ALL CATEGORY

Antara Hati dan Jantung Kau Bertahta

Oleh: Geisz Chalifah - Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Pemimpin adalah pemimpi plus N dan N itu adalah nyali.  Namun pemimpin tak hanya punya nyali tapi juga punya cinta. Dia tak hanya berani membuat kebijakan yang melawan kaum pemilik modal, tapi juga berani membela mereka yang terpinggirkan yang lemah secara ekonomi yang tak memiliki akses pada kekuasaan. Yang suaranya tak terdengar, yang disapa hanya ketika saat pemilu tiba. Beberapa waktu lalu  dua berita  ini mengguncang media. Anies Baswedan memimpin sholat jenazah petugas pemadam kebakaran. Anies tak hanya hadir di saat ribuan orang memberi tepuk tangan, Anies juga berkali-kali hadir di tengah keluarga yang sedang berduka. Di tengah ramainya cacian terhadap tiang bendera sederhana yang dipasang oleh masyarakat Penjaringan untuk menyambut Asian Games ramai di media sosial. Mereka mengecam dan menista partisipasi masyarakat Jakarta yg secara sederhana menyambut dengan gembira memasang bendera warna warni dengan tiang bambu. Kaum seolah kelas menengah ngehe, entah lahir di mana, mencela sehabis-habisnya. Seolah tak ada tempat bagi masyarakat sederhaha di kota ini. Mereka mencaci PKL yang berjualan tapi diam membisu terhadap berbagai pelanggaran yang dilakukan kaum pemilik modal.  Tiang bendera dari bambu yang dipasang masyarakat itupun mereka caci. Anies tampil ke depan membela warga sederhana yang ingin ikut bergembira dalam pesta bernama Asian Games. Membuat memo kepada Walikota Jakarta Utara. Dengan tegas mengintruksikan agar bendera dengan tiang bambu yang telah dicabut akibat kecaman di media sosial untuk segera dipasang kembali. Ada hati yang lapang untuk menerima kesederhanaan rakyat yang dipimpinnya. Ada simpati yang dalam pada keluarga yang berduka. Di hari ulang tahunnya di hari Sabtu yang waktunya libur dan menikmati suasana ulang tahun bersama keluarga, Anies meresmikan pembangunan Rumah Susun Kampung Bayam yang ditargetkan selesai pada bulan September lalu bersama Jak Mania mengadakan acara di JIS. Warga kampung Bayam bersuka cita ada janji yang ditunaikan sebagaimana janji yang telah lunas pada warga kampung Akuarium.  Jak Mania kini punya stadion kebanggaan setelah belasan tahun berlalu dengan hampa. Mereka merayakan ulang tahun sang Gubernur di stadion kebanggan warga Jakarta.  Di hari yang sama komunitas Tuna Rungu menunggu di rumahnya selama 4 Jam untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun pada Gubernur yang begitu peduli pada mereka dengan berbagai kebijakan yang menyetarakan setiap orang.  Komunitas Tuna Rungu menunggu dengan sabar karena mereka ingin bertemu sang pemimpin yang tak hanya peduli lewat kata-kata namun nir pemihakan. Tapi pemimpin yang satunya kata dengan perbuatan.  Anies Baswedan tak hanya menjadi Gubernur yang secara formal berada di Balai Kota. Namun dia juga berada diantara hati dan Jantung rakyat jelata. Diantara kaum disabilitas  diantara semua  pemeluk & pemuka agama, apapun agamanya.  Di antara hati  dan jantung warganya yang waras, dia bertahta. (*)

Praktisi Hukum Dukung Edy Mulyadi, Gus Yasien: Hukum Ini Tebang Pilih!

