EKONOMI
IHSG Awal Pekan Menguat Ikuti Kenaikan Bursa Global
Jakarta, FNN - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan menguat mengikuti kenaikan bursa saham global. IHSG dibuka menguat 20,21 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.060,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,17 poin atau 0,62 persen ke posisi 845,51. "Investor masih mencermati perkembangan keberhasilan kebijakan PPKM Darurat dan program vaksinasi nasional dalam menekan laju infeksi COVID-19," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin. Sementara peningkatan kasus baru COVID-19 varian delta secara global dan munculnya varian baru Lambda di dalam negeri, memicu kekhawatiran terhambatnya pemulihan ekonomi. Bank Indonesia melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat di posisi 202,3 untuk periode Juni 2021, melambat dibandingkan Mei 227,5. Adapun pekan ini, fokus tertuju pada rilis data neraca perdagangan Juni yang diperkirakan surplus 4,7 miliar dolar AS. IHSG pada awal pekan ini masih berpeluang bergerak beragam pada rentang 6.022-6.080. Dari eksternal, bursa ekuitas AS reli menuju rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Jumat (9/7) lalu. Pelaku pasar menanti rilis data Indeks Harga Konsuman (IHK) AS pada Juni 2021 pada pekan ini, yang diperkirakan tumbuh 4,9 persen (yoy). Fokus investor juga beralih kepada ekspektasi pertumbuhan kinerja keuangan kuartal II 2021 emiten dibandingkan penurunan signifikan pada kuartal II 2020. Dari Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) menetapkan target inflasi baru sebesar dua persen dalam hasil tinjauan 18 bulan, menyiratkan periode kebijakan longgar yang lebih lama. Adapun, sebagian besar emiten bursa Eropa diperkirakan akan memulai periode laporan keuangan mulai pekan ini. Di Asia, Pemerintah Jepang mengumumkan larangan penonton di Olimpiade Tokyo seiring keadaan darurat virus COVID-19. Sementara, Korea Selatan mengumumkan penerapan pembatasan sosial level 4 untuk kawasan Seoul pada Jumat (9/7) lalu. Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 583,06 poin atau 2,09 persen ke 28.523,48, Indeks Hang Seng naik 93,54 poin atau 0,34 persen ke 27.438,08, dan Indeks Straits Times meningkat 13,6 poin atau 0,43 persen ke 3.145. (mth)
Harga CPO di Jambi Naik Rp860 per Kilogram
Jambi, FNN - Harga crude palm oil (CPO) di Jambi pada periode 9-15 Juli 2021, mengalami kenaikkan signifikan sebesar Rp860 kilogram atau dari Rp8.882 per kilogram menjadi Rp9.742 per kilogram, begitu juga dengan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawitnya dan inti sawit. Hasil yang ditetapkan tim perumus harga TBS dan inti sawit juga naik yakni inti sawit di periode kali naik Rp198 per kilogram atau dari Rp5.694 per kilogram menjadi Rp5.792 per kilogram sedangkan TBS naik Rp119/Kg dari Rp1.622 menjadi Rp1.741 per kilogram, kata Panitia Penetapan Harga TBS Sawit Provinsi Jambi, Putri Rainun, yang diterima Sabtu. Untuk harga CPO, inti sawit dan TBS sawit beberapa peridode terakhir ini terus mengalami kenaikan pada beberapa waktu periode lalu berdasarkan hasil keputusan dari kesepakatan tim perumus harga CPO di Jambi bersama para petani, perusahaan perkebunan sawit serta pihak terkait. Berikut selengkapnya, harga TBS untuk usia tanam tiga tahun yang ditetapkan untuk periode kali ini adalah Rp1.741 per kilogram, usia tanam 4 tahun Rp1.848 per kilogram, usia tanam 5 tahun Rp1.934 per kilogram, usia tanam 6 tahun Rp2.015 per kilogram, dan usia tanam 7 tahun Rp2.066 per kilogram. Kemudian untuk usia tanam 8 tahun senilai Rp2.109 per kilogram, usia tanam 9 tahun Rp2.151 per kilogram, usia tanam 10 sampai dengan 20 tahun Rp2.216 per kilogram, usia 21 hingga 24 tahun Rp2.147 per kilogram dan di atas 25 tahun Rp2.046 per kilogram. Penetapan harga CPO, TBS, dan inti sawit merupakan kesepakatan tim perumus dalam satu rapat dihadiri para pengusaha, koperasi, dan kelompok tani sawit setempat dan berdasarkan Peraturan menteri pertanian dan peraturan gubernur. (mth)
Saham China Tergelincir Setelah Data Inflasi
