ALL CATEGORY

Orang Pintar Anak Buah Orang Bodoh

Dan, benar dalam dunia politik sering terdengar “tidak dibutuhkan orang pintar tetapi yang dibutuhkan adalah loyalitas total”. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih “ORANG berilmu mengetahui orang bodoh karena pernah menjadi orang bodoh, sedangkan orang bodoh tidak mengetahui orang berilmu karena tidak pernah berilmu. (Plato )”. Hidup adalah keberanian menghadapi tanda tanya: apa memang beda orang bodoh dan pintar: “Orang bodoh suka: menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri, merasa paling benar sepanjang waktu, bereaksi terhadap konflik dengan kemarahan, mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain, merasa lebih baik dari siapa pun, suka menindas orang lain”. “Orang cerdas: mengoreksi kesalahan orang lain dengan cara bijak dan bertanggung jawab, lebih mampu berempati pada orang lain dan mengerti argumentasi mereka, tanpa meremehkan pandangan orang lain, bisa marah, tetapi marah yang bijaksana, cenderung mampu berempati dengan keadaan orang lain”. Kalau hanya mengetahui definisi tentang orang bodoh dan orang pintar itu hanya teori. Realitasnya mengapa bisa terjadi orang pintar menjadi anak buah orang bodoh: Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis. Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar. Walhasil, banyak boss-boss orang pintar adalah orang bodoh. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka rekrut orang pintar untuk memperbaiki yang salah. Walhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah & mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayar orang-orang pintar. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh. Kalau begini keadaannya terus bagaimana memahami keadaan yang sebenarnya apakah orang yang pintar orang yang bodoh dan orang yang bodoh sebenarnya orang yang pintar. Dalam konstitusi memang urusannya soal aturan baku kekuasaan menteri adalah pembantu Presiden, tidak peduli urusan menterinya lebih pintar dari Presiden. Apapun yang ada harus terjadi menteri harus tetap melaksanakan perintah Presiden. Demikian berlaku nasib seorang rektor perguruan tinggi, diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Tidak ada urusan Presidennya orang pintar atau bodoh. Rumusannya menjadi sangat singkat bahwa: “The ballot is stronger then the bullet”, kata Presiden Amerika Abraham Lincoln. Ya, dalam pemilu, suara lebih kuat dari peluru. Orang pintar sibuk berjuang untuk kebaikan, membela keadilan dan melawan kezaliman. Ketika tidak memiliki kekuasaan semua akan berantakan. Sadarlah kita menguasai segalanya tidak peduli itu urusan orang pintar dan bodoh Oligarki pasti akan memburu kemenangan pada Pemilu - khususnya Pilpres. Dan, harus memenangkan calonnya menjadi harga mati apapun rekayasa yang harus dilakukan dan betapapun biaya yang harus di bayarkan. Jadi logis rekayasa sedang berjalan bagaimana bisa mengunci agar Pemilu dan Pilpres tetap dalam kendali dan remote-nya. Dan untuk menguasai negara ini tidak membutuhkan orang pinter tetapi dibutuhkan orang yang bisa menjadi bonekanya. Dan, benar dalam dunia politik sering terdengar “tidak dibutuhkan orang pintar tetapi yang dibutuhkan adalah loyalitas total”.  Oligarki tidak butuh orang pintar tetapi hanya butuh seorang boneka (orang yang bodoh sekalipun). Dan, orang pintar-pintar harus tunduk dalam skenario kekuasaannya. Dalam prakteknya harus taat dengan kekuasaan yang dimiliki orang bodoh. (*)

Pengibaran Bendera LGBT: Inggris Tak Menghormati Indonesia!

