OPINI
Indonesia Akan Dibubarkan Menjadi Singapura
Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih JOKOWI memunculkan PSN dengan Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016 yang berturut-turut diubah dengan Peraturan Presiden No 58 Tahun 2017, Peraturan Presiden No 56 Tahun 2018, dan Peraturan Presiden No 109 Tahun 2020, adalah strategi awal Xi Jinping akan menyulap Indonesia menjadi Singapura. Peraturan Presiden No 109 Tahun 2020. yang mulai berlaku pada tanggal 20 November 2020, dengan alasan akan mengutamakan penciptaan lapangan kerja secara luas dan intensif, hanya strategi licik Jokowi sebagai boneka RRC. Dalam waktu 6 (enam bulan) pada Kamis 6 Mei 2021 di unggah melalui akun Facebook “Informasi Kegubernuran 9 Naga”, seperti dikutip dari terkini.id. Beredar pernyataan diduga James Riyadi, dalam 10 tahun mendatang, rakyat China akan mengeliminasi pribumi Indonesia. Niat jahat dan strategi James Riady dan Jokowi adalah sejak diawal Jokowi naik tahta sebagai presiden 2014. Selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, semua terlena bahkan lengah, dengan dalih percepatan Program Strategis Nasional (PSN) dengan alasan mengutamakan penciptaan lapangan kerja secara luas dan intensif, adalah program bohong dan tipuan. Program yang sesungguhnya adalah James Riady (Oligarki) akan menguasai Nusantara dan program rakyat China akan mengeliminasi pribumi Indonesia. Fakta yang terjadi pada musim pandemi dimulai pada akhir tahun 2019 – 2020 – 2021. Pada tahun 2021 Diperkirakan sudah sudah masuk 17 juta imigran baru rakyat China telah berdiam di seluruh pelosok-pelosok wilayah Indonesia. Semua imigran masuk dengan leluasa di musim pandemi saat itu terdapat 1.238 penerbangan dari RRC tujuan Indonesia melalui bandara-bandara internasional maupun bandara - bandara kecil di seluruh wilayah Indonesia dengan aman. Sedangkan 933 kapal-kapal besar dan sedang telah sukses membawa para emigran melalui pelabuhan-pelabuhan besar dan pelosok di Indonesia. Saat itu Jokowi terus memberi info bohong tentang jumlah tenaga kerja etnis Cina yang masuk ke Indonesia. Sesuai perintah Xi Jinping 125 perusahaan konglomerasi 9 Naga harus menjamin kesejahteraan seluruh imigran beserta keluarganya untuk menetap dan menjadi WNI. Tidak ada kamus setelah masuk ke Indonesia akan kembali pulang ke RRC. Kita saksikan sekarang dengan PSN Oligarki sesuai perintah Xi Jinping harus memperluas tempat tinggal para imigran etnis Cina baik yang sudah masuk dan yang akan menyusul masuk di tahap berikutnya. Perampasan tanah terjadi di berbagai wilayah dengan dalih investasi, dan mematok laut akan di urug adalah persiapan hunian imigran etnis Cina. Pembangunan PIK 2 dengan segala perangkatnya menurut informasi intelijen sudah di jaminkan / di agunkan / di collateralkan ke Bank konsorsium China 87.5 % dan Jepang 12.5%. Untuk PIK 2 bangsa ini di bohongi oleh Antony Salim (pemegang saham lebih 80% PT PANI) dan Aguan. Hal ini juga terjadi di usaha lainnya dengan payung PSN yg ada di seluruh Indonesia. Semua tipuan yang terjadi adalah Indonesia akan di bubarkan dan di sulap menjadi Singapura. (*)
Hancurkan dan Musnahkan Kejahatan Proyek Strategis Nasional
Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih State Corporate Crime (SCC) atau Kejahatan negara-korporasi adalah tindakan ilegal atau merugikan masyarakat yang terjadi ketika pemerintah bekerja sama dengan korporasi kejahatan. Penghianat negara itu bukan hanya Oligarki tetapi terlibat didalamnya unsur pejabat publik yang telah bersekongkol dengan Oligarki yang jahat dan tamak dan telah merampas kedaulatan negara SCC dan Program Strategis Nasional (PSN) di Indonesia tampak sangat jelas akan merubah negara setelah sukses merubah UUD 45 menjadi UUD 2002. Perilaku binal, liar dan biadab kaum kapitalis telah menjelma menjadi kekuatan akan membangun negara dalam negara. Rakyat harus melawan dan habisi semua ancaman yang akan merobohkan bangunan NKRI - SCC PSN adalah musuh negara jangan diajak berunding apalagi kompromi, semua yang terlibat harus di hukum mati. Dalam hukum perang para penghianat negara sangsinya hukuman mati dan sita