ALL CATEGORY

Akibat Kurang Tidur dan Obesitas

Tanjungpinang, FNN - Jika Anda mencoba menurunkan berat badan, maka jumlah tidur yang Anda dapatkan mungkin sama pentingnya dengan diet dan olahraga Anda. Sayangnya, banyak orang yang kurang tidur. Faktanya, sekitar 30% orang dewasa tidur kurang dari enam jam hampir setiap malam, menurut sebuah penelitian terhadap orang dewasa di Amerika Serikat (AS). Menariknya, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tidur mungkin menjadi faktor yang hilang bagi banyak orang yang berjuang untuk menurunkan berat badan. “Ada tujuh alasan mengapa cukup tidur dapat membantu Anda menurunkan berat badan,” ungkap Dr. dr. Hisnindarsyah, SE, MKes, MH, CFEM, dokter di salah satu rumah sakit di Tanjungpinang. Kurang tidur adalah faktor risiko utama untuk kenaikan berat badan dan obesitas. Menurut Hisnindarsyah, kebutuhan tidur orang bervariasi, tetapi, secara umum, penelitian telah mengamati perubahan berat badan ketika orang tidur kurang dari tujuh jam semalam. Sebuah tinjauan besar menemukan, durasi tidur yang pendek meningkatkan kemungkinan obesitas sebesar 89% pada anak-anak dan 55% pada orang dewasa. Menurut Dokter Hisnindarsyah, kurang tidur bisa mningkatkan nafsu makan Anda. Ketika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuh membuat lebih banyak ghrelin dan lebih sedikit leptin, membuat Anda lapar dan meningkatkan nafsu makan. Sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 orang menemukan bahwa mereka yang tidur dalam waktu singkat memiliki kadar ghrelin 14,9% lebih tinggi dan kadar leptin 15,5% lebih rendah daripada mereka yang cukup tidur. “Selain itu, hormon kortisol lebih tinggi bila Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup. Kortisol adalah hormon stres yang juga dapat meningkatkan nafsu makan,” ujar Dokter Hisnindarsyah. Ia menambahkan, tidur itu membantu Anda melawan rasa lapar dan membuat pilihan sehat. Kurang tidur itu justru akan menumpulkan aktivitas di lobus frontal otak. Lobus frontal bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri. Selain itu, tampaknya pusat penghargaan di otak lebih dirangsang oleh makanan saat Anda kurang tidur. Dokter Hisnindarsyah mengatakan, kurang tidur itu bisa meningkatkan asupan kalori Anda. “Karena, orang yang kurang tidur cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori,” lanjutnya. Sebuah penelitian terhadap 12 pria menemukan bahwa ketika peserta hanya diperbolehkan tidur empat jam, mereka makan rata-rata 559 kalori lebih banyak pada hari berikutnya, dibandingkan dengan ketika mereka diizinkan delapan jam. Menurut Dokter Hisnindarsyah , kurang tidur bisa menurunkan metabolisme istirahat Anda. Tingkat metabolisme istirahat Anda (RMR) adalah jumlah kalori yang dibakar tubuh saat benar-benar beristirahat( bed rest total). Ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan massa otot. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan RMR Anda. Tampaknya juga kurang tidur bisa menyebabkan hilangnya massa otot. Otot membakar lebih banyak kalori ketika istirahat daripada lemak. “Jadi ketika otot hilang, tingkat metabolisme istirahat menurun. Sehingga timbunan lemak pun meningkat,” jelasnya. (mth)

