ALL CATEGORY

Dampak Boikot Sponsor Formula E Berlanjut, Setelah Erick Thohir, Kini Dirut Nocke Widyawati Dibully

Jakarta, FNN- Dampak keengganan Kementerian BUMN memberikan sponsor pada ajang balapan Formula e Jakarta ternyata masih terus berlanjut ya ini khususnya di dunia maya fakta bahwa ajang balapan yang diinisiasi oleh Gubernur Anies Baswedan itu sukses bahkan oleh Godfather Alberto Lounge disebut sebagai yang terbaik dan terbesar dalam sejarah formula e walaupun kita laut tidak diberi sponsor sepeserpun oleh BUMN itu semakin membuat netizen kesal. Apapun penjelasan yang datang dari kantor Kementerian yang dipimpin oleh Erick Thohir maupun apapun pernyataan yang muncul dari kalangan BUMN apalagi itu kalo ada nada-nadanya membela diri itu dianggap sebagai sebuah kebohongan dan dipastikan akan menjadi bulian jadi bulan-bulanan para netizen. Kangsebelumnya kita sempat dikejutkan juga ya adanya #yang bergema didunia Maya Indonesia tidak butuh Erick Thohir nah ini itu giliran Dirut Pertamina Nicke Widyawati itu yang jadi sasaran bulan-bulanan dari netizen. Semuanya ini bermula dari pernyataan Niken semuanya bermula dari pernyataan Nike ini ketika dia menyelenggarakan media gathering itu di Jakarta pada hari Rabu malam kami ini mau branding apa mobil itu tidak pakai pelumas dan bbm-nya maksudnya formula e sponsor itu kan branding, branding itu produk kata Nike keikutsertaan Pertamina sebagai sponsor dalam satu ajang tertentu itu harus dilandasi perhitungan matang kata Nike  salah satu aspek yang dipertimbangkan yakni kesesuaian acara atau objek sponsor dengan produk-produk yang ditawarkan perusahaan singkatnya kegiatan yang menjadi objek sponsor itu harus memberi ke memberikan keuntungan berupa peningkatan nilai brand perusahaan formula e itu secara strategi tidak sesuai dengan branding pertamina itu kata Nike. Menurut Mike sikap Pertamina ini dalam balapan Formula e mungkin akan berbeda jika sudah ada pepabrik baterai listrik di Indonesia saat Jakarta itu digelar , sebab walau berbeda dalam aspek produk kan pertamina itu berencana masuk ke bisnis baterai listrik terintegrasi. \"Kami branding baterai kendaraan listrik kata dia kalau pabriknya sudah lahir kami akan dukung mati-matian supaya besar tegasnya selain sesuaian ke obyek sponsor dengan merek dagang perusahaan syarat menjadi sponsor kegiatan bertaraf Internasional itu kata dja membutuhkan proses panjang, butuh waktu untuk merumuskan besaran angka dan strategi pemasaran argumen ini kan sebelumnya juga sempat disampaikan oleh juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga gitu yang menyatakan bahwa sponsorship yang utuh formula e ini diajukan dengan cara dilakukan secara mendadak tapi apapun yang disampaikan oleh Kementerian BUMN maupun para direksi BUMN ini dipastikan tidak akan berhasil meyakinkan publik karena sudah dalam pandangan para netizen ini bahwa ini sebenarnya berkaitan dengan akal-akalan atau boikot ini berkaitan dengan upaya untuk menjaga Anies Baswedan ini berkaitan revealed rivalitas Pilpres 2024. Pernyataan Nike yang dimuat di berbagai media online itulah kemudian yang muncul reaksi dari kalangan netizen namun agak berbeda dengan reaksi terhadap Erik ya para netizen kali ini tampaknya melampiaskan kekesalannya kepada Nike itu dengan sedikit bersenang-senang lah tapi atau banyak bersenang-senang saya kira ya, saya sendiri jujur bukan orang yang aktif di media sosial tidak punya akun-akun media sosial jadi apa itu yang untuk bersifat pribadi saya tidak punya jadi saya memang tidak mengikuti ini tetapi saya mendapat banyak kiriman informasi adanya kehebohan di dunia maya itu karena saya penasaranku saya mencoba Googling ya di beberapa media online di media online yang cukup besar bulian terhadap Dirut Pertamina ini enggak muncul atau boleh sebut enggak muncullah ya kalau saya simpulkan yang muncul itu adalah justru berita formal tadi penjelasan dari Dirut Pertamina soal alasan mengapa mereka tidak memberi sponsor formula e penjelasan nilai yang menjadi bulan-bulanan dari netizen. Mungkin ya saya kira kenapa media-media besar di online itu tidak memberitakan soal bulian dari para netizen itu ada kaitannya juga dengan Sponsor juga ya ini hanya dugaan ya bukan kesimpulan ini kan sebab kalau mereka ini memuat berita buliang dari netizen saya kira mungkin ada satu pertimbangan bahwa memang itu mungkin dianggap tidak layak dari sisi sumber pemberitaan dan dampaknya itu yang bikin gak tahan ya kalau gak tahan bisa bikin panas telinga dan pusing kepala ingin bacanya, kalau akan media-media besar ini memuat berita itu di mejanya itu bisa-bisa mereka sendiri yang nanti tidak akan dapat iklan berarti Pertamina. Namun berbagai komentar netizen itu tetap anda bisa temukan di beberapa media online yang bukan aris ùtama dan yang paling penting juga sebenernya sudah menyebar di berbagai WhatsApp grup WhatsApp Group misalnya meme ini ini eh di akun netizen Ali Ikhwan Jumali ini saya lihat di WhatsApp Group bang Ali Kalau anda kebetulan menonton saya izin yang mengutipnya dia menulis begini \"Setelah kami evaluasi perfoli kami meningkat tajam dengan penggunaan Ron 98 untuk itu pada pertandingan pekan depan konsumsi bahan bakar Ron 98 akan kami naikkan dengan pemberian minimal 65 persen dari berat badan pemain sampai tak terbatas atau anlibitum. Kami merasa partisipasi sebagai sponsor dalam ajang Poli ini sangat baik bagi branding produk yang kami miliki Hal ini penting kami utarakan kemudian ini dilampiri dengan foto tim voli putri Pertamina yang memakai kaos sponsor bertuliskan Pertamina Fastron netizen bernama andarine pempek Mang Aan ini mengomentarinya dengan kalimat yang gak kalah lucunya dia bilang gini dikasih oli samping juga ketua biar Smash nya tambah banter suaranya ditampil dengan emoticon tertawa. Netizen bernama Muhammad nashiruddin Hasan ini malah punya data lengkap bahwa Pertamina sendiri memang memiliki sejumlah klub olahraga yang bila menggunakan argumen Nike ini bahkan enggak nyambung sejauh ini Pertamina Pertamina itu memiliki Pertamina Soccer, PT Pertamina Fastron, tim voli ke Jakarta Peeramina energi selain itu Pertamina juga kerap menjadi sponsor seperti sponsor utama kompetisi voli Proliga dan dalam dunia otomotif Nah untuk olahraga itu apakah pemainnya juga minum Pertamax atau mungkin sendi-sendi ototnya otot pemainnya itu diberi oli biar enggak mudah cidera\" Saya kira ini olok-olok ya tidak hanya sekedar lucu-lucuan banyak juga netizen yang mendebat Nike dengan data-data tapi tetap saja dikemas dengan nada canda. Akun Nuice Media misalnya ini dengan telak dia membantah pernyataan Nike demikian dengan menyodorkan fakta bahwa tim Jaguar asal Inggris itu yang kemarin pembalapnya missevan menjadi juara formula e Jakarta itu disponsori oleh perusahaan oli dunia kastrol itu produknya dari sel dan brirish dan British petrolium dan kemudian ini dia menulisnya dalam bahasa Inggris diantar Noise Media juga menyatakan dia nggak peduli dengan alasan dari Nike sebagai perusahaan yang punya komitmen untuk Green energy ke Nuice Media tetap mempersoalkan Mengapa Pertamina ini all out menyumbanf besar-besaran di balapan MotoGP Mandalika ini maksudnya ya dan tidak mau mengeluarkan duit sepeserpun untuk formula e. AKunnya ch_1978 mengingatkan Nike bahwa mobil listrik itu tetap butuh pelumas terutama di bagian pengereman dan penggerak saya gak ngerti tuh apakah betul seperti ini jadi ini dia membantah argumen Nike bahwa enggak sesuai dengan produknya dari Pertamina. Dia juga menyatakan sponsorship dalam motor sport itu tidak harus ada hubungannya dengan dunia olahraga contohnya adalah tim Red Bull Racing ya ini di sponsori oleh crypto bybit yang jelas-jelas ada hubungannya contoh lain adalah tim McLaren Wah ini sangat terkenal dalam dunia otomotif ya itu disponsori oleh Huski Coklat asal swedia ini kan jelas-jelas tidak ada hubungannya. Nerizen Irfan Ardiansyah malah memberi contoh yang ada di depan mata kita yakni kehadiran kemarin produk perawatan wajah lokal ini ms-glow yang menjadi salah satu sponsor yang formula e dia mempertanyakan \"Apa hubungannya antara ms-glow dengan perawatan wajah?