DAERAH

Material Pohon Tutup Ruas Jalan Kelok 44 Agam Akibat Angin Kencang

Lubuk Basung, FNN - Material pohon menutupi badan jalan Kelok 44 tempatnya di Kelok 4 Jorong Pasa Maninjau, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat akibat angin kencang melanda daerah itu, Jumat (13/8) sekitar pukul 06.10 WIB. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi AR di Lubukbasung, Jumat, mengatakan akibat kejadian itu ruas jalan provinsi menghubungkan Lubukbasung menuju Kota Bukittinggi terganggu. "Jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan sistem buka tutup," katanya. Untuk membersihkan material pohon, tambahnya Satuan Tugas BPBD Agam bersama Pemerintah Kecamatan Tanjungraya dan masyarakat membersihkan material pohon tumbang. Dengan kekuatan penuh, material pohon selesai dibersihkan pada pukul 09.07 WIB, sehingga arus lalu lintas kembali normal. "Arus lalu lintas kembali lancar dari kedua arah," katanya. Ia mengatakan, pohon itu tumbang akibat angin kencang yang melanda daerah itu. Dengan kondisi itu, ia mengimbau pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan saat melewati daerah itu. "Ini mengingat bahwa Kelok 44 itu merupakan daerah rawan pohon tumbang dan longsor saat curah hujan tinggi disertai angin kencang." BPBD Agam juga melakukan pembersihan pohon yang sudah lapuk dalam mengantisipasi tumbang yang beresiko menutup jalan atau menimpa warga. "Pembersihan material pohon itu sering dilakukan, sehingga tidak menutup badan jalan dan menimpa pengendara," katanya. (mth)

Wakil Ketua DPR Sayangkan Pembagian Beras tidak Layak di Jakarta Barat

Jakarta, FNN - Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel menyayangkan adanya pembagian bantuan beras tidak layak konsumsi kepadas sejumlah warga di Jakarta Barat. Seharusnya, pembagian beras bagi warga memperhatikan proses distribusi dari hulu hingga hilir sehingga kualitasnya terjaga. "Ya kita menyayangkan adanya beras-beras tersebut. Mungkin itu beras yang sudah lama," kata Rachmat Gobel saat mengunjungi program vaksinasi massal di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 11 Agustus 2021. Kualitas beras yang diberikan kepada warga, kata Rachmat Gobel, harus dalam keadaan layak untuk dikonsumsi. "Sebelum diberikan tentu harus dilihat lagi. Bukan diambil lalu diberikan. Nah ini, bagaimana pelaksanaan dari sistem yang sudah dibuat," kata politisi dari Fraksi Nasdem itu. Menurut Antara, sebelumnya, Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, serta PT Pos Indonesia telah mengganti beras bantuan tidak layak konsumsi bagi warga di Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat. Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik dari Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Volta Aresta menyebutkan, penggantian sekaligus penarikan beras tersebut telah dilakukan sejak Sabtu (7/8). Beras tersebut dinilai tidak layak konsumsi karena ditemukan beberapa gumpalan dan benda asing. "Itu beras medium, soal beras basah dan sedikit menggumpal itu karena terjadi karena hujan dan kepanasan," kata Volta. Gumpalan itu, kata Volta, disebabkan oleh tetesan air hujan yang jatuh ke beras saat proses bongkar muat. Pihaknya telah memberikan penggantian beras di wilayah RW 11 dan RW 06 sebanyak 90 kilogram atau setara sembilan karung. "Proses penggantian beras basah menjadi layak konsumsi yang dilakukan pihak Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten bersama PT. Pos Indonesia berlangsung lancar," katanya. (MD).

