ALL CATEGORY

Berburu Ilmu Sepanjang Waktu

Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Jogjakarta  “Qul inna shalati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin -  Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku untuk Allah Tuhan alam semesta.” (QS 6:162)  Wabtaghi fima atakallahud-daral akhirata wa la tansa nashibaka minaddunya wa ahsin kama ahsanallahu ilaika… - Carilah dengan segala anugerah Allah kehidupan akhirat, dan jangan lupa bagianmu di dunia ini; dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu; dan jangan mencari kesempatan untuk berbuat kerusakan di bumi. Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (QS 28:77) Jantung Al-Quran: Walyatalaththaf – Berlaku lemah lembutlah! (QS 18:19) “Khairunnas anfa’uhum linnas – manusia terbaik ialah yang paling bermanfaat kepada manusia.” (Rasulullah saw) \"Khairunnas man thala ‘umruhu wa hasuna \'amaluhu - manusia terbaik ialah yang panjang umur dan baik amalnya, dan manusia terburuk ialah yang Panjang umur dan buruk amalnya.” (Rasulullah saw) Rabbi auzi’ni an asykura ni’mataka. - \"Tuhan, berilah aku peluang untuk bersyukur atas nikmat-Mu yang Kau-limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan supaya aku dapat mengerjakan perbuatan baik yang Kau-ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.\" (QS 27:19) Tuhan, anugerahilah kami rahmat dari hadirat-Mu dan berikanlah kepada kami dalam urusan kami jalan yang benar. (QS Al-Kahfi/18:10). Al-Quran adalah Kitab Agung pendidikan. Al-Quran adalah Kitab revolusi peradaban. Bakat ialah kesabaran dan ketekunan yang lama. Bila Anda berjumpa dengan orang hebat dan mengagumkan, ketahuilah bahwa ia telah melakukan apa yang belum Anda lakukan. Cita-citakan sesuatu yang mulia, niscaya alam semesta bahu-membahu membantu mewujudkan cita-citamu. (Sang Alkemis)   Kebanggaan terbesar seorang guru ialah jika muridnya mengungguli dirinya. (Friedrich Nietszche)  Mata yang terbuka lebar akan menemukan kesempatan di mana-mana. (OS Marden). Bagian terbaik dari hidup seseorang ialah perbuatan baiknya yang tidak diketahui orang lain. (William Wordsworth). Hidup seperti orang bersepeda; supaya terjaga keseimbangannya, Anda harus terus berjalan. (Albert Einstein). Kemampuan kita untuk meraih sukses dalam perjalanan hidup ini tidak tergantung pada inteligensia. (Kazuo Inamori). Seperti halnya setiap gram emas berharga, begitu pula setiap jam waktu kita. (George Mason). Tiba-tiba Anda memahami sesuatu yang telah Anda mengerti sepanjang hidup, tetapi dengan cara berbeda, itulah artinya belajar. (Doris Lessing).  Kita belajar berjalan dengan berjalan.  Kita belajar membaca dengan membaca   Kita belajar menulis dengan menulis. Buku adalah guru. Buku adalah sumber ilmu. Buku adalah kepanjangan tangan guru. Buku adalah teman setia di setiap ruang dan waktu. Buku adalah jendela dunia. Buku adalah barometer zaman. Buku adalah penggerak perubahan. Buku yang bervisi tak akan pernah mati.  Menulis tanda cinta kepada sesama.  Menulis meninggalkan warisan untuk dunia.  Menulis buku tanda terima kasih kepada guru. Menulis laksana Tuhan berfirman, dan Nabi bersabda. Menulis untuk mengikat makna, dan menyebar gagasan.    Kejujuran adalah mata uang yang laku di mana-mana.  Orang hebat ialah siapa saja yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik, dan lebih berfaedah bagi sesama.  Identitas mukmin terbaik ialah akhlaknya.  Semua orang tahu jalan menuju sukses, tetapi tidak setiap orang menempuhnya. Verba volant, scripta manent – Kata-kata lisan lenyap menguap, sementara tulisan abadi menetap. (Kearifan Yunani). Jika Anda tak ingin dilupakan setelah meninggal dunia, lakukan apa yang patut ditulis atau tulislah apa yang patut dibaca. (Benjamin Franklin). Sebuah peluru hanya bisa menembus satu kepala, sedangkan sebuah buku dapat menembus ribuan kepala. (Sayyid Quthb). Jangan pernah berhenti meyakini bahwa hidup ini akan menjadi lebih baik bagi kehidupan Anda sendiri maupun bagi kehidupan orang lain. (Andre Gide). Permata kehidupan yang Anda cari tidak terdapat di puncak-puncak gunung atau di tengah lautan, tetapi di dalam diri Anda. (Russel H. Conwell). Hidup laksana sebuah buku. Halaman depan tanggal lahir, dan halaman belakang tanggal pulang. Tiap lembarnya hari-hari dalam hidup ini. Ada buku yang tebal dan ada pula yang tipis. Ada yang menarik untuk dibaca dan ada pula yang tidak. Seburuk apa pun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman baru. Putih, bersih, dan tanpa cacat. (Anonim). PIKIRAN membuahkan perkataan  PERKATAAN membuahkan perbuatan  PERBUATAN membuahkan kebiasaan KEBIASAAN membuahkan kepribadian  KEPRIBADIAN membuahkan nasib.   Berhenti, tak ada tempat di jalan ini.  Sikap lamban berarti mati.  Siapa bergerak, dialah yang maju ke depan.  Siapa berhenti, sejenak sekali pun, pasti tergilas.  (Mohammad Iqbal) Kesadaran adalah matahari  Kesabaran adalah bumi  Keberanian menjadi cakrawala  Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. (WS Rendra).

