ALL CATEGORY

Untuk Menekan Angka Kecelakaan, BUMN Menyediakan 65 Ribu Kuota Mudik Gratis

Bandung, FNN - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyediakan 65 ribu lebih kuota mudik gratis dalam program \"Mudik Gratis bersama BUMN\" di bawah koordinasi PT Jasa Raharja untuk menekan angka kecelakaan pada momen mudik Idul Fitri 2023 atau 1444 Hijriah.Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono di Bandung, Jawa Barat, Rabu, mengatakan kuota mudik gratis itu bertambah dari program serupa sebelumnya di 2022 yang sebanyak 40 ribu.\"Ini akan kami siapkan seluruhnya dan lebih dari 60 BUMN nantinya bersama-sama berkolaborasi,\" kata Rivan di Bandung, Jawa Barat, Rabu.Dia menyebutkan kuota mudik gratis sebanyak 65 ribu lebih itu rinciannya 46.523 penumpang dengan 1.009 bus, 15.658 penumpang dengan 30 rangkaian kereta api, serta 2.562 penumpang dengan tujuh kapal laut.Penambahan kuota mudik gratis dari 40 ribu menjadi 65 ribu itu disesuaikan dengan prediksi jumlah pemudik di 2023 yang melonjak 123 juta orang dari 85 juta orang di 2022.Guna memitigasi risiko kecelakaan lalu lintas, Rivan mengimbau masyarakat yang mudik, khususnya dengan kendaraan roda dua, agar dapat memanfaatkan program \"Mudik Gratis bersama BUMN\" ini supaya lebih aman dan nyaman.Dia menambahkan sebagian besar kendaraan yang terlibat kecelakaan pada mudik Idul Fitri 2022 ialah kendaraan roda dua atau sepeda motor, yakni sebesar 77,4 persen.\"Kalau ingin memaksakan kehendak, mengendarai sepeda motor lebih dari enam jam tentu tidak baik, apalagi sama keluarga,\" jelas Rivan.Dalam program mudik gratis oleh BUMN itu, tambahnya, setiap satu keluarga bisa mendaftarkan maksimal empat orang. Titik keberangkatan pun akan terpusat di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, serta sejumlah wilayah lainnya.Selain program mudik gratis itu, Jasa Raharja juga terlibat dengan berbagai kegiatan persiapan mudik, salah satunya ialah meminimalkan kendaraan jenis truk melintasi jalan raya saat momen mudik.\"Maka, lebaran nanti jalur truk harus dibebaskan dari jalur masyarakat. Itu rekomendasi Jasa Raharja karena kita punya data kecelakaan,\" katanya.Sementara itu, Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono mengatakan pendaftaran Mudik Bersama BUMN Tahun 2023 mulai dibuka secara daring pada Rabu. Mekanisme pendaftaran dapat dilihat di kanal resmi Kementerian BUMN.\"Masyarakat dapat terus meng-update informasi melalui saluran website dan berbagai media sosial resmi Kementerian BUMN,\" ujar Edi.(ida/ANTARA)

Menkopolhukam Mengajak Australia Meningkatkan Komitmen Keamanan Maritim

Jakarta, FNN - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak Australia untuk meningkatkan komitmen kerja sama dalam menjaga keamanan maritim.Mahfud menyampaikan hal itu dalam sesi pembahasan keamanan maritim di Pertemuan Dewan Kementerian Australia-Indonesia (MCM) Ke-9 di Melbourne, Australia, berdasarkan keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.\"Luasnya wilayah perairan laut selain memberikan keuntungan, juga menghadirkan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, termasuk berbagai kejahatan transnasional yang memanfaatkan jalur laut, eksploitasi ilegal sumber daya alam, dan aktivitas pihak-pihak yang menjadi ancaman kedaulatan, dan keamanan maritim,\" ujar Mahfud dalam pertemuan yang berlangsung Selasa (14/3).Mahfud menyampaikan Indonesia menaruh perhatian terhadap dua isu utama tantangan keamanan maritim secara domestik dan kawasan.Pertama, pergerakan orang yang tidak teratur atau irregular movement of people yang memanfaatkan perairan Indonesia, khususnya gelombang pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut pada 2022-2023.Hal itu sempat dibahas dalam Bali Process Ministerial Conference Ke-8 di Adelaide, Australia, Februari 2023 yang menyebut gelombang tersebut merupakan bentuk pergerakan kedua dengan indikasi penyelundupan orang.Kedua, aktivitas perikanan yang tidak teratur, tidak terlapor, dan tidak teregulasi (IUU Fishing). Aktivitas tersebut dinilai mengancam keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan serta mengurangi penghasilan nelayan pesisir yang mata pencariannya sangat bergantung kepada kekayaan laut.Aktivitas IUU Fishing diyakini sangat erat berkaitan dan banyak dikendalikan sindikat organisasi kejahatan lintas negara atau transnasional.\"Saya mengapresiasi kesepakatan Indonesia dan Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan maritim, khususnya dalam upaya menjaga serta menciptakan stabilitas keamanan di kawasan,\" kata Mahfud yang memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut.Indonesia-Australia telah memiliki berbagai kerja sama bilateral baik melalui forum dialog, pendidikan, pelatihan, dan latihan bersama terkait isu keamanan maritim dengan memanfaatkan berbagai mekanisme baik secara bilateral, regional, maupun multilateral.Mahfud menyatakan dukungannya atas kelanjutan kerja sama konkret antara kementerian dan lembaga pemerintah (K/L) kedua negara di bidang kemaritiman.\"Tidak hanya di bawah koordinasi Badan Keamanan Laut RI, namun antara Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia, dan kementerian/lembaga terkait bidang kemaritiman lainnya dengan counterpart (mitra, red.) masing-masing di Australia,\" katanya.Mahfud menekankan pentingnya komitmen bersama kedua negara dalam memerangi IUU Fishing sesuai kesepakatan Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia 2020-2024.Mahfud mengapresiasi dukungan Australia terhadap Indonesia selaku pemimpin bersama untuk pembahasan isu pergerakan orang yang tidak teratur dalam konteks pengungsi Rohingya di Forum Bali Process.Mahfud menekankan bahwa Indonesia berkomitmen dan berharap Australia terus mendukung prinsip burden-sharing and shared responsibility atau berbagi beban dan tanggung jawab bersama serta perlunya kerja sama yang erat di antara negara asal, transit, dan tujuan migrasi ireguler.Dalam pertemuan tersebut, Delegasi Australia Dipimpin Menteri Dalam Negeri sekaligus Menteri Keamanan Siber Clare O\'Neil.(ida/ANTARA)

