ALL CATEGORY
Kemana Arah Dua Pemimpin yang Berbeda
Jokowi beserta semua kroninya harus bisa mengamankan masa jabatannya berakhir, sementara Anies akan melompat dan meneruskan karir politiknya yang lebih besar. Searah dengan kehendak alam dampak politiknya dari kedua pemimpin tersebut akan berbeda. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kunjungan kerja di Eropa. Diketahui ada 3 negara didatangi Anies Baswedan, yakni Inggris, Jerman, dan Perancis selama 8 hari. Tujuan dari kunjungan Anies di ketiga negara Eropa itu guna membahas kerja sama pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Menindaklanjuti kerja sama transportasi, termasuk pembiayaan MRT, tapi juga transportasi lainnya. Membahas rencana kerja sama sister city (kota kembar) dan smart city (kota cerdas). Saat ini, Jakarta sudah memiliki kerja sama sister city dengan sejumlah kota di dunia, seperti Jeddah, Seoul, Islamabad, Rotterdam, Tokyo, Los Angeles, Casablanca, dan Beijing. Kemudian, Arkansas, Berlin, New South Wales, Paris, Bangkok, Hanoi, Istambul, Maputo, Kyiv, Moskow, Al Qud\'s As-Shareef atau Jerusalem, Pyongyang, hingga Budapest. Kolaborasi antara Jakarta dengan Inggris dalam berbagai program terkait iklim apalagi Jakarta memiliki target untuk mencapai zero emission (emisi nol) pada tahun 2050. Anies Baswedan dilantik pada 16 Oktober 2017, sehingga masa jabatan Anies akan berakhir tepat 5 tahun setelah pelantikan, yakni 16 Oktober 2022. Mengapa Anies yang kita sentuh (tidak ada niat mengabaikan tokoh bangsa lainnya) karena Anies memiliki agenda kedepan sebagai kandidat Capres pada Pilpres 2024. Anies pasti menyadari masa bhaktinya sebagai gubernur akan berahir pada 16 Oktober 2022. Untuk apa melakukan kunjungan kerja dan membahasa program zero emission (emisi nol) pada 2050. Nuansa kerja politik tidak bisa dinafikan. Dalam suasana yang berbeda Bung LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang sedang menjalankan umroh terpantau melakukan kegiatan politik yang cantik dan cerdas. Bisa saja kecerdasan Anies melampaui pemikiran hanya sesaat dan kekinian. Anies memiliki sejarah dan darah sebagai juang pasti melintas dalam benak pikiranya bukan hanya masa kekinian atau hanya berpikir masa depan DKI, tetapi masa depan Indonesia. Sebab peluang sebagai RI-1 pada Pilpres 2024 terbuka dengan segala peluang dan kemungkinannya. Potensi keilmuan, kemampuan, dan integritasnya akan mengawal karir politiknya ke masa depan. Sampai di sini sudah terlintas realitas apa yang sedang dan akan terjadi pada Presiden Joko Widodo, kalau aman akan berakhir pada tahun 2024. Politik yang dimainkan selama ini sebagai presiden memiliki residu dan resiko politik yang sangat besar. Bisa jadi akan berakhir dengan menyandang gelar sebagai pahlawan “Bapak Pembangunan Infrastuktur”. Tapi justru sejarah gelap bisa terjadi sebaliknya sebagai Presiden terburuk dan berakibat resiko hukum atas kesalahannya selama menjabat sebagai presiden. Kesalahan seorang pemimpin tidak akan berubah karena perjalanan waktu (Muhammad Abduh). Agak sulit dianalogikan dua figur Anies Baswedan dengan Jokowi dalam karir dari akhir perjalanan politiknya dengan kapasitas wawasan dan intelektual, integritas, kapasitas dan potensi keilmuan yang yang berbeda, masing melekat dalam dirinya. Pada saat yang sama kunjungan ke luar negeri – Jokowi ke Amerika dan Anies ke Eropa. Dalam kapasitas yang berbeda Jokowi sebagai Presiden dan Anies sebagai Gubernur tetapi akan membawa resonansi dan kilas balik politik yang berbeda. Jokowi beserta semua kroninya harus bisa mengamankan masa jabatannya berakhir, sementara Anies akan melompat dan meneruskan karir politiknya yang lebih besar. Searah dengan kehendak alam dampak politiknya dari kedua pemimpin tersebut akan berbeda. Kedua pemimpin tersebut terus bergerak menjalankan aksinya: “Aksi tanpa teori tidak akan efisien atau tidak akan berhasil melakukan perubahan yang mendasar, kita tidak dapat membebaskan manusia tanpa sadar. Di pihak lain, teori tanpa aksi tidak akan mendapat watak ilmiah yang sejati karena tidak ada jalan lain untuk menguji teori kecuali melalui aksi’’ (Ernes Mandel). Dalam tanbih Syaikhuna al Mukarom Ahmad ShohibulwafaTajul Arifin ra: Setinggi-tingginya tahu, sedalam-dalamnya tahu. Seluas-luasnya tahu, belum tentu mengerti. Sedalam-dalamnya mengerti, seluas-luas mengerti, belum tentu merasa. Seorang pemimpin harus tahan dan legawa dengan jiwa negarawan mau dan mampu menerima kritik dan tahan berdebat dalam sebuah tekanan, tidak sebaliknya. “Ketika kalah dalam debat, dan rentan kritik - fitnah menjadi alat bagi pecundang” (Socrates). Muncul makhluk Buzer kerjanya hanya fitnah dan adu-domba. Pilpres mendatang masih cukup waktu, semoga Polres 2024 berjalan aman dan lancar, berjalan jujur dan adil, jauh dari macam-macam rekayasa tipuan. “The ballot is stronger then the bullet,” kata Presiden Amerika Abraham Lincoln. Ya, dalam pemilu, suara lebih kuat dari peluru. Bagi Jokowi bisa mengakhiri masa jabatannya dengan aman sudah cukup bagus. (*)
Hydro Speed-27 Menuju “Zero Emission”
