OPINI

Indikasi Kuat Prabowo Terkena Gendam Jokowi

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  GEMURUH suara rakyat di seantero Nusantara bahkan muncul mural di mana mana meminta atau menuntut Jokowi diadili. Disertai  poster di berbagai tempat bahwa Jokowi sebagai pengkhianat negara, sumber petaka, kerusakan, kehancuran dan kedaulatan negara dipertaruhkan. Rakyat berharap Presiden segera mengambil tindakan cepat untuk menyelamatkan Indonesia.  Presiden Prabowo terkesan mengabaikan dan tidak bisa lepas dari pengaruh Jokowi boneka oligarki. Apakah Prabowo terkena  ilmu gendam Jokowi yang dikesankan selama ini diduga memelihara banyak dukun yang mengelilingi dan melindunginya (dari Jawa dan luar Jawa). Ilmu gendam adalah cara untuk memanipulasi pikiran atau kesadaran seseorang atau lazim dipahami sebagai mantra atau guna-guna untuk menguasai dan mengendalikan kesadaran orang lain.  Melihat dan memperhatikan orang yang berada di bawah pengaruh gendam seseorang. Maka akan menjadi penurut pada apapun yang diperintahkan. Caranya bergantung dengan bagaimana si pemilik ilmu gendam melakukan kontak pertama dengan korban dengan cara membuat kaget, linglung, bengong, bingung, kagum dan puja puji kepada pengendali gendam. Prabowo Subianto terus menerus dalam berbagai kesempatan mengulang ulang perkataan :.\"akan ikut merasa sakit bila Jokowi dicubit dan juga akan berdiri di belakangnya. Kita semua agar, mikul duwur mendem jero, untuk tidak mencaci, memaki Jokowi, termasuk mau memaafkan dan menghargai keberhasilan maupun memaklumi kekurangan mantan Presiden Jokowi\" Barusan dalam sambutannya di pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025). Dengan runtut mengatakan \"Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa, boleh, meminta masyarakat untuk tidak gampang dipecah belah. Jangan, kita jangan ikut. Pecah belah, pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia. Ia meminta masyarakat tidak menghiraukan aksi pecah belah\" Mengerikan, perjuangan rakyat yang sedang menuntut keadilan dari kebiadaban akibat kebijakan Jokowi sebagai pengkhianat negara dan meminta Jokowi segera diadili, dicegat Prabowo seperti linglung tidak paham apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sangat tidak wajar kalau  rakyat yang sedang berjuang dari penderitaan perampasan tanah, pengusiran dari tempat tinggalnya oleh  kebiadaban oligarki akibat munculnya Program Strategis Nasional (PSN) dianggap perjuangan memecahkan belah bangsa Indonesia. Presiden seperti sedang dalam kondisi  tidak sadar, ambigu, kecenderungan melindungi Jokowi. Wajar dari sikapnya yang tidak wajar, rakyat mulai menanyakan \"Apakah Prabowo Subianto terkena gendam Jokowi\". Kalau desas desis khususnya dari masyarakat Solo benar bahwa indikasi kuat Prabowo Subianto terkena gendam Jokowi benar, Prabowo Subianto harus ditolong dengan pertolongan khusus untuk memulihkan kesadarannya, kekuatan, kejernihan berpikir, dan keberanian mengambil tindakan cepat dan tepat  ketika negara dalam kondisi kritis, dibersihkan dari pengaruh gendam yang mengganggunya . (*)

KONFERENSI LIGA ARAB, "A"-historis Israel-Trump, Fatal!

Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior       KONSTRUKSI permanen Israel. Tidak boleh ada negara Palestina! Palestina adalah \"A-historis\" bagi Israel. Israel tak mengakui sumber primer sejarah.         Konstruksi permanen Arab Saudi dan 22 negara anggota Liga Arab. Negara Palestina mesti didirikan, sekalipun harus berbagi dengan Israel.  Yang sesungguhnya ada, karena \"kemurahan\" hati bangsa Palestina.     Israel adalah \"A-historis\", tidak berada di sumber primer sejarah (bisa dibuktikan). Karena Israel adalah \"diaspora\" yang terbentuk \"by design\" Inggris, lewat Deklarasi Belfour.    Telah lama negara-negara Liga Arab menurunkan \"daya tawar\", dari tidak mengakui negara Israel. Menjelma, menjadi mengakui untuk memberi \"breakthrough\". Mencari jalan tengah dan terobosan, agar kebuntuan akut berakhir.    Inggris yang paling \"concern\", mencarikan tanah, untuk negara bagi bangsa Yahudi. Sempat mempertimbangkan beberapa pilihan di masa lalu.     Madagaskar, Uganda, Alaska ke sudut (sisi Rusia), Ethiopia, adalah \"tanah\" yang sempat di \"declared\" untuk pendirian negara Israel.     Pelajaran berharga yang men-deviasi-kan, atau menyimpangkan sejarah di kemudian hari. Hingga hari ini. Saat orang-orang Palestina mulai menjual tanahnya pada bangsa Yahudi (1880-an).      Di masa kemandatan Inggris penjualan tanah oleh bangsa Palestina kepada etnis Yahudi, kian masif. Tahun 1944, sekitar 6 persen tanah Palestina telah dimiliki oleh kaum Yahudi.      Tidak berpikir jernih (bangsa Palestina). Deklarasi Belfour (1917) pernah menyatakan, dukungan pendirian \"rumah nasional\" bagi orang-orang Yahudi di Palestina.      Berbaik hati \"menolong\" diaspora Yahudi, setahun sebelum pendirian negara Israel (1948), tahun 1947 jumlah populasi Yahudi di Palestina telah mencapai 33 persen.     Jauh sebelum itu, pula Theodor Herzl (1897) sebagai pemimpin Kongres Zionis, telah bercita mematok negara Yahudi di Palestina. Kelengahan dan kebaikan hati bangsa Palestina, berbuah petaka. Kebaikan menolong, menjadi bumerang.      Nakhba adalah puncak dari \"exile\", dan hilangnya \"tanah air\" bangsa Palestina. Peristiwa 15 Mei 1948, 700.000 anak-bangsa Palestina yang sekarang disebut Israel, terusir.      Pergi menjauh dari rumah mereka (diusir), menjadi diaspora tanpa warganegara. Hari derita itu, mereka sebut sebagai Nakhba. Artinya, \"hari hilangnya tanah air Palestina\".     \"Wait and see\" Liga Arab selama 15 bulan perang brutal dan \"asimetris\" Israel-Hamas, sudah tak tertahan lagi.      Pernyataan Presiden AS Donald Trump, menyuruh pergi jutaan penduduk Gaza berdalih Gaza hancur dan tak layak huni. Juga statemen negara Palestina di tanah Arab Saudi yang luas. Memantik Liga Arab.      Setelah konferensi ke-96 (Juli 2024), Liga Arab akan bertemu di Kairo (27 Pebruari 2025). Pernyataan Trump yang \"A-historis\", juga Netanyahu, akan melahirkan komunike bersama menyangkut masa depan Palestina.       Israel yang hampir membuat kesepakatan damai dengan Arab Saudi. Setelah berhasil merangkul tiga anggota Liga Arab: Sudan, Maroko, dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam \"Abraham Peace\" (2020), kini harus \"gigit jari\".       Keberhasilan Trump mengikat ketiganya sebelum ini, gagal di sesi pamungkas mengikat Arab Saudi (Joe Biden). Hamas telah menggagalkan rencana Israel, atas prakarsa AS. Setelah serangan 7 Oktober 2023 (Banjir Al-Aqsa).       Bicara \"untung-rugi\" dari perang Hamas-Israel, semua rugi. Namun, Israel rugi lebih banyak.     Kehilangan kesempatan \"mengikat\" Arab Saudi, menyadarkan Liga Arab untuk solid, bahwa Israel tidak punya niat menyelesaikan konflik, image genosida. Juga kehilangan sekutu di Eropa: Norwegia, Irlandia, Spanyol.       Pertemuan Liga Arab 27 Pebruari di Kairo, akan memberi \"pressure\" kepada Trump, maupun Netanyahu. Keduanya dianggap fatal dan tidak berniat baik untuk melunakkan konflik.      Disinyalir, pertemuan 22 anggota Liga Arab akan melahirkan keputusan bersama. Seperti apa \"Komunike-nya\"?     Rasanya akan lebih keras terhadap Israel. Setelah sekian lama \"tertidur\" dan  persuasif. (*).

Pemotongan Anggaran Tidak Mengurangi Total APBN

Oleh: Anthony Budiawan - Managing Director PEPS | Political Economy and Policy Studies) Presiden Prabowo membuat gebrakan mengejutkan, dengan memotong anggaran belanja 2025 di sejumlah kementerian dan lembaga, serta transfer ke daerah. Alasan pemotongan anggaran untuk efisiensi atau meningkatkan kualitas belanja negara. Jumlah anggaran yang dipotong sangat fantastis, mencapai Rp306,7 triliun. Anggaran kementerian dan lembaga dipotong Rp256,1 triliun. Dana transfer ke daerah dipotong Rp50,6 triliun. Pos belanja perjalanan dinas dan ATK juga dipangkas signifikan. Masyarakat terkejut. Banyak pihak prihatin, pemangkasan anggaran ini akan membuat ekonomi kontraksi. Seolah-olah, pemotongan anggaran ini akan mengurangi total belanja negara secara keseluruhan. Tetapi, keprihatinan tersebut tidak ada dasarnya. Pemotongan pos anggaran belanja ini tidak akan mengurangi total anggaran belanja negara yang sudah ditetapkan dalam APBN, yaitu sebesar Rp3.621,3 triliun.  Selama total belanja negara masih sama jumlahnya seperti yang dianggarkan, maka kebijakan pengalihan anggaran dari satu pos belanja ke pos belanja lainnya tidak akan berpengaruh (besar) pada pertumbuhan ekonomi, ceteris paribus. Artinya, kebijakan pengalihan pos anggaran ini bukan merupakan kebijakan fiskal kontraksi. Pengalihan atau realokasi anggaran pada hakekatnya adalah kebijakan untuk melakukan redistribusi pendapatan, dengan menunjukkan keberpihakan anggaran kepada kelompok masyarakat tertentu, di atas kelompok masyarakat lainnya. Ini adalah salah satu fungsi fiskal yang sangat penting. Redistribusi pendapatan. Dalam hal ini, ekonomi politik anggaran presiden Prabowo tampaknya tidak berpihak pada sektor infrastruktur, tetapi lebih fokus dan menitikberatkan pada kelompok masyarakat miskin, yang menjadi sasaran makan bergizi gratis.  —- 000 —-

