ALL CATEGORY
Batik Air Mendarat Darurat Karena Gangguan Mesin
Medan, FNN - Manajemen Maskapai Batik Air mengatakan pesawat dengan nomor penerbangan ID-6897 dari Provinsi Aceh yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara karena harus dilakukan pemeriksaan pada bagian mesin. "Dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan ID-6897, pilot memutuskan melakukan pengalihan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO)," kata Corporate Communication Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, Ahad, 29 Agustus 2021. Ia mengatakan, pengalihan tersebut dikarenakan ada indikator pada kokpit, yang menunjukkan komponen pada salah satu mesin pesawat perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan. Pesawat udara sudah mendarat normal di Bandar Udara Internasional Kualanamu pukul 11.49 WIB. Setelah pesawat parkir pada tempatnya, seluruh tamu diarahkan menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut. "Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan sedang mempersiapkan untuk pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku," katanya sebagaimana dikutip dari Antara. Danang menegaskan, operasional dan layanan penerbangan nomor ID-6897 hari ini rute Banda Aceh tujuan Jakarta melalui Bandar udara Internasional Sultan Iskandar Muda di AcehvBesar, Aceh (BTJ) tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK), telah dijalankan dan dioperasikan menurut standar operasional prosedur (SOP). "Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan," tuturnya. Batik Air penerbangan ID-6897 dioperasikan menggunakan Airbus 330-300 registrasi PK-LEL, dengan jumlah 271 penumpang serta 2 (dua) awak kokpit dan 9 (sembilan) awak kabin. Jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda pukul 10.45 WIB (Waktu ndonesia Barat, GMT+ 07) dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 12.50 WIB. Sesuai SOP, Batik Air telah menjalankan pengecekan pesawat sebelum keberangkatan (pre flight check) oleh awak kokpit (pilot) dan teknisi. Hasil pengecekan pada pesawat, bahwa dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthiness for flight),' kata Danang. (MD)
Tim Jatanras Polda Jateng Ungkap Pemerasan Pejabat di Solo
Solo, FNN - Tim Jatanras Polda Jawa Tengah mengungkap kasus pemerasan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta dengan menangkap seorang pelaku di sebuah indekos belakang Rumah Sakit (RS) Dr Oen Kandang Sapi Solo, Minggu. Kepala Subdit 3 Jatanras Polda Jawa AKBP Agus Puryadi mengatakan pihaknya menangkap pelaku kasus pemerasan berinisial AS (40), warga Pasar Kliwon Solo, yang dibekuk di indekosnya dan kini ditahan di Mapolresta Surakarta untuk diproses hukum. Agus Puryadi mengatakan kasus tersebut berawal adanya laporan dari salah seorang kepala dinas di lingkungan Pemkot Surakarta berinisial Ts yang melaporkan kepada kepolisian bahwa dirinya diperas seorang berinisial AS. Pelaku mengaku orang dekat mantan wali kota kemudian meminta sejumlah uang kepada korban yang katanya untuk biaya rumah sakit dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan tersangka sejak bulan Juli 2021 hingga lima kali ditransfer uang sebesar Rp60 juta. "Sebenarnya, antara AS dengan Ts sudah saling kenal. Namun, AS mengaku bernama Edi Pucang Sawit. Bahkan, korban sempat menghindar dengan mengganti nomor handphone, tetapi pelaku tetap mengetahui nomor .barunya," kata Agus Purwadi saat menyerahkan kasus pemerasan ini di Sat Reskrim Polresta Surakarta. Bahkan, pelaku melalui telepon selulernya sempat mengirim kata-kata pengancaman guna memeras korban hingga akhirnya kasus ini dilaporkan kepada polisi. "Kami mendapat laporan dari korban, pada Jumat (27/8), langsung menurunkan Tim Jatanras Polda Jateng dan berhasil menangkap pelaku AS di indekosnya belakang RS Dr Oen Kandang Sapi Solo, Minggu, sekitar pukul 10.00 WIB," kata Agus Purwadi. Dari hasil pengakuan pelaku, ternyata tidak hanya Tm yang menjadi korban pemerasan, namun ada dua pejabat lain di lingkungan Pemkot Surakarta diperas