ALL CATEGORY
Kaki Lima
Oleh Ridwan Saidi - Budayawan KAKI Lima, dari mana kata ini berasal? Jarak antara batas sempadan bangunan toko dengan pinggir trotoar (sebelum jalanan) mesti lima yard. Yard satuan ukur yang digunakan Belanda yang terjemahnya kaki. Lima yard itu lima kaki tapi disebutnya kaki lima. Yang berdagang di tempat ini disebut pedagang kaki lima, atau K-5. Ada masanya tak dibenarkan orang berdagang di K-5. Begitu juga naik trem masuk dan keluar harus lewat pintu. Kemudian banyak orang tak hirau lagi dengan ketentuan lama. Pedagang berjualan di K-5. Naik trem masuk dan keluar bisa saja lewat jendela. Apalagi pas trem lagi penuh. Tahun 1950-an kendaraan di Jakarta mulai ramai. Terutama becak. Becak berhias bulu ayam yang sudah jadi kemocéng. Kemocéng diikat dekat roda belakang, kadang-kadang di samping becak juga. Jok senderan dilukis. Biasanya alam pegunungan. Tukang becak tarik atau enjot becaknya dengan tenang di jalur trem, akibatnya trem melambat. Seorang masinis trem jengkel. Sambil julurkan kepalanya lewat jendela ia tegur tukang becak yang mengemudi dengan anteng di depan trem. Masinis: Hei becak, gak bisa minggir lu. Tk becak: Gue sih bisa, lu yang kaga bisa. Tentu saja trem tak bisa minggir, trem \'kan berjalan di atas jalur. Karena sering terjadi kecelakaan Walikota Sudiro pada tahun 1958 hentikan operasi trem di Jakarta. Sementara itu pedagang K-5 makin ramai baik di Kota, Pasar Baru, Senen, atau Mester. Di jaman Orde Lama, sebelum Gestapu/PKI, kadang-kadang ada razia K-5 tapi tak efektif, sepi untuk 1-2 jam saja setelah itu ramai lagi. Mereka dagang rupa-rupa dan digelar di jalan, ada pakaian, ada mainan anak-anak, ada obat kumis, juga ada sisir anti patah. Ali Sadikin Gubernur Jakarta yang dikenang orang. Ia berhasil menertibkan pedagang K-5 dengan solusi penampungan di tempat permanen. (*)
Panti Muhammadiyah dalam Bahaya
Oleh M. Rizal Fadillah - Permerhati Politik dan Kebangsaan KEANEHAN hukum di negeri ini menyebabkan masyarakat menjadi terancam dan aset umat dapat hilang. Inilah yang terjadi terhadap aset Muhammadiyah berupa Panti Asuhan di Jl. Mataram 1 Bandung. Menerima hibah wasiat dari H. Salim Rasyidi dengan sertifikat Hak Milik diserahkan dan hingga kini dipegang oleh Muhammadiyah. Difungsikan sebagai Panti Asuhan sebagaimana amanat H. Salim Rasyidi. Setelah H. Salim Rasyidi meninggal dunia tiba-tiba terbit Sertifikat baru atas nama Mira Widyantini puteri mantan Ketua Mahkamah Agung Purwoto Gandasubrata, tetangga di Jl. Mataram. Peralihan jual beli tersebut tanpa sepengetahuan Muhammadiyah sebagai pemegang hak. Terjadilah sengketa yang pada tingkat peradilan pertama di PN Bandung Muhammadiyah memenangkan perkara. Pada tingkat Banding Muhammadiyah dikuatkan kemenangannya. Mahkamah Agung menguatkan pula di tingkat Kasasi. Inkracht. Lalu permohonan eksekusi dikabulkan dan dilakukan eksekusi. Secara hukum tanah dan bangunan yang digunakan sebagai Panti Asuhan tersebut dimiliki dan dikuasai oleh Muhammadiyah. Dan pengasuhan pun berjalan dengan baik. Tiba-tiba Dra. Mira Widyantini, M.Sc mengajukan Peninjauan Kembali dan anehnya Majelis Hakim MA memenangkan PK itu. Anak-anak Panti harus hengkang. Akan tetapi Petapan Eksekusi dinilai cacat hukum sehingga Muhammadiyah mengajukan perlawanan. Saat ini masih berjalan di tingkat Kasasi. Muhammadiyah melaporkan ke Polisi atas dugaan pemalsuan surat. Dihentikan karena kurang bukti. Muhammadiyah sedang menyiapkan bukti-bukti lanjutan yang diperlukan dengan kemungkinan pelaporan baru. Eksekusi justru akan segera dilakukan oleh PN Bandung untuk proses yang sebenarnya belum tuntas. Pemaksaan dipastikan akan menimbulkan reaksi keras. Fakta yang terkuak adalah bahwa jual beli antara Dra. Mira Widyatini, MSc dengan H. Salim Rasyidi yang telah uzur adalah berisi keterangan palsu. PN Bandung akan melakukan eksekusi. Muhammadiyah mempertahankan dan melawan. Segala potensi segera dikerahkan. Masalahnya bukan Muhammadiyah tidak patuh hukum, tetapi ada hukum yang salah. Bagaimana suatu akta jual beli yang berisi keterangan palsu, dapat disahkan dan dibenarkan lalu menjadi dasar kekuatan eksekutorial. Kepolisiann pun telah menyampaikan dan membuktikan kepalsuan tersebut. Suatu kejanggalan hukum lain adalah Kepolisian tidak mampu memanggil Notaris padahal saksi kunci itu memungkinkan menjadi tersangka. Aturan kekebalan hukum Notaris yang tidak tersentuh adalah kezaliman hukum. Jika Notaris