ALL CATEGORY
Aneh, Bila Eko Tak Ditangkap
Nama Eko Kuntadhi dikenal publik sejak Pilpres 2019, sebagai pembela utama Presiden Jokowi. Ia sering disandingkan dengan buzzer Istana lainnya seperti Deny Siregar dan Abu Janda. Oleh: Nasmay L. Anas, Wartawan Senior DI tengah pemberitaan kasus Ferdy Sambo yang tak kunjung selesai juga, banyak orang berkomentar tentang BuzzerRp. Soalnya, aneh saja. Mereka semua terkesan tiarap. Tidak banyak yang bersuara di media sosial. Seperti biasanya. Tiba-tiba, Eko Kuntadhi – salah seorang yang di kalangan netizen dilabeli sebagai buzerRp – memecahkan keheningan di jagad maya. Dengan secara verbal melecehkan Ustadzah Imas Fatimatuz Zahra. Salah satu putri dari seorang kiai kharismatik pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Menggunakan kata-kata yang kasar dan tidak senonoh. Banyak yang tidak habis pikir. Apakah narasi yang dia cuitkan di akun twitternya itu pantas dikonsumsi publik? Banyak pula yang jengkel. Mengecam dan mendesak pihak kepolisian agar segera menangkapnya. Ning Imas – begitu ustadzah yang ahli tafsir Alquran itu akrab disapa – sedang membahas Tafsir Ibnu Katsir. Khususnya Surah Ali Imran ayat 14. Sebagaimana dilansir NU Online, Rabu (14/9/2022). “Jadi sebetulnya orientasi kenikmatan tertinggi bagi laki-laki adalah perempuan. Makanya hadiahnya di surga nanti adalah bidadari. Tapi kalau perempuan tidak. Perempuan di surga nanti, kenikmatan tertingginya bukan laki-laki. Makanya tidak ada bidadara. Tidak ada. Perhiasan. Perempuan itu menyukai perhiasan. Hal-hal yang indah. Karena dia sendiri perhiasan dan dia juga menyukai perhiasan...,” begitu paparan Ning Imaz dalam video tersebut. Penjelasan puteri dari Pondok Pesantren Lirboyo itu begitu indah. Jelas dan mencerahkan. Tapi, bila salam wala kalam, tiba-tiba Eko mencuitkan komentarnya yang kasar melalui akun twiternya, @_ekokuntadhi. Dia mengunggah video Ning Imas yang menjelaskan soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Tapi tiba-tiba dia mengomentarinya dengan kata-kata: “Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan.” Sebagai seorang ustadzah yang bijak, Ning Imaz santai saja menanggapi cuitan Ketua Relawan Ganjar Pranowo (Ganjarist) itu. Begitu juga dengan suaminya, Gus Rifqil Moeslim. Yang hanya menyerukan agar Eko datang untuk minta maaf. Tapi tidak begitu bagi kalangan Nahdhiyin. Mereka tentu tidak terima tokoh yang mereka hormati itu dilecehkan begitu rupa. Apalagi Ning Imaz adalah putri seorang ulama kharismatik yang mereka hormati dan kagumi. Ketua pimpinan wilayah GP Ansor DKI Jakarta, Muhammad Ainul Yakin Alhafidz, misalnya. Dengan lantang dia mengecam Eko Kuntadhi. Dia bahkan mendesak salah satu buzerRp itu minta maaf. Tidak hanya kepada Ning Imaz sekeluarga. Tapi kepada umat Islam seluruhnya. Sementara itu berbagai komentar dari kalangan umat Islam, khususnya warga Nahdhiyin, semakin ramai mengecam pegiat media sosial itu. Hemat kita, situasi yang kian meruncing itu tentu saja membuat Eko ketar-ketir. Karena menyangkut warga Nahdhiyin, bisa jadi dia berpikir, bukan tak mungkin kediamannya akan digeruduk Banser. Sehingga dia buru-buru menghapus cuitannya. Lalu berusaha datang langsung ke Pondok Pesantren Lirboyo. Secara diam-diam, tentu saja. Menyatakan permintaan maaf langsung kepada Ning Imaz dan suaminya, Gus Rifqil Moeslim. Disebabkan mencuatnya kasus itu, dia bahkan juga menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua relawan Ganjarist. Sepatutnya Ditahan Selama satu setengah periode pemerintahan Jokowi, bukan sekali dua kali Eko Kuntadhi menghina dan melecehkan lambang dan nilai luhur ajaran Islam. Karena itu dia pun sudah berulang kali dilaporkan kepada pihak berwajib. Dia pernah berkasus dengan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad. Bahkan pakar hukum tata negara Refly Harun termasuk orang yang pernah melaporkannya ke Bareskrim Polri, awal Juni lalu. Meski demikian, dia seperti kebal hukum. Tidak ada satu pun laporan masyarakat yang ditindaklanjuti pihak berwajib. Karenanya kebanyakan orang kian yakin, bahwa semua itu adalah karena dia buzer pemerintah. Yang sengaja dibayar untuk memecah belah persatuan bangsa. Demi melemahkan perlawanan rakyat yang menentangnya. Bagaimakana pun, terkait urusannya dengan Ning Imaz, desakan agar dia segera ditangkap datang dari berbagai kalangan. Tokoh Nahdlatul Ulama yang juga salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, Lc, MA, PhD menyatakan dirinya sangat tersinggung. Karena itu dia mendesak agar kasus ini tidak berhenti hanya di permintaan maaf. Tapi harus dilanjutkan ke proses hukum. Karena, menurut dia, yang dihina bukan hanya pribadi Ning Imaz. Tapi ajaran Islam, guru agama dan pondok pesantren. Muhammad Shofiyullah sebagai salah satu alumni Pondok Pesantren Lirboyo juga memberikan kecaman yang tidak kurang pedas. Dia menggambarkan Eko sebagai seorang yang pengecut. Soalnya, sewaktu mengunggah cuitannya, dia lakukan secara terbuka. Tapi ketika meminta maaf dia lakukan secara diam-diam. Melalui jalur pribadi atau japri. Menurut dia, bagi Ning Imaz maupun suaminya mungkin bisa dimaafkan. Tapi bagaimana dengan para muhibbin atau para santri yang sangat menghormati dan mencintai guru-guru mereka? Sedemikian jauh, belum ada respon yang memadai dari pihak kepolisian. Kecaman dan lontaran kemarahan datang bertubi-tubi. Desakan agar dia segera dipenjarakan juga ramai disuarakan publik. Apalagi perbuatan Eko ini merupakan tindak pidana yang bisa langsung diproses pihak kepolisian. Tidak butuh pelaporan dari pihak mana pun. Karena tindakannya itu dinilai telah melanggar Undang-Undang. Salah satunya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Terutama Pasal 27 ayat 3. Tentang menyebarkan atau memposting tulisan yang bernada penghinaan. Dengan terus berlarutnya kasus ini dan tidak ada inisiatif dari pihak kepolisian, memperlihatkan praktek hukum yang tebang pilih. Secara terang-terangan. Masak’ wartawan senior Edy Mulyadi yang hanya menyebut kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru tempat jin buang anak saja langsung ditangkap. Sedangkan Eko yang