EKONOMI
Stafsus Presiden: RI Pertahankan Pertumbuhan Positif Meski Ada PPKM
Jakarta, FNN - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan Indonesia mampu mempertahankan tren pertumbuhan positif pada kuartal III 2021 (Juli-September) meskipun pada periode tersebut pemerintah harus memberlakukan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM berlevel. “Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi di zona positif di saat puncak pandemi COVID-19 menghebat pada bulan Juli-September 2021,” kata Arif saat dihubungi di Jakarta, Jumat. Sebagaimana pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat pagi ini, ekonomi Indonesia di kuartal III 2021 tumbuh 3,51 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan 1,55 persen secara kuartal (quarter to quarter/qtq). Arif mengatakan dengan pertumbuhan ekonomi 3,51 persen (yoy) di tengah penerapan PPKM, menandakan masyarakat mulai beradaptasi untuk berkegiatan di tengah pandemi COVID-19. Hal itu menjadi modal yang kuat bagi pemulihan ekonomi ke depannya, meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir. Menurut BPS, konsumsi rumah tangga tumbuh 1,03 persen (yoy) di kuartal III 2021, konsumsi pemerintah tumbuh 0,66 persen, dan Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB) tumbuh 3,74 persen. Kemudian, ekspor tumbuh signifikan yakni 29,16 persen, namun lebih rendah dari impor yang tumbuh 30,11 persen. Arif meyakini ekonomi akan lebih menggeliat pada kuartal IV 2021, setelah kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat mulai diperlonggar. Hal itu juga diperkuat dengan kondisi pandemi COVID-19 yang terus mereda. Tingkat vaksinasi di Indonesia saat ini telah mencapai hampir 60 persen untuk suntikan dosis pertama dan 37 persen untuk suntikan dosis kedua. “Meskipun demikian, kita harus tetap waspada bahwa situasi pandemi belum sepenuhnya berakhir dan masyarakat harus terus konsisten menjaga protokol kesehatan agar capaian dan arah pemulihan yang sudah kita raih ini dapat terus berjalan lebih baik lagi dan risiko pembatasan aktivitas ekonomi akibat peningkatan kasus COVID-19 tidak lagi terjadi,” ujarnya. (mth)
Menteri Bahlil: RI Tidak Condong ke Satu Negara untuk Tarik Investasi
Jakarta, FNN - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah tidak condong ke satu negara untuk menarik investasi, namun akan memberikan “karpet merah” bagi semua negara, asalkan kerja sama yang dijalin sesuai ketentuan perundang-undangan. “Indonesia atas arahan Bapak Presiden tidak boleh condong kepada satu negara, harus semua negara kita buka, selama sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, karena kita menganut politik bebas aktif, begitu pun ekonomi,” kata Bahlil melalui keterangan pers daring di kanal Youtube Sekretariat Presiden terkait kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo ke UEA, yang dipantau di Jakarta, Kamis. Bahlil mengatakan pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha Amerika Serikat, yang menjanjikan nilai investasi sangat fantastis. Sejauh ini, pemerintah masih melakukan negosiasi dengan pengusaha tersebut yang ingin berinvestasi di sektor hilirisasi industri "Kenapa hilirisasi? Salah satu visi besar Presiden pada poin kelima adalah tentang bagaimana transformasi ekonomi, di mana transformasi ekonomi itu adalah wujudnya adalah nilai tambah dengan realisasi ini," katanya. "Kita akan umumkan besok malam mudah-mudahan, tolong doakan bahwa tujuan dari Presiden kali ini baik, dari Eropa maupun Uni Emirat Arab akan mendapatkan hasil yang maksimal demi bagaimana mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional lewat kontribusi investasi," ujar Bahlil menambahkan. Bahlil mendampingi Presiden RI Joko Widodo yang sedang melakukan kunjungan bilateral ke UEA. Lawatan ke UEA merupakan bagian rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi ke luar negeri pada 29 Oktober 2021-5 November 2021, yang antara lain menghadiri KTT Kelompok G20 dan KTT Perubahan Iklim COP26. (mth)
Kemenkeu Gelontorkan Rp2,9 Triliun untuk Intensif Wajib Pajak di Jatim