Jakarta, FNN – Bahasan lainnya dalam kanal Off The Record (OTR) FNN dialog dua wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dan Agi Betha, Ahad (22/5/2022) adalah perihal Kedubes Inggris di Jakarta yang mengibarkan bendera Pelangi. Bendera Pelangi yang dimaksud di sini adalah Lambang LGBT. Bendera itu dikibarkan di samping bendera Inggris, sejak 17 Mei 2022. Akibatnya, kedubes Inggris untuk Indonesia di Jakarta itu menuai kecaman. Bendera pelangi tersebut menjadi lambang bagi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) itu. Namun, rupanya persoalan serupa pernah terjadi, i Uni Emirat Arab (UEA). Koran Inggris, The Independent,  pernah mewartakan mengenai reaksi keras dari publik usai Kedubes Inggris di UEA mengibarkan bendera pelangi di Abu Dhabi. Peristiwa itu terjadi pada Juni 2021. UEA sejatinya ingin menunjukkan diri sebagai negara Islam liberal di Timur Tengah. Tapi, UEA masih menerapkan hukuman bagi homoseksualitas. Itulah mengapa saat Kedubes Inggris mengibarkan bendera pelangi sebagai dukungan bagi LGBT, saat itu dan mengunggahnya di media sosial, banyak warganet langsung mengkritisinya. Komentar warganet kaum konservatif menuliskan beragam seperti: \'Tak dapat diterima\', \'Tidak sopan\', dan \'Penghinaan\', serta \'Rasis\'. Sebagian besar lainnya meminta pihak Kedubes Inggris segera menurunkan bendera pelangi itu.Pengamat politik Emirat, Abdulkhaleq Abdulla, kala itu memahami bila pihak Kedubes Inggris sudah meminta izin untuk mengibarkan bendera itu. Namun menurutnya sebaiknya hal itu tidak dilakukan mengingat sepertiga populasi merupakan bagian dari konservatif yang lebih vokal dalam menyuarakan hal semacam ini.“Mereka memang telah menginformasikan ke Menteri Luar Negeri. Mereka bilang, \'Lihatlah, kami melakukan ini sebagai dukungan untuk hak-hak dari LGBT\'. Saya rasa jawabannya adalah, \'Sebaiknya kalian tidak melakukannya meskipun itu adalah hak kedaulatan kalian\'. Jadi mereka tidak benar-benar memberikan lampu hijau tetapi sebenarnya lampu kuning,” ucap Abdullah.Saat itu pihak Kedubes Inggris di UEA tidak merespons atas hal ini. Menurut Agie Betha, di Rusia saja ada larangan LGBT. Karena definisi perkawinan itu berlainan jenis. “Jadi, antara pria dan wanita,” katanya. “Kalau sesama jenis, itu namanya ‘main anggar’,” cetus Hersubeno, sembari tertawa. Hal serupa kini terjadi di Indonesia. Pada Selasa (17/5/2022), bendera pelangi dikerek di tiang bendera di Kedubes Inggris, berjejer dengan bendera Inggris Union Jack. Momen 17 Mei adalah Hari anti-homofobia diperingati dunia setiap 17 Mei. Dilansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lembaga ini telah menghapus homoseksualitas dari klasifikasi internasional tentang penyakit pada 17 Mei 1990.“Kemarin, pada Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT) - kami mengibarkan bendera LGBT dan menggelar acara, demi kita semua yang merupakan bagian dari satu keluarga manusia,” demikian keterangan Kedutaan Besar Inggris untuk RI via akun resmi Instagram-nya, seperti dilansir Detikcom, Sabtu (21/5) kemarin.Inggris jelas menunjukkan keberpihakannya terhadap hak-hak LGBT. Inggris juga mendorong semua negara di dunia untuk menghentikan diskriminasi terhadap LGBT.Sejurus kemudian, meluncurlah kecaman-kecaman terhadap pengibaran bendera LGBT di Jakarta. Mayoritas kecaman berasal dari kalangan agama.Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas bereaksi. Mewakili ormasnya, Anwar mengemukakan penilaian, Kedubes Inggris tidak menghormati Indonesia lantaran mengibarkan bendera LGBT itu.“Muhammadiyah sangat menyesalkan sikap Kedubes Inggris yang tidak menghormati negara Republik Indonesia dengan mengibarkan bendera LGBT. Mereka harus tahu bahwa bangsa Indonesia punya falsafah Pancasila, di mana bangsa Indonesia sangat menghormati nilai-nilai dari ajaran agama,” ucap Anwar Abbas seperti dalam keterangannya, Sabtu (21/5/2022).Setali tiga uang, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan bahwa aksi dari Kedubes Inggris ini bisa memicu ketegangan. Sebab, ini tidak sejalan dengan keadaban etika persahabatan.Pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia menilai pemasangan bendera pelangi LGBT oleh Kedubes Inggris itu sebagai tindakan yang tidak baik. Kedubes Inggris tentu sadar sikap arus utama di Indonesia tidak suka dengan LGBT.“Justru pengibaran bendera LGBT dipersepsi oleh sebagian besar publik Indonesia sebagai suatu tindakan provokatif,” kata Hikmahanto seperti dilansir Detikcom, Sabtu (21/5/2022). (mth)

Kampanye Sesat LGBT

Oleh  M. Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan PENGIBARAN bendera LGBT oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengejutkan, karena di samping tidak lazim, juga terjadi di Indonesia negara berideologi  Pancasila yang menghormati keyakinan keagamaan. Tidak ada satu agama pun yang membenarkan perilaku menyimpang LGBT.  Penyinggungan aspek keagamaan ini sepertinya beruntun, beberapa waktu lalu Singapura menolak dan mengusir ulama dan tokoh Islam Ustadz Abdus Shomad yang akan berkunjung ke Singapura. Kunjungan liburan bersama keluarga. Isu keagamaan pun disematkan seperti takfir, syahid, dan salib dalam perspektif Singapura. Bahkan dengan predikat teroris segala.  Sebelumnya ada publikasi terbuka dalam acara Deddy Corbuzier melalui wawancara  pasangan nikah sesama jenis Ragil Mahardika dan Frederik Vollert warga negara Jerman. Kecaman masyarakat membuat Deddy harus meminta maaf.  Prakteknya LGBT terus disosialisasikan.  Unik dan aneh setingkat Kedutaan Besar mengibarkan bendera LGBT. Di negara mayoritas muslim yang sebenarnya dipastikan tidak dapat menerima. Artinya ada motif berbau provokasi untuk memancing reaksi. Adakah ini berhubungan dengan peristiwa deportasi Singapura yang  pernah menjadi koloni Inggris atas diri UAS? ebay mengibarkan bendera LGBT di kantor kedubes. Lucu, sekelas negara Inggris secara resmi berada di belakang LGBT. Lumrah, negara liberal membebaskan perilaku biadab hubungan sejenis. Low Batt di saat Inggris sudah kehilangan pengaruh di berbagai belahan dunia.  Gila, bagaimana sehat jika hewan tak berakal pun tidak dapat melalukannya. Galau atas nilai-nilai kemanusiaan apakah LGBT itu HAM atau penyimpangan. Gawat jika perilaku kaum Luth dan Pompei dianggap baik. Gombal jika lambang pelangi adalah keindahan, padahal itu kekonyolan.  Bete dan memuakkan atas pekerjaan hina yang dimuliakan. Bego masyarakat Barat yang merasa sebagai pemilik peradaban ternyata biadab. Bandel, sudah tahu LGBT itu dicela, malah dibela. Busuk memelihara badan dan jiwa yang berpenyakit menjijikan.  Tipu-tipu seolah toleran pada realita manusiawi. Teror kebejatan atas kewarasan dan kebaikan. Tirani minoritas mengalahkan pandangan mayoritas. Tubruk sana tubruk sini mencari sensasi dan dukungan kaum dungu.  Bendera LGBT telah dikibarkan oleh Kerajaan Britania. Tanda menyerah kepada kenistaan dan kebiadaban. Pelangi warna warni sinyal keruntuhan nilai-nilai moral. Tinggal menanti datangnya siksa Tuhan.  Umat yang sehat dan ingin selamat harus mekakukan perlawanan.  Inggris dilinggis, Singapura disetrika, demi Indonesia Jaya. Setelah pandemi Covid 19 yang mematikan kini LGBT telah dikibarkan dan siap disebarkan untuk membunuh nilai-nilai moral bangsa. Saatnya Indonesia untuk menjadi garda terdepan perlawanan dan pembasmian. LGBT adalah kejahatan kemanusiaan.  Bandung, 23 Mei 2022

