OPINI
Remember KM 50, Tangkap Fadil Imran
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan PERISTIWA Km 50 tidak boleh dan tidak bisa dilupakan. Pelanggaran HAM berat aparat atas kader atau aktivis umat Islam ini harus diusut tuntas. Proses hukum yang dijalankan waktu lalu hanya dianggap main-main, pelecehan sekaligus pembodohan. Menjadi monumen dari sebuah dagelan hukum. Jangankan terbongkar siapa aktor intelektualnya, pelaku pembantaian yang sesungguhnya saja masih disembunyikan. Yang tampil ke permukaan adalah pelaku buatan yang kemudian \"dibebaskan\" oleh hukum. Keenam syuhada itu merupakan korban dari sebuah operasi pembunuhan politik. Pada awalnya yang hendak ditersangkakan adalah keenam syuhada dengan alasan \"menyerang petugas\" dan itu yang didesain oleh bos petugas yang bernama Fadil Imran Kapolda Metro Jaya lewat tampilan di depan media pada 7 Desember 2020. Sambil menjinjing \"barang bukti\" berupa dua pistol Fadil Imran berakting mencoba untuk meyakinkan. Dengan tersangka di oengadilan adalah petugas, maka terbukti bahwa Fadil Imran melakukan tindak pidana \"obstruction of justice\". Komnas HAM sendiri telah merekomendasi agar diusut status kepemilikan pistol atau senjata api tersebut. Fadil Imran sebagai Kapolda seharusnya menjalankan rekomendasi Komnas HAM dan hal itu tidak dilakukan secara konsisten. Lalu diambil alih Bareskrim. Ada dua utang besar penyidikan atas dasar rekomendasi Komnas HAM yaitu pengusutan kepemilikan senjata api dan pengungkapan penumpang dua mobil yang ikut membuntuti bahkan menembak. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Rapat Dengar Dapat bersama Komisi III DPR telah berjanji akan membuka kembali kasus Km 50 jika ada bukti baru atau novum. \"Namun demikian apabila ada novum baru, tentunya kami akan juga memproses\", kata Kapolri 24 Agustus 2022. Novum itu kini telah ditemukan. Perusak CCTV di Km 50 adalah Tim yang dipimpin Acay atau AKBP Ari Cahya Nugraha seorang polisi yang perannya terkuak dalam persidangan kasus Sambo. Ini obyek penyelidikan dan penyidikan baru. Kemudian bukti baru ditemukan pula dalam persidangan Habib Bahar Smith di Bandung mengenai kondisi jenazah saat dimandikan yang mengindikasikan bahwa telah terjadi penyiksaan pada korban sebelum para korban ditembak mati. Artinya keenam syuhada tidak dibunuh di dalam mobil. Novum lain adalah pengakuan sopir mobil derek yang menyatakan di Km 51 tidak ada peristiwa apa-apa, mobil yang didalihkan di dalamnya telah terjadi penembakan ternyata bergerak normal-normal saja. Tidak terlihat tanda-tanda insiden. Para syuhada itu diduga disiksa dan ditembak di tempat lain. Mengapa Fadil Imran harus ditangkap? Pertama, Fadil Imran diduga melakukan perbuatan kriminal \"obstruction of justice\" berbohong dan berskenario sebagaimana saat konferensi pers. Kedua, Fadil Imran telah menarik Pangdam Jaya yang tidak berkaitan dengan proses penguntitan dan pembunuhan itu untuk turut hadir dalam jumpa pers. Dengan mengangkat \"bukti palsu\" samurai segala. Melecehkan TNI. Ketiga, polisi yang terlibat dalam pembuntutan dan pembantaian adalah aparat Polda Metro Jaya. Menurut JPU di persidangan tugas itu bersandar pada tiga surat perintah. Kasus Sambo menjadi bukti kedekatan Irjen Ferdy Sambo dengan Irjen Fadil Imran. Sambo mengerahkan puluhan personil dalam kasus Km 50 untuk \"membantu\" kerja Polda Metro Jaya di bawah komando Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran. Jika ada seruan \"tangkap Fadil Imran\" maka hal itu wajar karena memang Fadil Imran yang kini menjabat sebagai Kabaharkam Polri harus diperiksa dan diminta pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM berat pembantaian 6 syuhada FPI atau dikenal dengan kasus Km 50. Bandung, 17 Mei 2023
Bahaya Politik Artificial Intelligent Tahun 2024 dengan Ancaman Menyesatkan Pemilih
Diterjemahkan bebas oleh: Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih JUDUL aslinya adalah \"AI presents political peril for 2024 with threat to mislead voters\" (By David Klepoer and Ali Swanson, May 14, 2023). Isi artikel utuh merupakan terjemahan dari artikel aslinya, beberapa paragraf dihapus karena artikel sangat panjang (tanpa mengubah isinya) akan melelahkan sebagian pembaca, dengan penambahan makna istilah semata untuk mempermudah pembaca cepat memahaminya. Pada bagian akhir ada tambahan narasi bahwa apa yang terjadi di negara maju dengan teknologi canggihnya dipastikan masuk ke negara berkembang termasuk Indonesia. Dengan dampak kerusakan dari manipulasi informasi politik yang hanya akan mengejar asal memang. Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Kecerdasan Buatan, sering disingkat sebagai \"AI\", mungkin berkonotasi dengan robotika atau adegan futuristik, Kecerdasan Buatan (AI) mengungguli robot fiksi ilmiah, ke dalam non-fiksi ilmu komputer canggih modern. Insinyur komputer dan ilmuwan politik yang cenderung teknologi telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa alat kecerdasan buatan yang murah dan kuat akan segera memungkinkan siapa pun membuat gambar, video, dan audio palsu yang cukup realistis untuk menipu pemilih dan mungkin mempengaruhi pemilihan. Gambar sintetik yang muncul sering kali kasar, tidak meyakinkan, dan mahal untuk diproduksi, terutama ketika jenis mis-informasi lainnya begitu murah dan mudah disebarkan di media sosial. Ancaman yang ditimbulkan oleh AI dan apa yang disebut deepfake (mengutip TechTarget, Deepfake adalah salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoax yang cukup meyakinkan). Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan: satunya disebut generator, yang lain disebut dis kriminatif. Alat AI generatif yang canggih kini dapat membuat suara manusia yang dikloning dan gambar, video, dan audio hiper-realistis dalam hitungan detik, dengan biaya minimal. Ketika diikat ke algoritma media sosial yang kuat, konten palsu dan dibuat secara digital ini dapat menyebar jauh dan cepat dan menargetkan audiens yang sangat spesifik, berpotensi melakukan trik kotor kampanye. Implikasi untuk kampanye dan pemilu 2024 sama besarnya dengan meresahkannya : AI generatif tidak hanya dapat menghasilkan email, teks, atau video kampanye yang ditargetkan dengan cepat, tetapi juga dapat digunakan untuk menyesatkan pemilih, meniru identitas kandidat, dan melemahkan pemilu dalam skala dan waktu tertentu. A.J. Nash, wakil presiden intelijen di perusahaan keamanan siber ZeroFox. ”Bagi saya, lompatan besar ke depan adalah kemampuan audio dan video yang muncul. Ketika Anda dapat melakukannya dalam skala besar, dan mendistribusikannya di platform sosial, itu akan berdampak besar. Pakar AI dapat dengan cepat menjelaskan sejumlah skenario yang mengkhawatirkan di mana AI generatif digunakan untuk membuat media sintetik untuk tujuan membingungkan pemilih, memfitnah kandidat, atau bahkan menghasut kekerasan. Pesan robocall otomatis, dengan suara kandidat, menginstruksikan pemilih untuk memberikan suara pada tanggal yang salah. Rekaman audio seorang kandidat yang mengaku melakukan kejahatan atau mengungkapkan pandangan rasis. Bisa memunculkan rekaman video yang menunjukkan seseorang memberikan pidato atau wawancara yang tidak pernah mereka berikan. Gambar palsu yang dirancang agar terlihat seperti laporan berita lokal, secara keliru mengklaim seorang kandidat keluar dari pencalonan. “Banyak orang akan mendengarkan. Tapi itu bukan dia.” Mantan Presiden Donald Trump, yang mencalonkan diri pada tahun 2024, telah membagikan konten buatan AI kepada para pengikutnya di media sosial. Video yang dimanipulasi dari pembawa acara CNN Anderson Cooper yang dibagikan Trump di platform Truth Social miliknya pada hari Jumat, yang mendistorsi reaksi Cooper terhadap balai kota CNN minggu lalu dengan Trump, dibuat menggunakan alat kloning suara AI. Sebuah iklan kampanye distopia (merupakan suatu komunitas atau masyarakat yang tidak didambakan atau terkesan menakutkan) yang dirilis bulan lalu oleh Komite Nasional Partai Republik menawarkan gambaran sekilas tentang masa depan yang dimanipulasi secara digital ini. Iklan online, yang muncul setelah Presiden Joe Biden mengumumkan kampanye pemilihannya kembali, dan dimulai dengan gambar Biden yang aneh dan sedikit menyesatkan serta teks \"Bagaimana jika presiden terlemah yang pernah kita miliki terpilih kembali?