jelas-jelas menghina martabat seorang ustadzah, sekaligus ajaran Islam dan pondok pesantren, sepertinya dibiarkan bebas tak tersentuh hukum. Sehingga aneh jadinya, bila Eko tak ditangkap. Karenanya ketegasan sikap polisi perlu dipertanyakan. Dengan alasan apakah Eko Kuntadhi tidak segera diproses secara hukum? Ketika kasus Ferdy Sambo mencuat ke ruang publik, para buzerRp disebut-sebut “tiarap” alias tidak berani bersuara. Karenanya, banyak yang beranggapan Sambo adalah bekingan kuat bagi para buzer. Tapi sekarang, setelah Ferdy Sambo dikenakan tindakan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), bagaimana? Siapa lagikah yang menjadi beking para buzer seperti Eko, sehingga kasusnya tidak segera diproses secara hukum? Sebegitu kuatnyakah orang yang ada di belakangnya? Padahal orang-orang di lingkaran elit “Kaisar Sambo” saja sekarang banyak yang bertekuk lutut di bawah palu hukum. Dinyatakan bersalah dalam sidang kode etik profesi, di-PTDH dan dipidanakan. Nama Eko Kuntadhi dikenal publik sejak Pilpres 2019, sebagai pembela utama Presiden Jokowi. Ia sering disandingkan dengan buzzer Istana lainnya seperti Deny Siregar dan Abu Janda. Kedua orang ini pun pernah berkali-kali dilaporkan masyarakat ke pihak kepolisian. Tapi laporan-laporan itu juga begitu saja menguap ditelan waktu. Orang-orang ini telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa begitu rupa. Menghina dan melecehkan ulama, bahkan juga ajaran agama. Tapi palu hukum tampaknya terlalu kecil untuk bisa membuat mereka jera. (*)
Mabes Judi Online Hanya 200 Meter dari Mabes Polri: Sambo Bisa Bebas
PENGAMAT politik Rocky Gerung mengatakan, peristiwa Ferdy Sambo ini ini betul-betul mengubah cara kita berpikir tentang bangsa. Kesepakatan untuk menghasilkan keadilan tidak lagi dibatasi oleh Kadrun atau Cebong, tidak lagi dibatasi oleh agama. “Jadi, simbol-simbol keadilan akhirnya muncul lagi. Itu yang sering kita anggap bahwa keajaiban dalam sejarah di ujung kekacauan selalu ada titik cerah, dan dia cerah itu memungkinkan kita untuk bersatu menempuh gorong-gorong kegelapan, masuk ke dalam panel yang memang akan ada penderitaan tapi di ujung selalu ada cahaya,” ungkap Rocky Gerung. Kesepakatan untuk menghasilkan keadilan tidak lagi dibatasi oleh Kadrun atau Cebong, tidak lagi dibatasi oleh agama. “Kasus Sambo justru membuat kita bening untuk melihat keadaan bahwa kerapuhan institusi itu ada pada tingkat yang paling tinggi pada akhirnya,” lanjutnya. Tapi, kita selalu tahu bahwa sejarah akan membukakan jalan kepada mereka yang ingin menyempurnakan bangsa ini ke arah yang dicita-citakan oleh para pendiri kita. “Jadi, keadaan ini bakal menggemparkan dan kegemparan itu bisa berujung pada pimpinan-pimpinan tertinggi negara,” tegas Rocky Gerung ketika dialog dengan wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam Kanal Rocky Gerung Official, Selasa (20/9/2022). Berikut petikan dialog lengkapnya. Halo halo, apa kabar Anda semua. Kembali berjumpa dengan saya dan Bung Rocky Gerung Official, dan kita ketemu hari ini, Selasa, 20 September 2024. Pagi ini jenazah dari Profesor Azyumardi Azra, ketua Dewan Pers, mantan Rektor UIN Jakarta, akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pemakaman dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB. Ini menjadi prosesi terakhir saya kira kita menghormati Profesor Azyumardi Azra sebagai seorang intelektual, sebagai seorang sahabat, sebagai orang yang berpikir merdeka. Ya, seorang pemikir merdeka akhirnya pergi dan kita kehilangan kemampuan atau sedikit kehilangan harapan, karena kapasitas intelektual bangsa ini ditentukan oleh mereka yang bertutur independen dalam berpikir. Banyak orang yang punya pikiran tapi tidak independen. Pikiran yang disewa oleh negara, pikiran yang disewa oleh aparat. Jadi semua itu mengingatkan kita betapa yang pergi itu bukan sekedar sesosok tokoh, tapi juga isi pikirannya. Dan tugas kita adalah memulihkan pikiran bangsa ini. Dan saya kira dalam situasi sekarang ini tidak banyak orang seperti Profesor Azyumardi Azra, meskipun kita melihat tanda-tandanya sudah mulai pulih kembali akal-akal sehat di kampus-kampus itu. Seperti yang kita singgung kemarin sejumlah Profesor sudah berkumpul di Yogyakarta dan saya kira dilihat di bawah permukaan juga kita mendengar banyak sekali sebenarnya yang mulai berpikir semacam itu, bagaimana berpikir tentang bangsa dan negara ini. Gitu ya. Ya. Saya dalam dua minggu ini banyak beredar di kampus-kampus, kembali ke kampus, dan menemukan ada energi baru yang sedang ditumbuhkan. Dan itu pasti akan berhadapan dengan keadaan Indonesia, termasuk Pemilu, ekonomi dunia yang betul-betul 2023 nanti dalam radar Bank Dunia akan memburuk. Jadi, kita butuh untuk mengasuh negeri ini dengan kekuatan pikiran, bukan dengan kekuatan amplop, bukan dengan kekuatan perintah kekuasaan, juga bukan dengan memanipulasi BAP, macam-macam gitu. Jadi, sekali lagi, ini satu monumen untuk mengingat bahwa pikiran itu perlu dikembalikan dalam kehidupan bernegara. Jadi, “Selamat Jalan Pak Azyumardi Azra”. Dan yang menarik itu, sekarang ini kan orang sedang menyoroti soal kasus Ferdy Sambo. Sebelum kita masuk kemarin soal pemecatan Ferdy Sambo, ada satu hal yang saya kira ini masih ada benang merahnya dengan apa yang kita bicarakan tadi. Yakni pernyataan dari pengacara Bharada Yosua, Kamarudin Simanjuntak, yang mengatakan bahwa dia sudah ketemu dengan orang tuanya Yosua, yakni Pak Bernard Hutabarat, yang dia merasa sudah lelah menghadapi ini. Dan dia sendiri, Pak Kamarudin sebenarnya juga menghadapi situasi itu, tapi dia menyatakan tidak akan lelah menyerah membela kebenaran. Yang lebih luar biasa, dia bercerita bagaimana dia pergi ke kota-kota lain, termasuk ke Jambi, dia dipeluk oleh orang-orang yang berkerudung maupun yang tidak berkerudung, yang menitipkan aspirasi itu dan kemudian dia menyatakan bahwa jangan mau diadu-domba soal khilafah dan radikalisme dengan Pancasila. Dan dia juga mengingatkan bahwa dia kecewa karena Presiden Jokowi hanya bicara sampai 4 kali, tapi ternyata realisasinya tidak tidak ada. Dan dia mengingatkan pentingnya untuk jangan