POLITIK

Prabowo: Polri Akan Tetap Berada di Bawah Presiden

Jakarta, FNN - Bakal calon presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Polri akan tetap bernaung di bawah wewenang presiden apabila dirinya terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.Menurut Prabowo, komando dapat lebih mudah diberikan kepada kepala Polri apabila institusi itu berada langsung di bawah atau dipilih oleh presiden.\"Presiden kan lebih gampang kalau dia kasih instruksi, dia pegang full,” kata Prabowo sebagaimana diunggah dalam video akun instagram resmi Partai Gerindra @gerindra di Jakarta, Senin.Dalam video yang menampilkan Prabowo sebagai pembicara dalam forum yang diselenggarakan Polri itu, dia mengajak publik untuk berpikir logis.“Coba bayangkan kalau saya jadi presiden, lebih gampang langsung ke Kapolri atau lewat lapisan-lapisan lain, tebak? Pakai logika saudara-saudara,\" ujarnya.Untuk itu, Prabowo menyanggah isu yang menyebut dirinya akan mengembalikan Polri di bawah Kementerian Pertahanan atau Kementerian Dalam Negeri apabila terpilih menjadi presiden pada 2024.\"Banyak orang mengatasnamakan saya dulu, pernah dulu dikatakan kalau presidennya Prabowo, nanti polisi akan dikembalikan di bawah Menhan atau di bawah Mendagri atau di bawah menteri apa, gitu bener enggak?” katanya.Pada video tersebut, Prabowo turut menyampaikan terima kasih kepada Polri serta Staf dan Pimpinan Pertama (Sespimma) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri yang telah mengundangnya untuk memaparkan soal pentingnya persatuan dan kesatuan bagi masa depan bangsa Indonesia.“Saya juga terima kasih, saya sudah diundang beberapa kali ke PTIK, Sespim,” kata Prabowo.(ida/ANTARA)