Surabaya, FNN - Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Jawa Timur telah menggelontorkan dana sebesar Rp2,9 triliun, sebagai fasilitas intensif pajak kepada wajib pajak di wilayah itu sampai Oktober 2021. "Sampai Oktober 2021 fasilitas insentif pajak sebesar Rp2,9 triliun telah diberikan kepada masyarakat wajib pajak di wilayah Jawa Timur," kata Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Jawa Timur, John Hutagaol di Surabaya, Selasa. John, dalam siaran persnya usai audiensi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemberian intensif itu merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yakni berupa insentif fiskal yang diberikan kepada pelaku usaha atau wajib pajak yang terdampak pandemi di wilayah Jawa Timur. Pada kesempatan itu, John juga menyampaikan bahwa penerimaan negara yang berasal dari pajak dan bea cukai, sebagian akan kembali ke daerah untuk membiayai APBD dalam bentuk Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Cukai, serta juga dialokasikan dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK). "Kami harapkan penerimaan negara yang berasal dari wilayah Jawa Timur meningkat, maka porsi alokasi yang kembali ke pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota juga akan meningkat," katanya. Ia juga mengharapkan dukungan penuh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran serta pemerintah kabupaten/kota, agar tugas Kemenkeu di wilayah setempat dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Beberapa program yang memberikan kontribusi bagi masayarakat Jawa Timur, seperti pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Program Business Development Services (BDS). Selain itu, program pendampingan yang dilakukan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kantor Wilayah Jawa Timur, seperti memberikan sarana lelang untuk produk UMKM serta fasilitas diskon atau keringanan utang UMKM yang penanganannya sudah ditangani oleh Kantor DJKN. "Dalam kaitannya dengan Program PEN, Bea Cukai Jawa Timur juga sudah memberikan fasilitas bebas Bea Masuk atas impor vaksin dan peralatan kesehatan yang diperlukan untuk penanganan COVID-19," katanya. Selain itu, juga program untuk menghilangkan impor ilegal dan rokok ilegal yang diharapkan akan membawa iklim berusaha di Jawa Timur yang lebih sehat dan sekaligus akan mengamankan penerimaan negara. Sementara itu, Jhon menjelaskan kegiatan audiensi ini merupakan bentuk sinergi yang telah dilakukan Kemenkeu di daerah dengan pemerintah daerah, sebagai salah satu stakeholder penting, agar tugas Kemenkeu di daerah dapat berjalan dengan semakin efektif dan memberikan hasil penerimaan negara yang lebih maksimal. (sws, ant)
Jenama UMKM Lokal Heymale Pecahkan Rekor MURI
Jakarta, FNN - Jenama UMKM lokal Heymale secara resmi mengumumkan pencatatan pencapaian mereka di Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Heymale berhasil memecahkan rekor pada kategori Penjualan Produk Jaket terbanyak melalui situs web dalam waktu satu menit. Pencapaian ini diraih pada periode penjualan di awal Oktober. “Kita tentunya sangat bersyukur ya bisa mencatatkan rekor ini, terlebih karena pencapaian ini sejatinya bukan merupakan sesuatu yang kami rencanakan, melainkan bagian dari aktivitas sehari-hari kami," ujar Founder Heymale Dimas Mairyan dalam keterangannya diterima Selasa. Dimas mengatakan pencapaian ini merupakan sebuah kebanggaan dan tanda kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat terhadap produk dan jenama Heymale. "Akan tetapi pencapaian ini bagi kami bukanlah garis finish, merupakan awalan bagi perjuangan kami untuk terus berkembang," tambah Dimas. Heymale merupakan jenama UMKM lokal yang didirikan oleh Dimas dan istrinya. Saat ini produk Heymale dapat dibeli melalui website mereka https://heymale.id/, selain Heymale Dimas bersama istrinya Nadya Rosmalia juga memiliki bisnis fashion wanita dengan nama Heylocal, yang turut memecahkan rekor dalam kategori penjualan mukena dan tas. Menanggapi