ALL CATEGORY
Wakil Ketua MPR Mengecam Penyerbuan Masjid Al-Aqsha
Jakarta, FNN - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengecam penyerbuan kembali ke Masjid suci Al-Aqsha di Palestina oleh pasukan Israel.“Tindakan Israel mendiskriminasikan dan menyerang warga Palestina di Masjid Al-Aqsha, mengkonfirmasi kesimpulan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) internasional, telah terjadi sistem apartheid terhadap warga Palestina oleh Israel,\" kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.HNW menegaskan kejahatan Israel telah mengkonfirmasi pelanggaran resolusi PBB oleh Israel. Diamnya Negara-Negara Barat, seakan menjadi legitimasi atas kejahatan, teror negara dan radikalisme anti-kemanusiaan yang didemonstrasikan secara terbuka serta berulang oleh Israel.Dia mengutuk berulangnya kejahatan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha, yang diakui UNESCO sebagai situs suci Umat Islam. Hidayat juga menyerukan masyarakat internasional khususnya dunia barat, yang memberi sanksi pada Rusia karena serangannya terhadap Ukraina, agar tak berlakukan standar ganda.Dia meminta untuk segera bekerja sama mengakhiri kejahatan kemanusiaan apartheid yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Akibat penyerbuan itu, melukai dan menahan ratusan jamaah Palestina yang shalat di Masjid Al-Aqsha. Bahkan, Israel telah melakukan tindakan melampaui batas kemanusiaan dengan mencederai warga Palestina termasuk anak-anak, perempuan, orang tua bahkan kaum difabel.“Laporan yang disampaikan oleh berbagai organisasi HAM Internasional, seharusnya menjadi pegangan dalam melihat persoalan Palestina-Israel secara utuh,\" katanya menegaskan.Selain itu, yang membuat semakin tragis adalah beberapa negara Arab yang mayoritas penduduknya beragama Islam, melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.\"Yang terjadi bukannya Israel menghormati Palestina, warganya dan Masjid Al-Aqsha, tapi justru malah makin brutal dan barbar. Dan menjadikan cita-cita berdirinya negara Palestina Merdeka semakin kabur,” jelasnya.Hidayat menyerukan kepada dunia internasional untuk berlaku adil dengan memperhatikan persoalan utama ini secara obyektif dan komprehensif. Apalagi kabarnya, hari ini Selasa (19/4) DK PBB akan menyelenggarakan sidang membahas penyerangan terhadap masjid Al-Aqsha.Harusnya kata dia, Dewan Keamanan PBB bisa menampilkan wibawa dan marwah PBB, agar dapat merealisasikan tujuan berdirinya PBB, dengan menghadirkan kesepakatan dari seluruh anggota tetap DK PBB, untuk menghentikan terorisme menghadirkan perdamaian di Palestina, dengan menghentikan kejahatan pendudukan Israel dan kejahatannya terhadap masjid Al-Aqsha dan Palestina. (Sof/ANTARA)
Perludem Usul Pembentukan Forum Multipihak Atasi Disinformasi Pemilu
Jakarta, FNN - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengusulkan pembentukan forum multipihak untuk mengatasi penyebaran disinformasi mengenai Pemilu 2024.\"Terkait dengan penanggulangan disinformasi, sebetulnya bisa dibuat forum multipihak yang di dalamnya ada penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu, organisasi masyarakat sipil, media, platform media sosial, dan kampus,\" kata Ninis, sapaan akrab Khoirunnisa Nur Agustyati saat menjadi narasumber dalam webinar Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas bertajuk \"Persiapan Pemilu: Penyelenggara Baru dan Masalah Lama\", seperti dipantau di Jakarta, Selasa.Menurutnya, pihak-pihak tersebut dapat bekerja sama untuk mengatasi disinformasi, seperti penguatan regulasi melalui Peraturan KPU (PKPU), menyiapkan upaya pencegahan penyebaran informasi yang salah dan berita bohong tentang pemilu, serta menghadirkan langkah penanggulangan saat disinformasi telah tersebar di tengah masyarakat.Ninis mengatakan penyebaran disinformasi tentang pemilu berpotensi akan semakin masif terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.Prediksi itu, kata dia, muncul berdasarkan pengalaman penyelenggaraan Pemilu 2019. Sampai saat ini, Ninis menyampaikan sebagian masyarakat masih membahas salah satu disinformasi yang tersebar pada Pemilu 2019 mengenai kotak suara kardus.Pada saat itu, ada masyarakat yang menyebarkan informasi tentang kotak suara dari bahan kardus dalam Pemilu 2019 yang dianggap tidak kokoh, bahkan berpotensi memunculkan kecurangan dalam tahapan pemungutan suara.