\" “Pandangan yang dihasilkan oleh AI ke dalam kemungkinan masa depan negara jika Joe Biden terpilih kembali pada tahun 2024,” demikian bunyi deskripsi iklan dari RNC. RNC mengakui penggunaan AI, tetapi yang lain, termasuk kampanye politik jahat dan musuh asing, tidak akan melakukannya. Hal ini disampaikan oleh Petko Stoyanov kepala petugas teknologi global di Forcepoint, sebuah perusahaan keamanan siber yang berbasis di Austin, Texas. Stoyanov meramalkan bahwa kelompok yang ingin mencampuri demokrasi AS akan menggunakan AI dan media sintetik sebagai cara untuk mengikis kepercayaan. Apa yang terjadi jika entitas internasional — penjahat dunia maya atau negara bangsa — menyamar sebagai seseorang. Apa dampaknya? Apakah kita punya jalan lain? kata Stoyanov. “Kita akan melihat lebih banyak informasi yang salah dari sumber internasional.” Disinformasi politik yang dihasilkan oleh AI telah menjadi viral secara online menjelang pemilu 2024, mulai dari video Biden yang direkayasa yang tampaknya memberikan pidato yang menyerang orang transgender hingga gambar anak-anak yang dibuat oleh AI yang seharusnya mempelajari satanisme di perpustakaan. Gambar AI yang muncul untuk menunjukkan foto Trump juga menipu beberapa pengguna media sosial meskipun mantan presiden itu tidak mengambilnya ketika dia didakwa dan diadili di pengadilan pidana Manhattan karena memalsukan catatan bisnis. Gambar lain yang dibuat oleh AI menunjukkan Trump menolak penangkapan, meskipun pembuatnya dengan cepat mengetahui asal usulnya. Undang-undang yang mengharuskan kandidat untuk memberi label iklan kampanye yang dibuat dengan AI telah diperkenalkan di DPR oleh Rep. Yvette Clarke, D-N.Y., yang juga mensponsori undang-undang yang mengharuskan siapa pun yang membuat gambar sintetis untuk menambahkan tanda air yang menunjukkan fakta. Beberapa negara bagian telah menawarkan proposal mereka sendiri untuk mengatasi masalah tentang deepfake. Clarke mengatakan ketakutan terbesarnya adalah bahwa AI generatif dapat digunakan sebelum pemilu 2024 untuk membuat video atau audio yang memicu kekerasan dan membuat orang Amerika saling bermusuhan. “Penting bagi kami untuk mengikuti perkembangan teknologi,” kata Clarke kepada The Associated Press. “Kita harus memasang beberapa pagar pembatas. Orang bisa tertipu, dan hanya butuh sepersekian detik. Orang-orang sibuk dengan kehidupan mereka dan mereka tidak punya waktu untuk memeriksa setiap informasi. AI dipersenjatai, di musim politik, itu bisa sangat menggangu Awal bulan ini, sebuah asosiasi perdagangan untuk konsultan politik di Washington mengutuk penggunaan \"deepfake\" (Deepfake adalah salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoax yang cukup meyakinkan ) Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan: satunya disebut generator, yang lain disebut diskriminator. dalam iklan politik, menyebutnya \"penipuan\" dengan \"tidak ada tempat dalam kampanye etis yang sah\". Bentuk kecerdasan buatan lainnya selama bertahun-tahun telah menjadi fitur kampanye politik, menggunakan data dan algoritme untuk mengotomatis kan tugas seperti menargetkan pemilih di media sosial. Artikel ini menggambarkan sangat mungkin rezim akan melakukan praktek politik kotor dengan teknologi AI. Menebar informasi bohong dan memanipulasi informasi palsu, kepada masyarakat luas. Kejahatan paling buruk adalah memanipulasi angka hasil pemilihan presiden dengan angka palsu hasil cloning angka rekayasa curiannya . Bukan hoak dan bukan meng ada ada prediksi dan kecurigaan masyarakat bahwa angka kemenangan salah satu capres 2024 saat ini sudah dipersiapkan.. ****
"Manipulasi” Garis Kemiskinan Tidak Bisa Hapus Fakta Kemiskinan (Bagian 2)
Oleh Oleh: Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) KEMISKINAN adalah kondisi di mana pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, yang terdiri dari kebutuhan makanan dan non-makanan. BPS menetapkan kebutuhan makanan berdasarkan kecukupan energi harian, atau energy sufficient diet, sebesar 2100 kilokalori. Tetapi, menurut FAO, kebutuhan kalori atau energi saja tidak cukup. Kebutuhan makanan harus dapat memenuhi kecukupan gizi seimbang, atau healthy diet yang kita kenal dengan 4 sehat, 5 sempurna. Berdasarkan acuan healthy diet, dan analisis Tim Jurnalisme Data Harian Kompas, ada 183,7 juta orang Indonesia, atau 68 persen dari populasi, tidak mampu memenuhi gizi seimbang. Per definisi, mereka masuk kategori rakyat miskin, seperti dijelaskan di dalam tulisan sebelumnya: Sedangkan menurut BPS, dengan menggunakan kecukupan kalori, energy sufficient diet, jumlah rakyat miskin Indonesia “hanya” 9,57 persen atau 26,36 juta orang (2022). Karena BPS menetapkan garis kemiskinan sangat rendah. Hanya dengan Rp535.547 per orang per bulan, atau Rp397.125 untuk makanan, dianggap sudah bisa memenuhi kecukupan 2100 kilokalori. Tidak realistis. Tidak manusiawi. Untuk itu, Bank Dunia mengusulkan agar pemerintah mengubah garis kemiskinan BPS yang tidak masuk akal tersebut. Tetapi usulan Bank Dunia sepertinya tidak disetujui. Sri Mulyani beralasan, kalau garis kemiskinan dinaikkan maka angka kemiskinan seketika melonjak. Masalahnya, mengubah garis kemiskinan tidak akan bisa mengubah fakta kemiskinan. Sri Mulyani harus paham, meskipun garis kemiskinan dibuat rendah, seperti yang ditetapkan BPS, tetapi fakta kemiskinan tidak berubah, yaitu ada 183,7 juta orang tidak mampu membeli makanan gizi seimbang sesuai acuan FAO. Selain itu, angka kemiskinan menurut BPS tersebut, yaitu 9,57 persen atau 26,36 juta orang, terbukti sangat tidak masuk akal. Karena, angka stunting atau gangguan pertumbuhan saja mencapai 21,6 persen (2022). Yang lebih memprihatinkan, angka stunting Indonesia (pada 2020) merupakan yang terburuk kedua di Asia Tenggara, hanya lebih baik dari Timor Leste, tetapi lebih buruk dari Laos, Myanmar, dan Kamboja. Semua ini menunjukkan bahwa fakta kemiskinan menurut BPS adalah ilusi, manipulatif. Fakta kemiskinan yang benar adalah 183,7 juta orang, atau 68 persen dari populasi, tidak mampu memenuhi kecukupan gizi seimbang, healthy diet, 4 sehat 5 sempurna, seperti perhitungan analisis Tim Kompas. Di lain sisi, menurut Bank Dunia, Indonesia seharusnya menggunakan garis kemiskinan internasional, yaitu Rp37.948,5 atau 6,85 dolar AS (kurs PPP, 2017 = Rp5.540) per orang per hari, atau sekitar Rp1.138.000 per orang per bulan. Karena, Indonesia sudah masuk negara berpendapatan menengah atas _(upper middle income)_, dengan pendapatan per kapita 4.332,7 dolar AS pada 2021. Negara berpendapatan menengah atas adalah negara dengan pendapatan per kapita antara 4.046 sampai 12.535 dolar AS. Dengan menggunakan garis kemiskinan internasional Bank Dunia ini, jumlah rakyat miskin Indonesia mencapai 168,8 juta orang, atau 60,5 persen dari populasi, sedikit lebih rendah dari hasil analisis Tim Kompas berdasarkan kebutuhan gizi seimbang healthy diet FAO. Tetapi sejalan. Dengan menggunakan kriteria garis kemiskinan yang sama, yaitu 6,85 dolar AS (kurs PPP, 2017) per orang per hari, jumlah rakyat miskin Indonesia ini jauh lebih besar dari Vietnam yang masih masuk kategori negara berpendapatan menengah bawah, dengan pendapatan per kapita 3.756,5 dolar AS (2021). Angka kemiskinan Vietnam hanya 18,7 persen dari populasi (2020). Angka kemiskinan ini pasti sudah turun lagi pada 2022, mungkin sudah di bawah 15 persen. Artinya, persentase kemiskinan Indonesia mencapai 4 kali lipat dibandingkan Vietnam. Artinya, sebagian besar m pertumbuhan ekonomi Indonesia dinikmati masyarakat kelompok atas. Sedangkan masyarakat kelompok bawah sulit keluar dari kemiskinan, karena dimiskinkan dengan angka kemiskinan manipulatif? —- 000 —