seluruh asetnya harus dirampas untuk negara. Ilustrasi daripada penjabaran State Corporate Crime : \"ketika terdapat realisasi proyek pembangunan yang dilakukan secara kerjasama antara pemerintah dan korporasi (perusahaan swasta) yang bukan Perusahaan Negara atau BUMN-BUMD yang dalam praktik pelaksanaan proyek dimaksud, terjadi kejahatan\" Berbagai perilaku menyimpang dari korporasi antara lain adanya attitude keterlibatan korporasi dalam berbagai kejahatan ekonomi : korupsi, tindak pidana suap, perpajakan, gratifikasi, pencucian uang/money laundry, biasa disebut \"white collar crime\" kejahatan kerah putih. Program Strategis Nasional(PSN) yang di inisiasi Jokowi adalah kejahatan kriminal sistemik berupa State Corporate Crimes (SCC) dalam wilayah NKRI yang telah menyebabkan minimal enam masalah : Pertama, diyakini telah terjadi kekuasaan negara dalam negara pimpinan James Riady dan Joko Widodo yang telah menihilkan daulat rakyat dan kekuasaan NKRI; *Kedua*, terjadi pengerahan sistemik aparat negara, penegak hukum, pejabat pemerintah daerah & pusat, termasuk operasi preman yang melanggar konstitusi ; *Ketiga*, terjadi pemanfaatan aset-aset negara, SDA negara dan keuangan negara untuk kepentingan kelompok bisnis oligarki pimpinan Aguan-Salim dan Joko Widodo; *Keempat*, berlangsung pembebasan dan prampasan tanah rakyat, wilayah adat, wilayah pantai dan wilayah tangkap nelayan di 10 kecamatan di Tangerang dan Serang, Banten secara paksa, represif, intimidatif, manipulatif, criminal, koruptif, dll; *Kelima*, hilangnya sumber pencaharian, pangan dan penghidupan rakyat yang memperparah kesengsaraan dan kemiskinan secara terstruktur, sistematis, dan massif; *Keenam*, timbulnya krisis agraria, sosial, ekonomi, mobilisasi, akses, lingkungan yang berdampak luas dan berdaya rusak tinggi. Program Strategis Nasional ( PSN ) sudah dikuasai oleh kapitalis merupakan persekongkolan ( conspiracy ), para taipan, korporatokrasi ( penghancur lingkungan alam dan sosial ), sembilan barongsai, oligarki, naga kuning dari utara, dan neo kolonialisme. Mereka harus di musnahkan. Menghadapinya kondisi seperti ini _\"Jangan Naif\"_ , kejahatan korporasi yang akan mendirikan negara dalam negara, tidak boleh ada kompromi dan tidak boleh ada jalan tengah, pilihannya mereka harus dihancurkan.(*)
METAMORFOSIS INDONESIA, Skema dan "Total Football" Kluivert
Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior \"TOTAL FOOTBALL\" (\'totalvoetbal\'), bukan \'Tiki taka\'. Bukan pula \'Catenaccio\'. Konsep sepak bola modern ini, terbukti ampuh melahirkan juara dunia. Atau setidaknya, finalis. Kedatangan Patrick Kluivert ke (Indonesia), mengingatkan saya pada klub elite Ajax Amsterdam. Betul, Patrick besar di Ajax. Tapi bukan itu! Klub yang didirikan hampir 125 tahun lalu (Maret 1900) inilah, \'pengonsep\' sekaligus \'engineering\'nya. Skema \"total football\" diciptakan dan dipopulerkan Ajax kurun 1969-1973, kemudian diadopsi oleh pelatih Piala Dunia Belanda 1974 (Rinus Michels). Konsep ini membawa \"The Dream Team\" ke final \"World Cup\" 1974, 1978, 2010. Hampir semua Tim besar, dan berkelas di-luluhlantakan oleh \"total football\". Sebut saja juara dunia Brasil, dibekuk trio Johan Neeskens-Johan Cruyff, dan Johny Rep 2-0 (Piala Dunia 1974). Atau Argentina, dihajar 4-0. Filosofi \"total football\" tak ada ampun. Patrick Kluivert, suka atau tidak. Adalah \"kepanjangan tangan\" skema ini. Sama seperti Piala Dunia 1974, Johan Cruyff adalah \"managing\" dan eksekutor pikiran \"coach\' Rinus Michels. Filosofi \"total football\" diperankan Cruyff dengan sangat elegan. Cruyff meng-ejawantahkan pikiran Rinus Michels terhadap rekannya di Timnas Belanda: Ruud Krol, Rob Resenbrink, Wim Suurbier, Willy van de Kerkhov dan kembarannya Rene van de Kerkhov, Arie Haan, Wim Jansen dll. Banyak kesamaan Johan Cruyff dan Patrick Kluivert. Mereka sama-sama berasal dari pembinaan dini Ajax Amsterdam di usia 10 (Cruyff), dan Kluivert pada usia 7 tahun. Keduanya juga sama-sama hijrah ke Barcelona setelah meninggalkan Ajax. Bedanya, bila Cruyff hanya lima tahun (1973-1978), Sementara Kluivert selama enam musim berada di