ALL CATEGORY
Koalisi Setengah Hati Gerindra – PKB
Jakarta, FNN - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, kemarin, 23 Januari 2023, meresmikan Kantor Sekretariat Bersama yang terletak di Jalan Mangun Sarkoro No. 1, Menteng, Jakarta. Namun, kedua partai ini belum menyepakati siapa capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024 kendati sudah meresmikan sekretariat bersama. ”Jadi, hari ini adalah salah satu bukti bahwa kerjasama kami solid, tekat kami solid, semangat kami tinggi, optimisme kami besar, kami akan maju membela kepentingan rakyat,” kata Prabowo. Prabowo menyebut bahwa pembentukan sekretariat bersama ini menjadi awalan yang jelas ada partai kebangsaan yang agamis, ada partai agamis yang berkebangsaan. Sementara Cak Imin menyebut sekretariat bersama ini sebagai usaha saling percaya antara kedua partai. PKB dan Gerindra adalah kekuatan yang saling melengkapi dan akan sangat lengkap lagi disusul partai-partai yang akan bergabung untuk Indonesia yang adil dan makmur. “Jadi kalau dari pernyataan ini memang masih terbuka ya peluang mereka untuk mengutak-atik siapa yang jadi capres maupun cawapresnya, tapi saya kira kalau dilihat dari posisi Gerindra mungkin yang paling masih terbuka peluang adalah mengotak-atik siapa yang akan jadi cawapresnya,” ujar Hersubeno Arief dalam Kanal Youtube Hersubeno Point edisi Senin (23/01/23). Sebelum peresmian Sekber ini, banyak yang menduga selain peresmian juga akan disertai pengumuman siapa capres dan cawapres yang akan mereka usung, karena kedua politisi dari kedua partai ini memberi sinyal-sinyal bahwa nanti akan ada perbincangan soal capres cawapres. Kedudukan semacam ini wajar karena sebagai partai koalisi Gerindra dan PKB sudah memenuhi syarat presidensial thresh hold 20%. Jadi tunggu apalagi? Cak Imin memberi sinyal bahwa mereka akan memutuskan capres dan cawapresnya setelah PDIP mengumumkan capresnya sambil menunggu partai-partai lain bergabung. Sedangkan PDIP sampai saat ini belum juga memutuskan capres yang akan mereka usung. Berdasarkan pidato Ibu Megawati pada HUT PDIP lalu, mereka baru akan mengumumnkan capresnya pada bulan Juni nanti. Namun, sinyal yang bisa ditangkap dari pidato Ibu Mega sepertinya mengarah untuk mengusung Puan Maharani sebagai capres dari PDIP. Sementara, ijtima\' ulama PKB memberi batas waktu pencapresan sampai bulan Maret ini. Mengapa Gerindra dan PKB belum sepakat tentang capres dan cawapres yang akan diusung? “Hal itu saya kira keliatannya karena Prabowo sendiri belum terlalu yakin dia akan berpasangan dengan Cak Imin,” ujar Hersu. Walaupun Cak Imin merupakan representasi dari nahdliyin, elektabilitasnya tidak cukup tinggi dan bisa mengompensasi kekurangan elektabilitas Pak Prabowo. “Sebagai capres yang sudah berlaga tiga kali dalam pilpres, elektabilitas Pak Prabowo sudah mentok, nggak mungkin dikapitalisasi lagi. Naik itu nggak mungkin, kalau turun itu sangat mungkin. Oleh karena itu, dia perlu cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitasnya,” ujar Hersu. Dengan kalkulasi semacam itu, tampaknya sangat kecil peluang Cak Imin untuk diusung menjadi cawapres dari Prabowo Subianto. “Dugaan saya, koalisi ini akan terpaksa berlanjut bila akhirnya PDIP memutuskan untuk mengusung calon presiden sendiri, dan kemudian Anies Baswedan itu pada akhirnya dapat tiket pencapresan dari NasDem, Demokrat, dan PKS,” kata Hersu. Bagi Gerindra, lanjut Hersu, apapun kalkulasinya Prabowo harus menjadi capres. Kalaupun nantinya Pak Prabowo kembali gagal jadi calon presiden, namun elektabilitas partai Gerindra tetap dapat dipertahankan. Karena pencapresan Pak Prabowo besar sekali dampaknya terhadap coat-tail effect terhadap elektabilitas partai Gerindra. Sulit buat bagi Gerindra untuk bisa bertahan menjadi partai papan bila Pak Prabowo tidak maju sebagai capres. “Jadi, bagi Gerindra, pencalonan Pak Prabowo sebagai calon presiden ini to be or not to be, sementara bagi PKB posisi Cak Imin jauh lebih lentur,” ungkap Hersu. Menurut Hersu, yang