ALL CATEGORY

Sebanyak 2.078 IUP Tidak Produktif Dicabut Satgas Investasi

Jakarta, FNN - Satgas Percepatan Investasi serta Satgas Penataan Penggunaan Lahan dan Penataan Investasi telah mencabut 2.078 izin usaha pertambangan (IUP) yang diminta Presiden Jokowi untuk dicabut karena tidak dijalankan atau tidak produktif.Ketua Satgas yang juga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, menargetkan pemulihan izin bagi perusahaan yang melayangkan keberatan atas pencabutan bisa rampung paling lambat pada minggu kedua Oktober 2022. \"Terkait perkembangan evaluasi pencabutan izin, IUP yang 2.078 izin, tahap pertama, semua izin sudah dicabut,\" katanya.Dari total 2.078 IUP yang dicabut itu, sebanyak 733 perusahaan tambang mengajukan keberatan atas pencabutan IUP tersebut.Satgas pun telah melakukan evaluasi ulang di mana pada tahap pertama, dari sekitar 213 IUP, hanya sebanyak 83-90 IUP yang memenuhi syarat perizinan dan telah dikembalikan izin usahanya atau dipulihkan izinnya.\"Sekarang kami masuk tahap kedua, sebanyak 219 izin di batch kedua. Sekarang yang memenuhi syarat dalam proses untuk pemulihan itu kurang lebih ada 115 izin,\" katanya.Bahlil mengungkapkan, pemulihan tahap kedua itu didominasi perizinan galian C, yang banyak dikerjakan oleh pengusaha dan UMKM di daerah. Pemulihan atau pengembalian izin kepada pada pengusaha kecil itu juga dilakukan pemerintah sebagai wujud komitmen dalam rangka melakukan penataan perizinan pertambangan.\"Jadi kalau yang benar kita harus kembalikan. Jangan dzolim kepada pengusaha. Yang betul-betul memang yang tidak memenuhi apa yang di kaidah, norma dan tujuan pemberian izin itu yang kami lakukan pencabutan,\" katanya.Sisa sekitar 300 perusahaan yang mengajukan keberatan itu akan masuk pemulihan tahap ketiga yang diharapkan bisa rampung pada akhir September atau paling lambat minggu kedua Oktober 2022.\"Mudah-mudahan akan selesai di bulan September ini. Tapi karena banyak perusahaan dari daerah-daerah, saya butuh waktu lagi dengan tim Satgas, itu paling lambat minggu kedua Oktober selesai,\" katanya.Bahlil menegaskan, dalam proses pemulihan izin, tidak ada upaya-upaya oknum Satgas Investasi untuk bisa mengembalikan IUP atau izin yang telah dicabut. Ia pun meminta pengusaha untuk mendatangi langsung Satgas Investasi jika ada masalah atau keluhan terkait pencabutan izin.\"Tolong dicatat, tidak ada gerakan-gerakan tambahan dari tim. Jangan dengar ada orang lain yang misal katakan bahwa nanti bisa diurus, nanti dengan cara A, cara B. Itu jangan percaya pengusaha, silakan datang ke Satgas, kalau memang benar mereka punya, pasti akan dikembalikan. Tetapi kalau tidak benar, mau dengan cara apapun itu saya yakinkan itu tidak bisa karena Satgas fair sekali,\" katanya.Bahlil juga menjelaskan perkembangan pencabutan izin sektor kehutanan di mana Satgas telah mencabut 31 izin sektor pemanfaatan hutan dengan total 696.398,5 hektare.\"Ini sudah kami lakukan pencabutan, sudah tahap ketiga. Insya Allah kami akan selesaikan paling lambat bulan Oktober ini juga, selesai untuk sektor kehutanan,\" imbuhnya.Menurut Bahlil, pencabutan izin di sektor kehutanan merupakan bentuk keadilan bagi izin-izin yang sudah diberikan tetapi tidak difungsikan sebagaimana mestinya sehingga diambilalih pemerintah.\"Misal hutannya masih original, belum dilakukan apa-apa, itu akan dikembalikan jadi kawasan hutan. Ini arahan Presiden dalam rangka menjaga optimalisasi hutan kita di Indonesia juga sekaligus untuk mendorong keterlibatan pemerintah dalam menjaga ekosistem hutan dan menurunkan emisi rumah kaca dan karbon bisa terjaga baik,\" katanya. (Ida/ANTARA)

