ALL CATEGORY

Polri Mulai Berlakukan "Contraflow" di KM 47 Tol Jakarta-Cikampek

Jakarta, FNN - Korlantas Polri mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan skema contraflow di KM 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai GT Cikampek Utama guna mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2022, Rabu.Kepala Bagian Ops Korlantas Polri Kombes Pol. Eddy Djunaedi mengatakan contraflow diberlakukan dari KM 47 Karawang sampai Gardu Tol (GT) Cikampek Utama KM 70.\"Contraflow ini antisipasi arus mudik yang sudah mulai padat,\" kata Eddy kepada wartawan di Jakarta.Sementara itu, menurut keterangan pers Jasa Marga, atas diskresi kepolisian contraflow dari KM 47 sampai dengan GT Cikampek Utama KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek diberlakukan sejak pukul 07.36 WIB.Jasa Marga juga telah mengoperasikan total 18 gardu tol di GT Cikampek Utama dari kondisi normal 15 gardu tol, termasuk penambahan 3 gardu tol _reversible_ arah Trans Jawa untuk meningkatkan kapasitas transaksi.\"Jasa Marga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan, memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan serta membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di rest area,\" ujar Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam keterangan tertulisnya.Diberitakan sebelumnya, rekayasa lalu lintas untuk arus mudik sebelumnya dijadwalkan mulai tanggal 28 April sampai dengan 1 Mei mendatang, berdasarkan puncak arus mudik yang diprediksikan terjadi.Pemberlakuan rekayasa lalu lintas dengan skema contra flow diberlakukan lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan.Jika skema contra flow tidak berjalan efektif, maka kepolisian melakukan diskresi dengan menerapkan sistem satu arah, atau ganjil genap di ruas jalan tol.Korlantas Polri telah melakukan uji coba ganjil genap di ruas jalan tol mulai tanggal 25 April.Kepadatan arus lalu lintas terjadi saat uji coba, karena jumlah kendaraan juga ikut meningkat, ditambah adanya pemutaran kendaraan keluar tol yang terkena uji coba ganjil genap. (mth/Antara)

Polda NTT Siap Usut Kasus Penganiayaan Terhadap Jurnalis di Kupang

Kupang, FNN - Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Komisaris Besar Polisi Rishian Krisna B, memastikan menindaklanjuti tuntutan sejumlah wartawan di daerah itu terkait kasus penganiayaan seorang jurnalis oleh sejumlah orang tak dikenal di Kupang.\"Kami akan tindaklanjuti tuntutan Forum Wartawan NTT terkait kasus tersebut dan akan memproses kasus itu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,\" katanya, kepada wartawan di Kupang, Rabu.Hal ini dia bilang saat bertemu dengan perwakilan dari massa aksi unjuk rasa yang menamakan diri Forum Wartawan NTT terkait kasus penganiayaan terhadap wartawan lokal Suaraflobamor.com, Fabian Latuan, yang berakibat korban sempat di rawat di rumah sakit.Ia meminta kerja sama Komunitas Forum Wartawan NTT untuk mengungkap kasus penganiayaan di Kupang itu, sekaligus memberikan waktu kepada polisi bekerja menyelidiki para pelaku penganiayaan itu.Latuan diduga dikeroyok sejumlah orang tidak dikenal seusai melakukan peliputan di Kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi NTT PT Flobamor di Naikolan, Kota Kupang.Ia menjelaskan bahwa dirinya diserang oleh sekitar enam orang tidak dikenal usai mengikuti jumpa pers berkaitan dengan hasil temuan BPK terhadap deviden PT Flobamor senilai Rp1,6 miliar.Dalam jumpa pers itu diwarnai dengan perdebatan antara pimpinan BUMD milik Pemerintah Provinsi NTT itu dengan sejumlah awak media.Ia bersama salah satu rekannya yang beranjak meninggalkan tempat kegiatan dengan mengendarai sepeda motor sekitar 30 meter, tiba-tiba diserang sejumlah orang yang membuatnya tumbang bersama kendaraan yang ditunggangi.\"Sebelum memukul ada meneriaki nama saya, kemungkinan untuk menjadi tanda bagi pelaku agar mengeroyok dan menganiaya saya di lokasi kejadian,\" katanya. Ia yang menderita luka-luka di bagian wajah dan dada telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian Resor Kota Kupang. (mth/Antara)