salah lagi memilih pemimpin pada tahun 2024. Saya kira pengalaman batin dari Kamarudin Simanjuntak ini sangat dalam dan kita memang mengamati itu terjadi pada kasus Yosua itu, sikap imparsial publik itu muncul. Ya, itu itu intinya. Akhirnya, kita balik pada pengalaman batin. Ada adagium di dalam kehidupan “kalau yang di luar itu berantakan dan menyempit maka batin kita yang meluas”. Jadi itu sebetulnya wisdom bahwa semua emosi akhirnya harus kita tertibkan atau kita atur kembali dalam batin kita. Dan peristiwa Pak Sambo ini betul-betul mengubah cara kita berpikir tentang bangsa. Kesepakatan untuk menghasilkan keadilan tidak lagi dibatasi oleh Kadrun atau Cebong, tidak lagi dibatasi oleh agama. Jadi, simbol-simbol keadilan akhirnya muncul lagi. Itulah yang seringkali kita anggap bahwa keajaiban dalam sejarah di ujung kekacauan selalu ada titik cerah, dan dia cerah itu memungkinkan kita untuk bersatu menempuh gorong-gorong kegelapan, masuk ke dalam panel yang memang akan ada penderitaan tapi di ujung selalu ada cahaya. Tetapi, pada saat yang sama banyak orang yang juga mencegah kita untuk menuju titik cahaya itu. Perkara Sambo ini akan sangat kompleks karena di dalamnya ada kepentingan yang makin lama makin terlihat berlapis-lapis, dan politisasi kasus ini juga pasti akan berlanjut, karena Sambo mewakili satu kondisi yang betul-betul berantakan itu. Dan, kita akhirnya lihat pat-gulipat, sogok-menyogok, ancam-mengancam, terjadi di belakang keadaan kriminalnya Sambo. Ancam mengancam politik pasti terjadi, intai-mengintai jabatan pasti terjadi. Tetapi, sekali lagi, kasus Sambo justru membuat kita bening untuk melihat keadaan bahwa kerapuhan institusi itu ada pada tingkat yang paling tinggi pada akhirnya. Dan orang was-was kalau Sambo masuk pengadilan apakah Sambo akan menjadi semacam pintu untuk membuka korupsi yang makin lama makin gila dalam peristiwa ini, atau justru akan melihat bahwa Sambo ini akan menjadi akhir dari sebuah kasus yang nggak bisa dibuka lagi pada akhirnya. Jadi, soal-soal ini yang kita tunggu, tapi kita selalu tahu bahwa sejarah akan membukakan jalan kepada mereka yang ingin menyempurnakan bangsa ini ke arah yang dicita-citakan oleh para pendiri kita. Ya, jadi kemarin Ferdy Sambo dalam sidang banding ditolak. Dan, dia tetap dinyatakan dipecat dengan tidak hormat dari kepolisian. Dan seperti dikatakan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjenpol Dedy Prasetyo, dinyatakan bahwa itu final dan mengikat. Tetapi, sebenarnya sudah beberapa hari yang lalu Pak Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa itu istilah final dan mengikat itu ternyata nggak betul karena ada Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa dalam waktu tiga tahun, Sambo bisa mengajukan peninjauan kembali kalau ditemukan bukti-bukti terhadap bukti yang belum diajukan. Artinya, peluang Sambo untuk tetap kembali menjadi anggota Polri itu terbuka dan orang melihat tanda-tanda kekhawatiran semacam itu, terutama dikaitkan dengan konstruksi hukumnya juga yang kelihatan lemah, terus belum lagi sekarang terungkap bahwa ada soal judi online itu, yang ternyata memang sangat berkuasa dan mendrive apa yang terjadi di lingkungan Polri. Ya, itu yang orang mulai berpikir bahwa Sambo ini semacam kapal besar yang nggak bisa tenggelam, biasa disebut terlalu besar untuk tenggelam. Sama seperti dulu waktu Titanic dibuat, orang merasa Titanic nggak bisa tenggelam. Dia terlalu besar untuk tenggelam, dan akhirnya satu kecelakaan kecil di malam pestapora di atas Titanic, memberantakkan kapal itu. Juga begitu sebetulnya. Memang, ada upaya untuk menutupi kasus ini atau bahkan skandal ini, karena melibatkan mungkin hampir semua pejabat tinggi di republik ini tahu soal-soal semacam ini. Di mana judi dioperasikan, di mana narkoba diperdagangkan ulang, itu hal-hal yang dulu kita sebut rahasia samar-samar sekarang makin lama makin jelas. Dan lokasi-lokasinya makin lama makin terbuka. Jadi, keadaan ini bakal menggemparkan dan kegemparan itu bisa berujung pada pimpinan-pimpinan tertinggi negara. Dan, itu saya kira orang akan cari atau mereka yang masih ingin bermain dalam menyelundupkan opini publik akan memanfaatkan situasi ini. Dan, kelihatannya juga sebagai terdakwa Sambo tetap merasa bahwa dia punya kartu yang belum dia turunkan. Nah, kartu itu yang orang tunggu. Jangan sampai kartu tersebut justru memporak-porandakan agenda politik Presiden Jokowi, yaitu Pemilu, G20, dan terus mulai membaca pikiran para diplomat dunia yang kepala negara akan masuk ke Indonesia merasa bahwa sangat mungkin kepala negara mereka nggak akan datang ke Indonesia karena keadaan yang tidak pasti. Apalagi kita tahu bahwa bagaimana mungkin misalnya Vlademir Putin dalam sidang itu bertemu dengan Joe Biden. Putin mungkin menganggap Indonesia berbahaya sekali. Ukraina juga begitu. Apalagi Biden, melihat bahwa keadaan Indonesia berantakan, bahaya secara keamanan. Karena polisi juga masih mengalami banyak hal, ekonomi buruk, demonstrasi ke mana-mana. Jadi, peristiwa Sambo ini akan bisa membatalkan agenda-agenda strategis nasional. Jadi, saya kira memang ini kan kita sudah di-warning sejak awal oleh beberapa teman, “hati-hati ya, jangan sampai kemudian kasus ini dilepas”, karena ini tidak boleh hanya dilihat soal kriminal biasa. Itu ada agenda yang jauh lebih besar, dan itu ternyata ini misalnya, diungkap sendiri oleh staf ahli, tim ahli politik dari Pak Kapolri, dia mengingatkan bahwa ini ada kakak asuh dan dia memberikan ciri-cirinya. Kakak asuh itu dulu orang yang memberikan jabatan dia, termasuk waktu jadi Kepala Divisi Propam dan sebagainya, dan orang dengan mudah menyebut ini pasti yang dimaksud adalah mantan Kapolri Idham Azis, karena dia nyebut spesifik. Kalau nyebut nama dia nyebut spesifik jabatan yang diberikan. Dan kita tahu bahwa Sambo jauh sebelumnya dia adalah koordinator tim. Jadi, dia memang orang yang dekat dengan puncak-puncak kekuasaan di Polri. Nah ini kan kalau kita melihat ada seorang tim ahli yang menyatakan begitu, itu kan menunjukkan bahwa ini memang ada pertempuran di dalam tubuh Polri yang belum selesai sampai