Shanghai, FNN - Saham China melemah pada hari Jumat setelah data menunjukkan inflasi harga pokok produk pabrik tahunan negara itu tetap tidak tinggi dan menunjukkan meningkatnya tekanan pada ekonomi. Indeks utama hampir tidak bergerak selama minggu ini karena petunjuk mengejutkan Beijing terhadap pelonggaran moneter pada awal pekan ini gagal memberikan dukungan dan meningkatkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi negara itu. Indeks saham unggulan CSI300 turun 0,4 persen menjadi 5.069,44, sedangkan indeks Shanghai Composite berakhir datar di 3.524,09. Indeks CSI300 turun 0,2 persen untuk minggu ini, sementara indeks Shanghai naik 0,2 persen. Inflasi harga pokok produk pabrik China turun pada bulan Juni, tetapi secara tahunan tetap tinggi. Tekanan inflasi yang bertahan tinggi di sektor industri mendorong kabinet China minggu ini untuk memulai langkah-langkah pelonggaran kebijakan yang potensial. Kabinet China mengatakan pada hari Rabu akan menerapkan pemotongan menurut waktu atas rasio cadangan minimum (RRR) perbankan untuk mendukung ekonomi riil, terutama perusahaan kecil. Namun, para analis mengatakan petunjuk itu tidak menunjukkan perubahan haluan dalam kebijakan moneter dan menambahkan bahwa hal itu akan meningkatkan kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi lebih lemah dari yang diharapkan. Investor harus memperhatikan risiko potensial karena pasar sekarang menghadapi perubahan, termasuk risiko dari beberapa utang real estat China dan kemungkinan pengurangan pembelian obligasi oleh bank sentral AS Federal Reserve, Huaan Securities mengatakan dalam sebuah catatan. Pialang merekomendasikan sektor-sektor dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat di paruh pertama, termasuk semikonduktor, perusahaan terkait kendaraan energi baru, dan sektor dengan valuasi saham yang rendah. Saham teknologi bersinar minggu ini, dengan indeks STAR50 Shanghai membukukan kenaikan minggu ke-sembilan. Enam kementerian China, termasuk Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, berjanji selama akhir pekan untuk mendukung perkembangan perusahaan manufaktur dan membantu perusahaan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pembiayaan dari pasar modal. (mth)
Christian Kartawijaya Diangkat Jadi Dirut Indocement Kembali
Bogor, FNN - Pemegang saham menyetujui untuk mengangkat kembali Christian Kartawijaya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (HeidelbergCement Group) "Persetujuan itu diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk untuk tahun buku 2020 yang diselenggarakan pada Kamis (8/7) 2021," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Oey Marcos dalam pernyataan yang diterima di Citeurup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat. Ia menjelaskan pemegang saham juga menyetujui untuk mengangkat kembali Tedy Djuhar dan Simon Subrata sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen perseroan, mengangkat kembali Dr Lorenz Nӓger dan Dr Albert Scheuer sebagai Komisaris Perseroan serta mengangkat Franciscus Welirang sebagai Komisaris Independen Perseroan dan mengangkat Juan Francisco Defalque sebagai Komisaris Perseroan. Selain itu, perseroan juga mengangkat kembali Hasan Imer, Ramakanta Bhattacharjee, Troy D. Soputro, dan Oey Marcos sebagai Direktur Perseroan serta mengangkat Benny S.Santoso menjadi Wakil Direktur Utama Perseroan. Disebutkannya bahwa masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak penutupan rapat sampai dengan penutupan RUPST Perseroan tahun buku 2023, yang akan diselenggarakan pada tahun 2024. Kecuali, kata dia, untuk Kevin Gerard Gluskie yang akan berakhir pada penutupan RUPST Perseroan tahun buku 2022 yang akan diselenggarakan pada tahun 2023 dan David Jonathan Clarke yang akan berakhir pada penutupan RUPST Perseroan tahun buku 2021 yang akan diselenggarakan pada tahun 2022. Pada RUPST itu pemegang saham juga telah menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2020 sebesar Rp1.806.337 juta atau seluruh dari laba bersih tahun berjalan Perseroan tahun buku 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan dibagikan