ALL CATEGORY

APBN Jebol, Hanya Isapan Jempol

Sehingga, secara keseluruhan, total realisasi subsidi energi, yaitu subsidi BBM, LPG dan listrik, per September 2022 hanya mencapai Rp 123,8 triliun, jauh lebih rendah dari anggaran sebesar Rp 208,93 triliun: atau hanya 59,25 persen saja. Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) APBN akan jebol. Kalimat yang sangat populer pada Agustus lalu. Sekaligus menakutkan. Disuarakan ramai-ramai oleh para menteri, seirama dan senada. APBN akan jebol diorkestrasi untuk pembenaran menaikkan harga pertalite dan solar. Yang akhirnya benar-benar dinaikkan pada 3 September 2022. Alasan APBN akan jebol, karena subsidi BBM (yang kemudian dikoreksi menjadi subsidi energi) sangat besar, mencapai Rp 502 triliun: negara manapun tidak kuat menyangganya, katanya. Bagaimana realisasinya hingga saat ini? Apakah APBN sudah jebol? Menurut data Kementerian Keuangan, realisasi APBN pada Agustus 2022 mengalami surplus Rp107,4 triliun, dan per akhir September 2022 masih mencatat surplus Rp60,8 triliun. Artinya, APBN baik-baik saja. Sehat-sehat saja. Tidak jebol. Sedangkan realisasi subsidi BBM dan LPG masih sangat rendah, jauh lebih rendah dari yang “dipropagandakan”. Realisasi subsidi BBM dan LPG per Agustus 2022 hanya Rp 71,21 triliun, atau hanya 47,67 persen dari anggaran subsidi BBM dan LPG sebesar Rp149,37 triliun (belum termasuk dana kompensasi BBM), terdiri dari subsidi BBM Rp 14,58 triliun dan LPG Rp 134,79 triliun. Sedangkan realisasi subsidi listrik per Agustus 2022 hanya 51,85 persen dari anggaran. Dengan demikian, realisasi subsidi BBM, LPG dan listrik, atau dinamakan subsidi energi, hanya 48,86 persen dari anggaran. Sangat rendah. Atau, lebih tepatnya, subsidi yang dianggarkan jauh lebih besar dari yang diperlukan. Artinya, anggaran menggelembung, atau digelembungkan, untuk menaikkan harga BBM? Jadi, bagaimana APBN bisa jebol? Data per akhir September 2022 juga memperkuat bahwa APBN baik-baik saja. Realisasi subsidi BBM dan LPG per September 2022 hanya 58,9 persen dari anggaran. Artinya, APBN baik-baik saja, tidak akan jebol. Sedangkan realisasi subsidi listrik per September 2022 juga sangat rendah, hanya 60,15 persen dari anggaran. Sehingga, secara keseluruhan, total realisasi subsidi energi, yaitu subsidi BBM, LPG dan listrik, per September 2022 hanya mencapai Rp 123,8 triliun, jauh lebih rendah dari anggaran sebesar Rp 208,93 triliun: atau hanya 59,25 persen saja. Apalagi kalau dibandingkan angka “propaganda” Rp 502 triliun, jauh lebih rendah lagi? Maka itu, APBN akan jebol sepertinya hanya isapan jempol saja? Dalam kamus Indonesia, isapan jempol artinya kabar tidak benar, atau kabar bohong. Karena, pertama, APBN per September 2022 masih sangat sehat, mencatat surplus sangat besar, yaitu Rp60,8 triliun. Kedua, subsidi energi baru mencapai 59,25 persen dari anggaran, masih sangat rendah. Sehingga tidak salah, APBN Jebol hanya Isapan Jempol? (*)