Kereta Cepat China Menabrak-nabrak

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  SETELAH upaya untuk meringankan bunga pinjaman China proyek Kereta Cepat Indonesia China yang dilakukan Luhut Panjaitan dinilai gagal, maka kegelisahan besar terjadi di kalangan Pemerintah maupun rakyat Indonesia. Para pengamat mengkritisi tajam program yang sejak awal memang kontroversial. Terkesan Jokowi memaksakan kehendak untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut.  Kereta yang tidak jelas urgensi dengan keputusan grasa-grusu itu mulai terasa dikerjakan dan berjalan dengan menabrak-nabrak, antara lain : Pertama, menabrak Konstitusi bahkan Ideologi karena tidak berbasis pada perwujudan asas kedaulatan rakyat. Tidak ada persetujuan rakyat atas pilihan proyek. Sila keempat Pancasila dilanggar. Proyek Kereta Cepat lebih berorientasi kepentingan kelompok kecil ketimbang rakyat kebanyakan. Suara rakyat diabaikan.  Kedua, menabrak APBN. Pada awalnya Presiden sesumbar proyek ini tidak akan menggunakan dana APBN namun perkembangan terakhir justru Pemerintah China mensyaratkan adanya jaminan hutang APBN. Inilah yang kemudiannya menjadi keprihatinan bahwa Indonesia telah menjadi korban dari jebakan hutang China. Situasi serba salah antara menuntaskan dan menghentikan. Kedua-duanya merugikan.  Ketiga, menabrak Jepang karena proyek bersama China ini telah menyingkirkan tawaran kerjasama Jepang. Kini terasa tekanan China yang jauh lebih berat dibandingkan pilihan waktu itu adalah negara Jepang. Dampaknya Jepang pun hengkang dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Softbank group telah lari tungggang langgang. IKN terancam gagal.  Keempat, menabrak kereta lain. Menurut Luhut jika Kereta Cepat Indonesia China telah beroperasi, maka Kereta Argo Parahiyangan yang selama ini melayani penumpang Bandung Jakarta harus berhenti. Route Jakarta Bandung dipaksakan untuk menggunakan Kereta Cepat yang jauh lebih mahal tarifnya.  Kelima, menabrak akal sehat. Membuat Kereta Cepat Bandung-Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, ternyata Ibu Kota Negara akan pindah ke Kalimantan. Ingin mempercepat waktu tempuh Jakarta-Bandung malah stasiun bukan di Bandung tapi Padalarang. Harus ganti kendaraan. Sangat tidak efisien dan memperlambat. Belum lagi banyak alternatif penggunaan kendaraan Bandung Jakarta. Jarak pendek dan waktu tempuh yang tidak terlalu lama.  Kereta Cepat dibayang-bayangi kerugian bahkan kegagalan. Jangan jangan segera masuk ke Museum Kereta Api. Saat ini Indonesia harus menambah utang 8,36 Trilyun. Jika benar gagal maka Presiden Jokowi bersama Luhut dan penanggungjawab lainnya harus diseret ke meja hijau. Risiko dari kenekadan harus ditanggung, termasuk masuk bui.  Debt trap China hampir terbukti. Kebodohan pemimpin negeri ini berbau kolusi dan korupsi. Harus segera diusut tuntas agar diketahui apa motif dari memaksakan proyek Kereta Cepat Indonesia China.  Proyek ini semakin membuka pintu bagi aneksasi China atas Indonesia.  Bandung, 17 April 2023

Korupsi dan Pencucian Uang Tidak Terkendali, Indonesia Terkucil dan Terkunci: Jokowi dan DPR Panik?