Sekarang tinggal menunggu reaksi dari pemerintah. Apakah temuan ini akan didukung untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi, di luar negeri, THS ini belum ada. Catatan Mochamad Toha, Wartawan FNN SETELAH Sukses dengan temuan Tabung Hemat BBM-nya, Hydro Speed-27, Wilianto Ali Rahardjo berhasil menciptakan sebuah alat Carbon Clean atau Gurah untuk membersihkan mesin dari karbon. Cara kerja alat ini, gas hidrogen yang dihasilkan dalam tabung reaksi pertama (penghasil gas hidrogen tanpa pemakaian daya DC/AC) dimasukan ke tabung reaksi kedua yang berisi cairan hidrogen, disuplai ke filter udara atau intake manipol (mana yang lebih mudah untuk instalasinya). Kemudian, gas hidrogen yang masuk ke dalam ruang bakar akan bercampur dengan bahan bakar, sehingga pembakarannya menjadi sempurna, karena sifat hidrogen mengikat CO, maka carbon di ruang bakar akan terikat dan dibuang ke ekhaust atau knalpot “Proses carbon clean ini memerlukan waktu efektif sekitar 15-30 menit,” kata Wili kepada FNN.co.id. Carbon akan keluar melalui knalpot berupa asap hitam, sampai tidak tampak asap hitam lagi, sehingga ruang bakar, termasuk klep, masuk dan buang akan bersih sekitar 80%. Itulah cara kerja alat gurah ciptaan ayah seorang putri kelahiran Sumenep ini. Saya sudah melihat dan membuktikan sendiri bagaimana efektifitas dan cara kerjanya, Kamis malam, 12 Mei 2022. Sepeda motor Supra X-125 milik saya sudah waktunya servis rutin, dan oleh teknisi sebuah bengkel resmi Honda di Sidoarjo dinyatakan harus mengganti busi, karena sering ngadat dan sulit sekali starter-annya. Namun, setelah digurah dengan carbon clean selama sekitar 30 menit, mesin mudah dihidupkan. Ketika digurah, asap hitam keluar dari knalpot sebagai pertanda bahwa proses gurah sedang berjalan sempurna. Yang saya rasakan setelah digurah, tarikan mesin lebih langsam. Ketika busi diperiksa, kondisinya malah bersih, sehingga tidak pernah “batuk-batuk” dan tersendat lagi ketika berjalan. Dan, busipun oleh teknisi bengkel dinyatakan, tidak perlu diganti. Padahal, sepekan sebelumnya teknisinya menyarankan supaya businya diganti saja. Itulah bukti nyata manfaanya carbon clean dengan hidrogen ini. Teknologi temuan Wili ini mulai efektif digunakan sejak 2018 lalu, meski dia telah menemukannya beberapa tahun sebelumnya. Setidaknya sudah lebih dari 150 unit mobil dan 50-an unit motor yang menggunakan jasa carbon clean ini. Temuan ini sebenarnya adalah pengembangan dari temuan Wili sebelumnya. Yaitu Tabung Hemat BBM Hydro Speed-27. THS bisa mengurangi konsumsi BBM sampai 30 persen. Hydro Speed-27 Sebuah mobil Nissan Terrano 2004 yang dipasang Tabung Hydro Speed-27 (THS) temuan Wilianto Ali Rahardjo, yang sehari-harinya digunakan sebagai kendaraan operasional penanganan bencana di Jawa Timur membuktikan, betapa hematnya konsumsi BBM-nya. Perjalanan dari Surabaya ke kawasan lereng Gunung Ijen, Banyuwangi. Ini berdasarkan pengakuan John Arystone, pemilik bengkel GM Speed Surabaya. Sebelum dipasang THS, untuk 1 liter BBM hanya mampu menempuh jarak 7 km saja. Tapi, “Setelah dipasang THS, 1 liter bisa sampai 10 km,” kata John yang biasa menggunakan Terrano ini. Tidak hanya itu, power Terrano yang sehari-hari dikendarainya bertambah besar, karena pengaruh pembakaran BBM yang lebih sempurna. Di tanjakan Gunung Gumitir (Jember-Banyuwangi), biasanya dengan gigi 1-2, tapi setelah dipasang THS dengan gigi 2-3 pun mampu. “Suara mesin yang sebelumnya klitik-klitik hilang dengan sendirinya, sehingga suaranya jadi halus,” lanjutnya. Lain lagi cerita Letkol Laut Kristianto T. Nugroho. Ia tak mengira setelah mobil KIA Picanto miliknya bisa melaju dengan kecepatan 120 km/jam saat melintas di Jalan Tol Porong-Surabaya. “Biasanya maksimal cuma 90 km/jam,” ungkap mantan Kepala Pemukiman TNI AL Grati, Pasuruan, ini. Tak hanya itu. Pemakaian BBM pun menjadi lebih hemat. Biasanya untuk 1 liter BBM cuma bisa menempuh jarak 20 km, tapi sekarang bisa sampai 25 km. “Ini benar-benar efisien dalam penggunaan BBM. Speed dan tarikannya juga optimal,” lanjut Letkol Kristianto lagi. Ketika baru masuk gigi 1, Rpm Picanto bisa mencapai 5.000-6.000. “Ini benar-benar luar biasa. Mobil ini jalannya bisa seperti Ferrari,” ujar Letkol Kristianto sembari tertawa. Gigi 3 saja kecepatan bisa mencapai 100 km/jam, gigi 4 bisa 110 km/jam, dan gigi 5 bisa 120 km/jam. Padahal, “Rpm 5.000-6.000 itu pedal gasnya baru saya injak sekitar 1/4 saja. Akselerasi dan power-nya lebih kuat lagi,” ungkap Letkol Kristianto. Beberapa anak buahnya akhirnya mengikuti jejak komandannya. Seperti mobil Isuzu Panther, Toyota Kijang Kristal, Daihatsu Zebra Espass, dan Mitsubishi T-120-SS. Beberapa perwira menengah (pamen) di Komando Armada Kawasan Timur (Armatim, kini Komando Armada II) juga sudah memasang THS. Yang baru dipasang THS lainnya adalah Honda CRV 2004, Daihatsu Terrios 2012, dan Izusu Panther Touring. Ketiga mobil ini milik pamen TNI-AL Armatim. Menurut Wili, THS bisa mengurangi konsumsi BBM sampai 30 persen. THS ini telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) bermerk “Speed-27″ No. Agenda: DOO.2009027309 pada 18 Agustus 2009. Wili menjamin, temuannya ini bisa membuat performa mesin dalam kondisi dingin. “THS ini beda dengan alat penghemat BBM yang pernah ada dan diekspos selama ini,” ungkap Wili. THS itu dipasang di vacuum injector atau karburator pada mesin mobil atau motor, sehingga mesin menjadi responsif dan suhu mesin turun 5-10 derajat. Dampaknya, lanjut Wili, asap menjadi bersih, karena telah terjadi pembakaran sempurna. “Dan yang penting, BBM menjadi efisien 10-30 persen, tetapi juga tergantung dari keadaan mesin dan cara mengemudi,” katanya. Berkurangnya temperatur pada mesin tersebut bisa membuat mesin tambah awet. Yang menarik, meski irit BBM, kecepatan kendaraan bisa bertambah kisaran 20-30 persen. “Dengan penghematan BBM sampai 30 persen, tentunya ini sangat cocok bila dipasang di mobil-mobil dinas instansi pemerintah atau swasta, karena akan bisa menghemat anggaran,” kata Wili. Tinggal hitung saja berapa unit mobil dinas milik pemerintah yang selama ini menggunakan BBM jenis Pertalite atau Pertamax. Dan jika dipasang THS, berapa banyak uang anggaran