ALL CATEGORY

BMKG: Delapan daerah di wilayah Sultra berpotensi diguyur hujan lebat

Kendari, FNN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara menyebut delapan wilayah di provinsi ini berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat disertai guntur dan angin kencang.   Prakirawan BMKG Kendari, Fezal Habibie di Kendari melalui keterangan tertulis BMKG Sultra, Selasa mengatakan ke delapan daerah tersebut yakni Kabupaten Muna, Muna Barat, Buton, Buton Utara, Buton Selatan, Wakatobi, Konawe Selatan, dan Kota Baubau.   \"Peringatan dini cuaca di wilayah Sultra tepatnya di delapan daerah tersebut berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,\" katanya.   BMKG menyebut, kondisi ini dapat meluas ke wilayah Kabupaten Konawe, Konawe Kepulauan, Bombana, Buton Tengah dan Kota Kendari.   Dia menjelaskan, pada siang hingga sore hari berpotensi hujan sedang di wilayah Kabupaten Konawe Utara dan Konawe Selatan. Hujan ringan di wilayah Kabupaten Konawe, Bombana, Kolaka Timur, Muna Barat, Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Kolaka, Kolaka Utara, Wakatobi, Buton Utara dan Kota Kendari.   Selanjutnya pada malam hari berpotensi hujan ringan di wilayah Kabupaten Konawe Utara dan Kolaka.   \"Lalu pada dini hari berpotensi hujan ringan di wilayah Kabupaten Konawe Utara, Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Kolaka, Bombana dan Kota Baubau,\" jelas dia.   BMKG juga menyampaikan suhu udara mencapai 23-33 derajat celcius, dengan kelembaban udara 65-95 persen dan angin bertiup dari barat daya menuju barat laut dengan kecepatan 2-30 kilometer per jam.   Dia mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak potensi cuaca hujan lebat yang dapat ditimbulkan seperti banjir, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin. (mth)     

Perusahaan Perkebunan Sawit Tanam Pohon di Pesisir Sungai Kapuas

Kapuas Hulu, FNN - Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Persada Graha Mandiri (PGM) milik Sinarmas melakukan penanaman pohon di Sempadan pesisir sungai Kapuas Desa Perigi Kecamatan Silat Hilir wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.\"Kami menyiapkan 1.000 bibit pohon yang akan di tanam disepanjang sungai Kapuas di sekitar daerah operasional perusahaan,\" kata perwakilan PT PGM Region Semitau Wahyusyah Utama Sihombing, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.Disampaikan Wahyusyah, jenis pohon yang ditanam yaitu kayu jenis tembesuk, kayu kawi, kayu sungkai, cempedak dan durian.Menurut dia, untuk penanaman pohon tersebut telah mendapatkan izin dari pemilik lahan yaitu lahan Akian yang merupakan bekas tambang pasir dan emas.\"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, baik dari kecamatan, desa dan warga serta semua pihak yang mendukung penanaman pohon,\" ucap Wahyusyah.Sementara itu, Kepala Desa Kepala Desa Perigi Alil menyampaikan menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan penanaman kembali di area-area yang telah gundul dikarenakan aktivitas penambangan baik penambangan pasir mau pun penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat.\"Kesadaran dan rasa memiliki harus dapat ditumbuhkan di dalam hati setiap kita masyarakat yang ada di sepanjang Sungai Kapuas,\" ajaknya.Ia jug menyarankan agar didalam pemilihan jenis pohon yang ditanam dapat menggunakan tanaman pohon yang sesuai dengan daerah di sepanjang sungai Kapuas.Camat Silat Hilir diwakili staf kecanatan Wan Mad Jais mengharapkan penanaman pohon itu agar terus berlanjut dan tidak berhenti dengan seremonial saja.\"Masyarakat perlu dilibatkan dengan harapan dapat menumbuhkan rasa memiliki rasa peduli dengan lingkungan di sekitar,\" pesan Wan Mad Jais.Kegiatan penanaman pohon tersebut Perwakilan Relawan Tzu Chi Xieli Semitau, siswa dan siswi SD Eka Tjipta Faundation KHLE dan Karyawan PT PGM. (mth)

