OPINI

Rezim Rakus dan Buas

Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih  SECARA psikologi Mythomania adalah keadaan seseorang yang suka berbohong dan menipu dalam jangka waktu yang lama dan terus dilakukan. Model kompromi politik tipu-menipu masih menjadi watak licik yang terus-menerus dipertahankan bagi para pemburu kekuasaan yang rakus dan buas. Seolah menjadi DNA para pemburu kekuasaan. Pemburu kekuasaan berbeda dengan pejuang perubahan. Banyak fakta tersedia untuk menjelaskan  kuatnya wabah politik tipu-menipu telah membutakan nurani. Rakyat membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kepribadian dan keimanan kuat untuk berpolitik secara jujur. Di ruang demokrasi kita, sampah kebohongan semakin bertumpuk akibat kemunafikan. Rakyat selalu menjadi korban rekayasa kebohongan, penipuan dan menjadi santapan dari kawanan srigala rakus pemburu kekuasaan. Pilihan bagi penguasa yang legitimasi politiknya semakin rendah maka tak ada pilihan bagi penguasa selain melakukan kebohongan, penipuan dan mengoperasikan kekuasaannya dengan: 1. Manipulasi politik melalui propaganda politik dan agitasi politik untuk maksud pencitraan politik; 2. Mobilisasi politik melalui:   (a) suap politik (uang, barang, jasa, pangkat, jabatan, dan seks);  (b) koersi politik (pembunuhan karakter dan penghilangan nyawa) Rezim ini dipengaruhi dan dikuasai oleh kapitalis banci yg merupakan persekongkolan antara lain (conspiracy), para taipan, korporatokrasi (penghancur lingkungan alam dan sosial, 9 barongsai, oligarki, gorilla betina merah, dan neo kolonialisme. Mereka bersekongkol untuk berkuasa secara absolut bagi kehancuran bangsa dan NKRI .. Harold Lasswell (Pakar ilmu politik dari Univ. of Chicago, US ) bahwa politik adalah tentang siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana. Kalau definisi seperti ini maka akan terjadi gambaran ilustrasi apapun yang dilakukan penguasa rakus, buas  dan gila kekuasaan hanya untuk pemanis. Kekuasaan cenderung  tirani maka kebohongan, penipuan, kecurangan dengan segala cara menjadi wajah kekuasaan bopeng saat ini akan terus terjadi. Prof. Kaelan mengatakan bahwa  \"elite penguasa saat ini telah memurtadkan bangsa ini dari Pancasila\" Kepala yang baik dan hati yang baik selalu merupakan kombinasi yang hebat.” (Nelson Mandela).  Negara yang dikendalikan dengan kepala yang busuk, rakus dan buas  akan berakibat semua berantakan. (*)

Indonesia Itu Negara Hukum Palsu

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  AKHIRNYA Gus Nur dihukum penjara 6 tahun dalam Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Solo tanggal 18 April 2023. Tuntutan JPU adalah 10 tahun. Pandangan sederhana menilai bahwa Hakim bijak memutus hukuman di bawah tuntutan Jaksa. Akan tetapi publik khususnya umat Islam  dan masyarakat hukum menilai vonis 6 tahun adalah berlebihan, tidak adil dan itu bukanlah  putusan hukum tetapi vonis politik.  Tuduhan pelanggaran ITE, penistaan agama, dan ujaran kebencian berujung pada perbuatan melanggar hukum sesuai Pasal 14 ayat (1) UU RI Nomor 1 tahun 1946 Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP yaitu bersama-sama menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong yang sengaja menimbulkan keonaran di kalangan rakyat. Kebersamaan dimaksud adalah bersama Bambang Tri Mulyono yang juga dihukum penjara 6 tahun.  Banyak pihak menyatakan peradilan PN Solo tersebut sebagai peradilan sesat (rechterlijke dwaling). Tidak berdasar  hukum dan keadilan yang sebenarnya. Ada rekayasa atau kepentingan politik dibelakang putusan itu. Hal ini mudah difahami mengingat subyek sasaran adalah Presiden Jokowi yang dituduh berijazah palsu.  Ada tiga cacat hukum Putusan yang Majelis Hakim paksakan dalil untuk menghukum terdakwa berdasarkan Pasal 14 ayat (1) UU No 1 tahun 1946, yaitu  : Pertama, tidak ada atau terbukti menyiarkan berita bohong. Tuduhan Jokowi berijazah palsu belum bisa dikatakan bohong jika aslinya tidak ada atau ditunjukkan. Intinya tidak ada bohong untuk bukti yang benarnya tiada. Ijazah asli tetap misterius.  Kedua, tidak menimbulkan keonaran di kalangan rakyat. Keonaran harus terbukti secara faktual di kalangan rakyat. Ada friksi atau konflik atau kerusuhan yang terjadi. Wacana atau polemik di media bukan keonaran. Hakim yang menyatakan terjadi keonaran tanpa bukti faktual adalah sembrono. Pasal karet penjerat.  Ketiga, dengan sengaja menerbitkan keonaran tidak terbukti. Siaran podcast tidak bisa di kualifikasikan \"sengaja\" (opzet) apalagi sengaja untuk menimbulkan kerusuhan. Jauh tentunya. Hal itu berlaku untuk semua jenis \"sengaja\" baik opzet als oogmerk, opzet als Zekerheidsbewustzein, maupun dolus eventualis.  Ada dugaan Majelis Hakim mendapat pesanan dengan mendasari Pasal 14 ayat (1) UU No  1 tahun 1946 untuk tudingan ijazah palsu Jokowi agar jika Putusan nanti \"inkracht\"  atau berkekuatan hukum pasti untuk \"menyiarkan berita bohong\" maka menjadi legalitas berdasar Putusan Pengadilan bahwa \"ijazah Jokowi itu asli\". Ini berbasis pada argumen sebaliknya atau \"argumentum a contrario\". Ini namanya manipulasi sekaligus kejahatan hukum.  Jokowi hingga kini tidak mampu untuk menunjukkan keaslian ijazah sarjana bahkan sekolah sebelumnya. Rakyat terus ragu dan bertanya-tanya. Diskusi Gusnur dan Bambang Tri adalah pertanyaan yang butuh klarifikasi bukan menyebarkan berita bohong. Jokowi tinggal jawab dan buktikan maka selesai. Karena tidak ada klarifikasi, maka tidak ada delik untuk menyebarkan berita bohong itu.  Soal ijazah palsu berkonsekuensi pada integritas palsu. Andai benar bahwa ijazah Presiden Jokowi itu palsu maka berakibat hukum pada jabatan Presiden palsu, kabinet palsu, APBN palsu dan lainnya yang menyangkut keabsahan dari jabatan dan kebijakan. Masalahnya menjadi sangat serius. Ini skandal dan penipuan publik.  Ketika UUD 1945 menyatakan bahwa Republik Indonesia itu sebagai Negara Hukum (rechtsstaat), maka dengan Putusan PN Solo tersebut Hakim telah mengetukkan palu dengan keras bahwa Indonesia adalah Negara Hukum Palsu !  Atau Negara Kekuasaan (machtstaat).  Bandung, 19 April 2023

