ALL CATEGORY
Irma Hutabarat Geram Dengan Terjalnya Kasus Kematian Brigadir J
Jakarta, FNN - Irma Hutabarat berpendapat bahwa banyak kekeliruan yang nyata ketika Obstruction of Justice. Sudah memasuki babak 3 bulan kematian Brigadir J tidak menemukan jalan terang. Aktivis perempuan bernama Irma Hutabarat hadir sebagai pembicara dalam \"Diskusi Publik Obstruction of Justice: Terjalnya Poroses Pencarian Keadilan Kasus Joshua\" yang dilaksanakan Selasa (28/09) di Hotel Grand Mahakam, Jl. Mahakam, Jakarta Selatan. \"Terjalnya ini sedari awal. Hasil otopsi yang pertama bukan hasil yang sesungguhnya. Menurut saya, itu hanya rehabilitasi, pemindahan mayat yang berdarah-darah saja,\" tegas Irma. Kemudian, hasil otopsi pertama seharusnya tidak dikenakan kepada pelaku (Pihak Sambo). Irma merasa geram karena laporan yang masuk hanya ada dua, yaitu pelecehan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan terhadap orang yang mati (Brigadir Joshua). Dari 97 orang yang terlibat, tidak ada yang melaporkan bahwa ada mayat di rumah Jendral (Sambo). \"Kalau oknum kita bisa mengatakan 1 atau 2, tetapi ini 97 orang. Sambo adalah suatu sistem yang rusak,\" tambahnya. Dalam penutup, Irma berharap tidak ingin Sambo mati begitu saja, cukup Sambo dihukum dengan setimpal, yang dapat mengubah reformasi polisi, ketimbang hilangnya nyawa Sambo (hukum mati), lebih banyak manfaatnya untuk negara. (Ind)
Skenario Berlapis Dalam Operasi Intelijen
Akhir cerita, Operasi Mirrage jalan terus. Sosok Al Mahdi jadi-jadian tetap dimunculkan sesuai skenario awal Operasi Mirrage. Oleh: Hendrajit, Pengkaji Geopolitik dan Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI) BAGI seorang analis intelijen strategis, membaca titik lemah agen lawan, nggak usah harus repot-repot nyari data-data rahasia dan eksklusif. Dengan bermodalkan analisis psikologis yang tajam, dari biodata resmi yang bersifat terbuka pun bisa kebaca titik kekuatan sekaligus titik lemahnya. Waktu deputi operasi badan intelijen Soviet Vasily Gordik mendapat bocoran informasi yang masih serba samar ihwal maksud dan tujuan sebenarnya dari pertemuan intensif antara delegasi Inggris dan Amerika berkedok pertemuan kerjasama dagang di sebuah hotel mewah, maka perlu diadakan penyusupan ke jantung daerah musuh, untuk mendapat informasi yang lebih dalam apa misi di balik pertemuan dua delegasi dua negara sekutu tersebut. Maka Vasily Gordik meminta nama-nama siapa motor dari pertemuan dua negara tersebut, berikut biodata atau curriculum vitae masing masing. Kemudian mencuat dua nama, Howard dari CIA dan Peter Gemmel dari MI-6 Inggris. Kebetulan memang kedua orang inilah para pemain kunci Operasi Mirage. Operasi Mirrage adalah sebuah operasi intelijen yang didasari gagasan untuk memunculkan sosok pemimpin Muslim, dia seolah-olah lahir dari rahim umat, padahal binaan Inggris Namun, setelah menelaah biodata kedua agen andalan AS dan Inggris ini, Gordik lebih tertarik menjadikan Gemmel untuk jadi sasaran penyusupan agennya untuk mengorek informasi. Apa yang membuat Gordik yakin Gemmel lebih mudah ditembus walapun praktiknya nanti pasti nggak mudah juga. Rupanya berkat kejelian Gordik yang sejatinya merupakan seorang psikolog, dua hobi Gemmel yaitu main ski dan berselancar olah raga air, serta menonton tari balet, bagi Gordik ini sebuah petunjuk yang orang lain, termasuk Gemmel sendiri nggak menyadarinya, atau bukan merupakan hal istimewa. Bagi Gordik, dua hobi ini menggambarkan kalau Gemmel orangnya romantis. Dan, untuk seorang agen yang terlatih menggerus perasaannya sendiri, ini rada kontrakdiktif. Orang yang hobi bersilancar dan