Megawati Lawan Jokowi: Kick or to be Kicked
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan SETELAH ditikam dari belakang oleh Megawati kini Jokowi melawan. Penikaman itu adalah pengambilalihan kendali Ganjar Pranowo oleh Megawati padahal Jokowi sudah jauh-jauh hari \"nekad\" memasarkan Ganjar Pranowo walau ditentang Megawati yang ngotot untuk Puan Maharani. Megawati kini bergerak sendiri dan Jokowi terpaksa membela diri. Jokowi yang menggelar Musra bersama Projo tidak berhasil menyebut nama dari tiga yang diajukan. Hanya akan memasarkan pilihannya dengan berbisik-bisik kepada partai politik. Tetapi sinyal pidatonya bukan kepada Ganjar Pranowo apalagi Airlangga Hartato melainkan seperti gumaman peserta \"Prabowo..\". Jika ini pilihan Jokowi maka perseteruan dengan Megawati akan semakin tajam. Sejak Jokowi menggunakan KPK untuk menghajar kader PDIP di ranah hukum dan Megawati memainkan Kejaksaan Agung untuk memproses \"orang Jokowi\" maka ketidakakuran keduanya semakin terasa. Ditambah dengan ngototnya Jokowi waktu itu untuk menggadang-gadang Ganjar Pranowo melawan Puan Maharani. Peta politik berubah setelah secara mengejutkan Megawati mengumumkan pencalonan Ganjar sebagai Capres PDIP. Jokowi terpukul dan harus melakukan manuver politik. Ia mengumpulkan Ketum partai koalisi di Istana secara tertutup, lalu Musra Projo 14 Mei 2023 di Istora secara terbuka sebagai manuver lanjutan. Pidato \"meledak\" Jokowi menyirat dukungan kepada Prabowo. Jika hal itu hanya manuver maka semua tentu belum final. Jokowi akan terus mencari dan mencuri perhatian sedangkan Megawati mulai menggerakkan mesin. Ganjar terus berkeliling keluar dari wilayahnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Tidak etis sebenarnya. Tapi persetan dengan etika. Yang penting sukses dengan segala cara. Itu yang mungkin ada dalam benak dan dada. Jokowi masih bimbang antara Ganjar dan Prabowo. Belanda masih jauh yang dimaksud adalah waktu yang cukup untuk berfikir dan bersikap. Pidato sosok pemimpin yang berani itu bagus, sayangnya Jokowi memberi contoh tidak berani di Musra itu sendiri. Tidak berani menyatakan bahwa tokoh yang berani itu adalah Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Airlangga pasti tidak, Anies Baswedan lebih tidak lagi. Jokowi bukan pemimpin yang berani melawan Anies. Selain bisik-bisik dan kasak-kusuk. Bukti menjalankan politik gaya tikus cerurut. Nah, jika pidato Musra benar menjadi sinyal dukungan Jokowi untuk Prabowo maka Megawati dipastikan berang. Implikasinya Jokowi akan ditendang agar menjadi pecundang. Petugas partai yang tidak mengikuti kebijakan partai. Tapi Jokowi adalah Presiden dan ia bisa juga menendang. Berlaku motto untuk politisi : \"menendang atau ditendang\"--kick or to be kicked. Memang semua menjadi penendang, the kickers..! Bandung, 16 Mei 2023
Peran MUI dan Ulama
Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta UMAT Islam dan warga negara Indonesia dikejutkan oleh berita penembakan Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta oleh oknum tidak bertanggung jawab, Selasa 2 Mei 2023. Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah wadah musyawarah para ulama, zuama, dan cendekiawan untuk membimbing, membina, dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Ulama adalah pewaris Nabi. Para ulama mewarisi ilmu, amanat, tanggung jawab, kepemimpinan, dan keteladanan. Para ulama takut kepada Tuhan. Sungguh orang yang takut kepada Allah, di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS 35:28); Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan mereka yang dikaruniai ilmu. (QS 58:11). Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal 7 Rajab 1395, bertepatan dengan 26 Juli 1975 di Jakarta, sebagai hasil musyawarah para ulama, cendekiawan dan zuama yang datang dari berbagai penjuru tanah air, meliputi 26 orang ulama mewakili 26 Provinsi di Indonesia pada masa itu; 10 orang ulama dari unsur ormas Islam tingkat pusat: NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti, Al Washliyah, Mathlaul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al Ittihadiyyah; 4 orang ulama Dinas Rohani Islam, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan POLRI, serta 13 orang tokoh/cendekiawan perorangan. Musyawarah menghasilkan “Piagam Berdirinya MUI” yang ditandatangani oleh peserta disebut Musyawarah Nasional Ulama I. MUI berdiri ketika bangsa Indonesia berada pada fase di mana energi bangsa telah banyak terserap dalam perjuangan politik kelompok. dan kurang peduli terhadap kesejahteraan rohani umat. Majelis Ulama Indonesia sebagai wadah musyawarah para ulama, zuama dan cendekiawan muslim berusaha untuk: (1) Memberi bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhai Allah swt; (2) Memberikan nasihat mengenai masalah keagamaan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa; (3) Menjadi penghubung antara ulama dan umara (pemerintah), dan penerjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional; (4) Meningkatkan hubungan dan kerjasama antar organisasi, lembaga Islam, dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik. Majelis Ulama Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian Ketua Umum sebagai berikut. 1977 — 1981 Prof. Dr. Hamka 1981 — 1983 KH. Syukri Ghozali 1985 — 1998 KH. Hasan Basri 1998 — 2000 Prof. KH. Ali Yafie 2000 — 2014 KH. M. Sahal Mahfudz 2014 — 2015 Prof. Dr. HM. Din Syamsuddin 2015 — 2020 Prof. Dr. KH. Ma`ruf Amin 2020 — Sekarang KH. Miftachul Akhyar Majelis Ulama Indonesia bukan organisasi supra-struktur yang membawahi organisasi-organisasi kemasyarakatan, dan bukan pula wadah tunggal yang mewakili kemajemukan umat Islam. Majelis Ulama Indonesia terbuka untuk menjalin hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak, atas dasar saling menghargai sesuai visi, misi dan fungsinya. Majelis Ulama Indonesia hidup dalam tatanan kehidupan bangsa yang beragam, dan menjadi bagian utuh dari tatanan tersebut untuk kebaikan dan kemajuan bangsa guna mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Organisasi kemasyarakatan dan lembaga sosial keagamaan adalah perekat hubungan dan wadah penyaluran kehendak warga, motor penggerak kehidupan masyarakat berdasarkan nilai-nilai utama dan wahana pembinaan kader pimpinan, dan perubahan. Fitrah manusia adalah mencintai kebaikan dan membenci keburukan. Masyarakat madani ialah masyarakat berkeadaban dan berkemajuan. Membangun masyarakat madani dimulai dari satuan masyarakat terkecil, yakni keluarga, dilanjutkan pada lingkup RT, RW, dan seterusnya. Ciri masyarakat madani: amar maruf, nahi munkar, iman kepada Allah swt dan amal shalih dalam segala aspek kehidupan. Allah memerintahkan berbuat adil, mengerjakan amal kebaikan, bermurah hati kepada kerabat, dan Dia melarang melakukan perbuatan keji, mungkar dan kekejaman... (QS 16:90). Jagalah dirimu dari bencana fitnah yang tidak hanya akan menimpa mereka yang jahat saja di antara kamu… (QS 8:25). Kemungkaran, sekecil apa pun, bila dibiarkan akan meluas dan merepotkan semua orang dalam masyarakat dan perlahan-lahan akan menghancurkan. “Siapa yang melihat kemungkaran, hendaklah mengubahnya dengan tangannya…” (Rasulullah saw) “Hendaklah kamu melakukan amar maruf nahi munkar, atau Allah akan menurunkan siksa, kemudian doa kalian tidak dikabulkan.” (HR Tirmidzi) “Jika masyarakat melihat kezaliman dan tidak mencegah dengan tangannya, maka Allah akan menimpakan siksa massal kepada mereka.