DAERAH

Pengusaha Aceh Tampung Produk Lokal Hasil Karya Pelajar SMK

Banda Aceh, FNN - Salah seorang pengusaha Aceh Nahrawi Noerdin bersedia menampung produk-produk lokal hasil karya para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Aceh, untuk kemudian ditempatkan di outlet usaha miliknya. “Kita siap menampung semua produk SMK seluruh Aceh, nanti akan kita lakukan MoU untuk jenis makanan dan minuman seluruh Aceh kita tampung," kata Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Sabtu. Direktur Pasya Jaya Groub ini mengaku sudah lama memiliki perhatian khusus pada pengembangan produk-produk lokal, terutama produk yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah vokasi di Aceh. "Semua produk makanan dan minuman yang dihasilkan oleh setiap SMK di Aceh ini nantinya akan kita tempatkan di outlet Café D`Energi (usaha miliknya)," ujarnya. Nahrawi mengatakan, dirinya akan melakukan berbagai cara untuk memasarkan produk lokal tersebut, bahkan bersedia memberikan subsidi supaya harganya terjangkau jika nantinya banyak yang menilai bahwa harga produk lokal lebih mahal dari luar. “Kita akan buat dua jenis makanan khususnya organik dan non organik. Jika pun nanti ada yang bilang harga organik mahal maka kita bisa subsidi sehingga terjangkau,” katanya. Langkah ini perlu dilakukan supaya masyarakat teredukasi terhadap makanan organik, bahkan dirinya siap mensosialisasikan proses penanaman hingga tahap produksi terhadap produk organik melalui media visual. “Di situ kemudian kita akan tampilkan proses penanaman, proses panen, kita buat slide di TV sehingga paham masyarakat bahwa ini adalah organik,” ujar pria yang akrab disapa Toke Awie itu. Awie mengungkapkan, apa yang dilakukannya tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap produk-produk lokal yang selama ini sering terkendala pada pemasaran, padahal produk tersebut memiliki kualitas yang tidak kalah saing dengan produk luar. “Tentunya kita harus punya gagasan, kita harus memasarkan produk lokal dengan itikad baik, pasti dengan sendirinya masyarakat akan sadar, sehingga produk luar itu tidak akan masuk lagi,” demikian kata Awie. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas ketertarikan D`Energy pada produk milik SMK di Aceh. Diharapkan agar hal seperti ini harus terus berlanjut sehingga kreativitas dan produktivitas pelajar SMK bernilai serta laku di pasaran. Begitupun kepada para Cabang Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri meminta untuk terus mempromosikan hasil karya anak didik sekolah vokasi, karena dengan publikasi publik dapat mengetahui bahwa anak-anak didik di SMK memiliki produk yang bagus, sehingga menarik masyarakat untuk membelinya. “Ini contoh D`energy yang sudah mau membeli produk dari SMK, ini tentunya luar biasa. Kita berharap akan muncul nanti pengusaha lainnya,” kata Alhudri. Alhudri menegaskan, Dinas Pendidikan Aceh akan terus mensupport sekolah vokasi di Aceh peserta didik di sekolah memiliki karya kreatifitas yang bernilai sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, dan dapat bersaing di dunia industri. "Kalaupun nantinya tidak berkerja di perusahaan, mereka bisa membuka home industri karena sudah memiliki kreativitas, dan jika ini dilakukan dengan baik maka peningkatan kesejahteraan Aceh meningkat," ujar Alhudri. (mth)

