ALL CATEGORY
Kader Muhammadiyah Siap Menjadi Pandu Digital
Jakarta, FNN - Kader persyarikatan Muhammadiyah siap menjadi pandu digital untuk memberikan literasi digital kepada masyarakat dalam menghadapi disrupsi digital yang terjadi pada semua lini kehidupan.Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Dr. Muchlas M.T., mengemukakan hal itu dalam sambutan Seminar dan Workshop Pembentukan Pandu Digital Kolaborasi Kementerian Kominfo dan PP Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu.Muchlas mengatakan pembentukan pandu digital diikuti oleh pimpinan majelis, lembaga dan biro serta perwakilan organisasi otonom, pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Jabodetabek, pimpinan PTM Yogyakarta, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta.Rektor Universitas Muhammadiyah (UAD) Yogyakarta ini mengatakan kerja sama terkait transformasi digital MPI dengan Kemkominfo sangat bermanfaat karena Muhammadiyah memiliki banyak AUM, terdiri atas PTM dan Aisyiyah, sekolah dasar hingga PAUD.\"Kita memiliki 171 PTM, sepertiganya berbentuk universitas. Ini jadi sasaran literasi digital, ribuan SMP dan tingkat madrasah tsanawiyah (MTs), PAUD dan TK lebih dari 20 ribu,\" katanya.Dia mengatakan Muhammadiyah masih kekurangan pemandu literasi digital. \"Pelatihan ini penting karena kita menghadapi disrupsi teknologi di semua lini termasuk dunia pendidikan sehingga perlu literasi digital,\" katanya.Dia mengatakan pabrik saat ini sudah meninggalkan revolusi industri 4.0 dan sudah memasuki revolusi industri 5.0, namun bentuknya belum jelas. Akan tetapi, basisnya personalisasi dengan fungsi manusia mulai dilibatkan.\"Oleh karena itu, dari tiga aspek revolusi industri 5.0, peran manusia mulai didominasikan, robot hanya membantu manusia, bukan mengganti manusia sehingga literasi digital sangat diperlukan dalam membekali seluruh lapisan khususnya dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah harus dibekali sehingga perlu disiapkan para pemandu untuk sekolah-sekolah dan PTM,\" katanya.Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemkominfo Bambang Tri Santoso mengatakan Kemkominfo sedang gencar melakukan gerakan literasi digital.\"Ini penting karena indeks literasi digital kita masih tertinggal. Untuk ketertinggalan itu mari sama-sama berkolaborasi karena Muhammadiyah merupakan organisasi yang besar untuk membantu pemerintah melaksanakan literasi digital,\" katanya.Bambang mengatakan pandu digital adalah fasilitator untuk pendamping masyarakat pendidikan, wisata, UMKM, petani nelayan dan pendampingan desa.\"Pandu digital juga concern melakukan literasi pandu digital ke masyarakat. Kami berterima kasih Muhammadiyah tanggap cakap digital, aman digital, budaya digital, etika digital,\" katanya.Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Dadang Kahmad mengapresiasi kegiatan yang merupakan kolaborasi sangat bagus antara Muhammadiyah dengan Kemkominfo.\"Kelemahan literasi bukan hanya di Muhammadiyah tetapi seluruh bangsa kita. Dari 1000 orang hanya seorang yang melek membaca. Di Muhammadiyah sendiri sedang menjalankan digitalisasi, dimulai seminar pra-muktamar di UAD. Bagaimana lima tahun ke depan menyukseskan digitalisasi di Muhammadiyah,\" katanya.Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut, di antaranya Guru Besar Fisip Unair Prof. Dr. Henry Subiakto dan Direktur TVMU Dr. Makroen Sanjaya.(ida/ANTARA)
India Sukses Daratkan Pesawatnya di Bulan, MUI: Kapan Negeri Kita?
