AGAMA
Anwar Abbas Calon Kuat Ketua Umum PP Muhammadiyah
SOLO, FNN - Buya Anwar Abbas merupakan calon kuat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Dalam Sidang Tanwir Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo, yang berlangsung 18-20 November 2022, telah menetapkan 39 nama sebagai calon ketua umum Muhammadiyah periode 2022-2027. Dari ke-39 nama tersebut, peserta Muktamar melalui Sidang Tanwir akan menyaring lagi menjadi 13 orang yang akan duduk sebagai pimpinan pusat Muhammadiyah. Nama Ketua Muhammadiyah Anwar Abbas berada di posisi paling atas dengan perolehan suara sebanyak 190. Sedangkan petahana Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini Haedar Nashir berada di posisi ketiga dengan perolehan 175 suara. Sementara Menko PMK Muhadjir Effendy berada di urutan 15 dengan perolehan 141 suara. Selain itu, muncul juga nama-nama besar seperti, Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mut\'i, mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Dirjen Haji dan Umrah Kementetian Agama Hilman Latief. \"39 nama tersebut dipilih oleh Tanwir yang beranggotakan Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia dan Organisasi Otonom Muhammadiyah,\" tulis akun @muktamar.48 di Instagram. Pengaruh Pihak Luar Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010, M. Din Syamsuddin dalam pernyataan tertulis yang diterima FNN, memohon kepada para peserta Muktamar atau Muktamirin, untuk memilih para kader sejati Muhammadiyah yg memiliki integritas tinggi, intelektualitas cukup, kemandirian dan tidak terpengaruh pihak luar. \"Dia juga harus sanggup menyediakan waktu untuk berkhidmat mengemban amanat secara bersungguh-sungguh. Jangan memilih kader yang hanya akan menumpuk jabatan dan sudah sibuk di luar, \" ujar Din. Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin mengetuk hati segenap Muktamirun untuk memilih 13 atau 17 Anggota PP Muhammadiyah dengan mata pikiran dan mata hati yang jernih demi kemajuan Persyarikatan, dengan memperhatikan kebutuhan gerak Persyarikatan menghadapi tantangan zaman yg semakin berat dan kompleks. Din juga memohon pada peserta Sidang Tanwir Muhammadiyah untuk mempertahankan dua figur intelektual-ulama yang berhasil memajukan organisasi pada periode ini yaitu Haedar Nashir dan Abdul Mu\'ti. Kata Din, banyak sekali kader/tokoh Muhammadiyah yang mumpuni tapi mereka tidak akan bisa masuk kalau yang sudah lama di pengurus pusat tidak legowo. Kemudian Din menyebut nama para kader/tokoh yang dinilai layak masuk ke jajaran PP Muhammadiyah. Mereka adalah Hilman Latief, Untung Cahyono, M. Sayuti, Asep Purnama Bahtiar, Imam Addaraqutni, Armyn Gultom dan Ma\'mun Murod. Untuk memperkuat Bidang Keagamaan (Tarjih dan Tabligh), Din Syamsuddin mengusulkan nama Syamsul Anwar, Saad Ibrahim, Ambo Asse, dan Saidul Amin. Sedangkan untuk memperkuat Pengembangan Pendidikan dan Kerja sama Luar Negeri, Din Syamsuddin mengusulkan empat nama yakni Bambang Setiaji, Sofyan Anif, Zakiyyudin Baedhowi dan Ahmad Khairuddin. \"Usulan ini diajukan semata-mata demi kemaslahatan Persyarikatan Muhammadiyah tercinta,\" pungkas Din Syamsuddin. (TG)
Ormas Wahdah Islamiyah Menguatkan Solidaritas dan Kolaborasi
