DAERAH

Sekolah di Medan Mulai Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Medan, FNN - Sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Medan, Sumatera Utara mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas pada Senin, setelah wilayah tersebut masuk kategori pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Topan Ginting, di Medan, Senin, mengatakan pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan secara serentak di sekolah menengah pertama negeri maupun swasta yang ada di Kota Medan, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Untuk total sekolah negeri ada 45, itu semua sudah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka hari ini. Sedangkan sekolah swasta hampir semua, sekitar 200 itu sudah boleh juga," katanya saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMPN 3 Medan. Dalam pelaksanaannya, kata dia, masing-masing sekolah membatasi jumlah siswa di setiap kelas hanya diisi 10 orang. Sementara untuk durasi belajar siswa di sekolah hanya berlangsung selama tiga jam tanpa ada waktu istirahat. Selain itu, kegiatan upacara bendera, olahraga serta ektrakurikuler untuk sementara ditiadakan selama masa pembelajaran tatap muka terbatas. Para siswa juga diarahkan untuk membawa perlengkapan pribadi yang berkaitan dengan protokol kesehatan, mulai dari masker hingga hand sanitizer serta membawa makanan masing-masing. "Ini semua sudah ada dalam SOP pembelajaran tatap muka. Di mana, mengatur mulai siswa berangkat dari sekolah sampai pulang. Itu semua sudah kita atur, bagaimana peserta didik bertindak dan bersikap selama masa pandemi," ujarnya. Sementara itu untuk metode pembelajaran dilakukan secara campuran atau hybrid, yakni gabungan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan. "Jadi pada saat bersamaan siswa yang belajar secara ofline atau luring itu bersama dilakukan secara daring dari rumah. Sehingga diharapkan antarsiswa bisa berinteraksi," ujarnya. (sws)

Pemkot Singkawang Gunakan Dana PEN untuk Perbaikan Jalan

Pontianak, FNN - Pemerintah Kota Singkawang melaksanakan program perbaikan pada sejumlah ruas jalan dengan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional untuk memaksimalkan transportasi di kota itu. "Salah satu wilayah jalan yang sumber dananya dari PEN adalah Jalan Haji Bakar, Kelurahan Semelagi Kecil, Kecamatan Singkawang Utara. Warga setempat menilai pekerjaan ini sangat membantu masyarakat," kata Ketua RT 4 RW 2 Kelurahan Semelagi Kecil, Kecamatan Singkawang Utara, Mus Mulyadi di Singkawang, Jumat. Dia menyatakan, warga di tempatnya merasa sangat terbantu dengan adanya perbaikan jalan tersebut. Karena, jika dulu jalannya becek kini dengan adanya pembangunan jalan membuat memudahkan warga bergerak, dimana mobilitas transportasi menjadi nyaman. "Tentu hal tersebut sangat bermanfaat dan warga terbantu akan pembangunan jalan tersebut," tuturnya. Selain itu warga pun terbantu jika hendak menuju perjalanan ke kebun atau menjual hasil kebun di wilayah tersebut. Jalan lainnya yang menjadi sasaran dana PEN, yakni Jalan Terminal Induk, Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat. "Dengan adanya perbaikan jalan tersebut memudahkan transportasi warga. Karena Jalan Terminal Induk menghubungkan jalan menuju kawasan sentra ekonomi dan pemukiman warga," kata Dian warga BTN Agung Lestari III Komplek Terninal Induk. Adanya pembangunan jalan Terminal Induk, katanya, transportasi menjadi lebih nyaman. "Karena sebelumnya sudah lama sekali jalan rusak, berlubang dan juga sering digenangi air hujan,” ujarnya. (mth)

