ALL CATEGORY
Rocky Gerung: Demo Tuntut Jokowi Mundur Itu Ada Alasan, Nodong Senjata, Itu Baru Makar
MENGAPA setiap kali ada unjuk rasa Presiden Joko Widodo kabur dari Istana sehingga terkesan menghindar? Itulah yang terjadi pada Jun’at, 4 November 2022. Bersamaan dengan moment tersebut, pada paginya, Presiden Jokowi secara mendadak ada agenda kunjungan ke Jawa Timur, tepatnya ke Mojokerto. Mengutip Antara, keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden menyatakan Presiden Jokowi beserta rombongan lepas landas menumpangi pesawat kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekira pukul 7.30 WIB.Presiden dan rombongan mendarat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, disambut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto, dan Danlanudal Juanda Kolonel Laut Heru Prastyo.Dari bandara, Presiden melanjutkan perjalanan menuju pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Mojokerto. Di sana, Presiden menghadiri acara “Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi”. Mengapa Presiden Jokowi sering menghindar ketika terjadi demonstrasi yang digelar rakyatnya? Untuk menjawabnya, wartawan senior FNN Hersubeno Arief berdialog dengan pengamat politik Rocky Gerung dalam Kanal Rocky Gerung Offial, Sabtu (5/11/2022). Berikut petikannya. Bung Rocky, ini rupanya media itu memperhatikan kenapa Pak Jokowi setiap kali ada unjuk rasa pasti selalu meninggalkan Istana. Dan, ada saja yang tadinya enggak ada kegiatan, tiba-tiba ada kegiatan. Dalam kasus yang kemarin, demo 411 itu kan banyak sekali yang unjuk rasa kemudian minta Pak Jokowi mundur. Tapi pada saat yang bersamaan ternyata Pak Jokowi pergi ke Jawa Timur, ke Mojokerto. Dan alasan dari biro protokol Istana, katanya Pak Jokowi sudah punya jadwal lama yang tertunda, dan oleh Pak Menteri BUMN diminta lagi untuk hadir. Tapi kenapa dipilih bersamaan dengan aksi unjuk rasa di sekita Istana? Itu yang dipertanyakan media. Ya, sudah terjadi berapa kali itu. Kalau satu kali itu kebetulan, kalau dua kali kebangetan, kalau tiga kali ketakutan. Kalau sekali lagi kedunguan namanya. Kan orang akhirnya catat pola Pak Jokowi bereaksi terhadap politik. Terhadap relawan Jokowi, dia begitu senang gembira, ada di dalam suasana, lalu terbawa gelak tawa, dan terlihat kalimatnya jadi berbunga-bunga tuh. Itu kalau dengan relawan. Tetapi, kalau dengan demonstran, mahasiswa, guru, buruh, itu sepertinya enggak mau menyambut kan. Kalau nggak mau menyambut enggak apa-apa kan, kirim wakil saja. Tetapi, akhirnya jurnalis tahu bahwa polanya nanti Pak Jokowi pasti akan minta pagi-pagi buatkan saya agenda untuk keluar kota tuh. Kira-kira begitu kan. Itu sebetulnya sejenis kepengecutan. Karena itu rakyat dia, dia mesti hadapi dan apapun yang disebut kalau 411 pasti warnanya Muslim. Dan itu justru harus dihadapi oleh Pak Jokowi karena selama ini yang ditinggalkan oleh Pak Jokowi, yang sedang dikerjakan Pak Jokowi, adalah memecah-belah bangsa dengan isu-isu Islamofobia. Saya sebut Pak Jokowi dalam pengertian administrasi, kebijakan-kebijakan yang memecah-belah bangsa itu makin lama makin terlihat. Buzzer-buzzer Pak Jokowi nggak henti-hentinya lakukan Islamofobia. Jadi, kelihatannya politik Islam dipancing untuk demonstrasi supaya diperlihatkan bahwa ini betul-betul Islamofobia politik Islam. Jadi, jebak menjebak itu sebetulnya. Dan, itu buruk sekali. Satu peristiwa dikaitkan dengan peristiwa yang lain, lalu di ujungnya, oh itu karena Islam tuh. Ya memang karena Islam itu mayoritas, tapi kan kita mesti tahu bahwa yang diperjuangkan Islam itu adalah keadilan, bukan negara Islam yang diperjuangkan tuh. Bahwa narasinya begitu itu adalah hak komunitas itu untuk membayangkan keadilan di dalam satu kekhalifahan. Tapi, sebetulnya kan secara historis itu enggak mungkin. Apalagi, secara ekonomi untuk membiayai revolusi menuju negara Islam. Jadi, sebetulnya kan dengan mudah kita anggap bahwa enggak, itu hanya ingin protes terhadap ketidakadilan. Secara teknis nggak mungkin itu terjadi. Tetapi, Pak Jokowi sudah keburu punya pikiran bahwa ini ngapain nemuin mereka