Surabaya, FNN – Dukungan terhadap wartawan senior FNN Edy Mulyadi terus mengalir. Sejumlah praktisi hukum pada Ahad (8/5/2022) berkumpul di Museum NU, Surabaya. Mereka memberikan dukungan moral pada Edy Mulyadi, tersangka kasus ujaran kebencian dan SARA, yang akan disidangkan Selasa (10/5/22). “Bang Edy ini korban hukum yang tebang pilih. Banyak kasus yang lebih layak, lebih serius tetapi faktanya terbebas begitu saja. Hukum ini hanya untuk orang yang kritis kepada pemerintah, selebihnya dibiarkan,” ungkap Tjetje Mohammad Yasien, SH, MH kepada wartawan, Ahad (8/5/22). Gus Yasien, demikian panggilan akrabnya, menegaskan bahwa apa yang disampaikan Edy Mulyadi soal IKN (Ibu Kota Negara), ini adalah bagian dari kegalauan masyarakat luas. Tidak ada sama sekali untuk meredahkan yang lain. “Saya sendiri melihat kebijakan pemerintah soal IKN ini sudah ugal-ugalan, selain tidak ada feasibility study (studi kelayakan), duit dari mana ketika hutang sudah menggunung,” tegas Alumni PP Tebuireng, Jombang ini. Hadir dalam dukungan itu, tokoh muda Slamet Sugianto dan para aktivis dari LBH Pelita Umat Jatim. “Kalau hukum sudah mengikuti selera penguasa maka tinggal tunggu kehancurannya. Hari ini kita saksikan, betapa hukum sangat tajam ke bawah, dan tumpul ke atas. Saudara Ade Armando yang sudah jadi tersangka masih leha-leha, sementara Bang Edy harus masuk tahanan. Ini sungguh tidak adil,” jelas Slamet Sugianto. Selasa (10/5/22) besok adalah sidang perdana kasus Edy Mulyadi. “Kita beri dukungan moral bahwa apa yang dilakukan Bang Edy bukanlah pidana. Kita berharap kepada hakim serta jaksa untuk fair dalam masalah ini,” tegasnya. Edy Mulyadi melalui kuasa hukumnya menyatakan tidak akan mengajukan praperadilan. Edy berharap dirinya segera diadili. “Enggak (mengajukan praperadilan) juga, sementara ini belum ada keputusan untuk itu. Sampai saat ini kami belum ada, ya, pertimbangannya biar segala sesuatunya terungkap saja kalau seandainya langsung pengadilan,” ungkap pengacara Edy Mulyadi, Djudju Purwantoro, suatu ketika. Kriminalisasi Ia justru berharap proses hukum kliennya hingga di persidangan tidak diulur-ulur. “Kita berharap bisa lebih dipercepat saja gitu kan proses persidangan. Kalau memang harus melalui persidangan gitu. Artinya nggak usah lama-lamain gitu, ya tentu ada aturannya penahannya semua sesuai dengan aturan saja tidak harus diulur-ulur lagi gitu lah. Kita ikuti aturan yang ada aja,” kata Djuju. Tak hanya itu, pihak Edy Mulyadi yang semula mau mengajukan permohonan penangguhan penahanan urung dilakukan. “Kami tidak ajukan penangguhan penahanan,” kata Djuju. Namun, ia tak membeberkan alasan pihaknya batal mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Djuju hanya menyebut bahwa keputusan itu hasil perundingan dengan Edy Mulyadi. “Sementara keputusan memang seperti itu (tidak mengajukan permohonan penangguhan penahanan). Ya pasti dengan perundingan kuasa hukum juga dan yang bersangkutan pasti begitu prosedurnya,” ucapnya. Edy Mulyadi sendiri masih yakin tidak melakukan pelanggaran pidana dalam ucapannya. Ia mengatakan sampai saat ini Edy masih yakin tidak melakukan pelanggaran pidana dalam ucapannya. Djuju menyebut Edy Mulyadi merasa dikriminalisasi. “Beliau (Edy Mulyadi) sangat yakin tidak melakukan kesalahan pidana apa pun dalam ujarannya, yang hanya merupakan bentuk kritik konstruktif atau pandangan ilmiah tentang IKN di Kalimantan. Juga tidak menyebut atau menyasar sama sekali tentang suku-suku di Kalimantan, termasuk suku Dayak. Beliau merasa dikriminalisasi,” paparnya. Dia mengatakan pihaknya bakal mengikuti prosedur hukum sesuai ketentuan. Dia yakin kliennya tidak bersalah. “Kita akan buktikan saja di persidangan bahwa EM tidak bersalah,” tegasnya. (mth)