Gubernur NTT: Proyek PLTS 2 GW Sumba Akan Jadi Perintis Ekonomi Hijau

Kupang, FNN - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2 Giga Watt (GW) di Pulau Sumba akan perintis pengembangan ekonomi hijau (green economy) di NTT. “Dengan Proyek PLTS 2 GW Sumba ini, NTT akan menjadi pionir dalam pengembangan green economy sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo," katanya dalam siaran pers Biro Humas Setda NTT yang diterima di Kupang, Jumat. Ia menyampaikan hal itu dalam pertemuan bersama pimpinan PT GSE dan Sungrow untuk membahas terkait persiapan investasi PLTS 2 GW di Pulau Sumba. Gubernur Viktor menyatakan mendukung investasi tersebut sebagai bagian dari pengembangan ekonomi berwawasan lingkungan atau ekonomi hijau (green economy). Proyek ini, kata dia diharapkan dapat mendukung pencapaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia sesuai dengan Paris Agreement 2015 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo. “Dengan demikian, NTT nantinya dapat menjadi pionir dalam pengembangan green economy," katanya. Lebih lanjut, Gubernur Laiskodat mengatakan investasi ini tentu akan mendorong masuknya berbagai pembangunan bahkan investasi lainnya, seperti pengembangan infrastruktur dan pabrik penunjang panel surya dan battery storage. Hal ini, kata dia tentu saja akan berdampak pada penyerapan ribuan tenaga kerja lokal sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan. Gubernur Laiskodat mengatakan di sisi lain pembangunan energi surya tersebut juga dapat menurunkan tarfi listrik yang tentu akan meringankan beban subsidi negara ke PLN. "Manakala proyek ini kita laksanakan maka, dapat terjadi efisiensi dari sisi keringanan beban subsidi Negara ke PLN," katanya. Sementara itu, Direkrut PT GSE Bambang S. menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk merealisasikan proyek PLTS 2 GB di Pulau Sumba yang saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Ia menyebutkan beberapa infrastruktur utama yang akan dibangun meliputi panel surya yang akan menyerap sinar matahari dengan menggunakan battery storage, serta kabel transmisi bawah laut yang akan terhubung dengan sistem jaringan listrik Bali dan Nusa Tenggara. Bambang menambahkan estimasi nilai investasi ini mencapai mencapai 4 miliar dolar AS dengan listrik yang dihasilkan nantinya dapat dipasok untuk Bali, Nusa Tenggara Barat, dan NTT. (mth)

Diduga Hirup Gas Beracun, Pekerja Telkom Tewas Dalam Gorong-gorong

Tangerang, FNN - Korban tewas di dalam gorong-gorong, di Perumahan Taman Royal, Kota Tangerang, Banten menjadi lima orang. Hal itu diketahui setelah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengevakuasi dua korban yang tertinggal di dalam gorong-gorong yang diduga mengandung racun itu. Kepala BDBD Kota Tangerang, Dani Koswara menyebutkan, evakuasi terhadap dua orang korban baru selesai setelah pukul 17.00. "Ada dua korban yang tertinggal. Baru selesai kami evakuasi. Korban jadi lima orang," katanya sebagaimana dikutip dari Tempo.co.id. Menurut Dani, awalnya jumlah korban tewas di dalam gorong-gorong itu tiga orang. Namun, sekitar pukul 16.30, pihaknya mendapatkan laporan yang menyebutkan masih ada dua orang korban tertinggal di dalam gorong-gorong itu. Evakuasi terhadap dua korban dilakukan setelah mengeringkan air di dalam gorong-gorong setinggi 1,5 meter, dengan menggunakan mesin pemompa air. Setelah air kering, barulah dua jenazah diangkat. Menurut Deni, dari lima orang korban tewas itu, tiga di antaranya adalah petugas perawatan jaringan Telkom. Dua korban adalah warga sekitar. Hal tersebut berdasarkan keterangan yang disampaikan PT Telkom. Peristiwa nahas tersebut terjadi Kamis, 7 Oktober 2021. Kejadiannya berawal saat salah satu orang pekerja sedang memperbaiki kabel jaringan internet di dalam gorong-gorong tersebut Tidak lama kemudian, pekerja tersebut berteriak meminta tolong karena masuk ke dalam air dalam gorong-gorong. Satu orang rekan kerja pun ikut membantu bersama seorang pekerja galon yang berada dekat kejadian. Akan tetapi, ketiganya kemudian tewas setelah merasakan sesak nafas. Kapolsek (Kepala Kepolisian Sektor) Cipondoh, Ubaidillah mengatakan, penyebab tewasnya pekerja dalam gorong-gorong diduga akibat menghirup gas atau keracunan gas "Dugaan penyebab tewasnya pekerja karena menghirup uap gas alam yang berasal dari dalam gorong - gorong," kata Ubaidillah, di Tangerang, Kamis, 7 Oktober 2021. Ia mengatakan, kepolisian telah melakukan koordinasi mencari penyebab tewasnya pekerja tersebut. Berdasarkan iInformasi yang ada, gorong-gorong tersebut sudah lama tidak dibuka, dan diduga menimbulkan uap gas alam. "Kepolisian masih mendalami peristiwa tewasnya tiga orang pekerja tersebut," ujarnya. (MD).

