ALL CATEGORY
Motif Pembunuhan Polisi oleh Polisi Masih Misterius, Netizen Kesal
Jakarta, FNN - Polisi tembak polisi masih menjadi berita hangat bagi masyarakat. Kasus polisi menembak polisi sampai salah satunya mati menjadi heboh karena motif pembunuhan tersebut masih belum terungkap. Hingga kini, konspirasi-konspirasi banyak bermunculan karena polisi yang seakan-akan menutupi kasus ini. Hal ini membuat kasus pembunuhan Brigadir J semakin tertutup dan merebaknya konspirasi bagi masyarakat. Mulai dari pelecehan, perselingkuhan, bahkan pembunuhan berencana menjadi konspirasi motif pembunuhan Brigadir J. Kuasa Hukum keluarga Brigadir J alias Nopryansah Yoshua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak menyerahkan seluruhnya terkait motif dugaan pembunuhan kliennya, pada penyidik Bareskrim Polri. “Itulah yang saat ini masih diselidiki, mencari latar belakangnya. Dan kami datang untuk melakukan prarekonstruksi,” kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022). Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menilai motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J bukan hanya persoalan asmara. Pasalnya, kata dia tidak mungkin sampai melibatkan 31 anggota polri yang mendukung. “Kalau hanya sekadar motif asmara saja, itu sudah selesai dan tidak perlu 30 orang polisi yang mendukung. Maka upaya untuk mengungkap ini tidak cukup hanya dengan sidang etik dan sidang profesi yang saat ini sedang berjalan,” ujar Bambang Rukminto, seperti dikutip dari channel Youtube salah satu tv swasta. Sejauh ini kasus tersebut belum ada tanda-tanda tuntas, bahkan terus menimbulkan konspirasi-konspirasi baru. Hal tersebut membuat netizen banyak berkomentar tentang kasus ini, bahkan menimbulkan pro dan kontra terhadap tindakan polisi terhadap kasus pembunuhan Brigadir J. Salah seorang netizen , Yuli Diana, menyuarakan kontra terhadap satuan kepolisian yang terlihat menutup-nutupi kasus ini. “Rusaknya salah satu instansi kepolisian karena banyaknya oknum yang tidak berakhlak, semakin lama semakin rakyat muak melihatnya, yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Hukum tumpul ke atas tapi tajam ke bawah. Hukum hanya berlaku untuk rakyat biasa tetapi tidak bagi para pejabat,” ucap Yuli Diana di salah satu komentar youtube channel FNN. Yuli Diana dengan tulisan bernada kesal dan pedas namun terlihat membara khas netizen menjadi salah satu orang yang tidak suka dengan kinerja polisi selama ini. Ketika, mereka condong menjalankan hukum dan keamanan dengan tidak seimbang, yaitu hukum yang tampak menyulitkan rakyat biasa, namun membela pemerintah. “Saya yakin bapak Kapolri telah melakukan penyelidikan secara komprehensif, dan sebaiknya jangan berandai-andai. Kita tunggu saja hasil penyelidikan, semoga fakta yang sesungguhnya terjadi bisa terkuak dan memenuhi rasa keadilan. (Teg)
Konflik China-Taiwan Butuh Mitigasi Serius
Jakarta, FNN - Konflik China-Taiwan semakin memanas akhir-akhir ini dan menjadi perhatian dunia. Konflik tersebut dipicu oleh kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi yang berkunjung ke Taiwan awal Agustus ini. Konflik kawasan, antara China dan Taiwan mirip dengan perseteruan Rusia dan Ukraina. Kedua konflik ini, baik Rusia-Ukraina maupun China-Taiwan didasari oleh reaksi atas kekuatan eksternal. ”Konflik Taiwan ini butuh mitigasi serius agar tidak menjadi kenyataan perang terbuka,” tutur Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia saat Gelora Talks yang bertajuk : Ancaman Perang di Taiwan, Mungkinkah dihindari? Secara daring di Jakarta, Rabu (31/8/22). Hubungan kedua negara memanas, menurut Mahfuz, diperlihatkan dengan adanya