MAKASSAR, FNN – Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah akan menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional ke-XV, di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulsel, pada 24-27 November 2022. Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustaz Zaitun Rasmin menjelaskan, Mukernas akan diadakan secara offline dan online di berbagai daerah di Indonesia. Mukernas ini mengangkat tema “Menguatkan Solidaritas dan Kolaborasi untuk Mengatasi Persoalan Umat dan Bangsa.” “Covid-19 telah berlalu dan melanda negeri kita dan seluruh dunia, kita berharap bahwa banyak kebaikan yang telah kita dapatkan disamping berbagai ujian yang telah kita lewati. Saatnya untuk kita kembali bangkit dan lebih maju. Kita tahu bahwa setelah mengalami Covid-19 begitu banyak problem yang kita hadapi, terutama dalam bidang ekonomi yang tentu berdampak terhadap sosial dan lainnya. Maka dari itu, diperlukan kerjasama bahkan kolaborasi yang benar-benar efektif agar kita bisa mengatasi persoalan-persoalan tersebut, disektor umat maupun di sektor negara kita,” ujar Ustaz Zaitun. Ditengah banyaknya problem umat dan bangsa hari ini, maka peran ormas sangat diharapkan memberikan kontribusi dan sumbangsih yang signifikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada. “Mukernas ini diharapkan akan memberikan sumbangsih yang signifikan dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa tentu sesuai dengan kemampuan yang ada pada Wahdah Islamiyah yang selalu berharap pada taufiq dan bantuan Allah subhanahu wata’ala,” tegasnya. Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengapresiasi peran Wahdah Islamiyah yang telah memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia dan khususnya warga kota Makassar. “Selamat atas terselenggaranya Mukernas yang ke-15 Wahdah Islamiyah, Wahdah memberi banyak kontribusi bagi kota ini dan tentunya banyak memberi kontribusi bagi seluruh umat di Indonesia. Kami punya banyak program yang membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kader-kader Wahdah di seluruh Indonesia utamanya di kota Makassar. Selamat bermukernas, semoga Insya Allah hasil mukernas ini memberikan soslusi-solusi kita kedepan terutama dalam penguatan keimanan umat,” tuturnya. (TG)
Perubahan Akan Terjadi dalam Waktu Dekat, Inilah 8 Rekomendasi Kongres Umat Islam Jabar
Jakarta, FNN - Kongres Umat Islam Jawa Barat (Jabar) berakhir sesuai jadwal. Kongres yang berlangsung selama dua hari pada Jumat-Sabtu (18-19 November 2022) telah sampai pada puncaknya dan ditutup dengan pidato kebangsaan yang disampaikan oleh Jend. TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. Selain Gatot, juga dihadirkan pembicara lain yang memberikan sambutan dan menyampaikan materi singkatnya. Salah satunya adalah KH Deden Abdul Hakim, tuan rumah yang menyampaikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin (rahmat bagi alam semesta). Sambutan Deden disambung oleh Bachtiar Chamsyah yang menyampaikan bahwa keinginan bersama yang hendak dicapai adalah patuhnya umat pada ulama, bersatunya umat denga ulama untuk membawa perubahan. \"Bukan tak mungkin perubahan akan berlangsung dalam waktu cepat,\" ucap Menteri sosial era Presiden SBY itu. Masuk pada acara inti, yaitu pembacaan rekomendasi hasil Kongres Umat Islam Jawa Barat yang bertema \"Ulama dan Umaro Menatap Masa Depan Indonesia dengan Satu Misi, Satu Kata, dan Satu Tindakan\" disampaikan oleh KH Cecep Abdul Halim, sebagai berikut: 1. Ulama dan umat Islam bersepakat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai ancaman yang merongrong dan menghancurkan persatuan dan kesatuan negara dan bangsa Indonesia sampai titik darah penghabisan; 2. Kepada seluruh komponen bangsa untuk tetap memelihara sikap dan tindakan mulia para alim ulama demi masa depan Indonesia; 3. Umat Islam bersama komponen bangsa untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan bangsa, serta menyelamatkan dari keterpurukan dan kehancuran; 4. Kepada para pimpinan ormas-ormas Islam mengajak untuk bersama-sama mempersiapkan agenda strategis dalam mobilitas sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, maupun politik alternatif dan konstruktif dalam menyongsong peradaban baru NKRI secara