ALL CATEGORY
Meski Harga Harga Meroket, Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-Maruf Naik, Rocky: Lembaga Survei Sudah Ancang-ancang Berbohong Lagi
Jakarta, FNN - Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebutkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin masih tinggi di tengah polemik kenaikan harga yang memicu aksi demonstrasi. \"Meskipun ramai polemik kenaikan harga, mayoritas publik masih merasa puas terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dikutip dari ANTARA di Jakarta, Jumat (29/4/2022). Dalam survei tersebut, katanya, sebanyak 79,3 persen responden merasa puas, yang 8,5 persen di antaranya menyatakan sangat puas. Sebaliknya, 18,9 persen responden merasa tidak puas, dengan 1 persen di antaranya merespons tidak puas sama sekali; sedangkan sisanya sebanyak 1,8 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Isu kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng, telah berlangsung setidaknya sejak September 2021 dan diikuti dengan kelangkaan stok ketika Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET). Menanggapi hasil survei di tengah goncangnya rezim acakadut, pengamat politik Rocky Gerung menyatakan bahwa tak ada urgensinya berbicara soal puas tidak puasnya masyarakat. “Kita nggak tahu yang disurvei siapa lagi nih. Kan tetap mau dikasih kesan bahwa kalau Pak Jokowi melakukan sesuatu itu tidak kontra-produktif dengan legitimasinya. Ini beberapa lembaga survei memang bersiap-siap untuk berbohong lagi. Kan nggak ada di dalam logika publik, tiba-tiba dalam sekejap itu legitimasi Pak Jokowi naik,” kata Rocky kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022). Survei tersebut kata Rocky justru menghina petani yang sedang kewalahan menahan beban ekonomi yang disebabkan oleh kekacauan kebijakan dari Pak Jokowi. “Jadi kita tahu lembaga survei tergantung siapa yang pesanlah, dan tergantung apa yang diinginkan. Itu yang harus ditulis sebagai headline,” paparnya. Rocky menegaskan, sebetulnya tidak penting lagi untuk bicara tentang tiba-tiba naik dukungannya. Fakta di lapangan bahwa sawit itu dibiarkan busuk oleh petani karena biaya untuk memproduksi atau memanjat pohon saja tidak ada. “Jadi, busuknya sawit di petani itu pertanda dari busuknya kekuasaan. Nah, kalau busuknya kekuasaan nggak mungkin dia naik lima persen,” katanya. Jika kemudian hasil survei seperti itu, Rocky menilai mungkin dari awal sudah disiapkan, bahkan sebelum Pak Jokowi ngomong tentang larangan total eksport CPO itu. Surveyor sudah disiapkan untuk menerangkan bahwa ini adalah sebuah keputusan yang justru membuat rakyat percaya pada Jokowi hingga hari ini, elektabilitasnya atau legitimasinya, tingkat kepercayaannya naik lima persen. “Ini juga angka yang ngapain sih? Mau sampai berapa persenlah, kan terlihat dari wajah Pak Jokowi yang muram dan wajah itu wajah minus 5 persen,” tegasnya. Persoalan survei ini kata Rocky adalah masalah yang sejak dulu dikritik karena tidak layak dipercaya. “Ngapain sih masih ngukur-ngukur sesuatu yang sudah akan atau sedang berakhir. Jadi biarin aja, nanti di ujung baru diukur tuh pada waktu beliau memerintah kuasa atau tidak.” katanya. Rocky menyaranan lembaga survei agar melakukan polling atas wajah Jokowi. “Publik ditanya, menurut Anda wajah Pak Jokowi tadi malam itu wajah kepuasan atau wajah penderitaan. Kan lebih gampang begitu sebetulnya dari pada main-main statistik dan tujuannya apa?,” katanya. Mustinya, survei dilakukan menjelang pendaftaran presiden baru, orang mau cari tahu, nih presiden lama kita puas apa enggak? Kepada siapa kepuasan itu akan dia wariskan. “Sebaliknya, kepada siapa ketidakpuasan itu akan berakibat buruk nantinya. Kan begitu cara melihat legitimasi Presiden,” katanya. Rocky menyimpulkan, akhirnya analisis politik tidak lagi berbasis pada kemampuan untuk membayangkan masa depan, tapi kita mulai menghitung teknik bahasa tubuh. “Kan orang anggap bahwa siapa yang seolah-olah telah didekati oleh Pak Jokowi itu sebetulnya sinyal bahwa dia akan ditangkap. Kira-kira begitu,” paparnya. Jokowi kata Rocky menjadi semacam sinyal buruk memberi umpan orang yang musti diperiksa. “Dua hari sebelumnya Anies bermesraan dengan Pak Jokowi, sekarang Anies dinyatakan berpotensi untuk menjadi tersangka. Jadi itu sinyalnya. Orang enggak tahu bacanya bagaimana ya. Kalau Pak Jokowi diberi tahu duluan, misalnya, mungkin Pak Jokowi ngapain lagi bergandeng dengan Anies. Atau memang Pak Jokowi sudah tahu bahwa Anies akan ditersangkakan baru, akan ditersangkakan lagi di KPK, dikasih sinyal seolah itu memang nasibnyalah,” paparnya. Tapi di sisi lain, kata Rocky, sesungguhnya ada faksi lain yang ingin menghalangi Anies dan segala macam spekulasi berlangsung. Partai yang merasa cemburu dengan elektabilitas Anies, kini mulai memakai kekuasaannya untuk mempengaruhi KPK. “Jadi variabel-variabel ini yang terlihat ulang, tapi tetap ada hal yang kongkrit bahwa ekonomi kita memburuk terus, legitimasi presiden memburuk terus. Setiap persoalan politik harus dilihat dalam konteks itu. Apakah pemburukan legitimasi presiden bisa diatasi dengan sprindik buat Anies? Apakah orang akan lupa soal krisis minyak goreng kalau Anies ditersangkakan?,” tegasnya. Rocky menganggap dekatnya Jokowi dengan Anies menimbulkan kecemburuan baru bagi partai politik. “Saya anggap permainan-permainan yang konyol karena orang sudah tiba pada kesimpulan bahwa calon-calon yang dipersiapkan Presiden Jokowi nggak bermutu. Kan itu intinya. Jadi mulai ada kecemburuan, kok ada calon dari luar. Itu saya kira itu sinyalnya begitu,” paparnya. (ida, sws)