Pemda Diminta Segera Menyelesaikan Penetapan Batas Desa

Jakarta, FNN - Kementerian Dalam Negeri, melalui Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, meminta pemerintah daerah segera menyelesaikan penetapan batas desa dan melaporkan kepada Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBDes).Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan penyelesaian batas desa itu dapat memberikan kepastian hukum terhadap desa-desa di daerah.\"Penyelesaian batas desa akan memberikan kepastian hukum kepada desa-desa,\" kata Eko saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penyelesaian Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Jakarta, Selasa (14/3).Dia menyebutkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah memberikan 304 kode desa kepada desa pemekaran.Oleh karena itu, Eko meminta para bupati dan wali kota yang telah menerima kode desa itu segera melakukan penegasan batas pada desa-desa tersebut dan melaporkan kepada tim PPBDes tingkat provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri.Eko menjelaskan visi Indonesia dalam hal pembangunan salah satunya ialah pembangunan administrasi desa. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa.\"Dalam rapat ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian kita bersama sebagai bentuk tindak lanjut pelaksanaan dua tahun Peraturan Presiden tentang Kebijakan Satu Peta, khususnya terkait kondisi peta batas desa,\" katanya.Dia berharap kegiatan itu mampu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya penyelesaian batas desa. Selain itu, dia juga berharap kapasitas aparatur desa dalam pelaksanaan penyelesaian batas desa meningkat.Dengan demikian, hal itu akan memberikan kepastian hukum dan status suatu wilayah desa, serta terlaksananya penegasan batas desa dengan penggunaan metode kartometrik sesuai tahapan yang diatur di Permendagri Nomor 45 Tahun 2016.\"Melalui forum Rapat Koordinasi Nasional ini, maka sebagai langkah percepatan penyelesaian penetapan dan penegasan batas desa diharapkan menghasilkan rekomendasi, rencana tindak lanjut, serta komitmen bersama dalam rangka percepatan penyelesaian penetapan dan penegasan batas desa,\" ujar Eko.(ida/ANTARA)

Mengukur Konsistensi Surya Paloh

Oleh Tony Rosyid - Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa KAWAN saya, seorang yang sangat berintegritas bilang: \"Jika Surya Paloh sudah keluarkan pernyataan, dia tak akan mencabutnya\". Salah atau benar menurut orang lain, kalau Surya Paloh sudah keluarkan kata-kata dari mulutnya, dia tak akan mencabutnya. Ketua Umum Nasdem ini orang yang sangat berkomitmen kepada perkataannya. Lepas orang setuju atau tidak setuju terhadap pernyataannya. Sekali dia katakan, dia komit dengan perkataannya itu. Dia gak akan cabut. Coba anda lihat record Surya Paloh. Pernah dia cabut parnyataanya? Meski banyak orang menilai bahwa itu salah, dia tetap komitmen terhadap apa yang diucapkannya. Dan dia all out. Berani hadapi semua risiko.  Pernah Surya Paloh mencabut apa yang sudah diputuskannya? Sederhananya, pernah Surya Paloh cabut dukungan ketika dia sudah menyatakan dukungan? Bandingkan dengan umumnya tokoh dan politisi lain. Terlihat lembut, bicaranya sangat santun, tapi soal komitmen, sering mencla mencle. Itulah karakter mayoritas para politisi. Hari ini bilang koalisi dengan si A, tahu-tahu pindah ke si-B. Padahal pemilu masih jauh. Entah sudah berapa kali pindah gerbong koalisi. Koalisi dengan partai C, tapi hanya kerja untuk partainya sendiri, bukan untuk koalisinya. Banyak tokoh dan partai seperti itu. Tidak bagi Surya Paloh. Ketika membuat satu pilihan, dia komit dan all out. Meski banyak orang menilai itu keputusan yang tidak tepat dan bahkan dianggap salah. Ini track record. Orang bisa dibaca dari track recordnya. Tidak bisa dibaca dari satu kasus. Dan kita sering menilai orang menggunakan perasaan \"like and dislike\". Apalagi jika orang itu kita anggap punya dosa masa lalu terhadap kita. Sering kita tidak mampu obyektif. Ketika tanggal 3 oktober 2022 Surya Paloh deklarasikan Anies, banyak orang tidak percaya. Kenapa? Karena Surya Paloh tidak dukung Anies di pilgub 2017. Nasdem usung Ahok. Metro TV, media kepunyaan Surya Paloh all out dukung Ahok. Hadapi semua lawan Ahok. Totalitas. Meski banyak tuduhan terhadap Surya Paloh dan Metro TV, media ini tetap konsisten mengadapi lawan Ahok. Berada di baris terdepan dukung Ahok. Ini komitmen Surya Paloh kepada Jokowi yang saat itu mati-matian kerja untuk dukung Ahok. Satu kata: yaitu komitmen. Ini yang dimiliki Surya Paloh ketika sudah membuat keputusan. Pantang dia mencabut dan mundur. Semua risiko dihadapinya. Tidak peduli orang mau ngomong apa, keputusan jalan terus. Kira-kira bisa dibilang, sampai dunia runtuh sekalipun, dia tak akan mencabut keputusannya. Ketika Surya Paloh putuskan usung Anies di pilpres 2024, dia tahu konsekuensinya, dan dia hadapi semua risikonya. Sejumlah kader keluar dari Nasdem, dia terima. Para menteri dari Nasdem mau diresuffle, bahkan berulangkali dipanggil kejaksaan, dia hadapi. Banyak yang curiga dan fitnah Nasdem kalau langkahnya dukung Anies itu hanya manuver, dia juga harus berlapang dada.  Nasdem sudah ambil risiko politik dan keluar banyak logistik, masih dicurigai sebagai manuver, itu adalah bagian dari konsekuensi sebuah pilihan. Sampai-sampai untuk menghadapi ini semua, Surya Paloh harus bersumpah dan mubahalah. Lepas itu memenuhi kriteria mubahalah atau tidak dalam pandangan para ulama, tapi dia ingin meyakinkan kepada publik bahwa dia komitmen bahwa apa yang diputuskannya dalam mengusung Anies adalah tepat untuk masa depan bangsa dan negara. Surya Paloh akan mengawal ini sampai ujung dan sekuat tenaga.  Ini akan menjadi ujian bagi Nasdem, khususnya Surya Paloh. Dapat serangan dari pihak non koalisi, dicurigai dari sebagian internal pendukung Anies. Sebagai seorang politisi senior yang matang dengan pengalaman, pasti Surya Paloh tahu apa yang dia harus lakukan. Ini bukan soal benar salah. Ini bukan soal tepat atau tidak tepat. Tapi, tulisan ini ingin mengajak setiap orang untuk membaca seorang tokoh dari track recordnya. Apakah orang itu \"satu kata dan perbuatan?\" Atau dia tokoh yang mencla mencle? Semua itu bisa dilihat dari rekam jejaknya.  Saya bukan kawan Surya Paloh. Dia jauh lebih tua dari saya. Saya tidak kenal Surya Paloh, kecuali lewat media. Surya Paloh pasti tidak kenal saya, karena gak ada kepentingannya kenal dengan saya. Saya juga bukan kader dan simpatisan Nasdem. Karena saya tidak berpartai.  Saya hanya ingin meluruskan cara berpikir yang obyektif dan benar, terutama bagi para analis sosial dan politik. Cara menilai kepada setiap orang dari rekam jejak yang panjang itu mutlak dibutuhkan. Ketika analisa kita jernih dan obyektif terkait dengan para aktor sosial maupun politik, selain tentu saja data yang cukup, maka akan lebih mudah mendekati obyektivitas dan kebenaran. Jakarta, 15 Maret 2023