Makar dan Pelacur Politik

Oleh Sutoyo Abadi - Kajian Politik Merah Putih  UMUMNYA politisi indonesia memahami politik dari dunia praktis. Hanya hitungan jari politisi yang memahami politik dari dunia akademik: teori dan praktek setelah  belajar dan memahami ilmu politik.  Di negara-negara maju, teori diilhami oleh praktik, di negara berkembang, praktik diilhami oleh teori.  Politisi saat ini merasa paling  pintar, sehingga lain sekolahnya lain bicaranya. Hanya memburu hidup hedonis dan enjoy live. Undang-Undang Pemilu  dijadikan salah satu alat untuk memperpanjang nafsu ingin tetap berkuasa. Republik kita ini sedang sakit dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Banyak pejabat negara dan partai politik hanya sebagai “pelacur politik”. Orang-orang ini resminya anggota suatu partai tetapi tunduk pada pihak lain.  Pemilu merupakan bagian dari amanah konstitusi, konstitusi dirusak adalah merupakan tindakan biadab, tercela  hanya ingin tetap berkuasa, tidak ubahnya dengan “pelacur politik”. Bung Hatta sendiri kerap memberikan penyadaran, bahwa ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah sering terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap konstitusi. “Kita tidak hanya punya konstitusi, tetapi kita juga harus punya kesadaran, taat, menjunjung tinggi dan menjalankan, menjaga berkonstitusi, dengan konsekuen dan bertanggung jawab. Tugas utama seorang presiden adalah melindungi konstitusi dan melaksanakan undang-undang, bukan membuat kerusakan. Desakan impeachment atau pemakzulan terhadap sejumlah presiden yang melanggar konstitusi  sudah merupakan hal biasa, karena demokrasi dan penegakan hukumnya berjalan beriringan.  Sayangnya MPR sebagai lembaga tertinggi negara sudah di pangkas habis kekuasaannya. Pada amandemen ke empat fungsi MPR lumpuh total. Bahkan dengan UUD 2002 negara menjadi liar, kompas pembukaan UUD 45 di musnahkan dalam pasal pasal UUD 2002. Rezim saat ini mata gelap  nafsu politiknya, berkolaborasi dengan para ketum partai politik yang telah berkuasa menggilas demokrasi mengabaikan dan melanggar konstitusi adalah perilaku liar dan barbar dalam negara. Kenapa dari mereka muncul tindakan yang melecehkan konstitusi ? \"Pertama\" karena banyak elite penguasa dan ketua umum partai di Indonesia saat ini yang memiliki komorbid, yaitu penyakit bawaan berupa kasus-kasus hukum yang menjeratnya belum tuntas atau diambangkan.  Mereka tersandera dan harus tunduk melakukan kudeta konstitusi. Kasus-kasus hukum mereka seperti korupsi dan perbuatan tercela lainnya dibarter dengan dukungan kudeta terhadap konstitusi. \"Kedua\" berkembang dugaan munculnya wacana mempertahankan dsn mengamankan kekuasaan  ini berkaitan dengan kekhawatiran kalau Presiden Jokowi menyelesaikan masa jabatannya dalam dua periode, diduga akan muncul gelombang tuntutan hukum dari masyarakat atas berbagai kebijakan yang merugikan rakyat yang dilakukannya selama berkuasa. \"Ketiga\" mereka berpolitik tidak berbekal basis pemahaman sejarah. Politik direduksi jadi seni menipu rakyat. Sebagai teknik transaksi bukannya etik.  UUD 2002 untuk menyelundupkan agenda gelap, memanipulasi, menipu dan memperpanjang kekuasaan memenuhi syahwat para komprador liberalis, kapitalis dan imperialis gaya baru  Jadi, esensinya, konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi mereka lecehkan sebagai sekedar sarana untuk merebut kedaulatan rakyat. Kini saatnya elemen-elemen pro demokrasi menyelamatkan konstitusi yang sedang terancam oleh kudeta para begundal makar konstitusi. Tokoh nasional Dr Rizal Ramli yang sejak awal mencermati gejala yang akan berimbas pada kehancuran konstitusi ini secara gamblang sudah memperingatkan kepada Jokowi, untuk hari hati jangan bertindak sembrono dan ugal ugalan. Resiko politik untuk Jokowi sangat besar dan akibatnya akan sangat mengerikan, sebagai makar dan pelacur politik ***