proaktif sehingga mampu menentukan arah pembangunan, menghadirkan keadilan sosial, mengelola sumber daya alam demi kemakmuran dan kelestarian alam, dan mewujudkan kedaulatan serta kesejahteraan bangsa; 5. Semakin merekatkan sendi-sendi kehidupan sosial dan politik keumatan dan kebangsaan melalui penguatan daya tahan diri dari pengaruh potensi konflik yang semakin meningkat intensitasnya; 6. Berikhtiar dengan sungguh-sungguh dalam menyiapkan generasi terbaik untuk merancang masa depan strategis demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia; 7. Mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk turut serta aktif dalam menyosialisasikan pentingnya kesatuan dan persatuan antara ulama dan umat; 8. Mengimbau seluruh umat agar senantiasa berkhidmat dan bertindak sesuai dengan arahan, bimbingan, maupun contoh ulama dalam menyikapi dan menghadapi situasi kondisi yang penuh ketidakpastian. Kongres Umat Islam Jabar dikejutkan dengan kehadiran tokoh Papua, Natalius Pigai. Ia mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan padanya dalam upaya persatuan umat untuk membawa perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Pigai menjelaskan kondisi Indonesia yang tengah terpuruk yang disebabkan oleh bobroknya pemerintahan. Dia mengatakan bahwa Republik Indonesia saat ini seperti penjara besar. Dan mengumpamakan kondisi Indonesia saat ini seperti ikan dalam akuarium. Yang mana masyarakat menjadi ikan yang dapat dilihat dan terkurung, sekaligus juga melihat kebobrokan pemerintah. Sebagai pembicara terakhir, Gatot mengingatkan perjuangan ulama dalam peran kemerdekaan dan persatuan. \"Saya minta pada ulama, untuk mempersatukan umat karena menyatukan umat adalah perintah Allah seperti perintah salat,\" ujar Gatot. Gatot pun menjadikan ulama sebagai bengkel jiwa, yang mana ulama menjadi tempat untuk belajar dan meminta nasehat untuk kebaikan. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh abuya KH Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al Manafi. (rac)
Semarak Kongres Umat Islam Jabar Dihadiri Natalius Pigai
Jakarta, FNN - Hari kedua Kongres Umat Islam Jawa Barat (Jabar) dihadiri oleh ratusan orang. Adapun tema kongres berjudul \"Ukhuwah Silaturahmi, Menggalang Persatuan dan Kesatuan Umat Islam Indonesia - Ulama dan Umaro Menatap Masa Depan Indonesia dengan Satu Misi, Satu Kata dan Satu Tindakan.\" Rangkaian hari kedua acara tersebut digelar di lapangan Pondok Pesantren (Ponpes) Sukaraja, Garut, Sabtu (19/11/2022). Semarak Kongres Umat Islam Jabar disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Hal itu tampak dari antusiasme masyarakat yang mulai berdatangan dab menunggu dari pukul 08.00 WIB yang jauh sebelum acara dimulai sesuai jadwal yang ditentukan, yaitu pukul 10.00 WIB. Dan antusiasme tersebut juga disampaikan oleh seorang warga Lede yang datang dari pelosok desa untuk mendukung perubahan. \"Mudah-mudahan dari acara Kongres ini ada perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,\" ucap Lede, masyarakat yang mengikuti kongres. Dijadwalkan bahwa acara hari kedua akan diisi dengan pembacaan ayat suci Al Quran, tausiyah, pembacaan hasil Kongres dan diskusi, serta pidato kebangsaan dari tokoh Papua, Natalius Pigai. Dalam sambutan pembuka Pimpinan Pondok Pesantren Sukaraja, KH Deden Abdul Hakim mengapresiasi kedatangan tokoh Papua. Deden juga menegaskan bahwa Islam adalah agama rahmatan lillalamin yang melindungi alam seisinya. Deden mencontohkan, penulis buku Amerika Serikat yang menulis 100 Tokoh Berpengaruh di dunia dengan menempatkan Nabi Muhammad di urutan pertama, yang kedua Issac Newton dan urutan ketiga Yesus. \"Ini bukti nyata Islam agama untuk umat dunia seisinya,\" pungkas Kyai Deden. (rac)
