AGAMA

Nuzulul Qur'an Bisa Jadi Kurikulum Diri Bagi Manusia Indonesia untuk Menjaga Moralitasnya

JAKARTA, FNN  - Peringatan Nuzulul Qur\'an bisa menjadi kurikulum diri bagi setiap manusia Indonesia untuk selalu menjaga moralitasnya di dalam kehidupan sehari-hari,  baik pada tataran keluarga, masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, pada saat Nuzulul Qur\'an ini, Al Qur\'an yang menjadi pedoman hidup manusia untuk selalu melakukan hal-hal positif dalam perjalanan hidupnya, diturunkan. \"Cara mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur\'an,  adalah dengan menjadikan peringatan Nuzulul Qu\'ran itu semacam kurikulum diri kita, supaya Al-Qur\'an menjadi sumber inspirasi bagi setiap manusia,\" kata KH Musyafa Ahmad Rahim, Ketua Bidang Kaderisasi DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia. Hal itu disampaikan KH Musyafa saat memberikan pengantar Gelora Talks bertajuk \"Nuzulul Qur\'an dan Aktualisasi Nilai-nilai Al-Qur\'an\", Rabu (12/4/2023) sore. Menurut KH Musyafa, Al-Qur\'an telah mengajarkan kepada manusia agar selalu ingat atau eling untuk  melakukan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-harinya.  \"Jadi Al Qur-an diturunkan itu, kalau terjemahan lokal Indonesianya, supaya manusia itu menjadi sabar atau eling siapa dirinya dan hakikat kehidupannya didunia,\" katanya. Artinya, bahwa Al Qur\'an itu, adalah pedoman hidup bagi manusia baik di dalam keluarga, masyarakat maupun kehidupannya di dalam bangsa dan negara. \"Termasuk apa yang dilakukan Partai Gelora, yang membawa cita-cita Arah Baru Indonesia, itu inspirasinya dari Al-Qur\'an. Al-Qur\'an memberikan petunjuk dan arah bagi kita, kemana tujuan yang harus kita capai,\" ujarnya. Sedangkan Dewan Pembina MUI Jakarta Utara KH Nur Alam Bakhtir mengapresiasi langkah Partai Gelora menggelar diskusi tentang nilai-nilai aktualisasi Al-Qur\'an dalam kehidupan sehari-hari. \"Diskusi semacam ini, harusnya dilakukan semua partai, apalagi partai yang mengatasnamakan Islam. Sebab, banyak yang tidak sesuai dengan aktualisasi nilai-nilai Al-Qur\'an,\" kata KH Nur Alam. KH Nur Alam mengatakan, Al Qur\'an telah mengajarkan kepada manusia mengenai integritas dan kejujuran. Sehingga moralitas setiap manusia itu, apakah dia baik atau tidak, tidak bisa dilihat berdasar pakai yang dikenakan seperti jubah atau jilbab.  \"Jubah dan jilbab itu, hanya pakaian biasa yang disebut dengan budaya seperti halnya pakai-pakaian di budaya kita. Tidak ada gunanya pakai jubah atau jilbab, kalau tidak memiliki integritas atau kejujuran,\" katanya. Karena itu, ia mengatakan, maraknya kasus korupsi di tanah air, menjadi suatu kewajaran, karena para pejabatnya tidak memiliki integritas dan kejujuran, bahkan aparat yang seharusnya menjadi penegak keadilan justru ikut terlibat. \"Makanya para koruptor, kalau ditangkap KPK itu berterima kasih, bukannya bersedih karena KPK menghapuskan dosa-dosa mereka,\" tegasnya. KH Nur Alam berharap agar diskusi mengenai aktualisasi nilai-nilai Al Qur\'an terus digelar untuk mengingatkan kepada para politisi, pejabat dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan level moralitasnya. \"Saya mengharapkan tradisi membedah Al-Qur\'an ini terus dilakukan. Undang pakar-pakar yang berbeda, kalau perlu Partai Gelora bikin diskusinya setiap hari untuk mengingatkan kita semua,\" katanya.  Hal senada disampaikan Founder Al Fahmu Institute KH Fahmi Salim. Ia mengungkapkan, masih banyak pihak yang hanya mengambil keuntungan materi dari nilai-nilai Islam dan Al-Qur\'an, tapi tidak menerapkan secara sungguh-sungguh dalam kehidupan sehari-sehari . \"Tetapi ketika bicara tentang penegakan hukum tentang pemberantasan korupsi nilai-nilai Islam dan nilai-nilai Al-Qur\'an ditinggalkan. Inilah problem kita, Islam dan Al-Qur\'an baru simbol saja, sebatas ritual, retorika, label atau pemanis di bibir saja,\" kata KH Fahmi . Namun, ia mengaku akan terus berusaha untuk menyakinkan agar semua pihak, terutama  pejabat untuk selalu meningkatkan kejujuran, integritas dan moralaritas agar menjadi pemimpin yang amanah. \"Kalau umat sendiri pada dasarnya memiliki fitrah yang baik, sehingga kita tidak perlu menciptakan kotak-kotak atau kultus kepada indvidu, termasuk upaya membenturkan nilai-nilai Pancasila dengan Al-Qur\'an,\" ujarnya. Padahal Pancasila itu, katanya, hasil ijtihad para pendiri bangsa yang mengambil intisari dari nilai-nilai Al-Qur\'an. Sehingga antara Pancasila dan Al-Qur\'an itu, sebenarnya sama atau satu hakekat. \"Yang membenturkan Pancasila dengan Al-Qur\'an itu, sebenarnya adalah orang bodoh atau pandir. Padahal kalau kita lihat nilai-nilai Pancasila itu, itu sudah menegakkan Al-Qur\'an,\" katanya. KH Fahmi berharap mereka yang terus berupaya membenturkan antara Pancasila dan Al-Qur\'an harus terus diberikan pemahaman supaya tidak dicurigai membawa agenda Islamisasi Negara. \"NKRI ini secara syariat sebenarnya sudah Islam, tinggal bagaimana kita mengintensifkan nilai-nilai Pancasila dan Al Qur\'an itu betul-betul terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,\" pungkasnya. (Ida)

