasal dari awal abad ke-20. Teks tersebut bercerita tentang orang yang membangun air mancur ini. Dia adalah seorang mufti lokal bernama Ibrahim. Pak Tua membangun air mancur untuk mengenang mendiang cucu perempuan tercintanya, Namika Hanim. Sang cucu meninggal di usia muda. Prasasti ini bertuliskan permintaan kepada semua orang yang meminum air tersebut untuk berhenti dan berdoa bagi jiwa Namika. Pemandangan Kota Pada era Ottoman, pergantian abad ke-20, air mancur menjadi tempat umum di Thessaloniki. Monumen berornamen semacam itu dapat ditemukan di sepanjang gang berkelok-kelok di Ano Poli. Air mancur terletak di antara rumah-rumah Utsmaniyah yang ditandai dengan balkon menjorok yang khas dan pintu kayu besar. Menara yang tak terhitung jumlahnya dari banyak masjid di Thessaloniki mendominasi pemandangan kota, dan azan berkumandang di lingkungan yang ramai. Thessaloniki, yang dikenal sebagai Salonika, selama masa Utsmaniyah dalam banyak hal pada dasarnya adalah kota Utsmaniyah, telah diintegrasikan ke dalam kekaisaran beberapa dekade sebelum Konstantinopel. Populasinya mencerminkan keragaman dan termasuk orang Yahudi, Yunani, Turki, Albania, Armenia, Bulgaria, dan banyak lainnya. Hellenisasi Pasca Ottoman Menurut MEE, sepanjang abad ke-20, Thessaloniki menjadi saksi peristiwa yang secara radikal mengubah penampilan demografis dan fisiknya. Proyek-proyek modernisasi selama periode Utsmaniyah menetapkan suasana untuk perubahan yang akan datang, dengan penghancuran tembok-tembok Bizantium tua di sepanjang tepi laut dan pembangunan kawasan pejalan kaki yang besar sebagai gantinya. Ketika kota itu berada di bawah kekuasaan Yunani pada tahun 1912, keinginan untuk meng-Hellenisasi lingkungan binaan membentuk kebijakan perkotaan dan menyegarkan para perencana kota. Kebakaran dahsyat pada tahun 1917 memaksa penggambaran ulang kota secara luas. Kebakaran melanda sebagian besar pusat kota, menghancurkan lingkungan Yahudi serta masjid, sinagog, dan monumen lainnya. Upaya rekonstruksi sangat ambisius, tetapi sebagian besar menghapus karakter Yahudi dan Muslim di daerah yang terkena dampak. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1923, penduduk Muslim Thessaloniki tunduk pada perjanjian pertukaran penduduk yang ditandatangani oleh pemerintah Yunani dan Turki. Mayoritas penduduk Muslim lokal, yang terdiri dari orang Turki, Albania, dan etnis lainnya, terpaksa meninggalkan kota dengan kapal menuju republik Turki yang baru. Hanya sekelompok kecil Muslim yang mempertahankan kewarganegaraan asing yang diizinkan tetap tinggal di kota. Tanda-tanda pengaruh Ottoman dihapus dari ruang publik. Masjid ditutup dan kemudian digunakan kembali untuk berbagai kegunaan. Menara di seluruh kota dirobohkan. Kuburan Muslim dihancurkan dan banyak bangunan era Ottoman didesain ulang agar terlihat lebih Hellenic. Prasasti dalam bahasa Ottoman dihapus dari monumen seperti Menara Putih yang ikonik dan Air Mancur Hamidiye. Mengembalikan Sejarah Struktur Ottoman yang bertahan sebagian besar tetap ditinggalkan, dengan empat masjid kota yang tersisa dalam kondisi pelestarian yang berbeda-beda. Yang terbesar dan terpenting di antaranya adalah Masjid Hamza Bey. Masjid ini bersejarah yang terbentang lebih dari 500 tahun. Awalnya dibangun pada pertengahan abad ke-15, masjid ini terletak di persimpangan sibuk di jantung kawasan komersial Thessaloniki. Selama berabad-abad itu berfungsi sebagai salah satu rumah ibadah Muslim utama di daerah itu. Masjid dikelilingi oleh bangunan Ottoman lainnya seperti bazaar tertutup dan berbagai hammam, atau tempat pemandian umum. Seperti banyak bangunan lain yang terkait dengan Ottoman, masjid ini ditinggalkan selama pertukaran penduduk pada tahun 1923 dan akhirnya diubah menjadi gedung bioskop. Setelah pertukaran, bioskop menjadi sangat populer di kalangan pengungsi Yunani berbahasa Turki yang tiba dari Anatolia dalam gelombang migrasi yang sama yang menumbangkan komunitas Muslim Thessaloniki. Masjid yang berubah menjadi bioskop berfungsi sebagai tempat yang ideal untuk pemutaran film berbahasa Turki, dan populer di kalangan orang Yunani Anatolia yang bernostalgia. Bioskop akhirnya ditutup pada 1990-an, dan akses ke masjid telah dibatasi sejak saat itu. Pada Mei 2023, Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Yunani mengumumkan bahwa Masjid Hamza Bey akan dipugar sepenuhnya dan dibuka kembali sebagai museum pada tahun 2025, menyusul proyek investasi bernilai jutaan euro. Museum ini akan menampung berbagai artefak yang ditemukan selama pembangunan sistem kereta bawah tanah. Pemugaran Masjid Hamza Bey merupakan tonggak sejarah dalam kebijakan lokal terhadap warisan Muslim dan Ottoman di Thessaloniki. Diskusi tentang bagaimana dan mengapa kota harus memulihkan dan merangkul warisan Ottomannya hampir tidak ada sampai tahun 2011, ketika pemilihan Yiannis Boutaris sebagai walikota Thessaloniki mengantarkan perdebatan baru tentang promosi kota sebagai kota metropolis kosmopolitan