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi) Masyarakat ibarat sebuah kapal yang berlayar di lautan. Setiap penumpang bertanggung jawab atas keselamatan sampai tujuan. Hal paling buruk yang menimpa umat adalah ketika suara kebenaran menjadi begitu rendah, sedangkan teriakan kebatilan begitu tinggi mengajak kepada kerusakan, memerintahkan kemungkaran dan mencegah dari kebaikan (Yusuf al-Qaradhawi) Setiap umat mempunyai tujuan, ke sanalah Ia mengarahkannya. Maka berlombalah kamu dalam kebajikan… (QS 2:148). Allah tidak akan mengubah keadaan kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri… (QS 13:11) Allah tidak akan mengubah nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga mereka mengubahnya… (QS 8:53) Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya. Dulu orang berhenti membunuh karena agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama. Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama. Agama dijadikan senjata tuk menghabisi manusia lainnya. Tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam di balik gundukan ayat-ayat dan aturan agama. (KHA Musthofa Bisri/Gus Mus). (*)
Teka Teki Penembak Kantor MUI
Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta BREAKING News detikNews, Selasa, 02 Mei 2023 12:20 WIB: Ada Penembakan di Kantor Pusat MUI di Jakarta! Seorang karyawan di gedung itu terluka. \"Iya, betul,\" kata Waketum MUI Anwar Abbas, Selasa (2/5/2023). Anwar mengkonfirmasi ada korban luka dalam insiden tersebut. Kantor MUI juga terdampak. Penembak, Mustopa, sempat meminta bertemu dengan Ketua MUI namun ditolak. Mustopa pun mengancam sekuriti jika dirinya tak bisa bertemu dengan Ketua MUI. detikNews, Rabu, 03 Mei 2023 10:36 WIB. Mustopa kemudian mengeluarkan senjata dari tasnya dan melepaskan tembakan. Senjata itu belakangan diketahui sebagai airsoft gun. Pelaku penembakan dinyatakan meninggal dan dinyatakan mengidap sakit jantung-asma. Berdasarkan kartu identitasnya, Mustopa lahir di Sukajaya, 9 April 1963, warga Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Wakil Sekjen MUI Arif Fahrudin mengatakan pelaku sebelumnya sudah dua kali mengirim surat ancaman ke kantor MUI. Kedatangan pelaku ke kantor MUI pusat pada Selasa (2/5/2023) adalah yang ketiga kalinya dan diikuti dengan aksi penembakan. Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Niam, menunjukkan isi surat pelaku penembakan kantor MUI pusat yang dibawa pelaku penembakan di Kantor MUI Jakarta, Selasa (2/5/2023). Surat itu ditujukan kepada Ketua MUI Miftachul Akhyar, dan ditandatangani oleh pelaku bernama Mustopa. Berikut suratnya (ditulis sesuai tulisan pada surat). Assalamu\'alaikum Wr.Wb. Dengan Hormat, Bapak Ketua MUI saya akan terus-terusan mengeluh dan memohon atas nama Allah dan Rasul mewakili Nabi supaya Bapak mau saya ajak mempersatukan ummatnya biar keinginan tuhan terwujud dan Rasul/Nabi Muhammad Saw merasa senang melihat ummatnya bersatu seandainya nabi bisa menampakkan wujudnya nabi yang mengeluh dan memohon kepada Bapak supaya bapak mau mempersatukan dunia/Kita semua bukan Saya ! Jadi kalo bapak menolak saya berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan ummatnya yaitu kita semua maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul, Bapak kan tahu Rasul sangat saying kepada ummatnya bapak ketua, mengenai pernyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses dilampung, saya tidak dikatan mengada-ada/merekayasa atau bohong, lebih jelasnya Bapak Cek lagi menurut hukum Agama Qur\'an dan Hadist, bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak, bapak ketua seandainya rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya pasti saya tolak saya tidak sanggup di 2003 saya sadar saya adalah orang yang diutus kalo saya bisa menemui Rasul pasti saya kembalikan dan seandainya tuhan mengutus lagi sedangkan saya diancam oleh firman tuhan yang katanya akan dipotong seorang lidah hamba bilamana menyembunyikan kemampuannya jadi saya tidak punya pilihan selain kerja saya yakin duniapun tidak ada pilihan kalo tidak menerima saya tidak akan terjadi bersatu leher saya bisa dipenggal kalo pendapat saya salah jadi tolong pak jangan sembunyikan kemampuan saya ummat sangat membutuhkan nya Bapak Ketua saya mohon perkenankan saya menghadap Bapak saya ingin bicara secara langsung dan mendengar jawaban bapak secara langsung kalo bapak mengindahkan harapan saya berarti bapak mengindahkan harapan Rasul/ Nabi Muhammad Saw, sekali lagu saya mohon kepada Bapak jangan kecewakan Rasul mari kita persatukan dunia ini supaya Rasul merasa senang melihat ummatnya bersatu, sekian Wassalamu\'alaikum Wr.Wb Polisi menggeledah rumah Mustopa untuk mencari bukti-bukti baru dalam kasus tersebut. Dari keterangan Kasatreskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin penggeledahan dilakukan dua tahap. \"Sudah, ada dua kali penggeledahan. Tengah malam penggeledahan dilakukan tim Metro Pusat, dan subuh tadi sekitar jam 03.30 WIB dilakukan tim dari Metro Jaya,\" ujar Supriyanto kepada detikSumut, Rabu (3/5/2023). Dari rumah pelaku yang berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran ini anggota mengamankan sejumlah berkas yang berkaitan dengan pesan tertulis yang ditemukan usai peristiwa penembakan tersebut. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan peristiwa penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta merupakan aksi individu yang salah belajar agama. Menag Yaqut meminta agar Polri mengusut tuntas kasus tersebut. \"Saya meyakini ini tindakan individu yang salah belajar agama atau orang yang salah memahami agamanya,\" kata Yaqut dilansir Antara, Rabu (5/3/2023). Yaqut meminta polisi mengusut tuntas insiden tersebut meskipun pelakunya sudah meninggal dunia. Hal itu agar kejadian serupa tidak kembali terulang. \"Aparat tetap harus memproses dan menyelidiki latar belakang peristiwa tersebut agar aksi semacam itu tidak terulang kembali,\" kata Yaqut. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel angkat bicara terkait kasus penembakan Kantor MUI Pusat di Jakarta. Dia menyebut penembak tak masuk jaringan teroris. \"Penembak MUI di Jakarta bukan radikal, itu orang sakit, orang psikopat, tidak ada radikal sama sekali, tidak ada teroris sama sekali, tidak masuk radikal, tidak masuk ekstrem, tidak masuk wilayah jaringan teroris,\" ujarnya saat menghadiri halalbihalal dengan mantan terpidana teroris di Semarang, Jumat (5/5/2023, 14:04 WIB). Rycko menyebut penembak itu merupakan orang dengan gangguan psikologis. Pelaku terekam memiliki riwayat penyakit. \"Almarhum sakit, ada riwayat keturunan genetik. Dianya dalam proses dan sudah berkali-kali melakukan pelanggaran terkait masalah kesehatan itu,\" lanjutnya. Pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Pusat (MUI) pusat Mustopa NR pernah dipenjara 3 bulan pada 2016 silam atas kasus perusakan kantor DPRD Provinsi Lampung. Ia melanggar pasal 406 KUHP dan dituntut pidana hukuman penjara selama 5 (lima) bulan atas kasus tersebut. \"Iya benar, yang bersangkutan memang memiliki catatan kriminal. Dia dijatuhi vonis hakim 3 bulan penjara atas kasus perusakan kantor DPRD Provinsi Lampung tahun 2016 lalu,\" katanya, Selasa (2/5/2023). Pratomo juga menyampaikan, keterangan itu juga telah diakui oleh pihak keluarganya. Mengapa Mustopa NR hendak menembak Ketua Umum MUI Pusat? Dari mana Mustopa memperoleh airsoft gun? Benarkah Mustopa NR meninggal dunia karena serangan jantung? End.