Keagungan Al-Qur'an

Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Jogjakarta  Karakter Al-Quran 1.Alif lam mim shad. 2. Inilah kitab yang diturunkan kepadamu, janganlah engkau sesak dada karenanya untuk memberi peringatan dengan itu, dan memberi pelajaran kepada orang beriman. 3. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jangan ikuti yang selain Dia. Sedikit sekali pelajaran kamu ingat. (QS Al-Araf/7:1-3) Ta Ha. Kami tidak menurunkan Al-Quran kepadamu supaya kamu menderita. Tetapi sebagai peringatan bagi mereka yang takut kepada Allah. Suatu wahyu yang dari Dia Yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Allah Maha Pemurah. Yang tegak kukuh di atas \'arsy — singgasana kekuasaan. Kepunyaan-Nya segala yang ada di langit, segala yang di bumi, dan yang di antara keduanya, dan yang di bawah tanah. Jika kau berkata nyaring, bukan soal, sebab Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Allah, tiada Tuhan selain Dia. Kepunyaan-Nya al-asma`ul husna - nama-nama yang indah. (QS Thaha/20:1-8). Katakanlah: Sekiranya lautan tinta untuk menuliskan kata-kata Tuhanku, pasti habis sebelum habis kata-kata Tuhanku, sekalipun Kami tambahkan tinta sebanyak itu.\" (QS Al-Kahfi/18:109) Al-Quran adalah jamuan Tuhan. Rugilah orang yang tidak menghadiri jamuan-Nya, dan lebih rugi lagi yang hadir tetapi tidak menyantapnya. (Hadis). Ayat-ayat Al-Quran bagaikan intan: setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dari apa yang terpancar dari sudut-sudut lain. Dan tidak mustahil, jika Anda mempersilakan orang lain memandangnya, ia akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang Anda lihat (Abdullah Darraz).  Al-Quran adalah pengantin wanita yang menyembunyikan wajahnya. Bila engkau membuka cadarnya dan tidak mendapatkan kebahagiaan, itu karena caramu membuka cadar telah menipu dirimu sendiri. Apabila engkau mencari kebaikan darinya, ia akan menunjukkan wajahnya, tanpa perlu kaubuka cadarnya. (Jalaluddin Rumi). Al-Quran adalah jaring untuk menangkap jiwa manusia. Seperti ikan, manusia berenang dari satu tempat ke tempat lain, dan Tuhan memasang jaring ke dalam mana manusia terjerat, demi kebahagiaannya sendiri.” (Fritjof Schuon).  “Jika Anda ingin berbicara dengan Allah, berdoalah, dan jika Anda ingin Allah berbicara dengan Anda, bacalah Al-Quran.” (M. Quraish Shihab). Tak seorang pun tahu rahasia Hingga seorang mukmin Ia tampak sebagai pembaca Namun Kitab itu ialah dirinya sendiri. (Mohammad Iqbal) Baca! 1.Bacalah dengan nama Tuhanmu dan Pemeliharamu Yang menciptakan, 2. Menciptakan manusia dari segumpal darah beku. 3. Bacalah, dan Tuhanmu Maha Pemurah, 4. Yang mengajarkan kepada manusia menggunakan pena, 5. Mengajar manusia apa yang tak ia ketahui. (QS Al-Alaq/96:1-5) Pembukaan Al-Quran 1.Dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Maha Pemelihara semesta alam. 3. Maha Pemurah, Maha Penyayang. 4. Penguasa Hari Perhitungan. 5. Hanya Engkau yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7.  Jalan orang-orang yang telah Engkau beri segala kenikmatan; bukan jalan mereka yang mendapat murka, dan bukan mereka yang sesat jalan. (QS Al-Fathiha/1:1-7) Petunjuk Tuhan 1. Alif lam mim. 2. Inilah Kitab yang tidak diragukan; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, 3. Mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan. 4. dan mereka yang beriman pada wahyu yang disampaikan kepadamu dan yang telah disampaikan sebelum kamu, serta dalam hati yakin akan akhirat. 5. Merekalah yang mendapat petunjuk Tuhan, dan mereka yang akan berhasil. (QS Al-Baqarah/2:1-5) Takwa Hai umat manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan menciptakan pasangannya; dan dari keduanya Ia  memperkembangbiakkan sebanyak-banyaknya laki-laki dan perempuan. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu meminta, dan hormatilah rahim. Allah selalu menjagamu. (QS An-Nisa`/4:1) Kisah 1.Alif, lam, ra`. Inilah ayat-ayat Kitab yang jelas 2. Kami menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu dapat mengerti. 3. Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah yang indah dengan Al-Quran ini, meskipun sebelumnya termasuk mereka yang tidak tahu. (QS Yusuf/12:1-3) Tugas Rasul 1. Alif lam ra`. Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya dengan izin Tuhan, menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji. 2. Allah Yang memiliki segala yang di langit dan di bumi. Celakalah orang kafir dari azab yang mengerikan. (QS Ibrahim/14:1-2) Allah SWT  Allah. Tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup, Yang berdiri Sendiri, Abadi; tak mengantuk, tak pernah tidur. Milik-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi perantaraan di hadapan Allah tanpa izin-Nya? Ia tahu segala yang di depan, dan di belakang mereka; mereka tak mampu sedikit pun menguasai ilmu-Nya, kecuali yang dikehendaki-Nya. Singgasana-Nya meliputi langit dan bumi. Dan tidak merasa berat Ia menjaga dan melihara keduanya. Ia Maha Tinggi, Maha Besar. (QS Al-Baqarah/2:255) Alam Semesta Sungguh pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, pelayaran kapal-kapal di lautan dengan segala yang berguna bagi manusia, pada hujan yang diturunkan Allah dari langit, serta dihidupkan-Nya bumi sesudah mati, pada binatang-binatang dari segala jenis yang ditebarkan-Nya di seluruh bumi, pada perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;- sungguh semua itu tanda-tanda bagi kaum yang mengerti. (QS Al-Baqarah/2:164) Karakter Manusia Sungguh manusia diciptakan serba gelisah Bila ditimpa bahaya berkeluh kesah Bila kekayaan yang diterimanya kikir Kecuali orang yang tekun mengerjakan shalat Mereka yang tetap setia mengerjakan shalat Mereka yang dalam harta kekayaannya ada hak yang sudah ditentukan Untuk orang miskin yang meminta dan yang tak mau meminta Dan mereka yang membenarkan hari pembalasan Dan mereka yang takut pada azab Tuhan. (QS Al-Maarij/70:19-27) (*)