Luhut Bukan Pak Bob

Oleh Rahmi Aries Nova - Jurnalis Senior FNN JABATAN boleh berderet, status juga mentereng: Menteri paling tajir. Kekayaannya juga pasti sulit dihitung karena konon punya banyak usaha tambang termasuk nikel yang lagi naik daun. Kekuasaannya apalagi, tak terbatas. Apa yang diputuskan presiden bisa seketika ia batalkan. Pokoknya presiden saja konon turut apa kata dia. Luar biasa. Itulah  Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Dipilih secara aklamasi, mungkin dengan pertimbangan jabatan dan kekuasaan yang ia miliki. Atau bisa juga karena Luhut, yang netizen biasa sebut Lord Luhut alias Opung, masih trauma dengan pemilihan dengan suara terbanyak. Maklum dua kali gagal saat pemilihan Ketua Umun KONI Pusat. PASI sendiri sejak 1984 dipimpin Bob Hasan sampai akhir hayatnya (37 tahun), wafat 31 Maret 2020. Pak Bob, begitu atlet biasa memanggilnya hanya menjabat Menteri Perdagangan dan Perindustrian kurang dari dua bulan. Berikutnya saat Presiden Soeharto lengser, Bob pun menjadi penghuni Nusakambangan.  Hebatnya meski di penjara Pak Bob tidak tergantikan di PASI. Perhatiannya dan \'pengorbannya\' untuk dunia atletik Indonesia tidak berkurang. Raganya boleh tidak berada di Stadion Madya Senayan (tempat latihan atletik) tapi spiritnya tetap melekat pada semua atlet yang berlatih di sana. Jangankan cuma bayar tukang urut, Pak Bob sejak dulu bahkan memberikan beasiswa bagi semua atlet Pelatnas yang ingin melanjutkan kuliah. Purnomo, Heru Prayogo dan banyak lagi atlet Pelatnas bisa menyandingkan gelar juara dan gelar sarjana berkat Pak Bob. Kebaikan Pak Bob bukan hanya dirasakan atlet tapi juga wartawan yang biasa meliput atletik. Bisa dikonfirmasi pada Duta Besar Singapura saat ini.  Oh ya, pada masa kejayaannya Pak Bob juga menggelar event-event berkelas dunia yang mendatangkan pelari-pelari terbaik dunia dengan hadiah yang fantastis.  Kedudukan Pak Bob sendiri sangat prestisius, anggota IOC (Komite Olimpiade Internasional). Intinya kalau Pak Bob tak tergantikan Luhut justru sebaliknya, sudah selayaknya diganti jika memang perhatiannya pada atletik ternyata cuma sebatas janji tanpa realisasi. Persis seperti rezim yang ia \'kendalikan\' saat ini, sudah selayaknya juga diganti, kalau ingin NKRI tegak berdiri. (*)