historis. Boutaris, yang mengkampanyekan agenda progresif, secara konsisten mengadvokasi untuk merangkul situs Muslim dan Ottoman secara menyeluruh di Thessaloniki. Walikota berargumen bahwa pemulihan situs semacam itu akan menguntungkan kota di banyak tingkatan, menarik wisatawan, menjalin hubungan yang lebih kuat dengan dunia Muslim, dan mempromosikan keragaman sejarah Thessaloniki. Setelah berkuasa, Boutaris mulai mengejar agenda inklusifnya. Ia mengusulkan pendirian museum seni Islam di Masjid Alaca Imaret yang terbengkalai. Ia juga mengizinkan umat Islam setempat untuk melakukan salat Idul Fitri untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade di Masjid Yeni. Sejumlah faktor, termasuk krisis ekonomi yang mengakar kuat di Yunani dan kurangnya kerja sama di tingkat pemerintah, menghalangi penerapan penuh proposal walikota. Sikap berani walikota dan kebijakan progresif juga memicu reaksi dari kaum fasis dan ultra-nasionalis, yang menyerang Boutaris yang saat itu berusia 75 tahun pada tahun 2018. Meskipun demikian, visi walikota yang ambisius dan inklusif untuk Thessaloniki kemungkinan akan terus menginspirasi para pembuat kebijakan dan aktivis warisan budaya di masa depan, membawa pengingat yang menggugah tentang penduduk Muslim di kota itu. Dari Air Mancur Namika Hanim hingga Masjid Hamza Bey, situs dan monumen Ottoman dan Muslim di seluruh Thessaloniki menceritakan kisah salah satu bab paling menarik dalam sejarah kota. Merangkul sejarah ini dan menekankan kekayaan budaya kota akan menghormati visi Boutaris, meningkatkan daya tarik Thessaloniki bagi wisatawan dan berfungsi sebagai model untuk kota-kota lain di seluruh Yunani dan Balkan.

Prabowo Memalukan, Jokowi Memilukan

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan PROPOSAL Menhan RI Prabowo Subianto untuk perdamaian Ukraina-Rusia ditolak mentah-mentah oleh Ukraina dan negara Eropa pendukungnya. Memalukan karena usulannya tidak rasional dan melecehkan. Usulan itu adalah pertama gencatan senjata, kedua mundur 15 Km sebagai daerah demiliterisasi, ketiga referendum di daerah demiliterisasi.  Atas usulan Menhan Prabowo di arena Forum Internasional Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura tersebut, perwakilan Jerman Johan Wadephul menanggapi sinis \"Jika kita mengikuti usulanmu untuk mencapai gencatan senjata, bukankah itu akan membuat konflik dingin yang baru di Eropa  ?\".  Sementara komentar Ukraina melalui Wakil Menhan Oleksii Reznikov lebih melecehkan lagi \"Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh \". Bagi Ukraina hanya satu opsi yakni Rusia harus menarik kembali pasukannya.  Diplomasi buruk Prabowo telah memukul negara Indonesia yang \"sok jagoan\" menjadi penengah dengan \"usulan aneh\". Ini peristiwa diplomasi buruk kedua. Dahulu Jokowi dikecam karena pesan \" palsu\" Presiden Ukraina untuk Presiden Putin. Jokowi berbohong.  Kewenangan Menhan yang mengambil porsi Menlu juga menjadi bahan gunjingan.  Prabowo yang ingin menunjukkan kepiawaian diri dalam berdiplomasi justru menjadi bukti dari wajah keluguan, untuk tidak menyebut kebodohan, yang memalukan bangsa di kancah dunia. Konflik Rusia-Ukraina bukan masalah sederhana sebagaimana sederhananya Prabowo menangani proyek \"food estate\" yang bukan bidangnya. Prabowo gagal total, bahkan disinyalir berbau korupsi.  Kampanye Pilpres yang buruk dari Prabowo Subianto di kancah dunia. Di dalam negeri Prabowo mendapat kecaman dari anggota DPR Fraksi PDIP Tb Hasanuddin. Menurutnya \"Usulan Menhan tidak sesuai dengan kebijakan Pemerintah RI\". Komisi I DPR telah menggelar Rapat Kerja dengan Menlu mempertanyakan usulan Menhan yang mendapat penolakan tersebut.  Semestinya suatu proposal itu harus dengan membaca peta lapangan yang baik. Ukraina yang didukung NATO itu diserang Rusia, negara besar yang memiliki veto di PBB. Jadi tidak relevan jika berujung Referendum. Usulan demikian terlalu memihak pada kepentingan Rusia. Indonesia dianggap tidak netral.  Sementara dalam forum \"Ecosperity Week 2023\" Singapura Jokowi juga menyampaikan pidato yang terkesan mengemis-ngemis kepada para investor soal IKN di Kalimantan. Menawarkan agar investor dan warga Singapura bisa \"pindah\" ke IKN.  Alasan sumier yang dikemukakan Jokowi adalah harga tanah mahal di Singapura dan murah di IKN. Ia berharap warga Singapura \"tinggal lompat ke kapal menuju IKN\". Cara berbicara \"ngobral\" dalam mengkampanyekan IKN di forum internasional dinilai merendahkan martabat bangsa. IKN menjadi komoditi \"for sale\" kepada asing.  Nah, Prabowo yang memalukan dan Jokowi yang memilukan menjadi cerita sedih di bulan Juni. Saat keduanya sibuk berkampanye untuk Pilpres 2024.  Jokowi sudah terang-terangan cawe-cawe  untuk menyukseskan kemenangan kandidat pilihannya. Lirikan kekinian adalah Prabowo sebelumnya Ganjar Pranowo.  Kualitas Calon Presiden terus terkuak dan terbaca publik. Hal ini tentu akan menjadi bahan bagi rakyat untuk bersikap ke depan. Presiden \"cawe-cawe\" juga di ujung masa jabatan menampilkan perilaku politik yang tidak elegan dan merusak citra diri.  Jadi dalam kasus Singapura ini ternyata Prabowo memalukan dan Joko Widodo memilukan. Murid dan guru yang kompak dalam berdiplomasi secara amatiran.  Bandung, 9 Juni 2023