Barcelona (1998-2004). Sehingga keduanya faham betul dengan skema \"total football\" alias \'khatam\'. Skema ini, sangat eksplosif, di mana 11 pemain yang ditampilkan, tidak menetap di satu posisi. Sangat dinamis! Saya jadi teringat dengan pemain belakang Indonesia saat mengalahkan Arab Saudi 2-0 di \"matchday\" ke 6 pra-Piala Dunia. Betapa Calvin Verdonk bergerak dinamis dari bawah hingga ke atas. Bahkan satu \'assist\'nya kepada Marselino Ferdinan berbuah gol. Itulah \'total football\'. \"Total football adalah, sebuah filosofi revolusioner dalam permainan sepak bola. Di mana, tidak ada pemain yang \"positioning\"nya menetap dalam satu skema statis alias \'mobile\'. Konsepnya paradoks dengan \'tiki taka\' (juara dunia 2010/Spanyol). Di mana, sang pemain harus sudah tahu area yang mesti dikuasainya. Umpannya, pun pendek-pendek dari kaki ke kaki, untuk mencipta ruang. Berbeda lagi dengan \"catenaccio\". Konsep ini diperkenalkan dan sukses dijalankan pelatih Italia Enzo Bearzot. Catenaccio adalah, satu skema permainan sepak bola yang menitikberatkan pada pertahanan total (grendel). Catenaccio merupakan kebalikan dari \"Total Football\". Strategi catenaccio sangat efektif dalam bertahan. Garis ganda pertahanan, akan mencegah lawan masuk ke area penalti. Jika garis pertahanan bisa ditembus musuh, masih ada libero dan penjaga gawang. Lawan akan dibuat frustrasi, dan cenderung memancing semua pemain musuh mendekati area \"catenaccio\". Lantas, cuma bertahan? Tidak! Pada saat yang tepat, umpan lambung jauh ke depan, akan berbuah gol. Italia juara Piala Dunia 1982 di Spanyol, berdasarkan skema ini. Paolo Rossi (bintang Italia) adalah pengejawantah Enzo Bearzot. Bisa disebut menjadi \'think tank\'nya. Sama seperti Johan Cruyff-nya Rinus Michels (1974) Skema \"total football\". Membutuhkan fisik dan nafas yang kuat. Semua pemain bebas bergerak di posisi manapun. Sebutan posisi \'eleven\', hanya sekadar simbolis. Coba lihat gerakan Ragnar Oratmangoen saat gol pertama Indonesia versus Arab Saudi! \"Target Man\" Marselino Ferdinan, begitu sigap menyambut terobosan Orat mangoen. Karenanya, setelah permainan dimulai, semua pemain akan bergerak ke segala arah. Tak ada pemain yang menetap di lini depan. Tak ada pemain \"fixed\" di lini belakang, maupun tengah. Semua pemain adalah penyerang. Semua pemain adalah \"playmaker\", dan semua pemain adalah \"palang pintu. Menyerang bersama, lalu mundur bersama. Itulah \"total football\". Patrick Kluivert yang digodok dari klub pencipta \"total football\". Berasal dari negara yang melahirkan total football, tentu memiliki \"chemistry\" dengan pemain naturalisasi yang lahir dan dibesarkan di Belanda. Materi dan \'habit\' Jay Idzes dkk, memadai untuk \'total football\'. Di tangan Patrick Kluivert, skema sepak bola Indonesia akan ber-metamorfosis menjadi \'total football\'. Tontonan menarik. (***)
Ada Ada Saja, Pagar Laut Dibangun Swadaya Nelayan Hi Hi Hi...
Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan SETELAH pihak perusahaan Aguan menyatakan tidak tahu yang membuat pagar laut dan menepis sebagai pemasangnya, muncul kelompok yang menamakan dirinya Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengaku secara swadaya telah membuat pagar itu dengan tujuan mitigasi abrasi dan tsunami. Demi kepetingan nelayan, katanya. Pengakuan yang dikemukakan koordinator JRP Sandi Martapraja ini tentu tidak mudah dipercaya bahkan menambah bukti adanya pihak yang beralibi. Mengada-ada jika pembangunan pagar laut 30,16 KM itu atas swadaya nelayan. Nelayan kita bukanlah nelayan kaya raya yang rela berdonasi milyaran untuk sekedar mencegah abrasi dan tsunami. Kayanya kegedean tuh bohongnya. Bertentangan dengan temuan dan fakta bahwa pekerja pembuat yang dibsyar itu tidak berhubungan dengan JRP tapi bekerja demi kepentingan perusahaan PIK-2 selurangnya dikenal sebagai orang-orang perusahaan. Advokat Khozinudin bahkan menyebut tangan Aguan bernama Ali Hanafiah Lijaya sebagai orang atau dalang yang bertanggungjawab. Pihak penegak hukum sesungguhnya sudah bisa mulai bertindak pasca penyegelan oleh KKP dengan memanggil dan menyidik Sandi Martapraja