yang beroposisi berbasis agama. Jadi, Pak Jokowi sebetulnya kalau dia masuk akal politiknya, dia bisa temui demonstran supaya terlihat bahwa Pak Jokowi tidak pro Islamofobia. Nah, sementara ini, kalangan Pak Jokowi, termasuk orang-orang yang tadinya punya pandangan demokratis, itu kemudian mengolok-olok politik muslim, lalu membentur-benturkan dengan data kependudukan bahwa yang Kristen itu seharusnya satu blok, jangan terpecah belah. Itu mereka justru memprovokasi politik identitas. Jadi kalau ditanya apa ya akan diwariskan oleh Pak Jokowi? Satu, adalah IKN yang mangkrak; dua, adalah masyarakat yang terbelah. Ya ,oke. Mari kita dudukkan secara proporsional ya tentang demokrasi dan kemudian hak publik, hak warga negera untuk melakukan unjuk rasa, di Indonesia ini kelihatannya seolah-olah bahwa kalau unjuk rasa itu identik bahwa akan terjadi kerusuhan atau kekacauan. Dan itu yang kemudian membuat aparat keamanan bertindak represif dalam soal unjuk rasa. Padahal, sebenarnya hak menyatakan pendapat itu dijamin oleh konstitusi. Ya, itu yang harus diamankan. Jadi, hak saya untuk demonstrasi itu yang mesti dijaga, bukan dipamer-pamerkan bahwa hak saya akan merusak demokrasi. Justru terbalik. Hak saya minta dijaga supaya demokrasi itu betul-betul tumbuh di dalam perbedaan pandangan. Kan demonstrasi itu tanda ada perbedaan pandangan. Nggak mengangguk-ngangguk saja seperti ketua-ketua partai yang ngangguk-ngangguk di depan Presiden. Rakyat membutuhkan ekspresi. Kalau alasannya itu berbahaya, di mana ada demonstrasi yang tidak menimbulkan semacam kerusuhan? Tapi, tidak ada kerusuhan yang membahayakan demokrasi kalau betul-betul aparat bekerja sesuai dengan SOP. Karena itu yang terjadi. Sekarang kita ditakut-takuti, kalau ada kumpulan massa itu berarti akan terjadi seperti Kanjuruhan. Oh enggak. Lain. Itu SOP yang buruk pasti akan terjadi seperti yang di Kanjuruhan. Sekarang pagelaran musiknya Ahmad Dhani nggak bisa dilakukan karena dianggap itu akan mengarah pada keributan. Kalau begitu nanti kampanye juga nggak usah dilakukan karena akan mengarah pada keributan. Jadi, semua kumpulan massa ditakuti. Padahal, sebetulnya tugas aparat memungkinkan kumpulan massa itu berjalan dengan damai. Orang yang nonton musik enggak akan merusak, dia mau senang-senang saja. Kecuali ada gas air mata dilemparkan pada penonton, ya panik lagi kan. Jadi, hal-hal yang sudah pernah terjadi, jangan jadi preteks bahwa itu akan terjadi lagi. Justru itu yang mesti dibuktikan bahwa tidak akan terjadi seperti Kanjuruhan. Jadi, jangan karena ada Kanjuruhan maka semua perhimpunan manusia itu, crowd ini yang mau dilarang. Kan jeleknya begitu cara berpikir kekuasaan. Nanti terjadi seperti Kanjuruhan. Nah, justru mesti dicegah supaya jangan terjadi Kanjuruhan. Kan terbalik-balik. Saya kira agak berbeda ya Bung Rocky karena musiknya Ahmad Dhani, kita tahu dia seorang pemuda dan kita tahu dia orang yang sangat kritis terhadap pemerintahan. Dan kita tahu juga kemarin misalnya ketika acara Jakarta Berdendang juga sempat menimbulkan (kisruh), mereka itu bukan oposisi, justru menimbulkan entertaimen. Tadi malam juga berlangsung pertunjukan Korea atau apa gitu kemudian ada sejumlah penontonnya berdesak-desakan, kemudian sampai ada yang pingsan. Akibatnya pertunjukan kemudian dihentikan. Saya kira ini kita masih terpengaruh dalam situasi Kanjuruhan, di Taiwan, di Seoul Korsel, dan sebagainya sehingga membuat petugas keamanan tidak mau mengambil risiko. Ya. Lama-lama orang naik Transjakarta juga dianggap potensial untuk desak-desakan segala macam. Jadi, kepanikan itu justru yang membuat kita merasa kalau begitu nggak ada caranya dong untuk menjamin bahwa perkumpulan manusia itu dalam bentuk ekspresi atau nonton musik atau apapun itu bisa dimungkinkan untuk dilakukan tanpa ada kecemasan. Kan tugas dari pengatur ketertiban publik adalah menjamin keamanan, bukan mengamankan orang yang akan menonton. Kan itu beda. Jadi, sebetulnya konsep kepublikan kita itu berubah sama sekali karena kita akhirnya masuk dalam kecemasan yang kita buat sendiri sebetulnya. Padahal, dengan