Pemkab PPU Usulkan 12 Produk UMKM Lokal Masuk ke Ritel Modern

Samarinda, FNN - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sedang mengusulkan 12 produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk masuk dalam penjualan di ritel modern seperti Indomaret dan Alfamidi. "Kami telah koordinasi dengan pihak Indomaret dan Alfamidi yang ada di kabupaten ini, untuk bekerja sama dengan UMKM lokal," ucap Kabid Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU Purwantara di Panajam, Rabu. Dikatakannya, pihaknya bakal membantu produk UMKM lokal agar produk mereka dapat dijual di toko ritel modern yang tersebar di kabupaten ini. Saat ini toko ritel modern cukup banyak dan mulai bermunculan di Benuo Taka sebutan lain untuk Kabupaten Penajam Paser Utara. "Kami sudah melakukan MoU dengan Indomaret dan Alfamidi dan sudah kami ajukan 12 produk UMKM lokal ke ritel modern tersebut," ucapnya. Purwantara terus mengatakan 12 produk UMKM lokal yang di ajukan itu masih dilakukan seleksi oleh pelaku usaha ritel modern tersebut. Untuk diketahui, ucapnya, dari 12 produk UMKM lokal tersebut diantaranya amplang, roti, gula merah dan produk-produk unggulan lainnya yang ada di Kabupaten PPU. "Saya berharap nantinya produk-produk yang telah diajukan itu semuanya dapat memenuhi standar sesuai dengan ketentuan dari toko ritel tersebut," ujarnya. (mth)

Sebanyak 10 Kelurahan di Jakarta Pusat Masuk Prioritas Penanganan Stunting

Jakarta, FNN - Sedikitnya 10 kelurahan di Jakarta Pusat hingga saat ini masuk prioritas untuk peningkatan gizi kepada anak-anak dalam mengatasi "stunting" atau gizi buruk. "Berdasarkan hasil survei, ada 10 kelurahan prioritas dalam rangka penanganan 'stunting'. Makanya itu menjadi perhatian serius," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma pada panen ikan di Embung Pangeran Jayakarta, Sawah Besar Jakarta Pusat, Rabu. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Dhany mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan ibu hamil, maupun kelompok usia anak-anak sehingga dapat dilakukan intervensi, baik dari lingkungan sekitar maupun pemenuhan gizi. Pengentasan 'stunting' juga dilakukan salah satunya melalui pemberian ikan hasil panen kepada warga yang termasuk dalam program data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Sementara itu, Kepala Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat Penty Yunesi mengatakan ikan hasil panen di Embung Jayakarta diberikan salah satunya di Kelurahan Mangga Dua Selatan. "Untuk kontribusi penurunan 'stunting', kebetulan ini Kelurahan Mangga Dua Selatan masuk ke dalam kriteria 'stunting'," kata Penty. Pelaksanaan panen ikan di Embung Jayakarta juga dilakukan sebelum embung tersebut difungsikan sebagai penampungan air dalam mengantisipasi banjir. Dalam setahun, setidaknya Sudin KPKP Jakarta Pusat memberikan sekitar 100 ribu benih ikan melalui unit pelaksana teknis (UPT) pusat produksi inspeksi dan sertifikasi hasil perikanan. (mth)

