ALL CATEGORY
Kerja Sama, Koordinasi, dan Sinergi Kunci Pengamanan Laut
Jakarta, FNN - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa kerja sama, koordinasi, dan sinergi dengan unsur-unsur maritim lain menjadi kunci strategi pengamanan laut yang dilakukan TNI AL.\"Strateginya untuk mengatasi luasnya lautan Indonesia guna mengawal perbatasan ini, maka kita harus kerja sama, koordinasi, dan sinergi dengan aparat maritim lain, seperti Bakamla maupun KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan),\" kata Ali dalam keterangan pers selepas Upacara Serah Terima Jabatan Sejumlah Pejabat TNI AL di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta, Rabu.Menurut Kasal, kerja sama, koordinasi, dan sinergi dengan Badan Keamanan Laut serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diperlukan karena TNI AL memiliki keterbatasan jumlah kapal apabila dibandingkan dengan luasnya lautan Indonesia.\"Untuk itu kita harus sinergi,\" ujarnya.Kasal menambahkan sinergi juga dilakukan dengan jajaran Polisi Air (Polair) di bawah Polri untuk pelaksanaan patroli di laut-laut sempit seperti perairan selat.Kasal menyatakan bahwa ke depan TNI AL akan terus meningkatkan sinergi dan kombinasi patroli bersama dengan unsur-unsur maritim lain untuk melanjutkan program yang pernah dicanangkan Bakamla.\"Ke depan kita akan melaksanakan patroli melalui udara, jadi dengan unsur-unsur udara kita maupun mungkin unsur udara dari TNI Angkatan Udara akan kita libatkan. Intinya kerja sama yang erat, koordinasi yang baik, dan sinergi yang lebih baik,\" katanya.Di sisi lain, kata dia, untuk mengantisipasi praktik penyelundupan yang mungkin terjadi di laut, maka TNI AL akan aktif menjalin kerja sama dengan negara lain guna melakukan patroli terkoordinasi bersama.\"Masalah penyelundupan biasanya terjadi di selat-selat yang cukup sempit, seperti Selat Malaka. Itu kita kerja sama dengan negara-negara lain dalam melaksanakan patroli terkoordinasi antara negara-negara sahabat, seperti kita ada patroli dengan Malaysia, kita melakukan patroli bersama,\" pungkas Ali.(sof/ANTARA)
Di Era Disrupsi, Insan Pers Penting Menjaga Kualitas Kerja Jurnalistik
Jakarta, FNN - Wakil Ketua Dewan Pers Muhammad Agung Dharmajaya mengatakan pentingnya insan pers menjaga kualitas kerja-kerja jurnalistik di tengah era disrupsi digital saat ini.Hal tersebut disampaikan-nya dalam pembukaan seminar nasional dan diskusi buku \"Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital\" yang diluncurkan dalam rangka Hari Pers Nasional 2023 di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu.\"Yang menjadi persoalan tanggung jawab kita bersama, bagaimana tetap menjaga kualitas kerja-kerja jurnalis dan ini menjadi penting, era boleh berubah, situasi boleh berubah dari analog ke digital, COVID-19 tidak bisa dibendung tapi kerja-kerja jurnalis yang berkualitas tetap menjadi penting,\" kata Agung yang hadir mewakili Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu.Agung mencatat tiga hal yang perlu dicermati dalam menghadapi era disrupsi digital saat ini yakni, siap kah media menghadapi era disrupsi digital? Lalu, bagaimana peran pemerintah terhadapnya, serta sikap dari pelaku usaha media massa itu sendiri.Ia menyebut jawaban-jawaban atas hal tersebut didedah dalam buku \"Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital\" setebal 293 halaman yang ditulis oleh Agus Sudibyo yang merupakan mantan anggota Dewan Pers periode 2019-2022.Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan buku tersebut mendedah pula perlunya membangun kemandirian nisbi media massa dalam menghadapi era disrupsi digital.Di samping itu, lanjut dia, perlu adanya payung hukum dari pemerintah dalam upaya merawat keberlanjutan media massa di tengah era disrupsi digital.\"Seperti diungkap di buku Mas Agus, ada upaya-upaya yang bersifat mandiri yang dilakukan oleh teman-teman media dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya di tengah era disrupsi digital saat ini,\" ucapnya.Adapun Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S. Depari mengatakan buku tersebut dapat menjadi rujukan bagi insan pers Indonesia karena menyuguhkan pemetaan tentang keadaan industri media Tanah Air saat ini yang tengah menghadapi tekanan-tekanan digital.Atal berharap di tengah konvergensi disrupsi digital saat ini, yang terjadi justru bukan disrupsi total yang menyebabkan matinya seluruh media massa konvensional. Melainkan, melahirkan sebuah keseimbangan baru (new equilibrium) yang memungkinkan media lama hidup berdampingan dengan media baru.