Jokowi Bisa Jatuh Terpelanting
Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah MENGHADAPI keadaan sesulit apapun tidak boleh melemah dan mundur. Jangan terlalu suram memandang segalanya : langkah mundur pertama memberi kesan yang buruk, langkah mundur kedua berbahaya, langkah mundur ketiga menjadi fatal ( Frederick yang Agung 1712-1786 ) Mengatur tindakan melalui nalar dan pemikiran, sekalipun sering mendikte perilaku adalah emosi. Menghadapi semua tantangan bukan semata dengan pengetahuan atau daya intelektual. Yang akan menjadi kita lebih kuat adalah kemampuan mengendalikan emosi dengan disiplinnya dan ketangguhan. Kepala harus tetap dingin saat menerima kesan tepat tentang segalanya. Jangan membiarkan dirinya silau atau mabuk akibat kabar baik atau buruk. Ketakutan adalah emosi yang paling merusak bagi kehadiran pikiran, sering ketakutan merajalela pada apa yang belum di ketahui, berubah menjadi imajinasi liar. Tetapi ketika kita siap menghadapi ketakutan kekuatan alan berubah menjadi ganas. Hadirnya keyakinan dan kekuatan bisa terjadi karena seringnya menghadapi konflik dalam situasi sulit bisa di laluinya, akan semakin teruji kekuatannya. Kekuatan yang hebat juga bisa hadir karena dari pikiran dan sikapnya yang mandiri tidak tergantung pada orang lain. Selalu tergantung dengan orang lain awal datangnya rasa dikhianati, kecewa, frustasi dan kekacauan keseimbangan mentalnya. Kita terlalu sering melebih lebihkan kemampuan orang lain. Mereka seolah olah tahu benar apa yang sedang mereka lakukan, dan kita meremehkan kemampuan dirinya sendiri. Kita menyadari tidak mungkin berada di mana-mana untuk melawan semuanya. Kita mesti menjaga diri dari kelelahan pikiran, jangan kerjasama dengan orang bodoh, dan harus tetap ceria, hilangkan semua kecemasan. Jangan pernah bilang lawan sulit sulit dilawan. Apalagi lawan kita sebuah kezaliman. Kekuatan sangat besar adalah sikap tidak mengenal takut, tidak boleh ada krisis pemikiran , selalu siap menghadapi lawan yang akan datang kapan dan dari manapun akan datang. \"Sebagian besar keberanian karena pernah melakukan. Di sini akan membedakan politisi dan pejuang teori dan pejuang alami yang selalu berada di lini kenyataan selalu menghadapi konflik dan bisa keluar sebagai pemenang.\" Melihat gelagat permainan politik Jokowi, dia sudah berada diambang mental yang sudah goyah. Semua kita sudah bisa meraba ada kekacauan pikiran dan kebimbangan yang sangat dahsyat menghadapi resiko politik yang semakin tidak bisa diprediksi. Semua variabel pendukung kejatuhan sangat terasa dan bisa datang setiap waktu sebelum berakhir masa jabatannya. Situasinya pikiran sudah kacau, urusan negara mulai ditinggalkan selain berpikir menyelamatkan diri dengan terlibat menyiapkan capresnya datang yang bisa melindunginya. Dan terus terlibat dalam urusan ecek ecek semacam Musra, galang kekuatan untuk mempertahankan kekuasaan dan keamanan dirinya. Makin jauh terlibat masalah sepele daripada mengurus negara itu pertanda krisi kekuatan mental dan pikirannya makin melemah dan berantakan. Jangan pernah berpikir seolah olah dia tahu segalanya dengan gambaran mental masih memilki dan masih bisa mengendalikan kekuatan. Keadaan sedang berpacu dengan waktu, tidak hati jari bisa terjadi jatuh terpelanting lebih cepat. Semua pejuang perubahan jangan ada kebimbangan, keraguan dan ketakutan apapun karena ketakutan dari imajinasi pikirannya sendiri. ****
Membaca Surya yang Bercahaya
Oleh Fathorrahman Fadli - Direktur Eksekutif Indonesia Development Research (IDR) SUATU saat, saya menjumpai pengamat politik senior Fachry Ali. Waktu itu, saya menemani Andi Syafrani yang berniat mencalonkan diri menjadi anggota KPU, agar mendapatkan nasihat politik dari ahlinya. \"Kamu mesti mendapat petuah politik dari Bang Fachry,\" pinta saya padanya. Di tengah perbincangan dengan tokoh intelektual kader cendekiawan Nurcholish Madjid itu, saya bertanya; siapa yang layak memimpin negeri ini pada 2024 mendatang? Bang Fachry yang kerapkali menjadi rujukan bertanya para kader HMI dan banyak politisi nasional itu menjawab singkat. \"Sangat tergantung dari Bang Surya Paloh. \"Mengapa demikian? Peneliti senior itu kemudian bercerita panjang lebar. Dari penjelasan itu saya akan berusaha menstrukturkan pikiran Bang Fachry yang disampaikan secara rileks itu dengan beberapa poin penting. Pertama, Surya Paloh adalah pemimpin partai politik. Ia secara pribadi tergolong ketua partai politik senior yang tidak memiliki ikatan birokrasi dengan rezim Jokowi. Dia merupakan non-state aktor. Jadi, dalam pandangan Fachry, Surya Paloh relatif memiliki sikap kemandirian politik yang menjadi modal dia bersikap independen. Tesis ini ternyata terbukti. Perlu diingat bahwa perbincangan saya dengan Bang Fachry itu terjadi jauh sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) terbentuk. Surya Paloh lebih awal memprakarsai dan menunjuk Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa yang saat itu masih menjabat Panglima TNI. Kedua, Surya Paloh dinilai memiliki idealisme tentang Indonesia yang lebih baik diantara para pemimpin partai politik lainnya yang terlihat cenderung bersikap pragmatis. Hal ini terlihat dari cara Surya Paloh memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden dari Partai Nasdem. Pilihan ini bisa dibaca dari dua perspektif yakni ekonomi maupun politik. Nalar politik Surya Paloh tentu dua langkah lebih maju dibandingkan ketua umum partai lainnya. Sebagai seorang pengusaha, Surya tentu mencium Anies Baswedan sebagai produk yang bagus dan dapat menarik minat pasar politik Indonesia yang besar. Anies di mata Surya adalah sosok yang mumpuni jika diberikan amanah yang lebih besar untuk memimpin Indonesia. Pilihan ini ternyata tidak salah, sebab begitu Anies diluncurkan sebagai calon presiden Partai Nasdem, iklim politik nasional yang sepenuhnya dikuasai Jokowi dan partai-partai Koalisi pendukungnya yang mayoritas di parlemen, ternyata semburat tak karuan, membentuk polarisasi yang sangat dinamis. Setidaknya melahirkan kejutan-kejutan politik baru yang semakin menarik. Berbagai spekulasi di seputar keinginan rezim Jokowi untuk mendesain tiga periode gagal, menunda pemilu gagal, dan membuat ketua partai lainnya bermanuver tidak karuan. Partai Prabowo bersatu dengan Muhaimin, lalu Golkar, PPP, dan PAN juga bersatu meski malu-malu. Hasilnya? Hingga detik ini tidak jelas. Sementara Anies Baswedan di bawah asuhan Surya Paloh semakin perkasa dan dicintai rakyat dimana mereka datangi. Lalu bagaimana dengan kubu PDIP yang selalu percaya diri memiliki suara yang aman di parlemen sebagai syarat pencalonan capres sendiri? Ternyata tarik menarik politik antara petugas partai yakni Joko Widodo dengan pemberi mandat Megawati Soekarno Putri sama-sama jumawa. Ganjar Pranowo yang dalam survei-survei besutan mereka selalu didesain teratas itu menjadi rebutan Megawati dan Jokowi itu makin seru. Lepas 1 Syawal 1444 Hijriyah, ketika Jokowi