Pemkot Jakarta Pusat Panen Ikan untuk Ketahanan Pangan dan Gizi Warga

Jakarta, FNN - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan panen berbagai jenis ikan untuk ketahanan pangan dan peningkatan kebutuhan gizi warga, termasuk anak-anak kategori "stunting" di daerah itu. Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan sekitar 30 kilogram ikan dari berbagai jenis, seperti nila, bawal dan mujair merupakan hasil panen dari 10 ribu bibit ikan yang ditebar pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) pada 5 Juni 2021. "Setelah empat bulan, kita sudah bisa memanen ikan. Jadi, nilai manfaatnya kita bisa memanfaatkan aset-aset untuk membentuk ketahanan pangan, baik dari ikan maupun sayur-sayuran," kata Dhany pada panen ikan di Embung Pangeran Jayakarta, Sawah Besar Jakarta Pusat, Rabu. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Dhany menjelaskan bahwa ikan hasil panen akan diberikan sebagai asupan tambahan dalam penanggulangan "stunting". Upaya peningkatan gizi dilakukan melalui kelompok masyarakat yang masuk dalam program data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Sementara itu, Kepala Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat Penty Yunesi mengatakan ikan hasil panen diberikan salah satunya di Kelurahan Mangga Dua Selatan. "Untuk kontribusi penurunan 'stunting', kebetulan ini Kelurahan Mangga Dua Selatan masuk ke dalam kriteria 'stunting'," kata Penty. Pelaksanaan panen ikan di Embung Jayakarta juga dilakukan sebelum embung tersebut difungsikan sebagai penampungan air dalam mengantisipasi banjir. Dalam setahun, setidaknya Sudin KPKP Jakarta Pusat memberikan sekitar 100 ribu benih ikan melalui unit pelaksana teknis (UPT) pusat produksi inspeksi dan sertifikasi hasil perikanan. (mth)

Pemkot Palembang Dorong Semua OPD Programkan Pengentasan Kemiskinan

Palembang, FNN - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan berupaya mendorong semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkot setempat memprogramkan kegiatan yang dapat mempercepat pengentasan kemiskinan. "Angka kemiskinan di kota ini masih cukup tinggi, untuk mengentaskannya diperlukan kerja bersama semua OPD, karena tidak mungkin hanya dilakukan Dinas Sosial saja," kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Rabu. Menurut dia, pihaknya berupaya keras menurunkan angka kemiskinan yang sekarang ini sekitar 10 persen menjadi satu digit sesuai target yang diharapkan. Untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, membutuhkan koordinasi dan konsolidasi antar-OPD di jajaran Pemkot Palembang melalui berbagai program yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga kota setempat. Dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya telah menjalankan sejumlah program untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Bumi Sriwijaya itu. Untuk mendukung program pengentasan kemiskinan yang telah berjalan dengan baik selama ini lebih optimal, sudah ada peraturan wali kota (perwali) dan pelaksanaannya dievaluasi secara berkala. Melalui upaya tersebut, program pengentasan kemiskinan bisa berjalan lebih baik dan efektif sehingga target menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit dapat segera tercapai, ujar Wawako. (mth)