Oleh: Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) INDONESIA menandatangani konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi pada 2003, dan meratifikasi melalui UU Nomor 7 pada 2006. Tetapi, undang-undang untuk mendukung konvensi PBB melawan korupsi tersebut tidak kunjung selesai. Artinya, Indonesia dianggap tidak serius melawan korupsi, dan tindak pidana lainnya, seperti kejahatan lingkungan, judi ilegal, pertambangan ilegal, perdagangan manusia, dan banyak lainnya. Untuk mendukung konvensi PPB melawan korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, diperlukan UU Anti Korupsi, UU Anti Pencucian uang, dan khususnya UU Perampasan Aset. Indonesia memang sudah ada UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Tetapi, kedua UU tersebut tidak cukup untuk mengungkap hasil korupsi dan pencucian uang internasional yang masuk ke Indonesia. Artinya, UU Indonesia tidak mampu menyita aset hasil kejahatan internasional. Jangankan internasional, menyita aset koruptor atau kejahatan keuangan asal dalam negeri saja susah. Bukannya memperkuat konvensi PBB dalam melawan korupsi dan pencucian uang internasional, Sri Mulyani dan Jokowi malah menyediakan fasilitas Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty 2016/2017 dan 2022, yang intinya sama dengan pencucian uang secara legal, difasilitasi pemerintah. Fasilitas “pencucian uang” ini sangat cepat disetujui DPR, dan disahkan menjadi UU Pengampunan Pajak. Tentu saja, seperti disampaikan Bambang Pacul dari PDIP, persetujuan DPR pasti sudah mendapat restu dari para Ketua Umum Partai Politik. Sebaliknya, UU Perampasan Aset terbengkalai sejak 2006.  Sejak 2009, laporan PPATK terkait dugaan pencucian uang di kementerian keuangan juga tidak ada tindak lanjut. Semua pihak mencari alasan pembenaran. Intinya, Jokowi, Sri Mulyani, DPR bersama Ketum parpol, sudah melakukan tindakan yang berlawanan dengan konvensi PBB melawan korupsi. Uang judi ilegal Rp155 triliun terkuak, tetapi tidak digubris. Tambang ilegal terbongkar, juga tidak digubris. Tiba-tiba meledak dugaan pencucian uang yang melibatkan pegawai Kementerian Keuangan senilai Rp349 triliun. Sri Mulyani tertekan. Jokowi juga tertekan. Indonesia dikucilkan. Keuangan untuk Indonesia terkunci. Program insentif mobil listrik Amerika Serikat tidak termasuk yang menggunakan komponen batere Indonesia. Dana untuk transformasi energi Indonesia senilai 20 miliar dolar AS juga tidak turun. Luhut tergopoh-gopoh terbang ke AS. Untuk apa? Semua usaha Luhut dan pemerintah Indonesia akan sia-sia, selama Indonesia dianggap tidak serius melawan korupsi dan pencucian uang, sesuai konvensi PBB Melawan Korupsi.  Ada dua hal kritikal bagi Indonesia agar tidak dikucilkan. Pertama menjadi anggota penuh FATF (Financial Action Task Force) untuk memberantas pencucian uang internasional, termasuk hasil korupsi. Apalagi Indonesia selama ini dianggap surga pencucian uang. Karena hukum bisa dikondisikan, tergantung uang. Seperti Henri Surya, pemilik Indosurya, bisa bebas setelah menipu Rp106 triliun. Meskipun sekarang di tangkap lagi. Tapi bagaimana dengan asetnya? Apakah bisa dirampas dan dikembalikan kepada korbannya? Untuk itu, UU Perampasan Aset menjadi kunci utama untuk menyelamatkan korban korupsi dan tindak pidana pencucian uang, baik korban perorangan maupun negara. Dan UU Perampasan Aset juga menjadi kunci untuk bisa menjadi anggota penuh FATF. https://www.bbc.com/indonesia/articles/c7287vzd8zko.amp Indonesia satu-satunya negara G20 yang belum menjadi anggota FATF. Betapa memalukan. Tidak heran Mahfud panik. Draf RUU Perampasan Aset dikebut. Segera dikirim ke DPR, semua lembaga dan kementerian sudah setuju, kata Mahfud. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230414154448-32-937859/mahfud-pastikan-ruu-perampasan-aset-segera-dikirim-ke-dpr Selain itu, Indonesia juga mengajukan diri secara sukarela untuk menjadi anggota FATF. Targetnya Juni ini sudah bisa menjadi anggota FATF. Kalau tidak, sumber keuangan akan terkunci, dan terkucilkan. Terlihat jelas, betapa paniknya Jokowi. https://nasional.kompas.com/read/2023/04/14/16324911/mahfud-ungkap-indonesia-ajukan-diri-jadi-anggota-fatf-uu-perampasan-aset DPR juga dalam tekanan, termasuk Ketum Parpol. UU Perampasan Aset harus selesai Juni, menjelang evaluasi menjadi anggota FATF. Luar biasa. Ekspres. Indonesia masuk babak baru. Uang pejabat dan para pengusaha Indonesia yang disimpan di luar negeri dari hasil ilegal, segera terlacak oleh FATF dan Interpol. Rakyat mendukung penuh, RUU Perampasan Aset harus segera disahkan menjadi UU. Untuk menyelamatkan Indonesia dari para predator koruptor. —- 000 —-