Kanjuruhan, mesti ada semacam pembelajaran supaya nggak akan lagi ada contoh yang lain, yang menjurus pada situasi seperti di Stadion Kanjuruhan. Demikian juga soal demonstrasi, presiden pasti tahu bahwa ini akan ada potensi untuk jadi kerusuhan maka dia pergi dari situ tuh. Justru dia pergi dari situ menimbulkan semacam dendam sehingga nanti akan balik lagi demonstran. Dan pengamanan dengan mudah dilakukan, bahkan di awalnya 212 juga Pak Jokowi temui dan enggak ada apa-apa itu. Karena orang mau mengeluh, rakyat itu mau mengeluh pada pemimpinnya, eh pemimpinnya kabur. Bagaimana jalan pikirannya? Itu kan rakyat dia. Nah, kalau rakyat mengeluh ya dia mesti dengar. Bukan dia tutup telinga, apalagi melarikan diri, artinya dia tidak bertanggung jawab sebetulnya tuh. Dan itu sudah berkali-kali kan. Jadi orang lihat oh polanya begitu, mentalnya segitu doang. Kalau ngancem-ngancem pada ketua partai bisa, tapi menemui demonstran kok nggak berani kan. Jadi, akhirnya timbul satu kesan bahwa ya ada perilaku yang oportunis sebetulnya pada kepala negara kita. Oke. Mari kita dudukkan juga secara proporsional karena saya menyimak ini (kita tonton video-video dari aksi kemarin) unjuk rasa 411. Oke, di situ memang muncul juga tuntutan agar Presiden mundur. Dan kita selalu menganggap kalau tuntutan mundur itu bukan berarti harus makar loh ya, karena itu juga dijamin secara konstitusi untuk menuntut seorang presiden mundur. Yang nggak boleh itu justru tuntutan untuk seorang presiden yang mau maju terus sampai tiga periode kan. Justru itu yang dilarang oleh konstitusi. Ya, saya dapat banyak postingan dan banyak buzzer yang menganggap ini sudah makar nih. Lah, orang minta presiden mundur itu ada alasannya. Kalau ditodong dengan senjata untuk mundur baru itu namanya makar. Ini permintaan dengan analisis kan Jadi, itu mundur demi kebaikan bangsa sebetulnya, bukan untuk menghancurkan bangsa. Tapi, karena sudah timbul semacam antipati, kalau yang ngomong oposisi maka itu buruk, lalu presiden menganggap bahwa ya sudah enggak usah diladenin gitu. Ya enggak perlu diladeni juga. Kan itu cuma wacana. Artinya, didiemin aja, enggak usah dibalas dengan itu makar segala macam. Jadi, hak untuk mengucapkan kejujuran pikiran terhalang karena ketakutan akan adanya pidana. Kalau saya bilang presiden mundur saja karena enggak mampu untuk membereskan potensi perpecahan bangsa yang basisnya rasialisme, yang basisnya agama, yang basisnya primordial. Ini memang faktanya. Memang faktanya bangsa ini terbelah kok. Sudah berkali-kali Presiden minta supaya sudah selesaikan konflik masa lalu, tetapi jalan terus. Yang provokasi siapa, ya pihak presiden, pihak pendukung presiden yang terus-menerus menganggap bahwa jangan sampai negara ini jatuh pada pemimpin yang namanya kearab-araban atau Islam atau radikal atau radikun segala macam, itu kan terbaca betul oleh publik bahwa itu adalah kerjaan para pendukung Presiden. Itu bodohnya di situ tuh. Berupaya untuk membangkitkan harapan pemimpin baru, tapi takut kalau ada pemimpin baru yang berbeda dengan pemimpin sebelumnya. Padahal biasa saja. Kan itu cuma dihitung policy Anies misalnya apa bedanya jenis keadilan Anies dengan jenis keadilan Ganjar. Kan orang mau tahu. Jadi, orang enggak mau lihat ada perspektif lain, kalau setelah Jokowi harusnya Ganjar itu. Oleh karena itu, Ganjar harus didukung oleh Islam maupun oleh Kristen. Kan itu yang dipromosikan sekarang dengan segala macam ancaman. Kalau Kristennya terbelah maka Ganjar akan kalah itu. Apa itu. Dari mana risetnya. Itu omong kosong yang kosongnya sangat besar. Oke, kita ini kelihatannya masih berkutat terus pada hal-hal yang seperti itu, yang seharusnya nggak perlu terjadi lagi. Dan ini yang menurut saya membuat kita nggak pernah maju sebagai bangsa, karena hal-hal yang elementer ini nggak pernah kita beresin. Justru malah yang hal-hal yang remeh temeh yang kita perdebatkan terus. Kalau misalnya orang menilai di ujung pemerintahan Pak Jokowi apa yang ditinggalkan Pak Jokowi itu: yang pertama adalah dendam yang berketerusan dan itu membahayakan