NASIONAL
Presiden Jokowi: Istana Negara di IKN Dibangun di Dataran Tertinggi
Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, akan dibangun di dataran tertinggi dengan ketinggian 80 meter di atas permukaan laut. “Di sini ini titik Istananya. Ini tempat yang tertinggi, dari permukaan laut kira-kira 80 meter. Ini yang paling tinggi di sini. sehingga bisa melihat ke penjuru kanan kiri,” kata Presiden Jokowi dalam paparannya di kanal Youtube Sekretariat Presiden yang diikuti di Jakarta, Selasa. Presiden menjelaskan memang terdapat usulan dari beberapa menteri agar upacara peringatan kemerdekaan 17 Agustus digelar di Ibu Kota Nusantara pada 2024. Menurut Presiden, usulan itu bisa saja terlaksana jika pembangunan Istana Negara, kantor kementerian/lembaga dan fasilitas terkait telah rampung. Namun, Presiden masih mengkalkulasi untuk menentukan keputusan tersebut, sembari melihat perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara. “Kita lihat seperti apa, kalau memang Istana sudah jadi atau kementerian-kementerian lain sudah jadi atau fasilitas yang lain sudah jadi, ya bisa saja. tapi nantilah kalau sudah kelihatan progress-nya,” kata Presiden. Presiden juga mengatakan bahwa IKN Nusantara dibangun dengan salah satu konsep sebagai kota hutan. Artinya, hutan hijau di wilayah IKN akan dibiarkan agar berkelanjutan. \"Tapi yang dipakai untuk ibu kota ini adalah hutan tanaman industri, yang monokultur, yang homogen tanamannya, yang setiap 7 tahun ini ditebang,\" ujarnya. Pemerintah, ujarnya, juga membangun terlebih dahulu pusat persemaian atau nursery yang mampu memproduksi 20 juta bibit tanaman per tahun. “Dari situlah kita tanam untuk rehabilitasi hutan yang ada di IKN Nusantara ini, sehingga tanamannya tidak monokultur, tanamannya tanaman endemik, tanaman lokal yang mampu menarik hewan untuk masuk, mampu menarik burung-burung untuk masuk, menarik kupu-kupu yang masuk,” ujarnya. Pemerintah ingin memperbaiki dan merehabilitasi lahan hijau di kawasan IKN Nusantara. “Sehingga ini yang mau kita lakukan, merehabilitasi baik hutannya, maupun mereklamasi bekas-bekas tambang yang ada, karena memang banyak sekali hutan-hutan yang dirambah oleh masyarakat dan sebagian sudah harus diperbaiki dan direhabilitasi,” jelas Presiden. (mth/Antara)
Berapa Pun Air yang Dimasukkan Kendi, Kalau Investornya Minggat, Ya Nggak Ada Gunanya
Jakarta, FNN – Ritual memasukkan air ke dalam Kendi Nusantara dalam acara seremonial di lokasi ibu kota negara baru, Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur oleh para gubernur se-Indonesia, tak akan berdampak pada sukses tidaknya pindah ibu kota dan masa depan Kalimantan Timur. Inilah benang merah yang bisa ditarik dari pembicaraan pengamat politik dan ahli filsafat Rocky Gerung dengan wartawan senior Hersubeno Arief dari FNN dalam kanal Rocky Gerung Official, Selasa (15/03/2022). Dalam ritual tersebut ada satu gubernur, yakni Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura yang tiba-tiba pingsan karena tak kuat menahan panas. “Kalau mau aman, mereka yang membawa air atau tanah itu lakukan ritual dulu agar ada keyakinan bahwa saya membawa air dan tanah ini untuk dipersembahkan pada pemilik alam di Kalimantan. Jadi, ada ritus di awal dan ritus di akhir. Yang dibawa Anis mungkin belum diritualkan sehingga terjadi pertentang antar-dukun,” paparnya. Bagaimanapun itu suatu habitat yang baru dan tubuh kita tidak mengenali habitat itu. “Lain kalau kita mulai pelan-pelan dengan cakap-cakapan. Tapi kalau tiba-tiba masuk tenda seluruh adaptasi tubuh kita kacau dan otak kita ngga bisa membaca itu. Jadi pingsan itu adalah perintah otak terhadap tubuh untuk tidak bermetabolisme karena tidak sesuai dengan habitat itu,” paparnya. Menurut Rocky, tubuh kita akan akrab dengan lingkungan yang pernah dia kenali. “Jadi kalau kita naik 1000 meter, wilayah 1000 meter itu belum kita kenali, sedangkan 900 sudah kita kenali. Kita beristirahat di tempat yang tubuh sudah nyaman, yaitu di 900 meter. Tubuh kita cerdas, tahu kapan sejumlah oksigen diisap oleh hemoglobin dan itu memerlukan pengalaman sekaligus pengetahuan,” terangnya. Dikatakan Rocky bahwa memang agak rumit menerangkan orang yang tiba-tiba pingsan: kekurangan oksigen atau tubuhnya