Saham Jepang Naik pada Hari Perdagangan Pertama 2022, Ikuti Wall Street

Tokyo, FNN - Saham-saham Jepang melonjak lebih dari satu persen pada transaksi sesi pagi Selasa, hari perdagangan pertama tahun ini setelah libur pada Senin (3/1/2022), didorong oleh kinerja yang kuat di ekuitas produsen mobil dan kelas berat terkait chip, sementara kenaikan tajam di Wall Street semalam juga mendukung selera risiko.Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,4 persen menjadi diperdagangkan di 29.190,05 poin pada pukul 02.07 GMT, sementara indeks Topix yang lebih luas terangkat 1,25 persen menjadi diperdagangkan pada 2.017,17 poin.Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average membukukan rekor penutupan tertinggi semalam, dipimpin oleh lonjakan saham Tesla 13,5 persen dan karena investor menyambut laporan Apple menjadi perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar 3 triliun dolar AS.\"Penyelesaian pasar AS yang kuat telah mengangkat sentimen investor di Jepang,\" kata Kentaro Hayashi, ahli strategi senior di Daiwa Securities. \"Investor cenderung membeli (saham) kelas berat ketika sentimen kuat. Itu menjelaskan mengapa saham terkait chip memimpin kenaikan.\"Pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron yang meningkat 3,18 persen adalah kontributor terbesar kenaikan Nikkei, diikuti oleh pemasok peralatan uji semikonduktor Advantest yang naik 3,67 persen.Saham-saham produsen mobil terangkat 3,12 persen, dengan Toyota Motor memimpin kenaikan menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk meluncurkan sistem operasinya sendiri, yang akan mampu menangani operasi tingkat lanjut seperti mengemudi secara otonom.Honda Motor naik 2,29 persen dan Nissan Motor melonjak 4,53 persen karena pelemahan yen dan di tengah harapan untuk pemulihan produksi tahun ini, kata pelaku pasar.Investor mengabaikan kekhawatiran tentang penyebaran virus corona bahkan setelah Tokyo pada Senin (3/1/2022) mengkonfirmasi jumlah infeksi harian tertinggi sejak Oktober, dengan meningkatnya kasus varian Omicron.Perusahaan-perusahaan perdagangan berkinerja terburuk di antara 30 saham inti Topix teratas, dengan Mitsui & Co tergelincir 0,28 persen dan Itochu kehilangan 0,34 persen.Volume saham yang diperdagangkan di papan utama Bursa Efek Tokyo mencapai 0,46 miliar, dibandingkan dengan rata-rata 1,14 miliar dalam 30 hari terakhir. (mth)

Erick Thohir: Kebutuhan Energi Domestik Lebih Diprioritaskan

Jakarta, FNN - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kebutuhan energi seperti batu bara dan LNG dalam negeri lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan.\"Para menteri yang terkait suplai batu bara dan LNG untuk mendukung pasokan listrik nasional langsung membagi tugas. Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP. Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan,\" kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.Menurut Erick, langkah cepat dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan suplai batu bara dan LNG sebagai sumber energi dalam mendukung pasokan listrik nasional jangka panjang.Selain itu sistem logistik dan infrastruktur juga akan makin dimodernisasi sehingga kapasitas Indonesia sebagai negara penghasil sumber daya alam tidak akan mengalami ketidakpastian kebutuhan energi demi menunjang kelancaran pembangunan.    Erick Thohir menggelar rapat dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Kejaksaan Agung, dan BPKP, pada Senin malam (2/1).Pertemuan antara Kementerian dan Lembaga Pemerintah tersebut dilakukan usai Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan terkait prioritas untuk mendahulukan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri sebelum melakukan ekspor.\"Selain itu, kami juga akan memperbaiki sistem logistik dan infrastuktur untuk memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri terpenuhi. Dan sesuai arahan Presiden yang telah menekankan komitmen bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan, maka kami juga telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan,\" kata Erick Thohir.Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, target produksi batu bara di 2022 akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Proyeksi target produksi 2022 berada di kisaran 637 juta hingga 664 juta ton, sedangkan target produksi batu bara 2021 mencapai 625 juta ton.Sementara itu, kebutuhan batu bara dalam negeri diprediksi juga meningkat di tahun 2022 dengan 190 juta ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan kuota DMO tahun ini yang mencapai 137,5 juta ton.Data dari Kementerian ESDM juga mengungkapkan bahwa fenomena alam, seperti Badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November lalu sehingga meningkatkan curah hujan tinggi menyebabkan realisasi produksi batu bara hingga awal Desember mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target.Sementara itu, penyerapan batu bara dalam negeri hingga awal Desember pun baru menyentuh 121,3 juta ton, atau sekitar 88,2 persen dari target DMO.Dalam rapat bersama juga disepakati bahwa Menteri ESDM akan mengeluarkan perubahan DMO yang bisa direview perbulan dan yang tidak menepati sesuai kontrak akan di penalti tinggi bahkan dicabut izinnya.Rapat bersama itu juga tetap mendukung pengembangan ekspor bersama Menteri Perdagangan sebagai pemasukan devisa negara dengan mengkalkulasi berapa kebutuhan dalam negeri. Sedangkan dengan Menteri Perhubungan akan dilakukan sinergi dengan para pihak untuk menangani logistik. (mth)     