Mengapa Indonesia Tolak Timnas U-20 Israel, Ini Jawabannya

Jakarta, FNN - Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mendatangkan persoalan baru. Bahkan mengancam nasib Indonesia sebagai tuan rumah, setelah sejumlah pihak menolak secara terang-terangan atas kedatangan  tim nasional (timnas) Israel. Seperti di ketahui salah satu negara yang lolos pada event tersebut adalah Israel. Salah satu pihak yang menolak kedatangan timnas Israel tersebut adalah Aqsa Working Group (AWG), suatu lembaga yang mewadahi dan mengelola upaya-upaya dalam rangka perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha pada khususnya dan kaum muslimin Palestina pada umumnya dari penjajahan Zionis Israel. Pernyataan sikap AWG yang ditandatangani Presidium AWG M Anshorullah atas eencana kehadiran Timnas Israel ada Piala Dunia U-20 di Indonesia pada tahun 2023 antara lain:  1. Penolakan Timnas Israel adalah konsekuensi Indonesia menaati konstitusi dan akan menaikkan harga diri Indonesia serta membuktikan Indonesia tidak bisa tunduk kepada kekuatan asing yang ingin memaksakan kehendaknya. Ini adalah ujian bagi komitmen anti penjajahan bangsa Indonesia sesuai konstitusi. 2. Penolakan terhadap timnas Israel bukan tiba-tiba saat mendekati waktu piala dunia. Sejak awal kabar timnas Israel akan dijamin kehadirannya di Indonesia pada Juni 2022, penolakan sudah dilakukan. 3. FIFA-lah yang harus bertanggung jawab atas kegaduhan ini. Kami menuntut mereka untuk berhenti menerapkan standar ganda. 4. Jika Timnas Israel datang, maka konsekuensinya bendera mereka akan naik dikibarkan. Lagu kebangsaan mrk akan diperdengarkan. Padahal, sebagai informasi, lirik lagu termuat seruan hanya utk bangsa Yahudi (rasis). Pada bait terakhir Hatikvah menyebutkan bahwa bangsa yahudi bercita-cita untuk merdeka di tanah mereka: Sion dan Yerusalem. Presiden Jokowi telah menentang klaim Israel bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel 5. Timnas Israel ditolak, bukan karena salah Gubernur Bali, MUI atau ormas-ormas yang demonstrasi, Palestina dan pihak lainnya, tapi karena salah negara Israel kenapa menjajah Palestina, menjadi negara rasis, membunuh dan memenjarakan anak-anak dan wanita yang tak berdosa dan berbagai kejahatan lainnya. 6. Jangan sampai penolakan terhadap Timnas Israel membuat bangsa Indonesia bertengkar sendiri  saling menyalahkn bahkan terpecah belah  7. Apabila itu terjadi, tujuan Israel telah berhasil. Karena bangsa Yahudi adalah bangsa yang sangat senang memecah belah kesatuan (lihat Asbabun Nuzul QS. 3:103). Jakarta, 29 Maret 2023 Presidium AWG (M Anshorullah). (sws)

Demi Kemanusiaan, Partai Ummat Minta Jokowi Desak FIFA Coret Israel dari World Cup U-20

