EKONOMI

Dosen IPB Temukan Inovasi Keju dari Bahan Nabati

Jakarta, FNN - Dosen IPB University dari Departemen Teknologi Industri Pertanian Prof Khaswar Syamsu dan mahasiswanya menghasilkan inovasi keju dari bahan nabati yang bisa dinikmati oleh masyarakat yang alergi susu dan vegetarian. “Orang yang ingin diet juga menghindari mengonsumsi keju karena mengandung lemak. Keju diolah dari protein, sedangkan protein terdapat pada hewani dan nabati. Pembuatan keju bisa juga menggunakan protein dari kedelai,” ujar Prof Khaswar Syamsu, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.. Prof Khaswar Syamsu beserta mahasiswa dari departemen yang sama, Kartika Elsahida membuat inovasi. Mereka membuat keju nabati dari susu kedelai yang memanfaatkan bakteri asam laktat (BAL) yang telah diisolasi dari dadih. Pembuatan keju nabati menggunakan dua jenis bahan baku, yaitu susu kedelai segar dan susu kedelai bubuk. “Prinsip pembuatan keju pada umumnya sama seperti di industri, yaitu protein akan menggumpal pada titik isoelektrik yang dicapai,” katanya. Lebih lanjut sosok yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Sains Halal (PSH) IPB University itu mengatakan hasil penelitian menunjukkan konsentrasi perisa keju sebesar 0,9 persen dengan jumlah inokulum sebanyak 15 persen merupakan formulasi terbaik dalam pembuatan keju. “Keju ini juga termasuk rendah lemak (low fat) karena kadar lemaknya sebesar 0,36 persen. Keju tersebut memiliki umur simpan lebih lama apabila disimpan di kulkas, “ ujar Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University itu. Keju nabati, kata dia, termasuk kategori keju semi keras (semi hard cheese) dan skim cheese. Dengan formulasi itu, aroma keju yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan keju di pasaran dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Aroma itu berasal dari konsentrasi perisa agar menyerupai aroma keju dari susu hewani. Kalau keju itu siap dikomersialisasikan, maka bisa menyubstitusi bahan baku dari susu hewani. “Bahkan keju ini berpotensi diekspor ke luar negeri, seperti India, dimana sebagian masyarakatnya adalah vegan,” ujar dia. Selain aman untuk orang yang diet dan penderita alergi, keunggulan inovasi ini adalah menggunakan starter bakteri yang berasal dari penganan khas daerah. Inovasi keju berbasis kedelai hasil inovasi Guru Besar Rekayasa Bioproses IPB University itu telah diterbitkan dalam buku 100 Inovasi Indonesia pada Tahun 2008 oleh Business Innovation Center (BIC). Inovasi tersebut juga telah dipatenkan. (sws)

Pengamat: Antam Harus Buktikan Tuduhan Penggelapan Pajak Impor Emas

Jakarta, FNN - Pengamat Badan Usaha Milik Negara Toto Pranoto menyarankan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk membuktikan tuduhan penggelapan pajak impor emas senilai Rp47,1 triliun yang dihembuskan anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. "Tuduhan soal penggelapan pajak ini harus bisa dibuktikan dan Antam harus transparan soal ini," kata Toto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat. Toto menilai Antam sebagai perusahaan pelat merah yang bergerak dalam bisnis mineral akan menjaga reputasi perseroan dengan baik. Menurutnya, apabila reputasi tersebut hancur maka nasib harga sahamnya juga ikut terjerembab. "Pihak Bea Cukai sudah buat klarifikasi soal ini, jadi mudah-mudahan persoalan clear," kata Toto. Dalam berita sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan meminta Kejaksaan Agung mengusut tuntas skandal impor emas senilai Rp47,1 triliun melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tanggerang, Banten. Pernyataan itu disampaikan Dahlan saat rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (16/6/2021). Dia menjelaskan laporan direktur Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan bahwa impor emas yang seharusnya dikenakan bea masuk lima persen justru mendapatkan nol persen yang berpotensi merugikan negara sebesar Rp2,9 triliun. Sementara itu, SVP Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan menepis tuduhan bahwa perseroannya tak membayar bea masuk impor emas tersebut. Menurutnya, Antam telah memenuhi ketentuan dalam impor emas termasuk kewajiban membayar bea masuk kepada pemerintah. Dia menjelaskan perseroan memang melakukan impor emas jenis gold casting bar atau emas hasil tuangan dengan berat satu kilogram untuk bahan baku produk logam mulia ukuran 0,5 sampai 100 gram. (mth)

