olahraga
Duka Mendalam untuk Dunia Sepak Bola Indonesia atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Jakarta, FNN - Memasuki Bulan Oktober kita dikejutkan dengan tragedi yang menimpa dunia sepak bola Indonesia. Tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dalam laga Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 merenggut 125 nyawa supertor, termasuk dua anggota polisi. Ratusan lainnya mengalami luka parah dan ringan hingga sebagian masih dirawat di rumah sakit sampai sekarang. Menanggapi tragedi tersebut para pesepakbola yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengadakan pertemuan virtual yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Klub Liga-1, Ahad, 2 Oktober 2022. Pertemuan yang digagas APPI tersebut akhirnya mengeluarkan empat sikap terhadap peristiwa pilu yang menyebabkan 32 orang di antara yang tewas adalah anak-anak, dan bahkan ada yang masih bayi itu. Pertama, APPI menyampaikan rasa turut berdukacita dan kesedihan yang amat mendalam bagi ratusan korban yang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga amal dan ibadah para korban diterima Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga para almarhum dan almarhumah a senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan. Mereka juga menyampaikan empati bagi ratusan korban lainnya yang cedera, dan masih dalam proses penyembuhan hingga saat ini. Kedua, APPI menyebutkan tragedi tersebut bukan musibah atau kecelakaan, melainkan kelalaian. Oleh karena itu, diperlukan Tim Investigasi yang bekerja secara profesional dan independen, sehingga bisa diketahui pihak yang harus bertanggung jawab sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku atas tragedi terbesar dalam sejarah sepakbola di Indonesia tersebut. Ketiga, APPI meminta agar seluruh aktivitas sepak bola di Indonesia pada level nasional dihentikan sementara. Penghentinan sementara tersebut sebagai bentuk empati dan simpati terhadap korban. Harus dihentikan sementara sampai ada perbaikan dan evaluasi yang memastikan sepak bola di Indonesia dapat berlangsung dengan aman bagi semua pihak. Keempat, APPI menghimbau khusus kepada pihak panitia penyelenggara, agar lebih memperhatikan peraturan-peraturan khusus mengenai sepak bola secara lebih komprehensif dan juga mengenai penyelenggaraan waktu pertandingan yang tidak berisiko tinggi, baik bagi para pesepakbola, official dan juga suporter jika nanti pada saatnya sepak bola di Indonesia telah siap digulirkan kembali. Tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan termasuk ke dalam kejadian yang besar dalam sepak bola dunia. Peristiwa tersebut termasuk bencana terbesar nomor dua dunia dalam sepak bola. Tragedi paling besar pertama yang terjadi pada 1964 saat Peru lawan Argentina dengan korban jiwa sebesar 328 orang. Tragisnya tragedi ini juga disebabkan oleh gas air mata. (Fikri)
Presiden Madura United Angkat Bicara Tanggapi Tragedi Kanjuruhan
Jakarta, FNN - Tragedi kerusuhan yang memakan banyak korban di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (2/10/22) mengundang perhatian dari sejumlah pihak. Presiden Madura United, Achsanul Qosasi memberi tanggapan terkait kerusuhan tersebut. Achsanul Qosasi meminta pengurus PSSI mundur dan meninggalkan jabatannya sebagai bentuk kepedulian terhadap korban dan keluarga. Hal itu disampaikan Achsanul Qosasi di akun media sosial Twitter rasminya, Minggu (2/10/22). “Mungkin ada yang tidak sependapat dengan saya. Tapi, inilah sikap saya sebagai klub Madura United FC atas tragedi di Kanjuruhan,” ujarnya pada akun twitter @AchsanulQosasi. Selain itu, Qosasi mengatakan kompetisi Liga 1 harus dihentikan sampai ada pernyataan resmi dari Fédération internationale de Football Association (FIFA). “Hentikan Kompetisi, sampai ada statement resmi FIFA,” lanjutnya. Lebih lanjut, dalam penyelesainnya, Qosasi meminta PSSI untuk tidak melemparkan kesalahan kepada pengurus pertandingan di Malang. Menurutnya, PSSI harus menyerahkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). “Tidak perlu PSSI membuat tim ini itu, serahkan aja kepada Kemenpora atau KONI selaku organisasi pemerintah. Libatkan penegak hukum dan FIFA untuk investigasi atau langkah yang diperlukan,” tegasnya. Qosasi meminta keputusan tersebut besifat nasional di bawah kendali PSSI. “Jangan melokalisir kesalahan di Malang, bahwa yang salah seolah yang mengurus pertandingan di Malang. Ini adalah keputusan federasi nasional di bawah kendali PSSI,\'” pungkasnya. Masyarakat Indonesia tentunya berharap PSSI mampu bertanggung jawab penuh terhadap tragedi sepak bola yang terjadi saat ini. (Lia)
