EKONOMI
Holding BUMN Ultra Mikro Akan Targetkan 44 Juta Pengusaha Ultra Mikro
Jakarta, FNN - Holding BUMN Ultra Mikro yang terdiri dari bank BRI, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan Pegadaian akan menargetkan 44 juta pengusaha segmen ultra mikro. "Saya kira targetnya yakni ada 44 juta pengusaha segmen ultra mikro," ujar Direktur IT dan Digital, Chief Transformation Officer Pegadaian Teguh Wahyono dalam seminar daring di Jakarta, Jumat. Menurut Teguh, nanti bersama PNM, Pegadaian akan masuk ke suatu ekosistem baru yakni holding BUMN ultra mikro. Target PNM dan Pegadaian ke depan bersama dengan induk holding yakni bank BRI adalah bagaimana melayani lebih banyak UMKM ke depan, bukan hanya pembiayaan namun juga bagaimana mendata, membina mereka supaya pelaku UMKM bisa naik kelas. "Yang sekarang sedang berjalan dan dalam waktu dekat akan ada kantor bersama," katanya. Nantinya kantor bersama ini akan bersama-sama ditempati oleh bank BRI, PNM dan Pegadaian. Dengan demikian pelaku UMKM tidak perlu susah-susah mencari kantor PNM dan Pegadaian, cukup datang ke satu tempat itu (kantor bersama) dan mendapatkan tiga layanan sekaligus. Dalam kesempatan yang sama, Direktur IT dan Digital Pegadaian tersebut juga menyampaikan mengenai integrasi data atau data integration pelaku UMKM. Integrasi data tersebut penting dalam rangka mendata UMKM yang ke depan bisa digunakan untuk profiling nasabah dan layanan yang lebih ke depannya. Sebelumnya Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengatakan akan melakukan penandatangan akte inbreng saham pemerintah di PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 13 September 2021 mendatang, dan setelahnya, Holding Ultra Mikro (UMi) dengan BRI sebagai perusahaan induk pun resmi terbentuk. BRI telah melakukan pendaftaran right issue 28 miliar lembar saham kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 Juli 2021. Pendaftaran ini dilakukan setelah BRI mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Juli 2021. Sunarso menerangkan right issue tersebut dilakukan untuk menambah modal BRI dalam rangka pembentukan Holding Ultra Mikro. Langkah tersebut pun sebelumnya telah disetujui oleh Komite Privatisasi dan Dewan Perwakilan Rakyat. Di samping itu, pemerintah juga telah menyetujui langkah BRI dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke BRI. (mth)
Pupuk Kaltim Perkuat Inovasi Berbasis Digital
Jakarta, FNN - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memperkuat inovasi berbasis digital di berbagai bidang dalam upaya melaksanakan transformasi industri 4.0 sekaligus menjawab tantangan disrupsi teknologi agar perusahaan terus mampu menghadapi iklim kompetisi yang semakin ketat. “Pandemi bukan halangan untuk tetap produktif, karena PKT terus mengembangkan inovasi teknologi dalam mendukung kinerja Perusahaan dan karyawan berperan aktif dalam implementasi industri 4.0 di PKT,” kata Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat. Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2021 dijadikan semangat bagi insan PKT untuk terus berinovasi, utamanya dalam meningkatkan komitmen sebagai salah satu perusahaan dengan predikat National Lighthouse Industry 4.0, sekaligus role model implementasi teknologi industri 4.0 bagi dunia industri tanah air. Sesuai tema “Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif” dengan sub-tema “Optimisme Inovasi Berbasis Teknologi di Tengah Pandemi”, Hakteknas tahun ini dimaknai PKT sebagai kesinambungan langkah untuk terus produktif, melalui pengembangan inovasi guna mempertahankan kinerja positif dan menciptakan sektor vital yang tangguh dalam jangka panjang. Rahmad mengatakan transformasi bisnis