Gaji dan THR Dicicil, Pekerja Rumah Sakit Haji Geruduk Kantor Kemenag

Jakarta, FNN –  Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) selaku induk organisasi dari Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta (SP RSHJ) menyatakan akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kementerian Agama Jakarta, pada Jumat (09/06/20230). Aksi ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari tuntutan karyawan rumah sakit milik Kemenag tersebut yang belum membayar gaji dan THR secara penuh. Mirah Sumirat, Presiden ASPEK Indonesia dalam rilisnya menyatakan  bahwa pihaknya selaku induk organisasi dari SP RSHJ mendesak Pemerintah Joko Widodo, secara khusus Kementerian Agama, untuk segera mengambil langkah-langkah penyelamatan Rumah Sakit Haji Jakarta serta menyelamatkan nasib para pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta yang sampai hari ini tidak mendapatkan pembayaran gaji, Tunjangan Hari Raya dan hak normatif lainnya sebagaimana yang seharusnya. Desakan ASPEK Indonesia kepada Pemerintah, kata Mirah didasarkan pada kepemilikan PT Rumah Sakit Haji Jakarta yang saat ini 93% sahamnya dimiliki oleh Kementerian Agama. Sedangkan pengelolaan Rumah Sakit Haji Jakarta saat ini dikelola oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mirah Sumirat mengungkapkan, Kementerian Ketenagakerjaan pernah memanggil Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta, pihak Kementerian Agama serta pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terkait tidak dibayarkannya THR dan hak-hak pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta. Namun ternyata hingga saat ini Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta dan Kementerian Agama tidak kunjung membayarkan THR dan hak-hak pekerja sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada kesungguhan dari Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta dan Kementerian Agama untuk segera menyelesaikan permasalahan hak-hak normatif ketenagakerjaan kepada para pekerja, ungkap Mirah Sumirat. Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta berencana melakukan aksi unjuk rasa selama 3 hari, pada tanggal 6 sampai 8 Juni 2023. Lokasi aksi akan dilakukan di lingkungan Rumah Sakit Haji Jakarta. Ketua Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta, Indi Irawan, menyatakan bahwa aksi unjuk rasa terpaksa dilakukan, karena para pekerja merasa sangat kecewa, sudah cukup lama hak-hak normatifnya tidak dipenuhi oleh manajemen Rumah Sakit Haji Jakarta. Padahal selama bertahun-tahun karyawan Rumah Sakit Haji Jakarta telah memberikan kontribusi maksimal bagi keberlanjutan Rumah Sakit Haji Jakarta, termasuk dalam melayani masyarakat. Kami hanya menuntut hak kami, tidak menuntut lebih, tegas Indi Irawan. Indi Irawan mengungkapkan, ada 8 \"Jeritan Karyawan\" Rumah Sakit Haji Jakarta: 1. Tolak Pembayaran Gaji 50% dari Gaji Pokok, dan Bayarkan Gaji 100% Upah (Take Home Pay). 2. Bayarkan Gaji Karyawan secara penuh tanpa dicicil. 3. Tolak Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Tahun 2023 yang hanya 25% dari Gaji Pokok dan Bayarkan THR Tahun 2023 sebesar 100% Upah (Take Home Pay). 4. Bayarkan Iuran BPJS Ketenagakerjaan  Karyawan Rumah Sakit Haji Jakarta yang tertunggak sejak bulan Juni 2020. 5. Mendesak Menteri Agama selaku pemilik 93% PT Rumah Sakit Haji Jakarta dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku Pengelola Rumah Sakit Haji Jakarta, untuk mempercepat proses likuidasi PT Rumah Sakit Haji Jakarta. Mengingat sejak tahun 2017 sampai saat ini proses Likuidasi PT Rumah Sakit Haji Jakarta tidak kunjung selesai. 6. Bayarkan Kekurangan Gaji 175 Karyawan yang upahnya masih di bawah Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta. 7. Bayarkan segera Uang Pesangon/Uang Pisah kepada Karyawan yang telah pensiun, meninggal dunia dan mengundurkan diri. Karena sampai saat ini PT Rumah Sakit Haji Jakarta belum membayarkan hak-hak karyawan yang telah meninggal dunia, pensiun maupun mengundurkan diri. 8. Mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera  menyelesaikan kemelut permasalahan yang terjadi di Rumah Sakit Haji Jakarta, karena keberadaan Rumah Sakit Haji Jakarta sangat penting dan merupakan Monumen Syuhada Mina. Indi Irawan menyatakan, jika 8 \"Jeritan Karyawan\" Rumah Sakit Haji Jakarta tidak dipenuhi, maka Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta akan melaksanakan Aksi Mogok Kerja. Mirah Sumirat pun menegaskan bahwa ASPEK Indonesia akan mendukung dan membersamai Pengurus dan Anggota Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta dalam memperjuangkan hak-hak normatifnya, termasuk dalam aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta. (sof).