latihan perang besar-besaran China, dan Taiwan menilai sebagai ancaman serius bahwa latihan ini untuk mempersiapkan invasi ke wilayahnya. Begitupun Taiwan, juga mirip sejarahnya dengan Ukraina. “Isu kalau berubah jadi konflik nyata, akan banyak pengaruhnya dan komplek,” tuturnya. Menurut Mahfuz, anggaran pertahanan menjadi penting, namun terkadang dipandang sebelah mata. Pada umumnya, kebijakan pemerintah memang lebih mengedepankan benefit ekonomi secara langsung. Pahadal pembangunan pertahanan akan mendapat benefit secara tidak langsung (indirect). “Seperti peningkatan SDM TNI AL, dipandang tidak penting, dan lebih penting BLT (bantuan langsung tunai), dan infrastruktur.” lanjutnya Teuku Rezasyah, pakar Hubungan International mengatakan, sejatinya, China juga tidak ingin menyerang Taiwan, dan kalaupun terjadi pengerahan kekuatan militer, maka China sebenarnya lebih mampu. Terlepas dari ini, lenjut Teuku, bagi Indonesia yang terpenting bagaimana memulangkan sekitar 300 ribu WNI di Taiwan, baik mereka yang bekerja atau belajar. “Jadi sebaiknya, Indonesia lebih memilih status quo, dan penting saat ini. Seiring dengan itu, Indonesia juga harus mampu mandiri secara pertahanan,” ujanrya. Teuku mengatakan, sikap status quo penting ditengah ketegangan dua negara tersebut, China dan Taiwan. Meski begitu, Indonesia juga tidak bisa tinggal diam apabila persoalan konfliknya meluas sampai ke Laut China Selatan. “Kondisi sekarang TNI, memiliki tugas pokok, harus sebagai penyeimbang, mandiri dalam pertahanan, serta terus melanjutkan kerja sama strategis baik ke AS, Jepang, Korsel atau Uni Eropa,” terangnya. Sementara, Connie Rahakundini Bakrie, Pengamat Militer dan Pertahanan menuturkan, Indonesia harus menyadari bahwa perang selalu muncul dalam kurun waktu tertentu. sejak dunia ini berputar, 4.000 tahun lalu, selama 800 tahun dihabiskan untuk berperang. “Hal ini sudah disadari oleh Bung Karno saat itu,” terangnya. Menyinggung kasus Taiwan, Connie mengharapkan tidak terjadi perang terbuka seperti Rusia dan Ukraina. Untuk itu, pemerintah tidak menanggapinya dengan cara normatif. “Kasus Taiwan ini sangat danger, karena melibatkan perputaran ekonomi kawasan dan dunia yang cukup besar. Belum lagi wilayahnya sangat strategis dalam mempengaruhi perekonomian global.” Menurut Connie, posisi Indonesia harus berada di tengah (inline).Seiring dengan itu, juga membangun peningkatan kapasitas pertahanan negara. Kenapa harus anti perang, karena dampak ekonomi buruk, inflasi dan berdampak terhadap geopolitik.Kita harus bangun pertahanan yang kuat di Asia Selatan. Wawan Hari Purwanto, Pengamat Intelijen mengingatkan konflik Taiwan harus dikalkulasi dengan baik. Seperti efek di Rusia-Ukraina, memberikan efek harga pangan melambung. “Intinya, kita ingin ketegangan China dan Taiwan ini tidak meletus, karena makin runyam persoalan dunia.” (Lia)
Pegangsaan Tiimur 56
Oleh Ridwan Saidi Budayawan Menteri PU dan Perhubungan Sitompul tgl 14 Agstus 1959 megirim surat ucapan terima kasih pada Faraj Martak yang telah membanntu pemeritah membeli gedung Pegangsaan Timur 56, dan gedung2:lain di Jakarta. Itu inti surat. Toponim pegangsaan tempat peleburan tembaga. Ada juga toponim pegangsaan di Jakarta Timur. Selain itu juga ada Rawa Tembaga di JakTim. Pertanyaan banyak orang, dari tempat pembuangan Bengkulu Bung Karno di Jakarta tinggal dimana? BK selesai masa pembuangan ketika PD II dalam situasi kemuncak. Tanggal 8 Maret 1942 Jepang kuasai Indonesia. Saat ini BK masih di Bengkulu. Fakta ketika BK dan Bu Fat masuk Jakarta di jaman Jepang. Fakta rumah PGT 56 milik Faraj Martak. Fakta rumah PGT 56 yang dihuni BK dan keluarga