sekarang. Itu, kalau kita masukkan faktor Bjorka juga itu kita akan lihat semacam peta baru. Siapa sebetulnya yang mengoperasikan bjorka ini. Apakah bjorka seseorang atau sebuah komputer yang didesain oleh sebuah tim dan dioperasikan secara kolektif. Kan itu soalnya. Jadi, semua hal ada di depan mata kita. Tinggal soalnya adalah mampu nggak kita bertahan sampai 2024 menjalankan pemilu dengan ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian keamanan, ketidakpastian kondisi semacam ini. Jadi, itu refleksi kita selalu di FNN untuk menunjukkan bahwa harus ada pemimpin yang muncul dari kekacauan ini. Kita sebut saja ini keadaan yang betul-betul keotik dan setiap saat batu kecil itu bisa melukai kaki kita dan itu satu rombongan terjerembab kalau leader-nya kena batu kecil. Jadi, ini intinya. Tetapi, tetap kita ingin kawal proses Pak Sambo ini dengan segala macam prinsip equality before the law, the presumtion of innocence, tetapi dalam upaya untuk memastikan hukum itu bergerak kita mesti kontrol juga variabel politik yang pasti akan masuk untuk mencari bagian karena kepentingannya akan terganggu oleh persidangan Sambo nanti. Ya, saya kira yang terjadi sekarang itu. Jadi sebenarnya kita selalu kemarin menyebut bahwa Sambo ini adalah symtom, petunjuk kecil bahwa ada satu penyakit yang jauh lebih serius pada bangsa ini. Dan pintu masuknya Sambo. Jadi, sangat sayang kalau sampai momentum ini tidak dimanfaatkan karena jarang sekali kita mendapatkan momentum-momentum semacam ini. Iya, betul. Dan justru kita percepat sebetulnya persidangan Sambo dan dibuka selengkapnya supaya luka itu sudah dibuka, sehingga obatnya bisa langsung masuk, supaya nanti ke depan dalam satu setengah tahun ke depan ok publik lega bahwa mereka yang menghalangi demokrasi sudah bisa dipastikan tidak boleh ikut dalam pemilu 2024. Mereka yang punya kaitan dengan uang haram atau uang politik, money politic yang terkait dengan 303 juga tidak boleh ikut dalam politik. Jadi, kesepakatan moral itu bisa membuat bangsa ini justru tumbuh sehat. Jadi itu intinya. Dan betul bahwa mereka yang mulai mengintai proyek di belakang kriminalnya Sambo ini justru mereka yang cemas karena publik nggak mungkin lagi ditahan untuk minta pertanggungjawaban sejauh-jauhnya. Seingat saya, dulu ini masih soal kriminal. Lama-lama ini menjadi soal politik. Sekarang dia menjadi soal moral karena tadi beberapa pengacara atau orang dari dalam polisi sendiri mengakui bahwa ada sesuatu yang betul-betul busuk di dalam peristiwa ini. Jadi itu intinya. Jadi dari sesuatu yang kriminal masuk ke dimensi politik, dan sekarang dimensi moral. Dimensi moral itu artinya kita mesti tegakkan kebenaran dan keadilan. Tapi kan sejarahnya begini, menurut saya jangan pesimis dulu gitu karena kita juga diingatkan bahwa harus siap-siap kecewa. Tapi saya kira apa yang kita lakukan selama ini, bukan hanya kita, maksudnya kita itu adalah civil society atau para netizen yang mengawal kasus ini, itu kan membuat kasus ini yang tadinya coba ditutup-tutupi dengan skenario bohong akhirnya terbongkar juga. Kemudian ada langkah-langkah konkret dari Kapolri, tidak memuaskan. Karena tentu saja Kapolri juga sedang berhitung bagaimana kekuatannya di internal. Jadi, saya kira alih-alih mesti siap-siap kecewa, kita harus terus mengawal. Itu kan simbol dari dalam kepolisian kira-kira mengatakan “ya ini mungkin akan ada win-bin solution”. Yang namanya win win solution artinya manipulasi. Jadi publik tahu sejak sekarang kalau mulai ada gejala win win solution itu artinya akan ditutup dengan sana untung, sini untung, nggak ada yang rugi. Bagi publik itu artinya rugi bagi bangsa ini, rugi bagi demokrasi. Jadi, betul kita kawal terus, tidak ada satupun yang boleh lewat dari tatapan mata moral publik. Mata politik mungkin masih bisa dikelabuhi, tapi mata moral itu akan berlanjut. Ya. Dan indikator yang paling kuat yang orang selalu pasti dengan mudah menyebut adalah fakta bahwa sampai sekarang Ibu Putri Sampo yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam pembunuhan berencana tidak ditahan. Ini adalah perasaan tidak adil yang langsung terkena pada kalangan emak-emak. (Ida/sws)
Mulailah dari Land Cruiser Hitam
Oleh M. Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan DORONGAN untuk membuka kembali kasus Km 50 semakin menguat pasca terbongkarnya kasus pembunuhan sadis Brigadir Yoshua oleh sebuah konspirasi yang dipimpin mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Sambo sendiri kini telah dipecat dengan tidak hormat oleh Putusan Banding Komisi Kode Etik Polri dipimpin Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto. Dicurigai ada mobil Land Cruiser hitam di rumah kediaman Ferdy Sambo. Keberadaan mobil Land Cruiser hitam dalam kasus pembantaian Km 50 ini menjadi penting mengingat sebagaimana keterangan dari pihak-pihak yang menyaksikan di TKP bahwa mobil itu adalah \"komando\" dari operasi yang berujung tewasnya enam anggota laskar FPI. Komnas HAM, meski diragukan kejujuran dan keterbukaannya, telah menyatakan dalam substansi fakta temuan bahwa mobil Land Cruiser itu adalah mobil petugas. \"Bahwa benar kendaraan jenis Avanza silver K 9143 EL, Xenia 1519 UTI dan B1542 PPI serta Land Cruiser diakui sebagai petugas polisi yang pada tanggal kejadian sedang melakukan pembuntutan terhadap MRS\". Temuan TP3 berdasarkan saksi-saksi menyatakan \"lalu datang mobil sejenis Land Cruiser warna hitam yang terlihat bertindak sebagai pemberi komando terhadap rombongan para pria berpakaian preman yang sudah menunggu cukup lama kehadiran \'sang komandan\' tersebut\". Komnas HAM menyebut pengemudi Land Cruiser adalah AKP Widy Irawan. Temuan TP3 itu juga menjelaskan bahwa \"Setelah perintah dari \'sang komandan\' dijalankan yaitu memasukkan para pengawal yang kemudian menjadi jenazah ke mobil milik mereka dan mobil korban dipastikan diurus untuk dibawa ke suatu tempat, maka sebelum meninggalkan lokasi Km 50, para pria tersebut membuat selebrasi berupa formasi lingkaran dengan tangan masing-masing di bahu rekan mereka dan meneriakkan tanda sukses kemenangan\". Komnas HAM diduga banyak mengetahui