Antrian Kebutuhan Darah Plasma Konvalesen di Banjarmasin Menurun

Banjarmasin, FNN - Antrian kebutuhan darah plasma konvalesen untuk terapi kesembuhan pasien COVID-19 di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menurun drastis. Informasi dihimpun, Sabtu, pekan lalu PMI Kota Banjarmasin melalui Unit Donor Darah (UDD) setempat menyampaikan data lebih 250 antrian kebutuhan darah plasma konvalesen untuk semua jenis golongan darah. Namun pada pekan ini hingga 21 Agustus 2021 UDD PMI Kota Banjarmasin menyampaikan data terbaru antrian kebutuhan darah plasma konvalesen tinggal sebanyak 18 kantong darah, yakni, untuk golongan A sebanyak empat kantong darah. Kemudian untuk golongan B sebanyak 8 kantong darah, untuk golongan O sebanyak tiga kantong darah dan untuk golongan AB tiga kantong darah. Turunnya kebutuhan darah plasma konvalesen bagi pasein COVID-19 dari sebelumnya, bisa jadi menunjukkan meningkatkan para pendor darah plasma atau pasein COVID-19 yang membutuhkan darah tersebut sangat berkurang. Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin dr H Aulia Ramadhan Supit mengatakan kebutuhan darah plasma konvalesen untuk terapi kesembuhan pasien COVID-19 di daerah ini masih tinggi. Di mana para pendonor darah khusus ini juga sangat minim. Dijelaskannya dia, sangat berkurangnya antrian kebutuhan darah plasma konvalesen tersebut saat ini dari sebelumnya bukan berarti semuanya sudah dipenuhi, tapi ada yang membatalkan permintaan dan pasein yang membutuhkan itu meninggal dunia. Pihaknya pun terus berupaya agar pemenuhan kebutuhan darah plasma konvalesen ini bisa cepat didapatkan pasein COVID-19, sehingga terus berupaya mencari pendonornya, baik menghubungi langsung pendonor maupun lewat pesan media sosial secara berantai. Sebagaimana disebutkannya dia sebelumnya, orang yang bisa mendonorkan darah plasma, yakni, usia di atas 18 tahun hingga 60 tahu, berat badan minimal 55 Kg, diutamakan laki-laki kalau perempuan yang tidak pernah hamil. Selanjutnya, pernah terkonfirmasi positif COVID-19 dengan bukti hasil laboratorium, juga tidak memiliki gejala sisa minimal 14 hari sebelum donor dan tidak menerima transfusi darah selama 3 bulan terakhir. (mth)

Pemkab Bangkalan Bina Usaha Lokal Bersama "OK OCE"

Bangkalan, FNN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur memutuskan menggandeng komunitas Gerakan Sosial Pencipataan Lapangan Kerja "OK Oce/One Kecamatan, One Center of Enterpreneurship" guna menghidupkan ekonomi masyarakat, akibat pandemi COVID-19 dan memperluas terciptanya lapangan kerja di wilayah itu. Menurut Wakil Bupati Bangkalan Muhni di Bangkalan, Sabtu, keputusan menggandeng komunitas ini dilakukan, karena pemkab memiliki kepentingan serta visi dan misi yang sama dalam menumbuhkembangkan iklim usaha yang lebih baik dan bermajuan. "Pemkab Bangkalan telah mengkomunikasikan hal ini dengan pengurus OK Oce Bangkalan dan mereka bersedia untuk bergerak bersama, memajukan ekonomi masyarakat di Bangkalan ini, dan bersedia juga memanfaatkan jaringan bisnis yang telah terbangun di OK Oce tersebut," kata wabup. Orang nomor dua di lingkungan Pemkab Bangkalan ini menuturkan, kendata para pelaku usaha mikro yang ada di Bangkalan itu pada bidang manajemen, modal usaha dan pola pemasaran. Sehingga, kelemahan yang ada itu harus diperbaiki, dibina dan diaraskan, agar omzet penjualan mereka pada akhirnya bisa lebih baik. Di samping itu, di era digital seperti sekarang ini, pola pemasarang dalam jaringan juga perlu dilakukan, dan para pelaku usaha juga dituntut agar bisa memasarkan usahanya melalui media dalam jaringan. "Komunitas OK.Oce ini, saya kira memiliki kemampuan itu, di samping pola komunikasi yang baik dalam bidang pemasaran yang didukung oleh jaringan para pelaku usaha yang luas di berbagai daerah di Indonesia," katanya. OK Oce atau One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship awalnya merupakan program pemerintah provinsi DKI Jakarta yang berusaha melakukan pembinaan kewirausahaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di bawah asuhan Dinas Koperasi dan UMKM. Program ini mulai dijalankan di bawah kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Untuk tahun 2018, program ini akan mendapat alokasi dana sebesar Rp82 Miliar untuk membangun pusat pembinaan di gedung pemerintah tingkat kecamatan. Dalam perkembangannya, program yang fokus pada upaya mendorong pertumbungan ekonomi baru melalui pembentukan dan pembinaan para pelaku usaha tersebut akhirnya menjadi program sosial. Misi yang diusung di komunitas ini, ekonomi yang mengutamakan kepentingan rakyat, adil, makmur, berkualitas dan berwawasan lingkungan, mendorong penciptaan wirausaha baru, membangun pusat kewirausahaan di tingkat Kecamatan untuk memperkuat produk-produk UMKM, serta menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal. Pendiri komunitas tersebut, yakni Sandiaga Uno, menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus lainnya untuk dikembangkan secara mandiri, karena dinilai oleh sebagian orang sebagai program politis. "Tapi, kami dalam konteks ini tidak melihat dari sisi politisnya, akan tetapi pada misi dan kepentingan yang sama, antara Pemkab Bangkalan dengan komunitas ini, yakni membangun kesejahteraan masyarakat melalui gerakan dan pemberdayaan wirausaha," kata Wabup Bangkalan Muhni, menjelaskan. Sebelumnya Ketua OK OCE Ina Makmur Bangkalan pada acara pelantikan pengurus komunitas itu pada 19 Agustus 2021 di Pendopo Agung Bangkalan Lukman Hakim mengaku, menyambut baik, keinginan Pemkab Bangkalan. "Kita perlu menerapkan langkah 3G terkait tercana baik ini, yakni terdiri dari Gerak Cepat, Gairah Bersama dan Garap Potensi yang ada, dalam memajukan perekonomian berbasis kerakyatan serta mempunyai daya saing global," kata Lukman. (mth)