Waqaf Quran dari Tabung Infaq untuk Santri Calon Hafidz

Bekasi, FNN - Para santri Taman Pendidikan Alquran ( TPA) At Taqwa di Bekasi,Jawa Bara, menerima  sebanyak 24 quran dari Tabung Infaq yang disalurkan melalui AQL Yayasan Peradaban Islam pimpinan Ustadz Bchtiar Nasir (UBN), Selasa (26/4/2022).  Waqaf quran dengan tagline Tebar Cahayanya, Raih Jariahnya diterima masing-masing santri yang tengah belajar membaca quran menjelang berbuka puasa  bersama. Para santri itu beberapa hari lagi akan menjalani masa libur kegiatan belajar mengajar di TPA At Taqwa Jatiluhur,Jatiasih Bekasi. Meskipun selama dua tahun belajar di rumah akibat adanya pandemi, santri kelas TK, SD, dan SMP tetap semangat untuk terus membaca quran. Mereka menghafal quran dimulai dari Juz Amma. Untuk tingkat SD dan SMA juga tadarus,ada yang sampai juz 4 ada juga juz 23. Salah seorang wali santri, Asih mengatakan quran yang biasa dibaca putrinya, Nazzua sudah mulai usang. \"Dengan waqaf quran dari AQL anak saya senang, karena cetakannya bagus. Insya Allah bisa untuk menghafal. Semoga putri saya jadi hafidzah,\" katanya. Guru-guru TPA At Taqwa selain mengajar mengaji juga membina 12 anak yatim piatu dan 12 janda dhuafa. Mereka bersekolah  SD,SMP dan SMA sekitar perkampungan dekat dengan TPA. Sedangkan janda dhuafa umumnya membantu warga mencuci pakaian. Mereka juga belajar mengaji. Tahun ini , selain memperoleh mukena juga mereka mendapat quran waqaf. Waqaf quran sebagai salah satu program  UBN agar masyarakat kembali mencintai quran dan menerapkan kandungan isinya dalam kehidupan sehari-hari mendapat apresiasi dari masyarakat. Apalagi saat bulan Ramadhan 1443 H, anjuran UBN agar khatam quran sebanyak-banyaknya menjadi motivasi dan penyemangat umat Islam.  Melalui siaran langsung Program Munajat dari Tanah Suci, UBN mengajak jamaah tadarus mengkhatamkan quran dan berdoa bersama dan mengaminkan doa dari tanah suci saat jam-jam mustajab, jelang buka puasa. Pada kesempatan itu, jamaah dari berbagai wilayah Indonesia dan manca negara berkesempatan menyampaikan permohonan doanya secara langsung baik melalui zoom maupun youtube.Doa dipanjatkan UBN saat thowaf di lantai atas Masjidil Haram. (IP)