Bahagia Bersama di Hari Raya

Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Jogjakarta  Ibadah puasa sebulan lamanya mengolah raga, jiwa, dan rasa; mencerahkan rohani, meningkatkan mutu aqidah, ibadah, dan mu’amalah.  Puasa menyuburkan iman di dalam dada, mendorong untuk giat bekerja; bergaul dengan sesama secara benar: tepo-seliro, santun, ikhlas, jujur, dan adil.  Allah swt mendidik manusia dengan puasa, agar mereka merdeka dari penjajahan hawa nafsu, dan menjadi orang yang bertakwa.  Takwa ialah melaksanakan perintah-perintah Allah swt dan memelihara diri dari maksiat kepada Allah swt, dan dari berbuat buruk kepada makhluk-Nya.  Orang beriman meyakini dua dimensi kehidupan: dunia dan akhirat. Setiap orang mendambakan kehidupan yang baik pada keduanya.  Allah swt menuntunkan doa paling indah dan sempurna dalam Al-Quran, Tuhan, anugerahilah kami segala yang baik di dunia, dan segala yang baik di akhirat, serta peliharalah kami dari azab neraka. (Al-Baqarah/2:201). Orang beriman mempunyai dua dimensi hubungan yang harus selalu dipelihara dan dilaksanakan: hubungan dengan Allah swt, dan sesama manusia.  Hubungan vertikal dengan Allah swt dilaksanakan dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, berdzikir, dan tafakur, serta tawakal kepada-Nya. Hubungan horizontal dengan sesama dibina dengan memperteguh lima matra persaudaraan:  (1) persaudaraan sesama manusia - ukhuwah insaniyah-basyariyah;  (2) persaudaraan suku-bangsa - ukhuwah sya’biyah-wathaniyah;  (3) persaudaraan pemeluk agama - ukhuwah diniyah;  (4) persaudaraan seiman - ukhuwah imaniyah; dan  (5) persaudaraan nasab-perkawinan - ukuwah nasabiyah-shihriyah.     Pertama, seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena berasal dari satu ayah-ibu: Adam dan Hawa.  Hai anak-anak Adam, jangan biarkan setan menggodamu, seperti perbuatannya mengeluarkan ibu-bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian supaya mereka memperlihatkan aurat. Ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat, dan kamu tak dapat melihat mereka. Kami jadikan setan sekutu orang tak beriman (QS Al-A’raf/7:27). Kedua, persaudaraan kebangsaan. Hai manusia, Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku bangsa, supaya kamu saling mengenal, bukan saling membenci dan bermusuhan. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Mahatahu, Maha Mengenal (QS Al-Hujurat/49:13). Kemuliaan seseorang di hadapan Allah swt bukan karena pangkat, jabatan, kekuasaan, dan kekayaan, serta kesukuan atau kebangsaan, akan tetapi karena ketakwaan. Ketiga, persaudaraan pemeluk agama. Katakanlah, “Wahai Ahli Kitab, marilah menggunakan istilah yang sama antara kami dan kamu: bahwa kita takkan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Dia; bahwa kita takkan saling mempertuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah, “Saksikanlah bahwa kami orang-orang yang tunduk bersujud kepada Allah. (QS Ali Imran/3:64). Keempat, persaudaraan seiman.    Orang-orang mukmin sesungguhnya bersaudara; maka rukunkanlah kedua saudaramu yang berselisih, dan bertakwalah kepada Allah, supya kamu mendapat rahmat (QS Al-Hujurat/49:10). Berpeganglah kamu semua pada tali agama Allah, dan jangan bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, maka jadilah kamu karena nikmat Allah bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran/3:103) Kelima, persaudaraan keturunan dan perkawinan. Allah menjadikan buat kamu pasangan dari kodratmu sendiri, dan Ia menjadikan dari pasangan itu anak-anak, laki-laki dan perempuan, serta cucu, dan Ia memberikan kepadamu rezeki yang baik. Apakah mereka masih percaya kepada yang batil dan tidak mensyukuri nikmat Allah? (QS An-Nahl/16:72).  Orang-orang beriman niscaya memelihara perilaku diri-sendiri, keluarga, dan mereka yang dekat atas dasar habungan darah maupun perkawinan.   Wahai orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, dijaga para malaikat yang keras dan tegas, tak pernah membangkang apa pun yang diperintahkan Allah kepada mereka, serta melaksanakan segala yang diperintahkan. (QS At-Tahrim/66:6). Allah Swt mengajarkan aneka kebajikan yang mengantarkan manusia pada ketakwaan kepada-Nya.  Kebaikan itu bukan menghadapkan muka ke timur atau ke barat; tetapi kebaikan ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi; memberikan harta benda yang dicintai kepada para kerabat, anak-anak yatim, fakir-miskin, orang dalam perjalanan, dan orang-orang yang meminta-minta, serta untuk memerdekakan hamba sahaya; mendirikan shalat dan menunaikan zakat; memenuhi janji bila berjanji, dan sabar dalam penderitaan, kesengsaraan, dan dalam suasana kacau. Mereka itulah orang yang benar; dan mereka itulah orang yang bertakwa. (Al-Baqarah/2:177) Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang melepaskan muslim dari kesusahan dunia, niscaya Allah melepaskannya dari kesusahan pada hari kiamat; siapa yang memudahkan orang yang mengalami kesusahan, niscaya Allah swt memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan siapa yang menutup aib muslim, niscaya Allah swt menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah swt senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.” (HR Muslim). Rasulullah saw berpesan, “Gunakan yang lima sebelum yang lima: muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang sebelum sibuk, dan hidup sebelum mati.”  Tak ada baiknya ucapan tanpa pengamalan.  Pengetahuan tanpa ketakwaan.  Sedekah tanpa ketulusan. Dan kekayaan tanpa kedermawanan.  Siapa yang bertakwa dilindungi Allah.  Siapa yang bertawakal dicukupi kebutuhannya.  Siapa yang bersyukur ditambah nikmat-Nya. Siapa yang bersedekah dilipatgandakan balasannya.  Allah swt adalah tujuan pencarian.  Setiap amal yang tidak dimaksudkan karena Allah sia-sia.  Setiap hati yang tidak dihubungkan dengan Allah menderita. Keseimbangan antara keinginan dan kebutuhan itulah yang membawa pada kepuasan pribadi. Kebahagiaan adalah dambaan setiap insan.  Setiap orang menentukan kebahagiaannya sendiri. Kebahagiaan dirasakan oleh orang yang puas terhadap diri sendiri.  Kebahagiaan yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati.  Kebahagiaan tak mungkin terwujud tanpa dukungan ketabahan.  Keadilan, kebenaran, dan kebebasan, itulah pangkal kebahagiaan.  Kebahagiaan adalah keharmonisan pikiran, perkataan, dan perbuatan.  Raja ataupun petani bahagia bila damai dalam rumah tangga.  Jalan menuju kebahagiaan: bebaskan hatimu dari rasa dendam dan rasa takut; hidup sederhana, sedikit berharap, banyak memberi; isilah penuh harapanmu dengan kasih sayang; pancarkanlah cahaya; lupakanlah dirimu sendiri dan ingatlah orang lain; perlakukanlah sesama manusia seperti engkau ingin diperlakukan.  Berbahagialah atas apa yang kaudapat hari ini, dan berusahalah, serta mohonlah kepada Tuhan untuk kebaikan hari esok.” (Nabi Muhammad saw).