Ganti Pejabat Kades di SBB, Plh Bupati Akerina Bikin Gaduh

by Hasan Minanan Ambon FNN - Masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku dibuat resak dalam dua minggu tarkhir ini. Penyebabnya, kebijakan Pelaksana Harian (Plh) Bupati SBB Timotius Akerina yang melakukan pembersihan terhadap para Pejabat Kepala Desa yang dianggap sebagai pendukung setia mantan Bupati, almarhum Yasin Payapo. Tidak harmonisnya hubungan antara mantan Bupati SBB, almarhum Yasin Payapo dengan wakilnya selama emat tahun, membuat membuat Timotius Akerina seperti menyimpan dendam kusumat. Ketika menjabat sebagai Plh Bupati, Akerina seperti pejabat yang kalap. Dendamnya kepada orang-orang yang dianggap sebagai pendukung Yasin Payapo seperti terlampiaskan. Mendapat tempat penampungan. Sejumlah pejabat Kepala Desa (Kades) di Kabupaten SBB yang diangkat oleh mantan Bupati Yasin Payapo diancam bakal dicopot. Kebijakan ini kalau benar sampai dilaksanakan, maka Akerina nyata-nyata memproduksi kegaduhan di tengah masyarakat. Padahal masyarakat tengah berjuang dan berperang melawan penyebaran pandemi Covid-19. Masyarakat juga sedang berupaya keras untuk meningkatkan kemampuan ekonominya. Sebab faktanya daya beli masyarakat di seluruh Indonesia lagi menurun dengan drastis. Menghadapi situasi darurat kesehatan, darurat ekonomi dan darurat sosial seperti ini, menjadi tugas utama pejabat daerah untuk membangun ketenangan di tengah masyarakat. Bukan sebaliknya, malah membuat keruh suasana, bahkan menciptakan kegaduhan. Soliditas dan keharmonisan yang telah ada di masyarakat, harusnya didorong untuk dikuatkan. Syukur-syukur bisa ditingkatkan. Jangan malah sebaliknya, yang sudah solid dan harmoni itu, dibuat menjadi gaduh hanya karena dendam kepada mantan Bupati. Bisa juga karena yang diganti itu dianggap sebagai orangnya mantan Bupati Yasin Payapo. Bukan pekerjaan mudah membangun soliditas di tengah masyarakat yang lagi berjuang, bahkan berperang melawan dan menghadapi tiga tekanan kehidupan yang datang secara bersamaan. Pertama tekanan masalah kesehatan (Covid-19). Kedua, tekanan masalah ekonomi. Ketiga, tekanan masalah sosial, berupa kelanjutan pendidikan setiap anak. Penyebaran Covid-19 sudah sampai ke desa-desa di Kabupaten SBB. Cirinya banyak masyarakat yang mengalami kehilangan penciuman dan rasa terhadap makanan yang di makan. Ada yang semua anggota keluarga di dalam rumah mengalami hal yang sama. Hanya saja masyarakat tidak mau melaporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat yang asa di SBB. Masyarakat lebih memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Menghadapi situasi ini Plh Bupati SBB, Timotius Akerika harusnya membuat kebijakan yang memastikan tidak adanya pergantian pejabat yang menimbulkan kegaduhan. Kecuali hanya untuk kebutuhan yang benar-benar amat mendesak. Misalnya, untuk mengisi