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang: Negara Harus Bertanggung Jawab Atas Jatuhnya Korban Jiwa
Jakarta, FNN - YLBHI dan Kantor LBH seluruh Indonesia menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi setelah selesainya laga pertandingan sepakbola Arema vs Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022. Kami mendapat laporan bahwa sampai dengan Pukul 07.30 WIB, telah ada 153 korban jiwa dari kejadian ini. Demikian rilis yang diterima redaksi FNN Ahad siang +02/10/22). Sejak awal panitia mengkhawatirkan akan pertandingan ini dan meminta kepada Liga (LIB) agar pertandingan dapat diselenggarakan sore hari untuk meminimalisir resiko. Tetapi sayangnya pihak Liga menolak permintaan tersebut dan tetap menyelenggarakan pertandingan pada malam hari. Pertandingan berjalan lancar hingga selesai, hingga kemudian kerusuhan terjadi setelah pertandingan dimana terdapat supporter memasuki lapangan dan kemudian ditindak oleh aparat. Dalam video yang beredar, kami melihat terdapat kekerasan yang dilakukan aparat dengan memukul dan menendang suporter yang ada di lapangan. Ketika situasi suporter makin banyak ke lapangan, justru kemudian aparat melakukan penembakan gas air mata ke tribun yang masih banyak dipenuhi penonton. Kami menduga bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force) melalui penggunaan gas air mata dan pengendalian masa yang tidak sesuai prosedur menjadi penyebab banyaknya korban jiwa yang berjatuhan. Penggunaan Gas Air mata yang tidak sesuai dengan Prosedur pengendalian massa mengakibatkan suporter di tribun berdesak-desakan mencari pintu keluar, sesak nafas, pingsan dan saling bertabrakan. Hal tersebut diperparah dengan over kapasitas stadion dan pertandingan big match yang dilakukan pada malam hari hal tersebut yang membuat seluruh pihak yang berkepentingan harus melakukan upaya penyelidikan dan evaluasi yang menyeluruh terhadap pertandingan ini. Padahal jelas penggunaan gas Air mata tersebut dilarang oleh FIFA. FIFA dalam Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19 menegaskan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion. Kami menilai bahwa tindakan aparat dalam kejadian tersebut bertentangan dengan beberapa peraturan sebagai berikut : 1. Perkapolri No.16 Tahun 2006 Tentang Pedoman pengendalian massa 2. Perkapolri No.01 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian 3. Perkapolri No.08 Tahun 2009 Tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara RI 4. Perkapolri No.08 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Lintas Ganti dan Cara Bertindak Dalam Penanggulangan Huru-hara 5. Perkapolri No.02 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Huru-hara Maka atas pertimbangan diatas, kami menilai bahwa penanganan aparat dalam mengendalikan masa berpotensi terhadap dugaan Pelanggaran HAM dengan meninggalnya lebih dari 150 Korban Jiwa dan ratusan lainnya luka-luka. Maka dari itu kami menyatakan sikap: 1. Mengecam Tindak represif aparat terhadap penanganan suporter dengan tidak mengindahkan berbagai peraturan, terkhusus Implementasi Prinsip HAM POLRI; 2. Mendesak Negara untuk segera melakukan penyelidikan terhadap tragedi ini yang mengakibatkan Jatuhnya 153 Korban jiwa dan korban luka dengan membentuk tim penyelidik independen ; 3. Mendesak Kompolnas dan Komnas HAM untuk memeriksa dugaan Pelanggaran HAM, dugaan pelanggaran profesionalisme dan kinerja anggota kepolisian yang bertugas; 4. . Mendesak Propam POLRI dan POM TNI untuk segera memeriksa dugaan pelanggaran profesionalisme dan kinerja anggota TNI-POLRI yang bertugas pada saat peristiwa tersebut; 5. Mendesak KAPOLRI untuk melakukan Evaluasi secara Tegas atas Tragedi yang terjadi yang memakan Korban Jiwa baik dari masa suporter maupun kepolisian; 6. Mendesak Negara cq. Pemerintah Pusat dan Daerah terkait untuk bertanggung jawab terhadap jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam tragedi Kanjuruhan, Malang. Narahubung: Muhamad Isnur (YLBHI) : 0815-1001-4395 Habibus Shalihin (Kadiv Advokasi LBH Surabaya) : 0823-3023-1599 Daniel (Koordinator LBH Surabaya Pos Malang) : 0856-3495-689
PSSI dan Persija Pun Bantu Rezim Redam Anies?