yang kita sebut peradaban demokrasi ke depannya yang akan dihuni oleh anak-anak milenial. Karena itu anak-anak milenial menganggap ini ngapain kita terus memuja NKRI harga mati, kalau yang terjadi terus adalah persaingan, pertentangan, dan nggak ada satupun perintah Pak Jokowi untuk menghentikan olok-olok itu yang didengar oleh buzzer-buzzer beliau. Jadi, buzzer-buzzer Pak Jokowi ini juga enggak mau dengar apa yang sudah diterangkan oleh Pak Jokowi. Hentikan sinyal-sinyal primordial itu, tetap berjalan. Hentikan sinyalnya rasis, tetap berjalan. Hentikan Islamofobi, tetap berjalan. Jadi partai-partai pun yang seharusnya bersifat moderat, ikut di dalam orkestrasi yang Islamofobis semacam itu. (sof/sws)
Titeni, Setiap Kali Didemo, Jokowi Kabur, Rocky: Pengecut
Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo selalu kabur saat mahasiswa, buruh, dan masyarakat lainnya ingin menyampaikan aspirasi dengan menggelar aksi demonstrasi. Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam tayangan video yang diunggah pada platform YouTube Rocky Gerung Official hari ini berjudul \"MENGAPA SETIAP KALI ADA UNJUK RASA JOKOWI KABUR DARI ISTANA?\", Rocky Gerung menyebutkan bahwa Presiden Jokowi merupakan seorang pengecut. Bersama Rokcy Gerung di dalam video tersebut, jurnalis senior FNN Hersubeno Arief memantik percakapan dengan menyatakan bahwa media tengah menyoroti kebiasaan dari Presiden Joko Widodo yang selalu meninggalkan istana setiap kali ada unjuk rasa yang digelar di depan Istana Presiden. \"Rupayanya media itu memperhatikan, Bung Rocky, kebiasaan dari Pak Jokowi, kenapa ya Pak Jokowi setiap kali ada unjuk rasa itu selalu meninggalkan istana? Yang tadinya tidak ada kegiatan tiba-tiba ada kegiatannya. Dalam kasus yang kemarin Demo 411 itu kan banyak sekali yang unjuk rasa kemudian meminta Pak Jokowi mundur tapi pada saat yang bersamaan Pak Jokowi itu ternyata pergi ke Jawa Timur,\" tutur wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam video pada Sabtu (5/11/2022). Hersubeno Arief menyebutkan sekaligus mempertanyakan alasan dari biro protokol istana menyampaikan bahwa jadwal tugas Pak Jokowi tersebut merupakan jadwal lama yang tertunda, di mana pada Kamis lalu, Presiden Jokowi diminta untuk hadir oleh Menteri BUMN dalam acara pembukaan program Bioetanol Tebu untuk ketahanan pangan di Mojokerto, Jawa Timur pada 4 November 2022 yang berbarengan dengan aksi unjuk rasa Demo 411. Memberikan tanggapannya terhadap hal ini, Rocky Gerung menyampaikan, \"ya beberapa kali itu [Pak Jokowi kabur mengindari demo], kalau satu kali itu kebetulan, kalau dua kali kebangetan, kalau tiga kali ketakutan. Lakukan sekali lagi, kedunguan namanya.\" Rocky Gerung menambahkan bahwa pada akhirnya orang akan mencatat pola Pak Jokowi dalam bereaksi terhadap politik, di mana ia menunjukkan reaksi yang berbeda. Ujarnya, \"terhadap relawan Jokowi dia begitu senang gembira ada di dalam suasana lalu terbawa gelak tawa lalu terlihat kalimatnya jadi berbunga-bunga. Itu kalau dengan relawan, tapi kalau dengan demonstran, yaitu mahasiswa, guru, buruh apalagi itu, itu sepertinya tidak mau menyambut, kalau tidak mau menyambut tidak apa-apa kan. Kirim wakil aja.\" Rocky menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Pak Jokowi sebagai Presiden terpilih oleh rakyat itu merupakan tindakan kepengecutan karena dalam hal ini Pak Jokowi tidak menghadapi para pengunjuk rasa. Ia mengucapkan, \"karena itu rakyat dia, dia [Presiden Jokowi] mesti hadapi itu, dan apa pun yang disebut [Demo] 411 warnanya muslim, dan itu justru harus dihadapi oleh Pak Jokowi.\" Rocky Gerung menganggap selama masa jabatannya ini, Presiden Jokowi hanya bekerja dengan memecah belah bangsa dengan isu-isu berbau islamphobia yang semakin lama polanya semakin terlihat. Ia menyebut bahwa buzzer Pak Jokowi tidak pernah lepas dari menggoreng isu islamphobia. Mereka telah memancing politik islam untuk melakukan demonstrasi untuk melakukan framing terhadap politik islam tersebut. \"Jadi menjebak itu sebetulnya dan itu buruk sekali. Satu peristiwa dikaitkan dengan peristiwa yang lain lalu di ujungnya oh itu karena islam itu. Ya memang karena islam itu mayoritas, tapi kan kita mesti tahu yang diperjuangkan islam itu keadilan, bukan negara islam yang diperjuangkan itu. Bahwa narasinya begitu, ya itu adalah hak komunitas itu untuk membayangkan keadilan di dalam satu kekhalifahan. Tapi sebetulnya kan secara historis itu ga mungkin apalagi secara ekonomi untuk membiayai revolusi menuju negara islam.