JAKARTA, FNN-India mencatat sejarah ketika menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat ruang angkasanya dekat kutub selatan bulan, Rabu (23/8). Ini adalah wilayah yang belum dijelajahi yang diyakini ilmuwan kemungkinan menyimpan cadangan penting air beku. India menjadi negara keempat yang melakukan pendaratan di bulan. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Dr H Anwar Abbas, Sabtu 26 Agustus 2023, mengapresiasi prestasi Negeri Hindustan tersebut, sembari bertanya: \"Kapan negeri kita?\" \"Inilah sebuah pertanyaan besar yang sangat perlu dan patut kita jawab secara bersama-sama sebab kalau negara dan bangsa kita tidak memberikan perhatian lebih terhadap masalah IPTEK tersebut maka negara dan bangsa kita tentu hanya akan menjadi negara dan bangsa yang lemah yang tidak akan pernah bisa tampil mewarnai dan memimpin dunia,\" lanjutnya. Menurut Anwar Abbas, kita butuh hadirnya para pemimpin yang memiliki visi yang besar dan hebat yang mampu menggerakkan seluruh potensi yang ada untuk menjadikan negeri ini maju yang bisa dibanggakan rakyatnya juga oleh dunia. Buya Anwar Abbas memandang prestasi India tersebut patut dibanggakan. Negeri itu, berhasil mensejajarkan dirinya dengan tiga negara besar yaitu Amerika, Rusia dan Tiongkok. Tiga negara itu sebelumnya telah berhasil mengirim pesawatnya ke tempat yang sama. \"Kita yakin peristiwa ini tentu akan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melakukan penelitian dan eksplorasi serta inovasi yang lebih banyak dan lebih baik lagi tentang luar angkasa di masa depan,\" ujar Anwar Abbas. Bagi kita bangsa Indonesia, kata Buya Anwar Abbas, hal ini tentu harus menjadi pelajaran dan kesadaran bersama bahwa sebuah cita-cita kalau dilakukan secara bersungguh-sungguh pada waktunya akan berbuah dan menghasilkan. (Dh)
Fahri Hamzah Dorong Desain Ulang Sistem Pemilu Gunakan Sistem Distrik dengan Dua Dapil
JAKARTA, FNN - Wakil Ketua DPR Periode 2019-2014 Fahri Hamzah mendorong adanya desain ulang sistem pemilu, aturan dan perangkat pendukungnya. Sebab, demokrasi sekarang memfaslitasi adanya pertengkaran, sehingga tidak ideal lagi untuk digunakan. \"Orang Amerika dan Eropa saja sudah kewalahan banget soal demokrasi liberal ini, karena terlalu menfasilitasi pertengkaran, semakin nggak efektif,\" kata Fahri dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023). Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat menjadi nasumber dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk \'DPR Mengawal Demokrasi Menuju Indonesia Maju\' di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2023). Pertengkaran-pertengkaran yang tidak ideal itu, kata Fahri, telah menyebabkan terjadinya politik identitas. Ditambah lagi dengan adanya sosial media, yang menyebabkan pertengkaran itu semakin memanas. \"Akhirnya orang berpikir, kalau demokrasi tidak bisa dipakai lagi untuk mengkonsolidasi kesejahteraan. Justru di negara-negara seperti Rusia, Turki dan China, kesejahteraannya bisa terkonsolidasi dengan baik, ada pertumbuhan. Ini mereka sebutnya demokrasi, tapi kita menentangnya karena sirkulasi pemimpin, terutama di eksekutifnya itu yang tidak lancar,\" ujarnya. Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menilai Indonesia perlu memikirkan desain pemerintahan yang lebih stabil, dan tidak perlu lagi mengeksplor konflik di tingkat bawah seperti yang terjadi sekarang. \"Terlalu banyak alasan kita bertengkar dalam politik ini, padahal sama sekali tidak rasional. Ini yang saya gambarkan sebagai anak kecil yang bertengkar terus, perlu orang tua yang punya wibawa untuk menyatukan kembali, karena pertengkarannya banyak yang tidak substantif\" katanya. Agar tidak ada lagi pertengkaran dan pemilu jauh lebih murah menurut Fahri, masa depan Indonesia sebenarnya ada di Sistem Distrik, dan jika pemilihan presiden dikembalikan di MPR RI pakai Sistem Electoral Colloge seperti di Amerika. \"Di Amerika itu bukan pemilihan presiden langsung, negara demokrasi juga, dia pakai electoral colloge. Harusnya ada dua dapil, kabupaten/kota dan provinsi,\" katanya. Daerah pemilihan (dapil) kabupaten/kota untuk pemilihan anggota DPR RI, termasuk pemilihan presiden, sehingga tidak akan memunculkan konflik di tingkat nasional. \"Ini juga yang mendasari kenapa saya setuju Ibu Kota dipindah ke