Pesta Durian yang Ditunggu Rakyat

JAKARTA dalam bulan ini dibanjiri dirian. Di beberapa sudut ibu kota terlihat buah itu diperjual-belikan. Apalagi di beberapa swalayan dan tempat-tempat khusus penjualan buah-buahan, komoditas enak dan beraroma menyengat itu pasti ada, baik yang masih bulat dengan durinya maupun yang sudah dikupas dan buahnya dimasukkan kotak plastik. Pesta durian! Itulah kalimat yang sering terdengar ketika sekelompok orang asyik menikmati buah yang sebutan populernya King of Fruit (raja dari segala buah)  itu. Pesta durian bisa dilakukan langsung di lapak pedagang atau dibawa ke rumah dan dinikmati bersama keluarga. Jakarta sedang pesta durian? Ah itu hanya omongan ngebacot doang. Andaikan daerah Parung, Bogor, Banten dan daerah lainnya tidak memasoknya, pasti Jakarta tidak kebagian durian. Padahal, di Jakarta ada beberapa wilayah yang populer dengan nama duren. Ada daerah Tanjung Duren, Duren Tiga, Duren Sawit. Duren atau durian adalah kata yang bermakna sama. Wilayah  yang disebut duren di Jakarta itu sudah tidak ada lagi kebunnya. Jangankan kebun, pohon durian di wilayah ini sudah tidak ada lagi.  Sudah berubah menjadi pohon gedung dan rumah mewah. Belakangan, Duren Tiga menjadi terkenal lagi.  Akan tetapi, bukan karena ada kebun durian atau ada pasar durian maupun pesta durian di kawasan itu. Kalau mau membeli durian, lebih pas di Kasawan Kalibata, yang berjarak tidak terlalu jauh dari Duren Tiga. Duren Tiga belakangan terkenal seantero Nusantara karena ada jenderal polisi membunuh anak buahnya. Ya, Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Josua Hutabarat. Tidak tanggung-tanggung, Sambo mengajak istrinya Putri Candrawahi bersekongkol melakukan pembunuhan berencana itu. Kasus pembunuhan itu menyeret puluhan polisi dan lima di antaranya sudah dipecat atau pemberhentian dengan  tidak hormat dari anggota polisi. Itu di Duren tiga. Pesta durian di musim durian sebenarnya masih ditunggu-tunggu rakyat. Sebab, puncaknya belum sampai. Pada saat durian membanjiri Jakarta, rakyat juga melakukan pesta jalanan. Mereka memprotes Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang seenaknya menaikkan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak. Akibatnya, harga kebutuhan pokok yang sudah mahal, semakin mahal lagi. Tiap hari rakyat, mulai dari emak-emak, mahasiswa, kaum buruh atau pekerja, ulama, purnawirawan dan bahkan pelajar turun ke jalan. Tiga tuntutan yang mereka suarakan dengan lantang, yaitu “Turunkan harga BBM, turunkan harga kebutuhan pokok, dan tegakkan supremesi hukum.” Akan tetapi, tidak sedikit spanduk dan suara orator yang menyuarakan, “Turunkan Jokowi!” Ada lagi tulisan, “BBM Naik, Ente Turun!” Para pendemo tidak bosan dan lelah dalam menghadapi rezim Jokowi yang dinilai semena-mena terhadap rakyat. Tiap hari mereka ‘pesta jalanan’. Mereka menyebut dirinya sebagai “Parlemen Jalanan,” karena parlemen yang sesungguhnya (DPR) sudah menjadi tempat bisu. Meski begitu, mereka tetap silih berganti mendatangi gedung Parlemen,  yang berada di Senayan, Jakarta Pusat itu. Selain gedung DPR, sasaran mereka adalah Istana Kepresidenan, di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Hanya saja, pendemo tidak bisa masuk, akibat blokade ketat yang dilakukan aparat kepolisian, baik dengan menggunakan kawat berduri maupun barrier beton, yang belakangan dimensinya dibuat lebih tinggi dan tebal dari ukuran semula. Beberapa kali barrier beton dan kawan berduri berhasil dijebol para pendemo. Akan tetapi, mereka belum berhasil menembus blokade aparat kepolisian. Bentrok pun tidak bisa dihindari. Beberapa mahasiswa luka-luka, karena mereka jatuh didorong kembali ke arah kawat berduri yang sudah dijebol. Kegigihan para pendemo yang tidak bosan-bosanya turun ke jalan harus diakui semua pihak. Kita harus memberikan dukungan dan semangat agar perjuangan mereka bisa terwujud. Mereka berteriak dengan suara lantang, baik dikala panas terik maupun hujan. Mereka tidak bosan menyuarakan kepedihan rakyat. Hampir sama dengan pedagang durian yang tidak bosan-bosan menawarkan dagangannya. Jika durian sudah turun dari pohonnya, Jokowi pun diharapkan segera lengser dari jabatannya. Rakyat sudah muak dan bosan atas berbagai kebohongan dan tipu-tipunya. Bahkan adu-domba yang dilakukannya terhadap sesama anak bangsa. Rakyat sedang menunggu pesta durian yang lebih besar. Rakyat menanti perubahan yang bisa menjadikan bangsa ini menjadi besar dan jaya.*