Industri Kertas di Riau Bantu 10.400 Paket Makanan Tambahan Balita

Pekanbaru, FNN - Manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memberikan bantuan 10.400 paket makanan tambahan (PMT) untuk anak dan balita di enam wilayah operasional industri kertas tersebut guna menurunkan angka stunting di daerah itu. "Bantuan PMT terdiri atas susu, kacang hijau biskuit balita, tersebut hanya stimulan namun yang penting dan yang sedang dilakukan juga adalah upaya pendampingan kepada kader Posyandu agar bisa juga memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu di desa setempat dalam mengolah dan membuat makanan bergizi untuk anak mereka," kata Direktur PT RAPP, Mulia Nauli di Gubernuran Riau di Pekanbaru, Rabu. Pemberian PMT dirangkaikan dengan Pencanangan Gerakan TP-PKK dalam menurunkan angka stunting, bertema "Ayo tingkatkan peran serta PKK dalam pencegahan dan penanganan stunting menuju keluarga sejahtera", dihadiri Gubenur Riau Syamsuar, Ketua TP PKK Provinsi Riau Ny. Misnarni Syamsuar, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia dan pemateri Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo. Mulia Nauli mengatakan, berkoordinasi dengan Diskes setempat, BKKBN dan Puskesmas setempat, RAPP sudah melatih 300 kader Posyandu dari 276 Posyandu di Riau, secara virtual dan kegiatan ini bagian dari komitmen perusahaan mendorong program pemerintah sebelum 2030 Riau bisa capai target zero stunting. Ia menyebutkan, untuk enam wilayah operasional pelatihan dan bantuan diberikan yakni Kabupaten Pelalawan, Kab. Siak, Kab. Kuansing, Kab. Kampar, Kepulaun Meranti dan Kota Pekanbaru. "Di samping itu Tim RAPP juga melakukan peninjauan ke lapangan dalam menggencarkan sosialisasi pentingnya pemberian asupan gizi yang baik bagi balita agar upaya bersama bersinergi dengan semua pihak terkait dalam percepatan penangan stunting di daerah ini bisa dilakukan," katanya. Ia menekankan bahwa, semua pihak perlu mendorong pentingnya percepatan stunting dan perhatian kesehatan dan gizi yang baik bagi ibu-ibu hamil, anak dan balita. "Sebab saya di sini ada karena dilahirkan oleh ibu, peran ibu menyusui dan membesarkan anak-anaknya sampai bisa berjalan, berlari karena ibu. Jadi ini tugas kita semua untuk mencegah stunting sebab anak yang lahir sehat adalah cikal bakal munculnya pemimpin yang berkualitas," katanya. (mth)

