POLITIK

Menanggapi Pilpres 2024, Khofifah Fokus Mengurus Jatim

Makassar, FNN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan tetap fokus mengurus Jawa Timur meski sejumlah loyalis mendorongnya maju menjadi Bakal Calon Presiden atau Wakil Presiden pada Pemilu Presiden 2024.\"Saya tak (masih) Jawa Timur ya,\" kata Khofifah singkat sambil tertawa kecil kepada wartawan usai menghadiri Forum Silaturahmi bersama masyarakat Jawa Timur di Sulawesi Selatan, di Hotel Max One Makassar, Rabu malam.Khofifah pun tidak terlalu merespons upaya para loyalisnya yang mendorong maju dalam bursa pencalonan di Pilpres. Kendati ada beberapa organisasi masyarakat mendukungnya maju.Politikus perempuan mantan Menteri Sosial di era kepemimpinan pertama Presiden Joko Widodo ini tidak terlalu menanggapi dorongan untuk maju sebagai bakal calon.Sebelumnya, Lembaga Survei Charta Politika merilis hasil survei pada Februari 2022. Khofifah Indar Parawansa masuk dalam lima besar tokoh yang layak diusung pada Pilpres dengan elektabilitas 13,1 persen.Tokoh tersebut yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua DPR Ri Puan Maharani.Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebutkan simulasi elektabilitas bakal calon presiden di Jawa Timur, Ganjar Pranowo masih teratas di angka 24,9 persen.Selanjutnya, disusul Prabowo Subianto 16,4 persen dan Anies Baswedan 15,1 persen. Sedangkan Khofifah 13,3 persen mengungguli Puan Maharani hanya mendapat 4 persen.(Ida/ANTARA)

Dalam Pertemuan Usai KTT G20, Iriana-Peng Liyuan Bertukar Cendera Mata

Bali, FNN - Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Ibu Negara Republik Rakyat China Peng Liyuan di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, seusai Konferensi Tingkat Tinggi G20, Rabu.Berdasarkan informasi Biro Pers Sekretariat Presiden, dalam pertemuan tersebut, kedua ibu negara bertukar cendera mata berupa alat musik tradisional masing-masing negara.Iriana memberikan Peng alat musik Sasando yang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Peng memberikan cendera mata kepada Ibu Iriana berupa 阮 (ruan) yang merupakan alat musik petik tradisional dari China.Peng Liyuan tiba di The Apurva Kempinski Bali sekitar pukul 17.45 WITA dan disambut langsung oleh Iriana di lobi kedatangan. Keduanya kemudian bersama-sama menyusuri selasar hotel diiringi dengan alunan musik gamelan Bali.Setibanya di pendopo hotel, Iriana dan Peng kemudian melakukan sesi foto bersama. Setelahnya, Iriana mengajak Peng melihat sejumlah kerajinan tangan khas Bali, mulai dari kain tenun endek, kerajinan emas dan perak, hingga patung pahat kayu.Pertemuan Iriana dan Peng diakhiri dengan jamuan minum teh bersama yang digelar di Ruang Kashi.(Ida/ANTARA)

Elon Musk Sebut Masa Depan RI Cerah, LaNyalla: Harus Didukung Arah Kebijakan Negara

Bali, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan pandangan pendiri Tesla, Elon Musk, yang menyatakan masa depan Indonesia cerah karena bonus demografi dan SDA yang melimpah, adalah hal yang sangat positif. Hanya saja, LaNyalla mengingatkan bonus demografi dan sumber daya alam melimpah tersebut tidaklah cukup untuk mengangkat bangsa ini. Karena ada variabel lain yang juga penting. “Yang lebih penting adalah arah kebijakan negara. Harus mengutamakan national interest di atas segala-galanya. Sehingga negara harus kembali berkuasa penuh atas bumi air dan cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak,” kata LaNyalla, saat menghadiri KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022). Dikatakan LaNyalla, globalisasi yang ditunggangi kepentingan neoliberalisasi memaksa negara hanya bertindak sebagai “host” untuk kepentingan asing, terbukti membuat negara lemah dan terjebak dalam utang.  “Karena itu, saya sering sampaikan pengelolaan kekayaan mineral Indonesia, seharusnya kita kembalikan kepada sistem yang didisain para pendiri bangsa, melalui penerapan secara murni Pasal 33 dan Penjelasan UUD 45 naskah asli,” tukasnya.  Begitu pula dengan tujuan negara, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak bisa dimaknai hanya dengan mencerdaskan otak saja. “Tetapi harus mencerdaskan kehidupan. Itu namanya membangun human capital,” imbuhnya. Ditambahkan LaNyalla, jika arah kebijakan negara tepat dan kecerdasan kehidupan bangsa tercapai, maka apa yang dikatakan Elon Musk itu niscaya benar-benar terwujud. Sebelumnya, saat B20 Summit, pendiri Tesla Elon Musk membuat prediksi dengan mengatakan Indonesia memiliki masa depan cerah. Karena, Indonesia memiliki bonus demografi yang besar serta kekayaan sumber daya alam yang melimpah. (Sof/LC)