\"Bahwa media konvensional dapat hidup berdampingan dengan media sosial jika perlu keduanya berkolaborasi, iklim yang saling menguntungkan dan bersama-sama mencerahkan masyarakat,\" tuturnya.Ia juga menambahkan bahwa di tengah kegelisahan masyarakat atas terpaan arus informasi yang membawa muatan-muatan konfliktual dan berpotensi memecah belah masyarakat di platform digital, keberadaan pers justru semakin dibutuhkan dan media massa menemukan relevansi-nya kembali.Kepala Monumen Pers Nasional Widodo Hastjaryo menganalogikan disrupsi digital sebagai dua mata pisau yang bergantung pada pemaknaan individu itu sendiri dalam memanfaatkannya. Untuk itu, ia menilai buku \"Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital\" dapat menjadi petunjuk arah bagi industri media massa dan insan pers dalam negeri.\"Menjelaskan seluk beluk dinamika yang terjadi dalam industri media saat ini bagaimana dominasi platform digital sangat berpengaruh terhadap eksistensi industri media pada disrupsi teknologi dan peran algoritma menjadi vital dalam pengelolaan media massa dalam beberapa waktu ke depan sehingga dapat memberikan banyak wawasan,\" tutur Widodo.Dalam acara diskusi tersebut turut hadir pula, Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono, Ketua Dewan Pengurus Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) Arifin Asydhad, mantan Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo, hingga mantan Ketua Dewan Pers dan Ketua Mahkamah Agung Prof. Bagir Manan dan perwakilan pimpinan redaksi media massa nasional lainnya.(sof/ANTARA)
Xi Jin Ping Takut Sama Anies, Apalagi Presiden Ijazah Palsu
Anies memang hebat, dia bisa dikepo orang seisi dunia. Berkali-kali dia diganggu dan dibully di dalam negeri baik secara halus apalagi kasar oleh penunggu istana dan komplotannya, sehingga Anies harus pakai kaos dengan bahasa sunda, saya yang keliling-keliling kenapa kamu yang pusing. Tidak hanya sampai di situ, Anies di luar negeri di elu-elukan oleh pendukungnya. Itu yang menyebabkan Presiden Cina ngeri-ngeri sedap. Di otak Cina hanya duit dan duit. Cina tidak mengenal hari pembalasan karena yang ada sama dia itu hanya dunia. Lihat saja pemahaman mereka bahwa sampai akheratpun mereka buka toko untuk jualan. Lihatlah kalau ada orang Cina mati, mereka bakar kertas yang diibaratkan dengan duit dan asap yang membakar duit itu akan sampai ke mayat yang sudah mati sehingga dia bisa dagang lagi di alam sana. Itu juga yang dirasakan Xi Jin Ping, terbayang dunia bakal gelap kalau Anies jadi presiden. Ambisi mau mencaplok Indonesia seperti negara-negara lain yang sudah dicaplok Cina seperti Anggola, Tibet serta lainnya, di ambang batal. Padahal tidak lama lagi mereka mau menguasai Indonesia. Akhirya dengan QODARULLAH keluar dari mulut Xi Jin Ping bahwa Indonesia harus segera bayar hutangnya. Kalau gak, maka biarkan rakyat Cina secara permanen tinggal di Kalimantan kalau gak mampu bayar hutang. Akhirnya kengototan Jokowi agar IKN (Ibu Kota Nusantara) yanh baru terjawab sudah. Tujuh presiden Indonesia hanya presiden yang ke tujuh ini SIBUK dengan penggantinya agar bisa meneruskan proyek IKN. Rupanya proyek IKN ini ada udang di balik rempeyek. Ternyata IKN bukan untuk rakyat Indonesia tapi untuk warga Cina Komunis. Pantesan mati-matian pengen perpanjang masa jabatan presiden atau PEMILU ditunda. Kalau kedua keinginan mereka yakni menunda PEMILU dan perpanjang jabatan gak berhasil karena melanggar konstitusi maka dicari-cari celah agar penggantinya sesuai dengan selera penunggu istana. Karena rakyat sudah muak dengan situasi sekarang maka Anieslah jadi pilihan agar negeri tercinta ini bisa berubah karena penuh dengan korupsi bahkan anak presidenpun yg jadi Walikota Solo udah jadi koruptor kelas kakap ditersangkakan oleh KPK. Cuma persoalannya beranikah KPK menangkapnya? Atau ini hanya PRANK KPK supaya punya alasan menangkap Anies dengan formula E nya. Hebatkan anak kencing belum lempeng aja udah punya tanah seharga 50M lebih. Dari mana bisa menghimpun kekayaannya. Memang hanya jual pisang goreng bisa mempunyai harta sebanyak itu?Ini yg ditakuti kepada Anies karena dia terlalu bersih maka orang-oranh yang bermental rakus dan tamak akan mati berdiri kalau Anies jadi presiden. Hingga Xi Jin Ping aja jadi takut sama Anies karena belum jadi presiden aja udah jadi populer di luar negeri. MOH. NAUFAL DUNGGIO, Aktivis dan Ustadz Kampung = UK, Bekasi, 250123.