Jakarta, FNN – Partai Ummat meminta Presiden Jokowi untuk segera mendesak organisasi sepakbola dunia FIFA mencoret Israel dari keikutserataannya dalam World Cup U-20 karena alasan kemanusiaan. “Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang tercantum secara eksplisit dalam sila kedua Pancasila, kita tidak bisa membiarkan sebuah bangsa yang setiap hari membunuhi bangsa Palestina secara keji untuk ikut terlibat dalam event olahraga sepakbola terbesar di dunia,” Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menegaskan. Ridho mengatakan dalam sejarahnya olahraga tidak pernah terlepas dari isu kemanusiaan karena kemanusiaan adalah fitrah paling mendasar yang dimiliki oleh seorang manusia atau sebuah bangsa. Di antara isu kemanusiaan di masa lampau yang membuat peserta dicoret dari keikutsertaan sepakbola FIFA, kata Ridho, adalah peristiwa Yugoslavia menyerang Bosnia dan Kroasia yang menimbulkan tragedi kemanusiaan yang besar di kala itu. “Yugoslavia yang sudah lolos kualifikasi Euro 1992 akhirnya dicoret sebagai peserta dan digantikan oleh Denmark. Ini preseden sejarah dalam dunia sepakbola yang secara jelas menunjukkan FIFA berpihak pada kemanusiaan,” tambah Ridho. Pada Piala Dunia 2022 di Qatar FIFA juga mencoret Rusia dari keikutsertaan setelah Rusia dianggap melanggar nilai-nilai kemanusiaan dalam serangan militernya ke Ukraina.  Oleh karenanya, kata Ridho, tidak ada alasan bagi pemerintah yang sedang berkuasa untuk tidak secara tegas menegakkan prinsip-prinsip dasar dan universal agar Israel dicoret dari Piala Dunia U-20. “Sepakbola merupakan ekspresi kemerdekaan suatu bangsa. Liga-liga sepakbola atau pertandingan olahraga antar negara dilandasi atas dasar perasaan egaliter, persamaan, semangat persatuan, dan jauh dari nuansa xenofobia,” Ridho menjelaskan. Kekejaman Israel dan penjajahan terhadap Palestina telah melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan dan kemerdekaan yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945, karenanya pantas dicoret dari seluruh pertandingan internasional, pungkas Ridho. ***

Partai Gelora Minta Pemerintah Bolehkan Rakyat Buka Puasa Bersama

JAKARTA, FNN - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia meminta pemerintah membolehkan acara buka puasa digelar selama Ramadhan 1444 H. Sebab, buka puasa bersama justru dinilai bisa membantu warga yang kurang mampu. Hal itu disampaikan Ketua Bidang Keumatan DPN Partai Gelora Raihan Iskandar menanggapi arahan pemerintah agar momen buka puasa bersama selama Ramadan 1444 H ditiadakan untuk kalangan pejabat hingga pegawai pemerintah, Jumat (24/3/2023). \"Ramadhan kesempatan untuk kumpul bersama saling berbagi dan membantu. Buka puasa justru bisa membantu warga tidak mampu,\" kata Raihan Iskandar dalam keterangannya di Jakarta. Seperti diketahui, Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Selasa Selasa (21/3/2023) meneken arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama. Arahan tersebut, berkop surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023.  Arahan dimaksudkan untuk meminimalisir potensi penularan Covid-19. Sebab, penanganan Covid-19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi, sehingga masih diperlukan kehati-hatian. Surat tersebut, ditujukan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan/Lembaga.  Dalam surat itu, Menteri Dalam Negeri diminta untuk menindaklanjuti arahan tersebut kepada para gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia. \"Jika ada pertimbangan cegah pandemi, bisa dengan himbauan penerapan prokes saja. Tidak perlu sampai ada arahan peniadan buka puasa bersama,\" kata Raihan. Menurut Raihan, dalam situasi pemulihan ekonomi pasca pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada akhir Desember 2022 lalu, buka puasa bersama selama Ramadhan 1444 H adalah cara yang baik untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat. \"Dalam situasi pemulihan ekonomi, perlu didorong semangat berbagi dan membantu antar warga. Buka puasa bersama jadi cara yang baik dalam pemulihan ekonomi masyarakat,\" ujar Raihan. Namun, pemerintah akhirnya membolehkan kalangan pejabat hingga pegawai pemerintah dan masyarakat untuk menggelar momen buka puasa bersama selama Ramadan 1444 H dengan beberapa syarat. Melalui Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, kegiatan berkumpul bisa dilakukan asal mematuhi protokol kesehatan (prokes) seperti menjaga jarak dan tidak berbicaara saat makan. (Ida)

