ALL CATEGORY

Multifungsi TNI Terkait Operasi Militer Selain Perang, Berbeda dengan Dwifungsi ABRI

Jakarta | FNN - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto tentang multifungsi TNI, tidak bisa dilepaskan dari konteks Operasi Militer Selain Perang (OMSP), berbeda  dengan Dwifungsi ABRI era Orde Lama dan Orde Baru.   \"Tugas pokok TNI dibagi dua, ada Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan OMSP.  Hal itu tercantum dalam UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI,\" kata Selamat Ginting di Jakarta, Sabtu (8/6/2024).   Ia menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang menyatakan kini TNI bukan lagi seperti Dwifungsi ABRI, melainkan sudah multifungsi TNI. Pernyataan itu dikemukakan Panglima TNI menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPR RI, Kamis (6/6/2024).    Menurut Selamat Ginting, publik mesti memahami konteks pernyataan itu tidak bisa dipisahkan dari tugas pokok TNI yang tercantum dalam Pasal 7 UU TNI .Di situ tugas TNI disesuaikan dengan kepentingan TNI.   Dikemukakan, tugas pokok pada ayat (1) dilakukan dengan OMP dan OMSP. OMSP awalnya 14 tugas, kini diusulkan dalam revisi UU TNI menjadi 20 tugas. (Lihat tabel)   \"Jadi penambahan jenis tugas itu disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan operasi yang saat ini sering dilakukan oleh TNI,\" ujar Ginting, dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.   Misalnya, lanjut Ginting, soal mendukung pemerintah daerah maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penanganan bencana alam.    Termasuk misalnya melaksanakan diplomasi militer. Konteksnya untuk memberikan keleluasaan tugas TNI di luar negeri.   \"Ingat beberapa waktu lalu dalam operasi penyelamatan kapal Sinar Kudus beserta awak kapal yang disandera. Begitu juga saat  penyelamatan WNI di Wuhan China saat terjadi wabah Covid-19. Di situ negara memutuskan TNI harus melaksanakan operasi,\" ujarnya.    \"Begitu juga soal ancaman siber. Pada saat UU TNI disahkan pada 2004, belum ada masalah siber. Jadi harus dipahami akan selalu ada tantangan tugas baru yang harus diantisipasi,\" katanya lagi.   Beda dengan Dwifungsi ABRI   Dikemukakan, konteks OMSP berbeda dengan Dwifungsi ABRI era Orde Lama dan Orde Baru. Dwifungsi ABRI artinya ABRI memiliki fungsi pertahanan dan keamanan (Hankam) serta fungsi sosial dan politik (sospol).   \"Politik dalam konteks Dwifungsi ABRI dianggap menyimpang, karena masuk dalam wilayah politik praktis. Seharusnya politiknya adalah politik negara,\" pungkas Ginting.   TABEL   Ke-20 tugas OMSP TNI mencakup:   1. mengatasi gerakan separatis bersenjata; 2. mengatasi pemberontakan bersenjata; 3. mengatasi aksi terorisme’ 4. mengamankan wilayah perbatasan; 5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis; 6. melaksanakan diplomasi militer; 7. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri; 8. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden, mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden; 9. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta; 10. mendukung tugas pemerintahan di daerah; 11. mendukung Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban Masyarakat yang diatur dalam undang-undang; 12. mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia; 13. mendukung penanggulangan bencana, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan; 14. mendukung pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue); 15. mendukung pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, penyanderaan, perompakan dan penyelundupan; 16. mendukung pemerintah dalam upaya menanggulangi ancaman siber; 17. menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut dan di ruang udara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 18. mendukung pemerintah dalam melindungi dan menyelamatkan WNI serta kepentingan nasional di luar negeri; 19. mendukung pemerintah dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika, prekusor dan zat adiktif lainnya; dan 20. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Presiden guna mendukung pembangunan nasional. (sws)