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Persija Jakarta enggan memakai Jakarta Internasional Stadium (JIS), murni soal harga? Atau ada \'titah\' penguasa? Oleh: Rahmi Aries Nova - Jurnalis Senior FNN JIS yang kini menjadi stadion paling modern di Indonesia, suka tidak suka memang identik dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies pada 16 Oktober nanti akan habis masa jabatannya dan langsung bersiap untuk running sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Dibangun di era kepemimpinannya, dengan biaya fantastis Rp 5 Triliun, JIS diprediksi bakal mendongkrak elektabilitas Anies secara fantastis pula. Anies akan disejajarkan dengan Presiden Pertama Indonesia Soekarno yang juga membangun Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Itulah yang ditakuti calon-calon lawannya dalam pilpres nanti, utamanya calon pilihan Istana alias suksesor Presiden Joko Widodo. Melihat keengganan PSSI dan Persija memakai ikon Kota Jakarta ini banyak yang menduga itu juga bagian dari meredam sinar Anies. Betul JIS masih memiliki kekurangan, tapi bukankah itu bisa diperbaiki dan dievaluasi bersama? Kalau pun harga sewanya yang mahal, ada yang menyebut Rp 1 Miliar, dibandingkan dengan pemasukan tiket dan hak siar itu pun bisa jadi \'kecil\'. Sebagai perbandingan, pada 2010 saat timnas berlaga di Stadion Utama GBK, yang saat itu menampung 60.000-70.000 penonton, pemasukan dari tiket lebih dari Rp 10 Miliar, belum hak siar dan sponsor. Sementara daya tampung JIS 82.000 penonton. Faktor keamanan? Biarlah menjadi tugas kepolisian. Selama ini klub-klub juga sudah keluar uang cukup besar untuk biaya keamanan, yang di liga tetangga Malaysia saja gratis, karena itu memang sudah menjadi tugas polisi Diraja (negara). Jadi sangat disayangkan tim nasional senior besutan Shin Tae-yong tidak menjajal stadion megah ini saat friendly match resmi FIFA melawan Curacao pekan lalu. Dalihnya pun seperti mengada-ngada, tapi banyak yang menduga PSSI, yang dijanjikan Jokowi akan dibangunkan pusat latihan di kawasan Ibukota Negara Baru (IKN), diminta untuk tidak ikut \'membesarkan\' Anies. Sebaliknya Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule), yang kabarnya akan maju pada pemilihan gubernur Jawa Barat, memanfaatkannya untuk \'branding\' dirinya dengan memainkan dua pertandingan melawan Curacao di dua kota di Jabar, Bandung (Stadion Gelora Bandung Lautan Api) dan Bogor (Stadion Pakansari). Persija pun demikian. Seakan lupa bahwa Anies membangun JIS karena desakan Jak Mania, Persija belum mendeklarasikan JIS sebagai kandangnya. Persija tidak memakai JIS dalam laga di Liga 1, juga untuk friendly match saat menjamu Jeonbuk Hyundai yang rencananya digelar akhir November, menyambut ulang tahun Persija ke-94 pada 28 November 2022. PSSI dan Persija mengabaikan bahwa kecintaan masyarakat pada timnas dan warga Jakarta pada Persija akan menghadirkan eforia gaya baru di JIS. Seperti eforia fans Grup Band Dewa besutan Ahmad Dhani, yang hanya dalam satu jam 60 ribu tiketnya sold out, untuk konser yang baru akan berlangsung 52 hari lagi! PSSI dan Persija lupa bahwa tidak selamanya rezim ini berkuasa. Bagaimana kalau Anies ditakdirkan yang Maha Kuasa jadi Presiden RI berikutnya? Karya nyata Anies di Jakarta sungguh luar biasa, tak ada kandidat lain yang menyainginya. Anies sulit dibendung meski skenario jahat KPK berusaha menjeratnya. Anies memang bukan tipe pendendam (jadi memang tak punya musuh, buzzerRp yang memusuhinya), tapi masyarakat tidak akan pernah lupa. Bahwa pada suatu masa PSSI dan Persija pernah menjadi alat penguasa, yang ingin terus berkuasa dengan menghalalkan segala cara.