Reshuffle Para Menteri KW3 Bermuka Tembok, Harapan para Pebisnis Nasional  dan Investor Asing

Oleh Jon A. Masli, MBA.  | Diaspora USA & Corporate Advisor Sinyal reshuffle Kabinet  Merah Putih akhirnya datang juga ketika Presiden Prabowo menyampaikan dalam pidatonya alam acara Hari Ulang Tahun Nadhatul Ulama Minggu (9/2/25) kemarin. Seruan banyak kalangan masyarakat ber IQ 80an selama ini agar Presiden Prabowo mereshuffle para anggota kabinet yang tidak berprestasi, terutama mereka tim kunci bidang Ekonomi Keuangan Industri (Ekuin) seperti Kemenko Ekuin yang membawahi Kementerian Keuangan,  Perdagangan, Perindustrian, Kelautan, ESDM dan lain lain. Selama 10 tahun mereka menjalankan pemerintahan tanpa GBHN yang jelas, terkesan reaktif dan auto pilot. APBN konon terkuras 30% untuk \"anggaran program -program konyol\"; mengutip  Pak Hasyim Djojohadikusumo yang membongkar pemangkasan APBN 2025 sampai Rp  306 Triliun oleh Presiden Prabowo. Kalau di dunia korporasi ada istilah \"Management Revamp\" sebagai corporate action untuk menyingkirkan para executive  KW3 yang kurang berprestasi. Biasanya pasar dan ekonomipun akan merespons positif langkah ini. Kebijakan konyol Menteri ESDM Bahlil Lahadalia minggu lalu jelas telah membuat susah rakyat dan berpotensi meniadakan peran ratusan ribu  UMKMpengecer LPG. Untunglah Presiden Prabowo sigap menginstruksikan pembatalan kebijakan konyol tersebut. Rekam jejak Bahlil selama ini kerap penuh kontroversial. Bermula dari menggagas ide kekuasaan 3 periode Presiden Jokowi; penggusuran penduduk asli Pulau Rempang; proses lihai ia menjadi ketum Golkar; kebijakan  penataan izin-izin pertambangan di bawah kekuasaannya; proses perolehan kilat gelar dokternya di Universitas Indonesia; dan selfie viralnya bermiras whisky super mahal. Contoh-contoh buruk ini membuat banyak orang menilai sebagai sosok yang terkesan kurang mementingkan rakyat tapi hanya cuan. Kalau kita jeli, memang ada selusinan atau lebih menteri di Kabinet Merah Putih  yang berkualitas KW3 terutama mereka eks kabinet Jokowi. Mereka berada di comfort zone dekat dengan Presiden Jokowi. CELIOS, suatu lembaga riset independen  nasional menyebut ada 10 menteri yang punya rapor merah. Mayoritas  mereka adalah dari 16 menteri eks pemerintahan dulu dengan prestasi amat minim, bahkan konon ada 5 atau 6 orang  berpredikat  “tersangkut korupsi\". Survei kepuasan Presiden Prabowo sudah lebih dari 80%, namun kebijakan konyol seperti yang  Menteri ESDM Bahlil lakukan itu akan merusak citra pemerintahannya. Bahlil memang seorang pebisnis ulung, cerdik, dan kaya sejak dia menjabat Ketum HIPMI dan sempat Menteri BKPM.  Ini orang memang hebat, walau tidak sekolah tinggi dan tidak bisa berbahasa Inggris. Para pelaku UMKM  sudah mencium arah kebijakan pangkalan Menteri ESDM yang berdalih untuk tepat sasaran yang mengarah ke pola bisnis oligopoli berjamaah. Artinya para kelompok pengusaha yang bermodal kuat yang akan menguasai bisnis gas 3 kg. Sistim distribusi selama ini memang telah menghidupi para pelaku UMKM dari pengecer, pengojek, hingga usaha angkutan distribusi mengantar tabung gas ke konsumen. Namun apakah Bahlil tidak paham dampak economic multiplier effect? Sepertinya di Indonesia para menteri sudah terbiasa nyaman bekerja dengan auto pilot, fasilitas mobil, rumah dinas mewah dan pengawalan polisi TET-TOT TET-TOT serta tunjangan-tunjangan lain. Mereka  bermoto \"kerja, kerja, kerja\", hanya retorika asbun belaka. Banyak dari mereka memang tidak mampu membuat kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Motivasi di benak mereka lebih ke cuan belaka, ketimbang kepentingan rakyat. Lebih miris lagi mereka terang-terangan  berpolitik ria, menjilat penguasa selama 10 tahun ini, merangkap petinggi-petinggi partai, mempelototi APBN gemuk dengan membuat program-program konyol. Anehnya Menkeunya terkesan mengiyakan saja selama ini, walau dia harus mencari hutang untuk pembiayaan dan menggenjot pajak. Sebagian besar mereka sepertinya bermuka tembok tidak tahu diri. Sudah tidak berprestasi di pemerintahan Jokowi dan jarang menelurkan kebijakan stimulus ekonomi, bahkan ada yang sudah 2 periode, sekarang duduk lagi di kabinet Presiden Prabowo. Sepertinya mereka tidak tahu malu. Apakah dari 275 juta orang Indonesia, kita tidak punya orang berkompeten dan berintegritas seperti Anies Baswedan dan putra-putri Indonesia yang lebih kompeten dari mereka? Gaya auto pilot pemerintahan sebelumnya masih melekat dipola kerja para menteri eks Jokowi. Solusinya Presiden Prabowo harus segera mereshuffle kabinet KW3 ini ASAP, terutama mereka yang tidak berprestasi dan bermuka  tembok!  Inilah yang diharapkan para pebisnis nasional dan investor asing/foreign direct  investment untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang sekarang masih 5,03%. Tanpa reshuffle mereka akan menjadi disrupsi pertumbuhan ekonomi 8% yang Presiden Prabowo targetkan. (*)