pencatatan rekor Heymale Direktur Operasional Museum Rekor Indonesia Jusuf Ngadri mengatakan sangat bahagia dapat mencatatkan rekor MURI untuk Heymale bersama dengan pasutri Dimas dan Nadya. "Nadya yang memproduksi brand Heylocal telah mencatat rekor Penjualan Produk mukena terbanyak melalui situs web dalam waktu 1 menit dan Penjualan Produk tas wanita terbanyak melalui situs web dalam waktu 1 menit, sang suami juga tidak kalah dengan Brand Heymale ikut mencatatkan rekor Penjualan Produk Jaket terbanyak melalui situs web dalam waktu 1 menit," ujar Jusuf. Jusuf pun berharap agar pencapaian ini bisa menjadi inspirasi wirausahawan di seluruh Indonesia. "MURI sesuai dengan tujuannya pembentukannya menginspirasi setiap warga bangsa ini agar terus mencatatkan prestasi terbaik siap untuk terus mendukung tumbuh kembangnya UMKM di negeri ini. Kami berharap di masa mendatang akan ada berbagai pencapaian lagi dari Dimas, dan Nadya dan tentunya UMKM lain di Indonesia," tambah Jusuf. Di masa pandemi ini UMKM memiliki peranan yang cukup penting dalam menopang perekonomian. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi pendapatan UMKM terhadap PDB Indonesia sebesar 61,07 persen atau setara dengan Rp8.573,89 triliun. Selain itu juga kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi. Terkait dengan kondisi sulit ini, Dimas menilai penting untuk para wirausahawan agar terus beradaptasi dalam menghadapi tantangan perubahan. "Namun tantangan ini sejatinya perlu untuk kita maknai bukan sebagai penghalang namun lebih sebagai penyemangat bagi kita. Melalui momen ini saya ingin mengajak teman-teman di luar sana yang mungkin masih ragu untuk memulai bisnisnya, untuk mari mulai lakukan sekarang," tutup Dimas. (mth)
Aceh Siap Tarik Investasi di Expo 2020 Dubai
Jakarta, FNN - Aceh disebut telah menyederhanakan regulasi tentang penanaman modal, sehingga Serambi Mekah siap menarik investasi pada perhelatan internasional Expo 2020 Dubai. “Kami telah menyederhanakan regulasi penanaman modal dengan Qanun Nomor 5 tahun 2018 tentang penanaman modal. Penyederhanaan ini dilakukan sebagai wujud inovasi dari pemerintah dalam rangka menarik minat investor di Aceh,” kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah lewat keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu. Langkahl tersebut dilakukan mengingat Aceh memiliki empat sektor potensial mulai dari agroindustri, pariwisata, energi dan infrastruktur, hingga zona perkembangan bisnis. Demi memaksimalkan potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Aceh terus melakukan berbagai pembenahan mulai dari infrastruktur, komoditas yang berkualitas, SDM yang bertalenta, hingga iklim bisnis yang mendukung. Upaya Pemerintah Provinsi Aceh dalam dalam membangun ekonomi kerakyatan dan menyongsong Indonesia Emas 2045 diperkuat melalui pengembangan sektor pariwisata dan perdagangan. Berbagai potensi tersebut akan ditampilkan pada forum bisnis dalam kurun waktu empat hari, terhitung dari tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2021. Terdapat 10 topik yang menarik mengenai potensi pariwisata yang menjadi peluang investasi dan aneka komoditas yang menjadi potensi perdagangan. Forum Bisnis ini akan diisi oleh pemateri mulai dari Gubernur Aceh, Kepala Pusat Promosi Investasi Aceh, hingga Kepala Sabang Free Trade Zone. Forum bisnis ini akan bertempat di Business Lounge Paviliun Indonesia. Pada sektor pariwisata, Pemprov Aceh berfokus untuk melanjutkan pengembangan kawasan pariwisata Pulau Banyak, sebagai potensi destinasi pariwisata baru bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Pulau Banyak yang terletak di Kabupaten Aceh Singkil akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata mewah mengingat kawasan tersebut memiliki potensi sebagai tempat liburan untuk para selebriti dunia. Potensi pariwisata lain yang ditampilkan adalah mulai dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Taman Industri Ladong, Sabang Free Trade Zone (FTZ) Resort dan Lapangan Golf di Lhoknga, Aceh