Dalam Pertemuan Bilateral di Bali, Jokowi Menyapa Xi Jinping Kakak Besar

Bali, FNN - Presiden RI Joko Widodo menyapa Presiden China Xi Jinping dengan sebutan kakak besar dalam pertemuan bilateral yang dilakukan keduanya usai penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 Indonesia di Bali, Rabu.\"Sekali lagi saya ingin menyampaikan selamat datang di Bali kepada Presiden Xi Jinping dan senang sekali saya dapat menyambut kakak besar di Bali setelah pertemuan kita di Beijing,” ujar Jokowi dalam pertemuan bilateral yang dipantau melalui tayangan Youtube Sekretariat Presiden di Bali, Rabu malam.Presiden Jokowi secara langsung juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok.\"Tadi kita juga telah melihat penyelesaian kereta api cepat Jakarta-Bandung dan saya optimistis kereta cepat ini dapat beroperasi pada bulan Juni 2023,” ujarnya. \"Mengenai progres kerja sama yang lain-lain tadi sudah kami sampaikan pada Presidensi,\" tambah Jokowi.Sementara itu, Presiden China Xi Jinping dalam kesempatan itu mengatakan sangat senang bisa bertemu Presiden Jokowi. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi yang telah berhasil memimpin KTT G20.Menurutnya, Presidensi Indonesia telah menyumbangkan tenaga Indonesia dalam hal memperdalam tata kelola global serta mendorong pemulihan ekonomi dunia.Jinping menyampaikan sekitar tiga bulan yang lalu Presiden Jokowi berkunjung ke Beijing sebagai pemimpin negara sahabat pertama yang diterima pihak Tiongkok sejak pandemi COVID-19 merebak.Adapun Xi Jinping menyatakan memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sejak Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China selesai. \"Hal ini membuktikan hubungan yang penting antara China-Indonesia dalam kebijakan luar negeri kita masing-masing,\" kata Jinping.Jinping juga menyatakan kereta cepat Jakarta-Bandung dan hasil kerja sama lain yang telah disaksikan bersama merupakan pencapaian nyata yang tidak hanya memberikan kesejahteraan kepada rakyat dua negara, tapi juga memberikan hasil positif, baik di regional maupun global, serta memberikan teladan bagi sesama negara berkembang untuk mewujudkan solidaritas mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan.\"Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral dan merancang cetak biru Pembangunan Senasib Sepenanggungan China Indonesia. Diharapkan China-Indonesia dapat bergandengan tangan dalam mewujudkan tujuan pembangunan 100 tahun masing-masing dan bersama-sama mempromosikan misi umat manusia demi perdamaian dan pembangunan,\" jelasnya.(Sof/ANTARA)

Melalui Tayangan Langsung Youtube, Jokowi-Xi Jinping Menyaksikan Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Bali, FNN - Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping menyaksikan uji coba operasional kereta cepat Jakarta-Bandung di sela pertemuan bilateral keduanya, seusai penyelenggaraan KTT G20 Indonesia, di Bali, Rabu.Sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung Youtube Sekretariat Presiden di Bali, Rabu, dalam kesempatan itu kedua pemimpin menyaksikan secara daring uji coba operasional kereta cepat Jakarta-Bandung, dari Stasiun Tegal Luar, Bandung menuju Jakarta.Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan melaporkan progress pembangunan kereta api cepat saat ini sudah mencapai 80,40 persen. Dirinya dan pihak National Development and Reform Commission (NDRC) terus berkoordinasi dengan baik untuk memastikan penyelesaian proyek pada pertengahan tahun depan.“Ini harus jadi dan tidak boleh mundur. Itu adalah tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini. Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini adalah salah satu proyek utama Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative, yang menjadi landmark kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok.  Oleh karena itu pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap penyelesaian proyek ini, baik dalam bentuk dukungan kebijaksanaan dan finansial sesuai ketentuan peraturan di Indonesia.  Luhut menyampaikan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung telah menjadi batu loncatan untuk proyek-proyek kerja sama Indonesia dan Tiongkok seperti sejumlah kawasan industri di Indonesia dan beberapa proyek kerja sama lain yang akan berdampak sangat signifikan terhadap pembangunan di Indonesia.“Kami mengharapkan Presiden Xi Jinping bisa menghadiri peresmian operasional kereta api cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan tahun depan bersama dengan Presiden Joko Widodo,” kata Luhut.(Sof/ANTARA)

