NASIONAL
IDI Tegaskan Florona Bukan Hasil Mutasi dari Varian Baru COVID-19
Jakarta, FNN - Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menegaskan Florona bukanlah salah satu hasil mutasi dari varian baru COVID-19 tetapi merupakan fenomena terjadinya infeksi ganda akibat dua buah virus yang berbeda. “Mengenai Florona ini, sebenarnya bukan varian baru. Namun ada infeksi ganda, artinya ada dua jenis virus yang menginfeksi pada seseorang (secara bersamaan),” kata Zubairi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin. Menanggapi adanya ibu hamil di Israel yang terinfeksi kedua virus tersebut secara bersamaan, Zubairi menuturkan, hal tersebut terjadi karena adanya kondisi sistem imunitas pada tubuh yang sedang lemah. Artinya, kasus seperti ini jarang terjadi. Namun, tetap memiliki kemungkinan untuk menulari seseorang secara bersamaan, karena kedua virus sama-sama menular melalui udara atau droplet dan menyerang saluran pernafasan. Walaupun memiliki persamaan dalam cara penularan, baik COVID-19 maupun influenza memiliki penyebab yang berbeda. Sehingga obat atau vaksin yang diberikan kepada pasien diberikan secara berbeda pula. “Tidak perlu khawatir karena influeza amat sangat jarang ditemukan di Indonesia apalagi yang menyebabkan kematian. Influenza jangan dikira sama dengan flunya orang Indonesia,” ucap dia. Menurutnya, flu yang banyak diderita orang Indonesia merupakan common cold yang menyebabkan seseorang menderita batuk, pilek dan bersin saja. Tak sama dengan influenza di negara yang memiliki musim dingin seperti Amerika Serikat yang menyebabkan penderitanya memiliki gejala berat seperti terkena radang paru atau meninggal. Meski jarang ditemukan, Zubairi meminta semua pihak tetap waspada dan tidak bersifat angkuh pada kondisi negara saat ini.Ia meminta seluruh pihak tetap mengedepankan protokol kesehatan khususnya melakukan vaksinasi COVID-19 sehingga dapat menangkal berbagai virus masuk ke dalam tubuh. “Yang paling penting untuk menangkal virus, khususnya virus dari penyebab COVID-19 adalah vaksinasi. Jadi siapa yang belum vaksinasi dua kali segera vaksinasi,” tegas dia. Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama juga mengatakan terjadinya infeksi ganda dipengaruhi oleh tiga hal. Ketiga hal itu adalah seberapa kuatnya virus bertahan, seberapa kuat daya tahan tubuh seseorang dan faktor lingkungan sekitarnya. “Jadi tidak bisa kita katakan kalau covid lebih kuat atau flunya lebih kuat. Itu tergantung dari masing-masing orang perkembangannya. tapi sekali lagi, kemungkinan menderita dua dapat saja terjadi,” tegas Tjandra. Tjandra menjelaskan, tidak ada gejala spesifik dari Florona, karena Florona hanyalah sebuah nama yang dibuat oleh seseorang. Sehingga bila bicara mengenai bisa atau tidaknya memberikan dampak terjadinya gelombang COVID-19 yang baru, masih butuh analisis dan pantauan lebih lanjut dari negara dengan kasus yang bersangkutan. “Istilah Florona tidak ada dalam dunia. Itu hanya beredar di media sosial, tak ada penyakit yang namanya Florona. Kita tunggu saja analisa dari Israel apakah ini fenomena atau banyak kasusnya,” kata Tjandra yang juga Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi yang didapat melalui media sosial dan terus mencari informasi dari sumber yang terpercaya. Diharapkan pula, semua pihak dapat terus disiplin menjalankan protokol kesehatan supaya tetap sehat dan dapat memutus rantai penularan COVID-19. “Akan lebih baik, kalau masyarakat mengikuti sumber berita yang akurat dan benar. Tidak sepenuhnya berpegangan pada media sosial yang tidak terlalu jelas kebenarannya,” ujar dia. (mth)
Kadinkes Paparkan Kronologi Terdeteksinya Varian Omicron di Jatim