Besar. Pada sektor perdagangan, Pemprov Aceh mendorong komoditas andalannya, yakni Kopi Arabika Gayo, untuk kian bersaing di pasar internasional dengan membukakan pintu peluang promosi perdagangan internasional. Potensi perdagangan lainnya yang turut ditampilkan mulai dari komoditas tuna asap, kopi charcoal, minyak nilam (patchouli oi), saos tomat murni, dan Aceh tamiang. Produk lokal khas Aceh juga turut ditampilkan dalam rolling exhibition. Aneka produk tersebut merupakan produk UMKM yang telah terkurasi dan siap ekspor. Aneka produk tersebut mulai dari home décor mulai dari peralatan dapur dan rumah tangga. Kemudian pada industri fesyen, ada aksesoris, tas tangan, hingga busana muslim yang fashionable. Di sisi lain, pada industri makanan dan minuman akan menyajikan olahan kopi gayo dan rempah-rempah khas Aceh yang dikemas dengan apik. Selain itu, aneka kosmetik mulai dari parfum hingga essential oil juga turut ditampilkan. (mth)
Harga CPO Jambi Naik Rp 389 per Kilogram
Jambi, FNN - Harga minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) di Jambi pada periode 29 Oktober hingga 4 November 2021, naik sebesar Rp389 dari harga Rp13.193 menjadi Rp13.582 per kilogram bandingkan periode sebelumnya. Hasil yang ditetapkan tim perumus untuk harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit juga naik sebesar Rp107 dari Rp2.382 menjadi Rp2.489 per kilogram, sedangkan inti sawit periode kali ini melonjak sebesar Rp1.355 dari Rp7.663 jadi Rp9.018 per kilogram, kata Panitia Penetapan Harga TBS Sawit Provinsi Jambi, Putri Rainun, pada keterangan yang diterima Sabtu. Untuk harga CPO, TBS, dan inti sawit beberapa periode terakhir ini terus mengalami kenaikan dibandingkan periode lalu berdasarkan hasil keputusan dari kesepakatan tim perumus harga CPO di Jambi bersama para petani, perusahaan perkebunan sawit, serta pihak terkait Berikut selengkapnya harga TBS untuk usia tanam tiga tahun yang ditetapkan untuk periode kali ini adalah Rp2.489 per kilogram, usia tanam 4 tahun Rp2.648 per kilogram, usia tanam 5 tahun Rp2.770 per kilogram, usia tanam 6 tahun Rp2.887 per kilogram, dan usia tanam 7 tahun Rp2.960 per kilogram. Kemudian untuk usia tanam 8 tahun senilai Rp3.022 per kilogram, usia tanam 9 tahun Rp3,082 per kilogram, usia tanam 10 sampai dengan 20 tahun Rp3.175 per kilogram, usia 21 hingga 24 tahun Rp3.078 per kilogram dan di atas 25 tahun Rp2.935 per kilogram. Penetapan harga CPO, TBS, dan inti sawit, merupakan kesepakatan tim perumus dalam satu rapat dihadiri para pengusaha, koperasi, dan kelompok tani sawit setempat dan berdasarkan peraturan menteri pertanian dan peraturan gubernur. (mth)
Kemenperin: Transformasi Digital Pacu Produktivitas Industri Mamin
Jakarta, FNN - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan pemanfaatan teknologi industri 4.0 di sektor makanan dan minuman (mamin) telah memacu produktivitas menjadi lebih efisien dan berkualitas, sehingga meningkatkan daya saing industri tersebut. "Industri mamin terbukti menjadi salah satu sektor unggulan karena memiliki kinerja yang gemilang. Pada kuartal II tahun 2021, industri mamin berkontribusi sebesar 38,42 persen terhadap pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas," kata Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat. Pada acara "Business Forum Expo 2020 Dubai", ia menyebutkan kontribusi industri mamin di kuartal II 2021 tersebut, lebih tinggi dibanding sumbangsihnya pada 2019 yang mencapai 36,40 persen dan pada 2020 di angka 38,29 persen. "Kami sangat mengapresiasi atas capaian dari industri mamin ini karena di tengah hantaman yang cukup berat akibat dampak pandemi," ungkapnya melalui keterangan tertulis. Oleh karena itu, Kemenperin bertekad menjaga ketersediaan bahan baku bagi industri mamin agar mereka terus berproduksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. "Pemerintah juga telah memberikan sejumlah stimulus atau insentif kepada para pelaku industri agar bisa mempertahankan usahanya dan terus meningkatkan kinerja," lanjut Putu. Pada 