KPK Memulai Pertemuan G20 ACWG Putaran Ketiga di Australia

Jakarta, FNN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memulai pertemuan G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) putaran ketiga di Canberra, Australia, Senin hingga Kamis (29/9).\"Pertemuan ini sebagai rangkaian dari Presidensi Indonesia pada G20 Tahun 2022 yang mengusung tema Recover Together Recover Stronger\", kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.Ipi menjelaskan KPK sebagai ketua atau chair dan Australia sebagai co-chair ACWG telah menggelar dua kali pertemuan untuk membahas isu terkait antikorupsi. Pertemuan putaran pertama ACWG digelar secara hybrid pada 28-31 Maret 2022 di Jakarta, dan pertemuan putaran kedua dilaksanakan luring pada 5-8 Juli 2022 di Bali.\"Dalam kedua pertemuan tersebut, para delegasi dari negara anggota G20 telah memberikan dukungannya terhadap Indonesia sebagai presidensi yang mengusung empat isu utama antikorupsi,\" jelas Ipi.Pembahasan tersebut kemudian dilanjutkan pada pertemuan ketiga di Australia, salah satunya soal peningkatan peran audit dalam pemberantasan korupsi.\"Dalam pertemuan sebelumnya telah disepakati isu ini menjadi High Level Principle (HLP), sehingga poin-poin kesepakatannya akan menjadi dokumen kebijakan yang mengikat dan ditagih implementasinya pada masa mendatang,\" katanya.Kemudian akan dibahas pula terkait partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi, serta soal kerangka pengawasan regulasi dan supervisi pengaturan profesi hukum pada pencucian uang hasil korupsi.\"Bahwa kedua isu tersebut dalam pertemuan sebelumnya disepakati menjadi compendium atau rangkuman best practice yang selanjutnya dapat diimplementasikan, baik bagi para negara peserta G20 maupun dunia internasional,\" kata Ipi.Selanjutnya, dibahas pula terkait pencegahan korupsi pada sektor energi terbarukan. \"Di mana pada isu ini disepakati untuk menjadi background paper yang pembahasannya akan dilanjutkan pada presidensi berikutnya,\" imbuhnya.Ipi mengatakan pertemuan ketiga ACWG di Australia merupakan pertemuan terakhir sebelum KTT G20 pada 15-16 November 2022 di Bali.KPK berharap dalam pertemuan ACWG putaran ketiga tersebut, para delegasi mencapai kesepakatan dalam pembahasan poin-poin pada isu-isu utama tersebut. Kesepakatan itu nantinya dapat memberikan dampak perbaikan bagi upaya-upaya pemberantasan korupsi; tidak hanya bagi negara anggota G20, namun juga dunia internasional.\"Sehingga pemberantasan korupsi ini selanjutnya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi global yang sedang bangkit dan pulih dari pandemi COVID-19 ini,\" ujar Ipi. (Ida/ANTARA)

Beberapa Personel Polri Mengisi Jabatan Struktural Luar Institusi

Jakarta, FNN - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerbitkan surat telegram mutasi 20 personel yang ditugaskan pada jabatan struktural baru pada sejumlah kementerian dan lembaga di luar institusi Polri.Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dikonfirmasi di Jakarta, Senin, membenarkan penerbitan surat telegram mutasi sejumlah perwira Polri tersebut yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri Bidang SDM atas nama Kapolri pada tanggal 24 September. “Iya betul (ada TR mutasi),” kata Dedi.Surat Telegram Nomor: ST/2045/IX/KEP/2022 terdiri atas enam orang perwira tinggi (pati) jenderal bintang satu (brigjen pol) dan 14 perwira menengah (pamen) berpangkat komisaris besar (kombes pol). Mereka ada yang dimutasi di luar Polri sebanyak 15 orang, dan tujuh orang ditarik kembali ke dalam institusi Polri.Sejumlah perwira yang ditarik dari jabatan di luar institusi Polri kembali ke Mabes Polri itu, di antaranya, Brigjen Pol M Awal Chairuddin penugasan Setmilpres dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Pidana Bareskrim Polri.Kemudian, Brigjen Pol Rakhmad Setyadi, penugasan di Kemenpan RB dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Pidter Bareskrim Polri. Kombes Pol Dulfi Muis penugasan di BIN dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Kamneg Baintelkam Polri.Dalam surat telegram itu, juga ada perwira yang dimutasi kembali ke lembaga lainnya, di antaranya Brigjen Pol Eko Widianto penugasan di BIN kembali ditugaskan sebagai Pati Baintelkam Polri penugasan di BIN, kemudian Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu, penugasan pada KPK dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri penugasan kembali di KPK.Pati lain yang dimutasi ke jabatan struktural di luar Polri, di antaranya Kombes Pol Achmad Marhaendra dimutasi sebagai Pamen Baharkam Polri penugasan di PT KAI, Kombes Pol Endrastiawan Setyowibowo jabatan Wakapusdik Binmas Lemdiklat Polri dimutasi sebagai Pamen Lemdiklat Polri penugasan pada Wantannas RI.Lalu, Kombes Pol Sutriyono selaku Pamen Densus 88 Antiteror Polri penugasan di BNPT, Kombes Pol Zainul Arifin selaku Kasubbaglatopsnal Bagrenopsnal Robinopsal Bareskrim Polri dimutasi sebagai Pamen Bareskrim Polri penugasan pada BNN.Dedi menyebutkan, surat telegram mutasi tersebut dalam rangka pembinaan karier, penyegaran guna meningkatkan kinerja satuan wilayah (satwil).“Sama di luar struktur juga mengisi pejabat-pejabat yang memasuki masa pensiun. Penugasan di luar struktur adalah permintaan dari satuan kerja (satker) tersebut kementerian atau lembaga yang membutuhkan tugas terkait dengan penegakan hukum dan kementerian dalam negeri,” kata Dedi pula.Total ada tiga surat telegram Kapolri yang diterbitkan pada tanggal 24 September, yakni telegram Nomor: ST/2046/IX/KEP./2022 sebanyak 30 personel dimutasi dalam jabatan di struktur Polri, kemudian telegram Nomor: ST/2044/IX/KEP./2022 berisi daftar 35 personel Polri yang dimutasi dalam rangka pensiun. (Ida/ANTARA)

Kereta Cepat Melanggar dan Merugikan Keuangan Negara?