pelaku. Menurut dia, dua pejabat lain yang menjadi korban tersebut masing-masing sudah menyerahkan uang kepada pelaku senilai Rp2,5 juta dan Rp250 ribu. Semua dikirim via rekening milik adik AS kemudian baru dikirim ke rekeningnya. Polisi mengumpulkan sejumlah barang bukti dari tangan pelaku, antara lain sebuah handphone yang digunakan untuk melakukan aksi pemerasan, buku rekening yang berisi uang sisa pemerasan, dan satu unit kendaraan roda dua. Atas perbuatan pelaku akan dijerat dengan pasa 368 KUHP tentang Tindak Pidana Pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Dari hasil pemeriksaan, ternyata pelaku seorang residivis kasus dengan modus sama di Kabupaten Sukoharjo dan dia baru bebas dari tahanan pada 2019. Karena, kejadian ini, pelaku langsung diserahkan kepada Sat Rekrim Polresta Surakarta untuk diproses lebih lanjut. Sementara itu, Kepala Sat Reskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika mengatakan pihaknya akan melakukan pengembangan kasus tersebut. Menurut dia, pengembangan untuk mengungkap apakah pelaku hanya pemain tunggal atau ada pelaku lain yang terlibat dalam kasus pemerasan tersebut. "Saya berharap jika ada korban lain dengan modus serupa segera melapor kepada Sat Rekrim untuk ditindaklanjuti," katanya. (mth)
Satgas TNI Bantu Warga Perbatasan Buat Atap Honai dari Daun Sagu
Merauke, FNN - Prajurit TNI Satuan Tugas Panmtas RI-PNG Yonif 611/Awang Long melaksanakan anjangsana membantu warga perbatasan RI-Papua Nugini di Kampung Baidub, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke, Papua, membuat atap honai atau pondok kecil rumah dari bahan daun sagu. Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas RI-PNG Yonif 611/Awang Long Letkol Inf Albert Frantesca, M.Han dalam keterangan diterima, Minggu menyebutkan melalui kunjungan kepada masyarakat personel Satgas TNI dapat belajar mengena adat budaya warga di perbatasan. Kunjungan silaturahim satgas TNI Pos Bupul-12 dipimpin Letda Inf Nyoman dengan melaksanakan anjangsana ke rumah warga binaan di Kampung Baidub, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke sebagai upaya untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi dalam warga kehidupan sehari-hari, ujarnya. Diakui dengan anjangsana ini juga warga bisa mengenalkan personel TNI terhadap tentang kebiasaan adat istiadat kebiasaan masyarakat asli Papua di wilayah perbatasan. Bahkan setelah bertemu warga binaan, menurut Dansatgas, anggota TNI dapat melihat langsung aktivitas masyarakat di perbatasan RI-PNG dengan memanfaatkan hasil hutan berupa daun sagu yang dipergunakan untuk membuat atap rumah adat. "Pada kegiatan njangsana personel satgas TNI ikut juga membersihkan pekarangan lingkungan rumah warga agar terlihat lebih asri dan nyaman,"kata Dansatgas Yonif 611/Awang Long Letkol Albert Frantesca. (mth)
Sumut Mulai Ekspor Jengkol dan Petai ke Jepang
Medan, FNN - Sumatera Utara mulai mengekspor jengkol dan petai ke Jepang dengan tahap pertama sebanyak 4 ton. "Ekspor jengkol dan petai sebanyak 4 ton itu senilai Rp339 juta," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto di Medan, Minggu. Komoditas asal sub sektor hortikultura Sumut itu diekspor melalui pelabuhan Belawan. "Syukur, petai dan jengkol itu bisa diekspor ke Jepang setelah melalui proses serangkaian tindakan karantina dan telah dipastikan memenuhi persyaratan teknis negara tujuan ekspor," katanya. Dengan berhasilnya menembus pasar ekspor, komoditas asal sub sektor hortikultura Sumut itu diharapkan terus meningkat. Andi menyebutkan, ekspor petai dan jengkol itu mendukung program strategis Kementerian Pertanian yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berupa peningkatan ekspor pertanian dengan gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian (Gratieks). "Karantina Pertanian Belawan terus menggali potensi komoditas dan melakukan pendampingan teknis agar dapat menembus persyaratan dan protokol ekspor negara tujuan,"katanya. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan saat ini sudah membina petani di 100 desa Sumut untuk mendorong volume dan nilai ekspor serta peningkatan jumlah pengusaha mau pun eksportir. Petani di 100 desa itu berada di tujuh kabupaten di Sumut. (mth)