IKN, karena Ibu Kota sekarang terlalu dekat dengan konflik. Saya gara-gara demo Ahok (Basuki Tjahaya Purnama) didemo pakai parang di Manado. Sebenarnya nggak ada urusan, tapi karena kita terlalu meng-entertaint konflik, sehingga Ibu Kota itu diganggu konflik seperti ini. Karena itu, IKN sudah betul tidak dipimpin dari hasil Pilkada agar tidak dekat dengan konflik kekuasaan,\" paparnya. Menurut Fahri, sistem pemilu yang tepat untuk Indonesia adalah Sistem Distrik, dimana untuk DPR di kabupaten/kota, sedangkan provinsi untuk pemilihan DPD RI. Dalam Sistem Distrik ini, provinsi menjadi dapil DPD, sehingga sekaligus untuk memperkuat kelembagaan DPD di tengah desakan untuk membubarkan. \"Jadi mendesain ulang sistem pemilu, inilah yang menjaga demokrasi ke depan. Sebab, tidak bisa hanya memperbaiki DPR, demokrasi jadi baik,\" katanya. Selain itu, sistem kepartaian saat ini agak keliru dalam demokrasi. Sebab, kekuatan itu ada di pejabat publik, apalagi di dalam presidensial tidak boleh ada institusi yang mengendalikan negara dari belakang layar. \"Diatur-atur dari belakang adalah bentuk terpedo dan kudeta terhadap presiden dalam negara demokrasi. Pejabat publik itu harus transparan, kalau terlalu banyak dapurnya yang tidak kelihatan, itu akan mengganggu pertanggungjawaban. Itu yang tidak boleh kita biarkan ke depan, makanya kita kembalikan sistemnya bahwa yang berdaulat itu, adalah orang yang dipilih oleh rakyat termasuk di DPR,\" tegasnya. Karena dipilih oleh rakyat, maka anggota DPR tidak boleh memiliki loyalitas ganda, selain kepada konstituennya. Ia menegaskan, wakil rakyat adalah wakil rakyat, bukan wakil partai, sehingga partai politik tidak bisa semena-semena melakukan pemberhentian terhadap anggota DPR. \"Jadi menurut saya, ke depan itu, yang bisa menjamin adalah adanya satu sistem yang lebih stabil dan dinamis. Jangan sampai kita terkunci, kita terjebak seperti Orde Baru. Reformasi parlemen juga perlu dimatangkan lagi, dulu sudah pernah kita serahkan ke Tim DPR dan MPR. Sehingga masing-masing demokrasi harus ditata dan dikelola dengan satu sistem,\" pungkasnya. (*)
Senyawa Politik Jahat, Prabowo, Jokowi & Mega
Oleh Faizal Assegaf - Kritikus Politik Ketiga aktor di atas, baik dalam dinamika perbedaan maupun keakraban, terbukti sangat licik. Syahwat kekuasaan telah memposisikan mereka sebagai tuan besar di lorong hitam demokrasi. Lebih dari dua dekade, Megawati dan Prabowo tikus-tikusan di lingkaran kekuasaan. Bermodalkan ketua umum partai, tampil mengotori ruang publik. Kadang akur, saling ngintip dan bersandiwara. Tak hanya gombalin rakyat, tapi aset strategis negara jadi taruhan. Mega meninggalkan jejak hitam skandal BLBI ratusan triliun. Sementara Prabowo tak lepas dari bau amis darah dan pengkhianatan. Di ruang gelap itu, mereka bersatu usung Jokowi - Ahok memimpin DKI Jakarta. Skenario berikutnya Jokowi dan Prabowo seolah beradu di Pilpres 2014 dan 2019. Ujungnya kembali akur. Kini Mega dan Jokowi berganti peran menjadi dalang. Bermain drama mengusung Prabowo dan Ganjar ke gelanggang Pilpres 2024. Pura-pura berhadapan, tapi satu kepentingan, menjegal Anies Baswedan. Mega, Prabowo dan Jokowi plus Ganjar, satu dalam temali kepentingan. Senyawa politik jahat dan saling mengikat dalam deal terselubung. Bersekutu melawan arus gerakan perubahan. Tak heran, Prabowo dan Gajar berselancar bebas di atas fasilitas negara. Memberi petunjuk pada publik bahwa untuk menjadi presiden bukan karena pilihan rakyat, tapi intervensi kekuasaan. Dan sangat menyakitkan hati rakyat, modus curang itu ditegaskan oleh politik cawe-cawe Jokowi. Jelas busuk dan tidak adil. Tapi bagi Mega, Prabowo dan Ganjar adalah keberuntungan. Kalian sungguh licik, sombong dan jahat…! https://twitter.com/faizalassegaf/status/1692787499654123628
Istana "Merakyat" Mahasiswa Boleh Berdemo di Istana