menolak tempat yang dianggap baru. Kalau tubuh kita masuk ke lingkungan yang tidak dia kenali berbahaya. Menurut Rocky, air dari manapun asalnya, sama, molekulnya sama secara kimia. “Jadi sebetulnya mitologi diperlukan untuk memperlihatkan keseriusan, kejujuran, dan ketakwaan. Kalau itu tidak dilakukan, maka akan terjadi problem-problem supranatural tadi. Anggap saja kekonyolan. Mungkin 20 atau 30 tahun ke depan akan ada pertanyaan, apa penyebab gagalnya IKN? Lalu orang tidak lagi cari jawaban tentang arsitektur, tapi akan bilang dukunnya salah ilmu,” tegasnya. Rocky menegaskan bahwa negara tidak bisa diurus hanya dengan ambisi. “Ini sebetulnya karena ambisi presiden. Ambisi itu dipicu oleh ketidaknyaman presiden karena beberapa investor mundur sehingga dia berpikir, ya walaupun investor mundur bisa lakukan sendiri sehingga dilakukan mobilisasi kehadiran para gubernur dan menteri di situ,” katanya. Sementara gubernur dan menteri yang berpikir rasional kata Rocky menganggap bahwa berapa kilo pun tanah yang kita bawa dan berapa liter pun air yang kita bawa, kalau investornya sudah minggat, ya nggak akan ada gunanya. “Jadi secara psikologis dukungan sudah nggak ada, tapi Pak Jokowi ingin menunjukkan ambisinya. Ini persis dengan menara babel yang dulu ingin dibuat mencapai langit lalu alam semesta memporak porandakan bahasa di antara mereka dan gagal,” paparnya. Rocky menegaskan bahwa berbagai peristiwa di ritual IKN membuat orang berpikir bahwa memang IKN belum layak, sehingga dikaitkan dengan mistis, padahal bisa dijelaskan secara akademis. “Jadi, catatan hari ini adalah bahwa ambisi itu jangan ditukar tambah dengan perintah teknokratis untuk membawa air dan tanah,” pungkasnya. (ida, sws)
Kemah Jokowi di IKN Hanya Ditemani 1 Gubernur, Rocky Gerung: Jokowi Sudah Lumpuh
Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan kemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai hari ini Senin, 14 Maret 2022 hingga Selasa, 15 Maret 2022. Jokowi mengundang 34 gubernur se-Indonesia untuk hadir dalam acara syukuran pembangunan IKN Nusantara ini. Namun hanya ada 28 gubernur yang hadir, 6 gubernur tidak hadir. Lalu hanya ada 1 gubernur, yakni Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor dan beberapa pejabat yang ikut dalam acara kemah dan menginap di tengah hutan calon IKN Nusantara. Sisanya pulang ke daerah masing-masing sebelum kemah dimulai. Yang menjadi perbincangan masyarakat adalah ritual Kendi Nusantara, dengan prosesi upacara khusus untuk memuluskan pembangunan ibu kota baru. Dosen UNJ Ubedilah Badrun menyebut acara itu merupakan ritual klenik. Acara yang seharusnya berjalan khidmat dan mendapat sambutan positif dari masyarakat luas ternyata justru sebaliknya, menjadi bulan-bulanan olok-olok di media sosial. “Ya, akhirnya, menjadi parodi yang sudah kita bayangkan, menjadi olok-olok netizen. Mustinya, dari awal kita sudah bisa baca bahwa nggak ada yang serius dengan IKN,” kata Rocky Gerung dalam perbincangan dengan wartawan senior Hersubeno Arief dari FNN dalam kanal Rocky Gerung Official, Selasa (15/03/2022). Rocky menegaskan dengan tidak hadirnya 6 gubernur dalam acara tersebut, menunjukkan adanya pembangkangan, sehingga hanya mengirimkan wakil. “Presiden juga tidak bisa mengantisipasi lagi yang disebut sebagai hati nurani publik. Ini yang terjadi sehingga orang menganggap bahwa ini suatu peristiwa antiklimaks, atau kalau istilah kedokteran ejakulasi prekoks,” paparnya. Acara tersebut juga dimanfaatkan oleh para oposan Jokowi dari dalam. “Anis sebetulnya oposisi dari dalam. Ganjar juga. Juga 6 gubernur yang hanya mengirimkan wakilnya, semuanya oposisi dari dalam. Ini terlihat bahwa presiden sudah lumpuh. Dipertontonkan pada publik bahwa kepemimpinan Pak Jokowi betul-betul sudah sedang berakhir,” tegasnya. Ritual Kendi Nusantara semakin memperjelas keberpihakan para pembantu Jokowi. “Jadi, sekali lagi kita lihat bahwa sedang diuji tentang siapa yang betul-betul ingin tenggelam bersama Jokowi dan siapa yang kemudian mulai mengambil jarak,” kata Rocky. Rocky juga menyayangkan pihak istana yang tidak mengecek kebenaran perihal tidak hadirnya para gubernur. “Saya bayangkan di antara gubernur ini ada WA grup dan saling kirim sinyal. “Lu mau