dan Ali Hanafiah Lijaya. Itu pintu awal untuk mendobrak motif jahat pihak tertentu dari pembangunan pagar laut 30,16 KM. Dugaan adanya rencana pengurugan dan parluasan pantai patut untuk segera dibuktikan. Masalah pengurugan Aguan yang punya cuan memang ahlinya, dahulu ia pernah diperiksa oleh KPK atas dugaan suap kepada anggota DPRD DKI soal Raperda reklamasi pantai utara Jakarta. Sayang Aguan dapat melepaskan diri dari proses lanjutan. Kini dalam PIK-2 cuan Aguan membahayakan pejabat, aparat, aktivis hingga ulama dan kyai. Tidak mungkin pembuatan pagar laut sepanjang 30,16 KM itu tidak diketahui lama oleh Kepala Desa setempat, Camat, bahkan Bupati dan Gubernur termasuk KKP dan aparat penegak hukum. Hanya diduga semua menutup mata karena hal itu adalah bagian dari proyek besar kepentingan PIK-2. Kasarnya, siapa sih yang berani mengusik Aguan yang dilindungi Jokowi ? Pagar laut tidak mungkin pula dibuat oleh jin atau alien sehingga tidak diketahui siapa yang bertanggung jawab. Yang jelas genderuwo pengintimidasi rakyat agar melepas hak tanahnya masihlah gesit bergentayangan. PIK-2 adalah proyek hantu para teroris. Tentara dan polisi pun ikut lari-lari ketakutan. Moga saja Prabowo tidak. Pagar laut hanya satu kasus teror, nelayan jelas sangat dirugikan. Seribu kasus menyelimuti PIK-2 karenanya semua harus dibongkar habis. Mulai tangkap dan interogasi pembuat pagar, perintahkan secara hukum bongkar pagar, bongkar suap cuan-cuan, cabut PSN dan batalkan PIK-2. PIK-2 menjadi kamuflase investasi untuk aneksasi, invasi dan kolonialisasi. Bongkar patung Naga yang menjadi simbol dari arogansi dan penjajahan kaum oligarki. Tangkap Aguan dan Jokowi sang penggerus kedaulatan rakyat, hukum, dan negara. Hancur negara ini oleh perilaku kolusi dan korupsi. Investasi hanya jembatan bag para penjahat untuk menginjak-injak demokrasi. (*)
MENYIBAK TABIR MISTERI NUSANTARA: Misteri Munculnya Tanjung Putih (6)
Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih LANJUTAN misteri mencari tempat seseorang memahami dan mengetahui solusi dari apa yang akan terjadi di Nusantara melalui petunjuk Serat Musarar Joyoboyo. Pada bait 27 berbunyi: “Dene besuk nuli ana, Tekane kang Tunjung putih, semune Pudhak kasungsang, Bumi Mekah dennya lair, Iku kang angratoni, Jagad kabeh ingkang mengku, Juluk Ratu Amisan, Sirep musibating bumi, Wong nakoda milu manjing ing samuwan,” Bait 28 tertulis: “Prabu tusing waliyulah, Kadhatone pan kekalih, Ing Mekah ingkang satunggal, Tanah Jawi kang sawiji, Prenahe iku kaki, Perak lan gunung Perahu, Sakulone tempuran, Balane samya jrih asih, Iya iku ratu rinenggeng sajagad.” Inti misterinya pada bait 27 siapa: \"Kemudian kelak akan datang Tunjung putih semune Pudak kasungsang\" Petunjuknya ia lahir di bumi Mekah. Yang akan menjadi raja di dunia, bergelar Ratu Amisan, untuk meredakan kemelut di bumi. Kalau ada yang menebak itu “Satrio Piningit” (nama muncul di Jawa). Harus diingat dalam Serat Musarar Joyoboyo. Ia lahir dari bumi Mekah, itu pasti seorang muslim sejati, sangat mungkin ia Waliyullah. Apakah itu \"Imam Mahdi\" (tetap semua itu masih hasil tebakan). Inti misterinya pada bait 28 siapa: \"Raja utusan waliyullah\" itu. Yang letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran. Bait ini menggambarkan bahwa pemimpin tersebut adalah hasil didikan atau tempaan seorang Waliyullah (Aulia) yang juga selalu tersembunyi. Sedangkan gunung Perahu seperti telah disinggung di atas adalah Lebak Cawéné. Kembali lagi, di mana tempatnya? Kita telah membaca bait 22 di atas. Ya di Semarang, Tembayat itulah tempatnya. Sedangkan tempuran adalah pertemuan dua sungai di muara yang biasanya digunakan untuk tempat bertirakat ”kungkum” bagi orang Jawa. Namun di sini tempuran bermakna ”Watu Gilang” sebagai tempat pertemuan alam fisik dan alam gaib. Dalam budaya spiritual Jawa keberadaan Watu Gilang sangat lekat dengan eksistensi seorang raja (Insya Allah). Pemimpin tersebut akan mampu memimpin Nusantara ini dengan baik, adil dan membawa kepada kesejahteraan rakyat, serta menjadikan Nusantara sebagai ”barometer dunia\" (istilah Bung Karno ”Negara Mercusuar”) . (Bersambung).