Amanat Pendidikan Untuk Kemajuan

Nun. Demi pena dan demi catatan yang ditulis manusia. Dengan karunia Tuhanmu, engkau bukanlah orang gila. Sungguh, bagimu pahala yang tiada putusnya. Sungguh, engkau mempunyai akhlak yang agung. (QS 68:1-4). Oleh: Muhammad Chirzin, Guru Besar Tafsir Al-Quran UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta PENDIDIKAN adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan mereka melalui pembelajaran. Bangsa Indonesia mengenal berbagai jenis, tingkat, dan bidang pendidikan, yakni pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan keagamaan, pendidikan formal, pendidikan informal, pendidikan kedinasan, pendidikan kejuruan, pendidikan moral, pendidikan nasional, dan pendidikan profesional. Pendidikan merupakan usaha sadar manusia dewasa untuk mengenalkan seseorang terhadap dirinya, orang-orang di sekitarnya, dan alam semesta, serta Tuhannya agar dapat menjaga eksistensinya sebagai ciptaan terbaik dan berperan sebagai khalifah di bumi, serta memenuhi rencana Tuhan untuk dirinya. Maha Besar Allah Pemelihara semesta alam dan Pencipta manusia dengan curahan kasih sayang-Nya. Dia membekali manusia dengan potensi-potensi diri untuk menggapai pengertian, pengetahuan, dan pandangan rohani, agar dapat memahami alam semesta dan dirinya sendiri serta mengenal-Nya lewat isyarat-isyarat yang mengagumkan, dan mengagungkan-Nya dalam kebenaran. Potensi utama untuk mengenal dunia adalah pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran; Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS 16:78) Sejak dalam kandungan setiap insan sudah berikrar kepada Allah SWT bahwa Dia adalah Tuhan Pemeliharanya. Itulah fitrah tauhid yang disematkan Allah SWT dalam diri manusia. Sementara ilmuwan menyebutnya God spot, titik ketuhanan, yang berada pada belahan tertentu otaknya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran; Ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman, “Bukankah Aku Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Ya, kami bersaksi!” Demikianlah supaya kamu pada hari kiamat tidak berkata, “Ketika itu kami lalai.” Atau agar kamu tidak mengatakan, “Leluhur kami mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedangkan kami anak keturunan sesudah mereka. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?” Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu agar mereka kembali kepada kebenaran. (QS 7:172-174) Manusia mengetahui Allah SWT Tuhan semesta alam. Atas dasar itu manusia mengakui kewajiban dan tanggung jawab kepada-Nya. Allah SWT pun telah mengilhami manusia tentang ketakwaan dan kedurhakaan. Beruntunglah mereka yang menyucikan jiwanya, dan gagallah mereka yang mengotorinya. 1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari; 2. dan bulan bila mengiringinya; 3. dan siang bila menampakkannya; 4. dan malam bila menutupinya; 5. dan langit serta pembinaannya; 6. dan bumi serta penghamparannya; 7. dan jiwa serta penyempurnaan ciptaannya; 8. Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya; 9. Beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya; 10. dan merugilah orang yang mengotorinya. (QS 91:1-10). Kemampuan yang tersembunyi dalam diri setiap orang dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, dan mengingatkan tentang bahaya yang mengancam hidupnya. Akan tetapi untuk membangkitkan kemampuan itu perlu imbauan kepada setiap orang melalui “suara yang sayup-sayup” dalam dirinya. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk, dan siapa yang dibiarkan sesat, mereka itu menganiaya diri sendiri (QS 7:178) Pendidikan perdana Tuhan kepada Adam ialah mengenal nama-nama segala sesuatu sebagai simbol pengatahuan. Kemampuan belajar merupakan keunggulan tertentu manusia dibandingkan dengan malaikat dan makhluk-makhluk-Nya. Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (sifat-sifat) semua benda; lalu semua diperlihatkan kepada para malaikat dan Dia berfirman, “Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama semua ini jika kamu benar.” Mereka berkata, “Mahasuci Engkau. Tiada ilmu pada kami kecuali apa yang sudah Kauajarkan kepada kami. Engkaulah Yang Mahatahu lagi Maha Bijaksana.” (QS 2:31-32). Pendidikan perdana pada Nabi pungkasan ialah membaca dengan wahyu lima ayat pertama. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah yang menggantung. Bacalah, dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajar manusia menggunakan pena. Mengajar manusia apa yang tak ia ketahui. (QS 96:1-5). Dalam wahyu perdana tersebut Allah SWT mengulang perintah membaca dua kali, dan mengulang kosakata mengajar dua kali pula tanpa menyebutkan apa yang mesti dibaca. Maknanya, agar manusia proaktif membaca apa saja yang bisa menambah ilmu, iman, dan amal, serta meningkatkan kearifan hidupnya. Bukankah Allah SWT menciptakan manusia tanpa tahu apa-apa?  Jangan kau ikuti apa yang tidak kau ketahui, karena setiap pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggungjawaban. (QS 17:36). Seseorang tidak cukup hanya baik untuk dirinya sendiri, tetapi ia harus membawa keselamatan dan kemaslahatan bagi sesama. Allah SWT berpesan dalam Al-Quran; Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia kafir dan batu. Penjaganya malaikat yang keras lagi kasar, dan tidak mendurhakai Allah tentang apa yang diperintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS 66:6). Para Nabi membimbing umat untuk mendengarkan ajakan orang yang menuntun ke jalan Allah. Hai kaum kami, penuhilah seruan Allah dan berimanlah kepada-Nya. Dia akan mengampuni segala dosa kamu dan menyelamatkan kamu dari azab yang pedih. Siapa yang tidak mendengarkan ajakan orang yang menyeru ke jalan Allah, ia tak dapat menggagalkan rencana Allah di bumi dan tak ada pelindung selain Dia. Mereka dalam kesesatan yang nyata. (QS 46:31-32). Allah SWT mendidik melalui jalan dakwah para da’i-Nya. Ajaklah mereka ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan pesan yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik. Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk. (QS 16:125). Allah SWT sekaligus memberikan rambu-rambu seruan para rasul-Nya. Engkau tak pernah mengharap Al-Quran diturunkan kepadamu, kecuali sebagai rahmat dari Tuhanmu. Janganlah menjadi penolong orang kafir. Jangan ada apa pun yang akan merintangi kau dari ayat-ayat Allah sesudah diturunkan kepadamu. Ajaklah mereka kepada Tuhanmu, dan janganlah masuk golongan kaum musyrik. Janganlah kamu seru tuhan lain selain Dia. Segala yang ada akan binasa, kecuali wajah-Nya. Segala ketentuan ada pada-Nya, dan kepada-Nya kamu dikembalikan. (QS 28:86-88). Para Rasul mendidik umat secara optimal lalu berserah diri kepada Allah swt. Syu’aib berkata, “Wahai kaumku, bagaimana pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan ia member aku rezeki yang baik dari-Nya? Aku tidak ingin menentangmu atas apa yang aku larang; yang kuinginkan hanyalah kerukunan semampuku. Keberhasilanku dalam tugas ini hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali. (QS 11:88). Para Nabi mendidik dan mengajar dengan tindakan dan keteladanan. Allah swt memberikan testimoni dan rekomendasi kepada para rasul-Nya. Sungguh, dalam diri Rasulullah kamu mendapatkan teladan yang baik; bagi bagi siapa yang mengharapkan Allah dan hari kemudian, dan banyak mengingat Allah (QS 33:21). Nun. Demi pena dan demi catatan yang ditulis manusia. Dengan karunia Tuhanmu, engkau bukanlah orang gila. Sungguh, bagimu pahala yang tiada putusnya. Sungguh, engkau mempunyai akhlak yang agung. (QS 68:1-4). Allah SWT meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan terdidik dengan saksama. Hai orang-orang beriman, bila dikatakan kepadamu berilah tempat dalam pertemuan, berilah tempat, Allah akan memberi tempat yang lapang kepadamu, dan bila dikatakan berdirilah, maka berdirilah. Allah akan mengangkat derajat orang beriman di antara kamu dan mereka yang diberi ilmu. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 58:11) Orang-orang yang terdidik dan berpngetahuan luas bertakwa kepada Allah SWT. Demikian pula di antara manusia, binatang melata, dan hewan ternak, terdiri atas berbagai macam warna. Yang benar-benar takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah mereka yang berpengetahuan. Sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun. (QS 35:28) Pendidikan diharapkan menjadi proses memanusiakan manusia sehingga semua manusia dapat menjadi warga Negara yang lebih baik. Para pendidik niscaya mendidik, bukan menghardik, mengajar, bukan menghajar, mengajak, bukan mengejek; memandu, bukan mengadu; merangkul, bukan memukul. (*)