yang tidak bisa dipanggil Polisi, Jaksa, dan Pengadilan apa yang terjadi jika Notaris adalah bagian dari kejahatan itu sendiri? Perlu diuji serius baik secara akademik maupun yudisial proteksi atau kekebalan hukum luar biasa seorang Notaris sehingga Polisi, Jaksa, dan Pengadilan pun harus \"bertekuk lutut\" pada kekebalannya ? Apa dasar hukum Majelis Kehormatan Notaris (MKN) menjadi lembaga \"super body\"? Panti Asuhan Muhammadiyah di Jalan Mataram No 1 Bandung beserta anak-anak Panti asuhannya dalam keadaan bahaya. Menjadi target dan agenda eksekusi Pengadilan. Padahal secara agama dan hukum baik secara personal maupun institusional tidak melakukan penyimpangan apapun. Muhammadiyah wajar untuk melawan dan meluruskan kezaliman hukum yang kasat mata tersebut. *) Bandung, 28 Maret 2022
Di Bali Jokowi dan Luhut Muram, Rocky Gerung: Istana Makin Kacau
Jakarta, FNN - Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang tampak muram di dalam foto yang viral. Ternyata foto yang disorot Rocky Gerung ini adalah foto yang diunggah oleh Politisi Partai Golkar Tantowi Yahya di Instagram pribadinya. Lokasi pertemuan Jokowi dan Luhut ada di pantai Kura-Kura, Bali. Dalam keterangan caption foto, mantan Duta Besar Indoensia untuk Selandia Baru itu mengklaim bahwa dirinya bertemu dengan Jokowi dan Luhut di Bali. Di foto tersebut, tampak Tantowi mengeluarkan wajah berseri, namun Jokowi dan Luhut seperti tidak sadar kamera alias candid. Rocky Gerung menilai jika RI 1 dan Menko Marves itu sangat muram dalam foto yang diunggah Tantowi Yahya. Pengamat politik itu menduga bahwa muramnya Jokowi dan Luhut ini karena memikirkan kekacauan yang sedang terjadi di Istana. “Kemarin Jokowi marah-marah, tidak ada juru bicara yang agak handal untuk sekadar menjelaskan keadaan. Istana sekarang bisu, karena tidak ada juru bicara yang bisa ngoceh-ngoceh kecil untuk menjelaskan kenapa Jokowi ngamuk-ngamuk soal impor. Pak Jokowi lantas diserbu oleh buzzer yang masuk akal, sementara buzzer yang tidak masuk akal membela sikap Jokowi,” paparnya. Rocky menduga bahwasanya Tantowi akan direkrut menjadi juru bicara presiden untuk meredam kekacauan yang ada di Istana. “Sebetulnya keadaan ini yang menimbulkan spekulasi bahwa diperlukan tokoh baru masuk istana, mungkin Tantowi yang dianggap cukup luwes. Kalau Tantowi sih tampak gembira dan senang senang saja karena dia kan entertainer. Tapi Jokowi dan Luhut tampak manyun, karena berpikir, mampu gak yaTantowi berhadapan dengan Tantowi. Seorang entertainer, Tantowi memang bagus, tetapi ketika menghadapi isu-isu politik bisa jadi mengalami nasib yang sama, tidak mampu mengendalikan oposisi,” kata Rocky kepada wartawan FNN Hersubeno Arief, dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 27 Maret 2022. Lebih lanjut, Rocky menilai jika muramnya wajah presiden dan menterinya ini menandakan bahwa dua tokoh besar Indonesia tersebut tidak punya masa depan. \"Nah wajah buruk itu yang terlihat dari dua tokoh ini manyun semua tuh, seolah-olah Indonesia gak ada masa depan lagi,\" tutur Rocky. \"Indonesia punya masa depan, yang gak ada masa depan ya dua tokoh ini, Jokowi dan Pak Luhut, itu terlihat, muramnya Indonesia ini ada di muramnya wajah dua tokoh besar itu,\" katanya. (ida, sws)
Jokowi dan Luhut Muram di Bali, Rocky Gerung: Khawatir Pemilu Dipercepat
Jakarta, FNN - Para tokoh politik nasional bertemu di Bali. Di sela pertemuan, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat bertemu dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani. Pertemuan Luhut dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani terjadi pada Kamis (24/3) pagi. Jubir Luhut, Jodi Mahardi, menyebut pertemuan itu secara kebetulan dalam momen sarapan. \"Ketemu kebetulan makan pagi di ST Regis Bali,\" kata Jodi Mahardi. Pertemuan dua tokoh itu menjadi perbincangan publik. Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti pertemuan Luhut dan Puan tak lepas dari pembahasan situasi politik nasional yang makin panas dan kacau sehingga membuat istana makin gerah. Pada momen yang lain Luhut juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo yang fotonya viral, tampak muram. “Bisa jadi dengan muramnya wajah Jokowi dan Luhut, mereka khawatir jangan-jangan Pemilu dipercepat, karena sudah banyak negosiasi yang gagal,” kata Rocky kepada wartawan FNN Hersubeno Arief, dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 27 Maret 2022. Negosiasi yang gagal itu antara lain, menurut Rocky lantaran Megawati tetap bersikukuh tidak akan setuju penundaan Pemilu atau amandemen UUD 1945 untuk perpanjangan masa jabatan presiden. Luhut terus bergerilya, salah satunya menemui Puan Maharani. Putri Megawati. “Lalu orang berspekulasi bahwa pasti kalau Luhut ketemu Puan di Bali, kendati diakui pertemuan tak sengaja secara kebetulan, bahwa kelihatannya tujuannya cuma satu yaitu membujuk PDIP untuk ide penundaan Pemilu. Saya kira sikap Megawati sudah selesai, tidak ada penundaan Pemilu,” kata Rocky. Mengapa Rocky menganggap istana makin berat, sebab saat ini oposisi makin banyak dukungan. “Sebetulnya yang beroposisi sekarang bukan hanya PKS dan Demokrat, sekarang semua orang beroposisi. Mahasiswa beroposisi, emak-emak oposisi karena minyak goreng, bapak- bapak beroposisi karena antri solar,” katanya Keadaan ini menurut Rocky semakin menunjukkan krisis sudah dialami semua orang dan sudah ada di depan mata. “Jadi, krisis ekonomi sudah ada di depan mata kita dan tidak bisa diselesaikan hanya oleh seorang juru bicara, sebab ini menyangkut kebijakan presiden di kabinetnya yang bobrok. Ini orang melihat apapun yang dilakukan Presiden itu pasti akan memperburuk suasana,” paparnya. Lebih lanjut, Rocky menilai jika muramnya wajah presiden dan menterinya ini menandakan bahwa dua tokoh besar Indonesia tersebut tidak punya masa depan. \"Nah wajah buruk itu yang terlihat dari dua tokoh ini manyun semua tuh, seolah-olah Indonesia gak ada masa depan lagi,\" tutur Rocky. \"Indonesia punya masa depan, yang gak ada masa depan ya dua tokoh ini, Jokowi dan Pak Luhut, itu terlihat, muramnya Indonesia ini ada di muramnya wajah dua tokoh besar itu,\" katanya. (ida, sws)
Ketika PBB Perangi Islamofobia, Indonesia ke Mana?
Oleh Muren Iskandar - Pemerhati Sosial Politik Islam, Forum Santri Ndeso SETELAH senat Amerika mengesahkan Undang-Undang anti-Islamfobhia dan PBB menetapkan tanggal 15 Maret menjadi hari anti-Islamfobhia di dunia, tentu banyak harapan dari seluruh ummat Islam dunia. Tidak bisa dinafikan, 50 tahun terakhir adalah masa yang berat bagi ummat Islam di dunia. Semenjak meletusnya perang Irak-Iran, invansi Irak ke Kuwait, perang Irak Vs Amerika, perang di Afghanistan menggulingkan Taliban pasca tragedi 911 yang misterius, perang Libya, hingga perang Suriah, wajah dunia Islam begitu memilukan. Apalagi kalau berbicara tentang Palestina. Bagaimana tidak, meski populasi umat Islam di dunia hampir 2 Milyar (1/4 penduduk bumi), namun kehidupan umat Islam sangat kontradiktif dengan kekayaan dan jumlah populasinya. Dituduh teroris padahal korban dari penjajahan yang lebih dahsyat dari teroris. Dituduh radikal dan fundamental, tapi faktanya di mana-mana yang jadi korban pembantaian umat Islam seperti di India, Rohingya, Palestina, Sudan, dan Suriah. Dituduh bodoh dan miskin, padahal sangat jelas dan kontras dengan kemegahan Burj Khalifa, Abu Dhabi, Brunei, dan kehidupan ala Sulthan negara di Timur Tengah. Dituduh intoleran dan kuno, justru simbol Islam seperti jilbab, cadar, jenggot yang dijadikan masalah serius berupa diskriminasi dan intimidasi. Sungguh tak terhitung banyaknya kasus ketidakadilan, pelanggaran HAM, diskriminasi, dan korban kekerasan terhadap umat Islam di dunia. Dan kembali aneh bin ajaib, yang disalahkan seolah selalu agama Islam. Ketika yang berbuat kejahatan itu umat Islam, maka beritanya akan dibesar-besarkan dan dikaitkan dengan agamanya. Sangat berbeda dengan kejahatan yang dilakukan oleh umat selain Islam, beritanya hambar hilang ditiup angin. Tidak ada nama agamanya dibawa-bawa. Bersyukur kita umat Islam saat ini, atas resolusi PBB akan memerangi Islamfobhia di seluruh dunia. Apapun motif dan modus dibalik semua itu. Tetapi yang jelas kalau kita cermati, ada harapan baru ke depan, resolusi anti Islamfobhia ini menjadi pintu konsolidasi umat Islam dunia. Jangan lengah dan abai. Umat Islam jangan terlena dengan permainan adu domba dan digital distraction para buzzer dan influencer bayaran. Miris memang, saat ini kalau kita lihat kondisi dan suasana kebatinan umat Islam di Indonesia. Mayoritas tapi tertindas, banyak tapi tak berdaya. Fase Ahok Vs 212, dilanjutkan kemenangan Jokowi pada periode ke dua, seakan menjadi momentum balas dendam kelompok minoritas. Sehingga karena minoritas ini memegang kekuasaan maka terbentuklah tirani minoritas. Yang tampak diback-up penuh oleh kekuasaan rezim saat ini. Berbagai macam kebijakan