Ada Pentas Umbar Aurat Berkedok Pembangunan Masjid

Malang, FNN – Gerakan Masyarakat Ahlussunnah Waljamaah (GEMASS) merasa resah akan adanya penggalangan dana untuk pentas maksiat atas nama pembangunan Masjid Al Khoirot di Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Kami merasa resah dan dilecehkan dengan adanya kegiatan tersebut,” kata Abdullah salah satu pengurus GEMASS kepada redaksi FNN, Kamis (08/06/2023) melalui sambungan telefon. Abdullah menceritakan awal mula masjid dijadikan tameng untuk menggalang dana atas nama pembangunan masjid tersebut oleh anak-anal muda yang  menamakan dirinya kelompok Sound System atau Checek Sound. Pihak masjid Al Khoirot kata Abdullah awalnya ditawarkan penggalangan dana oleh penyelanggara acara tersebut. Setelah disetujui, penyelenggara kemudian membuat poster dan memviralkannya melalui berbagai akun media sosial. Tidak hanya itu, panitia juga memasang baliho besar di berbagai titik strategis di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kecemasan masyarakat muncul setelah informasi tersebut menyebar ke berbagai wilayah, yang kemudian memunculkan beragam respons. Di dalam poster tersebut terpampang  gambar pembangunan masjid Al Khoirot dan di bawahnya ada foto-foto perempuan seronok sebagai pengisis acara bertajuk Sound System atau Check Sound. Acara seperti ini sudah menjadi kebiasaan di wilayah Malang. Menurut Abdullah acara pentas Sound System adalah acara adu keras antar-peserta dengan menampilkan nyanyian dangdut plus artis-artis lokal. Saking kerasnya sound yang ditampilkan, berakibat buruk terhadap lingkungan, bahkan hingga menelan korban jiwa, khususnya mereka yang punya penyakit jantung, bayi, dan balita. Abdullah menegaskan acara tersebut akan berlangsung 2 hari (Jumat-Sabtu, 09 -10 Juni 2023) di sepanjang jalan Desa Ardimulyo menuju lapangan desa. Dalam rencana acara tersebut sebagaimana termuat dalam poster dan baliho juga akan mengundang Pargoy dan DJ yang dapat merusak nilai-nilai Islam. Menurut Abdullah beberpa ormas Islam telah melakukan penolakan dan membuat pernyataan tertulis kepada pihak Kecamatan, Koramil, dan Polsek setempat namun tak ada respons. “Pargoy adalah singkatan dari Partai Goyang, sebuah komunitas anak muda yang punya hobi aneh dan sering menimbulkan keonaran. Kami sudah menolaknya, tapi belum ada respons positif,” kata Abdullah. GEMASS merasa ada kejanggalan dari pelaksanaan kegiatan ini. Kejanggalan pertama kata Abdullah adalah pihak DKM Masjid yang mengizinkan penggalangan dana melalui cara-cara yang tidak islami dan cenderung mengumbar maksiat. Kejanggalan kedua adalah surat izin yang dikeluarkan oleh desa setempat (Desa Ardimulyo), ternyata ditandatangani dan disetempel oleh Kepala Desa, yang kini menderita penyakit permanen, namun tanda tangan yang tertera betul-betul tanda tangan kades tersebut. Saat ini, kata Abdullah, pihak penolak (ormas, tokoh masyarakat, komunitas pemuda) menunggu klarifikasi permohonan maaf dari penyelenggara acara tersebut, namun hingga malam ini tidak ada informasi pembatalan dan permintaan maaf dari penyelenggara. GEMASS kata Abdullah mempertanyakan ormas di Kabupaten Malang yang tidak merespons keresahan umat Islam, antara lain MUI Kabupaten Malang, NU, dan Muhammadiyah. Tak hanya itu GEMASS juga menyesalkan pihak Polsek dan Kecamatan Singosari serta Desa Ardimulyo yang terkesan membiarkan kegiatan pelecehan terhadap Islam ini berlangsung.  “Jika acara tetap dilakukan, saya khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (ida)

Tangan-Tangan Kotor Bollywood Menyiapkan Tungku dan Api Islamofobia