Surabaya, FNN - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Erwin Astha Triyonno memaparkan kronologi terdeteksinya COVID-19 varian B.1.1.529 (Omicron) di wilayah setempat.Ia menjelaskan, kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang warga Surabaya berinisial TYC usai berlibur ke salah satu tempat wisata di Indonesia selama lima hari bersama suaminya berinisial SJJ menggunakan kendaraan pribadi.\"Dinkes Jatim telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan whole-genome sequencing (WGS) yang keluar pada 2 Januari 2022.\" kata Erwin melalui keterangannya, Senin.Dia menjelaskan bahwa TYC selama berlibur mulai 20 Desember 2021 ke tempat wisata tersebut selalu patuh dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Namun, sepulang dari perjalanan wisatanya Sabtu (25/12), TYC mengalami keluhan pada tenggorokan yaitu merasakan seperti ada lendir.Setelah itu pada Selasa (28/12), TYC memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit dan disarankan tes usap RT-PCR, lalu pada hari itu juga melakukan tes yang hasilnya positif dengan CT Value 26.Kemudian pada 30 Desember, hasil S-gene Target Failure (SGTF) TYC positif varian K417N (Delta Plus) dan probable varian Omicron sehingga TCY diarahkan untuk melakukan isolasi di sebuah rumah sakit di Surabaya sembari menunggu hasil WGS-nya keluar.Dinkes Jati, kata dia, langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya terkait kasus tersebut, serta ke Puskesmas setempat.Selanjutnya, dilakukan tracing dengan melakukan swab RT-PCR pada kontak erat pasien TYC, yaitu warga serumah hasil negatif, empat keluarga dengan hasil satu positif (TGO) dan tiga lainnya negatif, serta 10 tetangga dengan hasil negatif.\"Yang kontak erat telah melakukan karantina di rumah selama 14 hari sejak (28/12) di bawah pengawasan Puskesmas dan Satgas COVID-19 sehingga dipastikan penerapan protokol kesehatan dan karantina secara disiplin,\" ujarnya.Sementara pasien TGO melakukan isolasi mandiri di rumah yang berbeda (beda blok) dengan keluarga lainnya, namun masih dalam pengawasan ketat.Kemudian pada Sabtu (1/1), Dinkes Surabaya dan Puskesmas setempat melakukan pemantauan kondisi kesehatan TYC yang diisolasi di rumah sakit dengan hasil tidak ada keluhan dan dalam kondisi baik. “Kami memastikan pelaksanaan pemantauan karantina pada kontak erat dilakukan sampai tuntas, serta memastikan pelaksanaan swab ulang kepada yang teridentifikasi dengan metode RT-PCR.” tuturnya.Terkait dengan temuan ini, dr Erwin mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.\"Yang terpenting segera melakukan vaksinasi COVID-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia serta tidak perlu bepergian ke luar daerah jika tidak mendesak, serta terus tegakkan protokol kesehatan,\" ucapnya. (mth)
Polda NTB Minta Warga Tenang Terkait Peristiwa di Ponpes As-Sunah
Mataram, FNN - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) meminta warga untuk tetap tenang terkait aksi sekelompok massa tidak dikenal yang mengakibatkan sejumlah fasilitas rusak di Pondok Pesantren (Ponpes) AS-Sunnah, Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmal, Lombok Timur, pada Ahad (2/12) dini hari.Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, mengatakan kejadian tersebut diduga buntut dari menyebarnya potongan video yang mendiskreditkan sejumlah makam leluhur di Lombok.\"Dalam waktu dekat kami akan mengambil keterangan dari berbagai pihak terkait permasalahan tersebut baik kasus perusakan dan video ujaran kebencian tersebut, percayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan masyarakat agar tenang,\" jelasnya.Dijelaskan, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) dan warga juga telah mendatangi Polda NTB untuk menyampaikan laporan, terkait keberatannya terhadap ujaran dalam video tersebut. Untuk itu warga diharap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat mengganggu jalannya proses penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian.Dijelaskan, untuk tetap menjaga Kamtibmas di Markas As-sunah Bagik Nyaka dan lokasi pembangunan masjid Imam Asy Syafi\'i serta rumah H Sunardi selaku ketua pembangunan masjid, telah dilakukan pengamanan ekstra dari Polres Lotim dan Brimob serta menjaga status quo TKP tersebut.Selain itu, Artanto menyebutkan bahwa pihaknya segera melakukan penggalangan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama agar tidak terprovokasi dan melakukan penebalan pengamanan dari Sabhara Polres dan Kompi Brimob Lotim.\"Kami imbau, agar warga tetap tenang, dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang kami lakukan,\" katanya. (mth)