yang berorientasi industri 4.0 dalam menghadapi pandemi Covid-19, dilaksanakan PKT dengan menerapkan Artificial Intelligence dan metode forecasting, yang berdampak pada efisiensi dan kinerja sekaligus meningkatkan aspek competitiveness Perusahaan. Selain itu, PKT juga melakukan pembenahan dan perbaikan seluruh resources untuk optimalisasi digital dengan berbagai use case industry 4.0 yang berhasil diterapkan, diantaranya Smart Operation, Smart Maintenance, Smart Distribution, Digital Performance Management System, Smart Farming Solution dan use case lainnya. PKT juga menjalin kerjasama dengan berbagai institusi dan lembaga pendidikan maupun riset di Indonesia, untuk beragam terobosan berbasis digital. “Inovasi berdampak pada pencapaian realisasi target Perusahaan, seperti penurunan frekuensi dan durasi unscheduled shutdown, meningkatnya efisiensi energi, rate produksi, indeks keandalan pabrik, efisiensi biaya distribusi, produktivitas pekerja, serta efisiensi biaya produksi dan daya saing,” terang Rahmad. PKT mendasari strategi transformasi digital pada beberapa tahap, mulai pendefinisian komitmen dari manajemen puncak ke level paling bawah, perumusan target Perusahaan secara jelas, serta pengembangan kompetensi, budaya kerja dan organisasi menuju digital attitude. Termasuk scalling up dengan pengembangan kemampuan dan adopsi model operasional yang baru dan efisien, untuk diterapkan di lingkungan Perusahaan. “Seluruh langkah tersebut didukung penuh jajaran Direksi dan Manajemen PKT melalui kebijakan dan strategi yang terukur, sehingga kita dapat mengoptimalkan sasaran untuk inovasi yang dikembangkan,” tutur Rahmad. Menyandang predikat National Lighthouse Industry 4.0, PKT berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi teknologi berbasis industri 4.0 dalam aktivitas bisnis, sebagai wujud dukungan PKT terhadap Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan Pemerintah sejak 2018. “Sebagai role model dunia industri tanah air, PKT berkomitmen untuk memperkuat implementasi teknologi berbasis industri 4.0 di seluruh lini bisnis Perusahaan secara berkesinambungan,” pungkas Rahmad Pribadi. (mth)
Teten Masduki Sebut Kehadiran Fintech Sangat Membantu Usaha Mikro
Jakarta, FNN - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan kehadiran financial technology (fintech) lending sangat membantu dan menolong pelaku usaha mikro. Teten Masduki mengatakan digitalisasi meningkatkan inklusi keuangan melalui dompet digital dan juga akun virtual, di samping itu alat pembayaran digital juga berfungsi sebagai kode digital pencatatan transaksi. "Fintech sebagai subsistem penting dalam ekosistem digital sekaligus sebagai alat untuk pengembangan usaha UMKM, saya kira usaha mikro tertolong betul oleh kehadiran fintech," kata Teten Masduki dalam seminar daring di Jakarta, Jumat. Fintech saat ini perkembangannya sangat pesat, di mana pada Desember 2020 akumulasi penyaluran pinjaman nasional sebesar Rp155,9 triliun. Sedangkan per Juni 2021 penyelenggara fintech lending yang berizin dan terdaftar sudah mencapai 124 platform. Sedangkan pinjaman kepada sektor usaha produktif selama tahun ini sebesar Rp36,74 triliun, dengan sektor usaha terbesar adalah perdagangan besar dan eceran, rumah tangga, transportasi, pergudangan, komunikasi, penyediaan akomodasi serta penyedia makanan dan minuman. "Saya kira sama seperti kredit dari bank konvensional, di mana sektor perdagangan paling banyak di sektor UMKM yang mendapatkan kucuran pembiayaan dari fintech," ujar Menkop UKM Teten Masduki. Sebelumnya ia mengungkapkan bahwa digitalisasi dapat memperluas akses pelaku UMKM ke sumber-sumber pembiayaan, selain akses pasar. Menkop UKM Teten Masduki