menjadi lokasi proklamasi. Sampai momentum ini status rumah belum balik nama, masih atas nama Faraj Martak. Bung Karno dan Bu Fat masuk rumah PGT 56 di jaman Jepang. Siapa yang mengatur? Kemungkinan rumah hunian BK sudah disiapkan sebelum kedatangan BK. Sangat mungkin yang mengatur Dahlan Abdullah, Wawalkot Jakarta yang kemudian Walkot. Rumah Dahlan sebelah timur Megaria. Dahlan yang melakukan pembicaraan dengan Faraj Martak, pemilik. BK dan Bu Fat masuk Jakarta langsung masuk PGT. Tidak ngunap nginep di-mana-mana.. Januari 1946 Belanda duduki Jakarta. Ibukota pindah ke Jogya. BK sekeluarga juga pindah sampai akhir Desember 1949. Sementara itu pemerintah RIS membeli PGT 56 dari pemiliknya pada tahun 1948 dengan harga pas f 250.000 (Detiknews), f itu florijn, gulden lokal. BK ke Jakarta akhir Desember 1949. BK langsung ke PGT 56, tidak ke Istana Negara. Di Jakarta BK dan Ibu Fat silaturahmi ke rumah Faraj Martak. Baru tahun 1952 BK dan keluarga masuk Istana. Sementara itu pada tahun 1960 tugu proklamnasi dirubuhkan karena akan dibangun Monas. Eks rumah BK juga dirubuhkan karena akan dibangun Dewan Perancang Nasional yang diketuai Mr Moh. Yamin. Kita masuki gerbang Orde Lama. (RSaidi)
Putri Candrawathi Kembali Hindari Awak Media
Jakarta, FNN - Publik kini terheran-heran dengan istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang tak sekalipun berani muncul di depan awak media. Putri Candrawathi kembali dijadwalkan oleh Tim Khusus Polri untuk dikonfrontasi dengan saksi dan tersangka lainnya Rabu, (31/8/22) pada pukul 10.00 WIB di Bareskrim Polri. Kehadiran Putri Candrawathi di Bareskrim Polri kali ini kembali tidak diketahui awak media. Ternyata istri Ferdy Sambo tersebut diam-diam telah hadir memenuhi panggilan penyidik. Kuasa hukum Putri, Arman Hanis mengatakan kliennya telah tiba, tetapi tidak mengetahui pasti pukul berapa. Arman sendiri diketahui baru tiba di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.05 WIB. Berdasarkan pantauan FNN TV dan seluruh awak media yang berjaga di titik-titik akses gedung Bareskrim, sejak pagi hingga sore tadi tidak terlihat kehadiran Putri Candrawathi. Sebagai informasi, Putri Candrawathi akan dikonfrontir dengan tersangka Bharada E alias Richard Eliezer, Brigadir RR alias Ricky Rizal, KM alias Kuat Maruf dan satu saksi bernama Susi. Mereka dikonfrontir penyidik tim khusus terkait peristiwa dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah. (Lia)
Diduga Sopir Mengantuk Penyebab Kecelakaan Maut Bekasi
Kota Bekasi, FNN - Penyebab kecelakaan maut truk trailer muatan besi di Jalan Sultan Agung Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat, diduga akibat sopir mengantuk, berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian.Kepala Polsek Bekasi Kota, Komisaris Polisi Salahuddin, mengatakan, hingga kini proses penyelidikan masih dilakukan dengan dugaan sementara yang mengarah kepada penyebab kecelakaan.\"Salah satunya, kondisi rem kendaraan yang dalam keadaan baik, tidak ada rem blong. Mesin juga terkendali secara bagus,\" katanya, di lokasi kejadian, Rabu.Menurut dia kecelakaan ini diduga akibat kelalaian sopir. Truk muatan besi ini diperkirakan telah melakukan perjalanan yang cukup jauh yang terlihat dari pelat kendaraan truk trailer yang memiliki nomor polisi N 8051 EA. Nomor dengan awalan N merupakan identitas kendaraan dari Malang, Jawa Timur.\"Saya belum melihat tagihannya, kalau dilihat pelat nomornya itu N nah itu Malang. Kemungkinan jarak jauh dari Malang ke sini, bisa saja ke Jakarta ataupun ke Pondok Ungu,\" ucapnya.Atas dasar asumsi itu, truk kemungkinan baru saja menempuh perjalanan jauh sehingga sopir diduga mengantuk. \"Kelalaian, bisa saja mengantuk, tapi sedang didalami dan diminta keterangan sopirnya untuk lebih lanjut nanti,\" kata dia. (Sof/ANTARA)