realistis buat PKB adalah harus tetap dalam kabinet bersama dengan capres cawapres yang akan memenangkan pemilu pada pilpres pada tahun 2024. Seandainya saja PKS, Demokrat, dan Nasdem memutuskan berkoalisi mengusung Anies, kemudian ada kesepakatan misalnya menggandeng Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, maka PKB akan lebih menarik bila bergabung dengan koalisi ini daripada bertahan dengan Gerindra. Sedangkan Prabowo, bila hubungan Jokowi dengan Ibu Megawati terus menegang kemudian Ibu Megawati tetap menolak Ganjar dan memutuskan mengusung Puan Maharani sebagai capres atau cawapres, maka lebih menarik bila berkoalisi dengan PDIP dan berpasangan dengan Puan Maharani. Karena itu, kita bisa memahami mengapa Gerindra dan PKB belum memutuskan memutuskan capres dan cawapresnya kendati sudah membentuk sekretariat bersama. Sikap tegas dari Ibu Megawati yang menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Jokowi membuat situasi politik menjadi cair dan koalisi partai pendukung pemerintah itu mulai melakukan kalkulasi ulang dengan siapa mereka akan berkoalisi. “Jadi Anda jangan terlalu kaget jika banyak manuver yang mungkin terjadi dalam beberapa pekan yang akan datang,” pungkas Hersu. (ida)
Produksi Kebohongan dari Istana
Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih Abraham Lincoln - \"Anda bisa membohongi semua orang beberapa saat dan beberapa orang setiap saat, tetapi kamu tidak bisa membohongi semua orang setiap saat” Istana terus memproduksi macam macam stok kebohongan dan rekayasa tipuan yang di paksakan dari nafsu ingin terus berkuasa seperti bah banjir air bandang tanpa tanggul merambah kemana mana . Kekacauan negara sudah pada puncak titik kulminasi, campur aduk antara berita benar dan bohong di kopyok menjadi rujak cingur. Dengan begitu, kebenaran dan kebohongan menjadi tercampur dan sulit dibedakan. Terdapat sedikitnya empat macam kebohongan : Pertama, mitos atau cerita berlatar masa lampau yang boleh jadi salah, tetapi dianggap benar karena diceritakan secara turun-temurun. Kedua, glorifikasi dan demonisasi. Glorifikasi adalah melebih-lebihkan sesuatu agar tampak hebat, mulia, dan sempurna. Sebaliknya, demonisasi adalah mempersepsikan sesuatu seburuk mungkin seolah tanpa ada kebaikannya sedikit pun. Ketiga, kabar bohong atau informasi yang diada-adakan atau sama sekali tidak mengandung kebenaran. Keempat, info sesat, yaitu informasi yang faktanya dicampuradukkan, dipelintir, dan dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi seolah-olah benar. Kebohongan atau kemunafikan sudah menjadi bagian dari kehidupan Istana dan semua agen dan sales Istana . Istana terus memproduksi merk dan aksesoris kebohongan sampai masyarakat sangat sulit membedakan ini kebijakan asli atau imitasi alias bohong. “Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis. Rezim saat ini semacam ingin mengendalikan kebenaran sesuai dengan standarnya. Dia pun mencurigai ada kebohongan yang disembunyikan dalam upaya keras pemerintah melawan hoax. “Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan. Pembuat berita bohong terbaik adalah pemerintah yang sedang berkuasa. \"Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena penguasa memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. punya intelijen, data statistik dan media. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Kebenaran lekat dengan fakta dan realitas, sedangkan kebohongan adalah antitesisnya, dipenuhi dengan prasangka dan ilusi manipulatif. Realitas juga dapat dikonstruksi dari tumpukan informasi palsu, sehingga kebenaran dan fakta ibarat “jauh panggang dari api”. Berbohong dan kebohongan disebabkan berbagai hal, termasuk ( vakumnya informasi, bias persepsi dan interpretasi momentum, hingga ketidakmampuan memajukan perspektif kritis. Level tindak kebohongan merasuk mulai dari level individu hingga negara, dari level atas sampai bawah. Kesimpulan dari berbagai kejadian tersebut : sebuah kebohongan diteguhkan dengan kebohongan lain untuk memperkuat narasi, kebohongan tidak pernah sempurna, selalu memiliki cacat. Kebohongan terjadi dalam berbagai aspek, termasuk diranah ekonomi dan politik. Sejarah Indonesia sedang berada hal yang benar bisa menjadi tampak bersalah, sedangkan yang salah dan bohong bisa tampil sebagai kampiun. **