Prabowo Kembalilah pada Jati Dirinya, sebagai Prajurit Sejati

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  Adagium Thucydides, sejarawan Yunani kuno yang hidup 2.500 tahun lalu, mengatakan bahwa strong will do what they can, and the weak suffer what they must. Yang kuat akan berbuat sekehendaknya yang lemah harus menderita. Untuk keluar dari penindasan penguasa tiran yang sadis, diperlukan strategi yang taktis untuk melawan dan melumpuhkannya.  Strategi pasif agesif paling efektif adalah dengan cara sementara besembunyi di balik penampilannya yang  berpura pura patuh bahkan seringkali di sertai pujian bahkan mengasihi. Dengan penyamarannya yang rapi sebelum tiba waktunya untuk menyerang. Prabowo pasti sudah sangat mengenal kekuatan dan kelemahan Jokowi, sangat mudah di untuk mengendalilan dan melumpuhkannya. Lawan terberat adalah oligarki dan Xi Jinping karena masing masing sudah mengetahui kelebihan dan kelemahamnya. Pada posisi seperti ini Prabowo pasti berhitung kekuatan lawan dan dirinya. Strategi pasif agresif mempunyai konotasi negatif bagi sebagian orang, sebagai strategi sadar perilaku pasif agresif menawarkan cara yang tidak kentara memiliki kekuatan luar biasa untuk memanipulasi keadan sebagai jalan menuju perjuaannya. Sebelum Jokowi lengser bisa saja di luaran tampak akur , mengikuti ide ide, energi dan kehendaknya tiba waktunya Jokowi dan Gibran harus di singkirkan. Saat ini Prabowo seperti mengalirkan sungai bukan membendungnya. Pura pura tunduk dan menyerah, bisa untuk memancing lawan politik pada posisi yang berbahaya dan sebagai Presiden Prabowo harus memainkan dan memgendalilan kendalinya sebagai tentara ahli perang. Demikianlah prestasi nyata kebijakan Metternich, mematikan liberalisme Rusia dan mencapai dominasi atas pesaing Austria yang paling berbahaya itu dengan pura pura tunduk kepadanya. (Henry Kissinger, A Word Resrored , 1957). Prabowo harus memiliki strateginya yang lebih baik untuk mengendalikan oligarki dan bahaya kuning dari utara seperti yang di lakukan Sukarno dan Suharto. Penggunaan \"agresi pasif Dessalines\" berakar dari strategi militer dengan apa yang di sebut pura pura menyerah. Prabowo sebagai ahli perang harus kembali pada jati dirinya  sebagai prajurit sejati dengan prototipe seorang dengan wajah tersenyum namun sesungguhnya \"Harimau Tersenyum\" untuk mengembalikan negara kembali ke UUD 45 dan Pancasila  yang telah di rusak pendahulunya dan lebih parah di hancurkan oleh Jokowi. Sebaliknya apabila benar benar tunduk dengan Jokowi, oligarki dan Xi Jinping maka Prabowo akan tamat riwayatnya sebagai negarawan dan menyandang sebagai jongos, budak, pecundang dan penghianat negara lebih buruk dari Jokowi. ***

Gerakkan Mesin Organisasi Sambut Pilkada, LIRA Indonesia akan Gelar Rapimnas

Jakarta: FNN | LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Indonesia akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional sekaligus memperingati ulang tahunnya ke-19 pada tanggal 25-27 Juni 2024 di Hotel Sun City, Sidoardjo, Jawa Timur.  Dua acara ini digelar sebagai upaya menggerakkan mesin organisasi menjelang Pilkada pada 27 November 2024,  Rapimnas mengambil Tema \"Membangun Indonesia, Menjaga Negeri Melalui Penguatan Anti- Korupsi, serta Mendukung Komitmen dan Janji Politik Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Periode 2024-2029\" sebagaimana  dikemukakan Prabowo di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Ketua Pantia Pelaksana, Asraf,  menyebutkan kegiatan Rapimnas akan diisi dengan seminar dan pelatihan anti-korupsi bagi civil society organization (CSO) dan Jurnalis (Media). Sekaligus konsolidasi menjelang Pilkada Provinsi dan Kabupaten Kota. “Kita tau di era revolusi industri saat ini, peran LSM dan Jurnalis sangat strategis. Untuk itu LSM LIRA mengambil topik seminar dan pelatihan dalam mendorong pemberantasan korupsi untuk perubahan dan Indonesia maju,” ujar Asrap yang juga Gubernur LSM LIRA Jawa Timur. Sedangkan Sekretaris Panitia yang juga Bupati LSM LIRA Probolinggo, Samsudin,  menambahkan pihaknya akan menghadirkan sejumlah narasumber, baik nasional maupun lokal.  “Kami mengundang narasumber dari KPK, Kejaksaan, Kepolisian, Penggiat Anti Korupsi, Akademisi,” ujarnya. Sedangkan untuk pelaksanaan Rapimnas akan membahas konsolidasi organisasi, kaderisasi, program kerja dan penguatan organisasi LSM LIRA melalui pengembangan Lembaga Sayap Organisasi (LSO) hingga ke desa-desa, seperti Satu Desa, Satu Wartawan dan LBH LSM LIRA.  