\" dia bercanda jangan-jangan setelah dioles dengan ms-glow mobil formula e jadi lebih kinclong masih banyak komen-komen lain yang Kalau Anda sempat membaca ini mumpung lagi hari libur dan mungkin anda lagi suntuk ini kalau anda baca-baca anda bisa terhibur ini banyak teman saya mengaku dia bisa mengikik sendirian ketika membaca komentar-komentar dari unggahan sejumlah netizen yang sangat iseng di media sosial gitu ya. Ya memang ini agak-agak aneh kemarin sponsornya justru untungnya masih ada perusahaan-perusahaan swasta yang hadir bahkan saya membaca juga ini seorang apa disebut Crazy Rich Di Jawa Tengah Ini yang kemarin membangun jalan untuk warganya karena kesal jalan ke arah Kampungnya nggak bagus-bagus juga itu kata juga jadi sponsor dan dia tidak peduli soal urusan politik karena menurut dia ini  membawa nama bangsa dan negara dan dan dia memang tidak salah kenapa karena dengan formyla e memang nama Indonesia itu melambung ke dunia internasional dan yang paling penting itu adalah menunjukkan komitmen bahwa Indonesia itu juga masuk dalam negara-negara dunia yang sadar bahwa udara yang bersih energi yang ramah lingkungan itu sangat penting. Namun kalau Anda sempat membaca komentar-komentarnya itu banyak juga sih yang cukup serius dan mengaitkan ini dengan masalah politik itu terutama rivalitas tidak hanya rivalitas antara Erick Thohir dengan Anies Baswedan pada pilpres 2024 karena kita tahu kan memang Erick Thohir saat ini sangat gencar melakukan kampanye untuk Pilpres 2024 dan banyak sekali memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh BUMN. TIdak hanya urusan Erik dan Anies keliatannya ada juga yang mengkaitkannya dengan rivalitas masa lalu yakni pada Pilkada DKI 2017 ketika Anies bersaing dengan Ahok yang kini menjadi Dirut Pertamina. Logika simpel saja pertamina itu komisaris utamanya Ahok lawannya Anis menteri BUMN ambisi nyapress 2024 pesaingnya Anies ya sudah klop untuk jaga lawan tandingnya di 2024 nanti jadi sudah terang-benderang alasan tidak ada satupun BUMN yamg jadi sponsor formula e Iya paling konyol lagi itu ya PLN dirutnya takut dicopot jabatannya oleh sang Bos itu tulis akun Trio Basuki lucu tapi dataktif dan argumentatif ya kalau kita baca-baca komentar mereka. Memanģ sangat jelas ini bahwa gelaran formula e ini sejak awal penuh dengan gintrik politik ya di DPRD DKI fraksi PDIP dan PSI sangar jelas ingin menghambatnya karena dikhawatirkan bisa kian melambungkan nama Anies mereka mencoba mengajukan hak interpelasi tapi kemudian gagal karena ditolak oleh tujuh fraksi lainnya bukan hanya di fraksi di DPRD yang terapi kalau PSI  Ini sampai giring sendiri dan petinggi-petinggi PSI iri turun langsung membully habis rencana pergelaran formula e ini. Ada juga yang melaporkan Anies ke KPK dan KPK ini kelihatannya tampaknya juga menggunakannya sebagai komoditi di media karena masih terus mengomentari bahwa mereka sedang mempelajari kasus formula e ini dan akan mengumpulkan bukti-bukti. Yang paling menarik perhatian ini tentu saja dari semua kehebohan formula e ini tidak adanya keterlibatan BUMN sebagai sponsor walaupun seperti dikatakan oleh ketua panitia Ahmad Sahroni mereka sudah mengajukannya jadilah menteri negara BUMN Erick Thohir yang jadi bulan-bulanan netizen ini apalagi kemarin itu kan ternyata akhirnya pak Jokowi juga tetap hadir nah sementara Erik yang terpaksa mari gaya daruray tidak berani hadir ke formula e padahal sih saya yakin Bos semua keputusan Erick Thohir ini nggak mungkin diputuskan secara mandiri oleh Erick Thohir saya kira pasti ini ada juga instruksi dari Pak Jokowi Kenapa? karena kenapa saya menyimpulkan begitu karena sebenarnya kalau melihat kehebohan itu dan pak Jokowi tinggal perintahkan pak Erick Thohir sebenarnya semua beres nggak ada lagi itu persoalan urusannya Oh terlalu pendek pengajuan sponsorship nya dan lainnya itu saya kira nggak jadi perdebatan lagi clear Kalau pak Jokowi mengambil keputusan gitu. Tapi toh kita tahu lebih oak Jokowi tidak mengambil keputusan apapun walaupun kemudian kepada media ia membantahnya dan bahkan menurut dia penting kalau perlu dilaksanakan setiap pekan. Ngomong-ngomong soal Erick Thohir ini dan munculnya kemarin #indonesia tidak butuh Erik ternyata itu kalau saya telusuri tidak hanya semata-mata karena tidak adanya sponsorship dari BUMN di formula e, namun banyak sekali persoalan yang disorot oleh netizen ini berkaitan dengan pengelolaan Kementrian BUMN di bawah Erick Thohir salah satunya yang sekarang jnj sangat gencar disoroti adalah gelontoran dana dari PT Telkomsel ke perusahaan patungan goto nilai saham goto ini belakangan ini terus anjlok ini dan dikhawatirkan dana triliunan rupiah milik Telkomsel milik BUMN akan amblas. Di perusahaan swasta itu di Goto ini merger antara Tokopedia dan go-jek itu kakak kandung Erick Thohir menjadi komisaris j.adi mereka menduga ada konflik kepentingan ini dibalik gelontoran dana dari PT Telkomsel ke kutub. Ngomong-ngomong yang meributkan aksi boikot sponsor di formula e ini tuh boikot  sponsor BUMN di formula e ini tidak hanya para netizen di DPR soal ini juga sempat dipersoalkan dan itu seorang anggota DPR mengkaitkannya dengan rivalitas antara Anies dengan Erick Thohir. \"Saya mau bicara sedikit soal formula e Saya tidak mau bicara soal goto karena apa namanya itu domain nya pak Aruniasi Nulinng saya bicaranya soal formula e pak Menteri berapa bulan sebelum formula e dilaksanakan Pak Jokowi datang ke sana kalau Pak Jokowi datangkan kita sebagai Menteri sebagai apa namanya pembantu presiden harusnya paham bahwa tujuan presiden kesana memberikan sinyal kepada seluruh menterinya untuk bagaimana bisa membantu agar formula ini menjadi sukses dan juga bisa apa namanya bisa mencapai gol nya yaitu kemudian bisa menjadi apa kebanggaan bangsa kita, sebentar teman-teman. Nah maksud kami adalah kami sedih kemarin ternyata kawan-kawan kami sendiri aja sahabat kami Pak Saroni mohon izin beliau seperti ngemis-ngemis ke pak Meteri katanya Iya ternyata nggak ada tuh bantuannya ya, kami juga sempet seneng bahwa waktu itu sempet ada MOu dengan anak Pertamina apa namanya Pertamina Yeremia berapa itu lengket yang ternyata itu ya bukan ngasih sponsor malah ternyata hanya memberikan apa potongan terhadap harga ini harga apa namanya BBN yang dibeli kan gitu. Maka harapan kali pak menteri Kalau kami lihat Bapak mungkin bapak lihat di medsos-medsos itu pedas tapi kadang bagus untuk kritikan kita untuk multivatin  vitamin kita untuk bagaimana kita bisa lebih-lebih apa namanya bijak dalam mengambil kebijakan banyak orang mengatakan uh tentu gak dibantu bukan panggungnya pak menteri kan begitu ada juga yang bilang bahwa Oh ini apa namanya ya kalau acaranya menteri jangankan sebulan proposal 1 menit sebelum acara Pak Menteri aja bisa BUMN itu support begitu maka kemudian ada kata-kata di masyarakat yang bilang bahwa ini memang sengaja oleh pak menteri  BMN diintruksikan untuk BUMn tidak bantu apa namanya formula e karena ini kemudian Pak Anies Baswedan ini menjadi kompetitor pak menteri kan gitu. Saya bicara disini pak menteri bukan dalam kapasitas saya mendukung pendapat Anies Baswedan atau tidak . Tapi dalam rangka kepentingan bangsa dan negara kalau soal capres pal menteri kami jelas partai Kami punya calon Puan Maharani ya gan sehingga kami bilang bahwa ini bukan soal mendukung tidak mendukung soal eh Anies Baswedan tapi soal kepentingan bangsa dan negara. Maka harapan kami pak menteri sebagai apana public figure sebagai kemudian sebagai apa petugas negara sebagai pembantu presiden harapan kami pak menteri bisa lebih bijak lagi dalam urusan ini kalau alasannya g20 saya coba dapatkan data sekarang berapa sih sebenarnya ke apa keuntungan yang dicapai BUMN dalam 2021 yaitu 1613 triliun kalau kita bilang skponsorship dalam kegiatan sponsorship dalam sebuah perusahaan adzan 5-10 persen kalau kita bicara 5-10 persen artinya 80-120 triliun. Nah masa sih lupa cara g20 sampai habis 100 trilliun kan tidak mungkin dan sisanya kemana maka harapan kami hal-hal begini juga bisa apa namanya bisa dilakukan agar nagaimana minimal 1 miliar bantu untuk mereka masa kita nggak malu namanya saya lihat di logonya Umar ada namanya ms-glow formerly ya kan MSG rapper kecantikan ya kan yang mereka berhasil sukses bukan karena negara ia akan tapi dia punya keinginan anak muda yg punya keinginan untuk bagaimana ikut mengharumkan nama bangsa kita sehingga dia mau melakukan sponsorship disitu maka harapan kami hal yang baik yang seperti dicontohkan MSG juga bisa ditiru oleh tak menteri BUMN kedepan dengan membuang sedikit teguhnya terhadap kepentingan-kepentingan politik begitu.\' Komisi VI DPR RI. 