dateng nggak? Gua kirim wakil saja”. “Lu mau ikut kemping nggak? Aku mau bilang sakit saja”. Yang sono juga bilang gitu. Kan tidak ada yang bisa membuktikan kalau mereka benar sakit atau tidak. Maka yang tinggal adalah Erick Tohir dan Bahlil. Makanya sudah dipersiapkan kalau yang tendanya patah maka akan digantikan oleh Erik Tohir dan Bahli, jadi tiang tenda di situ. Karena mereka memang yang tegak lurus dengan proposal perpanjangan periode Pak Jokowi,” tegasnya. Jadi, sekali lagi lanjut Rocky, moral clarity-nya diperlihatkan buruk karena perintah presiden bahkan himbauan presiden. “Bagaimanapun sekonyol-konyolnya perintah presiden harusnya semua gubernur datang dan semua menteri juga konsisten. Itu yang tidak. Ini membuktikan secara terang terangan bahwa legitimasi Pak Jokowi sudah selesai,” paparnya. Rocky menyarankan agar peristiwa ini tidak perlu lagi diklarifikasi dengan menghadirkan Big Data. “Ini jangan lagi sewa-sewa big data. Dan Pak Luhut mungkin punya penglihatan tiga dimensi dan metafisika sehingga beliau bisa menerawang. Besok pagi pasti ada keterangan kenapa si itu nggak datang, hanya mengirim wakil. Kalau sakit apakah betul dia sakit atau tiba-tiba pingsan karena suatu hal,” tegasnya. Olok-olok publik ini kata Rocky akan dicatat dan diviralkan di media massa mulai hari ini. Hal ini akan membuat Pak Jokowi kehilangan semangat lagi sebagai pemimpin. “Demoralisasi ini yang akan membuat kepemimpinan itu makin lama maki lemah. Ketiadaan dukungan kultural, dan ketiadaan izin dari alam itu mustinya menjadi pelajaran bagi Pak Jokowi supaya berhentilah dengan proyek-proyek mercusuar itu,” pungkasnya. (ida, sws)
Rocky Gerung: Jokowi Dipermalukan di Ritual Kendi Nusantara
Jakarta, FNN – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan sengaja memilih air yang bukan dari wilayah dia. Ganjar mengambil air dari wilayah Jawa Timur untuk dibawa ke lokasi calon ibu kota baru di Penajam Passer Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur. “Ini sebenarnya Pak Jokowi akhirnya dipermalukan. Itu justru yang bikin Pak Jokowi tidak nyenyak tidur di tenda,” kata Rocky Gerung dalam perbincangan dengan wartawan senior Hersubeno Arief dari FNN dalam kanal Rocky Gerung Official, Selasa (15/03/2022). Dengan adanya kejadian tersebut Rocky menilai bahwa akhirnya masyarakat tahu siapa sebenarmya Jokowi. “Jadi, keadaan kita akhirnya masyarakat menonton kelucuan, juncto kedunguan, itu yang dipertontonkan. Bahkan, alam semesta tidak merestui. Kan ini sesungguhnya pertanda yang paling buruk bahwa di awal sudah ada satu upacara untuk memulai sesuatu agar supaya direstui,” paparnya. Segala sesuatu yang menjadi proyek ambisius kata Rocky sebenarnya tidak dari hati nurani. Rakyat Indonesia tidak ada yang mengelu-elukan peristiwa itu. Bahkan, media massa menganggap ini hanya lelucon yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Jadi, presiden hanya akan diingat lagi sebagai orang yang hanya lucu-lucuan walupun dipersiapkan dengan sangat serius. “Kalau dulu orang bikin simbol pakai pewayangan dan segala macam tentang politik yang tidak bermoral, sekarang itu terjadi. Ngirim tanah yang sebetulnya tanah sengketa atau sesuatu yang sengaja dibocorkan pada pers bahwa ini tanah dari akuarium. Atau Ganjar dengan sengaja memilih air yang bukan dari wilayah dia. Ini sebenarnya Pak Jokowi akhirnya dipermalukan. Itu justru yang bikin Pak Jokowi tidak nyenyak tidur di tenda sehingga sebaiknya pulang saja,” tegasnya. Rocky menyebut bahwa olok-olok terhadap Presiden Jokowi makin masif. “Di media sosial betul-betul mengolok-olok peristiwa itu. Dan ini yang perlu diperhatikan bahwa legitimasi itu kadangkala tidak diucapkan. Legitimasi diungkapkan dengan cara-cara simbolis,” katanya. Perihal elektabilitas Jokowi, Rocky mengatakan bahwa kalau disurvei berapa orang yang tidak setuju dengan IKN. Jangan dikatakan lagi bahwa sebetulnya yang setuju 92 persen. Yang nggak setuju adalah mereka yang membawa tanah yang tidak pada tempatnya dan air yang salah ambil. Jadi poin kita selalu adalah simbolisasi. Indonesia dikenal melalui politik simbolisasi. Presiden jokowi mau menyogok masyarakat dengan simbolisasi seolah semua tanah akan dibawa ke situ,” paparnya. Rocky melanjutkan seandainya