Jokowi Salah di Awal, Derita di Akhir

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  SEKALIPUN sudah di ujung akhir kekuasaannya Jokowi, terus mengejar kekuasaan untuk mengamankan diri dari resiko politiknya yang sangat berbahaya. Tetap ingin pegang kendali kekuasaan menjadi lebih dimensional masuk pada politik dinastinya ingin tetap bisa tertawa di ahir masa jabatannya. Jokowi tampak tidak memiliki visi yang rasional, sering di bayangi oleh sifat hewan yang reaktif tidak peduli aturan konstitusi dan tidak peduli dengan efek korbannya. Friedricch Neirzsche sebagai \"apollonian ideal\" hanya orang yang tidak sanggup melihat lebih jauh  hidungnya sendiri maka  jalannya akan sangat berat bisa  menjadi bencana bagi dirinya. Capaian kekuasaan yang hanya untuk diri dan kelompoknya sering kali dalam prosesnya terpecah belah karena  selalu akan menabrak aturan kemanusiaan dan ahirnya jatuh karena berubah menjadi tiran, sadis dan kejam. \"Kemenangan dengan tidak sewajarnya akan di hakimi oleh pengadilan rakyatnya, adalah kemenangan yang akan berahir buruk dan nista\" Pohon membutuhkan dua lengan untuk menggapainya, tumbuh dari yang tidak berarti. Menara berlantai sembilan di mulai dengan sedikit tumpukan tanah. Perjalanan sejauh seribu kilometer harus di mulai satu langkah. Jokowi keliru menafsirkan bahwa kemenangan dengan segala cara akan bisa melumpuhkan lawannya. Rakyat tidak akan bisa di lumpuhkan sekalipun tampak tidak berdaya. Setelah MK mampu memenangkan Gibran dengan mengubah batas usianya, muncul kembali MA memgubah batas umur waktu mendaftar sebagai cawagub. Semuanya akan sia sia karena akan  menjadi potensi perlawanan rakyat untuk selamanya. Jebakan Jokowi pasti akan menjebak dirinya. Politik penyesatannya akan menyesatkan dirinya. Politik bisa di menangkan ketika masih memiliki kekuasaan tetapi ketika kekuasaan sudah lepas, kekuatan politik berikutnya akan memukul balik dirinya. Menurur Von Clauswitz: \"kegagalan sebagai penguasa adalah kegagalan dari kebijakannya\". Yaitu kebijakan yang suka menabrak konstitisi, mengubah dan membuat aturan  hanya karena keinginan dan nasfsunya, tidak realistis, tidak pantas dan tidak pernah berhitung dengan dampak politik ikutannya. Ketika kekuasaan sudah lepas, akan datang penderitaan, untuk menyalahkan dirinya sendiri, bergelimang dalam penyesalan dan rasa bersalah tidak lagi berguna semua akan sia sia. Jakowi akan mengalami penderitaan karena awal yang keliru akan berahir bencana bagi dirinya.***

Kirim Brigade Komposit TNI ke Gaza,  Indonesia Jadi Pemain Global

Jakarta | FNN - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, rencana pengiriman satu brigade komposit (multi korps) TNI ke Gaza Palestina menjadi penanda Indonesia menjadi pemain global di era Presiden terpilih Prabowo Subianto. \"Rencana pengiriman satu brigade komposit pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam sekali pengiriman langsung, merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah pengiriman pasukan perdamaian bagi Indonesia,\" kata Selamat Ginting di Jakarta, Jumat (7/6/2024). Amanat Konstitusi Menurutnya, brigade komposit tersebut terdiri dari batalyon zeni (insinyur tempur), batalyon medis (kesehatan), batalyon intendans (perbekalan), dan batalyon pendukung keamanan, jumlahnya sekitar 2.000 personel gabungan tiga matra TNI. \"Ini selaras dengan salah satu tujuan bernegara dalam konstitusi Indonesia, yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,\" kata Selamat Ginting. Dengan pengiriman pasukan sebanyak itu dalam satu kali pengiriman, lanjut Ginting, menjadikan Indonesia akan menjadi pemain global yang diperhitungkan di dunia. Diharapkan kemampuan diplomasi presiden terpilih Prabowo Subianto akan jauh lebih baik daripada Presiden Jokowi yang minim tampil dalam kancah global, termasuk di markas PBB.  Utang Terbesar Indonesia Dikemukakan, hingga akhir 2023 lalu, Indonesia masuk dalam daftar enam negara terbesar yang mengirimkan pasukan perdamaian di bawah bendera PBB. Dengan akan dikirimnya satu brigade komposit TNI, Indonesia akan masuk dalam tiga besar negara di dunia yang paling banyak mengirimkan pasukan perdamaian PBB. \"Ingat salah satu utang terbesar Indonesia yang dikemukakan sejak Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955 adalah kemerdekaan Palestina,\" ujar dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.  Dikemukakan, pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 menyebutkan untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. \"Jadi siapapun yang akan memegang pemerintahan di Indonesia harus melaksanakan  program tersebut sebagai amanat konstitusional yakni empat tujuan bernegara tersebut,\" kata Ginting yang lama menjadi wartawan bidang politik dan pertahanan keamanan negara. Diplomasi Militer Menurutnya, pengiriman pasukan perdamaian di bawah bendera PBB sekaligus wujud implementasi diplomasi militer Indonesia. Batalyon Zeni akan melakukan fungsi konstruksi dan destruktif sekaligus penjinakan bahan peledak.  Batalyon Kesehatan yang didukung Rumah Sakit Lapangan di dalam Kapal Perang RI akan membantu warga Gaza yang membutuhkan pertolongan medis. Batalyon Intendans yang memiliki keahlian menyiapkan dapur logistik makanan dan minuman bagi para pengungsi.  \"Dalam melaksanakan kerjanya tiga batalyon itu tentu saja harus dilindungi batalyon pendukung  keamanan agar lebih fokus pada kerja utamanya kemanusiaan,\" ujar Ginting. Jadi, lanjutnya, brigade komposit TNI dalam bendera PBB akan bekerja dengan risiko tinggi, karena berada di zona tempur. Apalagi tentara Israel dikenal kerap mengabaikan seruan dunia melalui resolusi PBB. \"Keberanian presiden terpilih Prabowo Subianto dalam forum Shangrila di Singapura baru-baru ini, untuk mengirimkan pasukan TNI ke Gaza Palestina patut diapresiasi. Begitu juga langkah cepat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membentuk Brigade Komposit untuk pasukan perdamaian PBB,\" pungkas Ginting. (sws)