Presiden Kumpulkan 1000 Satuan Komandan di Istana Bagor, Apakah Prabowo Baru Sadar dalam Ancaman?

Oleh Ida N Kusdianti | Sekjen FTA Selama Presiden Prabowo tidak mengamputasi orang-orang Jokowi di Polri, TNI, dan Kabinet, maka pemerintahan Prabowo akan stagnan, bahkan bisa lebih buruk. Saat ini pastinya Indonesia dalam ancaman kedaulatan. Oligarki sudah terlalui kuat dalam satu dekade pemerintahan Jokowi. Sebanyak 1000 Satuan Komandan dikumpulkan oleh Presiden Prabowo di Istana Bogor, sementara di saat yang sama Dirjen Kemenkeu ditangkap terkait raibnya dana Jiwasraya Tp16,8 trilliun. Lebih mengagetkan lagi,  di malam harinya kantor Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR ) terbakar. Apakah ini pertanda oligarki sudah berani melawan negara? Ada beberapa peristiwa menarik pada tanggal 8 Februari 2025 kemarin, pertama ditangkapnya Isa Martamarwata Dirjen Kementrian Keuangan Negara atas dugaan korupsi pada kasus Jiwasraya yang merugikan negara Rp 16,8 trilliun.  Isa diketahui menjabat Dirjen Anggaran Kemenkeu sejak tahun 2021. Sebuah peristiwa yang mengejutkan karena malingnya berada di lingkungan Kemenkeu, yang seharusnya menjadi contoh bagi instansi pemerintahan lainnya. Peristiwa kedua terjadinya kebakaran di kantor Kementerian ATR di bagian arsip seluas 8 x 7 M². Tentu saja publik mengaitkan peristiwa kebakaran ini adalah upaya pihak-pihak yang kesal terhadap Kementerian ATR yang dengan berani mencabut puluhan sertifikat hak guna dan hak milik di atas laut Pantura Tangerang. Pada dasarnya negara tidak boleh kalah dengan preman, meskipun diback up oleh naga raksasa yang sedang berusaha mengangkangi negara lewat tangan tangan pejabat pengkhianat. Namun demikian rakyat harus terus mengawal dan mengawasi gerak gerik buzzeer dan orang-orang Aguan yang terus melakukan pembodohan publik lewat kuasa hukumnya Moanas Alaidid, dengan membelokkan fakta bahwa sertifikat dibuat berdasarkan kepemilikan oleh pemilik tanah yang mengalami abrasi dari tahun ke tahun. Ini adalah kebohongan besar antek-antek Aguan agar kasus ini bisa dilerai. Presiden Prabowo sadar bahwa negara dalam ancaman oligarki dan pejabat pengkhianat yang saat ini masih banyak bercokol di birokrasi, baik dari bawah sampai pusat. Makanya Presiden Prabowo berungkali mengingatkan pada aparatur negara untuk tidak main-main dengan amanah rakyat. Terakhir 1000 Satuan Komandan dikumpulkan di istana Bogor, mewanti-wanti agar aparat tetap berpihak pada negara dan rakyat, bukan pada pihak lain. Presiden Prabowo dengan tegas meminta kepada para menteri untuk mengembalikan aset negara yang telah dikuasai oleh pihak lain tanpa kompromi. Dua peristiwa di atas semoga menjadikan rakyat lebih jeli, lebih cerdas, dan paham bagaimana harus bertindak serta bagaimana harus berjuang.. Yang kita hadapi adalah naga buas dan lapar. Rakyat harus bisa lebih buas daripada naga, penuh dengan akal, cerdik dan seimbangkan otot dan otak. Teringat pidato Presiden Prabowo beberapa hari lalu bahwa dengan tegas beliau katakan, \"Silahkan bersih bersih sendiri, atau akan saya bersihkan!\". Pernyataan keras ini semoga bisa  menjadi pegangan rakyat bahwa beberapa  kalimat sudah beliau keluarkan, adalah kalimat perlawanan terhadap oligarki   Waktunya rakyat mendorong dan mengawal terus kinerja Presiden Prabowo dalam menjalankan tugas kenegaraan.. Jangan pernah berhenti apalagi menyerah menghadapi kekuatan oligarki yang makin hari makin arogan, karena sejatinya mereka bukan siapa-siapa. Jika rakyat bersatu, maka mudah bagi kita melawan mereka. Sepertinya bom waktu akan meledak jika Presiden Prabowo tidak cepat ambil-alih penyelesaian PIK 2 yang menjadi barometer bagi pemerintah Kabinet Merah Putih saat ini. Tak ada perjuangan yang sia-sia,  teruslah berdiri tegak bersama para penegak keadilan Republik Indonesia ini. #AdiliJokowi#TangkapAguan#BantenMelawan#PIK2AncamanNKRI#RatakanPIK2#ForumTanahAir#FTAForBrighterIndonesia#FAKSI#KembaliKeUUD1945Asli (*)