Audit "Rumah Keserakahan" Jokowi di Colomadu
Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan BENAR berdasarkan UU No. 7 tahun 1978 mantan Presiden dan atau Wakil Presiden berhak mendapatkan rumah yang layak dengan perlengkapannya. Namum UU ini tidak mengatur besaran atau nilai. Presiden SBY mendapat tanah seluas 1500 M2 di Jakarta. Suharto dan lainnya menerima hadiah negara dalam bentuk uang. Menurut Keppres 81 tahun 2004 besaran harga rumah itu maksimal 20 milyar. Hebatnya jika sebelum Jokowi nilai maksimal adalah 20 milyar, nah saat Jokowi dibuat aturan dengan harga tidak terbatas. APBN dapat membiayai berapa saja asal luas tanah di DKI Jakarta 1500 M2 di luar setara dengan itu. Aturan dibuat oleh Sri Mulyani melalui Permenkeu No. 120/PMK-06/2022. Ruang korupsi terbuka setelah ada aturan ini. Jokowi minta sendiri tanah yang kemudian mulai dibangun bulan Juli 2024. Luas tanah 12.000 M2 di Jl Adi Sucipto Colomadu Karang Anyar. Menurut Kades Blulukan Colomadu Slamet Wiyono harga tanah disana dahulu 10-12 juta rupiah per meter, kini katanya 15-17 juta per meter persegi. Dengan harga lama minimal, maka harga tanah yang dibeli APBN untuk Jokowi adalah 120 milyar. Itu baru tanahnya saja. Dimulai dari luas tanah menurut Permenkeu 120 tahun 2022 antara 1.500 M2 di DKI (masih Ibukota) dengan 12.000 M2 di Colomadu batas Surakarta-Karang Anyar sangat mencolok. Ini perlu audit akan kesetaraannya. Kemudian mengenai pembangunan dengan tanpa pembatasan biaya justru membuka peluang bagi ketidakterbatasan penggunaan dana APBN. Aturan terdahulu hanya maksimal 20 milyar itu sudah tanah dan bangunan. Kini untuk Jokowi tanahnya saja sudah 120 milyar belum bangunan maka bukan mustahil jika dana APBN yang digelontorkan bisa mencapai lebih dari 200 milyar. Sri Mulyani telah membuka pintu bagi perampokan dana APBN. Bukankah Sri Mulyani itu adalah Menteri atau pembantunya Jokowi ? Awalnya tanah yang dihadiahkan negara kepada Jokowi hanya 9000 M2 tapi ujug ujug bertambah menjadi 12.000 M2. Ternyata hamparan tanah tersebut terdiri dari 4 patok. 3 patok seluas 9000 M2 dibeli dari Yustinus Soeroso pemilik PO Rosalia Indah dan 1 patok +-3000 M2 dibeli dari Joko Wiyono. Kades Blulukan Slamet tidak tahu siapa Joko Wiyono dan tidak tahu pula transaksi jual beli serta lainnya. Kata Slamet, Joko Wiyono bukan orang blulukan. Ada bau perkeliruan pada hadiah negara untuk mantan Presiden Jokowi di Blulukan Colomadu ini. Dibandingkan Presiden terdahulu, maka Jokowi telah membuat rekor \"keserakahan\" mantan Presiden. Tanah paling luas dan pembiayaan APBN paling mahal. Diawali dengan indikasi kongkalikong dengan Sri Mulyani Menteri Keuangan dan Mensesneg Pratikno, pengelola hadiah. Pembelian dan pembangunan adalah tanggungjawab Mensesneg. Kontraktor pembangunan adalah \"pilihan terbaik\" asal Denpasar Bali PT Tunas Jaya Sanur. Rupanya Jokowi ingin membangun rumah kerajaan di Colomadu. Rumah sekarang saja sudah banyak didatangi wisatawan yang berfoto-foto dengan sang \"Raja Jawa\" versi Bahlil. Nah, untuk nilai hingga puluhan atau ratusan milyar proyek negara bolehkah dengan penunjukan langsung ? Untuk klarifikasi agar tidak ada dugaan korupsi atas hadiah negara kepada mantan Presiden Jokowi, maka BPK atau lembaga lain segera turun untuk mengaudit \"rumah keserakahan\" Jokowi di Colomadu. KPK dan Kejagung bersiap-siap. Pertanggungjawabkan kepada rakyat dan buktikan bahwa Jokowi itu orang yang lugu dan sederhana. (*).