Pasca-Larangan Ekspor CPO, Jokowi Kesepian
Jakarta, FNN – Buntut kebijakan baru Presiden Joko Widodo dalam mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, berbagai pendapat, pro dan kontra terus berlanjut. Dari ribuan petani sawit yang menjerit, harga minyak goreng yang masih mencekik, hingga baku sindir di internal kabinet. Pengamat politik Rocky Gerung menilai kebijakan larangan CPO ini malah menunjukkan adanya gesekan di lingkup kabinet Jokowi yang tak bisa ditutup-tutupi lagi. \"Saya kira ini adalah faktor kemarahan Presiden terhadap kelakuan menteri-menterinya yang mbalelo,\" kata Rocky. Namun menurutnya, ketimbang memutuskan larangan ekspor CPO, seharusnya Jokowi bisa menegur para menterinya yang publik bisa membacanya sebagai adu kekuatan dengan anak buahnya. Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyoroti soal ekspresi Jokowi saat mengumumkan kebijakan larangan ekspor CPO. Rocky menyebut Jokowi sedang di fase kesepian lantaran tidak ada lagi pendamping di Istana. \"Kelihatan dia kesepian aja di Istana. Dia nggak tahu mau ngapain tuh. Bagian yang kemudian keluar adalah semacam kemarahan. Jadi orang marah karena dia putus asa. Jadi yang terlihat sebetulnya keputusasaan, bukan kemarahan,\" kata Rocky kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022). Keputusasaan itu kata Rocky berkaitan dengan komunikasi di Istana yang sedang terguncang, seperti misalnya hubungan Jokowi dengan Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Polhukam Mahfud MD. \"Dia tahu Pak Luhut nggak bisa lagi jadi andalan dia, karena jadi sasaran tembak semua orang yang nggak menginginkan politik itu diintervensi oleh LBP. Jadi Pak Luhut sendiri udah kehilangan kemampuan untuk meyakinkan Pak Jokowi bahwa dia masih bisa beri nasehat terhadap keadaan politik.,\" tutur Rocky. \"Demikian juga Pak Mahfud yang akhirnya kemarin menyerah juga tuh, dan membocorkan sedikit kekacauan di Istana. Sehingga ya Pak Jokowi kehabisan pendamping,\" pungkas Rocky. (ida, sws)
Rocky Gerung: Pelarangan Ekspor CPO, Kebijakan Sok Nasionalis dan Pro-Rakyat
Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan baru dalam menanggapi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Termasuk di antaranya dengan menerapkan larangan ekspor CPO mulai Kamis (28/4/2022) pukul 00.00 WIB. Kebijakan ini menuai reaksi keras dari para petani sawit. Apalagi belakangan petani sawit mengeluhkan harga tandan buah segar (TBS) yang anjlok dari Rp 3.500 ke Rp 700. Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung secara tegas menyebut kebijakan Jokowi sebagai sikap sok nasionalis dan pro rakyat semata atas kebijakan larangan ekspor CPO yang dramatis tersebut. \"Jadi penyelundupan berlangsung semantara petani terpapar kemiskinan. Ini akibat dari kebijakan sok nasionalis dan sok pro-rakyat, tapi hitungannya kacau,\" katanya kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022). Rocky menegaskan, demi mempertontonkan semacam kekuasaan palsu, presiden mengambil kebijakan yang justru kontra produktif. Rocky curiga presiden mendapat bisikan yang terksan asal-asalan itu. “Kita nggak tahu siapa yang kasih nasihat kepada presiden. Atau presiden sendiri yang punya ambisi memperlihatkan bahwa dia menguasai semua hal, ternyata dia dikuasai oleh kekonyolannya sendiri,” paparnya. Rocky menduga, keputusan presiden yang dimentahkan oleh menterinya lalu dianulir oleh keputusan presiden lagi menunjukkan kondisi istana sudah goyang yang membuat emosi presiden naik alias marah. “Saya kira ini ada faktor kemarahan presiden terhadap kelakuan menteri-menterinya yang mbalelo. Tapi cara dia harusnya bisa diatasi dengan menegur, lalu buat kebijakan yang lebih rasional,” tegasnya. Namun, kata Rocky, pamer kuasa di era ketika legitimasi Pak Jokowi turun, kepercayaan publik yang drop dalam beberapa survei, itu artinya semacam orang yang panik lalu enggak tahu apa yang musti dia pakai buat menggebuk. “Diambil saja barang di sekitarnya buat menggebuk. Hanya yang dia gebuk sebetulnya rakyat kecil karena kalkulasi-kalkulasi yang sudah diperlihatkan oleh para pakar penghitung, bahwa kebutuhan kita itu sangat memungkinkan tercukupi,” tegas Rocky. Rocky menyarankan mustinya Jokowi lebih akurat dalam membaca data di lapangan, sehingga tepat dalam mengatasi persoalan. “Pak Jokowi bilang demi kebutuhan dalam negeri, sedangkan kebutuhan dalam negeri sudah dihitung hanya sekian persen. Selebihnya adalah biarkan diatur oleh mekanisme pasar. Kan begitu sebetulnya,” papanya. Sayangnya, kebijakan ini malah tidak menjadi solusi karena berujung menyengsarakan rakyat kecil terutama petani sawit. (ida, sws)
Elon Musk Ingin Tahu, Apa Kedudukan Luhut?