Uji Nyali Prabowo

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan KONON sejak masuk dalam Kabinet Jokowi kemudian memuji habis-habisan dan mengambil Gibran sebagai Cawapres semua itu adalah \"strategi\" dan \"taktik\" menuju kursi Presiden. Tidak penting tudingan maupun cara-cara curang pokoknya harus jadi Presiden, masa gagal terus. Nanti kalau sudah jadi Presiden akan kembali ke jati diri untuk membela rakyat, jujur serta mengutamakan nasionalisme. Benarkah?  Ini pertanyaan serius dan butuh pembuktian sekaligus nyali. Hingga saat ini setelah ditetapkan KPU tanda-tanda Prabowo punya nyali itu tidak ada. Konon belum dilantik, katanya.  Nah, setelah dilantik maka akan ada lompatan revolusioner ? Harus difahami bahwa hukum rakyat adalah \"tidak percaya sebelum dibuktikan sebaliknya\". Jadi hingga kini masih dianggap bullshit alias omon omon.  Lima uji nyali Prabowo yang jika ia mampu maka akan mengubah citra dan kepercayaan, yaitu : Pertama, melepas China sebagai teman dekat dan memutus semua kesepakatan Xi Jinping dengan Jokowi. Artinya pertemuan Xi Jinping dengan Prabowo di Beijing saat Sidang MK kemarin harus dianulir atau sekurangnya dievaluasi. Prabowo melawan \"Kaisar\"  Xi Jinping.  Kedua, mencabut Keppres 17 tahun 2022 dan Inpres No 2 tahun 2023 serta Keppres No 4 tahun 2024 yang seluruhnya dinilai memihak kepada PKI dan keturunannya. Menempatkan PKI sebagai korban dari pelanggaran HAM berat pada peristiwa G 30 S PKI tahun 1965. Ketiga, membuka kembali kasus-kasus 2019-2023 mulai dari tewasnya hampir 900 petugas Pemilu 2019, pembunuhan 9 pengunjuk rasa 21-22 Mei 2019, pembantaian 6 pengawal HRS, serta peristiwa Kanjuruhan. Buktikan Prabowo tidak toleran terhadap pelanggaran HAM. Tidak terganggu oleh tudingan atas pelanggaran HAM tahun 1998. Keempat, berkomitmen membangun ekonomi kerakyatan dan siap untuk melawan kapitalisme. Membatasi hegemoni sembilan naga dengan memproteksi kegiatan usaha Koperasi dan UMKM. Secara bertahap melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. Pendewaan investasi harus diakhiri.  Kelima, membentuk Kabinet Kerja bukan politik bagi-bagi kursi. Membebaskan diri dari jeratan atau kendali partai politik serta mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat. MPR berdaulat dan  oposisi dihargai sebagai kekuatan penyeimbang dan mitra.  Tentu masih banyak indikator bahwa Prabowo adalah harapan sebagai \"macan\" bukan \"meong\" seperti mau memproses hukum kejahatan Nepotisme, mendorong KPK agar bergigi, menekan Israel, bersahabat dengan umat Islam, reformasi agraria demi rakyat, membebaskan mahasiswa dari penjara pragmatisme, Jakarta tetap Ibu Kota serta fungsi TNI dan Kepolisian yang lebih proporsional dan bersahabat.  Ambisi ingin menjadi Presiden harus bermisi mulia bukan nafsu semata untuk berkuasa. Kepemimpinan itu amanah yang dapat mencelakakan, kecuali bagi yang jujur dan adil. Beban itu akan menjadi kayu bakar yang membakar di akherat nanti sebagai konsekuensi dari kenikmatan sesaat yang terus dikejar dan dikejar.  Ketika Rosulullah SAW Isra dan Mi\'raj maka Beliau diperlihatkan di Neraka ada orang tua yang lemah memikul kayu bakar, ia sudah tidak kuat, tetapi beban kayu yang dipikul terus saja ditambah. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa itu adalah orang yang serakah pada jabatan. Bagi Prabowo dan para pendukungnya  serta pengharap \"taubat\" atas kesalahan masa lalu, patut untuk mendorong agar Prabowo siap masuk dalam fragmen \"uji nyali\" dan lulus dari ujian tersebut. Satu modal kesiapan mental untuk itu ialah rela untuk bertaruh jabatan, yakni tidak menjadi Presiden !. (*)