Wartawan Penting Periksa Ulang Sumber dalam Era Banjirnya Siaran Pers
Mataram, FNN - Seorang pewarta atau wartawan sangat penting untuk bisa memeriksa ulang kebenaran sumber berita dari siaran pers yang saat ini sangat banyak beredar dan membanjir secara online. Kepala Biro Perum LKBN ANTARA Provinsi Nusa Tenggara Barat, Riza Fahriza di Mataram, Ahad mengatakan pentingnya cek and ricek siaran pers untuk memastikan kebenaran sumber yang menyampaikan informasi dan untuk lebih memahami maksud dari sebuah siaran pers agar selanjutnya dapat diolah menjadi berita yang layak siar ke publik. Ketika beribicara pada Diskusi Jurnalistik bertema "Rilis dan Berita di Media" yang digelar Bale Media di Sekretariat Tangan Berbagi di Mataram, Sabtu(28/8), Riza menyarankan bagi wartawan yang tidak dapat memahami sebuah siaran pers, sebaiknya menangguhkan pemberitaan agar tidak menjadi bias bagi masyarakat pembaca. "Bisa dibayangkan berita yang dibuat wartawan tanpa pemahaman dan sekedar meneruskan isi siaran pers. Berita itu bisa mendatangkan masalah,'' ucapnya. Hal senada disampaikan praktisi media Sukri Ray Aruman yang menyebutkan persoalan cek and ricek wajib dilakukan sebelum menaikkan berita apalagi berita yang dinilai akan bermasalah. Sebenarnya, kata Ray, sebuah berita akan memiliki nilai lebih jika redaktur atau penanggung jawabnya memiliki pemahaman lebih baik dari wartawannya. "Ini bisa menjadikan media bersangkutan memiliki karakter,” katanya. Sementara praktisi hukum yang juga Relawan Sahabat Anak, Yan Mangandar Putra meminta media dalam menulis berita jangan sampai justru melakukan pembunuhan karakter seseorang terutama ketika mengangkat berita terkait anak-anak. "Selain UU Pers dan ITE, Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) juga harus menjadi pedoman, dalam penulisan berita,” katanya. Dengan memahami PPRA, Yan berharap anak anak tidak menjadi korban dua kali. “Ingat, anak-anak punya masa depan. Jangan sampai karena pemberitaan, dia kehilangan harapan,” katanya. (mth)
Kemenperin Fasilitasi Sertifikat Standar bagi IKM untuk Izin Usaha
Jakarta, FNN - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi sertifikat standar bagi industri kecil dan menengah (IKM) sebagai upaya mempermudah mendapatkan izin usaha sesuai ketentuan yang ada. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, memberikan kejelasan mengenai persyaratan yang perlu dimiliki industri untuk memperoleh izin usaha. "Perizinan berusaha berbasis risiko ditentukan berdasarkan hasil penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha yang dilakukan dan dinilai sesuai ketentuan," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu. Menperin menyampaikan perizinan berusaha untuk kegiatan usaha dengan tingkat risiko rendah berupa nomor induk berusaha (NIB) yang merupakan identitas pelaku usaha. NIB juga sekaligus membuktikan legalitas untuk melaksanakan kegiatan usaha, yang juga berlaku sebagai standar nasional Indonesia (SNI) dan pernyataan jaminan halal. Sementara itu, lampiran pada PP Nomor 5 Tahun 2021 menyebutkan bahwa persyaratan kewajiban perizinan berusaha bagi pelaku usaha yang masuk dalam kelompok perizinan berisiko menengah adalah memiliki NIB dan memenuhi SNI, spesifikasi teknis dan/atau pedoman tata cara yang harus dibuktikan melalui sertifikat standar. "Sertifikat standar sendiri merupakan pernyataan dan atau bukti pemenuhan standar pelaksanaan kegiatan berusaha," jelas Menperin. Bagi pelaku IKM, pemerintah memberikan kemudahan dalam proses pemenuhan standar tersebut dengan membiayai sertifikasi SNI bagi usaha mikro kecil. Secara berkelanjutan, Kemenperin memberikan pelatihan kepada para pelaku IKM untuk menerapkan sistem manajemen mutu dan memberikan pelayanan untuk memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI). Langkah ini dilakukan Kemenperin dalam upaya mendorong