dan aturan membuat sesak dada umat Islam Indonesia. Kalau dulu literasi jadul yang mengatakan bahwa kalau ingin menguasai dan hidup dengan umat Islam, jangan lakukan tiga hal yaitu, jangan ganggu ibadahnya, jangan rusak rumah ibadahnya, dan jangan sakiti tokoh ulamanya. Namun teori ini kayaknya tak laku saat ini di Indonesia. Karena tiga hal di atas itu telah terjadi semua. Ibadah umat Islam direcoki, rumah ibadahnya dibongkar, para ulama dikriminalisasi, bahkan Nabi Muhammad pun dicaci maki, namun umat Islam di Indonesia masih adem-adem saja atau belum sadar ? Wabah Islamfobia di Indonesia intensitasnya boleh sangat akut. Antara kebijakan pemerintah, ucapan kebencian dari para buzzer, hingga prilaku-prilaku para pejabat dan tokoh keagamaan seakan berlomba-lomba memberikan komentar yang menyakiti hati ummat Islam. Hal-hal yang tabu sebelumnya, saat ini justru diobral dan dinistakan sedemikian rupa. Banyak asumsi dan analisa yang berkembang kenapa wabah Islamfobia begitu parah di Indonesia saat ini. Tak pernah sebelumnya suara azan dipermasalahkan, tiba-tiba sekarang jadi masalah. Tak biasanya pesantren dijadikan sasaran operasi politik, sekarang pesantren dikait-kaitkan dengan kejahatan terorisme. Tak biasanya masjid diganggu peribadatannya, sekarang sampai ada monitoring penceramah dan stigmanisasi radikal. Tak biasanya para Ulama dan Ustad dipermasalahkan, saat ini malah dipenjarakan dan banyak juga yang mati secara misterius. Tiba-tiba saat ini, dalam kepemimpinan rezim saat ini, Islam menjadi masalah besar dan akut. Dengan narasi radikalisme dan intoleransi. Saat ini, seakan Islam jadi racun menjijikkan yang harus dihapuskan dari bumi Nusantara. Sampai-sampai ada pendeta yang mau hapus 300 ayat Alquran, dan mengatakan santri calon terorisme di Indonesia, sampai saat ini masih melenggang bebas. Belum lagi teror yang tiada henti dari Densus 88 menangkap dan membunuh ummat Islam tanpa alasan yang jelas. Padahal Densus 88 itu adalah Polisi dan penegak hukum. Tugasnya mempidanakan ancaman. Bukan membunuh orang tanpa pengadilan. Lihat kasus KM50, Dokter Sutarji, Munarman, dan banyak lagi nama-nama “yang diteroriskan”. Kondisi ini tentu sangat kontradiksi dengan apa yang sedang digaungkan oleh Amerika (barat). Anehnya lagi Indonesia itu adalah negara berpenduduk Islam terbanyaj di dunia. Namun, apa sikap dan tanggapan pemerintah hari ini tidak jelas sampai sekarang. Kan jadi aneh bin ajaib. Dalam posisi lain, tentu juga ada pertanyaan kenapa ujug-ujug Amerika baik dengan Islam ? Setelah Irak, Libya, Afghanistan, dan Suriah di hancurkan? Jawabannya bisa beragam tapi juga bisa sederhana. Seperti, telah terjadinya pergeseran kutub hegemoni dunia. Dimana kemunculan China dan Rusia sebagai ancaman baru bagi Amerika dan sekutunya. Bisa jadi, Amerika ingin merangkul dunia Islam untuk memghadang China komunis ini. Apalagi, China juga mempunyai program De-Islamisasi di beberapa wilayah yang sudah di takluk kannya. Seperti di Uyghur yang berubah jadi Xinjiang. Program DeIslamisasi dari daratan China komunis ini, yang menurut para ahli menjadi pasokan hulu utama Islam fobhia di Indonesia. Tentu argumentasi dari analisis ini perlu kita cermati seksama. Kenapa? karena ada semacam relevansi, historikal sejarah, dan kesamaan agenda China komunis dengan pemerintahan Indonesia saat ini. Secara relevansi, partai penguasa di Indonesia saat ini adalah PDIP yang mempunyai kerja sama dan kemitraan strategis bahkan ideologis dengan partai komunis China. Buktinya adalah, PDIP mengirimkan setiap tahun para kadernya belajar politik ke China. Meskipun menurut ahli tata negara Prof Jimly Assiddiqi itu melanggar hukum Indonesia dan bisa pidana. Selanjutnya secara historikal, tragedi kudeta gagal PKI pada tahun 1965 terhadap Indonesia. Dimana saat itu jelas dan terang benderang kembali China yang menjadi sponsor utama melalui poros Jakarta - Peking di bawah kepemimpinan Soekarno. Sehingga banyak para orang tua kita yang dahulu juga hidup di masa PKI berkuasa, kondisi sosial politik kita hari ini sangat mirip dengan tahun 1960an. Kembali kepada pokok permasalahan kita di atas. Artinya, akan ada ancaman distorsi kedepannya antara program Anti Islamfobia Amerika di Indonesia dengan proyek De-Islamisasi China komunis di Indonesia. Program Anti-Islamfobhia dari Amerika tujuannya untuk merangkul dunia Islam, sedangkan proyek De-Islamisasi dari China komunis bagaimana menghilangkan