Sabar Anies

Oleh Ady Amar - Kolumnis  Itulah sabar dalam spiritualitas. Menduduki maqam tertinggi ma\'rifatullah, yang tak mudah dijangkau oleh orang kebanyakan. Menarik jika dibincangkan ditarik dalam kondisi kekinian, pada suasana negeri yang memang sedang tidak baik-baik saja. Sepertinya semua mengenal ungkapan masyhur ini, Sabar Ayub. Dinisbatkan pada Ayub, salah seorang nabi utusan Tuhan. Kisah Nabi Ayub populer dengan kesabarannya. Ujian yang didera terus-menerus itu disikapi dengan kesabaran tanpa mengeluh. Bibir dan hatinya terus tak henti melantunkan puja-puji kesyukuran pada Tuhannya. Sebutan Sabar Ayub lalu digunakan sebagai julukan untuk seseorang yang memiliki sikap sabar, julukan penuh kekaguman. Berkonotasi dengan tingkat kesabaran di atas rata-rata. Narasi lain yang mungkin pas menggambarkannya, \"seseorang yang tak lagi punya batas kesabaran\". Sabar bagi Nabi Ayub, dan siapa saja boleh disebutkan di sini, adalah mereka yang tak punya batas kesabaran. Tidak muncul dalam benak dan lakunya narasi \"sabar itu ada batasnya\". Buatnya sabar itu tak terbatas, dan itu bersandar pada konsep syukur. Tidak saja dalam menerima ujian, anugerah pun dilihatnya sebagai ujian, lalu direspons penuh kesyukuran. Sabar dalam segala hal seolah sudah tertanam dalam diri, yang itu bisa jadi tak disadarinya. Tampak teruji dalam menyikapi kondisi apa pun, baik suka maupun duka, tetap dihadapi dengan sabar. Meski akumulasi persoalan yang dihadapi, intensitasnya terus dibuat makin meninggi, dan ia menyikapi dengan penyikapan biasa-biasa saja. Itulah sabar dalam spiritualitas. Menduduki maqam tertinggi ma\'rifatullah yang tak mudah dijangkau oleh orang kebanyakan. Menarik jika dibincangkan ditarik dalam kondisi kekinian, pada suasana negeri yang memang sedang tidak baik-baik saja.  Melihat suasana yang muncul, atau bisa jadi dimunculkan oleh situasi tertentu, yang itu sekaligus bisa menguji kedewasaan, utamanya tokoh politik yang bergerak ke arah bandul tertentu. Maka, membincangkan tokoh yang digadang sekaligus dihadang sama besarnya dalam menuju Pilpres 2024, itu menjadi menarik. Siapa lagi tokoh itu kalau bukan Anies Baswedan. Anies Baswedan yang mantan Gubernur DKI Jakarta, itu memang punya kesabaran tingkat tinggi--kawan Anies pastilah melihat itu senyatanya, pun mereka yang berdiri berseberangan politik dengannya, jika masih sedikit menyisipkan kejujuran di hati akan sangat mudah melihatnya. Selama menjabat sebagai gubernur selama 5 tahun, tiada sehari pun Anies luput dari olok-olok dan cacian. Dilakukan sampai di luar kepantasan, yang itu tidak disikapi Anies dengan respons berbalas pantun umpatan.  Anies memilih membiarkan saja. Anies memilih jalan istiqomah dalam kesabaran. Waktu yang dipunyainya tidak disisakan sedikit pun menggubris ketidaknyamanan yang muncul. Anies memilih terus bekerja memenuhi satu per satu amanat yang diberikan warga Jakarta. Semua mesti ditunaikan, dan itu ujian sebenarnya. Soal itu Anies lulus, tanpa ada sangkutan beban mendera. Tidak sekali pun Anies murka dengan cacian yang diterima, bahkan sampai tingkat rasis sekalipun--rasisme itu sebenarnya laku primitif yang tertolak oleh kaum beradab--lalu memilih jalan melaporkan pihak-pihak jahat itu pada kepolisian. Tidak sekalipun itu ia lakukan. Anies lebih memilih jalan sunyi kesabaran.  Anies kokoh dalam hantaman para pihak yang tak henti melihatnya dengan serba kekurangan. Anies memilih membiarkan hantaman yang tak berdasar itu sebagai ujian kesabaran--andai saja Arinal Djunaidi Gubernur Lampung, itu memilih jalan Sabar Anies, maka tak perlu sampai kritik warganya disikapi dengan melaporkan balik pada kepolisian. Warga Lampung yang mengkritik jalan berlubang, itu mestinya diapresiasi, bukan sebaliknya. Jalan Anies menuju Pilpres 2024, itu serasa jalan meliuk  melingkar, bahkan menikung. Bisa jadi agar ia tersungkur jatuh terjerembab. Agar ia gagal memenuhi harapan rakyat akan munculnya sosok inspirasi perubahan untuk memimpin negeri ini. Segala daya dan upaya dikerahkan untuk menjegal langkah Anies. KPK terus mengangkat kasus Formula E, yang menurut pemeriksaan BPK tak berkasus. Ekspose perkara hingga 15 kali oleh KPK untuk menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan, tetap tidak menemukan alat bukti yang cukup bisa menaikkan statusnya. Siapa saja yang dianggap Firli Bahuri Ketua KPK menghalangi kerja komisi anti rasuah dalam menersangkakan Anies, dilempar keluar dari KPK. Brigjen Endar Priantoro salah satunya yang terlempar. KPK seolah menjadi alat politik kekuasaan. Ada lagi permainan KSP Moeldoko, yang tak merasa jemu dalam upaya merampas Partai Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang jelas resmi diakui Kemenkumham. Moeldoko memakai upaya terakhirnya dengan Peninjauan Kembali (PK) pada Mahkamah Agung (MA). Jika PK yang diajukan Moeldoko itu dimenangkan MA, maka yang akan dilakukannya adalah menghentikan langkah Anies. Dan itu dengan menarik Demokrat yang sudah digenggamannya dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Maka, dua opsi diupayakan guna menghentikan langkah Anies. Bisa saja Anies ditersangkakan KPK, tapi bisa pula PK Moeldoko diterima MA. (Lihat tulisan penulis sebelumnya, \"Syahwat KPK dan Begal Demokrat: Upaya Menggergaji Anies Baswedan\", 06 April 2023). Anies tak ambil pusing dengan skenario penjegalan kasar dan tampak kasat mata itu. Anies tetap memilih jalan sabar, meski perlakuan tak semestinya ia terima. Anies lebih memilih dengan tak menghiraukan. Anies tetap bergerak--sesuai saran beberapa kiai khos agar ia melakukan laku tirakat. Mendatangi kiai-kiai, ziarah ke makam para kiai kesohor. Seperti Rabu malam (12 April 2023), sekitar pukul 21.00, Anies sampai di PP Tebu Ireng, Jombang. Itu setelah sejak pagi hari ia mendatangi beberapa pondok pesantren lain. Lalu diantar keluarga besar Tebu Ireng untuk ziarah ke makam Hadratus Syekh Hasyim Asy\'ari, KH Wahid Hasyim, KH Yusuf Hasyim, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan KH Sholahuddin Wahid, dan dzuriyah lainnya. Tidak itu saja, Anies pun diajak keluarga besar Tebu Ireng ke makam Mbah Asy\'ari. Beliau adalah ayah dari Hadratus Syekh KH Hasyim Asy\'ari, lokasi makam di daerah Keras. Jarak dari PP Tebu Ireng hanya sekitar 3 km. Dini hari itu juga Anies meluncur balik ke Jakarta. Agenda lain di sana sudah menanti. Entah sudah berapa banyak pesantren yang didatangi Anies,  baik di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pengasuh pesantren yang didatanginya, menyambut dengan suka cita. Tak ketinggalan doa pun dipanjatkan para kiai agar Anies menjadi Presiden di 2024 nanti. Tak sedikit pun terlihat pada wajah Anies rona kelelahan. Dan tak secuil pun rasa hilang harapan, meski upaya menjegalnya intens terus dilakukan. Wajah teduh dan adem itu, seperti tak memperdulikan soal-soal yang tengah dihadapi dengan kerasnya. Sabar seolah jadi kata kunci dalam pengendalian hati. Bagi Anies apa yang di luar kendalinya tidak jadi beban di pikirannya, diserahkan jadi urusan Tuhan. Itu pikirnya dengan seyakinnya, Tuhan yang akan menyelesaikan. Soal metafisis semacam ini, sulit bisa diurai mereka yang biasa berpikir pada hanya yang tampak. Maka mereka menjadi tak tampak, bahwa sebenarnya Anies tengah berbagi peran apik dengan Tuhannya. Sabar Anies bukanlah Sabar Ayub dalam perspektif kenabian, tentu beda antarkeduanya. Beda zaman beda pula corak dan persoalan yang dimunculkan, tapi sama-sama disikapi dengan kesabaran. Tapi satu hal yang sama dari keduanya, sama-sama ditempa ujian. Karenanya, sekerasnya mengelola hati untuk tetap di jalan sabar. Tentu itu bukan perkara mudah. Perlu terus diikhtiarkan saban waktu, seperti sekolah tanpa kesudahan... Wallahu a\'lam.**