Klarifikasi Alasan Pelarangan Buka Bersama, Presiden Tampak Tak Berwawasan

Jakarta, FNN - Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, menyatakan bahwa larangan buka puasa bersama yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya berlaku untuk kalangan pejabat pemerintah. Masyarakat umum kata Pramono tetap diperbolehkan untuk menggelar buka puasa bersama (bukber) dalam memperingati Ramadan tahun ini. \"Buka puasa atau arahan Presiden itu hanya ditujukan kepada para Menko, Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah. Sehingga, hal ini tidak berlaku bagi masyarakat umum sehingga dengan demikian masyarakat umum masih diberikan kebebasan untuk melakukan atau menyelenggarakan buka puasa bersama,\" kata Pramono dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (23/3/2023). Menanggapi hal itu Direktur Eksekutif Indonesia Future Institure Studies (INFUS), Gde Siriana menyatakan alasan pelarangan Bukber mengada-ada. \"Alasan resiko pandemi mengada-ada karena Seskab menunjukkan larangan bukber hanya untuk instansi negara. Apakah resiko pandemi tidak ada pada masyarakat? Ini larangan yang pilih-pilih. Kerumunan banyak orang sekarang ada di mana-mana,\" katanya kepada FNN, Kamis (23/03/2023). Di samping mengada-ada, kata Gde alasan yang dibuat juga tidak relevan dengan keadaan. \"Alasan ASN buka puasa dengan sederhana juga gak relevan. Kesederhanaan ASN seharusnya tidak hanya di bulan Ramadhan. Tapi juga di masa-masa bukan Ramadhan, misalnya meeting ASN bukan di hotel mewah, di luar negeri, mendapatkan dan menggunakan fasilitas negara yang mewah. Yang terpenting, keserderhanaan ASN bukan berarti untuk ngumpetin hasil korupsinya,\" papar Gde. Lebih jauh Gde memaparkan bahwa ketika membaca surat Sekretaris Kabinet tersebut bahwa pemerintah tak punya visi yang jelas dan berwawasan. \"Jadi terlihat dari surat Seskab tersebut, bahwa pemerintah tidak punya road map yang jelas untuk berantas korupsi. Juga untuk merespons fenomena hidup mewah ASN,  aksi-aksi pemerintah sangat reaktif,\" paparnya  Aksi yang reaktif tersebut kata Gde ibarat ada mobil mogok, lalu montirnya bilang, \"Mobil ini mogok karena kaca spionnya jarang dicuci.\"  Hal seperti ini kata Gde tidak akan menyentuh persoalan yang sistemik di pemerintahan, apalagi memperbaikinya.  Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menyatakan ada ketidaksesuaian antara larangan yang dibuat Presiden Jokowi saat ini dengan sikapnya sendiri. Sebab, beberapa waktu lalu mantan Walikota Solo itu menggelar acara pernikahan putra bungsunya dengan mengundang ribuan orang. \"Yang pertama ada paradoks. Karena pak Jokowi bisa mengundang orang banyak ke acara nikahan anaknya yang terakhir, Kaesang beberapa waktu lalu,\" katanya saat dihubungi wartawan pada Kamis (23/03/2023). Abbas lantas mempertanyakan dasar hukum pelarangan buka bersama tersebut. Jika alasannya karena masih ada Pandemi Covid-19 di Indonesia, Anwar menganggap hal tersebut kurang masuk akal. \"Atas dasar apa larangan ini dibuat? Kalau alasannya Covid-19, maka timbul pertanyaan di tengah masyarakat. Mengapa untuk pesta pernikahan anak beliau yang mengundang begitu banyak orang, larangan ini tidak berlaku?,\" tuturnya. \"Apakah virus ini hanya menyasar orang buka puasa bersama dan tidak menyerang orang pesta pernikahan? Ini kan menjadi suatu keheranan kita bersama,\" sambungnya. Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang kegiatan buka puasa bersama selama Ramadhan ini. Transisi Covid-19 dari pandemi ke endemi menjadi alasan Presiden melarang kegiatan tersebut. Informasi itu sebagaimana tertuang dalam surat bernomor R-38/Seskab/DKK/03/2023 yang diterbitkan Sekretaris Kabinet pada 21 Maret 2023. Surat terkait ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan atau Lembaga yang nantinya akan dilanjutkan ke Gubernur, Bupati, dan Wali Kota melalui Menteri Dalam Negeri. (sof)

PJMI Kunjungi Kampung Akhir Zaman di Ciater Subang, Jabar

SUBANG, FNN -  Pengurus Pusat Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) mengunjungi Perpustakaan Berita Langit milik Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) di Desa Nagrak, Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu - Ahad (11-12 Maret 2023). Pengasuh Majelis GAZA Diki Candra Purnama mengatakan, Perpustakaan Berita Langit memiliki referensi nubuwwah atau disebut mubasyirat atau ru’ya shadiqah atau kabar kenabian dalam bentuk mimpi, baik dari Allah SWT maupun mimpi dari Nabi Muhammad SAW yang dialami oleh umat di berbagai belahan dunia. Diki mengklaim sudah mengoleksi 1.200 buku-buku tentang mimpi dari orang beriman dari berbagai negara. “Mimpi yang benar merupakan seper 46 bagian dari kenabian, bahkan dalam hadist nabi menjelang beliau wafat sudah ditegaskan tidak ada lagi petunjuk berupa wahyu kecuali dari mimpi orang yang beriman,\" katanya. Dibentuknya Kampung GAZA juga sesuai hadist Nabi Muhammad yang memerintahkan untuk berdiam ke gunung-gunung untuk beternak dan bertani untuk menghindari fitnah akhir zaman,\" katanya. Ia menegaskan Kampung GAZA seluas 50 hektare terbuka bagi siapa saja untuk datang karena selain perpustakaan itu ada juga wisata air terjun kembar, glamping, ternak lebah, peternakan kambing, serta lahan pertanian sebagai cadangan pangan. \"Kunjungan kami ke Perpustakaan Berita Langit ini atas undangan Ketua Majelis GAZA sekaligus kami melakukan rapat internal persiapan Rakernas PJMI,\" kata Ketua Umum PJMI Ismail Lutan di Ciater, Ahad. Ia menjelaskan, sejak Sabtu malam, belasan wartawan PJMI telah mendapatkan penjelasan dari Ketua Majelis GAZA Diki Candra Purnama tentang latar belakang keberadaan GAZA yang menyiapkan kampung akhir zaman dan membangun Perpustakaan Berita Langit yang berisi kumpulan mimpi dari orang beriman di akhir zaman. \"Kami mengapresiasi langkah GAZA sebagai bagian dari dakwah Islam, bahkan hasil diskusi semalam menyepakati akan dibentuk _Academy of Dreams_ atau Akademi yang mengkaji mimpi-mimpi orang beriman sebagai petunjuk dari Allah SWT,\" katanya. Sementara Dewan Pakar PJMI Mohamad Antoni mengatakan, akademi kajian mimpi itu akan dibentuk PJMI bersama GAZA untuk memperkuat dakwah penyebaran petunjuk yang berasal dari mimpi orang2 beriman. (sws)