menyampaikan bahwa salah satu persoalan UMKM adalah akses kepada pembiayaan. Sebagian besar UMKM atau 98 persen merupakan usaha mikro dan ultra mikro. Banyak sekali pelaku UMKM yang unbankable sehingga sebenarnya kehadiran fintech bisa menjadi solusi bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan. Di tengah pandemi COVID-19, lanjut Teten, banyak juga UMKM yang mengalami gagal bayar, dan Kemenkop sekarang sudah membuat kebijakan pemulihan ekonomi nasional dan sedang dalam tahap implementasi. Kesulitan pembiayaan UMKM ini telah coba diatasi oleh pemerintah dengan relaksasi pembiayaan, restrukturisasi kredit, dan pemberian subsidi, termasuk pinjaman baru juga direlaksasi. (mth)
Karantina Pertanian Cilegon Lepas Ekspor Senilai Rp 1.7 Miliar
Cilegon, FNN - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon, Banten melepas ekspor sebanyak 12 komoditas pertanian senilai Rp 1, 7 miliar hingga awal Agustus 2021. "Dari 12 ragam komoditas itu di antaranya 10 jenis tumbuhan dan dua jenis hewan. Semua itu kali pertama disertifikasi ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi, dalam keterangannya, Jumat, 13 Agustus 2021. Dikutip dari Antara, kesepuluh komoditas ekspor jenis tumbuhan itu adalah sirup fruktosa dari olahan jagung tujuan Vietnam, kakao bubuk Kolombia dan gula tebu Vietnam. Kemudian, beras ketan, cengkeh, jintan, kayu manis, kelapa parut, lada dan palet kayu meranti ekspor ke Jepang. Sedangkan, dua ragam komoditas jenis hewan produk olahan daging unggas tujuan Kanada dan tanduk kerbau ke Malaysia. "Semua komoditas ekspor itu menyumbang devisa negara Rp 1,7 miliar, " katanya. Ia mengatakan, adanya penambahan ragam jenis komoditas ekspor menjadikan parameter pencapaian program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) Kementan. Program Gratieks Kementan memiliki empat parameter. Yaitu, penambahan jenis komoditas, penambahan volume, penambahan negara tujuan ekspor dan penambahan jumlah eksportir muda. "Kami terus mendorong program Gratieks itu dapat meningkatkan nilai ekspor, " kata Arum. Di tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang, mengatakan dalam melakukan terobosan-terobosan upaya peningkatan ekspor harus berkoordinasi dan melakukan sinergisitas dengan para pemangku kebijakan di wilayah kerja masing-masing, seperti pemerintah daerah dan instansi terkait. Oleh karena itu, pihaknya optimis Pemerintah Propinsi Banten akan membantu menyukseskan program Gratieks. "Kita tentunya harus membangun sinergitas dengan pemerintah daerah, instansi terkait serta jasa pengiriman menjadi kunci utama dalam peningkatan ekspor di wilayah Banten," katanya. Ia mengatakan, pihaknya telah menyelenggarakan sosialisasi peta potensi komoditas ekspor Indonesia atau Imace (Indonesian Maps Agricultural Export) secara daring dengan peserta Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Dinas Pertanian Kota Cilegon, Dinas Pertanian Kota Serang, Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak dan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang. Imace atau peta komoditas ekspor Indonesia merupakan teknologi informasi besutan Kementerian Pertanian yang menampilkan data terkait potensi komoditas ekspor pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia termasuk Banten. Mulai dari data terkait negara tujuan, pelaku usaha dan informasi terkait persyaratan, prosedur ekspor serta sentra komoditas pertanian berorientasi ekspor semua dapat diakses masyarakat luas hanya dengan mengunduh aplikasi i-Mace di playstore. “i-Mace dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan dan memetakan potensi ekspor serta kebijakan pembangunan pertanian di wilayahnya,” katanya. (MD).