jet ski serta menonton tari balet, biasanya orangnya romantis. Dan, dari sini Gordik melihat peluang buat menembus pertahanan Gemmel dan itu berarti juga menembus jantung pertahanan badan intelijen Inggris MI-6. Maka disusunlah operasi \"perangkap madu\". Karena Gemmel hobi tari ballet, maka Gordik mengirim seorang Balerina kawakan Rusia yang kebetulan juga agen binaan Gordik, untuk memikat Gemmel. Ketika rombongan balet Rusia road show ke Inggris, dengan terlebih dulu sang Balerina mengontak Gemmel, dengan bersandiwara bahwa dirinya ingin membelot ke Inggris, karena merasa dikekang kebebasannya di negaranya sendiri. Teori Gordik terbukti benar. Gemmel yang saat itu sudah menduda bertahun- tahun setelah istrinya meninggal dunia, tiba-tiba selain kepincut juga jatuh cinta dengan sang Balerina. Untuk cerita seterusnya, nggak perlu diceritakan lagi. Intinya, sang Balerina berhasil mendapatkan info yang diharapkan Gordik. Bahwa AS dan Inggris sedang berencana menciptakan sosok Al Mahdi “jadi-jadian” sebagai upaya mengendalikan dan menjinakkan kekuatan Islam di Timur Tengah. Dan, dengan bermodalkan bocoran informasi ini, Rusia mendesak Inggris dan AS agar diikutsertakan dalam Operasi Mirage. Kalau tidak, rencana kedua negara itu akan dibongkar. Cuma ya itu tadi. Dalam skenario besar Pickhard itu, kebocoran informasi Operasi Mirage, memang sesuatu yang diharapkan. Bocoran itu justu sebuah undangan tidak resmi pada Rusia untuk ikut bermain. Sebab, kalau terang- terangan diajak, KGB malah curiga. Namun yang tidak disadari oleh Howard dan para petinggi CIA, ada skenario dalam skenario, yang disusun secara senyap oleh Pickhard, Perryman dan Gemmel. Tanpa sepengetahuan CIA apalagi KGB. Dalam power game ini, Inggris tetap masih unggul dalam permainan catur menolak pembukaan gambit menteri. Akhir cerita, Operasi Mirrage jalan terus. Sosok Al Mahdi jadi-jadian tetap dimunculkan sesuai skenario awal Operasi Mirrage. Tapi tokoh sentralnya yang semula memplot binaan CIA yaitu Haji Maskan sebagai Al Mahdi, diganti oleh seseorang yang selama ini jadi tangan kanan Haji Maskan namun ternyata sudah jadi agen tanam binaan M-16 di dalam komunitas Islam Timur Tengah bertahun-tahun dan dianggap sosok tidak penting di balik bayang-bayang ketokohan Haji Maskan. Sehingga CIA dan KGB tetap ikut dalam konsorsium Operasi Mirrage tapi Inggrislah sang sutradaranya. Cheers! (*)
Kerja Sama Pemerintah dan Kampus Harus Ditingkatkan
Jakarta, FNN - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad berharap peningkatan kerja sama Pemerintah dengan kampus untuk mendengar maupun menampung hasil penelitian dari perguruan tinggi dalam rangka mendukung pembangunan. \"Agar kedua belah pihak bisa saling berkontribusi dalam pengembangan masyarakat dan daerah,\" kata Fadel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.Fadel mengemukakan hal itu usai menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Gorontalo, Selasa (27/9).Ia menyebut perguruan tinggi memiliki banyak kerangka ilmiah terkait dengan upaya-upaya pengembangan ekonomi dan kemajuan masyarakat.Namun, dia menyayangkan masih banyak hasil penelitian di kampus yang belum dimanfaatkan ataupun belum memberi peran apa pun, baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah. \"Setop kebiasaan itu. Sangat disayangkan jika hasil-hasil penelitian terus dibiarkan saja dan tidak memberi manfaat, termasuk yang ada di Universitas Negeri Gorontalo ini,\" katanya.Fadel pun meyakini jumlah penelitian, karya, ataupun jurnal ilmiah yang dihasilkan UNG sangat besar. Oleh karena itu, diingatkan Fadel bahwa hasil penelitian itu perlu