Sekelumit Aksesoris Religiusitas Politisi di Ramadhan

Oleh: Ady Amar - Kolumnis SIAPA saja boleh berkisah apa saja akan peristiwa masa lalunya, sekalipun yang dikisahkan bukan kisah sebenarnya alias ngibul. Itu tidak lah masalah. Banyak kisah ngibul yang dimaksudkan untuk menghibur seseorang yang mendengarnya, atau bahkan mampu menginspirasi. Bisa diri sendiri sebagai obyek untuk dikisahkan, meski itu sekadar kisah ngibul, atau mengisahkan orang lain tapi tetap dengan teknik ngibul. Ngibul pun punya takarannya. Tidak asal ngibul yang sulit di nalar. Atau ngibul pada satu peristiwa yang obyeknya tidak ada. Jadi ngibul pun masih tetap dituntut rasional. Karenanya, ngibul menjadi tidak gampang terbaca, meski itu sebenarnya ngibul. Atau dalam makna lain, ngibul pun mesti terukur meski ngibul pada hal tidak serius, sekadar dimaksudkan untuk menghibur. Itu agar nilai surprise-nya bisa didapat. Ngibul pun tidak memilih tempat dan waktu. Bisa dilakukan kapan saja sesukanya. Terpenting masih tetap bisa dinalar, terukur, dan tidak menipu atau ada pihak lain yang dirugikan karena ngibulnya. Ramadhan memang bulan suci, tapi pada sebagian orang, kebiasaan ngibul tetap jalan. Puasa ya puasa, tapi ngibul jalan terus. Lalu, bolehkah ngibul di Ramadhan, meski hanya diniatkan untuk menghibur? Jawabannya bisa debatable. Ngibul pun bisa dilakukan dengan model tidak biasa. Tidak dengan kisah, tapi dengan penampilan personal yang tidak seperti biasanya. Ngibul model begini seperti orang latah saja, muncul hanya saat Ramadhan. Lebih-lebih lagi karena tengah memasuki tahun politik, pesta lima tahunan. Maka ngibul lebih ditampakkan, utamanya oleh seorang pejabat yang ingin nyaleg, nyagub, atau bahkan nyapres. Maka, ngibul dengan aksesoris penampilan jadi pilihan, agar bisa tampak lebih religius. Hari-harinya tidak lepas bertengger di kepala songkok hitam, dan baju koko. Sholat pun dipastikan lima waktu di masjid, dan biasanya safari antarmasjid. Mendatangi kiai atau pemuka agama (Islam) jadi rutinitas sehari-hari. Atau mengundang kiai/ustadz tidak saja di rumahnya, bahkan kantor pun jadi tempat untuk menerima tamu. Semua itu bisa disebut sebagai ngibul aksesoris. Pansos agar disebut religius. Bagus kalau ngibulnya itu jadi keterusan, jadi kebiasaan rutinitasnya, meski pesta lima tahunan sudah berlalu. Baik terpilih atau tidak terpilih pada jabatan yang diinginkan, tetap saja aktivitas keagamaannya jalan terus. Maka, ia sudah tidak bisa lagi disebut ngibul. Ia menjelma benar-benar menjadi pribadi muttaqien. Meraih \"hidayah\", meski pada awalnya ia sekadar ngibul. Memang tidak banyak yang seperti itu, jika dibanding yang memilih kembali pada watak aslinya, baik terpilih atau apalagi tidak terpilih pada hasrat yang diinginkan. Yang sedikit ini tentu manusia istimewa, karena telah dipilih diselamatkan-Nya. Pada Kabinet Indonesia Maju, periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Yai Ma\'ruf Amin, ngibul jadi makin semarak. Tampak pada lagak menteri yang ngebet dengan syahwat membuncah berlomba ingin menjadi pengganti Jokowi. Sekitar 3-4 orang menteri yang berharap bisa terpilih. Maka, gaya ngibul para menteri itu dengan bermacam varian, disesuaikan kementeriannya. Memang belum tentu mereka semua itu bisa terpilih nyapres, meski sudah nombok nominal uang tidak sedikit. Ada gaya ngibul yang dengan menunduk-nunduk, dan tak ketinggalan memuji-muji Jokowi sebagai presiden hebat--Prabowo Subianto salah satu yang bernafsu maju lagi nyapres seolah tak kenal lelah--janji akan meneruskan pembangunan yang telah dicapai Jokowi. Janji itu tentu jika hajatnya menggantikan Jokowi terpenuhi. Bisa saja dipenuhi seluruh janjinya, atau hanya sebagian, atau bahkan sama sekali tidak dipenuhinya. Wong namanya juga ngibul pada awalnya, bukan pada akhirnya. Ada pula ngibul menteri yang wajahnya terpampang di perusahaan-perusahaan di bawah Kementerian BUMN, khususnya yang langsung konek dengan rakyat. Maka di mana mata memandang, tampak wajah sang menteri nongol. Erick Thohir nama menterinya. Di ATM Bank Pemerintah, di bandara, di pelabuhan, di stasiun kereta. Pada Ramadhan kali ini sang menteri mengenalkan wajahnya dengan tidak sungkan-sungkan. Wajah sang menteri tampil pada bungkus sembako, yang sepertinya untuk dibagikan pada rakyat. Ada beras dan lainnya. Tampak wajah sang menteri sambil senyum simpul. Tak ketinggalan logo BUMN disematkan di sana, cukup kecil saja tidak menonjol dibanding wajah sang menteri. Pastilah itu memakai anggaran BUMN untuk menampilkan wajahnya. Kampanye dengan menumpang kementerian yang dipimpinnya. Masih banyak lagi ngibul-ngibul yang dimainkan para pembantu presiden dengan corak varian yang dipilihnya. Presiden Jokowi sendiri sepertinya membiarkan saja, bahkan tampak menikmati. Terkadang meng-endorse menteri yang satu, tapi pada momen lain endorse itu diberikan pada menteri lainnya. Para menteri itu diberi ngibul model Jokowi, yang seperti dibuat tidak menentu, isuk dele sore tempe. Ngibul di atas itu boleh disebut Ngibul Aksesoris Religius. Ngibul artifisial. Di samping itu ada pula ngibul model lainnya, yang daya jangkaunya dijamin luas. Tidak cukup ngibul dicukupkan untuk konsumsi dalam negeri, tapi bisa sampai manca negara. Media sosial dipakai jadi alatnya. Twitter diantaranya jadi alat komunikasi untuk saling menyapa, dan tentu bisa sebagai alat ngibul yang punya daya jangkau luas. Adalah Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, yang juga digadang-gadang akan nyapres, sangat aktif bermain media sosial, utamanya Twitter. Namun hari-hari ini, Ganjar jadi bahan perbincangan, lebih tepat olok-olok. Itu karena salah satu twitnya di Ramadhan ini, dijamin ngibul 100 persen. Tentu hal tidak mengenakkannya. Sebenarnya yang disampaikan Ganjar, itu hal sederhana. Ganjar berkisah bahwa saat mahasiswa dulu, ia punya kenangan pada Masjid UGM. Ia acap berbuka puasa mencari takjil di masjid itu. Jika mencermati apa yang dikisahkannya, itu sebenarnya bukanlah hal sesuatu, hal biasa saja. Tapi menjadi luar biasa, karena Ganjar tidak cermat memakai obyek ngibul pada tempat di mana ia biasa takjil. Masjid UGM yang dikisahkan itu belum ada  pada saat Ganjar kuliah, bahkan sampai ia lulus di tahun 1995. Itu kesaksian Refly Harun, pakar Hukum Tata Negara. Refly membaca twitan Ganjar itu terkekeh. Refly dua tingkat di bawah Ganjar, saat sama-sama kuliah di Fakultas Hukum UGM. Ganjar angkatan 87, dan Refly angkatan 89. Tapi keduanya lulus pada tahun yang sama, 95. Kesaksian Refly itu disampaikan di kanal YouTube nya. Ngibul Ganjar itu bukan pada persoalan takjilnya, tapi pada Masjid UGM yang ia kisahkan penuh kenangan, utamanya pada bulan Ramadhan. Padahal kata Refly, sampai ia lulus tahun 95, lokasi masjid yang disebut Ganjar itu masih berupa tanah kuburàn. Tepatnya, kuburan Cina, yang memang berdekatan dengan Fakultas Hukum. Baru beberapa tahun kemudian Masjid UGM itu berdiri di tanah itu. Ngibul Ganjar ini seperti tanpa dipikir. Ia ingin menampakkan diri, bahwa sejak mahasiswa pun ia sudah religius. Soboh masjid. Maka dibuatlah kisah kenangan takjil di Masjid UGM. Namun berujung jadi bahan ketawaan yang menyakitkan. Ngibul Ganjar itu pastilah diniatkan menaikkan citra religiusitasnya, justru menemui kegagalan. Sebenarnya kisah yang dibangun Ganjar, bahwa ia memang sholeh sejak dulu kala, momennya sudah tepat. Tapi ya itu tadi, masjid yang disebutnya itu belum berdiri, masih berupa tanah pekuburan. Ngibul pun tetap dituntut cermat. Ngibul yang dikisahkan dan sekaligus diperankan Ganjar itu menemui kegagalan, bahkan gagal total. Maksud hati berkisah tentang kebaikan diri, tapi hasil yang didapat justru berujung olok-olok menyakitkan.**