Rocky: Gibran Ingin Tumbuh Mandiri di Luar Asuhan PDIP

Solo, FNN - Sepanjang hari kemarin hingga hari ini, publik masih dihebohkan oleh event dadakan yang dibuat oleh Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo, yang adalah putra Presiden Joko Widodo.  Event dadakan ini telah membuat fokus perhatian publik bukan lagi tertuju pada KTT G20 di Bali, tetapi ke Solo, karena Gibran bertemu dengan Anies Baswedan. Menanggapi hal tersebut, Rocky Gerung dalam Kanal Youtube Rocky Gerung Official Rabu, 16 November 2022, yang dipandu Hersubeno Arif, wartawan senior FNN, mengatakan, “Ini anak muda yang berupaya untuk cari jalan masuk di dalam elit politik, tapi dengan cara yang agak menerabas. Memang itu sifat dari anak muda. Kalau Gibran orang tua, pasti dia bisik-bisik dulu. Tetapi, kelihatannya memang ada moment yang mendesak, yaitu kepastian pencalonan Anies. Ketemulah di situ.” Rocky Gerung melanjutkan, kepentingan Anies tentu untuk dapat sinyal saja bahwa dia tidak akan diganjal. Itu saja minimal. “Buat Gibran, kemarin saya promosikan dia supaya jadi wapresnya Anies karena kriterianya masuk. Tentu dia juga berupaya untuk memberitahu kepada publik bahwa apa yang ada di kepalanya itu tidak tergantung pada relawan-relawan Jokowi,” katanya. Gibran juga paham bahwa ayahnya nggak mungkin lagi jadi presiden. Karena itu, bagi dia membina karier mandiri itu lebih penting sebetulnya. Atau mungkin Gibran baru baca hasil survei Kompas bahwa pemilih orang yang ditunjuk oleh Jokowi cuma 15%, sehingga dia merasa mesti membangun blog politik baru, karena dia masih muda dan reputasinya masih panjang. Lebih lanjut, Rocky Gerung menganggap bahwa itu semacam usaha Gibran memperlihatkan bahwa dia adalah seseorang yang ingin diperhitungkan dan mampu untuk membuat orang lain memperhitungkan. Gejalanya seperti itu. “Karena sudah berapa kali Gibran melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kebijakan negara umumnya, mulai dari soal copot baliho hingga menolak membeli mobil listrik. Jadi dia ingin membuat semacam distinctive political character, lain dengan yang ada,” ungkap Rocky Gerung. Sebab, bagi Gibran, reputasinya masih panjang, proses dia berpolitik masih panjang. “Tapi, yang paling berbahaya justru Gibran akan bikin pendukung-pendukung Pak Jokowi itu sakit perut, panas dingin, dan cemas,” tegas Rocky Gerung. Jadi, lanjut Rocky, sebetulnya ini menunjukkan bahwa fanatisme itu luar biasa, padahal anak presiden sendiri nggak fanatik lagi dengan pembelahan yang dibuat secara sengaja oleh buzzer-buzzer Jokowi. Menurutnya, Gibran juga sadar bahwa buzzer-buzzer hanya menjilat saja dan kelihatannya Gibran tiba pada evaluasi bahwa permasalahan ini memang memperburuk demokrasi dan para penjilat di sekitar Jokowi justru adalah kalangan yang tadinya dianggap intelektual, tapi jadi fanatik. Jadi, kontras itu terjadi. Ternyata yang blingsatan bukan cuma pendukung Jokowi, tapi juga PDIP yang mulai merasa bahwa peristiwa itu akan memecah-belah PDIP. Menurut Rocky, Gibran adalah kader PDIP, jadi buat apa memecah-belah. “Jika Gibran melakukan itu, artinya ada sesuatu yang memungkinkan Gibran tumbuh secara mandiri, di luar pengasuhan PDIP,” katanya.  