Kongres ke IX IKATSI Bandung, di Tengah Tantangan Global

Oleh Syafril Sofyan - Alumni STTT IKATAN Ahli Tekstil Indonesia (IKATSI) akan menyelenggarakan Kongres ke IX pada tanggal 18 – 19 Maret 2023 di hotel Asrilia Kota Bandung. IKATSI merupakan organisasi profesi yang anggotanya terdiri dari lulusan Perguruan Tinggi Tekstil di Indonesia Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) yang dulunya bernama Insitut Teknologi Tekstil (ITT) dengan beberapa Perguruan Tinggi Swasta Jurusan Teknologi Tekstil seperti  UPN Veteran Jakarta, UNIS Tanggerang, UII Yogyakarta, UNBAR, AITB. STTT-ITT merupakan Perguruan Tinggi Negeri satu-satunya yang dimiliki Departemen Perindustrian RI adalah  Perguruan Tinggi Tekstil tertua. Pada tahun lalu merayakan 100 tahun (seabad) keberadaan Perguruan Tinggi Tekstil di Indonesia. Kini telah melahirkan tenaga ahli sebagai cikal bakal keberadaan Industri Tekstil & Produk Tekstil (TPT) di Indonesia. Alumni nya lebih dari 10.000 orang yang tersebar ke seantero penjuru industri Indonesia bahkan ke negara tetangga seperti Vietnam, Banglades dll.  Para lulusan tersebut  berprofesi sebagai  industriawan, peneliti, bankir, dan pendidik yang mendirikan dan pengajar di beberapa perguruan tinggi swasta jurusan tekstil yang juga telah melahirkan ribuan tenaga ahli pertekstilan. IKATSI sebagai wadah SDM profesi ahli tekstil, pada Kongres ke IX di Bandung di samping membahas perubahan AD & ART, Organisasi & Kode Etik serta menyusun Program Kerja & Rekomendasi juga melakukan pemilihan Ketua Umum sekaligus sebagai Formatur untuk periode Kepengurusan IKATSI 2023 - 2027. Calon kuat untuk Ketua Umum IKATSI adalah Ir. H. M. Shobirin F. Hamid., A.T., S.E., M.M, alumnus STTT-ITT Bandung, yang pencalonannya di dukung oleh DPW IKATSI Jabar, Jateng, Jatim dan Jakarta. Serta mendapat dukungan selain alumnus STTT juga didukung para alumni Perguruan Tinggi Swasta, UPN, UII, UNBAR, UNIS dan AITB Pengalaman Shobirin di bidang industri tekstil selama 15 tahun berkecimpung pada Industri TPT di berbagai perusahaan seperti tahun 2016 - 2019 PT JP Synthetics Fiber Industry, Bandung Corporate Business Head 2015 PT Surya Alam Jaya, Jakarta Operational Advisor (Pemasaran & Produksi) 2015 PT Tri Berkat Anugerah, Bandung Direktur Eksekutif 2013 - 2015 PT Industri Sandang Nusantara (Persero), Bekasi Direktur Operasional 2009- 2013 PT Industri Sandang Nusantara (Persero), Bekasi Direktur Komersial 1995 - 2009 PT Indorama Synthetics, Tbk , Bandung Manager Pemasaran (Spun Yarn Business Division) 1994 - 1995 PT Pan Indonesia Bank, Tbk Bandung Account Executive (Treasury Division) Selain itu Shobirin juga lulusan Lemhanas Angkatan VI dan pada tahun 2020 - 2025 Koordinator Jawa Barat dan Banten Area (Alumni TapLaiSan LemHanNas RI - Angkatan VI / 2020) - Ikatan Alumni Lemhanas RI. Saat ini sebagai Dosen Luar Biasa Prodi Manajemen 2021 FEB Universitas Pasundan Bandung, Dosen Luar Biasa Prodi Manajemen dan Dosen Universitas Sangga Buana-YPKP Bandung serta sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar IKA ITT-STTT. Tantangan ke depan bagi para ahli tekstil Indonesia sangat besar, untuk itu IKATSI harus berkontribusi  dengan keahlian pofesional yang dimiliki baik untuk kepentingan masyarakat tekstil, maupun bangsa dan negara. Menurut Ir. Shobirin “sepenuhnya siap menakhodai IKATSI  untuk menjadi rujukan utama serta sebagai counterpart baik Legislatif maupun pemerintah yang independen dalam merumuskan kebijakan-kebijakan untuk perkembangan industri tekstil nasional yang berdaulat dan mandiri”.  “Sebenarnya kebutuhan tekstil dan produk tekstil (TPT) yang dikenal dengan kata sandang, sangat utama bagi kehidupan manusia. Selama ini dikenal kata sandang, pangan dan papan. Dari bayi lahir dikenakan kain bedong, ketika meninggal dikenakan kain kafan. Artinya pendidikan dan indutri tekstil tidak akan pernah mati, akan hidup sepanjang masa kecuali manusia kembali ke jaman batu bertelanjang,\" lanjut Shobirin.  “Jika pangan ada Kementerian Pertanian, Papan/Perumahan ada Kementerian PUPR, kenapa tidak untuk ke depan sandang juga akan ada. Potensi pasar 270 juta rakyat Indonesia butuh sandang, pangsa pasar ekspor tekstil dunia juga sangat besar, walaupun sekarang mendapat tantangan global dari beberapa negara seperti, China dan Vietnam. Indonesia pernah jaya tahun 80 -90 an di bidangTPT melalui kekuatan SDM ahli dan handal harus pula dapat dibangkitkan kembali” tutup Shobirin antusias. (*)