Mencermati Hilangnya PPKn Dalam Pendidikan Nasional

Amandemen UUD 1945 diamandemen bukan saja menghabisi Ideologi Pancasila yang terdapat di dalam UUD 1945 yang berakibat hilangnya pedoman-pedoman pokok yang ada di Pembukaan UUD 1945. Oleh: Ir Prihandoyo Kuswanto, Ketua Pusat Studi Rumah Pancasila PPKN merupakan salah satu mata pelajaran pada jenjang pendidikan sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Arti PPKn ialah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. PPKn menjadi salah satu pelajaran penting dan utama yang harus dipelajari oleh seluruh siswa di Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memutuskan mengganti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) menjadi Pendidikan Pancasila. Penggantian tersebut tertuang dalam Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran. Secara resmi, mata pelajaran Pancasila akan diluncurkan menggantikan PPKn mulai Juli 2022. “Berdasarkan Kepmendikbud Ristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka), mata pelajaran Pendidikan Pancasila sudah tertuang dalam keputusan tersebut,” ujar Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud Ristek Anang Ristanto, dikutip dari Antara  (9/4/2022). Dilansir dari Kepmendikbud Ristek, mata pelajaran Pendidikan Pancasila nantinya diajarkan oleh pendidik dengan sertifikat. Yang perlu dicermati adalah mengapa Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan hanya tinggal Pancasilanya? Sementara Pendidikan Kewarganegaraan dihilangkan? Banyak yang tak sadar bahwa Amandemen UUD 1945 itu yang diamandemen adalah Ideologi Negara Berdasarkan Pancasila. Oleh sebab itu negara sudah tidak berideologi Pancasila. Jika masih ada pelajaran PPKn tentu akan sulit bagi guru menjelaskan pada muridnya sementara negara sudah tidak berdasarkan Pancasila. Bagaimana Negara Berdasarkan Pancasila itu? Negara berdasarkan Pancasila itu sistemnya Kolektivisme, kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong, permusyawaratan perwakilan dengan sistem MPR. Negara semua untuk semua maka anggota MPR adalah utusaan-utusan golongan, utusan daerah, dan anggota DPR, di MPR itulah Bhineka Tunggal Ika dipraktekan. Oleh sebab itu, anggota MPR karena utusan, bukan keterpilihan tetapi keterwakilan. Tidak ada besar dan kecil tetapi semua terwakili di MPR sebagai pengejawantahan kedaulatan rakyat seluruh Indonesia. Tugas MPR itu merumuskan politik rakyat yang disebut GBHN. GBHN inilah politik negara, maka untuk menjalankan GBHN dipilihlah Presiden untuk menjalankan GBHN. Oleh sebab itu maka presiden adalah mandataris MPR. Presiden tidak boleh menjalankan politiknya sendiri, apalagi Presiden petugas Partai jelas bertentangan dengan Pancasila. Sejak UUD 1945 diamandemen Negara Indonesia sudah tidak berideologi Pancasila, MPR digradasi menjadi lembaga negara setara presiden dan DPR. GBHN dihilangkan, sistemnya Presidensial yang basisnya individualisme. Oleh sebab itu kekuasaan bukan di musyawarahkan tetapi diperebutkan dengan banyak-banyakan suara, kalah-menang, kuat-kuatan pertarungan. Jadi, dengan diamandemennya UUD 1945, maka hilanglah politik negara itu. Tidak jelas antara negara dan pemerintahan. Jadi jangan heran kalau negara punya visi dan Misi yang tertuang di pembukaan UUD1945. Tetapi Presiden dan Wakil Presiden juga punya visi dan misi sendiri, padahal Presiden dan wakil Presiden itu yang menjalankan negara. Bagaimana kita menjelaskan pada anak didik kita bahwa negara Indonesia sudah tidak berdasarkan Pancasila lagi.   Sejak UUD 1945 diamandemen, yang diamandemen itu Ideologi Negara berdasarkan Pancasila. Maka bisa kita lihat negara Indonesia ini sekarang dijalankan dengan Demokrasi Liberal. Tidak ada lagi Demokrasi dengan dasar \"Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan”. Demokrasi yang dijalankan banyak-banyakan suara, kalah menang, pertarungan, kuat-kuatan. Sistemnya Presidensial, basisnya Individualisme. Oleh sebab itu daripada Mendikbud bingung dan ruwet ya dihilangkan saja Pendidikan Kewarganegaraannya sebab sudah tidak sesuai dengan Pancasila. Jadi anak bangsa ini agar tidak mengerti lagi tentang negara berdasarkan Pancasila. Menterinya ngomongnya enak saja Pancasila, bukan hanya teori saja harus dipraktekan. Beginilah kalau menteri tidak baca sejarah Pancasila itu apa? Yang harus mempraktekan Pancasila itu ya negara, sebab Pancasila itu dasar Negara. Cuplikan pidato Bung Karno 1 Juni 1945. Paduka tuan Ketua yang mulia! Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua yang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya. Saya akan menetapi permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia. Apakah permintaan Paduka tuan ketua yang mulia? Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepada sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini. Ma’af, beribu ma’af! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya, yang diminta oleh Paduka tuan ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda: “Philosofische grondslag” dari pada Indonesia merdeka. Philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Jadi, jelas Pancasila itu pondamen filsafat fikiran jiwa hasrat yang sedalam- dalamnya untuk di atasnya didirikan Negara Indonesia. Jadi, PPKn itu bicara tentang Pancasila yang berhubungan dengan Tata Negara dan Bangsa Indonesia. Kalau Pancasila tidak dikaitkan dengan negara ya seperti sekarang ini Paradonya apa yang diajarkan realitasnya negara sudah tidak berdasarkan Pancasila. Sangat sistemik menghilangkan Ideologi Pancasila dari negara, dan ketatanegaraan yang sudah menyimpang dari Pancasila bagaimana mungkin Pancasila disetubuhkan dengan Individualisme, Liberalisme, Kapitalisme. Padahal Pancasila itu adalah anti tesis dari Individualisme, Liberalisme, Kapitalisme. Tidak mungkin tujuan negara masyarakat yang adil dan makmur diletakkan pada sistem individualisme, liberalisme, dan kapitalisme yang serba serakah. Akibatnya bangsa ini dihipnotis dengan berbagai cara sehingga tidak sadar, bahwa negara ini sudah tidak lagi negara yang diproklamasikan 17 Agustus 1945, negara yang didasarkan Pancasila telah dibuat oleh pendiri negeri ini sesuai dengan alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 coba resapi: ….” Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia; Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; Serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia…..” Bapak pendiri negeri ini bukan hanya memberikan Pancasila sebagai dasar negara, tetapi negara berdasarkan Pancasila sesuai dengan alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 juga telah dibentuk yang terurai di dalam batang tubuh UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara telah diberikan tafsirnya oleh pendiri negeri ini, yaitu batang tubuh UUD 1945. Dengan kata lain ideologi negara berdasarkan Pancasila itulah yang diurai di batang tubuh. Negara berdasarkan Pancasila oleh pendiri negeri ini, bukan Presidensial seperti saat ini dan juga bukan parlementer. Para pendiri negeri ini menciptakan sistem sendiri yang disebut sistem MPR. Amandemen UUD 1945 diamandemen bukan saja menghabisi Ideologi Pancasila yang terdapat di dalam UUD 1945 yang berakibat hilangnya pedoman-pedoman pokok yang ada di Pembukaan UUD 1945. Sebagaimana diketahui, mengenai negara dan hukum terdapat soal-soal pokok yang telah berabad-abad selalu menjadi pikiran dan selama-lamanya tetap aktual, sepertinya soal hakekat, sifat, tujuan, dan lapangan tugas bekerjanya negara dalam teori dan dalam praktik. Untuk memperdalam kajian ideologi Pancasila tentu kita harus mengerti apa itu hakekat, sifat, tujuan, dan tugas negara di dalam ketatanegaraan dengan mengerti hal tersebut, maka setiap warga bangsa akan mengerti tentang negaranya. (*)