\"Beberapa waktu lalu, saya hadir di simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang diselenggarakan di Kantor KPU RI. Orang masih ada yang berkomentar mengenai kotak suara kardus yang masih digunakan. Orang-orang masih mengungkit persoalan ini,\" ujar Ninis.Dengan demikian, Ninis menilai apabila persoalan disinformasi perihal pemilu tidak dipersiapkan pencegahan dan penanggulangannya, masyarakat akan sulit mempercayai kerja keras pihak penyelenggara pemilu.Selanjutnya, Ninis mengimbau kepada pihak penyelenggara pemilu untuk mewaspadai kemunculan pengacauan informasi.Ia mengatakan berdasarkan riset yang dilakukan oleh Perludem bersama Facebook, ditemukan bahwa salah satu hal yang dapat mengganggu hak pemilih adalah pengacauan informasi.\"Jadi, ketika ada informasi yang sengaja dikacaukan, itu bisa berdampak pada hilangnya kesempatan seseorang untuk menggunakan hak pilihnya. Contohnya, pengacauan informasi terkait dengan seseorang bisa tetap memilih menggunakan KTP elektronik saat namanya tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap, pemilih pindahan, atau daftar hasil perbaikan,\" kata Ninis.Padahal, lanjut dia, informasi yang benar adalah kondisi tersebut memiliki sejumlah persyaratan, yaitu hanya bisa dilakukan satu jam sebelum tempat pemungutan suara (TPS) ditutup dan hanya bisa dilakukan di TPS sesuai domisili. (Ida/ANTARA)
Koordinator Divisi Anggota Bawaslu Periode 2022-2027 Ditetapkan
Jakarta, FNN - Bawaslu menetapkan Anggota Bawaslu Republik Indonesia Periode 2022-2027 yang akan mengemban tugas sebagai penanggung jawab divisi, koordinator wilayah, dan perwakilan untuk Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) . \"Bawaslu menyampaikan Hasil Rapat Pleno Anggota Bawaslu tentang Susunan Penanggung Jawab Divisi dan Koordinator Wilayah Bawaslu Periode 2022-2027,\" kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja. Dia menjelaskan Herwyn Jefler Hielsa Malonda ditetapkan sebagai Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Pendidikan Pelatihan dengan Wakil Koordinator Divisi Lolly Suhenty. Kemudian, Totok Hariyono menjadi Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa dengan wakilnya Puadi. Lolly Suhenty ditetapkan sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat bersama wakilnya Totok Hariyono. Sementara Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi dipimpin Puadi dan Wakil Koordinator Divisi dipercayakan kepada Herwyn Jefler Hielsa Malonda. Untuk perwakilan di DKPP pada 2022-2023 akan diwakili Puadi, kemudian Lolly Suhenty ditetapkan menjadi ex officio untuk 2023-2024. \"Pada 2024-2025 Bapak Totok Hariyono, kemudian untuk 2025-2027 (ditetapkan) Bapak Herwyn Jefler Hielsa Malonda,\" kata Rahmat Bagja. Sebelumnya, Rahmat Bagja terpilih sebagai Ketua Bawaslu Periode 2022-2027 melalui rapat pleno pimpinan di Gedung Bawaslu RI usai dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Kelima anggota Bawaslu Periode 2022-2027 bersepakat memilih Rahmat Bagja sebagai Ketua Bawaslu. Dalam konferensi pers ketika itu, Lolly memperkenalkan seluruh Pimpinan Bawaslu Periode 2022-2027, yakni Rahmat Bagja, Puadi, Totok Haryono, Herwyn Jefler H Malonda, dan Lolly Suhenty. (Ida/ANTARA)
Karya Berbahasa Jawa K.H. Sholeh Darat Digemari Ulama Dunia
Jakarta, FNN - Peneliti Islam Nusantara K.H. Ahmad Baso menyebutkan guru dari pendiri NU K.H. Hasyim Asyari dan pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan, yakni K.H. Sholeh Darat memiliki karya yang digemari ulama dunia berjudul \"Syarah Al Hikam\". \"Syarah Al Hikam karya K.H. Sholeh Darat ini ditulis dalam Bahasa Jawa, tetapi ternyata orang Arab juga membacanya dan mempelajarinya. Kitab ini dicetak berkali-kali di Mesir, Bombay India, dan Singapura. Kitab ini tentang ilmu tasawuf (ilmu yang fokus membangun diri menjauhi hal duniawi),\" kata Kiai Ahmad Baso dalam serial \"Inspirasi Ramadan 2022\" yang ditayangkan oleh akun YouTube BKN PDI Perjuangan, Selasa. K.H. Sholeh Darat memang dikenal memiliki keilmuwan kuat dalam hal tasawuf sehingga karyanya diminati ulama di Arab dan Nusantara. \"Karena kalau gurunya menulis Bahasa Jawa, maka santrinya otomatis mau tidak mau harus belajar bahasa gurunya, yakni Bahasa Jawa, mau dia dari India, Mesir, atau Singapura,\" tutur Ahmad Baso dalam siaran persnya. Ahmad Baso menjelaskan apa yang dilakukan K.H. Sholeh Darat dengan menerbitkan karya-karya Islam maupun terjemahan dalam Bahasa Jawa membantu penyebaran Islam di Pulau Jawa. Dengan demikian, paparnya, ilmu agama Islam tidak hanya dapat dipelajari golongan ulama dan santri melainkan dapat dipelajari semua kalangan, termasuk kalangan yang