ALL CATEGORY

PDIP, Sepakbola dan Robohnya Polarisasi

Oleh Farid Gaban - Pemerhati Sosial Politik  Yang mengejutkan dan menarik dalam kasus Sepakbola Israel adalah sikap PDIP, khususnya dua gubernur berpengaruh: Ganjar Pranowo dan Wayan Koster. PDIP mungkin punya motif lain di luar isu Palestina-Israel, termasuk misalnya mau mengganjal Erick Thohir yg dinilai sudah kelewatan memanfaatkan posisinya sebagai menteri Jokowi untuk kampanye ke mana-mana. Jabatan rangkap Erick antara Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI juga menunjukkan dia haus jabatan; suatu hal yang tak cuma bikin iri, tapi sebenarnya potensial mendapat sanksi dari FIFA. Pada 2015, FIFA pernah memberi sanksi kepada timnas Indonesia karena campur tangan pemerintah ke dalam PSSI.  Pemerintahan Jokowi kali ini tidak cuma campur tangan. Tapi, bahkan masuk secara telanjang ke dalamnya: membolehkan menteri kabinet merangkap Ketua PSSI. (Tapi, saya sendiri ragu kemungkinan PDIP bisa segila itu \"membakar rumah\" untuk menghukum Erick). Bagaimanapun, sikap PDIP ini menurutku punya aspek positif: soal Palestina tidak lagi dipandang cuma sebagai urusan ormas/partai Islamis. Membela Palestina di hadapan Israel memang isu kemanusiaan universal. Bukan cuma urusan orang Islam atau Arab. Namun, yang lebih penting, sikap PDIP ini menghancurkan stereotipe polarisasi kadrun vs cebong yang selama ini sangat dominan. Polarisasi dekaden itu sebagian besar sengaja diciptakan ketimbang real dan aktual. Kelompok Islamis (kadrun) dan nasionalis (cebong) kini makin menyadari bahwa mereka sebenarnya punya masalah sama yang layak diperjuangkan secara bersama-sama. Tidak cuma urusan Israel. Mereka punya masalah bersama yang mendesak: menguatnya oligarki, meluasnya korupsi/kolusi, ketimpangan dan ketidakadilan, serta ancaman kerusakan alam. Mereka juga diharapkan punya kepedulian sama sama terhadap korban Tragedi Kanjuruhan: 135 orang meninggal di situ, beragam agama dan suku, dan keluarga mereka masih menanti keadilan.*)

Perang Suci Mahfud MD

Oleh: Radhar Tribaskoro - Presidium KAMI Muhammad Mahfud MD (MMD) tidak ingin Indonesia hancur. Ia memang bikin perang sucinya sendiri. Ia ingin menyelamatkan Jokowi dan Sri Mulyani, tetapi lebih dari itu ia ingin menyelamatkan Indonesia. Cara MMD adalah bongkar semua! Ungkap dan jangan tutupi.  Cara ini tentu bikin gerah tikus2 got yang sudah nyaman di sana. Otomatis Raja Tikus memainkan boneka-bonekanya. Tetapi orang tidak tahu. MMD sudah nekat. Dia tidak ingin reputasinya ambruk karena membiarkan negara ambruk akibat korupsi mahatrilyun. MMD telah bertekad, pada  setahun terakhir masa jabatan akan ia jadikan arena perang melawan tikus-tikus got! Bagi MMD, ini adalah soal hidup atau mati. Do or die. Lo jual, guwa beli! Semangat seperti ini yang kita butuhkan. Dukung Mahfud MD! (*)