PT PPA Perkuat Fondasi Transformasi untuk Menjadi NAMCO
Jakarta, FNN - PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sukses meraih sejumlah pencapaian penting sepanjang 2021 yang menandai dan memperkuat transformasi Perusahaan untuk menjadi National Asset Management Company (NAMCO).\"Sebagai instrumen strategis pemerintah, PPA berperan dalam mengoptimalisasi aset negara guna memberikan nilai ekonomi dan sosial dalam kerangka penguatan BUMN. Aspirasi yang diberikan pemerintah mendorong kami untuk melakukan transformasi secara fundamental melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam rangka mewujudkan cita-cita sebagai NAMCO,\" ujar Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.Yadi menambahkan transformasi yang dilakukan adalah upaya untuk dapat menghadirkan Tiga Pilar Bisnis sebagai solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi korporasi, memberikan nilai bagi penguatan BUMN, serta membantu bisnis berakselerasi secara berkesinambungan.Keberhasilan PPA diraih melalui upaya penguatan fondasi PPA dan berfokus pada tiga pilar bisnis utamanya yaitu, Restrukturisasi dan Revitalisasi BUMN, Pengelolaan NPL Perbankan, serta Special Situations Fund atau SSF sebagai \"3 Pilar Bisnis\".“2021 merupakan periode penting di mana PPA melakukan sejumlah perbaikan dan penyempurnaan untuk memperkuat fondasi Perusahaan yang sedang bertransformasi melalui 3 Pilar Bisnis. Upaya tersebut membuahkan kinerja positif di mana PPA mencatatkan laba bersih induk yang melampaui target 2021 hingga empat kali lipat,” katanya.Pencapaian kinerja tersebut didorong oleh strategi yang mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik, yaitu pengelolaan aset non produktif secara signifikan, pengelolaan risiko, dan perbaikan kualitas portfolio aset guna meningkatkan likuiditas Perusahaan.Penguatan kinerja PPA tersebut semakin meningkatkan kepercayaan Lembaga Pemeringkat yang memberikan PPA rating AA (Fitch Ratings dan Pefindo) dari sebelumnya rating A oleh Pefindo pada 2020.Dari pilar bisnis Restrukturisasi dan Revitalisasi BUMN, PPA menorehkan pencapaian penting, yaitu dengan penyelesaian salah satu langkah restrukturisasi atas PT Barata Indonesia (Persero) (Barata) melalui skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang ditandai dengan putusan homologasi PN Surabaya pada 6 Desember 2021. PKPU Barata merupakan langkah awal bagi perusahaan untuk kembali fokus pada bisnis utama di industri manufaktur Indonesia.Dari pilar Pengelolaan NPL Perbankan, PPA sukses menuntaskan pengelolaan aset berkualitas rendah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Aset dan Penguatan Struktur Permodalan Bank Muamalat pada 15 November 2021.Dalam transaksi tersebut, PPA juga membantu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam proses menjadi pemegang saham mayoritas yang merupakan bagian dari penguatan struktur permodalan Bank Muamalat. Saat ini BPKH menjadi pemegang mayoritas saham Bank Muamalat dengan kepemilikan 78,45 persen.“Pengelolaan aset berkualitas rendah Bank Muamalat ini merupakan tonggak sejarah bagi PPA dalam mendukung penguatan sistem perbankan di Indonesia. Dan semoga skema penyelesaian aset berkualitas rendah dengan aset produktif (asset swap) ini dapat menjadi solusi dan membuka peluang yang luas untuk bersinergi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun swasta,” kata Yadi. (mth)
Anggota DPR: Terorisme Berdampak Besar Perlu Pertimbangan Hukuman Mati