Kongres ke IX IKATSI Bandung, dI Tengah Tantangan Global

Oleh Syafril Sofyan - Alumni STTT IKATAN Ahli Tekstil Indonesia (IKATSI) akan menyelenggarakan Kongres ke IX pada tanggal 18 – 19 Maret 2023 di hotel Asrilia Kota Bandung. IKATSI merupakan organisasi profesi yang anggotanya terdiri dari lulusan Perguruan Tinggi Tekstil di Indonesia Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) yang dulunya bernama Insitut Teknologi Tekstil (ITT) dengan beberapa Perguruan Tinggi Swasta Jurusan Teknologi Tekstil seperti  UPN Veteran Jakarta, UNIS Tanggerang, UII Yogyakarta, UNBAR, AITB. STTT-ITT merupakan Perguruan Tinggi Negeri satu-satunya yang dimiliki Departemen Perindustrian RI adalah  Perguruan Tinggi Tekstil tertua. Pada tahun lalu merayakan 100 tahun (seabad) keberadaan Perguruan Tinggi Tekstil di Indonesia. Kini telah melahirkan tenaga ahli sebagai cikal bakal keberadaan Industri Tekstil & Produk Tekstil (TPT) di Indonesia. Alumni nya lebih dari 10.000 orang yang tersebar ke seantero penjuru industri Indonesia bahkan ke negara tetangga seperti Vietnam, Banglades dll.  Para lulusan tersebut  berprofesi sebagai  industriawan, peneliti, bankir, dan pendidik yang mendirikan dan pengajar di beberapa perguruan tinggi swasta jurusan tekstil yang juga telah melahirkan ribuan tenaga ahli pertekstilan. IKATSI sebagai wadah SDM profesi ahli tekstil, pada Kongres ke IX di Bandung di samping membahas perubahan AD & ART, Organisasi & Kode Etik serta menyusun Program Kerja & Rekomendasi juga melakukan pemilihan Ketua Umum sekaligus sebagai Formatur untuk periode Kepengurusan IKATSI 2023 - 2027. Calon kuat untuk Ketua Umum IKATSI adalah Ir. H. M. Shobirin F. Hamid., A.T., S.E., M.M, alumnus STTT-ITT Bandung, yang pencalonannya di dukung oleh DPW IKATSI Jabar, Jateng, Jatim dan Jakarta. Serta mendapat dukungan selain alumnus STTT juga didukung para alumni Perguruan Tinggi Swasta, UPN, UII, UNBAR, UNIS dan AITB Pengalaman Shobirin di bidang industri tekstil selama 15 tahun berkecimpung pada Industri TPT di berbagai perusahaan seperti tahun 2016 - 2019 PT JP Synthetics Fiber Industry, Bandung Corporate Business Head 2015 PT Surya Alam Jaya, Jakarta Operational Advisor (Pemasaran & Produksi) 2015 PT Tri Berkat Anugerah, Bandung Direktur Eksekutif 2013 - 2015 PT Industri Sandang Nusantara (Persero), Bekasi Direktur Operasional 2009- 2013 PT Industri Sandang Nusantara (Persero), Bekasi Direktur Komersial 1995 - 2009 PT Indorama Synthetics, Tbk , Bandung Manager Pemasaran (Spun Yarn Business Division) 1994 - 1995 PT Pan Indonesia Bank, Tbk Bandung Account Executive (Treasury Division) Selain itu Shobirin juga lulusan Lemhanas Angkatan VI dan pada tahun 2020 - 2025 Koordinator Jawa Barat dan Banten Area (Alumni TapLaiSan LemHanNas RI - Angkatan VI / 2020) - Ikatan Alumni Lemhanas RI. Saat ini sebagai Dosen Luar Biasa Prodi Manajemen 2021 FEB Universitas Pasundan Bandung, Dosen Luar Biasa Prodi Manajemen dan Dosen Universitas Sangga Buana-YPKP Bandung serta sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar IKA ITT-STTT. Tantangan ke depan bagi para ahli tekstil Indonesia sangat besar, untuk itu IKATSI harus berkontribusi  dengan keahlian pofesional yang dimiliki baik untuk kepentingan masyarakat tekstil, maupun bangsa dan negara. Menurut Ir. Shobirin “sepenuhnya siap menakhodai IKATSI  untuk menjadi rujukan utama serta sebagai counterpart baik Legislatif maupun pemerintah yang independen dalam merumuskan kebijakan-kebijakan untuk perkembangan industri tekstil nasional yang berdaulat dan mandiri”.  “Sebenarnya kebutuhan tekstil dan produk tekstil (TPT) yang dikenal dengan kata sandang, sangat utama bagi kehidupan manusia. Selama ini dikenal kata sandang, pangan dan papan. Dari bayi lahir dikenakan kain bedong, ketika meninggal dikenakan kain kafan. Artinya pendidikan dan indutri tekstil tidak akan pernah mati, akan hidup sepanjang masa kecuali manusia kembali ke jaman batu bertelanjang,\" lanjut Shobirin.  “Jika pangan ada Kementerian Pertanian, Papan/Perumahan ada Kementerian PUPR, kenapa tidak untuk ke depan sandang juga akan ada. Potensi pasar 270 juta rakyat Indonesia butuh sandang, pangsa pasar ekspor tekstil dunia juga sangat besar, walaupun sekarang mendapat tantangan global dari beberapa negara seperti, China dan Vietnam. Indonesia pernah jaya tahun 80 -90 an di bidangTPT melalui kekuatan SDM ahli dan handal harus pula dapat dibangkitkan kembali” tutup Shobirin antusias. (*)

Skandal Keuangan dan Korupsi Merajalela, Kinerja Kabinet Jokowi Jeblok, Menkopolhukam dan Jaksa Agung Gagal Kawal Penegakan Hukum