Kang Yana Ditangkap KPK, Bersihkan Pemkot dalam Skandal Indomaret?

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan TENTU kita tidak berprasangka macam-macam pada Walikota Bandung Yana Mulyana yang tertangkap OTT oleh KPK selain dugaan suap pengadaan CCTV. Maksudnya terkait dengan kasus penghancuran Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas 149 dan operasi gerai Indomaret milik PT Indomarco. Butuh pendalaman.  Hanya terkejut atas penangkapan Walikota beserta personal Pemkot lainnya. Artinya ada kerawanan \"perilaku\" dalam melancarkan suatu kegiatan bisnis. Munculah pertanyaan apakah dalam kasus Cihampelas 149 Pemkot Bandung benar-benar bersih ? Tentu pertanyaan itu menjadi wajar mengingat betapa anehnya Indomaret dapat mulus beroperasi. Padahal bangunan itu berdiri di atas puing-puing penghancuran sebuah Masjid. Bangunan Cagar Budaya.  Keanehan konkritnya adalah penghancuran bangunan Masjid Cagar Budaya itu merupakan perbuatan pidana yang abai dilaporkan oleh Pemkot, lalu pembangunan gerai Indomaret melanggar Peraturan Pemerintah karena tidak memiliki PBG dan SLF. Sejak awal semestinya Pemkot Bandung telah benar-benar menyegel proses pembangunan. Namun tidak. Lalu operasi Indomaret yang semestinya berdasarkan PP No 6 tahun 2021 yang memberi kewenangan besar pada Pemkot justru tidak digunakan. Indomaret menjadi sangat leluasa beroperasi.  Wajar warga Bandung menjadi bertanya kemana Pemkot  ? Mengapa begitu lunak? Hari Sabtu kemarin \"Emak-Emak Sunda Bergerak\" melakukan aksi di Cihampelas 149 mendesak Pemkot untuk mengambil langkah tegas : Tutup, Segel dan Bongkar Indomaret. Mereka tidak puas atas sikap lembek Pemkot yang hanya menempelkan stiker pemberitahuan bahwa bangunan Indomaret tidak memiliki PBG dan SLF. Itu bukan penyegelan. Emak-emak menempelkan stiker \"Segel Bukan Basa Basi\" dan \"Kawasan Masjid Cagar Budaya\" lalu berbagai tulisan dibentangkan \"Pemkot Jangan Ragu Bertindak Untuk Menutup Indomaret\", \"Pemkot Bandung Sudah Melanggar Perda dan UU Cagar Budaya\", \"Moral Pemkot Bandung Recehan !!\", \"Indomaret Malu Dong Berusaha di atas Bangunan Ilegal\", \"Tempat Ibadah ditukar dengan Rp\", dan \"Basmi Mafia Tanah dan Mafia Bisnis, Mak Mak Siap !!\". Dua bentangan spanduk besar bertuliskan \"Segel, Tutup, Bongkar Indomaret Pelanggar Hukum\" dan \"Selamatkan Tanah Rakyat Dari Konglomerat Serakah\". Aksi seperti diakhiri dengan shalat dhuhur berjama\'ah di lahan parkir tempat dahulu berdiri bagian dari Masjid Jamie Nurul Ikhlas.  Satu hari sebelum aksi, ternyata Walikota Yana Mulyana tertangkap tangan KPK dan kini Walikota dijabat oleh Sekda Kota Bandung H. Ema Sumarna, M.Si. Tantangan bagi Pj Walikota adalah segera menyegel dan menutup kegiatan Indomaret yang sangat jelas tidak berizin usaha. Menggunakan bangunan yang tidak berizin pula. Kang Yana gagal tunaikan kewajiban. Entah Kang Ema.  Pemkot harus membuktikan kebersihan diri dari dugaan keterlibatan dalam permainan. Segel, tutup dan bongkar bangunan Indomaret. Tuntutan Emak-Emak Sunda Bergerak itu harus dan bisa  dilakukan oleh Pemkot. H Ema harus segera perintahkan instansi yang berwenang untuk melakukan tindakan penyegelan, penutupan dan pembongkaran. DPRD Kota Bandung telah memberi sinyal untuk menyetujui. Indomaret harus dihentikan.  Skandal Indomaret harus dibongkar. Dimulai sejak tindakan sewenang-wenang PT KAI. Atas nama penertiban mengobrak-abrik area bersama pasukan preman. Tanpa hukum. Seperti menganggap Bandung sebagai daerah cowboy dengan sheriff yang lemah.  Kang Yana Walikota Gerindra ditangkap KPK ada  bau \"mafia\" disana. Kebersihan Pemkot Bandung diragukan. Lalu bagaimana dengan \"Skandal Indomaret\"  ? Ini menjadi pertanyaan serius. Emak-emak Sunda mulai bergerak. Esok lusa nampaknya gerakan rakyat Bandung sulit untuk dibendung.  Bandung, 16 April 2023.