Jadi, cost overrun Rp 16,8 triliun, 25% dari pemegang saham = Rp 4,2 triliun, porsi Indonesia 60% = Rp 2,52 triliun. Kenapa minta tambahan modal Rp 4,1 triliun? Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) perkirakan ada cost overrun sekitar Rp 27 triliun, sedangkan menurut BPKP “hanya” Rp 16,8 triliun: US$1,176 miliar. Siapa yang harus menanggung cost overrun ini? Siapa pengendali manajemen proyek? Pihak China? Apakah sudah ada kerugian keuangan negara? Pembengkakan biaya atau perubahan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kelar diaudit (review) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Juru Bicara BPKP Eri Satriana menerangkan, pihaknya diminta Kementerian BadaN Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan review biaya proyek KCJB mulai akhir Desember 2021 lalu. Menurut Eri, adapun metode yang digunakan BPKP dalam perhitungan cost overrun dengan melakukan review dokumen atas asersi yang disampaikan Kementerian BUMN melalui wawancara dan pengamatan yang dilakukan di lapangan. Seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/6/2022, PT KCIP yang merupakan pelaksana pembangunan dan penyelenggaraan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, memperkirakan cost overrun mencapai Rp 27,09 triliun.Namun berdasarkan perhitungan BPKP, dijelaskan Eri, angka yang didapat lebih rendah dari perkiraan KCIC, atau di bawah Rp 20 triliun. Pasalnya, auditor hanya menghitung biaya pembangunan saja.Sedangkan biaya operasional setelah kereta cepat beroperasi nantinya tidak termasuk dalam biaya cost overrun. “Seperti yang sudah dimuat di beberapa media, untuk angkanya sebesar 1,176 miliar dolar AS atau setara Rp 16,8 triliun,” ungkap Eri. Eri memastikan BPKP sudah menyerahkan rekomendasi kepada Kementerian BUMN untuk dapat menyesuaikan cost overrun sesuai dengan hasil audit yang telah dilakukan.Apakah itu sudah dikonsultasikan, lanjut Eri, silakan dikonfirmasi kepada pihak yang meminta penugasan menghitung biaya cost overrun kepada BPKP. Karena BPKP berkewajiban memberikan hasil review ke pihak yang meminta. Indonesia meminta China Ikut tanggung jawab cost overrun, tapi justru China minta Indonesia yang tanggung jawab. Beda sekali permintaan kedua negara ini! Mohon Menkeu infokan, bagaimana selanjutnya? Apakah cost overrun ini bisa dianggap merugikan keuangan negara? Pembengkakan biaya pada proyek KCJB muncul setelah BPKP melakukan audit. Meski begitu, tidak semuanya cost overrun ditanggung Indonesia dan China. Sebagian dalam bentuk modal baru dan adanya pinjaman. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia dan China harus sama-sama menanggung cost overrun yang terjadi pada proyek KCJB. Bahwa cost overrun pada proyek KCJB muncul setelah BPKP melakukan audit. “Cost overrun kemudian berimplikasi bahwa Indonesia yang memiliki porsi 60 persen, sedangkan China 40 persen. Kenaikan cost overrun (tentu) juga harus ditanggung 60:40,” katanya pada rapat kerja Komite IV DPD dengan Menteri Keuangan, Bappenas, dan Bank Indonesia, Kamis (25/8/2022). Meski begitu, tidak semuanya cost overrun ditanggung Indonesia dan China. Sebagian dalam bentuk modal baru dan adanya pinjaman. Sri menjelaskan bahwa semua hal tersebut sedang dirundingkan dengan pihak China. Pasalnya, saat ini infrastruktur proyek KCJB sudah terbangun dan pemerintah tidak membiarkan proyek tersebut mangkrak. “Kalau sudah jadi proyeknya, sudah ada terowongannya ya harus kita jadikan saja karena gak mungkin mangkrak, tidak akan memberikan hasil positif pada ekonomi,” imbuhnya. Terkait penggunaan APBN untuk proyek KCJB, Menkeu mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mempertanggungjawabkan kepada masyarakat. “Kami akan transparan kalau APBN masuk pasti itu ada dasar hukumnya dan dipertangungjawabkan secara optimal melalui audit BPKP dan BPK,” ucapnya. Porsi sumber pembiayaan Proyek Kereta Cepat itu meliputi ekuitas PT KCIC sebesar 25 persen serta 75 persen pinjaman dari China Development Bank (CDB). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa agar pinjaman dari CDB cair, China meminta adanya semacam penjaminan. Karena itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang ditunjuk sebagai leading consortium dari BUMN Indonesia (PT PSBI) pada PT KCIC mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 4,1 triliun guna menambal cost overrun proyek. “Kita sedang diskusi. Mereka (China) minta 75 persen utang ini some sort of penjaminan. Kita sedang cari kalau melalui KAI gimana,” ujar pria yang disapa Tiko ini beberapa waktu lalu. Dengan estimasi cost overrun sekitar US$1,1 miliar sampai dengan US$1,9 miliar, PMN sebesar Rp 4,1 triliun melalui KAI diharapkan bisa menjadi penjaminan agar pinjaman kredit dari CDB cair. Namun, sampai dengan saat ini, KAI masih menunggu PMN tersebut cair agar bisa disetor ke KCIC, kendati sudah diberikan lampu hijau dari DPR Juli 2022 lalu. Tiko menyebut sebagian dari PMN untuk KAI akan cair tahun ini dan berasal dari APBN 2022. “Kita lagi tektokan melihat sisa anggaran (2022) karena kalau baru dapat tahun depan akan lambat lagi (dari target proyek Juni 2023). Sebagian sekitar Rp 3 triliun cair tahun ini supaya bisa bernegosiasi sama CDB agar (pinjaman) cair,” jelasnya. Selain itu, negosiasi tersebut dilakukan untuk memperpanjang periode konsesi pengelolaan China. Hal itu, jelas Tiko,supaya masa pembayaran bisa menjadi lebih panjang juga. China, yang memiliki kepemilikan saham di KCIC sebesar 40 persen, memiliki konsesi pengelolaan selama 50 tahun sejak kereta cepat beroperasi. Selain cost overrun, tadi sama ada perpanjangan periode konsesi supaya masa pembayaran juga lebih lama. Sebagai bagian dari recovery cash flow. Jadi, cost overrun Rp 16,8 triliun, 25% dari pemegang saham = Rp 4,2 triliun, porsi Indonesia 60% = Rp 2,52 triliun. Kenapa minta tambahan modal Rp 4,1 triliun? Apakah tambahan modal bisa langsung dikasih, meski belum ada anggaran? Indikasi penyimpangan APBN? (*)