Dicintai Rakyat, Dimusuhi Politisi dan Pejabat

Betapa dahsyatnya pengaruh oligarki,  bukan hanya dapat memengaruhi setiap individu dan organisasi massa. Oligarki juga leluasa mencengkeram negara.  Kekuasaannya mampu menjungkirbalikan nilai-nilai. Kebenaran dan keadilan tak lagi menjadi landasan. Daya rusaknya menyusup mengoyak hubungan sesama manusia, memperkosa alam dan menggusur agama. Berangsur-angsur mengusung materialisme sembari mengubur spiritualitas. Oligarki memaksa setiap orang meninggalkan kemanusiaannya sendiri dan memisah ketuhanan dari jiwanya. Oleh: Yusuf Blegur, Pegiat Sosial dan Aktivis Yayasan Human Luhur Berdikari DALAM hamparan  langit kapitalisme yang menaungi jejak sekulerisasi dan liberalisasi di bumi. Oligarki tumbuh besar dan pesat mengelilingi  populasi dunia. Tak ubahnya dengan atheisme, secara substansi oligarki telah mewujud sebagai suatu sistem, tata cara dan aturan bahkan menjadi agama baru bagi kecenderungan modernitas. Kejahatan tanpa malu  dipertontonkan secara telanjang. Kedzoliman dan penindasan menjadi pakaian beserta aksesorisnya para penguasa. Rakyat semakin kehilangan eksistensi, jati diri dan orientasi. Tak lagi ada tuntunan dan sandaran hidup. Terjebak pada lingkaran ketidakpastian. Rakyat seperti sedang timbul tenggelam mengarungi lautan kesengsaraan. Menjalani pertarungan hidup mati entah karena tenggelam atau ditelan mahluk  buas dan ganas. Namun  perahu besar yang bernama negara itu tak pernah menengok sedikitpun dan menganggapnya tak ada. Kapal yang megah dan mewah itu dalam kekuasaan para   pembajak dari yang coro hingga bandit besar. Pemimpin-pemimpin terlihat sibuk mengurus diri, keluarga dan kelompoknya. Menyelamatkan kelas sosialnya dengan terus membangun tumpukan harta dan jabatan. Para pengemban amanat dan pemangku kepentingan itu, terus berpesta dan mabuk kekuasaan. Seperti sekumpulan hewan predator yang berebut memakan hasil buruannya, hingga pada waktunya saling memangsa. Satrio Piningit Ketika nusantara masa lampau penuh gejolak, diantara para angkaramurka baik yang asing maupun kalangan sendiri. Bumi  akan selalu menjadi rahim bagi kelahiran sang pembebas. Selalu ada putra putri  yang bersuara lantang dan bersikap tegas menentang lakon semena-semena. Membela rakyat kecil sampai dimusuhi kompeni atau penjajah dengan resiko dipenjara atau ditembak mati.  Begitupun jaman dimari. Hanya berbeda situasi dan kondisi.  Namun tetap menghadirkan masalah yang klasik.  Kemasannya beda namun dengan isi yang sama.  Sesungguhnya pertarungan kebenaran melawan kejahatan tak akan pernah berhenti atau lenyap selama bumi masih berputar. Selalu ada yang teguh berpihak pada nasib orang kecil dan sebaliknya ada yang angkuh memelihara kebengisan dengan kekuasaanya. Seperti petuah bijak, tiap jaman ada orangnya, tiap orang ada jamannya. Seperti halnya kapitalisme yang memuat bahan baku berbasis sumber daya alam, produksi dan pemasaran. Oligarki sebagai sebuah strategi dan taktis dari sistem yang sama dengan kapitalisme. Pada prinsipnya, menguasai hajat hidup orang banyak dan akses terhadap kekayaan  dan jabatan yang sangat menentukan. Segala cara akan dilakukan untuk mencapai, mempertahankan sekaligus membangun hegemoni dan dominasi.  