Halusinasi Jokowi Masih Berkuasa dengan Dukungan Relawan

Oleh Syafril Sjofyan  - Pemerhati Kebijakan Publik, Sekjen FKP2B, aktivis Pergerakan 77/78 KATANYA sih ada perang antara Mega dan Jokowi. Menurut saya tidak sama sekali. Kenapa?. Ada banyak hal secara logic dan fakta/data. Pertama, PDIP sebagai partai pemenang tahun 2019, sekarang menjadi satu-satunya partai yang tanpa koalisi bisa mencalonkan Presiden.  Kedua. Megawati sebagai Ketua Umum PDIP punya otoritas penuh diberikan oleh kongres partainya menentukan/ memutuskan calon presiden 2024 tanpa prosedur kepartaian. Ketiga, Jokowi walaupun sudah dua periode menjadi Presiden masih tetap sebagai petugas partai tanpa diberikan jabatan apapun di struktural PDIP. Padahal Jokowi sudah melanggar janjinya “membiarkan” menteri yang diangkatnya merangkap jabatan di Partai, bahkan ada menjadi Ketua Umum partai. Seperti Airlangga dan Prabowo. Setidak-tidaknya sinyal bahwa Jokowi dari awal sudah  “ingin” merangkap pula jadi pengurus PDIP, setidak-tidak di dewan Pembina. “Keinginan” kuat Jokowi  untuk diberi jabatan di partainya. Tetapi sampai mendekat akhir jabatan harapan tak terkabul. Walaupun Jokowi sudah “bergenit-genit” seakan ada beberapa partai yang akan merekrutnya.  Salah satunya partai anak muda PSI. Sekarang menurut survei PSI malah semakin menciut. Ulah pengurusnya sendiri. Kenapa Jokowi tidak diberi jabatan apapun di pengurus PDIP?. Hanya Megawati dan elit partai PDIP yang bisa menjawab. Saya bisa memperkirakan penyebabnya hanya satu saja. Jangan sampai trah Soekarno hilang. Keempat, Partai di Senayan selain PDIP tidak akan pernah berani merekrut Jokowi menjadi pengurus, karena prosedur di internal partai. Mereka juga sepenuhnya menyadari jika Jokowi tidaklah lagi menjadi Presiden, kekuasaannya hilang lenyap. Beda banget dengan SBY “pemilik” partai Demokrat. Kelima, Oligarki Pengusaha akan beralih cepat alias balik badan sesuai dengan “kebiasaan” mereka akan berlabuh pada rejim kuasa lain, dimana mereka bisa mendapat keuntungan setidaknya usaha mereka bisa terlindungi. Bahkan pada akhirnya mereka akan meghindar dari Jokowi. Keenam, kondisi sekarang kepercayaan rakyat anjlog terhadap Jokowi. Dasarnya hasil survei. Akan anjlog lagi, karena krisis ekonomi semakin parah. Dampak Ukraina vs Rusia, kuartal ketiga akan sangat berasa. Sementara, rejim Jokowi tidak bisa berbuat apapun, malah masih “asyik masyuk” dengan proyek IKN. Tidak punya nilai tambah buat kesejahteraan rakyat, malah jadi beban.  Ketujuh, sebagian menterinya sedang asyik “mempercantik diri” untuk menjadi kontestan Pilpres, sebagian lagi akan cari selamat atau malah diam sehingga kinerja pemerintah dua tahun kedepan akan stagnan bahkan anjlog.  Dari beberapa fakta tersebut analisa saya.  Jokowi hanya “halu” seakan-akan masih besar.  Merasa bahwa  relawannya Jokowi (Projo) bisa menandingi partainya. Relawan bukan kekuatan riil, tidak ada garis yang mengikat, masing-masing mereka akan mencari selamat, tempat lindung baru.   Jokowi tidak akan bisa melakukan negosiasi apapun terhadap pilihannya. Ganjar yang sebentar lagi habis masa jabatannya. Prestasinya di Jateng hanya menjadi Provinsi dengan rakyat termiskin. Jokowi bukan SBY presiden ke enam yang memiliki partai. Jokowi hanya petugas partai. Sebentar lagi akan ditinggalkan rame-rame.  Kenapa halu?. Karena dulu 2013 rekayasa Oligarki dengan memanfaatkan relawan dan tokoh media berhasil \"memaksa\" Megawati mengurungkan niatnya menjadi capres. Megawati akan kalah, begitu tekanan Olikargi. Megawati mengalah menerima Jokowi sebagai capres. Itu dulu. Sekarang diyakini Megawati tidak lagi akan mengalah. Alasannya tujuh faktor diatas. Sekarang waktunya trah Soekarno harus muncul, jika tidak selamanya akan lewat. Megawati dipastikan tidak akan mengalah lagi. Jadi jika Jokowi akan memanfaatkan “relawannya” untuk menekan atau melawan “berperang”. Itulah Halu nya Jokowi. Artinya Zonk tanpa “kekuasaan nyata” penekan. Hanya sekadar  teriakan buzzerRp yang berdengung.  Golkar akan mencalonkan Ganjar?. Itupun tidak mungkin karena Golkar sejarahnya adalah Partai yang  tidak akan pernah akan menjadi oposan. Konon sekarang juga tidak solid ada beberapa faksi. Mereka pada akhirnya akan bergabung untuk mendapatkan jatah menteri.  Koalisi Bersatu Golkar, PPP, PAN hanya sekadar menaikan nilai nego, baik internal partai maupun untuk kerjasama dengan partai pemenang. Lagian PAN sudah pecah jadi tiga. Partai Ummat dan Partai Pelita. Memang lucu sistim Pemilu. Kedepan ada Koalisi Partai yang anggota Koalisinya  pada Pileg 2024 tersingkir dari Senayan. Di antaranya PAN yang sudah tercerai berai jadi tiga. PPP juga. Dari semua survei yang sudah berulang-ulang dan banyak. Hasilnya tetap sama PPP 2024 akan tersingkir dari Senayan. Tersandung dengan Parlementiary Treshold. Nah lho, partai pendukung Presiden, malah sudah tidak lagi di DPR-RI. Sangat lucu bukan Bandung, 23 Mei 2022