Wahyu Keperabon Kesultanan Yogyakarta Akan Sirna Paska Sri Sultan HB X

Oleh :Dr. Rahman Sabon Nama - Analis Politik/Ketua Umum PDKN Saya mengapresiasi cerita sukses Presiden Joko Widodo di lingkungan  Keraton Yogyakarta dengan Ustad Tahsan, seorang ulama penasehat spritual keagamaan di lingkungan Kraton Ngayogyakarta. Rangkaian pembangunan era pemerintahan Joko Widodo rupanya memberi warna dan makna tersendiri bagi keluarga Keraton Yogyakarta, sehingga mereka sampai pada suatu kesimpulan yang diyakini sebagai kesuksesan pembangunan. Hal itu disampaikan oleh Yang Mulia  Prabukusuma Hamengku Bawono mencermati situasi pergantian kepemimpinan  nasional menjelang berakhirnya pemerintahan Jokowi pada 2024. Secara garis besar cerita kesuksesan Presiden Jokowi di lingkungan keraton Jogjakarta itu disampaikan oleh Ustad Tahsan pada saya (Dr.Rahman Sabon Nama) yang juga adalah  Ketua umum Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN) untuk mendapatkan apresiasi darinya selaku ketua dari partai politik yang mewadahi kepentingan politik para raja dan sultan Kerajaan Nusantara itu. Saya mengapresiasi dengan perasaan miris setelah membaca pendapat keluarga Keraton  YM Kanjeng Prabukusumo Hamengku Bawono. Pada Rabu (28/3-2023) dari Kota Kediri bekas Kerajaan Prabu Erlangga  itu, saya coba memberikan pencerahan untuk keluarga keraton Yogyakarta terkhusus YM Kanjeng Pangeran Prabukusuma Hamengku Bawono calon Sri Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat. Saya katakan bahwa jauh hari sebelumnya saya pernah berkomunikasi dengan YM Prabukusuma terkait Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN)  lewat telepon selular. Yang Mulia mengatakan ceritra sukses dalam membangun berbagai bidang kehidupan bangsa dan negara terkait sukses Jokowi dalam pembelian  PT.Freeport dan Kilang minyak Sefron serta pembangunan kereta api MRT. Bayangkan saja, dia Prabukusuma bilang PT Freeport yang mengeruk keuntungan puluhan tahun dari tambang emas dan tembaga yang digali dari perut bumi  Tanah Papua dan perusahan Kilang Migas PT Chevron yang menyedot Sumber kekayaan Migas dari perut bumi Indonesia itu merupakan prestasi gemilang dibeli di era pemerintahan Presiden  Joko Widodo sebagai suatu keberhasilan pembangunan yang gemilang. Bagaimana  mungkin seorang dengan predikat  calon Sultan kok  tidak mengetahui, dua perusahaan asing Amerika dan Inggris itu sudah  habis masa kontraknya. Dan harus dikembalikan pada negara Republik Indonesia untuk dikelola oleh negara untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia, alias tidak perlu dibeli oleh pemerintahan Jokowi lewat  penyertaan modal atau pembelian saham. Jadi kalo dibeli oleh pemerintah  itu namanya goblok. Ketika kasus Papa minta Saham Frèeport mencuat  dengan menyeret nama Ketua DPR/Ketum Golkar Setya Novanto  dan Luhut Binsar Panjaitan  LBP (era MenESDM Sudirman Said), ketika itu saya minta Presiden Joko Widodo agar urungkan niat untuk tidak ikut dalam penyertaan modal, karena sahan Freeport sedang anjlok di pasar bursa Amerika. Kontrak Karya  Freeport akan habis dua tahun lagi dikembalikan pada negara jadi tidak perlu menyertakan modal. Saya menduga ada kepentingan ekonomi dan bisnis oknum pejabat di lingkungan dekat presiden yang merangkap sebagai Pempeng dengan kelompoknya. Kenapa  harus ada penyertaan modal/ sahamnya harus dibeli pemetintah? Hemat saya kasus ini  harus  diselidiki pemerintahan baru hasil Pemilu 2024 nanti,  paska era pemerintahan Joko Widodo. Masa...sih calon Sultan Ngayogyakarta itu juga bilang, pembangunan MRT dan Kereta cepat Jakarta Bandung  itu bagus dan sukses. Saya memberi nasehat, agar beliau Prabukusuma harus bisa melihat dunia di luar  tembok Karaton sehingga dia punya pengetahuan. Dia tidak tahu bahwa MRT dan KA cepat  itu dibangun dari hasil ngutang dengan China dan rugi berat sehingga terancam bisa dijual ke negeri  China yang ngasih utang ke PT. Kereta Api Indonesia (KAI).  Dan lucunya diapun memuji-muji juga , padahal BUMN Kereta Api itu terlilit utang triliunan rupiah. Dia  bilang, Jokowi kaya raya sebelum menjadi Presiden, saya ketawa dan mengatakan kaya dari mana pak Jokowi, dari tukang bikin meuble? Mana ada bisnis meuble yang kaya. Untuk menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI dibiayai oleh Prabowo Subianto, makanya tidak salah apabila Jokowi mensuport penuh dengan seluruh kekuatannya untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 karena Jokowi  telah  berhutang moral dengan Prabowo. Tukang meuble pribumi Betawi di sepanjang jalan Pondok Pinang Jakarta Selatan hingga saat ini  tidak bisa mendongkrak kehidupan mereka menjadi orang kaya raya. Parah benar  cara pandang Calon Sultan dari Ngayogyakarta itu ,apakah ini sebagai pertanda wahyu keprabon Kesultan Yogyakarta akan sirna setelah HB X? .Dia perlu tau ketika Keistimewaan Jogyakarta dipermasalahkan  Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan  ketika pemerintahan beralih ke Joko Widodo  pemerintah menjadi ragu mengesahkan  UU Keistimewaan Yogja dipending oleh Mendagri Cahyo Kumolo, justru saya salah satu orang yang mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mengesahkan UU Keistimewaan Yojakarta ketika Sultan HB X mengancam melakukan Referendum dan dapat dichek rekam jejak digital saya terkait itu. (*)