Manusia Sebagai Setan Akhros dan Naathiq

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  ORANG yang berdiam diri dari menyampaikan kebenaran (padahal ia mampu menyampaikan) adalah Syaithon Akhros (setan bisu dari jenis manusia) -  (Majmu\' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah). Demikian juga Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah rahimahullah mengatakan :  \"Orang yang hatinya dingin, lisannya diam (dari menyampaikan kebenaran dan mengingkari kemungkaran), dia adalah Syaithon Akhros (setan bisu dari jenis manusia), sebagaimana orang yang berbicara dengan kebatilan dinamakan Syaithon Naathiq (setan yang berbicara dari jenis manusia)\". Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ketika ditanya tentang ungkapan di atas \"Kita tenang-tenang saja seraya berkata , toh saya sholeh, saya gak ikut maksiat,  tapi diam saja melihat maksiat, maka  masuk ke dalam kelompok yang dzolim.\" Sedih dan miris, begitulah yang dirasakan melihat   banyak orang ditindas, diusir dengan paksa dan kekerasan dari tempat tinggalnya, kita menyaksikan dengan mata telanjang tak perlu mata batin (bashiroh). Orang yang selalu disebut sebagai ulama bahkan ada yang pernah sebagai pemimpin organisasi Islam besar di Indonesia, terang - terangan menyetujui program PIK yang sangat jelas sebagai penjajah akan mengusir warga pribumi. Apakah masih ada sebutan lain untuk makhluk di atas selain  Syaithon Akhros,  Syaitan Naathiq, Dhalim. Hebatnya di beberapa majlis masih tampil memakai sorban, dengan fasih menjual ayat. Christiaan Snouck Hurgronje gaya baru di Indonesia merajalela makin canggih menelan  umat Islam sendiri. Mengekploitasi  ayat ayat suci dengan harga dunia (angpao) untuk menggulung, melemahkan dan merontokkan umat Islam  makin beragam, wilayah agama yang bersifat unspeakable  dicangkuli gaya Dajjal. Umat Islam di Indonesia dalam perjuangan politiknya, sangat rentan bertengkar, terpecah belah dan begitu mudahnya diadudomba, menjadi  budak nafsu dunia dan begitu mudahnya menjadi budak  Iblis Oligarki. Umat Islam sangat rentan terserang wabah mematikan penyakit WAHN (takut mati dan miskin) semua lunglai tanpa daya, menyerah sebagai pengemis remah - remah dari berbagai oligarki. Kalau umat Islami ingin tumbuh sebagai Rohmatal lil alamin, harus memiliki kekuatan dengan arah perjuangan yang kokoh sebagai mukmin bukan sebagai  Syetan Akhros dan Naathiq (*)