tumbuhnya industri lokal. Fasilitasi yang diberikan berupa konsultasi sistem manajemen mutu dan layanan sertifikasi SNI melalui unit-unit kerja yang dimiliki Kemenperin. Sementara itu, Kemenperin bersama kementerian dan lembaga lain telah berkomitmen untuk memberikan kemudahan memperoleh sertifikasi halal khususnya kepada industri berskala IKM, salah satunya dengan kolaborasi fasilitasi sertifikasi halal. Komitmen tersebut diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman oleh 10 kementerian dan lembaga tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil pada 2020 lalu. "Hal ini merupakan bukti nyata keberpihakan pemerintah dalam memfasilitasi penyelenggaraan sertifikasi halal dan penyediaan penyelia halal bagi pelaku industri kecil," ujar Menperin. Menperin menyampaikan kebijakan pemenuhan standar produk atau sertifikat produk tidak bersifat diskriminasi. Apabila sebuah produk diwajibkan memenuhi standar, maka tanpa melihat skala industri, mikro, kecil, sedang maupun besar, yang dihasilkan dari dalam negeri maupun luar negeri, semua harus memenuhi persyaratan tersebut. "Adalah tugas pemerintah mengambil peran untuk memberikan kemudahan dalam proses pemenuhan standar tersebut," ujar Menperin Agus. (mth)
Ketua DPD RI Minta Manggarai Barat Gencar Edukasi Vaksinasi COVID-19
Kupang, FNN - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur gencar melakukan edukasi terkait vaksinasi COVID-19 untuk mencegah kemungkinan adanya penolakan dari masyarakat. "Saya meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat lebih keras bekerja dalam mengedukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat agar semua bersedia divaksin," kata LaNyalla di sela kunjungan kerja ke NTT, Ahad. Senator asal Jawa Timur itu mengaku menyayangkan terjadinya penolakan warga menjalani vaksinasi COVID-19 di Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Menurut LaNyalla, penolakan ini terjadi akibat hoaks yang masih beredar, terutama yang beredar melalui media sosial atau internet. Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah agar bekerja lebih keras melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk menangkal berbagai informasi yang salah terkait vaksin. "Saya kira sosialisasi dan edukasi perlu untuk terus-menerus digencarkan di masyarakat. Penolakan masyarakat terkait vaksinasi banyak disebabkan minimnya informasi yang diterima warga," katanya. LaNyalla menilai pentingnya keterlibatan kepala desa secara langsung dalam memberikan edukasi. Melalui pendekatan kepala desa diharapkan masyarakat dapat melupakan trauma ketakutan terhadap informasi bohong yang beredar terkait vaksin. "Dalam situasi ini saya kira perlu keterlibatan semua pihak agar masyarakat terbebas dari hoaks, sehingga program vaksinasi massal berjalan lancar dan penularan COVID-19 di NTT dapat dikendalikan setelah mengalami lonjakan cukup drastis," katanya. Lebih lanjut, LaNyalla mengatakan saat ini sejumlah daerah di NTT, seperti Kota Kupang, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Sumba Timur menjalani program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Namun, selain upaya PPKM untuk menurunkan angka jumlah kasus melalui penerapan protokol kesehatan dan peningkatan pengawasan, kata dia, juga perlu untuk mengajak masyarakat NTT agar menjalani vaksinasi, sehingga kekebalan komunitas segera tercapai. (mth)
Menyiapkan Pelajar Kendari Menuju Pembelajaran Tatap Muka