Di Hadapan Pengurus PITI, Komjen (Purn) H. Syafrudin: “Hilangkan Istilah Aseng, Asing, Cebong dan Kadrun!”

Jakarta, FNN – Pembina Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Komjen (Purn) H. Syafrudin Kambo mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan diksi seperti \'asing\', \'aseng\', \'kadrun\' dan \'cebong\' jika istilah itu  dijadikan alat untuk memunculkan polarisasi di masyarakat. Hal itu disampaikan Syafrudin saat memberikan sambutan pada pelantikan Pengurus PITI Periode 2022-2027 di Gedung DMI, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu mengakui bangga dengan PITI yang telah ikut berkiprah dalam mengisi setelah Republik Indonesia lahir dan merdeka.                  . Untuk itu Syafruddin mengajak bangsa Indonesia bersyukur karena di negara yang beragam suku dan agamanya tapi tetap satu negaranya yaitu Indonesia. “Tapi di Arab, satu sukunya, satu bahasanya tapi negaranya ada kurang lebih 17 negara,” ia mengingatkan. “Mari kita hindari sekat-sekat. Karena itu tidak boleh ada lagi istilah asing, aseng, cebong, kadrun, sehingga memunculkan polarisasi.” tegas Syafruddin. Karena itu, mantan Wakapolri ini mengajak semua pihak untuk melihat Indonesia sebagai sebuah perahu besar. “Indonesia ibarat kapal besar dan semua berhak ikut didalamnya. Apalagi kita sedang menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ajaknya. Lebih lanjut ia menyebutkan pelantikan pengurus PITI ini bertepatan dengan momentumnya Hari Sumpah Pemuda dan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Insya’ Allah dengan pelantikan PITI bertepatan dengan dua momentum itu PITI dapat barokahnya,” ucapnya. Dalam pelantikan itu ditampilkan juga sambutan Ketua Dewan Masjid Indonesia, HM Jusuf Kalla dan ucapan selamat dari Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo melalui video dan tausyiah yang disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. Nasaruddin Umar. Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengingatkan agar pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) memberikan yang terbaik kepada anggotanya dan masyarakat baik di bidang dakwah maupun sosial. “Terutama menjaga persatuan Indonesia dan memberikan motivasi bagi kebaikan. Karena pengurus itu intinya adalah pengabdian,” kata Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan Periode 2014-2019 itu. Ia melanjutkan, kiprah PITI juga harus diarahkan kepada upaya mendorong semangat kemajuan dan persatuan bangsa. “Pengurus adalah pengabdian, jadi harus mendorong semangat kemajuan bangsa ini serta menjaga persatuan,” ujar JK seraya mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh pengurus PITI yang baru dilantik. Sedangkan Ketua Umum PITI Periode 2022-2027, Dr. H. Serian Wijatno, SE, MM, MH dalam pidato sambutannya mengatakan kepengurusan PITI hasil Muktamar tahun ini adalah untuk melanjutkan roda kepengurusan PITI sebagai ikhtiar melaksanakan perjuangan mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamiin dalam NKRI yang berlandaskan Pancasila. “Karenanya saya berpesan kepada pengurus  yang dilantik kiranya agar serius dan berkomitmen untuk menjalankan tugas dan peran sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan berdasarkan visi dan misi,” ucapnya. Serian yang juga mantan atlet nasional bulutangkis ini menaruh harapan besar untuk menjadikan organisasi ini maju dan berkembang serta bermanfaat bagi seluruh masyarakat khususnya umat Islam dari kalangan Tionghoa. “Pengurus PITI dituntut untuk lebih produktif, lebih inovatif dan lebih energik. Mari bekerjalah dengan penuh keseriusan, keikhlasan, kesabaran dan semangat,” ajak Serian kepada para pengurus PITI. PITI, dahulu dikenal sebagai Pembina Iman Tauhid Islam adalah sebuah organisasi Islam Tionghoa-Indonesia. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 14 April 1961. PITI tidak bertalian dengan organisasi sosial politik manapun. Ketua PITI sebelumnya yaitu H. Anton Medan yang wafat pada Senin, 15 Maret 2021. Sepeninggal Anton Medan, kemudian dijabat H. Denny Sanusi sebagai Penjabat Sementara. (bunayya saifuddin)