Semua orang dalam domain dan irisan kepentingan itu akan berusaha dibeli dan dikuasai. Begitu juga dengan instrumen dan kelembagaan lainya. Termasuk insitusi  pemerintahan harus tunduk dan mengikuti kemauan oligarki. Kekuatan non state yang bisa berupa korporasi, kelompok sekte  atau ideologi dan organisasi pemilik modal besar ini tak cukup menguasai satu negara. Jejaring dan dan jelajahnya ikut mengatur dunia. Pengaruhnya akan mendorong pergaulan manusia antar negara dan bangsa menjadi berkiblat pada poros tunggal. Menuju kehidupan yang memasuki \"new age\". Betapapun kehidupan dijejali dan dirasuki distorsi. Maraknya perilaku yang tidak ideal dan menyimpang baik pada norma sosial maupun norma agama. Masih ada orang yang menjunjung tinggi moralitas dan nilai-nilai yang hakiki. Dengan melawan maistream, terasing dan terisolasi. Semangat amar maruf nahi munkar itu tetap hidup dan tak membiarkan kekuataan gelap terus menyelimuti kehidupan rakyat. Rakyat tertindas sejatinya mengandung  dan melahirkan benih-benih pembebasan. Meski tumbuh dan besar dalam intimidasi, ancaman dan teror kekuasaan yang korup dan lalim. Walaupun dibenci dan dimusuhi konspirasi kejahatan lokal dan global. Kelahiran-kelahiran pemimpin dari rahim dan yang dicintai rakyat tak akan berhenti dan lekang oleh jaman.  Penjara dan kematian tak mampu memberangus giroh dan jihad pemimpin rakyat sejati. Apalagi sekedar uang dan jabatan atau semua fasilitas kesenangan dunia. Tidak seperti para penjilat dan penghianat yang menghamba pada kekuasaan tiran yang rakus dan suka  memecah belah bangsa. Hanya tinggal menunggu waktu yang tak lama. Oligarki tak bisa selamanya berkuasa dan mengendalikan semua kehidupan rakyat, meski  memanfaatkan juga berlindung dibalik legalitas dan legitimasi negara. Akan tiba saatnya mewujud pemimpin yang dicintai rakyat meskipun dimusuhi politisi dan pejabat.  Seperti kata Bung Karno, menghadapi neo kolonialisme dan imperialisme tak cukup hanya sekedar pemahaman dan kesadaran kritis. Harus ada keberanian untuk menjebol dan membangun kembali tatanan kehidupan dunia yang telah rusak. Harus ada semangat progressif revolusioner melawan eksploitasi manusia atas manusia dan eksploitasi bangsa atas bangsa. Menjadi panggilan sejarah bagi seluruh rakyat untuk mejadi merdeka yang sesungguhnya dari penjajahan modern oleh bangsa asing dan bangsanya sendiri. Lagipula, rakyat dapat berguru pada sejarah dan  perjuangan para pendiri bangsa bangsa. Bahwasanya, tak ada kekuasaan yang paling besar dan hebat sekalipun di negeri ini yang tak dapat diruntuhkan. Tak ada pesta yang tak berakhir. Tidak ada kekuasaan yang abadi selain kekuasaan Tuhan. Termasuk rezim yang menjadi boneka dan dikendalikan oligarki. Selamat menempuh tahun baru dan rezim baru. (*)