\" Dalam hal ini, Rocky Gerung menilai bahwa Presiden Jokowi telah gegabah dalam memberikan respom terhadap protes kelompok islam yang mencoba memerangi ketidakadilan. Untuk memiliki pola politik yang lebih masuk akal, Rocky menyarankan untuk Presiden Jokowi menemui para demonstran untuk menunjukkan bahwa dirinya tidaklah pro islamphobia. Di mana ia turut menyebutkan bahwa kalangan yang berada dalam kubu yang sama dengan Presiden Jokowi telah berandil dalam melakukan provokasi politik identitas. \"Jadi kalau ditanya apa yang akan diwariskan oleh Pak Jokowi, satu adalah IKN yang mangkrak, dua adalah masyarakat yang terbelah,\" pungkas Rocky. (sof)
Gratifikasi Jokowi Ada di Balik Dinding
Jangan sampai terkecoh dengan penampilan yang mengintimidasi atau menyilaukan, sehingga merancukan penampilan lahiriah dengan apa yang menggerakkannya. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih “MANUSIA mengandalkan tenggorokan untuk pernapasan dan (juga) untuk memelihara nyawanya. Ketika tenggorokan dicekik, organ panca indranya akan kehilangan kepekaannya dan tidak lagi berfungsi normal. Ia tidak akan sanggup merentangkan anggota anggota tubuhnya, akan menjadi kebas dan lumpuh. Tak akan sanggup bertahan dan akhirnya mati”. (The Wiles Of War). Ketika pilar kekuasaan dan pilar penopang menghadapi musuh mulai kritis gratifikasi kekuasaannya mulai retak, yang bersangkutan akan kelihatan linglung, nanar, dan gelisah. Gratifikasi Presiden Joko Widodo sudah terlacak oleh rakyatnya, apa yang membuat masih bisa bertahan, siapa yang memandu tindakannya dan sumber yang melandasi kekuatannya. Semua bukan bersumber dari kekuatan dalam dirinya. Gerakan fisik sudah terlihat seringkali penampilan lahiriahnya dilebih-lebihkan. Bahkan sesekali menyesatkan karena kuasa tidak berani menunjukkan kelemahannya. Di balik penampilannya tersebut itulah “pusat gravitasi”. Pusat segala kuasa dan gerakannya tersebut tergantung yang akan mengatur keseluruhannya. Menyerang pusat gratifikasi ini, menetralkan, atau malah menghancurkannya adalah serangan paling hakiki keseluruhan strukturnya akan ambruk. Memukul dan menyerang di sini adalah cara terbaik untuk mengakhiri konflik secara pasti dan ekonomis. Jangan sampai terkecoh dengan penampilan yang mengintimidasi atau menyilaukan, sehingga merancukan penampilan lahiriah dengan apa yang menggerakkannya. Untuk menemukan pusat gratifikasi harus dikenali dan dipahami dengan tepat, psikologi dan budaya ketika yang bersangkutan bergerak. Struktur dan cara berpikir dan prioritas mereka. Sering bersifat abstrak tetapi tetap akan mudah dilacak pada reputasinya, kapasitas yang akan memperdayai hidupnya dan tidak bisa disembunyikan. Jokowi hanya bisa hidup di balik dinding, berlindung dari kekuatan dirinya, kekuatan itu melindunginya. Jangan membentur-benturkan kepala kita ke dinding atau mengepungnya. Temukan pilar dan penopang yang menjadikan dinding tersebut berdiri yang memberikan kekuatan. Gali di bawah dinding tersebut, rusak di fondasinya hingga dinding tersebut ambruk dengan sendirinya. Ambil pilihan tindakan: - runtuhkan sumber ekonomi Oligarki bersamaan dengan momentum krisis ekonomi global - hentikan hutang negara dan hentikan ambisi investasi sebagai jubah andalannya - hentikan syahwat pembangunan infrastruktur untuk semuanya - putus ketergantungan ekonomi dengan China - pulangkan semua TKA China dengan paksa - segera kembali ke Pancasila dan UUD 45 asli Poin di atas adalah tenggorokan rejim saat ini apabila dicekik pasti akan ambruk dan runtuh. Tidak ada pembalikan terhadap dalil atau prinsip ini. (*)
Hanya Ada Dua Pilihan: Tumbangkan Rezim atau Jokowi Mundur!