dimanfaatkan lebih besar lagi pula agar memberi manfaat bagi masyarakat serta kemajuan daerah. \"Untuk menghasilkan riset dan penelitian ilmiah, itu biayanya tidak kecil. Perlu dimanfaatkan lebih besar agar tidak mubazir,\" katanya.Pada kesempatan itu, Fadel juga mengapresiasi perkembangan yang dicapai oleh UNG. Fadel menyebut saat pertama berdiri pada tahun 2004, UNG hanya memiliki empat guru besar dan kini bertambah pesat menjadi 44 guru besar pada tahun 2022. \"Bahkan, dalam waktu dekat jumlah tersebut dipastikan akan bertambah karena ada 15 calon guru besar yang masih dalam proses,\" ucapnya.Acara Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Negeri Gorontalo itu berlangsung di Ballroom Hotel Damhil UNG, Selasa (27/9). Pada kesempatan tersebut, ada tiga guru besar yang dikukuhkan dan menyampaikan orasi ilmiahnya, yakni Amir Halid, Fahrudin Zain Olilungo, dan Rieny Sulistijowati. (Ida/ANTARA)
Membaca Survei CSIS
Pertama, Memprovokasi agar Anies segera ditangkap sebelum declare ada parpol yang resmi umumkan sebagai Capres. Padahal, Konvensi International Jenewa 1964, Capres tidak boleh dikriminalisasi. Oleh: Andrianto, Aktivis Pergerakan 98, Eksponen Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia/PMKI SUNGGUH mengaggetkan Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang menyatakan Anies Baswedan bisa menang baik melawan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto dengan angka margin yang relatif sama 5% an. CSIS menemukan nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kerap unggul dalam sejumlah simulasi survei elektabilitas capres 2024. CSIS melakukan beberapa simulasi mulai dari 14 nama, 7 nama, 3 nama, hingga 2 nama (head to head). Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, mengatakan hasil survei 2 nama dan mengatakan Anies unggul terhadap Ganjar. Elektabilitas Anies mencapai 47,8 persen, sementara Ganjar 43,9 persen. Sementara sisanya tidak tahu/tidak jawab. Mengutip Tempo.co, Senin (26 September 2022 14:58 WIB), survei simulasi pemilihan capres ini bukan hanya melibatkan elektabilitas dan popularitas para tokoh politik. Tetapi juga melibatkan pandangan generasi muda terhadap isu-isu politik saat ini yang menjadi populasi utama pada survei tersebut. Pada simulasi 14 nama dengan membandingkan tingkat elektabilitas, Ganjar berada pada posisi pertama dengan perolehan angka 25,9 persen. Sedangkan Anies berada di posisi ke-3 dengan 18,1 persen. Lalu pada simulasi 7 nama, Ganjar masih memimpin di peringkat pertama dan cenderung meningkat dengan perolehan angka 26,9 persen. Untuk Anies juga memperoleh peningkatan angka, namun tidak mengalami perubahan posisi dan tetap pada urutan ketiga dengan perolehan 19,9 persen. Peningkatan ini disebabkan adanya switching atau perpindahan pemilih saat pengerucutan nama tokoh politik yang tidak ada dalam daftar pilihan. Pada simulasi 3 nama, Ganjar dan Anies mendapatkan peningkatan perolehan angka. Hasil menunjukkan Ganjar memperoleh 33,3 persen, sedangkan Anies memperoleh 27,5 persen. Dalam tahap ini, Anies naik peringkat dan berhasil menduduki posisi kedua. Meskipun saat simulasi ini, Anies belum mendapatkan posisi pertama, tetapi saat survei 2 nama Anies menduduki peringkat pertama dan Ganjar bergeser ke peringkat kedua. Menurut Arya, CSIS melakukan survei head to head ini karena memiliki dugaan bila hanya survei 3 nama, maka akan terjadi 2 putaran dan tidak ada calon yang memperoleh polling di atas 50 persen. Kenapa head to head? Begini, kalau kita lihat 3 nama, itu kemungkinan akan 2 putaran. Karena tidak ada calon mendapatkan di atas 50 persen, dan data ini