yang terselamatkan, sehingga subsidi BBM bisa dialihkan untuk kesejahteraan rakyat. Menurut Wili, THS itu berisi cairan kimia (hydro) yang berbasis dari minyak bumi. Cairan inilah yang kemudian bereaksi dengan O2 (oksigen), sehingga menghasilkan penguapan dari cairan itu berupa gas (hydrogen dan oksigen). Pada mesin yang standar, hanya disuplai oksigen dari luar. Gas ini yang kemudian disuplaikan ke vacuum injector atau karburator mobil atau motor. Jadi, pada mesin yang standar, suplainya hanya oksigen (udara luar). Kalau ini ada tambahan pada hidrogennya. “Sedangkan sifat hidrogen, mengikat carbon (CO2) dan daya ledak secara implosive,” ujarnya. Jadi, daya ledaknya sangat tinggi jika dibandingkan dengan bensin. Inilah yang menyebabkan kecepatan atau power pada mesin bisa bertambah. “Jika pembakaran di mesin sempurna, maka mesin menjadi maksimal dengan gas buang yang bersih, karena kadar CO2-nya berkurang,” katanya. Kadar gas buang (CO2) berkurang dari 1,4 persen menjadi 0,5 persen pada mobil Honda City matic. Ini adalah hasil tes emisinya setelah dipasang THS. Jadi, kadar CO2-nya jauh di bawah standar emisi gas buang (2%). “Honda Supra X-125 yang dipasang THS pernah menang lomba uji emisi gas buang, dengan capaian 0,28 persen,” ujarnya. Pemilik Supra X-125 itu saya sendiri, Mochamad Toha. Lomba Uji Emisi Gas diselenggarakan oleh PT Pertamina bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Surabaya di Jalan Jagir, Kota Surabaya, pada Ahad, 4 Desember 2011, lalu. Seminggu kemudian, hasilnya baru diketahui. Supra X-125 yang turut serta dalam lomba itu dinyatakan sebagai salah satu diantara 4 pemenang dalam Uji Emisi Gas yang diikuti lebih dari 300 kendaraan (sepeda motor dan mobil). Hasilnya, kadar emisi gas CO2 cuma 0,28% dan kadar HC-nya mencapai 548 ppm. Mengapa bisa serendah itu? Salah satunya, selain memakai Pertamax, sepeda motor saya ini juga dipasang THS. “Cairan yang ada di dalamnya itulah yang justru bisa memproses hingga kadar emisi gas buangnya menjadi rendah,” kata Wili. Jadi, alat ini memang sangat cocok untuk mendukung program Pemerintah yang ingin agar udara menjadi sangat bersih. “Kalau mau, saya masih bisa menurunkan kadar emisinya hingga nol (nol),” tegasnya. Tinggal sekarang ini bagaimana Pemerintah bisa mendukung agar membersihkan udara dengan memanfaatkan Tabung Hydro Speed27 ini. Menurut Wili, yang paling mudah dalam upaya penghematan bensin adalah dengan memasang THS pada vacuum injector atau karburator pada mesin mobil atau sepeda motor. Berbeda dengan alat penghemat yang ada selama ini, THS ini tidak memakai sistem elektrolisa. Sistem elektrolisa atau elektronik yang diisi arus listrik dengan bahan dasar air (H2O). Kelebihannya, kata Wili, prosesnya hampir sama dengan tabung, “Tapi ini pakai air yang diambil gasnya (H2O).” Hanya saja, lanjut Wili, kelemahan sistem elektronik ini kalau airnya masuk ke ruang bakar, maka akan mudah timbul kerak yang dapat menyebabkan mesin tidak bisa menyala atau mati. Belum lagi efek elektriknya. “Jika terjadi konsleting akan mengganggu kerja elektrik lainnya,” katanya. Apalagi, lanjut Wili, kalau elektrik itu ada katalisnya seperti NAOH, bahan kimia yang digunakan untuk mempercepat pemisahan molekul hidrogen dengan oksigen. “Sedangkan, di THS saya ini tidak menggunakan elektrik, lebih simple lagi daripada penghemat BBM lainnya,” ujarnya. Menurutnya, jumlah molekul hidrogen pada bensin jenis Premium itu lebih sedikit dibandingkan Pertamax dan Pertamax Plus, sehingga daya bakarnya tidak sebagus Pertamax dan Pertamax Plus. “Jika kita tambah dengan hydrogen dari THS ini, maka pembakaran akan lebih bagus dan sempurna, otomatis oktannya bisa naik. Di sinilah fungsinya THS saya ini,” ujar Wili yang melakukan riset ini selama 3 tahun sejak 2008. Daya ledak hidrogen itu lebih tinggi daripada bensin, mencapai kisaran 1.2-3.6 kali bensin. “Inilah yang membuat power atau kecepatannya bisa lebih tinggi dari biasanya dengan hasil pembakaran yang sempurna,” lanjutnya. Dari hasil risetnya, per 100 cc bisa untuk jarak tempuh 250 km atau kalau diukur dengan waktu itu sekitar 6-7 jam. Untuk THS yang dipasang di mobil isinya 800 cc. “Ini untuk keperluan mesin jenis mobil berkapasitas 1.000-2.800 cc,” tambah Wili. Pengisian cairan THS ini sangat tergantung pada jarak tempuh atau waktu dalam kondisi mesin menyala/hidup. Jika dalam kondisi lalu-lintas macet dengan mesin menyala tentu saja yang dihitung bukan jaraktempuh, tapi waktu mesin menyala. Karena temuan ini masih baru akan diluncurkan, sehingga yang mengetahui hanya sebagian orang saja. Kini, sudah hampir 200 unit mobil berbagai merek dan cc yang sudah dipasang THS. “Sedangkan sepeda motor hampir 100 unit,” ujarnya. Beragam jenis dan merk mobil yang dipasang, yaitu: Toyota (Innova, Avanza, Fortuner, Yaris, Soluna, Vios, Dino Dutro), Daihatsu (Grandmax, Zebra, Xenia, Sirion), Suzuki (Baleno, Grand Vitara, Ertiga, APV), Honda (Civic, Accord, CRV, New Civic R), Mazda (Lantis). Isuzu (Elf, Panther), KIA (Picanto), Ford (Escape Laser), Mercy (Boxer, Tiger, Jeep), BMW (320i, 3i8i), Peugeot 206 hb.306, Mitsubishi (PS 100, TS 120 SS, L300, Pajero), Proton Wira, Hyundai (Carnival, Gets), Nissan X-Trail 2003 matic. Sekarang tinggal menunggu reaksi dari pemerintah. Apakah temuan ini akan didukung untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi, di luar negeri, THS ini belum ada. Jika kedua temuan Wili itu dipakai, kolaborasi berbagai program terkait iklim, apalagi Jakarta memiliki target untuk mencapai zero emission (emisi nol) pada tahun 2050, akan mudah tercapai. (*)
Mengapa Heran Jokowi Tak Dihargai Di Amerika?