Pelanggaran HAM di Pulau Rempang Itu Nyata

Oleh Djony Edward | Wartawan Senior FNN Baru-baru ini beredar hasil investigasi awal yang dilakukan oleh Solidaritas Nasional Untuk Pulau Rempang, yang menggambarkan adanya pelanggaran HAM di Pulau Rempang yang nyata. Hasil investigasi awal ini layak menjadi catatan sekaligus bahan dasar untuk pengambilan kebijakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BP Batam, termasuk para pihak terkait. Investigasi ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari sembilan organisasi yang tergabung dalam Solidaris Untuk Pulau Rempang. Kesembilan organisasi tersebut adalah: 1. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) 2. YLBHI - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pekanbaru 3. Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI ) 4. WALHI Riau 5. Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) 6. Amnesty International Indonesia 7. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) 8. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) 9. Trend Asia Berikut adalah Ringkasan Eksekutif hasil investigasi awal tim yang bertajuk Keadilan Timpang di Pulau Rempang. Hasil investigasi awal ini beredar mulai Senin (18/9) di sejumlah grup whats app dan menjadi viral di media massa dan media sosial. Pada tanggal 7 September 2023, kekerasan dilakukan aparat gabungan yang terdiri dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ditpam Badan Pengusahaan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap Warga Pulau Rempang terjadi di Jembatan 4 Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau.  Tragedi ini memantik kemarahan publik ditandai dengan munculnya berbagai kecaman dari begitu banyak kelompok masyarakat. Tragedi Rempang 7 September 2023 lalu muncul akibat aktivitas pematokan tanah sebagai bagian dari memuluskan proyek Rempang Eco-city. Proyek ini sendiri akan digarap oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama perusahaan swasta PT Makmur Elok Graha (MEG).  Merespon hal tersebut, Solidaritas Nasional untuk Rempang mengirim tim investigasi untuk mengetahui secara riil peristiwa yang terjadi di lapangan. Adapun pada 11-13 September 2023 lalu, pengumpulan data telah dilakukan dan menghasilkan sejumlah temuan serta analisis.  Tiim Investigasi melakukan metode observasi lapangan dan wawancara sejumlah pihak secara langsung di Pulau Rempang. Dalam penelitian ini, Tim Investigasi cukup kesulitan mencari data khususnya data primer, karena situasi Pulau Rempang cukup mencekam di waktu Tim Investigasi melakukan berkunjung ke Rempang. Beberapa kampung sepi ditinggalkan penghuninya. Berdasarkan informasi yang Tim Investigasi dapatkan, hal ini tak terlepas dari takutnya masyarakat pasca peristiwa tanggal 7 September 2023 tersebut. Pasca ramainya publik mengecam kekerasan aparat beserta penggunaan gas air mata di Rempang, Polri dalam beberapa kesempatan melakukan klarifikasi. Misalnya, Polri menyatakan bahwa tidak ada korban pada peristiwa Rempang dan penggunaan gas air mata telah sesuai prosedur sehingga tak perlu ada yang dievaluasi.  Padahal, berdasarkan temuan lapangan, apa yang diungkapkan tersebut jelas keliru dan menyesatkan publik ditandai dengan munculnya sejumlah korban di lapangan. Selain itu, Tim Investigasi menilai penggunaan gas air mata pun tidak dilakukan secara terukur, salah satunya dibuktikan dengan ditembakannya gas air mata ke lokasi yang tidak jauh dari gerbang sekolah yaitu SMPN 22 Galang dan SDN 24 Galang. Lebih lanjut, laporan ini juga mengungkap fakta bahwa pengerahan aparat untuk mengawal pematokan tanah dilakukan secara berlebihan karena skalanya sangat besar. Berdasarkan keterangan warga Rempang, mereka memperkirakan setidaknya terdapat 60 kendaraan yang dikerahkan menuju lokasi di tanggal 7 September 2023 disertai dengan setidaknya 1010 lebih personel yang terdiri dari Polisi, TNI, Satpol PP dan Ditpam BP Batam. Jumlah ini bahkan dipertegas oleh rilis yang dikeluarkan oleh Humas Polresta Barelang. Tim Investigasi turut menemukan fakta bahwa kehadiran aparat telah nyata berimplikasi pada munculnya ketakutan di tengah masyarakat. Di lapangan, setidaknya terdapat 5 posko penjagaan di Pulau Rempang, baik di Jalan Trans Barelang hingga daerah Sembulang. Tim Investigasi mengidentifikasi bahwa sekitar 20 - 30 aparat gabungan ada masing-masing posko yang terdiri dari aparat gabungan.  Ketakutan masyarakat semakin bertambah dengan lalu lalangnya aparat di Pulau Rempang tanpa alasan yang jelas. Belum lagi, warga di 16 kampung diusir secara perlahan atas nama relokasi. Warga diminta untuk mendaftarkan dirinya serta membawa bukti-bukti kepemilikan tanahnya dari tanggal 11-20 September di dua tempat yakni Kantor Kecamatan Galang di Sembulang dan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang kini berganti menjadi Kantor Koramil.  Kantor Kecamatan Galang sebagai tempat pendaftaran relokasi pun juga difungsikan sebagai posko keamanan–sejumlah aparat yang berasal dari Satuan Brimob, dipersenjatai secara lengkap dengan laras panjang beserta dengan motor. Hal ini jelas berlebihan, mengingat situasi sudah diklaim aman. Penempatan aparat gabungan di fasilitas sipil seperti halnya kecamatan tentu juga akan sangat problematik, mengingat kecamatan melingkupi berbagai urusan. Peristiwa tanggal 7 September 2023 lalu pun diakui telah merugikan kehidupan ekonomi dan rutinitas masyarakat Rempang. Mata pencaharian masyarakat yang didominasi oleh nelayan pun harus terhenti. Berbagai warga memberikan kesaksian bahwa fokus utama mereka ialah untuk mempertahankan kampung dari pematokan.  Selain itu, aktivitas melaut jika pun dilakukan tidak akan efektif karena memikirkan nasib anak dan istri yang ditinggal di rumah yang dikhawatirkan akan diamankan petugas. Temuan penting lainnya untuk diketahui publik yakni tata Kelola pemerintahan di Batam yang carut marut ditandai oleh peran ganda seorang Walikota yang juga mengepalai BP Batam. Berdasarkan sejumlah temuan yang ada, Tim Investigasi mencoba melakukan identifikasi fenomena dalam berbagai poin analisis. Rangkaian kekerasan yang terjadi di Rempang merupakan bagian dari kekerasan yang berbasis pada kepentingan modal/kapital (Capital Violence). Sikap pemerintah yang menganut watak developmentalis dan pembangunanisme pada akhirnya sangat berbahaya dan meminggirkan hak-hak masyarakat. Situasi ini semakin parah diiringi dengan pendekatan keamanan yang mana melibatkan aparat keamanan. Tak jarang keterlibatan aparat untuk untuk mengakselerasi kepentingan bisnis dan investasi telah menimbulkan sejumlah pelanggaran HAM. Selain itu, ketakutan yang terbangun di tengah-tengah masyarakat akibat kehadiran aparat lewat lalu-lalangnya dan posko aparat dapat dianggap sebagai teror psikologis oleh Negara kepada masyarakat. Begitupun keterlibatan militer, Tim Investigasi menganggap bahwa hal tersebut tidak sesuai prosedur sehingga harus dinyatakan sebagai operasi militer illegal. Dilihat dari dimensi pelanggaran HAM dalam kasus Rempang, Tim Investigasi mengidentifikasi bahwa telah terjadi brutalitas aparat dan penggunaan kekuatan berlebihan sehingga mengakibatkan tindakan kekerasan. Penggunaan kekuatan berlebihan salah satunya tercermin dalam penembakan gas air mata di dekat fasilitas sipil seperti halnya sekolah. Belum lagi, pelanggaran hak atas partisipasi dan akses terhadap informasi yang sangat nyata. Masyarakat tidak dimintai persetujuannya sebelum proyek Eco-city ini berjalan dan mengorbankan tanah warga Rempang. Peristiwa 7 September 2023 pun melahirkan penangkapan sewenang-wenang terhadap 8 masyarakat. Penangkapan terhadap massa aksi yang berpendapat Tim Investigasi anggap sebagai bentuk kriminalisasi masyarakat yang mempertahankan ruang hidupnya. Padahal Pasal 66 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 secara jelas menyatakan setiap orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata. Begitupun hak anak dan perempuan yang juga terlanggar dalam kasus kekerasan di Rempang. Penembakan gas air mata di dekat sekolah SDN 24 dan SMPN 22 Galang, mengakibatkan kepanikan ketakutan, hingga luka fisik pada anak-anak yang sedang melakukan pembelajaran. Padahal, berdasarkan kronologi yang telah Tim Investigasi kumpulkan, pihak sekolah sudah menghimbau dan memperingatkan agar polisi tidak menembakkan gas air mata tersebut ke arah sekolah. Berbagai kejadian yang ada pada akhirnya menciptakan terenggutnya hak atas rasa aman. Dalam aspek bisnis dan HAM, proyek eco-city di Rempang ini yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) berpotensi merampas ruang hidup masyarakat. Idealnya, perusahaan harus memperhatikan, memastikan jaminan dan perlindungan bagi masyarakat yang terdampak dari praktik bisnis tersebut. Lebih jauh, negara gagal melaksanakan kewajiban melindungi (to protect) dari tindakan pihak ketiga. Negara lewat aparat gabungan justru menjadi perpanjangan tangan perusahaan dan mengabaikan prinsip-prinsip HAM. Peristiwa yang terjadi di Rempang harus dianggap sebagai permasalahan serius, sebab telah berdampak pada banyak aspek. Bibit-bibit memburuk dan berlanjutnya konflik telah terlihat paling tidak dari dua ciri yakni sentimen kesukuan yang terbangun dan dendam akibat kekerasan. Jika terus dibiarkan, bibit konflik berkepanjangan ini akan terus meluas dan membesar. Pemerintah harus segera mengambil solusi untuk mencegah jatuhnya korban lanjutan. Atas dasar berbagai temuan dan analisis di atas, Tim Investigasi menyimpulkan bahwa peristiwa kekerasan di Rempang tanggal 7 September 2023 harus dinyatakan sebagai pelanggaran HAM sebagaimana diatur dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM. Selain proses-proses dialogis yang harus dibangun oleh pemerintah, respon cepat dan tanggap harus segera dilakukan guna mencegah keberulangan peristiwa kekerasan.  Hal yang tak kalah penting, pemulihan bagi para korban dan umumnya pada situasi yang belakangan terjadi. Harus dipastikan bahwa seluruh korban mendapatkan pemulihan yang layak dan efektif baik secara fisik maupun psikologis. (*)

Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, PDI Perjuangan Tak Terkejut

Jakarta, FNN - Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan hal yang tidak mengejutkan sama sekali.\"Bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi (pendukung) Prabowo adalah hal yang tidak mengejutkan sama sekali. Sebab, dalam dua pilpres sebelumnya (2014 dan 2019), Partai Demokrat juga selalu mendukung Prabowo,\" kata Charles dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.Menurut Charles, bergabungnya Partai Demokrat dengan KIM membuat koalisi tersebut menjadi gemuk. Hal itu mengingatkannya pada koalisi pendukung Prabowo pada Pilpres 2014 silam.\"Di mana saat itu, Prabowo didukung koalisi besar atau gemuk dan Jokowi didukung koalisi kecil atau kurus; dan pada akhirnya sejarah mencatat yang kurus yang didukung rakyatlah yang menang,\" katanya.Dia juga mengakui bahwa rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 nanti. Menurut Charles, PDI Perjuangan selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, sehingga dia mengaku partainya tidak khawatir dengan dinamika politik yang terjadi.\"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,\" imbuhnya.Charles juga merasa yakin bahwa rakyat akan memilih bakal calon presiden (capres) usungan PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar memiliki pengalaman kepemimpinan yang telah teruji selama menjadi kepala daerah di Jawa Tengah.\"Sebagaimana rakyat juga dulu pada (Pilpres) 2014 memilih Jokowi dengan alasan serupa,\" katanya.Selama mengusung calon pemimpin yang berasal dari rakyat, lanjut Charles, PDI Perjuangan tidak gentar dengan \"keroyokan\" gabungan kekuatan partai politik besar.Dia mengatakan PDI Perjuangan adalah partai yang sudah terbiasa \"dikeroyok\"; bukan hanya saat Pilpres 2014, tetapi juga pada pemilu-pemilu sebelumnya di era transisi demokrasi maupun di era Orde Baru.\"Bahkan, banyak yang menilai, sejarah PDI Perjuangan adalah sejarah dikeroyok oleh kekuatan politik besar; tapi apa yang membuat PDI Perjuangan tetap bertahan separuh abad lebih adalah dukungan dari rakyat itu sendiri,\" kata Charles.PDI Perjuangan menjadikan rakyat sebagai inti perjuangan. Terkait itu, Charles mengutip perkataan Presiden pertama RI Soekarno bahwa kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan yang Maha Esa.Sebelumnya, Partai Demokrat menyampaikan dukungannya secara resmi kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan dukungan itu secara langsung kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9).(ida/ANTARA)