Novum KM 50 Itu Ya Acay

Oleh  M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan BERITA HU Republika Jum\'at 28 Oktober 2022 bertitel \"JPU Sebut Ada Peluang Bukti Baru Km 50\" cukup menarik dan memperkuat dapat terjawabnya tantangan dan janji Kapolri Jenderal Listyo Sigit di depan DPR yang menyatakan siap membuka kembali kasus Km 50 jika ada novum atau bukti baru.  Meski sudah diajukan secara resmi novum berupa Buku Putih dan fakta persidangan Habib Bahar Smith di PN Bandung tetapi Kepolisian tetap bergeming. Tidak ada tanda-tanda untuk segera melakukan proses penyidikan. Namun dakwaan JPU dalam kasus obstruction of justice Brigjen Pol Hendra Kurniawan menyebut bahwa AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay terlibat dalam rekayasa CCTV kasus Km 50 menyebabkan Acay menjadi novum atau bukti baru.  Acay terlibat dalam menghilangkan atau mengedit atau melakukan rekayasa CCTV sebagai bukti penting yang selama ini ditutupi. Acay sendiri mengaku bukan bagian dari tim penyidik akan tetapi ia belum diperiksa dalam kasus Km 50 tersebut. Akibat hukumnya adalah Acay harus dapat diterima sebagai novum. Kapolri Listyo Sigit tidak bisa menghindar atas janjinya untuk membuka kembali kasus Km 50. Penyidikan Kepolisian harus mulai dilakukan. Ini salah satu jalan yang dapat ditempuh. Jalan lain adalah Komnas HAM untuk segera melakukan penyelidikan pro justisia. Landasannya adalah UU No 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.  Komnas HAM merupakan penyelidik untuk penyidikan yang langsung dilakukan oleh Kejaksaan Agung. Polisi tidak terlibat dalam proses ini. Hal ini sangat pas mengingat pelaku kejahatan di antaranya adalah aparat Kepolisian.  Menurut UU 26 tahun 2000, Komnas HAM dapat membentuk tim ad hok yang terdiri dari Komnas HAM dan unsur masyarakat. Obyektivitas lebih kuat.  Pembantaian 6 anggota Laskar Pengawal HRS adalah pelanggaran HAM berat. Dilakukan secara sistematik yang dimulai dari disain \"Operasi Delima\", penguntitan \"Sentul\", pembantaian \"Km 50\" dan rekayasa \"Obstruction of Justice\". Terkuak ada operasi Satgassus Sambo yang melibatkan Kapolda Fadil Imran.  Kerja Komnas HAM lama sesungguhnya sia-sia karena kebodohannya sendiri yang bekerja hanya berdasarkan UU No 39 tahun 1999 tentang HAM. Melakukan penyelidikan tidak pro justisia dan sekedar pemantauan atau penyelidikan piknik. Kesana-kemari tanpa mutu dan efektif.  Kini untuk membuka kembali kasus Km 50 menjadi sebuah keniscayaan. Dua pilihan yang dapat dilakukan untuk memulai yaitu Penyidikan Kepolisian berdasarkan Novum atau Komnas HAM segera bekerja berdasar UU No 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Simultan tentu lebih baik.  Kejahatan kemanusiaan pembantaian 6 anggota   Laskar FPI adalah hutang Pemerintahan Jokowi yang harus segera dibayar.  Bandung, 30 Oktober 2022