BISA..KITA BISA...BERSATU DAN BERANI !!!.... TIDAK BERDOSA MELAWAN KEZALIMAN YANG TIDAK MEMPAN DIINGATKAN SECARA HUKUM.... KEDAULATAN RAKYAT DI ATAS SEGALA GALANYA..... DEMI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA... ALLAHU AKBAR..! MERDEKA...! (BDG, 6 NOP 2022, KOL.PURN. SUGENGWARAS)
Jika Ijazah Palsu, Jokowi Sakit Jiwa
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan DENGAN dicabutnya gugatan perdata soal ijazah palsu Jokowi oleh kuasa hukum Bambang Tri bukan berarti kepalsuan ijazah tidak terbukti. Hikmahnya adalah keabsahan ijazah Jokowi tetap menjadi gonjang-ganjing. Sepanjang tidak ada upaya Jokowi sendiri untuk mengklarifikasi dan membuktikan, maka tuduhan itu tetap berjalan. Menjadi pertanyaan dan bahan ejekan publik. Apapun kondisi gonjang ganjing yang bercitra memalukan ini, jika ternyata ke depan terbukti bahwa ijazah Jokowi itu palsu, maka diprediksi Jokowi itu sakit jiwa dalam makna : Pertama, konsekuensi hukum atas palsunya ijazah adalah menyangkut keabsahan status jabatan politik yang diembannya baik Walikota, Gubernur maupun Presiden. Konsekuensi politik berkaitan dari perbuatan tercela dapat berakibat impeachment. Beban berat yang berhubungan dengan kejiwaan. Kedua, kemampuan bertahan dan tanpa rasa malu atau dosa dalam hal berbuat salah adalah ciri penyakit jiwa. Bagaimana seorang yang berijazah palsu mampu berpidato tentang nilai-nilai moral atau percaya diri bergaul dalam ruang global? Hanya orang tidak sehat yang mampu melakukan hal itu. Jika terbukti ijazah Jokowi palsu maka itu adalah kejahatan serius sebagaimana tertuang dalam KUHP Pasal 263 maupun Pasal 69 UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Meski dalam UU Omnibus Law sanksi pidana dicoba untuk dihilangkan. Banyak penguasa bertingkah aneh seperti kaisar Nero yang merasa tak bersalah bahkan dengan santai memainkan harpa setelah membakar Roma. Ingin punya istana baru di tengah krisis ekonomi kerajaan Romawi. Membunuh ibu kandungnya Agrippina serta sering blusukan menyamar sebagai budak. Enteng membunuh orang yang ditemuinya. Anti agama dan membantai aktivis keagamaan. Nero mengalami neurosis. Stress sering membangun kepura-puraan dan kebohongan. Mengeles atau mencari pembenaran. Semangat menunda Pemilu dengan berbagai alasan adalah tanda stress. Khawatir obsesi yang tidak tercapai termasuk peluang tipis bahwa bonekanya akan berhasil dan sukses. Ada halusinasi, paranoia ataupun delusi. Pemerintahan Jokowi tidak berjalan normal. Banyak yang menilai sebagai Presiden Indonesia terburuk. Kini desakan mundur kepadanya terus menggema \"rakyat bahagia jika Jokowi mundur\". Ijazah palsu hanya salah satu fenomena. Tapi itupun cukup serius. Sayangnya seperti tak jelas apa langkah untuk menyelesaikannya. Rakyat dibiarkan menuduh dan menduga-duga. Bambang Tri yang mencoba membuka ruang \"yes\" or \"no\" malah ditangkap dan ditahan. Dalam hubungan keagamaan, sumpah palsu adalah dosa berat begitu juga dengan dagangan palsu, berita palsu, kesaksian palsu dan janji palsu. Ijazah palsu masuk kategori penipuan publik. Berkategori hukum haram. Kita semua berharap ijazah pak Jokowi itu asli agar rakyat tenang karena memiliki Presiden yang masih sehat. Tidak sakit jiwa. Moga bukan mimpi atau halusinasi. (*)
Mitos India dalam Penulisan Sejarah
Oleh Ridwan Saidi Budayawan INDIE Ocean di antara Antartic dan Pacific. Peta Navigasi XIX M meMelayukan nama tempat. Indie, yang artinya somewhere in between, diMelayukan jadi Hindia. Di sini kecelakaan sejarah bermula. Orang-orang Belanda yang pada akhir XIX M iseng-iseng pingin jadi ahli sejarah menggaduhkan pengertian Hindia yang mereka pahami mengandung relasi etimologis dengan India. Lihat kandungan buku Hikayat Tanah Hindia 1894: Full Bollywood . Konten sejarah Indonesia didominasi dengan kisah-kisah agama dari India tanpa mengkaitkannya dengan sejarah migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia. Tanpa pula memahami arsitektur bangunan lama,, tiba-tiba bumi Sumatera penuh sesak dengan candi dan meluber pula sampai Karawang. Situs Batujaya Karawang dikatakan kaum arkaeologi itu Budha Lihatlah Batujaya: 1. Bethseba, bukan Budha. Kalau Moor, betul. 2. Penghadapan Unur Jiwa ke Jerussalem. Bukan Budha 3. Adanya magic script Aramaic bukan Budha. 