Pemkab Batang Dukung Kampung Jamune Jadi Sarana Pemberdayaan Perempuan

Batang, FNN - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendukung kelompok usaha bersama (KUB) "Kampung Jamune Bu'e" menjadi sarana edukasi dan media pemberdayaan perempuan dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh ibu-ibu untuk melakukan pemulihan ekonomi sekaligus melestarikan ramuan minuman jamu tradisional. "Kami akan terus mendorong dan mendukung upaya yang dilakukan para ibu-ibu untuk ikut dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi," katanya. Subiyanto mengatakan sejak zaman nenek moyang, jamu telah dikenal khasiatnya untuk kesehatan tubuh manusia. "Akan tetapi, seiring kemajuan zaman kini jamu pun mulai bertransformasi menjadi lebih modern seperti yang ada di 'Kampung Jamune Bu’e' yang berupaya menjadi sarana edukasi dan media pemberdayaan perempuan KUB," katanya. Penanggung jawab Kelompok Usaha Bersama Kampung Jamune Bu’e Sukoningsih mengatakan ide tersebut muncul bukan hanya karena banyaknya penjual jamu gendong tetapi karena kaum ibu yang ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian ramuan tradisional agar dikenal kaum milenial, memberdayakan potensi yang dimiliki lingkungan sekitar, dan ikut membantu ekonomi keluarga. "Kami memberdayakan para bakul (penjual) jamu gendong yang ada di sekitar daerah ini. Adapun produk jamu seperti beras kencur, kunir asem, sirih, manjakani, sehat wanita, sehat pria, lempuyang, temulawak, dan empon-empon," katanya. Ia mengatakan pembentukan "Kampung Jamune Bu’e" yang diinisiasi oleh kaum ibu bersama lima orang penjual jamu gendong ini ingin memodernisasikan jamu agar makin dikenal anak muda. "Selama pandemi omzet yang didapat mencapai Rp200 ribu per hari. Oleh karena itu, kami berharap setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan pandemi berakhir akan terjadi peningkatan penjualan jamu," katanya. (mth)

Sebanyak 5.000 Tentara Dikerahkan Jaga "WorldSBK" di Sirkuit Mandalika

Mataram, FNN - TNI mengerahkan sebanyak 5.000 personel untuk mengamankan perhelatan World Superbike (WorldSBK) di Sirkuit Mandalika pada 19-21 November 2021 mendatang. "Personel yang turun dalam pengamanan nanti ada dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU," kata Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigadir Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, di Mataram, Rabu. Ia menyiapkan 3.000 personelnya dari Korem 162/Wira Bhakti. "Sisanya ada perbantuan dari Kodam IX/Udayana dan Mabes TNI," ujarnya. Dalam giat pengamanan ini, kata dia, TNI tetap membangun koordinasi dengan Polda NTB sebagai bagian dari penguatan sistem pengamanan. "Koordinasi ini sebagai bentuk komitmen bersama agar event kelas dunia ini berjalan dengan sukses," ucap dia. Apabila acara ini berjalan sukses, kata dia, tentu akan memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Karena itu dia berharap agar masyarakat memberikan dukungan penuh terhadap jalannya perhelatan kelas dunia ini dengan ikut serta dalam menjaga kondusifitas keamanan. Senada dengan dia, Komandan Pangkalan TNI AL Mataram, Kolonel Pelaut Suratun, mereka telah berkomitmen menyukseskan WorldSBK dari segi pengamanan laut. "Nanti akan ada kapal yang mampu melakukan pengamanan di kawasan laut wilayah selatan Pulau Lombok," ujar Suratun. Mereka juga akan membantu pengamanan di pintu pelabuhan, khususnya yang ada di Pulau Lombok. "Seperti di Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Kayangan di Lombok. Nanti pengamanannya kita koordinasikan dengan pemangku kepentingan terkait," ucapnya. Dalam pengamanan itu mereka akan turut memantau dan mengawasi aktivitas kapal pesiar dan angkutan barang. "Segala aktivitas di pelabuhan akan kita awasi," kata dia. Begitu juga dengan yang disampaikan Komandan Pangkalan TNI AU Zainuddin Abdul Madjid, Kolonel Perbang Khariun Aslam. Sesuai dengan perannya, TNI AU akan melakukan pengamanan ketat di kawasan bandara. "Pengamanan bandara kita berkoordinasi dengan pihak bandara dan stakeholder lainnya," ucap Khariun. Pengamanan aktivitas di helipad KEK Mandalika serta persiapan sistem kesenjataan juga demikian. Segala kebutuhan pengamanan akan tetap berada dalam koordinasi terpusat. (mth)