Jakarta, FNN - Anggota Komisi III DPR, Eva Yuliana, memandang perlu dipertimbangkan penerapan hukuman mati bagi pelaku aksi terorisme yang tergolong berat dan berdampak besar merugikan bangsa serta negara.\"Apakah harus dihukum mati atau tidak, menurut saya, tindakan terorismenya itu harus kita lihat kembali. Kalau memang itu tindakan berat dan akan membawa dampak yang lebih besar, saya rasa hukuman mati itu perlu dipertimbangkan untuk dilakukan,\" ujar dia.Ia mengemukakan hal itu saat menjadi narasumber dalam podcast bertajuk \"Bicara Eksekusi Mati Terpidana Terorisme\" yang diunggah di saluran YouTube Humas BNPT dipantau dari Jakarta, Sabtu. Sebaliknya, kata dia, apabila aksi terorisme belum dikategorikan berat dan berdampak besar, hukuman mati diharapkan tidak diberlakukan. \"Jadi, tergantung dari seberapa besar atau seberapa berat tindakan terorisme yang sudah dilakukan,\" ucap dia.Kemudian dia pun menyampaikan penilaian terhadap program-program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mencegah dan mengatasi persoalan radikalisme dan terorisme di Indonesia.Sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penanggulangan terorisme, dia menilai program-program BNPT berada pada poin 7 dari rentang 1 sampai 10. \"Nilai program-program BNPT 7 karena kalau saya jawab 9 atau 10 tidak ada upaya BNPT untuk memperbaikinya lagi,\" kata dia.Nilai tersebut, lanjut dia, juga menjadi wujud harapannya terhadap BNPT agar senantiasa memperbaiki kinerja, terutama terkait rumusan program-program pencegahan dan penanggulangan terorisme di Tanah Air.Meskipun begitu, ke depannya, ia merasa yakin bahwa BNPT akan mampu meraih nilai 9, bahkan nilai sempurna. Selain itu dia pun menilai baik kinerja BNPT dalam deradikalisasi. Sejauh ini, ia melihat Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, kerap terjun langsung, seperti ke pesantren yang dianggap masyarakat menjadi pusat pemaparan radikalisme serta terorisme.Tidak hanya itu, kata Yuliana, BNPT juga aktif membina langsung eks narapidana radikalisme serta terorisme sebagai wujud upaya deradikalisasi.\"Artinya, saya melihat ini adalah upaya merawat komunikasi dengan saudara-saudara kita yang telah insaf dan berkomunikasi serta bersilaturahmi kepada tokoh-tokoh masyarakat yang diharapkan negara melalui BNPT bisa menjaga dan menyampaikan Indonesia harmoni kepada seluruh lapisan masyarakat, seperti bahasa Pak Boy,\" kata dia. (mth)
Ditjenpas: 122 Napi Terorisme Berikrar Setia pada NKRI Sepanjang 2021
Jakarta, FNN - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat 122 narapidana terorisme berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di sepanjang 2021.\"Ikrar setia NKRI yang dilaksanakan merupakan salah satu bentuk keberhasilan pembinaan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dalam program deradikalisasi narapidana terorisme,\" ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rika Aprianti, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.Lebih lanjut, diketahui mereka terdiri atas 68 orang dari LP Gunung Sindur, 13 dari LP Batu Nusakambangan, sembilan dari LP Pasir Putih Nusakambangan, dan 32 tersebar di LP yang lain. Dalam ikrarnya, para narapidana berjanji setia kembali berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD 1945, berkomitmen melindungi segenap Tanah Air dari segala aksi terorisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.Ikrar itu pun merupakan bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi yang diucapkan sebagai bentuk kesungguhan serta pengikat tekad dan semangat.Pengucapan ikrar, kata Aprianti, juga menegaskan narapidana yang terpapar terorisme bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. “Dengan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, berarti warga binaan telah siap untuk mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila dengan menghargai perbedaan yang ada dan memahami bahwa Pancasila bukan hanya berkedudukan sebagai dasar negara Republik Indonesia, melainkan juga sebagai ideologi nasional, pandangan hidup bangsa Indonesia, serta pemersatu bangsa,” kata dia.Terkait pihak yang terlibat, pelaksanaan program deradikalisasi melalui ikrar itu turut melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, TNI, Polri, Densus 88, Badan Intelijen Negara, Kementerian Sosial, dan pemangku kepentingan lain. Mereka diharapkan pula mampu bersikap sebagai hamba yang menggunakan cipta, rasa, dan karsa secara tepat sehingga dapat bersikap adil, beriman, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.Dengan telah melaksanakan ikrar setia NKRI, ujar Aprianti, narapidana terorisme telah kembali kepada NKRI dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan meningkatkan kesadarannya tentang bela negara demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. (mth)