populasinya milenial besar, “Kemungkinan tidak akan bergerak jauh dari populasi umum,” ungkap Arya dalam pemaparan hasil survei CSIS bertajuk “Pemilih Muda dan Pemilu 2024: Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pascapandemi”, Senin, 26 September 2022. Survei CSIS ini dilakukan pada populasi pemilih muda berusia 17-39 tahun (generasi Z usia 17-24 tahun dan generasi milenial usia 24-39 tahun) dan dilakukan pada periode 8-13 Agustus 2022. Penarikan sampel menggunakan multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi dan telah dilakukan proses kendali mutu dengan data yang valid dianalais sebesar 1.192 sample. Margin of error sebanyak +/-2,84 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Itu di atas margin of eror setiap survei 2-3 %. Padahal, belum lama ini survei Charta Politika menempatkan Ganjar di urutan pertama. Perlu dicatat, semua survei yang terindikasi seragam dari kepentingan Istana selalu menempatkan Ganjar di urutan pertama hasil survei. Memang survei CSIS tidak menjelaskan Anies dan Ganjar itu didukung parpol apa berikut pasangan cawapresnya? Sampai detik ini pun baru berupa sinyal dukungan parpol kepada Anies dari NasDem, Demokrat, dan PKS. Kalau Ganjar sulit dapat dukungan PDIP karena kedekatan Ganjar dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Marinves. Tentu akan ciptakan relasi negatif bila terulang hal sama dengan Joko Widodo, PDIP pasti mengalami kesulitan yang sama. Dengan rentang pencapresan yang masih lama, semua dinamika bisa terjadi meski waktu yang kian mepet tidak ada ruang figur Capres baru muncul. Lain halnya pada masa akhir Presiden Jokowi insyaf dan berlakukan Perppu Nol persen buat Presidential Threshold (PT), barulah ajang pilpres nanti lebih menarik. Sehingga, publik punya pilihan yang banyak. Menariknya survei CSIS berdekatan dengan sinyalemen Ketua Bapilu Partai Demokrat Andi Arif yang bilang Presiden Jokowi akan gunakan otoriterisme demi muluskan agenda pilpresnya. Bahkan, dibilang tokoh potensial seperti Anies akan dipenjara. Demikian juga para pimpinan parpol yang tidak nurut. Lantas benang merah dari survei CSIS yakni: Pertama, Memprovokasi agar Anies segera ditangkap sebelum declare ada parpol yang resmi umumkan sebagai Capres. Padahal, Konvensi International Jenewa 1964, Capres tidak boleh dikriminalisasi. Kedua, Memberi sinyal kepada PDIP untuk usung Puan Maharani sebagai Capres. Toh terbukti Ganjar keok. Buat apa usung figur yang bakal kalah. CSIS melakukan survei ini untuk mengukur dan mengetahui preferensi politik muda ke depan tentang calon presiden dan partai poltik. (*)
Herry IP: Saya Sudah Banyak Didik Pemain, Satu Ini yang Parah
Oleh Rahmi Aries Nova - Jurnalis Senior FNN Jakarta, FNN - Retaknya hubungan antara pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi alias Herry IP, dan anak asuhnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menjadi perhatian pecinta olahraga bukutangkis Indonesia. Herry IP mengungkapkan bahwa Kevin Sanjaya sudah tidak mau lagi berlatih dengannya di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Sementara itu, PBSI menyatakan bahwa hubungan antara Herry IP dan Kevin Sanjaya masih dalam kendali. Kepada media pemain ganda putra Pelatnas PBSI Kevin Sanjaya Sukamuljo terang-terangan \'menyerang\' pelatihnya Herry Iman Piengardi (IP), atau biasa disapa Koh Herry. Bukan hanya mengaku tidak ingin dilatih oleh Herry IP lagi, akan tetapi Kevin juga menyebut ia diperlakukan tidak adil sejak lama, bahkan sejak masuk Pelatnas pada 2013. Diketahui Herry IP sendiri sudah menjadi pelatih ganda putra Pelatnas PBSI sejak 1993. Dalam kurun