2020, total nilai ekspor industri mamin sebesar 31,17 miliar dolar, lebih tinggi dibanding tahun 2019 yang mencapai 27,36 miliar dolar, dan pada semester I 2021 menembus 19,59 miliar dolar. "Ini membuktikan bahwa produk mamin Indonesia banyak diminati oleh konsumen global. Hal ini tidak terlepas juga dari penggunaan digitalisasi yang akhirnya menghasilkan produk-produk berkualitas dengan mampu memenuhi standar internasional," paparnya. Di samping itu, industri mamin mencatatkan realisasi investasi yang cukup signifikan senilai Rp50,48 triliun pada 2020 dan mencapai lebih dari Rp14 triliun pada kuartal II 2021. Investasi ini diyakini dapat memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri, yang termasuk didukung melalui transfer teknologi. "Bahkan, dari peningkatan investasi ini, juga dapat menambah jumlah penyerapan tenaga kerja. Saat ini, sektor industri mamin telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5,2 juta orang," tutur Putu. Artinya, industri mamin telah memberikan dampak yang luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Apalagi, industri mamin merupakan sektor usaha yang mendominasi di Tanah Air, terutama skala industri kecil dan menengah (IKM). Hal ini yang menjadi tumpuan bagi berputarnya roda ekonomi nasional," ujarnya. Lebih jauh, ia optimistis sesuai target dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, industri mamin nasional bisa menjadi pemain utama di kawasan ASEAN. "Oleh karena itu, Kemenperin terus melakukan upaya-upaya strategis untuk mendorong peningkatan daya saing dan produktivitas industri mamin nasional agar mampu berkompetisi di tingkat global. Salah satu langkahnya adalah dengan mendorong penerapan teknologi industri 4.0 di sektor tersebut, mulai dari tahap desain produk hingga distribusi," katanya. (mth)
Menperin: IFI Katalis IKM Tingkatkan Skala Bisnis Makanan dan Minuman
Jakarta, FNN - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa program Indonesia Food Innovation (IFI), yang digagas Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, dapat meningkatkan skala bisnis industri kecil menengah (IKM) sektor makanan dan minuman. "Kami berharap bahwa ajang ini mampu menjadi katalis bagi IKM untuk meningkatkan skala bisnis menuju IKM modern yang sesuai dengan kebutuhan pasar, menguntungkan, dan berkesinambungan," kata Menperin saat menghadiri IFI Award secara virtual, Kamis. Agus menyadari adanya tren yang semakin menguat sejak pandemi COVID-19, di mana produk-produk makanan lokal mulai bermunculan kreativitasnya mulai dari makanan ringan, makanan berat, termasuk juga makanan yang menyehatkan. "Kami di Kementerian Perindustrian memandang proses kreasi nilai tambah dari dari produk-produk makanan ini harus difasilitasi, diberikan wadah untuk mendapatkan pelatihan dan penghargasan. Semangat yang menjadi pondasi dari IFI," ujar Menperin, Agus meyakini, bahwa dengan bimbingan yang tepat, serta pembinaan dan pendampingan intensif di sisi teknis dan bisnis, maka IKM dapat naik kelas, Diketahui , salah satu pemenang IFI 2020 yaitu PT Rumah Mocaf Indonesia telah berhasil menembus pasar Eropa melalui fasilitasi-fasilitasi yang diberikan sebagai rangkaian program pembunaan lanjutan bagi peserya IFI seperti spesifikasi HAACP, peni gkatan teknologi, serta perluasan pasar. "Hal ini tentunya tidak dicapai dengan mudah, namun perlu semanggat juang yang tinggi serta kegigihan untuk mendapatkan hasil terbaik," tukas Menperin. Pada kesempatan tersebut, Menperin mengucapkan selamat kepada sembilan IKM pangan kategori produk akhir yang terpilih sebagai peserta program IFI Camp 2021. Utamanya, lanjut Menperin, kepada tiga besar peserta terbaik dari masing-masing kategori, di mana ia menyampaikan selamat atas pencapaiannya di IFI 2021. "Saya yakin, peserta IFI 2021 dapat menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait dan bisa tumbuh menjadi pelaku industri gang mandiri serta berdaya saing," ujar Menperin. (mth)
Harga Minyak Goreng Naik Akibat Pasok Bahan Baku Kurang