Munas-Konbes NU Diharapkan Bisa Menghasilkan Panduan dalam Menyikapi Berbagai Isu

Jakarta, FNN - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2023 dapat menghasilkan rekomendasi yang berguna sebagai panduan bagi warga Nahdliyin maupun masyarakat dalam menyikapi berbagai isu di tengah masyarakat.  \"Semoga Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 menghasilkan rumusan-rumusan rekomendasi yang berguna sebagai panduan warga NU dan masyarakat dalam menyikapi isu-isu keagamaan, kebangsaan dan sosial kemasyarakatan,\" kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.   Acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 dengan tema \"Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan\" yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.  \"Saya ucapkan selamat atas dimulainya Munas dan Konbes NU, mudah-mudahan ini bisa memberikan patokan dan arahan yang harus dilaksanakan Nahdliyin dalam kehidupan berbangsa maupun beragama,\" tuturnya.  Puan pun meyakini berbagai isu yang dibahas dalam Konbes NU 2023 melalui berbagai komisi yang ada akan semakin mengukuhkan upaya NU untuk bekerja demi kemaslahatan umat.  Termasuk, lanjut dia, agar warga Nahdliyin tetap pada jalurnya atau \"on the track\" dan PBNU terus ikut bergotong royong bersama Pemerintah untuk mencapai masa depan umat yang lebih baik. \"Konbes NU juga diharapkan makin meneguhkan komitmen inklusif NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,\" katanya.  Puan menambahkan bahwa keberadaan NU selama ini jelas dirasakan manfaatnya sebagai benteng keimanan umat Islam, berkontribusi bagi Pemerintah dalam menjalankan amanatnya, maupun bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum.  \"Kesuksesan Munas Alim Ulama dan Konbes NU tahun ini dapat memberikan patokan dan arahan yang harus dilaksanakan di dalam kehidupan kebangsaan maupun keagamaan yang akan menjadi cerminan negara,\" ujarnya.  Dia lantas menyinggung konsistensi NU yang selalu berjuang demi kemaslahatan umat dari dulu hingga saat ini, yang dinilainya tidak terlepas dari teladan para tokoh NU.  \"Saya mengapresiasi capaian-capaian dan rencana-rencana NU untuk memenangkan masa depan seperti yang disampaikan oleh Ketum PBNU dalam pidatonya,” ujarnya.  Puan berharap pula NU akan terus berkomitmen mendukung proses pemilu yang mengedepankan rasa damai dan tenteram bagi masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi tahun 2024.  \"Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, keterlibatan NU dalam menjaga pemilu damai, tenteram dan gembira untuk masyarakat akan sangat berperan besar pada suksesnya gelaran Pemilu 2024,” ujar Puan.  Dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 turut hadir sejumlah tokoh dan petinggi negara, di antaranya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dan istri Presiden RI Keempat Abdurahman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah Wahid.  Kemudian, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.  Lalu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.(ida/ANTARA)