Kendari, FNN - Belum surutnya wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 yang akrab di telinga kita sebagai virus corona atau COVID-19, tidak menghalangi kita untuk bangkit. Kurang lebih dua tahun sejak Maret 2020, pandemi COVID-19 membayang-bayangi kehidupan manusia di segala sektor, seperti ekonomi, sosial, agama, termasuk pendidikan. Mengarah ke pendidikan, selama adanya wabah global pandemi COVID-19, generasi bangsa kita harus menjalani pendidikan sekolah secara daring. Pola pendidikan secama itu belum tentu membuat generasi masa depan kita itu paham atas apa yang disampaikan guru. Tak jarang, para pelajar merasa jenuh karena setiap harinya harus bercengkrama dan berinteraksi dengan guru dan teman-teman sekolah melalui gawai (gadget). Terkadang mereka merindukan suasana bercanda ria di dalam maupun di luar kelas, merindukan ekspresi ketegangan ketika ada ujian semester dan lainnya. Semua itu, hanya bisa tersirat di imajinasi mereka akibat virus corona. Mau tidak mau dan tidak ada pilihan lain, hal itu harus dilakukan para siswa atau pelajar agar tetap mendapatkan pendidikan karena merekalah generasi yang bakal melanjutkan masa kepemimpinan ke depannya. Pemerintah, baik pusat hingga daerah, menetapkan berbagai kebijakan selama masa pandemi, termasuk pembelajaran yang wajib dilakukan virtual demi melindungi para pelajar dari infeksi COVID-19 dan variannya. Kebijakan tidak melakukan pembelajaran tatap muka di masa pandemi, apalagi kalau suatu daerah memiliki kasus penyebaran COVID-19 yang meningkat, semua aktivitas produktif dilakukan serba terbatas demi memutus penyeran virus itu. Kini, kabar baiknya para pelajar, baik tingkat SD, SMP hingga SMA, bakal bisa kembali melakukan pembelajaran tatap muka, salah satunya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini, pemerintah di daerah itu bersama TNI-Polri bersinergi menyiapkan dan mengawal para siswa untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan memberikan vaksinasi COVID-19. Pemberian vaksinasi bagi para pelajar, khususnya mereka yang berusia 12-17 tahun, dilakukan untuk meningkatkan imun tubuh mereka sehingga tidak teinfeksi ataupun menginfeksi adik kelas yang belum bisa divaksin dari COVID-19 dan varian barunya. Vaksinasi Dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi pembelajaran tatap muka, Pemerintah Kota Kendari bekerja sama dengan TNI-Polri setempat melakukan vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi dipantau Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya didampingi Danrem 143/Haluoleo Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, di beberapa sekolah di Kota Kendari, baik tingkat SMP maupun SMA. Pihak sekolah membagi dua pelaksanaan vaksinasi guna menghindari kerumunan. Bagi siswa yang hendak divaksin terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan, apakah layak untuk divaksin atau tidak. Langkah vaksinasi dilakukan sebagai upaya percepatan pembentukan kekebalan kelompok, terutama bagi remaja usia 12 hingga 17 tahun, serta mempercepat proses pembelajaran tatap muka di sekolah. Seluruh vaksin dan juru vaksin disiapkan oleh Polda Sultra, khususnya dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes). Untuk pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar tingkat SMP, Polda Sultra menyiapkan delapan titik gerai vaksin yang tersebar di beberapa sekolah di Kota Kendari, dengan sasaran 600 siswa per titik gerai. "Ini semua kami laksanakan untuk mempercepat program vaksinasi massal yang sudah ditetapkan pemerintah pusat dan juga mempersiapkan adik-adik kita untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata kapolda. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pihak Polda Sultra atas dukungannya dalam mempercepat proses vaksinasi massal di daerah itu. Menanggapi rencana akan dilakukannya pembelajaran tatap muka, wali kota menyampaikan pihaknya sedang mempersiapkan beberapa sekolah yang dinilai memenuhi syarat untuk melakukan pembelajaran tatap muka, sambil melihat perkembangan COVID-19. Wali kota juga berharap para siswa yang sedang dalam persiapan belajar tatap muka antibodinya bisa terbentuk setelah mendapatkan suntikan vaksin ini. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio mengatakan sinergi dengan jajaran kepolisian dalam rangka vaksinasi massal patut diapresiasi. Kolaborasi dengan semua elemen dalam upaya mencegah penyebaran virus corona menjadi suatu keharusan. Tidak boleh hanya satu pihak atau semata-mata mengharapkan dinas kesehatan. Vaksinasi di kalangan pelajar itu dinilai berjalan lancar bersama Kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan maupun pihak lainnya . Ia mengajak pihak sekolah proaktif mengingatkan para siswa untuk mengikuti program vaksinasi demi kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan keluarga. Raisa, salah seorang siswi SMP Negeri 1 Kendari mengaku senang sudah mendapatkan suntikan vaksin agar bisa terhindari dari penyebaran virus corona jenis baru itu. Dirinya dan rekan-rekannya berharap setelah semua siswa divaksin, bisa segera dilakukan pembelajaran tatap muka, karena mereka merindukan adanya pembelajaran secara tatap muka langsung. Senada dengan pelajar lainnya, Salma, mengaku senang telah divaksin. Ia berharap dengan adanya vaksinasi massal ini keadaan Indonesia akan segera membaik dan pembelajaran tatap muka segera terlaksana. Siap Setelah para siswanya ikut program vaksinasi, SMPN 1 Kendari kini menantikan izin belajar tatap muka terbatas dari Wali Kota Kendari. Kepala SMPN 1 Kendari Abdul Hamid mengatakan dengan telah divaksinnya para siswa maupun guru, sekolah diharapkan dapat segera mendapat izin untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Menurutnya, dengan Kota Kendari masuk PPKM Level 3, sebetulnya sudah bisa melakukan pembelajaran tatap buka secara terbatas. Meski demikian, ia mengaku masih menunggu surat keputusan Wali Kota Kendari tentang izin pembukaan belajar tatap muka secara terbatas di masa pandemi. Lebih lanjut Abdud Hamid menjelaskan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, SMPN 1 Kendari telah mempersiapkan sarana dan prasarana, bahkan skenario pembelajaran tatap muka nantinya. Sekolah-sekolah besar seperti SMPN 1 Kendari tentunya hanya diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka setiap tingkatan itu hanya dua hari dalam sepekan. Jumlah siswa SMPN 1 Kendari sebanyak 973 orang. Dalam kegiatan vaksinasi ini, tidak semua siswa ikut karena ada penyakit bawaan atau karena siswa yang belum cukup umur. Hamid berharap dengan selesainya vaksinasi ini bisa keluar izin untuk proses pembelajaran tatap muka, walaupun memang masih ada satu atau dua orang yang tidak sempat ikut divaksin karena alasan ada sakit bawaan. Tunggu izin Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari juga masih menunggu izin dari Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir terkait pembukaan pembelajatan tatap muka (PTM) yang sudah mendapat persetujuan pemerintah pusat. Kepala Dikmudora Kendari Makmur mengatakan meski ada izin pusat, namun pemerintah kota masih menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diperpanjang sampai 30 Agustus. Sampai saat ini Dikmudora Kendari belum mendapat instruksi dari Wali Kota Kendari untuk membuka sekolah, meski pusat telah mengizinkannya. Meski belum ada izin wali kota, Makmur membeberkan bahwa sebagian sekolah kecil yang jumlah siswanya sedikit sudah mulai bergerak melakukan persiapan, termasuk bagaimana sekolah menyusun skenario pembelajaran dan mengaturnya nanti seperti apa. Dikatakan, nantinya PTM akan dilakukan dengan betul-betul menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, meski para tenaga didik dan siswa telah divaksin. PTM akan dilakukan pembatasan sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), tetapi sekolah-sekolah dengan kategori kecil yang jumlah peserta didik di bawah 200 anak boleh belajar setiap hari dalam satu minggu. Sementara sekolah kategori sedang yang peserta didiknya 200-500 anak bisa belajar tiga kali dalam seminggu. Adapun sekolah kategori besar yang peserta didiknya 500 ke atas dimungkinkan bisa belajar tatap muka dua kali dalam sepekan, yang nantinya akan dikombinasikan dengan pembelajaran daring. Dengan demikian, maka hak-hak pelayanan akses pendidikan terhadap peserta didik yang tidak bisa datang tatap muka, itu tetap dibuka dengan metode daring. (mth)
Fakultas Pertanian UGM Bantu Alat Pencacah Ikan KSM Usaha Mulia