Film India yang baru-baru ini dirilis, The Kerala Story, makin membuka borok bahwa tangan-tangan kotor Bollywood telah menyiapkan tungku dan api bagi memanasnya islamofobia di dunia.  Oleh Dimas Huda -Jurnalis Senior Film bertajuk The Kerala Story sungguh keterlaluan. Selain menuai kritik karena ketidaktepatan faktualnya dan penggambaran yang salah tentang Muslim, film ini menyiapkan peluru bagi para pembenci Islam. Alur ceritanya mengikuti tiga mahasiswa keperawatan dari negara bagian Kerala di India selatan, yang diculik dan dicuci otak oleh kelompok teroris Daesh, hanya untuk dipaksa masuk Islam. Mereka akhirnya mendarat di Afghanistan.  Film ini mendalami topik kontroversial “Love Jihad” – sebuah teori konspirasi Hindutva tentang wanita non-Muslim yang dibujuk untuk dinikahi dengan tujuan mengubah mereka menjadi Islam – dan menurut para ahli, mendorong narasi palsu yang dimiliki ribuan wanita dari Kerala telah masuk Islam dan direkrut ke dalam kelompok teroris Daesh.  Aktor utama Adah Sharma yang berperan sebagai gadis lugu bernama Shalini Unnikrishnan, yang setelah masuk Islam bernama Fatima Ba, dalam trailer viral terlihat berdiri di daerah pegunungan dan dengan terisak mengklaim bahwa ini bukan hanya ceritanya.  Dia mengklaim bahwa wanita Hindu masuk Islam dan sejauh ini 32.000 gadis telah diubah dan dimakamkan di kuburan Suriah dan Yaman. Hampir setahun setelah rilis film kontroversial The Kashmir Files, film Hindi beranggaran rendah baru ini, yang disutradarai oleh Sudipto Sen, mengklaim didasarkan pada insiden kehidupan nyata tetapi sebenarnya tidak.  Anuj Kumar dari surat kabar The Hindu dalam ulasannya menulis bahwa karya propaganda dalam Kisah Kerela “dirusak oleh setengah kebenaran dan pandangan eksploitatif secara emosional”. Film ini meminjam pemahamannya tentang Islam, dll dari \"grup WhatsApp yang penuh kebencian” yang berusaha mengubah penonton menjadi penyebar kebencian dengan menjajakan \"setengah kebenaran\".  Dalam sebuah wawancara dengan situs Press TV, komentator dan analis politik Asad Rizvi mengatakan film propaganda semacam itu dibuat untuk mengalihkan penonton dari persoalan yang sebenarnya.  “Peran paling penting dari film propaganda, apakah itu Kashmir Files atau The Kerala Story, adalah untuk mengalihkan pikiran publik dari masalah nyata yang sedang dihadapi negara, seperti melonjaknya pengangguran dan kesulitan ekonomi,” kata Rizvi.  “Media lokal memainkan peran besar dalam mempromosikan film semacam itu dan mengubah wacana politik. Saat The Kerala Story dirilis, alih-alih memperdebatkan ekonomi atau masalah kritis lainnya, media memilih untuk berbicara tentang film propaganda yang baru dirilis.” Dalam beberapa minggu terakhir, sejak film kontroversial itu dirilis pada 5 Mei, ada getaran baru di kalangan politik dan intelektual India, karena film tersebut mendapat dukungan kuat dari Sangh Parivar, (keluarga Rashtriya Swayamsevak Sangh) dan payung istilah yang digunakan untuk menunjukkan kumpulan organisasi Hindu ekstremis, sementara para kritikus dan aktivis hak-hak minoritas mengecamnya. Pada hari film tersebut dirilis, saat melakukan unjuk rasa untuk pemilihan negara bagian di mana partainya kalah dari Kongres di negara bagian Karnataka, India selatan, Perdana Menteri Narendra Modi secara terbuka mempromosikan film tersebut dalam sebuah pidato, dan mendesak orang-orang untuk pergi dan menonton \"kebenaran yang menyakitkan\". “Film Kerala Story didasarkan pada konspirasi teror. Itu menunjukkan kebenaran buruk terorisme dan mengungkap rancangan teroris,” kata Modi saat berpidato di depan massa di sebuah rapat umum di Ballari, Karnataka. Setelah Modi secara terbuka mempromosikan film tersebut, beberapa politisi lain dari Partai Bharatiya Janta (BJP) yang berkuasa, yang merupakan sayap politik Sangh Parivar, bersama dengan simpatisan Sangh keluar untuk melakukan hal yang sama, yang dikritik habis-habisan oleh para aktivis Muslim dan politisi. Kisah Kebencian Bollywood Sejak pemerintahan Modi yang dipimpin BJP berkuasa pada tahun 2014, industri film Bollywood di India – yang memproduksi sekitar 1000 film setiap tahun, hampir dua kali lipat produksi Hollywood – telah mengalami perubahan drastis, terutama dalam hal penggambaran Muslim yang terdistorsi di film. Saurabh Kumar Shahi, seorang jurnalis dan analis, percaya bahwa tren ini sedang populer bahkan sebelum BJP Nasionalis Hindu berkuasa, tetapi telah matang dalam struktur aslinya dalam sembilan tahun terakhir, sejak 2014. “India telah menggunakan media, baik televisi maupun bioskop untuk menyerang umat Islam secara umum dan ini sudah berlangsung lama,” katanya. Film yang dibuat pada tahun-tahun