Revisi UU Polri dalam Nomenklatur Terbaru Berpotensi Bentrok dengan Tugas TNI

Jakarta | FNN - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, revisi Undang Undang Polri dalam nomenklatur terbaru berpotensi menimbulkan bentrokan dengan tugas TNI di lapangan. \"Beberapa nomenklatur yang berkembang terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dalam revisi UU Polri, luar biasa besar dan berpotensi menimbulkan gesekan dengan TNI,\" kata Selamat Ginting di Jakarta, Kamis (6/6/2024). Yurisdiksi Hukum Menurutnya, tupoksi dalam revisi UU Polri luar biasa majunya dibandingkan dengan UU sebelumnya. Misalnya kalimat menyangkut kedaulatan nasional, penangkalan, pencegahan, dan penanggulangan ancaman. Baik ancaman dari dalam maupun dari luar negeri terhadap hukum, kedaulatan nasional, keamanan nasional, separatisme, sabotase, dan spionase,  Dia mencontohkan, Polri sebagai pengawas penyidik PNS (pegawai negeri sipil) dan penyidik lainnya, menerima hasil penyidikan untuk diberikan surat pengantar kepada kejaksaan. Hal itu sebagai syarat sahnya berkas perkara. \"Persyaratan seperti itu dapat menjadi persoalan tersendiri dalam hubungannya dengan TNI Angkatan Laut (AL) selaku penyidik di laut. Hal ini termasuk perluasan teritorial atau yurisdiksi hukum Polri,\" ungkap dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu. Menariknya lagi, lanjut Ginting, meskipun tidak menyebut pertahanan negara dalam draf revisi UU Polri, tapi frasa keamanan nasional dan kedaulatan nasional yang sebelumnya tidak ada dalam UU Polri, sekarang malah muncul. \"Termasuk perluasan wilayah teritorial hukum atau yurisdiksi hukum di luar wilayah Indonesia. Di antaranya di kapal laut dan pesawat udara yang teregistrasi dan berbendera Indonesia,\" ungkap Ginting yang lama menjadi wartawan bidang politik dan hankamneg. Jadi, kata Ginting, perlu dikaji lebih jauh lagi agar tugas, fungsi dan kewenangan kepolisian tidak bertabrakan dengan institusi lainnya, seperti TNI AL maupun TNI AU. \"Saya tentu tidak ingin terjadi bentrokan antara sesama aparat negara di lapangan, termasuk konflik kewenangan tugas  Polri dengan TNI,\" pungkas Ginting. (sws).

Kabinet Non Toxic The Dream Team Prabowo Menuju Indonesia Emas?