Jakarta, FNN – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama rombongan bertemu dengan Bos Tesla, Elon Musk. Tampaknya, meminjam sebutan Elon untuk Luhut, “perdana menteri” Indonesia ini menawarkan investasi kepada Elon untuk membangun industri di Indonesia. Tentu saja Elon tak sembarangan menerima tawaran tersebut. “Ini akhirnya tentu akan ada semacam bisnis Intelijen untuk mengetahui apa sebetulnya kedudukan Pak Luhut dan Tesla itu tentu dengan gembira berupaya untuk memberitahu bahwa memang ada potensi, tapi kita lihat dulu dalam posisi apa?” ungkap pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung. “Dan, dalam publik Indonesia nama Luhut itu cukup bonavid, tidak sekedar sebagai pengusaha saja,” lanjutnya kepada wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal Rocky Gerung Official, Jum’at, 29 April 2022. “Itu yang saya kira kita baca secara hati-hati karena Amerika punya sistem yang memantau antara bisnis dan politik, tentu Pak Luhut tetap dipantau oleh pembisnis Amerika karena ada kasus di Papua melalui perseteruannya dengan Haris Azhar,” ujar Rocky Gerung. Jadi, nama Luhut tentu akan dievaluasi oleh Tesla. “Tentu Tesla, Elon Musk tak tahu secara sempurna, tapi karena ini investasi yang juga menyangkut keamanan industri dari Tesla di bidang mobil listrik atau omical, pasti akan ada studi mendalam tentang kedudukan pak Luhut walaupun dia mewakili Indonesia,” ungkapnya. Tentu sekali lagi bisnis di Indopacific itu akan dilihat oleh Amerika juga dalam konsolidasi politik. “Justru kita menduga kalau itu belum mengerti artinya belum ada keseriusan, mesti ya betul supaya tidak error di personal, maka Tesla ingin tahu siapa Pak Luhut, kalau semacam sinisme itu juga berbahaya karena kita tentu diolok-olok oleh luar negeri,” lanjut Rocky Gerung. Rocky menyitir, “Wah ini kita bertemu dengan orang yang jabatannya banyak, karena jabatannya banyak maka dia tidak dianggap sebagai perdana menteri, agak ajaib kalau Tesla atau Indonesia sistemnya presidensil.” Jadi soal-soal semacam itu yang sisinya terbalik menjadi mungkin di kalangan diplomatik mereka saling kirim WA. “Sekarang pak Luhut gini loh jabatannya dan Amerika kemudian kasih sinyal kepada Tesla bahwa hati-hati karena ini dunia yang terkait dengan diktetion pegination ride,” ujarnya. Dan, “Saya kira inusiasi oleh PBB masih berlaku. Jadi hati-hati karena akan ada audit human rice, audit lingkungan, semua itu ada di dalam sistem etis investasi perusahaan Amerika.” Kita ingin menerangkan keadaan yang kita tahu di Indonesia bukan untuk mencampuri niat baik dari investasi, lagi-lagi yang selalu dihitung tersebut berdasarkan kemasuk-akalan investasi oleh perusahaan Amerika yang juga termaksud global konteks. “Begitu ada konvoi itu pasti Duta Besar Amerika langsung kasih klarifikasi. Kita harus lihat itu, karena pak Luhut bukan perdana menteri dan bagaimana pun diplomasi sociaty di Indopasific itu lagi sangat waspada terhadap isu-isu lokal di negara-negara Indopasific itu. Jadi itu tadi baru tahap pembicaraan yang pasti disusul dengan proposal lain, “Saya bertemu di pabriknya di Texas dan kita tidak tahu apa sebetulnya posisi Elon Musk waktu itu, sehingga harus terima pakai kaus oblong. Di kanan kirinya financial yang masih muda-muda,” tutur Rocky Gerung. “Jadi kita anggap saja bahwa pak Luhut berupaya memang tapi dunia bahkan di Indonesia kok sinis ya? Kan mestinya kita bangga Pak Luhut bisa bertemu dengan investor besar tapi kok sinis. Jangan-jangan seluruh kebijakan negara akan disiniskan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Kan itu bahayanya,” lanjut Rocky Gerung. Jadi, menurutnya, tak ada dukungan moral pada pemerintah untuk memulai langkah baru bicarakan investor. Soal yang agak aneh dan itu manandakan, bagi Amerika kalau penduduknya saja sinis bagaimana kita merasa nyaman untuk investasi di Indonesia? Kira-kira begitu psikologi yang lagi dibahas, dibahas di ruang yang sama di Texas oleh Elon Musk dan pengoperasian keamanannya. “Lain kalau pak Jokowi secara spesifik mengatakan itu maka orang anggap bahwa Pak Jokowi paham akan keadaan,” tutur Rocky Gerung. Jadi reaksi yang kacau ini menyebabkan orang mengatur. “Berarti Pak Jokowi dari awal gak tahu dong apa sebetulnya inti dari CPO ini dan itu yang terus dipantau oleh investor asing,” tegasnya. “Bahwa berbisnis di Indonesia itu gak jelas. Presiden minta A, menteri bilang B dan Dirjen usul C, maka yang diambil adalah D. Kan kacaunya begitu,” jelas Rocky Gerung. “Kini soal kita ini sangat beda dengan jaman pak Harto (Presiden Suaharto) secara teknokratik diputuskan dalam sidang kabinet maka semuanya selesai. Begitu juga jaman SBY ya gak mungkin Presiden itu dipermalukan,” ujarnya. “Ini kan pak Jokowi dipermalukan, apalagi kalau ada menteri, bahkan disebut balelo, menterinya kok balelo,” tegas Rocky Gerung. Bahkan Dirjennya memberi usulan yang presiden mungkin kaget kok lainnya yang dia bayangkan. “Sekarang presiden mungkin baca di koran, saya minta A kok dia bikin B atau mungkin presiden gak ngerti. Nah, gak ada bedanya A B C D itu,” simpul Rocky Gerung. (mth)
Semangat Beramal Shalih Sampai Tuntas