Reformasi dari Sononya Sudah Zonder Konsep

Oleh Ridwan Saidi - Budayawan SEORANG yang merasa amat berjasa bikin reformasi berujar, reformasi diselewengkan. Ada yang timpali, kembalikan reformasi pada relnya. Memang reformasi ada relnya, apa? UUD 45 yang mereka vermakt 4 x saja tak pernah diundangkan dalam Lembaran Negara. Yang juga terjun ke kancah perubahan politik 98 adalah ex Menkeu Orba Mar\'ie Muhamad. Ia aktif bergerak bersama  Buyung Nasution rubuhkan Pak Harto. Semangat 66 Mar\'ie berkobar lagi. Tapi Pak Harto \'kan bukan Bung Karno.  Yang rubuhkan Pak Harto dari dalam Mentri Ginanjar Kartasasmita dan 13 menteri lainnya. Mereka mengundurkan diri dari kabinet.  Menko Mahfud tak mengundurkan diri tapi menghajar pemerintah Jokowi dengan statemen-statemen yang keras. Harmoko ketua DPR jelang Orba bubar bersama pimpinan yang lain keluarkan statemen minta Pak Harto mundur,  padahal sebelum Maret 1998 Harmoko keliling Indonesia dan pulang-pulang bawa Big Data: seluruh rakyat Indonesia minta  Pak Harto presiden lagi.  Ketua DPD LaNyala cuma kritik pemerintah terus hari demi hari. Lumayan sedikit-sedikit menjadi bukit.  Surprise ketika Ginanjar Kartasasmita melancarkan kritik sangat keras kepada rezim Jokowi yang dikatakannya bukan saja oligarchis tapi juga kleptokrasi. Ukuran tangan kepanjangan. Kemudian tampil pula tokoh senior lain Sutiyoso alias Bang Yos yang kecam habis kebijakan rezim tentang TKA China. Saya kenal baik dengan Bang Yos. Dengan Ginanjar saya  dikenalkan teman sebangku saat saya duduk di kelas VI SR Taman Sari, namanya Agus Gurlaya Kartasasmita di rumah mereka di Taman Sari tahun 1954. Wan, ini abang gue Johny. Kata Agus. Johny panggilan Ginanjar.  Ginanjar dan Bang Yos rasanya jujur dengan pernyataannya itu. Ahlan wa sahlan, and the time nearby. (RSaidi)

Bang Yos: “Saya Miris Lihat TKA China!”

Jakarta, FNN – Kekhawatiran terhadap kedatangan jutaan TKA China kembali mengemuka. Kali ini disampaikan oleh Letjen TNI Purn Sutiyoso. Jabatan yang terakhir diemban adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Maraknya pekerja China yang masuk ke Indonesia ini terkait dengan adanya kebijakan untuk membuka investasi besar-besaran, terutama dari China. Ini jelas sangat berbahaya. Karena, mereka juga bawa TKA China. Praktis, sebagian lahan kerja pada akhirnya juga dikuasai TKA China sebagai konsekuensi dari investasi yang ditanamkan China di Indonesia. China telah mengekspor warganya untuk cari makan dan hidup di Indonesia. “Waspadalah!” Begitu peringatan mantan Gubernur DKI Jakarta yang akrab dipanggil Bang Yos. Peringatan itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam silaturahmi Tokoh dan Ulama DKI di Jakarta Islamic Center (JIC). Bang Yos mengingatkan adanya ancaman TKA China itu. “Mari kita jaga persatuan dan kesatuan kita, karena kita ini mayoritas, jangan sampai suatu saat kita ini tersisih,” kata Sutioso, Rabu (18/5/2022). Bang Yos merasa miris dengan banyaknya TKA yang datang ke Indonesia. Kekhawatiran tersebut disampaikan kembali dalam kanal Off The Record (OTR) FNN yang dikemas dalam dialog dua wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dan Agi Betha, Ahad (22/5/2022). “Saya miris kok banyak sekali pekerja asing datang, kalau dia investor bawa duit ya silakan, kalau tenaga ahli silakan, tenaga ahli itu dua atau tiga, bukan ribuan,” jelasnya. Bang Yos yakin, bahwa ribuan pekerja asing itu tidak akan pulang ke negeri asalnya. “Jadi kita harus waspada, saya jamin orang itu gak akan pulang ke negaranya,” kata Bang Yos. Menurutnya, banyak di negara di dunia sudah kemasukan etnis Tionghoa. “Alhamdulillah saya sudah kunjungi 50 negara lebih, tidak ada negara yang bebas dari etnis Tionghoa, semua ada,” ungkapnya. “Yang paling dekat adalah Singapura, perdana menteri pertama orang Melayu, sekarang sudah tidak ada lagi. Lihatlah Malaysia sudah beberapa departemen dipimpin etnis ini,” tambah Bang Yos. “Kok kita gak sadar-sadar gitu, bukan apa-apa, saya ini orang intelijen, bisa membaca. Pegawai-pegawai itu yang di Kalimantan, Sulawesi sampai Papua gak akan kembali ke sana,” tutur Bang Yos. Secara fisik, sebenarnya kita sudah dijajah oleh China dengan dalih investasi. Jutaan rakyat China sudah masuk Indonesia. Ini bakal menjadi beban rakyat kita. Dan, mereka akan menguasai tanah kita juga pada akhirnya. Salah satu alasan mereka enggan kembali ke negeri asalnya, lanjut Bang Yos, adalah perlakuan pemerintah Tiongkok kepada rakyatnya. “Di Tiongkok jika punya anak dua, yang kedua seperti anak yatim piatu diperlakukannya oleh pemerintah, di sini mereka bikin anak sebanyak-banyaknya,” ungkapnya. Makin banyaknya populasi tersebut, apalagi nantinya berkolaborasi dengan para pengusaha kaya di sini akan menjadikan mereka lebih kuat. “Jadi jangan sampai kita gak sadar-sadar akhirnya suatu saat nanti mereka yang menjadi mayoritas,” pesan Bang Yos. Ia sendiri, meski sudah berusia sekitar 77 tahun, masih semangat untuk mengabdi kepada negeri. “Saya sudah tua, tapi tidak bisa diam saja tutup mata, tidak bisa saya seperti itu, itu akan dosa bagi saya,” ucapnya. “Saya ingin wakafkan sisa umur saya untuk mengabdi kepada negeri ini, saya ingin negeri ini negeri yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” tambah Bang Yos. Kata dia, jangan sampai negeri yang diberi sumber daya alam (SDA) terkaya dan terbanyak di dunia ini, nasib rakyatnya masih terus seperti sekarang ini. “Apalagi akibat pendemi dan utang yang bertumpuk situasi ke depan khawatir situasi lebih buruk lagi,” ucapnya. “Oleh karena itu kita tidak boleh diam, kita harus paling depan mengamankan NKRI sesuai cita-cita para leluhur kita,” tandas Bang Yos. (mth)