Manuver Mahfud MD

Oleh Ridwan Saidi - Budayawan Hanya 1-2 bulan terakhir saja publik mendengar suara yang tidak biasanya datang dari 2 orang pimpinan Lembaga Tinggi Negara. Ketua MPR Bambang Soesatyo menyatakan keadaan ekonomi kita krisis di atas krisis. Ketua DPD LaNyala cukup sering melontarkan pernyataan-pernyataan tajam tertuju pemerintah. Walau pernyataan mereka menarik, tapi tergolong kritik. Wajar sajalah. Menko Polhukam Mahfud MD dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkannya sangat keras tertuju rezim  dimana dia merupakan bagiannya. A.l Mahfud berkata, keadaan sudah parah, kalau di luar negeri rezim begini sudah dikudeta. Untuk memahami Mahfud dapat kita tengok empirik perubahan kekuasaan era Presiden Suharto yang diawali dengan mundurnya 14 orang menteri lalu disusul pernyataan pimpinan DPR Harmoko dkk minta Presiden Suharto undur diri. Manouver Mahfud apa copy paste 1998? Bisa ya bisa tidak karena script perubahan kekuasaan mustahil diketahui yang tidak berkepentingan. Scene demi scene script perubahan kekuasaan selalu surprising kemudian setelah peristiwa berlalu. Yang diketahui umum cuma doktrin perubahan kekuasaan yang selalunya diawali dengan demo, yang begini all over the world. Meski pun tak mesti demo berujung pergantian kekuasaan. Situasi seperti di atas tak nyaman bagi rezim. Proses pengabaian terhadap pimpinan rezim dari aparatnya sendiri pun menggejala. Baru saja Presiden Jokowi usai pimpin rapat (entah dengan siapa tak dijelaskan) berucap larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya. Segera saja keluar Surat Edaran Dirjen Perkebunan Kementan yang isinya, Tidak ada larangan ekspor CPO, crude palm oil. CPO nomenclatur standard, bahan baku common langauage for common people. DirBun benar.  Malam tadi 26/4 beredar kabar (babe.news) istilah yang digunakan jadinya larangan ekspor CPO. Katanya ini akan dikoreksi dulu sebelum diberlakukan. Memang larangan tertulisnya, sesuai format hukum, sudah ada? Kalau belum ada, apanya yang dikoreksi? Haduh haduuuh. (*)