Kenapa PBNU/NU Dianggap Pro Rezim atau NU Plat Merah?

Oleh Gus Aam Wahib Wahab - Ketua Umum Khitthah Ulama Nahdilyin (KUN) PASCA seabad usia Nahdlatul Ulama (NU), umat tampaknya terus mengamati dinamika politik keormasan yang meliputi Organisasi Islam tertua kedua setelah Muhammadiyah, yang didirikan oleh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari dan KH Wahab Chasbullah  Salah satunya, bagaimana NU memainkan politik keormasan, berperan aktif menyampaikan koreksi dan sejumlah nasihat agama pada sejumlah isu-isu penting, sebagai manivestasi dari aktivitas dakwah amar ma\'ruf nahi mungkar. Sebagaimana kita ketahui bersama, sampai saat ini kami nyaris belum pernah mendengar satu pernyataanpun resmi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait sejumlah persoalan mendasar dalam kehidupan beragama, berbangsa& bernegara, yang saat ini sudah melenceng atau menyimpang jauh. Sebut saja di antaranya terkait isu isu sebagai berikut: 1  Perpanjangan masa jabatan Presiden hingga tiga periode,  2 Perpanjangan masa jabatan Presiden sampai waktu tertentu,  3 Muncul dan masifnya pergerakan  kebangkitan komunis PKI,  3 Hukum yang tumpul ke atas namun tajam ke bawah,  4 Kriminalisasi terhadap ulama,  5 Serbuan TKA asing dan aseng,  7 Soal Omnibus Law Cipta Kerja  8 Hingga soal proyek Ibukota Nusantara (IKN). PBNU atau NU terlihat absen dalam sejumlah isu penting yang berkaitan dengan hajat dan kemaslahatan umat. Bahkan, cenderung menjadi \'Bamper\' penguasa, karena sejumlah statement pengurus justru melegitimasi masalah yang ada. Mungkin saja, absennya PBNU/NUdalam beberapa isu tersebut menjadi dasar yang menyebabkan munculnya persepsi umat terhadap PBNU atau NU saat ini dianggap atau di cap sebagai NU Pro Rezim atau NU Plat Merah. Hal ini pulalah yang menyebabkan PBNU/NU saat ini kehilangan kepercayaan dari sebagian masyarakat warga Nahdliyin sendiri, bahkan juga sebagian besar umat Islam dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dalam konteks interaksi global, saat ini dunia international utamanya Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa & Asia lainnya, sudah mulai melirik ormas islam lainnya, selain NU yang lebih kritis dan tajam dalam menyikapi berbagai permasalahan kehidupan beragama, berbangsa & bernegara. Melihat siuasi dan kondisi NU tersebut, Kami para cucu pendiri NU, para Kyai, Habaib, Gus dan masyayikh tentu merasa sangat prihatin, susah, sedih, kecewa dan bahkan sebagiannya merasa sakit hati.  Citra NU yang jatuh ini, jelas menyelisihi semangat didirikannya NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asya\'ri dan KH Wahab Chasbullah. Berangkat dari rasa prihatin yang mendalam, kami para cucu pendiri NU yang didukung penuh oleh Para Kyai, Habaib, Gus dan masyayikh berinisiatif melakukan upaya perbaikan NU. Maka  lahirlah Komite Khitthah Nahdlatul Ulama 1926 disingkat KKNU 1926, yang sekarang berganti nama menjadi Khitthah Ulama Nahdliyin disingkat KUN. Salah satu tujuan utama lahir dan didirikannya KUN adalah sebagai suatu ormas Islam/Komunitas yang mempunyai keinginan kuat untuk mengembalikan NU ke Khitthah dan jatidirinya, kembali ke relnya. Mengembalikan peran, fungsi dan kontribusi PBNU/NU dalam kehidupan beragama berbangsa dan bernegara. Di antaranya mengembalikan peran penting dan strategis yang harus diemban NU sebagai berikut: Pertama, PBNU/NU harus menjaga dan membentengi paham dan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam beragama, berbangsa dan bernegara. Kedua, PBNU/NU menjadi mitra/Partner pemerintah yang menjalankan fungsi pengontrol, penasehat dan penyeimbang. Ketiga, PBNU/NU mengambil peran sebagai payungnya NKRI, Keempat, PBNU/ NU mengambil peran sebagai Jangkar NKRI. Selain KUN ada NU Garis Lurus dan NU Kultural yang mempunyai pemikiran, pandangan, pendapat yang sama dan sepaham dengan KUN tentang peran, fungsi dan kontribusi PBNU atau NU terhadap kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu Khitthah Ulama Nahdiyin KUN berkomitmen untuk bekerjasama dan kerja bareng dengan NU garis lurus, . NU kultural, ormas Islam lainnya, umat Islam, para tokoh agama, tokoh nasional, tokoh akademisi, TNI, serta pengusaha dansegenap masyarakat dan bangsa Indonesia, demi terciptanya persatuan, kesatuan rakyat dan bangsa Indonesia. Komitmen ini disampaikan dengan tujuan utama semata-mata hanya untuk memperbaiki keadaan Indonesia, menyelamatkan NU, menyelamatkan eakyat dan Bangsa Indonesia dari keterpurukan, menyelamatkan anak cucu kita generasi bangsa kita. Semoga kita semua dalam menjalankan tugas membela kebenaran dan menegakkan keadilan, amar ma\'ruf nahi mungkar, sesuai cita cita atau tujuan utama para pendiri NU. Selalu dalam bimbingan, lindungan dan Ridho Allah SWT. Aamiin. Lampung.1 Maret \'2023