Kabupaten Banyuasin Dorong Peningkatan Produksi Tanaman Rempah

Palembang, FNN - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mendorong warganya untuk berperan aktif dalam peningkatan produksi tanaman rempah dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Bupati Banyuasin Askolani di Pangkalan Balai, Kamis, mengatakan, walau terkesan sederhana tapi sebenarnya bisa membangkitkan ekonomi keluarga di tengah pandemi COVID-19. “Yang memiliki pekarangan, ayo manfaatkan dengan ditanami tanaman obat-obatan dan sayur mayur. Setidaknya bisa untuk memenuhi kebutuhan sendiri,” kata Askolani. Ia mengatakan di tengah pandemi ini, sebagian masyarakat mulai peduli pada kesehatan dengan tertarik mengonsumsi rempah-rempah. Tak heran, saat ini permintaan terhadap jahe, kunyit, lengkuas, dan sejenisnya justru meningkat, yang tentunya berbanding lurus dengan harganya. Kondisi ini seharusnya ditangkap sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan. Sehingga, ia melanjutkan, Banyuasin bukan hanya terpaku sebagai daerah lumbung pangan padi saja tapi juga rempah-rempah. Saat ini, petani di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menyiapkan lahan seluas 118 hektare untuk mendukung program pemerintah pusat food estate yang bertujuan menciptakan lumbung pangan baru multi komoditas. Dalam program food estate tersebut Banyuasin akan fokus pada ekstensifikasi dan intensifikasi karena memiliki areal pertanian yang luas. Dari lima daerah yang terpilih menjalankan program tersebut di Sumsel, Banyuasin tercatat menjadi yang terluas areal pertaniannya, sementara Kabupaten OKI hanya 10 ribu Ha, OKU Timur 20 ribu Ha, OKU Selatan 3 ribu Ha dan Ogan Ilir hanya 2 Ha. “Dengan luas baku sawah 174.371 Ha atau menjadi yang terluas di wilayah Sumatera, tentunya Banyuasin menjadi daerah dengan keunggulan sendiri sebagai lumbung pangan di Tanah Air,” kata dia. Kabupaten Banyuasin memiliki luas panen padi 208,598 ha, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musim tanam 2019. (sws)

Disdik Kota Bogor Kembali Siapkan Uji Coba PTM

Bogor, FNN - Dinas Pendidikan Kota Bogor siap kembali melakukan uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk SMP mulai pekan kedua September 2021. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi di Kota Bogor, Kamis, mengatakan persiapan uji coba pelaksanaan PTM terbatas sudah dilakukan dengan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri serta Instruksi Mendagri Nomor 38 Tahun 2021 tentang Level PPKM. Menurut Hanafi, Kota Bogor saat ini berada pada PPKM Level 3, sehingga memungkinkan untuk uji coba pelaksanaan PTM terbatas yakni maksimal 50 persen dan waktu belajar tiga jam per hari. "Untuk tahap awal, dilaksanakan dua kali PTM dalam sepekan. Jika perkembangan COVID-19 semakin terkendali, maka PTM dapat ditingkatkan sampai lima kali sepekan," katanya. Hanafi menjelaskan, persiapan uji coba pelaksanaan PTM terbatas ini, akan mengulang kembali simulasi PTM yang sebelumnya sudah dilakukan, yakni pada 31 Mei hingga 16 Juni 2021. "Karena kasus positif COVID-19 di Kota Bogor meningkat tajam, ujicoba PTM itu hentikan sementara," katanya. "Sekolah harus mengaktifkan kembali Satgas COVID-19 serta menyiapkan infrastruktur protokol kesehatan. Kita akan coba dulu di SMP Negeri," ujarnya. Menurut Hanafi, Dinas Pendidikan juga sudah berkoordinasi secara internal dengan pengawas sekolah mulai dari PAUD/TK, serta SD dan SMP, meminta untuk mempersiapkan sekolah di bawah binaannya melakukan persiapan. "Kami juga segera berkoordinasi dengan KCD (Kantor Cabang Dinas) Pendidikan Jawa Barat untuk SMA dan SMK, serta berkoordinasi dengan Kantor Kemenag untuk MA," katanya. Sebelumnya, pada rapat koordinasi antara Dinas Pendidikan dengan Komisi IV DPRD Kota Bogor, Hanafi telah menjelaskan langkah-langkah persiapan yang telah dilakukan Dinas Pendidikan. "Kami siapkan dulu, setelah itu kami laporkan ke Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor kebijakannya seperti apa," katanya. Hanafi juga menyebut, vaksinasi untuk remaja bukan syarat utama pelaksanaan PTM terbatas, tapi upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. "Dinas Pendidikan, juga meminta sekolah tetap menyiapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran online," katanya. (sws)

Wali Kota Singkawang Minta Warga Waspadai Akun FB Palsu

Pontianak, FNN - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengimbau kepada warganet untuk mewaspadai dan tidak mempercayai akun Facebook palsu yang menggunakan nama dan foto dirinya. "Saya menemukan akun Facebook palsu yang menggunakan foto dan nama saya dan saya temukan ada dua akun palsu," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Kamis. Untuk menghindari terjadinya tindakan kejahatan, dia mengajak warganet untuk membantu melaporkan akun tersebut. "Mari bantu report akun tersebut," katanya lagi. Karena menurut dia, pengguna akun tersebut dikhawatirkan telah berani meminta mengirimkan pulsa bahkan sejumlah uang kepada warganet melalui Messenger. Jika dibiarkan, tentu akan sangat meresahkan dan merugikan masyarakat. Tjhai Chui Mie mengakui, sejak adanya akun palsu tersebut, dirinya belum ada menerima laporan dari warganet yang menjadi korban. "Saya belum tahu, mudah-mudahan warganet tidak mudah percaya dengan akun palsu tersebut dan upayakan konfirmasi terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu," katanya mengingatkan. (sws)