sebagai dividen tunai kepada Pemegang Saham Perseroan dan mengambil sebesar Rp862.556 juta atau sebesar 4,75 persen dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya tersebut untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada Pemegang Saham Perseroan. Sehingga besarnya total final dividen yang diterima oleh pemegang 1 (satu) saham adalah Rp725, di mana sebesar Rp225 per saham telah didistribusikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen interim tunai pada bulan Desember 2020 dan sisanya sebesar Rp500 per saham akan didistribusikan dalam bentuk dividen tunai kepada Pemegang Saham pada bulan Agustus 2021. Dengan memerhatikan ketentuan PT Bursa Efek Indonesia, untuk periode cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi adalah hari Jumat (16/7)2021, dan ex-dividen-nya adalah hari Senin (19/7) 2021. Sedangkan cum dividen untuk pasar tunai adalah hari Rabu (21/7) dan ex-dividen-nya adalah Kamis (22/7). Pembayaran dividen dilakukan sejak Rabu (11/7) 2021. Pajak atas dividen tunai akan diberlakukan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Sementara itu, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan menyetujui untuk melakukan pengubahan dan penambahan beberapa ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penambahan Kegiatan usaha utama dan penambahan kegiatan usaha penunjang yang telah dilakukan dalam operasional Perseroan serta penyesuaian dengan Peraturan OJK terkait dengan Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham secara Elektronik. Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang. Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 24,9 juta ton semen, yakni 10 pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dua pabrik di Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan, demikian Oey Marcos. (mth)
Kemenkeu Prediksikan PPKM Darurat Tahan Laju Ekonomi Kuartal III
Jakarta, FNN - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memprediksikan kebijakan PPKM Darurat yang diterapkan untuk menekan penyebaran COVID-19 akan menahan laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021. “Melalui PPKM Darurat ini jelas akan berdampak dan nanti dampaknya akan terlihat sesignifikan apa di kuartal III,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat. Febrio menjelaskan hal itu berpotensi terjadi mengingat konsumsi masyarakat terdampak signifikan, terutama pada kelompok pengeluaran terkait transportasi, pakaian, dan rekreasi. Di sisi lain ia menuturkan dampak terhadap investasi relatif moderat karena lebih dari 70 persen investasi Indonesia didominasi dalam bentuk bangunan sehingga proyek-proyek pembangunan konstruksi masih berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian dampak terhadap dunia usaha relatif mix yakni sektor yang sensitif terhadap mobilitas diperkirakan tertahan, namun sektor yang berorientasi ekspor tetap resilient. “Kita tahu akan terkoreksi namun kita berharap PPKM Darurat ini menyelamatkan masyarakat dan bisa secara efektif kita lakukan sehingga dampaknya terhadap ekonomi bisa relatif terkontrol,” jelasnya. Oleh sebab itu ia memastikan pemerintah terus mengakselerasi program vaksinasi yang hingga 8 Juli 2021 telah mencapai 49,48 juta dosis meliputi 34,86 juta dosis vaksinasi pertama dan 14,62 juta dosis vaksinasi kedua. Tak hanya itu ia juga menegaskan pemerintah turut menerapkan kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang adaptif dan responsif dalam membantu masyarakat rentan dan dunia usaha. Febrio mengatakan upaya ini dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun sebesar 3,7 persen sampai 4,5 persen. “Ini kita tinggal dua kuartal lagi itu satu semester. Kita berharap bisa 3,7 persen sampai 4,5 persen,” ujarnya. (mth)
Core: Kinerja Manufaktur Peluang Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen
Jakarta, FNN- Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet meminta pemerintah untuk mendorong kinerja industri manufaktur dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. “Strategi mencapai pertumbuhan ekonomi untuk bisa tumbuh di atas 5 persen perlu dijalankan pemerintah. Mendorong kinerja industri manufaktur menjadi hal yang tidak bisa ditawar,” katanya kepada Antara di Jakarta, Kamis. Yusuf menyatakan beberapa upaya dapat dilakukan agar kinerja industri manufaktur mencetak tren positif seperti melakukan reformasi struktural untuk sektor ini. Kemudian menyiapkan kebijakan industri dari hulu sampai hilir, memberi dukungan investasi dan pembiayaan, hingga membentuk kebijakan fiskal yang difokuskan pada sektor ini. Tak hanya itu, ia menuturkan pemerintah juga harus merencanakan upaya jangka panjang yakni menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) mengingat Indonesia memiliki bonus demografi. “Bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia saat ini perlu di selaraskan dengan upaya penciptaan lapangan kerja,” ujarnya. Menurutnya, peningkatan skill dan kapasitas SDM tersebut juga sekaligus mendorong Indonesia untuk bisa kembali menjadi upper middle income country bahkan high income country di masa mendatang. Upaya-upaya tersebut harus dilakukan mengingat Bank Dunia dalam laporan World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022 menunjukkan pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan pendapatan per kapita di Indonesia. Pendapatan per kapita turun dari 4.050 dolar AS pada 2019 menjadi 3.870 dolar AS pada 2020 sehingga membuat Indonesia kembali masuk pada kategori negara berpendapatan menengah bawah atau lower middle income country. “Paling penting tentu mengembalikan track pertumbuhan ekonomi setidaknya seperti sebelum terjadinya pandemi,” tegas Yusuf. (mth)
Rupiah Rabu Pagi Melemah Seiring Potensi Kebijakan Ketat The Fed
Jakarta, FNN - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah seiring investor yang mencermati potensi dilakukannya kebijakan moneter ketat oleh The Fed ke depan. Rupiah dibuka melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.485 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.470 per dolar AS. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan, rupiah mungkin berbalik melemah pada Rabu ini karena pelaku pasar mengantisipasi rilis notulen rapat kebijakan moneter bank sentral AS The Fed dini hari nanti. "Notulen ini bisa memberikan indikasi potensi kebijakan moneter bank sentral AS akan lebih ketat ke depannya yang bisa mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston. Sementara dari dalam negeri, kasus baru harian COVID-19 yang terus naik dan memecahkan rekor, masih menjadi kekhawatiran pasar yang bisa menekan rupiah. "Bila terus naik, dikhawatirkan PPKM darurat akan berlangsung lebih lama dan ini akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Ariston. Pada Selasa (6/7), jumlah kasus baru COVID-19 mencapai 31.189 kasus, rekor baru kasus harian di Tanah Air, sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.345.018 kasus. Pagi ini, lanjut Ariston, pasar juga menunggu data cadangan devisa Bank Indonesia. "Data yang menunjukkan cadangan devisa masih bertahan di level tinggi, bisa menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston. Ariston mengatakan rupiah pada Rabu ini berpotensi bergerak melemah ke arah Rp14.520 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.450 per dolar AS. Pada Selasa (6/7), rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.470 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.477 per dolar AS. Yuan Melemah Yuan merosot 149 basis poin menjadi 6,4762 terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu, berbalik melemah dari kenaikan dua hari berturut-turut masing-masing 82 basis poin dan 17 basis poin, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing China (CFETS). Di pasar spot valuta asing China, yuan diperbolehkan naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan. Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap hari kerja. (mth)
RI Raih Potensi Transaksi 500 ribu Dolar AS di Pameran Teh AS