pemgaruh hegemoni Islam yang mayoritas di Indonesia. Cuma bedanya, program Anti-Islamfobia Amerika ini belum bergulir luas bahkan tertutupi dgn banyak isu lain. Sedangkan proyek De-Islamisasi China komunis di Indonesia, semakin full power dan sistematis. Dengan mengangkat isu keberagaman dan kebhinekaan, para proxy China di Indonesia mengangkat isu ini setinggi-tinggi ya sehingga muncul ego kesukuan dan keagamaan. Kemudian ego berbasis SARA ini yang asyik mereka goreng, adu domba, saling hasut, melalui para buzzer dan perlindungan kekuasaan. Sehingga jadilah Indonesia saat ini, terpecah belah saling benci dan saling caci maki sesama anak bangsa. Itulah kehebatan strategi komunis dimanapun di dunia. Jago infiltrasi, jago adu domba, ahli membolak balik kan fakta, dan pakar dalam menanamkan rasa kebencian antar sesama musuhnya. Yang Islam sesama Islam diadu domba. Yang sesama organisasi dipecah belah. Boleh dikatakan, nyaris tidak ada kekuatan civil society ummat Islam dan bangsa Indonesia yang tidak berhasil mereka susupi dan pecah belah. Tinggal pertanyaannya kepada bangsa Indonesia saat ini. Mau pilih yang mana? Surabaya, 21 Maret 2022.
Apa Salah Dokter Terawan?
Sependek pengetahuan saya, baru kali ini, seorang Dokter, dipecat secara permanen, dalam suatu Majelis besar atas nama seluruh Dokter se-Indonesia, yang disebut Muktamar IDI. Oleh: Tifauzia Tyassuma, President di Ahlina Institute, Medical Doctor, Scientist in Nutritional Neuroscience and Predictive Epidemiology IKATAN Dokter Indonesia (IDI) sebaiknya bicara. Klarifikasi secara terbuka. Alasan mengapa Dokter Terawan Agus Putranto mendapat hukuman dikeluarkan secara permanen dari IDI. Ini hukuman yang luar biasa berat. Dan saya menyesalkan, mengapa Para Dokter yang hadir pada Muktamar IDI, Sampai Hati menyebarluaskan video tentang keputusan Rapat Tertutup tersebut, ke sosial media. Anda, siapapun juga Anda, Dokter yang hadir, yang menyebarluaskan video dalam Rapat tertutup Muktamar IDI. Terlepas dari apapun permasalahan antara IDI dengan Dokter Terawan, Anda, Dokter X, yang pertama kali menyebarluaskan video itu, dan kalian, para Dokter yang menyebarluaskan Video itu keluar dari arena Muktamar, Kalian itu Biadab! Bayangkan kalau hal ini terjadi pada kalian sendiri. Ini preseden yang betul-betul buruk! Rapat Tertutup adalah Rapat Tertutup. Masa kalian Dokter-Dokter tidak tahu menjaga etika dan moral obligatory? Dokter dalam Sumpah Dokter, wajib melindungi Dokter lain, seperti saudara kandung. Kalian tega makan daging teman sendiri. Dokter Terawan telah menerima hukuman berat sekali, Tidak Bisa Praktek Seumur Hidup! Dan, masih kalian tambahi lagi: Nama Baiknya Tercemar! Kalau IDI tidak segera bicara, akan banyak sekali spekulasi muncul di luar. Spekulasi pertama dari saya adalah ini: \"Adakah hubungan keputusan IDI ini dengan Vaksin Imunoterapi Nusantara? Adakah tekanan dari Industri Farmasi, agar Vaksin Imunoterapi Nusantara gagal lahir?\" IDI supaya kalian tahu, Dokter Terawan ini dibenci teman-teman Dokter sendiri, tetapi dicintai pasien-pasiennya. Dicintai Rakyat Indonesia yang menaruh harapan besar akan lahirnya Vaksin Imunoterapi Nusantara (VIN). Kepada Dokter Terawan, pesan saya: 1. Metode Brainwashed Therapy atau DSA versi Terawan, ditegakkan Validitasnya dengan Penelitian Randomized Controlled Trials (RCTs) dengan Metodologi dan Protokol yang ketat. Ini saja kekurangan Dokter Terawan yang belum dipenuhi. Apabila RCT berhasil membuktikan bahwa metode ini berhasil menyembuhkan atau mengurangi tanda dan gejala defect pada Otak, maka tidak ada satu orang pun yang bisa mengabaikan metode ini. Dan metode ini, apabila berhasil dibuktikan dengan RCT, adalah Legacy yang luar biasa, bagi murid-murid Anda, Para Dokter Radiologi Intervensi. Usul saja, berikan saja nama Terawan Brain Therapy (TBT). Dengan catatan: Sudah di RCT. Dari syarat suatu Intervensi, metode Anda sudah memenuhi dua dari tiga syarat VIA, Valid - Important - Applicable. Important dan Applicable sudah, Valid- nya yang harus ditegakkan dengan RCT. RCT, Dok T, kuncinya adalah RCT. 2. Lanjutkan perjuangan Vaksin Imunoterapi Nusantara. Rakyat menunggu dengan harapan dan doa. IDI harus tahu, Dokter Terawan saat ini menjadi semacam Pahlawan bagi Rakyat. Dengan kesediaan pasang badan untuk pembuatan Vaksin Imunoterapi Nusantara (VIN), di-bully dihajar, dihambat sana-sini, sampai tidak jelas lagi sekarang, bagaimana nasib VIN yang