Generasi Z Menjadi Kunci Kemenangan dalam Pemilu 2024
Jakarta, FNN - Ketua bidang Politik, Pusat Studi Literasi Komunikasi Politik (Pustera Kompol) Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting mengungkapkan, generasi Z akan menjadi kunci kemenangan dalam pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang. Generasi Z yang jumlahnya mendekati 30 persen, potensial bagaikan ‘gadis cantik’ yang akan diperebutkan dalam kontestasi Pemilu 2024. “Kontestan politik yang berhasil merebut suara Generasi Z, berpeluang besar mendulang suara kemenangan dalam kontestasi Pemilu 2024,” kata Selamat Ginting pada Seminar Nasional dengan tema: Meningkatkan Kualitas Partisipasi Politik Generasi Z dalam Pemilu 2024 di Kampus Unas, Jakarta, Selasa (24/1). Seminar diselenggarakan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta. Tampil pula narasumber Lolly Suhenty, anggota Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Bawaslu RI. Analis komunikasi politik dan militer dari Unas itu menjelaskan, Generasi Z memainkan peranan potensial, karena dapat meraup suara melalui kekuatan dahsyat media sosial (medsos) bersama generasi kakak atau abangnya, yakni Generasi Y atau Generasi Milenial. Kedua generasi ini adalah penguasa media sosial dengan berbagai aplikasi atau platformnya. Generasi dengan ciri khas digital native yang bisa didekati dengan aplikasi popular. Jika menggunakan penggolongan kelompok penduduk versi William H. Frey, maka yang disebut Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga tahun 2012 (berusia 11-26 tahun). Sementara Generasi Y atau Milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga tahun 1996 (berusia 27-42 tahun). Apabila melihat data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 lalu, lanjut Selamat Ginting, populasi Generasi Z mencapai 74,9 juta atau sekitar 27,7 persen dari total penduduk Indonesia yakni sekitar 270,20 juta jiwa. “Kita bulatkan saja sekitar 30 persen pada 2024 mendatang. Artinya apa? Jangan pandang Gen Z dengan sebelah mata, karena mereka menguasai sepertiga dari calon pemilih dalam kontestasi electoral 2024,” ujar dosen FISIP Unas tersebut. Selamat Ginting memprediksi para kontestan pemilu 2024, baik partai politik maupun politikus yang akan tampil dalam pertarungan politik akan menggunakan strategi komunikasi politik tertentu untuk meraup suara dari Generasi Z. Apalagi jika ditambah dengan Generasi Y atau Generasi Milenial yang jumlahnya juga hampir sama, maka hampir 60 persen Generasi Y dan Generasi Z akan menentukan kemenangan kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Dikemukakan, pada kontestasi Pemilu 2019 lalu, Generasi Milenial menjadi kelompok penduduk yang paling diperebutkan. Jumlah mereka saat itu sekitar 69,90 juta jiwa atau setara dengan 25,87 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 270,2 juta jiwa. Sehingga dalam pemilu 2024 mendatang, baik Generasi Z maupun Y memiliki pengaruh signifikan dalam proses politik di Indonesia. Ia mengharapkan tampilnya Generasi Z dalam Pemilu 2024 mendatang mestinya menjadi perhatian khusus bagi penyelenggara Pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, maupun Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Terutama agar mereka menjadi pemilih yang partisipatif pada pemilu mendatang. “Para penyelenggara Pemilu harus memiliki kebijakan politik dan pendekatan khusus melalui media sosial agar Generasi Z dan Generasi Y mau berpartisipasi aktif dalam pemilu,” kata Ginting yang selama sekitar 30 tahun menjadi wartawan bidang politik. Sosialisasi politik untuk penyelenggaraan Pemilu 2024, lanjutnya, harus penuh dengan warna aplikasi yang digemari Generasi Z maupun Genersi Y. Hal yang sama