Tragedi Kanjuruhan, Ustaz Bachtiar Nasir Sampaikan Belasungkawa
Jakarta, FNN —Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB menyedot perhatian dan menyisakan duka mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pimpinan AQL Islamic Center Ustaz Bachtiar Nasir turut menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia dan luka-luka. “Turut berduka cita dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh Aremania yang baru saja mendapatkan musibah di dalam peristiwa yang menyedihkan kita semua, di lapangan Kanjuruhan,” kata UBN, sapaan karib Ustaz Bachtiar Nasir dalam video yang diposting pada akun Twitter @bachtiarnasir, Ahad (2/10/2022). UBN mendoakan semoga korban meninggal dunia ditempatkan Allah di dalam surga-Nya. Sementara yang korban luka-luka diberi kesabaran dan Allah berikan pahala. Pada kesempatan ini, UBN juga memberikan nasehat agar semua pihak berlaku bijaksana dalam menyikapi kalah-menang pada suatu pertandingan. “Sekaligus juga, saya memberi nasihat bahwa menang dan kalah dalam sebuah pertandingan adalah keniscayaan. Menanglah seperti orang-orang yang ksatria, tetapi kalahlah juga sebagai yang mulia. Itulah sportivitas,” ujar UBN. UBN berharap tragedi ini tidak terulang kembali pada masa mendatang. “Salam sepakbola. Tidak boleh ada lagi korban nyawa. Allahummaghfirlahum warhamhum wa’aafihaa wa’fu’anhum,” kata UBN mengakhiri videonya. Seperti diketahui, kericuhan tak terelakkan terjadi di stadion yang menjadi markas Arema FC pada laga melawan Persebaya Surabaya. Aremania turun ke lapangan setelah tim kesayangan mereka kalah dari rival bebuyutannya itu. Situasi yang tidak kondusif membuat petugas keamanan untuk bertindak. Alhasil, kericuhan dan kepanikan terjadi, terutama di area tribun Stadion Kanjuruhan. Akibat dari tragedi ini, diinformasikan sebanyak 127 orang tewas. (TG)
Laga Arema FC vs Persebaya Ricuh, 127 Orang Meninggal Dunia
Jakarta, FNN - Siapa sangka bahwa 1 Oktober 2022 menjadi sejarah kelam dalam dunia sepak bola di Indonesia. Duka cita amat terasa karena terjadinya insiden di Stadiun Kanjuruhan yang mengakibatkan 127 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya dirawat. “Jumlah korban meninggal sekitar 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (1/10/22). Kerusuhan terjadi setelah pertandingan pekan ke -11 Liga 1 yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Peristiwa ini berawal ketika sejumlah oknum Aremania memasuki lapangan. Oknum pendukung setia Arema FC melakukan aksi tersebut setelah menyaksikan tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain. Saat itu oknum Aremania melempaekan sejumlah flare dan benda-benda lainnya ke lapangan. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalangi para suporter tersebut. Dua unit mobil polisi menjadi sasaran amukan suporter, di mana mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP. Ketidakseimbangan dari jumlah petugas keamanan dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Akibat tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Para suporter itu, mengeluh sesak nafas dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion. (Lia)
Hadir di Musprovlub Muaythai Indonesia Jatim, LaNyalla Minta Kepentingan Organisasi Diutamakan