Presiden: Songsong 2022 dengan Semangat Kerja untuk Indonesia Maju
Jakarta, FNN - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh pihak untuk menyongsong tahun 2022 dengan semangat baru dan bekerja untuk Indonesia Maju. Presiden Jokowi mengatakan segala ujian, seperti pandemi COVID-19, resesi ekonomi dan situasi ketidakpastian yang tinggi, telah menempa bangsa Indonesia pada 2021. “Dengan tempaan itu, kita menyongsong tahun 2022 dengan semangat baru, bekerja untuk Indonesia Maju,” ujarnya melalui unggahannya di akun resmi instagram @jokowi dikutip di Jakarta, Sabtu, Menurut Jokowi, segala ujian di 2021 itu telah menguatkan dan menyatukan bangsa Indonesia.“Semua ujian itu telah menempa bangsa yang besar ini. Menguatkan kita. Menyatukan kita,” tulisnya. Dalam unggahan sebelumnya pada Jumat (31/12), Presiden Jokowi mengatakan sepanjang 2021, bangsa Indonesia berkutat dengan dua kerja besar, yakni memutus rantai virus dan menjaga perekonomian agar tetap tumbuh. Pandemi dan ekonomi, kata Presiden Jokowi, ibarat dua tubuh di ujung ayunan yang harus dijaga agar tetap seimbang. Menurut dia, pandemi sejauh ini sudah semakin melandai. \"Rumah-rumah sakit kini lebih leluasa mengurusi pasien dengan penyakit non-COVID-19. Semua itu karena peran kita semua mematuhi protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi,\" jelasnya.Kepala Negara menekankan dari target 208 juta sasaran vaksinasi, sampai 30 Desember kemarin, Indonesia telah menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin, di antaranya 160 juta dosis vaksin pertama dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap.Sementara itu, kata Presiden, di ujung ayunan yang lain adalah perekonomian.Indonesia sempat mengalami resesi, pertumbuhan ekonomi yang minus, perlambatan ekonomi di banyak sektor, dan ketidakpastian yang tinggi hampir di semua bidang. Akan tetapi, dengan semangat dan kerja keras, bangsa Indonesia bertahan.\"Perekonomian Indonesia pada triwulan ll 2021, tumbuh 3,51 persen (yoy). Di sisi lain, pandemi mendorong dunia baru: peradaban digital. E-commerce (perdagangan daring,-red), misalnya, mencapai nilai 24,8 miliar dolar AS tahun ini,\" ujarnya di akun media sosial instagram @jokowi. (mth)
Ketua DPD RI Harapkan 2022 Indonesia Lebih Baik
Surabaya, FNN - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap tahun 2022 Indonesia akan lebih baik dari sebelumnya.\"Tahun 2021 di masa pandemi telah kita lalui dengan baik. Memang belum bisa dipastikan apakah 2022 pandemi akan berakhir. Tetapi kita berharap akan lebih baik,\" ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Jumat.LaNyalla mengatakan berbagai sektor juga memperlihatkan pertumbuhan positif mendekati akhir tahun.Ini, kata dia, menunjukkan geliat ekonomi mulai menuju normal, termasuk arus ekspor yang semakin tumbuh, serta pariwisata yang secara perlahan mulai bangkit. Tahun 2022, senator asal daerah pemilihan Jawa Timur tersebut berharap pemerintah menyiapkan skema pemulihan ekonomi terbaik, mengingat inflasi di Desember terjadi dengan kenaikan beberapa komoditas kebutuhan pokok.\"Ditambah dengan kenaikan harga energi, gas dan bahan bakar minyak, yang mungkin juga diikuti listrik. Harus ada skema khusus untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi,\" ucap mantan Ketua KADIN Jatim tersebut.LaNyalla juga berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap usaha rakyat, baik itu Koperasi maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).\"Kita mau semua sektor melaju bukan hanya pada skala besar, tapi juga usaha rakyat,\" tutur dia.Alumnus Universitas Brawijaya Malang ini mengajak semua pihak untuk optimis menyambut tahun 2022.\"Optimisme bangsa ini akan menjadi energi positif bagi kita semua dalam menyambut tahun 2022,\" kata LaNyalla. (mth)