Oleh Asyari Usman - Jurnalis Senior, Pemerhati Sosial-Politik SEJUMLAH penulis dan komentator menyimpulkan secara ekplisit maupun implisit bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diharga di Amerika Serikat (AS). Misalnya, Pak Jokowi tak disambut ketika mendarat di pangkalan militer Andrews (dekat Wahington) pada 10 Mei 2022. Kemudian, dia disambut dengan kaus oblong oleh pengusaha Elon Musk ketika Jokowi berkunjung ke komplek Space-X di Hawthorn, Californiana, pada Sabtu, 14 Mei. Sewaktu bincang-bincang di halaman Gedung Putih, ada foto yang menunjukkan Jokowi tak punya lawan bicara. Sementara Presiden Biden ngobrol dengan Sultan Hassanal Bolkiah. Di sisi lain ada PM Lee Hsien Loong yang ngobrol dengan orang lain. Di antara itulah Jokowi berdiri sendirian tanpa lawan bicara. Semua hal ini menghebohkan jagad medsos Indonesia. Dengan kesimpulan bahwa Presiden Jokowi tak dianggap di AS. Yang mengherankan, mengapa banyak orang heran melihat Jokowi tak dihargai di AS? Salah siapa? Bukankah orang Indonesia sendiri, termasuk para sekutu dekat Jokowi, tidak lagi menghargai dia? Lihat saja Bu Megawati tak menghargai Jokowi. Para ketua umum parpol koalisi lainnya juga tak menghargai. Para menteri pun sama, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD. Bu Mega yang sejak awal merendahkan Jokowi sebagai petugas partai. Dan sekarang tegas tak mau kasih Jokowi tambahan waktu 2-3 tahun, apalagi tiga periode. Di mana penghargaan Bu Mega? Mahfud MD malah bilang Indonesia perlu pemimpin yang kuat (strong leader). Yang bermakna bahwa Jokowi sudah tak bisa diharapkan lagi. Bukankah itu artinya Mahfud tidak lagi menghargai Jokowi? Menteri BUMN Erick Thohir tak lagi peduli tugasnya. Dia sibuk mencari elektabilitas dan popularitas. Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Suharsa Monoarfa, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, dll, juga tak lagi peduli Jokowi. Bahkan, jika kabar ini benar, Luhut Panjaitan yang paling dekat dengan Jokowi pun, kini mulai tak menghargai Jokowi. Kabarnya, Luhut mau berhenti dan akan bermukim di luar negeri. Ini kan juga tak menghargai Jokowi. Cuma Menhan Prabowo Subianto yang masih “siap gerak” dan peduli penuh setiap saat. Yang lain-lain menjauh. Sekali lagi, mengapa Anda komplen atau mencemooh Jokowi tak dihargai di AS? Aneh sekali, bukan? Ada lagi yang sangat menyedihkan. Yaitu, foto editan yang memaksa-maksakan Presiden Biden seolah berhadap-hadapan dengan Jokowi. Editan itu kasar sekali. Latarbelakang kedua orang itu tak sinkron. Ini kan memalukan. Kalau yang membuat editan itu adalah buzzer Jokowi, ini pun termasuk tidak menghargai Presiden. Jadi, sudahlah! Stop komentar bahwa Jokowi tak dihargai. Bagus Anda berdoa agar Elon Musk tidak membatalkan janji datang ke Indonesia di bulan November. Bedoa juga agar Wapres Ma’ruf Amin sehat wal afiat untuk menyambut kepulangan Jokowi di bandara Halim PK hari ini. Berdoa pula agar para staf media di Setneg mendapat inspirasi untuk mengarang berita atau tulisan tentang hasil kunjungan Jokowi ke AS. Ini pekerjaa berat. Tidak main-main.[]
Welkam Hom, Pak
Oleh M. Rizal Fadillah Piknik atau bukan kunjungan Jokowi ke Amerika ditentukan oleh hasil yang diperoleh atau manfaat konkrit untuk bangsa dan negara. Bila hanya menguntungkan diri, keluarga atau kelompok, maka itu adalah piknik. Tanda-tanda sudah ditunjukkan sejak awal, ketika kedatangan tanpa penyambutan yang memadai. Berbeda dengan sambutan kepada Kepala Negara Malaysia, Singapura, atau Brunai Darussalam. Amerika tentu melihat sikap Indonesia lebih pada basa-basi dalam konteks kerjasama ASEAN karena Indonesia lebih dekat dengan musuh Amerika, China. Bagaimana mungkin ada simpati untuk negara yang berkolaborasi dengan lawan. Tawaran bantuan keuangan 150 Juta US Dollar kepada ASEAN nyatanya lebih fokus untuk \"keamanan inklusif\" penguatan maritim melawan China. Tumpangan kegiatan berupa pertemuan dengan CEO perusahaan AS dinilai mengemis-ngemis. Tawaran investasi, dalam bahasa wartawan senior Hersubeno Arief, seperti \"Indonesia for sale\". Publik mengkritisi dan mempertanyakan kepentingan siapa Jokowi menawarkan besi, baja, bauksit, nikel, dan industri ekonomi digital tersebut? Pertemuan di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC tersisip olok-olok publik ketika Presiden Jokowi salah menterjemahkan status US Secretary of Commerce Gina Raimondo. Secretary of Commerce adalah Menteri Perdagangan bukan Sekretaris sebagaimana yang disebut Jokowi. Ketika menemui pemilik Space X di Boca Chica, sebagaimana Luhut Panjaitan dulu, Elon Musk tetap menyambut dengan mengenakan kaos oblong. Pemberitaan obrolan hangat antara keduanya tanpa dibarengi dengan video yang menunjukkan kemampuan bahasa Inggris Jokowi. Bahkan tersebar Presiden Jokowi sulit berkomunikasi bebas saat berdiskusi dengan Joe Biden atau lainnya. Sebenarnya para CEO dan Elon Musk bukan tidak tahu potensi SDA Indonesia seperti besi baja, nikel dan lainnya tetapi persoalan investasi itu kompleks. Realita bahwa perizinan sulit, rumit, dan berbelit membuat investor ragu. Pengadaan lahan baik soal harga maupun konflik dengan masyarakat sering terjadi. Regulasi tumpang tindih dan berubah-ubah. Sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah tidak jelas. Ganti Gubernur ganti kebijakan. Permasalahan utama tentunya adalah korupsi dan stabilitas politik. Kepercayaan rakyat pada kepemimpinan Jokowi terus merosot. Ketika Pemerintahan Jokowi lemah dan goyah jangan harap investor akan datang apalagi dengan berbondong-bondong. Maksimum 2024 Presiden Jokowi dan \"Perdana Menteri\" Luhut Binsar juga akan tamat. Kini Jokowi kembali ke tanah air dengan berharap bahwa undangan pertemuan G 20 di Bali nanti, dimana Indonesia menjabat sebagai Presidency, dapat dihadiri AS. Amerika mempersyaratkan Indonesia untuk tidak mengundang Rusia. Suatu kondisi yang membuat Presidency dilematis. Kembali ke tanah air dengan wajah belum sumringah. Janji bukan solusi. Bukankah Jokowi juga menyandang predikat sebagai Presiden seribu janji tanpa bukti dan solusi ? Dunia masih akan melihat-lihat. Apalagi jika kembalinya Pak Jokowi ke Ibu Pertiwi ternyata disambut hangat oleh aksi protes mahasiswa, buruh, atau emak-emak yang terus menerus menggelinding dan menggumpal. Maka jangan harap investasi akan datang bergelombang, malahan mungkin yang ada juga akan menghilang. Atau kemungkinan besar bahwa investasi segera datang tanpa harus diundang jika Pak Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden? Mundur atau dimundurkan. Bay de wey, welkam hom, Pak. Bandung, 16 Mei 2022
Mengenang Becak
Oleh Ridwan Saidi - Budayawan Tahun 1920 becak sudah muncul di daerah Jawa. Tak jelas apa sebenarnya arti kata becak. Pertama muncul, spare part becak banyak yang dari kayu. Tahun 1950-an bentuk becak sudah sangat menarik. Banyak ragam hias di body becak dan jok. Yang umum gambar panorama desa: gunung, sawah, dan pohon kelapa. Di samping itu bulu ayam yang tersusun jadi kemocéng (alat pembersih) ikut menghias becak. Populasi becak meningkat tahun 1950-an, walau muncul bemo, sebagai bentuk pampasan perang Jepang, kedudukan becak tak goyah. Bahkan walkot Jakarta Sudiro untuk mengurangi kepadatan lalin lebih suka hapuskan trem dari pada becak. Memasuki Demokrasi Terpimpin dilakukan penertiban becak dengan rayonisasi. Becak dilarang lintas rayon yang telah ditentukan. Identitas rayon diciri dengan warna becak. Becak pelanggar rayon dikempesi ban-nya dengan cara cabut pentil oleh petugas. Kang becak dapat akal, pentil becak diolesi tinja. Petugas akhirnya pikir ulang kalau mau cabut pentil, sebab sudah banyak petugas yang kena pentil bertinja Lama-lama ketentuan rayonisasi tak dijalankan tanpa pengumuman. Tukang becak, juga penumpang, lebih suka naik becak open kap. Buat tukang becak, kalau tutup kap kontrol mereka saat mengemudi terganggu. Buat kebanyakan penumpang open kap asyik, bisa melihat dan dilihat. Hanya kalau hujan kap ditutup. Orba yang selesaikan becak pasca periode Gub Ali Sadikin. Mula-mula yang dilakukan membuang becak ke laut bila melanggar lalin. Buat apa becak dibuang ke laut? Publik bertanya, dan pejabat daerah menjawab, buat bermain ikan. Becak akhirnya dilarang sama sekali. Becak-becak diangkut tidak lagi dibuang ke laut, tapi entah dibawa kemana. Sebaris lyric lagu 1950-an: Becak-becak coba bawa saya. Diganti menjadi: Becak-becak coba saya bawa. (RS).