Di Atas Kertas Koalisi Prabowo Paling Kuat

Jakarta, FNN - Poros pendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga saat ini, di atas kertas paling kuat menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024. KIM mendapatkan dukungan empat partai politik berjumlah 261 kursi di DPR atau 45,39%. “Bergabungnya Partai Demokrat menggantikan posisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahad malam, sedikit menurunkan kekuatan koalisi pendukung Prabowo. Namun komposisi koalisi ini tetap lebih unggul daripada koalisi pendukung Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo,” kata analis politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting di Jakarta, Ahad (18/9) malam.  Menurut Selamat Ginting, Demokrat memiliki 54 kursi (9,39%), sedangkan PKB memiliki 58 kursi (10,09%) di DPR. Sebelumnya PKB bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo. Sebaliknya Demokrat sebelumnya berada dalam Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan. Sehingga, lanjut Ginting, terjadi penurunan empat kursi di DPR dalam KIM. KIM didukung empat partai politik, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Demokrat. Selain itu juga ada Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora).   Sedangkan Koalisi Perubahan yang mengusung capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki 167 kursi di DPR (29,05%). Mereka didukung Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PKB. Sementara koalisi pendukung Ganjar Pranowo terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki 147 kursi (25,56%). Prabowo dan SBY Selamat Ginting mengemukakan, bergabungnya Demokrat ke koalisi pendukung Prabowo, tidak bisa dilepaskan dari hubungan pertemanan antara Prabowo dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sejak sama-sama menjadi taruna AKABRI Darat (Akmil) pada 1970.  “Seperti reuni Akmil dan mendapatkan dukungan dari seniornya, Wiranto dan Agum Gumelar pada saat bergabungnya secara resmi Demokrat ke koalisi pendukung Prabowo,” ujar Ginting. Menurutnya, Letjen (Purn) Prabowo dan Jenderal (Purn) SBY sama-sama masuk Akmil pada 1970. Namun SBY lulus pada 1973, sedangkan Prabowo lulus pada 1974. Sementara seniornya, Jenderal (Purn) Wiranto dan Jenderal (Purn) Agum Gumelar, lulusan Akmil 1968. “Saat HUT Pepabri (Persatuan Purnawirawan ABRI) beberapa waktu lalu, sudah terlihat komunikasi politik yang dibangun SBY dengan Prabowo dan disaksikan Wiranto, Agum, serta Hendropriyono. Itu sudah tanda-tanda Demokrat condong mendukung Prabowo dan ternyata benar,” kata Ginting, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas.    Namun hingga kini, lanjut Ginting, KIM belum memutuskan siapa yang akan menjadi bakal cawapres Prabowo. Saat ini Erick Thohir yang disorongkan PAN, menjadi bakal cawapres paling kuat di antara nama-nama lain, seperti Airlangga Hartarto, Ridwan Kamil, maupun Mahfud MD. “Dinamika politik terus bergerak cepat. Jika Golkar tidak diberikan posisi sebagai bakal cawapres, bukan tidak mungkin Golkar akan meninggalkan koalisi pendukung Prabowo. Jadi situasi politik masih berlangsung dinamis,” pungkas Ginting. (sws)