ini, termasuk The Kashmir Files (2022) Padmaavat (2018), Lipstick Under My Burkha (2016), Tanhaji (2020) dan baru-baru ini The Kerala Story, telah menggambarkan Muslim dan Islam sebagai antagonis yang biadab, menindas, kasar, tidak beradab. Kritikus mengatakan film-film ini melayani tujuan propaganda dengan menonjolkan protagonis utama film dan memanipulasi pemahaman penonton tentang sejarah untuk mendorong agenda politik mayoritas partai yang berkuasa. Film blockbuster kontroversial tahun lalu, The Kashmir Files, adalah penggambaran yang sangat dilebih-lebihkan dan sangat menghasut tentang pembunuhan penduduk asli Kashmiri Pandits pada 1990-an. Film itu menyalahkan Muslim Kashmir untuk itu, sementara mereka sebenarnya melindungi minoritas Hindu. “Masyarakat Hindutva yang tercipta ini sarat dengan inferiority complex, terutama terhadap umat Islam karena mereka menganggap umat Islam telah menguasai mereka selama berabad-abad,” kata Shahi. Rizvi mengatakan bahwa kursi di badan sensor film negara diduduki oleh pejabat pemerintah, yang paling setia kepada penguasa dan ideologi yang dipromosikannya. \"Badan sensor lebih suka berpaling dari memeriksa angka yang tepat, dan mengabaikan konsekuensi film tersebut terhadap masyarakat,\" katanya kepada situs web Press TV. “Sebelum aturan BJP, film semacam itu tidak dibuat, dan badan sensor film juga tidak mengizinkan film yang dibebankan secara komunal untuk diputar.” Pembuat film sinema paralel India yang legendaris, Satyajit Ray, percaya bahwa penonton India “cukup terbelakang”, karena ia merasa bahwa film-film yang ia buat bersifat esoteris di antara penonton India. Suatu kali, saat membela salah satu filmnya yang menargetkan dogmatisme agama, di mana dia dikritik karena tidak beragama Hindu dan membuat film melawan Hinduisme, dia membalas kritiknya. “Ini terjadi di India sepanjang waktu. Kami memiliki penonton yang cukup terbelakang di sini, terlepas dari gerakan masyarakat film dan semua itu, jika Anda mempertimbangkan penonton pada umumnya, itu adalah penonton terbelakang,” kata Ray dalam sebuah wawancara tahun 1989. \"Penonton yang tidak canggih, lebih sering menonton sinema komersial Hindi. Anda membuat jenis film (yang Anda inginkan) dan saya membuat jenis film yang ingin saya buat.\" Slogan Anti-Muslim Dalam banyak video media sosial yang beredar online, orang-orang yang menonton The Kerala Story terlihat meneriakkan slogan-slogan anti-Muslim yang menunjukkan tingkat indoktrinasi. Shahi menunjuk pada “kehancuran tingkat generasi” yang terjadi di India melalui media film kebencian, dan bagaimana hal itu menormalkan permusuhan anti-Muslim. “Film-film ini telah merusak dua generasi India. Jenis kebencian, jenis kejahatan, dan jenis panas yang mendalam dari dua generasi: orang yang lahir di tahun 80-an dan 90-an, dan sekarang yang ketiga tahun 2000-\'10,” katanya. Film-film ini memberikan dampak yang sangat merugikan masyarakat, karena memperlebar kesenjangan antara garis titik komunal, menciptakan suasana kebencian, dan secara langsung menyerang masyarakat India, sekularisme, budaya, dan tatanan sosial. Film propaganda dibuat dengan sangat hati-hati adegan demi adegan, dengan maksud agar siapa pun yang menonton akan mengikuti pihak penyebar untuk akhirnya melakukan sesuatu agar gagasan tersebut diterima secara luas, akhirnya menjadi karakter film itu sendiri. Tentang bagaimana film propaganda menyerang pikiran, Devika Kapoor, seorang psikolog konseling yang berbasis di Mumbai dalam sebuah wawancara dengan VICE menjelaskan bagaimana hal-hal masuk ke dalam pikiran manusia. “[Pikiran] manusia memiliki cara untuk menyederhanakan ide-ide rumit menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu rumit. Di sinilah pemikiran hitam-putih masuk,” kata Kapoor. “Kami ingin memasukkan ide ke dalam kotak. Lebih mudah menyalahkan orang lain dan percaya bahwa ada \"kebaikan murni\" dan \"kejahatan murni\", karena itu [mengurangi] beban kognitif di pikiran kita. Propaganda mempertimbangkan kecenderungan ini,” dia menambahkan. Kisah Kerala saat ini diputar di bioskop di seluruh India dan juga di AS dan Inggris.