IHSG Naik Merespons Pernyataan Gubernur The Fed

Jakarta, FNN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi naik, merespons pernyataan dovish (kebijakan pelonggaran) dari Gubenur bank sentral AS The Fed Jerome Powell. IHSG dibuka menguat 8,05 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.095,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,74 poin atau 0,32 persen ke posisi 871,21. "Dengan dukungan kenaikan bursa global dan dollar index yang turun di bawah level 92, IHSG kami perkirakan dapat kembali menguat namun terbatas, terlebih kasus laju COVID-19 yang belum turun," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu. Pada perdagangan semalam, bursa saham AS ditutup dengan kecenderungan menguat. Penguatan terjadi setelah Powell mengatakan di depan DPR bahwa ia yakin inflasi yang tinggi hanya sementara dan tingkat inflasi akan kembali turun. Selain itu, Powell juga menyebut ekonomi AS cenderung pulih dan pasar tenaga kerja akan kembali naik. Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun AS melemah menjadi 1,467 persen. VIX index, yang mencerminkan volatilitas pasar, juga turun 6,8 persen. Sementara itu, perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia belum mereda. Sebanyak 13.668 kasus baru terjadi pada Selasa (22/6) kemarin, sedangkan yang sembuh hanya mencapai 8.375 kasus. Dengan demikian, kasus aktif kembali meningkat menjadi 152.686 kasus, tertinggi ke-3 di Asia. Recovery rate turun di bawah 90 persen, atau tepatnya 89,7 persen. Vaksinasi terus berjalan, dengan 23,8 juta penduduk telah mendapat vaksinasi tahap 1 sedangkan yang menerima vaksinasi tahap 2 mencapai 12,5 juta penduduk. Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 50,96 poin atau 0,18 persen ke 28.935,09, indeks Hang Seng naik 180,86 poin atau 0,64 persen ke 28.490,62, dan indeks Straits Times meningkat 6,73 poin atau 0,22 persen ke 3.115,93. (mth)

Saham Australia Melemah Terseret Sektor Energi

Sydney, FNN - Saham Australia tergelincir pada perdagangan Rabu pagi, setelah sehari sebelumnya membukukan sesi terbaik mereka dalam hampir empat bulan, karena saham emas dan energi melemah setelah harga komoditas yang mendasarinya turun semalam. Indeks acuan S&P/ASX 200 melemah 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 7.303,20 poin pada pukul 12.59 GMT, mundur setelah melonjak 1,5 persen pada Selasa (22/6/2021). Saham sektor energi terpangkas 1,5 persen karena harga minyak mentah merosot semalam menyusul diskusi oleh negara-negara OPEC+ untuk meningkatkan produksi mereka. Emiten kelas berat sektor minyak Santos dan Woodside adalah beban terbesar pada sub-indeks, masing-masing terpuruk 2,4 persen dan 1,5 persen. Saham Ampol dan Viva Energy diperdagangkan di wilayah negatif meskipun parlemen Australia menyetujui rencana untuk membiayai mereka 2,3 miliar dolar Australia (1,8 miliar dolar AS) guna mempertahankan kilang minyak mereka tetap beroperasi. Saham sektor emas melemah 0,5 persen, menyusul kemerosotan harga emas semalam ketika para pedagang menunggu kejelasan lebih lanjut dari Federal Reserve AS mengenai kebijakan moneternya setelah bank sentral memberikan nada hawkish minggu lalu. Saham-saham utama sektor emas, Northern Star Resources tergelincir 0,5 persen, sementara Ramelius Resources anjlok 3,2 persen dan merupakan pecundang terbesar kedua di sub-indeks. Saham sektor keuangan turun 0,74 persen, dengan bank 'empat besar' kehilangan antara 0,9 persen hingga 1,1 persen. Sebaliknya saham sektor teknologi menguat 0,8 persen, dipimpin oleh kenaikan 1,3 persen Afterpay Ltd dan kenaikan 0,7 persen saham Appen. Di tempat lain, indejs Nikkei Jepang naik 0,29 persen, menjadi diperdagangkan pada 28.968,43 poin. Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 terangkat 0,25 persen menjadi diperdagangkan di 12.565,51 poin. (mth)