saat itu masih awam beragama di Nusantara. \"Bahkan ada satu kitab yang ditulis K.H. Sholeh Darat menggunakan aksara Jawa. Ini tujuannya agar orang-orang yang saat itu hanya bisa membaca aksara Jawa, bisa mempelajari salinan kitab beliau yang mengajarkan ilmu agama Islam. Jadi, beliau tidak memaksakan orang Jawa harus belajar agama dengan Bahasa Arab. Ini kehebatan K.H. Sholeh Darat, mengajarkan ajaran agama dengan instrumen bahasa lokal,\" ujarnya.Dia menceritakan terjalinnya komunikasi K.H. Sholeh Darat dengan tokoh perempuan Indonesia saat itu RA Kartini. Saat itu, RA Kartini diceritakan sedang gundah karena keinginannya mempelajari agama Islam terbentur dengan keterbatasan literatur yang menggunakan Bahasa Jawa karena kebanyakan saat itu literaturnya dalam Bahasa Arab. Melalui beberapa perantara, K.H. Soleh Darat mendengar keluhan tersebut, hingga akhirnya RA Kartini diberikan suatu karya tafsir Alquran Pegon yang berbahasa Jawa.\"Saat K.H. Sholeh Darat diminta hadir ceramah di Jepara oleh ayahnya RA Kartini yang saat itu bupati, KH Sholeh Darat menunjukkan cara menerjemahkan Surat Al-Fatihah dalam Bahasa Jawa. Dari sana, semakin tertariklah RA Kartini mempelajari Islam. Saat pernikahan RA. Kartini, kebetulan kitab tafsir Pegon K.H. Sholeh Darat sudah dicetak di Singapura, maka kitab tersebut menjadi kado pernikahan RA Kartini dari K.H. Soleh Darat, dan RA Kartini sangat puas karena keinginannya belajar agama saat itu terpenuhi dengan kehadiran kitab tersebut,\" paparnya. Selain itu, Ahmad Baso menceritakan saat pendiri NU K.H. Hasyim Asyari dan pendiri Muhammadiyah menjadi santri K.H. Sholeh Darat. KH Hasyim Asyari saat menjadi santri lebih fokus mempelajari hadis dan ilmu tasawuf. Adapun KH. Ahmad Dahlan lebih fokus mempelajari ilmu falak. (Ida/ANTARA)
Politik Identitas Diprediksi Digunakan pada Pemilu 2024
Jakarta, FNN - Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam pada acara diskusi di Jakarta, Selasa, memprediksi politik identitas kemungkinan masih digunakan oleh partai politik saat Pemilu 2024 apabila ada momentum-nya.\"Kalau ada momentum, masih tetap memungkinkan untuk dibukanya, digunakannya politik identitas, maka saya yakin mereka tetap akan menggunakan, karena ini adalah murah meriah, dan efektif memobilisasi massa,\" kata Umam pada acara diskusi Paramadina Democracy Forum (PDF) Seri Ke-3.Ia menjelaskan peluang memanfaatkan politik identitas untuk memperoleh suara terbuka luas, mengingat ada sentimen yang tumbuh di kelompok kanan terhadap pemerintah.“Yang terpenting, dari segmen Islam (misalnya), di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi (Joko Widodo, red.) relatif minim ruang dialog terutama untuk kelompok-kelompok Muslim (konservatif, red.). Kekecewaan, kemarahan dari kelompok ini terutama kelompok kanan jika tidak di-mantain (kelola, red.) maka ini akan terkonsolidasi dengan baik untuk memberikan dukungan kepada siapa yang mereka dukung,\" kata Umam, Direktur Utama Paramadina Public Policy Institute.Walaupun demikian, terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Umam memprediksi politik identitas tidak lagi menguat apabila dibandingkan dengan Pilpres 2019.Politik identitas sempat menguat saat Pilpres 2019 karena pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) saat itu memanfaatkan sentimen yang tumbuh dari kelompok kanan/konservatif dan kelompok nasionalis.Namun, Umam ragu langkah yang sama kembali berulang karena Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang mulanya jadi pesaing kuat Presiden Joko Widodo, akhirnya memilih berkoalisi bersama pemerintah.Keputusan itu, menurut Umam, diprediksi dapat mengurangi dukungan dari kelompok kanan/konservatif terhadap Prabowo.“Saya tidak yakin Prabowo akan menggunakan kartu AS politik identitas lagi, karena (dia) sudah dianggap inkonsisten dengan klaim dan langkah-langkah politiknya,\" ucap Umam.Ia juga menilai capres potensial lainnya seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan kemungkinan tak terlalu memanfaatkan politik identitas dalam kampanye-nya, karena itu kontraproduktif.Anies memang pernah mendapatkan dukungan suara dari politik identitas saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun situasinya saat itu, Anies berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ujarnya.\"Kalau, misalnya, Anies menggunakan isu yang seperti saat Pilkada, saya pikir itu kurang begitu produktif,\" ujar dia.Dalam diskusi yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai partai politik terutama yang berasal dari kelompok Islam sulit menghindar dari politik identitas.Ia juga menyampaikan politik identitas sah digunakan oleh partai politik selama itu masih dalam batas wajar.\"Politik identitas dalam batas wajar dalam pandangan kami itu sah-sah saja, misalnya, platform partainya ahlussunnah wal Jama\'ah yang dikedepankan politik (Islam) wasathiyah (moderat, red.). Itu yang kami (PPP) kembangkan,” kata Baidowi.Ia menjelaskan politik identitas jadi problem ketika digunakan melampaui batas yang wajar, dan diiringi oleh penyebaran berita bohong atau kabar sesat. (Ida/ANTARA)