mobil \"komandan\" Land Cruiser hitam namun menyembunyikan banyak fakta. Nama AKP Widy Irawan dan Ipda Rusbana Komnas HAM saja tahu. Benarkah Nopol mobil tidak teridentifikasi dan dalam CCTV mobil Land Cruiser tersebut tidak terekam ? Komnas HAM diduga kuat melakukan \"obstruction of justice\". Mulailah penyelidikan dari Land Cruiser hitam milik Polisi. Adakah itu mobil yang dalam CCTV di garasi rumah Ferdy Sambo ? Foto Bripka Matius Marey di samping mobil Land Cruiser hitam viral di medsos. Matius Marey si lengan bertatto ini yang diduga ikut membuntuti rombongan keluarga HRS. Memepet mobil menantu HRS, membuka jendela, lalu tangan yang penuh tatto itu mengacungkan jari tengahnya. Komnas HAM di samping memiliki CCTV juga telah menggali keterangan dari banyak saksi termasuk hal ihwal mobil Land Cruiser hitam. Ayo, dalami kembali saksi-saksi dan CCTV tersebut. Akurkan dengan mobil yang berada di rumah Ferdy Sambo. Bukankah untuk kasus Km 50 Ferdy Sambo telah mengerahkan 30 anggota Propam ? Brigjen Hendra Kurniawan Karo Paminal Propam bahkan turut hadir bersama Kapolda Metro Fadil Imran dan Pangdam Jaya Dudung Abdurahman dalam Konperensi Pers yang berkonten kebohongan dan rekayasa. Aspek spiritualnya keluarga korban 6 anggota Laskar FPI sebaiknya mengajak mubahalah Ketua Komnas HAM Ahmad Taufik Damanik atau sekurangnya Tim yang bekerja di bawah pimpinan Mohammad Choirul Anam atas kemungkinan penyembunyian fakta yang dilakukan. Biarlah publik mengetahui apakah Komnas HAM mengakhiri tugasnya dengan baik (husnul khotimah) atau buruk (su\'ul khotimah). Mobil Land Cruiser hitam itu berhubungan erat dengan \"sang komandan\" perbuatan keji dari squad jahat aparat yang melakukan pembantaian. Pesta kejahatan kemanusiaan (crime against humanity) diinstruksikan dari mobil Land Cruiser hitam ini. Membagi dua tim, pertama membawa 2 korban dan tim kedua membawa 4 korban. Keenam korban masih dalam keadaan hidup saat di Km 50. Setelah menginstruksikan dan berselebrasi kemenangan maka mobil Land Cruiser hitam kembali ke kandangnya. Kandang hewan buas pemangsa daging manusia. (*)
Payung Fantasi
Oleh Ridwan Saidi Budayawan Lenggang mengorak menarik hati serentak Ai ai ai siapa dia Wajah sembunyi di balik payung fantasi Ai ai ai aku rindu Sebait lirik lagu Payung Fantasi yang biasa dinyanyikam Bing Slamet pada tahun 1950,-an. Lagu ini mewalili semangat jaman. Di era itu di jalan-jalan pandangan mata kepergok wanita berpayung fantasi dengan ragam hias aneka bunga bertabur di selebar lapis payung. Puja puji empat besar Presiden di dunia, juru damai dunia, bagai payung fantasi karena begitu hujan turun payung langsung dilipat karena lapis payung berbunga dari kertas tebal, bukan kain. Ex Presiden SBY menggelar pendapatnya tentang politik mutakhir, langsung dikata ex Presiden tak layak bicara. Ex Presiden yang bicara politik terus-terusan Gus Dur dan Megawati. Kok yang dianggap salah cuma SBY? Ex Wapres Drs Moh Hatta menulis buku Demokrasi Kita tahun 1960-an ketika Demokrasi Terpimpin bersimaharaja lela. Perkembangan situasi kini yang makin runyam juga menjadi concern akademisi. UGM memprakarsai pertemuan rektor2 baru-baru ini. Pertemuan ini positif dan menelorkan usul-usul mendasar untuk perbaikan negeri. Lantas saya teringat Seminar Trace Baru yang digelar di UI atas prakarsa Guru2 Besar-nya di awal tahun 1966. Sejurus kemudian Sukarno jatuh. (RSaidi)
Sidang CPO, Farid Amir Akui Terima Duit SGD 10.000
Jakarta, FNN – Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan, Farid Amir bersama tiga saksi lain menghadiri sidang kasus dugaan korupsi penyalahgunaan izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (20/09/22). Saksi yang didatangkan pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) membeberkan fakta-fakta terkait para terdakwa saat pemeriksaan oleh jaksa. Farid mengaku mengenal terdakwa Indrasari Wisnu Wardhana, eks Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, sebagai atasan dalam hubungan kerja. Dalam kesaksiannya, Farid menjelaskan bahwa Kemendag membuat regulasi untuk menindaklanjuti kelangkaan minyak goreng, terutama Permendag 02 dan Permendag 08 yang berkaitan dengan kebijakan ekspor. Farid juga menyatakan kebijakan domestic market obligation (DMO) sebanyak 20% merupakan kewajiban bagi eksportir, namun tidak tertulis di Permendag melainkan turunannya. Saksi juga memaparkan bahwa dirinya pernah mengikuti rapat daring melalui Zoom bersama Indrasari dan Lin Che Wei pada 14 Februari 2022 membahas tentang mekanisme penetapan beberapa kesepakatan. \"Bersepakat dengan penyerapan larangan pembatasan ekspor CPO, lalu tadi JPU menyampaikan 20% tidak disebutkan, lalu juga terkait dengan subsidi tetap menggunakan dana BPDPKS,\" jelas Farid kepada JPU. Farid juga sempat memaparkan dana DMO dan alokasi ekspor masing-masing perusahaan kelima terdakwa yang disetujui Kemendag. Berdasarkan keterangan saksi, Wilmar Grup mengajukan 4 permohonan pada 2 Maret 2022 dan Kemendag menerbitkan persetujuan ekspor kepada PT Multi Nabati Sulawesi, PT Multi Nabati Asahan, PT Sinar Alam Permai, dan PT Wilmar Nabati Indonesia. Sebagai verifikator, Farid menyatakan tim verifikasi tidak terjun langsung ke lapangan melainkan hanya melakukan pengecekan dokumen. Dirinya pernah mengajukan untuk melakukan verifikasi ke lapangan, namun ditanggapi oleh Indrasari agar pemeriksaan tetap dilakukan melalui dokumen. \"Agar kami tetap fokus untuk melakukan seperti yang umum itu dengan periksa dokumen,\" ujar Farid pada jaksa saat persidangan pada Selasa, 20 September 2022 di PN Jakarta Pusat. Kemudian, jaksa sempat menyoroti permohonan persetujuan ekspor perusahaan Permata Hijau Group yang melakukan kontrak penjualan CPO dengan PT Bina Karya dalam rangka memenuhi realisasi DMO. Farid membenarkan bahwa Stanley MA pernah menghubunginya melalui WhatsApp terkait persetujuan ekspor yang seharusnya hanya dapat dilakukan melalui aplikasi tertentu. Farid menceritakan Master Parulian Tumanggor, selaku Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia ingin menemuinya melalui Indrasari. \"Pak Tumanggor kontak saya, namun saya tidak terima. Namun, akhirnya beliau bisa bertemu saya setelah saya dipanggil Pak Indrasari Wisnu Wardhana ke ruangan beliau,\" ucap saksi. Farid mengonfirmasi adanya pemberian uang yang diberikan Tumanggor yang dikatakannya untuk tim. Sejumlah uang yang diterima sebanyak 10.000 SGD. Berikut penggalan kesaksian Farid kepada JPU. \"Disampaikan oleh Pak Tumanggor ini permintaan Pak Indrasari Wisnu Wardhana untuk tim,\" ujar Farid. \"Kemudian, saksi terima waktu itu?