Produksi Baja Global Mei Naik 16,5 Persen, Permintaan di China Melemah

London, FNN - Produksi baja global melonjak 16,5 persen tahun ke tahun pada Mei karena pelonggaran pembatasan pandemi memicu aktivitas ekonomi, tetapi pertumbuhan di pasar utama China mendingin, data menunjukkan pada Selasa (22/6/2021). Produksi baja mentah global naik menjadi 174,4 juta ton pada Mei dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata Asosiasi Baja Dunia (WSA) dalam sebuah pernyataan. Produksi baja di China, produsen dan konsumen logam utama dunia, diperkirakan akan terus kehilangan tenaga dalam beberapa bulan mendatang karena pemerintah berusaha untuk mengekang emisi dan mengurangi pertumbuhan kredit, kata Capital Economics. Meskipun produksi baja mentah di China naik 6,6 persen tahun-ke-tahun menjadi 99,5 juta ton pada Mei, produksi harian turun 1,6 persen bulan-ke-bulan, kata Caroline Bain, kepala ekonom komoditas di Capital Economics, dalam sebuah catatan. “Kami memperkirakan produksi China akan terus berkurang selama tahun ini karena permintaan melemah,” kata Bain. Sebaliknya, produksi di tempat lain melonjak, dengan Jepang, India dan Amerika Serikat masing-masing meroket 42 persen, 47 persen dan 48 persen tahun ke tahun. Industri AS mengambil keuntungan dari reli harga baja di sana, kata Bain. "Produksi AS masih relatif lambat untuk pulih dari penurunan terkait virus tahun lalu, yang sebagian menjelaskan kekuatan harga di sana.” (mth)

Malaysia Lampaui Indonesia Menjadi Pemasok Minyak Sawit Utama India

Mumbai, FNN - Malaysia telah melampaui Indonesia menjadi pengekspor minyak sawit mentah (CPO) terbesar ke konsumen utama India pada 2020/21, setelah Indonesia memberlakukan pajak lebih tinggi atas ekspor minyak nabati tahun lalu, pejabat industri mengatakan kepada Reuters . Ekspor minyak sawit Malaysia ke India melonjak 238 persen menjadi 2,42 juta ton dalam tujuh bulan pertama tahun pemasaran 2020/21 yang dimulai pada 1 November, menurut data yang dikumpulkan oleh The Solvent Extractors' Association of India (SEA), sebuah badan perdagangan penyuling dan pedagang minyak nabati India. Selama periode tersebut, pengiriman minyak sawit Indonesia ke India anjlok 32 persen menjadi 2 juta ton. Itu terjadi setelah Indonesia memberlakukan pajak yang lebih tinggi pada ekspor minyak sawit mentah pada Desember untuk mengumpulkan dana bagi program biodiesel berbasis sawit yang ambisius, yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan minyak nabati di dalam negeri. Pajak ekspor Indonesia berada pada level tertinggi selama lima bulan berturut-turut, menurut pejabat perdagangan. “Malaysia diuntungkan dari pajak ekspor Indonesia. Mereka mendapatkan pangsa pasar dengan menawarkan minyak sawit dengan harga diskon dibandingkan pasokan Indonesia,” kata B.V. Mehta, direktur eksekutif SEA. Namun, peningkatan pengiriman Malaysia ke India akan segera dibatasi karena Indonesia akan memangkas pajak ekspor, kata Sandeep Singh, direktur The Farm Trade, sebuah perusahaan konsultan dan perdagangan yang berbasis di Kuala Lumpur. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada Senin (21/6/2021) bahwa pemerintah akan memangkas tarif pagu untuk pajak ekspor CPO menjadi 175 dolar AS per ton dari 255 dolar AS, tanpa memberikan kerangka waktu. Produsen utama Indonesia mengenakan bea dan pajak sebesar 438 dolar AS per ton untuk pengiriman minyak sawit pada Juni. Sebagai perbandingan, bea ekspor Juni di saingannya Malaysia hampir 90 dolar AS. Itu membantu eksportir Malaysia untuk menawarkan minyak sawit dengan diskon besar bahkan setelah mempertahankan margin yang sehat, kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian di pialang minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai. Eksportir Malaysia menawarkan diskon sebesar 100 dolar AS per ton pada Mei tetapi sekarang menawarkan diskon yang lebih kecil sebesar 25 dolar AS karena Indonesia akan mengurangi pajak ekspor, kata para dealer. Pemotongan pajak ekspor pada akhirnya dapat membantu Indonesia mendapatkan kembali pangsa pasar, kata Singh. “Dengan pasar mengalami penurunan tajam lebih dari 25 persen dalam dua minggu terakhir dan juga diskusi tentang pengurangan pajak minyak Indonesia, peralihan kembali ke Indonesia mungkin akan segera terjadi,” kata Singh. (mth)