JAKARTA, FNN  - Managing Director at Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menyoroti skandal keuangan dan korupsi yang semakin merajalela di dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).  Terbaru adanya dugaan transaksi gelap yang terakumulasi hingga Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). sejak tahun 2009.  \"Hal tersebut membuktikan bahwa Kementerian Keuangan tidak menghargai mekanisme pengawasan eksternal sekaligus enggan melaksanakan sistem pengawasan internal,\" kata Anthony dalam Diskusi \"ForJIS Mengawal Perubahan Anak Negeri\" D Tema: \"Kinerja Kabinet Jeblok, Janji Jokowi Melakukan Reshuffle Hanya Modus: Takut Kepada Siapa?\" di Jakarta, Senin (13/3/2023).  Mengingat skandal keuangan ini sudah berjalan sejak lama secara sistematis dan terstruktur, dirinya mendorong agar dugaan mega skandal yang terkait dengan 460 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Kemenkeu ini harus segera ditindaklanjuti dengan proses investigasi dan penyelidikan oleh tim independen secara transparan.  Skandal keuangan yang notabene bersumber pada dirjen pajak dan bea cukai kementerian keuangan tersebut tentunya siginifikan mempengaruhi capaian penerimaan negara dari pajak.  Dan secara langsung sangat melukai perasaan publik yang telah diberlakukan dengan aturan pajak yang ketat dan selalu patuh dalam membayar pajak selama ini.  Belum lagi dugaan manipulasi proyek dan transaksi-transaksi keuangan lainnya di sejumlah Kementerian dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sangat merugikan keuangan negara.  \"Skandal keuangan dan korupsi yang semakin merajalela di pemerintahan Jokowi ini membuktikan bahwa gagalnya Pak Mahmud MD sebagai Menkoplhukam dalam mengawal penegakan hukum yang memberikan efek jera kepada para pelakunya,\" tandas Anthony.  Untuk itu Anthony mendorong lembaga penegakan hukum seperti KPK dan Kejaksaan Agung bersama PPATK untuk mengusut tuntas semua skandal keuangan dan korupsi dengan langkah-langkah yang menimbulkan efek jera.  Namun mirisnya, kata Anthony, Presiden Jokowi terlihat seperti tidak memiliki keberanian untuk melakukan langkah-langkah pembenahan dalam struktur kabinetnya.  Padahal sebelumnya santer Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle Menteri. \"Tentu menjadi hal yang positif, karena Jokowi mengganti para menteri yang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik atau yang tidak sejalan dengan tujuan politiknya,\".  Tentu tidak dapat dipungkiri, Menteri adalah jabatan politik, sehingga tidak ada salahnya jika Presiden mengganti Menteri yang sudah tidak sejalan dengan tujuan politiknya. Presiden dapat mengganti dengan yang sejalan dan tentu juga yang bisa menjalankan roda kementerian.  Pertama karena kinerja, kedua karena sudah tidak sejalan dengan tujuan politik Presiden dan yang ketiga gabungan dari keduanya, yaitu kinerja dan tidak sejalan dengan tujuan politik. Dan itu semua sah-sah saja.  \"Tapi nyatanya Presiden Jokowi seolah tidak berdaya untuk melakukan pergantian di kabinetnya,\" tegas Anthony. (*)

Lima Bentuk Aksi Tolak Israel

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  Ini analisis atau bicara tentang kemungkinan reaksi umat Islam dan rakyat Indonesia atas kehadiran Timnas U-20 Israel dalam kejuaraan dunia yang diadakan di Indonesia. Dasar penolakan sangat kuat di samping konsistensi dan solidaritas pada perjuangan bangsa Palestina juga Konstitusi mengarahkan pada perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan. Israel adalah negara penjajah.  Ada lima kemungkinan bentuk aksi penolakan yang akan dilakukan rakyat dan bangsa Indonesia, yaitu  : Pertama, aksi unjuk rasa di depan Kementrian Luar Negeri Indonesia di Jakarta. Kecewa atas kesiapan menerima Timnas Israel. Dibarengi dengan unjuk rasa kepada PSSI dan Ketum PSSI Erick Thohir yang telah \"menjamin\" Keamanan Timnas Israel. Erick Thohir dinilai sebagai budak Israel.  Kedua, aksi unjuk rasa di stadion-stadion  tempat dilangsungkan pertandingan antara Timnas Israel dengan negara peserta khususnya dengan Indonesia. Di samping pengibaran bendera Palestina akan marak di arena pertandingan juga di tribun akan bermunculan berbagai tulisan yang mengecam dan mengutuk Israel.  Ketiga, aksi pembakaran bendera Israel di mana-mana yang dilakukan oleh pemrotes. Pembakaran bendera dan atribut Israel membuat Pemerintah Indonesia serba salah antara \" mengamankan\" dan memahami \"aspirasi rakyat Indonesia. Urusan pembakaran bendera ini akan mencoreng wajah Indonesia di mata dunia.  Keempat, Jokowi akan menjadi sasaran aksi karena memberi angin atas kehadiran Timnas Israel. Jokowi dinilai ikut bertanggungjawab atas even yang menampilkan pertandingan Israel \"negara penjajah\", \"negara penjahat\" dan \"negara  pelanggar HAM\". Jokowi berpidato dalam acara Pembukaan.  Kelima, umat Islam Indonesia yang baru melaksanakan shaum ramadhan akan memiliki semangat tinggi untuk \"melawan\" kezaliman Israel yang terkesan akan \"diproteksi\" Pemerintahan Jokowi. Kedatangan Timnas Israel menjadi momen umat Islam untuk menyatukan barisan. Suara MUI akan disambut oleh ormas-ormas  Islam dan lembaga da\'wah di Indonesia.  Kedatangan Timnas Israel dan keikutsertaan dalam Kejuaraan Dunia  U-20 akan direaksi dengan hiruk pikuk dan kegaduhan nasional. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Penyelenggaraan kejuaraan terancam tidak sukses. Karena kebodohan, ketakutan dan sikap inkonsisten Pemerintahan Jokowi.  Ujungnya gara-gara sikap plintat plintut Pemerintah maka bisa terjadi pergeseran \"perang\" dari rakyat Indonesia versus Israel pada awalnya menjadi perang tanding antara umat Islam versus Pemerintahan Jokowi. Israel tersenyum gembira sukses mengadu domba. Sepakbola adalah ajang kampanye politik.  Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka sebaiknya Indonesia segera membuat  nota keberatan kepada FIFA. Artinya Israel harus dicoret.  Dalam Piala Dunia di Qatar lalu ternyata FIFA pun bisa mencoret Rusia.  Bandung, 15 Maret  2023