Oleh Jon A.Masli, MBA | Diaspora AS, Corporate & Governance Adviser PESAN Luhut Binsar Panjaitan (LBP) ke Prabowo Subianto agar  jangan bawa orang-orang toxic dalam kabinet. One of the best  statements LBP. Kalau kita google, arti kata orang toxic itu, adalah orang yang berprilaku negatif,   bermasalah, manipulatif dalam mencapai kehendaknya, tidak beretika, munafik, termasuk suka berbohong, ingkar janji-janji politik, bahkan mungkin astuti (asli tukang tipu).  Netizenpun ramai-ramai setuju tapi ngedumel :\" Lha kok baru sekarang LBP nyaranin Prabowo dengan bijak.Mengapa gak dari  dulu nyaranin Jokowi yang konon selama ini ada juga anggota-anggota kabinetnya yang tersandera dalam kasus hukum, tapi tetap duduk manis didalam kabinet?\"   Anggota-anggota kabinet yang sudah jadi tersangka korupsi, antara lain Menteri Kelautan Edy Prabowo, Mensos Juliari Batubara, Menteri Pertanian SY Limpo, Menkominfo Johnny Plate, dan juga banyak pejabat-pejabat daerah. Prabowo itu eks pejabat tinggi militer, patriot yang menyabung nyawanya di Timtim,  Menhan dikabinet Jokowi jilid 2 dengan  pendidikan internasional dan amat fasih berbahasa Ingris, serta mampu melobi tokoh-tokoh super power. Bukan kelas pengusaha mebel yang kurang berpendidikan dan pasif berbahasa Ingris, tapi champion/jago berpolitik. Prabowo itu negarawan, lurus dan ikhlas nerimo saran. Mungkin sudah ada di benak beliau untuk membuat kabinet The Dream Team Non Toxic. Tongkat estafet menuju Indonesia Emas ada di tangannya seperti substansi pidato dasyatnya di Shangri-la Dialogue Minggu lalu di Singapura.  Tantangan-tantangan ke depan Indonesia itu amat besar,  terutama korupsi, kesenjangan sosial, kemiskinan, pengangguran, penurunan daya beli, middle income trap, harga pangan dan energi yang mahal, dan kini proyek IKN dengan makan siang bergizi menambah beban ekonomi. Di satu sisi, beliau perlu mengakomodir partai-partai politik koalisinya, yang  tidak malu-malu meminta jatah menteri dan posisi-posisi basah di lembaga-lembaga tinggi pemerintahan termasuk BUMN. Sementara beliau harus membentuk the dream team yang credible dan capable, Non Toxic. Sayang sepertinya petinggi-petinggi partai politik itu terkesan  kurang introspeksi faktor kualifikasi yang bertumpu pada kompetensi dan kredibilitas para calon yang diajukan. Selama 9 tahun, kita menyaksikan berbagai anggota kabinet ekonomi yang kurang mumpuni/ perform, rangkap jabatan, benturan kepentingan, bahkan kerap peng peng, sehingga menghasilkan kinerja  yang kurang maksimal k dan kurang fokus. Mengutip dari berbagai sumber medsos yang mengkritik para menteri yang kurang berprestasi.Misalnya Menteri BKPM yang berbahasa Inggris pasif, tapi duduk di posisi di mana komunikasi dengan  para investor itu perlu fasih menguasai bahasa Ingris. Lalu Menteri Perdagangan, juga ketum partai yang distigma sebagai menteri jago impor pangan tanpa ada terobosan kebijakan bidang perdagangan, terutama ekspor, kurang paham geopolitik perdangan dunia, seperti WTO. Kemudian  juga Insinyur tehnik menjabat sebagai Menko Ekuin, kaisar ekonomi dan keuangan, tapi tanpa berlatar belakang akademis ekonomi dan keuangan,  ketum partai  besar. Memang tidak dipungkiri  mereka tidak maksimal prestasinya, tidak banyak terobosan kebijakan ekonomi yang berarti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.Tapi tentu bukan semua anggota kabinet Jokowi itu tidak capable dan credible, tentu ada dong. Misalnya  Menkeu SMI. Syukurlah berkat peran Bu SMI, ekonomi dan keuangan kita terbantu walau dibebani hutang berat untuk menutup defisit APBN.  Juga MenPUPR Pak Basuki Hadimuljono yang kinerja membangun  infrastruktur yang luar biasa.  Indikator yang paling obyektif adalah indeks pasar modal BEI yang terus melemah.Hari ini jeblok 2,14% sampai dibawah 7000.  Prabowo paham betul beliau harus prudent dan  tunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang lebih mumpuni dari presiden-presiden RI sebelumnya. Beliau punya nilai-nilai lebih seperti kelebihan  diplomasi internationalnya yang tidak ada presiden-presiden RI sebelumnya. Beliau juga paham untuk tidak mengulangi kekhilafan menyusun kabinet seperti zaman Jokowi. Kalau boleh usul untuk dipertimbangkan, course of action the best market practice GCG yang terefektif, beretika dan tidak melanggar hukum/konstitusi sekaligus membebaskan beliau dari beban politik balas budi kepada partai-partai pendukung, adalah sbb: 1.Membuat satu Tim penyeleksi Adhoc yang independent dan profesional dengan tupoksi menyeleksi calon-calon anggota kabinet Non Toxic yang profesional, mumpuni dan berintegritas.  Dengan catatan: Seleksi final masih pada hak prerogatif presiden. 2.Merangkul partai2 koalisi dan oposisi yang punya stock para profesional yang mumpuni.  Negeri kita banyak SDM mumpuni,  walau yang berintegritas memang langka. \"Pasti ada orang2 yang lebih  qualified dan berintegritas dari menteri-menteri toxic itu\"  mengutip narasi Mohamad Sobari,  sang budayawan.  Dengan sistem seleksi ini, rengekan-rengekan  tangis Bombay para petinggi partai-partai politik yang meminta jatah dapat dihindari. Terutama jebakan conflict of interest, akar pemicu mega korupsi berjamaah. Hasilnya adalah kabinet bermutu Non Toxic The Dream Team ! Sehingga masyarakat akan menghor mati pak Prabowo.  Partai-partai pendukungnyapun akan hormat dan maklum. Cukup sudah pola pemerintahan yang terkesan otoriter, one man show, rentan KKN, dan koruptif dengan segelintir menteri dan anggota DPR toxic yang membuat ekonomi kita auto pilot  dan terpuruk selama ini. De facto pertumbuhan ekonomi RI lebih lamban dari pada Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Rakyat berpengharapan besar semoga Prabowo mampu membawa Indonesia menjadi the 5th largest economy in the world, keluar dari middle income trap menuju era emas di 2045.7 God bless Indonesia. (*).