secara supranatural dibuka secara terang-terangan, itu menunjukkan bahwa di dalam proyek ini ada ketidakjujuran hingga tidak ada orang yang berupaya menghitung risiko. Kalau dari awal proyek ini didesain dengan hati yang bersih maka risiko pasti bisa diantisipasi. Minta tolong aja pada anak-anak Mapala UI di Kalimantan yang ngerti cara memanfaatkan lahan terbatas, bagaimana mengatur arah matahari supaya tidak kepanasan di dalam tenda sehingga jadi pingsan dan segala macam, arah angin di mana. Itu tidak dihitung sehingga seolah-olah hanya yang penting Pak Jokowi senang dengan membuat tenda yang kuat. Tenda itu bukan sekadar kuat, tapi harus memperhitungkan variabel-variabel ekologi di situ. “Jadi jangan membuat tenda dempet-dempetan shingga ventilasinya tidak jalan sehingga membuat orang pingsan. Jadi kalkulasi itu yang juga dianggap sebagai kekacauan koordinasi. Sekali lagi, poin saya adalah Pak Jokowi selalu hanya ingin mendapat headline, tapi sekarang headline nya buruk. Itulah nggak enaknya. Bagaimanapun dia adalah kepala negara yang akhirnya dipermalukan karena nggak lengkap. Ini peletakan niat pertama itu mustinya sempurna. Seperti orang mau membuat rumah itu mustinya ada bubur merah putih dulu. Tokoh-tokoh sekitarnya musti dihadirkan, tapi itu yang tidak terjadi,” paparnya. “Tenda yang berjejer-jejer itu kelihatannya bagus, apalagi dari laptop Pak Jokowi. Tapi ini memerlukan kepekaan ekologi. Saya setiap bulan tiga kali bikin tenda, jadi musti paham soal itu. Jadi sekali lagi, bukan hanya masalah membangun infrastruktur tetapi harus dilihat di dalamnya ada value atau tidak,” katanya. Tenda itu bukan sekadar didirikan dan tidak berkoordinasi dengan lingkungan sekitarnya yang tahu arah angin, kapan matahari posisinya 60 derajat, di mana mustinya pintu harus dipasang. Itu keahlian yang hanya bisa diperoleh kalau ada ketelitian dan datang dari niat yang baik. “Jadi kalau sekadar bikin tenda dengan niat secara teknis, ya hanya asal pasang aja dan kokoh, tapi tidak ekologis. Tenda-tenda itu susunannya tidak ekologis dan itu yang membuat salah satu orang pingsan,” papar Rocky. (ida, sws)
Aneh, Jokowi Lakukan Ritual Kendi Nusantara pada Senin Wage, bukan Rabu Pon
Jakarta, FNN - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung angkat bicara mengenai laku ritual mengisi Kendi Nusantara yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 34 gubernur se-Indonesia di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Senin, 14 Maret 2022. Publik mempertanyakan, ada yang aneh, sebab ritual ini dilakukan pada Senin Wage, bukan Rabu Pon sebagaimana kebiasaan Jokowi selama ini. Rocky Gerung menjelaskan alasan yang mendasari Presiden Jokowi menjalani ritual tersebut berdasarkan perhitungan weton Jawa. “Mungkin dalam perbintangan horison Jawa, pulungnya tidak jatuh pada hari Rabu. Pulungnya jatuh pada orang lain. Akhirnya dicegah supaya pulung tidak jatuh kepada orang lain, maka dibuatlah hari Senin Wage. Sebelum pulungnya jatuh hati Rabu, maka dipaksa supaya jatuh hari Senin,” kata Rocky Gerung kepada Hersubeno Arief dari FNN dalam kanal Rocky Gerung Official, Senin 14 Maret 2022. Ritual kali ini kata Rocky diharapkan tepat sasaran. \"Karena kalau melenceng, artinya ada sesuatu yang membahayakan. Sehingga, semacam pre-empt sebelum pulungnya jatuh hari Rabu, maka dipaksalah pulungnya jatuh hari Senin. Kira – kira begitu tafsir meta – bukan metaverse, tapi metafisik,\" ujarnya. Lebih lanjut, Rocky Gerung menemukan hal menarik di balik ritual kendi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama para gubernur di titik nol IKN. Dari 34 gubernur yang diundang, dia menyebut ada satu orang gubernur yang tidak bersedia hadir sehingga Presiden Jokowi harus melakukan antisipasi dengan mengundang orang lain untuk membawakan air dalam kendi beserta segumpal tanah. \"Saya dengar dari awal sebetulnya ada 34 orang yang diundang, tapi yang satu membatalkan. Itu mungkin yang menyebabkan harus ada ruwatan bahwa semua orang bawa air dalam kendi dan segumpal tanah. Yang membatalkan itu ternyata Masayoshi, pemilik Soft Bank. Ini mungkin yang menyebabkan harus ada ruwatan, air dalam kendi dan segumpal tanah,\" katanya. Rocky menyebut, hal semacam itu biasa saja