Jaringan Saudagar Muhammadiyah, Berkolaborasi dengan Berbagai Elemen
Yogyakarta, FNN --- Selain berkolaborasi dengan perusahaan BUMN dan swasta, Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) siap untuk bekerjasama dengan berbagai elemen di Muhammadiyah seperti majelis, lembaga dan organisasi otonom lainya. Hal itu diperlukan dalam rangka mengembangkan pilar ketiga (bidang ekonomi) Muhammadiyah. Dengan begitu, konsolidasi kewirausahaan dan pengembangan ekonomi Muhammadiyah bisa cepat tercapai. Peryataan ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat JSM Bambang Wijonarko dalam acara safari bisnis dan halal bihalal JSM dengan tema: membangun ekonomi berkebudayaan dan berkemajuan di aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (15/05/2022). Acara tersebut dihadiri oleh narasumber Ketua PWM DIY Gita Danu Prana, Budayawan Emha Ainun Nadjib, Munichy Edrees, Direktur Bisnis Bank KB Bukopin Syariah Agus Suhendro, Vice President Operation Antaraja Jimmy Krismiardhi, Bahana Batik Erwin Yuniarti dan Nugroho Dwi Sasongko dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Untuk mengoptimalkan kolaborasi dengan elemen di Muhammadiyah, lanjut Bambang, JSM akan mengoptimalkan peran dan fungsi Muhammadiyah Business Center (MBC) yang selama ini telah berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam membentuk inkubator dan kluster - kluster bisnis JSM. Tentunya kolaborasi ini akan disinergikan dengan berbagai elemen yang ada di Muhammadiyah. \"Kami sadar untuk menggerakkan pilar ketiga Muhammadiyah tak bisa sendiri oleh karena itu diperlukan berbagai pihak dan kami siap berkolaborasi,\" kata Bambang. Sementara Ketua PWM DIY Gita Danu Prana mengatakan, selain JSM dan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan dalam menggerakkan ekonomi Muhammadiyah perlu peran Lazismu, Majelis Wakaf dan Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah (MPM) untuk dilibatkan. Hal ini tak lepas dalam pengembangan bisnis di Muhammadiyah tak bisa dipisahkan dengan pemberdayaan. \"Keberadaan JSM harus bisa berkolaborasi dengan mereka untuk membangun koneksitas dan integrasi,\"ucapnya. Potensi ekonomi Muhammadiyah, kata Gita, luar biasa besarnya, salah satu contohnya adalah tanah wakaf. Di Yogya saja ada 240 hektar tanah wakaf yang belum di optimalkan secara ekonomi. Disinilah peran dari JSM perlu adanya kolaborasi bisnis dalam memanfaatkan peluang - peluang ekonomi tersebut. \"Itu baru satu peluang, sementara di Muhammadiyah banyak sekali potensi - potensinya. Maka karya - karya JSM kedepan dipelukan untuk mewujudkan peluang ekonomi itu,\"tandasnya. Permodalan Bank Syariah Untuk mewujudkan karya bisnis dan bukan sekedar wacana bisnis, kata Ketua PWM DIY, itu bisa cepat di wujudkan asal ada konsolidasi yang terus menerus dilakukan oleh JSM. Sementara tentang permodalan dari bank syariah siap untuk memback-upnya. Hal ini disampaikan oleh Direktur Bank KB Bukopin Syariah Agus Suhendro, yang mengatakan, bahwa produk - produk perbankan syariahnya memiliki banyak instrumen untuk menjembatani berbagai bisnis di Muhammadiyah. Bahkan sudah ada base practice pembiayaan kepada Amal Usaha Muhammadiyah baik pendidikan dan kesehatan yang sudah di praktekkan. Tinggal bagaimana untuk mengoptimalkannya itu diberbagai sektor yang ada selama ini. \"Maka dari itu kerjasama dengan JSM dan terwujudnya MBC - JSM adalah sebuah kolaborasi strategi dalam memaksimalkan peran bank syariah dalam mendukung pengembangan pilar ketiga Muhammadiyah,\" tambah Agus. (TG)
Kecewa dan Cemas di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen
Oleh: Anthony Budiawan – Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) PERTUMBUHAN ekonomi triwulan I (Q1)/2022 tercatat 5,01 persen. Cukup mengecewakan! Loh, kok mengecewakan? Bukankah banyak pihak yang bangga dengan pertumbuhan ekonomi sebesar ini? Mengecewakan, karena kenaikan harga komoditas yang tinggi ternyata tidak mampu membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 7 persen. Padahal, kalau tercapai, lumayan untuk memenuhi janji kampanye, meskipun hanya satu kuartal. Mengecewakan, karena pertumbuhan ekonomi ternyata hanya 5 persen. Bayangkan, harga komoditas pada 2022 meroket. Harga Batubara mencapai harga tertinggi sepanjang sejarah. Begitu juga harga minyak sawit mentah. Kedua komoditas ini membuat ekspor Indonesia naik tajam. Ekspor Q1/2022 naik 35,2 persen dibandingkan Q1/2021, atau naik 17 miliar dolar AS. Sedangkan surplus neraca perdagangan naik 69 persen, dari 5,5 miliar dolar AS menjadi 9,3 miliar dolar AS, atau naik 3,8 miliar dolar AS. Tapi semua itu tidak membuat ekonomi meroket. Konsumsi masyarakat dan Investasi masih stagnan, masing-masing hanya memberi kontribusi 2,3 persen dan 1,3 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Jauh lebih rendah dari tahun 2012 ketika harga komoditas juga melonjak tajam. Ketika itu, konsumsi masyarakat dan investasi masing-masing memberi kontribusi 3,0 persen dan 2,9 persen. Artinya, kenaikan harga komoditas yang melonjak tajam tersebut dinikmati sendiri oleh para oligarki. Kenaikan ini tidak menetes ke masyarakat. Karena itu juga tidak membuat investasi naik. Selanjutnya, kenaikan harga komoditas membuat penerimaan negara melonjak. Penerimaan Negara dari Perpajakan naik 38,25 persen, dari Rp290,4 triliun pada Q1/2021 menjadi Rp401,8 triliun pada Q2/2022, atau naik Rp111,4 triliun. Ditambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), total kenaikan Pendapatan Negara menjadi Rp122,2 triliun. Tetapi, anehnya, Belanja Negara malah kontraksi, atau turun Rp32,4 triliun. Belanja Negara pada Q1 tahun lalu mencapai Rp523 triliun, sedangkan pada Q1 tahun ini hanya Rp490,6 triliun. Sehingga kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi minus 0,5 persen. Di lain sisi, masyarakat dibebani kenaikan harga pangan dan harga energi. Hal ini membuat daya beli masyarakat melemah, konsumsi masyarakat stagnan. Namun demikian, Pemerintah tidak membantu meringankan beban hidup masyarakat, tidak membantu stimulus ekonomi, di mana Konsumsi Pemerintah kontraksi. Apakah kebijakan fiskal yang tidak lazim ini hanya untuk mencapai surplus anggaran APBN, di tengah derita masyarakat? APBN pada Q1/2021 tercatat defisit Rp144,2 triliun, tiba-tiba menjadi suplus Rp10,3 triliun pada periode sama tahun ini. Hal ini menunjukkan kebijakan fiskal tidak pro rakyat. Kalau saja kebijakan fiskal dilakukan secara benar, pertumbuhan ekonomi 7 persen seharusnya