Ramadan: Restorasi Kehidupan

Jika tidak maka puasa kita masih terancam tidak bermakna. “Boleh jadi ada yang berpuasa tapi dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga” (hadits). Oleh: Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation SALAH satu dilema Umat dalam menjalankan tugas ubudiyah-nya, seperti yang pernah disampaikan, adalah pembatasan makna ubudiyah pada aspek ritual semata. Akibatnya ibadah-ibadah yang dilakukan menjadi bagaikan praktik rutinitas yang hampa dari makna atau nilai kehidupan. Tentu tanpa mengingkari makna ritualnya sebagai lahan akumulasi pahala. Dilema ubudiyah ini Sesungguhnya tidak saja menimbulkan kegersangan makna (nilai). Tetapi juga membawa kepada tumbuhnya Karakter dan personalitas ganda yang paradoks. Di mana pada ruang atau waktu tertentu seseorang bisa memiliki karakter tertentu. Tapi ketika berada pada ruang dan waktu yang lain Karakter dan personalitas itu berubah nilai. Perubahan Karakter (perilaku) dan personalitas seperti ini dari orang yang sama disebut “double standard personality” (kepribadian ganda) yang salah satunya disebabkan oleh kegagalan dalam memahami memahami makna ibadah dalam Islam. Bahwa ibadah dalam Islam itu berkarakter komprehensif dan “unifying” (satu kesatuan) yang tidak terpilah-pilah. Hal ini tentunya memerlukan pemahaman yang benar tentang Islam dan ibadah itu sendiri. Umat ini harus paham bahwa Islam itu adalah agama kehidupan. Dan ibadah itu adalah misi kehidupan. Sehingga dalam realitanya Islam dan ibadah tidak lagi dibatasi oleh dinding-dinding masjid itu. Juga tidak lagi dibatasi oleh akhir dari hitungan waktu. Islam dan ibadah ada di masjid tapi juga di pasar dan parlemen. Islam dan ibadah itu ada di bulan Ramadan dan dzuhijjah tapi juga ada di bulan-bulan yang lain. Islam dan ibadah itu ada di lima waktu sholat. Tapi juga ada di antara waktu-waktu itu. Islam dan ibadah ada di Mekah dan di Musim Haji. Tapi juga ada di Makassar atau New York di segala musim. Pemahaman tentang Islam seperti inilah yang akan melahirkan karakter atau personalitas yang bersifat intergratif dan komprehensif. Bukan karakter dan personalitas yang pecah (broken personality). Hanya dengan kesadaran dan pemahaman Puasa Ramadan seperti ini yang akan membawa kepada Restorasi Karakter kemanusiaan. Karakter yang mulia dan terpuji (karimah). Karakter yang menjadi esensi religiositas kita sekaligus menjadi konklusi misi Islam (innama bu’itstu li utammima makaarimal akhlaq). Jika tidak maka puasa kita masih terancam tidak bermakna. “Boleh jadi ada yang berpuasa tapi dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga” (hadits). Bahkan lebih runyam lagi ketika puasa atau ibadah-ibadah yang kita lakukan itu justeru menjadi kebangkrutan di hari pertanggung jawaban kelak. Dalam sebuah hadits Rasulullah menyampaikan bagaimana seseorang yang hadir di Mahkamah Ilahi dengan semua amalan ritualnya. Sayang selama hidupnya orang itu gagal membangun akhlak yang baik. Pada akhirnya semua amal ritualnya tidak memberinya apa-apa. Semoga puasa Ramadan telah mampu menjadi restorasi Karakter dan Kepribadian bagi Umat. Sehingga akhlak kita semakin membaik. Baik pada tatara vertikal (hablun minallah) maupun padatataran horizontalnya (hablun minannas). Insya Allah… Udara NYC-Florida, 8 Mei 2022. (Bersambung)