Surabaya, FNN – Ketua Umum Pengurus Besar Muaythai Indonesia, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta kepentingan organisasi Muaythai diutamakan untuk mendukung prestasi dan kesejahteraan atlet. Hal itu disampaikan LaNyalla saat menghadiri Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) Muaythai Indonesia Provinsi Jawa Timur, di Graha Kadin Jatim, Rabu (28/9/2022). Dalam sambutan yang dibacakan Ketua Harian PB Muaythai Indonesia, Fachrul Razi, LaNyalla meminta seluruh insan Muaythai di Indonesia untuk mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi. “Karena sukses cabang olahraga bukan diukur dari sukses organisasi saja, tetapi juga sukses prestasi para atlet,” tegas LaNyalla. LaNyalla yang juga Ketua DPD RI, percaya seluruh pihak yang terlibat dalam Musprovlub Muaythai Indonesia Provinsi Jawa Timur dapat mengutamakan musyawarah mufakat agar organisasi ini cepat bergerak dan melakukan konsolidasi, untuk kemudian mencapai sasaran. LaNyalla juga mengucapkan terima kasih KONI Jawa Timur yang memberikan dukungan terselenggaranya Musprovlub Muaythai Indonesia Jawa Timur. Sehingga roda organisasi dan kepengurusan Pengprov Muaythai Jawa Timur segera terbentuk. “Tugas utama kita sebagai pengurus cabang olahraga ini adalah bergerak cepat untuk melakukan konsolidasi organisasi, terutama di tingkat Pengprov, agar cabang olahraga ini segera siap menyongsong PON ke XXI di Aceh dan Sumatera Utara,” tegas LaNyalla. Hal ini menjadi prioritas utama Muaythai Indonesia, selain dari persiapan-persiapan menghadapi event dan turnamen yang ada. Sebab, katanya, kejuaraan berjenjang akan memacu prestasi yang lebih tinggi lagi di tingkat internasional. “Karena pencarian bibit atlet Muaythai untuk menyongsong kejuaraan yang lebih tinggi, di tingkat ASEAN dan Asia dapat diukur dari kejuaraan di tingkat nasional kita, salah satunya melalui Pekan Olahraga Nasional,” tutur LaNyalla. Pada kesempatan itu, hadir Ketua Umum KONI Jatim, Muhammad Nabil, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemprov Jatim, Pulung Chausar dan seluruh pengurus Muaythai Indonesia se-Jawa Timur. (mth/*)
Herry IP: Saya Sudah Banyak Didik Pemain, Satu Ini yang Parah
Oleh Rahmi Aries Nova - Jurnalis Senior FNN Jakarta, FNN - Retaknya hubungan antara pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi alias Herry IP, dan anak asuhnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menjadi perhatian pecinta olahraga bukutangkis Indonesia. Herry IP mengungkapkan bahwa Kevin Sanjaya sudah tidak mau lagi berlatih dengannya di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Sementara itu, PBSI menyatakan bahwa hubungan antara Herry IP dan Kevin Sanjaya masih dalam kendali. Kepada media pemain ganda putra Pelatnas PBSI Kevin Sanjaya Sukamuljo terang-terangan \'menyerang\' pelatihnya Herry Iman Piengardi (IP), atau biasa disapa Koh Herry. Bukan hanya mengaku tidak ingin dilatih oleh Herry IP lagi, akan tetapi Kevin juga menyebut ia diperlakukan tidak adil sejak lama, bahkan sejak masuk Pelatnas pada 2013. Diketahui Herry IP sendiri sudah menjadi pelatih ganda putra Pelatnas PBSI sejak 1993. Dalam kurun waktu hampir tiga puluh tahun ia sudah melahirkan banyak juara bahkan juara olimpiade. Bahkan pemain binaannya kini juga sudah menjadi pelatih-pelatih yang melahirkan juara olimpiade, juga juara dunia. Kepada penulis, pemain-pemain binaan Herry IP, seperti Rexy Mainaky, Candra Wijaya, Sigit Budiarto mengaku bahwa Koh Herry adalah pelatih yang luar biasa. Piawai membaca permainan lawan dan ahli strategi di lapangan hingga mereka bisa meraih kemenangan demi kemenangan. Bukan cuma itu, kala itu, Herry IP juga selalu menjaga kekompakan pemain-pemain ganda putra dengan acara makan bersama pada Rabu siang tiap pekan. Jadi memang sulit dipercaya kalau Herry IP digambarkan sebagai pelatih seperti yang disebutkan Kevin. \"Ya nilai aja sendiri Rahmi. Kamu tahu saya pelatih seperti apa,\" cetus Herry IP kepada FNN. Betul, Herry IP dikenal sebagai pelatih bertangan dingin, bisa mengatasi pemain-pemain ganda putra yang karakternya rata-rata memang