Jokowi Pasti Menyerah
Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih TIDAK ada yang statis pergantian perubahan dalam kehidupan pasti tiba. Semua terbaca dengan jelas dalam peradaban dan sejarah kekuasaan manusia di muka bumi ini. Semua jejak keangkuhan, kesombongan, kejahatan, kebiadaban, kekejaman, kebengisan, penipuan, kelicikan bagi manusia pasti akan berakhir menjadi bencana bagi pelakunya. Bencana kecil hukuman sesama manusia untuk sementara bisa dihindari dengan berbagai rekayasa. Bencana besar adalah pengadilan Tuhan sedikitpun manusia tidak akan bisa menghindarinya. Seorang penguasa tidak lebih hanya menjalankan amanah untuk kebaikan bersama rakyatnya. Apapun definisi politik, hukum atau apapun namanya hanya sarana menjalankan tugas yang diamanahkan. Sebagai mantan Presiden mestinya bisa hidup tenang justru terkena penyakit Skizofrenia : \"gangguan mental yang terjadi dalam jangka waktu panjang, gangguan tersebut menyebabkan penderita mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, seolah olah masih berkuasa \". Keadaan yang sesungguhnya Jokowi sedang mengalami kepanikan, ketakutan pada stadium parah, dengan nasib setelah lepas dari kekuasaannya yang tidak menentu. Jokowi mungkin tidak sadar mengendalikan bagaimana persisnya sasaran bereaksi adalah akan melahirkan berbagai kemungkinan. Salah sasaran akan membuat penurunan pada frustasi, kelelahan dan putus asa. Jokowi mengelola dan menentukan terlalu banyak cara mengamankan dirinya paska lengser dari segala ancaman hukuman dari rakyat. Akan menjadikan dirinya nanar, kelelahan, melakukan banyak kesalahan dan akhirnya akan kehilangan kendali atas situasinya. Kondisi terburuk Jokowi adalah kondisi kebuntuan, menjadikan kemandegan mental, kehilangan untuk berfikir. \"Pada titik seperti ini segalanya hilang\" Bahwa kepanikan, ketakutan dan emosi adalah kelumpuhan dan akan menjadi kalang kabut. Kejatuhan mental selalu akan mengawali kejatuhan fisik tidak lama lagi Jokowi akhirnya akan menyerah. Tapak sejarah ini semoga jadi Ibrah bagi Prabowo Subianto - jangan sembrono dalan mengelola dan mengendalikan negara. (*).
Pagar Laut 30 KM, Jelas Alat Bukti Kejahatan
Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan PENYEGELAN pagar laut oleh pihak Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) patut untuk diapresiasi, meskipun janggal bin aneh bahwa pihak KKP baru tahu setelah sekian lama terpasang, itupun akibat reaksi dari banyak pihak yang menolak proyek kontroversial PIK 2 dengan status PSN nya tersebut. Panjang 30 KM bukan hal yang tersembunyi. Pihak perusahaan Aguan pemilik proyek PIK 2 membantah bertanggungjawab atas pembuatan pagar laut tersebut. Publik membaca dengan mudah bahwa pihak yang berkepentingan adalah pihak PT PIK 2. Jika tidak ada pihak yang mengaku telah membuat maka pagar misterius 30 KM mungkin akan menjadi salah satu keajaiban dunia. Buatan Jin atau Alien? Terakhir muncul nama Ali Hanafiah Alijaya yang diramaikan orang yang bertanggungjawab pemagaran. Ia dalam Channel Eddy Mulyadi disebut sebagai monster yang menakutkan bagi rakyat sehingga rakyat terpaksa melepaskan hak tanahnya untuk kepentingan proyek PIK 2. Ali Hanafiah dikenal sebagai etnis Cina tangan Aguan. Dengan munculnya nama ini semestinya pihak aparat penegak hukum harus mulai mengendus dan bergerak. Polisi segera bertindak untuk menahan dan memproses hukum. Barang-barang bukti segera disita. Pagar laut 30,16 KM yang telah disegel KKP adalah salah satu alat bukti kejahatan itu. Adanya pernyataan bahwa KKP akan membongkar pagar laut tanpa izin tersebut jelas sangat keliru. Pagar itu alat bukti, tidak boleh dibongkar sebelum diproses hukum si pembuat dan penyuruhnya. Nanti pengadilan yang menentukan statusnya. Jika tiba-tiba KKP membongkar, maka KKP telah melakukan \"obstruction of justice\". Terjadi pengulangan kasus KM 50 untuk pagar laut 30 KM. Borok-borok Aguan di PIK 2 semakin terlihat. Setelah dugaan pemberian status PSN PIK 2 sebagai tukar guling Aguan menyelamatkan Jokowi di IKN, lalu ungkapan Nusron Wahid bahwa PIK 2 melanggar hukum soal RTRW, RDTR dan status hutan lindung, kemudian penyelundupan hukum PSN dan mafia pertanahan, kini pagar laut pun terungkap. Memang Aguan harus ditangkap. Pemerintahan Prabowo tidak boleh tinggal diam. Semangat mengevaluasi PSN itu bagus tetapi kebijakan nyata yang dapat mencegah kerusakan bahkan kejahatan itu harus didahulukan. Prabowo berhak untuk memerintahkan aparat Kepolisian untuk segera bertindak agar memproses para pelanggar hukum. PIK 2 adalah proyek berbahaya. Bahaya penggerusan kedaulatan rakyat oleh sekelompok orang yang menjadi penentu kebijakan. Oligarki mengubah dan menginjak-injak demokrasi. Bahaya hukum yang telah menjadi mainan kepentingan bisnis, termasuk penegak hukum yang diperalat. Bahaya kesenjangan sosial akibat pagar-pagar kekayaan, relasi atau etnik. Bahaya hankamneg akibat investasi yang berimplikasi pada invasi dan kolonialisasi. Dalam kaitan pagar laut 30 KM bukan prioritas untuk membongkar, tetapi menangkap dan memproses hukum pelaku atau pembuat, penyerta kerjasama, serta pihak yang menyuruhnya. Nampaknya akan banyak pihak terlibat termasuk mereka yang membiarkan terjadinya pelanggaran hukum atau kejahatan tersebut. PIK-2 yang ditempeli PSN adalah skandal besar pengusaha besar yang berkolusi dengan pejabat dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten hingga Provinsi Banten. Bahkan terkait dengan permainan Pemerintah Pusat di masa Presiden Jokowi. Lazim jika kolusi disana bersarang korupsi. Pagar laut adalah jembatan awal Kepolisian, Kejaksaan atau KPK untuk memeriksa dan menyelidiki kejahatan yang terjadi dalam proyek PIK 2. Ada pemaksaan, penyerobotan, penipuan, penggelapan, suap, gratifikasi hingga kolusi dan korupsi. PIK 2 merupakan skandal nasional. Selesaikan secara mandiri sebelum OCCRP dan lembaga internasional lain melempar rilis baru. (*).