ditunggu-tunggu rakyat. VIN dan Dokter Terawan, sudah menjadi Ikon Perlawanan Rakyat terhadap oligarki Industri Farmasi dan Penguasa. Apapun itu, DSA, atau Terawan Brain Therapy ini, juga sudah melekat di hati para pasien dan mantan pasiennya, terutama yang merasakan manfaatnya. Sekali lagi, dalam soal DSA-nya Dokter Terawan ini, saya juga tidak sepenuhnya sejalan dengan beliau. Tetapi dalam soal pemecatan Dokter Terawan oleh IDI secara permanen, di dalam Muktamar IDI, acara yang melibatkan seluruh Dokter di Indonesia, baik yang hadir maupun yang tidak, adalah suatu bentuk kesewenang-wenangan terhadap dua pihak: 1) Pihak Dokter Terawan; 2) Pihak Dokter-Dokter yang secara umum tidak banyak memahami permasalahan sesungguhnya, dan mungkin juga tidak sepakat ketika acara Muktamar yang akbar, digunakan untuk menghukum seorang Teman Sejawat, atas nama Dokter seluruh Indonesia. Pelanggaran Etika, kalau IDI mendakwa Dokter Terawan melakukan Pelanggaran Etika Berat, sehingga layak dijatuhi hukuman mati atas Kartu Anggota IDI-nya, sering, atau beberapa kali terjadi, dan dilakukan oleh Para Dokter. Sependek pengetahuan saya, baru kali ini, seorang Dokter, dipecat secara permanen, dalam suatu Majelis besar atas nama seluruh Dokter se-Indonesia, yang disebut Muktamar IDI. Seharusnya kalaupun ada masalah IDI dengan Dokter Terawan, diselesaikan secara tertutup di ruang Pengurus Besar, bukan di ruang Muktamar. IDI harus tahu, Anda bukan Lembaga yang harum namanya, pun bukan Lembaga yang disukai rakyat. Dan Dokter, secara umum, bukan orang yang disukai Rakyat, dibutuhkan iya, disukai tidak. Akibat cap arogansi yang belum juga luntur sampai saat ini. IDI, dalam Muktamar ini, lagi-lagi menunjukkan arogansi profesi Dokter, kali ini bahkan kepada saudara sekandungnya sendiri, sesama Dokter sendiri. Sekarang sudah muncul tagar #saveDokterTerawan. Selanjutnya bukan hanya Aburizal Bakrie yang akan bertestimoni. (*)
Milenial Harus Waspada Terhadap Klaim New Crazy Rich
Jakarta, FNN - Peneliti milenial dari INFUS (Indonesia Future Studies) Artha Siregar mengatakan bahwa siapapun boleh cepat mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi harus jujur. Artha menyikapi kehebohan di media sosial berkaitan dengan klaim pengusaha Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 soal penjualan produk skincare besutannya, MS Glow, yang disebutkan mencapai Rp 600 miliar per bulan. \"Milenial boleh saja mau cepat kaya tapi jangan bohongi publik. Soal MS Glow ya serahkan saja ke Ditjen Pajak, sesuai tidak omzet dengan laporan pajaknya,\" kata Arytha dalam acara Millennials Business Forum bertema Peran Milenial Profesional dalam Krisis Multi Dimensi di Menteng, Jakarta Pusat 24 Maret 2022 yang digagas oleh Direktur Eksekutif INFUS Gde Siriana. Artha juga mengingatkan peran media dan influencer agar selalu kritis dan skeptis. \"Di sini media dan influencer harus kritis juga, jangan karena dibayar, lalu mereka ikut terlibat dalam kebohongan suatu investasi. Periksa dg baik kewajaran bisnisnya. Jangan sampai bisnis puluhan juta tapi disampaikan bisa beli saham puluhan milyar. Ini gak beda dg bisnis \"patpat gulipat\" lainnya. Ada potensi money laundry atau penipuan di sana,\" kata Artha yang juga lulusan S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran tahun 2017 dan S2 Ilmu Politik Universitas Indonesia tahun 2021. \"Di era digital ini, orang mudah memoles wajah bisnisnya lebih indah dari kenyataannya, jadi publik terutama kelompok milenial juga harus berhati-hati, harus dilindungi karena rentan target penipuan investasi,\" tutup Artha. Kekhawatiran juga disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo yang meragukan klaim penghasilan tersebut. Menurut Yustinus, dengan penghasilan tersebut, maka omzet setahun mencapai Rp 7,2 triliun. Dengan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% yang dipungut ke konsumen, maka MS Glow harus menyetorkan ke negara sebesar Rp 720 miliar. Wow gurih nih @DitjenPajakRI. Setahun omset Rp 7,2 T. Berarti memungut PPN 10% Rp 720 M. Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT PPh. Semoga banyak yang pamer kayak gini nih,\" tulisnya melalui akun Twitter, Kamis (24/3/2022). Cuitan ini mendapatkan banyak respons dari netizen. Tidak sedikit yang kaget dengan hasil penjualan produk tersebut. (sws)
Membiarkan Kegaduhan, Jokowi Lalu Tampil Sebagai Hero