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan GOYANG atau joget-joget pada acara peringatan 17 Agustus 2023 kemarin dengan iringan musik Ariani Putri berlagu \"rungkad\" menimbulkan pro dan kontra. Kontra karena mengganggu kesakralan \"detik-detik proklamasi\" sedangkan pro karena ini terobosan rezim Jokowi yang menjadikan Istana sebagai \"rumah rakyat\" bukan rumah priyayi atau ruang yang tak tersentuh oleh rakyat. Dengan kata lain \"merakyat\". Puja puji kepada Jokowi atas terobosan tersebut. Berjoget bersama rakyat di Istana. Benarkah Jokowi \"merakyat\" ? Atau itu artifisial dan hanya selera. Ritme upacara yang mengikuti selera seorang Jokowi. Artifisial dan selera karena hal itu tidak permanen atau berlaku untuk hal lain. Kunjungan pengunjuk rasa, misalnya. Maknanya adalah jika benar Istana terbuka menjadi \"ruang rakyat\" maka buka pula untuk rakyat yang ingin menyampaikan aspirasinya kepada Presiden. Mungkinkah aspirasi damai atau aman dapat dilakukan di halaman Istana? Tampaknya masih jauh panggang dari api. UU No 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum memberi kemerdekaan untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden di Istana. Hanya memang Penjelasan Pasal 9 ayat (2) membatasi jarak untuk aspiran itu 100 meter dari pagar luar. Sebagaimana juga turut bergembiranya Presiden Jokowi bersama rakyat bergoyang dan tersenyum, coba temui para pengunjuk rasa dengan tersenyum pula. Para penjaga keamanan berjogetlah seperti joget \"rungkad\" ketika mengawal pengunjuk rasa. Tidak perlu menyemprotkan gas air mata atau mementung kepala atau bahkan menembak anak-anak muda yang sedang melampiaskan cintanya pada tanah air dan bangsa. Saat halaman Istana \"keluar dari pakem\" boleh berjoget-joget, maka bolehkan pula mahasiswa berunjuk rasa di halaman Istana. Tidak seperti sekarang betapa sulit mendekat area Istana. Bahkan Presiden dan aparat keamanan sendiri telah nyata-nyata melanggar UU dengan mencegat pengunjuk rasa melebihi jarak 100 meter dari pagar luar. Ditambah dengan pemasangan kawat berduri seperti akan berperang melawan rakyatnya sendiri. Kini pengunjuk rasa hanya bisa menyampaikan aspirasinya terdekat dari Istana di area \"patung kuda\". Jarak ke pagar luar kurang lebih 1 Km. Artinya 10 kali dibandingkan yang dibenarkan oleh undang-undang. Presiden telah bersikap ambivalen. Belum lagi Presiden Jokowi yang biasa \"kabur\" jika ada demo yang dilakukan oleh masyarakat baik mahasiswa, buruh, ulama ataupun emak-emak. Jadi bagi mereka yang telah berbusa-busa memuja-muji Presiden Jokowi atas joget-joget \"Istana rakyat\" nya, coba dorong Pak Jokowi agar membuka juga halaman Istana untuk para mahasiswa yang hendak bertemu Presiden dan menyampaikan aspirasi kebangsaannya. Bersama berjoget politik dan akademik dengan ujaran-ujaran yang menggelitik. Tanggalkan dahulu pak Jokowi pakaian raja Amangkurat I yang berwajah baik tetapi kejam. Yang gemar berteman dengan penjajah untuk membantai lawan-lawan politik, termasuk para ulama. Hari Kemerdekaan bukan untuk tampilan keangkuhan dan kemunafikan. Apalagi harus dengan berjoget-joget di halaman Istana. Tampilan itu adalah wujud dari para pemimpin borjuis yang sedang mabuk atau tidak berempati pada rakyat yang tertindas dan menderita. Bandung, 26 Agustus 2023.
Nikel Update: Ekspor Q2/2023 Anjlok 71,1 Persen
Oleh: Anthony Budiawan – Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Hilirisasi smelter nikel menjadi primadona. Digembar-gemborkan seolah-olah kebijakan luar biasa, kebijakan brilian. Padahal hilirisasi industri adalah teori ekonomi kuno. Padahal proses smelter atau pemurnian bijih nikel adalah proses sederhana, bukan rocket science. Tapi hebohnya seperti sudah bisa mendarat di bulan. Yang lebih parah, sebagian besar investasi hilirisasi smelter diberikan ke perusahaan asing, dengan insentif besar pula. Mungkin investasi ini bekerjasama dengan mitra lokal para pejabat yang sedang berkuasa, yang bisa mengatur siapa yang dikasih izin. Sempat menjadi alat pencitraan, ekonomi nikel tahun ini mulai redup. Ekspor triwulan II 2023 (Q2/2023) anjlok, baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Q2/2022 (year-on-year, YOY) maupun dengan triwulan sebelumnya Q1/2023 (Quarter-on-Quarter, QOQ). Turunnya ekspor nikel mungkin akan terus melemah setidak-tidaknya sampai tahun pemilu 2024. Q2/2023 vs Q2/2022: year-on-year, YOY Ekspor produk smelter nikel, yaitu ferronikel (HS72026000), pig iron (HS75011000) dan nickel oxide (HS75012000), turun tajam pada Q2/2023 dibandingkan dengan Q2/2022 (YOY). Ekspor ferronikel (HS72026000) anjlok 70,6 persen, pig iron (HS75011000) anjlok 71 persen, dan nickel oxide (HS75012000) anjlok 57,4 persen. Anjloknya ekspor Q2/2023 karena volume ekspor dan harga nikel internasional turun