Seperti diketahui bahwa sebelum bertemu dengan Anies, beberapa waktu lalu Gibran juga menemui Rocky Gerung di rumahnya. Ini juga pertemuan yang menarik dan sempat membuat orang terperangah. Rocky Gerung, dengan gaya satire menyatakan bahwa Gibran bisa dipasangkan dengan Anies Baswedan. Sekarang, tiba-tiba Gibran menemui Anies Baswedan. Hersubeno menduga bahwa Rocky Gerung adalah master mainnya, ada di belakang ini. Ketika diklarifikasi mengenai hal itu, Rocky Gerung menjawab, “Saya mencoba memahami bahwa Anies butuh seseorang yang pada akhirnya tidak membuat dia frustrasi di ujung masa pemilihan ini.” Karena itu, kemarin Rocky bilang kalau syarat-syarat Anies itu adalah tiga itu (menambah elektabilitas, punya pengalaman memerintah, dan yang paling penting partainya kuat untuk mengendalikan politik), itu bukan AHY, bukan juga Aher, yang partainya kecil. “Gibran partai PDIP, karena itu saya ambil kesimpulan. Jadi itu berdasarkan kriteria yang dibikin Anies sendiri. Tetapi, sebagai orang yang punya feeling tentang namanya gestur seseorang, waktu Gibran ketemu saya, itu petanda pertama, anak ini punya drive, punya satu sikap yang saya anggap otentik,” ujar Rocky Gerung. Menurutnya, Gibran punya satu sikap di dalam berpolitik dan nggak mau dikaitkan dengan ayahnya. Tetapi, ia mengingatkan pada Gibran waktu itu Anda masih ada problem dengan laporannya Ubedilah Badrun. “Lalu dia jawab, nggak masalah itu, justru saya ingin itu dipercepat prosesnya, supaya saya bisa clear dalam karier berikutnya.” “Jadi, terlihat ada persiapan saudara Gibran untuk masuk dalam politik tanpa melalui fasilitas PDIP, tanpa memperoleh fasilitas Pak Jokowi,“ tandas Rocky Gerung. Menurutnya, jiwa anak muda biasanya merasa nggak harus tunduk pada satu partai yang aspirasinya nggak sama. Gibran punya pikiran milenial yang lain dengan Hasto Kristiyanto yang ada di PDIP. Mereka tidak kompatibel juga watak Gibran dengan PDIP. Demikian sinyal yang bisa ditangkap oleh Rocky Gerung.  Dalam peristiwa ini, anggota DPR RI dari PDIP, Said Abdullah, menyatakan bahwa ini Anies justru mau menaikkan elektabilitasnya dengan menemui Gibran. Pendapat ini rasanya kurang tepat karena dengan cara ini Gibran juga mendapat keuntungan, setidaknya menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan bapaknya. Itu artinya, dia sudah bersiap-siap tetap akan melanjutkan kariernya setelah bapaknya lengser. Menanggapi hal ini, Rocky Gerung mengatakan, “Kelihatannya begitu. Saya anggap Gibran tahu Anies akan dihalangi oleh bapaknya, pasti, karena bukan bagian dari rezim yang ingin meneruskan IKN, dan Anies pasti akan dianggap enggak mungkin di dalam politik nanti searah dengan nawacita, dengan gaya Pak Jokowi, karena berbeda sama sekali.” “Gibran mungkin melihat hal yang paralel dengan watak dia atau dengan lingkungan dia bahwa Anies memiliki satu gaya kepemimpinan yang modern, yang mampu bercakap-cakap di flora internasional. Tentu itu satu daya tarik bagi orang semacam Gibran yang masih muda.”  Kalau dia otonom, lanjut Rocky, dia akan menganggap bahwa  ayahnya memang presiden, tetapi gaya berpolitiknya nggak mungkin ditiru, karena Gibran milenial dan Anies lebih dekat dengan milenial. Itu juga yang dikhawatirkan oleh PDIP dan komunitas tertentu di PDIP justru menganggap bahwa PDIP partai yang terlalu old school. Rocky melihat bahwa semua pemilih muda nggak melihat PDIP sebagai partai yang paham tentang arah milenial.  Gibran juga membaca bahwa jangan dia diidentikkan dengan bagian yang absolute dari PDIP. Dia mau cari jalan sendiri dan itu yang mempertemukan Gibran dengan banyak tokoh, juga bertemu Rocky, dan saat itu dia memang berjanji untuk sowan, untuk belajar, untuk mentoring, di banyak tokoh, dan pasti Anies dianggap sebagai bagian yang berguna untuk dia temui. (sof, sws)