Ada 10 Tersangka Kasus Korupsi Tukin di KemenESDM

Jakarta, FNN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut ada 10 tersangka dalam penyidikan kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) pegawai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun anggaran 2020-2022.\"Jumlahnya mungkin 10 ya,\" kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur di Jakarta, Kamis.Penyidik KPK juga telah melakukan penggeledahan di rumah para tersangka tersebut dalam rangka pengumpulan alat bukti.Asep kemudian mengungkapkan modus korupsi dalam kasus ini adalah dengan sengaja salah memasukkan angka tukin yang akan ditransfer.\"Mereka baginya ke tunjangan kinerja seperti \'typo\'. Misalkan kalau tunjangan kinerja Rp5 juta, nah dikasih menjadi Rp50 juta. Kalau ketahuan (dia bilang) \'typo\' nih, padahal uangnya sudah masuk Rp50 juta,\" ujarnya.Dia juga mengungkapkan penyidik KPK saat ini menggunakan metode \'follow the money\' atau menelusuri ke mana uang yang diduga hasil korupsi tersebut mengalir.\"Kita metodenya \'follow the money\', uangnya kita susuri di mana,\" kata Asep.Dalam penyidikan kasus tersebut KPK telah menggeledah sejumlah lokasi antara lain kantor Ditjen Minerba di Tebet Jakarta Selatan, Kantor Kementerian ESDM di Jalan Medan Merdeka Selatan, rumah tersangka di Depok dan Apartemen Pakubuwono di Jakarta Pusat.Dalam penggeledahan di Apartemen Pakubuwono, penyidik KPK menemukan uang tunai sejumlah Rp1,3 miliar.Terkait temuan itu, Asep mengatakan penyidik KPK masih mendalami soal temuan uang dan apartemen tersebut.Penyidik tidak serta merta menyimpulkan bahwa uang tunai tersebut terkait dengan kasus yang disidik KPK.\"Kita dalami juga ada keterkaitan atau tidak. Kuncinya memang ada tetapi kita enggak tahu secara hukum punya siapa itu, biasa saja di sana hanya umpan, kita enggak tahu,\" kata Asep.Pada kesempatan terpisah, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan Penyidik KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut dan menyebut tersangka lebih dari satu orang.Potensi kerugian yang ditimbulkan dalam kasus dugaan korupsi tukin tersebut diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.Meski demikian, KPK belum bersedia mengumumkan siapa saja para pihak yang ditetapkan tersangka.Ali mengatakan daftar tersangka, uraian konstruksi dugaan pidana, dan pasal yang disangkakan akan kami sampaikan kepada publik setelah pengumpulan alat bukti oleh tim penyidik dinilai lengkap.(ida/ANTARA)