Memaknai Keberkahan Ramadan-01
Keadaan tersebut terjadi karena manusia lengket (attached) dengan sangat dekat dengan dunia ini. Mereka terlalu melebih-lebihkan kehidupan dunianya (bal tu’tsirunal hayatad dunia). Oleh: Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation KITA mengetahui bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh dengan ragam kebaikan dan manfaat. Berbagai kebaikan atau manfaat itu tersimpulkan dalam satu kata “barokah”. Bahwa bulan Ramadan adalah bulan barokah yang dimaknai sebagai “azziyadatu fil khaer” (bertambahnya kebaikan). Sayangnya seringkali keberkahan-keberkahan atau nilai tambah itu hanya dimaknai secara terbatas pada aspek ritual. Sehingga kepedulian mayoritas Umat tertuju pada ragam ritual, dari puasa itu sendiri, tarawih, hingga ke dzikir dan bacaan Al-Quran dengan tujuan mengumpulkan pahala. Hitung-hitungan pun terjadi. Saya melakukan sholat malam dengan ikhlas. Insya’Allah dosa saya dihapuskan oleh Allah setahun lalu. Atau saya telah menyelesaikan bacaan Al-Quran saya sekian juz dengan jumlah huruf sekian. Pahala dari bacaan saya sudah sekian. Tendensi hitung-hitungan seperti ini bisa keliru bahkan berakibat pada terbangunnya sikap yang kurang etis kepada Allah SWT. Benar ada kata “isytara” (transaksi antara Allah dan hamba) sebagai penggambaran komitmen ketaatan seorang hamba pada Tuhannya. Tapi itu tidak dimaksudkan sebagai kalkulasi-kalkulasi yang harus terjadi antara hamba dan Tuhannya. Keberkahan Ramadan hendaknya dipahami dengan makna yang lebih luas dan komprehensif. Bahwa Ramadan adalah bulan berbagai ritual yang pahalanya dilipat gandakan itu pasti. Amalan-amalan wajib dilipatgandakan pahalanya. Sunnah-sunnah dinilai dengan penilaian amalan wajib. Umrah misalnya di bulan Ramadan dimaknai seolah amalan haji. Kalau saja kita paham, bulan Ramadan ini memang dahsyat. Kita kenal bahwa Allah itu melebihkan sebagian waktu dan/atau tempat tertentu di atas waktu dan tempat yang lain. Ada waktu-waktu atau tempat-tempat tertentu yang yang diberikan keutamaan (fadhilah) lebih dari lainnya. Contoh tempat yang diutamakan misalnya adalah Masjidil Haram dan Multazam. Demikian pula padang Arafah di hari Arafah. Mihrab (tempat Imam memimpin sholat) itu bukan sembarang tempat. Tapi di sana Allah jadikan doa lebih utama dan diutamakan dalam pengabulan. Contoh terdekat adalah doa nabi Zakariyah yang meminta anak di Mihrab dan dikabulkan ketika itu. Padahal logikanya Zakariyah AS tidak mungkin lagi punya anak. Untuk waktu yang diutamakan ambillah sebagai contoh waktu sahur. Yaitu 2/3 malam hingga menjelang masuk waktu fajar. Keutamaan sahur sesungguhnya bukan saja karena di saat itu orang-orang yang akan berpuasa menikmati makanan yang penuh keberkahan (sahur). Tapi karena waktu sahur itu Allah turun ke langit dunia (terdekat) membuka kesempatan bagi yang berdoa untuk dikabulkan dan bagi yang meminta ampun diampuni. Allah menegaskan keutamaan waktu itu dalam Al-Quran: “dan mereka yang di waktu sahur beristigfar”. Karena semua keutamaan (keberkahan) ritual Ramadan itu menjadikan banyak di kalangan Umat ini membatasi diri. Mereka hanya memburu keutamaan-keutamaan (keberkahan atau pahala) ritual Ramadan dan melupakan keutamaan-keutamaan lainnya yang tidak kalah dahsyatnya. Di antara keberkahan Ramadan adalah bahwa bulan ini adalah bulan “muhasabah”. Yaitu bulan kalkulasi-kalkulasi dalam banyak hal. Seperti yang pernah diingatkan oleh Umar: “lakukanlah kalkulasi pada diri kalian sebelum kalian dihisab (di akhirat) kelak”. Satu di antara hal yang urgen untuk selalu dikalkulasi atau dihitung-hitung adalah kenyataan hidup yang kerap salah kaprah dan salah destinasi. Manusia sering berpikir jika hidup dunianya panjang. Bahkan seringkali merasa hidup dunianya yang nyaman itu akan menjadikannya seolah-olah akan hidup abadi (Al-Lumazah). Selain salah kaprah juga manusia seringkali salah