HARGAI KEPUTUSAN PSSI, Selamat Bekerja Coach Patrick
Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior \"Setiap malam sebelum tidur. Aku akan mengecup pasanganku\". Itu wujud rasa cinta! Timnas Indonesia adalah milik rakyat Indonesia. Rakyat mencintainya. Rakyat akan mengecupnya! Tak ada kultus individu! Yang terbersit, bagaimana Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026 (AS-Kanada-Meksiko). Titik! Ini bukan soal Shin Tae Yong (STY). Bukan soal Patrick Kluivert. Juga bukan soal Erick Thohir. \"I don\'t care about popularity\", suatu ketika polemik penggantian STY membuncah. Erick bereaksi! Mengikat perilaku 11 pemain yang diinginkan PSSI, adalah struktur dasar. Itu adalah fondasi utuh, \"beton bertulang\" yang akan sulit menatanya kembali. Seandainya \"approach\" yang tersedia, membuat para pemain tak nyaman. Mungkin hasil 1-2 Indonesia versus China di \"matchday\" ke-4 lalu, akan berbeda. Ini adalah \"case study\". Tidak mungkin Indonesia kalah lawan China (di Qingdao Youth Football Stadium)! Trend positif di \"matchday\" ke-3 versus Bahrain (meski wasit Al-Kaf curang), ditambah bagusnya permainan Jay Idzes dkk. Mestinya Indonesia menang! Shin Tae Yong, telah \"mencuri hati\" masyarakat Indonesia. Sebuah fakta. Sejuta harapan, dimanifestasikan publik kepada mantan pelatih \"World Cup\" Timnas Korea Selatan (2018) ini. Shin Tae Yong tak diharap pergi secepat ini. \"Pesta\" belum usai, mengapa harus berpisah! Sebuah negeri yang \"gila bola\" dan pelatihnya dicintai. Publik haus kebanggaan, meski cuma sejumput. STY telah membangkitkan harapan \"mustahil\", dengan ketatnya persaingan poin di Group C. Polemik penggantian Shin Tae Yong kepada mantan bintang: Belanda, Ajax Amsterdam, dan Barcelona (Patrick Kluivert), membuat sengit pertengkaran di media sosial. Publik terkejut, dan terkesima. STY tak diharap pergi. Meski \"kekayaan\" prestasi STY belum megah. Namun, tangga yang didaki telah manampakkan fenomena \"suggestion impulse buying\". Bukan sekadar membeli produk (pelatih), bukan sekadar \"membeli\" STY. Lebih dari itu, prestasi Shin Tae Yong telah \"tersaji\" baik di depan mata. Lolos ke Piala Asia hampir di semua kelompok usia, maju ke putaran tiga Pra-Piala Dunia, dan rangking tiga klasemen sementara Group C. Itu yang membuat publik \'kepincut\'. Shin Tae Yong \"reputable\". Pilihan PSSI mengganti Shin Tae Yong, tentu ada alasan. Tidak secara eksplisit dikemukakan. Namun narasi ada persoalan komunikasi, melahirkan praduga implisit. Terdapat masalah antara Shin Tae Yong dengan pemain. Saya yakin, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dihadapkan pada soal pelik. Kehilangan pemain, atau kehilangan Shin Tae Yong? Kehilangan pemain, ekuivalen dengan kehilangan asa lolos ke Piala Dunia. Sementara kehilangan Shin Tae Yong, lebih bisa disederhanakan. Bisa cepat dicari pengganti, tanpa perlu proses dokumen dan sumpah. Sejatinya, hingga diambil keputusan cepat. Erick Thohir pasti sudah mendapat masukan. Ada persoalan antara pemain-STY. Tak ada tanda-tanda STY akan diganti. Inilah yang membuat publik \"shock\", dan bereaksi keras. Ketua Umum PSSI dikejar \"deadline\". \"Deadline\" untuk memastikan: Mees Hilgers, Kevin Diks, Eliano Reijnders, Elkan Baggott. Bahkan: Jairo Riedewald dan Elo Romeny, untuk bisa dan mau bermain 20 Maret versus Australia, dan 25 Maret melawan Bahrain. PSSI tentu ingin kesempatan bermain di Piala Dunia, terbuka lebar. Dimotori sebagian besar pemain keturunan, sang Ketua Umum ingin memastikan. Semua pemain diaspora, tak ada lagi yang beralasan cedera, atau karena \"mal-komunikasi\" dengan pelatih. Hari ini dijadwalkan, Patrick Kluivert, Alex Pastoor, dan Denny Landzaat akan tiba di Indonesia. Sehari kemudian, besok (Minggu) mereka akan diperkenalkan pada publik sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru. \"Teluk budi, pangkal akal\". Langkah yang dilakukan Ketua Umum PSSI, terlepas dari apa pun sudah tepat. Tak ada kultus individu, kepentingan bangsa di atas segalanya. Hargai keputusan PSSI. Apa yang dilakukan, tentu sudah Arif dan bijaksana. Selamat bekerja \"Coach\" Patrick Kluivert! (***).