tajam. Volume ekspor untuk ferronikel, pig iron dan nickel oxide masing-masing turun 59,7 persen, 61,1 persen dan 38,3 persen. Sedangkan untuk harga ferronikel, pig iron, dan nickel oxyde masing-masing turun 27,1 persen, 25,5 persen dan 31 persen. Q2/2023 vs Q1/2023: Quarter-on-Quarter (QOQ) Kalau dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu Q1/2023 , atau Quarter-on-Quarter (QOQ), ekspor Q2/2023 juga anjlok, masing-masing turun 72 persen, turun 78 persen, dan turun 48,8 persen untuk ferronikel (HS72026000), pig iron (HS75011000), dan nickel oxide (HS75012000). Penurunan tajam ini juga akibat volume ekspor dan harga nikel internasional masih turun secara triwulanan. Volume ekspor Q2/2023 (QOQ) untuk ferronikel (HS72026000), pig iron (HS75011000), dan nickel oxide (HS75012000) masing-masing turun 68,1 persen, 74,6 persen dan 54,6 persen. Sedangkan untuk harga jual ferronikel (HS72026000) turun 12,3 persen dan pig iron (HS75011000) turun 13,3 persen. Untuk nickel oxide (HS75012000) harga jual Q2/2023 mengalami sedikit kenaikan, 12,8%, setelah turun terus selama empat triwulan berturut-turut. Secara keseluruhan, ekspor tiga jenis produk hasil hilirisasi nikel pada Q2/2023 turun 71,1 persen dibandingkan Q1/2023 (QOQ). Harga nikel pada triwulan ini, Q3/2023, diperkirakan masih akan turun. Nampaknya, nasib ekspor komoditas hilirisasi smelter nikel tahun ini akan suram. Yang juga sudah pasti suram, pencemaran dan kerusakan lingkungan di daerah tambang nikel sudah terjadi, akibat praktek pertambangan yang tidak bertanggung jawab dan ilegal, merambah sampai ke kawasan hutan, seperti yang terjadi di daerah tambang nikel blok Mandiodo, Sulawesi Tenggara. Beberapa pihak yang bertanggung jawab sudah menjadi tersangka, tetapi pelaku utamanya masih bebas berkeliaran. Semoga kejaksaan agung dapat segera membongkarnya. (*)
Anies-Ganjar Semakin Gencar
Oleh Tony Rosyid - Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa Anies - Ganjar sangat mungkin akan menjadi alternatif. Terutama jika Jokowi memasangkan Prabowo-Gibran. Suara PDIP pecah, dan elektabilitas Ganjar otomatis akan turun, bahkan drastis. Dengan memasang putra sulungnya sebagai cawapres, Jokowi akan all out, mengerahkan semua potensinya untuk memenangkan sang putra. At all cost. Ini soal anak, soal nama baik, dan soal harga diri keluarga. Apa kata dunia kalau sampai kalah. Prabowo-Gibran dipasangkan, semua partai koalisi istana akan ditarik ke pasangan ini. Termasuk PPP, partai yang sekarang bergabung dengan PDIP. Dengan begitu, maka PDIP akan sendirian mengusung Ganjar. Ini sungguh teramat berat. Memaksakan Ganjar maju, itu boleh jadi akan menjadi langkah bunuh diri. Buang-buang waktu dan energi. Karena peluang untuk menang akan semakin kecil. Sebab, selama ini PDIP dapat coattail effect dari Jokowi. Begitu juga Ganjar. Ditinggalkan Jokowi, coattail effect dipastikan akan melemah. PDIP mesti mencari alternatif. Alternatif yang paling realistis adalah bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Di koalisi ini, pasangan yang akan diusung adalah Anies-Ganjar. Kalau dibalik, hampir mustahil. Karena ini tidak akan mengubah keadaan. Keduanya, Anies Baswedan dan Ganjar punya ceruk yang berbeda. Anies Baswedan punya ceruk di tengah dan kanan. Ganjar punya ceruk di tengah dan kiri. Kalau ini digabung, maka peluang menang akan besar. Bagaimana menjelaskan ke masing-masing konstituen yang selama ini terbelah? Tidak mudah, tapi selalu ada ruang untuk mengkomunikasikannya. Karena ini bukan soal ideologi dan agama. Tapi ini soal NKRI dan rasionalitas politik. Ini soal dinamika politik dan peluang yang paling realistis untuk menang dan melakukan perubahan buat masa depan Indonesia. Kedua pihak, baik pihak Anies Baswedan maupun pihak Ganjar, dengan komposisi masing-masing bisa saling menambah elektabilitas jika dipasangkan. Ini sekaligus menjadi jalan rekonsiliasi rakyat yang selama ini terbelah. Meski kita paham bahwa andil elit politik paling besar pengaruhnya dalam merawat keterbelahan itu. Making conflict telah menjadi bagian dari strategi yang efektif di sepanjang sejarah dalam mengelola target politik. Anies-Ganjar adalah pilihan paling realistis jika Jokowi tetap berada di kubu Prabowo, mengambil posisi sebagai rival capres yang diusung PDIP. Jakarta, 24 Agustus 2023.