kekosongan pada jabatan mereka yang akan pensiun atau berhalangan tetap, sehingga dikhwatirkan tidak bisa melaksanakan tugas sebagai pejabat publik di pemerintahan dengan baik dan benar. Memimpin tata kelola pemerintahan yang berbasis dendam, hanya mempertontonkan ciri dan karakter kepemimpinan yang picik, licik, kerdil, picisan, amatiran dan kampungan. Pemimpin yang kehilangan kewarasan dan empati terhadap bahannya sendiri. Pengajar filsafat di Universitas Indonesia Rocky Gerung menyebutnya dengan pemimpin yang dungu dan dongo. Pemimpin seperti ini, bila terus menjabat, dikhawatirkan akan selalu dan selalu memproduksi keterbelahan dan kegaduhan di tengah masyarakat. Bisa juga disebut sebagai pemimpin odong-odong, kaleng-kaleng dan beleng-beleng. Pemimpin yang tidak memahami esensi bernegara, yaitu sila “Persatuan Indonesia”. Persatuan itu membuat yang terpecah menjadi bersatu atau bersama. Bukannya membuat yang sudah bersatu terpecah, dan berbalik memusuhi pemipim. Seorang pejabat Kepala Desa bercerita, bahwa Timotius Akerina dendam kepadanya. Karena dianggap sebagai orangnya mantan Bupati Yasin Payapo yang meninggal dunia 1 Agustus 2021 lalu. Kepala Desa sering mengikuti rapat yang dihadiri Yasin Payapo dan Timotius Akerina. Namun Akerina dendam karena merasa tidak dihargai. Dendam itulah yang berikat sang Kepala Desa terancam dicopot Akerina yang sekarang menjadi Plh Bupati SBB. Timotoius Akerina akan berakhir sebagai Plh atau Pejabat Bupati SBB nanti pada 22 Mei 2021 nanti. Dengan sisa waktu hanya tingga sembilan, bukan waktu yang tepat untuk mempruksi kegaduhan dan keterbelahan di tengah masyarakat. Bukan juga waktu yang tepat untuk takut kepada almarhum Yasin Payapo yang sudah menghadap Allaah Subhaanahu Wata’ala. Rangkul dan satukan kembali masyarakat Kabupaten SBB, dengan cara membatalkan semua pergantian pejabat, terutama Kepala Desa. Kecuali untuk yang mendesak karena kekosongan jabatan mereka yang pensiun, atatu mereka yang terlibat korupsi penyalahgunaan Dana Desa. Jangan biarkan masyarakat SBB imumnya turun hanya karena kebijakan yang penuh dendam. Gunakan waktu yang tersisa sumbulan bulan lagi ini untuk meninggalkan legesi bahwa Timotius Akerina dikenang sebagai pemimpin pemersatu rakyat SBB. Pemimpin yang selalu dibanggakan dan diagungkan, karena kebijakannya yang menyejukan. Sehingga imun masyarakat semakin kuat dalam menghadapi penyebaran pandemi Covid-19. Teman saya, seorang wartawan senior mengim pesan di Whats App, “kalau kelak ditaqdirkan menjadi pemimpin, tiupkanlah kembali kekuatan dan semangat kehidupan itu kepada mereka yang takut kehilangan jabatan akibat terjadi pergatian kepemimpinan, agar mereka kembali bersemangat dan loyal kepadamu”. Setelah itu tetap awasi mereka agar tidak membuat kebijakan yang merugikan kepentingan publik. Penulis adalah Wartawan FNN.co.id.