Ayo ke Pasar Rakyat Karena tidak Perlu Syarat Vaksin
Jakarta, FNN - Masyarakat yang ingin berbelanja ke pasar rakyat atau pasar tradisional tidak membutuhkan syarat vaksin dan swab Antigen dalam uji-coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal yang berlangsung mulai 10 sampai 16 Agustus 2021. Persyaratan vaksin dan swab Antigen hanya berlaku kepada pengunjung, pedagang dan para pegawai di pusat perbelanjaan dan mal. Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (12/8). Syarat ke pasar tradisional cukup mematuhi protokel kesehatan (prokes). Syarat ini juga wajib bagi pengunjung, pedagang dan pegawai pusat perbelanjaan dan mal. "Implementasi protokol kesehatan tetap perlu dilakukan ketika masyarakat pergi ke pasar rakyat, kendati tidak membutuhkan syarat vaksin dan swab Antigen. Di pasar rakyat, syarat vaksinasi dan Antigen dimungkinkan untuk tidak diterapkan. Hal ini karena pasar rakyat adalah tempat menjual barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," katanya sebagaimana dikutip dari Antara. Selain itu, situasi di pasar rakyat berbeda dengan pusat perbelanjaan dan mal. Bedanya, sebagian besar pasar rakyat berada di ruang terbuka dengan sistem sirkulasi udara alami yang risiko penularannya tidak setinggi area pusat perbelanjaan yang berada di ruang tertutup berpendingin udara. Namun, tegas Oke, para pengunjung dan penjual di pasar rakyat juga wajib menerapkan prokes lainnya seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer. “Hal ini bertujuan mencegah penularan dan menjaga kesehatan para pengunjung dan penjual. Kuncinya, penerapan prokes secara disiplin,” kata Oke. Meski demikian, lanjut Oke, pada beberapa fasilitas publik yang tertutup dan menggunakan pendingin udara (AC) juga diberlakukan persyaratan khusus. Di wilayah DKI Jakarta, berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 966 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019, bagi para pengunjung beberapa fasilitas publik yang tertutup dan menggunakan pendingin udara juga harus menunjukkan bukti vaksin. Oke berharap setiap pihak yang terlibat dalam usaha di pusat perbelanjaan maupun pasar rakyat dapat terus menerapkan prokes dengan kesadaran yang tinggi. “Dengan penerapan prokes, diharapkan penularan Covid-19 dapat dicegah, ekonomi rakyat berjalan, dan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat terpenuhi,” kata Oke. Oke menyampaikan Kemendag akan melakukan evaluasi dari pelaksanaan uji coba tersebut. "Hasil evaluasi dari uji coba itu kemudian akan menjadi dasar mengambil kebijakan selanjutnya,” ujar Oke. (MD).
Menteri Teten Ajak Bergandengan Tangan Dukung Kemajuan UMKM
Jakarta, FNN - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tidak ada bentuk selebrasi peringatan Hari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Nasional tahun 2021 daripada komitmen untuk saling bergandengan tangan. “(Kita harus) beruntun, berurun rembuk, berurun daya, berkonsolidasi untuk berjuang beriringan demi pahlawan ekonomi bangsa, para UMKM,” ujar MenkopUKM Teten Masduki dalam pertemuan puncak peringatan Hari UMKM Nasional secara daring, Jakarta, Kamis. Dalam peringatan Hari UMKM Nasional tahun 2021, Teten Masduki juga menyampaikan kondisi dan posisi UMKM sebagai navigasi untuk melangkah bersama memperkuat serta memajukan sektor tersebut. Dia menyatakan 99 persen pelaku UMKM masih didominasi oleh usaha mikro dan berusaha dalam skala kecil serta informal. Per 30 Juni 2021, baru 2,6 juta UMKM yang terdata di Online Single Submission (OSS) atau sistem perizinan online terpadu untuk mempermudah kegiatan berusaha. Sementara itu per 5 Mei 2021 porsi kredit UMKM masih Rp1.000 triliun atau 20 persen dari total kredit keseluruhan pelaku usaha, termasuk usaha besar, senilai Rp5.576 triliun. Selanjutnya baru 22,7 persen UMKM yang hadir dalam ekosistem digital atau sekitar 14,6 juta pelaku usaha. Meski angka pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai 7,07 persen yoy, ungkap Teten, adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kuartal II dan III akan menghadirkan tantangan bagi aktivitas usaha. “Di sinilah tema tantangan pandemi dan strategi transformasi UMKM masa depan menjadi tak hanya relevan, namun sangat krusial bagi UMKM saat ini,” kata Teten