Sopir Truk Trailer Penyebab Kecelakaan Maut Belum Bisa Ditanyai Polisi
Kota Bekasi, FNN - Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Polisi Hengki mengatakan sopir truk trailer yang menyebabkan kecelakaan maut hingga menewaskan sejumlah korban di Jalan Sultan Agung Bekasi Barat pada Rabu siang, saat ini telah diamankan di mapolres setempat.Pengemudi truk trailer bernomor polisi N 8051 EA berinisial AS (30) itu hingga kini belum bisa diminta keterangan oleh polisi karena masih dalam kondisi tertekan.\"Untuk pengemudi atas nama AS sudah kami amankan di polres. Belum kami mintai keterangan karena saat kami tanya pengemudi AS ini menangis dan masih trauma. Biar dia istirahat dulu, nanti malam atau besok pagi kami mintai keterangan,\" kata Hengki kepada wartawan di RSUD Kota Bekasi, Rabu.Hengki mengatakan pihaknya tidak ingin menduga-duga mengenai penyebab insiden kecelakaan yang menewaskan 10 orang dan 23 orang lainnya mengalami luka-luka itu.Namun, Kapolres memastikan saat kecelakaan terjadi, truk trailer tersebut membawa muatan berupa material bangunan dengan tujuan ke luar daerah.\"Masih dalam olah TKP (tempat kejadian perkara), masih didalami, kita akan lakukan pemeriksaan saksi dan ahli yang ada. Perusahaan belum tahu ya, yang pasti yang bersangkutan membawa barang berupa besi beton untuk cor bangunan dari Cileungsi mau dibawa ke Jawa Timur,\" jelasnya.Hengki juga menambahkan banyaknya korban dalam insiden kecelakaan tersebut membuat proses penyelidikan akan melibatkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan juga ahli transportasi.Sedangkan kendaraan jenis truk trailer penyebab kecelakaan maut tersebut saat ini juga telah diamankan di Mapolres Metro Bekasi Kota sebagai barang bukti.Truk trailer yang dikemudikan AS itu menabrak tiang telekomunikasi hingga mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 23 orang lainnya luka-luka. Korban meninggal dunia didominasi siswa SDN II dan III Kota Baru, Bekasi. (Sof/ANTARA)
Lebih dari Satu Juta Kendaraan Telah Terdaftar di MyPertamina
Jakarta, FNN - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mengklaim lebih dari satu juta unit kendaraan telah mendaftar dalam Program Subsidi Tepat melalui platform MyPertamina. \"Hingga akhir Agustus ini sudah lebih dari satu juta unit kendaraan yang didaftarkan dalam Program Subsidi Tepat. Dari seluruh kendaraan tersebut sedikit ada pergeseran, dimana persentase jenis kendaraan Pertalite hampir 70 persen dan kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan meningkat menjadi lebih dari 30 persen,\" kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting di Jakarta, Rabu. Pengguna ertalite yang mendaftar, lanjutnya, masih didominasi pengguna pribadi. Sedangkan untuk Solar komposisinya cukup seimbang antara pengguna pribadi dan kendaraan umum. Program Subsidi Tepat saat ini bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar. Irto menjelaskan Pertamina perlu mendata konsumsi BBM bersubsidi, sehingga penyalurannya bisa lebih termonitor dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan. Saat ini Pertamina fokus pada pendaftaran dan sosialisasi, memastikan kesiapan sistem, serta operasional di lapangan, sambil terus memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi. Untuk meningkatkan jumlah pendaftar, Pertamina terus menambah titik booth pendaftaran langsung. Bagi masyarakat yang memiliki akses internet dan ponsel, pendaftaran daring juga terus dipastikan tidak ada kendala melalui