Apa Beda Mobil Listrik Hyundai dengan Mobil Listrik ESEMKA?

Jakarta, FNN – Akhirnya hubungan Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputi, Ketum DPP PDIP, tampak kembali normal. Setelah sebelumnya bertemu di Istana Merdeka, terus datang peresmian masjid At-Taufiq, mereka pun saling memuji. “Mega bilang, saya senang sekali itu dengan pak Jokowi terus Pak Jokowi juga mengaku bahwa Bu Mega itu ya ibunya, tapi dia sebagai anaknya, anak yang  sekali-kali bandel. Tapi bukan itu seperti yang kita mulai,” komentar wartawan senior FNN Hersubeno Arief pada pengamat politik Rocky Gerung dalam kanal Rocky Gerung Official, Senin (13/6/2022). Berikut petikan dialog yang dipandu Hersubeno Arief dengan Rocky Gerung. Sebelum ini kelihatan sekali Pak Jokowi niat banget, karena kemarin sebelum peresmian itu beliau terbang dulu ke Jawa Tengah, kemudian ke Sulawesi. Nah yang menarik di Jawa Tengah, Pak Jokowi telah meninjau semacam kawasan industri yang sangat besar sekali di Batang. Itu empat ratusan hektar. Tapi orang jadi banyak yang menyoroti Pak Jokowi mencoba mobil listrik, mobil listrik kinesis yang akan dipakai untuk gelaran G20 Nah itu Pak Jokowi bilang \"Waduh enak banget menjaga suaranya\". Saya baca di netizen mulai tebak-tebakan dasarnya sih lucu-lucuan. Yang saya coba ngetes anda, tahu nggak apa bedanya antara mobil listriknya Hyundai yang disebutkan Jokowi dengan Esemka? Mobil listrik gak bunyi, gak ada suaranya. Esemka gak ada wujudnya. Anda ada tempat itulah yang disampaikan oleh netizen, dan lebih sunyi. Yang gak ada wujudnya. Pak jokowi berupaya untuk memulihkan ingatan kita itu, Pak Jokowi pernah membuat mobil yang, bahkan, lebih sunyi daripada Hyundai yaitu memang gak ada wujudnya. Oke tapi orang berpikir loh kok kenapa Pak Jokowi malah jadi mempromosikan Hyundai? Ini biasa, Jokowi mungkin lagi senang menghabiskan waktu Bu Mega. Nanti Ibu Mega akan saya jemput pakai mobil listrik, di G20. Sudahlah itu mimpi-mimpi begitu. Kan G20 masih Oktober-November nanti. Itu dalam 2 bulan ini ada kenaikan harga-harga, ada ekonomi global yang krisis. Jadi semua hal bisa membatalkan. Justru G20 itu dan mungkin pak Jokowi bukan pada bulan yang meresmikan G20. Dia sekedar menjadi sopir yang mengantarkan seseorang untuk meresmikan G20, semua hal bisa terjadi. Dan itu yang menandakan kenapa tiba-tiba bukan bergembira, merasa ada kegembiraan. Aneh, Ibu Mega yang habis marah-marahin Pak Jokowi tiba-tiba bersekutu lagi, ada Pak Jokowi yang seolah ingin menantang Ibu Mega, tapi akhirnya takut juga tuh, tapi kita ingin lihat bahwa politik itu bukan sekedar relasi mereka. Ada relasi lain di publik yaitu mak-mak yang marah karena harga tetap naik, buruh yang tetap menuntut agar UU ke Omnibuslaw dibatalkan. Jadi realitas psikologi di atas tidak nyambung dengan realitas sosiologi bawah, itu bahayanya. Jadi seolah-olah head lainnya berdamai, ohiya berdamai dalam wacana. Iya senyum-senyuman bukan gak bisa emak-emak itu senyum kalau harganya naik, gak bisa buruh itu tepuk tangan kalau omnibus law justru menyengsarakan mereka. Tadi, kita bedakan itu dan itu biasa di dalam kegembiraan ada kepedihan sebetulnya. Oke. Nah ini karena Anda ngomong soal kenaikan harga yang kemarin diakui juga oleh Pak Luthfi (Muhammad Luthfi) menteri perdagangan bahwa memang ada sekarang harga-harga kebutuhan pokok di pasar naik. Misalnya telur dan sebagai itu sudah mulai naik, dan yang dia tidak singgung mungkin soal harga minyak goreng belum turun. Memang benar juga, karena itu lebih akan bicara soal kenaikan, bukan bicara penurunan kan gitu. Yang lebih menarik itu ada data sedang beredar di media sosial, sangat viral soal data kenaikan kenaikan dari dapur. Kebutuhan dari dapur itu kenaikannya sangat tinggi sekali. Disebutkan angkanya supaya saya tidak salah, kenaikan harga belanja kita dapetin naik 72 persen. Saya sebenarnya tahu juga inilah karena rumah kita juga punya rumah tangga memang kenaikan terasa sekali. Tapi ini detil sekali misalnya dia menyebut satu gula pasir 13.000 menjadi Rp 17.000, 31 persen, cabe 60.000 menjadi 130.000, naik keras 16 persen dan bla-bla-bla-bla. Saya bisa coba cari ini dari mana ya angka ini muncul. Rupanya ini juga dimuat di websitenya dari PPMI buruh ya organisasi buruh yang menyebutkan detail sekali soal bawang putih, minyak goreng, terigu, daging sapi semuanya naik dan total itu 72 persen. Nah ini saya kira ini jauh lebih serius ya ketimbang soal bahwa apakah Pak Jokowi dengan Bu Mega sudah mulai berbaikan lagi. Itu politik! Itu ada ini betul-betul yang namanya kitchen politik. Dari dapur dimulai keresahan dan kenaikan itu. Semua orang tahu bahwa ada kenaikan dan pemerintah kadangkala diam-diam naikin tanpa berita. Lalu terasa tidak di pasar hidup saja, naikkan mulai listrik kebaikan BBM ya enggak diucapkan. Dinyanyikan untuk kelas menengah yang naik, iya, tapi efeknya pada kelas bawah lebih berat. Jadi, ekonomi itu selalu cari beban terakhir itu pada yang disebut subsistence economy, yaitu kemampuan bertahan orang. Jadi, kalau ada angka-angkanya semacam itu, mungkin dia mendahului Biro Pusat Saksi karena biro pursasi itu ada besaran-besar makro. Tapi kalau dessert disebut laporan dari dapur itu betul-betul real dan gak ada agregat di situ yang bisa dirata-ratakan, mungkin cuman 3-4 keluarga yang melaporkan itu. Tapi, itu betul real, artinya tiga itu tetangganya juga begitu, tetangganya lagi begitu, saudaranya di kampung begitu. Jadi itu yang disebut sebagai protes publik. Sebetulnya ini loh keadaan di dapur. Sementara dapur Istana sibuk dengan transaksi, sibuk dengan upaya untuk saling membantah. Tidak ada perpecahan. Memang ini tidak ada perpecahan karena semua cemas tentang keadaan ekonomi di keluarga, di unit terkecil, yaitu dapur. Itu terhubung dengan kebijakan yang kacau di pusat yang menyebabkan orang semacam Menteri Perdagangan akhirnya masih akui itu Sri Mulyani yang sudah kasih tahu, ada potensi kenaikan harga pangan dan energi loh, bukan potensi lagi. Itu sudah terjadi di Indonesia. Indonesia sudah betul-betul aktual. Kita sudah rasakan akibat dari kesulitan ekonomi dunia dan imbasnya ke Indonesia. Karena, buffer social safety net tidak siap oleh Pemerintah. Pemerintah sekedar menyiapkan political safetynet karena itu anggarannya di kedip-kedip, nggak mau diturunkan ke rakyat, namun dipakai buat memberi suara di 2024. Kelihatannya ini global ekonomi global juga memburuk ini indikatornya sangat jelas jangan terjadi di Amerika ya kondisi ekonomi Amerika Serikat diambang resesi dijelaskan laporan-laporan yang menyampaikan hal itu dan kemarin kita juga sudah membahasnya soal itu. Iya jadi kaitan-kaitan global ini yang memang dari sebulan atau dua bulan lalu sudah diprediksi. Tuh makin rame, makin nyata atau kaitan ke makro-mikro di tingkat Global juga berefek makro-mikro tingkat kita dan persiapan itukan yang mestinya diterangkan oleh Presiden. Presiden memang sudah ngasih sinyal akan terjadi goncangan segala macam tapi sebagai sinyal enggak ada konsekwensinya. Yang akan terjadi goncangan karena Ibu Sri Mulyani mengatakan itu, setelah tentunya berkonsultasi dan memantau pendapat-pendapat dan fakta di luar negeri. Maka Jokowi bilang, oke kita lakukan penghematan. Karena itu IKN akan kita tunda karena berbagai macam refocusing akan kita lakukan. Kan itu enggak terjadi. Bahkan, presiden masih anggap bahwa itu bisa disesuaikan dengan reshuffle. Padahal sebetulnya reshuffle itu transaksi politik tetapi hal yang riil, yaitu ekonomi itu mesin dipecahkan sebagai hasil sidang kabinet bukan sekedar sinyal-sinyal bahwa seolah-olah kalau sudah naik mobil listrik itu ekonomi akan senyap juga. Sehingga, memang ekonominya jadi senyap. Artinya, gak bergerak ekonominya. Jadi, poin kita selalu presiden mesti baca. Sebetulnya percuma juga minta presiden mesti baca, dia nggak bisa baca. Sudahlah anggap saja keadaan ini memang akan mendikte politik jadi ekonomi yang memburuk. Akan mendikte politik dari itu. Yang bisa kita baca combine bisa betul-betul terjadi. Dalam keadaan normal saja sebetulnya kradaan antar elit sudah berlangsung, apalagi kalau krisis moneter dan yang kemudian nanti merembet jadi krisis politik. Kalau sekarang mungkin krisis Seminyak, bahan bakar, dan pangan itu akan berimbas pada krisis moneter, lalu balik jadi krisis politik. Coba kaji fakta itu terasa kalau kita baik pesawat. Ada kan harga pesawat yang dua kali lipat, karena afturnya naik. Jadi hal-hal semacam itu yang seolah-olah kok buta huruf terhadap keadaan Istana. Padahal politik dapur ini bisa sangat serius. Karena kita selalu melihat bahwa kalau daya tahan masyarakat itu masih bagus yang mungkin ada krisis politik dan apapun tidak akan memberi guncangan langsung pada masyarakat. Tapi begitu ini persoalan dapur yang terkena ini soalnya jadi sangat serius.   