Selidiki Kongkalikong PT KAI dengan Indomaret

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  Di Bandung sebagai Kantor Pusat PT KAI sekurangnya ada tiga \"proyek\" yang diduga \"kongkalikong\" antara PT KAI dengan Indomaret yaitu di Jalan Cihampelas 149, Jalan Jawa 40 dan Jalan Ir. H Juanda 166. Gerai Jalan Cihampelas 149 dan Ir. Juanda 166 menghadapi perlawanan serius warga Bandung dan mulai ada tanda penghentian kegiatan dan penyegelan. Sementara kasus Jalan Jawa 40 \"permainan\" dilakukan melalui proses hukum.  Tentu saja bukan hanya dengan Indomaret PT. KAI itu \"bekerjasama\" tetapi juga dengan pengembang atau perusahaan lain. Penguasaan berbagai lahan biasanya berujung \"pengusiran\" dengan dalih \"penertiban\".  Kemungkinan kongkalikong PT KAI dengan berbagai perusahaan dan berbagai proyek itu perlu diusut dan diselidiki.  Memang masalah perkeretaapian saat ini sarat dengan masalah.  Dalam skala investasi asing Kereta Cepat China kini berbuah \"penderitaan\". Indonesia ditekan China agar menjamin utang pinjamannya dengan dana APBN. Tambahan pinjaman ternyata bersyarat, sementara pengurangan bunga pinjaman yang dinegoisasi \"menteri segala urusan\" Luhut Panjaitan gagal dikabulkan. Jebakan hutang mulai terasa.  Lalu soal korupsi. KPK mengamankan uang 5,6 Milyar saat menggeledah beberapa tempat yang salah satunya Kantor Kemenhub terkait dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan Jalan Kereta Api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Tahun Anggaran 2018-2022. 10 dari 25 orang yang tertangkap tangan telah ditetapkan sebagai Tersangka. Anak Usaha PT KAI yaitu PT KA Manajemen Properti terlibat.  Jokowi sendiri bulan Maret 2023 baru saja meresmikan KA Trans Sulawesi yang terindikasi korupsi dan tertangkap tangan KPK tersebut. Komentarnya \"Ya tidak mungkin semua proyek yang ribuan banyaknya itu tidak ada masalah,  pasti satu dua ada masalah. Biasa dalam proyek yang besar. Tetapi kenapa kita terus kontrol di lapangan\", katanya di Pasar Minggu,  Jakarta Selatan 13 April 2023. Komentar ringan Jokowi disayangkan, mestinya secara serius Presiden meminta agar korupsi dan kolusi di lingkungan PT KAI  dibongkar serta dilakukan pembenahan. Kasus ini adalah yang \"tertangkap tangan\" bagaimana dengan kasus-kasus lain yang \"sembunyi tangan\" ? PT. KAI harus segera dibersihkan. Aneh sebenarnya, minat warga untuk menumpang Kereta Api itu besar, tetapi PT KAI justru merugi terus.  Korupsi di perusahaan Kereta Api itu bersumber dari \"kongkalikong\". Kereta Api Cepat Indonesia China yang mangkrak proyeknya itu terindikasi korupsi dan kolusi, demikian juga dengan kasus DJKA yang terbukti suap menyuap. Kini menjadi pertanyaan bagaimana dengan \"kongkalikong\" PT KAI dengan Indomaret di Bandung?  Pengajuan Keterangan Rencana Kota (KRK) atas tanah Cihampelas 149 oleh PT. Indomarco pemilik Indomaret kepada Pemkot Bandung layak menimbulkan pertanyaan. Mati-matian PT. KAI mengklaim kepemilikan lahan sampai nekad melakukan perbuatan pidana menghancurkan Masjid Cagar Budaya eh tiba-tiba yang membangun justru PT Indomarco untuk Indomaret. Adakah pengklaiman hingga pengusiran dan penghancuran Masjid itu dibiayai PT Indomarco?  Mumpung pembenahan dan pembersihan PT KAI sedang menjadi tuntutan publik, maka saatnya untuk menyelidiki dugaan kongkalikong PT KAI dengan Indomaret. Hal ini bersentuhan dengan peristiwa Walikota Bandung Yana Mulyana yang tertangkap tangan KPK untuk kasus CCTV.  Kasus Bandung menjadi rangkaian gerbong dari kasus Sulawesi dan China. PT KAI sebagai tersangka.  Bandung, 18 April 2023

Kemenkeu Diduga Bagian Dari Masalah Kejahatan Pencucian Uang: Wajah Asli Kemenkeu Terbongkar?

Oleh: Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) FATF (Financial Action Task Force) adalah organisasi internasional antar-pemerintah untuk pemberantasan pencucian uang dalam arti luas, termasuk anti-terorisme. FATF didirikan atas inisiatif negara G7 di Paris pada 1989. FATF saat ini mempunyai 39 anggota penuh, terdiri dari 37 negara dan 2 organisasi regional (Gulf Cooperation Council dan European Commission). (Di samping itu, banyak negara yang menjadi anggota di organisasi regional yang “berafiliasi” dengan FATF.) Tidak semua negara bisa menjadi anggota penuh FATF, karena harus memenuhi standar dan kriteria minimum pemberantasan pencucian uang yang ditetapkan oleh FATF, termasuk kriteria peraturan dan hukum yang efektif dalam pemberantasan pencucian uang. Indonesia menjadi satu-satunya negara di G20 yang belum menjadi anggota penuh FATF, karena tidak memenuhi kriteria FATF tersebut. Sistem hukum di Indonesia dianggap belum memadai, khususnya untuk kasus pencucian uang dalam skala besar. Bahkan UU pemberantasan korupsi dilemahkan, melalui revisi UU KPK 2019. Indonesia masih terus berusaha menjadi anggota penuh FATF. Untuk itu, Indonesia harus menunjukkan niat serius. Tidak bisa main-main dengan pencitraan. Evaluasi dilakukan dari 18 Juli sampai 4 Agustus 2022. Hasilnya diumumkan akhir Februari 2023. Sri Mulyani sebelumnya cukup yakin Indonesia kali ini bisa memenuhi standar dan kriteria FATF. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6317842/sri-mulyani-pingin-ri-jadi-anggota-penuh-fatf-apa-tuh Ternyata meleset. Indonesia hanya memenuhi skor 4 dari 11 kriteria utama. Minimum skor 5. Indonesia gagal. https://amp.kontan.co.id/news/indonesia-belum-penuhi-kriteria-jadi-anggota-fatf Salah satu faktor utama kegagalan Indonesia justru ada di kemenkeu sendiri. Pertama, laporan PPATK terkait dugaan pencucian uang yang melibatkan pegawai Kemenkeu sejak 2009 terabaikan, atau diabaikan. Kemenkeu malah terkesan melindungi pegawainya meskipun terbukti korupsi atau menerima gratifikasi. Contohnya Denok Taviperiana dan Totok Hendriyatno. Mereka hanya diberhentikan dengan alasan melanggar disiplin PNS. Padahal terbukti menerima gratifikasi. https://news.detik.com/berita/d-2392349/eks-pegawai-pajak-yang-ditangkap-polri-adalah-denok-dan-toto Kedua, Indonesia dinilai belum mampu menangani kasus pencucian uang dalam skala besar, dan tidak mampu menyita aset hasil kejahatan. Di dalam rapat pleno FATF Februari yang lalu, dikatakan: “Indonesia ……, needs to focus more on pursuing larger scale money launderers and enhancing asset confiscation.” Indonesia ….. perlu lebih fokus mengejar pelaku pencucian uang skala besar dan meningkatkan upaya penyitaan aset. Oleh karena itu, Jokowi, melalui Mahfud MD, mengejar agar pemerintah dan DPR bisa menyelesaikan UU Perampasan Aset secepatnya, diharapkan selesai Juni 2023, sesuai batas waktu yang diberikan FATF, pada kesempatan kedua ini.  Kalau Indonesia tidak bisa memenuhi kriteria FATF, Indonesia dianggap negara yang rentan terhadap pencucian uang. Sebagai konsekuensi, dana internasional tertahan. Indonesia terkucilkan. —- 000 —-