Pidato Obral IKN di Singapura, Jokowi Sudah Kehilangan Sense of Reality

Jakarta, FNN - Dalam acara Ecosperity Week 2023 yang digelar di Singapura pada Rabu (7/6/23), Presiden Joko Widodo bertemu para calon investor IKN. Dalam pidatonya di hadapan para calon investor, Jokowi mengajak para investor Singapura untuk segera menanamkan modalnya untuk pengembangan IKN. Presiden juga menekankan bahwa Nusantara merupakan tempat yang nyaman, baik untuk berbisnis maupun sebagai tempat tinggal? Menanggapi pidato Presiden Jokowi di Singapura tersebut, Rocky Gerung terheran-heran. Menurut Rocky, Jokowi menjual rumah yang hanya ada di laptopnya, karena itu yang dipamerkan. Ini semisal dengan orang Singapura disuruh pindah ke tempat yang dia tidak tahu, antah berantah, dan tidak tahu apa sebetulnya yang dijual di situ. “Tapi, dilihat dari sisi kemasan kita sebagai bangsa, kita malu sebetulnya karena sepertinya Pak Jokowi sudah kehilangan sense of logic, sense of reality, dan panik ke sana kemari dagangin sesuatu. Jadi, dia enggak bisa lagi membedakan mana yang imajiner mana yang riil,” kata Rocky Gerung di Kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (8/6/23). Dan lebih berbahaya lagi, lanjut Rocky, orang-orang di sekitar Jokowi tidak bisa menegur  atau memberi tahu kalau cara demikian tidak beres. Mungkin seluruh rakyat Singapura menertawakan dan mengatakan kalau menjual Batam pasti akan kita beli, tapi kalau menjual Kalimantan mau ngapain di situ. “Ini mau cari sensasi, tapi sekaligus ini bukan sekadar jual murah, tapi jual dungu. Kan cara menjual boleh saja dipamerkan, tapi cara menjualnya itu kan yang saya mau sebut dengan istilah baru yaitu menjual kedunguan sebetulnya. Jadi memalukan betul,” ungkap Rocky. Dalam diskusi bersama Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu Rocky juga mengatakan bahwa IKN adalah mainan Jokowi yang sejak awal dia banggakan dan mungkin mau dijaminkan pada cawapresnya atau presiden. Padahal, tidak ada orang yang merasa bahwa itu layak untuk diteruskan. “Semua hal yang disebut mercusuar Pak Jokowi itu sudah batal,” ujar Rocky.   Yang juga membuat heran adalah yang menyusun pidato tersebut. Waktu pidato, Jokowi melakukannya dengan cara membaca. Itu artinya, ada yang menyiapkan pidato tersebut. Apakah pidato tersebut langsung lolos begitu saja tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain. Jika kondisinya seperti ini kasihan presiden, mustinya ada tim pembanding untuk memeriksa agar bisa sampai lolos. Menurut Rocky, ada dua dokumen yang akan diolok-olok dunia, yaitu soal dokumen proposal perdamaian yang bahkan Jokowi mau minta Prabowo menjelaskan, dan soal pidato IKN ini yang menurutnya lebih memalukan. “Ini lebih memalukan lagi. Ini jual IKN pada masyarakat  Singapura yang mereka tahu bahwa itu nggak ada barangnya di situ. Kan itu masih sarang ulat, sarang semut sebetulnya, walaupun sudah ada infrastruktur dasar,” kata Rocky. Pada akhirnya, menurut Rocky, mungkin Jokowi akan bilang bahwa yang dia tandatangani atau yang dia baca bukan yang dia mengerti. Jadi soal semacam ini yang membuat  profil kita di dunia internasional makin lama makin merosot.  (ida)

Jujur Bermaksiat Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo mengaku telah berbuat maksiat: gemar menonton blue film. Sebagai seorang muslim harusnya dia tahu, bahwa Allah Taala tidak akan mengampuni dosa seperti itu.  Oleh Dimas Huda - Jurnalis Senior Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, adalah seorang muslim. Nggak percaya? Lihat saja agama yang tercantum di KTP-nya. Dia terkadang juga kedapatan salat id pada hari raya apa itu Idulfitri maupun Idualadha. Maknanya, Ganjar patut tahu apa yang boleh dan apa yang dilarang dalam Islam. Belakangan ini, pernyataan Ganjar kembali mengapung ke mata publik tentang \"kejujurannya\" dalam berbuat dosa. Dia mengakui gemar menonton film porno.  Pernyataan Ganjar tersebut dilontarkan saat bebincang dengan Deddy Corbuzier saat acara Close The Door. Ganjar tanpa merasa berdosa mengungkapkan bahwa dirinya gemar menonton video porno.  \"Saya orang sehat kok, kecuali saya enggak sehat. Kadang-kadang sebagai orang dewasa kan perlu. Coba salahnya di mana?\" katanya. \"Salah saya di mana kalau saya nonton gambar porno, film porno. Wong saya suka kok,\" tambahnya.  KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa dipanggil Gus Baha pada satu ceramahnya yang banyak beredar di kanal YouTube pernah menyitir sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW bersabda:  \"Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa. Seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut.\" (HR Bukhari dan dan Muslim). Mengomentari hadis ini, Gus Baha mengatakan: \"Saya tidak bisa membayangkan jika setiap ahli maksiat jujur menceritakan kemaksiatan yang pernah dilakukan, maka itu sangat berbahaya. Bayangkan, jika anak dan cucunya mendengar cerita maksiat itu, maka setiap kali si anak atau cucunya mau berzina, maka dia bilang: halah, mbah juga dulu begitu,\" ujar Gus Baha dalam sebuah ceramahnya yang bisa diakses di Narukan TV dalam kanal YouTube. Ganjar Pranowo bukan hanya seorang ayah bagi putra putrinya. Dia juga ayah bagi rakyat Jawa Tengah. Betapa dahsyatnya pengaruh \"kejujuran\" Ganjar dalam maksiat itu.  