destinasi dalam hidupnya. Manusia menjadikan dunia ini sebagai destinasi hidup. Akibatnya semua hidupnya diorientasikan untuk memenuhi hajat dunianya. Sementara kehidupan Sesungguhnya (Akhirat dalam istilah Al-Qur’an lahiya al-hayawanu) mereka lalaikan. Situasi ini digambarkan oleh Surah Ar-Rum: “mereka mengetahui lahiriyah kehidupan dunia tapi mengenai Akhirat mereka lalaikan”. Keadaan tersebut terjadi karena manusia lengket (attached) dengan sangat dekat dengan dunia ini. Mereka terlalu melebih-lebihkan kehidupan dunianya (bal tu’tsirunal hayatad dunia). Di sìnilah puasa melatih seseorang untuk melepaskan ikatan atau kungkungan dunianya. Dengan puasa orang beriman belajar meletakkan dunianya pada porsi dan posisi yang sesuai. Mungkin ungkapan yang indah tentang itu adalah: “letakkan dunia ini di tanganmu dan bukan di hatimu”. Atau “milikilah dunia ini tapi jangan dimiliki oleh dunia”. Dengan puasa seorang Mukmin akan melakukan reorientasi destinasi hidup. Dari material oriented life menjadi “akhirah oriented life”. Insya Allah! New York, 19 April 2021. (Bersambung)
Gerombolan Eksportir Minyak Goreng Jadi Tersangka, Kapan Presiden?
Jakarta, FNN – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana Yusuf menyayangkan penetapan empat tersangka eksportit minyak goreng. “Yang harus dihukum bukan hanya level Dirjen, tetapi juga menteri dan semua eksportir minyak goreng. Sudah menjadi rahasia umum di balik perizinan yang tetap dikeluarkan meski melanggar aturan, selalu ada gula-gula di sana,” katanya kepada FNN, Selasa, 19 April 2022. Gde juga menyarankan, seharusnya Presiden Joko Widodo harus dihukum karena telah menyengsarakan seluruh rakyat Indonesia akibat kelangkaan minyak goreng. Bahkan ada dua korban meninggal dunia saat berdesakan antri minyak goring. “Presiden pun harus ikut bertanggungjawab karena menteri tidak punya visi misi, kecuali Presiden,” pintanya. Seperti diberitakan, Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus tindakan melanggar hukum dalam pemberian Fasilitas Ekspor Minyak Goreng Tahun 2021-2022. \"Jaksa penyidik telah menetapkan empat tersangka dengan perbuatan melawan hukum yang dilakukan tersangka,\" ujar Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin kepada wartawan, Selasa (19/4). Menurut Burhanuddin, tersangka Indrasari telah melakukan perbuatan melawan hukum yakni menerbitkan persetujuan ekspor terkait komoditi crude palm oil atau CPO dan produk turunannya kepada Permata Hijau Group Wilmar Nabati Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan, dan PT Musim Mas. Padahal, perusahaan itu belum memenuhi syarat untuk diberikan izin persetujuan ekspor tersebut. Tiga tersangka lainnya yakni dari pihak swasta. Mereka adalah berinisial SMA yang merupakan Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau. Kedua tersangka lainnya, Parulian Tumanggor (PT) atau Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia dan Togar Sitanggang (TS) selaku General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas. Dalam kasus ini, penyidik telah memeriksa sebanyak 19 saksi serta memeriksa 596 dokumen atau surat terkait. “Berdasarkan laporan hasil penyidikan ditemukan alat bukti permulaan yang cukup,” ujarnya. Para tersangka diduga melanggar Pasal 54 ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a b e dan f Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. Kemudian, tiga ketentuan BAB 2 huruf a angka 1 huruf b jo bab 2 huruf c angka 4 huruf c Peraturan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Nomor 2 Perdagangan Luar Negeri per 1 2022 tentang petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan dan pengaturan ekspor CPO. “Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 129 Tahun 2022 jo Nomor 170 Tahun 2022 tentang penetapan jumlah untuk distribusi kebutuhan dalam negeri dan harga penjualan di dalam negeri,“ ujarnya. Diketahui sebelumnya, Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian Fasilitas Ekspor Minyak Goreng Tahun 2021-2022. Kejagung menemukan sejumlah perbuatan yang berkaitan dengan dikeluarkannya persetujuan ekspor (PE) kepada eksportir yang tak memenuhi syarat Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO). \"Dikeluarkannya Persetujuan Ekspor (PE) kepada eksportir yang seharusnya ditolak izinnya, karena tidak memenuhi syarat DMO-DPO,\" kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana kepada wartawan, Selasa (5/4/2022). (sof)
Ajaib, Rocky Gerung Dicap sebagai Panutan Kaum Radikal, Otaknya di Mana?