laman subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina. Ada lebih dari 1.300 titik booth pendaftaran luring yang tersebar di seluruh Indonesia. Lokasi pendaftaran bisa dicek langsung melalui https://mypertamina.id/lokasi-pendaftaran-offline-bbm-subsidi-tepat. \"Selain mendorong masyarakat mendaftar, kami juga memastikan proses verifikasi berjalan dengan maksimal, sehingga prosesnya bisa tepat waktu,” terang Irto. Lebih lanjut ia terus mengingatkan masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM subsidi agar segera mendaftarkan kendaraan mereka. Pihaknya saat ini sedang menguji coba kesiapan verifikasi kode QR di beberapa titik. Ke depan, program Subsidi Tepat itu akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah. \"Ini adalah langkah pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM, masyarakat rentan yang memang butuh energi dengan harga terjangkau untuk kebutuhan mereka,\" ujar Irto. (Sof/ANTARA)
Mantan Kapolres Bandara Soetta Diberhentikan Tidak Hormat
Jakarta, FNN - Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) memberhentikan dengan tidak hormat mantan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Kombes Pol. Edwin Hatorangan Hariadja sebagai anggota Polri karena terbukti melanggar etik, tidak profesional, dan menyalahgunakan wewenang.“Berdasarkan hasil Sidang KKEP terduga pelanggar terbukti telah melakukan ketidakprofesionalan dan penyalahgunaan wewenang sehingga komisi memutuskan sanksi bersifat etika, yaitu perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela, dan sanksi administratif berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) sebagai anggota Polri,\" kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.Dedi mengatakan saat menjabat sebagai Kapolres Bandara Soetta, Kombes Edwin selaku atasan penyidik tidak mengawasi dan mengendalikan terkait penanganan perkara Laporan Polisi Nomor: LP/103/K/VI/2021/Resta Bandara Soekarno-Hatta tanggal 30 Juni 2021 yang ditandatangani Penyidik Satresnarkoba Polres Bandara Soetta sehingga proses penyidikan yang dilakukan anggotanya tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.Selain itu, Kombes Edwin diduga menerima uang dari Kasat Reserse Narkoba berasal dari barang bukti yang disita dari penanganan kasus sebesar 225 ribu dolar AS dan 376 ribu dolar Singapura yang digunakan untuk kepentingan pribadi.Dedi menyebutkan Kombes Pol. Edwin bersama 10 anggotanya menjalani sidang kode etik yang berlangsung pada Selasa (30/8) di Ruang Sidang Divpropam Polri Gedung TNCC lantai I Mabes Polri.Selain Kombes Pol. Edwin, Komisi Sidang KKEP memutuskan mantan Kasat Reserse Narkoba Bandara Soetta AKP Nasrandi dan Kasubnit Satresnarkoba Polres Bandara Soetta Iptu Triono A untuk diberikan sanksi PTDH.“Atas putusan tersebut, Kombes POl. Edwin menyatakan banding,” kata Dedi.Menurut Dedi, putusan demosi lima tahun diberikan kepada Kanit Satresnarkoba Polres Bandara Soetta Iptu Pius Sinaga dan demosi dua tahun diberikan kepada tujuh personel bintara yang merupakan anggota Satresnarkoba Polres Bandara Soetta.“Langkah ini sebagai wujud komitmen Kapolri dengan menindak tegas anggota yang bermain-main dengan tindak kejahatan terutama narkoba dan judi,\" kata Dedi. (Sof/ANTARA)
LaNyalla Imbau Desa Budidaya Ternak dan Pertanian untuk Perkuat Ekonomi