Kang Emil yang Mana? Emil Patung Berhala?
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan SEBENTAR lagi Ridwan Kamil atau Kang Emil akan meninggalkan Gedung Sate. Namun sang Gubernur ini \"lengser keprabon\" dalam keadaan menghadapi tekanan dan desakan agar membatalkan izin pembuatan patung Soekarno di GOR Saparua Bandung. Masalahnya patung ini kontroversial karena di samping bukan program rakyat Jawa Barat, juga sensitif dari segi keumatan. Keharaman membangun patung masih diyakini oleh sebagian umat Islam. Proyek nasional pembangunan patung Soekarno adalah kepentingan politik khususnya partai politik, bukan kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia. Rasanya semua sudah tahu tentang figur Soekarno baik perjuangan sejak sebelum kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan. Ambisi untuk membuat patung Soekarno di mana-mana dinilai tidak berguna bahkan tidak mengedukasi. Proyek sarat politik ini terbukti pula dengan rencana membuat kawasan dengan patung Sukarno berbiaya total 20 Trilyun di Walini Bandung Barat. Jawa Barat rupanya sedang diserang patung. Protes dan aksi penentangan dilakukan khususnya oleh umat Islam. DPRD pun terkesan tidak berdaya. Tidak turut membahas dan konon tanpa pemberitahuan. Menyedihkan. Soekarno itu salah satu dari proklamator, lainnya adalah Mohammad Hatta. Membuang Hatta adalah penghianatan sejarah. Soekarno juga Presiden yang mengakhiri jabatannya dalam keadaan yang kurang baik. Bapak Demokrasi Terpimpin, Ketua PB Front Nasional, pencetus NASAKOM, pembubar MASYUMI, pemenjara Ulama, dan pelindung PKI. G 30 S PKI masih menjadi misteri dari keterlibatannya. Ridwan Kamil kini berpartisipasi bahkan menjadi penentu dari pembuatan patung Soekarno yang \"merebut\" lahan GOR Taman Saparua milik Pemprov Jawa Barat. Di depan patung yang akan berdiri adalah area Kodiklat TNI AD dan Masjid Junudurrahmah Kodiklat TNI AD, di belakang ada Kesehatan Dam III Siliwangi dan samping kanan setelah Taman Maluku Markas Kodam III Siliwangi yang berhadapan dengan Detasemen Markas Dam III Siliwangi. Sungguh ironi Patung NASAKOM berhadapan dengan area TNI. Dahulu korban pembunuhan PKI di samping para santri dan ulama juga para Jenderal TNI. Pemimpin yang paling ditakuti PKI sebagai pengganti Soekarno adalah AH Nasution Kastaf TNI AD yang pernah menjadi Komandan Divisi Siliwangi. Sadarkah Ridwan Kamil atau Kang Emil akan hal ini? Janganlah hanya demi kepentingan politis Emil rela mengorbankan aspek ideologis. Ngotot seolah tidak peduli pada aspirasi masyarakat menimbulkan tanya tanya besar siapa dan mau kemana sebenarnya Kang Emil di ujung masa bakti sebagai Gubernur? Jika ke depan masih ingin menjadi Gubernur kembali maka \"cacat\" ini akan menjadi catatan penting bagi masyarakat Jawa Barat. Pilihan terbaik agar \"husnul khotimah\" adalah dengan membatalkan izin pembangunan patung Soekarno dj GOR Saparua, jika tidak, maka perlu pengusutan mendalam tentang proses agenda pembangunan di lahan Pemprov tanpa persetujuan atau sepengetahuan DPRD Propinsi Jawa Barat tersebut. Tercium bau skandal. Ayo, Kang Emil evaluasi langkah di waktu pendek ini. Menjelang berakhir. Kang Emil yang menentukan sendiri apakah perpisahan esok adalah perpisahan yang penuh kegembiraan, kebahagiaan dan kerinduan, atau sebaliknya perpisahan yang buruk, menyebalkan dan penuh makian. Bahaya jika sampai ada do\'a kutukan gara gara patung berhala. Semoga nanti tidak muncul pertanyaan pada anak cucu warga Jawa Barat \"Kang Emil yang mana? Lalu jawabannya \"Emil patung berhala\" Bandung, 25 Agustus 2023.