tidak sulit dicapai. Tambahan 2 persen bisa diperoleh dari konsumsi pemerintah, konsumsi masyarakat dan investasi. Tetapi karena negara tidak diurus, karena para pejabat lebih sibuk dengan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, kesempatan pertumbuhan ekonomi 7 persen melayang. Tidak bisa dipungkiri, kenaikan harga komoditas dunia menjadi faktor pendongkrak ekonomi Indonesia, membuat kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 3,5 persen, merupakan kontribusi tertinggi sejak 2011. Tetapi, semua itu hanya dinikmati oleh para pengusaha oligarki. Masyarakat hanya mendapat getah berupa kenaikan harga. Kesempatan pertumbuhan ekonomi 7 persen sudah menjadi bubur. Sekarang dunia sedang menghadapi koreksi kebijakan moneter. Suku bunga global akan naik untuk melawan inflasi. Koreksi kebijakan moneter ini akan membawa konsekuensi buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harga komoditas akan turun, suku bunga akan naik, kurs rupiah akan tertekan dan melemah, pendapatan negara akan turun tajam, defisit anggaran 2023 akan kembali menjadi maksimal 3 persen dari PDB dan membuat konsumsi pemerintah akan kontraksi. Artinya, masa depan ekonomi Indonesia hingga menjelang pemilu Februari 2024 terlihat sangat suram. (*)
Diplomasi Presiden yang Kalang-Kabut
Juga, akan ditekan hentikan ketergantungan Indonesia kepada China. Harus bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang selama ini dan Islamophobia yang terus terjadi di Indonesia. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih SEORANG Presiden harus menguasai minimal lima (5) fokus utama dalam penjalinan relasi dan berdiplomasi dengan negara lain, yaitu: Representing, kemampuan untuk mewakili negara; Priomoting, yaitu kemampuan untuk mempromosikan negara; Protecting, yaitu perlindungan terhadap bangsa dan kepentingan negara; Negotiating, yaitu kemampuan negosiasi demi kepentingan negara; Reporting, yaitu melaporkan situasi dan kondisi suatu negara, termasuk sidang yang dilakukan demi kepentingan negara. Seorang Presiden dituntut untuk bisa berbahasa asing agar dalam percakapan dengan lawan bicara tidak terkendala. Sangat tragis ketika sedang berdialog dengan lawan bicara tampak senyum-senyum kecut seolah sedang menunjukkan dirinya paham apa yang sedang disampaikan lawan bicara. Padahal, yang sesungguhnya terjadi dalam otaknya mengalami kebuntuan dan kemacetan karena tidak paham apa yang sedang disampaikan lawan bicaranya. Seorang Presiden juga harus berwawasan luas, terutama jika bersinggungan dengan topik ekonomi, politik, dan budaya. Kemampuan untuk bernegosiasi juga diperlukan agar perundingan berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi fenomena kebingungan pada nalarnya. Seorang Presiden harus memiliki kepribadian yang unggul dan wibawa itu diperlukan karena pada diri seorang Presiden menempel atas nama negara, dituntut untuk bisa bekerja diatas tekanan. Sementara itu, fungsi diplomasi lainnya dapat dipelajari selama berproses. Ketika Presiden kita melakukan kunjungan kerja ke negara lain sebagian masyarakat kita merasa was-was, karena kemampuan dan keterbatasan yang melekat pada dirinya. Was-was akan terjadi kendala hanya mengandalkan penerjemah dan ketidak-mampuannya menangkap dan sekedar berdialog secara normal dengan mitra dialog dalam forum penting. Nama, harga diri, citra dan wibawa negara melekat dalam penampilan seorang Presiden saat berada dalam forum percakapan dengan Presiden atau kepala negara dalam percaturan dunia. Jangan sampai negara dipertaruhkan karena terjadinya kecelakaan, Presiden tidak paham situasi dan kondisi politik baik negara yang dikunjungi atau situasi politik global yang sedang terjadi dan menyelimuti masalah antar negara. Apa tidak mengetahui Presiden AS Joe Biden, sedang menggalang blok untuk mengepung Presiden Rusia Vladimir Putin, tapi dia datang ke Biden ketika Indonesia berketetapan akan mengundang Putin pada pertemuan G.20. Over confidence seolah-olah Biden akan bisa ditaklukkan dalam diplomasi acak-acakan hanya bermodal pengalaman bisa marah-marah di dalam negerinya kepada para pembantu menterinya. Apa tidak mengetahui bahwa Singapura di-blacklist Russia, tapi dia mengekor Singapura untuk mencari perlindungan ke AS. Amerika dan sekutunya sedang sibuk luar biasa menggalang kekuatan melawan Rusia. Kepentingan Joe Biden dan PM Singapura Leen Hsien Loong dalam US-ASEAN Summit cuma mau melakukan diplomasi dan demonstrasi menekan Putin dan Presiden China Xi Jinping. Apabila Presiden kita mengabaikan situasi politik global, sedang di kepala sang Presiden, hanya karena ingin menyelamatkan perekonomian Indonesia, dan mencari pinjaman berdalih menarik investasi, kalau ini yang terjadi maka terjadilah proses diplomasi yang kalang-kabut. Sinyal tidak ada sambutan resmi dari pemerintah Amerika. Dikabarkan ketika Jokowi dan rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C., Amerika, Selasa (10/5), sekitar pukul 21.40 waktu setempat atau pukul 08.40 WIB, Rabu, tidak ada penyambutan resmi dari pejabat Amerika. Ini sinyal harus melangkah dan bersikap hati-hati. Itu sinyal politis, Amerika merasa tak berkepentingan dengan Indonesia atau lebih parah Indonesia hanya dianggap sebagai negara yang tidak diperlukan baik secara politik, ekonomi dan kekuatan yang layak diajak bicara apalagi untuk diajak masuk malam sekutu mereka. “Seperti kambing lapar mencium rumput, dia sadar ada harimau bersembunyi di situ. Tapi dia berharap sang harimau berbaik hati”, ini fatal sekali. Presiden Indonesia datang ke Amerika dalam rangka menghadiri US-ASEAN Summit (KTT ASEAN – Amerika membahas perubahan iklim). Kalau dalam fokus bukan perubahan iklim yang menjadi prioritas, “tetapi bagi Presiden Joko Widodo, ini langkah terakhir menyelamatkan krisis di dalam negerinya”. Dia datang ke Amerika pasti dengan kepala menunduk”. Presiden Jokowi mungkin sekuat tenaga berusah saat ketemu Joe Biden akan menyelipkan agenda mohon bantuan (mungkin juga akan berhutang dengan dalih investasi). Kalau itu yang menjadi agenda dalam pikirannya, proses diplomasi akan kocar-kacir. Presiden Jokowi harus siap mental, apabila negosiasi permintaannya akan ditolak atau minimal tidak direspon. Berbalik arah bisa jadi justru akan ditekan Biden yang bersikeras dan tegas minta Jokowi tidak mengundang Putin untuk hadir dalam G20 di Bali (batalkan mengundang Putin). Juga, akan ditekan hentikan ketergantungan Indonesia kepada China. Harus bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang selama ini dan Islamophobia yang terus terjadi di Indonesia. Kalau itu tidak dipahami dan tidak direspon positif oleh Presiden Jokowi bisa terjadi sinyal terburuk datang dari Joe Biden: Anda harus segera berhenti jadi Presiden secepatnya. Bisa jadi dalam lingkup convidential dibatasi waktunya, agar secepatnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden. Akibat kekacauan dalam komunikasi, lemahnya kepekaan dan kemampuan berdiplomasi dalam pertemuan tingkat tinggi berhadapan dengan negara adidaya dan atau pada pertemuan di forum internasional, itu akan berakibat fatal. Semoga semua itu tidak terjadi karena akibat diplomasi yang kalang-kabut, nama baik negara menjadi taruhannya. (*)