waktu hampir tiga puluh tahun ia sudah melahirkan banyak juara bahkan juara olimpiade. Bahkan pemain binaannya kini juga sudah menjadi pelatih-pelatih yang melahirkan juara olimpiade, juga juara dunia. Kepada penulis, pemain-pemain binaan Herry IP, seperti Rexy Mainaky, Candra Wijaya, Sigit Budiarto mengaku bahwa Koh Herry adalah pelatih yang luar biasa. Piawai membaca permainan lawan dan ahli strategi di lapangan hingga mereka bisa meraih kemenangan demi kemenangan. Bukan cuma itu, kala itu, Herry IP juga selalu menjaga kekompakan pemain-pemain ganda putra dengan acara makan bersama pada Rabu siang tiap pekan. Jadi memang sulit dipercaya kalau Herry IP digambarkan sebagai pelatih seperti yang disebutkan Kevin. \"Ya nilai aja sendiri Rahmi. Kamu tahu saya pelatih seperti apa,\" cetus Herry IP kepada FNN. Betul, Herry IP dikenal sebagai pelatih bertangan dingin, bisa mengatasi pemain-pemain ganda putra yang karakternya rata-rata memang unik, memolesnya menjadi pemain berkelas dunia. Sebut saja Rexy yang extrovert berpasangan Ricky Subagja yang introvert, juga Candra yang rajin dengan Sigit yang \'malas\'. Juga pasangan-pasangan legendaris lain yang sifatnya bertolak belakang. Ada pemain yang tipe penurut ada juga yang \'nakal\', tapi semuanya bisa Herry IP kendalikan. Hasilnya ganda putra memang selalu jadi andalan PBSI baik di kejuaraan perorangan terlebih beregu seperti Piala Thomas dan Piala Sudirman. \"Saya sudah banyak didik pemain, satu ini saja yang attitudenya parah,\" ungkap Herry IP. Jadi bisa dibayangkan kekecewaan Pelatih Kepala Ganda Putra Pelatnas PBSI ini pada Kevin. Meski begitu Herry IP, yang juga pengkoleksi burung, ini tak mau larut, karena pemain-pemain ganda putra lain masih membutuhkannya. \"Sudah, saya lupakan saja,\" tegasnya. PBSI seharusnya juga mengambil langkah dan memberi sanksi tegas pada Kevin, yang mangkir latihan dan tidak ingin dilatih oleh Herry IP lagi. Kekasih Valencia Tanoesoedibjo, putri konglomerat Harry Tanoesoedibjo ini, bisa memilih berlatih di luar Pelatnas seperti yang pernah dilakukan Hendra Setiawan, Muhammad Ahsan, dan banyak pemain lain, tanpa perlu menghujat pelatih Pelatnas yang diakui atau tidak ikut membesarkan dan menjadikannya sebagai ganda terbaik dunia. (*)
Asal Usul Pasar
Oleh Ridwan Saidi Budayawan Kegiatan jual beli setelah beredarnya alat tukar secara luas. Diperkira abad VIII/IX M. Tempat jual beli awal dalam bahasa Betawi disebut pangkalan. Ada desa Pangkalan di Teluk Naga, ada Pangkalan Jati dan Pangkalan Asem di Jakarta. Pangkalan berganti pasar pada abad X/XI M. Ini bahasa Persia. Orang Persia datang Andunusi X/XI. Relief orang Persia ada di Borobudur XI M. Kata Pasar dan Gede berasal dari Pasargede ibukota kerajaan Persia. Orang Persia dikenal sebagai orang Gede. Banyak makam Persia disebut Ki Gede.. Sebelum gede kita gunakan kata besar. Ada toponim di Jakarta Sawah Besar dan Mangga Besar. Kemudiannya toponim dengan gede Pondok Gede dan Bojong Gede. Hari pasar di Betawi: Rebo, Kemis, Jumahat, Minggu. Pasar Senen dari Senenan, balap kuda. Lokasi pasar sebelumnya pejagalan, lapangan. Pasar dengan time frame: 1. Pasar Boker, sebelum pagi. Lokasi selatan perempatan Pasar Rebo. 2. Pasar Pagi , Kota, setelah boker. 3. Pasar Ciplak, setelah pagi. Lokasi selatan Pasar Rebo dan Sawah Besar. Pasar-pasar lama. 1. Pasar Majakatera, pindahan Pasar Pisang yang dibakar pengacau, litho atas. 2. Pasar Janis, Jembatan Lima. Janis flora. 3. Pasar SelEsa, nyaman, bukan SelAsa. Di Koja, Priuk. Zona econ sekitar pelabuhan berdiri IX M sesudah era kebabangkitan pasar. Ini di seluruh Indonesia. (RSaidi).