berlaku bagi partai politik dan politikus jika mereka hendak mengambil suara dari kalangan Generasi Z maupun Generasi Y. Apalagi tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai sejak 14 Juni 2022 lalu. Persis tinggal satu tahun lagi pemilihan suara serentak pada pertengahan Februari 2024. Menurut Selamat Ginting, mau tidak mau penyelenggara rezim Pemilu, partai politik, serta politikus yang akan tampil sebagai calon legislative maupun calon eksekutif politik (presiden/wapres, gubernur/wagub, bupati/wabup, walikota/wawali) harus beradaptasi dengan kebiasaan Generasi Z dan Y yang selalu memegang telepon selular dengan teknologi baru (gadget). “Yang beradaptasi justru kalangan yang akan mempengaruhi mereka. Harus berinovasi untuk merayu mereka agar mau ikut dalam Pemilu dan mau memilih para kontestan. Apakah mereka tertarik dengan dunia politik? Itu tantangan kita semua, termasuk dunia kampus,” ujar Selamat Ginting. Dikemukakan, mesti diteliti lagi, aplikasi apa yang sering digunakan gadget para Generasi Z dan Y ini. Mulai dari Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook, dan lain-lain. “Inilah sesungguhnya revolusi politik di zaman kekinian, karena komunikasi politik harus dikemas dalam bentuk platform hiburan. Jadi politik bukan sekadar pertarungan gagasan, tetapi kini menjadi pertarungan hiburan dalam aplikasi media sosial maupun media hiburan,” pungkasnya. (sws)
Sentilan Anies Baswedan yang Tak Biasa, Lucu Menghibur Pun Nampol Menohok
Oleh Ady Amar - Kolumnis ANIES Baswedan eks Gubernur DKI Jakarta, terbilang pribadi cuek bebek, artinya tidak ambil pusing atas caci maki, dan bahkan fitnah dari kelompok yang seperti dihadirkan untuk itu. Pilihannya selalu dengan tidak menanggapi, memilih membiarkan saja. Susul-menyusul caci maki terus disebar, tidak sedikit pun membuat Anies terpancing membalasnya, apalagi membalas dengan caci maki yang sama. Caci maki bukanlah kritik apalagi kritik membangun, itu lebih pada ingin sekadar mengolok-olok dengan tujuan mengepras elektabilitas Anies. Meski itu jauh dari berhasil, bahkan sebaliknya. Membicarakan Anies dengan buruk sekalipun, itu point tersendiri buatnya. Anies jadi pihak yang terus dibicarakan. Meski dibicarakan dengan buruk sekalipun. Hal itu seperti tidak dipahami, pastinya tidak dievaluasi seberapa efektifkah cara-cara itu digunakan. Memilih diam, itu buat Anies berkelas. Menegaskan ia tak terkecoh oleh stimulan yang dipaksakan, dan berharap direspons balik. Memilih dengan tidak merespons, itu bisa jadi bentuk lain agar tidak diserupakan dengan kelompok penabur kebencian dan fitnah. Pilihan Anies pada komunikasi diam, meski cacian sampai ke taraf rasis sekalipun, justru mengesankan para pihak yang semula memicingkan mata, menjadi melihatnya dengan empati dan simpati. \"Diam itu emas\" seperti menemukan contoh bangunan komunikasi yang dipilih Anies. Selama 5 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sejak awal menjabat sampai akhir masa jabatan berakhir, tidak tampak Anies bereaksi pada umpatan yang bersifat pribadi. Anies memilih menjawabnya dengan kerja terukur, dan itu kerja intelektual dengan pencapaian luar biasa. Elektabilitas pun menaik yang sulit untuk dibendung. Setelah purna tugas selaku gubernur, dan lalu diusung Partai NasDem sebagai capres pada Pilpres 2024, cacian cercaan pun terus disasarkan. Meski narasi lebih memunculkan rasisme, Anies pun memilih dengan tetap tidak menanggapi. Anies seolah memilih tidak ingin menurunkan kastanya serendah mereka yang mengolok. Anies lehih leluasa bergerak menyapa simpatisannya di daerah. Melompat dari satu panggung ke panggung lainnya. Batas teritorial pergerakannya menjadi luas tidak sebatas Jakarta, tapi seluas negeri. Semua kota/kabupaten yang didatangi pecah menyambutnya, mengelu-elukannya. Tapi tidak pada mereka yang tidak suka dengan safari Anies itu, yang lalu menyerang dengan menyebut Anies curi start kampanye. Laporan pada Bawaslu pun dibuat. Tapi laporan sumir itu sulit bisa menghentikan