Masduki. Lebih lanjut Teten menerangkan upaya pemerintah untuk meredam tantangan pandemi, di antaranya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 yang 21 persen atau Rp161,2 triliun anggarannya dialokasikan untuk UMKM. Selain itu ada Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk 12,8 juta usaha mikro dan tambahan subsidi bunga KUR 3 persen dengan anggaran sebesar Rp3,45 triliun. "Seiring daya upaya dan kerja bersama dalam terus memitigasi dampak pandemi bagi UMKM, saya berharap kesempatan ini pula dapat kita manfaatkan untuk mempersiapkan kebangkitan UMKM Indonesia untuk meraja dan mengangkasa kembali. Sembari (pula) beradaptasi di tengah disrupsi pandemi mempersiapkan transformasi UMKM masa depan,” kata Teten Masduki. (mth)
Pengusaha: Industri Jamu Indonesia Hadapi Krisis Bahan Baku
Jakarta, FNN - Seorang pengusaha mengemukakan industri jamu di Indonesia saat ini menghadapi krisis bahan baku, akibat banyak petani yang lebih memilih menanam kopi atau teh, sebagai komoditi untuk diperdagangkan. “Para petani rempah sebagai penyedia bahan baku dari jamu itu cenderung lebih memilih menanam kopi dan teh. Jika ini berlanjut, jangan sampai rempah kita malah dibudidayakan oleh negara tetangga kita,” kata pendiri Acaraki Jamu Jony Yuwono, dalam acara “Telusur Jalur Rempah: Melihat Pengaruhnya pada Kuliner Nusantara” secara daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (10/8). Jony mengungkapkan alasan banyaknya petani lebih memilih menanam kopi atau teh adalah karena permintaan atau penjualannya lebih konsisten dibandingkan rempah-rempah. “Rempah-rempah permintaannya tidak konsisten dan tidak ada bagian penting. Kalau misalnya, industri kopi dan teh ada sortir, kualitas bagus jelek atau bagaimana, sedangkan untuk rempah biasanya digabung saja, tidak disortir mana yg kualitas bagus, sedang atau bawah, sehingga ketika digabung, harga jualnya jadi pukul rata,” kata dia, menjelaskan mengapa harga rempah-rempah lebih murah. Berdasarkan data Riset Tanaman Obat dan Jamu di Indonesia (Ristoja) milik Kementerian Kesehatan tahun 2012, Jony mengatakan telah dilakukan 209 survei dari 1.068 suku yang ada di Indonesia dan tercatat 15.773 resep jamu berasal dari 1.740 spesies tanaman yang berbeda. “Jadi artinya 30.000 tanaman obat di Indonesia adalah data base sumber obat atau sumber kesehatan untuk mencegah penyakit masa depan. Jadi tugas kita adalah untuk melestarikan,” ucap dia. Ia menegaskan generasi saat ini harus ikut berpartisipasi untuk terus melestarikan jamu agar resep dari jamu-jamu yang telah menjadi obat turun temurun tidak menghilang. Jony mengungkapkan data Ristoja pada Tahun 2015 menyatakan 49,5 persen dari pelaku pengobatan tradisional yang meresepkan jamu-jamu tersebut itu sudah berumur 60 tahun ke atas dan hanya sepertiga yang memiliki murid. “Ketika pensiun, siapa yang akan mengolah? Jika tidak ada yang mengolah, bagaimana dengan resep jamu tersebut? Kalau resep itu hilang, bagaimana dengan budi daya terhadap tanaman-tanaman tersebut?” ujar dia, saat memberi gambaran apa yang akan terjadi jika resep-resep jamu tersebut hilang. Pakar kuliner William Wongso yang hadir dalam acara tersebut ikut menegaskan sudah saatnya Indonesia untuk lebih memperkenalkan rempah-rempah yang dimiliki melalui berbagai sektor. “Sudah saatnya kita perlu mengenalkan rempah melalui prosedur, proses edukatif dari SMK, akademisi pariwisata, juru masak profesional. Bukan lagi cuma meminta lada atau pala. Harus tahu lada terbaik berasal dari mana, pala yang terbaik dari mana. Hal-hal ini kita harus kenal,” katanya. Ia mengungkapkan Indonesia telah menjadi negara penghasil rempah yang sudah dikenal di berbagai negara dunia sejak zaman dahulu, hingga mendapatkan julukan negara Spices Island. William juga mengatakan, rempah-rempah yang menjadi bagian dari bumbu adalah sebuah keunikan Indonesia yang menjadi bagian dari budaya kuliner dan cerminan kearifan lokal yang berbeda antara satu pulau dengan pulau lainnya. “Mereka harus diperkenalkan oleh rempah gitu. Rempah-rempah ini komposisi dalam kandungan bumbu harus diperkenalkan dari daerah lain. Harus saling memperkenalkan daerah bumbu dari satu daerah ke daerah lain,” kata dia. (mth)
Bank Mandiri Terus Dorong Transaksi Nontunai di Tengah COVID-19