UBN Ajak Umat Hidupkan Malam ke-27 Ramadhan

Makkah, FNN - Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) mengungkapkan keutamaan malam ke-27 Ramadhan yang disebut banyak hadist sebagai malam Lailatul Qadar. Hal ini disampaikan UBN pada program Munajat dari Makkah Al Mukaromah, Selasa malam (26/4/2022). Dikatakan UBN, bahwa  riwayat-riwayat hadits menjelaskan malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan dan terjadi di malam-malam ganjil.  \"Malam 21, malam 23, malam 25. Namun dalam bahasan-bahasan fiqih yang menjadi primadona, termasuk hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam disebutkan Lailatul Qadar terjadi pada malam 27. Banyak riwayat hadits,\" kata UBN. UBN kemudian menyitir hadits riwayat Imam Ahmad dengan isnad yang shahih. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhu berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, barangsiapa yang berburu Lailatul Qadar maka hendaklah iya memburunya atau mencarinya pada malam ke-27.  \"Memang banyak sekali riwayat-riwayat yang shahih yang mahsyur yang menjelaskan bahwa terjadinya pada malam 27. Dan ini juga yang menjadi sebab, kenapa Masjidil Haram puncaknya itu adalah malam ke-27,\" ungkap UBN. Terkait perbedaan waktu di setiap tempat atau negara, UBN menjelaskan malam ganjil dan genap merupakan persepsi setiap masyarakat, kapan memulai berpuasa. Misalnya di Indonesia, terjadi perbedaan awal Ramadhan. \"Lailatul Qadar itu terjadi waktu malam di setiap tempat yang berbeda-beda, namun tentu ukuran waktu itu sangat terkait dengan ukuran tempat. Tidak mungkin Lailatul Qadar terjadi pada siang hari,\" jelas alumnus Universitas Islam Madinah ini. Selain itu, UBN menyampaikan hadits riwayat Muslim dan Ahmad, Abu Dawud serta Tirmidzi dalam shahihnya. Dari sahabat Ubay bin Ka\'ab bahwa Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat. Ubay bin Ka\'ab menyaksikan itu pada malam ke-27. Dan diantara tanda tanda Lailatul Qadar itu bahwa di pagi harinya itu matahari itu sinarnya berwarna putih. \"Kenapa berwarna putih? Ibnu Qayyim pernah menjelaskan soal ini. Wallahualam bissawab katanya, karena para malaikat yang semalam turun yang mengawal urusan-urusan yang sangat penting pagi harinya sedang naik sehingga partikel-partikel cahaya malaikat lah yang mendominasi di sinar pagi pada hari itu,\" ungkap UBN. Untuk itu, pada Rabu (27/4/2022) yang merupakan malam ke-27 Ramadhan sesuai penetapan pemerintah Arab Saudi, UBN mengajak umat mensyiarkan kekhususan malam ke-27. \"Besok (hari ini) kita Insyaallah akan mengambil syiar malam 27 dalam program dengan judul Munajat Dunia di malam Lailatul Qadar, malam 27 dan mudah-mudahan sudah ada beberapa tokoh yang siap untuk bergabung dengan kita,\" jelas UBN. Program ini, lanjut UBN, bertujuan menyemangati umat menghidupkan malam ke-27 Ramadhan. Sebagaimana ramai dan semarak nya di Masjidil Haram.  \"Jangan lupa sahabat untuk mengingatkan sahabat-sahabatnya untuk mengikuti munajat spesial Lailatul Qadar pada malam ke-27,\" ujar UBN. Tingginya animo titip doa dari penonton di Indonesia kepada UBN di tanah suci, akan ditingkatkan pada  malam 27 Ramadhan, rencananya Munajat dari Tanah Suci akan diikuti oleh para ulama dan jamaah dari berbagai belahan dunia, berbagai negara, dan disiarkan di berbagai media di Indonesia.  Bagi masyarakat yang ingin mengikuti, bisa bergabung lewat Zoom meeting. Link Zoom bisa didapatkan bebas di Telagram Group UBN Podcast. (TG)