langkah Anies itu disebut pelanggaran. Apa yang dilanggar, sedang pendaftaran peserta capres pun belum dibuka. Bawaslu pun bahkan boleh disebut belum \"buka lapak\". Pelapor itu bukannya tidak tahu jika laporan yang dibuatnya akan tertolak, tapi setidaknya laporan itu mengabarkan Anies \"curi\" start. Laporan dibuat setidaknya ingin mengacaukan nalar publik, bahwa Anies tidak sportif. Anies merespon dengan caranya, dan kali ini dengan cara tidak biasa. Ada yang menarik dilakukan Anies dengan komunikasi tidak biasa itu, dan itu mampu mengundang senyum, atau setidaknya senyum kecut para pihak yang tertampol. Saat kunjungan ke Kabupaten Bandung, Minggu (22 Januari 2023), mengikuti Jalan Sehat bersama ribuan warga, Anies mengirim pesan politik dengan nada canda yang menggelitik. Pada kaos warna biru yang dipakainya--warna dasar Partai NasDem--pada bagian depan nyolok tertulis dalam kalimat berbahasa Sunda: Abdi Nu Ngider Naha Anjeun Nu Keder (Saya yang Jalan, Mengapa Kamu yang Pusing). Komunikasi politik gaya sentilan yang dikirim Anies, itu pastilah ditujukan untuk kelompok tertentu, yang kerap nyinyir dengan langkah safarinya, itu sungguh menohok meski disampaikan dengan canda ala Si Kabayan. Kreatifitas dimunculkan Anies dan tim dalam melawan mereka yang bersikap irrasional dengan memaksakan keinginan, Anies terlarang berkeliling, meski tak ada aturan yang dilanggar. Kumaha atuh... (*)
Kuat Ma'ruf Menegaskan bahwa Dia Tak Tahu Yosua akan Dibunuh pada 8 Juli 2022
Jakarta, FNN - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kuat Ma’ruf, menegaskan dirinya tidak tahu bahwa Yosua akan dibunuh pada 8 Juli 2022.\"Saya harus tegaskan bahwa saya tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi kepada almarhum Yosua pada tanggal 8 Juli 2022,\" kata Kuat Ma’ruf ketika membacakan pleidoi atau pembelaan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa.Kuat Ma’ruf mengaku bingung dan tidak paham atas dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU) kepada dirinya yang didakwa turut serta dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua.\"Tetapi dimulai dari proses penyidikan, saya seakan-akan dianggap dan bahkan dituduh mengetahui perencanaan pembunuhan terhadap almarhum,\" tutur Kuat Ma’ruf.Sejumlah tuduhan yang Kuat Ma’ruf sebutkan adalah anggapan para penyidik bahwa Kuat menyiapkan pisau dari Magelang, Jawa Tengah, serta tuduhan membawa pisau tersebut ke rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Yosua.\"Padahal di dalam persidangan sangat jelas terbukti saya tidak pernah membawa tas atau pisau, yang didukung keterangan dari para saksi dan hasil video rekaman yang ditampilkan,\" katanya.Kuat juga menyanggah tuduhan dirinya bersekongkol dengan terdakwa Ferdy Sambo. Berdasarkan hasil persidangan, jelas Kuat, tidak ada satu pun saksi, video rekaman, atau bukti lainnya yang menyatakan bahwa dirinya bertemu dengan Ferdy Sambo di Saguling, Jakarta Selatan.Dia juga menyanggah tuduhan dianggap ikut merencanakan pembunuhan terhadap Yosua karena Kuat menutup pintu dan menyalakan lampu. Dia menegaskan tindakan tersebut sudah menjadi rutinitas dirinya sebagai asisten rumah tangga.\"Jadi, kapan saya ikut merencanakan pembunuhan kepada almarhum Yosua?\" tambahnya.Oleh karena itu, ia meminta kepada majelis hakim untuk berlaku dengan adil dalam memutus perkara itu.\"Karena yang saya pahami, majelis hakim yang mulia adalah wakil Tuhan di dunia ini dalam memutuskan perkara yang akan memengaruhi hidup seseorang,\" katanya.Dalam persidangan sebelumnya, jaksa penuntut umum menyatakan terdakwa Kuat Ma\'ruf terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.Dengan demikian, jaksa menuntut terdakwa Kuat Ma’ruf hukuman pidana penjara delapan tahun.Kuat Ma’ruf merupakan satu dari lima terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.Empat terdakwa lainnya adalah Ricky Rizal yang dituntut pidana penjara selama delapan tahun, Ferdy Sambo dituntut pidana penjara seumur hidup, Putri Candrawathi dituntut pidana penjara delapan tahun, serta Richard Eliezer dituntut pidana penjara 12 tahun.(ida/ANTARA)