Pondok Benteng

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Ini toponim di Ciampea Bogor. Lokasinya agak terpencil. Itulah benteng. Toponim dengan benteng artinya terpencil. Ciampea itu dari Champeas Brazil, artinya seru. Mungkin pakar perlu mendalami linguistik. Terutama bahasa migran. Itu akan memudahkan kerja mereka. Juga toponim sekitar lokasi situs. Misal situs Jl Tongkol di Sunda Kalapa. Arkaelog bilang benteng  kasteel. Andai saja dia paham arti tongkol pasti membantunya. Tapi mereka kira itu ikan. Padahal ada kata yang fonetic nyaris serupa: dongkol. Tongkol itu ratapan. Lho? Iya, tak jauh dari situ ada toponim Sionka, dibaca siongka, hunian zion.  Jejak sejarah tak \'kan sirna begitu saja. Karena itu toponim native jangan diganti. Ada nama jalan Lautze di Jakarta Pusat. Ini nama jalan made in pemda. Penduduk sebelumnya sebut lose, bukan dari loge. Tapi lidah penduduk benar karena lose itu kawasan sekitar bukit/gunung. Tak jauh dari Lose di Jl Kartini ada gua bukit yang disebut Liang Bo. Tentu saja sekarang sudah rata dengan bumi. Native yang berdiam di sekitar situs turun temurun perhatikan kata-kata atau istilah yang digunakan untuk objek terkait . Harus diindahkan karena itu data revelata. Misalnya situs Batu Jaya native sebut unur, arkaeolog sebut candi. Benar native, karena unur bahasa Melani yang artinya subject with intens affection. Omongan arkaeolog bahwa itu candi salah. Candi artinya susunan (batu). Kalau kue candil? Bentuknya bersusun-susun. (RSaidi)

Posisi Megawati Sebagai Ketua Umum PDI-P Terancam Dikudeta

Oleh: Tjahja Gunawan - Penulis Wartawan Senior FNN  Secara mengejutkan para relawan yang tergabung dalam Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar) menyatakan hendak menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketua Umum PDIP  menggantikan Megawati Soekarnoputri pada tahun 2024. Untuk mematangkan rencana politik tersebut, relawan Kami-Ganjar mengadakan konsolidasi pada Ahad 30 Oktober 2022 di Bogor, Jabar.  Mereka saat ini tengah merancang skenario politik untuk menjatuhkan Megawati dari kursi Ketua Umum DPP PDI-P. Padahal, Megawati telah lama berjuang dan berkorban mempertahankan partai sejak era Orde Baru. Tapi mereka sepertinya cuek dengan sejarah tersebut. Kelompok relawan ini juga seolah tidak peduli dengan pemanggilan dan teguran yang telah dilakukan DPP PDI terhadap Ganjar Pranowo yang dianggap telah melanggar aturan partai karena sudah menyatakan kesediaannya menjadi capres 2024. Sementara penentuan Capres PDI-P tahun 2024, sepenuhnya merupakan hak prerogatif Megawati.  Sebagaimana diberitakan berbagai media massa, Koordinator Nasional Kami-Ganjar Joko Priyoski menyampaikan bahwa PDIP bukan partai kerajaan sehingga Jokowi layak menduduki kursi ketua umum partai tersebut. Kalau Jokowi bisa mengambil alih kursi Ketua Umum DPP PDI-P,  akan memuluskan transisi kepemimpinan dari Jokowi ke Ganjar Pranowo. Begitulah desain politik yang dirancang kelompok relawan ini. Mereka juga menilai Ganjar sebagai sosok paling layak untuk menggantikan Jokowi sebagai presiden. Gerilya Politik Relawan  Dalam peta politik kekenian, skenario politik yang tengah dirancang Kami-Ganjar ini terbilang berani. Betapa tidak, saat ini Megawati boleh dibilang dalam posisi status quo, dialah generasi kedua pelanjut pimpinan partai dari trah Soekarno. Parpol pendukung penguasa ini memang mengklaim sebagai partai penganut demokrasi, namun dalam prakteknya sosok ketua umum Megawati Soekarnoputri tetap merupakan figur sentral yang menjadi penentu dalam proses alih generasi pimpinan partai termasuk sosok yang  menentukan capres 2024. Sementara relawan  Kami-Ganjar adalah kelompok eksternal diluar PDI-P. Keberadaan mereka ini bisa saja dianggap lemah dan tidak ada apa-apanya. Tetapi sebaliknya, eksistensi relawan Ganjar ini bisa juga mengobrak-abrik faksi-faksi yang ada di dalam tubuh partai banteng ini. Kelompok relawan ini dapat dipastikan mendapat dukungan kuat dari pemilik modal (oligarki) yang menjadi sponsor Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. \"Kami yakin jika Pak Jokowi maju menjadi Ketua Umum PDIP dan Pak Ganjar terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029, semua program Nawacita Jokowi ... akan bisa diwujudkan secara utuh oleh Pak Ganjar,\" ujar Joko Priyoski. Sejak pernyataan tertulis Joko Priyoski tanggal 26 Oktober 2022 sampai tulisan ini saya buat Sabtu 29 Oktober 2022, tidak ada pernyataan keberatan atau bantahan dari Presiden Jokowi maupun Gubernur Jateng Ganjar atas keberadaan maupun pernyataan kelompok relawan Kami-Ganjar tersebut.  Jika demikian maka dapat disimpulkan bahwa kelompok tersebut patut diduga berhubungan dengan kepentingan politik Jokowi dan Ganjar Pranowo. Sehingga acara konsolidasi relawan Kami-Ganjar di Bogor pun sangat boleh jadi sudah sepengetahuan Jokowi dan Ganjar.  Dalam dunia politik praktis, apapun manuver dan gerilya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang berseteru sah-sah saja. Yang jelas, manuver politik relawan Kami-Ganjar ini sudah menjadi trending topic di Twitter dengan hastag #MegaDikudeta. Gerilya politik yang dilakukan relawan Ganjar ini tidak hanya dilakukan melalui media konvensional tetapi juga melalui media sosial. Bahkan sangat mungkin mereka melakukannya melalui akun-akun robot agar bisa menjadi trending topic. Pola seperti pula yang dilakukan para relawan Jokowi sejak 2014 sampai sekarang. Dan sesungguhnya relawan Ganjar sebagian besar adalah para relawan Jokowi juga.  Bagaimana Megawati dan  elite pimpinan PDI-P menyikapi serangan politik dari para relawan Ganjar Pranowo ? Sampai sejauh ini para petinggi PDI-P nampaknya masih adem ayem menghadapi manuver politik kelompok relawan Ganjar. Atau bisa juga banyak diantara kader PDI-P yang memang lebih pro pada Ganjar Pranowo daripada Puan Maharani yang juga ngebet untuk nyapres. Akankah nanti Megawati turun dari kursi Ketua Umum DPP PDI-P secara tidak terhormat? Diawali dengan gerakan politik yang dilakukan kelompok relawan Kami-Ganjar. Kita liat saja drama politik selanjutnya.  Yang jelas, berdasarkan pengalaman tahun 2014, Megawati akhirnya luluh dengan desakan dari berbagai pihak untuk mencalonkan Jokowi sebagai Capres dari PDI-P. Awalnya, Megawati tidak dan belum setuju tapi setelah didesak oleh berbagai kalangan akhirnya waktu itu dia menyerah dan mau mencalonkan Jokowi sebagai Capres PDI-P. Sekarang Megawati bukan hanya menghadapi tuntutan untuk mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDI-P tetapi juga menghadapi rencana kudeta atas dirinya sebagai Ketua Umum DPP PDI-P. Wajarlah para kader dan petugas partai mengincar posisi Ketua Umum PDI-P karena Megawati Soekarnoputri sekarang sudah berusia 75 tahun.  ****