Oleh: Ustaz Bachtiar Nasir TUJUAN utama seorang hamba di bulan Ramadan ketika melaksanakan shiyam dan qiyam, serta mengisinya dengan Quran saat shiyam dan qiyam adalah sebagai upaya agar kedekatan dengan Allah Ta\'ala, kedekatan taqarub dengan Allah Azza wa Jalla terjadi sedekat-dekatnya dan bukan hanya semusim saja. Karenanya, ciri-ciri hamba yang dekat dengan Allah adalah tidak pernah menyombongkan diri dalam beribadah dan tidak pernah merasa bosan, merasa jenuh dalam beribadah. Bahkan mereka senantiasa bertasbih waktu malam dan siang. Dan tidak pernah kendur semangatnya. Sebagaimana tertuang di dalam surat al-Anbiya ayat 19 dan 20. وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ Dan milik siapa saja semua yang ada di seluruh lapisan langit dan bumi dan hamba-hamba yang dekat dengan Allah tidak pernah menyombongkan diri ketika beribadah kepadanya dan mereka tidak pernah merasa lemah, merasa bosan, merasa jenuh dalam beribadah. Mereka bertasbih di waktu malam dan siang dan tidak pernah kendur semangatnya tidak, pernah futur dalam Istikamah beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta\'ala. Karenanya di bulan Ramadan, terutama di penghujung bulan Ramadan yang sebentar lagi kita akan ditinggalkan olehnya, saya mengajak muslimin dan muslimat untuk menjadi hamba Allah yang dekat di sisi Allah dengan kriteria-kriteria yang digambarkan dalam surat al-Anbiya 19 dan 20. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sangat mewanti-wanti agar kita senantiasa menjadi orang yang istikamah dalam beramal shalih sampai tuntas. عن عائشة أم المؤمنين: أن النبي -عليه أفضل الصلاة وأتم التسليم- قال : إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه أخرجه أبو يعلى في مسنده. Dari Aisyah ummul mukminin sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, \"Sesungguhnya Allah mencintai jika salah seorang dari kalian beramal shalih, maka dia menekuninya dengan setekun-tekunnya.\" Hadits ini bermakna bahwa kita bukan hanya menguasai pekerjaan yang sedang kita kerjakan, tetapi juga hendaknya menuntaskan setuntas-tuntasnya sehingga tujuan dari beramal shalih kemudian terjadi. Goals dari sebuah amal shalih dapat dirasakan manfaatnya baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Sebagaimana juga dikatakan oleh Muawiyah Abi Sufyan. ٥- [عن معاوية بن أبي سفيان:] إنَّما الأعمالُ بخواتيمِها كالوعاءِ إذا طاب أعلاه طاب أسفَلُه وإذا خبُث أعلاه خبُث أسفلُه شعيب الأرنؤوط (ت ١٤٣٨)، تخريج صحيح ابن حبان ٣٣٩ • إسناده حسن Dalam riwayat lain, menegaskan bahwa hadits ini shahih Ibnu Hibban dijelaskan bahwa dari Muawiyah bin Abi Sufyan, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, \"Sesungguhnya sebaik-baik amal adalah sampai ke akhirnya, sebagaimana bejana jika bagian atasnya baik maka baik pula di bagian dasarnya. Tetapi juga sebaliknya, jika rusak atau kotor bagian permukaan, maka rusak, busuk pula bagian bawahnya.\" Orang-orang yang beriman dalam bulan Ramadan tidak ingin menjadi kaum ramadhaniyyun, yakni yang ibadahnya hanya semusim saja. Sebaliknya bagi dia, kedekatan dengan Allah Subhanahu wa Ta\'ala harus dibangun di dalam Ramadhan dan diluar Ramadhan. Walaupun momen yang paling hebat untuk melakukan perubahan besar dan mendapatkan balasan yang besar dari Allah adalah di bulan Ramadan. Namun bukan berarti ketika kita di penghujung, merasa sudah melewati malam 27, kemudian kendur atas nama mudik, atas nama menanti THR, atas nama apapun. Sehingga salat mulai tidak tertib, qiyamul lail ditinggalkan, tilawatil Quran menjadi lemah, berzikir juga sudah tidak ada lagi. Hadits Rasulullah Shallallahu \'alaihi wasallam, - [عن سهل بن سعد الساعدي:] إنَّ العبدَ لَيعمَلُ فيما يَرى الناسُ عملَ أهلِ الجنةِ وإنه لمن أهلِ النارِ ويعمَلُ فيما يَرى الناسُ عملَ أهلِ النارِ وهو من أهلِ الجنةِ وإنما الأعمالُ بخَواتِيمِها Dari Sahal bin Sa\'d As Sa\'idi, bahwa ada seorang hamba seakan-akan dihadapan manusia dia sudah beramal seperti calon penghuni surga, padahal sesungguhnya dia adalah calon penghuni neraka. Dan juga ada seseorang yang jika dilihat dia adalah calon penghuni neraka, padahal dia adalah seorang calon penghuni surga. Itulah karena sesungguhnya kriteria amal yang membuat orang masuk surga adalah karena tuntas amal shalihnya, senantiasa bersemangat dan tidak hanya satu musim saja. Muslimin dan muslimat di manapun berada, mari kita jadikan Ramadhan tahun ini sebagai momentum untuk beramal shalih secara tuntas. Sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. الدارقطني (ت ٣٨٥)، الإلزامات والتتبع ٢٠١ • رواه ابن أبي حازم ويعقوب بن عبد الرحمن وسعيد الجمحي لم يقولوا هذا [ إنما الأعمال بخواتيمها ] Sebagaimana yang digambarkan oleh Abdurrahman Said, bahwa sebaik-baik amal adalah jika amal shalih dikerjakan sampai tuntas sampai akhirnya. Semoga Allah Ta\'ala menjadikan kita hamba yang istiqomah sebagaimana hamba-hamba yang ada di sisi Allah. Mereka tidak pernah menyombongkan diri saat beribadah kepada Allah dan tidak pernah merasa lelah, terus bangkit dan semangat untuk beribadah. Bagaimanapun kondisi kita, kita harus menjaga semangat dalam menjaga romantisme hubungan kita dengan Allah, sehingga apa yang menjadi tujuan puasa tetap bisa kita dapatkan di luar Ramadan. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Jas Luhut dan Kaos Oblong Elon