Anggota Komisi X Sebut Bengkulu Beresiko Tinggi Tidak Belajar Optimal

Bengkulu, FNN - Anggota Komisi X DPR, Dewi Coryati, menyebut resiko para siswa tidak bisa belajar secara optimal alias learning loss di Bengkulu cukup tinggi dibanding daerah lainnya jika pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang sudah dimulai tidak maksimal dilakukan. Menurut dia, di Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Rabu, saat ini masih banyak daerah di Bengkulu yang kesulitan mengakses internet, sehingga resiko learning loss itu cukup besar ketika pembelajaran daring terlalu lama dilaksanakan. Learning loss merupakan situasi ketika peserta didik tidak memperoleh pembelajaran yang optimal, sehingga berakibat pada kemunduran akademis dan non-akademis. "Di Bengkulu ini berapa sih yang punya internet. Coba cek di daerah-daerah. Tidak usah jauh-jauh, kita di Bengkulu saja sinyal internet kita sering terganggu. Kalau terus daring kita akan learning loss," kata dia. Ia menilai, pelaksanaan sekolah daring yang sudah berjalan lebih satu tahun menunjukkan jika tidak satupun dari tiga indikator pelaksanaan sekolah jarak jauh yang terpenuhi, di antaranya keterampilan guru, kesiapan siswa menerima pelajaran secara daring dan media pembelajarannya. Karena itu anggota DPR dari daerah pemilihan Provinsi Bengkulu ini mendorong agar pemerintah daerah memaksimalkan penerapan PTM di sekolah agar kualitas pendidikan tetap terjaga. Selain itu, dia juga meminta cakupan vaksinasi untuk guru dan siswa terus ditingkatkan supaya pelaksanaan PTM di sekolah lebih aman dan memperkecil kemungkinan terjadi penularan Covid-19. "Pak Nadiem mengatakan vaksinasi untuk guru sudah 50 persen. Saya bilang tidak, karena kami tahu di Bengkulu belum sampai segitu. Kalau di Jakarta mungkin iya," kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, menyebutkan bahwa seluruh sekolah di provinsi itu sudah melaksanakan PTM di sekolah sejak Senin (30/8). Menurut dia, sejauh ini pelaksanaan PTM tidak ada hambatan, sebab seluruh guru sudah di vaksin dan pihaknya sudah merancang program vaksin bagi siswa yang berusia di atas 17 tahun. Ia berharap kegiatan belajar tatap muka dapat diikuti seluruh siswa sekolah bukan hanya 50 persen siswa dari total siswa secara bergantian. "Sebab pembelajaran tatap muka dan daring sangat berbeda. Padahal yang di perlukan di sekolah adalah pendidikan karakter jika kegiatan belajar tidak secara tatap muka bagaimana mau memberikan pelajaran tentang sosial dan lainnya," kata dia. (sws)

PKK Sleman Selenggarakan Vaksinasi COVID-19 Bagi Disabilitas

Sleman, DIY, FNN - Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam rangka mendukung program percepatan vaksinasi menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 bagi penyandang disabilitas dan pendampingnya yang dilangsungkan di Sleman City Hall, Kamis. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa berkesempatan meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disabilitas tersebut. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman Sri Hapsari Suprobo Dewi mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi tersebut diselenggarakan dalam rangka mendukung program percepatan vaksin nasional di wilayah Kabupaten Sleman. "Penyelenggaraan vaksinasi yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas dan pendampingnya ini merupakan upaya dalam mendukung program percepatan vaksinasi nasional," katanya. Menurut dia, terdapat sebanyak 500 penyandang disablitas dan 500 pendamping disabilitas yang turut serta dalam penyelenggaraan program vaksinasi dosis pertama ini. Selain vaksinasi, dalam kegiatan tersebut juga PKK memberikan 500 paket kepada seluruh penyandang disabilitas yang ikut serta dalam program vaksinasi tersebut," katanya. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada PKK Sleman maupun kepada para penyandang disabilitas yang turut serta dalam pelaskanaan vaksinasi ini. "Upaya PKK Sleman dalam mendukung program percepatan vaksinasi di Sleman merupakan salah satu bentuk sinergi untuk bersama-sama mendukung program vaksinasi bagi masyarakat. Upaya ini tentunya perlu diapresiasi dan kita dukung bersama," katanya. Ia menilai kegiatan vaksinasi tersebut mendapat antusias dari masyarakat khususnya penyandang disabilitas yang telah mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan PKK Sleman. Bupati beserta jajarannya juga berkesempatan untuk langsung melihat proses vaksinasi bagi penyandang disabilitas dan pendampingnya. Selain itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa juga berkesempatan menyerahkan secara langsung bantuan sembako kepada sejumlah penyandang disabilitas. (sws)