Jalur Sutra di Mana?

Hasilnya berupa pembangunan ekonomi oleh orang luar, dari orang luar dan untuk orang luar. Kita hanya jadi penonton dan jongosnya para jongos. Oleh: Dr. Yudhie Haryono, Direktur Nusantara Center PADA akhirnya, globalisasi adalah terusan perampokan. Antara siapa melawan apa? Prifate capitalism versus state capitalism. Jika prifate capitalism menempatkan Amerika Serikat dan sekutunya sebagai subjek yang mengembangkan segi empat setan (WB, IMF, WTO, TPP), maka state capitalism menempatkan China dan sekutunya sebagai subjek yang mengembangkan segi empat setan (SR, CD, II, AIIB). Silk Road (jalur sutra) sesungguhnya jalur kolonial China masa lalu. Ia ada sekitar 114 SM sampai 1.450 Masehi. Inilah rute kolonial dan perdagangan penting yang menghubungkan Timur dan Barat; pertukaran budaya, agama, ideologi, SDA dan SDM. Kini, China berusaha menghidupkan kembali Jalur Sutra dalam bentuk baru. Presiden China Xi Jinping pada 2013 mengumumkan inisiatif \'Jalur Sutra Baru Abad ke-21\' atau The Silk Road Economic Belt and the 21st-century Maritime Silk Road atau yang dikenal juga sebagai Belt and Road Initiative. Tujuannya, untuk menciptakan beberapa koridor ekonomi yang membentang lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Mengintegrasikan Asia, Eropa, dan juga Afrika. Wilayah darat, udara dan lautnya. Inisiatif tersebut, khususnya di bidang maritim melibatkan Indonesia. Presiden Tiongkok itu bahkan memilih Indonesia sebagai tempat pertama melontarkan rencana menghidupkan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21. Hal yang kemudian dibebekkan Presiden Joko Widodo dengan progran kembali ke laut (poros maritim dunia). Maka, negara yang dipimpin Jokowi kini hanya the battle ground bagi tarung kuasa dua perampokan dunia. Tak ada sikap ksatria kecuali jadi bebek-bebek saja yang membebek pada asing-aseng. Maklum kelas pemimpin kita barus sekelas penjual kayu. Jalur Sutra (The Great Silk Road) adalah jalan yang menghubungkan China dan Kerajaan Romawi sepanjang 7.000 kilometer lebih. Dinamakan jalur sutra karena barang dagangan utama lewat jalur ini awalnya adalah sutra China. Namun seiring waktu barang yang diperdagangkan berkembang perhiasan, emas, besi, dan SDM. Rute utama jalur ini adalah pegunungan Thien San, Asia Tengah, Afghanistan, Iran, bagian pantai Mediterrania, Afrika Utara, menuju Eropa. Para pedagang melewati jalur ini dengan kereta kuda. Merekalah yang diyakini memberikan pengaruh penting bagi perkembangan kehidupan modern Asia dan Eropa di segala bidang. Jalur ini begitu penting sebagai cara China menguasai dunia. Jalur yang melewati kerajaan Rusia dan China sampai menjelang abad 20. Selanjutnya negara-negara Asia Tengah yang meliputi Kyrgyzstan, Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Uzbekistan, serta 10 negara yang ada di sekitarnya sempat menjadi negara bagian dari Uni Sovyet selama lebih dari 70 tahun. Ketika Glasnost dan Perestroika berhembus dan mengakibatkan jatuhnya Sovyet pada awal 1990-an, negara-negara bagian tersebut satu demi satu memerdekakan diri. Asia Tengah yang sangat kaya dengan sumber daya alam (khususnya untuk energi seperti minyak, gas, uranium, batubara) membuat secara geostrategis posisi mereka menjadi penting. Karenanya, Rusia dan China terus berupaya menjalin persahabatan dengan negara-negara baru merdeka itu demi mempertahankan pengaruh di sana. Negara Barat lain seperti Eropa dan Amerika Serikat tidak mau ketinggalan. Dengan berbagai alasan (seperti perang terhadap terorisme dan kejahatan lintas batas) AS dan EU membangun berbagai pangkalan militer di kawasan tersebut. Kini negara-negara tersebut mulai bebenah mengintegrasikan diri demi memperlancar arus komunikasi dan transportasi. Terlihat dari semakin banyaknya infrastruktur berupa jalan, rel kereta, dan jembatan. Jalur-jalur penerbangan juga dibuka untuk saling menghubungkan dengan negara lain. Bagi Indonesia, Asia Tengah merupakan pasar non tradisional yang sangat prospektif. Mengingat, ada kesamaan latar belakang agama Islam yang dianut penduduk Asia Tengah dan melimpahnya sumber daya alam. Sektor ekonomi yang dapat dikembangkan lebih lanjut antara lain tekstil, hasil pertanian dan perkebunan, informasi dan teknologi, otomotif, furnitur, real estate, makanan halal, perhotelan, pariwisata khususnya wisata sejarah, migas dan bahan mineral lainnya. Para pengusaha Indonesia yang bergerak pada bidang-bidang tersebut perlu mengantisipasi peluang pasar di kawasan ini. Indonesia harus mulai melirik ke Asia Tengah sebagai alternatif pasar di Asia. Tetapi, ini sangat memerlukan presiden yang dahsyat, elite yang cakap dan pemerintahan yang kuat. Tanpa itu, negara ini hanya jadi tempat berak dua gajah yang berkelahi memperebutkan dunia yang penuh birahi. Sayangnya hari ini yang terjadi adalah “ekonomi di Indonesia”. Yang sedang berlangsung adalah “pembangunan di Indonesia”. Hasilnya berupa pembangunan ekonomi oleh orang luar, dari orang luar dan untuk orang luar. Kita hanya jadi penonton dan jongosnya para jongos. Lembaganya lembaga dengan model dan strategi asing. Jadi tidak compatible dengan suasana dan hati warga negara Indonesia. Impor semua ini: ilmu dan kelembagaan. Maka, mau merdeka 100% itu berat dan berliku. (*)