Oleh M. Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan KUNJUNGAN Menko Marinves Luhut Panjaitan menemui Elon Musk cukup menarik. Berkomentar gembira seperti halnya saat berkunjung dan bertemu Pangeran Salman dahulu yang ternyata belum jelas juga hasilnya. Uniknya rombongan resmi para pejabat Indonesia ini diterima dengan santai di Giga Factory Austin Texas. Luhut dan delegasi berjas sementara Elon Musk mengenakan kaos. Mungkin bagi Elon Musk tidak penting-penting amat pak Luhut ini. Datang membawa proposal dagangan nikel untuk mobil listrik Tesla. Merayu kembali untuk berinvestasi sebagaimana dua tahun lalu dimana Tesla siap berinvestasi mendirikan pabrik baterai lithium akan tetapi kemudian batal. Hubungan nyambung putus ini ingin direalisasikan saat ini. Luhut janji mempertemukan Presiden Jokowi dengan Elon Musk Mei depan. Janji Luhut ini sebenarnya kurang relevan, masa Presiden Republik Indonesia harus meminta-minta kepada seorang pengusaha. Meski Musk itu kaya tetapi kalau sampai harus mengemis-ngemis sangatlah merendahkan martabat. Dahulu juga konon Elon Musk berjanji akan berinvestasi di IKN Kalimantan akan tetapi batal pula. Hilirisasi nikel dari baterai hingga adaptasi kendaraan listrik yang ditawarkan kepada Tesla gagal karena Tesla telah bekerjasama penambangan nikel dengan Australia Barat dan India. India lebih serius dilirik Musk. Begitu juga dengan Thailand. Indonesia butuh ekstra kerja keras untuk mendapatkan investasi Elon Musk. Meski tidak perlu Jokowi yang didorong bertemu Musk di Amerika. Seragam jas delegasi Indonesia terlihat kontras dengan penyambutan Elon Musk. Ia seorang diri dan hanya mengenakan kaos oblong hitam. Kaos itu berharga 377 ribu rupiah saja. Suatu kondisi yang sebenarnya tidak berimbang. Adakah itu sindiran CEO Tesla yangJika hendak dimasukkan ke dalam hati dan wibawa negara, maka sikap Musk itu melecehkan. Sebelumnya juga viral di media sosial video penyambutan tamu asing dengan bahasa simbolik. Adalah Putin yang menerima kedatangan dua orang diplomat Jepang. Ketika Putin keluar menemui keduanya, ia membawa seekor anjing besar peliharaan. Presiden Rusia mengeluarkan makanan dari kantong nya lalu memberi makan anjing itu. Diplomat Jepang hanya bisa senyum tersipu. Setelah si anjing dibawa keluar, barulah mereka berbicara. Putin membuat \'mukadimah\' untuk mengingatkan bahwa Jepang seperti anjing tersebut. Dipelihara dan diberi makan oleh Amerika. Mengikuti bila diajak dan patuh jika disuruh keluar, asal diberi makan. Diplomasi anjing ini agaknya mengena. Kini dalam kasus Luhut soal nikel, electric vehicle dan B20 dengan Elon Musk ada diplomasi kaos oblong. Apa maknanya? Entahlah. Mungkin itupun ejekan balik atas kemarahan Luhut atas \'deal\' dahulu. \"kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic ! This country is a great country\" cerita Luhut. Nah jangan-jangan sambutan kaos oblong hitam itu adalah jawaban Musk \"yes your country is banana republic, sir !\". Makanya jangan dulu sesumbar pak Luhut, faktanya bapak yang datang ke pabriknya dengan delegasi ber jas dan disambut Elon Musk seorang diri yang berkaos oblong hitam, kok. Tapi lumayanlah, produsen dalam negeri dapat segera memproduksi kaos oblong gaya Elon Musk dan menjual dengan harga yang lebih murah. Dan yang pasti, jas kemeja pak Luhut nampaknya tidak akan laku untuk menjadi mode yang up to date. Bandung, 28 April 2022
Pasangan Prabowo-Jokowi, Machiavellis Tanpa Basa-Basi
Setelah wacana pasangan Jokowi-Prabowo sebagai capres-cawapres dalam pilpres 2024 sulit untuk direalisasikan. Kini muncul hembusan pasangan Prabowo-Jokowi. Bungkusnya beda isinya tetap sama. Hanya itu-itu saja dibolak-balik, tak ubahnya pikiran, logika dan akal sehat rezim yang memang sudah lama terbalik dan jungkir-balik. Oleh: Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI SETELAH penolakan keras publik terhadap wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Hal tersebut tak membuat pemerintahan Jokowi serta-merta menyerah dan putus asa. Segala cara dan siasat tetap dilakukan dengan pola-pola terbuka maupun tertutup. Ambisi kekuasaan itu seakan gigih dilakukan, betapapun mahal ongkos sosial dan ongkos politiknya. Bahkan meskipun harus menempuh resiko paling berat sekalipun. Publik masih terngiang saat Muhamad Qodari Direktur Eksekutif Indo Barometer, menyampaikan usulan pasangan Jokowi-Prabowo dalam pilpres 2024. Wacana melanggengkan kekuasaan rezim Jokowi yang demikian itu, ibarat bunyi-bunyian dari rangkaian pesta kembang api usulan penundaan pemilu atau memperpanjang jabatan presiden, di langit demokrasi Indonesia yang semakin gelap gulita. Statemen M. Qodari saat diwawancarai Kompas TV pada 16 Maret 2021, awalnya dianggap sekedar analisa beraroma bisnis dari salah satu pimpinan lembaga survey itu. Namun belakangan dinilai menjadi kecenderungan skenario politik yang sudah disiapkan, dengan deklarasi pasangan Jokowi-Prabowo di Jogja dan Pekalongan oleh komunitas JokPro, menyusul pernyataan pengamat politik yang pernah menjadi wakil direktur operasional LSI. Meskipun pernyataan M. Qodari yang dianggap sebagai irisan dari manuver pemerintahan Jokowi terus bergulir ditengah derasnya penolakan banyak pihak. Resistensi luas rakyat termasuk netizen yang bereaksi memunculkan tagar tangkap M. Qodari karena usulannya yang menyalahi konstitusi. Membuat pemerintahan Jokowi tetap bergeming dan terus dengan segala cara menyalurkan libido kekuasaannya. Terbongkarnya permufakatan jahat Luhut Binsar Panjaitan yang viral disebut sebagai Perdana Menteri Indonesia oleh pengusaha Singapura, dengan tiga pimpinan partai politik yaitu Airlangga Hartato, Muhaimin Iskandar dan Zulkifli Hasan untuk menunda pemilu 2024 atau memperpanjang jabatan presiden. Tetap tak menghentikan \"hiden agenda\" dan \"invicible hand\" lingkaran kekuasaan memuluskan langkah-langkah sesat kejahatan konsitusi. Pernyataan Jokowi, sosok yang terlanjur dicap