KKP Yakin Udang Asal Indonesia Bisa Dominasi Pasar AS Karena Bebas BM

Jakarta, FNN - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakini bahwa komoditas udang dari Indonesia bisa mendominasi pasar Amerika Serikat (AS) karena ada aturan baru dari negara adidaya tersebut terkait pembebasan Bea Masuk (BM) untuk udang yang masuk ke AS. "Pangsa pasar produk udang di AS yang besar dengan tren positif tersebut, Indonesia pun memiliki daya saing terkait produk dimaksud," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Menurut Artati, sejumlah produk udang yang memiliki pangsa besar dengan tren meningkat di negeri Paman Sam di antaranya shrimp warm-water peeled frozen (udang kupas beku), shrimp breaded frozen (udang tepung beku), dan shrimp warm-water shell-on frozen (udang utuh beku) dari beragam ukuran. Peluang itu, ujar dia, kian terbuka lantaran produk udang di pasar AS sudah tidak dikenakan tarif BN bagi semua negara eksportir, sehingga sudah tidak menjadi penghalang dalam ekspor udang ke AS. Guna mendorong peningkatan ekspor, Artati menyoroti tidak hanya peningkatan produksi, tetapi juga adanya efisiensi dan inovasi produksi (hulu-hilir) dan distribusi agar menghasilkan produk udang yang berdaya bersaing. Dengan demikian, lanjutnya, tidak hanya harga udang Indonesia yang lebih kompetitif, tetapi sekaligus menciptakan citra produk yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara kompetitor. "Untuk itu, pemenuhan kepatuhan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor, baik persyaratan dari pemerintah maupun persyaratan khusus dari importir patut kita penuhi," urai Artati. Sebagai gambaran, berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, pada bulan April 2021, nilai impor udang AS mencapai 514,2 juta dolar AS atau meningkat sebesar 17 persen dibanding April 2020. Dari sisi volume, impor udang AS pada April 2021 sebesar 61,1 ribu ton atau meningkat sebesar 18,2 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara udang yang berasal dari Indonesia sejak Januari-April 2021 sebesar 503,8 juta dolar (24,1 persen) dengan volume 58,0 ribu ton (23,5 persen). Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyatakan optimistis bahwa dengan dorongan penuh terhadap program peningkatan ekspor udang nasional akan bisa membuat Indonesia menguasai pasar udang global. Menurut dia, udang merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diminati pasar global. Dalam kurun waktu 2015-2019 udang merupakan permintaan pasar nomor dua setelah salmon. Selain itu, ujar dia, Indonesia sendiri selama kurun waktu tahun 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen per tahun. Untuk mendukung hal tersebut bisa tercapai, Menteri Trenggono memaparkan beberapa program yang telah disiapkan oleh KKP untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang nasional, antara lain revitalisasi tambak dengan membangun infrastruktur atau sarana dan prasarana sebagai percontohan kawasan udang bagi masyarakat, dan penyederhanaan perizinan usaha tambak udang. Ia menambahkan, ada pula pembangunan Model Shrimp Estate untuk budidaya udang dari hulu ke hilir. Shrimp Estate sendiri merupakan budidaya udang berskala memadai yang proses budidayanya dalam satu kawasan dengan proses produksi berteknologi agar hasil panen optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan agar prinsip budidaya berkelanjutan tetap terjaga. (mth)

Sri Mulyani: Realisasi Pembiayaan Investasi Pemerintah Melonjak 298 Hingga Persen