Rezim Kendalikan Kekuasaan Mutlak, Tapi Tak Mampu Sejahterakan Rakyat
Garut, FNN - Koalisi yang dibangun rezim Jokowi mencapai 82 persen, diukur dari dukungan partai politik di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Namun menurut Ubedilah Badrun Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dukungan mutlak tersebut tak mampu membuat rakyat sejahtera, karena pemegang amanah kekuasaan tidak punya kemampuan memimpin. \"Hari ini secara empirik pemerintah menguasai 82 persen parlemen. Ini artinya rezim memiliki kekuasaan yang sangat kuat,\" katanya dalam Kongres Umat Islam di kompleks Pondok Pesantren Sukaraja, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/11/22). Dengan anggaran yang begitu besar lanjut Ubed, pertumbuhan ekonomi cuma 5,7 persen. \"Kita terbelakang di Asia Tenggara. Kekuasaan 82 persen tak mampu menciptakan kesejahteraan,\" ucapnya melanjutkan. Kang Ubed demikian panggilan akrabnya juga mengatakan agar tidak mengajarkan umat islam tentang toleransi karena dalam merumuskan Pancasila umat Islam telah berkorban dengan menghapuskan 7 kata pada sila pertama sebagai bentuk toleransi. \"Umat Islam sejak kemerdekaan menjadi contoh terbaik dalam toleransi,\" ujarnya. Kang Ubed juga mengkritik pemerintah yang membanggakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen. Lebih parah lagi saat pandemi terjadi korupsi yang ugal-ugalan, dimana anggaran yang seharusnya diterima rakyat, justru dikorup. Ubed juga memaparkan adanya 2600 kasus korupsi selama delapan tahun Jokowi memimpin, yang mana aktor-aktor utama dalam kasus korupsi adalah partai penguasa. Di dunia politik Ubed juga menjelaskan betapa buruknya politik yang dijalankan oleh pemerintahan saat ini hingga kemunduran partai politik Islam dari zaman kemerdekaan hingga saat ini yang hanya memiliki suara berkisar 30 persen. Dia menjelaskan alasan kemunduran partai politik Islam itu terjadi karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal mundurnya karena hilangnya persatuan umat Islam. Sedangkan faktor eksternal terjadi karena sekuler memusuhi partai politik Islam. Oleh karena itu perlunya mengubah car berpikir umat. Ke depan Ubed mengajak untuk silaturahmi umat Islam diintensifkan menuju perubahan yang lebih baik. Dan dia juga menyampaikan rasa kecewa terhadap narasi politik yang sedang dimainkan pemerintah. \"Terakhir, saya sampai saat ini tidak yakin tahun 2024 akan ada Pemilu. Kenapa? Karena narasi yang dibangun oleh pemerintahan adalah tahun depan sebagai tahun yang gelap,\" ujarnya. Menyambung materi dari Ubedillah, Said Didu mengatakan bahwa sumber segala kejahatan adalah kebohongan. Said menegaskan bahwa bohong bila rakyat tidak turut membayar membayar utang negara. \"Listrik naik itu untuk bayar utang. Pupuk dikurangi itu untuk bayar utang. BBM naik itu bayar utang. PPN naik untuk bayar utang,\" ujar Said. Said menjelaskan bahwa Joko Widodo (Jokowi) berutang sebesar Rp1,7 triliun perhari dan rakyat harus membayar hutang Rp2,5 triliun tiap hari. Yang mana hutang ini dinikmati oleh para konglomerat yang membangun infrastruktur di mana\'-mana. Penikmat utang berikutnya adalah para buzzer. Said mengatakan bahwa sepanjang kepemimpinan dari zaman Soekarno sampai Jokowi, ia melihat saat ini yang paling buruk. Dan yang lebih miris lagi dia menjelaskan bahwa saat ini umat Islam menjadi alat kekuasaan. Dia juga mempertanyakan keuntungan dari kenaikan harga CPO, Batubara, dan minyak. Yang dia simpulkan semua itu lari kepada oligarki. Bahkan semua BUMN punya utang besar dan hanya mampu membayar tiga bulan karyawannya. Mosad panggilan akrab Said Didu berharap kebohongan itu dapat berakhir. \"Semoga dari tempat sederhana ini kebohongan