Masih Ada Jalan Keluar

Oleh Smith Alhadar - Penasihat Institute for Democracy Education (IDe) Hari ini kita semua meriang. Speechless!  Helpless!  Ibu Pertiwi sedang mengungkap luka-lukanya. Sebagian sudah bernanah.  KKN yang kita kira sudah terkubur pasca reformasi 1998, ternyata masih hidup. Bahkan, dengan spirit yang semakin vulgar! Skandal korupsi dan pencucian uang di Ditjen Pajak dan Bea Cukai, Kementerian Keuangan, seperti celana dalam pemerintah yang terekspos di mall.  Bayangkan, 460 pegawai terlibat korupsi dan transaksi gelap mencapai Rp 300 triliun.  Tidak mungkin Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI) tidak tahu. Ketika khalayak menonton aib itu dengan perasaan jijik, Presiden Jokowi \"kabur\" ke Solo. Dalihnya, menyidak kantor pajak di sana.  Aneh, peristiwa terjadi di hulu, ia menyidak di hilir bersama SMI.  Mungkin tujuannya mengirim pesan ke publik bahwa pemerintah \"peduli\" pada kasus itu. Tapi karena responsnya tidak masuk akal, drama di Solo lebih mungkin disebabkan ketidaksanggupan mereka menghadapi skandal yang nampak sudah lama  dirahasiakannya. Skandal itu sudah berlangsung sejak 2009 dan *sudah dilaporkan 200 kali oleh lembaga berwenang (PPATK). Namun, tak ditanggapi. Pemerintahan Jokowi memang meremehkan  KKN sebagai isu yang tidak berguna.  Lihat, dua putera Jokowi yang masih \"ingusan\" dalam bisnis tiba-tiba memiliki puluhan perusahaan bernilai ratusan miliar rupiah hanya dalam waktu singkat.  Dari mana mereka peroleh modal? Pada awal 2022, dosen UNJ Ubedillah Badrun membawa kasus yang diduga hasil KKN Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep dengan ologarki ke KPK.  Ia meyakini modal yang masuk berasal dari perusahaan besar yang punya masalah hukum. Perusahaan itu adalah PT Sinar Mas yang divonis pengadilan dengan denda triliunan rupiah akibat pembakaran hutan. Setelah berkongsi dengan Gibran dan Kaesang, jumlah denda berubah menjadi hanya 90-an miliar rupiah. Ubedillah menghubungkan pengurangan denda itu dengan peran Gibran dan Kaesang sebagai anak presiden. Nampak masuk akal bukan? Aroma KKN keluarga Jokowi kian menyengat manakala Gibran dan iparnya, Bobby Nasution, menang mudah dalam pilkot di Solo dan Medan. Kemenangan dua anak muda yang tak berpengalaman ini tak terbayangkan kalau mereka bukan anggota keluarga dekat presiden. Bukan tidak mungkin sikap permisif Jokowi terhadap KKN-lah yang menjadi penyebab tumbuhnya kasus-kasus korupsi dan pencucian uang bagai jamur di musim hujan, yang melibatkan menteri, hakim agung, anggota DPR, petinggi parpol, gubernur, bupati, komisioner KPU, komisioner KPK, dan banyak lagi yang lain.  Kasus mega korupsi yang menonjol adalah penggarongan dana PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri. Mereka tega mencuri duit rakyat ketika  hampir 200 juta jiwa warga masih hidup  di bawah garis kemiskinan, nyaris miskin, dan rentan miskin.  Ini mencerminkan bertahannya moral bejat pejabat publik. Ironisnya, pemerintah malah melemahkan KPK. Sudah dilemahkan pun pemerintah masih belum puas atas kiprah lembaga antirasuah itu.  Belum lama ini, Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan *memprotes KPK yang masih melakukan operasi tangkap tangan. Independensi KPK dihilangkan dengan menempatkannya sebagai bagian dari rumpun eksekutif.  Di bawah kendali presiden, KPK jadi alat untuk melayani tujuan-tujuan politik penguasa.  Tak heran, KPK menolak menindaklanjuti laporan Ubedillah terkait KKN anak-anak presiden, tapi KPK berupaya keras mempersangkakan Anies Baswedan, bakal capres antitesa Jokowi, dalam kasus Formula-E meskipun tidak memiliki bukti. Moral hazard yang terang benderang ini membuat kita merasa berdosa pada founders fathers yang hidup pas-pasan selama hidup mereka. Juga pada rakyat, yang dulu berjuang tanpa pamrih untuk menghancurkan kolonialisme dan feodalisme yang mengisap darah bangsa habis-habisan. Maka, menghapus kejahilan, menegakkan keadilan, memulihkan kemanusiaan, dan membangun peradaban baru adalah roh perjuangan kemerdekaan. Republik ini memang dilahirkan oleh keringat, moralitas, dan ilmu pengetahuan.  Juga cita-cita mengangkat martabat bangsa yang selama ratusan tahun diposisikan sebagai bangsa yang kalah. Tapi hari ini, optimisme menjadi bangsa hebat kehilangan moralitas dan rasionalitasnya.  Barbarisme gaya baru sedang menggerogoti pilar-pilar bangsa. Kejahatan yang berpusat pada pemimpin jahil yang, karena kecelakaan sejarah, mendapat mandat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nasional. Musibah dimulai pada 2014 ketika Jokowi, tukang mebel dari Solo yang tak suka membaca buku, dilantik menjadi presiden untuk bangsa besar yang sangat dinamis. Kemenangannya bukan karena visi atau kapasitasnya, melainkan hasil gotong royong berbagai kekuatan dengan kepentingan masing-masing. Rendahnya mutu pemimpin justru menjadi kelebihannya karena oligarki ekonomi dan politik bersedia membiayai capres yang nanti akan mereka manfaatkan. Mungkin Jokowi tahu persis kapasitasnya hanya cukup menjadi walikota Solo. Sadar juga ada banyak kepentingan yang culas di belakangnya.  Tapi obsesi menjadi presiden tak mampu ia tundukan sebagai sikap tahu diri. Kebetulan momentum menjadi manusia paling \"agung\" di negeri ini tersedia untuknya secara cuma-cuma.  Ia hanya perlu duduk manis, selebihnya akan dikerjakan para predator ekonomi berbagai jenis.  