Prabowo Itu Benar, Jokowi Lebih Tinggi Ilmunya
Oleh Asyari Usman - Jurnalis Senior FNN Untuk kesekian kalinya Prabowo Subianto mengeluarkan puja-puji untuk Presiden Jokowi. Orang lain mungkin akan menyebutnya “jilatan”. Biarkan saja orang lain berkata begitu. Kita di sini cukup menyebutkan puja-puji. Kata Prabowo, “Saya mantan jenderal Baret Merah, tapi Pak Jokowi ilmunya di atas saya.” Banyak orang yang meradang, kesal, merasa muak, dlsb gara-gara pernyataan Prabowo itu. Sebagian bereaksi keras. Sebagian lagi hanya menertawakan. Sedangkan sebagian lainnya muntah-muntah. Nah, mengapa warganet begitu kesal? Kenapa mereka dongkol? Apakah pengakuan tulus Prabowo itu salah? Sebetulnya Prabowo tidak ada salah. Penyataan Mantan Danjen Kopassus itu benar seratus persen. Faktual dan konkret. Seperti itulah adanya. Pengakuan Prabowo bahwa ilmu Jokowi di atas ilmu dia, bukan basa-basi. Itu memang benar dan sudah terbukti. Lihat saja. Kalau ilmu Jokowi tidak di atas ilmu Prabowo, mana mungkin Prabowo “dikerjain” di Pilpres 2019? Iya, kan? Kalau Jokowi tidak lebih tinggi ilmunya, mana mungkin Prabowo mau masuk ke kabinet yang dipimpin oleh orang yang semula dia sebut segala macam itu? Kalau ilmu Jokowi tidak di atas ilmu Prabowo, mana mungkin Prabowo menyediakan diri untuk menyebut Jokowi sebagai presiden terbaik yang pernah dimiliki Indonesia? Atau, mana mungkin Prabowo mau mejadi jurubicara Jokowi dan memuja-muji Jokowi sungguh-sungguh memperjuangkan rakyat? Semua hal yang bertentangan dengan penilaian publik tentang Jokowi, dilakukan oleh Prabowo. Tentu semua ini menunjukkan bahwa kehebatan Prabowo yang selama ini memukau banyak orang, jauh di bawah kehebatan Jokowi. Jadi, benarlah bahwa ilmu Jokowi berada di atas ilmu Menhan itu. Karena keunggulan ilmu Jokowi itu pulalah Prabowo bersedia dibujuk oleh Luhut Panjaitan untuk masuk ke kabinet dengan tugas tambahan menanam singkong. Kalau ilmu Jokowi di bawah ilmu Prabowo, pastilah penipuan pilpres 2019 dilawan oleh Prabowo sampai tetes darah terakhir sesuai makna “surat wasiat” yang terkenal itu. Yang dipertanyakan sekarang adalah: Prabowo itu jujur atau tidak ketika mengatakan ilmu Jokowi di atas ilmu dia? Bisa jadi tidak jujur. Tapi, fakta memperlihatkan pengakuan Prabowo tidak salah. Cuma, ilmu Jokowi yang mana yang berada di atas ilmu Prabowo? Ini yang menarik untuk didalami. Ilmu itu kan banyak cabangnya. Ada ilmu tipu, ilmu iming-iming, ilmu ancam, ilmu prank, ilmu janji kosong, dan lain-lain. Banyak jenisnya.[]
Usman Hamid Sebut Proses Penindakan Pelaku Kasus Joshua Belum Optimal
Jakarta, FNN – Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menyebut bahwa proses penindakan pelaku Obstruction of Justice yang menangani kasus pembunuhan Brigadir J belum optimal. Hal ini disampaikannya kepada para undangan awak media dalam diskusi publik yang diselenggarakan pada Selasa (27/09) yang berlokasi di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan. Usman, berbicara dari perspektif hukum pidana, memaparkan OOJ dari kasus Brigadir Joshua dapat dijerat dengan Pasal 233 dan Pasal 52 KUHP. Pasal 233 KUHP tentang kesengajaan menghancurkan, merusak, atau menghilangkan barang untuk