4. Ditemukan pula, kemudian diurug lagi, Bintang David dari susunan batu di atas tanah seluas separo lapangan badminton. Batu Jaya situs yang dibangun orang dari Babylon dan Palestina yang ketika itu penduduknya Arab dan Jew. Hindia di samudera tiba-tiba digotong ramai-ramai ke darat. Holopis kuntul baris Holopis kuntul baris Maka kuntul pun berbaris-baris. Tiba-tiba di selatan India berhadir Hindia Belakang . Saddap. Sebuah garis geografi palsu dibentangkan: India - Hindia Belakang - Hindia Belanda. Indonesia secara peradaban seolah kembar Siam dengan India. Time line kedatangan agama-agama pun dipalsukan yang sangat merugikan Islam. Tanpa bukti apa pun para pemalsu sejarah itu katakan bahwa Islam baru datang XIII M dibawa orang Gujarat. Sedangkan Islam sudah disini VII M dibawa orang Oman dan Bahrein. Berikut bukti-bukti yang berasal dari VII M: 1.Jambia dan coin mas Arab di Lamuri dan nama pulau Rubiah di Aceh. 2. Mesjid Majakatera, Jakarta, pola Karbala. 3. Prasasti Syahadat dalam Nabathaen, Kebun Raya Bogor. 4. Mesjid \"Pecinan\" pola Karbala di Serang Banten. 5. Nisan-nisan Nabathaen di Troloyo 6. Nisan Banggai Hijaiyah Tahun 688 M 7. Masjid pola Karbala di Malangka, Luwu Utara. Sembilan alat bukti yang saya ajukan membawa kita pada kesimpulan Islam yang pertama masuk Indonesia. Time line migrasi India ke Indonesia. 1. India muslim dari Malabar. Bukti makam Fatimah. Binti Maimun di Gresik XI M. 2. India non-muslim muslim tahun 1873. Bukti kuil di Medan 1887. Kya aap jantehe? Islam agama pertama masuk ke Indonesia. Pada mulanya Belanda lakukan kepalsuan sejarah karena dungu. Politics coming later setelah ketibaan C. Snouck Hurgronye disusul de Graaf. Term masa kini \"politik identitas\" apa tidak beraroma Snouck? (RSaidi)
KH Bachtiar Nasir Bangga Muhammadiyah Gencar Bangun Infrastruktur
Sukoharjo, FNN — Pimpinan AQL Islamic Center KH Bachtiar Nasir menyampaikan rasa bangga dengan gencarnya pembangunan infrastruktur Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang berasal dari dana swadaya warga Persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini disampaikan UBN, demikian sapaan akrab KH Bachtiar Nasir, saat mengisi Tablig Akbar Gebyar Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 di lapangan Desa Wonorejo Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/11/2022) malam. “Bangga saya pada Muhammadiyah. Muhammadiyah punya program tiada hari tanpa peresmian. Gedung-gedung pendidikan, gedung-gedung dakwah, gedung-gedung sosial yang dibutuhkan masyarakat, Muhammadiyah mengeluarkan itu semua dari kantongnya sendiri,” jelas UBN di hadapan ribuah jemaah yang hadir. Gencarnya pembangunan infrastruktur AUM ini, membuat pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah disibukkan dengan aktivitas peresmian gedung baru maupun peresmian peletakan batu pertama pembangunan di berbagai daerah. “Sehingga Muhammadiyah tetap tegak lehernya, tetap mulia hidupnya dan tidak akan pernah berhenti memajukan bangsa dan mencerahkan semesta sampai kapan pun. Orang-orang Muhammadiyah suka berinfak, suka bersedekah dan rajin bekerja,” ujar UBN yang juga Ketua Umum DPP Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI). UBN berharap perhelatan Muktamar ke 48 Muhammadiyah Aisyiyah dapat mengokohkan gerak langkah Persyarikatan Muhammadiyah yang tidak hanya berkontribusi bagi kemajuan bangsa, tetapi juga dunia. Kaitannya dengan apresiasi UBN, untuk diketahui Persyarikatan Muhammadiyah memang gencar melakukan pembagunan infrastruktur AUM. Bahkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pernah dalam satu hari meresmikan 11 gedung AUM di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dengan sejumlah aktivitas pembangunan infrastuktur AUM, Haedar berharap Muhammadiyah dapat berperan dalam memperkuat institusi pendidikan, kesehatan, sosial, bahkan ekonomi bangsa Indonesia. (TG)
Israel Melancarkan Serangan Udara ke Gaza
Gaza, FNN - Otoritas keamanan Palestina mengatakan bahwa dua lokasi militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Jalur Gaza tengah menjadi target serangan udara Israel pada Jumat (4/11).Sumber keamanan tersebut mengatakan kepada Xinhua bahwa jet tempur Israel menembakkan beberapa rudal yang menargetkan sejumlah tempat milik Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, merusak berbagai tempat dan fasilitas di dekatnya.Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa ledakan kuat terdengar, sementara ambulans dan kru pertahanan sipil bergegas ke area yang ditargetkan itu. Tidak ada korban luka dilaporkan sejauh ini.Pengumuman itu muncul setelah militer Israel pada Kamis (3/11) malam waktu setempat mengatakan bahwa sistem pertahanan Kubah Besi (Iron Dome) negara itu mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel selatan. Tiga roket lainnya yang diluncurkan oleh militan Gaza mendarat di area kosong, sehingga tidak menyebabkan kerusakan.Serangan udara Israel di wilayah kantong pesisir yang dikuasai Hamas merupakan yang pertama dalam tiga bulan sejak kesepakatan damai dicapai pada Agustus antara Israel dan Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza.(Sof/ANTARA)