Salah seorang warganet menulis komentar yang boleh jadi bermaksud membela Ganjar Pranowo. Dia menulis begini: \"Lebih baik mana, pelacur yang mengaku pelacur dibandingkan pelacur yang sok alim. Munafik!\" Gus Baha mengatakan dalam hal maksiat memang dilarang jujur. \"Sebaiknya tidak usah cerita tapi juga jangan belagak sok suci,\" katanya. Menurut Gus Baha, jika jujur dalam berbuat dosa, boleh diceritakan, nanti bisa menjadi syariat. Syaikh Shalih al-Utsaimin dalam kitab Syarh Riyadh ash-Shalihin juga menjelaskan tentang hadis tadi. \"Setiap umat muslim akan Allah ampuni dosa-dosanya,\" katanya.  Namun hal ini tidak berlaku bagi orang yang telah menyingkap apa yang telah Allah tutupi dari perbuatan maksiatnya. \"Seakan-akan, mereka itu menceritakan perbuatan maksiatnya karena bangga dan meremehkan dosa yang telah dia lakukan itu. Mereka ini tidak bisa merasakan nikmatnya ampunan Allah yang Dia berikan kepada para hamba-Nya,\" tambah Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilaly dalam kitab Bahjatun Nadzirin. Celaan yang secara langsung Rasulullah SAW sampaikan kepada para pelaku mujaharah terdapat dalam hadis di atas. Sedangkan secara makna, telah banyak Rasulullah SAW isyaratkan dalam hadis-hadis yang lain. Celaan terhadap para pelaku mujaharah atau orang yang berbuat maksiat lalu menceritakannya kepada khalayak, juga disebut dalam Al-Quran. “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS An Nur: 19) Ibnu hajar dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa barang siapa yang berkeinginan untuk menampakkan kemaksiatan dan menceritakan perbuatan maksiat tersebut, maka dia telah menyebabkan Rabb-nya marah kepadanya sehingga Dia tidak menutupi aibnya tersebut. Dan barang siapa yang berkeinginan untuk menutupi perbuatan maksiatnya tersebut karena malu terhadap Rabb-nya dan manusia, maka Allah Ta’ala akan memberikan penutup yang akan menutupi aibnya itu. Bahaya dari terang-terangan berbuat dosa sama maknanya dengan mengharamkan bagi dirinya sendiri mendapat ampunan Allah Ta’ala. Menceritakan perbuatan maksiat kepada khalayak umum bisa juga menyebabkan pelakunya melakukan kemaksiatannya secara terus menerus. Hal ini juga menyebabkan manusia ikut mengamalkan perbuatan maksiat tersebut, sehingga dia akan mendapatkan dosa dari dosa-dosa para pengikutnya tersebut tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka. Karena penunjuk kepada keburukan seperti pelaku keburukan itu sendiri. Terang-terangan dalam kemaksiatan adalah dosa tersendiri selain dari dosa maksiat itu sendiri, karena dia telah meremehkan kebesaran Allah azza wa jalla. Terang-terangan dalam kemaksiatan menyebabkan tersebarnya kemungkaran di antara kaum muslimin. Barangsiapa yang Allah tutupi aibnya di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat dan tidak akan memperlihatkannya di hadapan manusia yang lain. Dan ini termasuk dari luasnya rahmat Allah Ta’ala untuk para hamba-Nya. Hukum Menonton Film Porno Selanjutnya, bisa saja Ganjar Pranowo membuka-buka kitab fikih. Apakah betul, menonton film porno itu berdosa? Benarkah kegiatan itu termasuk maksiat?  Anggota Komisi Fatwa Lembaga Fatwa Mesir Dar Al Ifta, Syekh Dr Amr Al Wardani, menegaskan bahwa menonton film porno tidak diperbolehkan dalam hukum Islam. Di sisi lain, para ulama sepakat mengharamkan menonton film yang mengeksploitasi seksualitas. Para ulama mengharamkan menyaksikan film porno didasari alasan berikut: Pertama, film yang ditonton adalah perzinaan, yakni dilakukan oleh orang-orang yang tidak terikat hubungan pernikahan. Membeli dan menonton film itu seperti adalah bentuk keridaan terhadap kemungkaran dan pembiaran terhadap tersebarnya perzinaan. Sedangkan Allah berfirman: \"Sungguh orang-orang yang menyukai tersebarnya perzinaan di kalangan orang-orang yang beriman akan mendapatkan azab yang pedih di dunia dan akhirat.\" (QS An-Nur/24: 19) Bahkan, seluruh yang berhubungan dengan film ini dari proses produksi, pengedaran, lalu menontonnya adalah perkara haram semuanya. Kedua, menyaksikan tontonan porno itu sendiri juga merupakan zina, yakni zina mata, karena memandang aurat, bahkan aurat besar. Rasulullah bersabda: \"Sungguh Allah telah menakdirkan untuk anak Adam bagiannya dari zina, ia tidak bisa lepas dari takdir yang tertulis untuknya. Zina mata adalah pandangan, zina lidah adalah percakapan (seputar zina, porno dll), jiwa berangan-angan dan menggelora, sedangkan kemaluan melakukan angan-angan itu atau meninggalkannya.\" [HR Bukhari nomor 6243 dan Muslim: 2657)  Hal yang dimaksud zina pandangan adalah memandang kepada yang diharamkan, termasuk aurat dan gambar/video porno.  Lalu yang dimaksud dengan keburukan (khabats) dalam hadits ini adalah zina dan perbuatan yang mengarah kepada zina. Semua bentuk maksiat juga bisa dikiaskan dengannya. Ketiga, menonton gambar tak senonoh berupa video porno akan meninggalkan bayangan yang tidak halal untuk dibayangkan, dan bisa menjadi pintu masuknya setan di masa mendatang. Jika ganjar sudah tahu tentang hukum menonton film porno dan dengan bangga jujur dalam kemasiatan tentu tidak akan lagi bertanya: \"Salah saya di mana kalau saya nonton gambar porno, film porno. Wong saya suka kok!\"  Kini, rakyat jadi tahu kualitas sang bakal calon presiden yang digadang-gadang PDI Perjuangan itu.