publik identik dengan boneka oligarki dan King Of lip Service, mendadak menegaskan pemilu tetap dilaksanakan pada 14 Februari 2024 sehari menjelang aksi demonstrasi BEM SI yang mengkhawatirkan rezim. Tetap memunculkan ketidakpercayaan publik sekaligus tak bisa menghentikan syahwat kotor melanggengkan kekuasaan pemerintahan rezim dua periode, yang dianggap telah gagal oleh sebagian besar rakyat. Kini saat rezim mengalami kebuntuan wacana menunda pemilu dan perpanjangan jabatan presiden. Kekuasaan mulai memainkan opsi lain berupa kemunculan pasangan Prabowo-Jokowi sebagai capres-cawapres dalam pilpres 2024. Setali tiga uang atau dibolak-balik bungkusnya, isinya tetap sama. Terobosan yang cenderung miskin ide dan akal sehat, berupaya memanfaatkan kelemahan formalistik dan normatifnya UUD 1945 umumnya serta UU pemilu dan pilpres khususnya. Niat busuk itu diharapkan bisa lolos dengan dalih sekedar asal bisa memenuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan. Tanpa moralitas dan tanpa malu sekalipun. Termasuk mengamini dan melakoni petuah seorang Lord Acton yang mashyur dengan narasinya \"power tends to corrupt and \"absolute power, corrupts absolutely\". Akhirnya dengan segala keprihatinan terhadap praktek-praktek demokrasi juga upaya-upaya keras menjunjung dan mewujudkannya. Rakyat harus menghela napas lebih dalam lagi, ketika proses kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpinnya harus kalah oleh agenda dan kepentingan menyelamatkan proyek-proyek strategis nasional yang mangkrak termasuk IKN. Atau boleh jadi dibalik penundaan pemilu dan memperpanjang kekuasaan serta pelbagai manuvernya, sesunguhnya ada tekanan dari internasional terkait utang dan intervensi oligarki terhadap investasi dengan bonus proyek rente beserta bancakannya, yang selama ini ikut dinikmati pusaran lingkungan istana. Rakyat selayaknya memang harus bisa menerima dan bersabar hidup di negeri yang katanya berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Seluruh rakyat Indonesia harus mampu menikmati kesengsaraan dan penderitaan hidup dari pandemi, dari praktek-praktek korupsi dan kolusi serta perilaku kekuasaan tanpa nurani dan budi pekerti. Kekuasaan tanpa moralitas dan menghalalkan segala cara, seperti kata Machiavelli. Maka semakin jelas lontaran pasangan Prabowo-Jokowi, merupakan pola Machiavellis tanpa basa-basi. (*)
Maya Menghormati Sumber Kehidupan
Oleh Ridwan Saidi - Budayawan Bangsa Maya hormat pada sumber kehidupan, misalnya air. Kali Ciliwung, atau Che Liwung, Che Sedane (lurus), tapi Cipete bukan sungai, pete itu pangan, dihormati juga. Perubahan ucap dari che ke ci adalah hal lumrah dalam linguistik. Cideng sejak tahun2 1950-an dibaca Cidéng. Padahal Che Deng. Che panggilan kehormatan. Ayer = gen. Sunter = water. Di Cilangkap ada hulu Sunter, Sunter saja dekat Kemayoran. Jadi kata Sunter lebih dulu untuk water, kemudian baru air. Kemayoran bukan Tana Mayor. Pokok kata: mayor/mayur. Mayur = sayur2an atau sayur mayur. Lapangan terbang Kemayoran dibuka tahun 1910. Yang bekend di Kemayoran Bendungan Jago. Jago dari Jogo (Brazil) permainan. Kemayoran dekat Gunung Sari yang artinya bukit. Kalau Gunung Sahari tak ada artinya Di bukit ada goa yg dinamakan Liangbo. Lokasi sekarang dekat SMA Kartini. Antara Liangbo dan Poncol (bukit kecil} dihubungi jalan panjang. Jalan ini Lause, Artinya pedalaman. Kemudian dipernak pemda DKI jadi Jl Lautze. Dari Krekot Bunder ke Liangbo dihubungi Gg TUA HONG artinnya hunian tua. Dapat juga berarti native. Kalau krekot jenis rumput. Di Krekot ada Gang Pasiam, atau Pa Siam. Migran Thai? MayB Di Jl Raya Adem Reges ada Gg Pa Si\'in ada juga Gg Alfu. Alfu bahasa Armen artinya Ketuhanan. Rawa Puter tembus ke utara Mangga Besar. Tahun 1952 Rawa Puter oleh Walkot Samsurijal diganti namanya Karang Anyar. Inilah tradisi pemda DKI, suka ganti2 nama. Rawa Mangun tak diganti, padahal sama2 rawa. Toponim yang terkait air di Jakarta tak banyak. Pancoran ada di Kota dan dekat Kalibata. Sungai harus dijaga kebersihanya. Tak boleh buang sampah dan juga tak boleh buang hajat. Buang hajat di-semak2. Itu dulu. (*)
Kita Tidak Ingin Kekacauan Itu Terjadi dan Merugikan Petani Sawit
Jakarta, FNN – Presiden Joko Widodo akhirnya mengakui, dia menunjukkan kegugupannya. Ini sebetulnya terlihat dari wajahnya itu. “Dia gugup karena Jokowi punya pikiran lain,” ungkap Rocky Gerung. Menurut pengamat politik dan akademisi itu, “Presiden Jokowi menyebutkan ini antara Jokowi dan Presiden Jokowi yang kita nggak jelas. Bagaimana ini TikTok diantara dua figur dengan fisik yang sama,” lanjut Rocky dalam kanal Rocky Gerung Official, Kamis (28-4-2022). “Jadi kemampuan kita untuk membaca keadaan itu sekedar menunjukkan bahwa wajah Presiden itu menunjukkan dia ada di dalam kecemasan ketika mengambil keputusan itu,” ujar Rocky pada wartawan senior FNN Hersubeno Arief. Jokowi sebetulnya mengerti juga efeknya dan bahkan dia terangkan efek pada petani, ada tekanan beberapa produsen petani, lalu minta supaya industri itu tahu diri, penuhi dulu dalam negeri. “Padahal sebetulnya dalam hitungan-hitungan ekonomi akan dengan mudah dipenuhi oleh eksportir asal ada keketatan dalam peraturan,” lanjut Rocky Gerung. Tetapi, yang terjadi presiden akhirnya mengintervensi pasar. Tentunya itu hal yang paling buruk kalau kekuasaan gak punya cara lagi lalu mengintervensi pasar. “Kan banyak cara yang bisa dilakukan untuk itu. Ada tips yang bisa kita kasih