Jakarta, (FNN) - Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, kenaikan harga minyak goreng di pasaran merupakan imbas dari tingginya harga minyak sawit mentah (CPO). Selain itu juga karena kurangnya pasokan bahan baku di pasar minyak nabati dan lemak secara global. Sahat saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 27 OKtober 2021 mengatakan, harga CPO global yang menjadi acuan yaitu CiF Rotterdam sedang tinggi. Hal itu menyebabkan harga CPO lokal ikut melonjak dan berpengaruh pada biaya produksi industri minyak goreng kelapa sawit. Menurut Sahat, kondisi pasar minyak nabati dan lemak (oils & fats) global sedang mengalami kekurangan pasokan akibat pandemi dan cuaca buruk. Kategori minyak nabati hard oils ialah minyak sawit, minyak kernel, dan minyak kelapa. Kategori soft oils adalah minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak canola, minyak bunga matahari dan lainnya. Sedangkan kategori lemak terdiri dari minyak ikan dan hewan lainnya. Sahat mangatakana, produksi minyak canola di Kanada dan produksi minyak kedelai di Argentina mengalami penurunan sehingga menyebabkan melonjaknya harga komoditas minyak nabati. Produksi CPO di Malaysia juga turun akibat kekurangan tenaga kerja memanen buah sawit. "Hukum ekonomi supply vs demand berlangsung terjadi. Pasokan oils & fats dunia sangat berkurang. Inilah faktor utama terjadi short supply, maka harga minyak sawit di pasar global meningkat pesat sejak Januari 2021," ujarnya. Kondisi seperti ini pernah terjadi di tahun 2020, ketika produksi 17 jenis minyak nabati dan lemak turun 266.000 ton dibanding produksi tahun 2019 yang sebanyak 236.820 ton. Pada tahun 2021 produksi minyak nabati dan lemak juga hampir sama dengan hasil tahun 2020. Ia memprediksi kenaikan harga sawit masih akan terjadi, setidaknya hingga kuartal I 2022. Hal itu mengingat kedua faktor penghambat produksi minyak nabati yaitu pandemi COVID-19 dan cuaca buruk. "Kenaikan harga sawit itu juga didukung oleh minyak bumi (Brent Oil) yang sekarang harga global berada di level 85,53 dolar Amerika Serikat (AS) per barrel, dari harga 43,8 dolar AS per barrel tahun lalu," ujarnya. Berdasarkan data panel harga Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, harga rata-rata minyak goreng secara nasional per 27 Oktober mencapai Rp 16.230 per liter, meningkat Rp 150 atau 0,93 persen dibandingkan hari sebelumnya. Harga minyak goreng paling tinggi di Provinsi Aceh Rp 17.380 per liter dan paling rendah di Bengkulu Rp 14.890 per liter. (MD).
OJK Catat Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Mencapai Rp273,9 Triliun,
Jakarta, FNN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penghimpunan dana di pasar modal sejak Januari hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp273,9 triliun, jauh melampaui nilai penghimpunan dana tahun 2020 yakni Rp118,7 triliun. "Bahkan realisasi ini ada di atas target 2021," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) triwulan III-2021 secara daring di Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan pasar saham memang menunjukkan tren penguatan ke level di atas prapandemi. Per 25 Oktober 2021, IHSG menguat 10,81 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd) ke level 6.625,7, dengan aliran dana masuk nonresiden mencapai Rp39,4 triliun. Selain itu, Wimboh menuturkan penawaran umum dari 40 emiten baru tercatat sebesar Rp36,36 triliun. "Jumlah penghimpunan dana di pasar modal dapat terus bertambah mengingat terdapat 82 emiten yang akan melakukan penawaran umum senilai Rp43,32 triliun," ungkapnya. Dengan demikian, dirinya menilai sektor jasa keuangan terpantau stabil, yang tak terlepas dari berbagai kebijakan di mana OJK sangat akomodatif untuk mendukung sektor keuangan Indonesia untuk bertahan menghadapi pandemi yang saat ini sudah mereda dan harapannya tidak akan ada lagi peningkatan kasus COVID-19. Ke depan, OJK akan tetap akomodatif, terutama dengan intermediasi perbankan dan keadaan pasar modal yang sudah cukup bagus melebihi level sebelum pandemi. (sws, ant)