Pidato Dagelan Presiden

Kewarasan sistem bernegara ini sudah hilang buta, tuli, bisu, dan gombloh, ini negara sedang meluncur menjadi negara gagal. Akibat hampir semua pejabat negara sudah kesurupan masuk perangkap makhluk Taipan dan Oligargi. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rakernas V Projo di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022). Ia meminta relawan Pro Jokowi (Projo) tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan politik, meski pilihannya hadir di acara tersebut. “Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini,” kata Presiden Jokowi yang disambut riuh para peserta Rakernas. Terdengar suara riuh gemuruh seperti suara dalam ketidaksadaran, seolah terhipnotis kegelapan dengan realitas politik yang sedang terjadi yang makin gelap-gulita. Jokowi berpesan kepada para sukarelawan Projo agar jangan tergesa-gesa berbicara politik tentang calon presiden pada Pemilu 2024. Ia menegaskan bahwa partai apa mencalonkan siapa belum jelas sehingga jangan sampai salah. Hak Presiden untuk berpidato, mestinya tidak usah lagi campur tangan dalam urusan politik ke depan dengan sikap negarawan dengan mengatakan bahwa saya akan mengakhiri masa jabatan ini bisa Istiqomah, jujur, dan besar hati serta masih banyak masalah yang saya tidak mampu lagi mengemban tugas saya sebagai Presiden dengan segala resikonya. Untuk apa menggunakan kalimat bersayap dikala sayapnya sudah patah berantakan tapi seolah-olah masih kuasa terbang mengatur arah politik jalannya Pilpres ke depan. Boleh saja jika ingin mempromosikan Ganjar Pranowo untuk ditawarkan ke Oligarki. Tetapi harus sadar kapasitas dan kemampuan yang bersangkutan belum layak sebagai orang nomor satu di Republik ini saat mengatur provinsi nyaris tanpa prestasi. Lain cerita kalau dalam benaknya itulah urusan Bandar Politik Oligarki. Atau masih menyimpan mimpi rekayasa perpanjangan waktu dan atau tetap ada keinginan untuk jabatan 3 periode. Jokowi menyampaikan, akan mengumpulkan seluruh relawan pendukungnya dalam rapat tingkat nasional yang lebih besar. Hal itu dilakukan untuk menyerap aspirasi soal tokoh politik yang didukung. Jokowi menuturkan nanti akan membuat pertemuan besar tingkat nasional untuk seluruh sukarelawan, tidak hanya Projo. Hal ini untuk menunjukkan bahwa seluruh sukarelawan masih solid. “Saya pun nanti memutuskan pasti akan bertanya bapak/ibu dan saudara-saudara semuanya. Tidak saya putuskan sendiri, saya bukan tipikal seperti itu. Saya tanya ketuanya dahulu,” kata Jokowi yang juga Pembina Projo. Dagelan politik tanpa makna dan esensi politiknya yang sudah kosong seperti ini sudah tidak diperlukan. Akan memutuskan politik apa lagi. Jangankan ormas, Partai Politik saat ini hampir semua eksistensinya sedang ada masalah dengan konstituennya. Posisi Presiden kini dalam kondisi kritis, sudah pada pilihan mundur atau akan dipaksa mundur oleh rakyatnya. Merendahlah dan dengan kesadarannya mintalah maaf kepada rakyat saat realita negara menjadi carut-marut, kehidupan berbangsa semakin parah, semakin sulit untuk direstorasi ke kondisi semula. Sistem konstitusi palsu menjerumuskan negara menjadi berantakan, seperti bangunan yang sudah melampaui kapasitas elastisnya. Kehidupan negara ini sudah tanpa bentuk, kehidupan masyarakat semakin getas sehingga rapuh. Seperti kaca, bangunan itu sangat rentan untuk pecah berantakan dan ahirnya ambruk. Tidak usah lagi bergaya sok-tahu, sok-konstitusional dan masih mimpi sok- mengatur dan merasa masa depan masih miliknya. Tidak sadar, kesurupan tidak mengerti, benar-benar tidak paham, buta atau tidak menyadari bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara telah kehilangan kemampuan umpan-balik untuk melakukan koreksi diri. Kewarasan sistem bernegara ini sudah hilang buta, tuli, bisu, dan gombloh, ini negara sedang meluncur menjadi negara gagal. Akibat hampir semua pejabat negara sudah kesurupan masuk perangkap makhluk Taipan dan Oligargi. Status negara sudah masuk klasifikasi negara gagal, diperparah lagi terjadinya krisis konstitusi, semua akibat salah kelola tanpa arah dan mengatur negara ugal-ugalan. Akibat Pemimpin negara yang minim kapasitas, kemampuan dan kering kerontang dari sikap dan watak negarawan. Sebaiknya saat ini Presiden dalam sisa waktu yang akan berakhir tidak usah pidato berbau politik lagi. Bekerjalah dalam sisa waktu pengabdiannya untuk sekuat tenaga menjalankan tugas negara untuk kesejahteraan rakyat. Benahi yang bisa dibenahi dan perbaikan yang mungkin diperbaiki. Situasi sudah berubah, rakyat makin peka, jangan melakukan hal-hal lucu- lucu, apalagi tampil berpidato dagelan yang sudah tidak diperlukan. Ikhtiar mengakhiri masa jabatannya dengan baik, karena resiko hukum yang akan menerjangnya sangat berat. (*)