Apa Yang Tidak Dipersoalkan Dari Anies?

Oleh Tony Rosyid - Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa GAK perlu kaget! Semua tentang Anies akan selalu disoal. Tentang apa saja. Ini semua akan berhenti jika Anies tidak didorong untuk mencalonkan diri jadi presiden. Anies itu ancaman. Pertama, ancaman buat bisnis gelap. Segelintir orang terlalu kaya di Indonesia merampok uang negara dengan sangat leluasa. Anies terbukti dan akan selalu dianggap berpotensi menjadi penghalang. Kedua, Anies ancaman buat kepentingan politik pihak tertentu. Anies punya kans besar untuk menjadi presiden. Lawan politik akan terus menghalangi dan menjegalnya. Mereka tidak hanya pasang kuda-kuda, tetapi secara sistemik dan masif akan terus menyerang. Satu-satunya serangan yang dianggap paling efektif selama ini adalah \"black campaign\" atau \"fitnah Anies\". Mereka menggunakan pertama, buzzer. Ini orang-orang bayaran dan sangat profesional. Kedua, memanfaatkan pihak-pihak yang kecewa atau membenci Anies. Efek pilkada DKI tahun 2017 masih ada, meski sedikit. Ketiga, kelompok yang tidak suka atau pernah berseteru dengan para pendukung Anies. Mereka disuplai \"berita fitnah dan provokatif\" secara terus menerus.  Dari sini, muncul istilah kadrun, intoleran, radikal, dan stigma-stigma rasis lainnya.  Anies pernah menantang kapada mereka untuk membuktikan dan menunjukkan \"kebijakan mana yang intoleran dan diskriminatif\". Ini tidak akan bisa dibuktikan, karena tujuan mereka memang bukan untuk membuktikan. Semata-mata menjalankan \"strategi fitnah dan privokatif\" untuk tujuan pembusukan dan menjegal Anies.  Secara umum, fitnah kepada Anies ada tiga model. Pertama, model rasis. Mereka menyoal asal usul dan kelompok. Sesuatu yang tidak pernah terjadi dalam perpolitikan di Indonesia. Selain melanggar UUD 1945, juga berpotensi menciptakan perpecahan bangsa. Kedua, serangan yang bersifat umum. Misalnya, Anies distigmakan sebagai gubernur gagal dan tidak bisa bekerja. Anies dituduh gak punya prestasi. Jakarta dianggap amburadul selama dipimpin Anies. Semua penghargaan yang diterima Anies dibilang rekayasa.  Fakta yang terjadi justru sebaliknya. Bertolak belakang dengan semua yang dituduhkan.  Ketiga, tuduhan yang bersifat spesifik. Sasarannya lebih detil. Semua kebijakan Anies terus dicari celahnya untuk dijadikan sasaran fitnah. Dalam konteks ini, tim buzzer berbayar harus diakui memang sangat kreatif dalam mendesign fitnah, dan sangat lihai menentukan angle-nya. Benar-benar profesional. Dengan kemampuan inilah mereka dibayar mahal. Silahkan lacak dari mana meme dan video serangan terhadap Anies. Lalu, cari tahu berapa harga mereka.  Reklamasi disegel Anies. Lalu ada yang membuat video dengan konten ruko-ruko di pulau reklamasi yang sudah dibangun oleh pengembang. Ada pesan ke publik bahwa penyegelan pulau reklamasi hanya pencitraan. Padahal, 35 persen pulau reklamasi memang hak pengembang untuk membangunnya. 65 persen pulau reklamasi diambil dan menjadi hak Pemprov DKI. Soal Formula E. Gagal interpelasi di DPRD, ada yang datang ke lokasi untuk mencari gerombolan kambing. Ini memang terlihat konyol. Tanda sudah kehabisan cara. Semua tumpul. Mereka frustasi, sampai kambingpun diajak berpolitik.  Anggaran sumur resapan sebagai program naturalisasi untuk mengurangi banjir tidak disetujui di DPRD. Program sumur resapan distop. Datang seorang tokoh partai terperosok, atau memperosokkan diri, di salah satu sumur resapan. Ini juga terlihat konyol. Manuver yang tidak berkelas.  Interpelasi dan stop anggaran, ini memang permainan kasar dan terkesan arogan. Sekaligus mennjukkan bahwa upaya untuk jegal Anies memang dilakukan dengan all out.  Tahun 2022 berdiri JIS (Jakarta International Stadium). Selain ada larangan nonton final dan soft launchingnya, disoal pula anggaran dan shalat Idul Fitri di JIS. Shalat Id politik lah, memaksa pegawai lah... Kumpulan para kadrun dan Islam intoleran lah... dsb. Bahkan ada yang ribut soal penggagasnya. Anies dianggap tidak berhak klaim itu sebagai karyanya. Dan memang, Anies tidak pernah klaim JIS, juga semua prestasi Pemprov DKI sebagai karya dan hasil kerja pribadinya. Itu kerja kolaboratif yang melibatkan banyak pihak.  Padahal, kalau mau obyektif, sengketa tanah JIS baru selesai Tahun 2020. Design JIS dibuat tahun 2019. Designnya beda dengan design stadion BMW yang dirancang sebelumnya. BMW dirancang untuk menampung 40 ribu penonton. JIS sekarang menampung 80 ribu penonton. Intinya, harus juga diakui, semua ikut andil dan berkontribusi. Gak usah dibentur-benturkan satu dengan yang lain. Bikin gaduh aja.  Any way, semua tuduhan terhadap Anies selalu mendapatkan bukti sebaliknya dengan data dan fakta yang cukup lengkap dan detil. Meski begitu, tuduhan atau fitnah (black campaign) tidak akan pernah berhenti dan akan terus berjalan. Bahkan mungkin akan lebih sistemik dan masif, mengingat jadual pilpres semakin dekat.  Bagi rakyat Indonesia, ini ironi. Sebuah demokrasi yang ternoda, karena didominasi oleh berita hoax dan fitnah. Mental rakyat dirusak oleh segelintir orang yang takut keserakahan  dan ambisi politiknya terganggu jika Anies jadi presiden. Mereka menggunakan isu-isu agama dan ideologi yang sensitif, serta slogan-slogan rasisme untuk jegal Anies. Ini semata-mata hanya bertujuan untuk memproteksi kepentingan mereka saja. Ada sekelompok masyarakat yang awam politik dimanfaatkan oleh mereka untuk ikut nyerang Anies. Kasihan!  Rakyat mesti sadar dengan selalu melihat pada fakta, dan bersikap obyektif. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak ikut terjebak dalam \"design fitnah\" yang dikelola oleh segelintir mafia itu.  Banjarnegara, 9 Mei 2022