Islam Itu tidak Kanan, tidak pula Kiri

Oleh : Ahmad Daryoko - Koordinator INVEST Beberapa waktu yang lalu di sebuah stasiun televisi swasta ada sebuah diskusi yang membahas Islam , yang di tengarai saat ini ada Islam Kanan dan ada Islam Kiri. Saat itu secara eksplisit NU (Nahdhatul Ulama) dikatakan sebagai Islam Kiri.  Pertanyaannya adalah, apa \"reason\"  nya sehingga ada dikotomi antara  Islam Kanan dan Kiri dan bahkan NU dikatakan sebagai Islam Kiri? Penulis, yang saat meletusnya G 30 S/PKI 1965 masih kelas 5 SD, tinggal di lereng barat G. Merbabu (Kabupaten Magelang), daerah itu adalah basis NU. Saat itu hampir setiap malam di atas pukul 24.00 WIB kakak-kakak Ansor dan Banser selalu teriak ...\"siap\"...\"siap\"...karena ditengarai dari arah kota (Magelang) ada Pemuda Rakyat yang akan menyerang. Dan yang masih dibawah umur rata-rata justru ketakutan dan berlindung di bawah tempat tidur. Paginya baru ada cerita kalau semalam terjadi bentrokan antara Ansor/Banser dan PR/BTI/Gerwani di luar kampung. Dan situasi baru agak tenang setelah masuknya pasukan RPKAD di daerah itu. Artinya kalau NU dikatakan sebagai Islam Kiri mestinya saat itu dekat dengan gerombolan PKI atau minimal dekat Islam \"abangan\" ! Tapi saat itu , dari kelompok sipil, kok malah NU menjadi musuh utama PKI setelah militer AD? Dan saat itu Subhan ZE (Ketua GP Ansor) justru menjadi Komandan Satuan Ganyang PKI ?  Dari kejadian di atas untuk kalangan Islam memang harus hati-hati bersikap. Jangan-jangan sedang ada \"manuver\" intelijen yang mau pecah belah umat. Kalau kita ikuti kajian dari text book dan bermacam group diskusi, Ideologi Mainstream yang berkembang di Indonesia itu ada 3, yaitu Ideologi Islam, Kapitalis dan Komunis. Meskipun dengan TAP MPRS No XXV/1966 sebenarnya Komunis sudah tamat, tapi sebagai sebuah Ideologi sampai kapanpun pasti ada potensi untuk hidup lagi! I. IDEOLOGI ISLAM  Sebagai sebuah Ideologi, sisi Aqidah/Theologi Islam itu jelas yaitu   tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rosul Nya ! Sedang dalam Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi,  Islam membedakan komoditas untuk kepentingan umat/rakyat atau komoditas kepemilikan publik atau \"Public goods\" yang harus dikelola oleh Khalifah/Pemerintah/Negara,  dan komoditas yang boleh dimiliki secara privat dan boleh di komersialkan atau \"Commercial goods\".  Yang semuanya (yang berisi ajaran tentang Aqidah, Syariah, Muamalah) sudah tercantum dalam Al Qur\'an, Hadhist, dan Ijma\' Ulama. II. IDEOLOGI KAPITALIS/LIBERAL. Dalam Ideologi ini, masalah Ketuhanan bisa satu tapi bisa juga lebih dari satu ,(cenderung lebih bebas). Dalam hal Pengelolaan Ekonomi menganut jurus Liberal, yaitu tidak membedakan antara \"Public goods\" dan \"Commercial goods\". Semua komoditas dianggap \"Commercial goods\" dengan pengertian semua bisa dimiliki secara private sesuai kemampuan, dan semuanya boleh di komersialkan ! Intinya siapa kuat dia dapat ! Tidak ada kepemilikan publik yang secara khusus memerlukan pengaturan dari Pemerintah, agar kepentingan rakyat kecil tidak terabaikan !  Pemerintah hanya berperan mengatur secara administratif saja !  Atau bahkan orang yang berfikiran Liberal menganggap Undang Undang itu tidak perlu ada ! Semua bisa dilakukan secara \"adu kekuatan\" saja ! III. IDEOLOGI KOMUNIS Komunis ini inherent dengan \"Atheis\" yang tidak mengenal Tuhan atau tegasnya seperti \"mind set\" Tan Malaka yang mengandalkan Materialis - Logika . Sehingga Agama dianggap sebagai candu kehidupan. Pengelolaan ekonomi, semuanya di komando oleh Negara melalui BUMN ! Dengan semangat \"sama rata sama rasa\"  Kesimpulannya adalah bahwa Islam memiliki Ideologi sendiri. Tidak ada Islam Kanan yang ber orientasi ke Kapitalis atau Islam Kiri yang berorientasi ke Komunis. (*)