Bib Bahar, Sampeyan Itu Terlalu Lelaki

Oleh Ady Amar, Kolumnis SEPERTI melawan kemustahilan dan ia lagi-lagi jatuh pada hal yang sama. Jatuh yang pasti ia sadari, yang justru ia pilih. Itu setidaknya gambaran yang dihadirkan Habib Bahar bin Smith. Seseorang yang memilih takdirnya di penjara. Ia bisa diibaratkan seseorang dengan saraf takut yang sudah putus. Bahkan sudah putus saat ia masih jadi orok. Itu setidaknya narasi menggambarkannya. Atau untuk menyebut manusia yang tidak merasa perlu takut pada apapun yang nantinya akan merepotkannya. Badannya kurus kering. Tubuh pun relatif pendek,  tidak terlalu tinggi. Dan dengan rambut gondrong pirang berjurai lebih dari sepundak, ia lebih pantas dilihat bak penyanyi rock. Melihat sosoknya tidak ada seram-seramnya sebagai orang nekat. Tapi khusus untuknya, kenekatan itu sepertinya tidak perlu tampak sebagai gambaran orang nekat, yang tampil dengan badan gempal dan muka seram. Nada suaranya khas berat seksi. Ia memang asli putra Menado, yang berguru ilmu agama di tanah Jawa. Mendirikan pondok yang masuk di wilayah Kabupaten Bogor. Entah berapa banyak santrinya. Dan tidak tahu pula ia mengajar agama pada bidang apa. Nama pondok pesantrennya Tajul Alawiyyin. Habib Bahar bin Smith semalam jadi tahanan Polda Jawa Barat. Ia ditahan karena kasus ujaran kebencian. Pasal ujaran kebencian ini bisa ditarik kesana kemari, sesuai yang dikehendaki. Itu yang mengena pada Habib Bahar. Mestinya ia bisa menghindar dari persangkaan ujaran kebencian, jika ia menyadari bahwa setiap perkataannya yang diunggah di video dan viral itu punya konsekuensi menjeratnya. Tapi ya itu tadi, ia seolah berakrab dengan persoalan yang lalu membuatnya meringkuk dalam tahanan. Orang lain coba menghindar, tapi tidak dengannya yang seolah tidak hendak bergeser dari apa yang diyakini. Dan karenanya, disuarakan dengan tanpa tedheng aling-aling. Maka mendengarkan ceramahnya, seolah melihat orang sedang marah-marah. Memang ia marah melihat hal tidak sebenarnya dan lalu disampaikan dengan gayanya. Tidak sebagaimana orang lain, yang bisa memilih dengan narasi lebih halus dan dengan intonasi datar-datar saja. Tidak Gentar Saat Kasad Jenderal Dudung Abduracman mengatakan, \"Tuhan Kita Bukan Orang Arab\". Muncul banyak yang mengoreksi pernyataan absurd itu. Tuhan kok diserupakan dengan makhluk. Tidak terkecuali Bahar yang mengkritik keras. Diunggah di video dan viral. Sampai harus Brigjen Achmad Fauzi mendatanginya di pondoknya, dan terjadilah perdebatan seru keduanya. Habib Bahar tampak tegar tidak sedikitpun ada rasa gentar. Video perdebatan keduanya itu pun viral. Beberapa televisi berita pun menampilkan perdebatan itu. Orang lalu mengatakan, bahwa kedatangan Brigjen Achmad Fauzi dengan beberapa anak buahnya semestinya hal tidak perlu. Ada nada ancaman yang disampaikannya, yang disambut dengan jawaban Bahar dengan tegar pula. Nyali lelaki tidak biasa. Adegan perdebatan itu tidak perlu ada jika TNI dalam hal ini AD, tidak mendatanginya, meski menurut Brigjen Achmad Fauzi, itu ada di wilayahnya. Tapi bukan ranah TNI, itu ranah Kepolisian. Tapi ya itu tadi, sepertinya tidak suka seorang Bahar mengoreksi atasannya, Jenderal Dudung Abdurachman, ia jadi abai masuk pada yang bukan tupoksinya. Bahar tampak dominan dalam perdebatan itu, yang tetap dengan suara lantang dengan sesekali telunjuk tangannya dimainkan ke sana kemari. Siang kemarin Bahar mendatangi di Polda Jawa Barat, diperiksa dan ditahan. Bisa jadi \"sudah\" ditemukan alat bukti memberatkan. Harusnya hal demikian tidak perlu harus sampai ditahan segala. \"Harusnya Bantah pendapat dengan pendapat, bukan dengan dikriminalisasikan\". Setidaknya itu pandangan Refly Harun, pakar Hukum Tatanegara, yang juga aktif sebagai pegiat media. Habib Bahar bin Smith sudah ditahan, dan itu pilihannya, meski itu jadi pilihan tidak mengenakkan dalam mengawali tahun 2022. Manusia satu ini sulit bisa dihentikan, ia sudah memilih jalannya sendiri. Jalan yang tidak biasa. Jalan yang mesti dihindari, anehnya ia tetap enjoy memasukinya. Bib Bahar, sampeyan itu terlalu lelaki... (*)