Jakarta, FNN – Kampanye antiradikal dan intoleran menyasar kepada siapa saja yang dianggap berbeda oleh rezim melalui buzzernya. Akademisi Rocky Gerung tak luput dari stigma itu. “Iya ini soalnya kepekaan mereka, sama sekali nggak ada. Bahkan kemarin saya di Kompas TV disebut sebagai panutan dari kelompok Islam radikal. Bagaimana otaknya? Hanya karena nggak mampu melihat atau cemburu bahwa saya diundang di banyak forum Islam. Itu kan percakapan biasa,” katanya kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 19 April 2022. Rocky menyebut bahwa ia diundang siapa pun di berbagai daerah berbicara soal ketdakadilan. “Di Makasar, di Poso. Saya juga diundang ke Sumatra berkali kali ketemu dengan teman-teman ini dan berupaya menerangkan pada saya bahwa yang disebut pemerintah sebagai Islam radikal sebetulnya karena kami radikal mempersoalkan ketidakadilan,” papar Rocky. Bahwa di belakangnya ada teologi, menurut Rocky hal itu biasa saja orang mempunyai teologi khilafah atau apa sajalah. “Tapi teks yang mereka bahas justru ketidakadilan. Karena itu selalu kita katakan bahwa yang dianggap sebagai kelompok radikal adalah yang radikal terhadap ketidakadilan,” tegasnya. Menurut Rocky ketidakadilan itu yang akhirnya menjadi problem bangsa kita karena seorang warga Cokro TV menerima perlakuan yang mereka anggap sebagai kriminalitas. “Padahal sebetulnya itu bukan kriminalitas murni. Di belakang kriminalitas itu ada sosial teks tentang ketidakadilan. Dan narasi itu yang harusnya kita ucapkan,” katanya. Rocky menegaskan, ucapan selamat Paskah dari Guntur Romli kepada seorang nasrani bernama Tony Foo yang ditolak, telah membuka mata bangsa Indonesia bahwa isu toleransi sebetulnya jualan dari mereka untuk menakut-nakuti bangsa ini. “Akhirnya orang mengerti, itu hanya dengan cuit kecil Pak Tony, akhirnya seluruh problem bangsa yang disembunyikan oleh Cokro TV jadi terbuka,” paparnya. Rocky melihat, toleransi justru diberikan dari kelompok muslim kepada kelompok minoritas. Meskipun akhirnya yang nomor satu dari sila Pancasila dihapus. “Tapi fakta sosialnya tetap ada. Jadi hormati fakta sosial. Ini yang disebut gagal nalar dari Cokro TV. Jadi kebiasaan kita untuk membaca sejarah akhirnya dibatalkan oleh semacam keinginan untuk segera dapat donasi,”paparnya. “Mereka sendiri yang mengatakan terus menerus. Mereka nggak punya pikiran. Mereka membuly. Dan membuly itu bukan pikiran, menghina itu bukan pikiran. Bagaimana berdebat secara rasional orang yang cara berpikirnya betul-betul fundamentalistis,” tegasnya. Jadi, lanjut Rocky, Cokro TV betul-betul fundamentalistis. Karena membenci manusia, membeci pikiran, dan membenci membenci pilihan orang. Bagaimana mau diajak diskusi. Rocky menyarankan agar kelompok Cokro TV membiasakan diri berdiskusi bukan membenci. “Kalau dikatakan bahwa Ade Armando jangan dipukul dong. Pikiran harus dibalas pikiran. Tapi Ade Armando tidak pernah mengucapkan pikiran di dalam argumentasinya. Karena selalu dimulai dengan sinisme dan tudingan,” tegasnya. Menurut Rocky lain halnya kalau Ade Armando atau Cokro TV umumnya memberi kritik pada kekuasaan dalam upaya untuk membuka percakapan. “Ini kan mereka mengkritik untuk menutup percakapan. Jadi kalau saya cermah di universitas-universitas yang berbasis Islam, nanti saya dikritik lagi. Padahal justru itu yang membuka percakapan. Jadi ini otaknya yang terbatas ini yang membuat bangsa ini justru jadi bangsa yang nggak punya harapan lagi,” tegasnya. Rocky percaya bahwa Ade, minimal otaknya bagus, karena waktu mahasiswa sebetulnya dia terbuka. “Tapi ajaibnya gengnya di situ membuat dia jadi tertutup. Jadi konsekuensinya kalau pikiran tertutup maka nggak mungkin bercakap-cakap. Jadi tabiat dari Cokro TV adalah membatalkan untuk bercaka-cakap, jadi bagaimana mungkin bisa saling beragumentasi,” paparnya. Apa yang dipromosikan oleh Cokro TV menurut Rocky adalah toleransi dalam upaya untuk memperoleh donasi. “Itu kalimat pendek yang langsung kita paham maksudnya. Jadi sebetulnya itu proyek-proyek saja,” tegasnya. Padahal menurut Rocky toleransi itu bukan proyek. “Toleransi itu datang dari innercall. Habbit of the heart. Kebiasaan dari dalam hati, ada atau tidak ada amplop mustinya tetap begitu. Jangan jadikan itu sebagai proposal bisnis atau proposal yang memecah belah bangsa. Jadi kembalikan toleransi sebagai habit of the heart. Demokrasi juga habit of the heart,” pungkasnya. (ida, sws)