Karma Anies

Oleh Sholihin MS  - Pemerhati Sosial dan Politik ISTILAH \"karma\" bisa jadi tidak tepat, tapi yang dimaksud \"karma\" di sini adalah balasan yang berbalik bagi siapa yang menzalimi Anies, pada akhirnya keburukan itu malah menimpa orang yang berbuat buruk kepada Anis. Karma di sini bisa disebut \'tuah\", \"pulung\" atau \"kelebihan dari Allah\'. Ada kekuatan yang luar biasa yang menaungi Anies Baswedan. Tapi kekuatan itu bukan  datang dari para \"King Maker* : SBY, JK, Salim Segaf, atau Surya Paloh. Kekuatan itu kekuatan ghaib yang terus menyertai Anies.  Jika itu dikaitkan dengan pertolongan Allah sangat mungkin, karena Allah telah menyatakan : Haqqan \'alainaa nashrul-mu\'miniin (Sudah jadi kepastian bagi Kami untuk menolong orang beriman) dan ayat ; \"Haqqan \'alainaa nunjil-mu\'miniin* (Sudah jadi kepastian bagi Kami untuk menyelamatkan orang beriman) Walaupun Anies terus di-down grade,, dibully, difitnah, dijegal, disingkirkan, bahkan ada upaya pembunuhan (karakter dan fisik), tapi nyatanya Anies tetap berjalan dengan tegap dan tegar. Jika peristiwa itu terjadi sekali atau dua kali, mungkin kebetulan. Tapi ini terjadi terus menerus. Dan alam semesta selalu berada di pihaknya.  Coba ingat-ingat kejadian berikut : Pertama,  Bagaimana dukun Rara mencoba menghentikan hujan di gelaran Moto GP di Mandalika. Gara kedatangan Anies hujan tanpa bisa dihentikan.  Kedua, ketika gelaran formula E di Ancol, rezim Jokowi sudah dengan segala cara memboikot gelaran itu supaya gagal, tapi yang terjadi malah sukses besar. Bahkan yang waktu sedang musim hujan tapi Anies tidak pakai pawang hanya bertawakal kepada Allah, nyatanya cuaca cerah sampai akhir.  Ketiga, Anies coba djjebak dengan sekawanan ular kobra ketika di Banten, tapi Anies tidak tersentuh.  Keempat, rezim Jokowi sudah buat skenario kalau Anies tidak akan dapat dukungan partai yang bisa mencapai PT 20%, sampai-sampai seorang cebonger, Hasan Nasbu pemilik Lembaga Survei Cyrus bertaruh mobil Alphard jika Anies bisa maju nyapres, tapi nyatanya Anies didukung 3 partai;  Kelima, Rezim Jokowi membujuk Nasdem dan PKS dengan iming-iming jabatan Menteri dan lain-lain supaya mencabut dukungannya kepada Anies, tapi gagal.  Keenam, rezim telah mengerahkan para buzzer rp dan penjilat rezim dengan mengeluarkan dana sangat besar untuk menjatuhkan Anies, antara lain dengan memunculkan politik identitas, pendukung khilafah, HTI, dan intoleran, tapi semua itu gagal.  Ketujuh, Rezim Jokowi menugaskan Heru Budi menjadi pejabat DKI untuk mengacak-acak, menghancurkan, dan menghilangkan semua jejak karya Anies, tapi malah jadi bumerang : Heru Budi dimusuhi seluruh warga Jakarta. Kesembilan, Anies coba disalahkan Bawaslu lewat \"kampanye\" dini, padahal itu silaturahmi biasa, demikian juga ketika Anies shalat di Masjid Al-Akbar di Surabaya dianggap kampanye, sementara tokoh PDIP bagi-bagi bingkisan di Masjid dengan jelas-jelas pakai logo PDIP dibenarkan Bawaslu.  Kesepuluh, Anies coba dituding korupsi beras bansos DKI, langsung digoreng para buzzer. Tapi nyatanya itu beras bulog DKI. Rezim Jokowi yang ditopang oligarki taipan masih belum puas sebelum Anies gagal nyapres. Tapi dengan kuasa Allah,  semua makar rezim tidak akan mempan untuk menumbangkan Anies.  Bahkan baru-baru ini istana coba menjegal dengam cara kasar dan aroga : Pertama, menekan KPK Firli Bahuri untuk mengkriminalisasi Anies melalui gelaran formula E* Kedua, menyuruh Moeldoko sang  \"pembegal\" untuk \"membegal\" partai Demokrat tujuan sebenarnya agar Anies gagal maju nyapres.* Begitu jahatnya istana (Jokowi) demi memuluskan menghalalkan segala cara untuk melampiaskan syahwat politiknya. Insya Allah, dengan \"tuah\" Anies, semua rekayasa itu akan jadi bumerang berbalik kepada mereka sendiri. Bagaimana karma Anies kepada Firli sudah mulai kena batunya yang dilawan oleh seluruh elemen rakyat, termasuk para pegawai KPK. Dan insya Allah sebentar lagi Moeldoko juga akan jatuh tersungkur  jika tidak segera bertobat. Siapa mencoba menjatuhkan Anies, maka insya Allah dia sendirilah yang akan terjatuh. Firman Allah ; Jaa-al-haqqu wa zahaqal-baathil, innal baathila kaana zahuuqa. (Kebenarantelah datang, kebatilan pun hancur, sesungguhnya kebatilan pasti hancur) Bandung, 25 Ramadhan 1444