Bertemu Mantan Murid Muallaf

Lalu menurutnya lagi dia ingin mencari sesuatu yang ketika itu dia sendiri tidak tahu. Hanya ingin sesuatu untuk meringankan bebannya. Lalu ketemulah alamat Islamic Center yang juga dikenal sebagai the 96th street mosque itu. Oleh: Imam Shamsi Ali, Muslim Chaplain at Bellevue Hospital SALAH satu kegiatan harian saya di kota New York saat ini adalah Chaplain di hospital, khususnya di rumah sakit Bellevue. Layanan ini biasa juga disebut dengan “Spiritual Care” (pelayanan spiritual). Khusus di hari Senin saya telah meminta kelonggaran untuk masuk siang. Berselang saya masuk kantor pagi ini tiba-tiba saja saya mendapat sms (pesan singkat) dari salah seorang petugas chaplaincy (spiritual care) di Palliative Care Department. Palliative care adalah bagian khusus yang menangani pasien yang dianggap tidak lagi tersembuhkan. Pada umumnya untuk sekedar meringankan sakit dan beban pasien secara umum. “Hey Imam. This is Bob. Can you come to Palliative care office if you have a minute?”, bunyi pesan itu. Bob adalah staf Chaplain yang khusus ditugasi menangani pasien di Palliative Department. Seorang pastor beraliran Kristen Orthodoks. Tapi Bob sendiri adalah warga negara Amerika keturunan India. “Hey Bob. Will be with you soon. Is there any urgency?”, tanya saya. “No. It’s a non urgent request,” jawabnya. “Will be there in 15 minutes,” kata saya singkat. “Wonderful. See you then,” respon Bob.  Sekitar 10 menit kemudian saya naik ke lantai 17 South di rumah sakit Bellevue. Di salah satu ruangan itulah kantor para petugas Palliative  yang cukup serius. Saya mengetuk pintu dan Bob pun membuka pintu. “Thank you Shamsi,” katanya berterima kasih karena saya datang ke kantornya. “Any time Bob,” jawab saya. Bob pun mempersilakan saya masuk lalu memanggil seseorang. Saya mendengar nama itu dengan jelas: “Annette” (dibaca Annet). Dari dalam sebuah kamar keluarlah seorang wanita baya, nampak orang putih (bule). Dan dengan sangat ramah menyambut saya seperti kenal dekat dan bahagia ketemu. Saya sendiri tidak mengenalnya. Atau mungkin lupa siapa gerangan wanita itu. Yang saya kenal hanya bernama Dr. Annette ….. (saya tidak tuliskan last name untuk privacy) dari mana yang tertulis di baju Dokter yang dia pakai. “Hey Shamsi. Do you remember me?” tanyanya seolah ingin menjabat bahkan ingin memeluk saya. Tapi karena Covid dan tentunya dia tahu tidak mungkin, diapun hanya memperlihatkan “gesture” tubuh dengan sangat ramah. Belum saya sempat menjawab, dia meneruskan: “I don’t think you remember or even you know me”. Saya hanya diam mencoba merenungi siapa gerangan wanita itu? Selain saya tidak ingat, wajahnya juga sepenuhnya saya tidak lihat karena memakai masker. Dia kembali melanjutkan: “I am Annette. Annette G….(dia menyebut nama lengkapnya). I used to attend your class at the 96th street mosque back in 2004 or 2005.” “Oh my God. Truly sorry Annette. I really completely forgot,” jawab saya berpura-pura ingat. Padahal saya memang sudah lupa. “It’s fine Shamsi. But I am so happy to get connected with you,” katanya. Dia kemudian menyampaian terima kasih: “I really thank you. You did change my life. And now I am here with you in the same place.” Saya sebenarnya agak bingung apa maksudnya. Khususnya ketika mengatakan: “you did change my life”. Annette pun mengajak saya duduk di ruang Konferensi (conference room) agar tidak mengganggu petugas lainnya. Annette pun bercerita bahwa ada masa ketika itu, sebelum mengikuti kelas Muallaf saya, dia selalu stress bahkan hampir mencapai situasi keputus-asaan. Saya sendiri lupa, apalagi mungkin wajahnya semakin menua karena memang telah sangat lama. Tapi dia sendiri menurutnya tidak pernah melupakan saya dan kelas yang pernah dia ikuti. Waktu itu saya Imam di Islamic Center of New York. Dan saya membuka kelas khusus Muallaf bernama Islamic Forum for non Muslim. “Sorry Annetted, did you become a Muslim?” Tanya saya dengan pelan agar tidak didengar siapa-siapa. “No. I did not. But I love Islam,” jawabnya singkat. “Oh it’s fine. But we have a mosque down on first floor. You may want to join our Friday service one day,” saya ajak dia ke Jumatan biar bisa dengar khutbah. “Surely one day I will,” jawabnya. Dia kembali dengan penuh semangat bercerita, seolah memutar ulang memori dia di sekitar tahun 2004 itu. “I was deeply stressful” (saya sangat stress ketika itu). Lalu menurutnya lagi dia ingin mencari sesuatu yang ketika itu dia sendiri tidak tahu. Hanya ingin sesuatu untuk meringankan bebannya. Lalu ketemulah alamat Islamic Center yang juga dikenal sebagai the 96th street mosque itu. “I really like the way you handled each of your student. You paid attention to each one of them,” katanya tentang kelas Muallaf waktu itu. “Oh thank you,” jawab saya singkat. “And you know what? I am here now. When I left your class I was back to my school. I took medicine…and now I am doctor,” katanya penuh semangat. “Annette, I am happy for you. But I am happier to meet you again,” kata saya. Kami pun harus mengakhiri pertemuan itu. Sekali lagi Anette nampak sangat gembira dengan pertemuan itu. “I am so happy to reconnect.” Tak lupa dia mengambil nomor cell saya. Dan sesaat setelah berpisah saya menerima pesan singkat dari nomor yang belum terdaftar di HP saya. Isinya: “Hi Shamsi Ali. This is Annette G. from Palliative Care. Such a pleasure to re-meet you!!! Look forward to seeing you again and working with you at Bellevue.” Saya harus kembali ke masjid karena waktu Zhuhur telah tiba. Di saat sholat saya menyampaikan rasa syukur kepada Allah bahwa apa yang pernah kita lakukan atau ucapkan hampir 16 tahun lalu ternyata merubah hidup seseorang. Annette G yang ketika itu stress dan hampir putus asa karena keadaan, tersadarkan dengan motivasi Islam. Saya yakin ketika itu saya memotivasi dia untuk tetap kuat, bersemangat menghadapi apapun tantangan dalam hidup. Di akhir sholat siang tadi saya doakan secara khusus semoga pertemuan ulang (re-meeting) ini menjadi jalan hidayah bagi Annette. Karena saya sangat yakin, memberi hidaya itu memang adalah hak prerogatif Allah SWT. Saya hanya penyebab semata. Semoga…. Mohon doa untuk Annette! Bellevue Hospital NYC, 3 Des 2021. (*)   