Anies Tanggapi Pernyataan Joe Biden Tentang Jakarta Akan Tenggelam

Jakarta, FNN - Gubernur DKI Jakarta Anies, Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengenai Jakarta akan tenggelam dalam beberapa tahun mendatang. Menurut Anies dalam rekaman webinar Ikatan Institut Teknologi Bandung, Selasa (10/8), pernyataan Biden untuk pertobatan pola berpikir (paradigma) Amerika dari pola berpikir di era Presiden Donald Trump. Dalam pernyataannya itu, Biden sebenarnya sedang mengajak Amerika dan seluruh dunia agar mengubah paradigma ekonomi yang menginginkan agar keberlangsungan ekonomi harus selaras dengan kelestarian alam. "Joe Biden sedang mengajak Amerika untuk melakukan kami sebut dengan istilah pertobatan paradigmatik. Karena kita tahu posisi Amerika pada beberapa tahun sebelumnya berseberangan sekali," katanya. "Ini sejalan dengan salah satu peran utama Joe Biden yang mengkritik habis eranya Trump pada masa kepemimpinan sebelumnya. Trump bisa dibilang meminggirkan pertimbangan ekologis, menganggap regulasi lingkungan sebagai hambatan pertumbuhan ekonomi," kata Anies sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (11/8). Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan pernyataan Biden yang memprediksi Jakarta akan tenggelam sejatinya tidak bisa diartikan secara sederhana. Selain mengajak Amerika dan negara lain mengubah pola berpikir dalam ekonomi, pernyataan Biden, menurut dia, memberikan tanda Indonesia menjadi perhatian dari masyarakat internasional dan dianggap penting sebagai salah satu tempat yang menunjukkan sehat-tidaknya ekosistem bumi. Dengan disinggungnya Jakarta akan tenggelam, menurut Anies, dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dalam bersuara lantang di forum-forum internasional tentang kepedulian dan komitmen terhadap lingkungan. "Kami mencoba mendorong kerjasama menciptakan kebijakan lebih hijau di level kota guna memastikan umat manusia bisa hidup layak, bisa hidup berdampingan dengan alam dan alamnya lestari," kata Anies. Dikutip dari situs resmi White House, whitehouse.gov pada Jumat (30/7) Biden mulai membahas isu perubahan iklim dengan menyampaikan bagaimana masalah tersebut memiliki dampak berbahaya yang sama terhadap semua negara. "Tantangan iklim telah mempercepat ketidakstabilan di negara kita sendiri dan di seluruh dunia," kata Biden. Peristiwa cuaca ekstrem yang lebih umum dan lebih mematikan, kerawanan pangan dan air serta naiknya permukaan laut, kata Biden, mengakibatkan perubahan iklim dan mendorong migrasi yang lebih besar dan menimbulkan risiko mendasar bagi komunitas yang paling rentan. (MD).

Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Meliputi 19 Desa di Magelang

Jakarta, FNN - Hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi berdampak pada 19 desa di tujuh kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Menurut data BPBD Kabupaten Magelang yang dikutip dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu, hujan abu tipis akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi di antaranya meliputi Desa Paten dan Sengi di Kecamatan Dukun; Desa Ketep dan Wonolelo di Kecamatan Sawangan; serta Desa Pakis, Gejagan, Rejosari, Banyusidi, Ketundan, Petung, dan Daleman Kidul di Kecamatan Pakis. Selain itu, hujan abu meliputi Desa Pucungsari, Pesidi, dan Lebak di Kecamatan Grabag; Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung; Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo; serta Desa Karangkajen, Donorejo, dan Krincing di Kecamatan Secang. "Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono. Guna mencegah dampak abu vulkanik terhadap kesehatan masyarakat, BPBD Kabupaten Magelang sudah membagikan masker kepada warga di Kecamatan Sawangan dan Dukun. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sejauh 2.500 meter ke arah barat daya pada Selasa (10/8) pukul 20.27 WIB. Awan panas guguran tersebut memicu terjadinya hujan abu tipis. BPPTKG menyatakan bahwa status aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada di level 3 atau Siaga. Warga belum direkomendasikan mengungsi ke tempat yang lebih aman, namun diimbau waspada. ​​​​​​​"Tetap tenang dan waspada dengan tetap jalankan protokol kesehatan dengan baik. Jangan beraktivitas di luar jika tidak mendesak,” kata Edi. (sws)