Dokter Australia Peringatkan Sistem Kesehatan Bisa "Tumbang"

Sydney, FNN - Dokter Australia pada Kamis memperingatkan bahwa rumah sakit di negara itu tidak siap untuk menghadapi pembukaan kembali yang direncanakan pemerintah bahkan dengan tingkat vaksinasi Australia yang lebih tinggi. Sejumlah negara bagian di Australia siap beralih dari strategi penekanan virus menjadi hidup berdampingan dengan COVID-19. Asosiasi Medis Australia (AMA) menyebutkan sistem kesehatan terancam terjebak dalam "siklus krisis permanen" dan menyerukan permodelan baru untuk menguji apakah staf rumah sakit mampu menahan jumlah kasus yang diprediksi akan melonjak saat aturan penguncian dilonggarkan. "Jika Anda telah membuka diri dan tidak melihat sistem keselamatan atau rakit penolong yang kita miliki, maka kemungkinan akhirnya kita berusaha mendorong lebih banyak orang ke rakit penolong dan membalikkan mereka," kata Wakil Presiden AMA Chris Moy kepada penyiar ABC. Australia pada Juli mengungkap rencana tahap empat untuk kembali menuju kehidupan yang lebih bebas ketika negara itu mencapai 70-80 persen tingkat vaksinasi dan mendesak negara bagian untuk fokus membatasi jumlah kematian dan rawat inap dari strategi nol COVID-19 saat ini. Australia Barat dan Queensland yang bebas virus mengatakan mereka mungkin tidak berpegang pada rencana pembukaan kembali pemerintah sebab kesepakatan itu dibuat ketika kasus di New South Wales (NSW) jauh lebih rendah. Infeksi baru mendekati angka rekor lebih dari 1.000 kasus sehari selama lima hari terakhir. Pada Rabu, lonjakan kasus memaksa Victoria bergabung dengan NSW untuk meninggalkan target nol kasus COVID-19. Kedua negara bagian kini melihat vaksinasi sebagai jalan menuju kebebasan setelah gagal mengatasi wabah varian Delta, bahkan setelah penguncian digelar sepekan. Kasus baru di Victoria pada Kamis naik menjadi 176 dari 120 kasus pada hari sebelumnya. Australia, yang sempat bebas virus corona selama pandemi, hanya mencatat total 1.012 kematian dan 55.000 lebih kasus. Namun pelaksanaan vaksinasi yang lambat membuat negara itu rentan terhadap lebih banyak kasus infeksi dan rawat inap. Sejauh ini baru sekitar 36 persen orang di atas usia 16 tahun di Australi yang telah menerima vaksin lengkap, jauh di bawah negara-negara maju lainnya. (sws) Sumber: Reuters

Pemprov Sulsel Siapkan Vaksin Moderna Bagi Penderita Komorbid

Makassar, FNN - Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan ketersediaan vaksin jenis Moderna yang diperuntukkan bagi penderita komorbid yang belum tersentuh vaksin tahap I dan dan tahap II. Andi Sudirman Sulaiman pada kegiatan vaksinasi massal bersama IOF Sulsel di Makassar, Kamis, mengatakan vaksin jenis Moderna sudah disalurkan ke semua kabupaten kota di Sulsel. Untuk pemberian suntikan Moderna hanya dilaksanakan di rumah sakit karena penderita komorbid yang mendapatkan vaksin Moderna harus terpantau pelaksanaannya. "Di Sulsel kita sudah ada Moderna khusus untuk komorbid yang belum pernah divaksin. Tapi untuk penyuntikannya harus mendapat pendampingan yang kuat, makanya harus dilaksanakan di rumah sakit," jelasnya. Ia menjelaskan, masih banyak orang yang belum menjalani vaksin tahap pertama dan kedua. Namun bukan karena tidak tidak mau, tetap karena terkendala atau tidak memenuhi persyaratan untuk penyuntikan vaksinasi karena menderita komorbit. Untuk saat ini, kata dia, hal itu sudah bisa diantisipasi dengan menggunakan vaksin Moderna, yang memang diperuntukkan bagi penderita komorbid. Mengenai stok ketersediaan vaksin Moderna di Sulsel, ia mengaku ada puluhan ribu dosis dan sudah disalurkan ke berbagai kabupaten dan kota. "Saya sendiri sudah cek ada beberapa pejabat yang meninggal, ada sudah empat kali terkena COVID-19 tetapi belum pernah divaksin. Namun bukan karena tidak mau tetapi memang tidak bisa," jelasnya. (sws)