Perwakilan Media Resmi G20 Sengaja Diajak Jokowi Keliling Tahura

Bali, FNN - Presiden Joko Widodo sengaja mengajak perwakilan media resmi G20 berkeliling Taman Hutan Rakyat (Tahura) di Bali, Rabu pagi, sambil menunggu pemimpin negara G20 tiba.“Presiden ngobrol dan terakhir presiden sendiri yang minta. ‘Kita ajak jalan-jalan saja, kasihan nunggu masih lama’,” kata Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menyampaikan informasi kepada media di Bali, Rabu.Ia mengatakan keputusan Jokowi mengajak perwakilan media resmi negara G20 berkeliling Tahura karena jadwal kegiatan mundur 1-1,5 jam dari jadwal semula. “Ini menunggu delegasi negara, waktunya mundur 1-1,5 jam. Jadi media resmi setiap negara ini diajak menunggu di ruang tunggu. Jadi sebetulnya bukan mengundang media asing, tapi mereka media resmi yang mengambil foto delegasi setiap negara,” kata dia. Berdasarkan pantauan tayangan langsung video dari media center G20, Jokowi tiba sekitar pukul 8.45 WITA. Kemudian dia berbincang dengan para perwakilan media resmi dari negara G20 saat menanti kehadiran pemimpin G20 di Tahura.Berdasarkan foto-foto dan informasi kegiatan yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Bali, Rabu, pada kesempatan itu Presiden menjelaskan kepada para media resmi terkait Tahura Bali.Sementara para perwakilan media resmi negara G20 mengaku senang karena tanpa aturan protokoler yang ketat mereka bisa berbincang langsung dengan Jokowi. Pada kesempatan itu, dia didampingi Gubernur Bali, I Wayan Koster, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.  Salah satu momen menarik dalam kegiatan itu adalah Hadimuljono yang ikut, menjadi fotografer pada kesempatan itu. Basuki tampak memegang kamera DSLR dengan lensa panjang dan mengenakan topi yang dipakai terbalik. Basuki tampak berbaur dengan para fotografer mengabadikan kegiatan Jokowi.(Ida/ANTARA)

Di Tahura Ngurah Rai, Joe Biden Tampil Beda dari Tamu Negara Lain

Badung, FNN - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tampil berbeda dibandingkan tamu negara lain yang menghadiri acara tambahan KTT G20 di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Rabu, untuk menanam bakau dan melihat proses konservasi hutan bakau di Indonesia.Biden, yang tiba di lokasi menggunakan mobil kepresidenan lapis baja Cadillac berjulukan \"The Beast\", mengikuti rangkaian kegiatan di Tahura Ngurah Rai mengenakan setelan jas berwarna biru donker, kemeja biru muda, dan kacamata hitam, sementara tamu negara lain mengenakan baju lengan panjang putih berkerah yang lengkap dengan logo G20 Indonesia.Di titik lokasi berhentinya kendaraan, Biden tidak langsung turun saat kendaraan lapis bajanya itu tiba. Beberapa anggota pasukan pengamanan khusus kepresidenan AS, Secret Service, siaga berjaga mengelilingi \"The Beast\", di antaranya di bagian depan dan belakang pintu penumpang, serta di sisi samping dan belakang mobil.Setelah beberapa menit, Biden pun turun kendaraan disambut langsung Presiden Joko Widodo tidak jauh dari titik berhentinya kendaraan. Jokowi langsung menyambut tangan Biden dan keduanya berbincang singkat di area bawah pendopo/wantilan, yang merupakan area menunggu dan bersantai untuk para tamu negara di Tahura Ngurah Rai.Biden, yang mengikuti Jokowi menaiki anak tangga untuk sampai di area utama wantilan, sempat tersandung. Namun, Jokowi sigap meraih tangan Biden agar presiden AS itu tidak terjatuh.Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, juga melangkah maju menghampiri Biden. Namun, langkah dia terhenti saat melihat Biden dapat kembali berdiri dan melanjutkan langkahnya.Setibanya di dalam wantilan, Biden melepas jasnya dan duduk bersama tamu negara lainnya, salah satunya dengan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez.Tidak lama setelah Biden tiba di lokasi, yang disusul tamu negara lain, di antaranya Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, acara pun dimulai.Para tamu negara berjalan kaki menyusuri jembatan kayu di kawasan hutan bakau sambil mendengar paparan mengenai aksi konservasi bakau di Tahura Ngurai Rai.​(Ida/ANTARA)