Panggilan Terakhir: Indonesia Sedang Sekarat!

Oleh Asyari Usman - Jurnalis senior FNN, pemerhati sosial-politik MORFIN Oligarki Cukong (MOC) adalah duit haram berdosis tinggi yang saat ini sedang meracuni hampir semua pemegang kekuasaan, baik itu di jajaran legislatif, eksekutif, maupun yudiktaif. Ketiga cabang kekuasaan ini adalah darah Indonesia. MOC sudah sangat akut merusak darah bangsa dan negara ini. Akibatnya, Indonesia sempoyongan. Pengaruh MOC sudah sangat dahsyat. Hampir semua penguasa di legislatif dan eksekutif tak bisa hidup tanpa MOC. Begitu juga di kalangan semua lembaga penegak hukum. Situasi yang ada saat ini mirip dengan ketergantungan pada sabu di kalangan penggunanya. Akal sehat hilang. Fungsi otak seratus persen diduduki oleh halusinasi. Menipu dan ditipu sama saja bagi mereka. Inilah jalan hidup para pengguna sabu kelas berat. Hidup tanpa masa depan. Emosi mereka tak stabil. Merampok akan mereka lakukan. Membunuh, termasuk menghabisi keluarga sendiri, juga biasa mereka lakukan kalau kehabisan uang untuk membeli sabu. Para penguasa di Indonesia ini persis seperti para pengguna sabu kelas berat. Mereka sudah sangat jauh terperangkap MOC. Berat sekali bagi mereka untuk menghentikan keterantungan pada duit cukong. Sekarang ini para penguasa itu, tanpa mereka sadari, telah melakukan tindakan yang “membunuh” Indonesia demi mendapatkan uang haram dari para cukong. Bersama para cukong itu, mereka sudah lama merampok dan memeras rakyat. Para penguasa pecandu duit cukong itu, kini, menjadi beban rakyat. Celakanya, rakyat berada dalam kondisi lemah. Tak bisa berbuat apa-apa. Rakyat akan berhadapan degan “satpam” peliharaan cukong. Mereka bersenjata lengkap. Semuanya tegap-tegap. Dan bengis-bengis. Siap membantai siap saja yang mengancam para cukong itu. Belum lama ini, Menko Polhukam Mahfud MD mengakui situasi Indonesia yang sudah sangat kacau. Dalam wawancara dengan Total Politik, Mahfud MD mengatakan Indonesia memerlukan pemimpin yang kuat (strong leader) untuk mengatasi keadaan yang mengerikan sekarang ini. Menurut Pak Mahfud, seandainya penyakit kronis Indonesia ini terjadi di Amerika Latin, biasanya akan diobati dengan “pil kudeta”. Tentu saja obat yang disebutkan Pak Menko itu mahal harganya.  Secara tersirat tetapi lantang, Pak Mahfud telah meneriakkan panggilan terakhir bahwa “Indonesia sedang sekarat”. Panggilan terakhir itu ditujukan kepada orang-orang yang masih memiliki nurani dan akal sehat. Bangkitlah. Selamatkan Indonesia. Segera buang darah yang penuh MOC itu. Tapi, apakah Indonesia perlu dibawa ke Amerika Latin untuk pengobatan yang disebutkan Pak Mahfud tadi?   Entahlah! Yang jelas, Indonesia memerlukan perawatan intensif.[]   27 April 2022 (Jurnalis, Pemerhati Sosial-Politik)