Surabaya, FNN - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak desa-desa di Tanah Air untuk memperkuat ketahanan ekonomi. Caranya, dengan memaksimalkan budidaya peternakan dan pertanian. Menurut LaNyalla, upaya yang dilakukan Karang Taruna Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, bisa ditiru. Untuk menjaga menghadapi ketahanan pangan, Karang Taruna Desa Pejaten membudidayakan Ikan Nila dengan Sistem Bioflok. “Langkah ini patut menjadi contoh dan sangat potensi untuk diterapkan di desa-desa lain. Karena banyak desa yang memiliki potensi SDA yang memadai dan cukup,” katanya saat disela-sela Kunjungan Kerja ke Surabaya, Rabu (31/8/2022). Menurut Senator asal Jawa Timur itu, pemasaran ikan Nila sangat potensial. Sebab, banyak diminati bahkan masih kekurangan pasokan. Sayangnya belum banyak desa yang mau membudidaya ikan Nila. “Untuk itu, saya mengajak para Kades untuk menggerakan pelaku usaha, petani dan peternak untuk membudidayakan berbagai ikan air tawar seperti ikan nila, lele, belut atau ikan boncel. Atau membudidayakan jenis-jenis sayuran,” ujarnya. LaNyalla menambahkan, jika serius membudidayakan salah satu jenis ikan air tawar atau sayuran perekonomian, kesejahteraan masyarakat akan jauh lebih baik. “Hanya saja, perlu sedikit kerja keras, kemauan dan niat untuk maju dan mengubah nasib. Sehingga tidak akan bergantung lagi pada program bantuan sosial,” katanya. (Ida/LC)
Publik Menginginkan Motif Pembunuhan Brigadir J Segera Terungkap
Jakarta, FNN - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 13 hingga 21 Agustus 2022, menunjukkan bahwa mayoritas publik menginginkan agar motif pembunuhan berencana Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo segera terungkap.\"Desakan agar motif pembunuhan segera diungkap semakin kuat, 73,6 persen,\" kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei secara daring dipantau di Jakarta, Rabu.Kemudian sebanyak 20,9 persen responden mengatakan bahwa untuk menjaga perasaan semua pihak yang terkait, motif atau alasan pembunuhan tidak diungkap oleh kepolisian saat ini, melainkan pengungkapan dilakukan di masa persidangan. Adapun sebanyak 5,5 persen sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab.Persentase tersebut, kata Djayadi, lebih tinggi dari hasil survei yang sebelumnya dilakukan oleh Indikator Politik periode 11-17 Agustus 2022, di mana responden yang ingin motif pembunuhan diungkap sebanyak 65,6 persen ketika diajukan pertanyaan yang sama.Selain itu, ujarnya lagi, ketika responden diajukan pertanyaan alasan terbunuhnya Brigadir J akibat adu tembak atau sengaja dibunuh, sebagian besar responden yakni 82,8 persen percaya bahwa Brigadir J sengaja dibunuh karena alasan tertentu bukan karena adu tembak\"Data ini (hampir) sama dengan data dari Indikator Politik, 82 persen,\" ujarnya pula.Djayadi juga menyebutkan bahwa lebih sedikit masyarakat yang tahu daripada yang tidak tahu bahwa Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan. Namun, katanya lagi, di antara yang tahu cenderung mempercayai adanya berita tersebut.Lebih lanjut, ia menyebut masyarakat menjawab tahu soal apa yang disampaikan Polri bahwa Irjen Ferdy Sambo yang memerintahkan untuk menembak Brigadir J, demikian pula berita soal Ferdy Sambo yang berada di lokasi kejadian.\"Di antara masyarakat yang tahu tadi cenderung percaya bahwa Irjen FS (Ferdy Sambo) lah yang menjadi dalang dan dia terlibat langsung dalam kasus pembunuhan tersebut, dan itu sejalan dengan versi atau hasil penyidikan oleh Polri sejauh ini,\" katanya pula.Survei dari LSI ini dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak 1.200 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa dugaan motif yang mendasari pembunuhan berencana terhadap Brigadir J adalah terkait asusila.“Kami sampaikan bahwa motif dipicu adanya laporan dari Ibu PC (Putri Candrawathi) terkait masalah-masalah kesusilaan,” kata Sigit dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR pada Rabu (28/8). (Ida/ANTARA)