Dikeroyok Jaksa, Alvin Lim Tantang Debat Jaksa Agung: Buktikan Kejagung Bukan Sarang Mafia

Jakarta, FNN – Pertama kalimya dalam 77 tahun sejarah Indonesia sejak Indonesia merdeka, Kejaksaan RI kebakaran jenggot dan Persatuan Jaksa Seluruh Indonesia menyerang seorang advokat yang mengkritik keras atas praktik korup oknum kejaksaan. Persatuan Jaksa Garut, DKI Jakarta, Kuningan, Riau, Lampung, Cianjur, dan banyak daerah lainnya secara serentak membuat laporan polisi ITE. Dimana kejaksaan keberatan dikritik sebagai sarang mafia hukum dari seorang advokat yang terkenal vokal. Advokat tersebut adalah Alvin Lim, seorang pengacara keturunan Tionghoa, tapi dengan semangat nasionalisme tinggi dan urat takut yang sudah hilang karena sudah dua kali menjadi korban kriminalisasi oknum. Berbeda dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang setelah masuk penjara, keluar membungkam, Alvin Lim keluar dari penjara semakin membara niat dan semangatnya melawan para oknum korup terutama oknum Aparat Penegak Hukum. Bukan tanpa taring, sebelumnya Alvin Lim membongkar dugaan mafia kasus di Kejagung yang melibatkan Chaerul Amir, seorang pejabat Kejaksaan bintang dua yang akhirnya dicopot oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin karena terbukti terlibat mafia kasus. Kini Alvin mendengungkan banyaknya oknum di Kejaksaan Agung, sehingga mengkritik kejaksaan agung sebagai sarang mafia. Tidak gentar dipolisikan ribuan jaksa seluruh Indonesia, Alvin Lim justru menantang balik Jaksa Agung. “Jika masih ada kejantanan dalam diri Jaksa Agung, saya menantang Jaksa Agung untuk berdebat di TV Nasional,” tegasnya di Jakarta, Ahad (25/9/2022) Jaksa Agung ST Burhanuddin harus membuktikan bahwa kejaksaan tempat para malaikat yang suci dan tidak tercela, tidak pernah korupsi dan bukan sarang mafia hukum. Alvin akan buktikan bahwa Kejaksaan Agung sarang mafia, pejabat Kejagung korup, dan patut dibersihkan. “Jika Alvin Lim kalah, selamanya Alvin Lim akan tutup mulut, tapi jika Alvin Lim menang, ia meminta Jaksa Agung punya keberanian meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya. Alvin Lim menyoroti keterangan Jaksa di Garut yang menyatakan bahwa tindakan lapor serentak adalah atas perintah Pimpinan Kejaksaan. “Ini bukti arogansi kejaksaan terhadap kritik masyarakat dan merupakan bukti kemunduran di era Burhanuddin,” katanya “Di mana-mana kritik itu ditanggapi dengan klarifikasi. Namun kejaksaan bukannya menyanggah dan mengkoreksi dan meminta klarifikasi, malah memidanakan masyarakat yang mengkritik,” ungkapnya. “Apakah rakyat mau kejaksaan buang uang APBN untuk memenjarakan masyarakat yang kritik? Lucu, di mana ada kejaksaan yang tugasnya adalah pelayan masyarakat malah menyerang tuannya sendiri. Di sinilah ditunjukkan keangkuhan Kejaksaan Agung,” lanjutnya. Alvin Lim ingin masyarakat luas melihat dan menilai bagaimana di media Kejaksaan pamer pencitraan restorative justice dan penegakan hukum yang humanis tapi realitasnya, anti kritik dan tajam ke masyarakat. “Kita tunggu apakah masih ada kejantanan Jaksa Agung untuk menerima tantangan debat ini. Apakah pemimpin tertinggi Kejaksaan Agung punya keberanian membuktikan institusinya ataukah hanya seorang banci yang banyak bicara dan pencitraan? Jika takut, lebih baik mundur saja dari jabatan. Untuk apa oknum jenderal banci digaji masyarakat?” katanya. Masyarakat menilai kemunduran terjadi di Kejaksaan, karena sikap kejaksaan yang melawan masyarakat yang seharusnya dilayani. “Kami kecewa, institusi kejaksaan kerjanya malah pidanakan masyarakat yang memberikan kritik. Ibarat pepatah buruk muka, cermin dibelah. Bukan sikap negarawan,” pungkasnya. Persatuan Jaksa Garut melaporkan Alvin Lim, Jumat (22/9/2022). (mth/*)