Rocky Gerung: Kalau Dalam 24 Jam Nasdem Tidak Putuskan, Saya Mau Kampanye bahwa Nasdem Ternyata Ayam Sayur
Jakarta, FNN - Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, dan tim delapan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, Kamis (24/8/23). Menurut Anies, itu adalah pertemuan rutin anggota koalisi perubahan untuk saling mengupdate info. Namun, Anies tidak menyebut hasil pertemuan yang konkret. Dia hanya mengatakan bahwa perkembangan koalisi sangat menggembirakan. Padahal, yang ditunggu masyarakat dari hasil pertemuan tersebut adalah siapa yang akan diusung sebagai cawapres Anies. Jika situasinya begini terus, lama-lama bisa jadi Anies tidak bisa maju menjadi capres. Menanggapi kondisi tersebut, Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Jumat (25/8/23) mengatakan, “Saya lama-lama merasa bahwa satu waktu relawan dan masyarakat sipil akan minta kepastian Anies, mau angkat calon wakil presiden melalui perspektif dia dan pilihan dia sendiri, atau menunggu nego dengan Nasdem. Sebaiknya sekarang putuskan saja. Tinggal saja Nasdem kan.” “Toh akan ada partai, bahkan koalisi baru terbentuk, karena orang tetap anggap Nasdem itu lama-lama jadi liability, bukan lagi aset bagi Anies untuk mengucapkan perintah Surya Paloh pada waktu itu untuk angkat sendiri wakil presidennya. Ternyata, Surya Paloh nego juga dengan keadaan, mungkin nego dengan bayangan dia tentang bisnisnya yang terlalu besar, nego dengan masalah-masalah internal partai yang sangat mungkin juga sprindiknya dipegang oleh Jokowi kan,” tambah Rocky. Rocky juga menduga buruk pada anak Nasdem, karena Nasdem di awal permainan dia lead, kenapa sekarang mundur. Dulu Rocky sempat mengatakan pada Surya Paloh “Kan Anda itu cowboy di depan itu, jadi udah bidik aja tuh, kenapa Anda sarungkan lagi. Itu artinya, Anda ragu sendiri,” ujarnya. “Kita mau menuntut itu, bukan karena saya anti Surya Paloh, atau anti Nasdem, atau anti Metro TV. Tetapi, ini adalah etika publik. Anda berjanji terus, bahkan Anda permainkan semangat relawan,” ujar Rocky. Dalam diskusi rutin bersama Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu Rocky juga mengingatkan bahwa Nasdem sebenarnya menunggang relawan. Relawanlah yang pertama kali mendeklarasikan Anies dan secara formal SBY yang memproteksi Anies. Belakangan, Nasdem mengambil alih itu. Lalu orang menganggap kalau begitu Anies akan dipimpin oleh Surya Paloh yang tak tertandingi atau tak perlu dipertanyakan kematangan politiknya. “Jadi, Surya Paloh dari matang lama-lama mulai membusuk itu, mengalami dekomposisi itu. Jadi harusnya Pak Surya Paloh itu layangkan semangat atau keyakinan bahwa Anies tetap akan menempuh jalurnya sendiri itu, bukan diperintah-perintah oleh Nasdem, bukan diperintah oleh koalisi. Koalisi hanya ingin supaya Anies itu masuk di dalam putaran Pemilu. Supaya Anies merasa oke, dia dapat mandat untuk menentukan calon wakil presidennya,” tambah Rocky. Menurut Rocky, sekarang dianggap bahwa seolah-olah Nasdem tidak suka AHY karena AHY yang terus-menerus mengucapkan membela Anies. Jadi, kalau dianggap bahwa Anies belum mendapat wakil presiden, itu artinya Nasdem menghalangi Anies memilih AHY. Kalau memang menghalangi AHY, mustinya Nasdem sebutkan siapa alternatifnya, supaya masyarakat sipil tidak menunggu semacam transaksi yang elitis, transaksi yang sangat eksklusif. Karena, bagi masyarakat sipil, Anies itu sudah ada dalam putaran. Menurut Rocky, Prabowo menganggap bahwa lebih fair bagi dia untuk bertanding dengan Anies head to head. Bahkan, Prabowo menuntut supaya Anies masuk di dalam kompetisi, supaya ada persaingan yang jelas. Karena tidak mungkin Prabowo akhirnya duel dengan Ganjar. Itu artinya, orang Jokowi versus orang Jokowi, tidak keren. Jadi, secara kualitatif mestinya Anies berhadapan dengan Prabowo. “Jadi, Nasdem musti putuskan, mungkin dalam 24 jam kalau Nasdem nggak putuskan saya mau kampanya bahwa Nasdem ternyata ayam sayur” tegas Rocky. Rocky melakukan itu karena menganggap bahwa itulah yang ditunggu oleh relawan. Roky