diakhiri,\" ucapnya. Sementara itu MS. Kaban pun mengaminkan kedua pembicara tersebut. Dia mengatakan bahwa kebohongan yang terus terjadi akan menutup pintu keberkahan yang akibatnya kebijakan jadi rusak. Mantan Menteri Kehutanan tersebut juga menjelaskan bahwa perubahan iklim terjadi karena melanggar sunatullah (hukum alam). \"Alam diciptakan Allah dengan hukum hukum. Tapi hukum dilanggar manusia. Akibatnya timbul malapetaka dan bencana,\" ucapnya. Membahas tentang isu lingkungan yang tidak dipedulikan pemerintah, Kaban mengatakan setelah perubahan iklim, dunia menghadapi ancaman iklim, (climate disaster) yang ancamannya lebih mengerikan. Kaban menjelaskan kalau hutan-hutan Indonesia rusak karena dieksploitasi oligarki. Karenanya perlu upaya penyelamatan dengan cepat agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah. Oleh karena itu ia mengajak umat Islam untuk membangun satu kekuatan bersama melawan kekuasaan dan menyelamatkan Indonesia. Dia juga membandingkan antara lingkungan dan peradaban, bahwa hancurnya peradaban disebabkan oleh pemegang amanah yang tidak amanah. Sebagai pembicara terakhir, Syahganda Nainggolan membuka dengan pernyataan, \"Kita tidak bisa hidup sebagai bangsa Indonesia tanpa nilai-nilai.\" Dia mengatakan bahwa Jokowi hidup tanpa nilai. Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa oligarki adalah penghamba riba. Syahganda menerangkan bahwa nilai yang antiriba hanya Islam. Dirinya juga menyebutkan calon yang berani melawan oligarki ada tiga, yaitu Habib Riziq Shihab, Gatot Nurmantyo, dan Anies baswedan. \"Kenapa oligarki takut terhadap Islam, sebab hanya nilai Islam yang berani melawan riba,\" ucap Syahganda. Seruan perjuangan juga dilakukan oleh Syahganda dan menutup pernyataannya bahwa persekutuan yang saat ini dilakukan berada di jalan lillahi ta\'ala. \"Manusia yang paling bobrok adalah manusia yang tidak melakukan ikhtiar sama sekali,\" pungkasnya. (sws, rac)
Kongres Umat Islam Jawa Barat: Muslim Dilarang Putus Asa, Kemenangan Pasti Datang
Garut, FNN - Pembukaan Kongres Umat Islam Jawa Barat digelar di komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Sukaraja, Garut pada Sabtu (18/11/2022). Kongres tersebut menghadirkan para tokoh nasional dan ulama, yang di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, Jend. TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, Bachtiar Hamsyah, Gus Aam, Rochmat Wahab, M. Said Didu, Ubeidillah Badrun, KH. Deden Abdul Hanif, Abuya KH. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al Manadi, KH. Cecep Abdul Halim, dan KH. Nonop Hanafi. Acara dibuka dengan pembacaan tilawah Quran dan disambung dengan sambutan tuan rumah, KH. Deden Abdul Hanif. Deden mengatakan dikumpulkannya para ulama untuk bertatap muka adalah satu bentuk kepedulian terhadap kondisi sosial dan pentingnya mendengarkan ulama untuk berjuang. Deden juga mengatakan bahwa dengan ukhuwah silaturahmi dapat mempererat dan menjadikan kekuatan yang lebih baik sebagaimana yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW yang menyatukan kaum Muhajirin dan Anshor. Deden juga menegaskan jika umat Islam tidak bersatu maka akan hancur. Gagal perjuangan, hilang kekuatan umat Islam. Sedangkan Uu Ruhanul Ulum sebagai tamu undangan memberikan apresiasi dan tertarik dengan pidato Gatot Nurmantyo. Wakil Gubernur Jabar tersebut juga mangatakan bahwa umat Islam masih gegap gempita dalam satu wilayah, tapi senyap dalam siyasyah. Dia juga memaparkan ada 13 ribu Ponpes di Jabar. Jumlah umat Islam dulu 95 persen sekarang tinggal 85 persen. Dan seharusnya Islam juga masuk lewat syiyasyah, politik berbarengan dengan agama, Insya Allah. Uu juga menjelaskan peran nabi Muhammad SAW yang patut dicontoh, yaitu