Soal Perombakan Kabinet, Semua Pihak Diminta Tunggu
Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak menunggu terkait perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang isunya menguat selama beberapa pekan terakhir.\"Tunggu,\" kata Jokowi di sela-sela kegiatannya meninjau proyek sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, Selasa.Jokowi tidak menjawab pasti kapan perombakan kabinet itu akan dilakukan. Ia juga diam dan beranjak meninggalkan wartawan saat ditanya apakah reshuffle akan dilakukan pada Februari.Isu mengenai perombakan kabinet menguat beberapa pekan terakhir. Sinyal perombakan kabinet juga ditunjukkan Jokowi dalam beberapa kesempatan.Pada Kamis (5/1) lalu, Jokowi mengatakan perombakan kabinet bisa dilakukan kapan saja.\"Besok. Bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu,\" katanya kala itu.Sebelumnya, Senin (2/1), Jokowi juga sempat mengimbau semua pihak agar menunggu kemungkinan adanya reshuffle kabinet.\"Ya, tunggu saja,\" kata Jokowi saat meninjau Pasar Tanah Abang Jakarta.Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 sebelumnya sudah tiga kali mengalami perombakan. Pertama, pada 23 Desember 2020, di mana terdapat enam pejabat baru untuk pos menteri kesehatan, menteri sosial, menteri agama, menteri perdagangan, menteri kelautan dan perikanan, serta menteri pariwisata dan ekonomi kreatif.Kemudian, pada 28 April 2021, Jokowi melakukan perombakan kedua di Kabinet Indonesia Maju, dengan melantik dua pejabat baru untuk menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi serta menteri investasi/kepala BKPM.Terakhir, perombakan ketiga terjadi pada 15 Juni 2022, saat Jokowi melantik sejumlah pejabat baru untuk menteri perdagangan, menteri agraria dan tata ruang(ATR)/kepala BPN, wakil menteri ATR, wakil menteri dalam negeri, dan wakil menteri ketenagakerjaan.(ida/ANTARA)
Keinginan Kaesang Terjun ke Politik Diungkap oleh Gibran
Surakarta, FNN - Wali Kota Surakarta sekaligus putra pertama Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan keinginan sang adik, Kaesang Pangarep, untuk terjun ke dunia politik.Gibran di Surakarta, Selasa, mengatakan keinginan itu disampaikan Kaesang sendiri di depan dirinya dan ayahnya, Jokowi, saat pulang ke Surakarta.\"Yang kami bicarakan di meja makan itu Kaesang. Saya juga kaget, dia secara terbuka menyampaikan ke kami ada ketertarikan di politik,\" kata Gibran.Meski demikian, ia belum tahu apakah Kaesang akan mulai terjun pada Pemilihan Daerah (Pilkada) Serentak 2024.\"Nggak tahu, saya baru dengar kemarin. Bapak juga kaget. Biasanya nggak pernah membicarakan itu, ini penjajakan dulu,\" tambahnya.GIbran mengatakan ketertarikan Kaesang tersebut karena ingin berkontribusi pada daerah. Apalagi, sejak beberapa tahun terakhir, putra bungsu Jokowi itu juga sudah terjun langsung mengurusi Klub Sepak Bola Persis Surakarta.\"Kalau saya lihat, misalnya Persis, itu kan yang kerja keras Kaesang. KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI kan Kaesang juga intens di situ. Kalau saya lihat, mampu, anak muda, tapi belajarnya cepat,\" katanya memuji Kaesang.Gibran juga berkesempatan mengajak Kaesang dan Jokowi ke beberapa proyek infrastruktur yang sedang dalam proses pengerjaan di Kota Surakarta.\"Kemarin kan kami ajak juga ke Solo Safari, Technopark, Ngarsopuro. Ya, melihat pembangunan-pembangunan di Solo. Pokoke ada ketertarikan untuk membangun, ikut membantu, lebih ke kontribusi,\" katanya.Sementara itu, terkait partai politik yang ingin diikuti oleh Kaesang, Gibran mengaku belum mengetahuinya.\"Nanti biar Kaesang saja yang memutuskan,\" imbuhnya.Disinggung mengenai isu dinasti politik yang mungkin akan mencuat, Gibran mengatakan bahwa kontestasi dalam politik merupakan kompetisi.\"Bisa menang, bisa kalah. Kaesang kemarin hanya melontarkan keinginan, kalau keseriusan tanya Kaesang sendiri,\" ujarnya.(ida/ANTARA)
Sepak Bola atau Sepak Suara?