Jakarta, FNN – Ada kebiasaan unik Presiden Joko Widodo yang secara kasat mata bisa dibaca dengan jelas. Ia membiarkan kegaduhan berlangsung lalu tiba-tiba tampil sebagai hero. “Kalau kita melacak rekam jejak Pak Jokowi sebetulnya strategi memainkan hero seperti ini sebetulnya sudah sering dilakukan,” kata Herdiansyah Hamzah kepada wartawan FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point pada Ahad, 27 Maret 2022. Herdiansyah yang akrab disapa Castro mencontohakn kasus terakhir saat Jokowi tampil menempatkan diri sebagai hero. “Kalau kita lihat seperti kemarin ribut-ribut tentang Permenaker No. 2 tahun 2022 yang berkaitan dengan Pembayaran Jaminan Hari Tua minmal usia 57 tahun, tiba-tiba Pak Jokowi kemudian tampil ke publik dan meminta menteri ketenagakerjaan untuk merevisi Permenaker tersebut,” katanya. Padahal lanjut Castro, sulit dibedakan bahwa Menteri Ketenagakerjaan juga bagian dari pemerintahan hari ini. “Jadi itu menjadi bagian dari rekam jejak yang selama ini sering dimainkan oleh Pak Jokowi,” paparnya. Tak hanya itu, Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman itu juga mencontohkan keheroan Jokowi dalam kasus impor yang dilakukan oara menterinya menggunakan dana APBN. “Baru-baru ini, soal isu impor misalnya, padahal kita sama-sama tahu bahwa Menteri Perdagangan dan Perindustrian juga memainkan isu yang sama dan bagian integral dari pemerintahan. Kalau kita mau pakai logika, kalau yang sakit adalah tangan dan kaki, tidak mungkin kepala tidak ikut tahu. Jadi, ini bagian integral yang tidak mungkin presiden tidak tahu,” tegasnya. Diakui Castro bahwa memang agak mengagetkan ketika semua menteri dimarahi oleh presiden. “Akan tetapi yang penting adalah melacak motivasinya, kalau strategi hero yang dimainkan adalah investasi menjelang Pemilu 2024, kita juga musti melihat bahwa Pak Jokowi sudah kita kunci dua periode sebagaimana amanat pasal 7 Undang-Undang Dasar, sudah selesai. Tetapi ada kemungkina strategi hero ini dimainkan sebetulnya menjadi bagian dari usaha mengembalikan kepercayaan publik. Jadi, motif yang paling rasional adalah Jokowi butuh mengembalikan kepercayaan publik agar proyek-proyek strategis nasional, termasuk IKN yang kita anggap sebagai lapak-lapak bisnis para oligarki,” pungkasnya. (ida, sws)
Dosen FH Mulawarman: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden untuk Memperluas Lapak Oligarki
Jakarta, FNN - Penolakan terhadap perpanjangan masa jabatan presiden tersu bergulir. Anggota Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) Herdiansyah Hamzah menyoroti isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dan motif di baliknya. Herdiansyah Hamzah menyebut bahwa ada motif mengamankan lapak oligarki di balik rencana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Herdiansyah Hamzah mengaku khawatir ketika pandangan mengenai perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi alat untuk memupuk kembali kepercayaan publik yang dirasakan makin redup. \"Sebenarnya kekhawatiran itu tetap ada ya, bahwa kemudian ada semacam pandangan seolah-olah isu tiga periode ini dijadikan sebagai alat untuk memupuk kembali kepercayaan publik,\" kata Herdiansyah Hamzah kepada wartawan FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point pada Ahad, 27 Maret 2022. Herdiansyah Hamzah yang akrab disapa Castro juga menilai, saat ini pemerintahan Presiden Jokowi sudah mulai menunjukkan tanda-tanda terpecah belah secara internal. Namun Castro menganggap hal tersebut merupakan sebuah skenario tersendiri. “Kalau kita bisa baca, belakangan ini memang ada keterbelahan di tubuh pemerintahan. Padahal kalau kita baca dengan teliti itu bisa jadi bagian dari skenario mereka bersama,” paparnya. Castro mencontohkan partai-partai yang di sekeliling Pak Jokowi, terutama PDIP, belakangan kenceng mengampanyekan penolakan terhadap penundaan pemilu dan isu tiga periode. “Padahal, di satu sisi agak sulit bagi publik untuk menyebut sebagai bagian yang berbeda, sementara Pak Jokowi sendiri tidak ada ketegasan soal orang-orang yang selama ini mengampanyekan penundaan pemilu atau tiga periode,” paparnya. Tak hanya itu, dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Kalimantan Timur itu juga mencontohkan sikap Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang tampak getol agar wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi disetujui masyarakat Indonesia. \"Sebagai contoh Pak Luhut, sampai sekarang nggak ada tuh ketegasan mengenai isu penundaan pemilu dan tiga