Lesatan Seribu Anak Panah Berbuah Emas SEA Games

Hanoi, FNN - Tatapannya begitu tajam kala mengincar sasaran. Sembari meregang busur dia bersiap melesatkan anak panah di Lapangan Panahan Hanoi Sports Training and Competition Center, Vietnam.Dia adalah Rezza Octavia, debutan panahan yang turun dalam SEA Games 2021 di Vietnam.Bersama sejumlah seniornya, seperti Riau Ega Agatha, Rezza diberi tanggung jawab merebut medali emas pada ajang dua tahunan edisi pandemi COVID-19.Turun dalam dua nomor, Rezza langsung memborong medali emas nomor recurve beregu campuran dan nomor recurve perseorangan SEA Games 2021.Pada nomor recurve campuran yang digelar di Hanoi Sports Training and Competition Center, Hanoi, Rezza bersama Riau Ega Agatha sukses menekuk Tim Malaysia dengan skor 6-2.Sedangkan pada nomor recurve perseorangan putri, Rezza yang tampil sendirian menghajar wakil Thailand dengan skor telak 6-0.Gadis kelahiran Sidoarjo 25 Oktober 2000 itu mengaku sempat grogi berlaga pada ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara yang kali pertama diikutinya.Padahal, sebenarnya Rezza tak sekali ini tampil di luar negeri karena beberapa kali mengikuti ajang internasional, termasuk Piala Dunia Panahan 2022 di Antalya, Turki.Ajang yang berlangsung pada 18-24 April 2022 itu memang menjadi pemanasan bagi parfa atlet sebelum diturunkan dalam SEA Games Vietnam 2021.Rezza harus bertarung dengan wakil dari sekitar 40 negara yang terseleksi secara bertahap dan panjang, mulai babak 64 besar, 32 besar, 16 besar, delapan besar, sampai partai puncak dalam final.\"Babaknya lebih panjang, mulai 1/64, 1/32, 1/16, 1/8. Buat di final jauh banget,\" kata Rezza yang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua memperkuat kontingen tuan rumah Papua.Geluti Panah Sejak KecilBagi Rezza, panahan bukanlah cabang olah raga yang asing karena sudah menggeluti olahraga ketangkasan bidik sasaran tersebut sejak usia sembilan tahun atau saat dia masuk duduk di bangku sekolah dasar.Memang Rezza bukan dari keluarga atlet panahan, tetapi keisengan dia dalam mencari kesibukan dengan mencoba olahraga panahan akhirnya membawa sang atlet ke berbagai kejuaraan.Rezza pun merintis karier atlet dari kejuaraan panahan sejak dini, mulai tingkat SD dan pelajar, hingga kejuaraan berskala nasional kala itu.Pekan Olahraga (POR) SD pernah dia rasakan, kemudian beranjak ke Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) pada 2016. Masih berusia 16 tahun, Rezza saat itu sudah bisa menyapu bersih emas.Dalam Kejuaraan Nasional Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) pada 2016, Rezza mendapatkan medali emas. Pada edisi 2017 dia juga sukses mengamankan medali.Pada 2017, Rezza mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dengan hasil meraih satu medali emas dan satu medali perak.Artinya, kemampuan Rezza sudah tak perlu diragukan karena pengalaman dan prestasinya dalam berbagai ajang perlombaan menjadi bukti untuk semua itu.Bersama semua pengalaman yang dimilikinya, ternyata tidak menghilangkan rasa grogi  pada diri Rezza ketika dia harus membawa nama besar Indonesia dalam ajang internasional.Rezza pun masih gugup menghadapi lawan-lawannya se-Asia Tenggara, padahal sebelumnya di Turki bertemu lawan dari negara dengan jumlah lebih banyak lagi.\"Nervous (gugup), pasti nervous. Cara ngatasinnya, ya kalau aku lebih inget ke latihan. Yakin aja. Masak udah latihan lama malah nervous,\" kata atlet berusia 22 tahun itu.Latihan Seribu Anak PanahNamun, setiap kali disergap grogi, Reza selalu mengingat proses persiapan dan latihannya yang berat untuk bisa diikutkan dalam SEA Games edisi 2021 yang terpaksa dimundurkan pada 2022 ini.Selain mengirimkan atlet ke Piala Dunia 2022 di Turki untuk mengasah kemampuan menghadapi SEA Games, Tim Panahan Indonesia juga menyiapkan latihan khusus secara personal untuk setiap pemanah, termasuk Rezza.Latihan melesatkan seribu anak panah setiap hari menjadi menu latihan Rezza selama sekitar sebulan untuk menyiapkan diri menghadapi SEA Games 2021.Ternyata, latihan seribu anak panah itu bukan sekadar mengasah keakuratan bidikan, tetapi juga membantu Rezza dalam mengendalikan dan mengelola  emosi, melatih fokus, dan menjaga konsistensi.\"Ya membantu banget. Kan kayak gitu, kadang kebanyakan anak panah kan (bikin) jengkel. Nah, itu latihan mengontrol emosi, fokus, jaga konsistensi,\" kata Rezza.Rezza juga bersyukur keluarganya mendukung penuh kegiatan olahraga yang dia tekuni ini, apalagi nyata sudah berbuah prestasi tinggi bagi Ibu Pertiwi.Dua medali emas yang diraih di Vietnam tahun ini  juga sudah menebus target medali yang memang dia inginkan dalam SEA Games Vietnam yang juga merupakan SEA Games perdananya.Kebanggaan Rezza semakin bertambah dengan tampilnya Indonesia sebagai juara umum panahan SEA Games 2021 dengan mengantongi 5 emas, 1 perak dari 10 nomor emas yang diperlombakan.Hasil yang diraih pada SEA Games kali ini jauh lebih baik ketimbang SEA Games 2019 saat tim panahan merebut 2 emas, 2 perak dan 4 perunggu.Selain itu, lima medali emas tersebut juga melampaui target SEA Games 2021 yang telah disepakati Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) dengan Tim Review Percepatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga. (mth/Antara)