tahu, tapi nggak perlulah kan sudah terjadi kekacauan,” ungkap Rocky. Menurutnya Rocky Gerung, kita lebih enak ada kekacauan dari segi upaya untuk mempercepat perubahan. “Jadi, bukan karena kita ingin kekacauan itu berlangsung dan merugikan petani. Tapi memang kekacauan ini semacam sinyal ilmu sosiologi bahwa akan sampai di situ. Kan keterjepitan presiden yang mesti pastikan bahwa dia masih berkuasa apa enggak tuh,” tegas Rocky. Kekuasaan yang dipamerkan kemarin adalah kekuasaan yang agak palsu karena hitung-hitungannya tidak masuk akal walaupun masyarakat sipil tentu menganggap wah. “Buat sementara presiden berhasil untuk menekan oligarki,” ungkap Rocky lagi. Tapi bukan itu masalahnya. “Masalahnya adalah menekan oligarki dengan membebani produsen petani itu juga ngaco,” lanjutnya. Jadi, ada trade-off selalu antara kecerdasan dan kecerdikan. Kali ini, menurut Rocky Gerung, presiden tidak cerdik. “Seolah-olah cerdas, tapi tidak cerdik karena impact-nya akan panjang,” tegasnya. “Iya, itu black market masih hidup. Ini bahayanya kalau black market yang hidup, sementara petani yang justru meminta Presiden Jokowi tiga periode tapi dicederai oleh Pak Jokowi,” tegas Rocky Gerung. “Kan petani yang diklaim oleh Pak Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto) yang minta Presiden itu diperpanjangkan karena ada prestasi,” ujar Rocky Gerung lagi. “Sekarang justru berbalik. Presiden menganggap ah kalian gak ada gunanya, maka pendapatan kalian kami turunkan,” begitu pendapat Rocky. Jadi, lanjut Rocky, sebetulnya pendapatan petani jadi drop, tetapi Presiden selalu menghitung siapa yang harus dia menangkan, opini publik kota atau petani sawit. Dan dia memilih untuk menyogok masyarakat sipil kota atau konsumen kelas menengah. Kira-kira begitu. Tapi tentu itu efek berantainya juga akan berlangsung. Mustinya ada langkah yang disembunyikan oleh presiden. Kalau presiden menyembunyikan langkah itu, mustinya dia gembira. “Ya ini saya cuma ngetes aja ya, saya permainkan sedikit isu ini tapi kemudian wajah presiden menunjukkan bahwa dia sudah tidak punya langkah apa-apa. Jadi antara melempar handuk dan membakar handuk tidak jelas,” kata Rocky Gerung. Jadi, “Kelihatannya presiden membakar handuk, bukan melempar handuk.” Rocky Gerung melihat di belakang ekonomi-politik CPO ini ada upaya untuk rekonsolidasi kekuasaan, dan presiden pasti menginginkan hal itu. Dia tahu bahwa potensi dia untuk dihalangi maju tiga periode sudah jelas dari PDIP dan dia menganggap bahwa PDIP bukan lagi partai yang mengasuh dia atau yang akan melindungi dia. Dia butuh partai lain. Kebetulan secara gampang kita lihat Airlangga Golkar tahu kenapa mbalelo terhadap presiden. Dia menganggap bahwa Airlangga mbalelo. Presiden sudah bilang dua hari lalu bahwa ditutup sepenuhnya, Airlangga bilang bahwa masih bisa tuh 50% separuhnya. Kawasan Berikat masih bisa. Kemudian presiden tutup dengan cara yang agak dramatis, gak semuanya dia larang. Ini sebetulnya Airlangga musti disalahkan dong kan masih bandel-bandel sama presiden. “Nah, kita melihat sebetulnya sisi itu, dan sangat mungkin Golkar juga akan diacak-acak karena Airlangga gak berhasil mengikuti jalan pikiran presiden,” ungkap Rocky Gerung. “Ini periode berikut kita lihat efek dari CPO ini terhadap jaket kuning yang memang nggak akan keliatan karena sama-sama jaketnya warna kuning,” lanjutnya. “Iya Pak Luhut kan jauh di atas Airlangga kekuasaannya. Kan Pak AIrlangga cuman Menko, sedangkan Pak Luhut Perdana Menteri. Kan nggak bisa. Pak Jokowi itu berat, terlalu berat. Mungkin dicicil nanti-nanti, sinyalnya nanti setelah itu Pak Luhut. Tapi masih nego nego dengan PDIP,” ujar Rocky. Namun, lanjutnya, buat publik jelas bahwa Airlangga akan dikorbankan. Kelihatannya begitu. “Kan nggak mungkin presiden wajahnya sedih dan murung sekaligus jengkel, tapi tiba-tiba Airlangga senyum-senyum aja. Pasti Airlangga juga udah merasa bahwa gue besok di-reshufle nih,” lanjutnya. Menurut Rocky Gerung, ini bagus juga sebetulnya buat Airlangga supaya dia punya kebebasan, lebih lega untuk mencalonkan diri. “Manfaatkanlah Golkar dalam singkat Pak Airlangga supaya jangan sampai sebelum Anda diturunkan sebagai ketua Golkar, maka anda gagal untuk memperlihatkan elektabilitas. Ini analisis acak-acakan,” ujar Rocky. Kalau ada kepala negara dan kepala pemerintahan yang incas. “Dan memang faktanya Pak Luhut yang incas sebagai kepala pemerintahan. Kan fasilitas dan institusi yang dia pegang ada 12 atau 20. Tepatnya 10. Dan, mungkin hari ini tambah menjadi 12. Karena bisa jadi nanti Menkonya digabung ke Pak Luhut menjadi Menko Investasi dan Menko Perekonomian digabung ke Pak Luhut,” lanjutnya. Kata Rocky Rerung, “Kan nanti Pak Airlangga pasti akan dinyatakan sebagai untuk sementara diistirahatkan.” Kita bisa bayangkan rapat yang berantakan sebetulnya karena di situ akan ada yang saling curiga, “Siapa yang bisa dijewer oleh Pak Jokowi. Tapi yang jelas Airlangga itu dari awal gagal membaca pikiran Pak Joko Widodo,” ujar Rocky Gerung. Itu artinya mungkin juga dia tahu tetapi dia mau melawan saja karena di belakang Airlangga pasti ada hal yang disebut kartel minyak goreng yang memang berupaya untuk menerangkan atau meminta Airlangga untuk terangkan pada Jokowi. “Tapi bukan itu maasalahnya. Masalahnya, cuma soal kewajiban untuk menyediakan stok dalam negeri,” lanjutnya. Bagi mereka jauh berlebih. “Tapi, tetap saja ada Pak Luhut di situ, mungkin Pak Luhut bisikkan hal