BPIP Tuntaskan Bahan Ajar Pancasila untuk PAUD Hingga Perguruan Tinggi

Jakarta, FNN - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyampaikan bahwa pihaknya telah menuntaskan materi bahan ajar Pancasila untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Yudian mengungkapkan hal tersebut melalui konferensi Pers Refleksi Akhir Tahun 2021 yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila tentang capaian kinerja BPIP selama tahun 2021 dan rencana 2022.Materi bahan ajar pembinaan ideologi Pancasila (PIP) tersebut telah memasuki tahapan uji materi dan penerapannya menunggu selesainya revisi PP No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.Materi bahan ajar PIP ini memuat kandungan 30 persen materi teori dan 70 persen sisanya materi praktik atau pengamalan Pancasila.Dikemukakan pula oleh Kepala BPIP bahwa 15 materi bahan ajar tersebut akan diberikan dalam pelajaran Pendidikan Pancasila yang terpisah dari Pendidikan Kewarganegaraan.Materi akan diberikan sesuai masing-masing jenjang pendidikan, mulai dari pengenalan dan pemahaman nilai Pancasila hingga bersifat penalaran kritis. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami dan mengaktualisasi Pancasila di tengah masyarakat. Selanjutnya, Direktur Pengkajian Materi PIP Aris Heru Utomo menyampaikan bahwa selain materi bahan ajar PIP untuk PAUD hingga perguruan tinggi, BPIP juga telah menyelesaikan penyusunan Materi Pokok PIP yang telah ditetapkan melalui Peraturan BPIP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Materi Pokok PIP.Tujuan penyusunan Materi Pokok PIP adalah untuk memberikan pemahaman, penjabaran, dan dasar ideologi Pancasila dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui program PIP.“Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, serta pandangan hidup bangsa harus ditegakkan dan diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui program pembinaan ideologi Pancasila,” ujar Aris.Materi Pokok PIP memuat antara lain mengenai sejarah perumusan dan finalisasi Pancasila, Pancasila sebagai dasar hukum, pandangan hidup bangsa dan ideologi, serta Pancasila dalam pembangunan nasional.Dengan selesainya Materi Pokok PIP, diharapkan dapat membekali masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pengetahuan dan pemahaman tentang dasar-dasar Pancasila sesuai pemikiran para pendiri Bangsa.Materi Pokok PIP penting untuk membekali generasi muda, mengingat selama hampir dua dekade pasca Reformasi 1998, nyaris tidak ada lagi materi dan pembelajaran Pancasila di sekolah dan ruang publik. (sws)