Hobi Begal Tak Hanya Preman, tapi Jenderal Juga

DUNIA kriminal dan kejahatan serta premanise bukan hanya dilakukan oleh para mafioso, para begal, dan anak jalanan tapi sudah merambat sampai ke orang yang berpendidikan dan berkedudukan bahkan penghuni istana. Setelah kenyang jadi pencuri aset negara berupa tambang dan kekayaan negara lainnya, sekarang melebar sayapnya lebih luas.  Karena punya jiwa dan hati sebagai maling bin perampok ia lalu membegal partai orang yang sudah besar. Ia tidak pernah berkeringat di partai itu, namun semangat mencaploknya berdalih atas nama hukum dan dibekingi kekuasaan sangat tinggi. Seperti yang dilakukan Jenderal (Purn) Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan yang mau mencuri Partai Demokrat dari tangan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Padahal Moeldoko jadi jenderal penuh pada saat masa pemerintahan SBY ayahnya AHY. Sungguh air susu dibalas dengan air tuba. Nanti dengan nafsu balas dendam Sang Jenderal preman akan berkongsi dengan koruptor yang baru bebas dari penjara. Inilah demokrasi ala Indonesia. Antara Demokrasi dan Korupsi beda-beda tipis kondom. Saking tipisnya korupsi itu jadi rakyat menganggap para koruptor itu korban dan dia dielu-elukan saat keluar penjara sebagai pahlawan demokrasi. Nanti dia akan bergabung dengan jendral begal atas nama demokrasi mau mengambil partai orang yang dulu pernah dinakodai oleh sang koruptor. Tapi bukan hanya itu. Ini sekaligus menjalankan misi rezim laknat agar Anies bisa hilang dalam kontestasi Capres. Sebab tinggal ini peluang agar rezim laknat ini berkesinambungan dengan pemerintah baru. Sebab kalau demokrat bisa diambil maka akan dibatalkan dukungan kepada Anies sehingga dia gak bisa ikut PILPRES. Sebab kalau dia ikut dan Anies menang dalam PILPRES maka rezim laknat dan oligarki langsung ucapkan \"SODAQOLLAHUL \'ADZIIM. Tamat kelangsungan hidup mereka menikmati harta haram karena membegal kekayaan negeri +062. Mereka gerombolan serigala yang ada di istana boleh merekayasa tapi Allah lebih pandai dan lihai merekayasa. Anies bukan hanya kekuatan diri sendiri tapi dia sudah menjelma menjadi kekuatan raksasa di hati rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan. Do\'a-do\'a rakyat yang terdzolimi oleh rezim laknat bersileweran di langit Indonesia menunggu dikabulkan oleh Allah Penguasa Langit dan Bumi. Semoga ba\'da lebaran ini ada secercah harapan dari langit untuk perubahan negeri +062. Sebab kalau tidak ada maka orang-orang beriman yang ingin ada perubahan akan di ketawain dan diejek oleh manusia-manusia laknat pendukung rezim laknat dengan mengatakan do\'anya para kadrun tidak direken oleh Tuhannya. Ini pertarungan sengit antara yang haq dan bathil. Nunwalqolami wamaa yasturuun. Wallahu muwaffiq ... Wallahu A\'lam ... MOH. NAUFAL DUNGGIO (Aktivis dan Ustadz Kampung), Bekasi, 150423.

Klepon hingga Angklung Hadir di Universitas Lund, Swedia

Swedia, FNN - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI)  Scania di Swedia Selatan, jumat kemarin (14/4) ikut serta dalam Internasional Festival yang diadakan oleh School of Economics and Management Universitas Lund, Swedia.  Festival ini dimaksudkan untuk merayakan kebhinekaan di Universitas Lund, karena itu dibuka gratis untuk menampung sekitar 40.000 mahasiswa  yang berasal dari berbagai negara serta masyarakat umum. Dalam festival tersebut ditampilkan berbagai kebudayaan berupa musik, tari, dan lain-lain. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk membuka stand yang menampilkan berbagai makanan dan souvenir dari negara masing-masing. Selain Indonesia, negara peserta festival lainnnya adalah : Brazil, Meksiko, Australia, Swiss, Ukraina, Yunani, Cyprus, Uzbekiztan, Taiwan, dan Spanyol dan lain-lain. Festival itu dibuka dengan menampilkan tarian dari Kalimantan yakni, Burung Enggang,  yang dibawakan oleh 7 orang  mahasiswa/i Indonesia yang dipimpin oleh Shintya Suryama. Tarian yang mampu menghangatkan suasana itu mendapat sambutan meriah dari para penonton. \"Pertunjukan yang sangat fantastis, kostumnya pun sangat bagus dan artistik. Saya banyak mendengar pujian dari penonton yang terkagum-kagum,\" kata Daniel Lee Alm, Penanggung Jawab Festival. Daniel  berniat mengunjungi Indonesia setelah melihat stand & kebudayaan Indonesia yang beragam. PPI Scania hadir dengan dukungan dari KBRI Swedia dan The Swedish Indonesia Bagus Society (Bagusföreningen), sebuah lembaga nirlaba di Swedia Selatan.  Di stand-nya,  PPI Scania menampilkan wayang, keris Bali, kain daerah dan berbagai souvenir serta angklung.  Pengunjung juga diberikan kesempatan mencoba makanan Indonesia, seperti klepon, bubur sumsum, nasi goreng, cilok, hingga lumpia Semarang. Selain itu, mereka juga bisa memakai & berfoto dengan kostum Minangkabau & Bali. Untuk para penonton yang berhasil menjawab berbagai pertanyaan tentang Indonesia, KBRI Swedia memberikan hadiah berupa kopi Aceh dan kipas batik.  Christoph mahasiswa asal Jerman yang sedang belajar Strategic Communication di Universitas Lund mengatakan: \"Orang Indonesia sangat antusias dan semangat menampilkan kebudayaannya. Saya sangat menghargainya. Ini pertama kali saya mencoba makanan Indonesia,  dan menurut saya sangat enak.\"  Sementara temannya,  Xinyuan Xu, mahasiswi asal Cina mengatakan; \"Stand Indonesia sangat unik. Musik & kostum Indonesia sesuatu yang baru untuk saya. Indonesia adalah destinasi impian yang ingin saya kunjungi suatu saat.\" Tampaknya bukan cuma pengunjung yang puas dan terkesan, tapi juga penjaga stand Indonesia.  Arsafira Jaya Mahvera, mahasiswi Indonesia yang sedang mengambil S2 jurusan manajemen mengatakan: \"Wah...pokoknya seru banget. Pengunjung gak berhenti-henti mendatangi stand kami. Banyak sekali pengunjung yang sangat antusias mencoba main angklung.\"  Puasa tidak menghalangi Arsafira dan kawan-kawan untuk mempromosikan Indonesia di negeri viking. \"Meski kerongkongan terasa kering karena harus bolak balik menjelaskan, tapi rasanya bahagia sekali bisa mengenalkan tanah air,\" kata mahasiswi asal Palembang itu. (Nin)