Ya itu. Dulu 98 itu hanya karena harga susu naik, ibu-ibu sudah marah. Pada waktu 98 dan akan berulang pola itu. Masalahnya sekarang, kalau waktu 98 itu betul-betul soal Ekonomi saja. Tetapi sekarang itu soal politik, yaitu pembelahan masyarakat yang intinya adalah ketidakpercayaan kekuasaan terhadap kemajemukan bangsa ini. Jadi mau distabilkan dengan apa keadaan sekarang, dengan operasi militer atau operasi polisional, itu enggak bisa. Apalagi sinyal internasional menganggap bahwa Indonesia tetap tidak mau menyatakan diri, status dia di dalam migrain itu akan mendua. Amerika dan bisa paksa nemu proxy se Rusia. Apakah proxy Amerika. Tapi kalau Indonesia bilang bah kita non-blok. Iya non-blok itu karena kita profil tinggi. Tapi faktanya profil International kita itu buruk. Jadi ucapin non-blok juga itu enggak ada gunanya, karena bahkan, Rusia tahu kita lemah, Amerika tahu kita ini lemak, secara pertahanan China tahu kita dilemahkan, dan yang dipamerkan sementara ini kan seolah-olah itu punya banyak pesawat yang bisa menghalangi invasi luar negeri, tapi pesawat doang, senjatanya gak ada, itu pesawat kosong anegrip, tidak dipersenjatai. Oke tapi selalu yang kita coba persoalkan itu adalah bahwa ini gak kompatibel. Apa yang terjadi di dunia dengan apa yang dilakukan dengan langkah-langkah pemerintahan sekarang. Pemerintah sibuk justru para menterinya termasuk Pak Jokowi juga bermanuver sana-sini berkaitan dengan Pilpres 2024. Padahal kita sendiri bisa menyatakan bahwa kemungkinan tidak terjadi Pilpres 2024 karena kondisi ekonomi yang memburuk dan itu bukan hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh dunia. Ya itu yang sekarang ini dihitung oleh para analis KPU. Bisa jalan gak kalau anggarannya itu dipotong separo, hanya untuk menyelamatkan ekonomi kita. Bisa gak IKN itu dilanjutkan kalau terpaksa anggaran yang disiapkan harus dipakai buat membeli politik. Jadi trade-off semacam itu atau kampanye APBN akan mendikte politik APBN- nya bolong. Artinya, politik bakal berantakan juga. Kita hanya bisa terangkan itu sebagai analisis, nanti dianggap solusi, apa ya solusinya percepat Pemilu, solusinya ya ganti presiden, solusinya ya lakukan people power. Itu bahaya. segala semacam. Kalau itu enggak diucapkan lalu orang diam-diam merasa memang gak ada solusi kalau kayak gitu. Ini setiap kali masyarakat sipil memberi solusi dianggap itu makar. Padahal itu ada keterangan yang diolah berdasarkan dapur mak-mak. CIA mungkin sudah mulai kirim sinyal, Indonesia sudah rapuh, sekaligus nanti setelah gejala-gejala awal itu berlangsung dalam 1-2 minggu ini, baru lingkungan elit pasti akan memanfaatkan itu untuk ambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari air keruh politik. Itu yang bakal memberantakkan segala macam koalisi yang dibuat. Padahal kita sebenarnya harusnya dalam situasi semacam ini berharap, ada yang jelas. Pemerintah bicara kepada publik yang mengingatkan kepada kita bahwa situasinya seperti ini. Langkah-langkah yang harus dilakukan semacam ini. Langkah-langkah semacam ini mestinya begitu, ada semacam cottage clan yang siapkan dan masyarakat diajak untuk werd. Itu bahwa ini ada persoalan yang serius. Itu cuma baca keterangan keseriusan dari beberapa menteri, termasuk juga Menteri Perdagangan. Dia memberi sinyal keadaan walaupun dia tahu bahwa dia goyah secara politik. Demikian juga kalau ibu Sri Mulyani, jelas dia ngerti keadaan itu, Mahfud MD sudah pasti zig-zag, dan dia nggak paham lagi apa yang diucapkan, Airlangga Hartarto paham keadaan itu, terakhir dia pastikan bahwa KIB itu bukan untuk Ganjar Pranowo. Nah, itu juga bagus. Karena orang merasa bahwa kalau buat Ganjar, yaitu Jokowi kecil lagi, sama menghadapi ekonomi yang memburuk dalam menghadapi situasi Global gak bisa orang dengan kapasitas Jokowi kecil. Jadi Airlangga mengerti itu, tapi dia juga cemas nasib. Kalau terlalu vokal yang bisa terlempar juga. Jadi ada bagian yang masih rasional dalam kabinet dan itu kecil sekali. Saya selalu usulkan yang rasional ini bikin koalisi rasional ucapkan keadaan krisis. Kan begitu mestinya, daripada diam-diam bikin transaksi kiri-kanan yang akhirnya berantakan juga. Oke tetapi saya kira ucapan Anda tidak rasional Bung Rocky, karena Anda berharap mereka melihat menjadi rasional itu. Karena kita cuma bisa analisis dengan kapasitas rasional kita tapi kemudian ditransaksikan dengan Istana yang kira-kira irasional emang gak bisa supaya rasional ya people power saja atau LBP, Liga Boikot Pemilu. Oke kalau Anda ngomong-ngomong ini mesti saya ulang-ulang terus soal people power ini karena ini potensi untuk digoreng oleh para bazzernas perlu digoreng. Coba Anda mesti elaborasi lagi apa yang Anda maksud dengan people power ini. Kalau misalnya dapur mak-mak nggak bisa lagi berasap, dia akan keluar bawa panci, lalu digendang-gendang, lalu tukang ojek ikut di situ, karena tukang ojek juga tahu dapurnya nggak berasap lagi. Itu akan sampai juga ke buruh-buruh merasa bahwa daya beli mereka makin turun. Jadi lonceng people power itu emang mulai dari dapur mak-mak dan itu yang kita sebut sebagai gerakan rakyat yang berupaya untuk cari solusi. Solusinya di mana mestinya di kabinet, solusinya di parlemen, tapi karena 2 lembaga itu sama isinya, yaitu irasional maka mak-mak cari jalan rasional itu, dia mau di jalan. Itu yang akan mengumpulkan banyak orang, terjadilah people power. Itu namanya people power. Terjemahnya kedaulatan rakyat, bukan makar! Kan begitu. Ini kenapa saya penting untuk menanyakan pada anda ini. Jaman sekarang itu biasanya begitu. Makanya harga minyak goreng menjadi mahal karena banyak bazzer yang goreng-goreng gitu.   Iya nanti kalau sudah people power buzzer-nya yang digoreng oleh mak-mak  di jalan. Jadi enggak usah seolah-olah people power itu wait, bukan. Bahwa itu namanya kedaulatan rakyat, the power of the people. Artinya, berdaulat itu rakyatnya. Terus simple cuma biasalah kalangan Istana merasa takut. Kalau dia punya legitimasi pun ngapain takut pada people power. Iya dan sebenarnya demokrasi itu juga terjemahnya people power yah dari rakyat. Dari, oleh dan untuk rakyat ya people power. Oke clear, ini semuanya orang gak akan dapat alasan untuk menggoreng lagi. Oke kembali lagi ke soal tadi krisis yang mengancam di depan mata kita ini. Bung Rocky kalau kita tidak bisa ngomong bahwa solusi di level elit gitu yang kita suite-suite berharap, jadi bagaimana kita untuk bicaranya di level bawah ini. Untuk mengamankan level bawah selalu itu tiktok. Konsen kita bagaimana silakan kalau para elit mau berkelahi tapi di bawah jangan saling berkelahi. Kalau saya perhatikan di tingkat kabupaten itu keresahan buruh sudah tinggi sekali, bersiap-siap bisa jadi buffer. LSM, masyarakat sipil, dan mahasiswa juga menganggap bahwa dia musti ada di dalam sekutu konseptual. Bersekutu secara konseptual. Itu yang akan diucapkan. Mungkin akhir bulan Juni ada lagi gerakan buruh yang lebih masif. Lalu kita bisa deteksi setiapkali saya ngomong dengan kalangan buruh dan kalangan mahasiswa ada sesuatu yang bergejolak dan itu enggak mungkin ditahan oleh sekedar headline bahwa Bu Mega dan Pak Jokowi senyum-senyuman. Itu sinyal palsu. Bagi mereka silakan Anda senyum-senyum. Tapi di bawah selama kebijakan Istana itu tidak menghasilkan distribusi lebih bawah maka itu senyum diantara polisi. Itu senyum tukar tambah. Itu namanya senyum ke senyumnya saja sudah koruptif karena dia enggak mau sentuh keadaan di bawah. Dia cuma mau bersenyum supaya terjadi transaksi di atas, tapi di bawah kan enggak begitu. Itu saya kira betul judul hari ini adalah politik dapur mulai nyaring bunyinya. Oke baik. Terima kasih. Bang Rocky tentu enggak sebutkan manfaat dirinci. Itu sebenarnya untuk kita semua, terutama kepala-kepala keluarga apalagi kepala keluarga itu adalah para buruh, para pekerja, pekerja sektor informal pasti langsung merasakan. Nah ini yang kita khawatir justru tolong jangan sampai terjadi konflik domestik itu gara-gara konflik kepentingan di atas. Ya itu, kita ingin agar keakraban dibawa tetap dan dituntut oleh akal sehat. Biarkan akal bulus bekerja di atas. Oke terima kasih Bung Rocky dan selalu kita mengingatkan, persoalannya ada, jalan keluarnya adalah 0%. 0% adalah kedaulatan rakyat! (mth/sws)