Info A1, Reaksi Internal, dan Respons Global

Oleh Smith Alhadar - Penasihat Institute for Democracy Education (IDe) KEMARIN, 15 April 2023 berita mengejutkan datang dari Ketum Partai Masyumi Dr Ahmad Yani. Dalam dialog Ramadhan yang diselenggarakan di kantor DPP Bronies, Yani mengaku punya info A1 terkait upaya penjegalan bacapres Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Sebenarnya upaya penjegalan Anies bukan lagi berita. Tapi karena Yani mengklaim ini info A1, tak ada salahnya kita membahasnya, sekaligus melihat  kemungkinan resiko internal maupun internasional bila apa yang disampaikan Yani jadi kenyataan. Infonya begini. Potensi kegagalan Anies untuk dicapreskan pada pilpres mendatang sangat besar. Variabel Anies bukan hanya variabel \"hijau\", tapi juga variabel sistem, yaitu presidential threshold (PT) 20%. KPP -- terdiri dari Nasdem, Demokrat, PKS -- memiliki PT 28%. Bila salah satu dari tiga parpol ini membatalkan dukungannya, otomatis Anies gagal nyapres. Potensi mundurnya salah satu parpol bisa dari sebab pengajuan peninjauan kembali oleh KSP Moeldoko yang sedang berusaha membegal Demokrat. Anies juga bisa ditinggalkan Demokrat karena mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum telah menyatakan akan buka-bukaan soal kasus Hambalang. Konon, kasus itu melibatkan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas), putera SBY. Tapi Ibas tak pernah diproses hukum. Nasdem juga berpotensi mencabut dukungan pada Anies terkait tekanan rezim Jokowi. Diprediksi, Nasdem tak akan bertahan mendukung Anies bila dihadapkan pada pilihan banyak anggota partai itu akan dipenjarakan. Yang lebih spektakuler, rezim menggunakan instrumen hukum, yaitu KPK. Pertarungan di lembaga antirasuah ini sedang berlangsung. Kalau kubu Firli Bahuri menang -- dia pasti menang -- Anies jadi tersangka. Bukan pada kasus Formula-E, tapi kebijakan-kebijakan yang dipandang menguntungkan pihak lain ketika Anies menjabat sebagai Gubernur DKI. Menurut info A1 itu, penjegalan Anies itu tak beresiko. Berdasrakan hasil survei yang tak diumumkan, apapun yg akan dilakukan rezim tak akan ada perlawanan rakyat. \"Mereka sudah tes ketika pembunuhan 6 laskar FPI,\" katanya. Ini disetujui Alfian Tandjung yang ikut dialog itu. Kata Alfian, ditinjau dari aspek militansi, msyarakat Indonesia lemah karena banyak unsur pragmatisme. Kita tak harus percaya pada info ini. Terlebih, penyamaan reaksi rakyat ketika laskar FPI dibunuh dengan reaksi yang muncul bila Anies dijegal tidak apple to apple. FPI adalah entitas yang banyak musuh dan pendukungnya relatif \"kecil\". Sementara, penjegalan Anies akan menjadi kasus politik berdimensi nasional dan internasional. Namun, anggap saja info yang disampaikan Yani benar. Kendati demikian, tindakan rezim menjegal Anies harus berpijak pada motif yang rasional berdasarkan pada faktor-faktor yang objektif. Paling tidak, ada empat faktor objektif. Pertama, Anies dilihat sebagai antitesa Jokowi. Dengan demikian, tidak mungkin mengharapkan ia melanjutkan begitu saja semua kebijakan pembangunan Jokowi. Tidak mungkin pula Anies akan menjamin keselamatan Jokowi dan keluarganya. Proses hukum akan dibiarkan berjalan apa adanya. Kedua, rezim Jokowi pasti meninggalkan banyak masalah. Di antaranya, KKN, utang yang menggunung, kemunduran ekonomi, hukum, demokrasi, dan konstitusionalisme negara. Isu-isu ini sangat kasat mata dan umumnya berkelindan dengan oligarki politik dan ekonomi. Dus, berpotensi menjerat Jokowi dan kroni-kroninya. Kendati mustahil Anies dengan sengaja membongkar masalah-masalah ini dan membawanya ke meja hijau, bagi pelaku kejahatan yang berpikir serba politis, pelanggaran-pelanggaran yang mungkin mereka lakukan dapat dimanfaatkan Anies untuk meningkatkan populeritas pemerintahannya. Terlebih, isu oligarki telah menjadi common enemy rakyat. Ketiga, Anies berpeluang memenangkan pilpres. Menurut Refly Harun, pakar hukum tatanegara, dia mendapat info dari teman bahwa sebenarnya hasil jajak pendapat lembaga-lembaga survei yang tidak diumumkan, elektabilitas Anies jauh melampau Prabowo Subianto dan Ganjar Prabowo. Hasil jajak pendapat terakhir lembaga survei LSI Denny JA, mengungkapkan bila Anies dipasangkan dengan AHY, maka mereka akan mengalahkan Prabowo dengan pasangannya dan Ganjar  dengan pasangannya. Tidak mesti info dari Refly dan hasil survey LSI akurat. Namun, fenomena ini menjelaskan Anies adalah kompetitor serius bagi bacapres-bacapres lain. Upaya pembentukan koalisi besar yang diinisiasi Jokowi untuk melawan Anies menggambarkan hal itu. Keempat, Anies mendapat simpati negara-negara demokrasi di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Dukungan mereka, khususnya AS, terkait dengan persaingan AS dan Cina di Indo-Pasifik. Dalam konteks ini, Indonesia jadi rebutan karena lokasinya yang sangat strategis, pasarnya besar, dan sangat krusial dari sisi militer. Karena itu, Cina sedang mengincar Indonesia untuk dijadikan sekutu yunior. Fenomena ini terlihat dari fakta-fakta berikut. Terkait pilpres, tahun lalu Dubes AS Sung Yong Kim mengunjungi markas PKS, partai yang mengusung Anies. Pesan yang dikirim Kim kepada rezim adalah bahwa AS tak lagi bermasalah dengan Islam. Beberapa bulan sebelumnya, April 2022, Kemenlu AS merilis laporan tahunan pelanggaran HAM di berbagai negara. Untuk Indonesia, laporan itu menyatakan pembunuhan 6 laskar FPI adalah unlawful killing. FPI merupakan pndukung Anies. Lalu, pada akhir 2020, dalam ceramahnya di hadapan tokoh Nahdlyin dan jamaahnya di Ancol, Jakarta, Menlu AS Mike Pompeo mengungkapkan kekecewaan AS pada PBNU yang menjalin hubungan akrab dengan Cina yang menindas etnis Muslim Uighur. Terakhir, AS menolak memberi subsidi hijau pada industri nikel kita. Padahal, melalui UU Inflation Reduction Rate, AS berkomitmen memberikan kredit pajak atas pembelian mobil listrik. Namun, insentif ini tidak berlaku bagi mobil listrik kita yang menggunakan baterei berbahan nikel karena dominasi perusahaan Cina dalam industri nikel RI. Fakta-fakta ini menunjukkan AS tidak happy dengan kebijakan rezim Jokowi terhadap kubu Islam konservatif dan mereka yang kritis terhadap kebijakan rezim yang pro-Cina. Kubu ini juga kritis terhadap kerja sama ekonomi RI-Cina yang berat sebelah. Misalnya, dibukanya pintu lebar-lebar bagi masuknya buruh kasar Cina dalam jumlah besar di proyek tambang nikel Cina di berbagai daerah. Para ekonom senior mengatakan, yang meraup untung besar dari proyek-proyek ini adalah Cina dan oligarki. Negara tak mendapat apa-apa. Terkait proyek infrastruktur yang didanai Cina, publik dalam negeri sedang marah pada rezim Jokowi akibat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipandang dikadali Cina. Proyek ini sejak awal sudah bermasalah. Yang membuat publik makin marah, pembengkakan biaya proyek dibebankan pada Indonesia. Cina siap memberi utang baru tapi dengan bunga tinggi (3,4%) dan hrs dijamin oleh APBN. Kelompok yang kritis terhadap Cina kebanyakan bersimpati pada Anies. Dus, dukungan AS dan negara demokrasi lain pada Anies mendapat pembenarannya. Alasan prinsipil lain yang menjelaskan dukungan negara-negara demokrasi adalah: Indonesia akan menjadi negara yang lebih mandiri dan demokratis di bawah pemerintahan Anies karena ia akan mengintegrasikan kelompok yang kritis pada Cina ke dalam pemerintahannya. Kedua, Anies berbagi nilai dengan negara-negara demokrasi. Melalui karya-karya tulisnya di jurnal-jurnal ilmiah internasional, dan kinerja yang ditunjukannya ketika memimpin Jakarta, terlihat Anies adalah pendukung sistem demokrasi yang genuine. Faktor-faktor ini krusial di mata negara-negara demokrasi manakala sistem otoritarian Cina mulai dilirik banyak negara Dunia Ketiga. Kendati dilahirkan sistem demokrasi, rezim Jokowi kurang menghargai demokrasi. Itu terlihat dari pemenjaraan kaum kritis, pembubaran ormas, DPR yang tidak berfungsi secara semestinya karena adanya instrumen recall.  Lebih daripada itu, rezim Jokowi hendak memperpanjang masa jabatan, memperalat KPK untuk menyingkirkan lawan politik dan menggunakan KSP Moeldoko untuk membegal Demokrat. Bila Anies jadi presiden, konsolidasi demokrasi akan menguat yang, pada gilirannya, RI bisa menjdi contoh berjalannya demokrasi di negara Muslim. Dus, kalau info A1 itu terwujud, presiden pengganti Jokowi yang pro-status quo kemungkinan akan menghadapi tekanan dari negara-negara demokrasi anti-Cina. Bisa jadi presiden terpilih tak diakui bilamana legitimasi pilpres dipertanyakan, terutama bila pendukung Anies memboikot pilpres. Hal ini akan mendestabilisasi negara. Di tengah tekanan eksternal ini, sangat mungkin gejolak sosial-politik domestik membesar disebabkan akumulasi persoalan serius yang dihadapi bangsa. Bahkan, mahasiswa, buruh,  rakyat yang semakin miskin, dan kaum intelektual akan turun ke jalan. Bukan karena mereka semua adalah pndukung Anies, tapi mereka melawan pembusukan negara. Penjegalan Anies dengan cara apapun, tidak akan bisa diterima. Bukan karena Anies seorang malaikat yang tak mungkin bersalah. Tapi niat jahat sejak awal, pemaksaan kasus, motif yang vulgar, dan hilangnya kepercayaan pada rezim, membuat penzaliman terhadap Anies akan mengantarkan Indonesia ke tebing krisis multidimensi. Yang paling mengkhawatirkan, ekonomi nasional akan terpukul hebat kalau negara-negara demokrasi menjatuhkan sanksi. Kalau ini trjdi, Cina tak akan menolong kecuali memberi utang dengan bunga tinggi. Rezim yang kepepet tak punya pilihan lain kecuali menerimanya. Kalau demikian, hal yang kita remehkan sebelumnya, yakni perangkap utang Cina yang sudah lama diperingatkan AS, jadi kenyataan. Ujungnya, kita jadi kacung Cina. Hal ini, yang kemarin tak terbayangkan, sekarang menjadi mungkin karena kita berhadapan dengan rezim yang panik. Orang panik biasanya bertindak irasional. Dus, turbulensi politik yang dialami Sri Langka -- yang disebabkab terjerat utang Cina,  korupsi, dan salah urus pemerintahan -- berpotensi terjadi juga di sini. Wallahu\'alam bissawab. Tangsel, 16 April 2023