Pemkab Majene Gelar Festival Lestarikan Tarian dan Nyanyian Mandar

Mamuju, FNN - Pemerintah Kabupaten Majene menggelar "Festival Kota Tua Majene" untuk melestarika tarian tradisional dan nyanyian Suku Mandar di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Wakil Bupati Majene Aris Munandar di Majene, Selasa mengatakan wilayahnya merupakan kota tua di Sulbar yang dikenal dengan ragam budayanya yang terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini. "Budaya di Kabupaten Majene berupa tarian maupun nyanyian terus dijaga sampai saat ini. Pemerintah dan masyarakat Majene berusaha untuk melestarikannya," katanya. Menurut dia, budayawan, seniman, serta generasi muda yang ada di Kabupaten Majene terus dijaga untuk dapat melestarikan budaya leluhur itu. Ia menyampaikan, Festival Kota Tua Majene menjadi festival unggulan dari ajang festival budaya daerah di Tahun 2021 ini yang mendapatkan dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno, dengan harapan kebudayaan Majene terus dilestarikan. Selain itu, kata dia, festival ini juga merupakan kegiatan budaya yang masuk dalam kalender Nusantara. Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan Majene sebagai salah satu daerah yang sejak awal didesain oleh pemerintah Belanda sebagai Pusat Afdeling Mandar, sehingga menyebut Majene sebagai kota tua sangat tepat. Ia menyambut baik dan memberikan apresiasi pada Pemerintah Kabupaten Majene melestarikan budaya peninggalan masa lalu untuk pencerahan bagi masyarakat dalam menjalani keadaan masa kini dan masa yang akan datang. "Keanekaragaman budaya yang memiliki nilai sejarah, sebagai salah satu potensi yang perlu dikembangkan di Sulbar, mulai masa kerajaan sampai pemerintahan Belanda yang terdapat di wilayah Majene," ujarnya. Ia berharap, Majene sebagai objek wisata sejarah dan tempat belajar budaya Mandar karena Majene merupakan pusat kota pendidikan di Sulbar. (mth)

Perhutani Berikan Benih Porang-Kayu Putih ke Pesantren Al Munir Situbondo

Surabaya, FNN - Perhutani Probolinggo memberikan bantuan benih tanaman porang dan bibit pohon kayu putih ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munir, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Selasa, 20 Agustus 2021. Bantuan yang diberikan yaitu benih tanaman porang sebanyak 1.500 biji dan bibit pohon kayu putih sebanyak 1.500 plances. Penyerahannya dilakukan oleh Administratur Perhutani Probolinggo Ida Jatiyana kepada KH. Achmad Muzayyin. Menurut Kyai Zhein panggilan akrab KH. Achmad Muzayyin, benih porang tersebut akan ditanam dan tangkarkan terlebih dahulu di lahan milik pondok seluas satu hektare. "Jika nanti tanaman porangnya berkembang, akan ditanam juga pada lahan Perhutani dengan pola kemitraan kehutanan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, di Surabaya. Ia mengatakan, kolaborasi antara ponpes dengan Perhutani ini diharapkan dapat menurunkan permasalahan pengelolaan hutan yang terjadi di wilayah Situbondo yang sebagian besar masyarakatnya masih berinterkasi di dalam kawasan hutan. Menurut Kyai Zhein, pengelolaan hutan tidak terlepas dari interaksi masyarakat sekitarnya. Dengan perbandingan rasio sumberdaya manusia Perhutani dengan keluasan hutan yang dikelolanya sangat tidak masuk akal. "Apalagi hutan itu tidak dipagari sehingga dalam pengelolaannya selalu bersinggungan dengan masyarakat. Untuk itu diperlukan kerja sama yang berkesinambungan antara masyarakat dengan Perhutani yang saat ini mulai melibatkan pondok pesantren," kata Kyai Zhein. Sementara itu Administratur Perhutani Probolinggo Ida Jatiyana berharap kerjasama dan kolaborasi dengan pondok pesantren tersebut akan memberikan nilai positif. Diharapkan bisa menurunkan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan hutan khususnya di Situbondo, sehingga angka kerusakan hutan di wilayah tersebut dapat diminimalisir. "Potensi kawasan hutan yang bisa ditanami porang dan kayu putih ada lahan seluas 500 hektare pada ketinggian antara 200 - 700 Mdpl di wilayah administratif Kabupaten Situbondo yang masuk dalam pengelolaan hutan Perhutani KPH Probolinggo," ujarnya. Dia juga menyatakan siap berkoordinasi dengan Perhutani Bondowoso dan Banyuwangi Utara yang sebagian kawasan hutannya berada di wilayah administratif Kabupaten Situbondo terkait potensi yang bisa dikembangkan. "Dalam waktu dekat akan ada pertemuan tindak lanjut antara Perhutani Probolinggo, Bondowoso dan Banyuwangi Utara serta Ponpes Al Munir selaku penggerak masyarakat sekitar hutan," ucapnya. (MD).