Jakarta, FNN - Senior Vice President Transaction Banking Retail Sale Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan pihaknya terus mendorong transaksi nontunai, salah satunya dengan turut dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa. Dalam kolaborasi tersebut, Bank Mandiri memungkinkan pelanggan membeli makanan secara online di DigiResto yang kemudian dapat dibayar dengan kartu debit atau kredit Bank Mandiri. "Kami melihat banyak usaha yang terbatas usahanya, jam bukanya, karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Karena itu, transaksi kita coba alihkan ke digital," kata Thomas dalam konferensi pers virtual usai peresmian kolaborasi untuk membantu Gerakan Indonesia Pasti Bisa di Jakarta, Selasa. Ia berharap dengan kolaborasi ini nasabah Mandiri tetap bisa memesan makanan di restoran-restoran favorit meskipun tengah melakukan isolasi mandiri (isoman). Transaksi pun bisa dilakukan secara cashless untuk menghindari penyebaran COVID-19. "Ini beberapa terobosan juga supaya teman-teman pelaku usaha restoran bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19," kata Thomas. Bank Mandiri juga terus mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) Bank Indonesia dengan mendorong cashless society. Diharapkan dukungan ini juga berdampak terhadap penurunan kasus COVID-19 yang berpotensi disebarkan melalui uang tunai. "Jadi, transaksi di tempat-tempat wisata, tempat parkir, dan tempat lain menjadi non-cash. Ini dukungan Bank Mandiri supaya masyarakat dan pelaku ekonomi bisa menjalankan usaha di tengah pandemi COVID-19," ucapnya. Selain dengan MCAS, Bank Mandiri juga bekerja sama dengan SiCepat Ekspres menyediakan makanan seharga hanya Rp5 ribu di aplikasi DigiResto yang gratis ongkos kirim untuk 1.000 pemesan pertama. (mth)
Indef: Pengembangan Industri Kecil Harus Masif untuk Mendukung Ekspor
Jakarta, FNN - Peneliti Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Eisha Rachibini meminta pengembangan industri kecil harus bisa lebih masif agar sektor tersebut bisa berpartisipasi lebih dalam kegiatan ekspor. "Di sektor ini memang terdapat potensi untuk dikembangkan," kata Eisha dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa. Menurut dia, hal tersebut mengingat industri kecil di Indonesia cenderung terkonsentrasi kepada subsektor yang membutuhkan tenaga kerja banyak, seperti industri makanan, pakaian jadi, tekstil, dan furnitur. Namun, efisiensi produksi industri kecil di Tanah Air masih rendah, seperti industri tekstil dan motor. "Dengan demikian, industri tersebut butuh didukung supaya efisiensinya bisa lebih tinggi," ujar Eisha. Selain itu, Eisha menyebutkan akses keuangan juga diperlukan dalam mengembangkan industri kecil, mengingat usaha kecil biasanya membutuhkan dukungan dana untuk melakukan ekspansi. Selain itu, akses terhadap teknologi digital juga diperlukan bagi industri kecil agar bisa bersaing di pasar domestik maupun internasional. "Meski dari rumah, saat ini masyarakat tetap bisa berbelanja online, sehingga online ini mampu meningkatkan kegiatan ekonomi," tutup Eisha. (mth)
Harga Minyak Turun 2,6 Persen Per Barel.
New York, FNN - Harga minyak turun pada hari Senin karena para pedagang khawatir tentang prospek permintaan di tengah kebangkitan infeksi Covid-19. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September kehilangan 1,8 dolar AS, atau 2,6 persen, menjadi 66,48 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Dikutip dari Antara, Selasa, 10 Agustus 2021, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun 1,66 dolar AS atau 2,3 persen menjadi ditutup pada 69,04 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. "Kemerosotan harga berlanjut hari ini di tengah meningkatnya lagi kekhawatiran tentang permintaan," kata Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada hari Senin. Penguatan dolar AS juga menekan harga minyak. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410 pada akhir perdagangan Senin, menyusul lonjakan 5,8 persen di hari sebelumnya. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan nilai dolar AS. Untuk pekan yang berakhir Jumat, patokan minyak mentah AS turun 7,7 persen. Sedangkan Brent turun 6,2 persen, berdasarkan kontrak bulan berikutnya. (MD).