Diyakini Menang di Sumut, Relawan Anies Dideklarasikan

MEDAN, (FNN)- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies), La Ode Basir meyakini  Anies Rasyid Baswedan (ARD) bisa menang di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).  Keyakinan itu berdasarkan pengamatan langsung maupun  laporan relawan di lapangan.  \"Masyarakat Sumatera Utara, seperti juga mayoritas masyarakat di daerah-daerah lainnya di Indonesia,  menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Mas Anies adalah salah satu kandidat Capres yang menjanjikan perubahan ke arah yang lebih baik,\" kata La Ode pada acara Deklarasi dan Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Relawan Anies Sumut, Sabtu, 29 Oktober 2022), di Gedung Aceh Sepakat, Medan. Mengenai angka kemenangan, Basir menargetkan  74 persen. Dengan kerja keras, soliditas, dan kolaborasi antara relawan dan kader parpol pendukung, insyaa Allah target tersebut akan terpenuhi.  Basir  melihat, meskipun elit parpol koalisi pendukung pemerintah diarahkan  mendukung kandidat Capres non-Anies, namun pilihan kadernya di akar rumput berbeda dengan pimpinan partainya.  \"Saya sudah keliling ke berbagai daerah. Saya menemukan ada perbedaan pilihan antara kader partai di akar rumput dengan elit partai. Hati mereka ke Anies,\" ujar Basir. Dalam kesempatan tersebnut, Ketua DPW Anies Sumut, Arlen John Koto menegaskan,  relawan Anies di 33 Kabupaten/Kota di Sumut bekerja keras memenangkan Anies.  \"Kami siap kerja keras memenangkan Anies di Sumatera Utara,\" kata  John Koto. (Anw).