Prabowo Siap Mendukung Gibran Ikut Kontestasi Pilkada
Jakarta, FNN - Anggota Badan Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Ade Rezki Pratama mengatakan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto mendukung Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka maju dalam kontestasi pilkada, baik di Jawa Tengah maupun DKI Jakarta.\"Wali Kota Surakarta memiliki visi dan misi yang baik, bagaimana karakter secara pribadi, ketokohan, dan mengelola pemerintahan. Pak Prabowo sudah sampaikan, apakah untuk di Jawa Tengah atau DKI Jakarta, beliau siap untuk mendukung,\" kata Ade Rezki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.Ade menambahkan Partai Gerindra mendukung Gibran mencalonkan diri menjadi gubernur karena putra pertama Presiden Joko Widodo itu dinilai memiliki karakter ketokohan dan pengelolaan pemerintah yang baik selama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.\"Beberapa waktu lalu, Mas Gibran sudah berkunjung ke kediaman Pak Prabowo. Ini membuat situasi sangat baik dan kondusif. Gerindra membuka peluang terhadap dukungan bagi Mas Gibran di 2024,\" tambahnya.Anggota DPR RI itu pun menyampaikan bahwa Prabowo memberikan kesempatan terhadap kader-kader partai maupun tokoh eksternal untuk menjadi kepala daerah. Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) itu, kata Ade, seluruh rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam berpartisipasi memajukan bangsa dan negara.\"Pak Prabowo memberikan ruang bagi pemuda Indonesia, termasuk kepada Mas Gibran, dalam rangka rencana ke depan. Apakah dalam kontestasi Pilkada tahun depan, Gerindra sambut baik kinerja yang dilakukan Wali Kota Surakarta sejauh ini,\" ujarnya.Sebelumnya, Prabowo Subianto bertemu dengan Gibran di Surakarta, Selasa (24/1). Pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela penyerahan motor dan alat komunikasi kepada bintara pembina desa (babinsa) di Komando Rayon Militer (Koramil) Serengan 03 Surakarta, Jawa Tengah.(sof/ANTARA)
Kaesang Terjun ke Politik, Lengkap Sudah Dinasti Politik Jokowi
Jakarta, FNN - Tadi malam Pak Prabowo bertemu dengan Gibran di Solo, di rumah dinas Walikota Solo. Kemudian Pak Prabowo menyatakan dukungannya terhadap Gibran untuk maju menjadi Gubernur di Jakarta atau Jawa Tengah. Selain Pak Prabowo, dukungan untuk Gibran juga datang dari politisi lain. Yang menarik adalah soal Kaesang yang tiba-tiba ‘katanya’ membuat terkejut Pak Jokowi karena mau masuk ke dunia politik. Keadaan ini membuat banyak orang menyimpulkan sebagai politik dinasti. Sebelum membahas lebih jauh mengenai keinginan Kaesang masuk dunia politik, mari kita mengingat kembali pada istilah dinasiti. Dalam Kanal Youtube Rocky Gerung Official edisi Rabu (25/01/23), Rocky Gerung menjelaskan bahwa pengertian dinasti itu mengingatkan kita pada sistem kerajaan di masa lalu untuk orang yang memperoleh kekuasaan karena fatwa dari langit dan karena jenis darah yang sama warnanya, darah biru. Tetapi, klaim bahwa kekuasaan itu diberikan dari langit kemudian dibatalkan saat revolusi Prancis dan raja Louis ke-16 dipancung kepalanya karena mengklaim bahwa kekuasaan dia hanya akan berpindah dari dia ke anaknya terus-menerus, tidak mungkin balik kepada rakyat. Kemudian, di suatu pagi di tahun 1789, ada warga negara Prancis nenteng-nenteng kepala Louis ke-16. Rakyat kemudian bergembira dan menganggap bahwa ternyata kepala Louis ke-16 itu bukan diberi mahkota dari langit. Buktinya mahkotanya bisa lepas dari kepalanya, bahkan kepalanya lepas dari badannya. “Jadi ada semacam kesepakatan bahwa mahkota raja itu adalah mahkota rakyat. Dari situ kemudian timbul istilah vox populi vox dei ‘suara rakyat adalah suara Tuhan’. Jadi bukan suara Tuhan yang adalah suara rakyat, tapi apa yang diputuskan rakyat pasti akan disetujui Tuhan. Dari situ kemudian