yang lain pada Pak Jokowi. Pak Luhut kan jago untuk ngatur-ngatur headlines,” ujar Rocky. Jadi, “Untuk sementara Pak Jokowi tetap dengar bisikan dari Pak Perdana Menterinya, sori, Menkonya yang satu, sementara Menko yang lain dianggap harus ada yang dikorbankan.” Rocky menyebut, ini keadaan yang dalam teori komunikasi politik musti ada headline. Jadi kalau cuma minyak goreng Jokowi sudah ngomong itu headline kecil. Tapi musti orang nunggu siapa yang akan dihukum. “Solusi Pak Jokowi kan bukan menyelesaikan masalah ekonomi tapi orang tunggu di belakang statement Pak Jokowi yang melarang itu pasti ada orang yang akan disalahkan. Kenapa membantah presiden. Jadi nanti kita lihat asal-usulnya nanti apa sebetulnya di belakang,” katanya. “Dan itu yang lagi jadi pertanyaan dalam dua hari ini. Dan saya kira sebelum lebaran ada keputusan terhadap Pak Menko Airlangga. Ini sudah kacau-kacau ngapalin nama-namanya karena walaupun nama mereka berbeda tapi suara mereka sama aja sebelumnya,” tegas Rocky Gerung. (mth)
Kisruh Ekspor CPO, Ada Tanda-Tanda Airlangga Hartarto Bakal Dikorbankan
Jakarta, FNN – Beberapa hari belakangan ini telah terjadi kegaduhan dan ketegangan sangat hebat di internal. Ini menandakan presiden dalam tarik menarik kepentingan dalam urusan crude palm oil (CPO) dan turunannya. “Presiden Jokowi akhirnya menunjukkan kegugupannya. Ini bisa terlihat dari wajahnya. Dia gugup karena Jokowi punya pikiran lain. Presiden Jokowi menyebutkan ini antara Jokowi dan Presiden Jokowi yang kita anggap nggak jelas,” kata pengamat politik Rocky Gerung kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, 28 April 2022. Rocky menegaskan bahwa kemampuan publik untuk membaca keadaan terlihat secara nyata dalam kecemasan ketika Presiden mengambil keputusan. Padahal, kata Rocky presiden mengerti juga efeknya dan bahkan dia terangkan efek pada petani, ada tekanan beberapa produsen petani, lalu minta supaya industri itu tahu diri, penuhi dulu dan lainnya. Sebetulnya dalam hitungan-hitungan ekonomi, akan dengan mudah dipenuhi oleh eksportir asal ada keketatan dalam peraturan. Tetapi yang terjadi presiden akhirnya mengintervensi pasar. “Tentu itu hal yang paling buruk kalau kekuasaan enggak punya cara lagi lalu mengintervensi pasar. Padahal banyak cara yang bisa dilakukan untuk itu. Ada tips yang bisa kita kasih tahu, tapi nggak perlulah kan sudah terjadi kekacauan. Kita lebih enak ada kekacauan dari segi upaya untuk mempercepat perubahan,” papar Rocky. Jadi lanjut Rocky, bukan karena masyarakat ingin kekacauan itu berlangsung dan merugikan petani. Tapi memang kekacauan ini semacam sinyal ilmu sosiologi bahwa akan sampai di situ. “Keterjepitan presiden yang harus memastikan bahwa dia masih berkuasa atau tidak. Kekuasaan yang dipamerkan kemarin adalah kekuasaan yang agak palsu, karena hitung-hitungannya tidak masuk akal walaupun masyarakat sipil tentu menganggap, ‘wah buat sementara presiden berhasil untuk menekan oligarki.’ Tapi bukan itu masalahnya. Menekan oligarki dengan membebani produsen petani itu juga ngaco. Jadi ada trade-off selalu antara kecerdasan dan kecerdikan. Kali ini presiden tidak cerdik. Seolah-olah cerdas tapi tidak cerdik karena impact-nya akan panjang,” paparnya. Menurut Rocky, Presiden selalu menghitung siapa yang harus dia menangkan, opini publik kota atau petani sawit. Dan dia memilih untuk menyogok masyarakat sipil kota itu atau konsumen kelas menengah. Akan tetapi efek berantainya juga akan berlangsung. Rocky menyarankan, mustinya ada langkah yang disembunyikan oleh presiden. “Kalau presiden menyembunyikan langkah itu, mustinya dia gembira dengan sedikit mempermainkan sedikit isu ini,” katanya. Tapi apesnya, kata Rocky, wajah presiden menunjukkan bahwa dia sudah tidak punya langkah apa-apa. Jadi antara melempar handuk dan membakar handuk tidak jelas. Jadi kelihatannya presiden membakar handuk, bukan melempar handuk,” paparnya. Rocky mensinyalir di belakang ekonomi-politik CPO, ada upaya untuk rekonsolidasi kekuasaan. Jokowi tahu bahwa potensi untuk maju tiga periode dihalangi. Yang menghalangi sudah jelas dari PDIP dan dia menganggap bahwa PDIP bukan lagi partai yang mengasuh dia atau yang akan melindungi dia. Dia butuh partai lain. Pada posisi ini kata Rocky, Jokowi melihat secara gampang ada Golkar. Namun Jokowi tahu Airlangga mbalelo terhadapnya yang dua hari lalu bilang bahwa ditutup sepenuhnya, sedaghkan Airlangga bilang bahwa masih bisa tuh 50% separuhnya, Kawasan Berikat masih bisa. “Lalu presiden tutup dengan cara yang agak dramatis, ngggak semuanya saya larang. Ini sebetulnya Airlangga musti disalahkan dong kan masih bandel-bandel sama presiden. Nah, kita melihat sebetulnya sisi itu, dan sangat mungkin Golkar juga akan diacak-acak karena Airlangga nggak berhasil mengikuti jalan pikiran presiden. Ini periode berikut, kita lihat efek dari CPO ini terhadap jaket kuning yang memang ngga akan keliatan karena sama-sama jaketnya warna kuning,” papar Rocky. Diketahui, dalam minggu terakhir ini kebijakan presiden dibatalkan oleh menteri dan kemudian presiden membalas dengan pembatalan dan menegaskan keputusan sebelumnya yang harus tetap jalan. Ketika Presiden Jokowi melawan dan ngotot untuk memutuskan bahwa keputusannya yang harus jalan, ini tentu saja merupakan perkembangan yang sangat menarik. Tetapi ada sesuatu yang sangat besar yang sangat menentukan berkaitan dengan masa depan politik dan pemerintahan Jokowi. (sof, sws)