membuktikan terancam pidana penjara 4 tahun. Sedangkan pasal 52 KUHP mengatur tentang penambahan sepertiga waktu pidana berdasarkan jabatan. Dalam diskusi yang dipandu oleh Daud, perwakilan Komite Pengacara untuk Hak Asasi Manusia dan Penguatan Demokrasi (KP-UHPD), Usman menyoroti unsur pelanggaran etik yang dikenakan kepada para polisi yang menangani kasus Joshua. Menurutnya, tindakan para pelaku OOJ dapat dikategorikan sebagai tindak pidana karena melakukan kriminal. \"Karena itu proses pengusutan terhadap mereka yang menghalangi, merusak barang bukti dalam perkara pembunuhan Joshua semestinya diletakkan sebagai mereka yang melakukan tindak pidana. Mereka melakukan tindakan kriminal, bukan sekadar tindakan yang tidak etis,\" jelas Usman dalam diskusi yang bertema \"Obstruction of Justice: Terjalnya Proses Pencarian Keadilan Kasus Joshua\". Usman juga mengomentari bahwa proses penindakan pelaku ini belum optimal. Tidak hanya dari segi proses penindakan, namun juga proses berkas perkara dari kepolisian ke kejaksaan yang belum jelas. \"Proses penindakan terhadap para pelaku obstruction of justice belum optimal. Karena itu, kita lihat perkara ini seperti mengalami anti-klimaks. Bukan hanya dari segi proses penindakan etis yang tidak menyentuh pokok perkara, yaitu tindak pidana pengrusakan alat bukti, tetapi juga dengan bolak baliknya berkas perkara dari kepolisian dan kejaksaan,\" kata Usman. Dewan Pakar PERADI tersebut menyarankan agar kasus ini didorong penyidikan lanjutan oleh kejaksaan. Ia juga sempat menyinggung adanya intimidasi kepada kelompok kritis yang dilakukan melalui peretasan, seperti yang sedang dialami para jurnalis Narasi. (oct)
Ketua DPD RI Minta Semua Pihak Perbaiki Kualitas Indeks Kemerdekaan Pers di Jawa Timur
Surabaya, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti, turut memberikan perhatian terhadap Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) di Jawa Timur. Sebab, hasil survei IKP tahun 2022 yang dilakukan Dewan Pers (DP) menempatkan Jawa Timur pada posisi terbawah ketiga, di atas Papua Barat dan Maluku Utara. Untuk itu, LaNyalla meminta Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memberi perhatian serius terhadap masalah ini. Sebab, hasil survei itu jelas mengindikasikan jika kemerdekaan pers di Jawa Timur sedang tidak baik-baik saja. “Gubernur harus mencari jalan dan menemukan masalahnya mengapa IKP di Jawa Timur pada posisi yang rendah,” jelas LaNyalla ketika bertemu Ketua Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Lutfil Hakim, bersama pengurus harian. LaNyalla juga mendorong PWI turut mencarikan jalan keluar untuk mendongkrak angka IKP. “Teman-teman PWI harus ikut terlibat dalam meningkatkan IKP di Jatim,” jelasnya. Menurut LaNyalla, Jawa Timur adalah barometer dalam segala hal di Indonesia. Jika kemudian angka IKP-nya rendah, hal itu tentu itu sangat memprihatinkan. Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, mengaku siap untuk membantu Gubernur meningkatkan IKP Jawa Timur. Menurut Lutfil, hasil survei Dewan Pers terkait IKP di Jatim memang tidak menggembirakan. Namun, ia berharap semua pihak menjadikan hasil itu sebagai bahan koreksi dan introspeksi diri. “Walaupun hasilnya masih bisa kita perdebatan terkait dengan metodologi dan indikator yang survei yang digunakan, namun langkah bijak yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana ke depannya nanti,” jelas Lutfil. Oleh karena itu, PWI akan pro aktif melakukan komunikasi baik dengan Dewan Pers menyangkut penyempurnaan metodologi survei agar bisa benar-benar memotret indeks kemerdekaan yang lebih tepat. Ia juga akan mendorong kepala daerah untuk memberi perhatian terhadap peningkatkan indeks kemerdekaan pers di Jatim. Menurut Lutfil, salah satu aspek yang perlu dilakukan adalah menghadirkan regulasi yang mengatur tentang peran pers dalam memberitakan isu-isu terkait pengarusutamaan gender, pemberitaan ramah anak hingga peran pers dalam membuka akses bagi penyandang disabilitas. Untuk mendongkrak nilai indeks kemerdekaan pers, lanjut Lutfil, Gubernur juga harus menunjukkan komitmennya meningkatkan kapasitas dan kualitas pers di daerah. “Apa yang dilakukan Dewan Pers dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pers melalui sejumlah kebijakan seperti penyelenggaraan Uji kompetensi wartawan atau sertifikasi perusahaan pers, harus didukung oleh pemerintah daerah,” tegas Lutfil. Menurutnya, dukungan inilah yang perlu diformulasikan dalam bentuk regulasi yang bisa berbentuk Peraturan Gubernur (Pergub) dan atau berupa Peraturan Daerah (Perda). “PWI Jatim siap menginisiasi dan membantu pemerintah daerah untuk membuat regulasi yang bisa mendongkrak indeks kemerdekaan pers di masa mendatang,” tegas Lutfil. (mth/*)
Demo Tidak Didengar, GEBRAK Ancam Mogok Kerja
Jakarta, FNN - Demonstrasi terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terus bergulir. Kali ini oleh buruh yang tergabung dalam aliansi aksi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (27/9/2022). Ini adalah aksi kedua GEBRAK setelah sebelumnya mereka juga melakukan protes yang sama di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat pada Selasa (13/9). Nining Elitos, juru bicara GEBRAK, menjelaskan bahwa gerakan kali ini berlangsung sejak pukul 08.00 WIB, melibatkan massa sebanyak 2.000 orang, yang mayoritasnya adalah kaum buruh dari kawasan Jabodetabek. \"Ada juga dari Tasikmalaya, Subang dan Gresik juga provinsi lain,\" ungkap Nining. Kegiatan serupa juga sudah mereka lakukan beberapa kali di tiap provinsinya, yang sayangnya belum mendapat respon dari pemerintah. \"Sebenernya demo seperti ini sudah beberapa kali kita lakukan. Kita menuntut segala sesuatu yang merugikan buruh di tiap daerah seperti Omnibus Law. Namun, untuk demo BBM ini baru kedua dan tidak ada respon sama sekali dari pemerintah,\" ujarnya. Ia menambahkan jika aksi terus tidak didengar maka buruh mengancam menggelar aksi mogok yang dipastikan bisa berpengaruh pada perekonomian Indonesia. \"Jika seterusnya aksi kita ini tidak mendapat respon yang pasti dari pemerintah, kami akan melakukan aksi mogok dalam bentuk apapun yang akan mengganggu kegiatan ekonomi di negeri ini,\" ancamnya. Aksi GEBRAK yang berakhir pada pukul 17.00 WIB ini juga di dukung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang ikut berorasi menyuarakan kegelisahan kaum buruh. (Habil)