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada BA.4 dan BA.5 Karena Masih Pandemi

  Jakarta, FNN - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mengingat situasi saat ini masih dalam masa pandemi. \"Walaupun subvarian itu tingkat keparahannya lebih rendah, gejalanya ringan atau mungkin tidak ada gejala, namun kita sikapi sebagai bagian kita tetap waspada karena kita masih masa pandemi,\" ujar Syahril dalam bincang-bincang bertema \"Perkembangan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia\" yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin. Ia mengemukakan, dari 23 negara yang melaporkan munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, tidak terjadi gejala ataupun lonjakan yang signifikan seperti halnya saat muncul varian awal Delta maupun Omicron. Ia mengingatkan, virus COVID-19 dapat terus bermutasi sehingga disiplin protokol kesehatan serta melengkapi vaksinasi di masyarakat perlu terus dilakukan. \"Virus ini bermutasi terus mulai dari varian Alpha, Delta sampai ke Omicron. Mutasi ini merupakan alami dari suatu makhluk hidup, maka itu kita tingkatkan imunitas kita, kemudian meningkatkan protokol kesehatan,\" tuturnya. Ia menambahkan, dua subvarian itu juga memiliki penurunan kemampuan terhadap terapi antibodi monoklonal serta mampu untuk menghindar atau lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang baik dari vaksinasi atau kekebalan secara alamiah. \"Yang mungkin perlu kita waspadai yaitu immune escape, artinya dia menghindar dari imunitas seseorang,\" paparnya. Oleh karena itu, lanjut dia, disiplin protokol kesehatan tetap harus dilakukan mengingat pasien BA.4 dan BA.5 di Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Syahril menekankan agar masyarakat tidak mempermasalahkan varian COVID-19 karena protokol kesehatan dan pengendaliannya tetap sama. \"Sekali lagi, kita tidak boleh lengah, kita harus hati-hati, waspada walaupun gejalanya tidak terlalu berat. Tapi kalau mengenai orang yang berisiko tinggi, usia lanjut itu harus hati-hati. Jadi intinya protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker, itu harus dijadikan budaya hidup sehat,\" tuturnya. (mth/Antara)  

Presiden dan Jajaran Bahas Percepatan Pembangunan IKN

Jakarta, FNN - Presiden RI Joko Widodo bersama dengan jajaran membahas percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.\"Tadi kita membahas terkait percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara,\" ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai rapat internal dengan Presiden di Jakarta, Senin.Dia menyampaikan salah satu bentuk kebijakan untuk mendorong percepatan itu adalah dalam sektor pembiayaan.\"Bagaimana pembiayaan itu sedemikian rupa, pertama tidak mengganggu APBN, yang kedua memberikan peluang seluas-luasnya kepada partisipasi swasta publik,\" ujar Suharso.Dia mengatakan pemerintah ingin memberikan peluang investasi seluas-luasnya bagi swasta, namun tetap dengan sejumlah aturan yang kini tengah dirumuskan.Suharso mengatakan rapat tersebut juga membahas soal perlunya peraturan pemerintah terkait penggunaan lahan di IKN.\"Sebagaimana diatur dalam undang-undang, maka diperlukan peraturan pemerintah (PP) untuk mengatur kewenangan khusus terkait lahan,\" ujar Suharso. (mth/Aantara)

Beijing Tunda Pembukaan Kembali Kelas Tatap Muka

Beijing. FNN - Otoritas Beijing menunda pembukaan kembali kelas tatap muka setelah ditemukan lagi klaster terbaru COVID-19 di salah satu pusat keramaian di ibu kota China itu.Para pelajar sekolah menengah atas yang tinggal di luar wilayah terkontrol dipersilakan masuk sekolah sesuai jadwal pada hari Senin.Namun untuk pelajar sekolah menengah pertama, sekolah dasar, dan taman kanak-kanak harus tetap melanjutkan kegiatan belajar dan mengajar secara daring, demikian juru bicara Pemerintah Kota Beijing Xu Hejian kepada pers.Otoritas setempat menyatakan pembukaan kembali kelas tatap muka sangat tergantung dengan situasi COVID-19 setelah ditemukan klaster baru terkait bar di kawasan internasional Sanlitun pada Kamis (9/6). Klaster bar tersebut sampai saat ini sudah menginfeksi lebih dari 100 orang.Otoritas pendidikan Beijing sebelumnya mengumumkan pembukaan kembali kelas tatap muka pada Senin setelah ditutup akibat munculnya klaster baru di salah satu sekolah menengah pada 22 April.Mulai 1 Mei pusat-pusat keramaian, sekolah, dan perkantoran di Distrik Chaoyang ditutup. Kemudian dibuka lagi pada Senin (6/6).Namun tiga hari kemudian ditemukan klaster bar di distrik yang banyak dihuni warga negara asing tersebut sehingga memaksa otoritas setempat menutup kembali pusat keramaian.Otoritas setempat juga kembali mewajibkan warga Distrik Chaoyang untuk melakukan tes PCR selama tiga hari berturut-turut terhitung mulai Senin. (mth/Antara)  

Menteri Erick: Pemugaran Sarinah Pulihkan Sejarah Indonesia

Jakarta. FNN - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemugaran pusat perbelanjaan Sarinah bukan hanya sekedar estetika belaka melainkan memulihkan kembali sejarah bangsa Indonesia yang selama ini agak terlupakan.\"Jangan sampai generasi muda ini terputus dari sejarah. Semoga ini bisa jadi pengingat sejarah pada generasi muda,\" ujarnya di Gedung Sarinah, Jakarta, Senin.Hari ini, Menteri Erick mengundang Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri untuk meninjau Gedung Sarinah yang baru rampung direnovasi oleh Kementerian BUMN.Mereka berkeliling selama hampir tiga jam berada di Sarinah, mengelilingi tiap spot lantai, hingga makan di restoran paviliun yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.Saat melihat relief peninggalan Presiden Pertama Sukarno di lantai dasar, Megawati berbincang cukup lama dengan Erick Thohir. Beberapa kali Mega menunjuk ke arah relief sambil berbicara.Tak hanya itu, Mega tampak sumringah ketika berfoto dengan relief yang berisi kisah seorang petani bernama Marhaen itu.Menurut Mega, relief tersebut adalah peninggalan sejarah dan seni yang amat penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, dia bersyukur dengan hadirnya peninggalan Bung Karno yang kini dapat dinikmati oleh generasi muda yang mengunjungi Sarinah.\"Menurut saya dari sisi seni itu luar biasa sekali karena mungkin anak muda sekarang mungkin belum mengetahui. Jadi dari sisi makna itu bukan main, Indonesia ini punya seniman yang sebetulnya maestro,\" ujar Megawati.Berdasarkan catatan sejarah, Gedung Sarinah pernah direnovasi usai mengalami kebakaran pada tahun 1984, yang pada akhirnya façade tower gedung dan podium tersebut ditutup aluminium, tangga terbuka diberi atap, dan tambahan setempat satu lantai pada area podium.Sebagai pusat perbelanjaan sekaligus pencakar langit pertama di Jakarta, bahkan Indonesia, Gedung Sarinah mencerminkan nilai luhur yang diusung oleh pencetusnya Presiden Soekarno.Renovasi terbaru Gedung Sarinah rampung pada Maret 2022 lalu. Gedung ini nantinya akan difokuskan untuk mendukung UMKM dan mengembangkan produk-produk lokal, sehingga diharapkan dapat menjadi bagian etalase merek lokal Indonesia kepada dunia. (mth/Antara)

Keras, PDIP Nggak Sudi Jokowi 3 Periode, Serukan Mahasiswa Melawan dan Turun ke Jalan