Menjemur Tembakau 90 Meter Tanpa Putus oleh Petani Bansari Temanggung

Temanggung, FNN - Puluhan petani di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu, menjemur tembakau rajangan sepanjang 90 meter tanpa putus dalam Festival Lembutan 2022 di lapangan desa tersebut.Dalam kegiatan tersebut sejumlah pemuda merajang tembakau lembutan menggunakan alat tradisional (cacak) kemudian para perempuan menjemurnya di atas rigen (anyaman bambu) yang sudah disiapkan sepanjang 90 meter.Ketua Festival Lembutan Bansari 2022, Agus Zamroni mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan merajang tembakau halus atau lembutan menggunakan alat tradisional.\"Untuk wilayah Bansari kegiatan merajang lembutan ini setiap panen tembakau banyak dilakukan petani. Melalui kegiatan ini harapannya tidak meninggalkan warisan yang sudah diberikan nenek moyang, yakni menggunakan cacak, gobang, dan rigen,\" katanya.Ia menyampaikan lembutan atau tembakau yang dirajang secara halus atau tipis, biasanya dibuat rokok lintingan, sedangkan untuk tembakau rajangan besar/tebal di Temanggung namanya doal dijual ke pabrik rokok kretek. \"Kalau lembutan untuk konsumsi lintingan langsung, konsumsi sendiri bukan rokok pabrik,\" katanya.Menurut dia, sejak ada Festival Lembutan Tahun 2019 dan sekarang masyarakat sudah mendapatkan hasilnya, karena harganya lebih mahal dibuat lembutan maka sekarang banyak petani yang membuat lembutan. \"Bahkan sekarang konsumennya bukan hanya lokal Temanggung, tetapi sudah merambah daerah lain,\" katanya.Sebelumnya Bupati Temanggung M. Al Khadziq pada pembukaan Festival Lembutan 2022 pada Jumat malam (28/10) menyampaikan, festival lembutan merupakan salah satu upaya masyarakat Bansari untuk mengangkat harga tembakau, karena akhir-akhir ini kurang menguntungkan bagi para petani.\"Memang banyak masalah di bidang pertembakauan ini, mulai dari banyaknya tembakau impor dari luar negeri, juga adanya beberapa aturan di bidang kesehatan yang membatasi produk-produk tembakau, juga masalah persaingan industri rokok yang saat ini semakin ketat,\" katanya.Selain itu, katanya, cukai rokok setiap tahun juga terus naik menyebabkan rokok kretek di pasaran berkurang. Tembakau Temanggung digunakan untuk rokok kretek, maka rokok kretek di pasaran berkurang akibatnya tembakau Temanggung di pasaran harganya agak berkurang.Bupati menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas upaya untuk membuat tembakau lembutan yang langsung menembus pasar sendiri, tanpa melewati industri rokok, yang mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat.\"Saat ini tembakau lembutan sudah menjadi tren, dicari di kota-kota besar. Hal ini menjadikan petani tembakau di Bansari mengolahnya menjadi tembakau lembutan, semoga hal ini bisa meningkatkan pendapatan para petani,\" katanya.(Sof/ANTARA)

Ketua DPD RI: Mau Wujudkan Indonesia Emas, Harus Kembali ke Pancasila

Bandung, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan jika Pancasila merupakan way of life menuju Indonesia Emas tahun 2045. Hal itu ditegaskan LaNyalla dalam Seminar Nasional III secara virtual yang dihelat Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada dengan tema “Kolaborasi Nilai-Nilai Pancasila Menuju Indonesia Emas”, Sabtu (29/10/2022). Dikatakan LaNyalla, secara sederhana dapat dikatakan Indonesia Emas akan tercapai bila nilai-nilai Pancasila di semua lini kehidupan. “Sehingga harus dikolaborasikan, karena memang Pancasila adalah way of life bangsa,” tegas LaNyalla.  Dijelaskan LaNyalla, dalam pidatonya di Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 24 September 1955, Bung Karno mengatakan bahwa Pancasila sama sekali bukan ciptaannya. Pancasila sudah ada sebelum Republik ini ada, jauh di era Kerajaan dan Kesultanan Nusantara.  “Itu artinya, dalam kajian ontologis, keberadaan Pancasila adalah spirit dan nilai-nilai masyarakat Nusantara, sebelum Indonesia diproklamasikan. Sehingga, spirit dan nilai-nilai dari Pancasila sejatinya adalah watak dasar atau DNA sli bangsa di Nusantara ini,” ujar LaNyalla. Senator asal Jawa Timur itu menyebut Pancasila merupakan warisan luhur bangsa di Nusantara ini, yang disepakati oleh para pendiri bangsa sebagai way of life bangsa ini, sebagai Staats Fundamental Norm, sekaligus sebagai grondslag dan pedoman dasar dalam berbangsa dan bernegara. “Sehingga sudah seharusnya kita menjadikan Lima Sila dalam Pancasila sebagai pedoman dalam kita menjalankan negara ini. Itulah mengapa Pancasila harus dijabarkan dalam pasal-pasal dan penjelasan konstitusi kita. Yang artinya diimplementasikan sebagai Norma Hukum Tertinggi,” papar LaNyalla.  Persoalan mendasar bangsa saat ini adalah saat terjadinya amandemen konstitusi pada tahun 1999 hingga 2002 silam. Telah terjadi perubahan yang fundamental, di mana isi dari Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli telah diubah hampir 95 persen. Naskah Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 juga dihapus total. Dalam kajian yang dilakukan Profesor Kaelan, isi dari Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar hasil perubahan di tahun 2002 itu sudah tidak koheren lagi dengan Pancasila. Yang terjadi justru sebaliknya, menjabarkan Ideologi lain, yakni Liberalisme dan Individualisme.  “Sehingga ekonomi kita juga semakin hari semakin liberal kapitalistik, karena ciri utama dari Demokrasi Pancasila sudah tidak ada lagi, sudah tidak tercermin di dalam konstitusi,” ulas LaNyalla. Dikatakan LaNyalla, salah satu ciri utama dari demokrasi Pancasila adalah semua elemen bangsa, yang berbeda-beda, harus terwakili sebagai pemilik kedaulatan yang berada di dalam sebuah Lembaga Tertinggi di negara ini. Sehingga terjadi penjelmaan rakyat, tidak sekedar perwakilan rakyat.  Mereka kemudian menyusun arah perjalanan bangsa dan memilih mandataris alias petugas rakyat yang diberi mandat. Sehingga rakyatlah yang menentukan cara bagaimana mereka harus diperintah oleh pemerintahan yang mereka bentuk. “Rakyat harus berada dalam posisi sebagai bagian dari pemilik kedaulatan atas wilayah, termasuk sumber daya di daerahnya. Sehingga keterlibatan rakyat itu mutlak dan wajib jika kita membaca konsep ekonomi usaha bersama yang dirumuskan para pendiri bangsa kita,” beber LaNyalla. Jika kita berbicara tentang Indonesia Emas, di mana pada saat itu terjadi ledakan penduduk usia produktif yang mencapai 70 persen dari populasi penduduk Indonesia, maka Peta Jalan menyiapkan itu menjadi sangat penting. “Dan, saya menawarkan gagasan untuk kita kembali kepada Pancasila secara murni dan konsekuen, dengan cara kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli. Tetapi tentu dengan melakukan penyempurnaan konstitusi tersebut dengan cara yang benar, dengan teknik adendum. Sehingga tidak mengubah total menjadi Konstitusi baru,” demikian LaNyalla. Hadir pada kesempatan itu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Profesor Dr Haedar Nashir,  Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia, Profesor Dr Yusril Ihza Mahendra, Guru Besar Filsafat Universitas Gadjah Mada, Profesor Dr Kaelan, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Profesor Dr Yudian Wahyudi, Co-Founder Centennial Z, Sultan Rivandi, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana UGM, Arief Kurnia Miharja dan para Mahasiswa serta tamu undangan lainnya. (Sof/LC)