\" tanya jaksa. \"Saat itu saya sampaikan karena ini arahan Pak Indrasari, saya terima,\" ungkap Farid. \"Berapa jumlah yang diterima waktu itu?\" \"Sepuluh ribu dollar Singapur,\" katanya. Saksi memaparkan berdasarkan pernyataan Indrasari, tujuan uang tersebut adalah untuk tim sebagai effort yang telah kerja hingga malam sehingga Farid memberikan uang tersebut kepada Ringgo, pegawai Kementerian Perdagangan lainnya. Diketahui, setelah penolakan eksepsi para terdakwa, Majelis Hakim memutuskan untuk meneruskan pemeriksaan kasus melalui saksi-saksi yang dihadirkan. Selain Farid Amir, JPU juga menghadirkan Ringgo, Demak Marsaulina, dan Almira Fauzia sebagai saksi untuk dimintai keterangan pada sidang hari ini. (oct)
Azyumardi Azra Wafat, AHY : Beliau Menyadarkan Bahwa Islam dan Demokrasi Dapat Hidup Dalam Satu Kesatuan
Jakarta, FNN - Ketua Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut dalam acara pemakaman cendekiawan muslim, Azyumardi Azra di Taman Makam Pahlawan, Kalibata pada Selasa, 20 September 2022. Usai melaksanakan upacara penghormatan terakhir, AHY memberikan tanggapannya terkait tulisan-tulisan Prof Edi begitu Azyumardi Azra dipanggil oleh koleganya penuh dengan nuansa yang menyejukkan. \"Kita semua kehilangan cendekiawan muslim yang melegenda. Beliau telah banyak meninggalkan legacy. Terutama ide-ide besar dalam tulisannya yang selalu menyejukkan,\" ujarnya di Blok Z, Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan. Ketum Demokrat ini juga mengenang, bahwa ia sering membaca buku-buku almarhum saat masih kuliah. \"Waktu kuliah saya suka membaca buku-buku beliau yang menjelaskan bagaimana islam di Indonesia dapat menjadi _role model_ bagi negara demokrasi lainnya. Islam dan demokrasi sebetulnya dapat hidup dalam satu kesatuan yang utuh tanpa dibenturkan satu sama lain,\" ujarnya. AHY menjelaskan bahwa pekan ini seharusnya ia dan partainya sudah diagendakan untuk datang ke Dewan Pers yang dipimpin almarhum sejak Mei lalu. \"Sesungguhnya kami merencanakan untuk bertemu pekan ini, saya dan Partai Demokrat ingin beraudiensi dengan almarhum dan anggota Dewan Pers lainnya. Sayang sekali justru kabar suka dari Malaysia yang kami terima,\" ungkap AHY. AHY mendoakan peraih dua penghargaan internasional, Commander of the Most Excellent Order of the British Empire(CBE), dari Kerajaan Britania Raya (2010) dan Order of Rising Sun: Gold and Silver Star, dari Kaisar Jepang, pada tahun 2017, diterima semua amal ibadahnya serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kelapangan jiwa.\"Semoga almarhum husnul khatimah diampuni segala kesalahan dan khilaf nya dan semoga keluarganya diberi ketabahan, kesabaran dan kelapangan jiwa,\" cetus AHY yang kembali duduk bersebelahan dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama upacara pemakaman yang digelar secara militer berlangsung. Azyumardi Azra wafat pada Ahad 18 September 2022 di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia, akibat serangan jantung yang ia alami sewaktu dalam perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Jenazah Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, setelah sebelumnya disholatkan di Auditorium Harun Nasution, Universitas Islam Indonesia (UIN) Syarif Hidayatullah pada pukul 06.30 WIB. (Habil)
Kala Tokoh Politik Berkumpul di Kalibata
Jakarta, FNN - Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, terlihat ramai pada Selasa (20/9) sejak pukul 07.00WIB. Saat jenazah Ketua Dewan Pers yang juga cendekiawan muslim Azyumardi Azra yang wafat pada Ahad (18/9) di RS Serdang, Selangor, Malaysia, dimakamkan dengan upacara militer dengan inspektur upacara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Keluarga, kolega, kerabat, sahabat dan masyarakat umum tumpah ruah sejak jenazah tiba dan saat prosesi upacara pemakaman yang dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga menjelang siang. Semua berduka, atas kepergian penerima Piagam Piagam Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama (2005) yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1998-2006 ini, tapi semua juga bersuka cita karena banyak yang akhirnya bisa kembali bersua setelah sekian lama tak jumpa. Sejumlah pejabat terlihat hadir, mulai dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar. Juga akademisi dan cendekiawan-cendekiawan muslim yang merupakan sahabat almarhum seperti Komarudin Hidayat (Rektor UIN 2006-2015), Jimly Asshiddiqie (sekarang anggota DPD RI), Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim Syaifuddin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, yang juga memimpin doa saat upacara, Nasaruddin Umar. Tapi yang paling mencolok adalah kehadiran tokoh-tokoh politik baik dari kalangan muda maupun tua. Ada mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mantan Ketua Golkar Akbar Tanjung, Sarwono Kusumaatmadja, Dipo Alam yang mewakili politikus \'tua\'. Juga ada Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Raja Juli Antoni politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, dan sejumlah politikus muda lainnya. Mereka semua mengaku terkesan dengan tulisan dan buah pikiran almarhum khususnya yang berhubungan dengan transformasi politik Islam. \"Buah pikiran almarhum adalah pemecahan solusi di masa kini dan masa mendatang, di bidang sosial juga politik,\" ungkap Jusuf Kalla yang pernah menjadikan ayah tiga putra satu putri ini sebagai staf khususnya selama 10 tahun saat ia menjadi wapres. Sementara AHY mengaku yang paling dia ingat adalah bahwa almarhum tidak suka Islam dibentur-benturkan. \"Sebuah pandangan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa kita saat ini,\" ungkap AHY. Karena pada dasarnya politik memang bukan untuk saling menghancurkan, tapi untuk mempersatukan negeri ini, menuju masa depan bangsa yang lebih baik. Dan di Kalibata, di pusaranya, Prof Edi begitu almarhum disapa , seperti mengingatkan kita semua. (Habil)