Syahbandar Sunda Kalapa Wa Item

Oleh Ridwan Saidi - Budayawan Wa Item orang Roa Malaka. Nama aslinya Muhamad Kasim. Istrinya tiga dari antero bangsa: Melayu Betawi, China, dan Portugis. Diketahui dari istri Portugis saja ia dapat keturunan dua anak 1 laki-laki dan 1 perempuan. Ia menguasai banyak bahasa. Dan dia pendiri silat aliran syahbandar. Item dalam bahasa Betawi artinya jago. Selaku syahbandar Sunda Kalapa nama Wa Item naik daun pada tahun 1518 ketika ia bersama Mundari patih Majakatera dan Samyan, kepercayaan prabu Siliwangi sebagai avalis, ke Malaka jumpa Laksmana Portugis d\'Albuquerqe untuk mengundang investasi Portugis membangun labuhan Kalapa II karena labuhan Kalapa I Kali Adem diterjang rob. Perundingan berjalan sebanyak 3x pertemuan dalam 3 tahun dan pada 21 Agustus 1521 perjanjian ditéken oleh para pihak termasuk Wa Item dan Mundari. Pada tahun  1522-1540 pembangunan Sunda Kalapa berproses meliputi daerah Pasar Ikan dan Kota Inten. Suatu pembodohan publik kalau pemda DKI Jakarta dari masa ke masa klaim 1527 sebagai tahun kelahiran Jakarta. Mungut dari mana \'ni tahun? Jakarta dalam proses pembangunan \'tu jaman Oom. Memang setelah pembangunan rampung pada tahun 1540 ada orang nama Pate Hila dan teman-temannya membakar Pasar Pisang, tapi mereka ditumpas Wa Item dan pasukannya zonder pardon, tanpa ampun. Dalam luka Pate Hila lari ke Cirebon lalu tewas (re: Babad Tjirebon). Di hari tua pasca tugas Wa Item melatih silat di Wanayasa, Purwakarta. Perguruan silat yang didirikannya masih berfungsi hingga sekarang. Golok mas dan sarungnya juga mas milik Wa Item ia serahkan pada sahabatnya Prabu Geusan Ulun, Sumedang. Golok dan sarungnya itu kini di museum Sumedang.  (*)