kita melihat evolusi bahwa kekuasaan akhirnya tumbuh di dalam sistem demokrasi. Bukan lagi karena darahnya sama atau karena sama-sama dapat wahyu dari langit, tapi karena profesionalisme, karena aktivitas untuk membantu politik ketika ayahnya atau ibunya sedang berkuasa,” jelas Rocky. Jadi, pendidikan politik di dalam keluargalah yang menyebabkan dinasti politik modern. Indonesia bukan sistem dinasti kerajaan, tetapi di Indonesia sudah mulai dibiasakan untuk melihat bahwa mungkin sistem dinasti juga akan tumbuh di Indonesia. “Tetapi yang penting adalah dinasti atau bukan dinasti, kompetisinya fair apa enggak dengan orang yang bukan dinasti. Jadi, previlage dinasti itu tidak ditentukan oleh dari mana dia memperoleh pendidikan politik atau keahlian politik. Gibran dan Kaesang tentu belajar dari ayahnya, tetapi kalau Gibran dan Kaesang misalnya setuju dengan PT 20% karena ayahnya mungkin akan punya partai yang bisa mencalonkan karena 20% maka itu artinya dinasti yang feodal,” ujar Rocky dalam sebuah pembahasan yang dipandu oleh Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu. Persoalan dinasti bukan persoalan anak siapa menjadi apa. Pendidikan politik dari orang tua merupakan konsekuensi logis karena anak-anak tumbuh dan melihat aktivitas orang tuanya. Adalah suatu kewajaran kalau anak politisi menjadi politisi. “Ketidakwajaran terjadi kalau anak dari si politisi itu nebeng pada kekuasaan ibunya, sementara ibunya juga protektif terhadap dia,” ujar Rocky. Jadi, tambah Rocky, ada Puan di PDIP yang adalah dinasti Ibu Mega. Puan menjadi dinasti yang rasional kalau dia memang berkompetisi internal di dalam kepemimpinan PDIP. Demikian juga di SBY. Kalau AHY yang berkompetisi internal di dalam partai yang didirikan oleh ayahnya. Kalau tidak terjadi kompetisi yang setara di dalam partai hanya karena membawa nama, itu namanya dinasi yang sifatnya kerajaan walaupun sistem demokrasi. “Jadi, sekali lagi, kedinastian itu sebagai istilah saja, hanya ingin menunjukkan bahwa ada pewarisan tradisi di dalam satu keluarga, tetapi pewarisan itu tidak boleh membatalkan prinsip demokrasi, yaitu suksesi yang berdasarkan meritokrasi, berdasarkan kemampuan argumen, berdasarkan visi,” ujar Rocky. (sof)
Sindir Kereta Cepat China, Anies Mulai Unjuk Gigi sebagai Antitesa Jokowi
Jakarta, FNN - Capres Partai Nasdem, Anies Baswedan pelan-pelan mulai menunjukkan sikap dan pilihan politiknya jika dia terpilih menjadi presiden Republik Indonesia. Anies akan menjadi antitesa Jokowi sehingga tidak akan meneruskan berbagai proyek mercusuar Jokowi yang banyak diprotes oleh rakyat, seperti kereta api cepat China Jakarta-Bandung, juga Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Seperti biasa, Anies tidak secara frontal menyampaikan sikapnya tersebut, tapi melalui simbol, baik berupa foto maupun tulisan di status media sosialnya. Ahad lalu, 22 Januari 2023, Anies mengunggah foto dirinya yang sedang naik kereta api Argo Parahyangan dari Bandung menuju Jakarta. Di dalam kereta tersebut Anies berfoto selfie dengan penumpang lain. Unggahan foto tersebut disertai tulisan “Mengakhiri rangkaian kegiatan yang seru dan bermakna di Bandung, Jawa Barat, kini kembali ke Jakarta dengan naik Argo Parahyangan, kereta yang penuh sejarah kenangan dan terus menjadi pilihan bagi begitu banyak orang. Cerita ini telah membuat perjalanan jadi pengalaman”. “Kalimatnya pendek, tapi Anda pasti akan tahu nanti ketika Anda juga paham konteksnya,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam Kanal Yuotube Hersubeno Point edisis Selasa (24/01/23). Publik pun langsung mengaitkan dengan rencana pemerintah menghapuskan kereta api Argo Parahyangan menyusul akan beroperasinya kereta api cepat China Jakarta – Bandung pada Juni 2023 nanti. Di antara komentar netizen yan sangat menarik adalah