pas pulang kampung, Megawati membuat kejutan politik. Memanggil balik petugas partai untuk bersama-sama mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai kandidat Presiden versi PDIP. Tentu saja, sang petugas partai glojotan, mboten kerso neng kepokso, (tidak berkenan, namun terpaksa menerima kenyataan kerana tak berdaya, red). Sang petugas partai malah dengan cepat memboyong Ganjar Pranowo ke Solo usai deklarasi yang tak sehati itu. Jokowi tidak ingin Ganjar terlalu didominasi oleh pengaruh Megawati, dinaikkan ke dalam mobil kepresidenan, lalu diajak terbang naik pesawat kepresidenan ke Solo, dan diajak meresmikan Masjid Baru di kota kelahiran Jokowi. Lengkap sudah pembalasan sang petugas partai pada Megawati. Sementara putri Megawati, Puan Maharani juga terpaksa menahan diri ambisi politiknya untuk menjadi Capres dari PDIP. Hingga kini saya rasa, perasaan antara petugas partai dan pemberi mandat itu masih berada dalam api dalam sekam. Mega bukan tokoh sembarangan yang mudah digertak begitu rupa. Dia matang dalam suatu pertarungan politik yang sangat sengit. Sejak peristiwa 27 Juli 1998 hingga kini, Megawati adalah pemimpin politik perempuan yang tidak pernah tergantikan. Ia wanita tangguh yang bisa membuat seluruh tokoh politisi dari PDIP bertekuk lutut. Mega masih sangat sehat, cantik, dan disegani. Itu jelas fakta, meski tetap ada segelintir elit senior PDIP yang mencibirnya dari belakang. Ketiga, Surya Paloh adalah pemimpin partai politik yang relatif tidak memiliki masalah hukum, sehingga Surya Paloh tidak harus begitu rupa mengekor pada apa yang dikehendaki Jokowi sebagai Presiden. Surya dapat memberikan harapan dan alternatif jalan pemikiran dan solusi bangsa yang kini semakin tidak jelas arahnya. Di mata Surya Paloh, negeri ini telah salah arah, karena telah menjadi sangat kapitalistik. Hal ini tentu saja sangat bertentangan dengan spirit dan Ideologi Pancasila yang seharusnya betul-betul menjadi dasar bernegara kita. Keempat, Surya Paloh tergolong pemimpin partai yang mandiri secara ekonomi sehingga sikap-sikapnya akan lebih mandiri dibanding ketua umum partai yang lain. Surya memang tercatat sebagai pengusaha sukses yang memiliki banyak jaringan bisnis mulai media grup, catering bertaraf internasional, perhotelan, dan sejumlah bisnis lainnya. Kemandirian ekonomi ini membuat Surya Paloh sangat percaya diri untuk menyalurkan idealisme dan mimpi-mimpinya tentang Indonesia di masa depan. Sosok pemimpin yang kompatibel untuk menjawab masa depan itu di mata Surya Paloh dan PDIP adalah Anies Baswedan. Menjawab tantangan zaman, Anies memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Dia seorang aktivis pergerakan mahasiswa, lulusan terbaik UGM, berpendidikan modern Amerika, bergelar doktor kebijakan publik, anak tokoh pendidikan, cucu pahlawan nasional, berpikiran cerdas dan visioner, handsome, public speaking-nya mantap, dan sosok yang bersih dari korupsi. Anies memiliki talenta kepemimpinan berkelas internasional. Kelak, jika dia mendapatkan takdirnya sebagai presiden Indonesia, Anies akan muncul sebagai presiden yang menginspirasi dunia. Bukan saja dunia Islam seperti Timur Tengah, namun juga dunia yang sekuler. Akseptabilitas Anies dalam pergaulan dunia, pastilah akan sangat tinggi. Dia punya leadership performance yang dibutuhkan di kancah internasional. Kelima, Surya Paloh merupakan tokoh politik dan bisnis sekaligus yang telah mempelopori dan menghapus uang mahar politik bagi para kepala daerah yang mau maju pada pilkada. Pilihan strategi politik tersebut tentu merupakan terobosan yang baik dalam menghapus uang pilkada yang seringkali melahirkan konflik. Selama ini, ongkos perahu pilkada seringkali menjadi rebutan antara politisi di DPP dengan politisi di tingkat yang lebih bawah sebagaimana terjadi di partai yang lain. Jadi, Surya merupakan ketua partai yang berhasil menghilangkan money politik di seputar proses pemilihan kepala daerah. Lihat, kegaduhan dari pemilu ke pemilu selama ini; tidak saja terkait data jumlah pemilih, tapi juga pencoblosan diluar koridor hukum hingga perhitungan hasil pemilihan umum. Semua itu terjadi karena KPU seringkali tidak menjadi wasit yang baik, bahkan menjadi bagian dari sumber pertanyaan soal asas pemilu yang langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER) serta jujur dan adil (Jurdil). Hal ini juga tantangan tersendiri bagi para penyelenggara pemilu pada 2024 mendatang. Jangan sampai KPU sebagai lembaga yang menghabiskan triliunan dana APBN yang notabene uang rakyat itu terbuang percuma. Juga tantangan bagi Mahkamah Konstitusi untuk berlaku adil dan tidak menjadi sumber masalah dan \'Produsen Kebathilan Politik\' di negeri ini. Dengan lisensi sebagai peneliti dan pengamat politik senior, Fachry Ali yang melihat kelayakan pemimpin ini pada 2024 mendatang, dengan menyatakan itu tergantung Surya Paloh, sebenarnya memaksudkan Surya yang bercahaya bagi Indonesia sebagai negara beradab yang menginspirasi dunia. Menjadi Kiblat Dunia. (*)
Jusuf Kalla, La Ode Umar dan Politik Identitas
Oleh Dr. Syahganda Nainggolan - Sabang Merauke Circle DUA putra Sulawesi sudah membuat diskursus tentang identitas bangsa ini beberapa hari ke belakang. Jusuf Kalla menggugat etnis China (Tionghoa) dalam pidatonya pada acara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), 12/5/23 lalu. Dalam berita Kumparan online kemarin, dengan judul \"JK: Ekonomi RI 50% Lebih Dikuasai Orang China, Tapi Mereka Tidak Salah\", disebutkan bahwa di semua negara Islam, baik Turki, Arab bahkan Pakistan semua orang kayanya adalah pribumi. JK membandingkan juga Malaysia dan Indonesia di mana situasi Malaysia lebih baik, karena orang China di Malaysia menguasai 60% ekonomi, namun jumlahnya mencapai mereka 30%, sebaliknya orang China di sini hanya 4,5%. Putra Sulawesi lainnya, La Ode Umar, mantan anggota DPRD PDIP Kendari dan pimpinan PDIP Sultra, memberi pesan ke publik melalui video bahwa Anies Baswedan adalah orang Arab. Karena bukan Indonesia asli, menurutnya Anies tidak pantas untuk menjadi Presiden RI. Umar yang mengklaim juga sebagai ketua KNPI, dalam beberapa media membantah pernyataan itu sebagai rasisme. Pernyataan Jusuf Kalla dan pernyataan La Ode Umar sangat menggema di publik, khususnya media sosial. Pernyataan Kalla yang diberikan lebih belakangan dari pernyataan La Ode, bisa jadi tidak mempunyai relasi. Namun, tanpa melihat relasinya pun kita dapat melihat bahwa apa yang diungkapkan Kalla berkaitan dengan Anies Baswedan. Sebab, sebagai promotor utama Anies selama 20 tahun belakang ini, Kalla ingin mendudukkan perkara identitas dalam konteks yang relevan dan masuk akal. Sebuah diskursus substansial, bukan sekedar narasi rasis, seperti yang dilakukan Laode Umar itu. Namun, kita harus menjawab kedua hal di atas. Baik Jusuf Kalla, maupun La Ode Umar itu. Dalam menyongsong kebangkitan nasional beberapa hari mendatang, bangsa kita harus tuntas melihat siapa itu pribumi dan