Divhumas Polri Perkuat Sosialisasi Tangkal Terorisme di Kampar

Jakarta, FNN - Tim Divisi Humas Polri turun langsung ke Kampar, Provinsi Riau, untuk memperkuat kegiatan sosialisasi tentang pencegahan radikalisme dan terorisme yang diadakan oleh Polres Kampar di Pondok Pesantren SMP-SMA Islam Terpadu Yayasan Islam Kampar Mandani. Ketua Tim Divisi Humas Polri Kombes Pol V. Bagas Uji Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menjaga generasi muda dari paham radikalisme dengan memberikan paham kebangsaan. Dalam paparannya, Kombes Bagas meminta generasi muda khususnya para santri agar bijak dalam bersosial media, dan dapat menangkal informasi hoaks (kabar bohong-red) yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Kejahatan akan menang jika orang baik hanya diam, untuk mari berupaya berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Bagas. Sosialisasi tersebut menghadirkan pembicara dari selain dari Divisi Humas Polri, juga praktisi serta mantan narapidana terorisme. Makmud Rasyid, salah satu pemateri, menyampaikan agama Islam tidak mengajarkan kekerasan, maupun menyakiti sesama. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara membawa agama dalam konteks berbangsa dan bernegara. Pertentangan antar-kelompok dapat menghancurkan sebuah negara, contoh ini banyak ditemukan di negara-negara yang hancur akibat pertentangan satu dan lainnya, hendaknya ini menjadi contoh bagi bangsa Indonesia untuk menjaga kerukunan dan toleransi beragama. "Mari kita pelihara kerukunan dan toleransi antar-sesama anak bangsa, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Rasyid. Pemateri berikutnya Rangga, mantan narapidana terorisme (Napiter), mengisahkan pengalamannya yang pernah terjebak dengan paham radikalisme. Ia pun memberikan pemahaman kepada para santri bagaimana mencegah paham radikalisme sebagai cikal bakal terorisme. Menurut dia, salah satu ciri radikalisme adalah menganggap diri atau kelompoknya paling benar, suka menyalahkan dan mengkafirkan orang lain yang tidak sepaham. Menganggap pahamnya saja yang benar. Inilah tanda-tanda radikalisme. Inilah tanda-tanda radikalisme yang perlu diwaspadai oleh para santri di Pondok Pesantren SMP-SMA Islam Terpadu Yayasan Islam Kampar Mandani. "Tuntutlah ilmu dengan benar dan bersikaplah terbuka dengan dengan orang lain, agar santri-santri punya wawasan yang luas sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain yang berniat tidak baik," tutur Rangga. Sosialisasi menangkal radikalisme dan terorisme bertajuk "Terorisme adalah musuh kita bersama" berlangsung satu hari, pada Rabu (1/9) di Masjid Umar Bin Abdul Aziz Komplek Ponpes SMP-SMA IT Bangkinang. Turut dihadiri pula oleh Ketua MUI Kabupaten Kampar Mawardi M. Saleh, para kepala sekolah serta perwakilan majelis guru dan santri, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Kasubbid Multi Media AKBP Ramlan, Waka Polres Kampar Kompol Rachmad Muchamad Salihi serta Kapolsek Bangkinang Kota IPTU Khairil. Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Diakhir kegiatan, Tim Div Humas Polri menyerahkan bantuan tunai pembangunan masjid dan memberikan Bansos berupa 30 paket sembako yang diserahkan secara simbolis kepada pihak Ponpes dan perwakilan santri. (sws)