Pengamat: DKI Perlu Antisipasi Harga Pangan Naik Saat Pelonggaran PPKM

Jakarta, FNN - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rusli Abdullah mengemukakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mengantisipasi kenaikan harga pangan saat pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Banyak tempat usaha termasuk kafe, restoran boleh buka dan makan di tempat, meski ada batasan tapi ini memicu permintaan dari pelaku usaha," kata Rusli Abdullah di Jakarta, Sabtu. Menurut dia, permintaan yang mulai meningkat menandakan aktivitas ekonomi mulai bergeliat. Namun, di sisi lain mulai menggeliatnya sektor usaha khususnya makan dan minum, perlu diantisipasi pasokan yang memadai agar kenaikan harga bisa ditekan. Sedangkan berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta yang diakses pada Sabtu pukul 14.45 WIB sebagian besar indikator harga pangan memerah atau mengalami kenaikan harga. Meski belum menjadi acuan untuk menggambarkan secara makro karena merupakan perkembangan harga harian, namun kenaikan harga tersebut perlu diantisipasi. "Ini karena perkembangan harian diperkirakan juga karena momentum akhir pekan dapat berkontribusi," katanya. Berikut ini harga rata-rata harian 13 komoditas pangan di DKI Jakarta pada Sabtu (21/8) dibandingkan Jumat (20/8) berdasarkan Informasi Pangan Jakarta yang diakses pukul 14.45 WIB. 1. Beras medium: Rp9.618 per kilogram (naik Rp18) Beras premium: Rp12.368 per kilogram (naik Rp197) 2. Minyak goreng: Rp14.214 per kilogram (turun Rp530) 3. Cabai merah keriting: Rp26.975 per kilogram (naik Rp230) 4. Cabai merah besar: Rp30.763 per kilogram (turun Rp58) 5. Cabai rawit merah: Rp34.750 per kilogram (turun Rp835) 6. Bawang merah: Rp33.000 per kilogram (turun Rp148) 7. Bawang putih: Rp29.325 per kilogram (turun Rp398) 8. Daging ayam ras: Rp37.027 per kilogram (naik Rp322) 9. Telur ayam ras: Rp24.150 per kilogram (naik Rp267) 10. Gula pasir: Rp13.812 per kilogram (naik Rp67) 11. Tepung terigu: Rp8.412 per kilogram (naik Rp306) 12. Daging sapi has: Rp135.138 per kilogram (naik Rp366) 13. Daging kambing: Rp130.000 per kilogram (naik Rp312). (mth)

Pemkab Selesaikan Pembangunan 50 Rumah untuk Warga Leo-leo Morotai

Ternate, FNN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) menyelesaikan pembangunan sebanyak 50 unit rumah tipe-36 yang diperuntukkan bagi warga Desa Leo-Leo melalui inovasi penerapan teknologi penyelenggaraan infrastruktur PUPR. "Tentunya pembangunan 50 unit rumah dianggarkan senilai Rp20 miliar bagi warga ini merupakan hadiah ke pemkab dan dimanfaatkan untuk pembangunan dua kompleks perumahan masing masing berisikan 50 unit rumah type 36 lengkap dengan listrik dan air terpasang yang dibagikan secara gratis kepada warga yang belum memiliki rumah," kata Bupati Pulau Morotai, Benny Laos dihubungi dari Ternate, Sabtu. Menurut dia, bonus tersebut diberikan setelah Pemkab Pulau Morotai mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR sebagai Juara II Inovasi Penerapan Teknologi Penyelengaraan Infrastruktur PUPR" dalam Pembangunan Konstruksi Talud di Water Front City Daruba. "Pada bulan September 2019, Kabupaten Pulau Morotai mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR dan kemudian diberikan hadiah sebesar Rp20 miliar," ujarnya. Sehingga, pada Jumat (20/8) telah diresmikan salah satu dari perumahan tersebut di Desa Leo Leo, masyarakat sudah menempati perumahan ini sejak 3 bulan yang lalu. Diketahui, pembangunan 50 unit rumah baru tipe 36 tersebut merupakan kado istimewa dari Bupati bagi Masyarakat Desa Leo-Leo, karena anggarannya didapat dari bonus pemerintah pusat. "Perumahan tipe 36 di Desa Leo-Leo ini dibangun dari anggaran bonus yang diberikan Kementerian PUPR kepada Pemkab Pulau Morotai pada tahun 2019," ujarnya. Rumah dibagikan gratis tanpa ada biaya administrasi dan kepada masyarakat yang belum memiliki rumah dan miliki lahan dapat diberi bantuan bangun RTLH oleh Pemkab Pulau Morotai. (mth)