LaNyalla Mengajak Anggota FKKPI Menggelorakan Semangat Kebangsaan

Surabaya, FNN - Ketua Dewan Perwakilan Daerah, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak seluruh anggota Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) untuk senantiasa menggelorakan semangat kebangsaan dan nasionalisme berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.  \"FKPPI sudah jelas, anak dari Purnawirawan TNI-Polri termasuk TNI-Polri yang masih aktif. Prajurit TNI dan Polri pasti memegang teguh Pancasila dan Sapta Marga dalam denyut nadinya. Sehingga putra-putrinya sudah seharusnya terdidik dalam suasana kebatinan yang sama,\" ujar LaNyalla dalam Dialog Kebangsaan di peringatan HUT ke-45 FKPPI Jawa Timur yang mengusung tema \"FKPPI Mempertahankan Keutuhan Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045\", di Surabaya, Sabtu.  Senator asal Jawa Timur ini mengutip pernyataan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara yang mengingatkan betapa pentingnya semangat kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi. \"Ki Hajar Dewantara tahun 1928 sudah mengingatkan; Jika anak didik tidak kita ajar dengan kebangsaan dan nasionalisme, maka mungkin mereka di masa depan akan menjadi lawan kita,\" kata dia.  Karenanya ia mempertanyakan jiwa kebangsaan dan nasionalisme FKPPI jika ada anggotanya yang tidak ingin mempertahankan Pancasila sebagai falsafah dasar negara, atau bahkan rela jika bangsa ini meninggalkan Pancasila demi teori-teori demokrasi liberal ala barat.  \"Karena banyak dari generasi muda, bahkan kaum intelektual yang menyederhanakan pandangannya, bahwa sistem demokrasi Pancasila identik dengan Orde Baru. Padahal Sistem yang dirumuskan para pendiri bangsa tersebut sama sekali belum pernah kita terapkan secara benar. Baik di Era Orde Lama, maupun di Era Orde Baru,\" kata pria yang lahir di Jakarta dan besar di Surabaya itu. Ia menjelaskan sistem yang berasas pada Pancasila itu belum pernah diterapkan di era Orde Lama. Saat itu perjalanan bangsa ini diwarnai dinamika politik yang kuat. Bahkan sempat berganti sistem menjadi negara serikat. Pada akhirnya, melalui Dekrit 1959, Presiden Soekarno menjadikan sistem ini sebagai sistem demokrasi terpimpin.  Begitu pula dengan Era Orde Baru, sistem ini tidak pernah diterapkan secara benar. Meskipun MPR RI adalah lembaga tertinggi negara yang memilih dan memberi mandat presiden, tetapi Presiden Soeharto mampu mereduksi kekuatan MPR sehingga menjelma sebagai kekuatan presiden. Bukan penjelmaan rakyat yang utuh. Karena partai politik saat itu dikerdilkan. Utusan Daerah disempitkan representasinya, dan Utusan Golongan ditunjuk oleh presiden. Pada Era Reformasi, masih kata dia, dengan dalih penguatan sistem presidensial, pemisahan kekuasaan, pendekatan trias politica dan sebagainya, kemudian dilakukan Amandemen Konstitusi di tahun 1999-2002.  \"Amandemen yang dilakukan bangsa ini pada tahun 1999 hingga 2002 telah menghasilkan konstitusi baru, sistem bernegara yang dijalankan sama sekali baru. Dan celakanya, konstitusi baru tersebut telah meninggalkan Pancasila sebagai identitas konstitusi dan norma hukum tertinggi. Karena justru menjabarkan nilai- nilai individualisme dan liberalisme,\" ungkap pria yang pernah menjadi ketua umum PSSI itu.  Pria asli Bugis itu mengajak semua komponen bangsa untuk kembali ke sistem pemikiran para pendiri bangsa, yakni sistem yang sesuai dengan watak dasar bangsa kepulauan yang super majemuk ini. \"Yaitu sistem yang mengikat antara Proklamasi Kemerdekaan dengan Konstitusi, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945, untuk kemudian kita sempurnakan melalui Amandemen dengan teknik Adendum,” ujar dia.  Ia juga menyampaikan bahwa dari Dialog Kebangsaan FKPPI Pusat pada 12 September lalu yang disimpulkan oleh Profesor Yudi Latif, telah disepakati bahwa FKPPI Pusat mendukung gerakan untuk kembali ke fitrah negara Pancasila dengan jalan kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 untuk kemudian dilakukan penyempurnaan melalui amandemen dengan teknik adendum. \"Jadi sudah seharusnya FKPPI di Jawa Timur dan FKPPI di seluruh Indonesia mengikuti kesepakatan tersebut. Kita semua harus solid,\" ajak dia.  Dalam kesempatan tersebut, LaNyalla juga menyampaikan 5 Proposal Kenegaraan DPD RI. Dalam proposal tersebut, selain mengadopsi apa yang menjadi tuntutan reformasi, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan menghapus KKN, serta penegakan hukum dan HAM. Sementara itu, Ketua PD 13 KB FKPPI Jawa Timur, Priyo Effendi, mengucapkan Terima kasih atas wejangan LaNyalla. Menurut Priyo, LaNyalla merupakan orang yang penuh nasehat, penuh kenangan baginya maupun bagi FKPPI Jawa Timur.  \"LaNyalla telah berbuat untuk orang banyak, juga untuk FKPPI. Beliau adalah orang yang konsisten. Bung Nyalla orang lempeng yang sekarang sudah jadi pemimpin. Kita Doakan semakin naik derajatnya. Saya ini bukan hanya kenal lama, juga kenal baik. Beliau jujur, sederhana dan lurus,\" ujarnya.(sof/ANTARA)

Presiden: Indonesia Cari Pemimpin yang Cinta Negara-Rakyat untuk Maju

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo mengatakan bangsa Indonesia harus mencari pemimpin yang mencintai negara dan rakyat, agar bisa mewujudkan Indonesia maju 2045.\"Tahun 2045, kita sudah masuk negara maju, lihat nanti, tapi dengan catatan kita mendapatkan pemimpin yang benar, yang betul, yang cinta pada negara, rakyatnya, itu yang kita cari,\" kata Joko Widodo dalam acara Rembuk Nasional Persaudaraan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.Dia mengingatkan apabila dalam tiga periode kepemimpinan ke depan yakni tahun 2024, 2029, 2034, Indonesia bisa mendapatkan pemimpin yang benar, maka Indonesia bisa melompat menjadi empat besar negara maju dunia.\"Oleh sebab itu, saya sampaikan hati-hati dalam menentukan kepemimpinan nasional 2024. Karena menyangkut 273 juta rakyat di 17 ribu pulau. Pada tiga periode kepemimpinan nasional ke depan ini sangat menentukan, di 2024, 2029, di 2034 ini sangat menentukan sekali,\" jelasnya.Jokowi kembali menekankan bangsa Indonesia harus memiliki pemimpin yang bisa membawa Indonesia melompat menjadi negara sejahtera.\"Ada yang tidak mau sejahtera? Tunjuk jari. Saya beri sepeda. Semua kita ingin sejahtera, oleh sebab itu saya sangat hargai, terima kasih atas yang tadi telah disampaikan, tegak lurus, nggak usah saya lanjutkan, tegak lurus sudah nangkap semuanya kan,\" jelasnya.(sof/ANTARA)