Hari Pertama KTT G20, Ada Kebersamaan dan Kemegahan

Nusa Dua, Bali, FNN - Cuaca di lokasi masuk Apurva, Kempinski, pada Selasa (15/11)  begitu cerah.  Sebanyak 38 pemimpin delegasi baik kepala negara/pemerintahan, maupun pemimpin lembaga internasional tiba di Apurva, Kempinski Hotel, Bali.Para tokoh dunia itu tiba di lokasi dengan menumpang kendaraan listrik ataupun non-listrik. Polisi Militer dengan sigap mengarahkan iringan kendaraan menuju lokasi kedatangan.Paspampres penjaga keamanan VIP dengan atasan merah dan celana panjang putih berjejer rapi menyambut para tamu negara.Dengan berpakaian sipil lengkap, para tamu spesial itu memasuki teras dan berjalan di lorong berkarpet merah yang kemudian disambut hangat oleh Presiden RI Joko Widodo.Dengan senyum merekah dan jabatan tangan erat, Presiden Jokowi menyalami para kepala negara/pemerintahan dan pimpinan lembaga yang satu per satu tiba di lokasi penyambutan.Di depan instalasi latar tiga lidah api dengan campuran warna merah dan biru berlogo G20 di tengahnya, Presiden menjabat tangan dan berfoto bersama masing-masing tamu.Usai sesi penyambutan dan foto, Jokowi mengajak para pemimpin ke Candi Ballroom untuk mengikuti sesi pertama KTT G20 yang membahas ekonomi global, keamanan pangan, dan energi.Dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 dan memimpin Presidensi G20 Indonesia, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.“Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini,” kata Presiden dalam sambutan pengantar sesi pertama KTT G20.Pada awal pekan ini, dunia internasional berfokus kepada pertemuan G20. Indonesia berupaya maksimal dalam menjembatani perbedaan yang begitu besar.Indonesia menegaskan bahwa keberhasilan forum G20 dapat tercapai jika seluruh anggotanya berkomitmen, bekerja keras, menyisikan perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret dan bermanfaat bagi dunia.Seluruh negara bertanggung jawab tidak hanya kepada masyarakatnya saja, tetapi juga atas masyarakat dunia. “Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten,” tegas Jokowi.Usai melakukan sesi pembahasan pertama, Presiden dan para pemimpin melakukan santap siang di Rumah Bambu, Ocean Front Lawn, Apurva Kempinski.Usai santap siang, Presiden dan kepala delegasi kembali ke Candi Ballroom untuk melakukan sesi pembahasan kedua KTT G20.Dalam pembukaan sesi kedua, Indonesia mendorong dunia mengambil langkah nyata dan segera sehingga dunia lebih siap untuk menyelamatkan nyawa dan ekonomi global.Tiga hal langkah nyata yang diusulkan Indonesia yakni penguatan arsitektur kesehatan global, pemberdayaan negara berkembang, dan penyiapan dunia dari darurat kesehatan global. “Never again harus menjadi mantra kita bersama,” ucap Jokowi.Kemudian, dalam pertemuan Kemitraan Infrastruktur dan Investasi Global (PGII), Indonesia mendukung skema itu harus berdasarkan kebutuhan negara tujuan. Upaya PGII juga harus didasarkan kepada paradigma kolaborasi dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang. Fokus PGII juga harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui pembangunan hijau dan transisi energi.Jamuan makan malamPada malam harinya, beberapa kepala delegasi menghadiri jamuan makan malam di Garuda Wisnu Kencana. Sorotan lampu ke arah tebing dan patung garuda wisnu kencana menjadi pemandangan yang spektakuler.Para tamu tiba di karpet merah dan disambut oleh Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Para tamu negara mengenakan batik sementara Presiden dan Ibu Iriana mengenakan pakaian adat khas Bali. Indonesia mengapresiasi kehadiran para tamu dalam acara yang juga menampilkan pertunjukkan seni budaya itu.Patung Garuda Wisnu Kencana karya I Nyoman Nuarta dijelaskan oleh Presiden bermakna cinta, tanggung jawab, keberanian, dan pengabdian.Sedangkan menu santap malam yang disajikan kepada kepala delegasi berasal dari berbagai daerah Indonesia. Sebagai pembuka, campuran mangga, rumput laut, salad dengan bumbu rujak bali dan perkedel jagung daging rajungan Manado.  Menu lainnya,  tenderloin sapi wagyu asal Lampung, rendang Padang, mousseline singkong dan kentang, asparagus dalam saus kunyit Bali, hingga puree terong balado menjadi menu utama malam itu.Para tamu juga menyicip menu penutup berupa mousse coklat Aceh, nasi tuille, beras ketan hitam dengan kelapa parut, dan coulis mangga.Penampilan kesenian juga dilakukan secara apik dan megah, dengan sorotan cahaya dan video ke arah tebing yang mengelilingi lapangan.Tarian kontemporer, antara lain khas Bali, Jawa, hingga Papua, serta musik dan lirik dalam acara itu sarat makna yang mengingatkan perlunya seluruh negara hidup harmonis bersama untuk keluar dari situasi sulit pasca pandemi COVID-19 yang mendera.Indonesia menjadi Presidensi G20 setelah menerima dari Italia pada 2021, dan akan menyerahkan kepada India sebagai Presidensi G20 2023.Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger dengan tiga isu prioritas, pertama arsitektur kesehatan, kedua transisi energi berkelanjutan, dan ketiga transformasi digital.Para kepala delegasi telah membahas isu pertama dan kedua pada Selasa (15/11) dan isu ketiga pada Rabu.Selain itu, Bali juga menjadi saksi sejumlah pertemuan bilateral kepala negara/pemerintahan anggota G20, seperti pertemuan bersejarah antara Presiden AS Josep R Biden dan China Xi Jinping yang menyepakati perlunya meningkatkan kembali hubungan kedua negara dan dialog secara terbuka dan jujur.Sejumlah negara lain juga melaksanakan pertemuan bilateral seperti Prancis, Turki, Jerman, dan China. Sebagai tuan rumah, tentu hal itu dapat membuat peran Indonesia dalam pembangunan global semakin meningkat.(Ida/ANTARA)

Heboh, Anies Baswedan Bertemu Gibran, Ada Deal Politik Apa?