Aguan, Anthoni Salim dan Agung Sedayu Grup Dalang Pagar Laut PSN PIK-2
Oleh Faisal S Sallatalohy | Pemerhati Kebijakan Publik Muannas Alaidid, selaku kuasa hukum membantah keterlibatan bos-nya, Aguan dalam kasus pemagaran laut sepanjang 30 Km di pesisir Tanggerang, Banten. Melindungi belang busuk korporasi oligarki perampas lahan warga, Muannas keberatan dengan semua pemberitaan dan pernyataan yang mengatakan Agung Sedayu Group sebagai dalang pemagaran laut. Menurutnya, Aguan tidak mungkin terlibat pemagaran laut yang berdampak mengahalangi akses masyrakat nelatan terhadap sumber daya perikanan mencari nafkah. Aguang memiliki komitmen tinggi libatkan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan propertinya. Preeettt..... Berhentilah \"kibul mengibul\". Jilat kembali semua \"bacot konyol\" itu. Masyarakat udah cerdas dalam memahami kelicikan, keserakahan, kerakusan konglomerat Cina di Indonesia. Praktik busuk mereka merampas lahan warga, terlihat terang seterang sinar matahari di langit yg menerangi bumi. Aguan berani. Sangat berani melakukan apapun dengan kekuatan uang dan sikap aeogansinya menindas masyarakat, merampas lahan mereka secara tidak adil dengan memanfaatkan, jaringan APDESI, oknum pejabat Pemda dan dilindungi pula oleh kekuasaan Jokowi selama hampir 10 tahun. Info dari masyarakat setempat, Projek pagar laut itu, dijalankan orang-orang Aguan secara berantai. Pelaksana proyek lapangan namanya Memet, warga desa Lemo, Kecamatan Teluknaga atas perintah Gojali. Perintah kepada Gojali diberikan Ali Hanafiah Lijaya, gerombolan mafia tanah, orang kepercayaan yg bertanggung jawab terhadap pengembangan peoyek PIK 2 milik Aguan dan Antoni Salim. Ketika misteri pagar laut ini terungkap, Hojali dan Ali Hanafiah disuruh menghilang entah kemana. Anehnya, pagar laut ini sudah ada sejak Agustus 2024 lalu. Proyek sepanjang 30 Km, terbentang memagari 16 desa di 6 kecamatan, sama sekali tidak tercium kepolisian dan pemerintah. Mustahil pagar sepanjang, wujud yg sangat mencolok, terbuka, melintasi 6 kecamatan, dikerjakan dan bertahan selama itu tanpa ada info yg dikantongi kepolisian dan pemerintah. Maka jadi wajar jika masyarakat menduga, pemerintah Mulyono yg menetapkan kawasan PSN dengan irisan kepentingan bisnis Aguan di PIK 2, pasti tau dan berada di balik misteri pagar laut ini. Polisi dan pemerintah harus bertindak tegas dan profesional. Usut dan tangkap Aguan serta Anthoni Salim sebagai pemilik PIK 2 yang berperan dibalik misteri pagar laut. Peristiwa ini adalah pelanggaran hukum berat yang harus dipidana seberat-beratnya. Bila perlu husir itu Aguan pulang ke tanah asal nenek moyangnya di Cina sana. Datang ke Indonesia hanya untuk merampok, menindas rakyat, dan mencuri aset milik rakyat banyak. Pagar laut dibuat tanpa izin, dapat dikatakan sebagai upaya mengkapling, menguasai dan mencuri aset negara milik rakyat Indonesia secara ilegal. Wajib dihukum seberat-beratnya. Lebih lagi Aguan itu asalnya orang asing. Rantai bisnisnya di Indonesia tidak terlepas dari visi-misi Cina menjadikan Indonesia sebagai bagian dari aset penjajahan yang harus dikuasai dan dikendalikan. Maka apa yang dilakukan Aguan adalah melanggar kedaulatan negara berdasar Pasal 106 KUHP tentang makar dengan maksud untuk membawa seluruh atau sebagian wilayah negara di bawah kekuasaan asing Cina. Tidak ada cerita pengampunan. Jika Aguan terbukti sebagai dalangnya, maka ancaman pidana makar yang pantas diberikan padanya seringan-ringannya adalah penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama 20 tahun. Sekarang kita lihat nyali dan sikap Prabowo. Berani gak bantai para pelakunya. Atau masih tetap komitmen dengan perilaku omon-omon?