Mundur Kena Maju Kena

Oleh: Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI Mundur kena, majupun Apalagi Lebih Kena. Semuanya kena, semakin lama semakin terasa. Atas kena, bawahpun apalagi lebih kena. Jempol kakiku ... aduh, terinjak t\'rompah bakiak sandal Jawa. E ... Apes jadinya, gagal semuanya. Lagu layar tancap yang dinyanyikan grup kenamaan Koes Plus di era tahun 60-an. Sepenggal liriknya seolah terngiang kembali mewakili suasana pemerintahan di jaman now seperti ungkapan generasi milenial. Khususnya menggambarkan kondisi kepala negara sekaligus  pemerintahan yang sekarang beredar. Juga semua pengikutnya termasuk buzzer, penggila harta dan jabatan,  dan budak kekuasan lainnya yang berada di lingkar kekuasaan.  Presiden, yang masih terjebak dengan polemik dan kontoversi ingin menunda pemilu 2024 atau dengan kata lain ingin memperpanjang jabatannya. Harus merasakan pil pahit karena niatnya itu,  presiden terasa mual dan pusing tujuh keliling. Alih-alih ingin lebih lama berkuasa, presiden dan komplotannya itu justru dituntut rakyat untuk mundur dari jabatannya. Dalam rasa frustasinya, rezim hanya bisa berharap-harap cemas mendapat bonus kompromi dengan penggantinya, yang kelak bisa mengamankannya. Mundur kena, majupun apalagi lebih kena. Senandung dari Koes Plus, sebuah kelompok musik yang di era Orde Lama pernah dipenjara oleh Soekarno karena musiknya dianggap \"ngak ngik ngok\". Menunjukkan pesan yang sama kepada rezim sekarang. Betapa tetap sama berbahayanya, lama berkuasa atau berhenti di tengah jalan. Rezim kini tak lagi nyaman menikmati kekuasaan, karena harus menghadapi rakyat yang tak sudi lagi untuk sekedar percaya, bahkan menyimpan kemarahan.  Sang presiden bersama para krunya, dalam posisi yang teramat sangat sulit. Mereka terlanjur dianggap gagal membawa kemakmuran dan keadilan bagi kehidupan rakyatnya. Mirisnya lagi, bukannya menghadirkan negara kesejahteraan dan malah menghadirkan kemiskinan dan penderitaan di banyak pelosok negeri. Rezim yang dianggap berkarakter boneka, dililit begitu banyak persoalan dan krisis seukuran negara yang harus diselesaikan, ketika masih menjabat maupun pada saat sudah tidak berkuasa lagi. Jadi memang seperti pertarungan hidup mati atau setidaknya demi keselamatan pribadi,  keluarga dan gerombolannya. Sejatinya rezim dalam tekanan dan ancaman dari pertanggunganjawabnya sendiri selama mengelola tata pemerintahan. Mungkin karena merasa sering melakukan dosa politik, penyalahgunaan  wewenang dan banyak kekejaman yang dilakukan kepada rakyatnya sendiri.  Alhasil, legacy rezim yang dipenuhi catatan hitam dan noda darah. Utang yang berpotensi gagal bayar, mangkrak nya proyek IKN, berlimpahnya praktek-praktek KKN dan segala bentuk represi yang menyebabkan kemiskinan dan penderitaan rakyat. Membuat presiden dalam pilihan sulit, sama-sama beresiko tinggi, menghadapi sangsi dari oligarki yang mudahnya memberi ijon, atau kalut menanti pengadilan rakyat. Seperti berusaha keras menghindari bahaya dari mulut Buaya atau mulut Harimau. Apa mau dikata, seperti itulah sang presiden beserta rezim kekuasaannya, terpaksa harus merasakan mundur kena maju kena.