Negara Oknum

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan JUDUL itu muncul setelah membaca perilaku pejabat atau aparat yang tidak ajeg. Orang yang melakukan hal yang menyimpang sering disebut dengan oknum. Sebutan ini untuk mencitrakan bahwa orang-orang baik sebenarnya mengisi lingkungan tersebut, kecuali sedikit yang disebut oknum tadi.  Masalahnya adalah ketidakajegan itu sering  menyangkut jumlah orang yang banyak sehingga menyerupai suatu budaya. Menurut KBBI oknum itu mengandung tiga arti yaitu pertama, penyebut diri Tuhan dalam agama Katolik; pribadi. Kedua, orang seorang; perseorangan. Ketiga, orang atau anasir (dengan arti yang kurang baik). Memang lebih populer untuk makna ketiga. Oknum dalam perilaku buruk.  Fungsi sebutan oknum adalah untuk melindungi atau menjaga institusi atau untuk menutupi nama-nama orang yang berbuat buruk dari satu instansi atau institusi itu. Biasa sebutan untuk terkait dengan penegakan hukum atau lainnya. Misalnya  oknum Polisi, oknum Jaksa hingga oknum Hakim. Oknum TNI dan pengacara juga ada.  Jarang didengar ada sebutan  oknum pedagang, petani, guru, dosen, atau nelayan. Hal ini menggambarkan penyimpangan pada bidang penegakan hukum jauh lebih dominan. Ada aspek kekuasaan dan pemaksaan di dalamnya.  Efek negatif dari penyebutan oknum untuk penyimpang adalah institusi itu dikesankan bersih dan suci sehingga tidak perlu mendapat koreksi. Keburukan hanya ada orang perorang yang disebut oknum itu. Pada tingkat makronya negara atau pemerintahan tidak bisa disalahkan, personalnya saja. Satu satu.  Dalam realitanya ada negara atau pemerintahan yang gagal, bobrok, korup, rampok, menindas atau hal buruk lainnya. Artinya kualifikasi penyimpangan oknum sudah menyeluruh. Untuk itu muncul celotehan bahwa budaya menyebut oknum ditinggalkan saja. Ganti dengan nama-nama langsung tanpa sembunyi atau melindungi insitusi.  Masa kita harus menyebut perampok aset negara itu oknum Presiden, sebut saja langsung perampok itu adalah Jokowi. Begitu juga ada oknum menteri yang menjadi tangan RRC, nah tangan China itu adalah Luhut Panjaitan. Tidak perlu tedeng aling-aling bahwa centeng TNI di PIK-2 adalah Laks Madya Purn Freddy Numberi dan Letjen Mar Purn Nono Sampono. Kitapun tidak perlu ragu untuk menyatakan bshwa PIK-2 itu dimiliki oleh perampas tanah negara dan rakyat Aguan etnis Cina jahat. Ini untuk membedakan ada etnis Cina yang tidak jahat. Tidak perlu sembunyi pula dengan hanya menyebut bahwa itu oknum oligarki. Oligarki itu sendiri bukan oknum, tetapi penjahat. Negara Indonesia sedang dikuasai oleh para penjahat.   Karenanya pembenahan negara mulai dari tangkap dan adili para penjahat itu. Jokowi, Aguan, Luhut, Tito dan orang-orang di lingkaran dalam rezim Jokowi lainnya. Negara oknum adalah negara dengan pemerintahan zalim, perampok, dan penindas. Seperti pemerintahan Jokowi. Basmi. (*)

DPR Filipina Lebih Berani Daripada Indonesia

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan PRINSIP \"right or wrong my country\" tidak selalu benar, belajar yang baik kepada negeri lain kadang perlu juga. Tentu untuk memperbaiki hal-hal kurang di negeri sendiri. Ada berita bagus sekaligus ngeri-ngeri sedap datang dari Filipina. Wakil Presiden Sara Duterte, mantan Menteri Pendidikan dan Walikota Davao mendapat mosi pemakzulan dari DPR.  Sara Duterte adalah puteri mantan Presiden Rodrigo Duterte. Ia dituduh banyak dosa dari mulai korupsi hingga menelikung Presiden Marcos Jr. Sewaktu menjadi Walikota Davao menyatakan sebenarnya tidak ingin menjadi politikus, ia ingin berprofesi sebagai dokter. Tapi sang ayah  Rodrigo Duterte \"mendorong\" berkarier politik seperti dirinya yang juga pernah menjadi Walikota kemudian Presiden Filipina.  Nepotisme Rodrigo Duterte mantan Presiden dan Sara Duterte anaknya yang menjadi Wakil Presiden berujung pada pemakzulan sang anak. Ini hampir serupa dengan Indonesia, Jokowi yang mantan Presiden dengan Gibran Rakabuming Raka Wakil Presiden. Sara dan Gibran sama-sama bermasalah bagi bangsanya. Wakil Presiden yang selalu mencari celah untuk  menelikung Presidennya. Seruan pemakzulan Gibran juga gencar. Ia cacat administrasi, cacat konstitusi, dan berperilaku kriminal. Mungkin karena Jokowi masih berpengaruh maka upaya pemakzulan belum berhasil. DPR masih takut, begitu juga dengan MPR. Tidak seperti Filipina, DPR Indonesia seperti yang tersandera padahal Gibran itu Wapres terbutut dalam sejarah. Kesehatannya pun dipertanyakan.  Gibran dan Jokowi merupakan satu paket kepemimpinan buruk. Menjadi tragedi dalam berbangsa dan bernegara. Saat ini tuntutan rakyat seragam yaitu mendesak penangkapan dan pengadilan Jokowi yang  berbarengan dengan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka. Bila dibuat bertahap, maka proses politik dapat didahulukan yakni makzulkan Gibran. DPR Filipina telah memberi contoh akan ketegasan, kewibawaan dan keberanian. Dahulu juga Filipina pernah memberi pelajaran melalui people power yang menginspirasi reformasi. Ada pelecehan demokrasi, utang luar negeri, pembunuhan politik, dan korupsi. Kini perilaku Jokowi dan kapasitas Gibran mendorong pengulangan pelajaran Filipina bagi Indonesia. People power sendiri pernah terjadi di Jerman, Georgia, Cekoslovakia dan negara-negara Timur Tengah. Filipina tetangga Indonesia. Mari kita mulai pembenahan negeri yang dapat mencegah terjadinya people power, yaitu makzulkan Gibran, tangkap dan adili Jokowi. Tetapi jika itu tidak bisa, maka kekuatan rakyat terpaksa berbicara. Reformasi dapat bergeser menjadi Revolusi.  People power Filipina saat itu dipicu oleh mandulnya parliament power. DPR yang hanya membebek. (*)