periode. Padahal kita kan agak sulit menerima, karena dia nggak punya kapasitas,\" ujar dia. Menurut Castro, kalau yang mengampanyekan mengenai atau yang melemparkan diskursus mengenai penundaan pemilu itu Menkopolhukam Mahfud MD atau Tito Karnavian Mendagri, hal itu masih relevan, karena berhubungan langsung dengan isu ini. Tapi kalau yang mengampanyekan Pak Luhut, agak sulit diterima, karena tidak ada kapasitasnya sama sekali. “Jadi, satu sisi kita memang menganggap bahwa menurut saya pribadi itu adalah isu yang serius tetapi pada sisi yang berbeda ada juga kekhawatiran ketika ada semacam orkestrasi yang seolah-olah memiliki sikap yang bertentangan menolak penundaan pemilu, tetapi padahal kalau kita teliti lebih jauh, ada kemungkinan bahwa itu adalah bagian dari skenario bersama yang sedang dimainkan. Berdasarkan hal tersebut, Herdiansyah Hamzah akhirnya menemukan motif utama di balik menguatnya isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Presiden Jokowi sangat butuh mengembalikan kepercayaan publik terhadapnya dalam situasi saat ini. Pasalnya, Presiden Jokowi memiliki \'hutang budi\' terhadap oligarki yang menginginkan agar proyek-proyek yang di dalamnya terdapat lapak mereka seperti IKN berjalan lancar. \"Motif yang paling rasional yang bisa kita tangkap, Pak Jokowi butuh mengembalikan kepercayaan publik sebesar mungkin agar proyek-proyek termasuk IKN yang kita anggap sebagai bagian dari lapak-lapak para oligarki lancar,\" pungkasnya. (ida, sws)
UMKM binaan Pertamina Tawarkan Beragam Promo Menarik di Inacraft 2022
Jakarta, FNN - PT Pertamina (Persero) menawarkan beragam promo menarik kepada para pengunjung yang berbelanja di stan UMKM mitra binaan Pertamina dalam pameran bertajuk Inacraft 2022. Berbagai promo itu mulai dari diskon 20 persen dengan belanja minimal Rp500 ribu hingga kesempatan mendapatkan kupon Lucky Dip untuk mendapatkan saldo LinkAja bernilai jutaan rupiah. \"Dengan voucher tersebut selanjutnya diundi untuk mendapatkan saldo LinkAja hingga total puluhan juta,\" kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan di Jakarta, Ahad./ Fajriyah mengatakan pihaknya mengikutsertakan 25 mitra binaan dalam rangka mendukung pelaku UMKM dan meningkat daya saing produk lokal. Menurut dia, kegiatan ini juga berguna dalam mempromosikan UMKM dan ajang memperkenalkan produk lokal ke masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Pameran Inacraft 2022 saat ini masih berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) dengan jumlah pengunjung mencapai sembilan ribu orang hingga hari ketiga ajang tersebut. Fajriyah mengatakan respons positif tersebut juga dirasakan oleh stan UMKM Pertamina yang kebanjiran pengunjung dari pagi hingga malam. Pemilik produk dengan merek dagang \"Batik Bantul\" bernama Budi Harjana mengaku baru pertama kali mengikuti pameran tersebut. Ia merasa sangat senang menjadi bagian dari UMKM yang mengisi stan Pertamina. Pada 23 Maret 2022, hari pertama pembukaan pameran itu, Budi sudah mendapat pelanggan baru dari Jakarta yang biasa memasarkan batik di Senayan City. Sekali transaksi 150 potong batik langsung diborong. \"Hari ini saya juga mendapat buyer lagi yang berasal dari Australia. Dia beli 10 potong dengan 10 motif sampel kain batik pewarna alami. Dia juga berjanji akan datang ke rumah produksi di Yogyakarta setelah gelaran Inacraft 2022 selesai,\" kata Budi. Sementara itu, Ros, pemilik Monalisa Collection yang menjual aneka sepatu, tas, dan cenderamata yang terbuat dari karung goni menceritakan bahwa ketika zaman penjajahan Jepang, orang tuanya selalu memakai pakaian dari karung goni. Kisah itu kemudian menginspirasi Ros bahwa karung goni dapat diolah dan disterilkan agar menjadi halus dan tidak menimbulkan gatal. Kini produknya sudah dikenal karena unik dan elegan. Produk yang dijual UMKM Pertamina berkualitas dengan harga terjangkau. Beragam promo menarik juga ditawarkan untuk menarik minat pengunjung. Pertamina senantiasa mendukung pencapaian sustainable development goals atau SDGs melalui implementasi program-program berbasis environmental, social, and governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. Melalui program-program UMK dan semangat Energizing Your Future, perseroan ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar dan energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan, serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan go global. (mth/Antara)