Mereka lalu menyusun siasat curang untuk mengubah total citra Jokowi. Mengandalkan \"prestasinya\" di kota kecil Solo tentu saja tidak bisa dijual sebagai bobot capres. Maka disebarkan secara besar-besaran bahwa sarjana kehutanan itu membikin mobil nasional Esemka. Sarjana kehutanan BERUBAH menjadi insinyur teknik mesin! Penipuan ini sebenarnya mudah dibongkar media, tapi mereka punya komitmen menyingkirkan pesaingnya, Prabowo Subianto (menantu tokoh Orde Baru Soeharto) yang diberitakan punya rekam jejak yang suram. Kegiatan blusukan Jokowi yang rutin sejak pagi sekali ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta dijual sebagai sebagai model kepemimpinan baru yang inovatif dan kreatif. Amboi!  Padahal, kegiatan turun ke lapangan sebenarnya harus dicurigai sebagai upaya pencitraan. Dan tanpa ia sadari sebenarnya lebih mencerminkan bakatnya sebagai Tukang, bukan Negarawan. Harus diakui Jokowi memang rajin. Ia tak sanggup duduk lama-lama di kantor untuk berpikir, membaca berita, bertukar pikiran dengan pakar tatakota, memahami masalah sosial kaum urban, lingkungan, dan mendesain pembangunan dengan mempertimbangkan semua aspek yang relevan. Jargon \"Jokowi adalah Kita\" adalah branding yang dijual selama kampanye pilpres untuk menegaskan ia adalah tokoh berjiwa kerakyatan dan sederhana. Dengan kata lain, dialah pemimpin otentik rakyat. Slogan itu menarik hati rakyat karena sejak merdeka, presiden Indonesia selalu datang dari kalangan elite yang duduk di menara gading. Rakyat ingin punya presiden yang datang dari kalangan mereka sendiri. \"Jokowi adalah Kita\" didukung fakta lahiriah Jokowi. Perawakannya memang perawakan rakyat, yang dikuatkan dengan busana sederhana  yang dikenakannya. Revolusi Mental\", jargon lain yang dijual Jokowi, juga menarik perhatian publik di tengah frustrasi mereka melihat kian kokohnya budaya korupsi di kalangan birokrat dan pejabat, yang sudah sangat lama menjadi keprihatinan rakyat. Akhirnya, Jokowi berhasil mengalahkan Prabowo  yang pandai tapi \"lugu\" dalam politik -- yang dulu dia berjanji untuk tidak akan menominasikan dirinya sebagai capres sebagai balas budinya kepada Prabowo yang sangat berjasa dalam menjadikannya  gubernur DKI. Setelah hasil pilpres 2014 diumumkan, massa besar rakyat di seluruh Nusantara bergembira ria atas kemenangan \"moralitas\" dan \"kesederhanaan\". Tapi, tak lama, orang-orang pandai MULAI menyadari kekurangan fundamental pada presiden ini: moralitas dan kapasitas. Walakin, suara gemuruh mereka di media sosial untuk membangunkan rakyat berlalu sia-sia.  Bahkan, ketika Jokowi tak memenuhi satu pun dari 60 janji yang dilontarkan selama kampanye. Rakyat terlanjur kesemsem pada \"kesederhanaannya\" yang diasosiasikan dengan kejujuran, keikhlasan, dan kepolosan.  Jargon \"Jokowi adalah Kita\" telah terpatri dalam benak dan sanubari pendukungnya. Bahkan, sempat mengecoh para akademisi dan cendekiawan hingga hari ini. Fakta ini menyulitkan para pengamat kritis untuk mengoreksi anomali-anomali yang muncul dari dalam diri Jokowi dan pemerintahannya. Ini membuat langkah pemerintah makin kebablasan. Apalagi, parlemen dikuasai parpol koalisi pendukung pemerintah yang hanya menjadi tukang stempel pemerintah. Anomaki-anomali tersebut mencakup perilaku Jokowi yang tidak presidensial, terkesan kurang jujur, dan cenderung menyalahkan bawahannya bila kebijakan mereka dikritik rakyat. Singkatnya, semua itu menimbulkan pertanyaan terhadap integritas Jokowi. \"Revolusi Mental\" -- yang dia maksudkan sebagai sikap jujur, hidup sederhana, dan kerja keras -- ternyata hanya pepesan kosong. Ekonom Rizal Ramli menyatakan Jokowi adalah presiden paling boros karena seringnya ia bepergian walaupun hanya bertemu dengan 50 orang. Maksudnya, blusukannya tidak produktif dan hanya menghabiskan anggaran negara secara sia-sia. Bagaimanapun, dengan semua yang telah dipaparkan di atas -- ditambah kebijakan-kebijakan kontroversialnya -- tidak berdampak merugikan  pemerintahannya. Dengan demikian, ke depan KKN dan kebijakan yang berpotensi merusak tatanan demokratis dan sendi-sendi bernegara masih akan terjadi.  Yang mengerikan, pemerintah tetap percaya diri bahwa semua yang dilakukan telah membuah hasil gilang-gemilang. Karena itu, Luhut menyatakan bodoh-goblok pengganti Jokowi yang tidak meneruskan rancang bangun pembangunan pemerintahannya. Ia tak peduli bahwa di bawah pemerintahan Jokowi, kemiskinan dan pengangguran meluas, jurang kaya-miskin melebar, utang negara semakin menakutkan, dan mubazirnya banyak proyek infrastruktur yang boros. Dengan sikap jumawa bahwa kebijakan pemerintah sudah tepat dalam konteks kepentingan jangka panjang Indonesia, pemerintah merasa punya justifikasi moril untuk memperpanjang masa jabatan presiden dengan berbagai cara. Padahal, kalau ambisi ini terwujud atau presiden terpilih nanti adalah pelanjut ideologi dan skema pembangunan Jokowi, maka negara ini akan kian amburadul. Tak banyak pilihan yang tersedia untuk menyelamatkan negara dari kerusakan lebih jauh, kecuali bergantinya pemerintahan.  Tapi ini belum cukup kalau pengganti Jokowi adalah pendukung status quo. Kita memerlukan pemimpin otentik yang visioner, yang berpikir out of the box. Berdasarkan pertimbangan objektif, rekam jejak ketika memimpin Jakarta, kapasitas moral dan intelektual, berkomitmen pada nilai-nilai Republik  -- di antaranya, menegakkan keadilan sosial dan membasmi KKN  -- hanya bakal capres Anies Baswedan yang memenuhi persyaratan ini. Ya, hanya Anies yang dapat kita andalkan untuk menyembuhkan luka-luka Ibu Pertiwi.  Bahkan, dapat diharapkan membawa kejayaan bangsa di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi global yang sangat dinamis.  Memilih bakal capres lain berpotensi menciptakan kecelakaan sejarah untuk ketiga kalinya. Tangsel, 12 Maret 2023.