Presiden Akan Terus Beretorika atau Bertindak Cepat: Negara Dipertaruhkan Selamat atau Hancur

Oleh  Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  ULAH Etnis China (Tionghoa ) yang tergabung dalam 9 naga sebagai oligarki pengusaha hitam makin berani, setelah sukses melakukan ternak para pejabat negara dari pusat sampai daerah. Terang terangan dengan kejam, sadis dan keji merampas tanah  rakyat pribumi, mengacak-acak kondisi sosial, politik, ekonomi dan hukum di Indonesia dengan menyuap  pejabat dan aparat keamanan sebagai budak piaraannya. Kedaulatan negara terancam, potensi konflik dengan etnis China  terasa makin dekat dan membesar akibat kebencian kaum pribumi yang merasa dihina, direndah, diremehkan dengan perilaku tidak tahu diri sebagai warga pendatang merasa sebagai pemilik dan pengendali negara. Kepentingan tanah air, bangsa, negara dan rakyat Indonesia terancam. Anehnya pemerintah beserta alat keamanan yang semestinya melindungi rakyatnya tidak hanya diam justru terus mempertontonkan dengan arogan berpihak kepada etnis China, hanya karena telah menjadi budaknya. Keadaan makin mencekam kalau Presiden Prabowo Subianto, hanya beretorika seolah olah sebagai patriot pembela rakyat dan negara sesuai tujuan negara dalam Pembukaan UUD 45, tetapi yang namak  terkesan ragu-ragu, ambivalen, mengambil sikap cepat dan tegas melindungi rakyatnya yang diusir  dari tempat tinggalnya setelah tanah  leluhurnya dirampas dengan paksa oleh Oligarki hitam etnis China. Rakyat (kaum pribumi) merasa muak dengan pemerintah mengulang ulang pidato patriotik yang hanya retorika belaka. Multi krisis sedang terjadi baik  sosial, ekonomi, hukum dan politik akan berujung terulang kembali kerusuhan anti China/Tionghoa di Indonesia, yang sudah berkali kali sebagai pengkhianat, rezim tetap membutakan diri tidak mau menengok sejarah : \"Kerusuhan Anti China di Tangerang Tahun 1913, di Sumatera, Jawa dan Pontianak tahun 1942, di Bandung dan Garut  Tahun 1963, di Aceh, Medan, Kalimantan Barat, Makassar, Situbondo, Pasuruan  Tahun 1965 – 1967, di Situbondo Tahun 1968, di Jakarta & Solo Tahun 1971 – 1974, di Surakarta Tahun 1980, di Makassar Tahun 1982, di Sumatera Tahun 1988, di Makassar Tahun 1997 dan terjadi hampir seluruh Kota Besar Tahun 1998, akankah terjadi kembali di Tahun 2025\" Suara rakyat di seluruh Nusantara terus bersuara lantang: \"tangkap dan adili Jokowi dengan semua pengkhianat negara, stop / batalkan Program Strategis Nasional (PSN), pulangkan atau usir semua etnis China yang berlindung sebagai tenaga kerja, tangkap dan adili oligarki penghianat negara, \"tetap di abaikan\". Presiden agar segera ambil sikap tegas dan tindakan cepat, rakyat sudah bertekad bukan, tidak hanya akan bersikap dan berdiri di belakang, tetapi akan berdiri dan bergerak di depan Presiden. Presiden Prabowo nampak tetap gamang dan ragu - ragu. Kalau itu terus terjadi rakyat yang sudah pada batas kesabarannya dan puncak penderitaannya pasti akan bertindak dan melawan dengan caranya sendiri.  Presiden Prabowo hanya ada dua pilihan tetap ambigu, ragu ragu hanya menebar pidato kosong atau diam tetapi bertindak cepat untuk menyelamatkan rakyat dan negara. Presiden Prabowo Subianto harus sadar dan ingat bahwa periode pemerintahan Kabinet Merah Putih akan menjadi penentu negara tetap eksis atau akan bubar dan hancur lebur. (*)