Milisi Kecoa Kakus

Oleh M. Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan HANCUR budaya di era Jokowi. Anak-anak miskin intelektual, rasa, dan iman berjingkrak-jingkrak mentertawakan agama, surga, dan neraka. Lewat lagu yang menggambarkan betapa berantakannya budaya nusantara saat ini. Judulnya \"Ini bukan Arab\". Kasihan anak-anak milisi ini teracuni dan bermental kecoa kakus. Bau dan kotor.  Coba lihat bagian lirik jingkrak-jingkrak seperti orang gila itu.  Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !  Kau paksakan budaya  Tapi ini bukan di Arab di jaman Nabi Cepatlah kau mati, tagih pahalamu di surga Surgamu, nerakaku Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !  Ini bukan Arab, ini bukan Arab. Bukan !  Rasialis, sinis, dan jauh dari agamis adalah fenomena generasi hidup senin kemis.  Sesak nafas bersaturasi rendah. Prihatin pada orang tua yang mengasuh dan mendidik mereka. Mungkin ibunya menangis saat anak-anak itu berjingkrak-jingkrak. Surgamu nerakaku, katanya. Ibunya masuk surga, anaknya di neraka. Untuk menjawab ini, bagus juga balasan lirik itu.  Ini bukan Amerika, ini bukan China, bung. Bukan  !  Kau paksakan budaya Tapi ini bukan Nusantara di jaman PKI dulu Cepatlah kau pergi, tagih janji majikanmu Surga palsumu, nerakamu Ini bukan Amerika, Ini bukan China, bung. Bukan  !  Ini Nusantara ala mu, Nusantara ala mu, bung. Iyaa  !  Pak Jokowi itu anak-anak di negeri pimpinan bapak. Mereka bukan kebanggaan, bukan kebanggaan. Bukan! Betapa rusaknya negeri ini karena mengelola negara seenaknya, hutang besar beban bangsa, jurang sosial menganga, meminggirkan agama dan  jingkrak-jingkrak orang gila. Parah juga menjadi negara kecoa.  Kecoa yang bernama latin Blattodea itu otaknya tidak di kepala, matinya terbalik, dan larinya cepat. Takut oleh aroma lavender, peppermint, kapur barus, dan juga daun salam. Berhabitat lembab dan kotor, penyebar kuman. Rumah atau ruang harus dibersihkan dari kecoa-kecoa berbahaya.  Milisi Kecoa Band adalah band kalang kabut yang merusak moral anak muda. Di jaman Soekarno band model ini masuk kategori \"ngak ngik ngok\". Budaya hedonis yang tidak sesuai dengan semangat kebangsaan \"budaya inperialis\", kata bung Karno.  Bandung, 9 Mei 2022

Membangun Budaya Perpecahan

Oleh:  Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI Satu-satunya alasan  yang membuat negara begitu berjarak dengan  rakyat adalah kekuasaan. Saat konstitusi terlalu mengagungkan kedaulatan rakyat,  yang terjadi justru  kehidupan ringkih tanpa kemanusiaan. Moralitas dan keagaman tak mampu lagi menjadi pakaian  yang melindungi diri, tak sanggup  menghangatkan jiwa dan tubuh  dengan keberadaban. Pemimpin-pemimpin masyarakan sibuk menghiasi diri denyan kekayaan, seraya tergesa-gesa menanggalkan kehormatan. Sistem politik hanya mampu membangun kelas-kelas sosial, tanpa proses pembelajaran yang menghasilkan nilai-nilai keadilan. Habitat dan populasi  semakin rawan dan rentan bertubrukan, rawan mengembangbiakan kecurangan dan penghianatan. Kebutuhan berlebih pada materi dan jabatan,  membuat orang semakin enggan mengambil peran pahlawan. Ketimpangan akan selalu dipenuhi gejolak dan pemberontakan, tanpa penyelasaian menyandang gelar radikal dan  fundamental serta intoleran. Negara kian memasuki episode yang genting, menyoal pergulatan pemikiran, diskursus dan kebijakan gerakan meyelamatkan kebangsaan. Ketika semua aturan sulit untuk  ditegakkan,  pemerintah kebablasan dan jauh meninggalkan keteladanan. Sementara rakyat semakin lahap menikmati menu konflik,  menelan mentah-mentah makanan berlumur bumbu-bumbu perpecahan. Buzzer dan  infuencer mulai menyebar kecemasan,  mengobarkan caci-maki, hujatan dan fitnah  sebagai api peperangan. Bangsa Ini begitu percaya diri dan bangga dengan kontradiksi,  tapi enggan dan marah jika dicap memelihara kemunafikan. Hidup diliputi kesengsaraan dan penderitaan, namun tetap mengaku dalam kebahagiaan. Seolah-olah perform  menegakkan kebenaran, namun sesungguhnya marak  melakukan kejahatan.  Dengan kesadaran dan puas menikmati ketidaksesuaian,  menjadikan semua distorsi penyelenggaraan negara sebagai suatu kebudayaan. (*)