Solusi Untuk Sri Mulyani, Sebaiknya HARAKIRI (Bag-1)

Oleh Haris Rusly Moti MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati sangat luar biasa. Menteri yang bisa hidup di semua zaman. Menjabat sebagai Menteri Keuangan pada eranya Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak tanggal 7 Desember 2005 - 20 Mei 2010. Lima tahun menjadi Menteri Keuangan. Sebelumnya Sri Mulyani menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Setelah SBY, Sri Mulyani kembali meneruskan menjabat Menteri Keuangan era Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejak 27 Juli 2016 hingga 2023 . Delapan tahun lamany. Total sudah 13 tahun Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan. Namun pertanyaan yang menggelitik adalah, apa saja yang telah dicapai dari masa jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang panjang itu? Jawabnnya lumayan jelas dan terang. Pada era pemerintahan Presiden SBY, meledak skandal kejahatan perbankan Bank Century, yang biasa disebut Century Gate sebesar Rp. 6,7 triliun. Kasus Century Gate ini diduga melibatkan Sri Mulyani sebagai pengambil keputusan penting ketika itu. Kasus ini nyaris saja menjatuhkan SBY dari kursi Presiden. Namun SBY berhasil lolos dari skandal Century Gate. Begitu juga dengan Sri Mulyani, yang berhasil lolos dari jeratan hukum skandal Century Gate. Ternyata bukan itu skandal saat Sri Mulyani menjabat  sebagai Menteri Keuangan. Ada juga kasus mafia pajak yang melibatkan pegawai Direktorat Jendral Pajak (DJP), Gayus Tambunan. Kasus ini meledak di era SBY sebagai presiden. Memang hebat luar biasa Menteri Sri Mulyani ini. Sementara di eranya pemerintahan Presiden Joko Widodo, hasil dari kepemimpinan Sri Mulyani juga nyata dan telanjang. Publik dihebohkan oleh kasus mafia pajak, yang kali melibatkan pejabat eselon dua di Ditjen Pajak, Angin Prayitno. Ternyata Angin ini bukan sembarang pejabat. Faktanya Angin Prayitno adalah anak buah yang diangkat dan dilantik sendiri oleh Sri Mulyani untuk menjadi Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan. Hebat benar dan prestisuius jabatan satu ini di Ditjen Pajak, sebab dipastikan tidak semua orang bisa maraih jabatan paling basah tersebut. Jabatan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak ini hanya bisa ditempati oleh orang terbaik, pilihan dari Menteri Sri Mulyani. Sayangnya, Angin Prayitno bernasip apes, karena menjdi pesakitan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Harta jumbo Angin Prayitno berhasil dilacak dan disita oleh KPK, nilainya sebesar Rp 57 milyar. Luar biasa besar untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) eselon dua di Kementerian Keuangan. Angin dibawa KPK ke Pengadilan. Hasilnya, majelis hakim menyatakan Angin Prayitno terbukti bersalah telah menerima suap dari kuasa khusus wajib pajak PT. Bank Pan Indonesia (Panin), Veronika Lindawati Rp 8,75 miliar. Pemilik Bank Panin adalah Mukmin Ali Bukan itu saja kebiasaan Angin Prayitno menerima suap dari wajib pajak. Ternyata Angin Prayitno juga terbukti di pengadilan menerima suap dari kuasa PT. Jhonlin Baratama Agus Susetyo, dan konsultan pajak PT Gunung Madu Plantations, Aulia Imran dan Ryan Ahmad Ronas Rp 7,5 miliar. Namun sejumlah perusahaan raksasa penyuap bebas dari sanksi hukum. Mereka masih bebas merdeka. Setelah Gayus Tambunan dan Angin Prayitno, anak buah Sri Mulyani kembali membuat publik terperanga. Berawal dari peristiwa terheboh “by accident” penganiayaan yang dilakukann oleh anak pejabat pajak korup, Rafael Alun. Tuhan Yang Maha Kuasa membuka tabir kejahatan keuangan dan prilaku korupsi dalam tubuh oraganisasi pemerintah yang dipimpin oleh Sri Mulyani. Kejahatan yang selama ini sengaja digelapkan dan ditutup-tutupi. Memang, di seluruh zaman, episentrum kejahatan keuangan itu, salah satunya ada di dalam institusi keuangan negara. Prilaku korupsi anak buah Sri Mulyani seperti berebutan dan saling susul-menyusul. Setelah harta hasil korupsi Rafael Alun dibongkar, giliran nitizen dan Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) membuka data.  Bak jamur di musim hujan yang tumbuh dimana-mana. Bermunculan ke permukaan data tentang harta kekayaan sejumlah pejabat anak buah Sri Mulyani yang lain. Prilaku anak buah Sri Mulyani di Ditjen Bea Cukai (BCA) hingga Dirjen Pajak yang senang mengoleksi barang mewah, seperti motor gede (Moge). Menghadapi sikap nitizen yang keras terhadap prilaku anak buahgnya, Sri Mulyani merespon dengan tampil menjadi pahlawan kesiangan. Sri Mulyani membubarkan klub Moge di pejabat Kementerian Keuangan. Namun “nitizen ora sare”. Malah kini nitizen membongkar keluakan suami Sri Mulyani, yang juga punya kesenangan mengoleksi Moge. Namun dijawab oleh Sri Mulyani bahwa  “suami saya hanya membeli Moge sebagai koleksi, tetapi tidak boleh pakai”. Kalau begitu, boleh dong mengkoleksi barang mewah di rumah walaupun itu dari uang hasil korupsi? Asal jangan dipakai. Jangan pamer-pamerlah di media sosial (medsos). Publuk lalu menduga, jangan-jangan seperti itu pengarahan Ibu Sri Mulyani kepada bawahannya di Kementerian Keuangan. “Silahkan saja anda korupsi, asal jangan sampai dipamer di medsos saja. Boleh saja beli barang mewah dari uang korupsi, asal jangan dipakai, biar tidak ketahuan nitisen”. (bersambung).