dalam antropologi bangsa ini selalu ada hal-hal yang bersifat mistik, artinya tidak bisa dicerna akal, tetapi mungkin energinya begitu. “Sama seperti dulu ruwatan mobil Esemka juga memecahkan kendi berisi air. Itu terjadi 350 tahun yang lalu. Jadi lupakan saja,” katanya. Rocky juga menilai, ritual kendi di titik nol IKN terpaksa dilakukan oleh Presiden Jokowi karena ada sesuatu yang dianggap mendesak dari sudut pandang penguasa. Prosesi sakral penyatuan air dan tanah di Titik Nol Kilometer pembangunan Ibu Kota Negara tersebut juga dilakukan oleh 33 gubernur se-Indonesia yang diambil dari lokasi sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Air dan tanah di dalam kendi dan wadah itu kemudian dimasukkan ke dalam Kendi Nusantara secara bersama-sama oleh Jokowi dan para gubernur di seluruh Indonesia. (ida, sws)
Rocky Gerung Sindir Luhut, Big Data 110 Juta Orang Minta Jokowi Kemping
Jakarta, FNN – Pengamat politik Rocky Gerung menyinyalir kesediaan Presiden Jokowi untuk kemping di hutan Kalimantan, calon Ibu Kota Negara, dilengkapi dengan ritual Kendi Nusantara berdasarkan bisikan lembut Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan. Dugaan ini disampaikan Rocky kepada Hersubeno Arief dari FNN dalam kanal Rocky Gerung Official, Senin 14 Maret 2022. \"Mungkin ini perubahan drastis perencanaan ibu kota yang harusnya dilakukan melalui teknologi mutakhir supaya dapat predikat smart city, tapi setelah Pak Luhut Panjaitan (mungkin) yang kasih data baru, berdasarkan Big Data diperlukan 110 juta orang yang membicarakan soal kendi ini. Akhirnya Jokowi bilang ok, soal smart city kita lupakan dulu, maka kita balik pada kearifan lokal, berbasis mistis,\" tutur Rocky. Apa yang dilakukan Jokowi, kata Rocky merupakan hasil penelitian yang mendalam. “Itu hasil dari deep learning yang dibaca analitic berdasarkan percakapan di sosial media, bahwa semua orang membicarakan tentang kendi, yang kita tidak tahu kendi itu isinya air atau minyak goreng,” tegasnya. Mengapa ada kendi, mengapa ada tanah? “Kita tidak tahu maknanya, tapi bisa dikira-kira air maknanya ada kejernihan. Lalu gumpalan tanah yang menunjukkan, manusia asal usulnya dari tanah,” paparnya. Tapi menurut Rocky sangat mungkin ada tafsir lain, bahwa orang menafsirkan jangan-jangan yang disebut air itu pengganti minyak goreng dan tanah adalah simbol lahan sawit. “Semua tafsir bisa terjadi justru karena kita tidak bisa menangkap apa sebetulnya maknanya. Dan saya lihat di gambar-gambar ada tenda-tenda di tengah hutan, supaya lengkap seperti mahasiswa kemping, harus ada mie instan. Ini tafsir saya pengalaman di negeri wakanda,” paparnya. Di Kalimantan menurut Rocky memang harus dikombinasi dengan kearifan lokal, jangan sampai ada kesan jawanisasi. “Itu sebetulnya sinyal utamanya orang menganggap bahwa jawanisasi bagus saja, kalau itu dimaksudkan untuk menghasilan pengertian-pengertian sublim kehidupan. Tapi ini kan ibu kota, proyek nasional. Namanya Nusantara tetapi ngapain pakai simbol-simbol dari satu etnis saja. Itu bahaya. Dan orang tetap menilai, kalaupun itu simbol kultural, jangan presiden yang lakukan, karena presiden simbol politik,”katanya. Presiden kata Rocky, setiap kali bicara yang dibicarakan selalu uang. “Apakah kalau nanti kendi nusantara tumpah lalu seluruh hutan Kalimantan daunnya berubah jadi uang. Ini siasat yang agak ajaib karena orang bicara tentang sumber daya pendukung ibukota yaitu teknologi dan APBN, tetapi tiba-tiba kok pindah simbolnya dengan kemping di tengah hutan bersama mistisisme,” papanya. Mistisisme itu lanjut Rocky seharusnya ada petinggi adat datang ke situ mengundang orang-orang. Presiden Jokowi sekarang popularitasnya rendah sekali, ngapain harus di-baill out dengan ritual semacam itu. Itu juga ajaib. Bagaimana pun dia tokoh politik, maka sinyal politik mendahului lokal wisdom dari publik Kalimantan. Adanya tenda di tengah hutan, kata Rocky itu tenda-tenda rekayasa, ada kehidupan di situ, dan ada ritual. “Kalau kita betul-betul ingin menyatu dengan alam, ya jangan pakai listrik, datang ke pinggir sungai, bukan semua peralatan pakai mesin,” sarannya. Menurut Rocky, Presiden tidak mengerti, bahwa yang disebut menyatu dengan alam mencari wangsit itu harus dalam kesunyian