Solo, FNN - Kemarin, saat pertemuan KTT G20 yang dihelat oleh Pak Jokowi di Denpasar, Bali, mulai dilaksanakan, ada kehebohan terjadi. Bukan kehebohan dalam KTT, tapi kehebohan di kampung halaman Pak Jokowi sendiri, yakni di kota Solo. Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, yang saat ini menjadi  Walikota Solo, menemui Anies Baswedan di sebuah hotel di kota Solo. Pertemuan ini langsung menjadi trending topic Indonesia dan kata kunci \"Gibran bertemu dengan Anies\" itu paling banyak dicari di Google. Topik ini pula yang dibahas oleh Hersubeno Arif, wartawan senior FNN, dalam kanal YouTube  Hersubeno Point edisi Selasa, 15 November 2022. Menurut Hersu,  pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran ini jelas sangat menghebohkan karena pertemuan ini terjadi di tengah tensi politik yang memanas akibat pencalonan Anies Baswedan oleh partai Nasdem, atau tepatnya oleh Surya Paloh. Tak heran jika banyak orang bertanya-tanya, ada apa ini? Orang pun pasti akan menduga-duga bahwa ada deal-deal politik tertentu. Padahal, bukan  rahasia umum lagi bahwa Jokowi tidak suka dengan Anies, bahkan sejak Anies menjadi Mendiknas hingga akhirnya direshuffle oleh Pak Jokowi. Padahal, waktu itu kinerja Anies sebagai menteri menjadi salah satu yang paling mencorong. Hal itu diketahui dari hasil survei, bahkan setelah Anies tidak lagi menjabat jadi menteri, Anies masih masuk dalam tiga besar menteri yang dinilai kinerjanya baik. Kelihatannya waktu itu Pak Jokowi melihat Anies sebagai calon matahari kembar yang bisa menjadi pesaingnya. Oleh karena itu, sebelum dia membesar, dia harus dipangkas lebih lebih dulu. Tetapi, ternyata perjalanan sejarah membawa Anies ke posisi yang jauh lebih strategis dibandingkan sebagai Menteri, hingga pada Pilkada 2017 terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta mengalahkan calon yang didukung oleh Jokowi, yakni Ahok. “Setelah itu, Anies kemudian betul-betul menjadi semacam matahari kembar: Jokowi di Jalan Merdeka Utara, Anies di Jalan Merdeka Selatan,” kata Hersu.  Oleh karena itu, lanjut Hersu, kabarnya, pencapresan Anies Baswedan oleh Surya Paloh membuat Jokowi marah besar, apalagi Nasdem adalah partai koalisi pendukung pemerintah. Pasti Pak Surya Paloh tahu bahwa Pak Jokowi tidak menginginkan Anies Baswedan menjadi calon presiden, tapi tiba-tiba dia membelot, dia mencalonkan diri, bahkan sendirian, karena PKS dan Demokrat sampai sekarang belum belum sepakat untuk mengusung Anies, tepatnya belum mendeklarasikan. Dengan ini, kelihatannya Pak Surya Paloh sengaja menyelamatkan Anies yang pada waktu itu ditarget oleh ketua KPK, Firly, untuk jadi tersangka. Jadi, sebelum dijadikan tersangka, Surya Paloh mendahului dengan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres dari Nasdem. Namun, spekulasi bahwa Jokowi marah dibantah oleh Surya Paloh. Dia mengaku bahwa rencana deklarasi Anies capres sudah disampaikan kepada Pak Jokowi dan Surya Paloh mengklaim Pak Jokowi menyambut menyambut  dengan baik. Namun, baik dari gestur tubuh maupun pernyataan Pak Jokowi, tampak sekali bahwa Pak Jokowi sangat kesal dan marah, atau netralnya tidak berkenan. Hersu melanjutkan bahwa setelah itu tensi politik makin memanas.  Banyak desakan untuk mereshuffle menteri-menteri dari Nasdem, terutama dari PDIP. Ketika muncul berbagai desakan, Surya Paloh mengaku pasrah, karena itu hak prerogatif dari Presiden Jokowi, meski sebetulnya  Nasdem masih ingin mengawal Presiden Jokowi dan Ma\'ruf Amin itu sampai akhir masa jabatan, 2024.  Kembali ke soal pertemuan Gibran dan Anies, tidak jelas ini inisiatif pertemuan dari siapa. Yang kita tahu, pagi itu Gibran yang mendatangi hotel tempat Anies bermalam, di sebuah hotel di kota Solo. Seperti bisa dilihat di video, setelah bertemu kemudian mereka berjalan masuk ke restoran dan ngobrol berdua selama sekitar 40 menit.  “Saya senang sekali tadi pagi bisa menyambut beliau dan sarapan sambil ngobrol. Luar biasa, banyak hal yang kita obrolin,” kata Anis ketika memberikan penjelasan kepada media selesai pertemuan. Penjelasan dan foto-foto pertemuan ini juga diunggah di Instagram pribadi Anies Baswedan.  Dalam instagram pribadinya itu Anies menjelaskan alasan pertemuan itu adalah karena sama-sama pernah bertugas mengelola sebuah kota. Kata Anies, salah satu materi pembicaraannya adalah terkait pengembangan kendaraan umum.  Hal itu dibenarkan oleh Gibran. Selain masalah kendaraan umum, mereka juga banyak berbagi pengalaman terkait pengelolaan kota pada umumnya.  Yang menarik, kata Hersu, usai pertemuan, Gibran dan Anies mengganti celana panjang mereka dengan sarung batik, bahkan Gibran kemudian melepas sepatunya dan mengganti dengan sendal jepit. Dan yang lebih menarik, mereka berdua kemudian masuk ke satu mobil menuju lokasi haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yang digelar di Pasar Kliwon dan kelihatannya menggunakan mobil Anies.  “Luar biasa sekali ini pemandangannya,” ujar Hersu.  ”Walaupun Gibran dan Anies mengaku tidak bicara politik, tapi pertemuan mereka kita itu sendiri, bahasa tubuh mereka sendiri, dan kemudian pernyataan mereka yang saling memuji, sulit bagi kita melepaskan bahwa ini bukan merupakan sinyal politik, “ kata Hersu. Pertemuan keduanya ini, lanjut Hersu, kalau diamati di media, termasuk media sosial, itu disambut secara berbeda di antara dua kubu yang berseberangan. Kubu pendukung Anies Baswedan menyambut positif pertemuan itu. Sementara, kubu penentang Anies menilai sebaliknya. Yunanto Wijaya, pemilik lembaga survei pendukung garis keras Ganjar, misalnya, menyindir Anies dan mengkritik ”Cie, hari ini ada yang minta waktu ketemu sarapan bareng Walikota Solo”. Demikian juga anggota DPR RI dari PDIP, Said Abdullah, menilai bahwa ini pasti ada udang di balik batu pertemuan Anies dengan Gibran. Bahkan, dia menilai bahwa selama ini Anies minim prestasi selama memimpin Jakarta sehingga berupaya mendompleng nama Putra Presiden Jokowi untuk mendapat dukungan.  “Ini dalam rangka Anies memperbesar suaranya karena Anies tidak punya kinerja,” kata Said Abdullah.  Benarkah Anies tengah melakukan manu politik dengan bertemu Gibran? “Saya kira nggak salah juga kalau ada penilaian tersebut. Wajar kalau politisi itu bertemu dengan politisi yang lainnya, itu pasti ada target-target politik tertentu. Sangat mungkin Anies ini ingin menurunkan tensi ketegangan politik dengan Jokowi dengan cara mengirim sinyal atau pesan-pesan politik lewat Gibran,” kata Hersu. Tapi, yang terjadi juga bisa sebaliknya, lanjut Hersu. Kalau melihat langkah Gibran belakangan ini, dia banyak melakukan manuver dan menunjukkan ini ada tanda-tanda dia ingin keluar dari bayang-bayang politik bapaknya, ujar Hersu. Dia, misalnya, beberapa waktu yang lalu bikin heboh dengan menemui Rocky Gerung di rumah pribadinya. Padahal, kita tahu bahwa hampir setiap hari bersama saya Bung Rocky Geruh mengkritik Presiden Jokowi, tetapi Gibran bisa dengan santai menemui Rocky Gerung. “Jadi, luar biasa juga langkah manuver dari Gibran ini,” ujar Hersu.  Menurut Hersu, sebelum ketemu Anies, Gibran juga memuji Anies dengan menilai Anies sebagai gubernur yang berhasil membangun kota Jakarta. Jadi, apakah ini manuver politik dari Anies atau dari Gibran atau manuver dari keduanya? Bagaimana penilaian Anda? Forum News Network mendorong terus proses-proses semacam ini, dengan harapan bisa menurunkan ketegangan politik dan yang paling penting bisa mengakhiri pembelahan. Mudah-mudahan, apa yang dilakukan oleh Anies Baswedan dan Gibran tidak hanya membawa kebaikan mereka berdua, tapi juga membawa kebaikan kita bersama, terutama untuk mengakhiri pembelahan di antara bangsa kita. Demikian Hersubeno Arif mengakhiri pembahasannya. (Ida,sws)