identitas sebagai ahli agama, kedua pemimpin, dan ketiga muamallah. Itu berarti para kyai harus hadir dalam politik. Uu berharap dari Kongres Umat Islam ini harus ada konsep politik yang dilahirkan selain dari keputusan terbaik untuk masa depan Indonesia. Hal tersebut dipertegas oleh Bachtiar Chamsyah yang menyatakan bahwa Kongres Umat Islam ini didasarkan pada rasa ingin jihad membawa masa depan negara lebih baik. Bachtiar menyerukan jihad seperti yang rasul lakukan. Bahwa tidak akan bahagia seseorang karena tidak berani berjihad. Dan Iman tidak bisa digertak gertak. Lebih lanjut, Bachtiar menjelaskan Perlu ada visi ke depan dan jangan mau diadu domba. \"Kita butuh pemimpin yang dapat membela umat. Oleh karena itu diperlukan satu kesatuan pendapat di antara ulama. Bila visinya satu, maka harus ada satu kata, bila sudah ada satu kata, maka ada tindakan. Itu yang kita harapkan,\" ujar Bachtiar. Harapan lain terhadap Kongres Umat Islam Jabar ini juga disampaikan oleh Cecep Abdul Halim agar acara tersebut dapat langkah terbaik dalam menyatukan umat Islam. Cecep juga menjelaskan bahwa tidak sedikit yang mengaku ulama padahal aslinya bodoh, yang mana seseorang itu tidak takut pada Allah malah takut pada penguasa. Dan sambutan terakhir dalam acara pembukaan diberikan oleh Nonop Hanafi. Dia menjelaskan bahwa perubahan tidak hanyA dilakukan banyak orang tapi oleh sirkel kecil. Nonop juga mengajak untuk meluruskan niat, rapatkan barisan membangun peradaban baru. Nonop meminta agar muslim jangan kehilangan harapan karena setiap zaman akan terjadi shifting. Dan dia mengajak agar umat Islam keluarkan karakter dan mental pejuang. Dan sebagai pernyataan penutupnya, Nonop memaparkan 5 hal yang harus diusahakan dalam berjuang. Pertama, harus punya nilai yang diusung. Kedua, harus memiliki sukses tim karena manusia tidak bisa berjuang sendirian. Ketiga, harus memiliki sistem yang jelas. Keempat, memiliki konsep yang jelas. Kelima, kita harus memiliki tujuan yang jelas. (sws, oct)
Memperkuat Sikap, Kongres Umat Islam Jawa Barat Segera Digelar
Garut, FNN - Kongres Umat Islam Jawa Barat akan dilaksanakan selama dua hari di Pondok Pesantren Sukaraja Garut bersama para ulama, sesepuh, tokoh masyarakat se-Wilayah Jawa Barat. Kongres dengan tema \"Ulama dan Umaro Menatap Masa Depan Indonesia dengan Satu Misi, Satu Kata dan Satu Tindakan\" akan dilaksanakan pada Jumat—Sabtu (18—19 November 2022). Dalam daftar agenda acara, hari pertama akan dilaksanakan pembukaan Kongres dan penutupan. Hari kedua acara dilaksanakan pembacaan hasil Kongres beserta diisi dengan tausiyah dan diskusi yang akan diisi oleh enam pembicara, yaitu Jend. TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, Bachtiar Hamsyah, Gus Aam, Rochmat Wahab, M. Said Didu, dan Ubeidillah Badrun. Adapun Kongres tersebut digelar sebagai upaya memperkuat ukhuwah silaturahmi, menggalang persatuan dan kesatuan umat Islam Indonesia. \"Untuk mempersatukan antara ulama dan umat Islam, sehingga keduanya bisa satu visi, satu kata, dan satu tindakan dalam menyikapi masa depan Indonesia, baik masa depan ekonominya, masa depan sosial, maupun politik,\" ucap Radhar Tribaskoro sebagai ketua panitia Kongres Umat Islam Jawa Barat. Radhar menyatakan bahwa Kongres Umat Islam Jawa Barat ini merupakan Kongres kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Sumatera Utara. Dia juga mengatakan Kongres Umat Islam akan dilaksanakan di berbagai provinsi lainnya sebagai gerakan di seluruh Indonesia. \"Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima, Kongres ini dengan baik, berlangsung secara lancar, secara demokratis, dan bisa mengumpulkan aspirasi terbaik dari umat Islam Indonesia,\" ucap Radhar menyampaikan harapan. Dan ditargetkan acara hari kedua akan dihadiri oleh 3.000 orang baik dari santri atau pun masyarakat kampung sekitar. (rac)