Aksi Emak – Emak Bergerak di Bandung Menyegel Gerai Indomart

Bandung, FNN - Masjid Jamie Nurul Ikhlas di Jalan Cihampelas 149 kini hilang tak berbekas. Dihancurkan oleh tangan jahat yang sewenang-wenang merasa kuasa. PT KAI mengklaim tanah itu, padahal Departemen Perhubungan pada tahun 2006 menyatakan bahwa Departemen tidak memiliki aset di Jalan Cihampelas 149 Bandung tersebut. Klaim PT KAI gugur.  Koordinator Lapangan Aksi Endang Wuryaningsih, SH menjelaskan; “ Alm. M Hadiwinarso dan ahli warisnya yang menguasai tanah Cihampelas 149 selama lebih dari 50 (lima puluh tahun). Rumah tinggalnya itu telah diserahkan kepada umat Islam untuk dijadikan Masjid. Berdasarkan Perda Kota Bandung No 7 tahun 2018 tentang Pengelolaan Cagar Budaya maka Masjid Jamie Nurul Ikhlas ditetapkan sebagai Masjid Cagar Budaya”  Pemerintah dan masyarakat Kota Bandung harus menjaga dan memelihara bangunan peninggalan jaman Belanda tersebut.  “Namun dengan arogan dan sewenang-wenang PT KAI justru merusak dan menghancurkan bangunan heritage itu. Menurut UU No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya perusakan dan penghancuran demikian adalah perbuatan pidana dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 Tahun,” lanjut Meilani, SH sebagai Kuasa Hukum Masjid Cagar Budaya. \"Ujug-ujug kini berdiri bangunan Indomart yang ternyata pembangunannya ilegal atau melanggar hukum. Tidak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Indomaret tidak berhak berusaha di atas bangunan yang tidak berizin atau ilegal tersebut,\" kata Endang Wuryaningsih. Pemkot Bandung hanya memasang stiker bahwa bangunan tanpa ijin, tetapi tidak langsung menyegel, oleh sebab itu kami Emak-emak Sunda Bergerak melakukan aksi pada hari ini mendesak Pemkot Bandung untuk menyegel bangunan Indomart kemudian membongkar dan memerintahkan PT KAI bersama PT Indomarco pemilik Indomart untuk membangun kembali Masjid Jamie Nurul Ikhlas sebagaimana semula. Perusak dan penghancur termasuk pejabat PT KAI yang bertanggung jawab harus dihukum penjara. Tegas Endang Wuryaningsih Aksi Mak-mak Sunda Bergerak diawali dengan nyanyi Indonesia Raya dan Halo-halo Bandung dan di akhiri dengan mak-mak memasang stiker secara bersama disekeliling gedung gerai Indomart “Kawasan  Masjid Cagar Budaya” dan “Segel Bukan Basa Basi”. Setelah aksi Mak-mak menyelenggarakan sholat lohor berjamaah di halaman Gerai Indomart yang sedang ditutup karena adanya aksi.  Dalam Aksi mak-mak Sunda Bergerak memasang spanduk besar “Segel, Tutup dan Bongkar Indomart Pelanggar Hukum” yang digantung di gedung. Spanduk lainya “Selamatkan Tanah Rakyat Dari Perampasan Konglomerat Serakah” digantung dipagar. Mak-mak mengacungkan Poster di antaranya berbunyi : Indomart Berusaha Di Atas Bangunan Ilegal, Pemkot Jangan Banci Bertindak menutup Indomart, Tempat Ibadah di tukar Rp., Stop Mafia Perizinan Stop Penghancuran Cagar Budaya, Basmi Mafia Tanah dan Mafia Bisnis, Ketika ditanyakan bagaimana kalau Pemkot Bandung masih tidak melakukan penyegelan dan menghentikan kegiatan Indomart. “Kami akan aksi lagi setelah lebaran dengan junlah lebih besar, aksi akan didukung oleh segenap ormas yang peduli tentang Rumah Allah,\" demikian Korlap mak Endang Wuryaningsih menegaskan. “Kebenaran dan keadilan harus ditegakkan. Kezaliman dan kesewenang-wenangan harus ditindak dan dihukum. Mafia harus diberantas.\" Aksi emak-emak tetap semangat meskipun bulan puasa dan di tengah terik matahari. (*)