Keterlaluan, Bully dan Pelecehan Seksual di KPI

By Asyari Usman SUNGGUH tak disangka, tak diduga. Kalau itu benar terjadi. Di satu lembaga bergengsi yang menggunakan intelektualitas sebagai ujung tombak tugasnya, diduga telah terjadi perbuatan yang sangat memalukan. Lembaga itu adalah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Perbuatan tercela yang diduga berlangsung bertahun-tahun di situ adalah perundungan (bullying), pelecehan seksual, penganiayaan dan penghinaan. Korbannya adalah seorang laki-laki yang berinisial MS. Kemarin, 1 September 2021, MS akhirnya melepaskan semua yang dipendamnya selama tujuh tahun. Dia membuat rilis media yang mirip surat terbuka. Ditujukannya rilis media itu kepada Presiden Jokowi dengan harapan bisa menolong agar dia mendapatkan keadilan. Benar-benar mencengangkan isi “curhat” MS itu. Dia dikeroyok oleh delapan orang staf KPI lainnya yang diduga melakukan perundungan, pelecehan, dan penganiayaan serta penghinaan terhadap dirinya. Menurut pengakuan MS, dia sangat terpukul. Diikuti oleh stress berat. Itu semua karena dia merasa tak berdaya untuk melawan keroyokan 8 (delapan) orang staf KPI itu. Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi Purnomo, menegaskan pimpinan KPI tidak akan mentoleransi perbuatan yang dialami MS. Korban akan diberi perlindungan hukum. Dan dia meminta agar penegak hukum menindaklanjuti klaim MS. Sikap awal KPI ini sangat tepat. Apalagi, MS harus mendekam dalam penderitaan selama tujuh tahun di tempat kerjanya sendiri. KPI adalah salah satu lembaga terhormat dengan tugas yang sangat terhormat pula. KPI bertugas memantau konten siaran televisi. Untuk mengawal agar tayangan televisi Indonesia tidak tercemar oleh pornografi, adegan kekerasan ekstrem, adegan-adegan SARA, dan konten-konten yang dapat merusak moral bangsa. Misi KPI adalah membangun watak dan jatidiri bangsa yang beriman dan bertakwa. Pastilah orang-orang yang bekerja di situ memiliki mentalitas yang terbaik. Mulai dari komisioner sampai ke jenjang terbawah sekali pun. Pastilah semua orang di KPI masuk dengan berbekal akal sehat dan pendidikan formal plus pendidikan moral. Sangatlah mengejutkan ketika ada seorang staf yang dirundung dan dilecehkan secara terus-menerus selama bertahun-tahun. Dan tanpa ada tindakan apa pun dari struktur organisasi KPI. MS pernah melaporkan penderitaannya itu ke kepolisian. Namun, petugas kepolisian di Jakarta Pusat cenderung anggap enteng. Korban malah disarankan melapor ke atasannya. Padahal, tidak ada keharusan suatu dugaan tindak pidana harus dilaporkan ke atasan lebih dulu. Polisi menolak, kata MS. MS menuruti saran Pak Polisi. Dia menceritakan penderitaannya kepada atasan di KPI. Tapi, atasan hanya memindahkan MS ke ruangan kerja lain yang diasumsikan dihuni oleh orang-orang baik. Sangat mengherankan mengapa si atasan tidak mengambil tindakan yang lebih serius untuk melindungi MS. Padahal, korban menceritakan semuanya kepada Pak Atasan. Termasuk menyebutkan nama-nama delapan (8) staf yang membully, melecehkan dan menganiaya. Kali kedua, pada 2020, MS mengadu lagi ke kepolisian. Tetapi, kata dia, petugas malah meminta nomor-nomor telefon pelaku agar Pak Petugas bisa menelefon langsung para terduga pelaku perbuatan tak bermoral itu. MS harus bisa mendapatkan keadilan dari penderitaannya itu. Sebaliknya, para terduga pelaku harus dihukum pidana sesuai dengan dugaan kejahatan yang mereka lakukan. Di atas itu semua, orang-orang seperti ini tidak layak melanjutkan pekerjaan mereka di KPI. KPI adalah lembaga yang mengemban tugas untuk menjaga moralitas bangsa. Kedelapan orang yang mengeroyok MS akan menjadi beban KPI jika mereka terus diberikan keistimewaan. Jika penyelidikan penegak hukum membuktikan kesalahan delapan orang itu, mereka tidak lagi layak menyandang atribut KPI. Mereka tidak punya tempat lagi di lembaga yang terhormat ini.[] 2 September 2021 (Penulis wartawan senior)