unik, memolesnya menjadi pemain berkelas dunia. Sebut saja Rexy yang extrovert berpasangan Ricky Subagja yang introvert, juga Candra yang rajin dengan Sigit yang \'malas\'. Juga pasangan-pasangan legendaris lain yang sifatnya bertolak belakang. Ada pemain yang tipe penurut ada juga yang \'nakal\', tapi semuanya bisa Herry IP kendalikan. Hasilnya ganda putra memang selalu jadi andalan PBSI baik di kejuaraan perorangan terlebih beregu seperti Piala Thomas dan Piala Sudirman. \"Saya sudah banyak didik pemain, satu ini saja yang attitudenya parah,\" ungkap Herry IP. Jadi bisa dibayangkan kekecewaan Pelatih Kepala Ganda Putra Pelatnas PBSI ini pada Kevin. Meski begitu Herry IP, yang juga pengkoleksi burung, ini tak mau larut, karena pemain-pemain ganda putra lain masih membutuhkannya. \"Sudah, saya lupakan saja,\" tegasnya. PBSI seharusnya juga mengambil langkah dan memberi sanksi tegas pada Kevin, yang mangkir latihan dan tidak ingin dilatih oleh Herry IP lagi. Kekasih Valencia Tanoesoedibjo, putri konglomerat Harry Tanoesoedibjo ini, bisa memilih berlatih di luar Pelatnas seperti yang pernah dilakukan Hendra Setiawan, Muhammad Ahsan, dan banyak pemain lain, tanpa perlu menghujat pelatih Pelatnas yang diakui atau tidak ikut membesarkan dan menjadikannya sebagai ganda terbaik dunia. (*)
Hadiri Rakernas dan Musornaslub, Ketua DPD RI Dukung Penuh KONI untuk Bersatu Menuju Prestasi Global
Jakarta, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap prestasi olahraga di tanah air dapat lebih ditingkatkan dan juga mendunia. Harapan tersebut disampaikan LaNyalla saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Musornaslub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tahun 2022, Senin (12/9/2022), di Hotel Sultan Jakarta. \"Selama ini olahraga selalu menjadi duta-duta bangsa yang membawa nama baik negara ini di kancah internasional. Oleh karena itu perhatian lebih harus diberikan untuk dunia olahraga. Saya sangat mendukung cita-cita KONI dalam bersatu menuju prestasi global,\" kata LaNyalla yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Muaythai Indonesia. LaNyalla mengatakan, hal yang tidak kalah penting adalah memperhatikan pembinaan. \"Saya berharap rapat kerja nasional KONI ini juga memberikan sebuah keputusan untuk memaksimalkan sektor pembinaan di tanah air. Karena, pembinaan yang baik dan berkesinambungan menjadi kunci agar para atlet bisa meraih prestasi tinggi. Kunci prestasi global ada di pembinaan yang fair dan sportif,\" kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu. LaNyalla menambahkan KONI harus memetakan cabang olahraga prestasi dan event yang berpotensi dimaksimalkan. \"Untuk event, ada kegiatan prioritas yang harus disiapkan KONI, seperti SEA Games, Asian Games, Olimpiade, atau perhelatan Piala Dunia Sepakbola U-23, termasuk juga pelaksanaan event dalam negeri seperti PON, dan masih banyak lagi. Dari event ini, ada cabang prioritas untuk mendulang medali seperti bulutangkis, panahan, angkat besi, dan lainnya. Itu harus diperhatikan dan digenjot,\" katanya. LaNyalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional PSSI, berharap rapat kerja KONI bisa membahas secara detail hal-hal tersebut untuk mendukung kemajuan olahraga tanah air. Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengatakan tema Bersatu Menuju Prestasi Global yang diusung dalam kegiatan ini menjadi tema besar untuk Kemenpora dan KONI pusat di hari olahraga nasional. \"Bahwa ini adalah cita-cita semua. Cita-cita mulia semua insan olahraga. Dari Rakernas musornaslub kita juga akan siapkan pengelolaan administrasi digital seluruh Indonesia. Mari kita dukung program pemerintah untuk mencetak para juara,\" katanya. Sedangkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyambut kehadiran Ketua DPD RI. \"Selamat datang dan selamat hadir Bapak Ketua DPD RI, Pak LaNyalla, yang sekarang menjadi Ketua Pengurus Besar Muaythai Indonesia. Jadi perlu diketahui oleh stakeholder pelaku olahraga Indonesia, bahwa Ketua Muaythai sekarang adalah Pak LaNyalla,\" katanya. Zainudin Amali pun berharap KONI bisa melahirkan banyak atlet berprestasi. \"Saya berharap kegiatan olahraga ke depan harus ada prestasi yang membaik dari prestasi maupun pelayanan tuan rumah,\" katanya. Rakernas turut dihadiri para ketua PB dan pengurus KONI provinsi seluruh Indonesia. Rapat Kerja Nasional ini dibagi di dalam dua komisi yaitu Komisi A Bidang Organisasi, Hukum, Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri, Kesejahteraan Pelaku Olahraga, Badan Audit Internal, Perencanaan Anggaran dan Keuangan serta BAORI. Sedangkan Komisi B Bidang Pembinaan Prestasi, Pendidikan dan Penataran, Penelitian dan Pengembangan, Sport Science, Pengumpulan Data dan Mobilisasi Sumber Daya. LaNyalla hadir didampingi ketua harian PB Muaythai Fachrul Razi yang juga anggota DPD RI asal Aceh dan Bendahara Umum PB Muaythai Bustami Zainuddin yang anggota DPD RI dari Lampung. (mth.*)
Gubernur NTB Minta MGPA Menurunkan Harga Tiket WSBK Mandalika
Mataram, FNN - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meminta Mandalika Grand Prix Association (MGPA) bisa menurunkan lagi harga tiket World Superbike (WSBK) yang akan dihelat pada 11-13 November 2022 mendatang.\"Kita ingin WSBK-nya sukses, sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti biasa ada dari sisi kita persiapan-nya. Mudah-mudahan sesuai dengan apa yang kita inginkan,\" ujarnya di Mataram, Kamis.Menurut gubernur, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selaku pengelola sangat mengerti apa yang menjadi keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Namun, kata dia, ITDC bukan penyelenggara melainkan MGPA.Oleh karena itu, dalam waktu dekat Pemprov NTB akan bertemu dengan MGPA untuk membicarakan persoalan harga tiket tersebut, sehingga bisa lebih banyak masyarakat lokal menikmati ajang balap dunia tersebut. \"Nanti direksi MGPA akan ketemu. Di carilah caranya supaya masyarakat lokal bisa menonton WSBK,\" ucap Gubernur NTB.Selain itu, gubernur meminta ITDC untuk lebih fokus pada perhelatan tersebut sehingga sukses. \"Kami ingin acaranya sukses, media liputan-nya bagus, menurut saya fokus aja di situ dulu,\" ujar Bang Zul sapaan akrabnya .Sebagai penyelenggara WSBK, perusahaan asuhan BUMN ini kurang terlihat hasilnya mengelola kegiatan WSBK. Harapannya WSBK tahun ini bisa lebih ramai dan meriah dari tahun kemarin. \"Kami ingin sesuatu yang direspon masyarakat dengan baik, penonton ramai, bukan sekedar laporan bisnis dan keuangan tapi ada nilai intrinsik-nya,\" katanya.Sebelumnya ITDC dan MGPA menjual harga tiket WSBK mulai 31 Agustus 2022 yang dijual sampai 30 hari ke depan.MGPA telah menyiapkan berbagai kategori pilihan tiket dengan variasi harga sesuai dengan lokasi menonton yang terbagi menjadi lima kategori yaitu, General Admission, Regular Grandstand, Premium Grandstand, Premiere Class, dan Deluxe Class.Untuk harga tiket tanggal 12 November 2022 dimulai pada harga Rp74.750 sampai Rp373.750. Untuk tanggal 13 November 2022 dimulai pada harga Rp149.500 sampai Rp747.500.Selain tiket harian, MGPA juga telah menyiapkan tiket weekend pass untuk Sabtu dan Minggu pada tiga kategori dengan harga Rp186.875 sampai Rp971.750. Khusus tahun ini, ITDC-MGPA menyediakan bonus gratis tiket hari pertama 11 November 2022 bagi pembeli tiket WSBK untuk semua kategori. (Sof/ANTARA)