Jakarta, FNN - Indonesia meraih potensi transaksi 500 ribu dolar AS selama tiga hari penyelenggaraan ajang World Tea Expo 2021 pada 28—30 Juni 2021 di Las Vegas, Amerika Serikat, di mana AS mulai memasuki masa pemulihan dari dampak pandemi COVID-19. “Para pelaku usaha dari Indonesia menampilkan produknya secara faktual dan didampingi secara virtual oleh pemilik merek. Tak kurang 700 pengunjung baik perorangan maupun perusahaan mengunjungi Paviliun Indonesia,” ungkap Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin. Pada pameran itu, Paviliun Indonesia menampilkan tiga perusahaan teh, yaitu Mustika Ratu, Sila Tea House, dan Tong Tji serta satu perusahaan penghasil grape-based spirits yaitu Sababay Winery Bali. Perusahaan-perusahaan tersebut membawa berbagai produk khas Indonesia mulai dari teh hijau, teh jasmine, teh kefir lime, juga teh herbal kunyit. Tak ketinggalan, dipromosikan pula berbagai teh artisan berupa komoditas rempah Indonesia berkualitas tinggi. Sebut saja seperti bunga telang, secang, pandan, bunga mawar, biji cokelat, dan aroma bunga lainnya. Pameran kali ini juga menghadirkan minuman spirit dengan bahan dasar anggur, bunga pala, serta kemukus. Bayu mengatakan melihat tren yang berlangsung di pasar AS saat ini, diperkirakan jumlah konsumsi teh akan terus meningkat. “Hal tersebut ditambah pula dengan banyaknya kegiatan olahraga di AS yang menjadi ajang promosi tepat untuk minuman siap saji asal Indonesia,” pungkasnya. Total perdagangan Indonesia-AS pada periode Januari-April 2021 tercatat sebesar 10,87 miliar dolar AS atau meningkat 21,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesar 7,63 miliar dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar 3,23 miliar dolar AS. (mth)
Bank Jago Rangkul Bibit Integrasikan Layanan Bank dan Investasi
Jakarta, FNN - Bank berbasis teknologi PT Bank Jago Tbk menjalin kemitraan strategis dengan agen penjual reksa dana (APERD) digital PT Bibit Tumbuh Bersama atau Bibit mengintegrasikan layanan bank dan juga investasi yang dapat diakses oleh nasabah secara mudah dan cepat. Direktur Utama Bank Jago Kharim Indra Gupta Siregar mengatakan, dengan terintegrasinya dua aplikasi tersebut, konsumen dapat membuka rekening Jago melalui platform Bibit. Pembukaan rekening tetap melalui proses Know Your Customer atau KYC standar bank yang dilakukan secara digital (e-KYC). "Integrasi bank digital dengan aplikasi layanan investasi online ini merupakan wujud nyata Jago sebagai bank berbasis teknologi yang mampu tertanam di berbagai digital ekosistem. Melalui kolaborasi ini kami ingin memberikan pengalaman baru bagi nasabah dalam mengakses layanan bank sekaligus berinvestasi," ujar Kharim saat jumpa pers di Jakarta, Senin. Selain bisa membuka rekening Jago melalui aplikasi Bibit dan menggunakan fasilitas autodebet rekening Jago untuk belanja reksa dana, lanjut Kharim, konsumen juga dapat mengoptimalkan fitur lainnya untuk mendapatkan pengalaman berinvestasi yang lebih praktis,” kata Kharim. Sementara itu, CEO Bibit, Sigit Kouwagam menilai, integrasi aplikasi bank dan APERD digital akan memberikan banyak nilai tambah bagi konsumen. Setidaknya, konsumen tidak perlu top up saldo lagi setiap ingin membeli reksa dana di Bibit karena transaksi dilakukan dengan cara mendebet rekening Bank Jago secara otomatis. "Inovasi Jago dan Bibit ini bukan hanya membuat investasi menjadi lebih mudah, murah, dan praktis. Lebih dari itu, kolaborasi ini juga akan membentuk budaya baru, yakni konsumen menjadi lebih disiplin dalam mengelola keuangan dan berinvestasi secara rutin melalui satu aplikasi. Kami sangat antusias memulai perjalanan baru ini untuk membawa pelayanan nasabah ke level lebih tinggi," ujar Sigit. Sigit optimistis terobosan ini sangat relevan dengan kebutuhan pengguna Bibit yang didominasi nasabah milenial dan melek digital (digital savvy). Nasabah dari generasi tersebut umumnya mendambakan pelayanan yang cepat, mudah, murah, dan aman. Mudah dan cepat itu terefleksi dari kemampuan menyelesaikan transaksi tanpa harus keluar dari aplikasi. Apalagi jika transaksi bisa dilakukan secara otomatis dan terjadwal. Nasabah juga tidak dikenakan biaya transaksi untuk melakukan pembelian reksa dana di Bibit menggunakan Jago. "Karena kedua