Umat Islam Menyambut Antusias Nuzulul Qur'an
Jakarta, FNN - Dalam rangka menyambut malam Nuzulul Quran, umat Islam Indonesia dari berbagai kalangan menyambut dengan riang gembira. Malam Nuzulul Qur\'an merupakan malam diturunkannya ayat-ayat Al-Qur\'an kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Untuk ramadan tahun 1443 H ini, peringatan Nuzulul Quran jatuh pada 18 April 2022. Tokoh agama Ustadz Bachtiar Nasir atau biasa dipanggil UBN, mengajak umat Uslam untuk terus membaca Al-Qur\'an dan berpuas-puas dengan Al-Qur’an. Sebab, kata dia, siapa saja yang berniat membaca Al-Qur’an dan mengkhatamkannya, meskipun pada akhirnya tidak sampai khatam ia telah mendapatkan pahala. “Yang penting kamu tunaikan janjimu,” kata UBN pada puncak Khatam Qur\'an, di Jakarta, Senin (18/4/2022). Puncak khatam Qur\'an Pada acara ini sekitar 100.000 umat Islam mengikuti puncak khatam Qur’an. Ini merupakan momentum sangat spesial karena mereka secara bersama-sama mengikuti program Khatam Qur’an yang digelar UBN Podcast dan Tabung Infak. Acara yang digelar secara hybrid itu dipusatkan di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan. Acara ini disiarkan secara multimedia dan diikuti peserta yang berkumpul di lebih dari 200 titik dari wilayah Indonesia barat hingga Fak-Fak, Papua Barat. Sedangkan dari luar negeri peserta berkumpul mengikuti Khatam Qur’an secara virtual dari Turki, Amerika Serikat, Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, Selandia Baru, Singapura dan Inggris. Acara Khatam Qur’an ditandai dengan pembacaan 13 surat terakhir dalam Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ustaz Deden Muhammad Makhyaruddin, MA. Dimulai dengan Surat At-Takaatsur, diakhiri dengan Surat An-Naas. Di tempat terpisah, Ketua DPR-RI Puan Maharani meyakini peringatan Nuzulul Quran (17 Ramadhan) bisa menjadi spirit bagi umat muslim untuk bekerja dan berdedikasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. \"Al-Qur\'an sudah menjadi sumber inspirasi dan menjadi pedoman mulia dalam membawa kemajuan kehidupan manusia di muka bumi,\" kata Puan di Jakarta, Senin, 18 April 2022. Bahkan, kata Puan, setelah ratusan abad sejak pertama kali turun ke bumi, ayat Al-Qur\'an isinya tetap masih relevan bagi umat manusia. Di kalangan ulama dan para akademisi, Al-Qur\'an bahkan telah menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. \"Meski kehidupan manusia saat ini sudah memasuki era digitalisasi, Al-Qur\'an tetap sangat relevan menjadi ajaran, sumber moral, dan inspirasi,\" kata Puan. Puan mengatakan peringatan Nuzulul Quran mengingatkannya pada tradisi sang Proklamator Soekano (Bung Karno) saat menjadi presiden. Bung Karno disebut rutin menggelar peringatan Nuzulul Quran di istana, atas nasihat para ulama, sebagai rasa syukur atas anugerah Kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, peringatan Nuzulul Qur\'an tingkat kenegaraan pada 1443 H dilaksanakan hari Selasa jam 8 malam, 19 April 2022. Bertempat di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag RI Jl. MH Thamrin No 8 Jakarta. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi akan memberikan amanat. Sedangkan sambutan akan disampaikan Menteri Agama Yaqult Cholil Quomas. Di Kota Jakarta, Gubernur DKI Anies Baswedan dalam tayangan video yang beredar di medsos menyebutkan Pemprov DKI bekerjasama dengan Baznas DKI Jakarta akan menggelar Gerakan Cinta Qur\'an yang akan dibaca secara serentak di berbagai tempat di Ibu Kota Jakarta pada jam 10, hari Rabu 20 April 2022. Sedangkan surah yang akan dibaca adalah Al-Quran Fatihah dan Ar-Rahman. (TG)