juga mengapa ketimpangan kekayaan begitu besar. Persoalan identitas kita dapat melihat dari beberapa perspektif. Pertama, personal, dan kedua, kebangsaan. Untuk hal ini, pada tulisan saya terdahulu “Agnes Mo, Anies Baswedan dan Sukanto Tanoto” (news.republika.co.id/berita/q1nlxm385/agnes-mo-anies-baswedan-sukanto-tanoto-dalam-nasionalisme), saya terangkan perbedaan antara Agnes Mo, Anies dan Sukanto Tanoto. Agnes mengaku tidak mempunyai darah Indonesia sama sekali, dalam wawancara selebritis di Amerika, pada 2019 lalu. Berbagai kelompok menyerang Agnes tak tahu diri, melakukan penyangkalan sebagai orang Indonesia, padahal makan dan besar di Indonesia. Di sini saya terangkan bahwa Agnes adalah warganegara Indonesia. Pembahasan Agnes adalah personal, tidak ada kaitannya dengan politik kebangsaan kita. Dengan fasilitasi teknologi modern, DNA mampu melacak asal-usul seseorang. Dan Agnes hanya seorang personal yang jujur. Untuk urusan identitas dengan sampel DNA ini, misalnya, ternyata Najwa Shihab, yang dianggap keluarga keturunan Arab, mempunyai darah China sebesar 4%, lebih besar dari darah arabnya, 3% saja ( sumber: BBC Indonesia, 15/8/21 dalam “Siapa Manusia Indonesia? Tidak Ada Pribumi atau Non-Pri, Kita Semua Pendatang). Eijkman Institute mengatakan tidak ada Indonesia Asli, setelah meneliti 70 populasi etnik di 12 pulau di Indonesia. Dalam tulisan saya terdahulu itu juga, saya jelaskan soal Anies Baswedan, yang saat pelantikan Gubernur DKI, 2017, berjanji akan memajukan kaum pribumi di Indonesia, itu adalah urusan politik kebangsaan. Faktanya memang situasi ketimpangan kita, sebagaimana dilansir Jusuf Kalla, ada etnis China yang jumlahnya sedikit telah menguasai lebih dari 50% perekonomian nasional. Memajukan kaum pribumi adalah tugas kebangsaan dan sebuah patriotisme bagi seorang pemimpin. Kenapa, karena kemerdekaan kita ditujuan untuk menciptakan kemakmuran bersama dan keadilan sosial tanpa ketimpangan. Lalu, bagaimana Laode Umar mengatakan bahwa Anies tidak pantas menjadi calon presiden? Menurutnya hanya orang Indonesia asli yang boleh dan dalam videonya, dia mengasosiasikan Anies serupa saja dengan bangsa penjajah Belanda, meski 350 tahun di Indonesia, tetap saja bukan asli. Prijanto, mantan Wagub DKI Jakarta, dalam tulisannya “Adakah dan Siapakah Orang-orang Bangsa Indonesia Asli itu“ (teropongsenayan.com/83343-adakah-dan-siapakah-orang-orang-bangsa-indonesia-asli-itu), meyakini bahwa secara antropologis, pribumi itu ada. Dia merujuk pada pikiran Bung Hatta yang mengatakan: “Bumiputra adalah pembentuk kesadaran pertama yang bersifat menyatukan dalam perjuangan pergerakan kebangsaan dalam melawan kolonialisme. Karena itu, bumiputra atau pribumi adalah konsep perjuangan yang tak bisa dipisahkan dari perjalanan bangsa dan negara Indonesia”. Lebih lanjut, Prijanto merujuk pada (suku) bangsa yang melakukan Sumpah Pemuda tahun 1928. Pribumi adalah bangsa yang berakar pada etnis yang ada di Indonesia ketika itu. Artinya (keturunan) Belanda, Arab dan China bukanlah asli. Namun, dalam artikel ini Prijanto tidak menyinggung soal apakah presiden harus orang Indonesia Asli. Argumentasi Laode Umar sangatlah lemah. Pertama, Indonesia asli yang dikenal sebagai pembatasan calon presiden hanyalah ada di UUD’45 sebelum amanemen. UUD yang berlaku saat ini hanya menyaratkan warganegara yang sejak lahir dan tidak pernah kehilangan kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena di era reformasi, tokoh-tokoh PDIP, seperti Professor Sahetaphy, dan PAN, seperti Amien Rais, dan banyak tokoh lainnya, melakukan kajian ulang makna asli tersebut. Hasilnya, melalui amandemen di MPR, mereka mengubah syarat calon presiden itu; menghapus syarat Indonesia asli. Lalu apa itu asli? Asli yang kita kenali secara antropologi dan sejarah disebutkan sebagai Proto-Melayu. Bangsa-bangsa ini umumnya mempunyai wajah petak dengan rahang bawah yang lebih besar, seperti Batak, Toraja dan Dayak. Ini di luar manusia purba yang pernah ada, seperti Meganthropus Paleojavanicus dan Homo erectus yang sudah punah. Sedangkan pribumi adalah pendatang yang sudah turun temurun sepanjang ratusan tahun, atau disebut Deutro-Melayu. Bangsa Buton, Deutro-Melayu, misalnya, sebagaimana dilansir Wikipedia, merupakan bangsa yang dibentuk oleh 4 orang pendatang dari Malaysia. Mereka datang ke Indonesia pada abad ke 13. Kenapa saya mencontohkan Buton, karena Laode Umar adalah orang Buton. Jika dibandingkan dengan orang Arab yang datang ke Indonesia, antara abad ke-7 dan abad ke -13, tentu saja usia keturunan arab di Indonesia lebih lama dibanding Buton. Bahkan, dalam \"Surat-surat Sultan Buton, Dayyan Asraruddin dan Kaimuddin I, Koleksi Universiteit Bibliotheek Leiden, Belanda”, Suryadi, Jurnal Humaniora, 2007, menunjukkan stempel kesultanan Buton memakai Bahasa Arab. Artinya, mereka (Buton) mencontoh kebudayaan Arab Indonesia. Tapi, mengapa Laode Umar Bonte itu yakin pribumi dan Anies bukan? Perdebatan tentang asli dan pribumi pada akhirnya mendudukkan suku bangsa Deutro Melayu sebagai pribumi, namun bukan asli. Bangsa Buton dan Arab adalah pendatang. Namun, karena mereka sudah turun temurun, menjadi pribumi. Orang-orang Arab, meskipun mengalami politik pengelompokan (Ethnic Enclaves) dan stratifikasi yang dilakukan paksa Belanda, berusaha untuk terus menyatu dengan seluruh etnis bangsa lainnya. Kenapa demikian? Karena sebelum kedatangan Belanda, Islam telah ratusan tahun menjadi agama utama. Orang-orang Arab yang umumnya dipersepsikan pengetahuan agamanya lebih baik, banyak menjadi panutan. Bahkan, dalam era kerajaan dan kesultanan, keturunan Arab banyak yang menjadi Sultan, seperti di Kalimantan Barat dan Cirebon. Pada saat kolonialisme terjadi, Belanda menganggap Islam adalah ancaman terhadap eksistensi mereka. Nancy Florida, yang melakukan riset disertasi Jawa dan Islam, dalam kutipan buku Irfan , Afifi, 2019, “Saya, Jawa dan Islam”, memperlihatkan sejak dulu, sebelum kolonial datang, Islam dan Jawa, tidak mengalami pertentangan . Memang, sejarah mencatat bahwa pertentangan Islam dan adat-adat atau budaya lokal terjadi sejak adu-domba Belanda antara Islam dan adat. Itulah sebabnya, banyak tokoh-tokoh nasioanal kita yang melawan Belanda berasal dari keturunan Arab. Kedua, argumentasi Laode Umar tidak melihat fakta sejarah bahwa Anies adalah cucu pahlawan nasional. Aspek kesejarahan ini penting sebagai perhatian khusus bahwa dalam darah Anies mengalir anti kolonialisme. Bagaimana mungkin Laode Umar mengasosiasikannya dengan VOC/Belanda? Argumen yang murahan dari Laode Umar menunjukkan pernyataan rasis Laode hanyalah demi kepentingan politik jangka pendek saja, yakni ingin memenangkan jagoan capres partainya secara jahat. Dalam berbagai tulisan saya, perdebatan teoritis tentang “nation” ini sudah banyak saya ulas dengan mempertimbangkan pikiran Ben Anderson, Anthony Smith, Ernst Gelner, Ernst Renan, dan Eric Hobbswam. Perdebatan di antara pakar tentang bangsa