bukan dengan hiruk pikuk mesin. “Sebetulnya sejak awal ritual, itu tidak ada gunanya lagi karena sudah dipamerkan sekadar infotainmen saja. Energi batinnya tidak keluar dari ritual itu. Itu bahaya. Kebiasaan ritual harus keluar dari habit of the heart. Kebiasaan dalam hati. Tidak ada keteduhan bathin untuk ritual di hutan Kalimantan itu,” tegasnya. Yang juga aneh adalah dua hari menjelang kemping, tepatnya Jumat (11/03/2022) investor Soft Bank cabut dari proyek IKN. Itu yang saya maksud, kekhusukan itu tidak akan terjadi, karena semua orang membicarakan mundurnya Soft Bank. Bagaimana kita bicara masa depan kalau semua rencana berantakan. Tak hanya Soft Bank, Rusia juga mundur dari proyek kereta di Kalimantan. Negera-negara Teluk juga mundur. Akhirnya orang menjadi kaku, lalu saling menguatkan batin. “Presiden lalu meminta para pembantunya untuk membangun optimisme, padahal itu sebetulnya pertemuan pesimistik. APBN yang bolong masih harus dibebani membangun ibu kota, coba bayangkan. Investor asing kasih sinyal bahwa Indonesia tidak layak investasi,” katanya. Ini semacam parodi yang berupaya untuk saling menguatkan, padahal di depan, dia sebetulnya tragedi. Ini kemping yang tragis. “Membangun ibu kota cuma butuh dua hal satu adalah uang yang kedua adalah kegembiraan rakyat. Uang tidak ada, kegembiraan batin rakyat juga tidak ada karena sedang fokus antri minyak goreng. Mereka gak peduli ada presiden kemping,” paparnya. Kecuali kemping yang diajak meilenial, tokoh adat, dan masyarakat luas bikin jambore nasional. “Ini kemping yang diajak cuma menteri. Ngapain kemping dengan gerombolan yang saat ini sedang dihujat rakyat sebagai perusak bangsa,” pungkasnya. Prosesi sakral penyatuan air dan tanah di Titik Nol Kilometer pembangunan Ibu Kota Negara tersebut juga dilakukan oleh 33 gubernur se-Indonesia yang diambil dari lokasi sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Air dan tanah di dalam kendi dan wadah itu kemudian dimasukkan ke dalam Kendi Nusantara secara bersama-sama oleh Jokowi dan para gubernur di seluruh Indonesia. (ida, sws)
Anies Bawa Tanah Kampung Akuarium ke IKN Nusantara
Jakarta, FNN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah yang diambil dari Kampung Akuarium Jakarta Utara ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. \"Setiap gubernur ditugaskan untuk membawa tanah dan air dari provinsinya. Pada hari Minggu siang ini semua, bersama-sama ke Kalimantan Timur,\" kata Anies melalui akun instagram @aniesbaswedan di Jakarta, Ahad. Tanah tersebut dicangkul dan dikumpulkan langsung oleh beberapa warga di kampung yang terletak di pesisir utara Jakarta itu, kemudian ditampung di besek bambu. Anies beralasan mengambil tanah dari kawasan Kampung Akuarium itu karena menghadirkan harapan pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini tidak memarjinalkan rakyat kecil. Ia berharap pembangunan IKN nantinya akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua khususnya rakyat kebanyakan. Tanah yang diantarkan ke lahan yang akan dibangun kota baru dan menjadi ibu kota negara itu, kata dia, diharapkan jadi kota yang mencerminkan cita-cita mendasar Republik Indonesia. \"Kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Akuarium menjadi simbol atas kembalinya cita-cita dasar pendirian Republik Indonesia yaitu melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,\" katanya. Sementara itu, Presiden Joko Widodo rencananya akan berkemah dan menginap di titik nol IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3). Presiden Jokowi berencana melakukan ritual Kendi Nusantara bersama 33 gubernur se-Indonesia. Para gubernur yang hadir diinstruksikan membawa air dan tanah dari masing-masing daerah asal, kemudian disatukan dalam Kendi Nusantara yang disimpan di Titik Nol IKN Indonesia baru bernama Nusantara tersebut. (mth/Antara)
Wagub DKI Minta Tidak Masalahkan Pilihan Tanah Kampung Akuarium