pernyataan dari Ardyawan Arif: “Saya yakin Pak Anies naik kereta Parahyangan memang sengaja untuk membuat narasi menyentil pihak tertentu secara halus dan elegan. Saya suka acara Bapak memberi kritik, butuh kecerdasan dan emosi yang teruji untuk bisa menyampaikan kritik dengan elegan dan tepat sasaran.” Rencana penghapusan kereta api Argo Parahyangan demi beroperasinya kereta api cepat China mengundang kontroversi. Banyak yang menilai bahwa berbagai macam cara ditempuh oleh pemerintah untuk menyenangkan investor, dalam hal ini China. Bahkan, pemerintah menyingkirkan hal-hal yang bisa menghalangi beroperasinya kereta api cepat ini, seperti kereta api Argo Parahyangan ini. Pemerintah tidak peduli bahwa penghapusan kereta api Argo Parahyangan akan sangat merugikan rakyat banyak karena kereta api ini memang sudah menjadi kereta favorit bagi penggunanya. Kereta ini sudah beroperasi sejak tahun 1971 sehingga kalau dihapus kita seperti dipaksa untuk naik kereta api cepat China dengan tarif yang lebih mahal. Berdasarkan data dari PT KAI, orang yang menggunakan jasa kereta api Argo Parahyangan sekitar 8.500-an sampai 11.000 orang per hari. Tarifnya sekitar Rp 80.000,- untuk kelas ekonomi dan Rp 100.000 - 120.000 untuk kelas eksekutif. Waktu tempuh perjalan sekitar 3 jam. Kalau menggunakan kereta cepat China, tarif pada tahun pertama, jarak terdekat Rp125.000 dan terjauh Rp 250.000. Tahun berikutnya diperkirakan tarif naik lagi terdekat Rp 150.000 dan Rp terjauh 350.000. Belum lagi stasiun pemberhentiannya. Di Jakarta, stasiun awalnya di Halim. Itu artinya, kalau calon penumpang yang tinggal di sekitar Jabodetabek, misalnya, harus mengeluarkan biaya taksi untuk ke Halim. Ini berbeda dengan kalau stasiunnya di Gambir, calon penumpang bisa naik KRL untuk menuju Gambir sehingga ongkosnya lebih murah. Stasiun pemberhentian kereta api cepat ada dua, yaitu Stasiun Padalarang dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Tegal, di luar kota Bandung. Memang, jarak tempuhnya hanya 40 menit. “Tapi Anda jangan senang dulu, karena itu hanya dihitung dari stasiun awal di Halim, kemudian menuju Stasiun Padalarang. Sedangkan Padalarang jauh di luar kota Bandung. Untuk menuju kota Bandung kita harus naik kereta api lagi atau kendaraan umum lain,” ujar Hersu. Bila ditotal, akhirnya jarak tempuhnya tidak jauh beda dengan Argo Parahyangan,tapi dengan tarif yang jauh lebih mahal. Kereta cepat China ini bisa mengangkut penumpang sampai 30.000-31000 per hari. Kalau memang terpenuhi jumlah penumpan sesuai target, yaitu 31.000 orang, maka itu bright event point atau kembali modal dalam waktu 40 tahun. “Nah, untuk mengejar jumlah penumpang dan agar segera bright event point inilah yang membuat pemerintah kemudian berencana menghentikan atau menghapus operasi kereta api Argo Parahyangan sehingga tidak terjadi kanibalisme,” kata Hersu. Kalau masih ada kereta api Argo Parahyangan, orang pasti akan kereta ini, dan itu berarti tidak bisa segera kembali modal. “Jadi, dalam bahasa yang lebih tegas, Argo Parahyangan harus dibunuh demi memberi kesempatan kereta cepat China untuk beroperasi dan segera kembali modal,” tegas Hersu. Soal inilah yang mengundang kontroversi di masyarakat.(ida)
Kemendagri Mengkaji Perpanjangan Masa Jabatan Kades