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi: Masyarakat Adat, LSM, Pemuda, dan Mahasiswa Akan Demo Besar-besaran
Jakarta, FNN - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi geram dengan salah satu perusahaan tambang batu PKP2B yang mengeruk sumber daya alam di Benua Etam, kalimantan Timur, tetapi malah menyalurkan dana CSR ke tiga Perguruan Tinggi di Jawa. Apa yang dilakukan perusahaan tambang itu semakin membuat masyarakat Kaltim kecewa. Pasalnya, dana CSR yang dikucurkan itu sebesar Rp 200 miliar. Sementara Kaltim tidak mendapatkan pembagian dana CSR di sektor pendidikan. Kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Sabtu 14 Mei 2022, Hadi menjelaskan bahwa Kalimantan Timur itu luasnya sama dengan Pulau Jawa. Dulu waktu belum dipecah luasnya sama dengan Pulau Jawa plus Madura. “Pulau Jawa enam provinsi, kita satu provinsi, APBD kami tidak pernah lebih dari 15 triliun, itu tertinggi pada tahun 2012. Terjadi penurunan hingga sekarang 12 terliun. Kalau kita hitung-hitungan anak SD, 12 terliun dibagi 3,8 juta penduduk Kalimantan Timur, satu orang mendapat 3,1 juta pertahun,” paparnya. Hadi menyadari bahwa tidak harus seperti itu hitungannya. “Tentu kita tidak seperti itu ya, tetapi untuk sebuah provinsi yang luasnya sama dengan pulau Jawa, pembangunan di Kalimantan Timur sangat-sangat penting, karena dana kita tidak cukup, mengatasi banjir kewalahan, bangun jalan kuwalahan. Tetapi sumber daya alam kita luar biasa, ada batubara di sini, ada migas, kayu juga ada di sini, emas juga pernah ada di Kalimantan Timur, sawit juga terbesar,” paparnya. Hadi menyarankan seharusnya ada perhatian serius dari pemerintah. Oleh karena itu di zaman Gubernur Awang Faruq itu pernah ada usulan agar Kaltim mendapatkan dana otonomi khusus, disampaikan ke DPR RI, ditolak, minta ada revisi DBH (dana bagi hasil) dari 15,5 persen berdasarkan kajian teman-teman akademis Unmul idealnya 30-50, juga ditolak oleh MK. “Sekarang ada undang-undang HKPD (hubungan keuangan pusat daerah) kemarin berkumpul di Bali dengan beberapa daerah, mengusulkan agar DBH migas yang 15,5 itu dinaikkan 30-50. Tapi ini belum tercapai,” tegasnya. Hadi juga menyadari bahwa APBN itu basisnya adalah jumlah penduduk. Makanya kalau ketika ia tanya ke Bappenas, ternyata APBN 60 persen di Jawa, 20 persen ada di Sumatera, sisanya Kalimantan, Sulawesi dan lainnya. “Oleh karena itu ketika bapak presiden menginginkan ibukota pindah ke Kalimantan Timur itu sebuah sebuah kehormatan, sebuah kebanggaan dan peluang untuk membangun dan kesejahteraan di Kaltim. Walaupun kita tahu dananya terbatas, tetapi setidaknya ide ini mungkin dalam 10, 20, 30 tahun akan membuahkan hasilnya,” tegasnya. Satu sisi Hadi melihat, bahwa tahun 2021, ketika masyarakat Indonesia mengalami Pandemi Covid-19, ekspor secara umum mengalami kemandekan. Ekspor terbanyak kedua dari 34 provinsi itu dari Kalimantan Timur, pertama Jawa Barat, kedua Kalimantan Timur. “Artinya di tengah Pandemi, masyarakat Kaltim, ekspor batubaranya, ekspor sawitnya, termasuk ekspor UMKM-nya menempati kedudukan kedua. Itu semua kan dananya banyak ke pusat,” tegasnya. Hadi mengaku tergelitik ketika 2019-2021 salah satu perusahaan yang cukup besar di Kalimantan Timur. Di Kalimantan Timur ada 30 PKP2B, tambang untuk ukuran yang dapat dihindari pusat, di dalamnya ada KPC, Berau, Bayan, itu terbesar di seluruh Indonesia. Nanti ada lagi yang ukuran kecil jumlahnya ratusan. Dalam konteks pendidikan keluhan dari teman-teman mahasiswa dari para rektor tiba-tiba ada dana CSR yang digelontorkan ke kampus-kanpus di Jawa. Masing-masing Perguruan Tinggi menerima dana CSR dengan rincian, UI Rp 50 miliar, ITB Rp 100 miliar, dan UGM Rp 50 miliar. Dana CSR itu kebanyakan digunakan sebagai beasiswa Pendidikan. Ada pula yang digunakan untuk pembangunan gedung dan pelatihan kepada mahasiswa. Hadi mengaku banyak pemberitaan terkait pemberian CSR perusahaan tersebut. \"Saya tahu dan menurut media, ya itu benar. Padahal ini baru satu kasus. Kami sudah pelajari semuanya, jadi hampir setiap perusahaan PKP2B itu tidak serius memberikan CSR Kaltim. Ini nyata di depan kita masyarakat Kaltim. Mudah-mudahan ada titik temu untuk mengkoreksi semua,\" ucap Hadi. Hadi mengatakan, Gubernur Kaltim kerap kali melontarkan kritik, bahwa produksi perusahaan tambang dj Bumi Mulawarman sebenarnya meningkat dan mempengaruhi keuntungan perusahaan. Namun hal ini malah berbanding terbalik dengan apa yang diberikan kepada masyarakat Kalimantan Timur. Masyarakat Kaltim benar-benar marah dengan apa yang dilakukan perusahaan tambang batu bara tersebut. Hadi menyebut, bahwa masyarakat Kaltim pasti akan melakukan demo terhadap perusahaan tersebut. “Saya putra daerah Kalimantan Timur, lahir -TK-SD-SMP-SMA di Kalimantan Timur, walaupun saya tidak kuliah di Unmul, saya kuliah di Unhas, tetapi saya merasa bertanggung jawab untuk menyuarakan aspirasi dan mudah-mudahan ini menjadi perhatian bagi seluruh perusahaan besar, ya kalau dalam bahasa agama itu bersedekahlah,” paparnya. Kalau tidak, lanjut Hadi, ya ini mohon maaf, saya sampaikan tolong jangan anarkis. “Ini semua warga Dayak, LSM dan Pemuda, mahasiswa sudah menghubungi, mau demonstasi besar-besaran. Kalau bahasa kasar mereka minta ditutup saja. Ya saya pikir tidak eloklah tutup-menutup tambang. Tapi ini penting menjadi perhatian,” tegasnya. DPRD Kaltim pernah melekat sidak kepada sebuah perusahaan PKP2B, itu tidak diterima, karena mereka izinnya pengawasan semua dari pusat. Terus misalkan pengawas tambang di dinas pertambangan itu jumlahnya 47 orang. Tambang kita jumlahnya ribuan, apa yang mau diawasi. Jadi, memang pengawasannya tanda kutip tidak berjalan dengan baik. (ida, sws)