Oleh Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan PSSI akan memilih Ketum baru. Masa jabatan Iwan Bule selesai tahun 2023 ini. Ia meninggalkan bau bangkai yang menyengat. Seratus lebih penonton sepakbola di stadion Kanjuruhan Malang tewas akibat gas air mata yang ditembakkan berlebihan oleh aparat Kepolisian. Pak Polisi Iwan Bule kepentung Polisi lagi. Akhir yang buruk. Kongres Luar Biasa akan digelar 16 Februari 2023. Di antara lima kandidat Ketum dua yang diprediksi bersaing yaitu Erick Thohir Menteri BUMN dan AA La Nyala Mattalitti Ketua DPD. Nama lain seperti Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono dan Fary Djami Francis nampaknya hanya meramaikan saja. Erick Thohir mengklaim didukung 60 voters dari 87 voters. Sementara LaNyalla \"merendah\" dengan menyatakan didukung PSSI Jatim dan Lamongan. Meskipun demikian Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Prof Syahrial Bakhtiar mengimbau voters untuk memilih LaNyalla sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027. LaNyalla dinilai lugas, tegas dan berpengalaman. Di atas kertas Erick Thohir bakal menang, walau orang sering katakan bola itu bundar. Erick direstui Jokowi dan didukung Kaesang. BUMN ada dalam kendalinya artinya kuat kontribusi \"moral\" nya. Semangat ingin membersihkan PSSI diuji dengan bersihnya berkompetisi menuju Ketum. Jika uang berhamburan maka omong kosong pemberantasan korupsi. Pengamat Sepakbola Sigit Nugroho menyatakan bahwa Kongres PSSI sarat dengan politik uang. Satu suara bernilai puluhan juta. Menurutnya pembelian suara dalam KLB PSSI sudah biasa dan sudah menjadi rahasia umum. Ia menyindir dan memancing KPK untuk masuk. Pandangan Sigit ini mengindikasi bahwa semakin profesional sepak bola semakin \"profesional\" juga pemilihan Ketum PSSI dan jajarannya. Sepakbola menjadi sepak suara. Sepak bola yang berubah menjadi sepak suara memastikan prestasi jeblok. Daripada sibuk olah bola agar mahir dan hebat lebih baik sibuk otak atik cuan yang bisa digolkan ke kantong sendiri. Hatrick lagi. Spektrum jauhnya adalah bahwa sepakbola semakin lekat dengan perjudian. Dari ruang uang bergeser ke ruang politik. Ketum PSSI adalah batu loncatan untuk mendapatkan suara dukungan politik. Erick Thohir bukan hanya dilihat sebagai mantan Presiden Milan tetapi figur yang sedang mengotak atik suara menuju Presiden Indonesia, sekurang-kurangnya Wapres. Ada baliho, iklan ATM, medsos dan lainnya. Termasuk ikut organisasi ini dan itu. Kini satu jabatan \"politik\" lagi yang ingin direbut Erick yaitu Ketum PSSI. Sebagai bekal sekaligus taktik dalam menyepak dan menyundul suara. Untuk mem-back up kepentingan oligarki yang ingin mempertahankan kejuaraan. Siap mengatur permainan hanya dua babak dan siap pula bermain untuk perpanjangan waktu. Tiga periode. Fair play menjadi tidak penting yang pasti harus menjadi juara meskipun dengan permainan curang. Untuk ini wasit harus ikut main. Biaya tidak jadi masalah karena bandar sudah sangat siap siaga. Erick Thohir akan membersihkan korupsi PSSI ? Ah, omong kosong. BUMN yang diamanahi kementriannya saja bobol dan tidak ada yang maju. Boros dan sarang korupsi. Ajang bagi permainan politik. PSSI harus dipimpin oleh orang yang jujur, kompeten dan betul-betul yang ingin memajukan persepakbolaan. Bukan figur-figur yang menjadikan PSSI sebagai batu loncatan untuk bisnis dan politik. Bila demikian maka penjahat telah mengubah PSSI dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia menjadi Persatuan Sepak Suara Indonesia. PSSI menjadi alat bisnis dan politik. Bahkan menjadi Partai Sepakbola Seluruh Indonesia. Pengusung Calon Presiden. Luar biasa Erick Thohir setelah sukses membantai BUMN kini bola juga akan dimakan dan ditelan mentah-mentah. Rakus sekali. Bandung, 24 Januari 2023
MER-C Kecam Pembakaran Al Qur'an di Swedia
Jakarta, FNN - Lembaga sosial medis untuk kemanusiaan dan perdamaian, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengecam keras aksi pembakaran Al Qur’an yang kembali dilakukan oleh Rasmus Paludan, di Stockholm Swedia pada Sabtu (21/1). Ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya Rasmus Paludan, seorang politisi Swedia juga pernah menggelar sejumlah demontrasi dengan aksi membakar Al Qur’an. MER-C sangat menyayangkan pembiaran yang dilakukan Pemerintah Swedia terhadap aksi pembakaran kitab suci umat Islam, sehingga kejadian ini bisa terus berulang. “Kami mempertanyakan Pemerintah Swedia yang tidak mencegah aksi penistaan dan pelecehan agama Islam tersebut, bahkan memberikan izin atas nama kebebasan berakspresi. Padahal tindakan ini sangat berbahaya bagi kerukunan umat beragama tidak hanya di Swedia namun juga di seluruh dunia,” ujarnya. Untuk itu, Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad meminta Pemerintah Swedia agar segera mengambil tindakan tegas dengan menghukum pelaku dan meminta maaf kepada umat Islam di dunia. “Kami minta Pemerintah Swedia dapat segera bertindak tegas terhadap praktek-praktek penistaan agama seperti ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Pembakaran kitab suci Al Qur’an akan memancing kemarahan umat Islam dunia. Pemerintah Swedia sebaiknya segera meminta maaf kepada umat Islam di dunia atas pembiaran aksi tersebut,” tegasnya. Di sisi lain, Sarbini juga berharap Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bisa mengambil sikap atas aksi pembakaran Al Qur’an di Swedia sehingga kejadian ini tidak terjadi lagi. (sws)