Pemenangan "AMIN" Semakin Maksimal Dengan Dukungan PKS

Surabaya, FNN - Bakal calon Wakil Presiden RI yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar optimistis upaya pemenangan pasangan bakal capres-cawapres Anies-Muhaimin (AMIN) berjalan maksimal setelah masuknya dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).\"Dewan Pimpinan Pusat PKS menambah pasukan terutama di basis-basis kekuatan PKS,\" kata Muhaimin yang kerap dipanggil Cak Imin usai menghadiri acara penyematan gelar honoris causa kepada Mendes PDTT Prof (HC) Dr (HC) Abdul Halim Iskandar di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sabtu.Cak Imin menyebut beberapa basis kekuatan PKS meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan beberapa wilayah di Sumatera. Keberadaan basis kekuatan PKS itu siap dimaksimalkan bersama bakal calon Presiden RI Anies Baswedan untuk memenangkan konstelasi politik 2024.\"Paling tidak modal awal dari partai-partai pendukung ini setidaknya 39 juta suara,\" ucapnya.Muhaimin juga menjelaskan upaya pemenangan di wilayah Provinsi Jawa Timur diterapkan dengan mengacu pada tiga aspek berbeda, yakni budaya, struktur PKB, dan milenial.\"Tiga segmen ini yang akan dikonsentrasi oleh PKB,\" katanya.Menuurut Cak Imin, PKB juga mengincar target suara dari kalangan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karena itu, kesamaan pandangan soal strategi pemenangan terus dibahas.\"Di Jawa Timur terus dengan menggerakkan kader, menggerakkan seluruh potensi kami,\" ujarnya.Dia menambahkan kondisi koalisi partai pendukung pasangan \"AMIN\" solid dan siap meraup suara nahdliyin sebanyak mungkin.\"Minimal 50 sampai 70 persen,\" katanya.Cak Imin berharap jumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan bisa terus bertambah, dengan masuknya pihak-pihak anyar untuk melengkapi kekuatan pada Pilpres 2024. Kini koalisi tersebut diisi Partai NasDem, PKB dan PKS.\"Pasti kami berharap ada partai lain untuk bergabung,\" tuturnya.Sebelumnya, Rapat Majelis Syura PKS secara resmi memberikan restu kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat menyatakan keputusan Rapat Majelis Syuro kesembilan yang digelar itu meresmikan pasangan Anies-Muhaimin sebagai pasangan yang diusung pada Pilpres 2024.Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023. Namun, KPU berencana memajukan jadwal pendaftaran capres-cawapres, dari semula mulai 19 Oktober menjadi 10-16 Oktober.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.(sof/ANTARA)

Pintu Koalisi Perubahan Masih Terbuka untuk Demokrat

Jakarta, FNN - Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said mengatakan pintu Koalisi Perubahan akan terus terbuka untuk kembali bekerjasama dengan Partai Demokrat.\"Jadi kita sangat terbuka, bahkan dalam berbagai kesempatan Pak Anies dan Pak Muhaimin sempat juga mengatakan memiliki harapan besar kepada Partai Demokrat, kalau pun tidak bersama-sama dengan koalisi, kita bekerjasama dalam agenda-agenda besar yang pasti kita memerlukan banyak tenaga,\" kata Sudirman Said di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu.Sudirman juga mengatakan membangun Indonesia tidak mungkin bisa dilakukan hanya oleh presiden dan wakil presiden, karena itu pihaknya membuka pintu bagi semua pihak untuk membangun bangsa bersama Koalisi Perubahan.\"Membangun bangsa ini, menata bangsa ini, pekerjaan yang sangat besar sekali, tidak mungkin cukup diselesaikan oleh dua individu, namanya Capres-Cawapres begitu pun tiga partai,\" ujarnya.Pasangan bakal calon presiden (bakal capres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (bakal cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat ini diusung oleh Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).Dalam Pileg 2019, Partai NasDem mendapatkan 12,66 juta suara (9,05 persen) dan 59 kursi di DPR, PKB mendapatkan 13,57 juta suara (9,69 persen) dan 58 kursi dan PKS meraih 11,49 juta suara (8,21 persen) dan 50 kursi di DPR.Total perolehan suara ketiga parpol Koalisi Perubahan pada Pileg 2019 sebanyak 37,72 juta suara. Sementara itu, koalisi tiga parpol ini total memiliki 167 kursi atau jauh di atas ketentuan batas minimal 115 kursi di DPR sebagai syarat presidential threshold.Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.Namun, KPU berencana memajukan jadwal pendaftaran capres-cawapres, dari semula mulai 19 Oktober menjadi 10-16 Oktober 2023.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.(sof/ANTARA)

Pernyataan Panglima TNI Soal Rempang: Kita Mulai Membaca Bagaimana Negara ini Menjadi Bengis