Gubernur Jatim Nilai Belum Ada yang Setara Gantikan Gus Dur
Surabaya, FNN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai hingga saat ini belum ada yang setara bisa menggantikan sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.\"Semua pemikiran, cara bertindak dan bersikapnya dapat menjadi referensi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa,\" ujarnya mengenang sosok Gus Dur di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.Pada 30 Desember 2009, atau 12 tahun lalu, Gus Dur yang merupakan Presiden Ke-4 RI tersebut wafat, dan 31 Desember 2009 dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kabupetan Jombang.Gubernur Khofifah mengajak masyarakat Indonesia untuk mengadopsi nilai-nilai keteladanan dan pemikiran yang diwariskan Gus Dur.Menurut dia, semasa hidupnya Gus Dur senantiasa menggaungkan nilai-nilai kemanusiaan, pluralisme, inklusivitas dan toleransi. Nilai-nilai tersebut, kata Khofifah, akan terus relevan dengan situasi dan kondisi di Indonesia yang majemuk dengan keberagaman agama, suku, bangsa, budaya dan adat istiadat.\"Termasuk berbagai persoalan dan konflik akibat menguatnya politik identitas, radikalisme, dan berbagai dampak negatif di era disrupsi informasi,\" ucapnya.Khofifah yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU tersebut mengaku sangat mengagumi sosok Gus Dur dan juga nilai-nilai yang diwariskannya.Gus Dur, kata Khofifah, bukan sekadar Presiden, melainkan bapak kemanusiaan dunia. Khofifah menyebut bahwa Gus Dur lebih menyukai disebut sebagai sosok humanis daripada pluralis, bahkan, saat akan wafat sempat meninggalkan wasiat sampai tiga kali yang meminta agar batu nisannya ditulis \"The HumanistDied Here\" (Di sini berbaring seorang humanis).\"Wasiat itu baru saya sampaikan saat Haul Ke-5, saat diminta memberikan sambutan testimoni di dekat makam beliau di Tebuireng,\" tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut. (mth)
Panglima TNI Nilai Reputasi Yogyakarta Bagus Soal Keamanan
Yogyakarta, FNN - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menilai Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki reputasi yang bagus soal keamanan.\"Yogyakarta punya reputasi yang sangat bagus,\" kata Panglima TNI seusai menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.Menurut Andika, hingga kini tidak ada laporan apa pun yang menonjol mengenai persoalan keamanan di Kota Gudeg.\"Saya dapat laporan dari Panglima Kodam, dari Komandan Korem secara khusus di Yogyakarta, dari Komandan Lanud, ada Danlanal di sini. Saya tidak mendapatkan laporan yang menonjol (soal keamanan),\" ujar Panglima TNI.Sementara itu, Gubernur DIY Sultan HB X mengatakan bahwa situasi keamanan di wilayahnya relatif baik.\"Semoga saja pada tahun depan kondisinya bisa juah lebih baik,\" tutur Sultan.Mengenai fenomena kejahatan jalanan (klitih) yang mengemuka beberapa waktu terakhir, Sultan berharap agar tidak dibesar-besarkan karena para pelakunya telah ditangkap.\"Toh, yang melakukan sudah ditangkap, ya, sudah selesai persoalanya,\" kata Sultan HB X.Raja Keraton Yogyakarta itu khawatir persoalan klitih yang muncul di DIY sengaja didesain dan diperpanjang oleh pihak tertentu agar Yogyakarta dianggap tidak lagi aman dan nyaman.\"Mungkin teman-teman tidak merasa kalau itu by design misalnya, jadi supaya klitih ini diperpanjang terus menjadi sesuatu yang akhirnya dinyatakan Yogya tidak aman dan nyaman,\" ujar Sultan.Seperti diwartakan, aksi klitih di antaranya terjadi di Jalan Kaliurang Kecamatan Ngaglik, Sleman, Senin (27/12) dini hari, yang mengakibatkan korban mengalami luka di telapak tangan, gigi depan, serta bagian punggung.Terkait dengan kasus itu, polisi telah mengamankan enam orang yang salah satunya masih berstatus pelajar.Catatan Polda DIY sepanjang 2021 sebanyak 58 kasus kejahatan jalanan di DIY dengan jumlah pelaku mencapai 102 orang. Jumlah kasus tersebut meningkat jika dibandingkan dengan data tahun 2020 yang tercatat 52 kasus.Dari 102 pelaku, sebagian besar atau 80 orang di antaranya masih berstatus pelajar, selebihnya pengangguran. (mth)