Di Ngruki Sarang Teroris, Artinya di Situ Sarang Intel
Jakarta, FNN – Akademisi Rocky Gerung menceritakan pengalamannya berkunjung ke berbagai pesantren termasuk di Pesantren Ngruki. Solo Jawa Tengah. Kelompok Cokro TV menuduh Rocky Gerung memprovokasi Islam radikal. Kemudian ia dianggap bagian dari Islam radikal. Padahal di pesantren tempatnya anak-anak muda berpikir. “Dulu waktu zaman Pemilu kemarin, saya bolak-balik masuk semua pesantren dan diundang untuk berceramah karena pesantren-pesantren atau pusat-pusat kajian Islam ingin tahu apa pikiran saya tentang demokrasi, tentang sekularisme, dan tentang gender,” kata Rocky Gerung kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 19 April 2022. Rocky berkisah bahwa suatu waktu ia memberi ceramah di pondok pesantren Ngruki di Solo, pesantren milik Ustadz Abu Bakar Baasyir. “Beliau masih dipenjara. Kira-kira ada 4 ribu orang yang ikut seminar saya. Sepanjang jalan dipasang televisi. Lalu kelompok ini (Cokro TV) menganggap bahwa saya sedang memprovokasi Islam radikal. Padahal mereka sendiri sudah dituduh Islam radikal, ngapain saya musti memprovokasi,” paparnya. Rocky menegaskan bahwa pembicaraan di pesantren tersebut adalah pembicaraan antar warga negara. Para santri menyampaikan pengakuan yang mengharukan. “Mereka bilang, Pak Rocky kami undang karena Anda sebagai nonmuslim dan kami dengar Pak Rocky itu ngomongin terus tentang Islam, kami mau tahu bagaimana pengetahuan Pak Rocky tentang demokrasi dan gerakan Islam dunia,” katanya. Oleh kelompok Cokro TV, Rocky diframing sebagai bagian dari Islam radikal. “Saya ceramah di situ. Lalu dibikinlah hoaks bahwa saya bersekutu dengan kelompok teroris di situ. Padahal sebetulnya itu undangan resmi dari Ngruki. Bahkan ditaruh tulisan di atas ‘Bersama Rocky di Ngruki’,” kenangnya. Rocky melihat anak-anak di pesantren itu adalah anak-anak yang cerdas dan kritis serta berani berbicara. “Di situ mereka mengatakan “Kami dituduh teroris, ini sarang teroris”. Saya bilang, ya tentu saja karena ada narasi yang seolah-olah diproduksi oleh Ngruki. Lalu mereka terangkan bahwa kami hanya ingin ada keadilan sosial, lalu kami keras mengkritik pemerintah,” papar Rocky menirukan ucapan para santri. Para santri kata Rocky adalah anak-anak yang peduli terhadap sepak terjang penguasa. Sebetulnya mereka juga ingin diskusi. Hanya saja tidak ada yang bisa diajak diskusi karena sudah apriori dengan stigma radikal. “Cuma Pak Rocky yang bisa kami ajak diskusi. Yang lain sudah menuduh kami radikal, kami intolerans. Padahal kami justru ingin membongkar soal pajak, diskriminasi dalam ekonomi,” kata Rocky menirukan ucapan santri. Menurut Rocky, para santri adalah kelompok yang berpikir. “Lalu saya katakan, kalau di sini disebut sebagai sarang teroris, maka di sini juga ada sarang intel. Karena logikanya di mana ada teroris, di situ ada intel,” papar Rocky. Dalam pandangan Rocky sebetulnya gampang sekali untuk melihat bahwa ada hal-hal yang radikal atau tidak di situ. Intel pasti tahu. “Ini sebetulnya yang disayangkan,” paparnya. Rocky menegaskan dirinya diundang justru untuk bicara tentang kerekatan bangsa. “Saya datang ke situ untuk proyek yang negara sebut sebagai deradikalisasi. Dekadikalisasi adalah datang bercakap-cakap dengan orang yang kalian anggap berbahaya. Itu yang ditunggu. Bukan deradikalisasi bahkan dengan menyebar isu yang lebih berat. Kemudian dibikin hoaks bahwa saudara Rocky mengompori supaya terjadi perpecahan bangsa,” paparnya. Kawanan ini, kata Rocky yang di Cokro TV, itu justru yang berupaya mengobok-obok kerukunan yang harusnya dibangun lewat narasi. “Jadi terlihat bahwa kelompok Ade Armando Cs dan Cokro TV yang justru intoleransi,” pungkasnya. (ida, sws)