Jakarta, FNN -  Pernyataan Panglima TNI Yudo Margono di media sosial soal buntut kericuhan Pulau Rempang, menuai berbagai reaksi dari publik, tak terkecuali dari akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung. Di sisi lain, meskipun saat ini Rempang dalam kondisi yang mulai menurun ekskalasinya, tapi tetap seperti masih ada potensi bara dalam sekam. Mengomentari pernyataan Panglima TNI, Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Sabtu (16/9/23) menyatakan, “Ini satu paradoks di dalam pemerintahan Pak Jokowi. Belum pernah dalam sejarah selama reformasi ada pengerahan masif, sistematis, dari aparat. Jadi, kita melihat ke dalam upaya untuk membaca konflik agraria, di mana ada konflik agrarian, perebutan tanah, itu all out. Dari Wadas, Manado kemarin, di NTB, segala macam. Jadi, terlihat ada kebutuhan mendesak dari pemerintah dan oleh negara, untuk memastikan bahwa investasi itu tidak boleh tidak berhasil. Karena memang cuman itu memang andalan dari Presiden Jokowi.” Jadi, lanjut Rocky, kalau kita dengar misalnya statement Panglima yang menyatakan, “oke kalau 1000 turun ya kita turun 1000”, itu semacam frustasi juga. Untuk apa TNI nurunin seribu kalau rakyatnya seribu. “TNI turun karena wibawa TNI, bukan karena aparatnya. Polisi lain, polisi memang tugasnya adalah menghalangi secara fisik atau menghalau secara fisik atau membubarkan secara fisik, tapi TNI itu adalah simbol pertahanan negara tuh,” ujar Rocky. Hal itu tidak boleh terucap dari Panglima “kalau bekal rakyat 1000 kami 1000”. Rakyat dan TNI itu ibarat ikan dan air dan sejarahnya begitu di zaman kemerdekaan. Jadi, kalau sekarang ikan berkelahi dengan air, itu tidak masuk akal. Tetapi, Rocky juga memahami, mungkin Panglima sudah mulai jengkel karena masalahnya tidak bisa diselesaikan lewat negosiasi, misalnya, lewat meja perundingan. Jadi, TNI juga merasa bahwa bebannya terlalu berat sehingga mesti satu lawan satu. “Tetapi, sekali lagi, kita ingin supaya TNI itu betul-betul dihargai sebagai aparat pertahanan musuh dari luar, bukan musuh dari dalam. Bahwa ternyata masyarakat Melayu lebih radikal, misalnya, lebih kuat untuk bertahan dibandingkan dengan aparat polisi, itu yang kita sebut rumus sosiologinya begitu, orang yang mempertahankan haknya, dia nggak peduli dengan fisiknya atau bahkan dengan nyawanya bahkan,” ungkap Rocky. Hal ini berbeda dengan TNI. TNI memang didesain untuk melakukan attack satu kali supaya musuh lumpuh pada menit pertama. Tetapi, itu tidak boleh terjadi. “Kita mulai membaca bagaimana negara ini menjadi negara yang bengis, seluruh peralatan kekerasan dikerahkan di situ demi membela kepentingan yang disebut program strategis presiden. Tapi ini nggak mungkin diselesaikan dengan cara semacam itu. Mata kamera internasional ada di situ. CNN, Aljazera segala macam sudah ada di Rempang. Apakah Pak Jokowi mau ambil risiko itu, ya silakan. Dan kita akan melihat bagaimana seorang presiden di negara demokratis akhirnya memakai kekerasan,” ungkap Rocky. Rocky berharap ada upaya negosiasi lagi, kalau kekerasan itu dinyatakan sebagai bentuk penyelesaian terakhir. Tetapi, bagaimana sikap Melayu, ini soal sejarah. Ini yang mesti dipahami oleh pemerintah. Ini soal sejarah, soal hak eksistensial seseorang untuk menempuh jalur hidupnya, bahkan dengan kekerasan atau dengan menolak diiming-imingi keuntungan material. Dalam diskusi dengan Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu Rocky juga mengatakan bahwa sejarah panjang republik kita mesti kita ingat bahwa memang ada hak rakyat yang ditelantarkan dan ada juga hak dari orang yang terdesak untuk melakukan perlawanan. Rocky ingin agar hal itu dipahami oleh pemerintah kita, terutama oleh TNI, karena ucapan Panglima itu seperti ancaman, walaupun di belakang ancaman itu ada semacam kelelahan. “Jadi, kira-kira itu yang kita mesti baca psikologi Panglima TNI yang merasa bebannya kok berat betul dan mungkin dengan sedikit kejengkelan ya sudah kita selesaikan, tapi kan bukan itu yang hendak diucapkan. Tetap saya anggap Panglima TNI punya cadangan psikologi yang menganggap bahwa tidak boleh TNI itu berhadap-hadapan dan bahkan melawan rakyat. Apalagi head to head,” ujar Rocky.(ida)