Anies dan Thorif

To The Next Level, sir ?? ---- Yes, We Can  Begitu tulis bocah ganteng yang berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam akun Instagramnya Sabtu (24/9/2022) siang. Pesan yang sangat mendalam dari generasi pewaris negeri. Oleh Rahmi Aries Nova - Jurnalis FNN THORIF Shaky Asady namanya, ia siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) Hang Tuah 1 Tanjung Priok, Jakarta Utara.  Bagi kami sekeluarga Thorif adalah anak istimewa. Sejak datang berlatih ke Sekolah Sepakbola (SSB) Bina Taruna akhir Januari tahun lalu, ia selalu jadi topik pembicaraan di rumah. Ya betul, putra kami yang kebetulan adalah pelatih di SSB yang bermarkas di Stadion Bea Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, memang langsung \'jatuh hati\' melihat bakat dan sikap sulung dari empat bersaudara ini. Hampir setiap pulang latihan selalu ada laporan Thorif tadi begini, Thorif begitu. Thorif skillnya meningkat pesat, bisa tendangan ala David Beckham, dan ditunjuk sebagai kapten tim. Thorif juga tetep les mengaji  meski jadwal latihan sepakbolanya padat, karena ikut latihan tambahan juga di luar Bina Taruna. \'Pemain kesayangan\' begitu saya suka menyapanya kala kami saling kirim Direct Message (DM) lewat Instragram.  Kami semua terus mengikuti sepak terjangnya, meski karena usianya bertambah ia berlatih dengan pelatih lain. Turnamen demi turnamen, juga liga, membuat Thorif, yang meraih gelar The Best Player U-11 di Liga Grassroot Indonesia tahun ini menjadi anak yang \'matang\'.  Seperti yang diungkapkan oleh Presiden FIFA (1998-2015) Joseph \'Sepp\' Blatter bahwa \'Sepakbola adalah sekolah kehidupan\', sepakbola juga telah membentuk Thorif.  Ia bukan hanya jadi pintar memainkan si kulit bundar tapi juga pintar dan jernih melihat sosok Anies yang ia sebut \'adem\'.  Mungkin Thorif adalah bocah pertama (usia 11) yang berani terang-terangan mendukung Anies lewat Instagramnya, usai ia berfoto selfi dengan Anies di sela-sela Liga RMOL di Cempaka Putih. Jawabannya saat ditanya mengapa suka Anies pun sederhana saja, \"Pak Anies keren, simpel, nggak banyak bicara dan adem liatnya.\" Ungkapan tulus yang selalu dikaburkan oleh buzzer dan survey berbayar pastinya.  Jadi mau percaya pada siapakah kita? Tidak ada yang lebih jujur dibandingkan anak-anak bukan? Terlebih anak itu adalah Thorif. (*