aplikasi terhubung, pengguna akan menerima notifikasi setiap kali dana penjualan reksa dana masuk ke rekening Jago. Untuk bisa menggunakan fitur ini, pengguna hanya perlu meng-update versi terbaru aplikasi Bibit," kata Sigit. Bagi Bank Jago, integrasi aplikasi tersebut dapat meningkatkan jumlah basis nasabah secara cepat, mengingat pengguna Bibit saat ini telah mencapai lebih dari satu juta nasabah. "Berkat adopsi teknologi dan kemampuan tertanam dalam ekosistem, Jago dapat tumbuh secara anorganik. Integrasi ini memampukan kami untuk menjangkau nasabah lebih luas lagi," kata Kharim. Pangsa pasar reksa dana di Indonesia masih sangat besar. Saat ini, dari jumlah total penduduk Indonesia usia produktif, hanya 2 persen penduduk yang mengakses produk investasi di pasar modal. Angka itu masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain di Asia. "Sejak awal, Bibit memiliki aspirasi untuk mendemokratiskan pasar modal. Kami ingin investasi itu bersifat inklusif sehingga semua kalangan bisa ikut menikmati pertumbuhan ekonomi dalam bentuk peningkatan kesejahteraan. Kolaborasi bersama Jago akan mempercepat pencapaian aspirasi besar kami ini," ujar Sigit. Ke depannya, Jago dan Bibit akan terus melengkapi fitur-fitur lain yang terintegrasi untuk menghadirkan kenyamanan bagi konsumen dan mengatasi persoalan sehari-hari yang sering dihadapi nasabah bank serta investor ritel di Indonesia. "Ini baru tahap awal dari kolaborasi Jago dan Bibit. Berbagai layanan dan fitur inovatif lainnya akan tersedia dalam waktu dekat. Hal ini merupakan komitmen kami untuk terus memberikan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah. Selain itu kami akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain untuk memperluas akses keuangan sekaligus mewujudkan aspirasi Jago," ujar Kharim. (mth)
BUMN-Lembaga di Bawah Kemenkeu Setorkan Dividen Rp3,1 Triliun
Jakarta, FNN - BUMN/lembaga yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam kurun waktu lima tahun terakhir yakni 2016 sampai 2020 telah menyetorkan dividen sebesar Rp3,1 triliun kepada pemerintah. Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Meirijal Nur menyatakan BUMN/Lembaga tersebut juga telah membayar pajak Rp7,3 triliun dalam periode yang sama. “Ini angka dividen yang sudah disetorkan oleh BUMN dan lembaga di bawah Kementerian Keuangan,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat. Meirijal merinci untuk dividen dengan total Rp3,1 triliun meliputi Rp444 miliar pada 2016, Rp476,08 miliar pada 2017, Rp587,63 miliar pada 2018, Rp716,1 miliar pada 2019, dan Rp887,18 miliar pada 2020. Sementara untuk setoran pajak sebesar Rp7,3 triliun terdiri dari Rp1,32 triliun pada 2016, Rp1,39 triliun pada 2017, Rp1,38 triliun pada 2018, Rp1,66 triliun pada 2019, dan Rp1,52 triliun pada 2020. Meirijal menuturkan pemerintah ingin dividen dari BUMN/lembaga di bawah Kemenkeu ini dapat meningkat terus setiap tahun dan untuk 2021 diharapkan dapat mencapai Rp1 triliun. “Kalau harapan kita sih inginnya 2021 bisa mencapai Rp1 triliun, tapi kami katakan dividen bukan target utama,” ujarnya. Meirijal menegaskan prestasi BUMN/lembaga tidak hanya diukur dari besaran dividen atau pajak yang disetor melainkan juga dampak-dampak yang dirasakan masyarakat sehingga memberikan akselerasi bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan misi BUMN/lembaga sebagai agent of development sehingga merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam melakukan pembangunan-pembangunan bagi negara. “Pemerintah dalam mengelola BUMN ini tidak hanya melihat seberapa besar dividen yang disetorkan tapi juga seberapa besar dampak aktivitas BUMN terhadap perekonomian,” tegasnya. Sementara itu pemerintah sendiri telah melakukan investasi jangka panjang permanen kepada sejumlah BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), dan lembaga lainnya. Hingga 2020 investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah sebesar Rp3.031 triliun termasuk di dalamnya berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN/lembaga di bawah Kemenkeu sebesar Rp82,1 triliun. (mth)