Terkait Korupsi di Kementerian ESDM, KPK Menemukan Uang Rp1,3 Miliar

Jakarta, FNN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan uang tunai sejumlah Rp1,3 miliar yang diduga terkait dengan kasus korupsi tunjangan kinerja (tukin) pegawai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tahun Anggaran 2020-2022.\"Kita memang menemukan sejumlah uang yang enggak puluhan miliar rupiah, sekitar Rp1,3 miliar,\" kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur di Jakarta, Kamis.Asep mengatakan uang tersebut ditemukan dalam penggeledahan di Apartemen Pakubuwono, Jakarta Pusat, pada Senin (27/3).Dia menjelaskan temuan tersebut berawal saat Tim Penyidik KPK melakukan penggeledahan di Kantor Kementerian ESDM dan menemukan kunci apartemen.\"Kemudian dari sana ketika akan dilakukan penggeledahan ditemukan kunci apartemen,\" ujar Asep.Meski demikian, Asep mengatakan Penyidik KPK masih mendalami soal temuan uang dan apartemen tersebut dan tidak serta merta menyimpulkan bahwa uang tunai tersebut terkait dengan kasus yang disidik KPK.\"Kita dalami juga ada keterkaitan atau tidak. Kuncinya memang ada tetapi kita enggak tahu secara hukum punya siapa itu, biasa saja di sana hanya umpan, kita enggak tahu,\" tuturnya.Penggeledahan tersebut dilakukan dalam rangka mengumpulkan alat bukti terkait dugaan korupsi tunjangan kinerja tersebut.Pada kesempatan terpisah, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan Penyidik KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut dan menyebut tersangka lebih dari satu orang.Potensi kerugian yang ditimbulkan dalam kasus dugaan korupsi tukin tersebut diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.Meski demikian, KPK belum bersedia mengumumkan siapa saja para pihak yang ditetapkan tersangka.Ali mengatakan daftar tersangka, uraian konstruksi dugaan pidana, dan pasal yang disangkakan akan kami sampaikan kepada publik setelah pengumpulan alat bukti oleh tim penyidik dinilai lengkap.(ida/ANTARA)