Gubernur Sulteng Evaluasi Empat Bupati Terkait Penanganan COVID

Palu, FNN - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengevaluasi kinerja empat bupati di provinsi tersebut terkait dengan penanganan pandemi COVID-19, serta dampak dari pandemi tersebut terhadap sektor ekonomi. Informasi diterima, Sabtu, keempat bupati yang dievaluasi itu Bupati Sigi, Bupati Parigi Moutong, Bupati Buol dan Bupati Banggai yang dilakukan secara virtual, Jumat(21/8). "Saya ingin memastikan apakah penanganan COVID-19 sudah berjalan dengan baik di tingkat kabupaten atau belum," ucap Gubernur Rusdy Mastura. Gubernur Sulteng meminta Bupati Banggai Amirudin Tamoreka menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menurunkan kasus COVID-19 di daerahnya. Kepada Gubernur, Bupati Banggai Amirudin Tamoreka menyampaikan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan prokes masih rendah. Amirudin juga menyampaikan kepada Gubernur bahwa banyak masyarakatnya yang menganggap bahwa COVID-19 sebagai aib, sehingga masyarakat enggan untuk melakukan isolasi mandiri dan atau dirawat. "Nanti ketika kondisinya sudah gawat, baru masyarakat mau dirawat," kata Bupati Banggai. Kemudian, Gubernur Rusdy meminta Bupati Parigi Moutong yang diwakili Wakil Bupati Badrun Nggai. Kepada Gubenur, Badrun menyampaikan bahwa kepatuhan masyarakat untuk menerapkan prokes masih sangat rendah, walaupun sudah dilakukan himbauan dan peringatan oleh Pemkab Parigi Moutong. Demikian juga laporan dari Bupati Buol Amirudin Rauf. Amirudin juga menyampaikan bahwa pemerintah dan seluruh Forkopimda akan terus melakukan penanganan untuk menghimbau masyarakat agar lebih patuh menerapkan prokes. Sementara Bupati Sigi Mohamad Irwan melaporkan kepada Gubernur Rusdy bahwa saat ini trend penurunan kasus konfirmasi di Kabupaten Sigi sudah mulai menurun. Bahkan, Kabupaten Sigi sudah turun dari zona merah ke zona orange. "Semoga kerja keras satgas dan TNI, Polri kedepan lebih baik lagi sehingga penurunan kasus terus terjadi," ucap Bupati Sigi. Gubernur Rusdy Mastura menekankan kepada empat bupati tersebut agar penangan COVID terus ditingkatkan dan terus diambil kebijakan kebijakan strategis. "Koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penanggulangan COVID di daerahnya, dihimbau kepala desa untuk mengambil peran dalam penanganan COVID di desa," ungkap Gubernur. (mth)

Satgas: Kasus Positif COVID-19 di Bali Sudah di Atas 100.000 Orang

Denpasar, FNN - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Pulau Dewata hingga 20 Agustus 2021 sudah mencapai angka 100.708 orang. "Untuk hari ini saja, tambahan kasus baru sebanyak 1.039 orang, sedangkan sehari sebelumnya juga tidak berbeda jauh yakni 1.025 orang," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar, Jumat. Dari 1.039 kasus baru yang terkonfirmasi pada Jumat (20/8) ini, tersebar di semua kabupaten/kota di Provinsi Bali, yakni Kabupaten Jembrana (73 orang), Kabupaten Tabanan (126 orang), Kabupaten Badung (188 orang), Kota Denpasar (298 orang), dan Kabupaten Gianyar (125 orang). Kemudian di Kabupaten Bangli (42 orang), Kabupaten Klungkung (41 orang), Kabupaten Karangasem (58 orang), Kabupaten Buleleng (83 orang) dan lima orang berasal dari kabupaten luar Bali. Selain tambahan kasus harian yang masih tinggi, pada hari yang sama di Bali juga mencatatkan tambahan kasus kematian tertinggi akibat COVID-19, yakni 73 orang. Kasus kematian tertinggi ini tercatat dari Kota Denpasar 33 orang, kemudian dari Kabupaten Gianyar (13 orang), Kabupaten Badung (sembilan orang), Kabupaten Buleleng (tujuh orang), Kabupaten Tabanan (empat orang), Kabupaten Bangli (tiga orang), Kabupaten Karangasem (dua orang) dan Kabupaten Jembrana (dua orang). Secara kumulatif, kasus kematian karena COVID-19 di Provinsi Bali hingga Jumat (20/8) ini menjadi sebanyak 3.006 orang (2,98 persen). Untuk jumlah kasus aktif atau pasien positif COVID-19 yang masih dalam perawatan di rumah sakit, di tempat isolasi terpusat ataupun menjalani isolasi mandiri sebanyak 10.387 orang (10,31 persen). Sementara itu, mereka yang sudah sembuh dari COVID-19 sebanyak 87.315 orang (86,7 persen). Rentin juga menyampaikan capaian vaksinasi COVID-19 untuk di Provinsi Bali hingga Kamis (19/8), untuk tahap pertama sudah sebanyak 3.123.224 orang (104,24 persen) dan untuk vaksinasi tahap kedua sebanyak 1.527.115 orang (50,97 persen). Untuk mencapai kekebalan komunal (70 persen) di Provinsi Bali, vaksinasi COVID-19 ditargetkan menyasar sebanyak 2.996.060 orang. Rentin yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu kembali meminta masyarakat Bali untuk selalu disiplin melaksanakan 6M, yakni memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan menaati aturan. (mth)