Alumni ITS Lintas Generasi Keluarkan Petisi Pemecatan terhadap Rektor Rasis Prof Budi Santosa Purwokartiko

Jakarta, FNN -  Prof Budi Santosa Purwokartiko yang telah membuat pernyataan rasis di akun Facebook-nya harus diberikan sanksi seberat-beratnya. “Kami menyampaikan Petisi kepada Pimpinan ITS agar yang bersangkutan diberikan sanksi seberat-beratnya,” demikian Petisi alumni ITS Lintas Generasi dalam rilisnya yang diterima redaksi FNN.co.id, Ahad (8/5/2022). Disebutkan, Prof. Budi Santosa Purwokartiko adalah dosen ITS yang juga ditugaskan sebagai Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Kalimantan Timur  yang sebagaimana lazimnya seorang dosen seharusnya selalu berada di ujung tombak dalam mendidik generasi muda mahasiswa ITS.  “Sejauh ini yang bersangkutan tidak pernah merasa bersalah dan tetap dengan keyakinannya tersebut. Karena pemikiran itu sangat berbahaya di dalam negara Pancasila dan dampaknya terhadap anak didik serta sangat berpotensi memecah belah bangsa Indonesia, dimana hal seperti ini sangat tidak layak dilakukan oleh seorang pendidik apalagi yang bergelar profesor. Tindakan yang telah menimbulkan keprihatinan masyarakat luas secara nasional ini mengundang keprihatinan kami sebagai alumni ITS,\" paparnya. Berbagai kalangan baik masyarakat umum, cerdik pandai serta tokoh bangsa mulai dari Menhankam, ketua MUI, anggota DPR, kalangan pemerhati pendidikan dan lainnya telah memberikan respons sangat negatif terhadap perilaku yang bersangkutan. Sejumlah tuntutan telah dilontarkan mulai yang paling lunak berupa permintaan maaf sampai pemecataan dari semua jabatan yang dimiliki telah dilakukan berbagai kalangan. Terahir, beliau telah dinyatakan terbukti melanggar etika dan kepatutan sehingga dijatuhi sanksi penonaktifan sebagai reviewer/pewawancara baik di program DIKTI maupun LPDP. Mengingat posisi penting dan strategisnya peran seorang pendidik, maka atas segala apa yang telah dilakukan beliau yang membahayakan keutuhan berbangsa dan bernegara, khususnya demi nama baik dan marwah ITS sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di tanah air, serta demi kebaikan anak didik ITS selanjutnya, kami alumni ITS Lintas Generasi menuntut kepada yang terhormat Rektor ITS serta Majelis Wali Amanat ITS untuk  memberikan sanksi hukuman seberat-beratnya sampai pada memecatnya sebagai dosen ITS atau membebastugaskannya dari semua tugas akademik bahkan bila mungkin secara aturan untuk mengusulkan mencabut  gelar guru besar yang telah di nodainya. Pernyataan sikap ditandatangani oleh 115 alumni ITS lintas generasi sebagai wujud kepedulian dan rasa memiliki pada almamater ITS serta menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara yang tetap berdasarkan Pancasila sebagai nilai dasar bersama. Adapun para penandatangan  Petisi  antara lain: 1. Anas Rosyidi, T. Elektro 1971 2 Muhadjir Manan, Teknik Arsitektur 1971 3 CIPUNG NOER, Elektro 1969 4 Harun Alrasyid, Teknik Perkapalan 1971 5 Hanief Djauhari, Teknik Perkapalan 1970 6 Lukman Mahfoedz  ( M - 16 )  7 Agus Maksum, Fisika FMIPA 1990 8 WA Pratikto, Teknik Perkapalan 1973 9 Supratman, Teknik Arsitektur 1975, A10 10 Asjhar Imron, T. Perkapalan 1971 11 M. Ocky Tardan, M-20 12 Momok Sritomo W (M-9/1965) 13 Jusuf Thojib A10 14 Tony Subrata A10 15 Gunawan Adji, Teknik Kimia, 1989/K-29 16 Amir Hamzah, F12 Statistik 17 Achmad Jazidie, E-17 18 Tri Yogi Yuwono (M-22) 19 Arief Rahman (T. Sipil-97) 20 Anton Sukoco M37 Uber Alles 21 Prakoso S. Adi (P20) 22 Fathor Rahcman A13  23 Qomar L01 24 Irsan Haroen A13 25 Putu Sujana A13 26 Agus Lengky, Teknik Elektro 88 27 Alexander M Mayestino, TI 92 28 Saiful Pristiwanto S22 29 Mohamad Selim K17 30 Darwin Chalidi M11. 31 Hendra Kurnia Jaya S39 32 Umar Chajam, Teknik Sipil S25 33 Usman Alamudi S22 34 Mohammad Prakosa Gagas Samodra S55 35 Muh rudiansyah S25 36 Agus Mualif  P 18 37 Martha Bachtiar, Teknik Elektro \'89 38 Syamsiin Swandoko, Teknik Elektro \'88 39 Aksan Kurdin, T. Elektro \'92 40 Tri Indianto S22 41 Agus Tanimoto S22 42 Hermanto  Mesin 1969  43 Bambang H Oetomo  M-14 44 Muhamnad Amin A8, 1973 45 M. Ihya U. Basri, Statistika FMIPA 1991 46 Mustawan TE91 47 Samsu Cahyo, Fisika FMIPA 92 48 Choirul H, D3-Tekim 90  49 Cholid zunaidi Fisika 94 50 Nurdin Wahyudi, TE 94 51 Kusuma A Permono TE 88 52 Ibrohim TE 88 53 Yusuf Rohana M-30 54 Dani Laksita Arsitektur 74 <A-9> 55 Iwan fahrudi, T. Perkapalan 1973 56 Zainul Arifin P6 1965 57 Rustam Effendi, P10 58 Sampurno (M27) 59 Akhmad Yusuf Zuhdy (A15) 60 Eko Nurmianto (M-23) 61 Auzai, FTP-P4 62 Arino Anzip(M23) 63 Agus PS (M27) 64 Sri Haryati, TekFis 10/1975 65 Chary Suljana (M27) 66 M.Suwiryo S13 67 Hariadi K28 68 Rosihan Jauhari E28 69 Ida Nilawati K28 70 Eka Mei Dj. Abdoellah K21 71 Muchtar K (P14) 72 Chandra Survijanto  S.29/1987 73 Imron Yuatno, E24 74 Arie Wibowo, E45 75 Yusron Arifin Moerad, E17 76 Yahya Hariadi, E17 77 Lily Pudjiastuti, K18 78 Sudarmono, M25 79 Suhandik K29 80 Ari Santoso, T. Elektro, E24 81 Sudarmanto TF-92 82 Purwoko TE 88 83 Dwi Khusna, M33 84 Handoko, Teknik Arsitektur, A-29 85 U. Anang Ischak TF 89 86 Ghozi Kimia FMIPA 87 87 Miftahudin TF 87 88 Bayu RW Tekim 89 89 Tikno TI99 90 Muis fa TE 90          91 RINALDI  F AGUS FIS -94 92 Ismail Hajib TE 89 93 Tontowi, TF 87 94 Zarkoni TK 90 95 Lamto W - M-31 96 Bambang Sampurno M26 97 Bambang Soekaton, K-13 98 Pamudji K-16 99 Priyono Dwijowarastro A13 100 Tri Budi Santoso F24 101 Bambang L. Widjiantoro F23 102 Suprapto K19 103 Budi Puryanto K-28 104 Adi Rahwanto F14 105 Akhmad Yusuf Zuhdy (A15) 106 Najib M-29 107 Hendro S35 108 Machsus S35 109 Pratiknyo M29 110 Iman Supriyono, M33 111 Harus Laksana Guntur (M36) 112 Fredy Kurniawan (C10) 113 Nizam Achmadi (M27) 114 Syariev Mahdy (E24) 115 Agus Razak Teknik Arsitektur 1974