Pemerintah Jangan Terburu-buru Impor

Purwakarta, FNN - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah tidak terburu-buru melakukan impor beras jika kondisi gabah di petani masih tersedia.\"Pemerintah jangan buru-buru impor manakala gabah di petani masih tersedia. Jadi jangan sampai terjadi gabah yang tersedia tidak diserap, namun malah lebih memilih impor,\" kata Dedi dalam sambungan telepon di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis.Ia menyampaikan hal tersebut karena saat ini pemerintah kembali membuka wacana untuk impor beras sebanyak 2 juta ton karena serapan gabah di petani belum bisa memenuhi stok cadangan beras pemerintah.Menurut dia, impor jangan buru-buru dilakukan, apalagi saat gabah masih tersedia di petani karena di antara tugas negara ialah melindungi petani dan  menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat.Kedua tugas negara tersebut, kata Dedi, bisa berjalan beriringan jika seluruh lembaga di pemerintahan bekerja sama komprehensif dan tidak saling ego, seperti Kementerian Pertanian fokus meningkatkan produktivitas dan Kementerian Perdagangan bertugas mengatur regulasi ketersediaan.“Di situlah harus dibangun antara yang produksi dan mengatur regulasi, ketersediaan harus berjalan bersama. Jangan sampai yang satu ingin meningkatkan produksi, namun yang satu ingin mencari jalan pintas keuntungan besar tanpa mempedulikan nasib petani,” katanya.Ia menilai saat ini petani kebingungan karena pengusaha atau tengkulak yang biasa menyerap gabah mereka mengalami dilema. Mereka takut kalau menyerap banyak gabah petani, justru malah pemerintah melakukan impor beras.“Sehingga ketika dia membeli dengan harga cukup tinggi, begitu impor harus jual dengan harga rendah. Kondisi psikologis ini harus diselesaikan agar gabah petani terserap dan penyerapnya punya kepastian,\" katanya.Sementara di sisi lain, Dedi menyoroti pemerintah dalam hal ini BPS yang selalu membuat \"branding\" bahwa petani padi harus terus miskin. ia mengatakan saat panen tinggi harga dibuat murah dan saat panen raya justru muncul kebijakan impor.“Kemudian masuk desain berpikir kenaikan sekian kilogram beras berdampak pada inflasi. Kalau mau Lebaran yang \'diomongin\' inflasi pasti beras, cabai, dan bawang, tapi harga pakaian naik tidak dianggap inflasi, harga sewa mobil naik tidak dianggap inflasi, ini kan \'branding\' yang diarahkan untuk petani kita menjadi kelompok marginal yang selamanya akan miskin,” katanya.Meskipun mereka miskin dari segi statistik BPS, kata dia, tetapi hidupnya jauh lebih berkah dibanding yang tinggi pendapatannya karena sampai hari ini tidak ada petani yang berduyun-duyun datang ke DPR RI demo menuntut nasib mereka.Hal lain di sektor pertanian, menurut dia, ialah persoalan pupuk karena hingga kini selalu menjadi problem penurunan produktivitas, terutama bagi petani yang memiliki lahan garapan kecil. Ia menilai permasalahan tersebut tak akan pernah berakhir jika hulu hingga hilir tidak ditangani secara serius.“Kita tahu bahwa dibalik menurunnya produktivitas, ada keuntungan para pedagang, yakni mereka yang senang impor. Jadi ke depan angka statistik dan anggaran pertanian mesti diarahkan pada aspek yang menjadi kebutuhan dasar agar kita tidak dari tahun ke tahun, dari Lebaran ke Lebaran selalu berbicara beras dan cabai terus, seolah negeri ini tak pernah bergeser masalahnya dari kebutuhan pokok kita,” katanya.(ida/ANTARA)

Kandidat Capres Diingatkan untuk Memperhatikan Aspirasi Pemilih Muda

Jakarta, FNN - Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute (TII) Arfianto Purbolaksono mengingatkan kandidat calon presiden agar memperhatikan aspirasi pemilih muda sebagai kelompok pemilih terbesar dalam Pemilu 2024 demi memperoleh dukungan suara. \"Jika diproyeksikan, persentase pemilih muda kurang lebih akan sebanyak 60 persen dari total pemilih Pemilu 2024. Para kandidat yang akan berlaga di pemilu mendatang, termasuk kandidat calon presiden, seharusnya melihat aspirasi anak-anak muda,\" kata Arfianto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.  Ia mencontohkan salah satu aspirasi yang dimiliki pemilih muda di Tanah Air saat ini adalah Indonesia yang seharusnya dapat memanfaatkan momentum berkiprah secara global dengan menyelenggarakan sekaligus berlaga di Piala Dunia U-20.   Menurut dia, kalangan pemilih muda berharap Tim Nasional (Timnas) Indonesia dapat berlaga di Piala Dunia U-20. “Patut diperhatikan bahwa gelaran Piala Dunia U-20 merupakan hajatan Indonesia. Ada harapan banyak pihak, terutama dari kalangan pemilih muda yang gandrung akan olahraga sepak bola dan memiliki mimpi Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20,” ujarnya.  Akan tetapi, lanjut Arfianto, keputusan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA dari adanya penolakan keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 oleh sejumlah pihak, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengundang kekecewaan pemilih muda.  Dengan demikian, ia pun menilai hal tersebut dapat menjadi disinsentif atau mengurangi pertumbuhan elektoral bagi Ganjar sebagai kandidat calon presiden, terutama dari pemilih muda. \"Hal tersebut terlihat dari ekspresi kekecewaan yang terekam di dunia maya pascakeputusan FIFA yang mengungkapkan kekecewaannya di akun media sosial Ganjar Pranowo,\" ujar Arfianto.  Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.  Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.(ida/ANTARA)