Ambang Batas Capres Tetap 20 Persen, DPD Tak Bisa Halangi “People Power”
Jakarta, FNN - Dalam acara Halal Bihalal yang diadakan oleh media online FNN, Anggota DPD (Senator) Sulawesi Selatan, Tamsil Linrung mengatakan, saat ini sudah banyak kekacauan yang terjadi. Kita dipertontonkan banyak ketidak-warasan. Ada orang yang mencalonkan diri jadi Presiden, tetapi pada saat yang sama, balihonya terpasang di mana-mana, banner-nya terpasang di mana-mana, tetapi kemudian dia mendukung perpanjangan tiga periode (presiden). “Ini kan sesuatu yang tidak waras, bagaimana ini, Bung Rocky (Rocky Gerung) yang selama ini mengajari akal sehat, kok tidak sehat ini,” sindir Tamsil yang dilansir kanal Hersubeno Point. Kemudian, lanjutnya, kita mau pemilu tahun 2024, ada 9 partai, tetapi kita punya Presidential Threshold 20%. Sementara 7 partai sudah berada di kubu yang itu (jumlah kursinya mencapai) 82%. “Berarti sisanya 18%, berarti tidak memungkinkan untuk mencalonkan ini. Ini satu lagi bentuk ketidakwarasan,” ujarnya. Kemudian, lanjutnya, DPD melakukan Judicial Revieuw (JR) yang diawali dengan anggota-anggotanya. Yang kemudian, sekarang secara kelembagaan maju, yang akan bersama dengan Partai Bulan Bintang, lawyer-nya langsung Yusril Ihza Mahendra, dan beberapa teman. Semua yang mengajukan JR perorangan sudah ditolak dan dinyatakan tidak bisa diteruskan karena legal standing-nya. “Ini lagi satu bentuk ketidakwarasan, di mana MK yang kita harapkan menjadi penjaga konstitusi, tapi faktanya tidak demikian, malah dia melakukan kudeta konstitusi,” ungkap Tamsil. Karena itu, “Ketua DPD (AA LaNyalla M Mattalitti), saya tidak pernah menduga selama ini, tetapi dia sangat kencang, meminta saya mewakili dalam beberapa pertemuan, karena dia lagi Umroh,” ungkapnya. Pada 16 Mei 2022 Tamsil diminta Ketua DPD untuk berbicara dalam Sidang Paripurna. Tamsil diminta menyampaikan bahwa DPD telah menerima banyak aspirasi. Dan kalau tetap dipertahankan Pemilu 2024 dengan PT 20%, maka DPD tidak dalam posisi menghalang-halangi masyarakat melakukan People Power untuk menolak. “Kita berada dalam posisi yang sama untuk itu. Tidak setuju,” tegas Tamsil. “Nah, ada kemungkinan kalau begitu, ini Pemilu dipercepat. Karena selama ini kita mengikuti pendapat-pendapat bung Rocky bahwa 16 Agustus yang akan datang ini sudah presiden baru yang menyampaikan pidato nota keuangan,” ungkapnya diikuti tertawa para narasumber seperti Rocky Gerung, Pendiri Lembaga Survei Kedai KOPI Hendri Satrio, dan pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Bivitri Susanti. Kemudian Tamsil bercerita saat bertemu dengan Bachtiar Chamsah (tokoh senior PPP, mantan Menteri Sosial). Bachtiar mengatakan, baru-baru ini setelah sekian lama, Ketum PPP Suharso Monoarfa tiba-tiba nyelonong di rumahnya. Bachtiar kaget saat Ketua PPP menyampaikan, “Pak, Kabinet ini pecah. Bu Sri Mulyani itu sudah enggak ada di sisi ini. Udah di seberang dia,” jelas Ketum PPP kepada Bachtiar Chamsah, seperti ditirukan Tamsil. Bachtiar mengatakan, Suharso juga mengetahui bahwa dari laporan intelijen, gerakan mahasiswa ini skalanya mengkhawatirkan. “Ini kita di kabinet sudah sampaikan. Cuman, kalau hutang negara saya bisa menjelaskan, bahwa itu tidak ada masalah. Itu bisa diselesaikan,” kata Ketum PPP kepada Bachtiar. “Saya tidak mau berdiskusi dengan Anda. Tetapi begini, kalau Anda punya pendapat seperti itu saya bisa mempertemukan dengan yang berpendapat yang lain. Kita bikinkan forum,” kata Bachtiar. “Oh siap.Tapi jangan yang kayak Ichsanudin Nursy,” kata Ketum PPP. “Kenapa Ichsanudin Nursy?” tanya Bachtiar “Ya udah nanti ribut aja kalau Ichsanudin Nursy,” jawab Ketum PPP. “Lha, Ichsanudin itu kan cuma menyampaikan data. Bantah aja data-data yang disampaikan,” jawab Bachtiar. “Pokoknya jangan Ichsanudin Nursy,” kata Ketum PPP bersikukuh. “Kalau begitu Anda mau berdebat dengan orang yang Anda tentukan juga. Wah kalau itu tidak bisa,” kata Bachtiar Chamsah, seperti ditirukan Tamsil Linrung. Sementara itu pengamat politik Rocky Gerung yang juga hadir sebagai narasumber dalam forum itu mengatakan, bahwa nanti akan dikenang, pernah di suatu sore ada halal bihalal yang membicarakan tentang masa depan bangsa. Dan disimpulkan bahwa bangsa sudah tidak punya masa depan lagi. “Orang nggak berpikir lagi 2024, enggak ada pikiran itu. Kalau semua variabel politik ekonomi ditaruh di atas meja, sebetulnya yang terjadi adalah krisis di dalam Istana. Dan DPD itu satu-satunya lembaga demokrasi yang dipilih rakyat,” ungkap Rocky Gerung. “DPD itu singkatan dari Dewan Perlawanan Daerah. Dan saya tahu di daerah itu gerakan mahasiswa dan buruh nggak akan berhenti. Terus mengepung, tapi tidak dimuat di media. Tapi laporannya pasti masuk,” lanjutnya. Menurutnya, kita sedang berada di dalam susana orang berharap transisi ini dipercepat. Ini yang enggak bisa dibaca dengan baik oleh kekuasaan. Jadi, “Ini anggap saja situasi yang sering saya sebut “the beginning of end” (mulainya sesuatu yang akan segera berakhir).” Berbicara tentang calon presiden, lanjutg Rocky, semua rakat Indonesia layak jadi capres. Yang perlu dilakukan adalah melakukan pencoretan “siapa yang tidak layak jadi calon presiden”. “Pencoretan. Siapa yang tidak layak dari daftar itu. Siapa yang kita coret pertama dari daftar itu. Siapa yang kedua. Siapa yang dari bawah kita coret. Kalau semuanya akhirnya kita coret kita mesti tentukan, taruh nama yang kita inginkan, bukan hasil survei segala macam,” jelas Rocky. Jadi, kata Rocky Gerung, kalau kita tanya pada publik (mana yang penting), elektabilitas, intelektualitas, atau etikabilitas. “Elektability itu sifatnya kuantitatif. Intelektuality itu mesti diuji di dalam debat. Tapi etikability itu wajib dimiliki oleh seseorang yang akan kita beri mandat memimpin negara. Elektabilitas itu urusan KPU. Intelektualitas itu urusan kita yang ingin tahu pemimpinnya punya konsep,” ujar Rocky. “Tetapi hati kecil kita selalu menganggap bahwa seandainya elektabiltas ditambahkan intelektualitas tapi kalau tidak punya etikabilitas, maka pemimpin itu juga akan terjebak dalam korupsi,” papar Rocky. Oleh karena itu, menurut Rocky, yang pertama diuji adalah etikabilitas, kedua intelektualitas, baru kita masuk pada elektabilitas. “Jadi sekali lagi percakapan kita pada sore hari ini yaitu untuk menghasilkan perubahan yang dipercepat, dengan cara berpikir yang lain. Jadi, sekali lagi, kita ingin pastikan bahwa percakapan kita akan mengarah pada percepatan perubahan politik,” pungkas Rocky. (mth/sws)