Jakarta, FNN - Politikus  PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengajak semua pihak untuk menolak wacana tiga periode Presiden Joko Widodo. Wacana tersebut sebetulnya muncul sejak lama, dan paling anyar Projo bertekad menggalakkan Jokowi tiga periode. Ia mengajak pemuda dan mahasiswa berdemonstrasi turun ke jalan menolak praktek anti-demokrasi tersebut.   Menanggapi ajakan demo dari anggota  DPR RI tersebut, pengamat politik Rocky Gerung menyebut, Masinton mengindap frustasi parah. Seorang anggota DPR ngomong suruh demo. Itu artinya dia sendiri frustrasi di dalam lembaganya. Mungkin dalam fraksi PDIP di dalamnya ada faksi-faksi juga. Jadi, yang bisa dia lakukan hanya mendorong. Rocky menyarankan agar Masinton Pasaribu memimpin demo seperti tahun ’98. Bagaimana pandangan Rocky Gerung tentang wacana Jokowi tiga periode dan ambang batas pencapresan 20 persen, berikut petikan wawancara wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Ahad, 13 Juni 2022. Petikannya: Bung Rocky, ini orang kelihatannya sudah mulai frustrasi dengan pengajuan gugatan judicial review tentang PT 0%. Saya dapat kiriman video dan beritanya banyak ini teman-teman KAHMI alumni HMI, senior-senior HMI di Pare-Pare langsung mendemo, datang ke rumah hakim Mahkamah Konstitusi, Aswanto. Ini fenomena ada lucunya tapi juga di dalam kelucuan itu ada semacam frustrasi bahwa seluruh elemen institusi masyarakat sipil, bahkan DPD sebagai lembaga sudah datang ke MK untuk mengajukan judicial review. Dan temen-temen di Pare-Pare ini KAHMI juga berupaya untuk memikirkan kembali. Kalau sudah sampai DPD mentok, apalagi tuh. Apalagi dia datangi rumah pribadi itu. Jadi sebetulnya ini sudah dipahami bahwa keseriusan 20% sudah dipahami oleh seluruh rakyat. Emak-emak sudah paham, buruh juga bahkan lebih awal paham bahwa hanya melalui menihilkan, menolkan itu kuantitas, meniadakan threshold itu, barrier to entry, itu yang menjadi standar pertama menyebut negara demokrasi. Tentu ada kajian macam-macam, kajian hukum tata negara, kajian politik segala macam. Tapi orang merasa, ya kalau kajian itu akhirnya ditolak dengan cara yang arogan oleh MK, maka lebih baik lakukan sepanjang happening art buat menggedor kesadaran Mahkamah Konstitusi. Nanti ini akan berlanjut. Jangan-jangan Ketua Mahkamah Konstitusi makan di restoran juga didatangi oleh emak-emak di sampingnya. Lalu angkat posters di itu, lalu dianggap sebagai pelecehan lembaga negara segala macam. Itu yang kita sebut sebagai bentuk paling lembut dari people power, yaitu happening art. Jadi, menggugah orang supaya terlibat dalam upaya memperjuangkan demokrasi secara lebih panjang. Ini demontrasi yang betul-betul datang dari kalkulasi akal sehat. Mungkin lebih tepat disebut happening art. Orang mungkin mulai mempersoalkan kok di rumah pribadi, tapi selama dia tidak masuk ke halaman rumah itu tidak melanggar properti orang dan saya kira kalau lihat tadi video-videonya, memang berlangsung damai. Saya sepakat dengan Anda bahwa ini orang sudah mulai buntu, mau apa lagi nih. Sementara partai-partai politik yang katanya punya legal standing sampai sekarang bukan melakukan langkah konkret. PKS yang katanya mau ngajukan juga sampai sekarang tidak maju-maju juga ke Mahkamah Konstitusi. Itu saya dorong terus. Saya masih bicara dengan teman-teman PKS, iya kami 0%.  Ya majukan dong. Kami masih nunggu momentum. Demokrat lebih jauh langkahnya mengajukan judicial review. Jadi sebetulnya nanti PAN juga akan ikut. Lakukan saja sekaligus dengan DPD. Jadi ini satu upaya untuk wake up call bahwa demokrasi berbahaya kalau dibiarkan hal yang paling mendasar itu, yaitu garis start kompetisi yang sama itu dibatalkan. Dan kita menghitung sebetulnya apa penyebabnya kenapa soal threshold ini tidak ingin diwujudkan. Samar-samar nanti kita dengar nanti kalau threshold diwujudkan itu partai-partai yang berbasis yang mereka sebut radikal fundamental, yaitu Islam, itu punya calon, dan itu berbahaya dalam kompetisi. Ini artinya mau menghalangi orang untuk ikut berpartisipasi, hanya karena ketakutan pertama Islamofobia yang memang lagi beredar di seluruh dunia. Jadi, di belakang desain yang ingin menghalangi 20% juga ada faktor Islamofobi. Itu intinya. Ketakutan dari mereka yang tidak punya kader, padahal partai muslim kan kecil semua, tidak mungkin memenangkan 20% threshold. Karena itu, kita musti juga awasi ada semacam ketidakadilan. Kita minta threshold itu untuk menyetarakan dan meratakan garis start. Bukan demi memungkinkan radikalisme. Konsekuensi dari pluralisme adalah semua orang boleh punya pandangan hidup yang berbeda. Yang tidak boleh adalah melakukan kekerasan. Itu sebetulnya semacam refleksi kita juga terhadap keadaan di dunia. Tetapi, sekali lagi happening art ini menunjukkan bahwa sudah merata kejengkelan terhadap pemerintah, karena pemerintah dan DPR-lah yang membuat itu jadi aturan yang disebut open legal policy yang menjadi alat pembenaran Mahkamah Konstitusi supaya Mahkamah Konstitusi terbebas dari kewajiban untuk memberi putusan, Mahkamah Konstitusi menolak judicial review. Padahal Mahkamah Konstitusi di seluruh dunia dalam sejarah hukum peradaban diberi kewenangan untuk bahkan melakukan, bukan sekadar judicial review tapi judicial activism, harus mampu membaca keresahan konstitutional di publik. Bapak Ketua Mahkamah Konstitusi, yang juga sekarang mungkin sudah selesai berbulan madu, harus melihat bahwa di Pare-Pare orang akhirnya mendatangi rumah. Kan mustinya malu Mahkamah Konstitusi. Kan Pak Ketua MK bisa bilang datanglah ke kami di Merdeka Barat. Itu rumah konstitusi. Jangan datang ke rumah pejabat hakim konstitusi. Tapi nanti akan bilang, lo Anda kunci kok Mahkamah Konstitusi. Ya datangi saja rumah rumah personal-personal itu. Saya usulkan bergilir aja datangin semua hakim konstitusi. Di depan pagar rumah mereka saja kan? Pokoknya tetap jaga, tidak boleh melanggar privasi. Juga nggak perlu ramai-ramai, simbolik saja pesannya sampai. Bagus tadi saya lihat posternya itu. Gambar itu hanya 5 - 7 orang, tetapi efeknya yang penting. Kan pesan di situ yang betul-betul sangat fundamental pesannya, tidak ada demokrasi bila masih ada diskriminasi dengan 20%. Jadi, dengan mudah kita paham bahwa rakyat ingin agar supaya ada partisipasi langsung dan tidak boleh dihalangi melalui threshold 20%. Oke tadi Anda menyinggung soal satu alasan khawatir tokoh-tokoh Islam yang muncul dan kemudian terjadi Islamofobia. Dan sebenarnya stigma yang sama sudah diberikan kepada Anies Baswedan ketika memimpin DKI dan sampai sejauh ini tidak terbukti bahwa Anis menjadi pemimpin yang mengambil garis radikal seperti Taliban. Yang kedua saya kira jauh lebih serius yang selalu kita ingatkan itu adalah praktik yang terjadi saat ini, PT 20% menyebabkan oligarki lebih bisa berkuasa terus-menerus dan saya sih senang kalau Fahri Hamzah menyebutkan bahwa sekarang ini tiket capres itu dengan PT 20% itu semua sudah di kantong oligarki. Dan siapa pun yang jadi presidennya juga sudah di kantong oligarki. Itu yang sudah bertahun-tahun kita bahas bahwa pada akhirnya 20% itu adalah peternakan politik oligarki. Saya pakai istilah itu dulu. Oligarki beternak dengan membeli tiket 20% sehingga dari awal kita tahu bahwa yang tidak ada peluang partisipasi politik kalau tiket itu dikuasai oleh oligarki. Ini yang mau kita bongkar sebetulnya dan nggak ada cara lain untuk memulai demokrasi selain mendobrak kuota 20% itu yang dikuasai oleh oligraki. Jadi, sekali lagi. ini sudah menjadi pengetahuan publik dan sudah diolok-olok sampai ke depan rumah. Kan mustinya sudah malu dong. Anda kita gaji untuk menghasilkan demokrasi kenapa Anda seolah-olah berdiri di belakang oligarki. Walaupun mereka tidak sebutkan itu bahwa mereka cuma katakan bahwa 20% itu adalah cara untuk mengefisienkan politik. Tetapi, di belakang itu kan kita mesti baca simbol di belakang mengefisienkan politik artinya melarang lawan untuk masuk bertanding. Kan itu intinya. Barrier to entry.  Itu yang sepertinya berbahaya juga dalam kompetisi apapun enggak boleh pakai itu. Itu yang disebut dalam bahasa dulu KKN. Tapi sekali lagi saya menganggap bahwa ini pasti jebol karena kalau MK kehabisan akal, dia pasti akan bilang ya udah kita win win solution, yang artinya pergi ke DPR misalnya supaya MK terbebas dari tanggung jawab. Enggak. Tetap kita minta MK untuk putuskan bahwa demokrasi sama dan sebangun dengan nol persen. Itu poin dasarnya. Sangat menarik juga berkaitan dengan bagaimana oligarki tetap ingin berkuasa dan kemudian juga ada tanda-tanda kita membaca bahwa Pak Jokowi memang ingin berkuasa terus juga. Dan ini saya kira salah satu strategi Pak Jokowi untuk mempertahankan suaranya, mempertahankan kursinya dengan 20% ini, karena sekarang kelihatnnya Pak Jokowi mencoba melakukan rekonsiliasi politik dengan Ibu Megawati, tapi ternyata saya kira Ibu Megawati seperti kita juga, sudah membaca itu. Karena kita baca lagi Masinton Pasaribu sudah mendorong mahasiswa untuk turun ke jalan, untuk menghadang tiga periode. Ya, kalau Masinton yang ngomong aman. Kalau kita yang ngomong dianggap makar. Padahal bertahun-tahun kita bilang demo saja, lalu hoakser-hoakser ini, saya nggak mau pakai istilah cebong lagi, yang disebut sebagai buzer buzer ini, dikerahkan untuk mengepung kita. “Ini mahasiswa dibiayai untuk makar, buruh dibiayai untuk makar.” Nah, kalau Masinton yang ngomong, dia anggota DPR. Dia akan memimpin makar kalau gitu kan. Jadi justru kita lihat bahwa ada pemulihan pikiran karena akhirnya orang semacam Masinton mengerti bahwa demokrasi kita memang sudah tidak bergerak. Karena itu digerakkan dari jalan saja kan. Bayangin anggota DPR ngomong suruh demo. Itu artinya dia sendiri frustrasi di dalam lembaganya. Kan mustinya dia bisa bilang, datang ke kami, kami akan memperjuangkan melalui fraksi PDIP. Tapi Masinton akhirnya ya mungkin dalam fraksi PDIP di dalamnya ada faksi-faksi juga. Jadi, yang bisa dia lakukan adalah mendorong dan mendukung. Karena yang mengucapkan itu adalah anggota DPR Masinton Pasaribu, silakan Bung, pimpin demo seperti Anda memimpin ’98. Ha ha ha... Tapi hoakser jangan salah plintir ya, ini hanya mengutip. Nanti bilang Rocky Gerung memprovokasi mahasiswa untuk turun ke jalan. Enggak ini Masinton yang ngomong. (sws)