Jakarta, FNN - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi pembiayaan investasi pemerintah hingga Juni 2021 mencapai Rp25,6 triliun atau 13,67 persen dari pagu anggaran Rp187,18 triliun. Sri Mulyani menuturkan realisasi tersebut meningkat 298 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yakni hanya Rp6,4 triliun. “Ini meningkat sangat drastis dibandingkan tahun lalu hanya Rp6,4 triliun jadi kenaikan hampir tiga kali lipat atau 298 persen,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Senin. Sri Mulyani menuturkan investasi dilakukan dengan mempertimbangkan performa penerima dan urgensi penggunaan dana. Secara rinci investasi tersebut meliputi kepada Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp5,6 triliun dan BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Rp8 triliun. Kemudian Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah Rp10 triliun dan BLU Lembaga Dana Kerja sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp2 triliun. Ia menjelaskan investasi pemerintah yang tumbuh ini sangat bermanfaat secara langsung kepada masyarakat. Manfaat itu meliputi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui PPDPP tahun anggaran 2010-2021 sebesar Rp64,12 triliun untuk pembiayaan 843.231 unit rumah. Pendanaan pengadaan lahan pada LMAN menjadi enabler dengan dimulainya pembangunan 97 Proyek Strategis Nasional (PSN) diberbagai sektor dengan nilai Rp78,16 triliun untuk 159.839 bidang seluas 182.974.804 meter persegi pada 2016 sampai 2021. Pinjaman PEN ke daerah untuk membiayai berbagai sektor, antara lain jalan dan jembatan, SDA, pendidikan, kesehatan, jalan umum serta lainnya. Terakhir yakni pemberian hibah melalui LDKPI untuk penanganan COVID-19, penanganan bencana, dan peningkatan kerja sama negara sahabat dalam rangka pencapaian tujuan dan kepentingan nasional. (sws)

PT Timah Fasilitasi UMKM Bangka Ekspor Produk Udang Olahan

Pangkalpinang, FNN - PT Timah Tbk memfasilitasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), untuk bisa mengekspor produk olahan udang "ebi", sebagai bentuk komitmen perusahaan membantu UMKM mengembangkan usaha dan memperluas pasar. "Kami memfasilitasi produk UMKM agar berstandar global dan memiliki branding yang kuat untuk memacu ekspor makanan dan minuman olahan khas daerah ini," kata Kepala Bidang Kemitraan PT Timah Tbk Erwan Sudarto di Pangkalpinang, Sabtu. Ia mengatakan peningkatan ekspor produk UMKM ini difokuskan di lingkungan operasional perusahaan sebagai komitmen PT Timah membantu pemerintah daerah (pemda) dalam mewujudkan UMKM yang mandiri dan berdaya saing di pasar global. "Saat ini sudah ada beberapa produk kerajinan, pangan dan minuman yang memasuki pasar Jepang, Korea Selatan, dan Eropa," ujarnya. Pelaku UMKM pengolahan udang "ebi" Bangka Rospa Edia Wati menargetkan untuk bisa ekspor ebi ke berbagai mancanegara. "Kalau untuk ekspor ini semuanya harus sesuai standar mulai dari peralatan dan untuk menambah modal, saya jadi mitra binaan PT Timah. Pinjaman dari PT Timah itu saya pakai buat siller yang lebih canggih, stok bahan baku dan peralatan lainnya,” ujar Rospa Ediaa Wati. Menurut dia, dengan menjadi mitra binaan PT Timah, ia juga dibantu secara pemasaran. Saat ini produknya dipasarkan di Galeri Serumpun Sebalai yang ada di Bandara Depati Amir. “Dibantu juga pemasaran, packaging saya jadi lebih bagus karena sudah punya siller yang memang sesuai kebutuhan. Ini semua setelah saya jadi mitra binaan PT Timah. Semoga nanti saya bisa ekspor karena produk ebi ini lebih unggul dalam rasa,” ujarnya. (mth)