Waspada Atas Kuda Troya Cina

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan  Film \"Troy\" atau \"Helen of Troy\" sangat menarik baik kisah percintaan terlarang dan berani antara Helen puteri Yunani istri Raja Sparta Minelaus  dengan Paris pangeranTroy yang menculiknya, maupun pembalasan Yunani atas kerajaan Troya. Dalam peperangan itu terbunuh Hector oleh Achilles dan akhirnya pasukan Yunani pura-pura tinggalkan kuda kayu besar yang dikira oleh Troya sebagai simbol atau jimat perang.  Pasukan Troya membawa kuda kayu besar itu ke dalam kerajaan. Akibatnya fatal sebab itu adalah tipuan Yunani. Didalam kuda terdapat banyak personal tentara yang pada malam hari keluar untuk membunuh pasukan Troya yang terlelap atau lengah, lalu mengacak acak kerajaan. Ternyata kuda kayu itu telah menjadi penyebab dari kekalahan dan kehancuran Troya.  Investasi cantik RRC memikat Indonesia. Jokowi intens berhubungan bahkan membuat jembatan kerjasama erat 10 tahun yang \"sukses\". Prabowo bertekad untuk melanjutkan. Duit China dibawa ke Indonesia. Berbeda dengan cerita karya Homer di atas, China membiarkan \"putri cuan\" nya dibawa Indonesia. Namun dipersyaratkan pekerja China boleh ikut. Datanglah pekerja berbondong-bondong. Indonesia mengira itu adalah simbol perhatian dan \"jimat\" kesuksesan.  Ternyata cuan pinjaman, pengolahan lahan dan pabrik-pabrik yang dibangun China adalah Kuda Troya yang didalamnya banyak \"tentara\" China. Mereka mungkin menginfiltrasi malam hari lalu bersiap untuk menginvasi. Tidak seperti dalam film atau buku, maka cara China menyusupkan tentara \"Kuda Troya\" ke Indonesia jauh lebih halus, strategis dan sistematis. Dengan tipu dan kepura-puraan tingkat tinggi.  Xi Jinping terlebih dahulu \"membunuh\" Jokowi di Chengdu dan Prabowo di Beijing. Dua putera Priam Raja Troya yaitu Hector dan adiknya Paris telah dibunuh akibat perbuatannya sendiri yang nekad menantang dan mengundang Yunani. Achilles sang \"anak dewa\" menjadi pahlawan yang mengobrak-abrik Troya. Helen dan investasi adalah penyebab dari penyerangan dahsyat.  Jika kita datang ke Turki khususnya daerah Hissarlik Anatolia, maka akan ditemukan arkeologi geologis yang dalam Iliad Homer bernama Turkish Truva. Menurut Archeologist Brian Rose itulah kerajaan Troy yang berada di tepi pantai laut Aegen Provinsi Canakkale Barat Laut Turki Dardanelles di kaki Gunung Ida. Disana ada kisah tentang \"Kuda Troya\" Itu.  Kini duplikat Kuda Troya dapat dinikmati oleh pelancong. Mereka dapat melihat dan masuk ke dalam rongga tempat pasukan Akhaia Yunani dahulu berada. Gambaran dari kecerdasan dan kelicikan. 10 tahun pengepungan Yunani atas Troy berakhir dengan penghancuran kota akibat Kuda Troya.  Jokowi-Xi Jinping \"merayakan\" 10 tahun kerjasama erat kedua negara \"two countries twin park\". Adakah pasukan China saat ini sedang berada di dalam \"Kuda Troy China\" yang menunggu dan bersiap-siap keluar untuk menginvasi Indonesia ?  Sepanjang kita tidak waspada maka bayang-bayang akan menjadi kenyataan. Pasukan Akhaia berubah menjadi pasukan China. Troya adalah Indonesia yang merana. Semoga Indonesia tidak tertipu oleh cuan dan investasi Kuda Troya China. (*)

Pakar Pertahanan: Tanpa Persenjataan Yang Kuat Indonesia Tidak Akan Diperhitungkan Dunia