Pemkot Jakbar Data Anak Yatim Korban COVID-19 untuk Dapat Bantuan

Jakarta, FNN - Pemerintah Kota Jakarta Barat mendata anak yatim piatu karena orang tuanya meninggal terkena wabah COVID-19, guna mendapatkan bantuan sosial. Pendataan tersebut dilakukan dalam rapat pertemuan dengan pihak Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat pada setiap kelurahan. "Jadi hari ini kami akan rapat koordinasi via zoom meeting nanti jam 3 sore bersama Kasie Kesra kelurahan," kata Seksi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Fatmawati di Jakarta, Jumat. Nantinya, anak-anak yatim yang berusia 12 tahun ke bawah bisa mendaftar diri ke kelurahan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, serta menyerahkan beberapa persyaratan administratif ke petugas kelurahan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu keluarga. "Yang dibutuhkan surat kematian dari rumah sakit, fotokopi KTP atau KK, ahli waris yang meninggal kemudian surat pernyataan positif bahwa betul meninggal karena wabah COVID-19," ujar Fatmawati. Setelah terdata, daftar nama tersebut akan diserahkan kepada wali kota untuk ditandatangani dan selanjutnya diserahkan ke pihak Kementerian Sosial RI. Jika berkaca kepada bantuan untuk anak yatim korban COVID-19 tahun lalu, setiap anak akan mendapatkan Rp15 juta. Namun untuk bantuan saat ini, Fatmawati belum bisa memastikan besaran jumlah yang akan diterima. "Kami belum bisa pastikan jumlahnya berapa," tutur Fatmawati. Fatmawati memastikan pihaknya akan mempercepat pendataan tersebut agar para anak yatim korban COVID-19 bisa mendapatkan bantuan lebih cepat. Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria, Kamis (19/8), mengungkapkan hingga kini ada sekitar 200 anak yang menjadi yatim di wilayah Jakarta Pusat akibat orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19. Unuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mencarikan program bantuan bagi para anak yatim. (mth)

Jumlah Transaksi Investor Sumut di Pasar Modal Meningkat

Medan, FNN - Jumlah transaksi investor Sumatera Utara di pasar modal tren meningkat sejalan dengan bertambahnya investor pemegang single investor identification (SID) /nomor tunggal identitas investor. "Meski masih berfluktuasi, tapi transaksi di pasar modal tren naik. Kondisi itu menggembirakan karena terjadi di tengah pandemi COVID-19,"ujar Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut , Muhammad Pintor Nasution di Medan, Kamis. Transaksi investor Sumut di pasar modal sempat mencapai Rp40, 909 triliun pada Januari 2021. "Terakhir di Juni, ada transaksi sebesar Rp14, 497 triliun atau naik dari realisasi di April senilai Rp12, 216 triliun dan Mei 9,468 triliun,"ujarnya. Dia menjelaskan, hingga posisi Juni 2021, jumlah pemegang SID di Sumut sudah 129 845 . "Potensi jumlah investor masih cukup besar di Sumut karena itu BEI terus menyoalisasikan investasi di pasar modal,"katanya. Pintor menyebutksn, Sumut tercatat sebagai salah satu daerah dengan penambahan investor terbanyak dengan transaksi yang juga tren meningkat. Menurut Pintor, meningkatnya jumlah investor karena ketertarikan masyarakat usia milenial untuk bermain saham di pasar modal juga semakin tinggi. (mth)