Harmoni Agung
Oleh: Yudi Latif, Cendikiawan Muslim, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia SAUDARAKU, agama itu bicara tentang keselamatan pengikut, sedang budaya (budi pekerti) bicara tentang keselamatan bersama. Setiap agama punya universe tersendiri, budaya ibarat lobang cacing (dalam string theory) yang menghubungkan antar-universe ke dalam tatanan agung multiverse. Adalah baik menjaga keselamatan universe masing-masing, dengan menjadi pemeluk agama yang baik. Namun, harap diingat, keselamatan semua saling tergantung, yang memerlukan keserasian gerak antar universe, dengan mengembangkan budaya kewargaan (kebersamaan) yang baik. Mabuk Tuhan jangan sampai melupakan sesama makhluk. Karena Tuhan tak bisa hadir dalam jiwa pemeluk yang menyengserakan, menyakiti, dan membunuh kehidupan yang lain. Jalan menuju Tuhan harus seiring dengan jalan menuju kemanusiaan dan kealaman. Manakala Tuhan ramai diseru, namun tak membawa kosmos, malah menimbulkan chaos dalam kehidupan bersama, itu pertanda zaman Kaliyuga. Jalan penyelamatan warga bumi menuntut kita untuk berketuhanan secara berbudaya. Semua jalan agama kekamian harus bisa terintegrasi ke dalam sistem lalu lintas budaya kekitaan. Itulah pangkal jalan satyayuga-kertayuga. (*)
Lembu Pun Menyamakan Langkah Ketika Membajak Tanah
Oleh: Muhammad Chirzin, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta SEGALA puji bagi Allah yang menjadikan pernikahan jalan kebahagiaan. Segala puji bagi Allah atas curahan nikmat-Nya, yang disembah karena kuasa-Nya. Dialah yang menerangi jalan manusia dengan petunjuk-Nya, Yang mengukuhkan manusia dengan agama-Nya, dan memuliakan dengan kehadiran Nabi-Nya. Allah Yang Maha Mulia menjadikan pernikahan untuk memperoleh keturunan dan kebajikan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan menciptakan darinya pasangannya; Dia memperkembangbiakkan dari keduanya laki-laki yang banyak dan perempuan. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah pula hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu. (QS An-Nisa`/4:1). Di antara tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah adalah bahwa Dia telah menciptakan leluhur kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu menjadi manusia yang berkembang biak dan bertebaran. Di antara tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya adalah bahwa Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan hidup dari jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang kepadanya dan dijadikan-Nya di antara kamu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah bagi kaum yang berpikir tentang kuasa dan nikmat-Nya. (Ar-Rum/30:20-21). Orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS Ath-Thur/52:21). Anak cucu mereka yang beriman akan ditinggikan Allah derajatnya sebagaimana derajat orang-orang tua mereka, dan dikumpulkan dengan orang-orang tua mereka dalam surga. Rasulullah SAW bersabda, “Hati manusia masing-masing memiliki kesatuannya; yang saling mengenal akan menyatu dan yang berseteru akan berpisah.” “Siapa yang memandang istrinya dengan pandangan kasih, dan istrinya juga memandangnya demikian, maka Allah akan memandang mereka berdua dengan pandangan rahmat.” Atas dasar cinta makhluk diwujudkan. Dengan cinta semua jiwa meraih harapan, mendapatkan idaman, dan terbebas dari segala yang meresahkan. Cinta adalah anugerah Ilahi. Cinta adalah satu hati dalam dua tubuh. Cinta itu memberi, bukan meminta, apalagi memaksa. Cinta bukanlah semata-mata buah dari pendekatan. Andaikata bukan karena kecocokan dan kesesuaian, cinta itu tak akan