Jakarta | FNN - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Indonesia akan segera memiliki seorang Presiden yang mempunyai kemampuan setara dengan Presiden RI pertama Soekarno. Presiden tersebut, nantinya akan menjadi juru bicara keinginan politik luar Indonesia ke depan. Presiden ini yang juga akan menjadikan Indonesia sebagai negara superpower baru, kekuatan baru dunia. \"Jadi salah satu dari pilar penting Indonesia Emas 2045 itu, adalah munculnya Presiden yang akan menjadi juru bicara politik luar negeri Indonesia,\" kata Fahri Hamzah, Rabu (5/5/2024) sore. Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks dengan tema \'Arah Politik Luar Negeri Prabowo: Dari Isu Ukraina Hingga ke GAZA\'yang ditayangkan dikanal YouTube GeloraTV. Diskusi ini menghadirkan narasumber KSAU 2002-2005 Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim yang juga Founder and Chairman Indonesia Center for Air Power Studies, serta Pengamat Politik Timur Tengah & Dunia Islam Hasibullah Satrawi. \"Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa kita akan punya Presiden yang punya kemampuan menjuru bicarai Indonesia seperti Presiden Soekarno dulu,\" ujar Fahri. Pikiran dan pandangan Soekarno ketika itu, kata Fahri, mampu menjelaskan keberadaan negara baru bernama Indonesia dan berani melakukan konfrontasi dengan negara lain. \"Tetapi di masa Pak Harto (Soeharto) kemudian sangat slow, karena beliau fokusnya dalam membangun infrastruktur dasar dari sebuah negara maju dan modern,\" katanya. Kendati begitu, Soeharto lanjut Fahri, berhasil menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru di Asia, tidak hanya di kemajuan di bidang ekonomi, tapi juga politik dan pendidikan. \"Tapi setelah itu, penjuru bicaranya kurang keras. Pak Habibie (BJ Habibie) hanya sebentar, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) juga. Lalu, masuk ke Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri), Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang berlatar belakang militer, tapi dikenal shoft,\" katanya.  \"Kemudian kita masuk ke Pak Jokowi (Joko Widodo) yang kira-kira mirip juga dengan Pak Harto yang agak fokus kepada pembangunan,\" imbuhnya. Sementara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih memiliki kemampuan dan sikap yang keras seperti Presiden Soekarno, selain kemampuan bahasa asingnya yang cukup baik. \"Mudah-mudahan Pak Prabowo bisa menjuru bicarai kepentingan Indonesia di dunia internasional, tapi tidak dengan konfrontasi. Terpilihnya Pak Prabowo telah menarik perhatian bangsa-bangsa di dunia,\" katanya. Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai, Pidato Prabowo Subianto dalam Forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura pada Sabtu (1/6/2024) lalu, sangat luar biasa. \"Pak Prabowo mengajak bangsa-bangsa di dunia yang saat ini sedang galau. Mereka masih berpikir ideologinya, bahwa perang itu masih diperlukan, karena mereka punya industri militer dan sebagainya. Tetapi, Pak Prabowo mengatakan, korban manusia di Ukraina dan Gaza itu harus dipandang sama,\" katanya. Prabowo, kata Fahri, mampu menjelaskan mengenai standar ganda negara-negara barat mengenai korban manusia akibat perang di Ukraina dan Gaza, Palestina. Hal ini membuat negara-negara barat mulai terbuka. \"This Is the Indonesian time. Ini adalah waktunya Indonesia. Ini adalah gilirannya Indonesia menjemput nasibnya untuk terlibat lebih jauh dalam politik luar negeri dibawah kepemimpinan Pak Prabowo,\" pungkasnya. Smart War Sementara itu, KSAU 2002-2005 Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim mengatakan, Indonesia sekarang tengah berhadapan dengan situasi geopolitik yang tidak menguntungkan, yakni adanya konflik global dan ancaman smart war (perang yang cerdas), bukan perang konvensional.  Konflik geopolitik global itu terjadi antara Rusia-Ukraina, Israel-Iran, Amerika Serikat-China. Lalu, adanya ancaman perang di Laut China Selatan, dan ancaman AUKUS Australia. \"Semua itu adalah konflik geopolitik berupa perang, dan sekarang perang tersebut, sudah mencapai smart war yang memerlukan smart defence sistem, \" kata Chappy Hakim. Founder and Chairman Indonesia Center for Air Power Studies ini mengatakan, bahwa situasi tersebut, menjadi tantangan bagi pemerintahan baru dibawa pimpinan Prabowo Subianto. \"Inilah tantangan besar bagi pemerintahan baru, bagaimana memposisikan kita sebagai negara originaly dan origanily position. Di mana NKRI itu, adalah anti imperialisme dan kolonialisme dan pelopor negara-negara nonblok. Sehingga kita bisa mengetahui apa yang harus kita posisikan,\" katanya. Sedangkan Pengamat Politik Timur Tengah & Dunia Islam Hasibullah Satrawi berharap bahwa pemerintahan Prabowo Subianto bisa menjaga harmoni antara agama dan politik. \"Ke depan ini penting adanya rakyat dan militer untuk saling bekerja sama demi kemajuan bersama. Karena itu, Pak Prabowo sebagai tokoh militer dalam demokrasi seperti hubungan antara agama dan negara yang digambarkan Imam Ghazali,\" kata Hasibullah Satrawi. Sehingga, menurut dia,Prabowo perlu memperkuat pesenjataan Indonesia ke depan agar bisa menggerakkan dunia. Sebab, apabila tidak memiliki persenjataan yang kuat, Indonesia tidak akan didengar dan bisa mengajak negara lain untuk menjaga perdamaian, tidak cukup hanya seruan moral. \"Manusia itu, prinsipnya butuh sesuatu yang dikalkulasikan dan menakutkan agar bisa berlanjut. Negara seperti Amerika dan negara-negara di Eropa itu, tidak akan mendengar kita, kalau kita hanya ngomong soal moral. Mereka ditakuti, karena persenjataannya,\" ungkap Hasibullah. Karena itu, Hasibullah berharap Prabowo bisa segera meningkatkan perkembangan persenjataan Indonesia lebih cepat demi melindungi rakyatnya sendiri dan ikut serta menjaga perdamaian dunia. \"Itu merupakan konteks hubungan antara agama dan negara. Di mana militer itu, harus menjadi pelindung dan penjaga bagi rakyatnya. Indonesia negara terlalu damai, tidak seperti negara di Timur Tengah, musuh itu ada didepan hidung itu. Ini masalah hidup mati, persenjataan yang kuat itu diperlukan\" tegasnya. (*)