mengaku sudah muter, dari Sumatera Utara sampai ke Lombok, relawan pikirannya sama. “Ini saya ucapkan ini melalui FNN supaya didengar oleh Pak Surya Paloh. Ini serius nih, bahwa Anda mau lakukan tukar tambah di tingkat elit, oke silahkan. Tetapi, relawan menganggap bahwa tukar tambah itu artinya menunda kemungkinan Anda dipenjarakan itu, pada akhirnya dipenjarakan juga kan. Kita bayangkan kalau Anies gagal itu artinya seluruh kapasitas Surya Paloh itu hilang, lenyap tuh. Sebaliknya, kalau Surya Paloh menganggap Anies harus menang maka seluruh energi masyarakat sipil akan tiba pada proyek-proyek perubahan yang diambil oleh koalisi perubahan dan perbaikan,” tegas Rocky. Akhirnya, Rocky pun menyebutkan bahwa saat ini ada tiga orang yang gamang. Pertama adalah Jokowi yang gamang karena dia belum tahu masa depannya akan dijamin oleh siapa; Kedua adalah Megawati yang gamang karena dia tidak tahu apakah Ganjar betul-betul bisa meraup elektabilitas; dan ketiga adalah Surya Paloh yang gamang apakah Anies bisa menang atau tidak. Tiga orang yang gamang inilah yang menurut Rocky menghalangi kompetisi politik yang sehat. “Kalau Anies batal jadi jadi presiden, tidak jadi dicalonkan, itu kesalahan akan ditimpakan pada Nasdem, junto Pak Surya Paloh. Itu elektabilitas Nasdem langsung jadi nol, tetapi elektabilitas PKS, apalagi Demokrat, akan naik. Anies tidak jadi calon presiden tetap elektabilitas Demokrat akan naik karena dianggap Demokrat kukuh mempertahankan Anies dan AHY,” tegas Rocky.(ida)
PLN dan Kejagung Bekerja Sama Mengawal Pembangunan Enam Proyek Strategis
Balikpapan, FNN - PLN bekerja sama dengan Kejaksaan Agung mengawal pembangunan enam proyek infrastruktur strategis ketenagalistrikan yang ada Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.”Awal pekan ini kami menandatangani pakta integritas dengan Direktorat D pada Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung,” kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT) Josua Simanungkalit, Jumat.Dengan kesepakatan tersebut, proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang dikerjakan PLN UIP KLT akan dikawal penyelesaiannya sejak dari pengadaan lahan, penentuan Daerah Milik Jalan (DMJ atau Right of Way, ROW), hingga pelaksanaan konstruksi.Adapun proyek-proyek tersebut adalah pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Kariangau–GIS 4 IKN, SUTT 150kV Sangatta–Maloy, SUTT 150kV Maloy–Kobexindo, SUTT 150kV Talisayan–Maloy, SUTT 150kV Tanjung Redeb–Talisayan, dan SUTT 150kV Tanjung Selor–Tidang Pale.Simanungkalit memaparkan, intelijen kejaksaan melakukan pengamanan dengan melakukan deteksi dan peringatan dini atas ancaman, gangguan, hambatan, serta tantangan secara aspek hukum dari kegiatan pembangunan proyek.Pengamanan terhadap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini juga dilakukan agar pembangunan dapat dilaksanakan tepat mutu, tepat biaya, tepat waktu, dan tepat sasaran.”Sehingga kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini dapat segera menunjang kebutuhan listrik dan meningkatkan perekonomian khususnya di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” jelas Simanungkalit.Pada kesempatan terpisah Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur I Ketut Kasna Dedi menyampaikan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur akan mendukung penuh seluruh kegiatan proyek strategis dimaksud agar hasilnya dapat dirasakan masyarakat.”Dengan kerja sama ini Kejaksaan Agung akan melakukan pengawasan langsung atas pelaksanaan pembangunan proyek kelistrikan PLN,” kata Direktur Pengamanan Pembangunan Strategis pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Katarina Endang SarwestriDirektur Sarwestri juga berharap, dengan pengamanan proyek strategis di bawah kepemimpinan Direktorat D Kejaksaan Agung Republik Indonesia ini, maka pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berjalan baik dan dapat dipertanggungjawabkan secara perdata, administrasi, maupun pidana, serta meminimalisasi adanya praktik penyimpangan.(ida/ANTARA)