Berburu Ilmu Sepanjang Waktu

Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Jogjakarta  “Qul inna shalati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin -  Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku untuk Allah Tuhan alam semesta.” (QS 6:162)  Wabtaghi fima atakallahud-daral akhirata wa la tansa nashibaka minaddunya wa ahsin kama ahsanallahu ilaika… - Carilah dengan segala anugerah Allah kehidupan akhirat, dan jangan lupa bagianmu di dunia ini; dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu; dan jangan mencari kesempatan untuk berbuat kerusakan di bumi. Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (QS 28:77) Jantung Al-Quran: Walyatalaththaf – Berlaku lemah lembutlah! (QS 18:19) “Khairunnas anfa’uhum linnas – manusia terbaik ialah yang paling bermanfaat kepada manusia.” (Rasulullah saw) \"Khairunnas man thala ‘umruhu wa hasuna \'amaluhu - manusia terbaik ialah yang panjang umur dan baik amalnya, dan manusia terburuk ialah yang Panjang umur dan buruk amalnya.” (Rasulullah saw) Rabbi auzi’ni an asykura ni’mataka. - \"Tuhan, berilah aku peluang untuk bersyukur atas nikmat-Mu yang Kau-limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan supaya aku dapat mengerjakan perbuatan baik yang Kau-ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.\" (QS 27:19) Tuhan, anugerahilah kami rahmat dari hadirat-Mu dan berikanlah kepada kami dalam urusan kami jalan yang benar. (QS Al-Kahfi/18:10). Al-Quran adalah Kitab Agung pendidikan. Al-Quran adalah Kitab revolusi peradaban. Bakat ialah kesabaran dan ketekunan yang lama. Bila Anda berjumpa dengan orang hebat dan mengagumkan, ketahuilah bahwa ia telah melakukan apa yang belum Anda lakukan. Cita-citakan sesuatu yang mulia, niscaya alam semesta bahu-membahu membantu mewujudkan cita-citamu. (Sang Alkemis)   Kebanggaan terbesar seorang guru ialah jika muridnya mengungguli dirinya. (Friedrich Nietszche)  Mata yang terbuka lebar akan menemukan kesempatan di mana-mana. (OS Marden). Bagian terbaik dari hidup seseorang ialah perbuatan baiknya yang tidak diketahui orang lain. (William Wordsworth). Hidup seperti orang bersepeda; supaya terjaga keseimbangannya, Anda harus terus berjalan. (Albert Einstein). Kemampuan kita untuk meraih sukses dalam perjalanan hidup ini tidak tergantung pada inteligensia. (Kazuo Inamori). Seperti halnya setiap gram emas berharga, begitu pula setiap jam waktu kita. (George Mason). Tiba-tiba Anda memahami sesuatu yang telah Anda mengerti sepanjang hidup, tetapi dengan cara berbeda, itulah artinya belajar. (Doris Lessing).  Kita belajar berjalan dengan berjalan.  Kita belajar membaca dengan membaca   Kita belajar menulis dengan menulis. Buku adalah guru. Buku adalah sumber ilmu. Buku adalah kepanjangan tangan guru. Buku adalah teman setia di setiap ruang dan waktu. Buku adalah jendela dunia. Buku adalah barometer zaman. Buku adalah penggerak perubahan. Buku yang bervisi tak akan pernah mati.  Menulis tanda cinta kepada sesama.  Menulis meninggalkan warisan untuk dunia.  Menulis buku tanda terima kasih kepada guru. Menulis laksana Tuhan berfirman, dan Nabi bersabda. Menulis untuk mengikat makna, dan menyebar gagasan.    Kejujuran adalah mata uang yang laku di mana-mana.  Orang hebat ialah siapa saja yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik, dan lebih berfaedah bagi sesama.  Identitas mukmin terbaik ialah akhlaknya.  Semua orang tahu jalan menuju sukses, tetapi tidak setiap orang menempuhnya. Verba volant, scripta manent – Kata-kata lisan lenyap menguap, sementara tulisan abadi menetap. (Kearifan Yunani). Jika Anda tak ingin dilupakan setelah meninggal dunia, lakukan apa yang patut ditulis atau tulislah apa yang patut dibaca. (Benjamin Franklin). Sebuah peluru hanya bisa menembus satu kepala, sedangkan sebuah buku dapat menembus ribuan kepala. (Sayyid Quthb). Jangan pernah berhenti meyakini bahwa hidup ini akan menjadi lebih baik bagi kehidupan Anda sendiri maupun bagi kehidupan orang lain. (Andre Gide). Permata kehidupan yang Anda cari tidak terdapat di puncak-puncak gunung atau di tengah lautan, tetapi di dalam diri Anda. (Russel H. Conwell). Hidup laksana sebuah buku. Halaman depan tanggal lahir, dan halaman belakang tanggal pulang. Tiap lembarnya hari-hari dalam hidup ini. Ada buku yang tebal dan ada pula yang tipis. Ada yang menarik untuk dibaca dan ada pula yang tidak. Seburuk apa pun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman baru. Putih, bersih, dan tanpa cacat. (Anonim). PIKIRAN membuahkan perkataan  PERKATAAN membuahkan perbuatan  PERBUATAN membuahkan kebiasaan KEBIASAAN membuahkan kepribadian  KEPRIBADIAN membuahkan nasib.   Berhenti, tak ada tempat di jalan ini.  Sikap lamban berarti mati.  Siapa bergerak, dialah yang maju ke depan.  Siapa berhenti, sejenak sekali pun, pasti tergilas.  (Mohammad Iqbal) Kesadaran adalah matahari  Kesabaran adalah bumi  Keberanian menjadi cakrawala  Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. (WS Rendra).