Sekjen Kemenkumham Ingatkan Jajaran Tingkatkan Etos Kerja

Jakarta, FNN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Andap Budhi Revianto mengingatkan jajarannya agar semakin meningkatkan etos kerja.\"Tidak ada gunanya IQ tinggi, tapi pemalas. Tidak memiliki disiplin,\" kata Sekjen Kemenkumham Andap Budhi Revianto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.Presiden RI Ke-3 Prof Bacharuddin Jusuf Habibie, ujar Andap, pernah mengatakan seseorang yang memiliki intelligence quotient tinggi tetapi tidak memiliki disiplin dalam hidup maka tidak akan berguna hidupnya.Menurut Andap, pesan tersebut singkat tetapi sarat akan makna, membangkitkan spirit bekerja dan bekerja. Menata ritme hidup dengan disiplin, kerja cerdas serta kerja ikhlas. \"Disiplin adalah suatu sikap yang harus kita miliki jika ingin menggapai kesuksesan,\" kata dia.Ia mengatakan memiliki kedisiplinan juga merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Dengan memiliki sikap disiplin, orang tidak akan meremehkan. Sebab, segala pekerjaan yang dilakukan secara baik.\"Dengan disiplin, kita bisa menata perjalanan hidup setiap hari bahkan setiap jam. Hidup kita akan lebih bermakna,\" kata Andap.Lebih lanjut Andap mengatakan sikap disiplin harus ditanamkan sejak dini sehingga mengakar dalam diri. Disiplin akan menjadi sebuah kebiasaan baik yang membawa dampak baik pula dalam kehidupan.Lebih jauh, sambung dia, disiplin tidak hanya diterapkan dalam pekerjaan tapi juga di semua aspek kehidupan. Seperti halnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19.\"Banyak bentuk dari sikap disiplin. Di antaranya disiplin waktu, disiplin bekerja dan berbagai disiplin lainnya,\" ujar dia. (sws)

Pegiat Pemilu Berharap DPR Wujudkan Keterwakilan Perempuan 30 Persen

Semarang, FNN - Pegiat pemilu Titi Anggraini berharap DPR RI mewujudkan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen dalam lembaga penyelenggara pemilu, baik di Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.\"Keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen dalam lembaga penyelenggara pemilu ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum,\" kata anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini menjawab pertanyaan ANTARA di Semarang, Selasa pagi.Titi mengemukakan hal itu ketika merespons hasil Timsel KPU/Bawaslu periode 2022—2027 yang telah menuntaskan seleksi tahap ketiga berupa wawancara dan tes kesehatan.Terdapat 48 calon yang mengikuti proses tersebut, meliputi 28 orang untuk KPU dan 20 Bawaslu. Dari jumlah tersebut, tercatat 10 perempuan 35,71 persen dari total calon anggota KPU RI dan enam (30 persen) perempuan calon anggota Bawaslu Pusat. Pada tanggal 7 Januari 2022, Timsel akan mengirimkan 14 nama calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu kepada Presiden. Selanjutnya, mereka mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR.Menurut Titi, sangat penting bagi Timsel memastikan paling sedikit 30 persen perempuan calon anggota KPU dan Bawaslu dalam daftar nama yang akan mereka kirim kepada Presiden.Pasalnya, afirmasi keterwakilan perempuan telah dijamin oleh Pasal 28H ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.Norma konstitusi itu, lanjut dia, lalu dipertegas oleh Pasal 10 ayat (7) dan Pasal 92 ayat (11) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang mengatur bahwa komposisi keanggotaan KPU dan Bawaslu memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.\"Timsel saat ini punya cukup stok perempuan calon anggota KPU dan Bawaslu dari sejumlah 48 nama yang ada. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak bisa mengirimkan paling sedikit 30 persen nama-nama perempuan calon anggota KPU dan Bawaslu kepada Presiden,\" kata Titi.Dalam Pasal 92 ayat (11) menyebutkan bahwa komposisi keanggotaan Bawaslu, bawaslu provinsi, dan bawaslu kabupaten/kota memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.Sehubungan dengan itu, Maju Perempuan Indonesia (MPI) akan menyelenggarakan webinar bertajuk \"Memastikan Keterwakilan Perempuan di Penyelenggara Pemilu 2024\" pada hari Selasa (4/1) mulai pukul 10.00 sampai dengan 12.00 WIB.Titi yang tergabung dalam MPI menambahkan bahwa webinar ini akan menampilkan narasumber Bivitri Susanti dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera, Beni Telaumbanua (peneliti Puskapol UI), dan Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati.Seminar secara daring (online) ini, kata Titi, disiarkan langsung melalui kanal YouTube Rumah Pemilu dengan kata pengantar Yuda Irlang (anggota MPI) dan moderator Heroik M Pratama. (sws)