Sosialisasi Cegah Terorisme di Pamekasan, Polisi Dihadang Massa

Pamekasan, FNN - Anggota Polres Pamekasan, Jawa Timur, mendapat halangan dari massa saat mendatangi Pondok Pesantren Al-Islah di Kecamatan Palengaan untuk sosialisasi pencegahan paham radikal dan terorisme.Kepala Bagian Humas (Kabaghumas) Polres Pamekasan AKP Nining Dyah, Sabtu, mengatakan peristiwa itu terjadi saat empat orang polisi usai menyampaikan sosialisasi pencegahan terorisme di Pondok Pesantren Al-Islah pada Kamis (27/10).\"Mereka dihadang saat hendak keluar pondok pesantren oleh warga sekitar. Akan tetapi, personel yang berjumlah empat orang itu berhasil lolos dari kepungan massa dengan selamat berkat bantuan pengurus pondok pesantren,\" kata Nining.Menurut Nining, sekelompok massa datang ke pondok pesantren asuhan K.H. Ali Salim di Desa Angsanah itu karena salah paham. Warga mendapat kabar bahwa kedatangan polisi tersebut ialah untuk mencegah pengajian yang digelar kelompok Pecinta Habib Rizieq pada Minggu (30/10) di Pamekasan.Padahal, lanjutnya, keempat polisi itu datang ke Pondok Pesantren Al-Islah dalam rangka silaturahmi dengan pimpinan pondok pesantren sekaligus berkoordinasi dan memberikan penyuluhan tentang pencegahan paham radikal dan terorisme. Anggota Polres Pamekasan itu juga menyerahkan bantuan lampu penerangan untuk area Ponpes Al-Islah.\"Karena ada kabar yang keliru itu, maka warga lalu berdatangan dan menghadang mobil patroli Binmas yang dikendarai keempat orang personel Polres Pamekasan ini,\" kata Nining.Sementara itu, sebuah rekaman video beredar di media sosial yang menunjukkan gambar adanya kelompok massa mendatangi Pondok Pesantren Al-Islah dengan membawa senjata tajam jenis celurit.Massa yang berjumlah sekitar ratusan orang itu menghadang mobil Binmas Polisi dengan berteriak \"polisi mester Sambo\".Sebelumnya, Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto mengatakan Polres Pamekasan memang sedang menggelar Operasi Bina Waspada Semeru 2022, sebagai upaya mencegah penyebaran paham radikal dan melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya warga terlibat jaringan teroris.Operasi tersebut merupakan upaya jangka panjang untuk mencegah adanya warga yang terpapar paham radikal. Operasi Bina Waspada Semeru 2022 digelar dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi ke pondok pesantren, organisasi kemasyarakatan (ormas) bidang keagamaan, serta lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama.Melalui operasi tersebut, polisi ingin mengajak para pengasuh pondok pesantren untuk proaktif dalam terlibat dalam kegiatan pencegahan paham radikal.\"Intinya, melalui Operasi Bina Waspada 2022 ini, kami menginginkan tercipta situasi yang kondusif melalui pendekatan pemahaman keagamaan yang toleran, sehingga bisa saling menghargai perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya,\" kata Rogib.Sementara itu, Kepala Desa Angsanah Moh. Masduki menjelaskan aksi massa itu terjadi karena ada salah paham.\"Kejadian itu murni salah paham karena kabar yang beredar ke masyarakat menyebutkan bahwa kedatangan polisi ke Pondok Pesantren Al-Islah dalam rangka mengintimidasi pengasuh pondok pesantren agar menggagalkan kegiatan pengajian akbar yang akan dihadiri oleh Habib Bahar (sebagai penceramah) pada 30 Oktober 2022. Padahal, polisi datang untuk bersilaturahmi saja,\" kata Masduki.Masduki mengajak seluruh semua elemen masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan kabar berita yang tidak bertanggung jawab dan berpotensi menimbulkan situasi tidak kondusif.(Sof/ANTARA)