Bupati Tabanan Tinjau Warga Isoman dan Vaksinasi Pelajar di Pupuan

Tabanan, FNN - Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya melakukan peninjauan warga yang melaksanakan isolasi mandiri dan vaksinasi untuk anak-anak pelajar usia 12 tahun di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Selasa. Kegiatan masa PPKM itu dilakukan Bupati Tabanan saat berkantor di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan. Saat "ngantor" di desa tersebut, Bupati Tabanan diterima oleh Camat Pupuan, bersama Perbekel dan Bendesa Adat Padangan serta pihak SMP 4 Pupuan di wilayah Banjar Dinas Padangan Kawan, Padangan, Pupuan. "Kegiatan ini saya lakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan masyarakat dan memastikan program-program pemerintah berjalan sebagaimana mestinya, sembari mendengarkan aspirasi masyarakat tentang informasi-informasi penting terkait dengan program pemerintah yang dirasa kurang maksimal," ujarnya. Setelah kunjungan ke desa tersebut, Bupati Sanjaya pun bergegas menuju SMP 4 Pupuan yang terletak di satu lokasi yang sama untuk melihat secara langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak pelajar usia 12 tahun yang berjumlah 212 siswa-siswi SMP 4 Padangan-Pupuan. "Sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan vaksinasi. Kami di jajaran Pemkab bersama Forkopimda secara terus menerus melaksanakan kegiataan vaksinasi kepada masyarakat untuk membentuk imun masyarakat. Vaksin ini wajib kita lakukan,”tambahnya. Setelah meninjau pelaksanaan vaksin, Bupati Tabanan melanjutkan kunjungannya untuk meninjau bangunan sekolah SMP 4 Pupuan di Desa Padangan yang sedang direnovasi, termasuk renovasi gelanggang olahraga di sekolah setempat, sekaligus melakukan perbincangan dengan pihak sekolah terkait pelaksanaan pembangunan. Meskipun di masa pandemi yang mewajibkan Pemkab melaksanakan PPKM, Bupati Sanjaya menginginkan program-program yang dijalankan pemerintah bisa berjalan dengan baik, terutama dari segi pelaksanaan sampai kualitas bangunan. Bupati Sanjaya menambahkan telah melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan program pembangunan dan penanganan pandemi COVID-19, terutama di Tabanan berjalan berdampingan dan bisa dilaksanakan dengan baik. "Harapan saya, kedepannya, terutama di dunia pendidikan dan dunia kesehatan, biar seiring sejalan dan maju di Kabupaten Tabanan. Sesuai dengan visi misi Kabupaten Tabanan, yakni mewujudkan Tabanan era baru yang aman unggul dan madani (AUM)," kata Sanjaya. (mth)

Legislator: Masjid Besar Darussalam Bisa Jadi Ikon Religi Putussibau

Putussibau, Kapuas Hulu, FNN - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat Hairuddin mengatakan keberadaan Masjid Besar Darussalam bisa menjadi ikon religi Kota Putussibau, karena selain selalu ramai didatangi jamaah, masjid tersebut berdiri megah di lokasi strategis sebelum memasuki Kota Putussibau. "Masjid Darussalam itu salah satu ikon religi Kota Putussibau dan menjadi kebanggaan umat Islam di Kabupaten Kapuas Hulu," kata Hairuddin yang juga Ketua Pengurus Masjid Besar Darussalam Putussibau Selatan, saat peresmian Masjid Besar Darussalam di Putussibau Selatan, Selasa. Ia menyatakan Masjid Besar Darrusalam itu memiliki sejarah panjang hingga akhirnya bisa berdiri megah saat ini. Menurut dia pertama kali Masjid Darussalam dibangun pada 1986, dengan semangat gotong royong masyarakat. "Saya waktu itu masih remaja, saya ingat betul warga gotong royong membawa pasir menggunakan kantong palstik, itu perjuangan luar biasa," kata Hairuddin. Sejak Tahun 1986, kata dia, terus berganti kepengurusan masjid tersebut, bahkan sudah ada yang meninggal dan beberapa pendiri juga masih ada yang hidup. Lalu, pada 22 Oktober 2008 Masjid Darussalam mulai dibesarkan dengan proses panjang, terutama dalam pembebasan lahan dan Tahun 2021 ini kemudian dibangun masjid yang cukup megah. "Saya diberikan amanah menjadi Ketua Pengurus Masjid Besar Darussalam ini, semoga diberikan kemudahan dan amanah dalam mengembangkan masjid tersebut ke depannya, yang rencana akan terus dibangun hingga Tahun 2023," katanya. Ia mengatakan dalam pembangunan Masjid Besar Darussalam itu juga tidak terlepas dari bantuan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. "Yang kita resmikan saat ini yaitu Masjid Darussalam berubah menjadi Masjid Besar Darussalam, jika di provinsi namanya masjid raya, di kabupaten masjid agung dan di kecamatan itu di sebut masjid besar, Alhamdulillah Darussalam menjadi Masjid Besar Darussalam Putussibau Selatan," demikian Hairuddin. (mth)