Hasil Autopsi Korban Kanjuruhan Diperiksa oleh Laboratorium Independen
Malang, Jawa Timur, FNN - Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur menyatakan bahwa sejumlah sampel hasil autopsi yang diambil dari dua korban tragedi Kanjuruhan akan diperiksa di laboratorium independen untuk mengetahui penyebab kematian korban.Ketua PDFI Cabang Jawa Timur dr. Nabil Bahasuan usai pelaksanaan autopsi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan bahwa kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan autopsi tersebut hanya persoalan penggalian makam.\"Memang agak lama tadi terkendala penggalian makamnya. Untuk pemeriksaan sampel, tentunya di laboratorium independen,\" kata Nabil.Nabil menjelaskan dalam pelaksanaan autopsi yang dimulai sekitar pukul 09.15 hingga 15.50 WIB tersebut, tim dokter forensik telah melakukan pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang terhadap dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan.Menurutnya, untuk pemeriksaan sampel pada laboratorium independen tersebut diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua bulan. Kondisi kedua jenazah sudah mengalami pembusukan karena sudah dikuburkan lebih dari satu bulan.\"Pemeriksaan paling lama delapan minggu. Untuk kondisi jenazah sendiri tentunya ada proses pembusukan karena sudah lebih dari satu bulan,\" ujarnya.Ia tidak menjelaskan detail terkait apa saja sampel yang diambil dari kedua jasad korban tersebut. Nantinya tim dokter akan menyampaikan laporan tersebut secara lengkap untuk mengungkapkan penyebab kematian korban kericuhan pascalaga antara Arema FC melawan Persebaya.\"(Sampel apa saja) itu rahasia kedokteran. Nanti akan saya jawab melalui laporan, kami akan buat laporan,\" ujarnya.Proses autopsi tersebut dilakukan terhadap dua orang korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.Autopsi dilakukan terhadap NBR (16) dan NDA (13) yang merupakan kakak beradik, anak dari seorang ayah bernama Devi Athok, warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.Devi Athok merelakan tim dokter forensik untuk melakukan autopsi kepada kedua putrinya tersebut agar keadilan ditegakkan dan mengungkap semua pelaku dalam tragedi tersebut.\"Saya merelakan anak-anak saya (untuk diautopsi). Semoga terungkap, kalau memang ini gas air mata beracun, semua pelaku dari bawah ke atas dihukum seberat-beratnya,\" katanya.Kedua putri Devi Athok tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Dua korban tragedi Kanjuruhan itu dimakamkan berdampingan dengan makam ibu mereka yang menjadi juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut.Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.(Sof/ANTARA)
LaNyalla Minta Masyarakat Waspadai Subvarian Baru Covid-19
Surabaya, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah dan masyarakat tidak lengah terhadap hadirnya subvarian baru Covid-19. LaNyalla yang turut memantau perkembangan Covid-19, mengatakan kenaikan penderita virus penyebab Corona ini harus diwaspadai. “Meski sempat melandai, tetapi tren kenaikan jumlah penderita Covid dalam beberapa hari ini terus meningkat. Apalagi dengan munculnya varian baru XBB. Ini yang harus diwaspadai,” katanya, Sabtu ketika Kundapil di Jawa Timur (5/11/2022). Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, aktivitas masyarakat yang sudah mulai normal 100 persen turut membuat penyebaran Covid-19. “Semua aktivitas sudah dilakukan secara offline, meskipun masih ada yang online. Hal ini turut membuat penyebaran bisa semakin cepat. Apalagi, jika penerapan protokol kesehatan diabaikan,” katanya. Untuk itu, LaNyalla mengajak masyarakat untuk kembali memperketat kesadaran terhadap protokol kesehatan. “Memang sangat disayangkan banyak masyarakat yang mulai abai dengan potensi Covid merebak kembali. Masyarakat harus tetap berhati-hati dengan segala macam aktivitas di luar rumah. Karena subvarian XBB sudah mulai menyerang. Hal ini terbukti jumlah infeksi Covid secara harian meningkat mencapai 4 ribu penderita,” katanya. LaNyalla menambahkan, meski subvarian ini belum dinyatakan lebih berat dari delta, namun masyarakat tetap harus waspada. “Serangan subvarian XBB cenderung mirip dengan gejala varian Omicron secara umum seperti demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pilek, mual, muntah, dan diare. Kita tetap harus waspada. Jangan lengah,” ujarnya. (Sof/ANTARA)