Jakarta, FNN - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mengkaji ketentuan perpanjangan masa jabatan kepala desa (kades) dalam usulan revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.\"Kami kaji dulu positifnya apa, negatifnya apa. Kalau banyak positifnya, ya kenapa tidak? Tapi kalau banyak mudaratnya, ya mungkin tetap di posisi Undang-Undang Desa sekarang, enam tahun kali tiga, jadi 18 tahun, kan lama juga itu. Ada positif (dan) negatifnya. Kami, prinsip dari Kemendagri, kami mengkaji,\" kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu.Tito menambahkan jika nantinya DPR RI berinisiatif merevisi UU Desa guna memperpanjang masa jabatan kades, Kemendagri akan hadir menyampaikan pendapat soal hasil kajian tersebut.Dalam mengkaji usulan perpanjangan masa jabatan kepala desa itu, katanya, Kemendagri akan mengundang sejumlah tokoh yang memahami masalah desa dan para pegiat desa.\"Kami juga akan mengundang beberapa tokoh yang paham mengenai masalah desa, pegiat desa. Itu terdengar jelas suaranya,\" ucap Tito.Sebelumnya, usulan revisi UU Desa terkait perpanjangan masa jabatan kepala desa disampaikan oleh ribuan kepala desa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/1).Saat ini, Pasal 39 dalam UU Desa mengatur bahwa masa jabatan kepala desa adalah enam tahun terhitung sejak tanggal pelantikan. Lalu, mereka dapat menjabat paling banyak tiga kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.Presiden Joko Widodo, Selasa (24/1), mempersilakan para kepala desa menyampaikan aspirasi soal masa jabatan itu kepada DPR RI.\"Yang namanya keinginan, yang namanya aspirasi, itu silakan disampaikan kepada DPR,\" kata Jokowi saat meninjau proyek sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur, Selasa.(ida/ANTARA)
Obituari Lieus Sungkharisma: Pejuang Tangguh yang Tak Lelah Bergerak
Oleh Ady Amar - Kolumnis \"Bung Ady, semua yang dijual di warung ini 100 persen halal. Jadi jangan ragu pesan makanan yang disuka\". Itu kalimat yang diucap sahabat Lieus Sungkharisma, yang saya temui di Rumah Makan \"Makar\", di jalan Gajah Mada, Jakarta. Ya, \"Makar\" nama rumah makannya. Rumah makan itu memang milik Lieus, yang dikelola keluarganya. Kita memang bersepakat bertemu di tempat itu. Nama \"Makar\" untuk sebuah rumah makan, memang tidak wajar. Mungkin itu satu-satunya di dunia. Makar, itu kata paling ditakuti para aktivis pergerakan. Stempel makar acap dikenakan rezim yang berkuasa dengan sesukanya, yang punya konsekuensi hukuman tidak ringan. Tapi Lieus membuat \"makar\" seperti sesuatu yang menggelikan. Lieus memang pernah di tahan dengan tuduhan makar. Berkas tidak sampai diteruskan ke kejaksaan, dan ia dibebaskan. Karena memang tidak terbukti. Maka, makar dipakai jadi nama rumah makannya. Saya tidak intens bertemu dengannya, dan terakhir bertemu sudah cukup lama, itu saat menghadiri undangan pernikahan putri Pak Anies Baswedan, (31 Juli 2022). Pesta perkawinan yang dibagi dalam beberapa kelompok, saya dan juga Lieus, masuk kelompok aktivis atau apapun namanya. Bersama juga ada di sana Bung Refly Harun, dan lainnya. Hanya sempat say hello saja, dan sekadar menanyakan kabar masing-masing. Belakangan Lieus juga mencoba \"peruntungan\" seperti latah saja dengan Refly Harun dan kawan lainnya, ikut-ikutan membuat podcast. Lieus Sungkharisma Official, namanya. Lieus sepertinya tidak sedang mencari tambahan income di sana. Ia cuma merasa nyaman jika bisa mewancarai tokoh yang dipandangnya \"nekat\". Untuk mainan barunya, ia kirimkan nomor pertama hasil podcastnya. Ia mewancarai Immanuel Ebenezer yang baru \"dipecat\" selaku komisaris utama BUMN. Lieus mengirim video podcastnya itu dengan meminta masukan, apa yang dirasa kurang. Saya melihat tidak penting \"mutu\" podcastnya, tapi mewancarai tokoh pilihan, itu menunjukkan kesungguhan sikap Lieus sebagai aktivis yang terus bergerak semampunya. Saat ngobrol di \"Makar\", saya katakan jika sedang mempersiapkan buku semacam reportase berkenaan dengan Habib Rizieq Shihab (HRS). Saya menulis tentang HRS sejak 10 November 2021, saat beliau kembali dari Mekkah, dan peristiwa-peristiwa lanjutan yang menyertainya. Lieus sesekali saya kirim untuk ikut membacanya. \"Wah, keren itu,\" sahutnya. Saya katakan, bahwa nantinya di buku itu akan ada testimoni dari beberapa kawan. Saya sebutkan beberapa di antara yang ingin saya todong... belum