RENCANA TRUMP: dari Beirut, Gaza, hingga Kabul 

Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior        BENCANA Beirut (1983)! Juga \"kecongkakan invasi Irak (2003)!  Adalah harga \'mahal\' yang pernah dibayar AS.     Sebanyak 241 marinir AS yang dikirim Presiden Ronald Reagan ke Beirut (Lebanon). Tewas di bom pendukung setia pembebasan Palestina, Hezbollah dalam sekali pukul.     Gaza akan menjadi Beirut dan Irak yang lebih buruk bagi AS. Bila pernyataan Presiden  Donald Trump benar-benar di implementasikan, tanpa menghiraukan keberatan dunia.      Statemen Donald Trump \"memiliki\' Gaza, akan menghilangkan rasa segan sekutunya di dunia Arab. Tutup mata, tutup telinga. Bangsa Palestina harus \"hengkang\", sesuai titah sang Presiden. Apa korelasinya?     Mengapa harus presiden sebuah negara, dengan jarak 6000 mil dari Gaza, yang mesti bicara tentang kepemilikan Gaza? Dampak inklusif pernyataan ini, akan membuat \'adrenalin\' Hamas dan faksi Palestina lain, makin bersemangat dan punya tekad untuk bertempur.     Pan-Arab yang sebagian telah terikat dengan AS, akan \"terang benderang\" memandang laten AS-Israel sebagai penindas akut. Kesepakatan Abraham bisa buyar?    Hamas yang \"ditindas\" simultan oleh pola \"patron-client\" AS-Israel, akan memperoleh bantuan senjata. Bukan lagi secara \"hidden\", namun, bakal terang-terangan oleh Pan-Arab.    \"Fantasi\" Presiden ke-45 dan 47  AS (Donald Trump), telah menimbulkan kecemasan bagi siapa pun secara inklusif. Keluarga sandera Israel, lalu negara Eropa seperti: Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, memandang statemen ini tidak cocok untuk \"ruang dan waktu\".      Donald Trump seperti mengalami \"mati rasa\" dan ringan bicara. Seolah-olah Mesir dan Yordania \"pasti\", dan \"harus\", menerima \"titipan\" Trump bagi jutaan rakyat Palestina.      Terhadap bangsa Palestina di Gaza, Trump nampaknya terinspirasi oleh Presiden AS ke-7 dari Partai Demokrat, Andrew Jackson. Dua periode menjabat (1829-1837), Jackson menandatangani UU Pemindahan suku asli Amerika (Indian) tahun 1830.      Merelokasi jutaan bangsa Palestina dengan paksa ke luar Gaza. Sama dengan pembersihan etnis. Puluhan ribu penduduk asli AS (Indian) semasa Jackson, pernah mengalami masa-masa pahit ini.      Fantasi Donald Trump, dengan menduplikasi Andrew Jackson. Merupakan fantasi berbahaya, yang bisa menjadi \"benchmarking\", dari siapa saja yang kuat terhadap yang lemah.       Hukum rimba ini bisa terulang di lain waktu, di tempat berbeda, terhadap bangsa berbeda. Sangat berbahaya! Terlebih, bila yang membuat perencanaan adalah seorang presiden dari negara besar.      Pertikaian antara Israel-Palestina adalah peperangan paling tua yang pernah terjadi. Perang Vietnam telah usai, perang Pakistan-India telah selesai. Perang Israel-Palestina, mengapa berlarut-larut?      Perang di antara keduanya tak akan pernah usai. Selagi, tak ada keinginan berbagi di sebidang tanah \"sempit\" yang sama. Selagi, tak ada keinginan melihat \"historis\", perang ini akan terjadi hingga kiamat.        Mengapa? Perang adalah perjuangan umat manusia yang paling serius. Kekuatan yang lebih besar, tidak menjamin untuk meraih kemenangan.      Bahkan, keinginan AS \"mengambil\" Gaza, bisa berbuah seperti Beirut dan  Irak.  Analogi lain, militer AS \"lari\"  terburu-buru dari Kabul (Afghanistan) tahun 2021. Taliban hanya butuh waktu 10 hari, sejak merebut provinsi pertama hingga menduduki ibukota Kabul.     Mempertahankan hak dan tanah milik, spiritnya berbeda dengan pendudukan. Hamas telah membuktikan 15 bulan digempur, tapi tidak terusir.       Andaikan, pun rencana Trump terwujud \"mengambil\" Gaza. Tidak mudah bagi AS untuk tegak selamanya di sana. Hampir 56.000 tentara AS tewas, dan 2.000 lain hilang selama perang Vietnam yang berakhir 1974.      Presiden AS Richard Nixon dan Gerald Ford, pernah merasakan pahitnya kekalahan.      Hamas, sudah lama berhitung. Hamas \"menikmati\", indahnya mempertahankan haknya. Dunia tak akan pernah tenang, seandainya rencana Trump jadi terwujud. (***).