CerviScan Siap Dihadirkan Bio Farma untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Bandung, FNN - Bio Farma siap menghadirkan diagnostik kit bernama CerviScan, sebuah inovasi karya anak bangsa yang merupakan alat deteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV) penyebab kanker serviks. Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa Bio Farma menghadirkan CerviScan yang dapat menjadi alternatif pilihan bagi wanita Indonesia. “Kanker serviks merupakan silent killer karena gejalanya baru diketahui setelah stadium lanjut. Untuk itu perlu pencegahan dan deteksi dini untuk diketahui lebih awal penyakitnya sehingga tidak terlambat ditangani. CerviScan hadir untuk menjadi salah satu solusi bagi wanita dan para ibu yang ragu melakukan pemeriksaan karena rasa takut, ” kata Honesti, dalam keterangan tertulisnya, Senin. Honesti memaparkan, deteksi dilakukan dengan metode pengambilan urine yang kemudian diperiksa di laboratorium menggunakan alat PCR dan diharapkan dengan metode urine ini akan memberikan kenyamanan kepada para perempuan. \"Dengan pola ini harapannya bisa meningkatkan angka skrining kanker serviks,” kata Honesti. Sementara itu, Bio Farma juga mensosialisasikan bahaya kanker serviks dengan menggelar talkshow yang mengangkat tema “The Silent Killer: Kenali dan Deteksi Kanker Serviks, yang diawali dengan Funbike dengan titik keberangkatan di Bio Farma Bandung menuju Gedung Sate Kota Bandung, dan dilepas oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki. Sri Harsi Teteki menyampaikan bahwa perempuan Indonesia harus lebih peduli terhadap kesehatan diri. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para wanita dapat mengenal secara dalam mengenai kanker rahim. Sebagai perempuan Indonesia harus terus melindungi diri dengan menjaga kesehatan,\" kata Sri Harsi Teteki. Kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta wanita dari komunitas Women Cycling Community (WCC) ini merupakan rangkaian kegiatan Pre-event Launching diagnostik kit produk Bio Farma untuk skrining Human Papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab kanker serviks yang banyak dialami oleh perempuan Indonesia dan penyebab ketiga kematian terbesar di Indonesia. Menurut data Global Cancer Observatory, dari sekian banyak jenis kanker tersebut, kanker leher rahim atau yang kita kenal dengan nama kanker serviks, menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Lebih dari 80 wanita Indonesia terdiagnosis kanker serviks setiap HARI-nya, bahkan dalam 120 menit dua wanita Indonesia meninggal karena jenis kanker ini. Global Cancer Observatory pun menyebutkan hanya 5 persen wanita yang melakukan skrining kanker serviks. Kurangnya informasi mengenai kanker serviks dan ketakutan menjalani skrinning menjadi hambatan dalam pencegahan dan penanganan kasus kanker serviks. Oleh karenanya Bio Farma melakukan inovasi untuk menciptakan produk karya anak bangsa untuk mendeteksi virus HPV dengan nama CerviScan. CerviScan merupakan diagnostik kit berbasis PCR untuk deteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab kanker serviks. Kepala Divisi Pemasaran Domestik Bio Farma, Fitri Puspadewi menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan pre-event launching CerviScan adalah untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks. “Kami berharap dalam rangkaian acara ini sebagai salah satu bentuk membangun awareness masyarakat karena sangat disayangkan, skrining penyakit ini masih relatif kecil. Perempuan ragu untuk melakukan sampling,\" kata dia. Dia berharap kehadiran CerviScan ini menjadi salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan oleh perempuan di Indonesia, untuk melakukan skrining agar bisa kita deteksi lebih awal penyakitnya sehingga bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terlebih perempuan. Untuk mendeteksi dini kanker serviks, Bio Farma sudah melakukan uji klinis kepada 900 subjek dengan melakukan tes urine pada pagi hari, jadi sudah bisa mendeteksi meskipun urinenya bukan yang fresh, \"Sedangkan untuk hasil tes menggunakan metode PCR yang peralatannya sudah tersebar di Indonesia. Uji klinis tetap dilakukan di laboratorium yang sudah direkomendasikan oleh dokter maupun inisiatif sendiri,\" kata Fitri.(sof/ANTARA)