rampung menyebut nama-nama yang dimaksud, Lieus nyahut, \"Kalau saya boleh memberi testimoni senang sekali\". Lieus memang \"cinta mati\" dengan HRS. Suatu ketika ia mengatakan sebuah narasi lebih kurang demikian, bahwa kita memang beda iman, tapi perkawanan kita disatukan oleh tekad kebangsaan. Dan, tidak lama dari pertemuan 21 Desember 2021 di \"Makar\", testimoni itu dikirimkannya. Padahal editing buku pun belum rampung. Lieus cepat mengirimkannya, bukan \"niat\" mengapresiasi buku itu, ia cuma bergairah bisa beri testimoni pada sahabatnya, HRS. \"Tolong disempurnakan kalimatnya ya\", pesannya. Saya tidak perlu memolesnya, karena sudah selayaknya. Di buku yang akhirnya berjudul, Tuhan Tidak Diam: Episode Gapai Keadilan Habib Rizieq Shihab, testimoni Lieus Sungkharisma bersama yang lainnya ikut nyembul. Buku itu diberi prolog panjang Refly Harun, dan juga epilog menawan Ahmad Sastra. Saya mengenal Habib Muhammad Rizieq Shihab lebih dari sekedar tokoh utama di balik gerakan Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dibekukan pemerintah. Ia juga seorang ulama dengan wawasan keilmuan yang sangat komprehensif. Pengetahuannya mencakup berbagai permasalahan keagamaan dan kebangsaan. Lebih dari semua itu, pergaulannya yang cukup luas, melampaui perbedaan agama, suku, asal usul dan latar belakang budaya, menambah kekaguman saya kepadanya. Buku ini mengungkap berbagai fakta ketidakadilan yang diterimanya. Ketidakadilan yang tidak semestinya ia terima. Lieus Sungkharisma, Tokoh Tionghoa, dan aktif dalam Gerakan Demokrasi dan HAM. Semalam (24 Januari 2023) kabar mengagetkan tentangnya datang, Lieus Sungkharisma telah dipanggil Tuhan. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pukul 21.00 WIB, di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya. Berita disampaikan sekretaris pribadinya. Serangan jantung disebut penyebabnya. Tapi sebenarnya itu cuma cara Tuhan menutup kisahnya di dunia. Selamat jalan sahabat Lieus Sungkharisma, yang tersisa hanya kenangan akan kebaikan... dan pilihanmu dalam memilih medan perjuangan yang selayaknya. (*)
6 Syuhada Nightmare Fadil, Dudung, dan Sambo
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan PEMBANTAIAN 6 laskar FPI yang dikenal dengan kasus Km 50 belum selesai. Semakin lambat penyelesaian semakin menakutkan dan menghantui mereka yang bertanggungjawab. Menjadi nightmare atau mimpi buruk bagi Fadil Imran, Dudung Abdurrahman dan Ferdy Sambo. Nyawa orang baik itu dapat menjadi hantu bagi orang jahat. Tiga orang petinggi harus segera diperiksa atas keterlibatan atau peran yang menentukan. Mulai dari Fadil Imran, Dudung hingga Sambo. Sebagai Kapolda Metro Jaya Fadil Imran layak dibidik awal. Pembuntutan dan penembakan melibatkan personal Polda Metro Jaya. Terdakwa Fikri Ramadan dan Yousmin Ohorella adalah anggota Resmob Polda Metro Jaya. Dudung Abdurahman Pangdam Jaya saat itu turut mem-back up operasi Polda. Ia hadir dalam press conference tanggal 7 Desember 2020 sambil membawa samurai sebagai alat bukti \"yang diragukan\". Sekurangnya ia turut menyetujui manipulasi fakta dengan jalan cerita rekayasa. Sejak awal Dudung memang terlibat dalam operasi \"menghancurkan\" HRS termasuk penurunan baliho. Peran Sambo dan geng nya terkuak melalui kasus Duren Tiga. Membuka peran Propam Mabes Polri dan Satgassus yang dikomandaninya dalam kasus Km 50. Ada \"pasukan\" Sambo disana. CCTV dirusak dan dihilangkan oleh anggotanya yang ahli dibidang itu bernama Acay. Biarlah mimpi buruk syuhada 6 laskar menghantui hebat Sambo di penjara bersama Yoshua dan korban lainnya. Tiga petinggi aparat ini tidak bisa dilepas begitu saja. Novum telah ditemukan lebih dari satu. Saatnya kasus ini dibuka kembali dengan lebih transparan dan adil. Permainan tidak boleh ditutupi. Ini pelanggaran HAM berat yang juga