Jakarta, FNN - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta sejumlah pihak tidak mempermasalahkan pilihan tanah Kampung Akuarium untuk dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. \"Tidak apa-apa, kan sama saja, yang penting tanah Jakarta, apa bedanya?,\" kata Riza Patria di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin. Menurut dia, tidak ada makna khusus pilihan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengambil tanah dari Kampung Akuarium untuk dibawa ke IKN Nusantara. \"Tidak perlu dihubung-hubungkan. Sama saja, semua tanah sekalipun memang di Akuarium kan kami ingin warga Jakarta mendapat kesempatan tinggal lebih layak, lebih baik termasuk Kampung Akuarium,\" kata Riza. Ia mengharapkan tidak mempertentangkan lagi pilihan Anies Baswedan untuk mengambil tanah di permukiman yang ada di pesisir utara Jakarta itu. \"Semua (gubernur) punya niat, tujuan yang baik membangun Jakarta dan warganya. Tugas kita jangan mempertentangkan apalagi menghadap-hadapkan para pemimpin, justru kita mempersatukan semua pemimpin yang ada,\" katanya. Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono mengkritisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memilih membawa tanah dari Kampung Akuarium ke IKN Nusantara. Menurut dia, tanah yang tepat dibawa ke IKN adalah tanah yang diambil dari kawasan Kota Tua karena merupakan pusat peradaban Jakarta. \"Saya kira akan jauh lebih membawa makna yang kuat di Kota Tua dibandingkan dengan Kampung Akuarium yang notabene Kampung Akuarium itu dulu mau dikembalikan oleh pemerintahan sebelumnya kepada peruntukan yang sebenarnya,\" katanya. Anggota DPRD DKI itu menambahkan pemerintahan daerah sebelumnya menggusur, permukiman warga di Kampung Akuarium untuk direlokasi ke rumah susun. Alasannya, lanjut dia, karena kawasan tersebut akan dikembalikan ke fungsi semula yang berada kawasan cagar budaya. \"Sekarang disulap kembali dijadikan hunian dengan harapan keberpihakan Anies ke rakyat, seolah-olah kan begitu. Padahal berpihak tapi melanggar hukum,\" katanya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun instagram pribadinya dipantau pada Minggu (13/3) beralasan mengambil tanah dari kawasan Kampung Akuarium itu karena menghadirkan harapan pembangunan kota baru tidak memarjinalkan rakyat kecil. \"Kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Aquarium menjadi simbol atas kembalinya cita-cita dasar pendirian Republik Indonesia yaitu melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,\" katanya. (mth/Antara)
Ritual Penyambutan IKN Heboh, Gubernur Sulteng Tiba Tiba Pingsan
Jakarta, FNN - Acara syukuran penyambutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diwarnai insiden. Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura jatuh pingsan seusai mengikuti prosesi ritual adat bersama Presiden Jokowi di titik nol lokasi pembangunan Istana Negara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Senin (14/3/2022) siang tadi. Informasi dihimpun, Rusdy Mastura yang jatuh lemas sempat dibopong menuju tenda guna mendapatkan penanganan. Kejadian itu dibenarkan oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kaltim Syafranuddin dikonfirmasi JPNN.com, Senin siang. \"Iya benar pingsan, beliau kepanasan. Karena faktor usia, cuaca juga panas sekali tadi. Saat prosesi tadi ditempat terbuka, bersama gubernur lain beliau kan mengikuti persiapan dan sudah menunggu beberapa waktu di titik nol itu,\" ucapnya melalui sambungan telepon. Rusdy Mastura jatuh pingsan ketika menaiki bukit hendak mengikuti agenda penanaman pohon di lokasi yang tidak jauh dari lokasi prosesi penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi. Pria kelahiran 8 Februari 1950 itu tiba-tiba lemas dan lunglai diduga karena kelelahan. Rusdy yang mulai kehilangan kesadaran lantas dibopong ke Mini ICU guna mendapatkan penanganan. \"Beliau langsung ditangani tim kesehatan di sana, tidak dilarikan ke rumah sakit, di sana sudah ada Mini ICU, sudah ada tim kesehatan lengkap di lokasi,\" ungkap Syafranuddin. Saat mengikuti ritual adat, Rusdy Mastura tampak sehat dan menyerahkan tanah dan air kepada Presiden Jokowi untuk dituangkan ke dalam Kendi Nusantara. Diduga karena cuaca yang terik serta proses ritual yang lama membuat mantan Wali Kota Palu itu lemas. Kondisi Rusdy Mastura kini dipastikan sudah membaik setelah mendapatkan penanganan dari tim medis. \"Sudah membaik, gubernur sudah ikut rombongan untuk balik,\" terangnya. Ditambahkan Syafranuddin, setelah menggelar acara syukuran dan ritual adat istiadat, Presiden Jokowi