Semua Pihak Diimbau untuk Tidak Lama Bersedih dan Kecewa Soal U-20

Jakarta, FNN - Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Pemuda dan Olahraga Muhadjir Effendy mengimbau semua pihak yang memiliki empati atas batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia untuk tidak terlalu lama bersedih dan kecewa.Hal itu disampaikan Muhadjir saat memberikan keterangan pers bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis.“Saya menggarisbawahi Pak Moeldoko siapa saja yang merasa memiliki empati terhadap masalah ini, termasuk penggemar sepak bola, termasuk saya, jangan terlalu lama bersedih dan kecewa,” imbau Muhadjir di Jakarta, Kamis.Muhadjir yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu mengakui keputusan FIFA membuat sedih semua pihak di Tanah Air. Namun, ia meyakini keputusan FIFA adalah yang terbaik.“Kita pasti sangat kecewa dengan keputusan FIFA, pastilah itu. Saya kira dari FIFA sangat menyadari, itu keputusannya membuat kecewa banyak orang. Tapi ini wewenang penuh FIFA dan FIFA pasti telah memilih keputusan terbaik untuk kita,” kata dia.Dia mengimbau semua pihak untuk tidak terlalu lama bersedih dan kecewa karena masih banyak pekerjaan dan program untuk memperbaiki kinerja sepak bola nasional ke depan.Dia memohon semua pihak, baik yang pro atau kontra kehadiran Tim Nasional Israel untuk sama-sama kembali menatap masa depan yang lebih menjanjikan, terutama dalam membawa masa depan sepak bola nasional.“Dalam waktu dekat kita sudah menghadapi momen SEA Games dan kita harus siapkan seluruh tim, termasuk tim kesebelasan sepak bola kita dengan sebaik-baiknya apalagi waktunya sangat dekat dan dilaksanakan di Kamboja tentu sangat beda seandainya dilakukan di Indonesia. Kita harus jauh lebih siap menghadapi berbagai macam persaingan di ajang SEA Games,” jelasnya.(ida/ANTARA)