Luhut: Pembangunan IKN Tarik Minat Investor Mancanegara

Jakarta, FNN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara telah menarik minat banyak investor mancanegara.Dalam pernyataan secara virtual saat menjadi pembicara kunci pada Perayaan Dies Natalis ke-60 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang dilaksanakan di Balikpapan, Sabtu (21/5), Luhut pun menegaskan tidak benar jika pembangunan IKN minim pendanaan.\"Saya sudah bertemu Mohammed Bin Salman, Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar. Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi 20 miliar dolar AS,\" katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.Luhut pun menggarisbawahi, ibu kota baru Nusantara diperuntukkan bagi generasi muda yang akan menikmatinya di masa mendatang. Bentuknya tak akan kalah dengan pembangunan kota modern Neom di Arab Saudi, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Shenzhen di Tiongkok.\"IKN will be \'world-class city for all\' (kota kelas dunia bagi semua orang). Sudah banyak pihak memberi hormat atas konsep kita membangun ibu kota baru,\" imbuhnya.Proses pemindahan kantor-kantor utama pemerintahan pusat dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, diharapkan selesai pada kuartal kedua 2024.Lebih lanjut, Luhut mengatakan saat ini pembangunan Indonesia jauh lebih merata. Selain menjadi lokasi pembangunan ibu kota negara, kini banyak industri baru tumbuh di Kalimantan, seperti pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara.\"Investasi yang dulu hanya berpusat di Jawa dan Sumatra, kini tersebar ke berbagai daerah lain, termasuk Kalimantan. Di sinilah para pemuda, termasuk GAMKI, harus memainkan perannya, karena banyak sekali lapangan kerja serta program-program UMKM terbuka luas,\" ungkapnya.Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang hadir langsung pada acara ini mengungkapkan keunggulan Kalimantan Timur sehingga ditetapkan Presiden Jokowi sebagai ibu kota negara baru.\"Walaupun punya kapasitas penghasilan sumber daya alam luar biasa, tapi Kalimantan Timur tidak pernah punya keinginan macam-macam. Selain itu, Kaltim juga terkenal damai, tak pernah ada konflik SARA. Ini realitas yang membuat Kaltim ditetapkan sebagai ibu kota yang baru,\" urainya.Isran Noor mengaku, masih ada pihak yang menolak pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim.\"Tapi, jumlah itu tak sebanyak yang setuju. Kalau ada yang bilang 25 ribu tokoh menolak pemindahan ibu kota, berarti masih ada 277 juta lebih yang setuju. Dalam demokrasi, pro dan kontra itu hal biasa,\" ungkapnya.Sementara itu, Ketua Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (AMKI) Willem Wandik menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung program pemerintah Jokowi-Ma’ruf karena sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan program GAMKI.Pihaknya mengapresiasi adanya perubahan mendasar dalam konsep dan implementasi pembangunan di Indonesia Sentris dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, yang bernama Nusantara.\"Era baru pembangunan di Indonesia telah dimulai. Semoga tak ada lagi berita tentang jalan berkubang lumpur di ujung negeri. Semoga juga tak ada lagi cerita tentang kehidupan yang penuh nestapa dari masyarakat Indonesia yang tak terjangkau pembangunan. Semoga GAMKI selalu terus membawa kebaikan bagi negara dan bangsa Indonesia, serta menjadi organisasi yang melihat realisasi keberadaan IKN itu sendiri,\" kata anggota Komisi V DPR RI itu. (mth/Antara)