Politik Identitas

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Pakar-pakar yang kebetulan berasal dari campus  yang beridentitas Islam di setiap kesempatan selalu mengucapkan kata politik identitas seolah itu perbuatan aib. Yang disindirkan Islam. Etnisitas bukan politik identitas? Seperti spanduk pada photo di atas. Spanduk semacam ini bertabur di Jakarta pada pemilu 1982. Sebagai pimpinan kampanye PPP di pemilu 1977 dan 1982 saya paham belaka, karena PPP pada pemilu 1977 menang mutlak di Jakarta dan di ke-5 wilayah kota pula, terutama di basis2 populasi Betawi. PPP tidak memainkan politik identitas tapi tokoh yang ikut kampanyekan PPP:  KH Abdullah Syafi\'i, Zainudin MZ, Tuti Alawiyah tak perlu ditanya lagi asal etniknya. Sesudah pemilu 1982 berdiri Badan Musyawarah Betawi. Ini bukan onderbouw Golkar tapi pemimpinnya banyak anggota2 fraksi Golkar DPR dan DPRD DKI. Saya tidak diajak-ajak. Saya tak tahu alasannya. Beberapa tahun terakhir saja diajak. Saya juga tak faham alasannya. Tapi saya yaqin ini perkumpulan Betawi. Tentu saja berbeda dengan Kaum Betawi yang didirikan 1918 oleh MH Thamrin. Kaum Betawi mendirikan 5 buah perpustakaan di Jakarta. Tjahaja Betawi majalah bulanan yang dterbitkan Kaum Betawi sejak 1918 secara teratur sampai Jepang masuk. Kaum Betawi terlibat dalam Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Kaum Betawi organisasi etnik. Semua pimpinan dan anggota orang Betawi. Bamus Betawi campur-campur.  Belum lama iseng-iseng saya tanya pengurus Bamus Betawi, rupa-rupa elemen sudah turun ke jalan protes bengsin naik, numpang nanya  Bamus Betawi kapan turun ke jalan? Hamba Allah menjawab, anak-anak sih banyak yang ngedesek minta turun ke jalan, tapi tau sendiri yang di atas (maksudnye pimpinan). Saya respon, Bamus \'kan pecah dua, yang sebelah sana apa sama ama ente dalam soal politik?  Aah tau deh, kata hamba Allah mengunci dialog.  Tetapi komunitas Betawi baik dalam kelompok sendiri mau pun bersama kelompok lain banyak yang ikut terjun lapangan tolak  bengsin naik. Kalau Bamus Betawi, puak mana pun, kalau ada aksi protes masyarakat sejak pra reformasi mereka memilih menjadi pendiam yang budiman Politik identitas yang sering disindirkan ke Islam mirip stempel, tanpa penjelasan. Seorang di ILC mengatakan Gub Anies Baswedan politik identitas tanpa contoh kasus. Saya kebetulan duduk sebelahan dengan pakar politik itu, saya digoda pertanyaan: apa Formula E, Stadion JIS, pemugaran TIM itu politik identitas?  Apakah membahas UU Perkawinan itu politik identitas? Main stempel asyik memang, tak perlu pemijuean. (RSaidi)

Bebek Lumpuh Yang Berjalan Tertatih-tatih

Oleh M. Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan KETIKA usai acara di Surabaya menuju Madura singgah di Bangkalan dan makan siang di RM Nasi Bebek Sinjai. Karena penuh maka lama menunggu pesanan. Dua masalah yaitu pertama tidak ada pelayanan atau self service yang agak ruwet. Kedua, filosofi yang dikemukakan oleh teman ketua Muhammadiyah Jambi KH Buya Suhaimi yang menyatakan \"usaha jalan, pengusaha jalan-jalan\". Sebagaimana umumnya usaha yang berkembang, pemilik dipastikan tidak ada di tempat. Masa bodoh.  Nasi bebek menjadi khasnya. Pemesan harus ambil sendiri makanan dan tentu antri serta bergerombol. Dari jauh seperti orang yang sedang berdemo. Agak kasar, seperti bebek yang berkumpul. Terbayang mereka yang antri dan bergerombol mengambil dana Bantuan Langsung Tunai (BLT). Privasi yang runtuh oleh kebutuhan.  Rakyat sering diperlakukan seperti bebek yang harus ikut segala kebijakan penguasa. Dipaksa untuk mengantri dan bergerombol. Diawasi oleh petugas saja, sementara \"pemilik\" kekuasaan tidak peduli, ia atau mereka tidak berada ditempat, berjalan-jalan. Meperhindari persoalan atau pergi untuk urusan yang tidak berhubungan dengan dagangan yang membuat rakyat antri dan bergerombol.  Sebenarnya penguasa yang tidak mampu memimpin adalah bebek lumpuh (lame duck) yaitu politikus yang segera pergi (outgoing politician) dan di saat ia akan digantikan oleh penerusnya maka pengaruh dirinya berangsur berkurang. Tetapi ia tetap berusaha mengambil keputusan walaupun keputusan itu kontroversial. Bebek lumpuh berusaha berjalan di tengah runtuhnya pengaruh kepemimpinannya.  Jokowi telah menjadi bebek lumpuh sekarang. Dua tahun lagi akan mengakhiri masa jabatannya. Berat menghadapi masa senja kekuasaan. Tertatih-tatih mengambil kebijakan tidak ajeg. Setelah menaikkan harga BBM yang mengguncangkan disusul dengan menerbitkan Keppres  No. 17 tahun 2022 penyelesaian non yudisial pelanggaran HAM berat masa lalu.  Kepemimpinan kolektif yang kehilangan wibawa adalah kumpulan bebek lumpuh. Ditandai marak nya kasus hukum para pejabat publik, etika dan moralitas yang merosot, praktek korupsi di setiap tingkat, gaya hidup mewah yang menciptakan kesenjangan, serta kepatuhan keagamaan yang memprihatinkan. Dirigen yang salah dalam mengarahkan stik ritme orkestra. Jadinya berisik. Ngak ngik ngok.  Di RM Nasi Bebek Sinjai Bangkalan itu teman Rektor Universitas Muhammadiyah Papua Prof Partino menyatakan bahwa kesabaran diperlukan untuk menunggu apapun termasuk perubahan. Perubahan itu cepat. Seperti makan yang sebentar saja, menunggunya yang lama.  Pemerintahan yang sudah seperti bebek lumpuh ini akan cepat berubah. Digantikan oleh keadaan dan kepemimpinan yang lebih segar. Kepemimpinan yang tidak mamperlakukan rakyatnya seperti bebek yang dimobilisasi dan digiring kesana kesini. Antri dan bergerombol untuk mendapatkan BLT yang merusak martabat privasi hanya karena kebutuhan.  Bebek lumpuh (lame duck) itu mungkin berpenyakit. Pemimpin yang berjalan tertatih tatih. Repot dan merepotkan.  Bandung, 26 September 2022