Pemerintah Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Mulai 28 April

Jakarta, FNN - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah akan mulai melarang ekspor bahan baku minyak goreng pada Kamis, 28 April pukul 00.00 WIB.“Telah diputuskan melakukan pelarangan ekspor Refind, Bleached, Deodorized plam olein atau yang dikenal dengan nama RBD palm olein,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Selasa.Pelarangan RBD palm olein yang merupakan bahan baku minyak goreng tersebut akan berlaku hingga harga minyak goreng curah kembali menjadi Rp14.000 per liter di pasar tradisional.Larangan produk RBB palm olein berlaku pada tiga jenis HS code yakni 1511.9036, 1511.9037 dan 1511.9039. Menko Airlangga mengimbau agar para pengusaha tetap membeli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari petani dengan harga yang wajar.“Pelarangan ekspor RBD Palm Olein ini berlaku untuk seluruh produsen yang menghasilkan produk RBD Palm Olein,” ujarnya.Menko Airlangga menjelaskan mekanisme pelarangan ekspor akan disusun secara sederhana dan per hari ini pun Menteri Perdagangan akan segera menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan. Sesuai aturan WTO, lanjutnya, dapat diberlakukan pembatasan atau pelarangan sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeriSelain itu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan turut terlibat dalam memonitor agar tidak terjadi penyimpangan. Dirjen Bea Cukai akan terus memonitor seluruh aktivitas dari kegiatan rantai pasok yang dilakukan perusahaan sesuai dengan data pada Januari-Maret.Pengawasan oleh Bea Cukai juga diikuti oleh Satgas Pangan dan setiap pelanggaran akan ditindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan. Menko Airlangga menegaskan pengawasan akan terus menerus dilakukan termasuk selama libur Idul Fitri.“Evaluasi akan dilakukan secara berkala selama terkait kebijakan pelarangan ekspor tersebut, tentunya ini semacam regulatory sandbox yang akan terus disesuaikan dengan perkembangan situasi yang ada,” ucap Menko Airlangga Hartarto. (mth/Antara)

Menteri PUPR: Perbaikan Tol Bakauheni Hingga Palembang Sudah Selesai

Merak, Banten, FNN - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan perbaikan Ruas Tol Bakauheni - Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung hingga Kramasan - Palembang sepanjang 376 km sudah selesai dan siap dilintasi pemudik yang menyeberang lewat Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni di Lampung menuju kota-kota di Sumatera.\"Untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah aman dan nyaman, bisa dilalui dengan kecepatan hingga 100km/jam,\" ujar Menteri Basuki di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten pada Selasa.Namun, menurut Menteri PUPR, untuk Terbanggi Besar-Kayu Agung hingga Palembang dirinya mengimbau pemudik untuk menjalankan kendaraan maksimal di kecepatan 80 km/jam.\"Hal ini dikarenakan meskipun sudah aman tidak berlubang tapi masih kurang nyaman kondisi jalannya, masih ada beberapa ruas yang akan kita rekonstruksi setelah Lebaran 2022,\" kata Menteri Basuki.Sedangkan untuk perbaikan Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) di Sumatera Selatan, Menteri Basuki memastikan juga sudah selesai dan siap dilalui pemudik.\"Untuk perbaikan 150 lubang yang ada sekarang sudah selesai,\" ujar Menteri PUPR.Berdasarkan data yang dirilis ASDP Cabang Merak, hingga H-7 Lebaran jumlah penumpang yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni tercatat 44.281 orang.Jumlah tersebut terdiri dari penumpang pejalan kaki sebanyak 2.054 orang dan penumpang di dalam kendaraan 42.227 orang.Sedangkan kendaraan yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni tercatat sebanyak 9.837 kendaraan.Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan tiga prioritas perbaikan ruas Tol Lampung hingga Palembang menjelang mudik Lebaran 2022.Menteri Basuki, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan ketiga prioritas itu adalah Pertama perbaikan material jalan tol karena mutu beton mengalami penurunan.Kedua, perbaikan jalan yang mengalami keretakan dan penurunan akan diperbaiki setelah Idul Fitri untuk menghindari kondisi jalan macet saat arus mudik Lebaran.Kemudian prioritas ketiga, perbaikan jalan yang ditutup dengan lem beton. (mth/Antara)