terwujud dalam hitungan tahun, bahkan abad. Pernikahan mendidik manusia agar bertambah lembut jiwanya. Dengan perkawinan Allah SWT memperkokoh tali kekerabatan dan mewariskan cita-cita mulia orangtua kepada anak cucu hingga akhir masa. Suami istri bagaikan dua sayap seekor burung. Bila kedua sayap kuat, maka ia dapat terbang tinggi ke angkasa, bila keduanya lemah, maka tak dapat beranjak ke mana-mana. Lembu pun menyamakan langkah ketika membajak tanah di sawah. Rumah tangga bagaikan surga; Bila suami istri suka sekata. Suami istri cinta agama; Perkawinan mereka akan sentosa. Suami istri suka mengaji; Silang sengketa sukar terjadi. Suami istri suka belajar; Silang sengketa akan terhindar. “Tuhan, anugerahilah aku ilham untuk untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku serta untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan untukku pada keturunanku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan aku termasuk orang yang berserah diri kepada-Mu.” (QS Al-Ahqaf/46:15) “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari pasangan-pasangan hidup kami dan keturunan kami penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqan/25:74). (*)
Google Nobatkan Nabi Muhammad SAW sebagai Manusia Terbaik di Dunia
Jakarta, FNN – Sebuah pengakuan diberikan Google pada salah seorang Rasul Allah. Nabi Muhammad SAW mendapatkan pengakuan dari Google sebagai manusia terbaik di dunia. Penetapan tersebut berdasarkan hasil yang muncul ketika mengetikkan “siapa manusia terbaik di dunia” atau “Best man in the world” pada laman pencarian. Maka seketika itu Google akan menjawabnya dengan menunjukkan nama Nabi Muhammad SAW di daftar teratas. Penempatan Nabi Muhammad SAW sebagai peringkat pertama dalam laman pencarian Google tentunya memiliki sejumlah alasan. Fakta itu bisa dilihat dalam buku “The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History” atau “100 Peringkat Orang Paling Berpengaruh dalam Sejarah” yang ditulis seorang Jewish atau tokoh non muslim yang bernama Michael H. Hart. Michael Hart merupakan seorang ilmuwan Amerika Serikat yang bergelut pada bidang astronomi dan geometri, penulis, sejarawan amatir, peneliti, dan separatis kulit putih/nasionalis kulit putih. Semasa hidupnya, Michael Hart banyak melakukan riset ilmiah tentang tokoh-tokoh besar dunia. Dirinya juga banyak menulis karya tulisan. Dalam literaturnya Michael Hart menyebut pengaruh besar Nabi Muhammad SAW yang tetap eksis hingga detik ini. Meskipun terdapat sedikit perselisihan politik pragmatisme di antara sesama negara Arab, tetapi jalinan kebersamaan mereka tetap kukuh apabila disatukan dengan agama, bahasa, budaya, dan sejarah. Bahkan, ketika ekspansi Barat menjamah negeri mereka pada 1973, seluruh negeri Arab dapat bersatu padu mengusirnya dari tanah Jazirah Arab. Michael Hart juga memaparkan bahwa sinergi antara agama dan dunia yang sangat hebat yang diajarkan Rasulullah itulah yang mendorongnya untuk memilih Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh pertama di antara deretan nama manusia paling berpengaruh di dunia. Menurut Michael Hart, dirinya mempercayai dengan pasti, Rasulullah SAW yang memiliki gelar ‘Al Amin’ karena sifat terpujinya yang begitu luar biasa adalah satu-satunya manusia yang meraih keberhasilan paling spektakuler, baik di bidang penyiaran agama maupun kehidupan. Karena Nabi Muhammad SAW berhasil menyebarkan risalah Islam, kini Islam menjadi agama terbesar di dunia. Beliau merupakan sosok pemimpin politik dan panglima tentara yang brilian, serta pemimpin agama yang hebat dan Agung. Hal ini bisa dibuktikan setelah 13 abad kepergian Nabi Muhammad SAW, pengaruhnya tetap eksis dan pengikutnya terus bertambah. (mth/sws)