dan nasionalisme (perasaan kebangsaan) terbelah antara pandangan, di satu sisi, yang melihat sebuah bangsa hanyalah sebuah imaginer, yang hanya dibayangkan. Dan ini merupakan produk modernism atau turunan/derivative. Di sisi lainnya, melihat eksistensi sebuah bangsa merupakan fakta riil, seperti yang juga ada di abad pertengahan. Kita harus terus mengkaji soal bangsa ini, khususnya di era digital, ketika manusia telah hidup di dua alam, dunia nyata dan maya. Jangan ikut-ikutan kebodohan Laode Umar tersebut. Politik Pemerataan Kembali ke isu yang diangkat Jusuf Kalla, sesungguhnya inilah isu besar bangsa ini. Meskipun Jusuf Kalla menyatakan bawa orang Tionghoa tidak bersalah, namun situasi atau fakta ini adalah sebuah kekeliruan. Bung Karno, rujukan sakti kaum PDIP, tercatat dalam sejarah Indonesia memberlakukan politik Benteng, 1950-1957. Pemerintah menjalankan program-program untuk memajukan pengusaha pribumi untuk mengimbangi pengusah Tionghoa, era itu. Artinya, negara tidak salah jika melakukan usaha itu secara terus menerus dan mengkoreksi sebab-sebab yang membuat ketimpangan ini terus melebar. Dengan sifat historisnya, maka pernyataan Kalla bukan pula pernyataan rasis. Dan Kalla meyakini bahwa jalan terbaik adalah mempercepat kemampuan dan jumlah wirausahawan pribumi. Namun, dalam kajian historis dan polik-ekonomi, tercatat bahwa peranan negara dalam menciptakan kesenjangan itu sangat besar. Hal ini terjadi karena kelalaian negara menerapkan kebijakan pengalokasian resourses, di samping pejabat-pejabat negara yang berjiwa korup. Negara yang ditujukan sebagai proxy kaum kapitalis, umumnya dimotori oleh segelintir penguasa yang diperalat konglomerat. Mereka bekerja bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan sebagai bagian “defence industry of oligharch”, dalam istilah Professor Jeffrey Winters. Hanya dalam genggaman kaum idealislah sebuah negara dapat dikembalikan untuk kemakmuran sebesar-besarnya rakyat. Oleh karena itu, isu yang dilontarkan Jusuf Kalla dapat menjadi pembeda bagi kita, bahwa orang-orang yang mengembangkan isu SARA saat ini, menghujat Anies, mungkin adalah agen-agen oligarki yang menghadang rencana-rencana keadilan sosial ke depan. Penutup Anies adalah simbol representasi identitas muslim Indonesia. Jumlah orang muslim mencapai 87%. Dari jumlah tersebut diperkirakan mayoritasnya bangga dengan identitas Islam. Hal ini dapat dilihat pada semakin banyaknya riset-riset kebangkitan Islam di Indonesia. Sebagai keturunan Arab dengan ibu Cirebon, yang asal muasal kearabannya telah lama sekali, tentu Anies adalah pribumi. Orang-orang Arab telah datang sejak abad ke 7 maupun ke 13, yang lebih dulu dari berbagai suku bangsa lainnya, seperti Buton, misalnya. Semua pendatang ini telah berbaur menjadi pribumi. Meski pribumi bukan berarti suku asli atau bangsa Proto Melayu, seperti Batak, Toraja dan Dayak, misalnya. Indonesia menghormati identitas berbasis agama dan juga berbasis budaya. Itu karena keduanya bersifat natural secara sosiologis. Karena Anies beragama Islam, dan Soleh, tentu saja tidak ada hambatan untuk terganggu dalam kepemimpinan beliau. Dan ikatan sosiologis dan kultural utama adalah agama. Memainkan isu SARA seperti yang dilakukan Laode Umar adalah cara murah untuk menjatuhkan lawan politik. Tapi, cara-cara seperti itu akan membuat militansi pendukung Anies meningkat \"beyond rational\". Bisa jadi nantinya akan membuat keterbelahan rakyat. Oleh karena itu, politik kompetisi ke depan harus dijalankan berdasarkan cita -cita kebangsaan yang perlu di kejar, seperti mensejahterakan rakyat miskin. Isu ketimpangan yang dilontarkan Jusuf Kalla harus dipikirkan secara serius. Sedangkan isu murahannya Laode Umar segera dikesampingkan saja. (*)
MUSRA Gagal, Jokowi Takut Umumkan Capres
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan MUSYAWARAH Rakyat (Musra) yang diadakan di Istora Senayan, Minggu, 14 Mei 2023 yang diselenggarakan oleh relawan Jokowi dapat dibilang gagal. Puncak dari berbagai Musra yang diadakan di berbagai Provinsi tidak memenuhi harapan peserta maupun panitia dan tentu saja media. Gembar-gembor yang disampaikan Ketum Projo Budi Arie Setiadi bahwa ada arahan Jokowi tentang Capres yang didukung ternyata tidak terjadi. Dari tiga nama yang diajukan yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto tidak satupun dipilih dan diumumkan. Jokowi hanya menyatakan akan membisikkan kepada partai-partai politik. Yang menunggu adalah massa \"puluhan ribu\" yang diumumkan adalah agenda bisikan. Lucu juga. Jika ujungnya hanya bisik-bisik buat apa Jokowi mengumpulkan relawan di Istora Senayan ? Di samping buang tenaga, buang waktu, buang duit juga buang sampah. Dari sisi produk politik itu namanya buang angin. Momen yang ditunggu massa dijawab \"Belanda masih jauh\". Memang Jokowi tidak memiliki nyali untuk mengumumkan. Pilihan sulit bagai makan buah simalakama. Memilih Ganjar tentu Prabowo ngamuk, begitu juga pilih Prabowo, Megawati dan banteng yang ngamuk. Airlangga hanya penggembira. Muara ngamuknya adalah Jokowi tidak aman setelah lengser. Bakal babak belur karena bebas perlindungan. Jalan aman Jokowi ya itulah bisik-bisik ke partai politik. Tiga gagal Musra sekaligus kegagalan Jokowi, yaitu : Pertama, Musra Istora bukanlah puncak atau klimaks tetapi anti klimaks. Soal tiga nama yang disebutkan di atas semua khalayak sudah tahu. Maksud aspirasi relawan atau diadakan Musra atau juga kemauan Jokowi adalah \"asal bukan Anies\". Akibatnya Musra menjadi tidak bernilai atau tidak ada apa-apa. Kedua, Musra bukan bagian dari demokrasi atau perwujudan asas kedaulatan rakyat melainkan mobokrasi, kekuasaan \"mob\" massa yang dimobilisasi. Sebagian rakyat yang dikendalikan oleh kekuasaan. Mungkin bayaran atau balas jasa lain. Jokowi gagal membangun demokrasi tetapi sukses \"menunggangi\" sebagian kecil rakyat. Ketiga, relawan Jokowi memang cuma sedikit artinya sebagai Presiden Republik Indonesia hanya memiliki rakyat sejumlah \"puluhan ribu\". Lalu jutaan lainnya kemana ? Musra yang dihadiri Jokowi membuktikan legitimasi rakyat atas Jokowi sudah menipis untuk tidak dibilang habis. Soal bisik-bisik itupun sejak awal sudah dilakukan oleh Jokowi artinya tanpa musra-musraan. Meski pola bisik-bisik Jokowi ternyata gagal pula. Mendorong Ganjar tidak diterima Megawati, saat pindah ke lain hati Ganjar direbut Megawati. Mendorong Prabowo dalam \"koalisi besar\" justru koalisi semakin berpencar-pencar. Berbisik untuk menyingkirkan Anies Baswedan hingga detik ini juga masih gagal. Anies justru semakin bersinar. Bukankah berlaku hukum politik bahwa semakin keras dianiaya semakin besar simpati ? Tanpa rekayasa Musra, rakyat telah menghasilkan Musra. Anies bakal menjadi penghuni Istana. Jokowi teriak tidak bisa, berbisik juga tak bermakna. Kini siapa sebenarnya yang berkuasa ? Yang jelas kekuasaan Jokowi semakin sirna. Musra tidak memberi asa apa apa. Buang sampah saja. Bandung, 14 Mei 2023