Jayawijaya Berhasil Tarik Kembali 409 Aset Rumah Dinas

Wamena, FNN - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, berhasil menarik kembali 409 aset rumah dinas yang sebelumnya ditempati pensiunan aparatur sipil negara (ASN) maupun mereka yang sudah tidak lagi bekerja di Pemda Jayawijaya. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jayawijaya Ludia Logo di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan 409 ini merupakan sebagian dari 551 rumah dinas yang harus ditarik. "Dari jumlah keseluruhan sebanyak 551, ada 142 rumah dinas yang belum ditarik karena masih dihuni oleh pegawai yang statusnya sudah purna bhakti," katanya. Pemerintah terus membangun koordinasi dengan kejaksaan serta kepolisian agar separuh dari rumah dinas yang masih ditempati pegawai tidak aktif itu bisa segera ditarik. "Tetapi penarikan aset itu lebih ke ranahnya teman-teman di bidang aset. Kami di perumahan hanya menyiapkan data aset rumah dinas," katanya. Pihaknya juga sedang mendorong 151 lokasi tanah untuk mendapat sertifikat atas nama pemerintah. "Sedangkan 203 lokasi yang merupakan aset pemda itu sudah disertifikatkan," katanya. 151 lokasi atau tanah-tanah ini dalam bentuk fasilitas umum, seperti puskesmas, pustu, sekolah dan tersebar di 40 distrik se-Kabupaten Jayawijaya. (mth)

Gubernur NTB Minta Rumah Sakit Efisien Gunakan Oksigen

Mataram, FNN - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah meminta seluruh rumah sakit di wilayah itu untuk menerapkan manajemen efisiensi penggunaan oksigen, agar kebutuhannya tetap dikendalikan di tengah pandemi COVID-19. "Efisiensi oksigen harus segera dikoordinasikan agar optimal pemanfaatannya," ujarnya pada Rapat Koordinasi Satgas Oksigen yang berlangsung di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin. Kebutuhan oksigen di Provinsi NTB per bulan terhitung 283.196 kilogram atau 35.490 tabung besar, sementara ketersediaan tabung per bulannya terhitung 220.000 kilogram atau 27.500 tabung besar. Hal ini terus diatensi oleh Pemerintah NTB dengan menerapkan strategi, yakni efisiensi penggunaan, memastikan distribusi tepat waktu dan mengoptimalkan oksigen kosentrator atau oksigen generator. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, dr Lalu Herman Mahaputra, menjelaskan pentingnya manajemen efisiensi oksigen. "Seluruh Rumah Sakit harus dapat memahami bagaimana kebutuhan oksigen yang ada di Rumah Sakitnya masing - masing," ujarnya. Manajemen efisiensi itu, antara lain melakukan koordinasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) untuk penyapihan pemberian oksigen pasien, mengoptimalkan penggunaan dan distribusi oksigen kosentrator, memonitor kebutuhan oksigen secara ketat, bila kondisi membaik segera hentikan pemberian dan melakukan skrining ketat di IGD untuk menentukan kriteria pasien butuh perawatan atau isoman. "Kita sudah melakukan itu di RSUD Provinsi NTB sebagai salah satu RS rujukan dan begitu banyak pasiennya. Saya pikir Rumah Sakit lain juga harus bisa," kata dr Jack sapaan akrabnya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr H Lalu Hamzi Fikri, menyatakan efisiensi penggunaan oksigen adalah cara terbaik dalam mengoptimalkan penggunaan. "Seberapa jumlah oksigen yang ada, harus adanya manajemen efisiensi penggunaan oksigen," katanya. (mth)