Merapat ke Umat Islam, Prabowo Disentil untuk Ingat Etika Berpolitik

Jakarta, FNN - Pada momen Lebaran 2022 ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terbilang paling sibuk berkunjung ke tokoh nasional dan ulama. Setelah dari Jogjakarta menemui Presiden Jokowi, Prabowo lalu ke Jakarta bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilanjutkan ke Jawa Timur menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan para ulama Tapal Kuda. Setelah itu ia berkunjung ke ulama dan PBNU Cabang Cirebon Jawa Barat. Menanggapi lincahnya Prabowo berpolitik di musim Lebaran ini pengamat politik Rocky Gerung menyatakan hal itu merupakan hal baik jika tujuannya untuk memperbaiki etika berpolitik.  \"Bagus-bagus saja, jika tujuannya untuk menguji kembali etika berpolitik bahwa kalau berjanji jangan  berbohong,\" kata Rocky kepada wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Ahad, 8 Mei 2022. Rocky menegaskan bahwa politik bangsa ini sering diasuh oleh metafisik. Oleh karena itu sepak terjangnya kadang aneh. Prabowo ke PBNU Cirebon itu menurut Rocky tentu dalam rangka menjajaki kembali hubungan dengan umat Islam. Sementara NU sendiri jelas membuka peluang kepada siapa saja. Rocky menyebut di situlah kemampuan NU untuk memperlihatkan netralitasnya. \"NU menerima semua unsur. Ini yang harus kita pahami. Sinyal NU itu harus dibaca berlapis lapis. Prabowo kalau masuk ke pesantren artinya ada bisikan bahwa dukungan umat Islam kepada Prabowo sedang menurun. Karena itu Prabowo menyapa lebih dulu sebagai bagian segmen politik Indonesia bahwa umat Islam kecewa dengan Prabowo. Ia ingin mengobati luka yang masih menganga karena kesalahan strategi Prabowo yang tidak melayani politik Islam, padahal dia diusung oleh umat Islam.  Sekarang Prabowo mengambil kembali peluang itu,\" paparnya. Rocky menyebut tak hanya Prabowo yang memanfaatkan Lebaran untuk berpolitik. Bahkan ada yang memperperpanjang safari politik, ada yang di Surabaya, ada yang di Bali untuk membaca tanda-tanda alam.  \"Ini semua bagian dari keunikan politik Indonesia. Semua memperlihatkan hal- hal di luar pakem rasional,\" tegasnya. Menurut Rocky, Jokowi di  Bali mengunjungi hewan langka dan merenung, karena sedang banyak kelangkaan di ibukota. \"Langka minyak goreng, langka etika. Karena ini masih suasana Lebaran, biarlah pemimpin kita seperti Jokowi dan Prabowo melakukan Tapabrata menata batin,\" katanya. Lebih jauh  Rocky Gerung memprediksi Prabowo akan berpasangan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang. Kendati Puan Maharani tak memiliki elektabilitas tinggi, status PDIP sebagai partai besar sekaligus pemilik 20 persen kursi di pemerintahan dinilai sebagai peluang menggiurkan. Fakta tersebut juga mengantarkan PDIP menjadi satu-satunya partai yang berpeluang mempertahankan dominasinya di pemerintahan saat ini. Dalam konteks itu, Rocky Gerung menilai niatan berkoalisi pasti muncul di benak Prabowo, meski PDIP merupakan lawan politik yang mengalahkannya di pemilihan presiden lalu. Menurut Rocky, Prabowo Subianto tidak akan pernah mengalami dilema lantaran memiliki determinasi tinggi untuk menduduki jabatan presiden. \"Prabowo gak pernah punya dilema, dia punya determinasi, dan itu sebetulnya ajaib. Walaupun elektabilitasnya di bawah tapi Prabowo punya semacam watak untuk mendeterminasi keinginannya,\" ucap Rocky. Rocky melanjutkan, watak determinasi itulah yang membuat Prabowo bersikeras mengejar posisi presiden, meski telah kalah berkali-kali dan memiliki peluang kecil dalam pemilu. \"Berkali-kali Prabowo mengalami dilema ini, tapi orang ini, sosok yang memang determinasinya kuat dan kalkulasinya itu didasarkan pada determinasi. Determinasi Prabowo mendahului kalkulasinya,\" ujar Rocky. Rocky memuji determinasi Prabowo sebagai kelebihan. Dia meyakini sifat itulah yang berhasil membuat Prabowo beredar dalam dunia politik Indonesia hingga saat ini. (Ida sws)

Semua Perempuan, Anak, Lansia Sudah Dievakuasi dari Mariupol

Kiev, FNN - Semua perempuan, anak, dan warga lanjut usia sudah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina, kata para pejabat, Sabtu.Evakuasi itu akhirnya terlaksana setelah upaya dijalankan selama sepekan untuk menyelamatkan ratusan orang di tengah serangan yang terus dilancarkan Rusia ke pabrik tersebut.\"Bagian operasi kemanusiaan ini di Mariupol sudah berakhir,\" kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk di aplikasi perpesanan Telegam.Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya pada Sabtu larut malam mengatakan bahwa ada lebih dari 300 warga sipil yang sudah diselamatkan dari kompleks pabrik tersebut.Pihak berwenang sekarang akan memusatkan upaya pada evakuasi bagi orang-orang yang cedera serta kalangan medis serta membantu para warga di Mariupol dan permukiman-permukiman di sekitarnya untuk mencari tempat aman, kata Zelenskyy.Sementara itu, para pejuang Ukraina di Azovstal sudah bertekad tidak akan menyerah.Belum ada kejelasan soal berapa banyak pejuang yang masih berada di fasilitas tersebut.Para pejabat Ukraina khawatir bahwa pasukan Rusia akan melenyapkan mereka pada Senin (9/5), yaitu ketika Moskow memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua.Pabrik baja itu sendiri dibangun pada era Soviet dan belakangan ini menjadi tempat pertahanan terakhir pasukan Ukraina.Azovstal telah menjadi lambang perlawanan terhadap upaya Rusia untuk menguasai banyak wilayah di Ukraina bagian timur dan selatan dalam perang yang sudah berlangsung selama 10 pekan itu.Di bawah bombardemen besar-besaran, para petempur dan warga sipil Ukraina terjebak selama berminggu-minggu di bungker-bungker yang dalam serta terowongan yang menghubungkan pabrik itu.Mereka terjebak dalam kondisi tanpa persediaan makanan, air, dan obat-obatan yang cukup.Pasukan Rusia, yang didukung banyak tank dan artileri, pada Sabtu (7/5) kembali menyerang Azovstal. Mereka berusaha mendepak para pejuang terakhir Ukraina di kota pelabuhan strategis itu di Laut Azov, kata pusat komando militer Ukraina.Pengeboman yang dilancarkan Rusia selama berminggu-minggu telah membawa kehancuran bagi Mariupol. Pabrik baja Azovstal sebagian besar hancur.Selama penghentian sementara pertempuran, proses mengevakuasi warga sipil sudah dimulai pekan lalu atas bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah.Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kemenangan di Mariupol pada 21 April. Ia memerintahkan agar Azovstal diblokade.Putin juga meminta pasukan Ukraina yang berada di kawasan pabrik itu untuk meletakkan senjata.Setelah pernyataan itu disampaikan Putin, Rusia kemudian melanjutkan serangannya. (mth/Antara)