dan seluruh gubernur lanjut makan siang. \"Setelah ini tinggal agenda menginap saja lagi. Sekarang agenda internal saja,\" tutupnya. Sebagaimana diketahui, kedatangan Presiden Jokowi bersama gubernur se-Indonesia dalam rangka syukuran dan ritual adat penyambutan pembangunan IKN Nusantara. Agenda ini diisi dengan ritual penyatuan tanah dan air dari penjuru negeri yang dibawa 34 gubernur di Indonesia. Para gubernur diminta secara bergantian menyerahkan tanah dan air sakral dari daerah mereka masing-masing di hadapan Presiden Jokowi. Kemudian menuangkannya ke dalam wadah terbuat dari tembaga bernama Kendi Nusantara, sebagai simbol penyatuan tanah dan air seluruh Indonesia. Presiden Jokowi berencana akan berkemah di titik nol lokasi pembangunan istana negara. Mantan Wali Kota Solo itu akan menginap bersama lima gubernur dari wilayah Kalimantan. Selasa (15/3) pagi, Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri vaksinasi di salah satu sekolah di Kecamatan Sepaku, sebelum akhirnya kembali ke Jakarta. (Ida, jpnn)
Innalillahi, Emak Antri Minyak Goreng, Pulang Tinggal Nama, Rocky Gerung: Inilah Ongkos Kemanusian dari Kebijakan Amburadul Jokowi
Jakarta, FNN - Pengamat politik, Rocky Gerung turut menanggapi kejadian emak-emak yang meninggal di Berau, Kalimantan Timur saat antre minyak goreng. Mulanya, emak-emak tersebut antre demi mendapatkan minyak goreng yang langka beberapa minggu. Ia datang pagi-pagi di halaman sebuah minimarket, tepatnya di Jalan Kampung Cina, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur pada Sabtu, 12 Maret 2022 pagi. Baru saja antre, emak-emak itu mengalami batuk, kejang-kejang dan terjatuh di lokasi. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dunia saat dalam perjalanan. Menanggapi kejadian itu, Rocky Gerung menilai kejadian itu dikarenakan kebijakan tidak dikoordinasikan dengan baik. Akhirnya kebijakan-kebijakan yang tidak dikoordinasi itu langsung harganya adalah nyawa rakyat Indonesia,\" kata Rocky Gerung kepada Hersubeno Arief dari FNN di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Ahad, 13 Maret 2022. Rocky Gerung mengatakan kejadian itu mestinya jadi renungan semua pihak di tengah kelangkaan minyak goreng. “Akhirnya kebijakan yang tidak dikoordinasikan dengan baik harus dihargai dengan nyawa rakyat Indonesia. Saya bisa bayangkan mereka pagi-pagi antri minyak goreng supaya bisa tiba lebih cepat dan pulang bawa minyak goreng. Yang terjadi, justru yang dibawa pulang jenazah almarhumah,” kata Rocky. Pada saat yang sama lanjut Rocky, presiden sedang sibuk menyiapkan seremonial ibu kota negara dengan mengundang segala macam pejabat negara untuk bersuka ria. Terjadi kontradiksi dalam peristiwa itu. “Kalau kita bayangkan bahwa negara ini berdasarkan Pancasila, ada ketuhanan, ada kemanusiaan yang adil dan beradab, ada keadilan sosial, semua itu nilai yang akhirnya batal karena ketidakmampuan presiden menjamin kesejahteraan rakyat. Ini terjadi di Indonesia. Kalau di negara negara Barat satu Euro harga tomat atau kentang naik, pemerintah langsung jatuh karena tidak bisa menjamin kestabilan ekonomi,” paparnya. Bangsa Indonesia punya Pancasila, tetapi dalam pengamalannya jauh dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri. “Kita punya Pancasila, tapi membiarkan orang antri berjam-jam dan berpuluh kilometer. Berbulan-bulan terjadi antrian dan tidak seorang pun di kabinet yang mampu menerangkan apa yang terjadi. Dan Presiden Jokowi seolah-olah anggap bahwa ini gak penting. Yang dia pentingkan adalah mercusuar di pulau Kalimantan Timur, sementara peristiwa di Kalimantan Utara tidak dipedulikan,” paparnya. Rocky memandang sangat ironis apa yang terjadi di Kalimantan. “Inilah ongkos kemanusiaan dari kebijakan yang amburadul yang dulu Jokowi sendiri pernah bilang, saya tahu kartel mana yang mempermainkan komoditas, sekarang kartel itu ada di sekitar dia,” tegasnya. Secara sosiologis emak-emak itu menurut Rocky meninggal karena kebijakan yang tidak memperhatikan fasilitas publik. “Kepada siapa kita minta pertanggung jawaban? Kalau di Eropa kepada presiden atau menteri. Kalau di sini orang pasti akan bilang, “kok Presiden Jokowi yang salah?”. Kita memang beda kultur dan beda kecerdasan,” pungkasnya. (ida, sws)