Sleman, FNN - Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memberikan bantuan alat pencacah daging ikan dan "vacum sealer" kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Usaha Mulia di Dusun Kandangsari, Kapanewon (Kecamatan) Ngaglik, Kabupaten Sleman, Minggu. Pada kegiatan yang turut dihadiri Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa tersebut juga diserahkan bantuan 150 paket makanan bergizi bagi anak-anak yang ada di Dusun Kandangsari. Penyerahan bantuan tersebut merupakan program Peduli Kampung yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian UGM sekaligus menyambut Dies Natalis yang ke-58. Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar KSM Mulia dan Keluarga Fakultas Pertanian UGM yang telah berkenan memberikan bantuan berupa paket makanan bergizi hasil budidaya lele bagi masyarakat Kandangsari, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. "Kegiatan ini merupakan wujud nyata upaya kita untuk saling bahu membahu dari masyarakat untuk masyarakat," katanya. Menurut dia, pemberian bantuan paket makanan bergizi ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi penerimanya dan juga sangat mendukung program Pemerintah Kabupaten Sleman dalam membudayakan gerakan Gemar Makan Ikan dan mengurangi angka stunting. "Program ini sejalan dengan program Pemkab Sleman yang terus menggalakkan makan ikan guna pemenuhan asupan makan bergizi. Yang mana kita tahu, ikan memiliki banyak manfaat yang diperlukan oleh tubuh dalam masa pertumbuhan bagi ibu hamil dan anak sehingga dapat mencegah stunting," katanya. Wakil Dekan Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM Dr Sri Nuryani Hidayah Utami mengatakan di samping upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program ini bertujuan untuk mendekatkan budidaya ikan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, penyerahan bantuan alat tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi olahan ikan lele di KSM Usaha Mulia. "Semoga tidak berhenti sampai disini, tempat ini bisa menjadi desa wisata khusus olahan makanan ikan," katanya. KSM Usaha Mulia didampingi program pemberdayaan masyarakat yang didampingi Fakultas Pertanian UGM. KSM Usaha Mulia binaan Fakultas Pertanian UGM sukses melakukan program pemberdayaaan masyarakat berupa budidaya lele menggunakan buis beton yang tersebar di pekarangan warga. Selain itu, Fakultas Pertanian UGM juga membina anggota KSM Usaha Mulia untuk mengolah lele menjadi olahan bernilai jual tinggi seperti "frozen food" sempol, cilok, dan empek-empek. (mth)
Bupati Manggarai Barat Minta Persemaian Modern Dilihat Komprehensif
Labuan Bajo, NTT, FNN - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi meminta semua pihak melihat proyek persemaian modern di Labuan Bajo, kawasan Satar Kodi, Desa Nggorang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, secara komprehensif. "Jangan lihat kayunya dibabat. Yang dilihat itu perencanaan secara komprehensif terkait pembangunan itu sendiri," katanya di Labuan Bajo, NTT, Ahad. Ia menilai sebelum memulai proyek, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentu sudah mengkaji secara komprehensif soal dampak dan manfaat pembangunan, sehingga karena sudah dikaji secara komprehensif, maka bisa dilihat secara positif bahwa pembangunan tersebut bertujuan baik. Bupati Edi meminta semua pihak melihat secara keseluruhan desain pembangunan persemaian modern Labuan Bajo tersebut. Jika hasil akhir dari pekerjaan tersebut adalah menanam pohon, baginya tidak ada masalah. "Apa yang tidak boleh? Kalau sudah habis ditebang, lalu tidak ditanam apa-apa, itu yang salah," tegasnya. Menurutnya, perlu adanya penyamaan persepsi terkait kegiatan pembangunan persemaian modern tersebut. Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014, kewenangan hutan yang dulunya berada di kabupaten telah beralih ke provinsi. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pihak Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Benain Noelmina, termasuk KLHK. "Kami akan tanya rencana komprehensif pembangunan tersebut. Kalau tidak ada dampak yang positif, ya kita suruh setop, kami akan koordinasi supaya hentikan. Tapi kalau dampak baik, kenapa kita bilang setop?" tutupnya. (mth)