Sejumlah Proyek Sekretariat Mensesneg Bengkak

Jakarta, FNN – Sejumlah proyek rutin tahunan di Sekretariat Kementerian Sekretariat Negara (Kemsesneg) terus meroket. Mulai dari proyek pengadaan obat-obatan, makan minum rapat, kebutuhan perlengkapan alat rumah tangga sampai operasional pimpinan dan sejumlah proyek lainnya terus membengkak, berikut contohnya. Proyek pengadaan penggantian perlengkapan rumah tangga lainnya Tahun Anggaran (TA) 2020 dianggarkan Rp 800.980.000, TA 2021 naik menjadi Rp 2.666.483.000, dan TA 2022 kembali naik menjadi Rp 3.270.643.000. Dalam dua tahun ada kenaikan anggaran sebesar Rp 2,4 miliar. Proyek langganan jaringan telematika, tahun anggaran 2020 dianggarkan Rp2.835.571.000, tahun anggaran 2021 naik menjadi Rp2.900.000.000 dan tahun 2022 kembali naik menjadi Rp5.000.000.000, dalam dua tahun ada kenaikan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar. “Selanjutnya pengadaan obat-obatan juga naik, pada TA 2020 dianggarkan Rp 200 juta, TA 2021 naik dua kali lipat menjadi Rp 400 juta, begitu juga untuk TA 2022 kembali dianggarkan sebesar Rp 400 juta,” ungkap Jajang Nurjaman, Koordinator CBA, kepada FNN. Terakhir ada anggaran rutin operasional pimpinan, pada TA 2020 anggaran yang ditetapkan Rp 2.114.610.000, TA 2021 naik menjadi Rp 2.596.600.000, dan TA 2022 ditetapkan sebesar Rp 2.465.265.000. Begitu pula anggaran jamuan makan rapat-rapat koordinasi/kerja/dinas/ kelompok kerja, TA 2021 dianggarkan sebesar Rp 4.954.670.000, TA 2022 naik menjadi Rp 5.726.399.000. Kenaikan anggaran sejumlah proyek Sekretariat Kemsegneg tersebut sangat mencurigakan, kondisi negara sedang mengalami krisis pandemi dan APBN semakin seret, Kemsesneg seperti tidak peka dengan penderitaan rakyat. Bahkan, kata Jajang Nurjaman, ada indikasi meroketnya sejumlah proyek tahunan Sekretariat Kemsesneg berkaitan dengan dugaan   biaya lobi-lobi politik menjelang Pilpres 2024? Hal ini harus menjadi catatan Presiden Joko Widodo, jika pemborosan di anggaran di Sekretariat Kemsesneg terus berlanjut bisa berpotensi adanya kerugian negara. “Sekretaris Kementerian Sekretariat Kementerian Setya Utama harus segera dievaluasi bersama Menteri Sekretariat Negara Pratikno,” tegasnya. (mth).

Penataran Pancasila Ke-3: Indonesia Merdeka Dasarnya Apa?

Dan Bangsa Indonesia Memilih Pancasila Dengan 5 Silanya Yang Menjadi Kesepakatan, Bukan Pancasila Yang Bisa Diperas Menjadi Eka Sila, Tri Sila, Atau Gotong Royong. Oleh: Prihandoyo Kuswanto, Ketua Pusat Studi Kajian Rumah Pancasila CUPLIKAN Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 boelan 8 tahoen 2605. Ketoea: Sidang jang terhormat! Sekarang lebih dahoeloe, agar soepaja bisa tjepat, saja hendak membatjakan preambule jaitoe moekadimah atau pemboekaan dari Oendang-oendang Dasar. Sebagaimana tadi telah dikatakan oleh Padoeka Toean Zimukyokutyo, Pernjataan Kemerdekaan jang dirantjangkan oleh Panitia Penjelidik hendaknja dihapoeskan sama sekali. Demikian poela kata Pemboekaan boeatan Tyoosakai djoega dihapoeskan sama sekali, tetapi baiklah kembali kepada moekadimah – demikianlah namanja dahoeloe – jang diboeat oleh Panitia Ketjil tempo hari, dengan sedikit perobahan. Pertama perobahan” “Moekadimah” diganti dengan “Pemboekaan”. Kemoedian kata-katanja tadi soedah dibatjakan oleh Toean Moh. Hatta. Baiklah sekali lagi saja batja dengan perlahan-lahan. PEMBOEKAAN “Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itoe ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itoe maka pendjadjahan di atas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai dengan peri-kemanoesiaan dan peri-keadilan. Dan perdjoeangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakjat Indonesia ke depan pintoe gerbang Negara Indonesia jang merdeka, bersatoe, berdaulat, adil dan makmoer. Atas berkat rahmat Allah Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan loehoer, soepaja berkehidoepan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini kemerdekaannja. Kemoedian daripada itoe oentoek membentoek sesoeatoe Pemerintah Negara Indonesia jang melindoengi segenap bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah-darah Indonesia, dan oentoek memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan kehidoepan bangsa, dan ikoet melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itoe dalam soeatoe Oendang-oendang Dasar Negara Indonesia, jang terbentoek dalam soeatoe soesoenan Negara Republik Indonesia jang berkedaulatan rakjat, dengan berdasar kepada: Ke-Toehanan Jang Maha Esa, menoeroet dasar kemanusiaan jang adil dan beradab, persatoean Indonesia, dan kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permoesjawaratan – perwakilan, serta dengan mewoedjoedkan soeatoe keadilan sosial bagi seloeroeh rakjat Indonesia.” Sidang jang terhormat! Demikianlah pemboekaan itoe, dan sebagai tadi telah dikatakan oleh padoeka Toean Zimukyokutyo dan oleh saja sendiri, soepaja sedapat moengkin dengan setjara kilat kita bisa terima. Anggota Ki Bagoes Hadikoesoemo: Saja kira “menoeroet dasar kemanoesiaan” diganti dengan “KeToehanan Jang Maha Esa, kemanoesiaan jang adil” dan seteroesnja. Ketoea: Toean Ki Bagoes Hadikoesoemo, soepaja dipakai “KeToehanan Jang Maha Esa”, dan perkataan “menoeroet dasar kemanoesiaan jang adil dan beradab” ditjoret sadja. Anggota Ki Bagoes Hadikoesoemo: “Berdasar kepada: “KeToehanan Jang Maha Esa, menoeroet dasar kemanoesiaan jang adail dan beradab”. “Menoeroet dasar” hilang. Ketoea: Berdasar kepada apakah Republik kita itoe: “Ke-Toehanan Jang Maha Esa, menoeroet dasar kemanoesiaan jang adil dan beradab”. Perkataan-perkataan “menoeroet dasar” ditjoret. Djadi: “Ke-Toehanan Jang Maha Esa, kemanusiaan jang adil dan beradab, persatoean Indonesia, dan kerakjatan”, dan seteroesnja. Toean-toean semoea faham? Tidak ada lagi? Anggota Ki Bagoes Hadikoesoemo: Di atas toean Ketoea: “maka disoesoenlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itoe”, apa tidak “maka disoesoenlah pemerintahan”. Ketoea: Kemerdekaan itoe disoesoen dalam satoe Oendang-oendang Dasar. Kita akan lantas membikin Oendang-oendang Dasar. Anggota Ki Bagoes Hadikoesoemo: Jang disoesoen di sini pemerintahan, boekan kemerdekaan, “maka disoesoenlah pemerintahan”. Ketoea: Tidak, kemerdekaan, oentoek pemerintahan kita soesoen Oendang-oendang Dasar. Anggota Ki Bagoes Hadikoesoemo: Apa tidak bisa dirobah mendjadi: “maka disoesoenlah pemerintahan itoe”. Ketoea: Tidak, pemerintahan itoe disoesoen dalam satoe Oendang-oendang Dasar. Soedah? Toean-toean lain? Anggota Otto Iskandar Di Nata: Kalimat kedoea: “pintoe gerbang”. Itoe tidak ada. Djadi baiklah diganti dengan kata-kata: Ke Negara Indonesia”. Ketoea: “Mengantarkan rakjat Indonesia ke Negara Indonesia”, tidak “ke depan pintoe gerbang”? Saja kira tidak berkeberatan dengan adanja perkataan “pintoe gerbang”, sebab Negara Indonesia beloem ada. Hatta Zimukyokutyo: Rakjat kita, kita antarkan ke moeka pintoe gerbang sadja. Kalau ke Negara Indonesia, kita melangkah kepada grondwet. Itoe bedanja. Sekarang kita bawa rakjat Indonesia ke moeka “pintoe gerbang” sadja. Ketoea: Toean Otto telah moefakat. Toean-toean tidak ada lagi perobahan? Silahkan toean Goesti. Anggota I Goesti Ketoet Poedja: Ajat 3: “Atas berkat rahmat Allah” diganti dengan “Toehan sadja, Toehan Jang Maha Koeasa”. Ketoea: Dioesoelkan soepaja perkataan “Allah Jang Maha Esa” diganti dengan “Toehan Jang Maha Esa”. Toean-toean semoea moefakat: perkataan “Allah” diganti “Atas berkat Toehan Jang Maha Koeasa”. Tidak ada lagi, toean-toean? Kalau tidak ada, sekali lagi saja batja seloeroehnja, maka kemoediaan saja sahkan. PEMBOEKAAN “Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itoe ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itoe maka pendjadjahan di atas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai dengan peri-kemanoesiaan dan peri-keadilan. Dan perdjoeangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakjat Indonesia ke depan pintoe gerbang Negara Indonesia jang merdeka, bersatoe, berdaulat, adil dan makmoer. Atas berkat rahmat Toehan Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan loehoer, soepaja berkehidoepan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini kemerdekaannja. Kemoedian daripada itoe oentoek membentoek soeatoe Pemerintah Negara Indonesia jang melindoengi segenap bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah-darah Indonesia, dan oentoek memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan kehidoepan bangsa, dan ikoet melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itoe dalam soeatoe Oendang-oendang Dasar Negara Indonesia, jang terbentoek dalam soeatoe soesoenan Negara Republik Indonesia jang berkedaulatan rakjat, dengan berdasar kepada: Ke-Toehanan Jang Maha Esa, kemanusiaan jang adil dan beradab, persatoean Indonesia, dan kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permoesjawaratan-perwakilan, serta dengan mewoedjoedkan soeatoe keadilan sosial bagi seloeroeh rakjat Indonesia.” Setoedjoe, toean-toean? (soeara: Setoedjo) Di dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dipimpin Bung Karno pada tanggal 18 Agustus 1945, dokumen itu dijadikan Preambule atau Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang sekaligus berlaku sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pokoknya, akhirnya Pancasila hasil galian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan secara padat dan indah dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan yang pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan dan sebagai Dasar Negara Indonesia Merdeka. Dengan penataran ini kita bisa merasakan dan memahami bagaimana Pancasila dalam proses dari 1 Juni 1945 kemudian 22 Juni 1945 dan final 18 Agustus 1945. Dan Bangsa Indonesia memilih Pancasila dengan 5 Silanya yang menjadi kesepakatan, bukan Pancasila yang bisa diperas menjadi Eka Sila, Tri Sila, atau Gotong Royong. Artinya Pancasila bukan dilahirkan pada 1 Juni 1945, sebab BPUPKI Tidak membuat keputusan pada 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila. (*)