Megawati dan Jala Sutra Pancasila

Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih  JALA Sutra memang memiliki tingkat kesulitan tertentu untuk mempelajarinya, apalagi tidak pernah belajar filsafat Pancasila. Ilmu ini merupakan kearifan lokal yang digali dari panca mandala tentang perhitungan metafisika kosmologi untuk menguraikan Pancasila melalui pendekatan kesemestaan. Prof (HC) Megawati sebagai Ketua Dewan pengarah BPIP dipastikan lebih memahami  Pancasila dalam kajian Jala Sutra. Jala Sutra menekankan aspek kesadaran transendental yang terdapat pada manusia. Kesadaran transendental inilah yang kemudiaan memancarkan cahaya pada ruang – ruang sehingga bangsa indonesia berpotensi \"memayu hayuning bawana\" Kesadaran transendental tersebut merupakan buah hasil \"keyakinan atas kepercayaan pada Tuhan YME.,\" yang akan membawa bangsa indonesia mencapai pencerahan tertinggi manusia dalam hidup seimbang dan sempurna.  Kemudian terjadi pemaknaannya akan  bergerak dari satu ruang  ke ruang lainnya, dalam bentuk simbol : Api (agni) yang menggambarkan kemanusiaan dengan titik angin (marut) yang menggambarkan \"keadilan.\" Air bergerak menuju titik tanah  yang menggambarkan \"persatuan\" manusia. Angin dengan  air (yamuna) yang menggambarkan \"kedaulatan rakyat\". Dari  tanah kembali pada titik api untuk melahirkan makna  \"keadilan dan kesejahteraan\". Inilah yang dinamakan Pancasila.  Ilmu Jala Sutra adalah upaya memahami Pancasila sebagai, kesadaran transendental,  keyakinan hidup bangsa indonesia yang terbangun dari jalinan erat manusia dengan alam, menggambarkan satu kesatuan bulat dan utuh dari pemahaman metafisis. Pemahaman metafisis itulah membuat Jala Sutra menjadi sebuah cakrawala yang keluar dari dunia realitas dengan mengubah pola induktif menjadi deduktif melalui jalan abstraksi total, serta membangun ilusi primer bukan ilusi sekunder, tentang masa depan indonesia. Melalui Ilusi primer inilah, Jala Sutra mengungkapkan proses kelahiran bangsa indonesia sebagai olah kreasi dan kearifan manusia Indonesia yang bukan hanya didasari naluri tetapi harus dalan bingkai bimbingan ilahi. Perjalanan bangsa indonesia dilukiskan oleh simbol – simbol dalam Jala Sutra.  Simbol merah pada titik api yang bertemu dengan warna putih dititik angin melahirkan energi yang membuat \"semangat, kesadaran dan kecerdasan dalam diri manusia untuk membaca tanda –tanda alam di sekitarnya.\" Tujuan hidup Bangsa Indonesia merupakan bentuk kesadaran dari olah akal budi manusia yang disinari cahaya ilahi. Tujuannnya membangun dan membentuk  manusia Indonesia seutuhnya \"terbentuk keseimbangan dan keutuhan lahir dan bathin  sesuai hukum alam yang ditetapkan Tuhan YME atau terbentuknya harkat dan martabat hidup yang seutuhnya lahir dan bathin\" Diistilahkan dengan makna nusa yang berasal dari kata manusa memiliki pengertian adanya persamaan antara manusia dengan alam, negara memiliki tugas mulia untuk melindungi manusia dan wilayah indonesia. Capaiannya adanya kemakmuran untuk seluruh rakyat Indonesia. Kondisi ini akan membuat harkat dan martabat bangsa indonesia naik derajat ke jajaran khusus sebagai khalifah Tuhan di muka bumi, menjadi cermin keilahian yang memantulkan cahaya-Nya.  Cermin tersebut adalah hatinya bangsa indonesia yang seutuhnya hidup bersama dengan damai dalam kemakmuran untuk bersama. Sampai di sini  Jala Sutra harus dipahami dengan benar oleh semua pejabat di BPIP.  Selanjutnya agar mudah dipahami ucapan Prof (HC) Megawati tentang ibu ibu datang ke pengajian bernada negatif dan menyesalkan bukan hanya tidak elok tetapi seolah olah menafikan pentingnya belajar agama. Bawa pengajian dalam bahasa Arab  artinya belajar atau hadir untuk belajar  ilmu agama  bersama seorang alim atau orang yang berilmu merupakan ihtiar untuk membentuk manusia seutuhnya lahir dan bathin dan upaya agar selamat di dunia dan di akhirat. Dalan narasi ucapan Ibu Megawati memang mengulang-ulang dan sebelumnya sudah minta maaf . \"Sebaiknya ke depan lebih hati hati dan jangan diulangi. Karena sesungguhnya ucapan Ibu Megawati telah melanggar ajaran Jala Sutra Pancasila\". ****