KBRI Addis Ababa Meresmikan Institute of Afro-Indonesia (IAI)
Jakarta, FNN - Kedutaan Besar RI di Addis Ababa dan Oromia State University (OSU) Ethiopia meresmikan pembukaan Institute of Afro-Indonesia (IAI) yang berlokasi di kampus universitas tersebut pada Senin (19/9).Peresmian dengan pengguntingan pita dilakukan oleh Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur bersama Rektor OSU Dr. Geremew Huluka yang disaksikan pimpinan perguruan tinggi, dosen, mahasiswa dan pejabat pemerintah setempat.“Institute of Afro-Indonesia adalah lembaga strategis untuk meneruskan komitmen dan semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Bandung tahun 1955 dan untuk meningkatkan kerja sama ke depan antara Indonesia dan Afrika, khususnya Ethiopia,” kata Basnur dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.OSU merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Ethiopia yang berada di Negara Bagian Oromia, sekitar 170 km selatan ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.Kehadiran IAI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Ethiopia serta negara-negara Afrika lainnya melalui berbagai kegiatan yang melibatkan unsur-unsur di dalam dan di luar kampus.Saat ini, gedung IAI menyuguhkan berbagai foto kegiatan Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung dan kegiatan bilateral lainnya antara Indonesia dan Ethiopia. (Sof/ANTARA)
Batu Bara Penyebab Polusi Kini Dicari, Dunia Krisis Energi
Dar es Salaam, FNN - Pelabuhan Mtwara, Tanzania, telah menjadi pusat distribusi kacang mete sampai akhir tahun lalu, tetapi pelabuhan itu kini ramai oleh kapal pengangkut batu bara.Invasi Rusia di Ukraina telah mendorong dunia untuk berlomba mendapatkan bahan bakar penyebab polusi. Tanzania biasanya mengekspor batu bara termal hanya ke negara-negara tetangganya di Afrika timur.Mengirim batu bara ke tempat yang lebih jauh tidak pernah terbayangkan sebelumnya, karena jarak antara tambang di Tanzania barat daya dan Mtwara, pelabuhan Samudra Hindia terdekat, mencapai 600 km lebih. Krisis energi di Eropa telah mengubah itu semua.Harga batu bara termal - biasa digunakan untuk pembangkit listrik – telah mencetak rekor akibat perang Rusia-Ukraina. Lonjakan harga itu terjadi setelah banyak negara Eropa kehilangan akses ke pasokan utama gas alam dan batu bara dari produsen terbesar, Rusia.Para pembeli di Eropa dan lainnya sekarang berani membayar mahal untuk mendapatkan batu bara dari tambang-tambang terpencil di sejumlah negara seperti Tanzania, Botswana dan bahkan Madagaskar.Naiknya permintaan batu bara berbenturan dengan agenda iklim untuk beralih dari bahan bakar fosil paling polutif tersebut. \"Para pemain Eropa, setelah perang Rusia meletus, akan pergi ke tempat-tempat di mana batu bara berada,\" kata Rizwan Ahmed, direktur pelaksana perusahaan tambang batu bara Bluesky Minings, di Dar es Salaam, Tanzania.\"Mereka mau membayar dengan harga tinggi,\" katanya.Cargill telah mencatat kenaikan signifikan pada pengiriman batu bara dalam beberapa bulan terakhir, kata Jan Dieleman, presiden divisi transportasi samudra di perusahaan perdagangan komoditas itu. \"Eropa bersaing dengan pembeli lain dan alternatifnya lebih mahal, yaitu gas,\" kata Dieleman. \"Eropa seharusnya mampu mendatangkan batu bara dan kita akan melihat aliran yang besar ke Eropa dari Kolombia, Afrika Selatan dan bahkan lebih jauh lagi,\" katanya.Meski kesempatan meraup cuan dari batu bara kemungkinan hanya sebentar jika angin geopolitik berubah arah, beberapa negara penghasil batu bara melihat margin yang bisa diperoleh terlalu besar untuk dilewatkan.Batu bara termal di pelabuhan Newcastle, Australia, yang menjadi patokan global, diperdagangkan pada harga 429 dolar (Rp6,43 juta) per ton pada 16 September, jauh di atas 176 dolar per ton (Rp2,64 juta) pada waktu yang sama tahun lalu.Harga pada 16 September itu bahkan sedikit di bawah rekor tertinggi dalam sejarah pada Maret yang mencapai 483,5 dolar. Tercatat ada 13 kapal pengangkut batu bara sejak November tahun lalu, ketika Mtwara pertama kali mengapalkan batu bara, menurut seorang pejabat pelabuhan.Kapal terakhir, MV Miss Simona, sebuah pengangkut curah berkapasitas 34.529 ton, berlabuh pekan lalu, memuat batu bara dan berlayar ke Prancis. Sejak akhir Juni, ada 57 pesanan kargo untuk mengangkut batu bara dari Tanzania, melonjak dari hanya dua pada periode yang sama tahun lalu, menurut analisis Shipfix, platform data maritim dan komoditas.Impor batu bara termal lewat laut secara global mencapai rekor tertinggi 97,8 juta ton pada Juli, naik lebih dari 9 persen year-on-year, menurut analisis pialang kapal Braemar.Volume itu turun ke 89 juta ton pada Agustus, sebagian besar akibat disrupsi ekspor dari produsen utama, Australia.Tanzania memperkirakan ekspor batu bara tahun ini akan meningkat menjadi sekitar 696.773 ton, sementara produksinya diprediksi meningkat 50 persen menjadi sekitar 1.364.707 ton.Pemerintah berencana membangun jalur kereta api yang menghubungkan daerah penghasil batu bara Ruvuma dengan Mtwara, kata Yahya Semamba, penjabat sekretaris pelaksana Komisi Pertambangan Tanzania.Para penambang batu bara sedang menikmati margin keuntungan terbesar di tengah tekanan pada industri itu untuk memangkas produksi.Ketika harga per ton batu bara mencapai 75 dolar pada akhir 2020, margin yang mereka peroleh bisa mencapai 15 dolar (Rp224.700) per ton, menurut Rob West, analis di Thunder Said Energy.Namun, ketika harganya mencapai 400 dolar per ton, marginnya meningkat ke 235 dolar (Rp3,52 juta) per ton.Kendati harganya melonjak, para pedagang Eropa berani membayar dua kali lipat dari harga yang ditawarkan pesaing mereka di Asia, menurut sejumlah eksekutif tambang seperti Ahmed dari Bluesky.Ahmed mengatakan perusahaannya saat ini belum mengekspor lewat Mtwara, tetapi akan merencanakannya. Dia mengaku telah menerima permintaan dari para pembeli di Jerman, Polandia dan Inggris.Sementara itu, di Botswana, yang tidak memiliki pantai, menjual batu bara lewat laut dulu tidak pernah terbayangkan, karena sebagian besar ekspornya menuju Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe.\"Sebelumnya, logistik akan \'membunuh\' kami. Tetapi dengan harga seperti sekarang, kami akan membuat hal ini terwujud,\" kata Morne du Plessis, CEO Minergy, perusahaan tambang batu bara di Botswana.Minergy telah mengekspor 30.000 batu bara lewat laut dari pelabuhan Walvis Bay di Namibia, dan mengirim batu bara dengan kereta api ke pelabuhan Maputo di Mozambik.Negara pulau Madagaskar, pengekspor vanili terbesar di dunia, bisa menjadi pendatang baru di pasar batu bara global.\"Harga saat ini sangat mendukung bisnis penambang batu bara di Madagaskar untuk mengekspor batu bara pertama kali dalam sejarah negara itu,\" kata Prince Nyati, CEO salah satu perusahaan batu bara Madagaskar.Namun, para pendatang baru harus siap mundur atau bahkan menghentikan produksi jika kondisi pasar menjadi tidak menguntungkan, kata Nyati.Permintaan batu bara yang meningkat dan pasokannya yang ketat telah mengubah rute perdagangan, mendorong penggunaan bahan bakar fosil itu hingga rekor tertinggi pada Juli, menurut riset Braemar.Impor batu bara termal oleh Uni Eropa (EU) dari Australia, Afrika Selatan dan Indonesia, yang sebelumnya memasok pasar Asia, meningkat lebih dari 11 kali lipat dalam empat bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, menurut data perusahaan konsultan India Coalmint.Invasi itu telah mendorong negara-negara EU untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia, yang telah memangkas sejumlah besar pasokannya ke wilayah itu. Larangan mengimpor batu bara Rusia di blok ekonomi itu telah menambah tekanan pada pembangkit listrik untuk mencari sumber bahan bakar alternatif.Rusia biasanya memasok sekitar 70 persen kebutuhan batu bara termal EU, menurut lembaga pemikiran Bruegel di Brussels, dan memasok 40 persen kebutuhan gas alam EU.Negara-negara Eropa untuk sementara mengesampingkan agenda-agenda terkait lingkungan, ketika mereka berusaha menimbun bahan bakar dan mengoperasikan kembali pembangkit-pembangkit listrik bertenaga batu bara, menjelang datangnya musim dingin.\"Insentif besar telah mendorong produksi batu bara dan lignit sebesar 25 persen di atas level tahun lalu, meskipun sejumlah besar pabrik ditutup selama tiga tahun terakhir,\" kata analis Bank of America tentang Eropa.Meningkatnya penggunaan batu bara termal bisa mengganggu tercapainya target pengurangan emisi karbon dunia.Di Uni Eropa, membakar lebih banyak batu bara akan meningkatkan emisi karbon sebesar 1,3 persen per tahun jika pasokan gas Rusia terhenti sepenuhnya, menurut lembaga pemikiran energi Ember.Pemerintah-pemerintah di Eropa mengatakan perubahan tersebut bersifat sementara, meskipun hal itu bergantung pada seberapa lama krisis energi akan berlangsung. Jerman menunda penutupan beberapa pembangkit batu bara untuk memastikan ketersediaan pasokan listrik. (Sof/ANTARA/Reuters)
Sebelas Mahasiswa yang Ditahan Saat Demo Anarkis di Ternate Dipulangkan
Ternate, FNN - Kepolisian Resor Ternate, Maluku Utara, memulangkan sebanyak 11 orang mahasiswa yang ditahan saat unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Jalan Bandara Sultan Baabullah Ternate pada Senin (19/9) yang berakhir anarkis.\"Untuk 11 mahasiswa yang diamankan Polres Ternate pada aksi unjuk rasa penolakan kenakan harga BBM telah dipulangkan untuk dilakukan pembinaan di kampusnya masing-masing,\" kata Kepala Polres Ternate Ajun Komisaris Besar Polisi Andik Purnomo Sigit usai pertemuan dengan mahasiswa dan perwakilan mahasiswa dari kampus serta perwakilan dari pemkot di Mapolres Ternate, Selasa.Pada pertemuan itu, Kapolres menjelaskan jumlah mahasiswa yang ditahan sebanyak 15 orang dan berasal dari gabungan berbagai kampus. Namun, 11 mahasiswa di antaranya akan dipulangkan, sedangkan empat mahasiswa lainnya masih diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.\"Adik-adik mahasiswa yang kita amankan, 11 orang sudah kita pulangkan dan empat masih pendalaman karena keterkaitan dengan pelemparan saat aksi,\" kata Kapolres.Pertemuan itu membicarakan soal aturan dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum yang harus dilakukan sesuai dengan aturan berlaku. \"Kami mengimbau kepada adik-adik mahasiswa untuk lebih paham lagi tentang aturan penyampaian aspirasi di muka umum serta pelanggaran-pelanggaran, kemudian kerawanan dan sebaiknya seperti apa. Itu yang kami bicarakan tadi,\" ujar Andik.Selain itu, dalam pertemuan itu, sejumlah mahasiswa juga menyampaikan pendapat dan masukan terkait peran dari pemerintah kota maupun provinsi dalam menyikapi kenaikan harga BBM.\"Kita juga saling memberi masukan sehingga lebih sempurna dan tuntutan mahasiswa sudah kita tampung dan kita sampaikan ke pemerintah yang punya kewenangan,\" kata AndikSementara itu, Wakil Dekan lll Universitas Khairun Ternate Dr. Zainuddin Abdullah yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan aspirasi dari mahasiswa merupakan fungsi kontrol terhadap pemerintah. Akan tetapi, aspirasi itu semestinya disampaikan dengan tertib dan tidak gampang terprovokasi sehingga tidak merugikan semua pihak.\"Dalam menyampaikan aspirasi itu merupakan fungsi kontrol terhadap pemerintah, namun ada aturan-aturan yang disampaikan agar tidak terjadi gesekan,\" katanya.Dengan kejadian di depan FKIP Universitas Khairun (Unkhair) Ternate itu, pihaknya masih akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pimpinan kampus untuk mendapat kepastian. \"Masih ada empat orang mahasiswa yang diamankan dan dua orang di antaranya merupakan mahasiswa dari Unkhair,\" katanya.Unjuk rasa hingga berujung kericuhan di depan kampus FKIP Unkhair pada Senin (19/9) merupakan gabungan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Ternate. Selain Unkhair, unjuk rasa yang juga melibatkan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Stikip Kieraha dan IAIN itu mendesak pemerintah segera menurunkan harga BBM subsidi.(Sof/ANTARA)