Jokowi Ditampar Pipi Kiri dan Kanan

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  JOKOWi optimistis dengan upaya yang dilakukan Erick Thohir melobi FIFA sehingga tampil percaya diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jokowi lantang menyerang penolak agar tidak mencampuradukkan olahraga dengan politik. Lucunya ungkapan yang sama juga disampaikan sang putera Gibran Walikota Surakarta. Bahkan Gibran sesumbar siap menggantikan Bali sebagai tempat drawing.  Akan tetapi nyatanya usaha Erick itu gagal total. Pertemuan dengan Presiden FiFA Gianni Infantino menghasilkan \"to remove Indonesia as the host of the FIFA U-20 World Cup 2023\". Indonesia pun terancam sanksi FIFA \"potensial sanctions against the PSSI may also be decided at a layer stage\". Tidak terbayang wajah Jokowi dan anaknya Gibran atas putusan itu. Dari galak menggebrak ala macan terpaksa berubah menjadi tikus cecurut yang lari sembunyi ke kolong lemari. Ini adalah tamparan keras di akhir masa jabatan. Tamparan pipi kiri.  Tamparan pipi kanan datang dari bangsa sendiri. karena Jokowi dinilai tidak sungguh-sungguh berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Bangsa Indonesia menamparnya sebab Jokowi tidak menolak, mengecam apalagi mengutuk Israel sebagai bangsa penjajah. Ironinya justru siap menjamin keamanan Israel untuk dapat bertanding di Indonesia. Jokowi berkhianat pada aspirasi rakyat.  Di samping menyimpang dari Konstitusi juga mengkhianati perjuangan Bung Karno yang konsisten dan tegas menolak Israel. Jokowi, juga Gibran, telah berkhianat pada partai yang telah mengusung dan melindunginya PDIP. Penolakan PDIP atas Israel ternyata tidak diikuti dan dijalankan oleh \"kadernya\" yang bernama Jokowi.  Ada lagi sebuah pukulan \"upper cut\" yang dapat menggoyahkan. Ternyata peristiwa Kanjuruhan itu dibaca oleh FIFA sebagai tragedi yang monumental. FIFA akan ikut tertawa ketika dinyatakan bahwa penyebab kematian 135 penonton itu disebabkan oleh angin. Gas air mata yang terbawa angin. Sungguh Pengadilan pamer kebodohan telah diperlihatkan di mata dunia.  FIFA merasa perlu untuk terus membimbing PSSI \"in the transformation process of Indonesian football following the tragedy that occurred in October 2022\". Pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah oleh FIFA adalah keputusan politik. FiFA biasa mencampuradukkan politik dengan olahraga. Ingat pencoretan Rusia saat Piala Dunia di Qatar baru-baru ini.  Jokowi juga telah mencampuradukkan politik dengan olahraga. Buktinya ia memaksakan dua Menteri untuk menjabat Ketum dan Waketum PSSI yaitu Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Olahraga Zaenudin Amali. Mungkin keinginan Jokowi jika Erick Thohir sukses menyelenggarakan Piala Dunia U-20 maka Erick Thohir akan sukses pula menjadi Presiden atau Wakil Presiden RI. Untuk menjadi boneka Jokowi atau oligarki.  Di bulan Ramadhan ini setelah Jokowi menampar umat Islam dengan melarang buka bersama kini umat Islam melihat Jokowi ditampar dunia. Tangan FIFA yang menampar keras pipi kiri dan kanan Jokowi.  Semoga tidak membuat dirinya malu dan segera sembunyi untuk masuk ke dalam got lagi.  Bandung, 30 Maret 2023

RI Batal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Jakarta, FNN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku menyesal dan bersedih Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.\"Kami sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20. Ini tentu menjadi pelajaran berharga,\" kata Hasto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.Dia kembali menjelaskan bahwa penolakan darinya terhadap keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 itu adalah untuk menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa.Hasto menegaskan bahwa sejak awal pihaknya tidak menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Namun, dia berupaya menyuarakan isu kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa dengan menolak kehadiran Israel di Tanah Air.\"Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya,\" tambahnya.Lebih lanjut, dia juga memaparkan bahwa sikap partai banteng moncong putih itu memiliki landasan kuat secara konstitusi dan historis. Suara menolak kehadiran Israel, menurutnya, adalah suara kemanusiaan dan bukan kehendak politis.\"Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel,\" ucap Hasto.Sejak Agustus 2022, PDI Perjuangan telah berkomunikasi dengan Pemerintah tentang sikap mereka sekaligus soal potensi kerentanan politik dan sosial jika tim Israel tetap hadir untuk bertanding di Indonesia. PDI Perjuangan pun telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.\"Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi. Dengan harapan agar bisa dicari solusi yang terbaik, salah satunya dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat, sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel,\" katanya.PDI Perjuangan pun menyampaikan terima kasih atas upaya Pemerintah dan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang sudah mencoba dengan keras untuk mencari solusi dengan melobi FIFA.\"Tekad kami yang paling penting adalah membangun kesebelasan sepak bola yang andal, lambang supremasi olahraga di luar bulu tangkis. Ini harus menjadi tujuan utama dalam politik olahraga,\" ujar Hasto Kristiyanto.(ida/ANTARA)