Soal Ancaman Mogok Pengusaha Migor, Ada Rasa Keadilan yang Diabaikan

Jakarta, FNN – Akhir-akhir ini, banyak sekali terjadi pembusukan-pembusukan di berbagai sektor pemerintahan yang terbuka dan membuat rakyat menjadi paham bahkan untuk mengelola dirinya sendiri pun pemerintah sudah tidak mampu. Akibatnya terjadi berbagai kekacauan di berbagai sector. Kekacauan terakhir terjadi pada minyak goreng, yakni soal ancaman mogok jual minyak dari asosiasi pengusaha minyak goreng. Ancaman tersebut dilakukan karena sampai saat ini utang pemerintah sebesar 344 miliar belum dibayarkan. Utang ini sebenarnya adalah selisih harga pokok minyak goreng, di mana para pengusaha migor dulu dipaksa pemerintah untuk menjual dengan satu harga yaitu 14  ribu rupiah. Menanggapi masalah tersebut, Rocky Gerung dalam Kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Sabtu (15/4/23) mengatakan: “Saya menganggap bahwa Presiden Jokowi selalu ingin mengatur pasar. Pasar boleh diatur kalau rasional aturannya. Tapi ini kan demi pencitraan. APBN nggak mungkin mensubsidi hal-hal yang sebetulnya dengan mekanisme pasar yang jujur saja dia harganya bisa efisien. Tetapi, karena permainan kartal segala macam dan ketidakmampuan pemerintah untuk mengambil langkah cepat maka terjadilah gejolak semacam itu”. Menurut Rocky, kalau hak dari pengusaha itu dibiarkan diatur oleh pasar, tapi ada jaminan bahwa pemerintah tidak akan memberi sinyal-sinyal negatif terhadap aktivitas pasar, maka fine-fine saja. Karena ini adalah kebutuhan dasar pokok maka pemerintah bertahan untuk memberi kesan seolah-olah pemerintah bisa mengatur pasar. Tetapi, di belakang layar pemerintah tidak menghitung konsekuensi dari satu harga sehingga tagihan subsidi yang mungkin dijanjikan satu atau dua bulan sekarang membengkak. Dalam diskusi bersama Hersubeno Areif, wartawan senior FNN,itu Rocky juga mengatakan bahwa ekonomi tidak mungkin diterangkan atau dijaga terus dengan kekuatan politik. Satu waktu, ekonomi justru akan mendikte politik dan sekarang sudah mulai terjadi. Para pengusaha mulai mendikte politik dalam bentuk ancaman karena memang hak dia untuk mengancam pemerintah yang gagal membayar. “Jadi, sekali lagi ini soal efisiensi APBN. Mau dipakai untuk subsidi kebutuhan pokok atau mau dipakai untuk dagang hal-hal yang sekadar pencitraan di IKN, kereta cepat, dan segala macam?” kata Rocky. Kini, setelah data-data dibuka, masyarakat mengerti bahwa sebetulnya yang curang adalah pemerintah, kata Rocky. Harusnya, pemerintah mendahulukan minyak goreng daripada kereta cepat dan segala macam. Kalau APBN kita dipakai untuk sila kelima keadilan sosial, tidak ada masalah. Tetapi, ini APBN dipakai juga untuk biaya hal-hal yang tidak diperlukan rakyat. Rakyat tidak perlu kereta cepat sampai konsesi 50 atau 80 tahun. Rakyat menganggap itu sudah absurd. Rakyat lebih membutuhkan minyak goreng. “Jadi, kalau kita bikin refleksi, lepas dari analisis yang berkaitan dengan makro dan mikro, tetap ada rasa keadilan yang diabaikan dan itu menyebabkan emak-emak mulai membongkar bahwa ternyata begitu cara pemerintah menipu kita soal satu harga dan subsidi dan jika subsidi nggak bisa dibayar maka pajak kita dinaikkan lagi”. Sekarang pemerintah tidak lagi punya kemampuan untuk menerangkan kebohongannya yang bertumpuk-tumpuk. Rakyat pun mulai paham dan menganggap pemerintah memang bohong terus. Kini beban itu menjadi beban emak-emak. Mereka membayangkan bagaimana kalau pengusaha benar-benar memeras harga minyak goreng dengan cara menaikkan kembali harga atau tidak mau memproduksi. “Emak-emak tidak peduli Presiden Jokowi berbohong atau tidak, tetapi mereka menganggap bahwa pengusaha brengsek. Padahal, pengusaha itu menjadi brengsek hari ini karena pemerintah brengsek berkali-kali pada mereka. Jadi, kita mesti fair juga, jangan terus-menerus menganggap bahwa pengusaha ini cuma mau mengambil keuntungan. Mereka justru memberi semacam yang melegakan dirinya untuk diperas oleh pemerintah dengan harapan pemerintah balikin cepet karena ini stok kapital yang mesti diputar,” jelas Rocky.(sof)

Sembilan Orang Ditangkap KPK Dalam OTT Wali Kota Bandung

Jakarta, FNN - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap sembilan orang dalam operasi tangkap tangan atau OTT Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada Jumat (14/4) malam.\"Jumlah orang yang ditangkap sejauh ini sembilan orang, termasuk wali kota dan beberapa pejabat lainnya di Dinas Perhubungan Kota Bandung,\" kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Sabtu.Dalam penangkapan tersebut, penyidik KPK turut mengamankan barang bukti berupa uang tunai.\"KPK juga mengamankan bukti uang dalam pecahan rupiah yang masih akan dikonfirmasi lebih dahulu kepada para pihak terperiksa,\" ujarnya.KPK pada Sabtu pagi mengumumkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring OTT KPK yang berlangsung pada Jumat (14/4) malam.\"Kegiatan tangkap tangan dilakukan tim KPK, dari siang hingga Jumat (14/4) malam. Beberapa orang yang ditangkap diantaranya, benar Wali Kota Bandung,\" kata Ali.Ali mengatakan OTT tersebut digelar dalam rangka penindakan terhadap kasus dugaan tindak pidana korupsi suap.\"Diduga terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet,\" ujarnya.Ali mengatakan Yana Mulyana dan para pihak yang terjaring OTT tersebut selanjutnya akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.(sof/ANTARA)