Koalisi Parpol dan “Koalisi” Korupsi

Semua tokoh bijak, negarawan dan cendekia kebajikan sudah kehabisan kata untuk menggambarkan Indonesia kini, ahli bahasa kehabisan kamus untuk menggambarkan Indonesia dengan kata, selain kalimat ngeri dan mengerikan. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih PILPRES 2024 masih cukup waktu, partai sudah keburu nafsu menggalang koalisi, mencari peluang posisi terbaiknya. Koalisi besar atau gemuk bersama penguasa sejak lama sudah bisa ditebak, saatnya tiba pasti pecah. Karena kepentingan masing-masing partai sudah bergeser mengejar peluang kepentingan politik pragmatisme baru yang bisa membawa keuntungan dan membantu keselamatan partainya. Idealisme perjuangan partai untuk rakyat sudah lama mengering, buka lapak menjelang Pilpres adalah keniscayaan bagi mereka yang harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan mencari figur capres dan peluang politik finansial yang  dibungkus dengan nama koalisi. Politikus gaya katak berenang itu pasti paham sekali mendayung sebanyak- banyaknya pulau bisa dilampaui. Elit parpol pasti paham bahwa dalam pertarungan politik segmen pemilih bisa dikelompokkan menjadi; The Sinner, The Saint dan The Savable, biasa dikenal dengan massa mengambang (floating mass) yang tidak terikat dengan parpol tertentu. Bagi suatu parpol itu sulit untuk mengutak-atik kelompok pertama. Musuh politik bisa dimasukkan ke dalam kelompok ini. Kelompok kedua, sudah aman dan dipastikan selalu memberi dukungan. Yang menjadi tantangan (challenge) bagi parpol adalah kelompok ketiga, yaitu massa mengambang. Massa mengambang bisa diartikan sebagai kelompok massa yang tidak terikat parpol/calon tertentu atau yang belum menentukan pilihannya dalam ajang pemilihan pimpinan daerah/nasional. Kelompok ini menduduki porsi terbesar dalam suatu pemilihan. Dalam berbagai studi, loyalis partai hanya pada kisaran 5 sampai 10 %. Ini artinya, 90-95 persen pemilih di masing-masing parpol itu sangat mungkin berpindah haluan atau pilihan. Massa mengambang di Indonesia sulit didekati dengan rayuan ideologi, atau program-program partai, dan perdebatan politik yang menjenuhkan. Rakyat sudah capek dengan kesusahan hidup. Mereka semua butuh sesuatu yang melenturkan otot-otot, pikiran, kesusahan dan kesengsaraan mereka. Dari sinilah politik transaksional dengan beli suara ditanggap sinyalnya oleh oligarki. Ketika datang menyodok segepok duit mereka semua akan runtuh. Mereka sudah pada titik habituasi dari kesulitan hidup dan beruntung kalau bisa bertahan untuk hidup. Oligarki sangat paham tentang kehidupan partai di Indonesia bahkan sangat paham kemampuan finansial para capres yang akan mencalonkan dirinya itu. Oligargi juga bergerak taktis mengunci para Capres yang akan berlaga dengan PT 20 %. Oligargi itu bergerak cerdik, bahkan peta masa mengambang telah mereka kuasai sampai tingkat desa. Dan, oligarki lebih cepat bergerak taktis untuk mengendalikan dan menguasai masa mengambang bahwa kebijakan masa mengambang adalah kebijakan massa yang tidak tahu arah politik, biasanya massa ini mudah terbawa arus politik. Ciri partai politik di Indonesia sudah terdeteksi: Pertama, ikatan mayarakat dengan partai politik lemah, bahkan sebagian tidak tersambung sama sekali; Kedua, adanya fenomena deparpolisasi yakni gejala psikologis tidak percaya lagi dengan parpol sebagai wadah aspirasi. Rakyat mengerti hubungan dengan partai politik hanya beberapa detik di bilik suara, itu pun hanya karena beban psikologis setelah terima mahar untuk memilihnya. Selain karena transaksional, sebagian dari mereka masih mau bergerak ke bilik suara lebih banyak ditentukan oleh faktor ketokohan, bukan afiliasi parpol. Kondisi seperti ini bagi Capres tidak akan bisa berlaga tanpa mengiba partai politik sebagai formalitas syarat yang harus dipenuhinya PT 20 %. Penawaran dari partai tertentu yang tidak mampu menjual Capresnya buka lapak ugal-ugalan mahalnya. Sementara saat berlangsungnya Pilpres peran sangat minim – kekuatan kemenangan sudah total milik Oligarki. Di sisi lain kebutuhan finansial bagi para Capres suka atau tidak suka harus masuk dunia politik transaksional dengan pemilih, dihadapkan pada pilihan sulit. Oligargi yang jauh lebih siap telah menawarkan perangkapnya. Diskursus yang dibangun para elit partai koalisi dan elit politik lainnya sering tidak nyambung dengan massa mengambang, bahkan dengan masyarakat. Masing masing asyik di dunianya sendiri-sendiri. Kondisi seperti ini harus ada jalan keluarnya, PT 0 % harus dipenuhi MK dan harus ada perangkat konstitusi siapapun Capres yang terbukti menggunakan jasa oligarki harus dinyatakan gugur, baik sebelum, selama, dan sesudah dia dinyatakan menang dalam pertarungan Pilpres 2024. Ngerinya Korupsi Korupsi tergambar telah menjadi kesepakatan bersama penyelenggara negara Indonesia maju. Maju, bergerak, berjuang bersama menggigit, menggerogoti sebagai rayap sebagai koruptor. Dijamin aman karena semua terlibat, dari – oleh dan untuk koruptor, satu nasib satu perjuangan tidak boleh ada yang menggangu. Selagi ada kesempatan kapan lagi, datangnya peluang tidak akan bisa diulang lagi. Tentu harapan mereka peluang korupsi itu bisa berlanjut dengan aman, mumpung pemimpin tertinggi langsung atau tidak langsung sudah memberi sinyal restunya, asal upeti dari hasil korupsi tersebut jangan sampai terlambat setornya. Atau berbagilah saling mengait satu sama lain. Rakyat telantar, menjerit karena betapa susahnya untuk bertahan hidup, bagi darah para koruptor yang berlaku adalah hukum dari karya Plautus berjudul Asinaria: Homo Homini Lupus, “Manusia adalah serigala bagi sesama manusia lainnya”. Negara Harakiri atau bunuh diri sebagai hukuman mulai populer pada masa Kekaisaran Tokugawa pada zaman Edo (1600-1867) – para koruptor itu sudah berhitung dengan umurnya, berkidung rumekso ing urip muda foya foya - tua kaya raya - mati masuk surga. Soal di liang lahat nanti akan dimakan rayap geni – tak perlu takut toh semua belum bisa dibuktikan. Masihkah Indonesia – masih bisa diselamatkan dengan cara-cara prosedural biasa. Menkopolhukam Mahfud MD saja bingung, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mattalitti pesimis. Rakyat jelata tinggal pasrah hanya bisa istighfar, sesekali berdoa shalawat nariyah. Menyerah mengusap air mata, dengan sesenggukan terus mengalir ucapan istighfar, meratapi nasib negeri makin mengerikan. Semua tokoh bijak, negarawan dan cendekia kebajikan sudah kehabisan kata untuk menggambarkan Indonesia kini, ahli bahasa kehabisan kamus untuk menggambarkan Indonesia dengan kata, selain kalimat ngeri dan mengerikan. Lan Antono dan Taufiq Ismail benar:  “Dunia Ini Pangung Sandiwara”. Lagu yang bawakan Rocker Indonesia Ahmad Albar pada tahun 78, mungkin bisa menggambarkan perilaku pengelola negara seperti ini. Kalau sudah demikian alternatif jalan keluarnya harus meminjam teori Plato 2.500 tahun lalu yang mengatakan, kalau demokrasi sudah menjadi anarkis memang harus muncul apa yang disebut strong leader, “pokoknya babat saja dulu, daripada negaranya hancur”, Atau, mungkin bisa juga seperti di Pilipina segera munculkan kekuatan people power: “kekuatan rakyat yang memaksa penguasa dzalim turun”? (*)