menuntut Komnas HAM baru untuk segera bergerak. Kasus Km 50 tidak dapat disalahkan pada satu dua orang personal. Jumlah aparat yang terlibat banyak sekali dari penguntitan hingga pengejaran dan pembantaian. Ditemukan pekerjaan atau operasi itu didasarkan pada surat tugas atau surat perintah tertulis. Pemberi tugas dan pengendali harus turut diminta pertanggungjawaban hukum. Trium virat Fadil, Dudung dan Sambo layak diperiksa agar tuntas pengungkapan kasus Km 50. Pelanggaran HAM berat ini adalah tabungan pemerintahan Jokowi. Celengan yang harus segera dibuka. Jika tidak tuntas maka 6 Syuhada itu tetap akan menjadi nightmare Fadil, Dudung dan Sambo. Menghantui dan bergerak melayang terus menuju Jokowi. Penanggungjawab utama. Bandung, 25 Januari 2023
Ternyata Duit Umat Islam Gurih, Beda dengan Duit Jadi Satpam Gereja
Alhamdulillah saya dan istri sudah pergi haji pada 2004. Ketika itu menteri agama masih orang-orang pintar bukan Satpam gereja. Jadi pergi haji tidak dipersulit, baik ongkos atau segala yang berhubungan dengan haji. Walaupun ada kekurangan tapi tidak menghambat dan merusak kekhusyuan ibadah haji. Walaupun terlihat para jemaahnya jadi sapi perahan pihak Depag, akan tetapi tidak terlalu mencekik leher. Kini giliran Menag dipegang oleh Satpam Gereja terjadi ledakan bom kerakusan pada harta umat Islam yang selalu dibenci, dibully, dan di fitnah, terutama kepada ulamanya. Yang paling manis itu harta para jema\'ah haji yang saat ini kasnya sudah kosong melompong dipakai buat infrastruktur. Tapi kata menteri agama duit itu tidak dipakai buat infrastruktur yang artinya duitnya ada. Tetapi kata KH. Makruf Amin sebagai Wapres dan mantan Ketua MUI duit haji sudah dipakai untuk infrastruktur. Nah di sini mana yg benar? Yang jelas antara Menag dan Wapres gak mungkin keduanya benar. Pasti ada yang salah alias berbohong. Kalau soal ini gak mungkin Menag yang benar. Karena melihat backround-nya hanya sebagai penjaga gereja dan hanya lulus SMA. Sudah pasti dia ngikut petugas partai yang tukang ngibul dan berijazah palsu. Di dunia ini hanya umat Islam Indonesia yang paling sengsara dari pada umat Islam di jalur Gaza Palestina. Kalau di Palestina mereka sudah jelas berhadapan dengan musuhnya yakni Yahudi Israel. Tapi di sini di Indonesia gak jelas. Umat Islam dimusuhi tapi duitnya gurih untuk dikeruk dengan berbagai macam alasan dan peraturan oleh yang mengaku beragama Islam. Bahkan keluar ucapan dari binatang peliharaannya yakni salah satu buzzernya agar haji gak usah ke Saudi karena hanya buang-buang duit saja. Nah kalau itu terjadi bagaimana rezim laknat ini mau ganti duit haji yang dipakai? Mau cabut dari ketek si penjaga gereja? So pasti akan dinaikkan ongkos jama\'ah haji, tapi bukan untuk kelancaran ibadah hajinya, akan tetapi untuk cari modal membiayai proyek-proyek infrastrukturnya yang bakal mangkrak apalagi ganti presiden sama Anies Rasyid Baswedan. Benar-benar seksi dan gurih duit rakyat Indonesia terutama umat Islam. Kalau berani, sekalian aja bilang harus stor dana hajinya dan dilarang berangkat ke Makkah, ganti aja ke Candi Borubudur. Penjajah Belanda aja dulu tidak mempersulit umat mau ibadah haji tapi koq sekarang mau dipersulit dengan ongkosnya dinaikan 100% padahal ongkos hajinya oleh Saudi sudah diturunkan 30%. Kasihan beberapa jema\'ah yang sudah lunas terpaksa membatalkan ibadah hajinya karena ongkosnya gila-gilaan. Kebijakan ini melebihi penjajah Belanda. Maklum penjaga gereja. Dia cuma tahu duit dan duit aja. Baru joget-joget dengan penyanyi dangdut di atas panggung tiba-tiba jadi pejabat untuk urusan agama. Dan agama yg selalu diotak atik dan di recokin adalaha AGAMA ISLAM. Nanti kita ketemu di pengadilan akhirat itu kalau masih percaya akhirat. Wallahu A\'lam ... MOH. NAUFAL DUNGGIO, Aktivis dan Ustadz Kampung, Bekasi, 240123.